Cost Theory by James L Pappas

27
CHAPTER 7 COST THEORY KELOMPOK 5 1. Tommy Ardianto Kurniawan NIM : 126.142.0.1683 2. Lilik Herawati NIM : 126.142.0.1686 3. Batara Hotma Perdana Siahaan NIM : 126.142.0.1699 4. Andreas Fadly Wahyu Wicaksono NIM : 126.142.0.1700

Transcript of Cost Theory by James L Pappas

Page 1: Cost Theory by James L Pappas

CHAPTER 7

COST THEORYKELOMPOK 5

1. Tommy Ardianto Kurniawan            NIM : 126.142.0.1683    2. Lilik Herawati                               NIM : 126.142.0.1686    3. Batara Hotma Perdana Siahaan     NIM : 126.142.0.16994. Andreas Fadly Wahyu Wicaksono NIM : 126.142.0.1700

Page 2: Cost Theory by James L Pappas

Biaya biasanya mengacu pada harga yang harus dibayarkan untuk sebuah barang.

Harga yang digunakan untuk aplikasi yang spesifik disebut sebagai relevant cost.

Untuk keputusan managerial, biaya yang berhubungan dengan masa lalu tidaklah cocok, biasanya biaya sekarang dan biaya di masa yang akan dating lebih relevan dibandingkan pengeluaran di masa lalu.

Demikian pula, jika perusahaan mempunyai potongan dari peralatan yang sudah sepenuhnya susut, nilai buku secara akuntansi adalah 0, tidak dapat diasumsikan biaya penggunaan mesin adalah 0

Relevant Cost Concept

Page 3: Cost Theory by James L Pappas

Sumber daya ekonomi memiliki nilai karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa untuk pemakaian. Jika perusahaan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk khusus, perusahaan harus menawarkan harga sebaik nilai sumber pada penggunaan alternative

Konsep Opportunity Cost mencerminkan kenyataan bahwa semua keputusan berdasarkan pada pilihan di antara tindakan alternative. Biaya sumber daya ditentukan dari nilai alternative terbaik yang digunakan

Opportunity Cost

Page 4: Cost Theory by James L Pappas

Explicit and Implicit Cost Biaya yang menggunakan sumber daya dalam produksi

melibatkan keduanya keluar dari saku atau explicit cost ditambah biaya yang tidak tunai disebut implisit cost. Upah yang dibayarkan, biaya utilitas, pembayaran bahan baku, bunga yang dibayarka pada pemilik dari obligasi perusahaan, dan sewa gedung adalah contoh dari pengeluaran explisit.

Explisit cost terkait dengan setiap keputusan yang lebih susah untuk dihitung. Biaya ini tidak termasuk pengeluaran cash dan oleh karena itu, sering diabaikan pada analisa keputusan

Biaya sewa yang diterima petani dari bangunan dan sawah jika petani tersebut tidak menggunakannya adalah Implisit cost, dengan adanya gaji yang diterimanya dengan bekerja kepada orang lain daripada dia mengoperasikan pertaniannya sendiri

Page 5: Cost Theory by James L Pappas

Incremental and Sunk Cost In Decision Analysis Sunk Cost adalah Biaya historis atau disebut juga

sunk costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan maupun apa yang telah terjadi.  Oleh karena itu, biaya historis merupakan informasi yang TIDAK RELEVAN dalam pembuatan keputusan

Incremental Cost adalah Biaya/pendapatan tambahan adalah total tambahan biaya/pendapatan yang didatangkan oleh suatu aktivitas dari keputusan yang diambil

Page 6: Cost Theory by James L Pappas

Incremental and Sunk Cost In Decision Analysis

Dalam memilih suatu strategi, terdapat dua jenis informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh manajemen :

>  informasi kuantitatif (hasil yang diukur dalam bentuk angka – keuangan dan non keuangan)

>  informasi kualitatif (hasil yang tidak dapat diukur dalam bentuk angka).

Karakteristik informasi yang relevan dibagi menjadi dua, yakni  :

1. terjadi di masa depan (setiap kesepakatan keputusan diseleksi berdasarkan hasil yang diharapkan di masa depan)

2. berbeda di antara alternatif tindakan, dimana biaya yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah sehingga tidak akan mempengaruhi kecenderungan untuk memilih keputusan tertentu).

Page 7: Cost Theory by James L Pappas

Short Run and Long Run Costs

Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi

1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka pendek , biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC)

TC   = TFC  + TVC

ATC  =  AFC  + AVC

2. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap) Menurut Karakteristik Jumlah  , biaya dapat dikelompokkan

menjadi

1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output

2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi.

Page 8: Cost Theory by James L Pappas

Short Run Costs Curves

Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing- masing jenis biaya, yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Untuk ringkasnya dapat dilihat kurva biaya jangka pendek pada gambar berikut.

Page 9: Cost Theory by James L Pappas

Short Run Costs Curves

Dari gambar diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut:

Kurva biaya rata rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya rata rata perunit cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)

Kurva biaya Marginal (MC), pertama kali berproduksi, berada dibawah ATC, kemudian secara bertahap naik, sesuai dengan peningkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum (Q*). Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari ) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)

Page 10: Cost Theory by James L Pappas

Short Run Costs Curves

Page 11: Cost Theory by James L Pappas

Long Run Costs Curves Di long run perusahaan tidak mempunyai komitmen yang pasti.

Semua biaya long run adalah variable.

Kurva Short run cost dianggap optimal atau least cost

Page 12: Cost Theory by James L Pappas

Long Run Total Costs

Jika biaya dari input perusahaan tidak dipengaruhi dari jumlah sumber pembelian, hubungan langsung terjadi di antara biaya dan produksi

Asumsi harga input constant, fungsi biaya dihubungkan dengan system produksi akan menaikan harga, seperti yang ditunjukkan kurva berikut :

Page 13: Cost Theory by James L Pappas

Long Run Total Costs

Ketika biaya dan produksi terkait, sifat harga harus diperiksa sebelum kita mencoba untuk berhubungan dengan fungsi biaya untuk fungsi produk yang mendasari

Page 14: Cost Theory by James L Pappas

Return To Scale

Economics of scale, yang menyebabkan long run average cost menurun adalah hasil dari produksi dan market relationship.

Penggunaan spesialisasi dalam tenaga kerja adalah salah satu factor penting yang berakibat pada economies of scale

Faktor teknologi juga memimpin pada economies of scale. Operasional skala besar biasanya mengijinkan penggunaan peralatan yang sangat khusus, sedangkan perusahaan kecil menggunakan mesin yang sangat efisien

Adanya quantity diskon juga memimpin economy melalui pembelian bahan baku secara besar, persediaan dan input yang lain.

Page 15: Cost Theory by James L Pappas

Cost Elasticities Cost Elasticitiy mengukur perubahan persentase pada biaya

keseluruhan terkait dengan perubahan 1 persen dalam output

Dengan cost elasticity kurang dari 1, biaya meningkat pada tingkat yang lambat dari output.

Jika cost elasticity = 1 maka output dan biaya meningkat secara proporsional, dan constant kembali ke skala yang tersirat

Jika cost elasticity lebih dari 1, maka untuk setiap kenaikan dari output, biaya meningkat dengan jumlah yang relative lebih besar, menyiratkan penurunan kembali ke skala

Page 16: Cost Theory by James L Pappas

Long-Run Average Costs

Skala produksi yang ekonomis dan hubungan antara biaya jangka panjang dan jangka pendek bisa diperoleh melalui penelaahan kurva biaya rata-rata jangka panjang atau Long-Run Average Cost (LRAC)

Karena kurva-kurva biaya jangka panjang menunjukkan skala pabrik yang optimal untuk setiap tingkat produksi, maka kurva LRAC bisa dianggap sebagai amplop dari kurva – kurva biaya rata – rata jangka pendek atau Short-Run Average Cost (SRAC)

Page 17: Cost Theory by James L Pappas

Minimum Efficient Scale

Bentuk kurva LRAC tidak hanya penting karena implikasinya bagi penentuan skala pabrik, tetapi juga karena ia mempengaruhi tingkat persaingan potensial yang akan tejadi dalam suatu industri, keadaan yang mula-mula increasing returns to scale dan kemudian constant returns to scale sering dijumpai.

Dalam industri-industri seperti itu, kurva LRAC-nya berbentuk L. Biasanya, persaingan cenderung akan lebih keras di dalam industri yang mempunyai kurva LRAC yang berbentuk U dan pada yang berbentuk L atau kurva LRAC yang berslope menurun.

Pengetahuan mengenai hal ini bisa diperoleh melalui penelaahan konsep biaya minimum efficient scale (MES) dari sebuah pabrik.

Page 18: Cost Theory by James L Pappas

Firm Size and Plant Size Three Possible Long-Run Average Cost Curves for a Multiplant Firm

Page 19: Cost Theory by James L Pappas

Plant Size and Flexibility

Probability Distribution Alternative Plants for Production of

Expected 5,000 Units of Output

Page 20: Cost Theory by James L Pappas

Breakeven Analysis Breakeven analysis atau kadang bisa disebut Profit Contribution

Analysis adalah teknik analisis yang penting untuk menelaah hubngan antara biaya, pendapatan, dan keuntungan.

Berikut adalah Kurva Breakeven :

Page 21: Cost Theory by James L Pappas

Linear Breakeven Analysis

Page 22: Cost Theory by James L Pappas

Algebraic Breakeven Chart

Meskipun kurva breakeven mampu menjelaskan ilustrasi hubungan keuntungan / output. Teknik algebraic lebih efisien untuk digunakan dalam menganalisa masalah keputusan.

Page 23: Cost Theory by James L Pappas

Example of Breakeven Analysis

Fixed Costs

Copy editing and other editorial costs $ 6.000

Illustrations 16.000

Typesetting 28.000

Total fixed costs$ 50.000

Variable Costs per Copy

Printing, binding, and paper$ 3.20

Bookstore discounts 4.80

Commisions .50

Author’s royalties 3.20

General and administrative costs 2.30

Total variable costs per copy$14.00

List Price per Copy$24.00

Page 24: Cost Theory by James L Pappas

Degree of Operating Leverage

Degree of Operating Leverage = Percentage Change in Profit

Percentage Change in Sales

Page 25: Cost Theory by James L Pappas

Profit Contribution Analysis Profit Contribution Analysis didefinisikan sebagai perbedaan antara

pendapatan dan biaya – biaya variabel dan karena itu sama dengan harga dikurangi biaya variabel rata-rata pada basis per-unit.

Rumus untuk Profit Contribution Analysis adalah sebagai berikut:

Q = Fixed Costs + Profit Requirement

Profit Contribution Profit Contribution Analysis memiliki format yang mudah untuk

memeriksa berbagai harga dan hasil akhir dari sebuah keputusan.

Page 26: Cost Theory by James L Pappas

Limitation of Breakeven Analysis

Breakeven analysis berguna untuk memahami hubungan antara volume, harga, dan struktur biaya. Selain itu breakeven analysis berguna dalam penetapan harga, pengendalian biaya dan keputusan keuangan lainnya. Namun breakeven analysis memiliki keterbatasan sebagai panduan untuk tindakan manajerial.

Linear breakeven analysis memiliki kelemahan dalam menjabarkan tentang tentang kemungkinan penjualan dalam perusahaan karena setiap linear grafik breakeven didasarkan pada harga jual konstan.

Meskipun linear breakeven analysis telah terbukti menjadi alat yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi, perlu diperhatikan secara seksama bahwa alat keputusan ini seperti alat keputusan lainnya, harus digunakan dengan banyak pertimbangan

Page 27: Cost Theory by James L Pappas

Terima Kasih