currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official...
Click here to load reader
Transcript of currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official...
Sumber www google.com
PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
I. Standar Kompetensi
Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep dasar perkembangan Ilmu
Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi administrasi,
Interaksi Administrasi dengan Lingkungan, serta Hubungan Administrasi
dengan Organisasi.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan administrasi sebagai disiplin ilmu, pelopor dan bapak
administrasi, Hubungan dengan ilmu lain, serta interaksi dengan lingkungan
III. Waktu : 2 X 50’
IV. Pertemuan : 6
V. Materi
A. Administrasi sebagai sesuatu disiplin ilmiah.
Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan
timbulnya peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu
dengan mengembangkan ciptanya/ akal pikirannya, rasanya/ seninya,
karsanya/kehendaknya, dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah
merupakan unsur-unsur administrasi dalam kehidupan bersama/bermasyarakat. Oleh
karena itu administrasi sebagai suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal yang
baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu, di sana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam praktek. Herbert
A. Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerja-
sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu
orang di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.
Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan
periode sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang
sekarang kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan,
perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya terlihat pada zaman
31
Pemerintshan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya (di Indonesia), zaman
Pemerintahan Kera~jaan Mesir kuno, zaman Pemerintahan Kerajaan Tiongkok kuno,
dan sebagainya. Bukti-bukti peninggalan pada zaman tersebut berupa hasil
kebudayaan yang sekarang masih dikagumi orang, yaitu candi Borobudur, candi
Kalasan (Indonesia). Piramid dari Mesir dan Pagar Tembok Raksasa dari Tiongkok,
dan lain-lain.
Berakhirnya perkembangan administresi sebagai seni ditandai oleh lahirnya
"Gerakan Managemen IImiah" yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor dari
Amerika Serikat dan Henry Fayol dari Perancis, pada akhir abad XIX, dan di sini
terdapat dua hal yang pertu dicatat, yaitu:
1. Berakhirnya status administrasi sebagai seni semata-mata dan lahirnya adm
nistrasi dan managemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (disiplin baru).
2. Berakhirnya periode prasejarah dan periode sejarah manusia dalam perken
bangan administrasi dan managemer. dan tibanya periode "zaman modern'
yang di.mulai sejak berakhirnya abad yang lalu dan terus berkembang samp~
sekarang daIam abad XX ini.
Perkembangan terakhir yang perlu mendapat perhatian kita bersama ialah bahwa
Ilmu Administrasi pada saat ini terdapat suatu cabang ilmu baru yang di sebut dengan
Ilmu Administrasi Pembangunan. Perlu dijelaskan di sini bahwa ilmu pengetahuan
timbul dan berkembang oleh karena adanya kebutuhan yang nyata yang dirasakan oleh
masyarakat terhadap sesuatu ilmu tertentu. Bagi negara negara yang pada waktu
sekarang ini digolongkan kepada "Negara yang sedang berkembang" (developing
countries) dirasakan bahwa teori-teori dan prinsip-prinsip daripada Ilmu Administrasi
Negara yang tradisional yang terutama dikembangka di dunia Barat, khususnya
Amerika Serikat, sudah tidak memadai terhadap kebutuhan bagi Negara-negara yang
sedang giat melakukan pembangunan. Oleh karen itu para ahli mulai mengalihkan
pikiran, perhatiannya serta waktunya terhadap suatu cabang Ilmu Administrasi yang
relevan dengan Negara-negara yang sedang berkembang, yaitu Ilmu Administrasi
Pembangunan.
B. Pelopor dan Bapak IImu Administrasi/Managemen.
32
Kenyataan menunjukkan bahwa sebenarnya ilmu Administrasi/Managemei baru
dikembangkan pada akhir abad ke-19, yaitu oleh Henry Fayol dari Perancis dan
Frederick W. Taylor dari Amerika Serikat. Oleh karena kedua orang tersebut telah
mengembangkan ilmu Administtasi/Managemen yang dianggap modern pada waktu
itu, maka mereka dianggap sebagal pelopor atau Bapak ilmu Adminis-
trasi/Managemen.
Perbedaan daripada analisanya ialah kalau H. Fayol pendekatannya
mendasarkan diri atas Administrative Management (managemen administratif),
sedangkan F.W. Taylor karena pengalamannya mendasarkan analisanya atas
Operative management (managemen operatif). Yang dimaksud dengan Administrative
Management ialah suatu pendekatan dari Pimpinan atas sampai ke tingkat pimpinan
yang terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya. Sedangkan yang dimaksud
dengan Operative Management ialah pendekatan dari bawah ke tingkat yang lebih
atas. Titik beratnya ialah efisiensi dan produktivitas para pelaksananya yang terdapat
di tingkat bawah.
C. Henry Fayol (1841 - 1925)
Henry Fayol adalah seorang insinyur bangsa Perancis bekerja pada industri
pertambangan. Berdasarkan analisanya ia, menarik kesimpulan bahwa prinsip-prinsip
pokok daripada administrasi dapat diterapkan/dijalankan pada semua `bentuk daripada
organisasi.
Hasil karya ilmiahnya yang utama ialah: Administration Industrielle et
Generale (General and Industrial Administration). Setelah pensiun dalam usia 72
tahun ia mencurahkan dari sisa hidupnya dengan mendirikan pusat studi adminis trasi
dan mencoba untuk menerapkan ideanya pada Administrasi Negara (public
Administration) di Perancis.
l. Pendekatan Umum terhadap Administrasi.
Sebagai Pimpinan Umum ia melihat pada Administrasi dari pimpinan tingkat
atas sampai pada plmpinan tingkat bawah. Untuk itu ia memberikan banyak perspektif
yang luas sebagai ahli teknik kenamaan, perspektif yang luas terdapat dalam
pandangannya pada prinsip-prinsip pokok daripada administrasi, perlunya diadakan
latihan dan teori administrasi.
33
a. Administrasi:
Menurut Fayol, Administrasi merupakan bagian kegiatan dalam Badan Usaha.
Badan Usaha adalah yang melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif)
dengan usaha mendapatkan keuntungan yang optimum dari semua sumber-sumber
yang tersedia. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan pekerjaan yang lancar
dengan menerapkan ke-6 (enam) fungsi utama, di mana administrasi hanyalah salah
satu fungsi kegiatan.
Adapun 6 (enam) fungsi/kegiatan itu ialah:
1. Kegiatan teknis (Operations techniques), yaitu produksii, fabrikasi, pengolahan.
2. Kegiatan Kommersial (Operations commerciales), yaitu jual beli, tukar me-
nukar.
3. Kegiatan Finansial (Operations fenancieres), yaitu mencari dan menggunakan
uang/kapital.
4. Kegiatan Keamanan (Operations de securite), yaitu perlindungan harta ke-
kayaan dan orang.
5. Kegiatan Akunting (Operations de comptabilite), yaitu inventaris, neraca, nilai
harga, statistik.
6. Administrasi (Operations administratives) yaitu perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, pengkoordinasian dan pengawasan.
Henry Fayol mendefinisikan adminiwasi dalam 5
unsur (elemen) yaitu:
1. Untuk meramalkan (forecast) dan untuk merencanakan (plnnning/prevoyance).
Untuk mengorganisasi (Organizing/Organisation).
2. Untuk memimpin (Commanding/Commandement).
3. Untuk mengkoordinasl (Coordinating/Coordination,).
4. Untuk mengawasi (Controlling/Controle).
b. Perlunya Pendidikan/latihan Administrasi.
Fayol menyarankan latihan administrasi untuk semua tingkat jabatan, dimulai dari
tingkat elementer dari jabatan yang terendah hingga meliputi semua pegawai, kecuali
jabatan tingkat atas (tinggi), yaitu Pimpinan Executive dan anggota-anggota Dewan
Pimpinan yang bertindak sebagai Pengajar.
c. Perlunya Teori Administrasi.
34
Mengapa tidak ada pendidikan administrasi tanya Fayol. Kenyataan bahwa waktu
itu belum adanya teori Administrasi, sebab tanpa teori tidak mungkin adanya
pengajaran. Sebenarnya tidak sedikit teori-teori dari seseorang yang berpengalaman
memimpin suatu bidang-bidang usaha dengan sukses, tetapi usahausaha pengumpulan
daripada prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, metode-metode, prosedur-prosedur dan
sebagainya yang dipergunakan untuk mengecek dari pengalaman-pengalaman umum
tersebut belum ada..
Oleh karena itu, Fayol memelopori penulisan buku: General and Industrial
Administration (Administrasi Umum dan Industri), yang dimulai dengan proses
perumusan teori. "Saya mengharap", ia menambahkan, "dengan metode ini, suatu teori
Administrasi akan berasal dari Buku ini." Hal ini dilakukan sebagai suatu dasar atau
pedoman yang akan dilakukan untuk pengajaran administrasi, baik di sekolah maupun
di tempat pekerjaan
2. Prinsip-prinsip umum dari pada Administrasi.
Fayol meletakkan sejumlah prinsip-prinsip umum.daripada Administrasi yang
dipergunakan sebagai suatu rangka salah satu daripada bab Bukunya. la membagi
prinsip-prinsip itu menjadi 14 (empat bedas) bagian yaitu:
1. Pembagian pekerjaan (division of work).
2. Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility).
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of Command).
5. Kesatuan arah/tujuan (Unity of direction).
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan individu
(Subordina-tion of individual to general interest).
7. Penggajian (Remuniration).
8. Sentralisasi (Centralization).
9. Skala hirarkhi (Scalar chain).
10. Tata tertib (Order).
11. Keadilan (Equity).
12. Stabilitas daripada jabatan (Stability of tenure).
13. Prakarsa (Initiative).
14. Solidaritas artara sesama kawan sekerja (Esprit de corps).
35
3. Badan Kerja Sama (The Body Corporate).
Tugas pokok daripada organisasi, menurut Fayol ialah mengembangkan personal
yang mampu melaksanakan keenam fungsi. Fayol menganggap struktur administrasi
seperti halnya "badan kerja sama" (the body corporate) dan membandingkan fungsi-
fungsi administrasi seperti halnya sistem urat-urat syaraf yang terdapat pada tubuh
binatang atau manusia
4. Seorang Kepala Untuk Setiap Unit Organisasi (One Head For One)
Setiap organisasi dengan tidak mengingat berapa besarnya, harus adanya
kewenangan bagi setiap pegawainya dan bahwa setiap pegawai mempunyai wewenang
yang dimaksud.
Untuk maksud ini skala organisasi adalah suatu alat Administrasi di mana Fayol
menekankan kepada suatu prinsip "Kesatuan Komando" atau "Kesatuar Perintah"
(unity of command) dan Kesatuan Tujuan" (unity of direction). la menyatakan bahwa
seorang pegawai hanya menerima perintah dari seorang atasannya. Dengan adanya
satu kepala dan satu Rencana, dimaksudkan kegiatan daripada suatu kelompok
mempunyai tujuan yang sama.
5. Staf Ahli (Many Brains To Help).
Anggota-anggota staf diharapkan dapat membantu Pimpinan (as an adjunct
reinforcement) dan bertindak sebagai penasehat daripada Manager. Pekerjaan staf
adalah membantu Manager dalam 4 (empat) kegiatan, yakni:
a. Korespondensi,
b. Memberikan informasi dan persoalan-persoalan lain yang dihadapi.
c. Sebagai penghubung dan pengawas.
d. Menyiapkan rencana dan mengembangkan perbaikan dalam setiap kegiatan.
Kedua dari yang pertama (a dan b) daripada kegiatan ini diakui secara luas, kedua dari
yang terakhir sering dilupakan.
6. Kekuasaan Dengan Pertanggungjawaban.
Fayol mendefinisikan "kekuasaan" (authourity) sebagai hak untuk memberikan
perintah dan kewenangan kepada bawahannya. Fayol membedakan kekuasaan formal
(the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang
pertama ialah kekuasaan yang diperoleh karena jabatannya, dan diperlukan untuk
36
jabatan tersebut, sedangkan yang kedua berdasarkan atas kecakapannya,
pengalamannya, nilai moral dan kemampuan seseorang.
7, Jalur Pintas (The "Gangplank").
Komunikasi formal antara F dengan L digambarkan dan dengan baru
diperoleh jawabannya. Suatu komunikasi yang memakan waktu dan tenaga. Menurut
Fayol, lebih baik menggunakan apa yang disebut "Jalur Pintas" yaitu antara F L,
dapat dijalankan usaha komunikasi tanpa merusak garis kewenangan (line of
authority), apabila atasannya, terutama E dan K, memberikan wewenang dalam
komunikasi itu dan mengetahui apa yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Apabila persoalannya tidak mendapatkan persetujuan, mereka dapat mengembalikan
persoalannya itu kepada atasannya masing-masing
BAGAN JALUR PINTAS
.
D. Frederick W. Taylor (1856 - 1916)
1. Pada tahun 1878 F.W. Taylor mulai bekerja di perusahaan pabrik baja
Midvale Atdvale Steel Company). Sekalipun sebagai pekerja biasa, tetapi karena
kecakapannya setelah bekerja selama 2 tahun, ia diangkat menjadi Kepala
Pekerja (Gang Boss). Kemudian dinaikkan pangkatnya lagi menjadi Pengawas
Pekerja (foreman) pada bengkel pemeliharaan dan perbaikan mesin. Tidak lama
kemudian diangkat lagi menjadi Perencana (draftsman) dan akhirnya menjadi
Pimpinan ahli-ahli teknik/insinyur (chief engineer).
2. Kemajuan yang diperoleh dalam pekerjaannya itu disebabkan karena
prestasinya yang menyebabkan kemajuan daripada perusahaan pabrik baja
37
tersebut. Taylor dapat memecahkan masalah tidak efisiensinya pekerjaan dalam
Perusahaan, yang merupakan tanggungjawab Manager, bagaimana pekerjaan
harus dilakukan. Berdasarkan pengalamannya di Pabrik Baja tersebut, ia
menerbitkan karya ilmiahnya yang pertama "Shop Management" (Managemen
perbengkelan) pada tahun 1903, kedua: "The Principles of Scientific
Management" (Asas-asas daripada managemen ilmiah) diterbitkan tahun 1911
dan ketiga "On the art of cutting Metals" (Seni memotong barang logarn). ,
3. Gerakan Managemen Ilmiah dahir pada tahun 1886 karena pada tahun itu
Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja
di Philadelpia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka
usahanya meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas
para pekerja. Taylor memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu
tinggi dan produktivitas buruh rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-
gerik kaum buruh yang tidak produktif. Karena itu Taylor melakukan studi yang
disebut dengan "Time and motion study" untuk mempelajari penggunaan waktu
oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalarn melaksanakan pekerjaan.
Hasil-hasil penyelidikan yang dijalankan oleh Taylor itu kemudian ditulisnya
dalam suatu buku yang berjudul: The Principles of Scientific Management.
4. Studi tentang Gerakan dan waktu (Time and Motion Study).
a. Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh Perusahaan pabrik baja
Bethlehem untuk memajukan perusahaan tetsebut yang mengalami
kemunduran.Pertama-tama Taylor mompelajari pekerja-pekerja yang
mengangkat besi batangan (pig-iron handler) yang harus dibawa dan diletakkan
pada gerbong kereta api (raid road car). Tiap besi batangan itu heratnya 92 pon
(± 42 kg) Tiap pekerja dapat mengangkut + 12,5 ton (125 kwintal) sehari.
Berdasarkar atas percobaan dan analisanya, ia sampai pada suatu kesimpulan
bahwa: 1) Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya
maka perlu diadakan pemilihan pekerja yang baik;
b. Tiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan
kemampuannya maka perlu diadakan latihan daripada pekerja agar dapat
diperbaiki metode kerjanya;
38
c. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan
pembagian waktu bekerja dan waktu beristirahat.
d. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar
daripadi hasil kerja dan sistem insentif.
e. Penelitian pekerja pada tempat menyekop biji besi dan biji arang batu
(the Shoveling of iron ore and rice coal).
Penelitian ini juga dilakukan di Pabrik baja Bethlehem (Bethlehem Steel
Company). Setelah diadakan percobaan terhadap beberapa pekerja dengan
menggunakan sekop yang telah ditentukan, akhirnya F.W. Taylor sampai pada suatu
kesimpulan:
1. Para pekerja perlu dipilih mana yang sesuai (berbakat)
dengan pekerjaan tersebut, dan bila perlu dipindahkan ke lain pekerjaan.
2. Pekerja yang telah dipilih harus dilatih menggunakan alat-
alat dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan metode yang telah
ditentukan, yaitu
3. Diadakan pembagian kerja, yaitu: sebagai pelaksana
pekerjaan, dan yang mencatat hasil pekerjaan.
4. Menentukan standar daripada alat (sekop) yang mempunyai
berat 21 pon (± 9,5 kg) dan disediakan oleh Perusahaan.
Berdasarkan atas percobaan dan hasil daripada percobaan itu, maka ternyata
perusahaan dapat mengurangi pekerja dari jumlah ± 500 orang menjadi 140 orang.
Hasil kerja setiap arang meningkat sehari yaitu dari 16 ton menjadi 59 ton (160
kwintal menjadi 590 kwintal). Biaya tiap ton dari hasil kerja (termasuk pengeluaran
tata-usaha dan alat per lengkapan) berkurang dari 7.2 cents menjadi 3.3 cents dollar
(Rp. 45,- menjad Rp. 20,5). Upah pekerja naik dari $ 1.15 menjadi $ 1.88 sehari (Rp.
718,5 menjadi Rp. 1.165,-).
Pokok pokok pendapat/teori F.W. Taylor.
1) Bahwa setiap unsur pekerjaan manusia, secara ilmiah harus dikembangkan.
2) Secara ilmiah harus memilih, melatih, mendidik dan mengembangkan pare
pekerja, agar sesuai dengan bakat/kemampuannya.
3) Memupuk kerjasama dalam kelompok pekerjaan masing-masing, agar secara
sadas suka melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat atau kemampuannya.
39
4) Mengadakan pembagian pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan antara
Pimplnan dan para Peiaksana atau antara Manager dan ;. _- ?'ekerja.
Berdasarkan atas konsep tersekut -naka dibedakan antara pekerjaen nerencanaan
(planning) dan pehAsanaan pekerjaan (execution), yaitu: canaan dilakukan olzh
Pimpinan (Manager) sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh para 1"'ekerja. Oleh
karena itu fungsi Manager menurut F.W. T,:y(ar, dibagi atas: a. Perencanaan
(planning), b. Pembinean kerja (directing) dan c. Mengaiur pekerjaan
(organizing of work).
E. Kesimpulan pendapat/teori Henry Fayol dan Frederick W. Taylor.
1. Keduanya berorientasi kepada "efisiensi" dan "produktivitas" kerja, dan ter -
golong pada beberapa "School of Thought" seperti "Efficiency School of
Thought Taylor".
2. Hasil pemikiran kedua tokoh itu merupakan dasar utama daripada perkem-
bangan' dan pembangunan daripada llmu Administrasi/Managemen sebagai ilmu
pengetahuan.
3. Kedua tokoh itu telah dapat meletakkan, landasan yang kuat untuk
mengembangkan ilmu Administrasi/Managemen modern untuk periode zaman
modern sekarang ini.
4. Kedua tokoh itu telah dapat membuktikan bahwa suatu penyelenyelesaian
pekerjaan baik pada organisasi negara/swasta tidak. cukup hanya dengan
pendekatan Ilmu Teknik saja, tetapi mutlak diperlukan pendekatan ilmu
Administrasi/Managemen.
5. Akibat daripada orientasi H. Fayol dan F.W. Taylor pada efisiensi dan produk-
tivitas kerja, menimbulkan perhatian para ahli banyak menyoroti kepada unsur
manusia di dalam organisasi, yaitu timbulnya beberapa "Behavioural School of
Thought" dari Herbert A. Simon, yang kemudian adanya sintesa dan integrasi.
F. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-ilmu lainnya
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, administrasi dan managemen tidak lepas dari
ikatannya dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Secara substantif dan taksmonis, terdapat
kaitan yang erat antara ilmu administrasi dan ilmu-ilmu yang lain. Adapun Ilmu-ilmu
40
Sosial yang mempunyai hubungan erat dengan Ilmu Administrasi adalah Ilmu Hukum,
yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup dalam masyarakat; Ilmu
Ekonomi, ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas dengan
alat-alat pemuasan yang selalu terbatas; Ilmu Politik, ilmu yang mempelajari percaturan
kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat; Sejarah, ilmu yang menyelediki seluruh
tindakan manusia di masa-masa lalu; Sosiologi, ilmu yang mempelajari tata cara
bermasyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kegiatan administrasi;
Antropologi, ilmu yang mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat;
Etnologi, ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan, dan adat-istiadat suatu bangsa;
Psikologi, ilmu yang mempelajari jiwa seseorang; Statistika, ilmu tentang data dan
angka-angka.
Seorang administrator dan administrasist hanya dapat dikatakan sebagai seorang
administrator dan administrasist yang baik apabila ia memiliki paling sedikit
pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu yang disebut di atas. Di samping itu, jika
seseorang administrator dan administrasist memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-
ilmu tersebut, ia akan mempunyai pandangan yang luas terhadap masyarakat yang harus
dilayani oleh administrasi.
G. Faktor-faktor Ekologis (Lingkungan) dalam Administrasi
Administrasi dan managemen tidak pernah beroperasi dalam suasana
kekosongan. Proses administrasi dan managemen dimaksudkan untuk melayani
masyarakat dalam usaha masyarakat itu memuaskan kebutuhannya. Setiap masyarakat
telah mempunyai norma-norma tertentu yang berlaku bagi masyarakat tersebut, dan
dapat menentukan kepribadian masyarakat itu. Sehingga dalam mempelajarai Filsafat
Administrasi dan managemen, serta menerapkan prinsip-prinsipnya dalam kegiatan
sehari-hari, perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:
- Falsafah negara; merupakan tali pengikat bagi seluruh warga negara.
- Sistem politik yang dianut negara; politik administrasi harus merupakan lanjutan
politik negara.
- Tingkat pembangunan ekonomi yang telah dicapai; taraf hidup masyarakat akan
sangat menentukan sifat disiplin kerja yang hendak dilaksanakan, maka sistem prioritas
harus disusun.
41
- Tingkat pendidikan rakyat; tingkat pendidikan yang telah dicapai rakyat sebagai faktor
ekologis, berarti bahwa dalam proses komunikasi dalam administrasi dan managemen
harus diperhatikan.
- Bahasa; merupakan alat komunikasi.
- Agama; salah satu faktor pembeda manusia dengan makhluk lain.
- Letak (geografis) negara; menjalankan administrasi akan berbeda pada suatu negara
kepulauan, seperti Indonesia.
- Struktur masyarakat; proses administrasi lebih mudah dijalankan dalam suatu
masyarakat yang homogen dibandingkan dengan suatu masyarakat heterogen.
VI. Soal
1. Jelaskan administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah
2. Siapakah Pelopor dan Bapak Administrasi, Jelaskan
3. Jelaskan kesimpulan teori dari Hendrik Fayol dan F.W. Taylor
4. Jelaskan hubungan ilmu administrasi dengan ilmu-ilmu lainnya
5. Jelaskan faktor-faktor ekologis dalam Administrasi
VII. Literatur
1. Ali Mufiz, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Jakarta
2. Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
3. Handayaningrat, Soearno, 2000, Pengantar Ilmu Administrasi dan manajemen, CV Haji Masagung, Jakarta
4. Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta
5. Siagian P. Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, PT Toko Gunung Agung, Jakarta
42
BAB V
ORGANISASI (ORGANIZATION)
III. Standar Kompetensi
Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep dasar perkembangan Ilmu
Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi administrasi,
Interaksi Administrasi dengan Lingkungan, serta Hubungan Administrasi
dengan Organisasi.
IV. Kompetensi Dasar
Mendeskrip sikan Hubungan Administrasi dengan Organisasi
III. Waktu : 2 X 50’
IV. Pertemuan : 7
V. Materi
A. Arti dan definisi Organisasi
1. Arti Organisasi.
Organisasi adalah sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan
organisasi adalah wadah (wahana) kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama
dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas
tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, hubungan dan tatakerjanya. Pengertian yang
demikian disebut Organisasi yang bersifat "statis", karena sekedar hanya melihat
kepada strukturnya. Di samping itu terdapat pengertian Organisasi yang bersifat
"dinamis". Dalam pengertian ini Organisasi dilihat daripada sudut dinamikanya,
aktivitas tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang
bersifat formal maupun yang bersifat informal, Misalnya aktivitas tata hubungan
antara atasan dan bawahan, tata hubungan antara sesama atasan, dan sesama bawahan.
Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung
sepenuhnya kepada faktor manusianya.
2. Definisi Organisasi
a. Menurut Mc. Farland, Organisasi didefinisikan sebagai berikut ” An organiza-
tion is an identifiable group of people contributing their efforts toward the
43
attainment of goals” (Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat
dikenal yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan).
b. Menurut Dimock, organisasi didefinisikan sebagai berikut: "Organization is
the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole
through which authority, coordination and control may be exercised to achive c
given purpose.") (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada
bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan. koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditentukun).
B. Ciri-ciri daripada Organisasi (The Characteristics of Organization).
Berdasarkan atas kedua definisi tersebut, dapat diberikan Ciri-ciri Organisasi
berikut:
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kcsatuan usaha'kegiatan.
3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya/tenaga
4. Adanya kewenangan. koordinasi dan pengawasan.
5. Adanya suatu tujuun (the idea og goals)
C. Konsepsi dan Prinsip daripada Organisasi (The Concept and the principles
of organization).
1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas ( to define elearly
the objective of the organization) . Yaitu organisasi dibentuk atau disusun
atas dasar adanya tujuan
2. Prinsip skala Hirarkhi (The scalar principle) Yaitu Adanya garis kewenangan
yang jelas dari pimpinan tingkat atas sampai pada setiap pimpinan tingkat
bawahan, berarti garis pelimpahan wewenang dan garis pertangungjawabannya
akan lebih efektif. Demikian pula proses pengambilan kepusan, sistem
komunikasi dan koordinasinya suatu organisasi
44
3. Prinsip kesatuwan Perintah/ Komando (Principle of Unity of Command)
Bahwa seseorang hanya menerima perintah dan bertanggung jawab terhadap
seorang atasannya saja
4. Prinsip Pelimpahan wewenang (Principle of delegation of authority)
Pelimpahan wewenang itu harus dapat menjamin kemampuan para pejabat
tersebut untuk mencapai hasil yang diharapkan. Yang dimaksud dengan
pelimpahan wewenang ialah wewenang para pejabat pimpinan itu untuk
mengambil keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan
mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya.
5. Prinsip daripada pertanggungjawaban (Principle of responsibility)
Dalam menjalankan tugasnya bawahan harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasannya. Sekalipun demikian atasan tidak dapat menghindarkan
pertanggungjawabannya atas segala kegiatan/perbuatan yang dilakukan oleh
bawahannya.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan (Principle of division of w ork)
7. Prinsip Jenjang/rentang pengendalian (Principle of span of control)
Rentang pengendalian yang sempit, yaitu apabila jumlah bawahan yang harus
dikendalikan itu relatif kecil (4 - 8 orang). Dan Rentang pengendalian yang
luas, yaitu apabila jumlah bawahan yang dikendalikan oleh seorang atasan
relatif besar (8 – I5 orang)
8. Prinsip Fungsional (Principle o/ functional defination)
9. Prinsip Pemisahan (Principle of separation)
10. Prinsip Keseimbangan (Principle of balance).
11. Prinsip Fleksibilitas (principle of flexibility ).
12. Prinsip Kepemimpinan (Principle of leadership facilitation)
.
D. Pengorganisasian (Organizing).
Organisasi dapat disusun atas dasar pengelompokan. Adapun pengelompokan itu
terdiri atas:
1. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Fungsi;
2. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Proses;
3. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Langganan (clientale);
45
4. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Produk;
5. Pengelompokan pekerjaan atas dasar daerah (area, territorial)
E. Bentuk Organisasi (Form of Organization).
Lima tipe orgarlisasi yang umum dikenal dewas ini ialah:
a. tipe lini,
b. tipe lini dan staf,
c. tipe fungsional,
d. tipe matriks, dan
e. tipe panitia.
Analisis mengenai tipe-tipe tersebut di atas mutlak perlu karena masing-
masing tipe mempunyai kelebihan dan kekurangan tertentu yang dalam praktek
berarti bahwa tidak ada satupun tipe organisasi yang tepat digunakan guna
mewadahi semua jenis kegiatan yang harus dilakukan demi tercapainya berbagai
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Melihat ciri-cirinya, tipe lini misalnya hanya cocok dan tepat untuk digunakan
apabila:
a. Organisasi masih berukuran kecil,
b. Jumlah karyawan masih sedikit dan oleh karenanya masih saling mengenal
secara pribadi,
c. Tugas yang diemban tidak terlalu rumit,
d. Produk organisasi relatif homogen,
e. Hubungan atasan-bawahan masih bersifat personal,
f. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para karyawan belum terlalu
spesialistik, dan
g. Sarana dan prasarana kerja relatif masih sederhana.
Organisasi Lini dan Staf
Ciri-ciri organisasi lini dan staf:
a. Organisasi besar dan kompleks
b. Jumlah karyawannya banyak
c. Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi bagi seluruh
anggota organisasi
46
d. Terdapat dua kelompok besar manusia di dalam organisasi: 1) Line Personal;
2) staff personal yang melaksanakan fungsi-fungsi staf (staff function)
e. Spesialisasi yang beranekaragam diperlukan dan dipergunakan secara
maksimal
Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi yang didalamnya tidak terlalu menekankan pada
hirarkhi struktural, akan tetapi lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam
fungsi yang dijalankan. Sesungguhnya bentuk ini tidak pernah mencapai tingkat
popularitas yang tinggi, meskipun umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi
tertentu seperti toko serba ada, dan lain-lain
Organisasi tipe panitia
Ciri-cirinya:
a. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekolompok orang
b. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab
yang sama
c. Para pelaksana dikelompokan menurut tugas yang harus dilakukan, dalam
bentuk task force
VI. Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan organisasi
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri organisasi
3. Jelaskan konsepsi dan prinsip organisasi
4. Jelaskan pengelompokkan pekerjaan dalam organisasi
5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk organisasi
VII. Literatur
1. Ali Mufiz, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Jakarta
2. Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
3. Handayaningrat, Soearno, 2000, Pengantar Ilmu Administrasi dan manajemen, CV Haji
Masagung, Jakarta
4. Robins, P. Stephen, 1996, Perilaku Organisasi, PT Prenhallindo, Jakarta
5. Schermerhorn, John, R, 1997, Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta.
6. Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta
7. Siagian P. Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, PT Toko Gunung Agung, Jakarta
47