Data Base Jamu

26
DATA BASE JAMU Skip to content Home Antidesma bunius Bahan Jamu belimbing BELUNTAS Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Jahe (Zingiber officinale Rosc) Jambu Mete (Anacardium occidentale) khasiat daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr). KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBAL Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Physallisa angulata L. (Ciplukan) Potensi Lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) Potensi Mentimun (Cucumis sativus) Bagi Kesehatan Potensi Obat dan Makanan Pokok Talas (Colocasia esculenta.) Potensi Pepaya (Carica papaya L) sebagai tanaman obat Potensi Tanaman Brojo Lintang Potensi Tanaman Jati ( Tectona grandis L. ) Potensi Tanaman Jengger Ayam (Celosia cristata) Potensi Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Berbagai Penyakit Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) POTENSI TUMBUHAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) POTENSI TUMBUHAN SIRIH MERAH Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) Sidaguri (Sida rhombifolia) Sebagai Penyembuh Asam urat TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TEH HIJAU Temu Kunci SAWO Posted on January 10, 2012 by mahasiswa Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji) Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)

Transcript of Data Base Jamu

Page 1: Data Base Jamu

DATA BASE JAMU

Skip to content

Home Antidesma bunius Bahan Jamu belimbing BELUNTAS Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Jahe (Zingiber officinale Rosc) Jambu Mete (Anacardium occidentale) khasiat daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr). KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBAL Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Physallisa angulata L. (Ciplukan) Potensi Lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) Potensi Mentimun (Cucumis sativus) Bagi Kesehatan Potensi Obat dan Makanan Pokok Talas (Colocasia esculenta.) Potensi Pepaya (Carica papaya L) sebagai tanaman obat Potensi Tanaman Brojo Lintang Potensi Tanaman Jati ( Tectona grandis L. ) Potensi Tanaman Jengger Ayam (Celosia cristata) Potensi Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Berbagai Penyakit Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) POTENSI TUMBUHAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) POTENSI TUMBUHAN SIRIH MERAH Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) Sidaguri (Sida rhombifolia) Sebagai Penyembuh Asam urat TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TEH HIJAU Temu Kunci

SAWOPosted on January 10, 2012 by mahasiswa

Buah Sawo ( Acrhras zapota. L)

Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)

Ordo : Ebenales

Page 2: Data Base Jamu

Famili : Sapotaceae

Genus : Achras atau Manilkara

Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras

Indonesia kaya akan beragam jenis buah-buahan, baik jenis buah asli

Indonesia ataupun buah yang berasal dari luar yang dikembangkan di

Indonesia. Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman

buah berupa yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan

Hindia Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan

banyak ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan

ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Tetapi ada daerah-

daerah yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan

berproduksi dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan

ketinggian 700 m dpl. Citra rasa manis dan masirnya sawo menjadikan

buah ini banyak disukai orang. Dibalik rasa manis dan masir yang

dimiliki buah sawo, buah sawo ini terkandung zat gizi serta manfaat yang

penting bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut merupakan gambar dari

tanaman dan buah sawo seperti di bawah ini

gambar 1. buah sawo (Rudi, 2011)

Tanaman sawo dapat dicirikan tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter,

merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya sangat bagus untuk

dibuat ukiran dan harganya mahal. Memiliki buah kecil-kecil berwarna

kuning keungu-unguan, jarang dimakan.

Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa

yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia

Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak

ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan ketinggian

1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Pengembangan budi daya sawo

sudah meluas hampir di seluruh Indonesia. Pada tahun 1990 areal

penanaman sawo terdapat di 22 propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian

Page 3: Data Base Jamu

Jaya, dan Timor Timur. Provinsi yang termasuk kategori lima besar

sentra produsen sawo pada tahun 1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.

Habitat Penanaman Buah Sawo

Iklim

1. Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah

sampai kering.

2. Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan

basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering

atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7

bulan kering atau membutuhkan curah hujan 2.000 sampai 3.000

mm/tahun.

3. Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar

matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).

4. Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32

derajat C.

Media Tanam

1. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah

lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik,

aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang

diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis

tanah andosol (daerah vulkan), alluvial loams (daerah aliran sungai), dan

loamy soils (tanah berlempung).

2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan

tanaman sawo adalah antara 6–7.

3. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo,

yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.

Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran

tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah

yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi

dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m

dpl.

Manfaat dari Buah Sawo

Manfaat tanaman sawo adalah sebagai makanan buah segar atau bahan

makan olahan seperti es krim, selai, sirup atau difermentasi menjadi

anggur atau cuka. Selain itu, Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi

24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat

bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan

Page 4: Data Base Jamu

penting dalam metabolisme tembaga. Selain itu, konsumsi vitamin C

dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat

besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain,

seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Buah sawo juga

mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh

untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu

pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi

kesehatan.

Vitamin lain yang terkandung dalam buah sawo yakni riboflavin, niasin,

B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin

dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena

getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan. Buah

sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan

sebagai sumber energi. Namun, buah sawo tidak dianjurkan bagi

penderita diabetes melitus karena bisa meningkatkan kadar gula darah

dengan cepat. Salah satu keunggulan buah Sawo adalah buah ini baik

bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, hal ini disebabkan Buah

sawo merupakan sumber kalium yang baik. Di sisi lain kandungan

Natrium dalam buah ini tergolong rendah. Perbandingan antara

kandungan kalium dan Natrium dalam buah ini sebesar 16 : 1. Selain itu

dalam buah sawo, terkandung serat yang cukup tinggi, sehingga sangat

baik untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.

Kandungan gula sederhana di dalam sawo juga mampu memulihkan

energi secara cepat. Sawo juga bisa meminimalkan risiko kanker

pencernaan, karena buah ini punya kemampuan mengikat karsinogen di

dalam saluran pencernaan.

Komposisi Gizi Buah Sawo

Buah sawo memiliki kandungan mineral cukup baik. Kandungan

kaliumnya,193 mg/100 g. Sawo juga memiliki kadar natrium, 12 mg/100

g. Perbandingan kandungan kalium dan natrium yang mencapai 16:1

menjadikan sawo sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah. Selain

kaya akan kalium, sawo juga mengandung sejumlah mineral penting

lainnya.

Kandungan mineral per 100 gram buah sawo:

Kalsium           ……….21 mg

magnesium      ……….12 mg

Page 5: Data Base Jamu

fosfor              ……….12 mg

selenium          ……….0,6 mg

seng                 ……….0,1 mg

tembaga           ……….0,09 mg

vitamin C        ……….14,7 mg

Metode Pembuatan Sirup dari Buah Sawo

Adapun buah sawo yang digunakan untuk pembuatan sirup adalah buah

telah masak dan berwarna kecokelatan, aroma khas (wangi), dan tidak

keras.  Langkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan sirup adalah

siapkan 5 buah sawo  kemudian dicuci bersih. Setelah itu, diblender

sampai halus dan disaring. Kemudian, hasil saringan ditaruh pada panci

dan ditambahkan  air 500 ml dan gula 100 g dipanaskan diatas kompor. 

Kemudian ditunggu sampai mendidih dan menjadi kental. Setelah kental

kemudian ditiriskan dan dibiarkan dulu agar dingin baru dapat dikemas

dimasukkan  botol.

Pengembangan Budidaya Buah Sawo

Pengembangan budidaya sawo sudah meluas hampir di seluruh

Indonesia. Pada tahun 1990 areal penanaman sawo terdapat di 22

propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian Jaya, dan Timor Timur. Provinsi

yang termasuk katagori lima besar sentra produsen sawo pada tahun

1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan

Kalimantan Barat. Produksi dan perdagangan mancanegara sawo manila

sangat populer di Asia Tenggara. Data statistik menunjukkan bahwa

wilayah Asia Tenggara merupakan produsen utama buah sawo manila ini.

Pada tahun 1987, Thailand menghasilkan 53.650 ton dari jumlah 18.950

ha, Filipina menghasilkan 11.900 ton dari lahan 4.780 ha, dan

Semenanjung Malaysia menghasilkan 15.000 ton dari lahan 1.000 ha.

Gambaran Peluang Agribisnis

Permintaan buah-buahan umumnya meningkat dengan makin

meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanaman

buah-buahan memberikan keuntungan dan peluang bisnis yang baik.

Beberapa hal yang mendorong usaha pengembangan pertanaman buah-

buahan antara lain sebagai berikut:

a) Harga buah cukup baik, terutama di kota-kota besar dan jarang

mengalami penurunan harga.

Page 6: Data Base Jamu

b) Makin banyak sarana perhubungan, maka jalur pemasarannya makin

lancar.

c) Adanya pengembangan industri pengolahan buah-buahan.

d) Sarana teknologi yang tersedia, misalnya pupuk dan obat-obatan.

Buah sawo di Indonesia sampai saat ini belum banyak diekspor ke luar

negeri. Hasil panennya hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri

saja. Sebenarnya perkembangan produksi buah sawo cenderung

mengalamai peningkatan, tetapisemua itu belum dapat memenuhi

kebutuhan atau permintaan masyarakat. Dengan demikian masih

dibutuhkan investor yang mau menanamkan modalnya untuk perluasan

tanaman sawo. Peluang bisnis buah sawo sangat besar karena konsumsi

buah-buahan berkembang dengan pesatnya. Untuk penduduk DKI

Jakarta saja, konsumsi buah pada tahun 1988 sebanyak 8.438 orang dan

telah berkembang menjadi 13.745 orang pada tahun 1993. Apalagi

begitu mudahnya menanam sawo dan dapat menghasilkan buah

sepanjang tahun.

Daftar Pustaka

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000.  Sawo ( Acrhras zapota. L ).

http://www.ristek.go.id.

Rudi. 2011. Buah Sawo Ternyata Obat Diare.

http://www.lensaindonesia.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012

Cintaku. 2011.  Manfaat & Kandungan Gizi Buah Sawo.

http://cintaku.mywapblog.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012

By : Bio’08_0810913020Posted in Bahan Jamu | Leave a comment

Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides)Posted on January 10, 2012 by mahasiswa

Sisik Naga

(Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.)

Sinonim :

D. heterophyllum C.Chr., D. microphyllum (Pr.) C.Chr., Lemmaphyllum

microphyllum Presl.

Klasifikasi (plantamor, 2012)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Page 7: Data Base Jamu

Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)

Kelas: Pteridopsida

Sub Kelas: Polypoditae

Ordo: Polypodiales

Famili: Polypodiaceae

Genus: Drymoglossum

Spesies: Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.

Uraian :

Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia tropik, merupakan

tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi

bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat

ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang, dan tempat-tempat lainnya

pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah sampai

ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar

rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar

melekat kuat. Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak

yang pendek. Daun bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk

jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal

runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul atau berambut jarang

pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai hijau kecokelatan.

Daunnya ada yang mandul dan ada yang membawa spora. Daun fertil

bertangkai pendek atau duduk, oval memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-

2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama

dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini dinamakan picisan.

Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar (iptek,

2012)

Nama Lokal :

NAMA DAERAH Sumatera: picisan, sisik naga (Semenanjung Melayu),

sakat riburibu (Pantai Sumatera Barat). Jawa: paku duduwitan (Sunda),

pakis duwitan (Jawa). NAMA ASING Bao shu lian (C), dubbeltjesvaren,

duiteblad, duitvaren (B). NAMA SIMPLISIA Drymoglossi Herba (herba

picisan) (Iptek, 2012).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri

(analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis),

Page 8: Data Base Jamu

memperkuat paru-paru, dan obat batuk (antitusif). Efek Farmakologis

dan Hasil Penelitian Ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas

menghambat pertumbuhan Escherichia coli, sedangkan ekstrak alkohol

dan ekstrak airnya dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus

aureus (L. Nuraini Susilowati, FF UGM, 1988).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah daun dan seluruh herba segar atau yang

telah dikeringkan.

INDIKASI

Daun digunakan untuk pengobatan : gondongan (parotitis), TBC kulit

dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning

(jaundice), sukar buang air besar (sembelit), sakit perut, disentri,

kencing nanah (gonore), batuk, abses paru-paru, TB paru disertai batuk

darah, perdarahan, seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah

darah, perdarahan pada perempuan, rematik, keputihan (leukore), dan

kanker payudara.

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum, rebus 15-60 g daun, lalu air rebusannya

diminum.

Untuk pemakaian luar, Gunakan air rebusan herba segar untuk mencuci

kudis, koreng, atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi.

Cara lain, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang

sakit pada penyakit-penyakit kulit, seperti kudis, kurap, radang kulit

bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

CONTOH PEMAKAIAN

Radang gusi (gingivitis)

Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan

kunyahan tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang.

Selanjutnya, buang ampasnya. Lakukan 3-4 kali sehari, sampai sembuh.

Rematik jaringan lunak (nonartikuler)

Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai

Page 9: Data Base Jamu

tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum,

sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sakit kuning (jaundice)

Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3

gelas air sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air

saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sariawan

Cuci 1 genggam daun sisik naga sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas

air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan air saringannya untuk

berkumur selagi hangat.

Menghentikan perdarahan

Cuci 30 g daun sisik naga segar, lalu giling sampai halus. Selanjutnya,

peras dan saring, lalu air saringannya diminum. Lakukan 3 kali sehari

sampai sembuh.

Komposisi :

Sisik naga mengandung minyak asiri, sterol/triterpen, fenol, flavonoid,

tanin, dan gula.

daftar pustaka:

iptek, 2012.tanaman obat indonesia : sisik naga.

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=254. diakses tanggal

10 januari 2012

plantamor, 2012. paku sisik naga. http://www.plantamor.com/index.php?

plant=1396. diakses tanggal 10 januari 2012

Oleh: Andhiansyah R.A.  (0610910007)

Posted in Bahan Jamu | Leave a comment

Khasiat Tersembunyi SirihPosted on January 9, 2012 by mahasiswa

Sirih yang bernama latin Piper betle, Linn termasuk dalam famili

Piperaceae. Sirih termasuk jenis  tumbuhan merambat dan bersandar

pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu  mencapai

Page 10: Data Base Jamu

puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan

tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin,

sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak

kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun

sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering

digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

Biasanya kelengkapan untuk ‘nginang’ tersebut adalah daun sirih, kapur

sirih, pinang, gambir, dan kapulaga (Iptek, 2011).

Sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Piperaceae yang

telah dikenal luas sehingga mempunyai beberapa nama daerah,

diantaranya : sireh, suruh (Jawa). Pemanfaatan sirih yang paling umum

adalah sebagai bahan untuk sirih pinang. Bagian tumbuhan sirih untuk

bahan sirih pinang adalah daun (umumnya di Indonesia bagian barat)

dan buah (umumnya di Indonesia bagian timur). Penggunaan buah untuk

acara penyambutan tamu baik diacara resmi atau kekeluargaan dari

rumah kerumah. Bahkan hampir tiap-tiap orang asli bukan pendatang

masing-masing membawa atau mempersiapkan sirih pinang dalam

sebuah kantong untuk keperluan bersilahturahmi antar teman maupun

saudara baik pria maupun wanita. Budaya sirih pinang ini juga dijumpai

di NTT maupun di Maluku. Pasti ada manfaat ilmiah yang perlu dicari

kebenaran faktanya dan bukan sekedar budaya atau kearifan lokal.

Tumbuhan dari Genus Piper, seperti Piper nigrum, P. methysticum, P.

auritum dan P. betle telah dikenal sejak lama sebagai komoditi pertanian

untuk rempah, isektisida pada lahan pertanian dan bahan obat-obatan

dengan nilai ekonomi yang tinggi. Beberapa penelitian melaporkan

bahwa jamu tradisional yang menggunakan serbuk daun sirih/ Piper

betle dan cabe jawa /Piper retrofractum sebagai salah satu penyusunnya

mempunyai tingkat kontaminasi bakteri yang sangat rendah. Hal ini

disebabkan karena adanya sifat antibakteri dan anti jamur dari daun sirih

dan buah cabe jawa. Telah dilaporkan bahwa minyak atsiri yang

terkandung dalam daun sirih dan buah cabe jawa berperan dalam

aktifitas sebagai antibakteri dan antiseptic. Aktivitas tersebut disebabkan

adanya kandungan senyawa fenolik bermolekul rendah ( Rachmat, 2000).

Secara tradisional, tumbuhan genus Piper memperlihatkan khasiat dan

kegunaan yang unik dan menarik. Buah P. longum biasa digunakan untuk

mengobati kejang usus. Tumbuhan wati atau P. methysticum dapat

memberikan efek narkotik dan bersifat sedatif yang merupakan tradisi

adat pada beberapa suku di Propinsi Papua. Piper aduncum, secara

Page 11: Data Base Jamu

tradisional dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, kencing nanah dan

penolak serangga. Secara in-vitro, ekstrak kasar petroleum eter dari P.

aduncum telah dibuktikan mempunyai aktivitas yang kuat sebagai

molusisida melawan Biomphalaria glabrata. Ekstrak ini juga

memperlihatkan aktivitas yang signifikan sebagai antibakteri

melawanBacillus subtilis, Micricoccus luteus dan Escherichia coli.

Ekstrak etanol dan senyawa murni piperina dari P. longum mampu

mengobati 90% dan 40% berturut-turut tikus yang terjangkit caesal

amoebiasis (Ghosal, et al., 1996).

Sejauh ini, baru sekitar 112 jenis tumbuhan (sekitar 10%) dari

Genus Piper yang telah diinvestigasi komponen kimianya yang meliputi

667 senyawa kimia yang berbeda yang terdiri dari 190 alkaloid, 49

lignan, 70 neolignan, 97 terpena, 15 steroid, 18 kavapirona, 17 calkon,

16 flavona, 6 flavanona, 4 piperolida dan 146 golongan senyawa lainnya.

Umumnya bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan adalah

daun atau buah.Daun sirih telah dimanfaatkan dalam berbagai ramuan

obat tradisional (Perry, 1980).

Daunnya juga telah dilaporkan mempunyai sifat antitumor .  Ekstrak

daun sirih digunakan untuk berkumur, membersihkan pernafasan,

menghentikan pendarahan pada gigi yang dicabut. Rebusan daun sirih

yang ditambah gula dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk. Daunnya

dapat digunakan sebagai obat batuk, obat cacing, dan antiseptik pada

luka. Daun yang dipanaskan kemudian ditempelkan di dada untuk

mengobati batuk dan asma (Teo dan Banka, 2000).

Daun Piper betle mengandung minyak atsiri 0.1-1.8 %. Senyawa kimia

yang terdapat pada minyak atsiri Piper betle adalah fenol (eugenol,

chavicol, estragol) dan chavibetol (Teo dan Banka, 2000), alkaloid

arakene, terpen dan seskuiterpen. Daun muda mempunyai kadar minyak

atsiri lebih tinggi dari daun tua. Chavicol sebagai komponen kmia utama

pada minyak atsiri sirih bertanggung jawab terhadap bau khas pada sirih

dan bersifat antibakteri kuat yaitu 5 kali dari fenol. Ekstrak daun dan

minyak atsiri mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan antifungi.

Minyak atriri mempunyai sifat sebagai antelminthic (obat cacing).

Menurut Andria pada tahun 2000 melaporkan bahwa komposisi minyak

atsiri daun (kering angin) Piper aduncum L. Mengandung sekitar 1 %

minyak atsiri dengan komposisi: 20 macam senyawa, Piper

amboinensis (Miq) D.C. komposisi minyak atsiri bagian atas tumbuhan

Page 12: Data Base Jamu

(kering angin) mengandung sekitar 0.6 % minyak atsiri dengan

komposisi: 9 macam senyawa. Sedangkan Piper methysticum Forst.

komposisi minyak atsiri bagian atas tumbuhan (kering angin)

mengandung sekitar 0.7 % minyak atsiri dengan komposisi: 14 macam

senyawa.

Buah sirih mengandung minyak atsiri, lemak dan asam lemak, emodol,

tanin, gula pereduksi, antrasenoid, poiluronida, glukosida dan glikosida

steroid. Minyak atsiri Piper betle telah diketahui bersifat bioaktif yaitu

mempunyai aktivitas antelmintic terhadap cacing pita. Tyler et al.(1988)

menyatakan bahwa tanin dapat digunakan untuk mengatasi hemoroid

sedang antrasenoid yang bersifat pencahar digunakan untuk mengatasi

masalah konstipasi. Saponin, tannin dan flavonoid merupakan zat

antibakteri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Wolf, 1969).

DAFTAR PUSTAKA

Ghosal S, Prasad BN, and Lakshmi. 1996. Antiamoebic Activity of Piper

longum Fruits Against Entamoeba histolytica in vitro and in vivo. J.

Ethnopharmacol 50(3), 167-70.

Iptek. 2011. Tanaman

Obat. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=6.

Diakses tanggal 20 Oktober 2011.

Perry LM and J Metzger. 1980. Medicinal Plants of East and SouthEast

Asia. Attributed Properties and Uses. The MIT Press. London.Rachmat,

2000).

Teo SP and Banka RA. 2000. Piper betle L. In : Plant Resources of South-

East Asia 16. Backhuys Publishers. Netherlands.

Wolf F.A, and Wolf, F.T.1969. The Fungi Vol.II. Hafner Publishing

Company. New York.

Mahasiswa Biologi-UB (0910910032)

Posted in Bahan Jamu | Leave a comment

POTENSI BINAHONG SEBAGAI TANAMAN OBATPosted on January 7, 2012 by mahasiswa

Obat-obatan tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai

salah satu alternative pengobatan. Selain harganya yang relative murah,

tidak memiliki efek samping jika penggunaanya sesuai anjuran, tanaman

Page 13: Data Base Jamu

obat juga efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sulit

disembuhkan dengan pengibatan modern, seperti kanker, tuor, dan lain-

lain (Khalifah, 2010). Bahan –bahan alami murni memimiliki efek

samping, tingkat bahaya dan resik yang jauh lebih rendah dibandingkan

dengan obat kimia. Binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat

potensial yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Di Negara Eropa

mupu  Amerika, tanaman ini cukup dikeenal, tetapi para ahli disana

bellum tertarik untuk meneliti serius dan mendalam, padahal beragam

khasiat sebagai obat telah diakui (Manoi, 2009). Bagian dari tanaman

binahong hampir semuanya dapat dimanfaatkan mulai dari batang, akar,

bunga, dan daun, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk

kesehatan atau sebagai obat herbal adalah bagian daun (Rochani, 2009).

1. 1. Deskripsi Binahong

Binahong mempunyai nama latin Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.

Sedangkan sinonim dari binahong sendiri ada 3 nama latin

yaitu Boussingaultia gracilis, Miers Boussingaultia cordifolia,

dan Boussingaultia basselloides. Binahong juga mempunyai nama umum

dari berbagai negara. Di negara Cina binahong dikenal dengan nama

teng san chi, sedangkan di Inggris nama umum dari binahong yaitu

heartleaf madeiravine atau Madeira vine. Binahong berupa tumbuhan

menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m,

berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian

dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang

melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur

kasar. Daun dari binahong berjenis tunggal, bertangkai sangat pendek

(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung

(cordata), panjang 5 – 10 cm, lebar 3 – 7 cm, helaian daun tipis lemas,

ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan

licin, bias dimakan. Binahong mempunyai jenis bunga majemuk

berbentuk tandan, bertangkai panjang, munc ul di ketiak daun, mahkta

berwarna krem keputihputihan berjumlah lima helai tidak berlekatan,

panjang helai mahkota 0,5 – 1 cm, berbau harum . Akarnya berbentuk

rimpang, berdaging lunak. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

merupakan tumbuhan  yang diduga berasal dari Australia, Afrika

Selatan, Hawaii, New Zealand dan Pulau Pasifik lainnya. Tumbuhan ini

mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, biasanya

secara generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau

dikembangbiakan secara vegetative melalui akar rimpangnya (Pink,

Page 14: Data Base Jamu

2004). Berikut merupakan klasifikasi tanaman binahong (Jacobson,

2007):

Kingdom             : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom         : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio         : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio                  : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas                    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas              : Hamamelidae

Ordo                     : Caryophyllales

Familia                : Basellaceae

Genus                   : Anredera

Spesies                : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

Gambar 1. Tanaman Binahong (A) dan Bagian-bagian Tanaman Binahong

(Mus, 2008)

1. 2. Kandungan Binahong

Berdasarkan hasil penelitian, daun binahong mengandung saponin,

alkaloid dan polifenol. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan

bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan

hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar

seperti etanol 70% . Pada hidrolisis, saponin menghasilkan aglikon yang

disebut sapogenin (sebagai kortison). Berdasarkan  strukturnya, saponin

ada dua yaitu steroid dan triterpenoid. Saponin steroid terdapat dalam

tumbuhan monokotil, dan saponin triterpenoid terdapat dalam tumbuhan

dikotil. Saponin memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur

yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Andersen and

Markham, 2006).

Alkaloid, sekitar 5500 telah diketahui, merupakan golongan zat

tumbuhan sekunder terbesar. Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa

Page 15: Data Base Jamu

yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam

gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun

bagi manusia dan yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi

digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tak

berwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal

tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu

kamar. Polifenol merupakan senyawa dengan inti benzene lebih dari

satu. Polifenol mudah larut dalam air karena bersifat polar. Polifenol

dapat dideteksi dengan penambahan besi (III) klorida dan uji daya

reduksi, yaitu dengan penambahan Fehling A dan Fehling B pada ekstrak

sehingga membentuk endapan merah bata (Anonim, 2009).

1. 3. Khasiat

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berkhasiat

sebagai obat batuk atau muntah darah, radang paru-paru, kencing manis,

sesak nafas, borok akut yang menahun, darah rendah, radang ginjal,

gejala liver, disentri, hidung mimisan, habis bedah operasi, luka bakar,

luka akibat benda tajam, jerawat, usus bengkak, gusi berdarah, kurang

nafsu makan, melancarkan haid, haid habis bersalin (melahirkan),

menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, penghangat badan, dan lemah

syahwat, juga antibakteri. Khasiat utama tanaman Binahong yaitu

sebagai berikut (Anonim, 2009):

1. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah

melahirkan, khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus.

2. Melancarkan, menormalkan peredaran dan tekanan darah.

3. Mencegah stroke, maag dan asam urat.

4. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.

5. Wasir (ambeien).

6. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.

7. Diabetes.

Khasiat tambahan dari tanaman Binahong yaitu :

Page 16: Data Base Jamu

1. Sariawan berat.

2. Pusing.

3. Sakit perut.

Menurut Candra Wijaya khasiat utama dari tanaman Binahong yaitu :

1. Menyembuhkan luka dalam dan luka luar seperti baru operasi,typhus,

radang usus, maag dan wasir ( ambeien).

2. Pembengkakan dan pembekuan darah.

3. Memulihkan kondisi lemah setelah sakit.

4. Rhematik, luka memar (akibat benturan, terpukul atau terkilir).

5. Mencegah stroke.

1. 4. Cara Penggunaan Tanaman Binahong

Cara penggunaan tanaman Binahong yaitu sebagai berikut (Anonim,

2009):

1. Binahong sangat baik untuk penambah stamina serta mencegah

stroke dan asam urat. Daun dan batangnya dapat juga ditumbuk

halus, kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini dapat

menyembuhkan memar karena terpukul, terkena api, pegal linu,

nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Untuk pemakaian dalam, ambil

umbi binahong secukupnya. Cuci bersih, lalu direbus. Saring airnya

dan minum 2-3 kali per hari untuk menyembuhkan luka bekas

operasi, mag, dan tifus.

2. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker :

Untuk mengobati penyakit kanker yaitu dengan cara sediakan 30 gr daun

binahong kering dan 1 liter air kemudian rebus daun binahong tersebut

dengan 1 liter air hingga tersisa 600 ml air. Air tersebut diminum 3 kali

sehari, masing-masing takaran sebanyak 200 ml.

Page 17: Data Base Jamu

3. Cara paling mudah penggunaan binahong adalah dengan merebusnya

atau sebagai campuran pada makanan seperti mie atau dimakan

langsung sebagai lalapan. Dari bahan segar dapat digunakan umbi yang

baru diambil. Pemakaian secara oral dapat diramu sebagai berikut : umbi

binahong sebanyak tiga potong, dengan ukuran kurang lebih 2 – 3 cm,

dicuci bersih dengan air, kemudian direbus dengan 5 gelas, setelah

dingin disaring dan hasilnya diminum 2 – 3 kali sehari. Cara ini untuk

menyembuhkan luka bekas operasi, maag, typus, disentri, mencegah

stroke, asam urat dan sakit pinggang, untuk vitalitas tubuh ditambah

telur dan madu.

4. Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian

dioleskan pada bagian yang sakit, memar karena terpukul, kena api,

rheumatik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Daun

binahong dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus kemudian dioleskan

atau dibalur pada seluruh tubuh bayi, akan menurunkan panas tinggi.

Lebih baik lagi apabila ibunya meminum jus daun binahong, ini akan

lebih cepat untuk penyembuhan bayi.

5. Kandungan dan Efek Farmakologis Binahong

Kandungan tanaman binahong masih belum banyak diketahui. Namun

berdasarkan manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi,

binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang

cukup tinggi. Setiap tanaman akan memproduksi bermacam-macam

senyawa kimia untuk tujuan tertentu. Senyawa kimia ini lebih banyak

fungsinya untuk bersaing dengan mahluk hidup lainnya. Senyawa ini

disebut dengan metabolit sekunder. Untuk mengungkapkan ada apa

dibalik khasiat tanaman binahong maka perlu dilakukan penelitian lebih

jauh mengenai kandungan senyawa aktif. Dari hasil penelitian

dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung

senyawa aktifflavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Hidayati, 2009).

Kandungan kimia, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Industri, kemampuan binahong untuk menyembuhkan berbagai jenis

penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung di

dalamnya seperti flavonoid. Flavonoid dapat berperan langsung sebagai

antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri

dan virus. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen

sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Alkaloid memiliki aktivitas

Page 18: Data Base Jamu

hipoglikemik. Senyawa terpenoid adalah senyawa

hidrokarbon isometric membantu tubuh dalam proses sintesa organik

dan pemulihan sel-sel tubuh. Sedangkan saponin dapat menurunkan

kolesterol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti

karsinogenik dan manipulator fermentasi rumen. Berdasarkan penelitian,

binahong sangat baik untuk revitalisasi kulit, memberi stamina ekstra,

melancarkan peredaran darah, mencegah stroke, dan asam urat. Selain

itu, mengkonsumsi binahong mampu meningkatkan vitalitas pria,

mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi

lemah, dan menyembuhkan luka (Puryanto, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Andersen. A. and Markham K.R. 2006. Flavonoids : chemistry,

biochemistry, and applications. London: CRC Press. pp. 454.

Anonim. 2009. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik.

http://www.pom.go.id. Diakses 05 Januari 2011.

Hidayati, I.W. 2009. Uji Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera

cordifolia(Ten.) Steenis) sebagai Penyembuh Luka Bakar pada Kulit

Punggung Kelinci. Skripsi. Surakarta: Fakutas Farmasi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Jacobson A.L. 2007. Plants of The Month, Madeira Vein; Anredera

cordifolia. http://www.arthurleej.com. Diakses 05 Januari 2011.

Manoi, F. 2009. Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Obat. Warta

penelitian dan pengembangan tanaman industry. Vol. 15 (1):3-5

Mus. 2008. Informasi Spesies Binahong Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis. http://www.plantamor.com. Diakses 05 Januari 2011.

Pink A. 2004. Gardening for the Million. Project Gutenberg Literary

Archive Foundation.http://www.gutenberg.org. Diakses 05 Januari 2011.

Puryanto, K. 2009. Uji Aktivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong

(Anredera cordifolia(Tenore) Steen.) sebagai Penyembuh Luka Bakar

pada Kulit Punggung Kelinci. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rochani, N. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak daun binahong

(Anredera cordifolia(Tenore) Steen) terhadap Candida albicans serta

skrining fitokimianya”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Oleh: Laili Rohmiati (0810913011)

Page 19: Data Base Jamu

POTENSI BINAHONG SEBAGAI TANAMAN OBAT

Obat-obatan tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai

salah satu alternative pengobatan. Selain harganya yang relative murah,

tidak memiliki efek samping jika penggunaanya sesuai anjuran, tanaman

obat juga efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sulit

disembuhkan dengan pengibatan modern, seperti kanker, tuor, dan lain-

lain (Khalifah, 2010). Bahan –bahan alami murni memimiliki efek

samping, tingkat bahaya dan resik yang jauh lebih rendah dibandingkan

dengan obat kimia. Binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat

potensial yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Di Negara Eropa

mupu  Amerika, tanaman ini cukup dikeenal, tetapi para ahli disana

bellum tertarik untuk meneliti serius dan mendalam, padahal beragam

khasiat sebagai obat telah diakui (Manoi, 2009). Bagian dari tanaman

binahong hampir semuanya dapat dimanfaatkan mulai dari batang, akar,

bunga, dan daun, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk

kesehatan atau sebagai obat herbal adalah bagian daun (Rochani, 2009).

1. 1. Deskripsi Binahong

Binahong mempunyai nama latin Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.

Sedangkan sinonim dari binahong sendiri ada 3 nama latin

yaitu Boussingaultia gracilis, Miers Boussingaultia cordifolia,

dan Boussingaultia basselloides. Binahong juga mempunyai nama umum

dari berbagai negara. Di negara Cina binahong dikenal dengan nama

teng san chi, sedangkan di Inggris nama umum dari binahong yaitu

heartleaf madeiravine atau Madeira vine. Binahong berupa tumbuhan

menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m,

berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian

dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang

melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur

kasar. Daun dari binahong berjenis tunggal, bertangkai sangat pendek

(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung

(cordata), panjang 5 – 10 cm, lebar 3 – 7 cm, helaian daun tipis lemas,

ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan

licin, bias dimakan. Binahong mempunyai jenis bunga majemuk

berbentuk tandan, bertangkai panjang, munc ul di ketiak daun, mahkta

berwarna krem keputihputihan berjumlah lima helai tidak berlekatan,

panjang helai mahkota 0,5 – 1 cm, berbau harum . Akarnya berbentuk

rimpang, berdaging lunak. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

merupakan tumbuhan  yang diduga berasal dari Australia, Afrika

Page 20: Data Base Jamu

Selatan, Hawaii, New Zealand dan Pulau Pasifik lainnya. Tumbuhan ini

mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, biasanya

secara generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau

dikembangbiakan secara vegetative melalui akar rimpangnya (Pink,

2004). Berikut merupakan klasifikasi tanaman binahong (Jacobson,

2007):

Kingdom             : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom         : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio         : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio                  : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas                    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas              : Hamamelidae

Ordo                     : Caryophyllales

Familia                : Basellaceae

Genus                   : Anredera

Spesies                : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

Gambar 1. Tanaman Binahong (A) dan Bagian-bagian Tanaman Binahong

(Mus, 2008)

1. 2. Kandungan Binahong

Berdasarkan hasil penelitian, daun binahong mengandung saponin,

alkaloid dan polifenol. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan

bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan

hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar

seperti etanol 70% . Pada hidrolisis, saponin menghasilkan aglikon yang

disebut sapogenin (sebagai kortison). Berdasarkan  strukturnya, saponin

ada dua yaitu steroid dan triterpenoid. Saponin steroid terdapat dalam

tumbuhan monokotil, dan saponin triterpenoid terdapat dalam tumbuhan

dikotil. Saponin memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur

Page 21: Data Base Jamu

yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Andersen and

Markham, 2006).

Alkaloid, sekitar 5500 telah diketahui, merupakan golongan zat

tumbuhan sekunder terbesar. Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa

yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam

gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun

bagi manusia dan yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi

digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tak

berwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal

tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu

kamar. Polifenol merupakan senyawa dengan inti benzene lebih dari

satu. Polifenol mudah larut dalam air karena bersifat polar. Polifenol

dapat dideteksi dengan penambahan besi (III) klorida dan uji daya

reduksi, yaitu dengan penambahan Fehling A dan Fehling B pada ekstrak

sehingga membentuk endapan merah bata (Anonim, 2009).

1. 3. Khasiat

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berkhasiat

sebagai obat batuk atau muntah darah, radang paru-paru, kencing manis,

sesak nafas, borok akut yang menahun, darah rendah, radang ginjal,

gejala liver, disentri, hidung mimisan, habis bedah operasi, luka bakar,

luka akibat benda tajam, jerawat, usus bengkak, gusi berdarah, kurang

nafsu makan, melancarkan haid, haid habis bersalin (melahirkan),

menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, penghangat badan, dan lemah

syahwat, juga antibakteri. Khasiat utama tanaman Binahong yaitu

sebagai berikut (Anonim, 2009):

1. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah

melahirkan, khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus.

2. Melancarkan, menormalkan peredaran dan tekanan darah.

3. Mencegah stroke, maag dan asam urat.

4. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.

5. Wasir (ambeien).

Page 22: Data Base Jamu

6. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.

7. Diabetes.

Khasiat tambahan dari tanaman Binahong yaitu :

1. Sariawan berat.

2. Pusing.

3. Sakit perut.

Menurut Candra Wijaya khasiat utama dari tanaman Binahong yaitu :

1. Menyembuhkan luka dalam dan luka luar seperti baru operasi,typhus,

radang usus, maag dan wasir ( ambeien).

2. Pembengkakan dan pembekuan darah.

3. Memulihkan kondisi lemah setelah sakit.

4. Rhematik, luka memar (akibat benturan, terpukul atau terkilir).

5. Mencegah stroke.

1. 4. Cara Penggunaan Tanaman Binahong

Cara penggunaan tanaman Binahong yaitu sebagai berikut (Anonim,

2009):

1. Binahong sangat baik untuk penambah stamina serta mencegah

stroke dan asam urat. Daun dan batangnya dapat juga ditumbuk

halus, kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini dapat

menyembuhkan memar karena terpukul, terkena api, pegal linu,

nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Untuk pemakaian dalam, ambil

umbi binahong secukupnya. Cuci bersih, lalu direbus. Saring airnya

dan minum 2-3 kali per hari untuk menyembuhkan luka bekas

operasi, mag, dan tifus.

2. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker :

Page 23: Data Base Jamu

Untuk mengobati penyakit kanker yaitu dengan cara sediakan 30 gr daun

binahong kering dan 1 liter air kemudian rebus daun binahong tersebut

dengan 1 liter air hingga tersisa 600 ml air. Air tersebut diminum 3 kali

sehari, masing-masing takaran sebanyak 200 ml.

3. Cara paling mudah penggunaan binahong adalah dengan merebusnya

atau sebagai campuran pada makanan seperti mie atau dimakan

langsung sebagai lalapan. Dari bahan segar dapat digunakan umbi yang

baru diambil. Pemakaian secara oral dapat diramu sebagai berikut : umbi

binahong sebanyak tiga potong, dengan ukuran kurang lebih 2 – 3 cm,

dicuci bersih dengan air, kemudian direbus dengan 5 gelas, setelah

dingin disaring dan hasilnya diminum 2 – 3 kali sehari. Cara ini untuk

menyembuhkan luka bekas operasi, maag, typus, disentri, mencegah

stroke, asam urat dan sakit pinggang, untuk vitalitas tubuh ditambah

telur dan madu.

4. Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian

dioleskan pada bagian yang sakit, memar karena terpukul, kena api,

rheumatik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Daun

binahong dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus kemudian dioleskan

atau dibalur pada seluruh tubuh bayi, akan menurunkan panas tinggi.

Lebih baik lagi apabila ibunya meminum jus daun binahong, ini akan

lebih cepat untuk penyembuhan bayi.

5. Kandungan dan Efek Farmakologis Binahong

Kandungan tanaman binahong masih belum banyak diketahui. Namun

berdasarkan manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi,

binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang

cukup tinggi. Setiap tanaman akan memproduksi bermacam-macam

senyawa kimia untuk tujuan tertentu. Senyawa kimia ini lebih banyak

fungsinya untuk bersaing dengan mahluk hidup lainnya. Senyawa ini

disebut dengan metabolit sekunder. Untuk mengungkapkan ada apa

dibalik khasiat tanaman binahong maka perlu dilakukan penelitian lebih

jauh mengenai kandungan senyawa aktif. Dari hasil penelitian

dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung

senyawa aktifflavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Hidayati, 2009).

Kandungan kimia, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Industri, kemampuan binahong untuk menyembuhkan berbagai jenis

Page 24: Data Base Jamu

penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung di

dalamnya seperti flavonoid. Flavonoid dapat berperan langsung sebagai

antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri

dan virus. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen

sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Alkaloid memiliki aktivitas

hipoglikemik. Senyawa terpenoid adalah senyawa

hidrokarbon isometric membantu tubuh dalam proses sintesa organik

dan pemulihan sel-sel tubuh. Sedangkan saponin dapat menurunkan

kolesterol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti

karsinogenik dan manipulator fermentasi rumen. Berdasarkan penelitian,

binahong sangat baik untuk revitalisasi kulit, memberi stamina ekstra,

melancarkan peredaran darah, mencegah stroke, dan asam urat. Selain

itu, mengkonsumsi binahong mampu meningkatkan vitalitas pria,

mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi

lemah, dan menyembuhkan luka (Puryanto, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Andersen. A. and Markham K.R. 2006. Flavonoids : chemistry,

biochemistry, and applications. London: CRC Press. pp. 454.

Anonim. 2009. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik.

http://www.pom.go.id. Diakses 05 Januari 2011.

Hidayati, I.W. 2009. Uji Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahon

085758463487