Daftar Isi - kiaceramics.com · Daftar Isi Content VISI & MISI Vision & Mission PROFIL PERUSAHAAN...

Daftar Isi Content

VISI & MISIVision & Mission

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report

LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROANOrganization Structure

IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIANConsolidated Financial Highlights

INFORMASI SAHAMShares Information

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis & Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

PROFIL DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners Profile

PROFIL DIREKSIThe Board of Directors Profile

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN

Management Responsibility

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Statement

2

3

6

8

11

14

20

33

34

37

4112

13 42

3Annual Report / Laporan Tahunan 2015

Visi & Misi Vision & Mission

Misi Mission

To be a sustainable and profitable company in Indonesia and preferred provider of ecology friendly product

focusing on customer satisfaction, operational excellence and

contributing to local Communities.

Focusing on R&D in product & services including transferring best practices and Business Philosophy from SCG, Thailand, the Company emphasizes on developing

high value products, human resources development, customer satisfaction

and eco-friendly products. These missions will bring the sustainable

growth and profit to the Company.

Berfokus pada Penelitian dan Pengembangan dalam produk dan pelayanan termasuk transfer ilmu dan filosofi usaha dari SCG, Thailand, Perusahaan menekankan pada pengembangan produk yang bernilai tinggi, pengembangan sumber daya manusia, kepuasan pelanggan dan produk yang ramah lingkungan. Misi ini akan membawa pertumbuhan yang berkelanjutan dan keuntungan bagi Perusahaan.

Visi VisionMenjadi Perusahaan yang menguntungkan dan berkelanjutan di Indonesia serta penyedia produk ramah lingkungan, fokus pada kepuasan pelanggan, keunggulan operasional dan berkontribusi pada masyarakat setempat.

4 Annual Report / Laporan Tahunan 2015

Profil Perusahaan Company Profile

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (“Company”) was established in accordance with Foreign Investment Law No.1 Year 1967 based on the Notarial Deed Juliaan Nimrod Siregar, S.H., Notary in Jakarta dated 28 November 1968. The Company status was changed from Foreign Investment to Domestic Investment based on the Decision Letter from Chairman of Investment Coordinating Board No. 25/V/1992 dated 15 June 1992.

The company is the major producer of high quality ceramic wall tiles including its accessories since 1968. In 2015, the Company employed 597 skilled and well-performed employees. In the domestic and international market – covering Asia, Australia and Africa, the Company possesses market recognition with the brand KIA and IMPRESSO, which is well known for its good quality product and services.

Head Office:Cowell Tower (Graha Atrium Building), 5th Floor Jl. Senen Raya No.135 Jakarta - 10410, IndonesiaPhone : (62-21) 386-2322 (Hunting) Fax : (62-21) 386-2311 Email : [email protected] : www.kiaceramics.com

Factory:• Jl. Raya Narogong Km 51.9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, West Java – Indonesia • Surya Cipta City of Industry Jl. Surya Lestari Kav.1 & 2, Teluk Jambe Karawang, West Java – Indonesia

Since 4 November 1994, the Company has effectively listed its shares at Jakarta and Surabaya Stock Exchange, continued with Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights in 1997 and listing for a total of 425,000,000 shares. On 12 July 2008, the Company swap its debt to newly issued 8,000,000,000 shares making total listed shares of the Company became 8,425,000,000 shares.

Through Jakarta Automated Trading System of Indonesia Stock Exchange and based on the Deed No. 26 dated 27 September 2011, restated by Deed No. 4 dated 5 October 2011, both were made by Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved SCG Building Materials Co., Ltd. to be the new major shareholder of the Company holding 93.51% of the total shares issued by the Company at the end of year 2011.

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (“Perseroan”) didirikan menurut Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 28 Nopember 1968. Status Perseroan sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992.

Sejak tahun 1968, kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai produsen Keramik dinding berkualitas tinggi beserta aksesorisnya. Di tahun 2015, Perseroan mempekerjakan 597 karyawan terampil dan berkinerja baik. Di pasar domestik dan internasional – yang meliputi Asia, Australia dan Afrika, Perseroan mendapatkan pengakuan pasar dengan merek dagang KIA dan IMPRESSO, yang dikenal dengan baik untuk kualitas dan pelayanannya.

Kantor Pusat:Cowell Tower d/h Gedung Graha Atrium, Lt. 5Jl. Senen Raya No. 135Jakarta - 10410, IndonesiaTelp. : (62-21) 386-2322 (Hunting)Fax. : (62-21) 386-2311Email : [email protected] : www.kiaceramics.com

Pabrik:• Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia• Kawasan Industri Surya Cipta Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat – Indonesia

Sejak 4 November 1994, Perseroan secara efektif mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, dilanjutkan dengan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada Tahun 1997 dan mencatat jumlah keseluruhan saham dalam Perseroan sebanyak 425.000.000. Pada tanggal 12 Juli 2008, Perseroan menerbitkan sebanyak 8.000.000.000 lembar saham baru untuk mengkonversi utang Perseroan kepada para kreditur, sehingga total keseluruhan jumlah saham Perseroan menjadi 8.425.000.000 saham.

Melalui perdagangan otomatis (Jakarta Automated Trading System) di Bursa Efek Indonesia dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 27 September 2011 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 5 Oktober 2011 yang keduanya dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui masuknya SCG Building Materials Co., Ltd. sebagai pengendali baru Perseroan dengan total kepemilikan saham sebanyak 93,51% pada akhir tahun 2011.


SCG Building Materials Co., Ltd. adalah perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang industri bahan bangunan di Thailand, yang berdiri pada tanggal 9 Desember 1998; dengan alamat di 1 Siam Cement Road, Bangsue Sub-District, Bangsue District, Bangkok, Thailand.

SCG Building Materials, Co., Ltd. melaksanakan Tender Offer pada tanggal 5 Juli – 3 Agustus 2011 dan memperoleh sebanyak 3.537.500 lembar saham dari pemegang saham masyarakat. Untuk memenuhi peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan No. IX.H.1, SCG Building Materials Co., Ltd. telah menjual seluruh saham hasil Tender Offer tersebut kepada masyarakat pada tanggal 28 Nopember 2012. Kepemilikan saham SCG Building Materials Co., Ltd. di Perseroan adalah sebanyak 14.378.410.753 saham atau sebesar 96,31% per 31 Desember 2012.

Pada tanggal 15 Pebruari 2012 Perseroan secara efektif melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dengan mengeluarkan sebanyak 6.504.100.000 saham Seri B yang telah diambil seluruhnya oleh pemegang saham dan pembeli siaga. Dengan demikian jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan telah meningkat dari semula 8.425.000.000 menjadi 14.929.100.000 saham.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan seiring dengan aksi korporasi yang dilaksanakan Perseroan sesuai dengan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dibuat oleh Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan Kuasi Reorganisasi Perseroan; Akta No. 14 tanggal 19 April 2012 dibuat oleh Rudy Siswanto, SH., Notaris Jakarta sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II; dan Akta No. 23 tanggal 15 Juli 2015 dibuat oleh Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta sehubungan dengan penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegangn Saham Perseroan Terbuka dan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perseroan Publik.

Sejak tahun 2009, Perseroan menggunakan layanan jasa dari Lembaga Penunjang PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek untuk mendukung Perseroan dalam hal administrasi efek dengan biaya sebesar IDR 18.000.000 per tahun.

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny yang beralamat di Intiland Tower Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta. Kantor Akuntan melakukan audit laporan keuangan tahunan dengan biaya sebesar IDR 225.000.000.

SCG Building Materials Co., Ltd. is a leading company in building materials industry in Thailand, established on 9 December 1998; with business address at 1 Siam Cement Road, Bangsue Sub-District, Bangsue District, Bangkok, Thailand.

SCG Building Materials, Co., Ltd. made a Tender Offer on 5 July – 3 August 2011 and obtained 3,537,500 shares from public shareholders. To comply with the regulation of Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) Number IX.H.1, SCG Building materials Co., Ltd. sold all shares resulted from Tender Offer to the Public on 28 November 2012. SCG Building Materials Co., Ltd. holds 14,378,410,753 shares or 96.31% in the Company as of 31 December 2012.

On 15 February 2012 the Company effectively executed Rights Issue II by issuing 6,504,100,000 Series B shares, and fully acquired by shareholders and standby purchasers. Therefore, the total number of shares issued and paid by the Company increased from 8,425,000,000 to 14,929,100,000 shares.

The Company’s Articles of Association were amended along with the corporate action done by Company pursuant to the Deed No. 13 dated 10 October 2011 by Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notary in Jakarta, regarding the reduction of capital, issued and paid-up capital and the decrease of share nominal value in relation to quasi-reorganization; and the Deed No. 14 dated 19 April 2012 by Rudy Siswanto, SH., Notary in Jakarta regarding Rights Issue II; and Deed No.23 dated 15 July 2015 by Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notary in Jakarta in accordance with Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 32/ POJK.04/2014 about the Plan and Implementation of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) for Public Company and No. 33/ POJK.04/2014 about Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company.

Since year 2009, the Company utilize the service from PT Adimitra Transferindo, as share registrar certified by Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency for the Securities Administration with a fee of IDR 18,000,000 per year.

The Company’s Financial Statements for the year 2015 and 2014 was audited by the Registered Public Accountant Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, located at Intiland Tower 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta. Audit fee for the Company’s annual financial statement is IDR 225,000,000.


Sejak bulan Juni 2008, secara berkala Perseroan menggunakan jasa Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, SH., Notaris di Jakarta, terutama dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dengan biaya sebesar IDR 25.000.000 per tahun.

Saat ini, Perseroan memiliki 2 Anak Perusahaan, yaitu PT KIA Keramik Mas (99,21%) yang bergerak di bidang Industri Genteng Keramik beralamat di Jalan Raya Narogong KM. 51,9 Limusnunggal, Cileungsi - Bogor dan di Jalan Raya Karang Andong, Pasinan, Lemah Putih Wringin Anom, Gresik - Surabaya dan PT KIA Serpih Mas (86,68%) yang bergerak di bidang industri Lantai Keramik beralamat di Jalan Raya Narogong KM. 51,9 Limusnunggal, Cileungsi - Bogor dan di Kawasan Industri Surya Cipta, Jalan Surya Lestari Kav. 1 & 2, Kecamatan Ciampel, Karawang Timur dengan porsi kepemilikan sebagaimana skema di bawah ini:

Since June 2008, the Company periodically use the service from Sri Adi Hidianingsih Sugijanto, SH., Notary in Jakarta, particularly for the General Meeting of Shareholders with a fee of IDR 25,000,000 per annum.

Currently, the Company has 2 subsidiaries, i.e. PT KIA Keramik Mas (99.21%) engaged in the Ceramic Roof Tile industry, located at Jalan Raya Narogong KM. 51,9 Limusnunggal, Cileungsi - Bogor and Jalan Raya Karang Andong, Pasinan, Lemah Putih Wringin Anom, Gresik - Surabaya and PT KIA Serpih Mas (86.68%) engaged in the Ceramic Floor Tile industry, located at Jalan Raya Narogong KM. 51,9 Limusnunggal, Cileungsi - Bogor and Surya Cipta City of Industry, Jalan Surya Lestari Kav. 1 & 2, Ciampel District, East Karawang with ownership as shown in the diagram below:

96.31%

0.79% 99.21%

13.32%

86.68%

3.69%

SCG Building Materials Co., Ltd. Masyarakat (Public)

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk(KIA)

PT KIA Keramik Mas PT KIA Serpih Mas (KKM) (KSM)


Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report

Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar

keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi Perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis Perusahaan dan mengakibatkan penangguhan ataupun penghematan dari yang direncanakan guna menghindari kerugian yang tidak diinginkan. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia usaha dimana efek perlambatan dari salah satu perekonomian terbesar dunia, yang juga merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia, yaitu China sangat mempengaruhi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat penurunan signifikan sebesar 19.44% terjadi pada total ekspor Indonesia ke China untuk tahun 2015 apabila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2014.

Ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh sebesar 4.79% dan merupakan yang tertinggi di antara perkonomian negara-negara berkembang. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun 2014, ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dari 5.02% ke 4.79%, yang terjadi pada semua sektor usaha, termasuk konstruksi dan real estate. Imbas perlambatan ekonomi ini memberikan dampak secara langsung terhadap produsen dan penyedia produk bahan bangunan, sehingga pada tahun 2015 KIA berhasil mencapai penjualan bersih sebesar Rp. 800.392.438.557,-. Jumlah tersebut menurun 11% dibandingkan dengan tahun 2014 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan.

Substantial changes took place globally as economic slowdown stormed out countries worldwide. Global

financial risk uncertainty added pressures for companies in implementing corporate’s strategic plan and resulted in either postponing or downsizing the plan to avoid unwanted losses. Year 2015 had been another challenging year for the businesses as slowdown effect from one of the world’s largest economy and Indonesia’s main exporting countries – China, has affected Indonesia tremendously. Indonesia Bureau Statistics (BPS) recorded export to China on 2015 drop significantly by 19.44% compared to 2014.

Indonesia recorded economic growth by 4.79% on 2015 and was among the highest in emerging market economies. However, when compared to 2014, the economy slowed-down from 5.02% to 4.79% and occurred on most sectors, including construction and real estate. As manufacturer and provider of building materials products received direct effect from the slowdown, on 2015 KIA managed to reach net sales at IDR 800,392,438,557. The value is 11% lower than 2014, resulted from reduction in sales volumes.

Pichit Maipoom Komisaris Utama President Commissioners


The Board of Commissioners are optimist with the programs and management plan of the Board of Directors and will continuously give their support throughout 2016, especially those which focuses on development of High Value Added (HVA) products and efficiency program, such as energy efficiency. Directors will continuously focus on implementation of SCG 4 core values as well: Adherence to Fairness; Dedication to Excellence; Belief in the Value of Individual; and Concern for Social Responsibility; by making yearly program to create a healthy and safe working environment, training programs and Corporate Social Responsibility (CSR) activities. Some CSR activities on 2015 consist of the annual scholarship program Sharing The Dream 2015, donation for religious matters and others, road maintenance for surrounding communities, etc.

Finally, we would like to dedicate our appreciation to the Board of Directors for the hard work and contribution, especially during challenging period, and continuously deliver satisfactory performance for the Company. We will continue to support the programs and activities taken by Directors in the effort to improve Company’s performance and make it possible for the Company to expand its business and become a leader in ceramic business in ASEAN.

Dewan Komisaris optimis dengan program dan rencana pengelolaan dari Dewan Direksi dan akan terus memberikan dukungannya sepanjang tahun 2016, terutama yang difokuskan pada pengembangan produk-produk dengan nilai tambah (HVA products) dan program efisiensi, seperti efisiensi energi. Direksi akan terus fokus dalam mengimplementasikan 4 Nilai Utama SCG, yaitu Kepatuhan pada Keadilan, Dedikasi pada Keunggulan, Kepercayaan akan Nilai Individu, dan Kepedulian pada Tanggung Jawab Sosial; dengan membuat program tahunan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, program-program pelatihan dan aktifitas tanggung jawab social. Beberapa aktifitas tanggung jawab social yang dilakukan pada tahun 2015 diantaranya: program beasiswa tahunan SCG Sharing The Dream 2015, donasi keagamaan dan lainnya, perbaikan jalan di lingkungan sekitar pabrik, dan lainnya.

Terakhir, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Direksi atas kerja keras dan kontribusinya, terutama sekali pada saat yang penuh tantangan, tetap dapat membawa Perusahaan mencapai kinerja yang baik. Kami akan terus mendukung program dan aktifitas yang dilakukan oleh Direksi dalam upayanya memperbaiki kinerja Perusahaan, memperluas bisnis usaha dan menjadi yang terdepan dalam bisnis Keramik di ASEAN.

Jakarta, 11 April 2016Atas nama Dewan Komisaris,

On behalf of the Board of Commissioners,

Pichit Maipoom Komisaris Utama

President Commissioner


Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia, tidak

terkecuali Indonesia. Disamping itu, implementasi sistem dan prosedur kerja baru, serta perubahan peraturan membutuhkan waktu penyesuaian; demikian juga halnya dengan dunia usaha. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk membantu dunia usaha, serta meningkatkan pengeluaran Pemerintah terutama dengan pembangunan infrastruktur.

Meskipun Pemerintah telah melakukan banyak terobosan, perlambatan ekonomi tidak terhindarkan terutama disebabkan oleh faktor eksternal, termasuk diantaranya ketidak-stabilan kondisi keuangan global, perlambatan ekonomi negara berkembang yang merupakan mitra dagang Indonesia, dan penurunan harga komoditas. Secara keseluruhan, hal tersebut menyebabkan depresiasi Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Pada tahun 2015, Rupiah terdepresiasi 13.2% terhadap Dolar Amerika Serikat apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yang mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya produksi Perseroan. Peningkatan biaya produksi terjadi terutama pada harga gas yang mengalami peningkatan sekitar 10.6%, listrik sekitar 19.1%, solar sekitar 17.4%, dan upah minimum sebesar 26%, serta beberapa bahan material yang masih diimpor. Pada tahun 2015, Perusahaan mengalami penurunan

The year 2015 has been another challenging year as economic slowdown hit countries globally, Indonesia is no exception.

Added with the implementation of new system and working procedure, as well as changes of existing regulations, it is unavoidable that implementation needs time for adjustment. Businesses have to adjust as well. In an effort to stimulate economic growth, government releases economic packages for the benefit of businesses, and increases government spending, especially in infrastructure development. Although government has done many breakthroughs, economic slowdown still occurred mainly caused from external factors, including more volatile global financial conditions, a deeper than expected slowdown in emerging market trading partner, and further declines of commodity prices. Overall, it brought on the depreciation of currency exchange rate between IDR and USD. On 2015, Rupiah depreciated by 13.2% towards US Dollar when compared with the rate on 2014. Due to this, Company’s production expenses increased. Among others is gas with the increase about 10.6%, electricity increased about 19.1%, solar price increased about 17.4%, minimum wage increased about 26%, and as some of our raw materials were still imported, it adds on to higher production expense. In 2015, Company faced reduction in sales volume, higher cost of sales and operating expenses; and recorded net loss of IDR

Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report

Pramoth PhromaueDirektur UtamaPresident Director


163,719,244,899; total assets of IDR 2,124,390,696,519 and total liabilities of IDR 310,906,059,952.

Management composition on financial year 2015 changed with the appointment of new directors to improve on Company’s business performance. To overcome sales drop and improve sales, Company launched new collection of KIA HD series with the size 25x40 cm for wall tile and to add our KIA HD floor tile collection, new design and motives were launched at Keramika Exhibition 2015. In this exhibition, the Company received award for ‘Best Booth’ category. While in production, successful implementation of energy efficiency program is continued, and campaign for safety and healthy working environment is promoted continuously. In relation to the Result Performance Rating in Environmental Management (PROPER) for the period 2014-2015 by Ministry of Environment, one of the Company’s subsidiaries – PT KIA Keramik Mas, Cileungsi plant has been awarded with PROPER BLUE rating with serial number 366.

For year 2016, we will continue to do research and development on new products, develop and launch product according to market trend. To add collection to our KIA HD series, we will launch new size, add more design variety and continuously focus on Cost Reduction and Energy Efficiency. In HR Department, training programs will be done continuously to develop our employees’ skill and knowledge in order to give the best service for our customers.

Finally, we would like to express our gratitude to all shareholders, Board of Commissioners, employees and business partners for the continuous support and cooperation made in 2015. We hope to maintain and create an even better relationship and to achieve our set target in 2016.

volume penjualan, kenaikan beban penjualan dan operasi; dan mencatat kerugian bersih sebesar Rp. 163.719.244.899,- ; total aset sebesar Rp. 2.124.390.696.519,- and total utang sebesar of Rp. 310.906.059.952,-.

Komposisi manajemen pada tahun buku 2015 mengalami perubahan seiring dengan ditunjuknya Direksi baru Perseroan. Untuk memperbaiki kinerja penjualan, Perseroan meluncurkan koleksi baru KIA HD dengan ukuran 25x40 cm untuk keramik dinding, sedangkan untuk menambah koleksi keramik lantai KIA HD, motif dan desain baru juga di luncurkan pada Pameran Keramika 2015. Pada pameran ini, Perseroan menerima penghargaan untuk kategori ‘Best Booth’. Di bidang produksi, kesuksesan implementasi program efisiensi energi dan kampanye lingkungan kerja yang aman dan sehat terus dilaksanakan. Sehubungan dengan Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) periode 2014-2015 oleh Kementerian Lingkungan Hidup, salah satu anak Perusahaan – PT KIA Keramik Mas, Cileungsi Plant mendapatkan penghargaan PROPER BLUE dengan nomor urut 366.

Di tahun 2016, Perseroan akan terus melakukan penelitian dan pengembangan produk baru, serta meluncurkan produk sesuai dengan tren pasar. Untuk menambah koleksi seri KIA HD, Perseroan akan meluncurkan produk dengan ukuran baru, menambah keragaman desain dan tetap fokus pada Penghematan Energi dan Biaya. Di bidang Sumber Daya Manusia, program pelatihan tetap dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawan Perseroan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Terakhir, kami ingin mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, karyawan dan rekan usaha atas dukungan dan kerjasama yang terjalin sepanjang tahun 2015. Kami berharap dapat menjaga dan menciptakan hubungan yang lebih baik dan meraih target 2016.

Jakarta, 11 April 2016 Atas nama Direksi,

On behalf of the Board of Directors,

Pramoth PhromaueDirektur Utama

President Director


Marketing Activities


Stru

ktur

Org

anis

asi P

erse

roan

O

rgan

izat

ion

Stru

ctur

e

s

WVi

ce P

r

i

W

Pem

elih

araa

nM

aint

enan

ce

Dir

ektu

r K

Fi

PPr

arih

Dav

id S

ibue

aW

ibow

o H

aria

nto

Dir

ektu

r U

tam

aPr

esid

ent D

irect

orPr

amot

h Ph

rom

aue

Dir

ektu

r O

pera

sion

alO

pera

tion

Dire

ctor

Han

dono

War

ih

Dir

ektu

r P

emas

aran

Mar

ketin

g D

irect

orSa

raw

ut W

oraw

at

Dir

ektu

r A

dmin

istr

asi

Adm

inist

rativ

e D

irect

orKa

ewsa

wan

Am

atac

hiw

in

Dir

ektu

r K

euan

gan

Fina

nce

Dire

ctor

Jam

rak

Thie

ntaw

at

Dir

ektu

r P

rodu

ksi

Prod

uctio

n D

irect

orCh

aova

lit N

ieam

tad

Tek

nika

lTe

chni

cal

Per

sona

lia -

Um

umPe

rson

nel &

Gen

eral

Affa

irs

Yusr

an

Sekr

etar

is Pe

rusa

haan

Corp

orat

e Se

cret

ary

Vera

wat

y Tr

isno

H

Aku

ntan

siAc

coun

ting

Alfre

d D

olok

sarib

u

Tekn

olog

i Inf

orm

asi

Info

rmat

ion

Tech

nolo

gy

Has

anul

Fai

sal

Kom

ite

Aud

itAu

dit C

omm

ittee

Aud

it In

tern

alIn

tern

al A

udit

Man

auri

Pard

ede

Badr

i Sap

tant

oFi

tria

wat

i End

iriya

n

Eng

& P

rodu

ktiv

itas

Eng &

Prod

uctiv

ity Im

provem

ent

Gun

arso

Muj

amil

Dew

an K

omis

aris

Wak

il D

irek

tur

Uta

ma

Vice

Pre

siden

t Dire

ctor

Chal

erm

chai

Chi

rasa

kyak

ul

Pro

duks

iPr

oduc

tion

Bam

bang

Wijo

nark

oW

elly

Sut

anto

Boar

d of

Com

miss

ione

rs


Ikhtisar Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Highlights

Laba Rugi Komprehensif 2015 2014 2013 Comprehensive Income

Penjualan 800,392 898,977 910,846 Sales

Laba Kotor (44,331) 136,633 171,088 Gross Profit

Laba (Rugi) Usaha (174,816) 70,488 94,257 Operating Income (loss)

Laba (Rugi) Bersih (163,719) 79,641 75,360 Net Income (loss)

Laba (Rugi) /Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan non Pengendali

Jumlah

(168,799) 82,892 70,107

Profit (Loss)/ Comprehensive Atributable to:

Owner of the Parent Entity and

Non-controling Interests

Total

(13,289) 4,852 5,254

(182,088) 87,744 75,360

Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rp) (10.16) 5.04 4.70 Net Income (Loss) per share (in Rp)

Rasio Keuangan dan Informasi Lain Financial Ratios and Other Information

Rasio Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih -6% 15% 19% Gross Profit to Net Sales Ratio

Rasio Laba (Rugi) usaha terhadap Penjualan Bersih -22% 8% 10% Operating Income (Loss) to Net Sales Ratio

Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Penjualan Bersih -20% 9% 8% Net Income (Loss) to Net Sales Ratio

Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset -8% 4% 3% Return on Assets

Rasio Laba (Rugi) Bersih Ekuitas -9% 4% 4% Return on Equity

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 15% 11% 11% Liabilities to Total Assets Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 17% 12% 13% Liabilities to Total Equity Ratio

Rasio Lancar 333% 562% 527% Current Ratio

Posisi Keuangan Financial Position

Jumlah Aset 2,124,391 2,268,247 2,205,629 Total Assets

Jumlah Liabilitas 310,906 249,534 252,117 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1,813,485 2,018,713 1,953,512 Stockholders Equity

Arus Kas Cash Flows

Arus Kas dari Aktivitas Operasi (56,748) 51,976 195,025 Cash Flow from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (86,337) (98,996) (63,696) Cash Flow from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (22,681) (22,163) 3,568 Cash Flow from Financing Activities

Jumlah Saham (Lembar) Number of Shares

Seri A 425 425 425 A Series

Seri B 14,504 14,504 14,504 B Series

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafikdinyatakan dalam juta rupiah dan menggunakannotasi bahasa inggris kecuali disebutkan lain

Numerical notation in all tables and graphs inmillions of Rupiah and in English format, unless

stated otherwise


Periode / Period

Harga Saham / Share Price Volume Perdagangan /

TransactionVolume

Jumlah Saham Yang Beredar /

Listed Shares

Kapitalisasi Pasar / Market

CapitalizationTertinggi /

HighestTerendah /

LowestPenutupan / Closing

Januari – Maret 2014 190 110 149 8,273,300 14,929,100,000 2,224,435,900,000

April – Juni 2014 160 115 139 3,947,700 14,929,100,000 2,075,144,900,000

Juli – September 2014 165 134 150 11,086,600 14,929,100,000 2,239,365,000,000

Oktober – Desember 2014 156 131 147 10,942,300 14,929,100,000 2,194,577,700,000

Januari – Maret 2015 150 119 120 5,334,200 14,929,100,000 1,791,492,000,000

April – Juni 2015 130 90 101 4,874,700 14,929,100,000 1,507,839,100,000

Juli – September 2015 115 72 104 2,893,700 14,929,100,000 1,552,626,400,000

Oktober – Desember 2015 125 82 90 1,772,800 14,929,100,000 1,343,619,000,000

Pemegang Saham / ShareholdersJenis Saham / Type of Stock Persen / Percentage

(%)Seri A /Series A Seri B / Series B

SCG Building Materials, Co., Ltd. 0 14,378,410,753 96.31%

PT Mitra Investindo Multicorpora 288,140,200 0 1.93%

Public 136,859,800 125,689,247 1.76%

TOTAL 425,000,000 14,504,100,000 100.00%

Informasi Saham Shares Information

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

Based on the resolutions of Annual General Meeting of Shareholders dated 26 June 2015, the shareholders approved dividend payment for the year 2014 at the amount of IDR 23,140,105,000,- and the profit allocation for the year 2014 as legal reserve at the amount of 2,767,182,095,-.

The entire member of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company and members of their families hold none of the Company shares.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 Juni 2015, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2014 sebesar Rp. 23.140.105.000,- dan alokasi laba untuk tahun 2014 sebagai cadangan sebesar Rp. 2.767.182.095,-.

Seluruh Pengurus Perseroan, yaitu Komisaris, Direksi dan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki saham Perseroan.


Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion

1. Tinjauan Keuangan dan Hasil Usaha, Tahun 2014

Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Keuangan Perseroan merupakan laporan konsolidasi keuangan Perseroan dengan entitas anak, yaitu PT KIA Serpih Mas dengan kepemilikan saham 86,68% dan PT KIA Keramik Mas dengan kepemilikan saham 99,21%.

Laba Rugi Komprehensif

Perseroan dan Anak Perusahaan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp. 800 milliar dimana jumlah ini menurun sebesar 11 % dibandingkan dengan pendapatan tahun 2014.

Perseroan mencatat rugi kotor tahun 2015 sebesar Rp. 44 miliar terutama diakibatkan dari menurunnya volume penjualan dan peningkatan biaya penggunaan material, biaya tenaga kerja dan penyusutan asset tetap.

Produksi keramik lantai dan dinding di tahun 2015 mencapai 21,31 juta meter persegi, turun 1,84 juta meter persegi dibanding tahun 2014 karena perseroan lebih fokus pada produk baru ber nilai tambah tinggi sedangkan produksi genteng sebanyak 22,25 juta keping.

Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp. 151 milliar, menurun sebesar Rp. 226 milliar atau 301% dibandingkan dengan tahun 2014. Dipengaruhi secara umum dari turunnya Penjualan dan naiknya Beban Pokok Penjualan, Beban Operasional dan Beban lainnya seperti penurunan nilai asset dan kerugian atas selisih kurs.

Posisi Keuangan

Neraca dan posisi likuiditas perusahaan tetap kuat dan masih dalam posisi yang baik untuk mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.

Total asset turun sebanyak 6,34% menjadi Rp. 2,12 trilliun dikarenakan penurunan pada pos – pos kas dan setara kas, persediaan dan pada pos asset yang tidak digunakan dalam operasi.

Total kewajiban sebesar Rp. 311 milliar, meningkat 25% dari tahun 2014 terutama disebabkan oleh meningkatnya kewajiban hutang dagang dan kewajiban imbalan kerja jangka panjang.

Total ekuitas adalah Rp. 1.8 triliun yaitu lebih rendah 10% dibandingkan tahun 2014, yang disebabkan oleh kerugian usaha pada tahun 2015.

1. Financial Review and Operations Result, Year 2013

The consolidated financial statements for fiscal year ended 31 December 2015 audited by Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny with unqualified opinion. Company’s financial report is a consolidated financial report of PT Keramika Indonesia Asossiasi Tbk as a parent Company and its subsidiaries; PT KIA Serpih Mas with 86.68% and PT KIA Keramik Mas with 99.21% ownership.

Comprehensive Income

The Company and its subsidiaries record consolidated revenue of IDR 800 billion, decreased of 11% comparing to 2014.

Gross profit in 2015 record gross loss of IDR 44 billion mainly from decreased of sales volume and increased Materials usage, Labour Cost and Asset Depreciation.

Floor and wall ceramic production reached 21.31 million square meters, decreased about 1.84 million square meters compared to 2014 since we focused on new high value added product and roof tile produced 23 million pieces.

The company recorded a net loss of 151 billion, a decrease of IDR 226 billion or 301% compared to 2014, mainly from Sales decreased, Increased in Cost of Sales, Operating expenses and Other expenses from impairment and exchange rate loss.

Financial Position

Financial Position & it’s liquidity position remains strong and the company is still in a good position to support the company’s long-term goals.

Total assets decreased by 6.34% of IDR 2.12 trillion due to the decrease of cash and cash equivalent, Inventories and assets not used in operations.

Total liabilities amounted to IDR 311 billion an increase of 25% from 2014 due to trade payable and Long-term employee benefit liabilities.

Total equity is IDR 1.8 trillion, which is 10% Lower than 2014, resulted from the net Loss.


Cash Flows

Cash flows from operating activities decreased from IDR 51.9 billion in 2014 to IDR (56.7) billion in 2015 resulting from decrease of revenue from sales.

Cash flow for investing activities decreased by 13% which actualized as decreasing in acquisitions of property and equipment. Cash flow for financing activities recorded at IDR 22.6 billion in 2015 after the dividends paid.

2. Dividend Policy

All company’s shares issued and fully paid by shareholders have equal voting rights, including rights for dividend payment. Dividend payment must be approved by shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders based on Director’s recommendation. Directors able to change dividend policy any time and must be agreed by the General Meeting of Shareholders.

According to Indonesia regulation and Articles of Association of the Company, dividend payment must be approved by shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders based on Directors’ recommendation depending on the annual performance of the company.

Company plans to pay dividend to all shareholders at least once a year, depending on the Company’s financial performance of the current year, as well as its future plans; without lessening the General Meeting of Shareholders’ rights to make other decision that is aligned with requirements stated in the Company’s Articles of Association.

3. Product Information

The development of Indonesia property and ceramic sector encourage growth of domestic ceramic product, such as wide selection of motives and design for ceramic floor and wall tile, and wider options for type of roofing tiles. KIA product is certified by International Standard (ISO 13006: 2003) and other international standards such as Indonesia National Standard (SNI), Standards and Industrial Research Institute of Malaysia (SIRIM), Philippine Standard (PS), and Thailand Industrial Standard (TIS), hence its quality and satisfaction is guaranteed.

KIAKIA brand is used for all products produced by the Company, such as floor tile, wall tile and roofing tile; with the target market medium to high segment. In 2014, at Keramika Exhibition, KIA

Arus Kas

Arus kas dari aktifitas operasi menurun dari Rp. 51,9 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. (56,7) miliar di tahun 2015. Hal ini disebabkan karena menurunnya penjualan.

Arus kas untuk aktivitas investasi menurun sebesar 13% yang di aktualisasikan sebagai akibat menurunnya pembelanjaan terhadap asset tetap. Sedangkan arus kas untuk aktivitas pendanaan dicatat sebesar Rp. 22,6 miliar pada tahun 2015 setelah pembayaran dividen kepada pemegang saham.

2. Kebijakan Dividen

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham memiliki hak suara yang sama dan sederajat, termasuk hak atas pembagian dividen. Pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan Direksi. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu dan harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan rekomendasi Direksi berdasarkan kinerja tahunan perseroan.

Perseroan bermaksud untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, tergantung pada kondisi finansial Perseroan dalam tahun berjalan, serta dikaitkan juga dengan rencana perseroan di masa yang akan datang, tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan keputusan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

3. Informasi Produk

Perkembangan sektor properti dan keramik di Indonesia turut mendorong perkembangan produk keramik yang dihasilkan di dalam negeri, diantaranya tersedianya beragam motif dan desain untuk produk ubin keramik lantai dan dinding, serta beberapa pilihan tipe untuk produk genteng keramik. Produk KIA telah disertifikasi dengan Standar Internasional (ISO 13006: 2003) dan standar internasional lainnya seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standards and Industrial Research Institute of Malaysia (SIRIM), Philippine Standard (PS), dan Thailand Industrial Standard (TIS) sehingga terjamin kualitas dan tingkat kepuasannya.

KIAMerek KIA digunakan pada semua produk yang dihasilkan Perusahaan, seperti ubin keramik lantai, ubin keramik dinding dan atap keramik genteng; dengan target pasar untuk segmen


menengah ke atas. Pada tahun 2014, tepatnya pada Pameran Keramika, KIA mengeluarkan koleksi terbarunya dengan nama ‘KIA HD’ yang menggunakan teknologi Digital Printing. Adapun beberapa keunggulan produk ini adalah motif yang dihasilkan terlihat lebih natural dan mendekati aslinya dengan 9 motif acak dan desain motif tercetak sampai ke seluruh permukaan keramik. Di tahun 2015, KIA terus mengembangkan koleksinya dengan mengeluarkan ukuran baru, baik untuk keramik dinding maupun lantai. Sebagai produsen keramik pertama di Indonesia, merek KIA telah dikenal di pasar domestik maupun internasional untuk kualitas dan pelayanannya, serta beragam desain dan motifnya yang senantiasa mengikuti tren pasar. Produk KIA didistribusikan secara nasional maupun internasional.

ImpressoMerek Impresso adalah sub-merek KIA, dan ditargetkan untuk segmen menengah ke bawah. Merek Impresso membawahi 2 jenis produk yang dihasilkan oleh Perusahaan, yaitu ubin lantai dan ubin dinding. Dari segi harga, produk Impresso memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk KIA dan seperti halnya dengan produk KIA, produk Impresso juga didistribusikan secara nasional. Produk Impresso dapat dengan mudah ditemukan bahkan di kota-kota kecil.

KIA RoofAtap keramik KIA terbuat dari bahan keramik berkualitas baik, dan diproduksi sesuai dengan Pedoman Standar Internasional. Berbagai pilihan warna tersedia sesuai dengan selera pelanggan. Kualitas dan kepuasan pelanggan dijamin.

4. Pengawasan Kualitas Produk

Untuk memperoleh mutu produk yang baik, Perseroan melaksanakan prosedur pengawasan kualitas mutu pada setiap tahap produksi dimulai sejak dari pengadaan bahan baku sampai dengan pengepakan hasil jadi.

Pemeriksaan dan pengujian mutu sesuai dengan standar lokal maupun internasional seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), SIRIM (Malaysia), PS Mark (Filipina) dan TIS (Thailand). Pada tahap akhir sebelum pengepakan, secara sampling dilakukan pengujian mutu produk jadi, baik di laboratorium maupun pada pelaksanaan produksi, antara lain meliputi:• Persyaratan Dimensi • Persyaratan Mutu Permukaan • Persyaratan Sifat Fisika dan Kimia

5. Penelitian dan Pengembangan Produk

Penelitian dan pengembangan produk merupakan bagian yang sangat vital bagi Perseroan terutama dikarenakan pasar yang semakin kompetitif, teknologi dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Untuk dapat menciptakan produk-produk yang menarik dan mampu memenuhi permintaan pasar, Perseroan memiliki sarana, prasarana dan peralatan laboratorium industri keramik yang lengkap, serta didukung oleh tenaga ahli berpengalaman.

launched the new collection named ‘KIA HD’ by digital printing technology. Some advantages of this product are motive is printed fully in the surface and resulted in more natural look and close to the originals with 9 random face. In 2015, KIA continues to expand its collection by launching new sizes for wall and floor tile. As the first ceramic producer in Indonesia, KIA brand is well known in domestic and international market for its quality, service, and design variety as it continuously follow market trend. KIA product is distributed nationwide and internationally.

ImpressoImpresso brand is a sub-brand of KIA, and is targeted for the medium low segment. Impresso brand carries 2 types of product produced by the Company, i.e. floor tile and wall tile. In terms of price, Impresso product is more affordable compared to KIA and similar to KIA, it is distributed nationwide as well. Impresso products can easily be found even in small cities.

KIA RoofKIA roofing tile is made from good quality ceramic, and produced according to the international standard guidelines. A variety of colour option is available to suit with our customers’ taste. Its quality and satisfaction is guaranteed.

4. Product Quality Control and Testing

To achieve a consistently good quality tile, we implement quality control procedure in every stage of production process, starting from preparation of raw materials to final packaging.

Quality control and testing for final goods comply with domestic and international standards such as the Indonesia’s National Standardization Guidelines (SNI), SIRIM (Malaysia), PS Mark (Philippines) and TIS (Thailand). In the final step before packaging, sampling quality test is executed in both the laboratory and field, in the following aspects:• Surface condition • Geometric feature (measurement) • Physic feature and resistance to chemicals

5. Product Research and Development

Product research and development is a vital element for Company, especially due to more competitive market, technology advancement and dynamic changes of customer preferences. To develop beautiful tiles and meet market demand, Company invests in facilities and laboratory tools, and employ professionals.


Dengan fokus pada kepuasan pelanggan, Perseroan selalu berusaha untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cara:• Menyediakan produk berkualitas dan ramah lingkungan

yang diproduksi dengan teknologi terkini dan penggunaan energi yang lebih efisien, sehingga harga menjadi lebih bersaing dan meningkatkan daya saing Perseroan

• Menyediakan produk dengan ukuran, motif (design) dan warna sesuai dengan kecenderungan permintaan pasar

• Mengefisienkan komposisi massa maupun glazur sehingga kualitas produk tetap terjaga dan biaya produksi lebih rendah

• Mencari alternatif bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif, kualitas yang konsisten dan bermutu baik

6. Prospek Usaha

Seiring dengan perlambatan perekonomian Indonesia di tahun 2015, sektor properti juga mengalami perlambatan. Penurunan daya beli masyarakat menyebabkan permintaan atas keramik sebagai salah satu unsur bahan bangunan utama di sektor properti turut menurun. Akan tetapi, stabilitas politik, ekonomi, dan sosial memberikan ruang bagi sektor ini untuk berkembang dikemudian hari. Ekspektasi pertumbuhan pangsa pasar keramik Indonesia diperkirakan sekitar 5% per tahun pada 2016-2020; dengan perkiraan besaran pasar lebih dari 275 juta meter persegi pada tahun 2020.

Termasuk dalam 10 besar produsen keramik di Indonesia, Perseroan dan Entitas Anak merupakan salah satu pemimpin di pasar keramik Indonesia dengan kapasitas dan ragam produk yang ada, serta merek yang sudah dikenal baik oleh masyarakat dengan cakupan jaringan distribusi dan pemasaran yang luas.

Masuknya SCG Building Materials Co., Ltd. yang merupakan perusahaan manufaktur bahan bangunan terbesar di Thailand, sebagai pemegang saham utama Perseroan pada bulan Juni 2011 makin menguatkan teknologi produksi Perseroan dan kemampuan desain produk.

7. Strategi Usaha

• Dalam menghadapi persaingan di industri keramik, Perseroan akan fokus pada pengembangan produk-produk yang memiliki nilai tambah (HVA products), terutama KIA HD, dengan sasaran pasar untuk segmen menengah ke atas.

• Untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik pembeli, Perseroan fokus pada keindahan desain produk, dengan tetap menjaga kualitasnya serta meluncurkan produk ramah lingkungan yang memenuhi kepuasan konsumen.

• Untuk meningkatkan volume penjualan, Perseroan memperkuat jaringan distribusi, menerapkan program promosi penjualan tahunan dalam berbagai cara, dan mempromosikan ukuran yang lebih besar sesuai dengan kecenderungan permintaan pasar sehingga pembeli memiliki beragam pilihan ukuran sesuai dengan yang diperlukannya.

• Dari sisi produksi, penerapan program pengurangan biaya produksi diantaranya dilakukan dengan cara merekondisi mesin, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan laba operasi.

Focusing on customer satisfaction, the Company manages to meet customer requirements through:• Provide high quality and environmentally friendly product,

produced with up-to-date technology and energy efficiency, resulted in competitive product price and increase of Company’s competitiveness

• Develop product with size, motives (design) and colours that addresses market demand

• Streamline the composition of mass and glaze to maintain product quality and reduction in production cost

• Find alternative raw materials with better price, consistent and good quality

6. Business Prospects

Indonesia property sector slowed down in 2015 along with the Indonesian economy. The decreased of customer purchasing power caused demand for ceramic tiles as one of the main building materials element in property sector to drop as well. However, stability in politic, economy and social condition gives room for the sector to grow in the future. Growth expectation for Indonesia ceramic market is about 5% annually for 2016 – 2020; with expected market size of more than 275 million sqm by 2020.

Included in the top 10 ceramic producers in Indonesia, the Company and its subsidiaries is one of the leaders in Indonesia ceramic market with the existing capacity and product variety, added with a well-known brand and wide distribution network.

The entry of SCG Building Materials Co., Ltd. - the largest building materials producer in Thailand on June 2011 as the majority shareholders of the Company strengthened the Company’s production technology and its ability to design variety of beautiful product design.

7. Business Strategy

• To stay competitive in the ceramic industry, the Company focuses on developing High Value Added (HVA) products, especially KIA HD with the target market for medium to high segment.

• To increase competitiveness and attract customers, the Company also focuses on developing beautiful product design, maintain its quality and launch environmentally-friendly products to satisfy customer needs.

• To increase sales volume, Company strengthen distribution network, implement annual sales promotion program through various means, and promote larger sizes following the market trend, so customers have variety of size option according to their needs.

• From production, implementation of cost reduction program through machine reconditioning to increase production efficiency and operating profit.


• Untuk memberikan produk terbaik yang ramah lingkungan bagi konsumen, Perseroan menerapkan proses produksi terbaik dan meningkatkan investasi di bidang teknologi produksi, serta penelitian dan pengembangan.

• Mengembangkan kompetensi karyawan dan menerapkan Total Quality Management (TQM), serta pendekatan pemecahan masalah dalam semua fungsi.

8. Penghargaan

Terkait Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ( PROPER ) periode 2014-2015 yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.SK. 557/Menlhk-Setjen/2015 dari total 2.317 perusahaan di seluruh Indonesia maka PT KIA Keramik Mas – Cileungsi plant memperoleh penghargaan bergengsi pada peringkat PROPER BIRU no.urut 366.

Selain menjamin produk jadi sesuai dengan kualitas Nasional dan Internasional yang merujuk pada SNI ISO 13006:2010 ; MS ISO 13006:2003 ; PNS ISO 13006:2007 melalui Surveillance Audit dari Badan Sertifikasi Ls Pro-CENCERA Indonesia; SIRIM Malaysia dan DTI Philippine maka pada tahun 2015 perusahaan juga memperoleh pengakuan dari Badan Sertifikasi Malaysia lainnya yakni CIDB Holding SDN BHD untuk PT KIA Serpih Mas Karawang dan PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Karawang.

Pada 2015, KIA menerima penghargaan untuk kategori Best Booth pada Pameran Keramika 2015; dan Living Legend Award sebagai Brand yang telah berdiri lebih dari 50 Tahun, serta mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.

• To deliver the best and environmentally friendly product for customer, Company applies the best production process and increase investment in production technology, and research and development.

• Develop employees competency and implement Total Quality Management (TQM) and problem solving approach in all functions.

8. Awards

Related to the Result Performance Rating in Environmental Management (PROPER) period 2014 – 2015 by Ministry of Environment and as according to the Decision of Indonesia Ministry of Environment and Forestry No.SK. 557/Menlhk-Setjen/2015, out of 2,317 companies across Indonesia, PT KIA Keramik Mas – Cileungsi plant was awarded with PROPER BLUE rating with serial number 366.

Beside ensuring the finished product is according to the National and International quality by reference to SNI ISO 13006:2010; MS ISO 13006:2003; PNS ISO 13006:2007 through Surveillance Audit from the Certification Agency Ls Pro-CENCERA Indonesia; SIRIM Malaysia and DTI Philippine, on 2015 the Company received acknowledgement from other Malaysia Certification Agency – CIDB Holding SDN BHD for PT KIA Serpih Mas – Karawang plant and PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk – Karawang plant.

In 2015, KIA received award at Keramika Exhibition 2015 for the category of Best Booth; and Living Legend Award for the Brand that exist for more than 50 years and able to stand in all economic condition.

Best Booth AwardCeramics Exhibition 2015

KIA BoothCeramics Exhibition 2015

PROPER Award-Blue RatingLiving Legend Award


9. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting bagi keberlangsungan Perseroan; dan selaras dengan filosofi usaha SCG (Siam Cement Group) yaitu kepatuhan terhadap keadilan, dedikasi kepada keunggulan, keyakinan pada nilai individu dan kepedulian terhadap tanggung jawab sosial; Perseroan giat melaksanakan pelatihan dan pengembangan di segala bidang, terutama di bidang keselamatan, baik secara internal maupun eksternal untuk meningkatkan kualitas, kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia.

Sepanjang tahun 2015, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, diantaranya adalah SPAP, 5R Awareness, Scoop of Work Responsibilities, Leadership Development Internal Program, Statistical Process Control, Ceramic and Roof Tile Installation, Abridged Business Concept, C Building, Supervisory Skill, Saferty Awareness, 7 Tools and Quality Control, Finance and Accounting Forum, Operator Wheel Loader, Customs for Export, Administrative Filling System, Product Knowledge, Safety Riding, dan lain-lain.

Sedangkan untuk menunjang kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan tunjangan dan fasilitas, antara lain berupa:• Fasilitas klinik atau penggantian biaya pengobatan, asuransi

kesehatan serta pemeriksaan kesehatan tahunan untuk seluruh karyawan

• Fasilitas makan berupa kantin atau uang makan• Fasilitas antar jemput atau pemberian uang transport• Fasilitas ibadah, olahraga dan rekreasi• Lingkungan kerja yang sehat• Jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek)• Koperasi karyawan• Penghargaan masa kerja

9. Human Resources

Human resources quality is one of the Company’s most important capitals to ensure continuity of the Company; and in line with SCG (Siam Cement Group) business philosophy, i.e. adherence to fairness, dedication to excellence, belief in the value of individual, and concern for social responsibility; the Company actively held trainings in all field, especially safety, either internal or external to improve the quality, competency and skill of the human resource.

In 2015, Company has done various training and development activities, such as SPAP, 5R Awareness, Scoop of Work Responsibilities, Leadership Development Internal Program, Statistical Process Control, Ceramic and Roof Tile Installation, Abridged Business Concept, C Building, Supervisory Skill, Saferty Awareness, 7 Tools and Quality Control, Finance and Accounting Forum, Operator Wheel Loader, Customs for Export, Administrative Filling System, Product Knowledge, Safety Riding, etc.

Meanwhile, to support employees’ welfare, Company provides benefit and facility such as:• Clinic facility or reimbursement of medical expenses, health

insurance, and annual medical check-up for all employees

• Canteen facility or meal allowance• Pick-up and delivery facility or transport allowance• Praying, sports and recreation facility• Healthy working environment• Social security• Cooperation• Service year award


Sebagai Perseroan Publik, penerapan tata kelola perseroan yang baik merupakan suatu nilai penting dalam lingkungan Perseroan. Oleh karena itu perseroan secara konsisten terus melakukan pembaharuan standar – standar pengarahan dan pengelolaan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola perseroan tersebut sesuai dengan peraturan, kebijakan dan etika di lingkungan Perseroan. Tata kelola perseroan yang baik diperlukan untuk kegiatan operasional Perseroan dan dilaksanakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite-Komite, Sekretaris Perseroan, dan Internal Audit.

Seluruh entitas tersebut mempunyai tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pedoman dan prinsip-prinsip tata kelola perseroan yang baik.

1. Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan komponen penting dari Perseroan yang memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan, memberikan persetujuan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan:a. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.

b. Menentukan atau mengubah Anggaran Dasar Perseroan.c. Menyetujui laporan dan menentukan auditor eksternal

Perseroan.d. Menentukan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, dan

e. Membuat keputusan mengenai tindakan korporasi, dan transaksi yang memiliki benturan kepentingan.

Selama tahun 2015, para pemegang saham telah melaksanakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2015.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris terdiri atas anggota Komisaris dan Komisaris Independen yang dipilih dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut:a. Melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan pada

pencapaian Key Performance Indicator (KPI).b. Mengawasi operasional Perseroan yang dilakukan oleh direksi

dan memberikan persetujuan terhadap rencana pengembangan, perencanaan strategis jangka panjang serta anggaran tahunan Perseroan, dan penerapan anggaran rumah tangga.

c. Menelaah laporan yang diberikan oleh Direksi maupun komite.d. Menyiapkan dan menyampaikan rekomendasi atas temuan-

temuan dari laporan komite kepada Direksi, dane. Memberikan penilaian kinerja dewan direksi.

As a public company, implementation of good corporate governance is an important value in the corporate environment. Company consistently update its standards of direction and control to ensure that these principles are in line with the legal and ethical environment in the Company.

Good corporate governance is required for the operational activities of the Company and implemented by General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, the Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Internal Audit.

All entities have duties, functions, authorities, and responsibilities in accordance with the guidelines and principles of good corporate governance.

1. Shareholders

General Meeting of Shareholders is an important component of the Company which has the authority to make decision, give approval according to the applicable law and regulations, and Articles of Association:a. Evaluate performance of Board of Commissioners and Board of

Directors.b. Determine or changes Articles of Association of the Company.c. Approve reports and determine external auditors of the

Company.d. Determine remuneration of the Board of Commissioners and

Board of Directors, ande. Make decisions on corporate action and transactions which

have conflict of interest.

On 2015, shareholders have conducted one General Meeting of Shareholders, i.e. the Annual General Meeting of Shareholders which was held on 26 June 2015.

2. Board of Commissioners

Board of Commissioners consists of Commissioners and Independent Commissioners selected and appointed by the General Meeting of Shareholders (GMS). The Board of Commissioners have duties as follows:a. Conduct performance assessment of the Board of Directors

based on Key Performance Indicators (KPI) achievement.b. Supervise Company’s operations conducted by the Board of

Directors and approve the working plan, long-term strategic planning and annual budget of the Company, as well as adoption of bylaws.

c. Review the reports given by Board of Directors and Committees.d. Prepare and submit recommendations on the findings from

commitees report to Directors, and e. Provide Performance assessment of the Board of Directors.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance


Pada tahun 2015, dalam rangka melaksanakan tugasnya, seluruh Dewan Komisaris telah melakukan rapat Dewan Komisaris secara rutin, disamping Rapat Rutin Dewan Komisaris dengan Komite Audit Perseroan dan juga dengan Dewan Direksi yang melibatkan dan dihadiri oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris memperoleh gaji dan imbalan yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada tanggal 26 Juni 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah menyetujui remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2015 yakni sebesar Rp. 600.000.000,-.

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris mengadakan 6 (enam) kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

In 2015, in order to carry out their duties, the Board of Commissioners held regular meetings, in addition to the Board of Commissioners regular meetings with the Audit Committee, also with the Board of Directors of the Company that involve and attended by all Members of the Board of Commissioners.

To support the implementation of functions, duties and responsibilities, the Board of Commissioners has been paid and receivedv benefits as determined by the General Meeting of Shareholders (GMS). Annual General Meeting of Shareholders held on 26 June 2015 approved the remunerations and benefits for the Board of Commissioners in 2015 of IDR 600,000,000.

On 2015, Board of Commissioners held 6 (six) sessions or meetings with the following attendance rate from each member:

Peserta MeetingMeeting Participant

JabatanPosition

Jumlah RapatMeeting Frequency

KehadiranAttendance

Presentase tingkat Kehadiran

Attendance Percentage

Pichit Maipoom Komisaris UtamaPresident Commissioner

6 6 100%

Kajohndet Sangsuban KomisarisCommissioner

6 6 100%

Aree Chavalitcheewingul KomisarisCommissioner

6 6 100%

Surasak Kraiwitchaicharoen KomisarisCommissioner

6 6 100%

Padung Likitsajjakul Komisaris IndependenIndependent Commissioner

6 6 100%

Thanarak Silavanich Komisaris IndependenIndependent Commissioner

6 6 100%

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Attendance Rate Table of Board of Commissioners Meeting

3. Dewan Direksi

Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengatur penyusunan strategi dan kebijakan untuk pengelolaan operasional sehari-hari perseroan.

Rapat Direksi dilaksanakan setiap bulan dengan dihadiri minimal oleh ¾ orang anggota Direksi dan notulen rapat dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Disamping Rapat Internal Direksi, juga dilaksanakan rapat gabungan antara Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat-rapat Direksi dilaksanakan dengan beragam agenda menyangkut kebijakan, operasional dan realisasi pelaksanaan operasional di lapangan baik mengenai produksi, strategi market, perencanaan CSR, evaluasi penjualan, dan hal-hal lain yang memerlukan keputusan atau rekomendasi dari Direksi.

Besarnya remunerasi yang diterima oleh Direksi ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada tanggal 26 Juni 2015 direkomendasikan oleh Dewan Komisaris sebesar Rp. 3.423.941.245,-.

Berikut jumlah kehadiran anggota Direksi pada rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 2015, adalah sebagai berikut:

3. Board of Directors

Directors are responsible to lead and manage daily operation of the Company, as well as to make bussiness strategy and policy for the Company.

Board of Directors’ Meeting is held monthly with attendance of at least ¾ of the Members of Board of Directors and minutes of meeting is of reported to Board of Commissioners. Additionaly, joint meetings is also held between Board of Directors and Board of Commissioners. The Board of Directors’ meetings considered various agendas on policies, operations and realization of operations in the field on production, strategic market planning, CSR, sales evaluation, and other matters required decision or recommendation of the Board of Directors.

Remunerations and benefits received by Board of Directors was determined by the General Meeting of Shareholders (GMS). On 26 June 2015, Board of Commissioners reccomended remuneration and benefit for Board of Directors at the amount of IDR 3,423,941,245.

Below is the attendance number of Board of Directors member for meetings held during the year 2015:



JabatanPosition


KehadiranAttendance



Pramoth Phromaue Direktur UtamaPresident Director

12 12 100%

Chalermchai Chirasakyakul Wakil Direktur UtamaVice President Director

12 12 100%

Kaewsawan Amatachiwin Direktur AdministrasiAdministrative Director

12 12 100%

Sarawut Worawat Direktur MarketingMarketing Director

12 12 100%

Chaovalit Nieamtad Direktur ProduksiProduction Director

12 12 100%

Handono Warih Direktur IndependenIndependent Director

12 12 100%

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Direksi

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Direksi

Informasi tabel diatas berlaku untuk periode Jan-Des 2015. Ibu Jamrak Thientawat mulai menjabat sebagai Direktur sejak 14 Januari 2016 The above table shows information for the period Jan-Dec 2015. Mrs. Jamrak Thientawat Directorship started from 14 January 2016

Informasi tabel diatas berlaku untuk periode Jan-Des 2015. Ibu Jamrak Thientawat mulai menjabat sebagai Direktur sejak 14 Januari 2016 The above table shows information for the period Jan-Dec 2015. Mrs. Jamrak Thientawat Directorship started from 14 January 2016

Attendance Rate Table of Board of Directors Meeting

Attendance Rate Table for Joint Meeting of Board of Comissioners and Board of Directors Meeting

Board of Directors Meeting Attendance Level


JabatanPosition


KehadiranAttendance



Pichit Maipoom Komisaris UtamaPresident Commissioner

3 3 100%

Kajohndet Sangsuban KomisarisCommissioner

3 3 100%

Aree Chavalitcheewingul KomisarisCommissioner

3 3 100%

Surasak Kraiwitchaicharoen KomisarisCommissioner

3 3 100%

Padung Likitsajjakul Komisaris IndependenIndependent Commissioner

3 3 100%

Thanarak Silavanich Komisaris IndependenIndependent Commissioner

3 3 100%

Pramoth Phromaue Direktur UtamaPresident Director

3 3 100%

Chalermchai Chirasakyakul Wakil Direktur UtamaVice President Director

3 3 100%

Kaewsawan Amatachiwin Direktur AdministrasiAdministrative Director

3 3 100%

Sarawut Worawat Direktur MarketingMarketing Director

3 3 100%

Chaovalit Nieamtad Direktur ProduksiProduction Director

3 3 100%

Handono Warih Direktur IndependenIndependent Director

3 3 100%


4. Komite-komite

4.1. Komite Audit

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal dan proses audit, baik yang dilakukan oleh Internal maupun Eksternal Auditor, kepatuhan Perseroan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pelaksanaan tata kelola perseroan yang baik. Komite Audit bertanggung-jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yaitu sebagai berikut:1. Menelaah informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan

kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan.

2. Menelaah ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari.

3. Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

4. Menelaah aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, dan

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.

Susunan lengkap keanggotaan Komite Audit per tanggal 28 September 2012 berdasarkan Surat Pemberitahuan Perseroan kepada Bapepam No. : 108/Srt.Corsec-KIA/09/12 tanggal 28 September 2012 adalah sebagai berikut:

a. Padung Likitsajjakul (Ketua)

Ketua Komite Audit dijabat oleh Komisaris Independen Perseroan, yaitu Padung Likitsajjakul yang berlatar belakang Master di bidang Public Administration dari National Institute of Development Administration Thailand. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Culture Officer di DT. Group of Companies Thailand.

b. Firdaus Erossen Simonli (Anggota)

Ditunjuk selaku anggota Komite Audit sejak tanggal 15 juli 2011. Beliau adalah alumni Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi di

4. Committees

4.1. Audit Committee

The Audit Committee assists Board of Commissioners in supervision of the financial reporting process, internal control system and audit proccess by both internal and external Auditors, the Company’s adherence to all applicable laws and regulation and the implementation of good corporate governance. The Audit Committee is responsible to carry out the following duties:

1. Review financial information issued by the Company to public and/or authorities such as financial reports, projections, and other reports related to financial information.

2. Review compliance with laws and regulations related to daily operations.

3. Review the conduct of internal auditor and oversee the implementation of the follow-up by Board of Directors on findings of internal auditors.

4. Review the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors, and

5. Provide recommendation to the Board of Directors for the appointment of a Registered Public Accountant based on independency, scope of assignment and its fee.

Complete composition of the Audit Committee as of 28 September 2012 based on the Company’s Notice to Bapepam No. : 108 / Srt.Corsec-KIA / 09/12 dated 28 September 2012 as follow:

a. Padung Likitsajjakul (Chairman)

Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner of the Company, Padung Likitsajjakul, Master Degree in Public Administration from the National Institute of Development Administration of Thailand. Currently, he serves as Chief Culture Officer at DT. Group of Companies in Thailand.

b. Firdaus Erossen Simonli (Member)

Appointed as a member of the Audit Committee since 15 July 2011. Graduated with Accounting Degree from Economic Faculty,


Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia tahun 1987 dan meraih gelar Akuntan melalui jalur UNA pada tahun 2003.

Pernah menjabat sebagai Finance and Administration Manager pada PT Pulung Copper Works dari tahun 1995 sampai 2000. Sejak tahun 2001 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Direktur di PT Oktabisnisindo Konsultan. c. Lamhot Lumban Tobing (Anggota)

Mulai menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 28 september 2012. Beliau menyelesaikan studinya pada tahun 1990 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara, & juga alumni Fakultas Hukum jurusan Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia tahun 2002. Pada tahun 1991 sampai 2001 memulai karirnya pada PT MSA Kargo International (MSAS-Exel Group) sebagai Manager Accounting. Pernah menjabat sebagai Partner di kantor hukum “Irawan, Tobing & Osmar” dari tahun 2006 sampai 2008. Sejak tahun 2008 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Managing Partners di kantor hukum “Lamhot Tobing, Rahmadi & Partners”.

Rapat Komite Audit dilaksanakan sekali dalam 2 (dua) bulan dan dihadiri sedikitnya 2/3 orang anggota serta auditor internal yang menjalankan tugas sesuai dengan penugasan dari Komite Audit. Pembahasan dalam rapat mengenai peraturan dalam Perseroan, sistem pengendalian dalam Perseroan, menelaah laporan Audit internal serta Eksternal Auditor.

Berikut adalah jumlah kehadiran anggota Komite Audit pada rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 2015:

Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in 1987 and holds a Certified Public Accountant through the UNA in 2003.

Previously, served as Finance and Administration Manager in PT Pulung Copper Works from year 1995 to 2000. Since 2001 until now, he serves as a Director of PT Oktabisnisindo Consultant.

c. Lamhot Lumban Tobing (Member)

Appointed as a member of the Audit Committee since 28 September 2012. Graduated with Accounting Degree from Economic Faculty, University of North Sumatera in 1990 and graduated from Law Faculty in Business Law from University of Indonesia in 2002. He began his career as Accounting Manager in PT MSA Kargo International (MSAS-Exel Group) during 1991 to 2001. Previously, he served as a Partner at the law firm Irawan, Tobing & Osmar from 2006 to 2008. Since 2008 until now he serves as Managing Partners at the law firm Lamhot Tobing, Rahmadi & Partners.

Audit Committee meetings are held once every two months and attended by at least 2/3 members as well as the internal auditor whose duties are assigned by the Audit Committee. Meeting discussion include Company’s rules and control system, Internal Audit’s report and results of review performed by External Auditors’s.

The attendance of Audit Committee members for meetings held during 2015 are as follow:


JabatanPosition


KehadiranAttendance


Attendance Precentage

Padung Likitsajjakul Ketua Komite AuditChief of Audit Committee

6 4 60%

Firdaus Erossen Simonli AnggotaMember

6 6 100%

Lamhot Lumban Tobing AnggotaMember

6 6 100%

Laporan Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas:- Proses pelaporan keuangan- Manajemen resiko- Aktivitas pelaksanaan audit dan- Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perseroan

Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman kerja yang termuat dalam Piagam Komite Audit. Dalam pelaksanaan tugas, Komite Audit mendapat dukungan penuh dari Manajemen dan kerjasama dari internal audit, meliputi keterbukaan pelaporan keuangan, strategi dalam pengelolaan resiko, independensi dan kualitas pekerjaan auditor internal dan eksternal, serta memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah dijalankan oleh perseroan.

Audit Committee Report

The Audit Committee is appointed by Board of Commissioners to assist and support Board of Commissioners in carrying out its supervisory function related to:- Financial reporting process- Risk management- Audit activities and- Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the

Company

The Audit Committee has performed its activities in accordance with Audit Committee Charter. In implementation of its duties, the Audit Committee was fully supported by the Management and cooperation from the Internal Audit, including the disclosure of financial statements, risk management strategy, independency of internal and external auditors, and determination of GCG principles implemented in the Company.


Komite Audit telah mendiskusikan dengan auditor external mengenai pelaksanaan hasil audit atas laporan keuangan, termasuk efektivitas pengendalian internal, temuan dan rekomendasi, manajemen risiko di area yang signifikan, dan keterbukaan informasi.

Berdasarkan kajian tersebut, sepanjang tahun 2015 Komite Audit tidak menemukan masalah-masalah yang dapat membahayakan kelangsungan operasional dari Perseroan.

4.2. Komite Kepatuhan

Komite ini dibentuk oleh Dewan Direksi pada tanggal 7 Desember 2012. Komite ini bertanggung jawab atas pelaksanaan ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan operasional perseroan. Adapun area-area yang dimaksud adalah Sumber Daya Manusia dan Remunerasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Perpajakan, serta Supply Chain.

Susunan lengkap keanggotaan Komite kepatuhan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Handono Warih - Direktur Independen S1 Institut Teknologi Nasional, Malang, 1986. Pengalaman Kerja : Sejak 1997 bekerja di KIA sebagai Plant Manager.

2. Gunarso - Productivity Improvement Manager S1 Matematika, Institut Teknologi Surabaya, 1991. Pengalaman Kerja: Sejak 1996 sudah bekerja di KIA sebagai Purchasing.

3. Yusran - PGA Manager S1 Fakultas Hukum, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, 1987. Pengalaman Kerja : Sejak 1985 bekerja di kantor advokat dan personalia di berbagai perusahaan. Bergabung di KIA sejak 2006.

4. Jemmy Lamry - Purchasing Manager S1 Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, 1988. Pengalaman Kerja : Sejak1989 berpengalaman sebagai purchasing di beberapa perusahaan. Bergabung di KIA sejak 2010.

5. Firdaus – General Affair Supervisor D3 Komputer Akuntansi, LKPIJ, Bandung, 1995 Pengalaman Kerja: Sejak 1995 bekerja sebagai staff General Affair di salah satu

perusahaan properti. Bergabung di KIA sejak 1997

6. Mudji Santoso - Engineering Superintendent S1 Teknik Elektro, Universitas Brawijaya, Malang, 1990 Pengalaman Kerja: Sejak 1990 bekerja sebagai Engineer di berbagai perusahaan Bergabung di KIA sejak 1997.

The Audit Committee has discussed with the Company’s external auditors about the audit results on the financial statements including effectiveness of internal controls, audit findings and recommendations, risk management in significant areas, and information disclosure.

Based on prudent reviews during the year 2015, the Audit Committee did not find significant issues that may jeopardize continuity operations of the Company.

4.2. Compliance Committee

Compliance Committee was established by the Board of Directors on 7 December 2012. Compliance Committee is responsible to ensure that all activities of the Company comply with laws and regulations relevant to the operation of the Company in the areas of Human Resources and Remuneration, Occupational Health and Safety, Environment, Taxation, and Supply Chain.

The complete composition of compliance committee in 2015 is as follow:

1. Handono Warih - Independent Director National Institute of Technology, Malang, 1986. Experience : Join KIA since 1997 as Plant Manager.

2. Gunarso - Productivity Improvement Manager Bachelor of Engineering (Mathematics), Institut Teknologi

Surabaya, 1991. Experience: Join KIA since 1996 as Purchasing.

3. Yusran - PGA Manager Bachelor of Law, Krisnadwipayana University, Jakarta, 1987. Experience : Since 1985 work at law firm and personnel in several companies. Join KIA since 2006.

4. Jemmy Lamry - Purchasing Manager Bachelor of Engineering, Trisakti University, Jakarta, 1988. Experience: Since 1989 work as Purchasing in several companies. Join KIA since 2010.

5. Firdaus – General Affair Supervisor D3 Accounting Computer, LPKIJ Bandung,1995 Experience : Since 1995 worked as a staff General Affairs at one of the

property companies. Join KIA since 1997.

6. Mudji Santoso - Engineering Superintendent S1 Electrical Engineering, Brawijaya University, Malang, 1990 Experience : Since 1990 worked as Engineer in various companies Join KIA since 1997.


7. Mujamil - Engineering Manager STM PGRI 3 Surabaya, 1990. Pengalaman Kerja : Sejak tahun 1996 sudah bekerja di KIA.

8. Verawaty Trisno Hadijanto – Sekretaris Perusahaan Bachelor of Business and Commerce (Marketing and

E-commerce) Honours, Monash University, Malaysia, 2003 Pengalaman Kerja: Sejak 2003 bekerja sebagai staff Marketing di berbagai

perusahaan. Bergabung di KIA sejak 2012.

9. Mohammad Audrian Insya – Legal Officer S1 Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2011 Pengalaman Kerja: Sejak 2011 bekerja sebagai Associate Lawyer di salah satu

kantor advokat. Bergabung di KIA sejak 2015.

10. Manauri Pardede - Internal Audit S1 Akuntansi, Universitas Janabadra, Yogyakarta, 2006. Pengalaman Kerja : Sejak 2007 bekerja sebagai Internal Auditor. Bergabung di KIA sejak 2012.

Masa jabatan komite ini akan berakhir pada saat penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016.a) Komite Kepatuhan yang dipimpin oleh salah seorang Direktur

dan beranggotakan perwakilan departemen-departemen bekerja secara independen, melapor dan bertanggung langsung kepada Direktur Utama.

b) Komite Kepatuhan mengadakan rapat dan evaluasi membahas semua perkembangan yang terjadi di perusahaan setiap 1 (satu) bulan sekali secara rutin.

c) Sepanjang tahun 2015, Komite Kepatuhan telah menyelenggarakan rapat-rapat dan evaluasi sesuai jadwal yang direncanakan.

5. Sekretaris Perseroan

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perseroan adalah mengikuti perkembangan pasar modal dan peraturan terkait, menyediakan informasi yang berhubungan dengan Perseroan, memberikan masukan dan nasihat kepada Direksi Perseroan berkaitan dengan peraturan pasar modal, sebagai penghubung antara Perseroan dengan otoritas Pasar Modal, Pemegang Saham, Investor dan pemangku kepentingan lainnya dan juga sebagai pengelola administrasi yang terkait dengan organ-organ Perseroan menurut ketentuan perundangan yang berlaku. Sekretaris Perseroan juga bertanggungjawab dalam memilih media komunikasi yang akan digunakan dan koordinasi yang diperlukan untuk selalu menjaga integritas Perseroan dalam konteks informasi yang diberikan kepada masyarakat.

Berdasarkan Surat Perseroan No. 176/Srt.Corsec-KIA/05.2015 yang ditujukan kepada OJK & IDX Perihal Pemberitahuan Pergantian dan Pengangkatan Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary)

7. Mujamil - Engineering Manager STM PGRI 3 Surabaya, 1990. Experience: Since 1996 already work in KIA in Engineering Department.

8. Verawaty Trisno Hadijanto – Corporate Secretary Bachelor of Business and Commerce (Marketing and

E-commerce) Honours, Monash University, Malaysia, 2003 Experience: Since 2003 worked as Marketing staffs in various companies. Join KIA since 2012.

9. Mohammad Audrian Insya – Legal Officer Bachelor of Law, Universitas Indonesia, Jakarta, 2011 Experience: Since 2011 worked as an Associate Lawyer at a law firm. Join KIA since 2015.

10. Manauri Pardede - Internal Audit Bachelor of Accounting, Janabadra University, Yogyakarta, 2006. Experience: Since 2007 work as auditor. Join KIA since 2012.

The term of office of the committee will expire at the closing of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) 2016.a) Compliance Committee is chaired by a Director, consists of

representatives of all department, work independently, report and responsible directly to the President Director.

b) Compliance Committee held a meeting and evaluation on regular basis once every month and discuss the development occured in the Company.

c) Throughout 2015, Compliance Committee held meetings and evaluation as the planned schedule.

5. Corporate Secretary

Duties and responsibilities of the Corporate Secretary is to follow the development of capital markets and regulations, provide information related to the Company business, provide input and advice to the Board of Directors related to the regulations of capital markets, act as a liaison between the Company and Capital Market authorities, shareholders, investors and other stakeholders as well as administrators associated with the Company in accordance with existing laws. Corporate Secretary is also responsible for appropriate communication and coordination required for information provided to the public.

Based on the Company Letter No. 176/Srt.Corsec-KIA/05.2015 addressed to the OJK and IDX regarding the Notification of Replacement and Appointment of the Corporate Secretary dated


tanggal 08 Mei 2015, Sekretaris Perseroan diangkat oleh Direksi Perseroan, dijabat oleh Sdri Verawaty Trisno Hadijanto. Dengan latar pendidikan di bidang Business and Commerce, Sdri Verawaty Trisno Hadijanto adalah lulusan Pascasarjana Fakultas Business and Commerce Monash University Malaysia. Bergabung di Perseroan sejak Januari 2012.

Sepanjang tahun 2015 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas kesehariannya sesuai dengan fungsi dan kewenangannya dalam menyelenggarakan RUPS, Public Expose, pelaporan-pelaporan baik rutin maupun insidentil, mengikuti perkembangan regulasi pasar modal, menjalin komunikasi dengan stakeholder dan lain-lain.

6. Internal Audit

Internal Audit dibentuk dalam rangka memantau dan menerapkan pengendalian internal Perseroan. Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko dengan mengacu kepada piagam audit internal yang ditetapkan berdasarkan keputusan direksi yang mengacu pada keputusan ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-496/BL/2008. Kepala Unit Audit Internal Perseroan dijabat oleh Manauri pardede berdasarkan surat perseroan No. 001/KIA-COM/04/2013 tertanggal 2 April 2013. Beliau berlatar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra Jogyakarta, dengan pengalaman kerja sebagai Supervisor Internal Audit di beberapa perseroan sebelum bergabung di Perseroan sejak Februari 2012.

Di tahun 2015, Internal Audit telah melaksanakan 7 (Tujuh) audit terhadap Prosedur dan Review Sistem Pengendalian Internal:1. Melakukan Pemeriksaan atas Manajemen Kas.2. Melakukan Pemeriksaan atas prosedur penjualan barang reject

dan barang bekas.3. Melakukan Pemeriksaan atas Hutang Usaha.4. Melakukan Pemeriksaan Uang Muka.5. Melakukan Pemeriksaan Kas Kecil.6. Melakukan Pemeriksaan atas pengadaan barang dan Jasa.

8 May 2015, the Board of Directors appointed Verawaty Trisno Hadijanto as the Corporate Secretary. She graduated from the Master Degree Program from Faculty of Bussiness and Commerce, Monash University, Malaysia, She has working experience in Business and E-Commerce. She has joined the Company since January 2012.

Throughout 2015, Corporate Secretary carried out their daily tasks in accordance with the functions and authority in organizing the AGM, Public Expose, reporting, both routine and incidental, following the development of capital market regulation, establish communication with stakeholders and others.

6. Internal Audit

Internal Audit was established in order to monitor and implement the Company’s internal control. Company introduced a system of supervision and internal controls with respect to the risk-based internal audit charter, defined by reference to the decision-making board of directors and chairman of Bapepam No. Kep-496/BL/2008.

Chief of Internal Audit Unit of the Company is Manauri Pardede appointed by a letter No. 001/KIA-COM/04/2013 dated 2 April 2013. He is Bachelor Degree of Accountant, Economics Faculty, University of Janabadra, Yogyakarta with experience as Internal Audit Supervisor at several companies before joining the Company in February 2012.

In 2015, Internal Audit has conducted 7 (Seven) audits of Procedure and Review of Internal Control Systems:1. Perform Audit of Cash Management.2. Perform Audit of procedures reject goods sales and scrap.

3. Perform Audit of Account Payble.4. Perform Audit of Cash Advance.5. Perform Audit of Petty Cash.6. Perform Audit Procurement of Goods and Services.


7. Sistem Pengendalian Internal

a. Pengendalian Keuangan dan Operasional

Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang efektif merupakan komponen penting bagi Perseroan dan menjadikannya sebagai dasar bagi kegiatan operasional yang sehat dan aman. Dengan SPI akan membantu Perseroan dalam hal mekanisme pengawasan seperti menjaga aset, dampak kerugian, dan kepatuhan terhadap perundangan.

Perseroan telah membuat SPI yang berlaku efektif dapat membantu Perseroan akan informasi keuangan yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian keuangan dan operasional, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

b. Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Untuk mengevaluasi atas efektivitas SPI, Perseroan telah membentuk Internal Audit Departemen (IAD) yang bertugas sebagai Satuan Pengawasan Internal. Hasil evaluasi dari IAD menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektifitas SPI dan untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Sistem Pengendalian Internal dilaksanakan secara sistematis dan efektif dalam berbagai aspek Perseroan untuk mengelola risiko dan untuk mendukung Tata Kelola Perseroan yang baik. Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perseroan sudah memiliki sistem pengendalian internal yang baik serta efektif, dan di review oleh Komite Audit. Internal Audit memegang peranan penting dalam memantau dan merekomendasikan perbaikan sistem pengendalian internal di Perseroan. Untuk mencapai target tersebut Sistem Pengendalian Internal harus dilakukan oleh semua tingkatan di dalam Perseroan.

c. Review atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko perusahaan

Sistem Manajemen risiko adalah bagian yang penting di dalam tata kelola perusahaan yang baik, diperlukan suatu komitmen yang tinggi yang diwujudkan oleh Direksi melalui tata kelola manajemen risiko. Pada saat ini Perseroan sudah memiliki infrastruktur tata kelola manajemen risiko serta elemen-elemen pendukung lainnya yang mendukung system tersebut.

8. Risiko dan Cara Pengelolaannya

Komite Manajemen Risiko Perseroan telah mengelompokan 5 (lima) kategori risiko di dalam usaha Perseroan, sebagai berikut:

7. Internal Control System

a. Financial and Operational Control

Effective Internal Control Systems (ICS) is an important component for the Company and make it as a basis for health and safety operation activities. ICS will assist Company in terms of control mechanisms such as assets maintenance, the impact of loss, and compliance with regulations.

Company has effectively made a valid ICS to help the Company for reliable financial information, enhance Company’s compliance with laws and regulations in force, as well as reducing the risk of financial and operational losses, irregularities and violations of prudential aspects.

b. Evaluation on the Effectiveness of Internal Control Systems

To evaluate the effectiveness of the ICS, Company has established Internal Audit Department (IAD), which served as the Internal Audit Unit. Evaluation results from IAD is one of the basic management evaluation of the effectiveness of ICS and to determine the repair and improvement of systems or policies that allow management to be more effective in running Company’s operation activities in accordance with Good Corporate Governance.

Internal Control System is implemented systematically and effectively in many aspects of the Company to manage risks and to support Company’s Good Corporate Governance. The Board of Directors is responsible to ensure the Company has good internal control system reviewed by the Audit Committee. Internal Audit plays an important role in monitoring and recommending on improvements of the Company’s internal control system. To achieve the target, Internal Control System should be done by all levels within the Company.

c. Review of the effectiveness of Company Risk Management System

Risk management system is an important part in the good corporate governance, we need a strong commitment manifested by the Board of Directors through the governance of risk management. At this time Company already has the infrastructure governance risk management and other support elements that support the system.

8. Risk and How Their Management

Risk Management Committee of the Company has classified five (5) categories of risks in the Company’s business, as follow:


8.1. Risiko Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

- Risiko keselamatan dan kesehatan - Kerusakan lingkungan - Melaksanakan kesehatan medis karyawan secara tahunan,

asuransi kesehatan dan jamsostek- Perseroan mengimplementasikan Keselamatan dan

keberlangsungan lingkungan, tidak hanya untuk karyawan tetapi juga untuk keluarga dan komunitas dimana perusahaan beroperasi. Dengan lingkungan yang nyaman produktivitas diharapkan meningkat. Setiap pabrik dari perseroan memiliki unit manajemen lingkungan (UPL) dengan arahan dari manajemen dan dampak dari pengendalian lingkungan.

8.2. Risiko Kepatuhan

Hukum dan peraturan, sosial/ komitmen bisnis dan peraturan dan kebijakan internal

8.3. Risiko aktiva tidak berwujud

Reputasi/risiko merk dagang dan kekayaan intelektual

8.4. Risiko Bahaya

- Bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh manusia- Mempromosikan lingkungan kerja harian dengan target nihil

kecelakaan yang diimplementasikan dan diorganisir oleh komite kesehatan dan keselamatan perseroan.

- Pada saat terjadi keadaan darurat, perseroan membentuk Business Continuity Management (BCM), dimana unit kerja ini mengingatkan karyawan dan unit bisnis lainnya yang terkena dampak untuk memastikan keadaan dapat diatasi sesuai dengan rencana BCM. Contohnya membuat ruang pengendalian untuk memonitor kecelakaan listrik.

8.5. Risiko Input

Bahan baku, Energi, SDM, mesin/perlengkapan.

8.1. Safety, Health, Environment Risk

- Safety and health risks- Environmental damage- Conduct annual medical check up for employee, health

insurance and social security.- Safety and environmental sustainability of the Company is

implemented, not only for employees, but also for their families and communities where the Company operates. With a nice and comfortable environment, productivity is expected to increase. Each Company’s site has environmental management unit (UKL) the environmental unit (UPL) with respect to the management and control of environmental impacts.

8.2. Compliance Risk

Laws and regulations, social/business commitment and Internal rules and regulation.

8.3. Intangible assets risk

Reputation/Brand risk and Intellectual Property protection risk.

8.4. Hazard Risk

- Natural disaster and Man-made disaster- Promote daily working environment with a target of zero

accidents, implemented and organized by the Health and Safety Committee of the Company

- In the event of emergency, company establish Business Continuity Management (BCM), in which it alerts employees and business units who may be affected to ensure readiness in handling the situation according to the Business Continuity Plan. Past examples include setting up a war room to monitor an electricity incident.

8.5. Input Risk

Raw Materials, Energy/Utilities, Labor, Machinery/ Equipment Trading goods.


8.6. Risiko Operasional

Operasional pabrik, penjualan dan pemasaran, distribusi, SDM Support system (contoh : IT), Engineering/Konstruksi, serikat buruh.

8.7. Risiko Keuangan

Nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga, likuiditas, kredit dan pasar keuangan.

8.8. Risiko Bisnis

Risiko lingkungan bisnis secara umum (contoh: sosial politik, makro ekonomi) dan risiko industri (contoh: konsumen, pesaing, teknologi).

9. Penilaian Risiko

Penilaian risiko adalah proses sistematik untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kejadian-kejadian (contoh: kemungkinan risiko dan kesempatan) yang dapat memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan, baik secara positif maupun negatif. Kejadian-kejadian tersebut dapat diidentifikasi dilingkungan eksternal (contoh: tren ekonomi, peraturan tata kota dan persaingan) dan didalam lingkungan internal organisasi (contoh: masyarakat, proses dan infrastruktur).

Ketika kejadian tersebut saling berkaitan dengan tujuan organisasi atau dapat di perkirakan maka kejadian tersebut dianggap menjadi risiko. Maka dari itu risiko didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian akan terjadi dan akan memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan Perseroan membuat matrik risiko umum untuk membuat standarisasi metodologi penilaian antar organisasi. Pemilik resiko menggunakan bermacam-macam cara (contoh: analisa skenario, analisis korelasi dan perbandingan) untuk menilai kemungkinan tingkat kerusakan dan risiko yang dikelola. Hasil penilaian kemudian dibandingkan dengan batas risiko, yang mana dirancang sesuai dengan risk appetite Penilaian risiko adalah sebagai berikut: Nihil Kecelakaan kerja, nihil keterlambatan dalam penanganan kecelakaan dan nihil dalam pelanggaran hukum melebihi batas kemampuan risiko yang dapat ditanggung perusahaan.

10. System pelaporan pelanggaran di perusahaan

Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan semua pihak baik eksternal dan internal untuk melaporkan adanya kecurangan, penyelewengan, pelanggaran hukum serta etika yang dilakukan oleh setiap karyawan PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk di semua tingkatan manajemen. Perseroan saat ini sudah menerapan whistle blowing system dan diharapkan mampu meningkatkan pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan.

11. Etika Bisnis dan Etika Kerja

Perseroan merupakan salah satu perseroan publik yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Good Corporate Governance

8.6. Operations risk

Plant Operations, Sales & Marketing, Distribution, Human Capital Supporting system (e.g. IT), Engineering/Constr., Alliance.

8.7. Financial Risk

Exchange rate, Interest rate, Liquidity, Credit and Financial market.

8.8. Business risk

General business environment risks (e.g. socio-political, macroeconomics) and Industry risks (e.g. consumer, competitor, technology).

9. Risk Assessment

Risk assessment is a systematic process for identifying and evaluating events (i.e. possible risks and opportunities) that could affect the achievement of objectives, positively or negatively. Such events can be identified in external environment (e.g., economic trends, regulatory landscape, and competition) and within an organization’s internal environment (e.g., people, process, and infrastructure).

When these events intersect with an organization’s objectives or can be predicted to do so they become risks. Risk is therefore defined as the possibility that an event will occur and adversely affect the achievement of objectives. Company established common risk metrics to standardize assessment methodology across the organization.

Risk owners use various tools (e.g. scenario analysis, correlation analysis, and benchmarking) to assess the likelihood, severity,and manageability of risk. The assessment results are then compared with specified risk limits, which are devised in accordance with risk appetite. Risk Assessment, are as follows:Zero fatalities, Zero lost-time-injuries and Zero breaches of any laws/pacts resulting in Highly punitive fines exceeding corporate risk Limit.

10. Whistle Blowing System in the company

Whistle Blowing System is a violation reporting system that allows all parties, both external and internal to report fraud, misappropriation, violation of the law and ethics made by any employee of PT Keramika Indonesia Tbk associations at all levels of management. The Company is now implementing whistleblowing system and is expected to improve internal controls in the company.

11. Business Ethics and Code Ethics

The Company is one of the public companies that have the responsibility to implement Good Corporate Governance (GCG)


in all activities. Implementation of Corporate Governance in the Company is expected to be an umbrella for all the systems and structures that exist in the corporate governance principles to the operational level, as well as a guide in KIA relationship with stakeholders. Implementation of Corporate Governance in the Company is directed to establish systems and structures are not only powerful, but creating human mentality that has good integrity to become agents of change who carry out and make the GCG as a Company culture.

To support this, it needs a mechanism for every employee to implement GCG with full commitment and consistency. One way of doing it is by implementing Company’s Code of Conduct which exist since 2012. Code of Conduct covers the basic principles of business ethics guidance for all employees, which consists of several aspects:

a. Business Ethics, manage relationships with the Company’s employees, customers, shareholders, government and regulators, the environment, the providers of goods/services, lenders/investors, competitors and communities

b. Work ethic, manage the demands of individual behavior, compliance with laws and regulations, confidentiality, conflicts of interest, giving and receiving gifts, anti-fraud, protect company assets, health and safety, maintaining company criteria, as well as the accuracy of the recording. In addition, the translation of the above aspects of the Code of Conduct is also part of the translation of the Company’s values, evolving and applied by all employees of KIA i.e Clean, Respectful and Synergy

Clean : Clean morally, transparent and accountable.Respectful : Trusted in the business community and

its environment through professionalism, independence, competitiveness and ability to meet the satisfaction of stakeholders.

Synergy : Oriented to the power of an integrated alliance to create value.

Code of ethics and corporate culture applies to all employees of the company and the Board of Commissioners and the Board of Directors. During year 2015, the Company arranged workshops to all employees, starting from the level of officer/staff up to Manager in addition to in-house training held by the Company’s internal auditor, SCG Building Materials Co., Ltd. and other third parties.

(GCG) dalam setiap aktivitasnya. Implementasi GCG di Perseroan diharapkan menjadi payung bagi seluruh sistem dan struktur yang ada di dalam prinsip GCG sampai kepada level operasional, sekaligus menjadi panduan dalam hubungan Perseroan (KIA) dengan stakeholders. Implementasi GCG di Perseroan diarahkan untuk membentuk tidak saja sistem dan struktur yang kuat, namun menciptakan mentalitas SDM yang memiliki integritas baik sehingga menjadi agent of change yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan.

Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan adanya mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap insan Perseroan dalam menjalankan implementasi GCG dengan penuh komitmen dan konsistensi. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) Perseroan yang telah dimiliki sejak tahun 2012. Code of Conduct mencakup prinsip-prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh karyawan Perseroan, yang terdiri dari beberapa aspek:a. Etika Bisnis, mengatur hubungan sesama karyawan Perseroan,

pelanggan, pemegang saham, pemerintah dan regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa, kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar.

b. Etika kerja, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Perundang-undangan, kerahasiaan informasi, benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah, anti penggelapan, melindungi aset Perseroan, keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga citra Perseroan, serta ketepatan pencatatan. Selain itu, penjabaran aspek tersebut di atas dalam Code of Conduct juga merupakan bagian dari penjabaran nilai-nilai Perseroan, berkembang dan dilaksankan oleh seluruh karyawan, yakni Clean, Respectful dan Synergy.

Clean : Bersih secara moral, transparan dan akuntabel.Respectful : Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan

lingkungannya melalui profesionalisme, kemandirian, berdaya saing serta kemampuannya memenuhi kepuasan stakeholders.

Synergy : Berorientasi pada kekuatan aliansi secara terpadu untuk menciptakan nilai.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja berlaku bagi seluruh karyawan Perseroan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi. Selama periode tahun 2015, Perseroan telah menyelenggarakan pelatihan untuk semua karyawan, dimulai dari level officer/staff sampai dengan level Manager, disamping pelatihan yang diselenggarakan oleh auditor internal Perseroan, SCG Building Materials Co., Ltd. maupun pihak ketiga lainnya.


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility bertujuan untuk menciptakan hubungan Perusahaan yang serasi dan seimbang dengan masyarakat dan lingkungan sekitar Perusahaan pada khususnya maupun dengan seluruh pemangku kepentingan. Beberapa program yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Corporate social responsibility aims to create a harmonious relationship of the Company and by the community and the environment surrounding the Company in particular and with all stakeholders. Several programs have been carried out are as follows:

CSR


SOCIAL

RESPONSIBILITY

TO COMMUNITY

Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile

Pichit Maipoom - Komisaris Utama Umur 59

Pendidikan1981 B.E. (Mechanical Engineering) Second Class

Honors, King Mongkut’s Institute of Technology North Bangkok, Thailand

1986 M.E. (Industrial and Management), Asian Institute of Technology, Thailand

2005 Advanced Management Program (AMP), Harvard University, U.S.A.

Pengalaman2001-2005 Managing Director, Thai Ceramic Company

Limited, Thailand 2004-2005 Executive Vice President, Cementhai Building

Products Company Limited, Thailand 2005-2012 President, SCG Building Materials Company

Limited, Thailand2008-2012 Honorable Chairman, Ceramic Industry Club of

Thailand, The Federation of Thailand Industries, Thailand

2013-2014 Director, Siam Global House Public Company Limited, Thailand

2013-2016 Vice President – Operations, SCG Cement – Building Materials Company Limited, Thailand

Sekarang - Director of the Board of Directors and Executive Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director of the Board of Directors and Executive Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia - President, SCG Cement – Building Materials

Company Limited,

Kajohndet Sangsuban – Komisaris Umur 62

Pendidikan

1975 B.E. (Civil), Chulalongkorn University, Thailand 2002 Advanced Management Program (AMP), Harvard

University, U.S.A.

Pengalaman2001-2005 President Cementhai Building Products Company

Limited, Thailand 2003-2006 Director Milleninum Steel, Public Company

Limited, Thailand Sekarang - Chairman of the Board of Directors and Executive

Committee, Thai-German Ceramic Industry

Pichit Maipoom – President CommissionerAge 59

Education 1981 B.E. (Mechanical Engineering) Second Class

Honors, King Mongkut’s Institute of Technology North Bangkok, Thailand

1986 M.E. (Industrial and Management), Asian Institute of Technology, Thailand

2005 Advanced Management Program (AMP), Harvard University, U.S.A.

Experience 2001-2005 Managing Director, Thai Ceramic Company

Limited, Thailand 2004-2005 Executive Vice President, Cementhai Building

Products Company Limited, Thailand 2005-2012 President, SCG Building Materials Company

Limited, Thailand2008-2012 Honorable Chairman, Ceramic Industry Club of

Thailand, The Federation of Thailand Industries, Thailand

2013-2014 Director, Siam Global House Public Company Limited, Thailand

2013-2016 Vice President – Operations, SCG Cement – Building Materials Company Limited, Thailand

Present - Director of the Board of Directors and Executive Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director of the Board of Directors and Executive Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia - President, SCG Cement – Building Materials

Company Limited,

Kajohndet Sangsuban – CommissionerAge 62

Education

1975 B.E. (Civil), Chulalongkorn University, Thailand 2002 Advanced Management Program (AMP), Harvard

University, U.S.A.

Experience 2001-2005 President Cementhai Building Products Company

Limited, Thailand 2003-2006 Director Milleninum Steel, Public Company

Limited, Thailand Present - Chairman of the Board of Directors and Executive

Committee, Thai-German Ceramic Industry


Public Company Limited, Thailand - Chairman of the Board of Directors and

Executive Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- President Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia

- Director, Siam Global House Public Company Limited, Thailand

Aree Chavalitcheewingul – Komisaris Umur 52

Pendidikan1985 B.E. (Electrical) Honour, Chiang Mai University,

Thailand 1992 M.E. (Industrial Engineering and Management),

Asian Institute of Technology, Thailand 2011 Advanced Management Program (AMP), Harvard

Business School, U.S.A.

Pengalaman 2011-2012 Director, Thai Plastic and Chemicals Public

Company Limited, Thailand 2011-2012 Vice President - Corporate Administration, The

Siam Cement Public Company Limited, Thailand 2012 Executive Vice President, SCG Building Materials

Company Limited, Thailand2013 Director of Siam Global House Company Limited,

ThailandSekarang - Directors of Board of Directors, Member

of Executive Committee and Member of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director of the Board of Directors and Executive Committee and Member of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia

- Vice President – Regional Business, SCG Cement – Building Materials Company Limited, Thailand

Surasak Kraiwitchaicharoen – KomisarisUmur 58

Pendidikan1979 B.SC. (Ceramics Science), Chulalongkorn

University, Thailand1988 M.BA. (Finance and International Business), Sasin

Graduate Business School, Thailand2010 Advanced Management Program (AMP), Harvard


Pengalaman2000-2002 Regional Sales Director, SCG Network

Management Company Limited, Thailand2002-2006 Managing Director, Cementhai Retails Company

Limited, Thailand

Public Company Limited, Thailand - Chairman of the Board of Directors and

Executive Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- President Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia

- Director, Siam Global House Public Company Limited, Thailand

Aree Chavalitcheewingul – CommissionerAge 52

Education 1985 B.E. (Electrical) Honour, Chiang Mai University,

Thailand 1992 M.E. (Industrial Engineering and Management),

Asian Institute of Technology, Thailand 2011 Advanced Management Program (AMP), Harvard


Experience 2011-2012 Director, Thai Plastic and Chemicals Public

Company Limited, Thailand 2011-2012 Vice President - Corporate Administration, The

Siam Cement Public Company Limited, Thailand 2012 Executive Vice President, SCG Building Materials

Company Limited, Thailand2013 Director of Siam Global House Company Limited,

ThailandPresent - Directors of Board of Directors, Member

of Executive Committee and Member of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director of the Board of Directors and Executive Committee and Member of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Quality Construction Products Public Company Limited, Thailand

- Commissioner, PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Indonesia

- Vice President – Regional Business, SCG Cement – Building Materials Company Limited, Thailand

Surasak Kraiwitchaicharoen – CommissionerAge 58

Education1979 B.SC. (Ceramics Science), Chulalongkorn

University, Thailand1988 M.BA. (Finance and International Business), Sasin

Graduate Business School, Thailand2010 Advanced Management Program (AMP), Harvard


Experience2000-2002 Regional Sales Director, SCG Network

Management Company Limited, Thailand2002-2006 Managing Director, Cementhai Retails Company

Limited, Thailand


2006-2012 President, Mariwasa Siam Ceramic Incorporation, The Philippines

Sekarang - Managing Director, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director, Mariwasa Siam Ceramic Incorporation, The Philippines

- Commissioner, PT KIA Keramik Mas, Indonesia - Commissioner, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director of Sosuco and Group 2008 Company

Limited, Thailand

Padung Likitsajjakul - Komisaris IndependenUmur 64

Pendidikan1974 B.A. (Politics and Government), Thammasat

University, Thailand 1976 M.P.A. (Public Administration), National Institute

of Development Administration, Thailand

Pengalaman1999-2000 Human Resource Manager, Electric and Steel

Business, Thailand 2000-2001 Human Resource Manager, Cement Thai Building

products Company Limited, Thailand2001-2009 Human Resources Manager, SCG Building

Materials Company Limited, ThailandSekarang - Chief Culture Officer, DT. Group of Companies,

Thailand - Directors of Board of Directors and Member

of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

Thanarak Silavanich - Komisaris IndependenUmur 65

Pendidikan1972 B.SC. (Agriculture), Kasetsart University, Thailand1977 M.E. (Mechanical), Lamar University, U.S.A. Pengalaman1995-2001 President Director, Siam Mariwasa TOTO

Incorporation, The Philippines2001-2004 Marketing Division Manager Siam Cement

Industry Company Limited, Thailand2004-2007 Marketing Advisor, Siam Cement Industry

Company Limited, Thailand2008 - 2011 Managing Director & CEO, Royal Porcelain Public

Company Limited, Thailand

Seluruh anggota Dewan Komisaris ditunjuk untuk pertama kalinya sebagai Komisaris di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2011.

2006-2012 President, Mariwasa Siam Ceramic Incorporation, The Philippines

Present - Managing Director, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

- Director, Mariwasa Siam Ceramic Incorporation, The Philippines

- Commissioner, PT KIA Keramik Mas, Indonesia - Commissioner, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director of Sosuco and Group 2008 Company

Limited, Thailand

Padung Likitsajjakul – Independent CommissionerAge 64

Education1974 B.A. (Politics and Government), Thammasat

University, Thailand 1976 M.P.A. (Public Administration), National Institute

of Development Administration, Thailand

Experience 1999-2000 Human Resource Manager, Electric and Steel

Business, Thailand 2000-2001 Human Resource Manager, Cement Thai Building

products Company Limited, Thailand2001-2009 Human Resources Manager, SCG Building

Materials Company Limited, ThailandPresent - Chief Culture Officer, DT. Group of Companies,

Thailand - Directors of Board of Directors and Member

of Nomination, Remuneration and Corporate Governance Committee, Thai-German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

Thanarak Silavanich – Independent CommissionerAge 65

Education1972 B.SC. (Agriculture), Kasetsart University, Thailand1977 M.E. (Mechanical), Lamar University, U.S.A. Experience1995-2001 President Director, Siam Mariwasa TOTO

Incorporation, The Philippines2001-2004 Marketing Division Manager Siam Cement

Industry Company Limited, Thailand2004-2007 Marketing Advisor, Siam Cement Industry

Company Limited, Thailand2008 - 2011 Managing Director & CEO, Royal Porcelain Public

Company Limited, Thailand

All member of the Board of Commissioners was first appointed as Commissioner in the Company based on the result of the Annual General Meeting of the Company held on 3 June 2011.


Pramoth Phromaue - Direktur Utama Umur 56

Pendidikan1981 B.E. (Engineering), King Mongkut’s University of

Technology Thonburi, Thailand

Pengalaman1997-2001 Production Director PT Surya Siam Keramik,

Indonesia 2001-2003 Manager Floor Tile Plant Thai Ceramics Co., Ltd.,

Thailand 2003-2007 Vice President Director Mariwasa Siam Ceramic

Inc., Thailand 2007-2009 Production Manager Thai-German Ceramic

Industry Public Co., Ltd.2009-2013 Managing Director Sosuco Ceramic Co., Ltd.Sekarang - President Director PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, Indonesia - President Director PT KIA Keramik Mas, Indonesia - President Director PT KIA Serpih Mas, Indonesia Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur Utama di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2013. Tugas dan fungsi Direktur Utama adalah memimpin Dewan Direksi dalam menjalankan kepengurusan dan penyelenggaraan kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.

Chalermchai Chirasakyakul - Direktur Umur 67

Pendidikan1971 B.SC., (Material Science), Chulalongkorn

University, Thailand

Pengalaman1988-1993 Plant Director, Dynasty Ceramic Industry Public

Company Limited, Thailand Sekarang - Deputy Managing Director, The Siam Ceramic

Group Industries Company Limited, Thailand - Plant Director, Thai-German Ceramic Industry

Public Company Limited, Thailand - Director, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,

Indonesia Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2011. Awalnya yang bersangkutan ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan yang bertugas membantu Direktur Utama dalam mengatur jalannya operasional Perseroan. Namun

Pramoth Phromaue – President DirectorAge 56

Education 1981 B.E. (Engineering), King Mongkut’s University of

Technology Thonburi, Thailand

Experience 1997-2001 Production Director PT Surya Siam Keramik,

Indonesia 2001-2003 Manager Floor Tile Plant Thai Ceramics Co., Ltd.,

Thailand 2003-2007 Vice President Director Mariwasa Siam Ceramic

Inc., Thailand 2007-2009 Production Manager Thai-German Ceramic

Industry Public Co., Ltd.2009-2013 Managing Director Sosuco Ceramic Co., Ltd.Present - President Director PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, Indonesia - President Director PT KIA Keramik Mas, Indonesia - President Director PT KIA Serpih Mas, Indonesia First appointed as President Director of the Company based on the result of Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 20 June 2013. Duties and function of President Director is to lead Board of Directors in carrying out the management and operation of the Company’s interest in achieving the aims and objectives.

Chalermchai Chirasakyakul – DirectorAge 67

Education 1971 B.SC., (Material Science), Chulalongkorn


Experience 1988-1993 Plant Director, Dynasty Ceramic Industry Public

Company Limited, Thailand Present - Deputy Managing Director, The Siam Ceramic

Group Industries Company Limited, Thailand - Plant Director, Thai-German Ceramic Industry

Public Company Limited, Thailand - Director, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,

Indonesia First appointed as Director of the Company based on the results of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 3 June, 2011. Firstly appointed as Vice President Director of the company whose duty is to assist President Director in managing the operations of the company. However without overlooking his duty as Vice President Director, for compliance

Profil Direksi The Board of Directors Profile


tanpa melupakan fungsinya sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan, demi kepatuhan terhadap ketentuan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang bersangkutan saat ini diposisikan sebagai Direktur di bidang Teknis yang bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan untuk kemajuan produksi Perseroan.

Kaewsawan Amatachiwin - DirekturUmur 49

Pendidikan1987 B.B.A. (Accounting), Thammasat University,

Thailand 1996 M.BA. (Business Administration), Thammasat

University, Thailand Pengalaman 1995-1997 Finance & Report Manager, The Siam Iron & Steel

Company limited, Thailand 1997-2008 Finance Director, PT Surya Siam Keramik,

Indonesia 2008-2011 Accounting & Finance Division Manager, Thai-

German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

2011-2015 - Director, PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, Indonesia

- Director, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director, PT KIA Keramik Mas, IndonesiaSekarang - Director, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,

Indonesia - Director, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director, PT KIA Keramik Mas, Indonesia Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2011, dengan posisi sebagai Direktur Keuangan. Efektif sejak 14 Januari 2016, di posisikan sebagai Direktur Operasional yang membawahi bidang administratif, yang tugasnya bertanggung jawab di bidang pengadaan barang dan jasa serta pergudangan Perseroan.

Sarawut Worawat – Director Umur 40

Pendidikan1997 Bachelor degree in International Economy,

Thammasat University, Thailand2005 Master of Business Administration, Thammasat


Pengalaman1997-2008 Marketing officer Thai Ceramic Co., Ltd., Thailand2008-2013 Regional Sales Manager Thai Ceramic Co., Ltd.,

Thailand

to the Indonesian Ministry of Manpower regulation, currently he is positioned as Director in the Technical field whom Responsible for Research and Development to advance the production of the Company.

Kaewsawan Amatachiwin – DirectorAge 49

Education 1987 B.B.A. (Accounting), Thammasat University,

Thailand 1996 M.BA. (Business Administration), Thammasat

University, Thailand Experience 1995-1997 Finance & Report Manager, The Siam Iron & Steel

Company limited, Thailand 1997-2008 Finance Director, PT Surya Siam Keramik,

Indonesia 2008-2011 Accounting & Finance Division Manager, Thai-

German Ceramic Industry Public Company Limited, Thailand

2011-2015 - Director, PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, Indonesia

- Director, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director, PT KIA Keramik Mas, IndonesiaPresent - Director, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,

Indonesia - Director, PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director, PT KIA Keramik Mas, Indonesia First appointed as Director of the Company based on the result of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 3 June 2011, positioned as Finance Director. Effective on 14 January 2016, positioned as Operational Director focusing on Administrative Affairs, her duty is to be responsible for procurement of goods and services along with warehousing of the company.

Sarawut Worawat – DirectorAge 40

Education 1997 Bachelor degree in International Economy,

Thammasat University, Thailand2005 Master of Business Administration, Thammasat


Experience 1997-2008 Marketing officer Thai Ceramic Co., Ltd., Thailand2008-2013 Regional Sales Manager Thai Ceramic Co., Ltd.,

Thailand


2013-2015 Marketing Director PT Surya Siam Keramik, Indonesia

Sekarang - Marketing Director PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Indonesia

- Marketing Director PT Surya Siam Keramik, Indonesia

Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2015. Diposisikan sebagai Direktur Pemasaran, yang bertanggung jawab di bidang pemasaran produk Perseroan secara keseluruhan.

Chaovalit Nieamtad – DirectorUmur 43

Pendidikan1995 Bachelor degree in Electrical engineering

Mahanakorn University of Technology, Thailand

Pengalaman1996-2010 Production Manager The Siam Ceramic Group

Industries Co., Ltd.,Thailand2010-2011 Production Department Manager Thai – German

Ceramic Industry Public Co., Ltd., Thailand2011-2015 Plant Operation Advisor PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, IndonesiaSekarang Operational Director PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, Indonesia

Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2015. Diposisikan sebagai Direktur Operasional yang membawahi bidang produksi, bertanggung jawab dalam mengatur dan mengendalikan aktifitas produksi Perseroan.

Jamrak Thientawat – Director Umur 47

Pendidikan1989 Bachelor degree in Accounting Chulalongkorn


Pengalaman1989-1992 Accountant of Thai CRT Co., Ltd, Thailand1993-1995 Internal Auditor of Siam Cement PCL, Thailand1996-2002 Senior Accountant of Siam Cement PCL, Thailand2003-2007 Accounting Manager of SCG Accounting Services

Co. Ltd, Thailand2007-2012 Senior Manager – Accounting and Information

Management of Siam Cement PCL, Thailand

2013-2015 Marketing Director PT Surya Siam Keramik, Indonesia

Present - Marketing Director PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Indonesia

- Marketing Director PT Surya Siam Keramik, Indonesia

First appointed as Director of the Company based on the result of Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 26 June 2015. Positioned as Marketing Director, his duty is responsible for marketing activities of Company’s products.

Chaovalit Nieamtad – DirectorAge 43

Education 1995 Bachelor degree in Electrical engineering

Mahanakorn University of Technology, Thailand

Experience 1996-2010 Production Manager The Siam Ceramic Group

Industries Co., Ltd.,Thailand2010-2011 Production Department Manager Thai – German

Ceramic Industry Public Co., Ltd., Thailand2011-2015 Plant Operation Advisor PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, IndonesiaPresent Operational Director PT Keramika Indonesia


First appointed as Director of the Company based on the result of Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 26 June 2015. Positioned as Operational Director focusing on production affairs, his duty is to manage and control the production activities of the Company.

Jamrak Thientawat – Director Age 47

Education 1989 Bachelor degree in Accounting Chulalongkorn


Experience 1989-1992 Accountant of Thai CRT Co., Ltd, Thailand1993-1995 Internal Auditor of Siam Cement PCL, Thailand1996-2002 Senior Accountant of Siam Cement PCL, Thailand2003-2007 Accounting Manager of SCG Accounting Services

Co. Ltd, Thailand2007-2012 Senior Manager – Accounting and Information

Management of Siam Cement PCL, Thailand


2012-2015 Senior Manager – SAP ECC 6.0 Project of Siam Cement PCL, Thailand

Sekarang - Finance Director PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Indonesia

- Director of PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director of PT KIA Keramik Mas, Indonesia

Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2016. Diposisikan sebagai Direktur Keuangan dan Akuntansi, bertanggung jawab dalam mengendalikan seluruh aspek keuangan dan akuntansi Perseroan.

Handono Warih - Direktur IndependentUmur 54

Pendidikan1984 Industrial Academy, Yogyakarta, Indonesia1986 National Insitute of Technology, Malang,

Indonesia

Pengalaman1997-2003 Plant Manager PT Keramika Indonesia Assosiasi

Tbk, Indonesia2003-2007 Manufacturing Manager PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, Indonesia2007-2008 Assistant Director of Operations PT Keramika

Indonesia Assosiasi Tbk, IndonesiaSekarang Direktur Independen PT Keramika Indonesia


Ditunjuk pertama kali menjadi Direktur di Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2008 dan ditunjuk kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 3 Juni 2011, kemudian ditunjuk selaku Direktur Independen pada tanggal 12 Juni 2014. Diposisikan sebagai Direktur Independen, beliau bertugas sebagai pelaksana dan pengendali Produksi Perseroan secara keseluruhan.

2012-2015 Senior Manager – SAP ECC 6.0 Project of Siam Cement PCL, Thailand

Present - Finance Director PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, Indonesia

- Director of PT KIA Serpih Mas, Indonesia - Director of PT KIA Keramik Mas, Indonesia

First appointed as Director of the Company based on the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company held on 14 January 2016. Positioned as Director of Finance and Accounting Affairs, her duty is to manage and control all finance and accounting affairs of the company.

Handono Warih – Independent DirectorAge 54

Education1984 Industrial Academy, Yogyakarta, Indonesia1986 National Insitute of Technology, Malang,

Indonesia

Experience1997-2003 Plant Manager PT Keramika Indonesia Assosiasi

Tbk, Indonesia2003-2007 Manufacturing Manager PT Keramika Indonesia

Assosiasi Tbk, Indonesia2007-2008 Assistant Director of Operations PT Keramika

Indonesia Assosiasi Tbk, IndonesiaPresent Independent Director of PT Keramika Indonesia


First appointed as Director of the Company based on the result of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company held on 12 May 2008, and re-appointed by the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 3 June 2011, then appointed as Independent Director on 12 June 2014. Positioned as Independent Director, his duty is to manage and control the Company’s overall production.


Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan Management Responsibility for Annual Report

Laporan Tahunan ini beserta Laporan Keuangan Konsolidasi dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk dan ditanda tangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini :

This Annual Report together with the consolidated Financial Statement Report and other related information are the responsibility of management of PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk and signed by all member of Board of Commissioners and Board of Directors as follow :

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Pichit MaipoomKomisaris Utama

President Commissioner

Pramoth PhromaueDirektur Utama

President Director

Jamrak ThientawatDirekturDirector

Kaewsawan AmatachiwinDirekturDirector

Sarawut WorawatDirekturDirector

Chalermchai ChirasakyakulDirekturDirector

Handono WarihDirektur IndependenIndependent Director

Chaovalit NieamtadDirekturDirector

Surasak KraiwitchaicharoenKomisaris

Commissioner

Kajohndet SangsubanKomisaris

Commissioner

Padung LikitsajjakulKomisaris Independen

Independent Commissioner

Aree ChavalitcheewingulKomisaris

Commissioner

Thanarak SilavanichKomisaris Independen

Independent Commissioner


Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk dan Entitas Anakand its Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan1 Januari 2014/31 Desember 2013serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014/As of December 31, 2015 and 2014 andJanuary 1, 2014/December 31, 2013 andfor the Years Ended December 31, 2015 and 2014


PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TbkDAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 6 -

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 78 tertanggal 28 November 1968 dari Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/22/5 tanggal 5 Maret 1969 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 1969, Tambahan No. 34. Pada awalnya Perusahaan merupakan merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang pendiriannya dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967. Berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992, status Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk (the Company) was established based on Deed No. 78 dated November 28, 1968 of Juliaan Nimrod Siregar Gelar MangaradjaNamora, S.H., a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/22/5 dated March 5, 1969 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23 dated March 21, 1969, Supplement No. 34. The Company's status was changed from a Foreign Capital Investment Company (PMA), which establishment was based on the framework of Foreign Investment Law No. 1 year 1967 to a Domestic Capital Investment Company (PMDN). This change was based on the Decision Letter of the Chairman of Capital Investment Coordinating Board (BKPM) No. 25/V/1992 dated June 15, 1992.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 35 tanggal 14 Januari 2016 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanti, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. Perubahan ini telah dicatatkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0007178 Tahun 2016 tanggal 28 Januari 2016.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 35 dated January 14, 2016 of Sri Hidianingsih Adi Sugijanti, S.H., a public notary in Jakarta,concerning the amendments in the Company’s Articles of Association to comply with the Regulation of FinancialServices Authority and Regulation of Indonesia Stock Exchange. The amendments were listed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0007178 Year 2016dated January 28, 2016.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi "Industri dan Distribusi Produk Keramik". Kegiatan operasi komersial telah dimulai sejak tahun 1968. Pemasaran produk Perusahaan dilakukan secara lokal dan telah diekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Graha Atrium Lantai 5, Jalan Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat, sedangkan lokasi pabrik Perusahaan berada di Cileungsi, Karawang dan Gresik.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s activities mainly include “Ceramic Products Industrial and Distribution”. The Company started its commercial operations in 1968. The Company sells its products locally and in various countries in Asia, Europe, and America. The Company's head office is located at Graha Atrium 5th Floor, Senen Raya Street No. 135, Central Jakarta, while its factories are located in Cileungsi, Karawang and Gresik.


PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TbkAND ITS SUBSIDIARIES




- 7 -

Perusahaan dan entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian ini disebut sebagai Grup.

The Company and its subsidiaries are herein referred to as “the Group”.

Pemegang saham akhir Grup adalah The Siam Cement Public Company Limited yang berkedudukan di Thailand.

The ultimate parent of the Company is The Siam Cement Public Company Limited, a public company incorporated in Thailand.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Securities

Pada tanggal 4 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam dan LK atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dengan surat No. S-1816/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham Perusahaan. Pada tanggal 8 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On November 4, 1994, the Company obtained Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/Bapepam - LK or currently Financial Services Authority/OJK) in his letter No. S-1816/PM/1994 for its offering to the public of 25,000,000 shares.On December 8, 1994, all of these shares were listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchange.

Pada tanggal 18 Juni 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) dengan suratnya No. S-1345/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 255.000.000 saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 9 Juli 1997.

On June 18, 1997, the Company obtained Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam - LK in his letter No. S-1345/PM/1997 for its limited offering of 255,000,000 shares, through rights issue with pre-emptive rights to stockholders. On July 9, 1997, all of these shares were listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchange.

Mulai 29 September 2004, saham Perusahaan sudah tidak tercatat (delisting) pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan No. Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09/-2004 tanggal 23 September 2004.

On September 29, 2004, the Company's shares were delisted in Jakarta Stock Exchange based on the announcement of PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 dated August 23, 2004 and No. Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09-2004 dated September 23, 2004.

Berdasarkan Pengumuman PT Bursa Efek Jakarta tanggal 30 November 2007 No. Peng-167/BEJ-CAT/P/11-2007, sehubungan dengan penggabungan PT Bursa Efek Surabaya ke dalam PT Bursa Efek Jakarta dan perubahan nama PT Bursa Efek Jakarta menjadi PT Bursa Efek Indonesia, yang telah efektif pada tanggal 30 November 2007, disampaikan bahwa saham Perusahaan yang sebelumnya hanya tercatat di PT Bursa Efek Surabaya, dicatatkan oleh PT Bursa Efek Indonesia per tanggal 1 Desember 2007. Akan tetapi, pada tanggal 3 Desember 2007, saham Perusahaan dalam status tidak dapat diperdagangkan (suspensi).

Based on Announcement No. Peng-167/BEJ- CAT/P/11-2007 of PT Bursa Efek Jakarta dated November 30. 2007, Surabaya Stock Exchange merged with Jakarta Stock Exchange and the name of Jakarta Stock Exchange was changed to Indonesia Stock Exchange effective on the same date. Consequently, the Company's shares which were listed in Surabaya Stock Exchange were then listed in Indonesia Stock Exchange on December 1, 2007. However, on December 3, 2007, the listing of the Company’s shares was temporary suspended.






- 8 -

Pada tanggal 15 Oktober 2008, berdasarkan Pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, BEI telah mencabut penghentian sementara perdagangan efek Perusahaan, sehingga saham Perusahaan kembali dapat diperdagangkan mulai tanggal 16 Oktober 2008.

On October 15, 2008, based onthe Announcement on the Revocation of Temporary Suspension of PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk share No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, Indonesian Stock Exchange (IDX) revokedthe temporary suspension, thus, the Company’s shares were listed again onOctober 16, 2008.

Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 tanggal 9 Juli 2008, saham Perusahaan yang tercatat di BEI adalah sebanyak 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang merupakan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai hasil konversi utang seperti yang telah disepakati dengan para kreditur dalam Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) dan disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Mei 2008.

Based on the letter from IDX No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 dated July 9, 2008, the Company's shares were listed in the Stock Exchange including 425,000,000 Series A shares with a nominal value of Rp 500 per share and 8,000,000,000 Series B shares with a nominal value of Rp 250 per share. These shares are related to the addition in capital without pre-emptive rights as a result of conversion of debt as stated in the Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) and approved by the shareholders in the Extraordinary Meeting of shareholders (RUPSLB) held on May 12, 2008.

Pada bulan Juni 2011, SCG Building Materials, Co., Ltd. mengakuisisi seluruh saham milik Fairrington, Inc. dan Concept Link, Limited sebanyak 7.875.000.000 saham Seri B. Selanjutnya, sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK), pada bulan Agustus 2011 SCG Building Materials, Co., Ltd selaku pengendali baru Perusahaan telah melaksanakan Tender Offer sebanyak 3.537.500 lembar saham Seri B dari masyarakat. Guna memenuhi peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK), selanjutnya seluruh saham hasil Tender Offer tersebut telah dilepaskan kembali oleh SCG Building Materials Co., Ltd. kepada masyarakat pada tanggal 28 November 2012.

In June 2011, SCG Building Materials, Co. Ltd. acquired all the Company’s shares owned by Fairrington, Inc. and Concept Link, Limited 7,875,000,000 Series B shares. Further, in August 2011, in accordance with Bapepam - LK (currently OJK) regulations, SCG Building Materials, Co., Ltd, as the new controller of the Company, executed the Tender Offer of 3,537,500 Series B shares from the public. In order to comply with Bapepam - LK, all shares acquired from the tender offer was released again by SCG Building Materials, Co., Ltd. to the public on November 28, 2012.






- 9 -

Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dengan menawarkan saham Seri B sejumlah 6.504.100.000 saham atau sebesar 43,57% dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum Terbatas II, dengan nilai nominal Rp 105 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 128 setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000 yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pelaksanaan PUT II tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan laporan dari Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo No. OPR-104/ADTR/032012 tertanggal 14 Maret 2012. Setiap pemegang sahamyang memiliki 500 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2012 mempunyai 386 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

In 2012, the Company conducted Limited Public Offering II (“PUT II”) to its shareholders related to the issuance of pre-emptive rights (“Rights”) by offering 6,504,100,000 Series B shares or equivalent to 43.57% of the Company’s issued and paid-up capital after the Limited Public Offering II, with a nominal value of Rp 105 per share and the offering price amounting to Rp 128 per share totaling to Rp 832,524,800,000 from treasury stocks and will be listed in IDX. The “PUT II” public offering was implemented as documented in the report of the Bureau of Securities Administration PT Adimitra Transferindo No. OPR-104/ADTR/032012 dated March 14, 2012. Each shareholder who has 500 old shares and whose name was recorded in the Register of Shareholders of the Company as of February 28, 2012,shall receive 386 “Rights”, wherein for every one (1) “Right” the holder may purchase one (1) with full payment upon execution of “Right”.

Berdasarkan hasil Penawaran Umum Terbatas II, Perusahaan mengeluarkan sebanyak 6.504.100.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 105 dan harga penawaran sebesar Rp 128 per lembar saham, dimana sebanyak 6.503.410.753 lembar saham diambil oleh SCG Building Materials, Co., Ltd. dan sebanyak 689.247 lembar saham diambil oleh masyarakat dengan perolehan dana sebesar USD 91.589.118.

The Company executed the Limited Public Offering (PUT II) and issued Series B shares of 6,504,100,000 share with nominal value of Rp 105 par, and the offering price of Rp 128 per share. A total of 6,503,410,753 shares were taken by SCG Building Materials. Co. Ltd. and 689,247 shares were taken by the public with fund received amounting to US$ 91,589,118.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh adalah sebanyak 425.000.000 lembar saham Seri A, dan 14.504.100.000 lembar saham Seri B.

As of December 31, 2015 and 2014, the number of shares issued and fully paid consists of 425,000,000 Series A shares and 14,504,100,000 Series B shares.






- 10 -

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the subsidiaries which are consolidated, including the respective percentage of ownership held by the Company, are as follows:

Tahun OperasiKomersial/

Entitas Anak/ Lokasi/ Jenis Usaha/ Start of CommercialThe Company (PT) Domicile Nature of Business Operations 2015 2014

PT KIA Keramik Mas (KKM) Bogor Manufaktur Genteng Keramik/Ceramic Tile Manufacturing 1984 687.037.493.833 681.886.721.345

PT KIA Serpih Mas (KSM) Bogor Manufaktur Lantai Keramik/Ceramic Tile Floors Manufacturing 1970 956.314.169.625 926.352.277.842

99,21

86,68

2015 dan/and 2014%

Persentase Kepemilikan/Percentage of Ownership

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/Total Assets (Before Elimination)

Informasi keuangan entitas anak yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali dalam jumlah material pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Financial information of subsidiary that hasmaterial non-controlling interests as of and for the years ended December 31, 2015 and 2014 follows:

Bagian Jumlah RugiBagian Kepentingan Komprehensif/

Kepemilikan / Saldo Akumulasi/ Share in Total Equity Interest Held Accumulated Balances Comprehensive Loss

%PT KIA Serpih Mas 13,32 61.825.578.104 (13.177.413.339)

Nama/Name

Kepentingan Nonpengendali yang material/Material Non-controlling Interests2015

Bagian Jumlah Penghasilan

Bagian Kepentingan Komprehensif/Kepemilikan/ Saldo Akumulasi/ Share in Total

Equity Interest Held Accumulated Balances Comprehensive Income%

PT KIA Serpih Mas 13,32 75.002.991.443 4.722.910.973

Kepentingan Nonpengendali yang material/Material Non-controlling Interests2014

Nama/Name






- 11 -

Berikut adalah ringkasan informasi keuangan dari entitas anak. Jumlah-jumlah tersebut sebelum dieliminasi dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

The summarized financial information of this subsidiary is provided below. This information is based on amounts before inter-company eliminations.

Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Summarized statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014KSM KSM

Aset lancar 344.364.599.960 309.826.518.016 Current assetsAset tidak lancar 611.949.569.665 616.525.759.826 Noncurrent assets

Jumlah Aset 956.314.169.625 926.352.277.842 Total Assets

Liabilitas jangka pendek 366.821.324.242 240.283.215.652 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 162.084.014.571 159.730.701.800 Noncurrent liabilities

Jumlah Liabilitas 528.905.338.813 400.013.917.452 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 427.408.830.812 526.338.360.390 Total Equity

Teratribusikan pada: Attributable to:Pemilik entitas induk 365.583.252.708 451.335.368.947 Owners of parent companyKepentingan nonpengendali 61.825.578.104 75.002.991.443 Non-controlling interests

Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun 2015 dan 2014:

Summarized statement of profit or loss for and other comprehensive income for 2015and 2014 follows:

2014KSM KSM

Pendapatan 403,586,794,455 462,652,526,554 Sales

Laba (rugi) sebelum pajak (116,895,374,703) 42,106,772,985 Income (loss) before tax

Penghasilan (rugi) komprehensif lain (9,033,252,000) 3,854,067,000 Other comprehensive income (loss)

Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif (98,929,529,577) 35,457,289,587 Total comprehensive income (loss)

Teratribusikan pada kepentingan non pengendali (13,177,413,340) 4,722,910,973 Attributable to non-controlling interests

2015

Ringkasan informasi arus kas pada tahun 2015 dan 2014:

Summarized cash flow information for 2015 and 2014:

2014KSM KSM

Operasi (35.930.661.070) 3.846.246.417 OperatingInvestasi (95.075.458.557) (68.396.604.373) InvestingPendanaan 123.977.697.299 64.488.558.995 Financing

Penurunan bersih kas dan setara kas (7.028.422.328) (61.798.961) Net decrease in cash and cash equivalents

2015






- 12 -

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Board of Commissioners, Directors and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal14 Januari 2016 dan 12 Juni 2014 yang masing-masing didokumentasikan dalam Akta No. 35 dan No. 18 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta,adalah sebagai berikut :

As of December 31, 2015 and 2014, based on a resolution on the Annual General Shareholders Meeting held on January 14, 2016 and June 12, 2014,respectively, as documented in Notarial Deed No. 35 and No. 18, respectively, of Sri Hidianingsih Adi Sugijanto S.H., a public notary in Jakarta, respectively, the Company’s management consists of the following:

2015 2014

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama : Pichit Maipoom Pichit Maipoom : President CommissionerKomisaris : Kajohndet Sangsuban Kajohndet Sangsuban : Commissioners

Aree Chavalitcheewingul Aree Chavalitcheewingul Surasak Kraiwitchaicharoen Surasak Kraiwitchaicharoen

Komisaris independen : Padung Likitsajjakul Padung Likitsajjakul : Independent CommissionersThanarak Silavanich Thanarak Silavanich

Direksi DirectorsDireksi Utama : Pramoth Phromaue Pramoth Phromaue : President DirectorDireksi : Chalermchai Chirasakyakul Chalermchai Chirasakyakul : Directors

Kaewsawan Amatachiwin Kaewsawan AmatachiwinJamrak Thientawat -Sarawut Worawat -

Chaovalit Nieamtad -Direksi Independen : Handono Warih Handono Warih : Independent Director

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga (3) orang anggota, dimana Padung Likitsajjakul yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.

As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam-LK (currently Financial Services Authority). The Company’s Audit Committee consists of three (3) members. Padung Likitsajjakul, an Independent Commissioner, acts as the Chairman of the Audit Committee.

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Key management personnel of the Group consist of Commissioners and Directors.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 600 (tidak diaudit) karyawan tahun 2015 dan 2014. Jumlah rata-rata karyawan Grup adalah 1.778 (tidak diaudit) karyawan tahun 2015 dan 1.795 (tidak diaudit)karyawan tahun 2014.

The Company had an average number of employees of 600 (unaudited) in 2015 and 2014. Total combined average number of employees of the Group is 1,778(unaudited) in 2015 and 1,795 (unaudited) in 2014.






- 13 -

Laporan keuangan konsolidasian PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2015 were completed and authorized for issuance on March 15, 2016by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusundan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Sharia Accounting Standards of IAI and OJK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakanakuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financialstatements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company.






- 14 -

b. Dasar Konsolidasi b. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiaries (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:

• kekuasaan atas investee; • power over the investee;• eksposur atau hak atas imbal hasil

variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

• is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

• kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

• the ability to use its power to affect its returns.

Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Specifically, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI is presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.






- 15 -

Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and the Group’s presentation currency.

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

2015 2014(dalam Rupiah penuh)/ (dalam Rupiah penuh)/

(in full Rupiah) (in full Rupiah)

Euro (EUR) 15.070 15.133Dolar Amerika Serikat/United States (U.S.) Dollar 13.795 12.440Dolar Singapura/Singapore Dollar (SGD) 9.751 9.422Baht Thailand/ Thailand Baht (THB) 382 378Yen Jepang/ Japanese Yen (JPY) 115 104






- 16 -

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.






- 17 -

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi tentang aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets and liabilities at FVPL, held-to-maturity (HTM)investments and available for sale (AFS) financial assets were not disclosed.

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan simpanan jaminan dalam akun aset lain-lain yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014,the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable and security deposits included in other assets are included in this category.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Financial Liabilities and Equity Instruments

Instrumen Ekuitas Equity Instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.






- 18 -

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangantersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang dividen yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014,the Group’s trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and dividend payable are included in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.






- 19 -

Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Impairment of Financial Assets at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimatedfuture cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of theimpairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.






- 20 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired.

g. Pengukuran Nilai Wajar g. Fair Value Measurement

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

• di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;

• in the principal market for the asset or liability or;

• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

• in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.






- 21 -

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan di dalam laporan keuangan konsolidasian, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

• Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

• Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

• Level 2 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

• Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

• Level 3 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

• Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reporting period.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for decline in value and inventory obsolescene of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.






- 22 -

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.

j. Aset Tetap j. Property and Equipment

Pemilikan Langsung Direct Acquisitions

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugipada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.






- 23 -

Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 3 - 49 Building and improvementMesin dan peralatan 3 - 40 Machinery and equipmentKendaraan 5 VehiclesPeralatan kantor 5 Office equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or lossesarising from de-recognition of property and equipment is included in profit or loss in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, if any, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Aset Tetap Dalam Pembangunan Construction in Progress

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs arereclassified to the respective property and equipment account and are depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.






- 24 -

Aset yang Tidak Digunakan dalam Operasi

Assets Not Used in Operations

Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi merupakan aset tetap yang pembangunannya untuk sementara waktu tidak dilanjutkan. Aset ini dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi rugi penurunan nilai. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke aset tetap dan disusutkan apabila pembangunan aset tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan.

Assets not used in operations represent property and equipment but the construction of which was temporarily discontinued. These are carried at cost less any impairment in value. The accumulatedcosts are reclassified to the respectiveproperty and equipment accounts and are depreciated when the assets are completed and ready for its intended use.

k. Aset Takberwujud k. Intangible Assets

Lisensi Licenses

Lisensi yang diperoleh secara terpisah disajikan pada biaya perolehan. Lisensi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Lisensi memiliki umur manfaat terbatas dan disajikan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung menggunakan metode garis lurus yang mengalokasikan biaya perolehan lisensi tersebut sepanjang estimasi umur manfaat selama 10 tahun.

Separately acquired licenses are shown at historical cost. Licenses are recognized at fair value at the acquisition date. Licenses have a finite useful life and are carried at cost less accumulated amortization. Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of licenses over their estimated useful lives of 10 years.

l. Transaksi Sewa l. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Perlakuan Akuntansi untuk Lessee Accounting Treatment as a Lessee

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized as an expense in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

m. Distribusi Dividen m. Dividend Distribution

Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.

Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.






- 25 -

n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and impairment losses are recognized in profit or loss. In assessing the value in use, the estimatednet future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed in profit or loss to the extent that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui saat barang terkirim (f.o.b. shipping point).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from export sales is recognized when the goods are shipped (f.o.b. shipping point).






- 26 -

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon.

Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts.

Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

p. Imbalan Kerja p. Employee Benefits

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesarjumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.

Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in profit or loss.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employee Benefits Liability

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC).Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.

Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits; unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension and calculated using the Projected Unit Credit (PUC).Remeasurement is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur and not to be reclassified to profit or loss but reflected immediately in retained earnings. All other costs related to the defined-benefit plan are recognized in profit or loss.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Other Long-term Employee Benefits Liability

Imbalan jangka panjang lainnya merupakan manfaat dari pensiun seperti tunjangan cacat dan penghargaan. Jumlah yang dihitung dengan menggunakan PUC.Pengukuran kembali imbalan jangka panjang diakui pada laba rugi.

Other long-term employee benefits liability represents disability benefits and service awards which amounts are calculated using the PUC. Remeasurement of other long-term employee benefits is recognized in profit or loss.






- 27 -

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan.

Long-term employee benefits liability recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined-benefit obligation.

q. Pajak Penghasilan q. Income Tax

Pajak Kini Current Tax

Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlahtercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and the carry forward benefit of any unused tax losses. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences andthe carry forward benefit of unused tax losses can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (or tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if, a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.






- 28 -

r. Laba Per Saham r. Earnings Per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

s. Informasi Segmen s. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

t. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan t. Events After the Reporting Period

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparentfrom other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.






- 29 -

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements:

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan a. Classification of Financial Assets and Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

b. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan b. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired.Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.






- 30 -

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The carrying values of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 54.773.279.911 220.526.665.794 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 380.180.810.192 288.612.180.659 Related partiesPihak ketiga 6.858.466.626 5.929.738.002 Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 398.271.067 88.216.088 Related partiesPihak ketiga 444.359.625 1.858.253.578 Third parties

Simpanan jaminan - Security deposits presented underaset lain 1.826.215.746 1.893.323.534 Other assets

Jumlah 444.481.403.167 518.908.377.655 Total

c. Komitmen Sewa Operasi - Grup sebagai Lessee

c. Operating Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that it is an operating lease since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

d. Pajak Penghasilan d. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters isdifferent from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.






- 31 -

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasaryang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 16.

The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 16.

b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan dan Cadangan Persediaan Usang

b. Allowance for Decline in Value and Inventory Obsolescence

Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah bebankerugian penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup.

The Group provides allowance for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories, which ultimately impact the result of the Group’s operations.






- 32 -

Berdasarkan penelaahan manajemen, jumlah cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dan cadangan persediaan usang masing-masing sebesar Rp 1.478.616.048 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah memadai (Catatan 6).

Based on the assessment of management, the allowance for decline in value and inventory obsolescence of Rp 1,478,616,048 and nil as of December 31, 2015 and 2014, respectively, is adequate (Note 6).

c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap c. Estimated Useful Lives of Property and Equipment

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Group’s and property, plant and equipment is estimated based on the period overwhich the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying value of the asset.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.

There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.

Nilai tercatat aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014 masing-masing sebesar Rp 1.403.341.278.203 dan Rp 1.414.911.672.102 (Catatan 9).

The carrying values of these assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,403,341,278,203 and Rp 1,414,911,672,102, respectively (Note 9).






- 33 -

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Berdasarkan penelaahan manajemen, jumlah cadangan kerugian penurunan nilaiaset non-keuangan masing-masing sebesar Rp 38.774.522.075 dan Rp 3.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah memadai (Catatan 9 dan 11).

Based on the assessment of management, the allowance for impairment of non-financial assets of Rp 38,774,522,075 and Rp 3,000,000,000 and as of December 31, 2015 and 2014, respectively, is adequate (Notes 9 and 11).

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

The carrying values of these assets as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Disajikan kembali /As restated

(Catatan/ Note 32)2015 2014

Aset tetap (Catatan 9) 1.403.341.278.203 1.414.911.672.102 Property and equipment (Note 9)Aset yang tidak digunakan dalam Assets not used in operations

operasi (Catatan 11) 20.294.500.081 56.069.022.156 (Note 11)

Jumlah 1.423.635.778.284 1.470.980.694.258 Total






- 34 -

e. Imbalan Kerja Jangka Panjang e. Long-term Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 23 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampaksignifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 23 and include, among others, rate of salary increase, and discount rate which is determined after giving consideration to interest rates of high-quality corporate bonds or government bonds, if the former is not available, that are denominated in the currency in which the benefits are to be paid and have terms of maturity approximating the terms of the related employee benefits liability. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,liabilitas imbalan kerja jangka panjangmasing-masing sebesar Rp 96.658.024.832dan Rp 62.794.534.864 (Catatan 23).

As of December 31, 2015 and 2014, long-term employee benefits liabilityamounted to Rp 96,658,024,832 and Rp 62,794,534,864 respectively (Note 23).

f. Aset Pajak Tangguhan f. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between theconsolidated financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 saldo aset pajak tangguhan disajikan pada Catatan 24.

As of December 31, 2015 and 2014,the carrying values of deferred tax assets are set out in Note 24.






- 35 -

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2015 2014

Kas Cash on handRupiah 60.000.000 55.949.283 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 28) 219.100.308 129.515.453 U.S. Dollar (Note 28)

Jumlah - Kas 279.100.308 185.464.736 Total - Cash on hand

Kas di bank Cash in banksRupiah Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 11.782.420.290 963.475.892 PT Bank CIMB Niaga TbkBangkok Bank Public Company Bangkok Bank Public Company

Limited - Jakarta 658.754.728 549.865.110 Limited - Jakarta PT Bank Central Asia Tbk 416.647.375 284.015.592 PT Bank Central Asia TbkPT Bank UOB Indonesia 119.322.505 146.380.640 PT Bank UOB IndonesiaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited - Jakarta 1.048.142 2.703.564 Corporation Limited - Jakarta

Jumlah 12.978.193.040 1.946.440.798 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 28) Foreign currencies (Note 28)Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk 278.640.514 1.437.496.487 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk 425.056.507 497.947.574 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank UOB Indonesia 46.041.502 42.224.719 PT Bank UOB IndonesiaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking


Jumlah 764.448.736 1.980.407.819 Subtotal

Euro Euro PT Bank UOB Indonesia 236.473.270 7.745.102.863 PT Bank UOB IndonesiaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking


Jumlah 251.537.827 7.760.693.612 Subtotal

Baht Thailand Thailand Baht Bangkok Bank Public Company Bangkok Bank Public Company

Limited - Jakarta - 1.853.658.829 Limited - Jakarta

Jumlah - Kas di bank 13.994.179.603 13.541.201.058 Total - Cash in banks

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

Bangkok Bank Public Company Bangkok Bank Public CompanyLimited - Jakarta 40.500.000.000 206.800.000.000 Limited - Jakarta

Jumlah 54.773.279.911 220.526.665.794 Total

Suku bunga per tahun deposito berjangka Interest rates per annum on time depositsRupiah 9,25%-10,25% 10,25% - 10,75% Rupiah






- 36 -

5. Piutang Usaha 5. Trade Accounts Receivable

Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:

Details of trade accounts receivable follows:

a. Berdasarkan langganan a. By debtor

2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 27) 380.180.810.192 288.612.180.659 Related parties (Note 27)

Pihak ketiga Third partiesPelanggan dalam negeri 2.681.849.775 3.259.690.530 Local customersPelanggan luar negeri 4.176.616.851 2.670.047.472 Foreign customers

Jumlah 6.858.466.626 5.929.738.002 Total

Jumlah 387.039.276.818 294.541.918.661 Total

b. Berdasarkan umur (hari) b. By age

2015 2014

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 148.299.509.771 179.464.079.902 Not past due and unimpaired

Jatuh tempo dan tidak mengalamipenurunan nilai Past due but not impaired1 - 30 hari 69.594.299.860 85.708.097.822 1 - 30 days31 - 60 hari 45.505.940.593 27.122.173.672 31 - 60 days61 - 90 hari 27.219.598.110 1.074.721.769 61 - 90 days91 - 120 hari 96.419.928.484 1.172.845.496 91 - 120 days

Jumlah 387.039.276.818 294.541.918.661 Total

c. Berdasarkan mata uang c. By currency

2015 2014

Rupiah 385.328.949.127 291.871.874.189 RupiahDolar Amerika Serikat (Catatan 28) 1.710.327.691 2.670.044.472 U.S. Dollar (Note 28)

Jumlah 387.039.276.818 294.541.918.661 Total

Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

No allowance for impairment was provided ontrade accounts receivable as management believes that such receivables are collectible.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade accounts receivable from third parties.






- 37 -

6. Persediaan 6. Inventories

2015 2014

Barang jadi (Catatan 20) 71.928.151.697 99.837.673.327 Finished goods (Note 20)Barang dalam proses (Catatan 20) 14.497.230.536 12.786.987.436 Work-in process (Note 20)Bahan baku 60.526.397.008 99.075.814.893 Raw materialsSuku cadang 58.017.784.502 41.249.983.981 Spare partsBarang cetakan 184.287.589 437.859.106 Office supplies

205.153.851.332 253.388.318.743Cadangan untuk: Allowance for:

Penurunan nilai dan Decline in value andpersediaan usang (1.478.616.048) - inventory obsolescene

Jumlah 203.675.235.284 253.388.318.743 Total

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

Management believes that the carrying values of inventories at December 31, 2015 and 2014 have reflected the net realizable values of those inventories.

Persediaan Grup telah diasuransikan masing-masing kepada PT Fairfax Insurance Indonesia tahun 2015 dan PT Asuransi Jasindo tahun 2014,pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 267.354.640.267 dan US$ 19.978.830 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat jumlah nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari persediaan yang dipertanggungkan.

The Group’s inventories are insured withPT Fairfax Insurance Indonesia, third party, in 2015 and PT Asuransi Jasindo in 2014, third party, against the risk of fire, theft, and other risks, with sum insured amounting to Rp 267,354,640,267 and US$ 19,978,830as of December 31, 2015 and 2014, respectively.Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on inventories insured.

7. Uang Muka 7. Advances

Akun ini merupakan pembayaran uang muka untuk pembelian bahan baku dan suku cadang.

This account pertains to advanced payments for purchases of certain raw materials and spare parts.

8. Pajak Dibayar Dimuka 8. Prepaid Taxes

Akun ini merupakan pajak lebih bayar Grup PPh Pasal 28A (Catatan 24).

This account represents the Group’s tax article 28A (Note 24).

Perusahaan merima surat ketetapan pajak tanggal 20 Mei 2014 sebesar Rp 10.643.023.794 sehubungan dengan PPh Badan tahun 2012. Perusahaan membayar sebesar Rp 9.142.263.113 sehubungan dengan surat keberatan untuk mengklaim pengembalian dana yang sudah dilakukan.

The Company received a tax assessment letter dated May 20, 2014 amounting to Rp 10,643,023,794 in relation to its 2012 corporate income tax. The Company paid Rp 9,142,263,113 in relation to tax assessment letter and filed a tax objection letter to claim refund for the payment made.






- 38 -

KKM, telah menerima surat ketetapan kelebihan bayar atas PPh pasal 23/26 dan PPN tahun 2011 sebesar Rp 3.418.957.619. Perusahaan telah membayar sebesar Rp 3.337.987.619 sehubungan dengan surat keberatan untuk mengklaim pengembalian dana yang sudah dilakukan. Pada 2 Januari 2015, KKM menerima pengembalian pajak sebesar Rp 1.568.991.265. sehubungan dengan hal tersebut, sisanya sebesar Rp 1.768.996.354 ke beban lain (Catatan 22).

KKM, a subsidiary, received an overpayment tax assessment letter (SKPLB) for income tax article 23/26 and value added tax for 2011 taxable year with total amount of Rp 3,418,957,619. The Company paid Rp 3,337,987,619 in relation to tax assessment and filed a tax objection letter to claim refund for the payment made. On January 2, 2015, KKM received tax refund amounting to Rp 1,568,991,265. Consequently, KKM, charged the remaining Rp 1,768,996,354 to other expenses (Note 22).

9. Aset Tetap 9. Property and Equipment

Perubahan selama periode 2015/Changes during 2015

1 Januari 2015/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2015/January 1, 2015 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2015

Biaya Perolehan : At cost :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Tanah 495.911.544.113 - - - 495.911.544.113 LandBangunan dan prasarana 492.379.348.978 4.250.883.500 - 1.976.076.055 498.606.308.533 Building and improvementMesin dan peralatan 1.178.332.357.572 7.923.034.393 (952.789.905) 67.677.183.401 1.252.979.785.461 Machinery and equipmentKendaraan 23.312.561.990 29.830.000 (9.026.593.688) - 14.315.798.302 VehiclesPeralatan kantor 22.113.760.313 519.237.630 - (3.521.000) 22.629.476.943 Office equipment

Aset dalam pembangunan Construction in progressBangunan dan prasarana 23.127.853.548 5.633.201.816 - (18.176.564.514) 10.584.490.850 Building and improvementMesin dan peralatan 30.690.044.843 72.621.183.596 - (51.473.173.942) 51.838.054.497 Machinery and equipment

Jumlah 2.265.867.471.357 90.977.370.935 (9.979.383.593) - 2.346.865.458.699 Total

Akumulasi Penyusutan : Accumulated depreciation :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana 84.621.861.261 19.063.234.447 - - 103.685.095.708 Building and improvementMesin dan peralatan 729.973.517.888 80.161.263.826 (725.074.863) - 809.409.706.851 Machinery and equipmentKendaraan 16.032.509.032 1.254.698.144 (8.852.820.085) - 8.434.387.091 VehiclesPeralatan kantor 17.327.911.074 1.667.079.772 - - 18.994.990.846 Office equipment

Jumlah 847.955.799.255 102.146.276.189 (9.577.894.948) - 940.524.180.496 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai : Allowance for impairment loss :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Mesin dan peralatan 3.000.000.000 - - - 3.000.000.000 Machinery and equipment

Nilai Tercatat 1.414.911.672.102 1.403.341.278.203 Net Book Value

Disajikan kembali/As restated(Catatan/ Note 32 )

Perubahan selama periode 2014/Changes during 2014

1 Januari 2014/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2014/January 1, 2014 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2014

Biaya Perolehan : At cost :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Tanah 495.999.044.113 - (87.500.000) - 495.911.544.113 LandBangunan dan prasarana 480.824.598.550 1.070.156.379 (2.389.601.366) 12.874.195.415 492.379.348.978 Building and improvementMesin dan peralatan 1.098.472.121.462 34.819.861.092 (5.877.331.475) 50.917.706.493 1.178.332.357.572 Machinery and equipmentKendaraan 25.147.477.106 102.912.234 (1.937.827.350) - 23.312.561.990 VehiclesPeralatan kantor 20.751.637.130 1.446.843.183 (84.720.000) - 22.113.760.313 Office equipment

Aset dalam pembangunan Construction in progressBangunan dan prasarana 2.505.699.202 33.496.349.761 - (12.874.195.415) 23.127.853.548 Building and improvementMesin dan peralatan 21.393.271.143 57.423.214.860 (1.355.037.067) (46.771.404.093) 30.690.044.843 Machinery and equipment

Jumlah 2.145.093.848.706 128.359.337.509 (11.732.017.258) 4.146.302.400 2.265.867.471.357 Total

Akumulasi Penyusutan : Accumulated depreciation :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana 64.017.024.930 21.312.270.735 (707.434.404) - 84.621.861.261 Building and improvementMesin dan peralatan 642.214.376.652 88.383.861.890 (624.720.654) - 729.973.517.888 Machinery and equipmentKendaraan 16.350.903.287 1.619.433.095 (1.937.827.350) - 16.032.509.032 VehiclesPeralatan kantor 16.510.386.971 902.244.103 (84.720.000) - 17.327.911.074 Office equipment

Jumlah 739.092.691.840 112.217.809.823 (3.354.702.408) - 847.955.799.255 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai : Allowance for impairment loss :Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Mesin dan peralatan 3.000.000.000 - - - 3.000.000.000 Machinery and equipment

Nilai Tercatat 1.403.001.156.866 1.414.911.672.102 Net Book Value






- 39 -

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated as follows:

Disajikan kembali / As restated

(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Beban pokok pendapatan 101.882.870.031 112.014.518.106 Cost of salesBeban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 21) 263.406.158 203.291.717 (Note 21)

Jumlah 102.146.276.189 112.217.809.823 Total

Manajemen berpendapat bahwa cadangankerugian penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah memadai.

Management believes that the allowance for impairment in values of the aforementioned property and equipment as of December 31, 2015 and 2014 is adequate.

Aset dalam pembangunan terutama merupakanakumulasi biaya pembangunan bangunan dan mesin. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tingkat penyelesaian aset ini masing-masing sudah mencapai 85% sampai 90% dan 72% sampai 82%.

Construction in progress represents accumulated construction costs of building and improvement, machinery and equipment under construction. As of December 31, 2015 and 2014, the percentages of completion of these assets are approximately 85% to 90% and 72% to 82%,respectively.

Penambahan aset tetap untuk tahun 2015 dan 2014 tidak dilakukan dalam satu kali atau tidak dalam suatu rangkaian transaksi sehingga bukan merupakan transaksi material sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

In 2015 and 2014, additions in property and equipment were not done in a single transaction or not within series of transactions. Accordingly, these are not material transactions based on Bapepam-LK Regulation No. IX.E.2 and Chairman of the Bapepam-LK Decision No. Kep-614/BL/2011 dated November 28, 2011 about Material Transactions and Changes in Main Business Activities.

Pengurangan selama tahun 2015 dan 2014merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:

Deductions in 2015 and 2014 pertain to the sale of certain property and equipment with details as follows:

2015 2014

Harga jual 5.053.352.722 20.596.558.973 Selling price Nilai tercatat 401.488.645 8.377.314.850 Net book value

Keuntungan penjualan (Catatan 22) 4.651.864.077 12.219.244.123 Gain on sale (Note 22)

Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Cileungsi, Karawang dan Gresikdengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka waktu antara 10 tahun sampai 14 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2025 dan 2029. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang karena semua tanah diperoleh secara resmi dan didukung dengan buktikepemilikan yang cukup.

The Group owns several parcels of land located in Cileungsi, Karawang and Gresik with renewable Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) between 10 to 14 years until 2025 to 2029. Management believes that it is probable to extend term of land rights on its expiration since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.






- 40 -

Seluruh aset tetap Grup, kecuali tanah,diasuransikan masing-masing kepada PT Fairfax Insurance Indonesia tahun 2015 dan PT Asuransi Jasindo tahun 2014, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesarRp 1.001.877.181.768 pada tanggal 31 December 2015 dan US$ 77.339.272 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat jumlah nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.

All property and equipment, except for land, are insured with PT Fairfax Insurance Indonesia,third party, in 2015 and PT Asuransi Jasindo in2014, third party, for Rp 1,001,877,181,768 andUS$ 77,339,272 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured property and equipment.

Nilai wajar tanah, bangunan dan prasarana bangunan disajikan pada Catatan 16.

The fair values of the land, building and improvement are set out in Note 16.

Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatat aset tetap selain tanah, dan bangunan dan prasarana.

There is no significant difference in the fair values and the carrying values of the property and equipment other than land, and building and improvements.

10. Aset Tak Berwujud 10. Intangible Assets

Akun ini merupakan lisensi dari software komputer tahun 2015. Biaya perolehan dan akumulasi amortisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.156.021.531dan Rp 3.981.232 (Catatan 21).

This account represents computer software and other licenses acquired in 2015. The cost and accumulated amortization as of December 31, 2015 amounted to Rp 1,156,021,531 and Rp 3,981,232,respectively (Note 21).

11. Aset yang Tidak Digunakan dalam Operasi 11. Assets Not Used in Operations

Perubahan selama 1 Januari 2015/ periode 2015/ 31 Desember 2015/January 1, 2015 Changes during 2015 December 31, 2015

Biaya Perolehan: Cost:Tanah 31.188.910 - 31.188.910 LandBangunan dan prasarana 134.949.261 - 134.949.261 Building and improvementMesin dan peralatan 55.902.883.985 - 55.902.883.985 Machinery and equipment

Jumlah 56.069.022.156 - 56.069.022.156 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai - (35.774.522.075) (35.774.522.075) Allowance for impairment

Jumlah 56.069.022.156 20.294.500.081 Total

Perubahan selama 1 Januari 2014/ periode 2014/ 31 Desember 2014/January 1, 2014 Changes during 2014 December 31, 2014

Biaya Perolehan: Cost:Tanah 31.188.910 - 31.188.910 LandBangunan dan prasarana 134.949.261 - 134.949.261 Building and improvementMesin dan peralatan 60.049.186.385 (4.146.302.400) 55.902.883.985 Machinery and equipment

Jumlah 60.215.324.556 (4.146.302.400) 56.069.022.156 Total






- 41 -

Akun ini merupakan biaya pembangunan aset tetap untuk pendirian pabrik keramik di Karawang. Pada tahun 2011, Manajemenmemutuskan untuk tidak melanjutkanpembangunan tersebut. Karena itu, semua aset yang berhubungan dengan pembangunan tersebut dialihkan dari akun aset dalam pembangunan ke akun aset yang tidak digunakan dalam operasi.

This account represents constructing costs ofproperty and equipment to establish a ceramic factory in Karawang. In 2011, management decided to discontinue the said construction. Consequently, all property and equipment related to the construction were reclassified from construction in progress account to assets not used in operations account.

Pada tahun 2014, Grup mereklasifikasi sebagian aset yang tidak digunakan sebesarRp 4.146.302.400 ke aset tetap pada saat Perusahaan memutuskan untuk menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasionalnya.

In 2014, the Group reclassified certain unused property and equipment with total cost amounting Rp 4,146,302,400 to property and equipment when management decided to use those assets in operations.

Manajemen berpendapat bahwa cadangankerugian penurunan nilai aset tidak digunakan dalam operasi pada tanggal 31 Desember 2015adalah memadai.

Management believes that the allowance for impairment in values of the aforementioned assets not used in operations as of December 31, 2015 is adequate.

Manajemen berkeyakinan bahwa Grup masih dapat dan sangat memungkinkan untuk menggunakan sebagian aset yang saat ini tidak digunakan dalam operasi di masa yang akan datang untuk digunakan dalam kegiatan produksi yang sedang berjalan maupun yang akan datang, dan diharapkan nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut dapat meningkat. Jika terdapat indikasi tersebut, maka penurunan nilai aset dapat dibalik di masa yang akan datang.

The management believes that it is probable that the Group can still utilize in the future some of these assets not currently used in its existing and new production lines and expects that the recoverable amount from such assets will increase. If such indication exists, the impairment loss might be reversed in the future.

12. Utang Usaha 12. Trade Accounts Payable

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: Details of trade accounts payable follows:

a. Berdasarkan pemasok a. By supplier

2015 2014

Pemasok dalam negeri 91.564.160.227 57.838.542.472 Local suppliers Pemasok luar negeri 2.976.485.378 16.987.011.242 Foreign suppliers

Jumlah 94.540.645.605 74.825.553.714 Total

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

2015 2014

Rupiah 86.038.100.069 45.937.284.182 Rupiah Mata uang asing (Catatan 28) Foreign currencies (Note 28)

Dolar Amerika Serikat 6.526.543.208 26.560.737.673 U.S. Dollar Thailand Baht 1.092.596.720 - Thai BahtEuro 874.674.043 2.309.493.740 Euro Dolar Singapura 5.287.341 5.615.324 Singapore Dollar Yen Jepang 3.444.224 12.422.795 Japanese Yen

Jumlah 94.540.645.605 74.825.553.714 Total






- 42 -

c. Berdasarkan umur c. By age category

2015 2014

Belum jatuh tempo 69.879.094.030 64.263.898.932 Not yet past due Sudah jatuh tempo: Past due

1 - 30 hari 9.241.415.494 5.572.365.051 1 - 30 days31 - 60 hari 1.954.810.919 503.439.571 31 - 60 days61 - 90 hari 1.584.881.557 179.489.874 61 - 90 daysLebih dari 120 hari 11.880.443.605 4.306.360.286 More than 120 days

Jumlah 94.540.645.605 74.825.553.714 Total

13. Utang lain-lain 13. Other Accounts Payable

Akun ini merupakan utang yang berhubungandengan manajemen dan teknikal servis danaktivitas marketing di dalam Grup.

This account represents Group’s payable to service providers in relation to management and technical services, and marketing activities.

14. Utang pajak 14. Taxes Payable

Disajikan kembali/As restated

( Catatan/Note 32)2015 2014

Pajak Penghasilan Income taxesPasal 4 ayat 2 21.810.637 43.802.825 Article 4 paragraph 2Pasal 21 441.452.919 1.397.007.635 Article 21Pasal 23 73.077.968 118.440.966 Article 23Pasal 25 1.326.219.666 1.955.614.842 Article 25Pasal 26 1.014.615.052 - Article 26Pasal 29 (Catatan 24) - 2.523.463.818 Article 29 (Note 24)

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 4.407.235.290 5.356.060.853 Value added tax - net

Jumlah 7.284.411.532 11.394.390.939 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.

The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law.






- 43 -

15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses

2015 2014

Energi dan gas 15.808.639.051 17.738.153.397 Energy and gasPemasaran dan promosi 7.495.675.304 3.951.152.125 Marketing and promotionUtilitas 5.644.470.303 6.149.946.674 UtilitiesJasa pemeliharaan 3.919.680.764 2.984.386.279 Maintenance feesSewa peralatan 1.649.450.716 1.500.086.911 Equipment rental Jaminan sosial 769.833.958 497.104.138 Social securityLain-lain 1.153.762.633 1.352.405.081 Others

Jumlah 36.441.512.729 34.173.234.605 Total

16. Pengukuran Nilai Wajar 16. Fair Value Measurement

Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajaraset dan liabilitas tertentu Grup:

The following table provides the fair value measurement of the Group’s certain assets and liabilities:

Input signifikanyang tidak

Input signifikan dapatHarga kuotasian yang dapat diobservasi dalam pasar aktif/ di observasi (Level 3)/

(Level 1)/ (Level 2)/ Significant Quoted prices Significant unobservable

Nilai Tercatat/ in active markets observable inputs inputsCarrying Values (Level 1) (Level 2) (Level 3)

Aset yang nilai wajarnya disajikan: Assets for which fair values are disclosed:Aset tetap yang dicatat pada biaya Property and equipment

perolehan carried at costTanah, bangunan dan prasarana Land, building and improvement

(Catatan 9) 890.832.756.938 - - 1.416.292.192.000 (Note 9)Aset yang tidak digunakan dalam operasi Assets not used in operations

(Catatan 11) 20.924.500.081 - - 20.924.500.081 (Note 11)Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Uang jaminan 1.826.215.746 - - 1.826.215.746 Security deposit

Fair value measurement using:

31 Desember 2015/December 31, 2015Pengukuran nilai wajar menggunakan:/

Input signifikanyang tidak

Input signifikan dapatHarga kuotasian yang dapat diobservasi dalam pasar aktif/ di observasi (Level 3)/

(Level 1)/ (Level 2)/ Significant Quoted prices Significant unobservable

Nilai Tercatat/ in active markets observable inputs inputsCarrying Values (Level 1) (Level 2) (Level 3)

Aset yang nilai wajarnya disajikan: Assets for which fair values are disclosed:Aset tetap yang dicatat pada biaya Property and equipment

perolehan carried at costTanah, bangunan dan prasarana Land, building and improvement(Catatan 9) 903.669.031.830 - - 845.722.521.499 (Note 9)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesUang jaminan 1.893.323.534 - - 1.893.323.534 Securty deposit

Fair value measurement using:

31 Desember 2014/December 31, 2014Pengukuran nilai wajar menggunakan:/

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh Grup.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on Group’s specific estimates.






- 44 -

Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.

Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 3 hirarki nilai wajar sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.

The fair value measurement for recurring non-financial assets falls within level 3 of the fair value hierarchy outlined in Note 2.

Tanah, bangunan dan prasarana bangunan telah dinilai oleh manajemen dengan menggunakan penilaian pendekatan pasar pembanding.

Land, building and improvement, and assets not used in operations have been valued bymanagement using the market-comparable approach.

17. Modal Saham 17. Capital Stock

Susunan kepemilikan saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s stockholders based on the record of PT Adimitra Transferindo, share’s registrar, areas follows:

Jumlah Saham/Total Shares % Kepemilikan/ Jumlah Modal/Seri/Series - A Seri/Series - B % Ownership Total Capital

SCG Building Materials Co., Ltd. - 14.378.410.753 96,31 1.509.733.129.065 SCG Building Materials Co., Ltd.PT Mitra Investindo Multicorpora 288.140.200 - 1,93 60.509.442.000 PT Mitra Investindo MulticorporaMasyarakat lainnya 136.859.800 125.689.247 1,76 41.937.928.935 Public

Jumlah 425.000.000 14.504.100.000 100,00 1.612.180.500.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,semua saham Perusahaan terdaftar di BursaEfek Indonesia. Semua saham yang diterbitkan oleh Perusahaan telah dibayar.

As of December 31, 2015 and 2014, all of the Companys’ shares are listed in the Indonesia Stock Exchange. All shares issued by the Company were fully paid.

Manajemen Permodalan Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grupadalah untuk memastikan bahwa Grupmempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisiekonomi.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions.






- 45 -

18. Kepentingan Nonpengendali 18. Non-Controlling Interests

Disajikan kembali/ As restated

(Catatan/Note 32)2015 2014

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Non-controlling interests in net assets of kepentingan nonpengendali subsidiaries PT KIA Serpih Mas 61.825.578.104 75.002.991.443 PT KIA Serpih MasPT KIA Keramik Mas 3.035.018.663 3.146.448.423 PT KIA Keramik Mas

Jumlah 64.860.596.767 78.149.439.866 Total

Disajikan kembali/ As restated

(Catatan/Note 32)2015 2014

Penghasilan laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Non-controlling interests in comprehensivekepentingan nonpengendali income (loss) of subsidiaries PT KIA Serpih Mas (13.177.413.339) 4.722.910.973 PT KIA Serpih MasPT KIA Keramik Mas (111.429.760) 128.644.366 PT KIA Keramik Mas

Jumlah (13.288.843.099) 4.851.555.339 Total

19. Pendapatan Usaha 19. Sales

Rincian dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:

The details of net sales are as follows:

2015 2014

Penjualan lokal: Local sales: Pihak berelasi (Catatan 27) 760.838.741.667 843.194.711.831 Related parties (Note 27)Pihak ketiga 4.554.257.233 16.590.861.499 Third parties

Jumlah 765.392.998.900 859.785.573.330 SubtotalPenjualan ekspor 34.999.439.657 39.191.406.664 Export sales

Jumlah 800.392.438.557 898.976.979.994 Total

Penjualan lokal kepada PT Kokoh Inti Arebama Tbk (pihak berelasi), sebagai distributor Grup,untuk tahun-tahun berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 93,96%dan 92,54% dari jumlah penjualan (Catatan 27).

Local sales to PT Kokoh Inti Arebama Tbk,a company under common control,the major distributor of the Group, represents93.96% and 92.54% of net sales in 2015 and 2014, respectively (Note 27).






- 46 -

20. Beban Pokok Pendapatan 20. Cost of Sales

Rincian dari beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:

The details of cost of sales are as follows:


(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Bahan baku yang digunakan 254.779.188.272 243.406.332.933 Raw materials usedTenaga kerja langsung 93.033.674.203 88.606.575.161 Direct laborBiaya pabrikasi 469.242.007.986 472.362.758.200 Factory overhead costs

Jumlah biaya produksi 817.054.870.461 804.375.666.294 Total manufacturing costsBarang dalam proses Work-in process

Awal tahun 12.786.987.436 9.485.350.726 At beginning of yearAkhir tahun (Catatan 6) (14.497.230.536) (12.786.987.436) At end of year (Note 6)

Harga pokok produksi 815.344.627.361 801.074.029.584 Cost of goods manufacturedBarang jadi Finished goods

Awal tahun 99.837.673.327 61.107.187.904 At beginning of yearAkhir tahun (Catatan 6) (71.928.151.697) (99.837.673.327) At end of year (Note 6)Cadangan untuk penurunan nilai Provision for decline in value

dan persediaan usang 1.478.616.048 - and inventory obsolescene

Jumlah 844.732.765.039 762.343.544.161 Total

Tidak terdapat pembelian kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari pendapatan usaha.

There were no purchases to certain parties which exceed 10% of the total sales.

21. Beban Usaha 21. Operating Expenses

Rincian dari beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:


(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Beban penjualan Selling expensesPemasaran dan promosi 41.554.809.158 16.058.141.833 Marketing and promotionPengangkutan 3.472.651.281 5.530.410.596 Freight charges

Jumlah beban penjualan 45.027.460.439 21.588.552.429 Total selling expenses

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesJasa profesional 25.483.689.893 10.248.366.824 Professional services Gaji, upah dan kesejahteraan 21.199.581.421 13.821.602.651 Salary, wages and welfare Imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits

(Catatan 23) 11.865.061.000 10.127.148.210 (Note 23)Sewa 5.876.642.928 3.762.107.435 RentalPajak dan perijinan 4.101.224.775 964.438.034 Taxes and licensesPerjalanan dinas 1.738.933.516 1.904.634.397 Travelling Komunikasi 1.336.670.558 546.297.387 Communications Jamuan dan sumbangan 750.624.508 441.749.408 Entertainment and donationPerlengkapan kantor 445.347.307 527.563.665 Office suppliesPerbaikan dan pemeliharaan 377.610.373 512.385.128 Repairs and maintenance Penyusutan dan amortasi Depreciation and amortization

(Catatan 9 dan 11) 267.387.390 203.291.717 (Notes 9 and 11)Lain-lain 12.014.317.368 1.497.779.634 Others

Jumlah beban umum dan Total general and administrative administrasi 85.457.091.037 44.557.364.490 expenses

Jumlah Beban Usaha 130.484.551.476 66.145.916.919 Total Operating Expenses






- 47 -

22. Pendapatan (Beban) Lain-lain 22. Other Income (Expense)

2015 2014

Pendapatan lain-lain Other income Keuntungan penjualan aset tetap Gain on sale of property and

(Catatan 9) 4.651.864.077 12.219.244.123 equipment (Note 9)

Beban lain-lain Other expensesAdministrasi bank (361.351.740) (700.137.903) Bank chargesBeban pajak (38.153.101) (1.768.996.354) Tax expenseBeban penghapusan piutang Trade accounts receivable

tak tertagih - (1.664.903.906) written-offLain-lain (4.515.847.187) (1.743.765.616) Others

Jumlah (4.915.352.028) (5.877.803.779) Subtotal

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih (263.487.951) 6.341.440.344 Total other income (expenses) - net

23. Imbalan Kerja Jangka Panjang 23. Long-term Employee Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003.

Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 11 Maret 2016.

The latest actuarial valuation report for long-term employee benefits dated March 11, 2016 was calculated by PT Sentra Jasa Aktuaria, an independent actuary.

Jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 1.777 dan 1.795 karyawan tahun 2015 dan 2014.

Number of eligible employees is 1,777 and 1,795 in 2015 and 2014, respectively.

Nilai yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian terkait kewajiban Grup atas program imbalan pasti adalah sebagai berikut:

The amount included in the consolidated statement of financial position arising from the Group’s obligation in respect of its defined-benefit plan is as follows:


(Catatan/Note 32 )2015 2014

Jumlah liabilitas imbalan kerja Present value of unfunded defined-benefits/jangka panjang 96.658.024.832 62.974.534.864 Total long-term employee benefits liability






- 48 -

Jumlah-jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of this defined-benefits are as follows:


(Catatan/Note 32 )2015 2014

Biaya jasa: Service cost:Biaya jasa kini 5.802.802.000 4.326.288.620 Current service costBiaya jasa lalu dan kerugian dari Past service cost and loss from

penyelesaian 119.247.000 - settlementsBiaya bunga neto 5.337.535.000 5.800.859.590 Net interest expensePengukuran kembali Remeasurement of other long-term

imbalan kerja jangka panjang lainnya 605.477.000 - employee benefitsKomponen biaya imbalan pasti Components of defined-benefits costs

yang diakui di laba rugi 11.865.061.000 10.127.148.210 recognized in profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Remeasurement on the defined-benefit liability:kerugian (keuntungan) aktuarial

yang timbul dari: Actuarial losses (gains) arising from:Penyesuaian pengalaman 18.639.152.000 (10.804.113.000) Experience adjustmentsPerubahan asumsi keuangan 7.983.395.000 - Changes in financial assumptionsPerubahan asumsi demografis (2.130.658.000) - Changes in demographic assumptions

Komponen biaya imbalan pasti yangComponents of defined-benefit costs

diakui di penghasilan komprehensif lain 24.491.889.000 (10.804.113.000) recognized in other comprehensive income

Jumlah 36.356.950.000 (676.964.790) Total

Biaya jasa kini, setelah dikurangi biaya bunga dan pengukuran kembali untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya untuk tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” pada laba rugi (Catatan 21).

The current service cost, net interest expense and remeasurement for other long-term employee benefits for the years ended are included in the “General and administrative expenses” (Note 21) in the profit or loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the defined-benefitsliability is included in other comprehensive income.






- 49 -

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Movements of present value of defined-benefitsobligation are as follows:


(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Saldo awal tahun 62.794.534.864 65.436.491.725 Balance at the beginning of the yearBiaya jasa kini 5.802.802.000 4.326.288.620 Current service costsBiaya jasa lalu 119.247.000 - Past service costBiaya bunga 5.337.535.000 5.800.859.590 Interest costPengukuran kembali Remeasurement of other long-term

imbalan kerja jangka panjang lainnya 605.477.000 - employee benefitsKerugian (keuntungan) pengukuran kembali Remeasurement losses (gains)

Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari: Actuarial losses (gains) arising from:Penyesuaian pengalaman 18.639.152.000 (10.804.113.000) Experience adjustmentsPerubahan asumsi keuangan 7.983.395.000 - Changes in financial assumptionsPerubahan asumsi demografis (2.130.658.000) - Changes in demographic assumptions

Pembayaran imbalan (2.493.460.032) (1.964.992.071) Benefits paid

Saldo akhir tahun 96.658.024.832 62.794.534.864 Balance at the end of the year

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:

The principal actuarial assumptions used in valuation of the long-term employee benefits liability are as follows:

2015 2014

Tingkat diskonto 9% 8,5% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 5% 5% Future salary increaseUsia pensiun normal 55 tahun/year 55 tahun/year Normal pension ageTingkat mortalita TMi 11 CSO - 58 Mortality rate

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The sensitivities of the overall long-term employee benefits liability dated December 31, 2015 to changes in the weighted principal assumptions are as follows:

Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease) Perubahan asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/

Change in Assumptions Increase in Assumptions Decrease in Assumptions

Tingkat diskonto 1% (2.021.735.832) 14.673.494.168 Discount rateTingkat pertumbuhan gaji 1% 14.763.628.168 (2.208.849.832) Salary growth rate

Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/Impact on Defined-Benefit Liability






- 50 -

24. Pajak Penghasilan 24. Income Tax

Beban pajak Grup terdiri dari: The tax expense of the Group consists of the following:


(Catatan/ Note 32)2015 2014

Pajak kini - 20.726.995.500 Current taxPajak tangguhan (44.347.231.493) (3.632.272.768) Deferred tax

Jumlah (44.347.231.493) 17.094.722.732 Total

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:


(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan Income (loss) before tax per consolidated laba rugi dan penghasilan komprehensif lain statement of profit or loss and konsolidasian (208.066.476.392) 96.735.360.936 other comprehensive income

Laba (rugi) sebelum pajak entitas anak (126.755.456.963) 61.893.344.303 Income (loss) before tax of the subsidiaries

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (81.311.019.429) 34.842.016.633 Income (loss) before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Penyusutan aset tetap 6.932.838.163 6.314.196.613 Depreciation of property and equipmentLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 3.367.395.000 3.226.342.637 Provision for long-term employee benefitsCadangan kerugian penurunan nilai - Provision for impairment loss -

persediaan 882.706.232 - inventories

Jumlah 11.182.939.395 9.540.539.250 Subtotal

Perbedaan tetap: Permanent differences:Pendapatan bunga yang dikenakan Interest income already subjected

pajak final (8.659.925.956) (18.137.425.389) to final taxDenda pajak 744.167.097 292.053.767 Tax penaltiesSumbangan 549.085.740 108.677.473 DonationsLaba atas penjualan tanah dan

bangunan - (11.738.103.038) Gain on sale of land and buildingPenghapusan piutang tak tertagih - 1.655.499.126 Write-off of uncollectible receivablesLain - lain 15.743.342.624 74.051.412 Others

Jumlah 8.376.669.505 (27.745.246.649) Subtotal

Laba kena pajak (rugi fiskal) tahun berjalan (61.751.410.530) 16.637.309.234 Taxable income (fiscal loss) during the year






- 51 -

Perhitungan beban kini dan utang pajak (prebayaran) adalah sebagai berikut:

The current tax expense and payable (prepayment) are computed as follows:


(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan - 4.159.327.250 The CompanyEntitas anak Subsidiaries

KSM - 12.421.719.000 KSM KKM - 4.145.949.250 KKM

Jumlah beban pajak kini - 20.726.995.500 Total current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak dimuka Less prepaid taxesPerusahaan (3.307.718.479) (1.635.863.432) The CompanyEntitas anak Subsidiaries

KSM (4.658.463.203) (14.522.258.351) KSM KKM (6.314.471.577) (5.241.493.247) KKM

Jumlah (14.280.653.259) (21.399.615.030) Subtotal

Utang pajak kini (Pajak dibayar dimuka) Tax payable (Prepaid taxes) (Catatan 8 dan 14) (Notes 8 and 14)Perusahaan (3.307.718.479) 2.523.463.818 The Company KSM (4.658.463.203) (2.100.539.351) KSMKKM (6.314.471.577) (1.095.543.997) KKM

(14.280.653.259) (672.619.530)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grupadalah sebagai berikut:

The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Penghasilan Penghasilan komprehensif lain/ komprehensif lain/

1 Januari 2014/ Laba rugi/ Other comprehensive 31 Desember 2014/ Laba rugi/ Other comprehensive 31 Desember 2015/January 1, 2014 Profit or loss income December 31, 2014 Profit or loss income December 31, 2015

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

Rugi fiskal - - - - 15.437.852.632 - 15.437.852.632 Fiscal lossesCadangan kerugian imbalan kerja

jangka panjang 5.465.034.844 806.585.659 (978.170.750) 5.293.449.753 841.848.750 1.992.055.750 8.127.354.253 Long-term employee benefits liabilityLiabilitas kerugian penurunan nilai Allowance for impairment loss

- aset tetap 125.901.884 - - 125.901.884 - - 125.901.884 - property and equipment- persediaan - - - - 220.676.558 - 220.676.558 - inventories

Akumulasi penyusutan (16.117.347.414) 1.578.549.153 - (14.538.798.261) 1.733.209.541 - (12.805.588.720) Accumulated depreciationAset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

- Perusahaan (10.526.410.686) 2.385.134.812 (978.170.750) (9.119.446.624) 18.233.587.481 1.992.055.750 11.106.196.607 - Company

Aset (iabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) - entitas anak - SubsidiariesKKM (8.479.534.308) (671.030.646) (438.168.500) (9.588.733.454) (885.453.114) 1.119.832.500 (9.354.354.068) KKMKSM (27.198.448.832) 1.918.168.602 (1.284.689.000) (26.564.969.230) 26.999.097.126 3.011.084.000 3.445.211.896 KSM

Liabilitas pajak tangguhan - Entitas anak (35.677.983.140) 1.247.137.956 (1.722.857.500) (36.153.702.684) 26.113.644.012 4.130.916.500 (5.909.142.172) Deferred tax liabilities - Subsidiaries

(Catatan/Note 32 )Disajikan kembali/ As restated






- 52 -

Rekonsiliasi antara jumlah beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

Disajikan kembaliAs restated

(Catatan/ Note 32 )2015 2014

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan Income (loss) before tax per consolidated laba rugi dan penghasilan komprehensif statements of profit or loss and otherlain konsolidasian (208.066.476.392) 96.735.360.936 comprehensive income

Laba (rugi) sebelum pajak entitas anak (126.755.456.963) 61.893.344.302 Income (loss) before tax of the subsidiaries

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (81.311.019.429) 34.842.016.634 Income (loss) before tax of the Company

Beban (penghasilan) pajak dengan Tax expense (benefit) at effective tarif yang berlaku (20.327.754.857) 8.710.504.159 tax rate

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap 2.094.167.376 (6.936.311.723) Tax effect of permanent differences

Jumlah beban (penghasilan) Tax expense (benefit) of pajak Perusahaan (18.233.587.481) 1.774.192.436 the Company

Beban (penghasilan) pajak entitas anak (26.113.644.012) 15.320.530.296 Tax expense (benefit) of the subsidiaries

Jumlah beban (penghasilan) pajak (44.347.231.493) 17.094.722.732 Total tax expense (benefit)

25. Dividen Tunai dan Cadangan Umum 25. Cash Dividends and Appropriation for General Reserve

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 40 tanggal 14 Juni 2015 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2014sebesar Rp 23.140.105.000 dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.767.182.095.

Based on the General Stockholders’ Meeting which was documented in Notarial Deed No. 40dated June 14, 2015 of Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., a public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends for 2014 amounting to Rp 23,140,105,000 and appropriation for general reserve amounting to Rp 2,767,182,095.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 18 tanggal 12 Juni 2014 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2013sebesar Rp 22.542.941.000 dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.260.809.188.

Based on the General Stockholders’ Meeting which was documented in Notarial Deed No. 18dated June 12, 2014 of Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., a public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends for 2013 amounting to Rp 22,542,941,000 and appropriation for general reserve amounting to Rp 2,260,809,188.






- 53 -

26. Laba Per Saham 26. Earnings Per Share

Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan pada informasi berikut:

The computation of basic earnings per share is based on the following data:

Disajikan kembaliAs restated

Catatan/ Note 322015 2014

Laba (rugi) bersih teratribusikan kepada Net income (loss) attributable to the ownerspemilik Perusahaan (151,660,170,996) 75,312,829,183 of the Company

Rata-rata tertimbang saham biasa Weighted average number of ordinaryuntuk perhitungan laba per saham shares for computation of basicdasar 14,929,100,000 14,929,100,000 earnings per share

Laba (rugi) per saham (10.16) 5.04 Earnings (loss) per share

27. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 27. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

a. The Siam Cement Public Company Limited adalah induk dari SCG Grup.

a. The Siam Cement Public Company Limited is the ultimate parent of the SCG Group.

b. PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Cementhai Ceramics Company Limited, Thai Ceramics dan PT SGC Lightweight Concrete Indonesia merupakan anggota dari kelompok usaha SCG.

b. PT Kokoh Inti Arebama Tbk, Cementhai Ceramics Company Limited, Thai Ceramics and PT SGC Lightweight Concrete Indonesia are members of the SCG Group.

c. PT Surya Siam Keramik dimiliki oleh pemegang saham yang sama dengan pemegang saham.

c. PT Surya Siam Keramik has common shareholders with that of the Company.

Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Group entered into transactions with related parties involving the following:

a. Grup menjual produknya ke PT Kokoh Inti Arebama, Tbk and PT Surya Siam Keramik,Thai Ceramics dan PT SGC Light Weight Concrete Indonesia.

a. The Group sold its products to PT Kokoh Inti Arebama, Tbk, PT Surya Siam Keramik,Thai Ceramics and PT SGC Lightweight Concrete Indonesia.

b. Grup membayar biaya promosi penjualan kepada PT Kokoh Inti Arebama, Tbk.

b. The Group paid marketing and promotion costs to PT Kokoh Inti Arebama, Tbk.

c. Grup membayar jasa manajemen dan teknis kepada Cementhai Ceramics Company Limited.

c. The Group paid management and technical fees to Cementhai Ceramics Company Limited.






- 54 -

d. Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

d. The accounts involving transactions with the related parties are as follows:

Percentage to Total Assets/Liabilities2015 2014 2015 2014

% %

Aset AssetsPiutang usaha (Catatan 5) Trade accounts receivable (Note 5)

PT Kokoh Inti Arebama Tbk 372.618.798.091 283.592.527.212 17,54% 12,50% PT Kokoh Inti Arebama TbkPT Surya Siam Keramik 6.405.740.968 5.019.653.447 0,30% 0,22% PT Surya Siam KeramikThai Ceramics 1.154.627.843 - 0,05% - Thai CeramicsPT SCG Lightweight Concrete Indonesia 1.643.290 - 0,00% - PT SCG Lightweight Concrete Indonesia

Jumlah 380.180.810.192 288.612.180.659 17,90% 12,72% Total

Piutang lain-lain Other accounts receivablePT Surya Siam Keramik 398.271.067 - 0,02% - PT Surya Siam KeramikPT Kokoh Inti Arebama Tbk - 88.216.088 - 0,00% PT Kokoh Inti Arebama Tbk

Jumlah 398.271.067 88.216.088 0,02% 0,00% Total

Liabilitas LiabilitiesUtang Lain-lain (Catatan 13) Other accounts payable (Note 13)

PT Kokoh Inti Arebama Tbk 29.457.522.596 844.312.856 9,47% 0,34% PT Kokoh Inti Arebama TbkCementhai Ceramics Co., Ltd. 22.349.697.684 19.788.031.639 7,19% 7,93% Cementhai Ceramics Co., Ltd.

Jumlah 51.807.220.280 20.632.344.495 16,66% 8,27% Total

Beban yang bersangkutan/Percentage to Total Revenues/Expenses

2015 2014 2015 2014% %

Pendapatan usaha (Catatan 19) Sales (Note 19) PT Kokoh Inti Arebama Tbk 752.058.511.264 831.953.288.123 93,96% 92,54% PT Kokoh Inti Arebama TbkPT Surya Siam Keramik 8.780.230.403 11.241.423.708 1,10% 1,25% PT Surya Siam Keramik

Jumlah 760.838.741.667 843.194.711.831 95,06% 93,79% Total

Beban umum dan administrasi (Catatan 21) General and Administrative Expenses (Note 21)Jasa profesional Professional services

Cementhai Ceramics Co., Ltd. 21.946.249.162 6.206.736.186 16,82% 9,38% Cementhai Ceramics Co., Ltd.

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas

Persentase terhadap Jumlah Pendapatan

e. Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan komisaris adalah sebagai berikut:

e. The Group provides compensation to the key management personnel. The renumeration of directors and commissioners in 2015 and 2014 were as follows:

2015 2014

Imbalan jangka pendek 3.740.272.350 3.643.106.817 Short-term benefits

28. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

28. Financial Risk Management Objectives and Policies

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudence manner by managing those risks to minimize potential losses.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko kredit danrisiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk.






- 55 -

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan utang usaha dan utang lain-lain.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’sexposures to the foreign exchange risk relates primarily to trade accounts payable and other accounts payable.

Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.

The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grupmempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

Mata Uang Mata UangAsing/ Ekuivalen/ Asing/ Ekuivalen/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah

Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents

USD 71.298 983.549.044 169.608 2.109.923.272 USDEUR 16.691 251.537.827 512.832 7.760.693.612 EURTHB - - 4.903.859 1.853.658.829 THB

Piutang usaha - USD 123.982 1.710.327.691 214.634 2.670.044.472 Trade accounts receivable - USD

Jumlah Aset 2.945.414.562 14.394.320.185 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

USD (473.109) (6.526.543.208) (2.135.108) (26.560.737.673) USDTHB (2.860.201) (1.092.596.720) - - THBEUR (58.041) (874.674.043) (152.613) (2.309.493.740) EURSGD (542) (5.287.341) (596) (5.615.324) SGDJPY (29.950) (3.444.224) (119.450) (12.422.795) JPY

Utang lain-lain Other accounts payableTHB (58.507.062) (22.349.697.684) (52.349.290) (19.788.031.639) THB

Jumlah Liabilitas (30.852.243.220) (48.676.301.171) Total Liabilities

Liabilitas bersih (27.906.828.658) (34.281.980.986) Net Liabilities

20142015

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika mata uang melemah/menguat sebesar 5% terhadap Rupiah dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesarRp 1.046.506.075 dan Rp 1.285.574.287terutama diakibatkan keuntungan/ kerugianselisih kurs dari piutang usaha dan utang lain-lain.

As of December 31, 2015 and 2014, if the currency had weakened/strengthened by 5%, against the Rupiah with all other variables held constant, income after tax for the years then ended would have been lower/higher by Rp 1,046,506,075 and Rp 1,285,574,287respectively, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on translation of trade accounts payable and other accounts payable.






- 56 -

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, sertamemantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fullfil their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectability of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The table below shows the consolidated statement of financial position maximum exposure related to credit risk as of December 31, 2015 and 2014.

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 54.494.179.603 220.341.201.058 Cash and cash equivalents Piutang usaha 387.039.276.818 294.541.918.661 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 842.630.692 1.946.469.666 Other accounts receivableSimpanan jaminan 1.826.215.746 1.893.323.534 Security deposits

Jumlah 444.202.302.859 518.722.912.919 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang.

In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles.






- 57 -

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup. Jumlah yang diungkapkandalam tabel merupakan arus kas kontraktualyang tidak didiskontokan:

The table below analyzes the Group’s financial liabilities. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years > 5 Years As Reported

Liabilitas Other financial liabilitiesUtang usaha 94.540.645.605 - - - 94.540.645.605 Trade accounts payableUtang lain-lain 65.727.625.589 - - - 65.727.625.589 Other accounts payableBeban akrual 36.441.512.729 - - - 36.441.512.729 Accrued expensesUtang dividen 899.485.597 - - - 899.485.597 Dividend payable

Jumlah 197.609.269.520 - - - 197.609.269.520 Total

31 Desember 2015/December 31, 2015

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years > 5 Years As Reported

Liabilitas Other financial liabilitiesUtang usaha 74.825.553.714 - - - 74.825.553.714 Trade accounts payableUtang lain-lain 20.632.344.495 - - - 20.632.344.495 Other accounts payableBeban akrual 34.173.234.605 - - - 34.173.234.605 Accrued expensesUtang dividen 440.527.960 - - - 440.527.960 Dividend payable

Jumlah 130.071.660.774 - - - 130.071.660.774 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

29. Informasi Segmen 29. Segment Information

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Grup memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi keramik dinding, keramik genteng dan keramik lantai.

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Group has three (3) reportable segments including ceramic wall tiles, ceramic roof tiles and ceramic floor tiles.






- 58 -

Perusahaan/Company

Keramik Dinding/ Keramik Genteng/ Keramik Lantai/ Eliminasi/ Konsolidasian/Ceramic Wall Tiles Ceramic Roof Tiles Ceramic Floor Tiles Elimination Consolidated

Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Consolidated Statements of Profit or Loss Konsolidasian Lainnya and Other Comprehensive Income

Penjualan 269.302.095.394 128.180.306.218 403.586.794.455 (676.757.510) 800.392.438.557 SalesBeban pokok pendapatan (297.182.646.919) (130.499.989.542) (417.717.886.088) 676.757.510 (844.723.765.039) Cost of sales

Laba kotor (27.880.551.525) (2.319.683.324) (14.131.091.633) - (44.331.326.482) Gross lossBeban usaha (73.795.271.998) (8.016.680.896) (48.672.598.582) - (130.484.551.476) Operating expenses Pendapatan bunga 12.399.500.836 3.199.027.860 154.596.241 (3.739.574.880) 12.013.550.057 Interest incomeKerugian selisih kurs 8.220.412.973 (798.022.803) (16.675.528.635) - (9.253.138.465) Loss on foreign exchange Beban bunga - - (3.739.574.880) 3.739.574.880 - Interest expense Pendapatan (beban) lain-lain (255.109.715) (1.924.723.097) (33.831.177.214) - (36.011.010.026) Other income (expenses)

Laba sebelum pajak (81.311.019.429) (9.860.082.260) (116.895.374.703) - (208.066.476.392) Loss before tax

Beban pajak (18.233.587.481) 885.453.114 (26.999.097.126) - (44.347.231.493) Tax expense (benefit)

Rugi - bersih (63.077.431.948) (10.745.535.374) (89.896.277.577) - (163.719.244.899) Net loss

Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of Konsolidasian Financial Position

Aset 1.831.629.230.112 678.840.041.506 946.109.955.175 (1.374.146.375.250) 2.082.432.851.543 AssetsLiabilitas 128.608.056.977 52.661.623.696 526.252.887.498 (413.255.273.819) 294.267.294.352 Liabilities

Informasi Tambahan Other Information Pengeluaran barang Capital expenditures

modal (aset tetap) 18.509.888.270 7.885.916.815 64.581.565.850 - 90.977.370.935 (property and equipment)Depreciation of property

Penyusutan aset tetap 36.920.789.134 28.499.237.417 36.726.249.638 - 102.146.276.189 and equipment

Entitas AnakThe Subsidiaries

2015

Perusahaan/Company

Keramik Dinding/ Keramik Genteng/ Keramik Lantai/ Eliminasi/ Konsolidasian/Ceramic Wall Tiles Ceramic Roof Tiles Ceramic Floor Tiles Elimination Consolidated

Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Consolidated Statement of Profit or Loss

Konsolidasian Lainnya and Other Comprehensive IncomePenjualan 301.469.820.107 137.131.428.996 462.994.042.254 (2.618.311.363) 898.976.979.994 SalesBeban pokok pendapatan (255.456.897.689) (113.203.262.823) (396.301.695.012) 2.618.311.363 (762.343.544.161) Cost of salesLaba kotor 46.012.922.418 23.928.166.173 66.692.347.242 - 136.633.435.833 Gross profitBeban usaha (40.850.192.087) (5.662.464.155) (19.633.260.678) - (66.145.916.919) Operating expenses Pendapatan bunga 21.451.403.575 2.698.971.760 370.673.153 (3.313.978.188) 21.207.070.302 Interest income

Kerugian selisih kurs (1.273.842.579) 82.730.996 (109.557.041) - (1.300.668.624) loss on foreign exchange Beban bunga - - (3.313.978.188) 3.313.978.188 - Interest expense Pendapatan (beban) lain-lain 9.501.725.306 (1.260.833.457) (1.899.451.503) - 6.341.440.344 Other income (expenses)

Laba sebelum pajak 34.842.016.633 19.786.571.317 42.106.772.985 - 96.735.360.936 Profit before tax

Beban pajak 1.774.192.437 4.816.979.896 10.503.550.398 - 17.094.722.732 Tax expense

Laba - bersih 33.067.824.196 14.969.591.421 31.603.222.587 - 79.640.638.204 Income for the year

Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of Konsolidasian Financial Position

Aset 1.883.264.042.386 679.202.186.083 924.251.738.491 (1.232.378.665.585) 2.254.339.301.375 AssetsLiabilitas 62.365.605.758 32.928.081.925 369.060.072.111 (271.487.564.156) 192.866.195.638 Liabilities

Informasi Tambahan Other Information Pengeluaran barang Capital expenditures

modal (aset tetap) 36.031.100.980 10.773.591.677 81.554.644.852 - 128.359.337.509 (property and equipment)Depreciation of property

Penyusutan aset tetap 35.939.105.153 26.119.761.205 50.158.943.465 - 112.217.809.823 and equipment

2014Entitas Anak

The Subsidiaries

Disajikan kembali / As restated

(Catatan/ Note 32 )

Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan. Liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan.

Segment assets do not include prepaid taxesand deferred tax assets. Segment liabilities do not include taxes payable and deferred tax liabilities.






- 59 -

30. Perjanjian 30. Agreement

a. Pada tanggal 6 September 2004, Grupmengadakan perjanjian kerjasama denganPT Kokoh Inti Arebama Tbk (Kokoh),sehubungan dengan distribusi produkPerusahaan yang bertujuan untukmeningkatkan daya saing di pasar yang memproduksi produk keramik sejenis. Grup menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualanproduk keramik. Pada tanggal 18 Maret2008 jangka waktu perjanjian ini telahdiubah dari semula 5 tahun menjadi 10tahun dan akan diperpanjang secaraotomatis untuk tambahan periode untuklima tahun ke depan kecuali salah satupihak memberikan pernyataan tertulis untukmemutuskan perjanjian dalam jangka waktuenam (6) bulan sebelum berakhirnyaperjanjian tersebut.

a. On September 6, 2004, the Group entered into an agreement with PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh), in connection with the distribution of the Group's products that aim to improve competitiveness in the market that produces similar ceramic products. Kokoh was appointed as the exclusive distributor for sales of the Group’s ceramic products. On March 18, 2008, the term of the agreement has been modified from 5 years to 10 years and will be automatically extended for additional period during each of the next five years unless either party give notice in writing to terminate the agreement within a period not later than six (6) months before the expiry of the agreement.

Pada tanggal 1 Januari 2014, Manajemen baru Grup membuat perjanjian baru dengan Kokoh. Grup juga akan mendukung kegiatan pemasaran ke kokoh untuk memperkuat daya saing di pasar keramik.

On January 1, 2014, the Group, under the new management, entered into new agreement with Kokoh wherein the Group will also support the marketing activities of Kokoh to strengthen competitiveness in the ceramic market.

b. Pada tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dan Perjanjian Asistensi Teknis dengan Cementhai Ceramics Company Limited ("CCCL"). CCCL akan memberikan jasa manajemen dan asistensi teknis dengan segala upaya terbaik termasuk seluruh atau beberapa hal yang dianggap perlu untuk disampaikan sesuai dengan ruang lingkup jasa dan layanan lainnya yang akan disepakati oleh para pihak.

b. On January 1, 2014, the Company enteredinto Management Service and TechnicalAssistance Agreement with CementhaiCeramics Company Limited (“CCCL”)wherein CCCL will provide managementservices and technical assistance includingall or any deliverables as may benecessary according to the service scopeand other services to be agreed by bothparties.

31. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian

31. Supplemental Disclosure for Consolidated Statements of Cash Flow

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:

The following are the noncash investing and financing activities of the Group:

2015 2014

Realisasi uang muka pembelian Realization of advances for purchase ofaset tak berwujud 742.540.138 - intangible assets

Penambahan aset tetap - mesin dan Acquisition of machinery and equipment peralatan - 9.509.101.453 through other accounts payable






- 60 -

32. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian

32. Restatement of the Consolidated Financial Statements

a. Standar Akuntansi Keuangan Baru a. Application of New Financial Accounting Standards

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK baru, revisi dan penyesuaian dan ISAK yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut.

On January 1, 2015, the Group applied the following new, revised and amended PSAKs that are mandatory for applicationfrom that date.

1. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.

1. PSAK No. 24, “Employee Benefits”, amends the recognition, measurement and presentation requirements for defined-benefit schemes.

Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.

As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group has changed its accounting policy to recognize actuarial gains and losses of defined-benefit plan in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period which they occur.

2. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenainilai wajar.

2. PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.

Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar (Catatan 16).

As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures(Note 16).

Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, Grup menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup.

In accordance with the transitional provisions of this standard, the Group has applied the new fair value measurement guidance prospectively and has not provided any comparative information for new disclosures. Notwithstanding the above, the change had no significant impact on the measurements of the Group’s assets and liabilities.






- 61 -

Berikut ini adalah PSAK amandemen yang relevan dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the relevant amended and improved PSAKs which are applied effective January 1, 2015 but do not have material impact to the consolidated financial statements:

1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”

1. PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements”

2. PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset” 2. PSAK No. 48, “Impairment of Assets”

3. PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan : Penyajian”

3. PSAK No. 50, “Financial Instruments: Presentation”

4. PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

4. PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

5. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

5. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”

6. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”

6. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”

7. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”

7. PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”

b. Penyesuaian Periode Sebelumnya b. Prior Period Adjustments

Manajemen telah memutuskan untuk membuat penyesuaian terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tahun 2014 sehubungan dengan hal sebagai berikut:

1. Jumlah yang tercatat dari biaya penyusutan tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya, akun-akun pajak yang terkait dan nilai tercatat dari aset tetap. Penyesuaian yang dilakukan terhadap akun-akun tersebut di atas terkait dengan estimasi umur manfaat yang digunakan untuk menyusutkan aset tetap Grup di tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya.

The management has determined the need to make adjustments on the Group’s 2014 consolidated financial statements with respect to the following:

1. Amounts of recorded depreciation in 2014 and prior years, the related tax accounts and the carrying values of property and equipment. The adjustments made on the aforementioned accounts are attributable to the estimated useful lives used in depreciating the Group’s property and equipment in 2014 and prior years.

2. Jumlah beban pajak kini untuk memperhitungkan pendapatan bunga dari pinjaman kepada anak perusahaan sebagai pendapatan kena pajak.

2. Amount of current tax expense to consider interest income from loan toa subsidiary as a taxable income.

Oleh karenanya, Grup telah menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2014 dan menyesuaikan pengungkapan terkait.

Accordingly, the Group restated its 2014 consolidated financial statements and the amended the related disclosures.






- 62 -

c. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

c. Impact of Restatement to the ConsolidatedFinancial Statements

Tabel berikut menyajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnyasebagaimana diungkapkan di atas, terhadap posisi keuangan, laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan arus kas konsolidasian Grup.

The following tables summarize the impact of the above changes in accounting policies and prior period adjustments on certain accounts in the Group’s consolidated statement of financial position and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Consolidated statement of financial position

Perubahan kebijakanDisajikan Penyesuaian akutansi/

sebelumnya/ Periode sebelumnya/ Changes in Disajikan As previously Prior Period accounting policies kembali/

reported Adjustments PSAK No. 24 As restated

Pajak dibayar dimuka 12.811.793.729 1.095.543.997 - 13.907.337.726 Prepaid taxesAset tetap 1.493.293.193.212 (78.381.521.110) - 1.414.911.672.102 Property and equipment Aset pajak tangguhan 7.009.986.851 (7.009.986.851) - - Deferred tax assetsUtang pajak 11.353.333.192 41.057.747 - 11.394.390.939 Taxes payableLiabilitas pajak tangguhan 27.183.533.740 19.175.244.925 (1.085.629.357) 45.273.149.308 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 67.137.052.292 - (4.342.517.428) 62.794.534.864 Long-term employee benefits liabilitySaldo laba 215.750.659.645 (97.679.295.045) 4.582.552.287 122.653.916.887 Retained earnings - unappropriatedKepentingan nonpengendali 83.136.816.960 (5.832.971.592) 845.594.498 78.149.439.866 Non-controlling interests

31 Desember/December 31, 2014

Impact of RestatementDampak penyajian kembali/

Perubahan kebijakanDisajikan Penyesuaian akuntansi/

sebelumnya/ Periode sebelumnya/ Changes in Disajikan As previously Prior Period accounting policies kembali/

reported Adjustments PSAK No. 24 As restated

Aset tetap 1.458.987.957.660 (55.986.800.794) - 1.403.001.156.866 Property and equipment Aset pajak tangguhan 9.289.202.881 (9.289.202.881) - - Deferred tax assetsLiabilitas pajak tangguhan 24.751.365.760 19.738.176.089 1.714.851.977 46.204.393.826 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 58.577.083.818 - 6.859.407.907 65.436.491.725 Long-term employee benefits liability

Saldo laba 152.958.305.828 (79.145.675.307) (9.247.131.061) 64.565.499.460 Retained earnings - unappropriatedKepentingan nonpengendali 78.493.517.807 (5.868.504.458) 672.871.178 73.297.884.527 Non-controlling interests

31 Desember/December 31, 2013

Impact of RestatementDampak penyajian kembali/

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income

Disajikan Penyesuaiansebelumnya/ Periode sebelumnya/ Changes in Disajikan

As previously accounting policies kembali/reported PSAK No. 24 As restated

Beban pokok pendapatan 739,947,969,045 22,395,575,116 - 762,343,544,161 Cost of salesBeban umum dan administrasi 44,956,031,624 (854,799) (397,812,335) 44,557,364,490 General and administrative expensesBeban pajak 26,492,865,760 4,636,121,413 (99,453,084) 17,094,722,732 Tax expensePengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurement of long-term employee

kerja jangka panjang - - 8,103,084,750 8,103,084,750 benefits liability

31 Desember/December 31, 2014Dampak perubahan kebijakan akuntansi/

Impact of Restatement

Prior period adjustments






- 63 -

33. Standar Akuntasi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017

33. Financial Accounting Standards Effective January 1, 2016 and 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and new Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2016, except for Amendment to PSAK No. 1 and ISAK No. 31 which will be effective on January 1, 2017:

PSAK PSAK

1. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

2. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

3. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

4. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

5. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

6. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

7. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

8. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

9. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

2. PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements

3. PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

4. PSAK No. 16, Fixed Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

5. PSAK No. 19, Intangible Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

6. PSAK No. 24, Employee Benefits regarding Defined-Benefit Plans: Employee Contributions

7. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

8. PSAK No. 66, Joint Arrangements regarding Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations

9. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK ISAK

1. ISAK No. 30, Pungutan2. ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

1. ISAK No. 30, Levies2. ISAK No. 31, Interpretation of Framework of

PSAK 13: Investment Properties

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

*******

SCG International Internship programFollowing its commitment as a pioneer of sustainable business leader in ASEAN, SCG initiated ‘SCG International Internship Program’ a regional-scale apprenticeship training and internship program for students across ASEAN.

The program is open for ASEAN students majoring in engineering, business, law, and social sciences who are currently in their second year of studies. Ten of the best students from leading universities in Indonesia will be selected to join the internship program for one month at the headquarters of SCG in Thailand, along with students from four other ASEAN countries including Vietnam, Myanmar, the Philippines, and Cambodia.

As part of SCG’s commitment to human resource development in ASEAN, SCG hopes this program will equip the students with cross-culture knowledge and the expected skills in the professional world, all to help further their future career development.


Daftar Isi - kiaceramics.com · Daftar Isi Content VISI & MISI Vision & Mission PROFIL PERUSAHAAN...

Documents

Transcript of Daftar Isi - kiaceramics.com · Daftar Isi Content VISI & MISI Vision & Mission PROFIL PERUSAHAAN...