DAFTAR PUSTAKA Farmasetika 2: Biofarmasi W., ed. … Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2000,...
Transcript of DAFTAR PUSTAKA Farmasetika 2: Biofarmasi W., ed. … Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2000,...
DAFTAR PUSTAKA
Aiache, J.M. and J. Devissaguet, 1993, Farmasetika 2: Biofarmasi, terjemahan Soeratri W., ed. ke-2, Airlangga University Press, Surabaya, 443-483. Allen, G., 1989, Sequencing of Proteins and Peptides, 2nd ed., vol. 9, Elsevier, Amsterdam, 167. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid 1, Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Jakarta, 51-52. Bangun, 2005, Aneka Jus dan Masker Buah untuk Kecantikan, AgroMediaPustaka, Depok, 2-4, 23-24, 32-33. Banker, G.S. and C.T. Rhodes (Eds), 1990, Modern Pharmaceutics, 2nd ed., Marcel Dekker, USA. Barry, 1987, Advances in Drug Delivery System, J.M. Anderson and S.W.Kim (Eds.), vol. 3, Elsevier, Amsterdam, 85-90. Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistic, 2nd ed., Marcel Dekker, New York, 128-133, 146-157, 181, 593. Caroline, S., 2006, Formulasi Gel Ekstrak Air Teh Hijau dan Penentuan Aktivitas Antibakterinya terhadap Propionibacteria acnes, Skripsi, Sekolah Farmasi-ITB, Bandung, 8-11. Chien Y.W. (Ed.), 1987. Transdermal Controlled Systemic Medication, Marcel Dekker, Inc., New York, 1-20. Chien,Y.W., 1992, Novel Drug Delivery System, 2nd ed., Marcel Dekker, Inc., New York, 301-344. Cowan M.M., 1999, Plant Products as Antimicrobial Agents, Clin. Microbiol. Rev., October 1999, Vol. 12, No. 4, 564-582. DitJen POM Depkes RI, 1995a, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Depkes RI, Jakarta, 321, 323-325. DitJen POM Depkes RI, 1995b, Farmakope Indonesia, ed. 4, Jakarta, 1064, 1125. Eisai Indonesia, 1986, Medicinal Herb Index in Indonesia, Eisai, Jakarta, 59-60. Fakultas Kedokteran UI, 1994, Mikrobiologi Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta,103, 105, 108-109, 111.
68
69
Fransworth, N. R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of Plants , J. Pharm.Sci., 55(3), 243-269. Goodman and Gilman, 2001, The Pharmacological Basis of Therapeutics, 10th ed., McGraw-Hill, New York, 1809-1813. Hadgraft, J. and R.H. Guy (Eds), 1989, Transdermal Drug Delivery, Marcel Dekker, Inc., New York, 1-16, 59-81, 293-312. Harry, R.G., 1962, Modern Cosmeticology, J.B. Wilkinson (Ed.), vol. 1, Chemical Publishing Co.,Inc., New York, 224-227. Harry, R.G., 1973, Harry’s Cosmeticology, 6th ed., vol. 1, Leonard Hill Books, London, 14-16, 557-561. Heyne K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, terjemahan Badan Litbang Kehutanan Jakarta, Jilid III, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta, 1459-1462. Jawetz, E., J.L. Melnick, E.A. Adelberg, G.F. Brooks, J. S. Butel, L.N. Ornston, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, terjemahan E. Nugroho dan R.F. Maulany, ed ke-20, EGC, Jakarta. Hal 211 - 217. Juwita A., 2000, Karakterisasi Papain dan Protease Lainnya dari Getah Buah Pepaya (Carica papaya Linn., Caricaceae) dalam Serbuk Papain Kasar dari Salah Satu Koperasi di Indonesia, Skripsi, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB, Bandung, 2, 4-6. Kibardin, S.A. and V.B. Lazurkins, 1969, Thin-layer Chromatography of Biopolymers and Their Derivatives, Russian Chemical Reviews, 38 (12), 1025-1032. Lembaga Biologi Nasional,1977, Buah-Buahan, LIPI, Bogor, 103. Mitsui, T. (Ed.), 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Tokyo, 28-32, 134-135, 142-145, 156-157, 199-204. Rawlins, E.A., 1977, Bentley’s Textbook of Pharmaceutics, 8th ed., Casell & Collin Macmillan Publ.Ltd., New York, 98-100. Rowe, R.C., P.J. Sheskey, S.O. Owen, 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th ed., Pharmaceutical Press, London, 465-469. Sampurno, H., K. Ritiasa, H.A.R. Muhibat, Sutarjadi, Sidik, W. Djatmiko, N. Ifansyah, M..H. Santoso, S. Pramono, S. Harsodjo, E. Djubaedah, T. Ratih, B.M. Pardede, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI, Jakarta, 3-16, 32. Sastroamidjojo A. S., 1962, Obat Asli Indonesia, PT. Pustaka Rakyat, Jakarta, 268-269. Swarbrick, J. and J.C. Boyland (Eds.), 1992, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol. 6, Marcel Dekker, New York, 415-436.
70
Swarbrick, J. and J.C. Boyland (Eds.), 1995, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol. 11, Marcel Dekker, New York, 413-461. Tarini, S., 1992. Penelitian Difusi Piroksikam dari Sediaan Gel melalui membran yang diimpregnasi dengan Larutan Sprangler secara in vitro. Thesis, Sekolah Farmasi-ITB, Bandung, 2-4. Tyler, V.E., 1993, The Honest Herbal : A Sensible Guide to The Use of Herbs and Related Remedies, 3rd ed., Pharmaceutical Products Press, New York, 233. United States Pharmacopoieal Convention, 2005, The United States Pharmacopoiea, 28th ed., The National Formulary, 23rd rev., The United States Pharmacopoieal Convention Inc., Rockville, 1465. Wade A. and P.J. Weller, 2003, Handbook of Pharmaceutical Excipients. 4th ed., The Pharmaceutical Press, London, 89-91, 97-99, 257-259, 297-299, 663-664. Wertz, P.W. and B.B. Michniak, 2000, Sebum, in: Cosmeceutical – Drugs vs. Cosmetics, P. Elsner and H.I. Maibach (Eds.), Marcel Dekker, Inc., New York, 48-53. WHO, 1998, Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO, Geneva, 71. Wistreich, G.A. and M.D. Lechtman, 1973, Microbiology and Human Disease, Glencoe Press, New York, 485-487. Zatz, J.L. and G.P. Kushla, 1989, Gels, in: Pharmaceutical Dosage Forms, H.A. Lieberman, M.M. Rieger, G.S. Banker (Eds.), vol. 2, Marcel Dekker, New York, 495-508.
LAMPIRAN
Lampiran A : Daun Pepaya dan Serbuk Simplisia
Daun Pepaya
Serbuk Simplisia
72
Lampiran B : Karakterisasi Papain (Wako 166-00171) dan Karbopol 934
Tabel B.1 Karakterisasi Papain (Wako 166-00171)
No. Pemeriksaan Pustaka
(United States Pharmaceutical
Convention, 2005)
Hasil
1. Pemerian Serbuk hablur, putih Serbuk hablur, putih
2. Kelarutan Larut dalam air, praktis tidak
larut dalam alkohol dan
kloroform
Larut dalam air, etanol-air,
praktis tidak larut dalam etanol,
kloroform
3. Identifikasi Secara spektrofotometri UV,
yaitu : panjang gelombang
serapan maksimum larutan
papain 100 mg/mL dalam dapar
fosfat sistein adalah 280 nm
Panjang gelombang serapan
maksimum larutan papain 100
mg/mL dalam dapar fosfat sistein
adalah 280 nm
4. Aktivitas Minimal 0,5 unit/mg 1,6 unit/mg
Tabel B.2 Karakterisasi Karbopol 934
No. Pemeriksaan Pustaka
(Rowe et al.,2003)
Hasil
1. Pemerian Serbuk berwarna putih,
halus, higroskopis, bau khas
Serbuk berwarna putih,
halus, higroskopis, bau khas
2. Viskositas
(0,5 % larutan dalam air)
29400 -39400 cp 36800 cp
3. Susut pengeringan ≤ 3 % 2 %
4. Benzene ≤ 5000 ppm 600 ppm
73
Lampiran C : Karakterisasi HPMC dan HPC-LV
Tabel C.1 Karakterisasi HPMC
No. Pemeriksaan Pustaka
(Rowe et al.,2003)
Hasil
1. Pemerian Serbuk berwarna putih,
halus, higroskopis, bau khas
Serbuk berwarna putih,
halus, higroskopis, bau khas
2. pH 5,0-8,0 6,50
3. Viskositas
(2 % larutan dalam air)
75000-140000 cp 95700 cp
4. Susut pengeringan ≤ 5 % 1,5 %
5. Sisa pemijaran ≤ 1,5 % 0,30 %
6. Logam berat ≤ 10 ppm ≤ 10 ppm
7. Kandungan metoksil 19-24 % 23,6 %
8. Kandungan hidroksipropil ≤ 5000 ppm 600 ppm
Tabel C.2 Karakterisasi HPC-LV
No. Pemeriksaan Pustaka
(Rowe et al.,2003)
Hasil
1. Pemerian Serbuk berwarna putih
hingga agak kekuningan
Serbuk berwarna putih
hingga agak kekuningan
2. pH 5 – 8,5 6,0
3. Viskositas
(5 % larutan dalam air)
75-150 mPa.S 7,9 mPa.S
4. Susut pengeringan ≤ 5,0 % 1,62 %
5. Sisa pemijaran ≤ 0,5 % 0,17 %
6. Logam berat ≤ 20 ppm ≤ 20 ppm
7. Klorida + < 0,142 %
8. Sulfat ≤ 0,048 % < 0,048 %
9. Arsenat ≤ 2 ppm < 2 ppm
10. Kandungan hidroksipropil ≤ 80,5 ppm 64,5 %
74
Lampiran D : Analisis Statistik Gel Ekstrak Daun Pepaya dengan Basis HPC-LV, dengan Basis HPMC dan Ekstrak Daun Pepaya pada Uji Potensi Aktivitas Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis
Diameter zona hambat (mm) Sediaan Uji
x S
F30C 19,80 0,30
F5M 15,27 0,25
E 20,25 0,07
Hasil analisis statistik :
t hit t hit
F30C F5M
E 2,53 33,22
F30C - 20,09
Keterangan : )1(;
2−n
tα = 4,30 (Bolton, 1990)
Kesimpulan :
1. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas ekstrak daun pepaya tidak
berbeda bermakna dengan aktivitas gel ekstrak daun pepaya dengan basis HPC-
LV karena t hit < )1(;
2−n
tα .
2. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas ekstrak daun pepaya
berbeda bermakna dengan aktivitas gel ekstrak daun pepaya dengan basis HPMC
karena t hit > )1(;
2−n
tα .
3. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas gel ekstrak daun pepaya
dengan basis HPC-LV berbeda bermakna dengan aktivitas gel ekstrak daun
pepaya dengan basis HPMC karena t hit > )1(;
2−n
tα .
75
Lampiran E : Analisis Statistik Gel Tetrasiklin dengan Basis HPC-LV, dengan basis HPMC, dan Tetrasiklin dalam Dapar HCl pada Uji Potensi Aktivitas Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis
Diameter zona hambat (mm) Sediaan Uji
x S
GC 16,20 0,10
GM 13,10 0,50
T 17,82 0,49
Hasil analisis statistik :
t hitt hit
GC GM
T 5,61 11,68
GC - 10,53
Keterangan : )1(;
2−n
tα = 4,30 (Bolton, 1990)
Kesimpulan :
1. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas tetrasiklin berbeda
bermakna dengan aktivitas gel tetrasiklin dengan basis HPC-LV karena t hit >
)1(;2
−ntα .
2. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas tetrasiklin berbeda
bermakna dengan aktivitas gel tetrasiklin dengan basis HPMC karena t hit >
)1(;2
−ntα .
3. Dengan derajat kepercayaan 95 % (p = 0,975), aktivitas gel tetrasiklin dengan basis
HPC-LV berbeda bermakna dengan aktivitas gel tetrasiklin dengan basis HPMC
karena t hit > )1(;
2−n
tα .
76