Dasar Perumahan Utk Asas Kota

download Dasar Perumahan Utk Asas Kota

of 23

Transcript of Dasar Perumahan Utk Asas Kota

Dasar-dasar PerencanaanPermukiman Kota

Pengertian umumShelter Perlindungan terhadap faktor external (khususnya faktor alam: angin, hujan, sinar matahari, temperatur). Umumnya terdapat penutup atap House Struktur fisik seperti shelter yang melindungi diri manusia, biasanya berupa akomodasi permanen atau semi permanen Housing Sesuatu yang berhubungan dengan perumahan (houses). Secara umum berupa aktivitas manusia untuk mendirikan (membangun), menghasilkan (memproduksi), memodifikasi atau memanfaatkan rumahnya

Pengertian umumHuman settlements Kumpulan (agregat) dari rumah yang berkaitan pula dengan aktivitas manusia secara umum dan pembangunan lingkungan sekitarnya sesuai dengan skala wilayah yang ada (desa, kota, metropolitan) Habitat Pengertian yang sangat luas, tidak hanya berkaitan dengan perumahan / permukiman, tetapi juga berkaitan dengan aktivitas lingkungan sosial-ekonomi suatu masyarakat

Pengertian umum(Undang-undang no. 24 tahun 1992) Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga Perumahan Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan Permukiman Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perkehidupan dan penghidupan

Pengertian umum(Undang-undang no. 24 tahun 1992) Ruang Wadah yang meliputi ruang daratan, lautan dan udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya Tata ruang Wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak Penataan ruang Proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang

Pengertian umum(Undang-undang no. 24 tahun 1992) Rencana tata ruang Hasil perencanaan tata ruang Kawasan Wilayah dengan fungsi utama sebagai lindung atau budi daya Kawasan lindung Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

Tipologi Perumahan di PerkotaanPerumahan Formal dan Informal

Tipologi perumahan di perkotaan Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas) Perumahan di rencanakan sebagian (site and services) Perumahan tumbuh spontan & incremental Perumahan kampung yang mengalami pemadatan dan tumbuh menjadi urban Squater Perumahan pada lahan-lahan marginal di kota-diambil oleh kelompok masyarakat yang kemudian membangun rumah-biasanya dimulai dari rumah non permanen, bahkan mulai dari berupa gubug

Sumber: Suryanto dan Pramono, Retno Widodo, Dasar-dasar Perumahan S1 Ars 2005/2006

Pola kenampakan fisik perumahan kotaGeometris teratur Kebanyakan pada perumahan terencana Membentuk struktur ruang dan hirarkhi yang jelas Aksesibilitas ke tiap rumah baik Pembangunan utilitas mudah Harga lahan antar persil relatif setara

Organik tak teratur Pada perumahan spontan, incremental atau squater Struktur dan hirarkhi ruang sulit diidentifikasi Aksesibilitas sgt terbatas Sulit membangun infrastruktur Terdapat perbedaan harga lahan yang mencolok antar persil

Perkampungan yg tumbuh mjd urban pada umumnya membentuk pola percampuran geometris & organikSumber: Suryanto dan Pramono, Retno Widodo, Dasar-dasar Perumahan S1 Ars 2005/2006

Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan perumahan dan permukiman Dengan adanya kesulitan pihak pemerintah untuk menangani masalah-masalah perumahan, maka akhir-akhir ini muncul suatu gagasan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman. Sehingga, muncul konsep-konsep baru misalnya Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Kelompok (P2BPK), Pembangunan Perumahan berdasar partisipasi masyarakat, Pola Kemitraan PPP (Public-Private Partnership), dsb.

Permasalahan Perumahan

Permasalahan umum perumahan Perkembangan penduduk (perkotaan). Pertanahan. Sistim pembeayaan. Pengembangan wilayah. Prasarana lingkungan. Teknis teknologis. Partisipasi masyarakat/ pengembangan komunitas.

Masalah pokok pembangunan perumahan (1)(Sarjono, Prisma (5) 1986)KEPENDUDUKAN Pertambahan Distribusi (urbanisasi, penduduk kota > penduduk desa) PENGEMBANGAN WILAYAH Nasional Regional zonasi x kebutuhan Lokal PERTANAHAN Terbatas, langka, bertambah mahal Pengendalian PEMBIAYAAN Kemampuan masyarakat (affordability) Sumber dana

Masalah pokok pembangunan perumahan (2)(Sarjono, Prisma (5) 1986)TEKNOLOGI & INDUSTRI KONSTRUKSI Industri komponen bahan bangunan (material): lokal, massal, biaya, tersedia, standar Proses pembangunan Penggunaan teknologi-konstruksi PERATURAN & PERUNDANGAN UU, UUTR kota, Perda, skala proritas KELEMBAGAAN (ORGANISASI & INSTITUSI) Terkait, koordinasi, administrasi birokrasi, fungsi pemerintah daerah PARTISIPASI MASYARAKAT Sumber daya manusia (skill & distribusi) Masyarakat sebagai pelaku (subyek)

Perkembangan penduduk Laju pertumbuhan penduduk perkotaan yang tinggi (proses urbanisasi); (Perubahan kuantitas). Perubahan perilaku dan kebutuhan penduduk ; mobilitas, gaya hidup; (Perubahan kualitas). Nilai rumah bergeser, dari kebutuhan dasar menjadi status sosial dan komoditi ekonomi. Mobilitas penduduk mendorong disparitas ketersediaan rumah ( perdesaan banyak rumah tak berpenghuni, perkotaan banyak rumah penghuni berjejal). Kesenjangan pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan ruang, rumah dan prasarananya. Standard layanan semakin menurun.

Sistim pembeayaanPemerintah; Semakin menurun. Subsidi dihapus. Prasarana diserahkan daerah. Swasta; Semakin berkembang (variasi kpr & komersial). Belum ada regulasi pengendalian. Masyarakat; Posisi tetap inferior, tidak ada perlindungan dan dukungan.

Hubungan kebutuhan rumah dan ketersediaan ruangKebutuhan formal / legal Kebutuhan Fungsional / material Kebutuhan rumah Rumah dibutuhkan Ruang tersedia Kesesuaian ruang (manfaat) Lokasi Kemampuan ruang (dukung) Budidaya lahan Kebutuhan simbolis

Kondisi keruangan Dimensi (konfigurasi)

Struktural (konstruksi)

Sumber: Hermanislamet, Bondan, Teori Keruangan dan Pemanfaatan Ruang, TKP 615 MPKD 2003

ASPEK PENTING DALAM PANDUAN PERANCANGAN & PENATAAN PERUMAHAN KOTA Kejelasan struktur ruang kawasan: Hirarkhi jalan dan ruang terbuka: konfigurasi tapak Kemudahan & efisiensi pembangunan utilitas lingkungan: konfigurasi tanah Efisiensi penggunaan lahan: lay out persil. Pengelompokan yang optimal untuk rasa ketentanggaan dan efisiensi utilitas/fasilitas: clustering Kualitas ekologi dan kesehatan lingkungan: KDB & KLBPENGANTAR PERMUIKIMAN. R. WIDODO DP