DEPENDENCY SEDIMENT ACCUMULATED WITH CURRENT · PDF filehasil analisis laju sedimen...
date post
03-Mar-2019Category
Documents
view
218download
0
Embed Size (px)
Transcript of DEPENDENCY SEDIMENT ACCUMULATED WITH CURRENT · PDF filehasil analisis laju sedimen...
DEPENDENCY SEDIMENT ACCUMULATED WITH CURRENT VELOCITY AT THE
WATERS WEST TANJUNGPINANG RIAU ARCHIPELAGO PROVINCE
Ishardiansyah
College Student of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]
Arief Pratomo
Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]
Chandra Joei Koenawan
Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]
Abstract
The research was determine on Juny 2016 July 2016 located at the water West
Tanjungpinang, Riau Archipelago Province. This research focus in five location at the water Teluk
Keriting, Tugu pensil, Tepi Laut, Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Rimba Jaya. Location determine
method use purposive sampling. The determination of each point of the statio n using ArcGIS.
Taking sediment sample and waters parameter at each station. Sediment sample was analysed in
laboratory. The result analysis sediment accumulated and sediment weight accumulated with
current velocity contained in the waters west Tanjungpinang, Riau Archipelago Province
appointed that has significant dependence or strong depedence. The result analysis of average total
rate of sediment volume accumulated at the water west Tanjungpinang are 0.0866 (ml/cm2/day),
and average total rate of sediment weight accumulated at the water west Tanjungpinang are 0.1481
(gram/cm2/day). Sedimentation at the water west Tanjungpinang subdistrict Riau Archipelago
Province can probably antrophogenic and ocean activity .
Keywords : The rate of sediment Accumulates, current velocity, Tanjungpinang waters west.
KETERKAITAN LAJU SEDIMEN TERAKUMULAS I DENGAN KECEPATAN ARUS DI
PERAIRAN TANJUNGPINANG BARAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Ishardiansyah
Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]
Arief Pratomo
Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]
Chandra Joei Koenawan
Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai dengan Juli 2016 yang berlokasi di
perairan Tanjungpinang Barat, Provinsi Kepulaun Riau. Penelitian ini difokuskan pada lima lokasi
yaitu di perairan Teluk Keriting, Tugu pensil, Tepi Laut, Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Rimba
Jaya. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Penentuan masing masing
titik stasiun tersebut menggunakan ArcGIS. Pengambilan sampel sedimen dan parameter perairan
dilakukan di masing masing stasiun. Analisis sampel sedimen dilakukan di laboratorium. Dari
hasil analisis laju sedimen terakumulasi dan laju berat sedimen terakumulasi dengan kecepatan
arus yang terdapat di perairan Tanjungpinang Barat, Provinsi Kepulaun Riau menunjukkan bahwa
memiliki hubungan yang signifikan atau hubungannya kuat. Hasil analisis jumlah rata -rata total
laju volume sedimen terakumulasi di perairan Tanjungpinang Barat yaitu 0.0866 (ml/cm2/hari),
dan jumlah rata-rata total laju berat sedimen terakumulasi di perairan Tanjungpinang Barat yaitu
0.1481 (gram/cm2/hari). Sedimentasi yang terjadi di perairan Tanjungpinang Barat, Provinsi
Kepulaun Riau dapat diduga berasal dari aktivitas antrophogenik dan aktivitas oseanografi.
Kata kunci : Laju Sedimen Terakumulasi, Kecepatan Arus, Perairan Tanjungpinang Barat.
I. PENDAHULUAN
Kota Tanjungpinang adalah Ibu kota
dari Provinsi Kepulauan Riau, secara
geografis Kota Tanjungpinang terletak
antara 0 51 30 - 0 59 8 Lintang Utara
dan 104 24 - 104 34 Bujur Timur dengan
luas wilayah 239,5 km2. Kota
Tanjungpinang terdiri dari empat Kecamatan
yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang Kota,
dan Tanjungpinang Barat (Pemko
Tanjungpinang, 2015).
Aktifitas pesisir merupakan salah
satu penyebab sedimentasi atau
pendangkalan, sedimentasi merupakan
fenomena pengendapan dan pengaruh
aktivitas manusia dan alam. Sedimentas i
telah memberikan data yang penting
terhadap hal-hal spesifik yang diikuti oleh
material hasil berbagai macam dampak
pesisir, konversi alam, pemukiman,
pengembangan wilayah pesisir, eksplorasi
sumberdaya lautan dan daratan, yang
dimasukkan ke dalam lingkungan dan proses
alami yang mengubah fungsi ekosistem
(Rifardi, 2012).
Proses sedimentasi yang terjadi di
pantai sangat dipengaruhi oleh faktor fisik,
baik yang berasal dari darat maupun dari
laut. Pengamatan arus pada suatu kawasan
perairan merupakan informasi penting untuk
mengetahui pola pergerakan arus dari waktu
ke waktu. Kecepatan arus dapat digunakan
untuk memperkirakan besarnya energi yang
bekerja di dasar perairan yang mampu
memindahkan sedimen dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Perpindahan sedimen ini
akan mengakibatkan terjadinya erosi (abrasi)
atau sedimentasi (Poerbandono dan
Djunarsjah, 2005).
Arus sangat berperan terhadap laju
sedimen terakumulasi. Arus laut merupakan
bagian dari hidrodinamika laut selain
gelombang dan pasang surut. Arus yang
terjadi di lautan merupakan arus yang terdiri
dari berbagai jenis yang pada umumnya di
kelompokkan menjadi arus pasang surut dan
arus non pasang surut. Penelitian tertarik
melakukan terhadap laju sedimen
terakumulasi yang berhubungan dengan
kecepatan arus yang terdapat di daerah
Perairan Tanjungpinang Barat.
Adapun Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui Keterkaitan Laju
Sedimen Terakumulasi dengan Kecepatan
Arus di perairan Tanjungpinang Barat
Provinsi Kepulauan Riau dan mengetahui
total keseluruhan berat dan volume sedimen
terakumulasi.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi mengenai keterkaitan
laju sedimen terakumulasi dengan kecepatan
arus di perairan Tanjungpinang Barat dan
sebagai acuan pengelolaan lingkungan
perairan sehingga dapat diambil langkah-
langkah yang bijaksana untuk penanganan
masalah dimasa yang akan datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Arus Laut permukaan merupakan
pencerminan langsung dari pola angin yang
tertiup pada waktu itu. Jadi arus permukaan
ini digerakkan oleh angin. Air dilapisan
bawahnya ikut terbawa, karena adanya gaya
coriolis (coriolis force), yakni gaya yang
diakibatkan oleh perputaran bumi, maka
arus dipermukaan laut berbelok kekanan dari
arah angin dan arus di lapisan bawahnya
akan berbelok lebih kekanan lagi dari arah
arus permukaan. Ini terjadi di belahan bumi
Utara. Di belahan bumi Selatan terjadi hal
sebaliknya (Romimahtarto, 2009).
Gerakan yang terjadi merupakan
hasil resultan dari berbagai macam gaya
yang bekerja pada permukaan, kolom, dan
dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air
adalah vector yang mempunyai besaran
kecepatan dan arah. Pada dasarnya, arus laut
terjadi diakibatkan oleh suhu dan udara
diatas permukaan laut.
Faktor faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya arus :
1. Gaya dorong angin
2. Gaya coriolis
3. Gerakan thermohaline
4. Pasang surut
5. Turbulensi lapisan laut
Arus dipengaruhi topografi dasar
perairan, sehingga distribusi fraksi sedimen
akan sangat tergantung pada bentuk dasar
perairan terutama kedalaman yang akan
mempengaruhi bentuk dan pola arus
(Panggabean dalam Tampubolon, 2010).
Adanya sedimen kerikil menunjukan bahwa
arus pada daerah itu relatif kuat sehingga
sedimen kerikil umumnya ditemukan pada
daerah terbuka, sedangkan sedimen lumpur
terjadi akibat arus yang tenang dan dijumpai
pada daerah dimana arus terhalang oleh
pulau (Ompi et. al, dalam Tampubolon,
2010).
Thruman dalam Tampubolon (2010)
menyatakan bahwa pergerakan sedimen
dipengaruhi oleh kecepatan arus dan ukuran
butiran sedimen. Semakin besar ukuran
butiran sedimen tersebut maka kecepatan
arus yang dibutuhkan juga akan semakin
besar untuk mengangkut partikel sedimen
tersebut.
Arus juga merupakan kekuatan yang
menentukan arah dan sebaran sedimen.
Kekuatan ini juga yang menyebabkan
karakteristik sedimen berbeda sehingga pada
dasar perairan disusun oleh berbagai
kelompok populasi sedimen. Secara umum
partikel berukuran kasar akan diendapkan
pada lokasi yang tidak jauh dari sumbernya,
sebaliknya jika halus akan lebih jauh dari
sumbernya (Rifardi, 2008)
Friedman dalam Mukminin (2009)
memberikan pengertian sedimen adalah
kerak bumi yang ditranspormasikan dari
suatu tempat ke tempat lain baik secara
vertikal maupun secara horizontal. Menurut
Rifardi (2008) ukuran butir sedimen dapat
menjelaskan hal-hal berikut : 1)
menggambarkan daerah asal sedimen, 2)
perbedaan jenis partikel sedimen, 3)
ketahanan partikel dari bermacam-macam
komposisi terhadap proses weathering, erosi,
abrasi dan transportasi serta 4) jenis proses
yang