Compounding Yayu

23
MATA KULIAH : COMPOUNDING & DISPENSING DOSEN : Dr. Dra. ALIYAH RAHMAN, MS.,Apt. RESEP IRRASIONAL Kelas A Oleh : Kelompok I (Satu): Fardin Karyadi Hastuti Oryza Sativa (N21114740) Zubaedah A. Haerani Gita Anna Sugiati PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

description

COMPOUNDING

Transcript of Compounding Yayu

MATA KULIAH: COMPOUNDING & DISPENSINGDOSEN: Dr. Dra. ALIYAH RAHMAN, MS.,Apt.

RESEP IRRASIONALKelas A

Oleh :

Kelompok I (Satu):

FardinKaryadiHastuti Oryza Sativa (N21114740)Zubaedah A. HaeraniGita AnnaSugiati

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014

I.RESEP ASLI

II.SALINAN RESEP

Palu, 3 Maret 2012

R/ Tabl. Diazepam 5 mg No. XVS.2 dd. Tabl. I

------- parafR/ Tabl. Vitamin B-compl. No. XVS 3 dd. Tabl. I

------- paraf

Pro : Ny. NiselUmur: - Berat badan : -Alamat: Jalan. Emy Saelan no.17 Palu

III.SKRINING RESEPA. PERSYARATAN ADMINISTRATIF (KELENGKAPAN RESEP)NoKomponen ResepAda/Tidak Ada

1Nama dan alamat instansiAda

2Nama dokter dan no.telponAda

3Alamat dokterAda

4Paraf dokterTidak ada

5Nama pasienAda

6Alamat pasienAda

7no.telponTidak ada

8Umur PasienAda

9Tanggal ResepAda

10Jenis KelaminAda

11Berat badanTidak ada

12ObatAda

13DosisAda

14Jumlah obatAda

15Aturan pakaiAda

NoKomponen resep yang tidak ada/jelasMedication ErrorSolusi

1.Paraf dokterMenyatakan keabsahan resepPerlu dikomunikasikan dengan dokter bersangkutan

2.Berat badanPemberian dosisnya yang tidak sesuai dengan kondisi pasienMenanyakan langsung pasien

1. Inscriptio : Identitas dokter penulis resep sudah jelas, namun ketika SIP tidak tercantum, tidak menjadi masalah, karena resep yang digunakan berasal dari dokter yang berada di bawah naungan rumah sakit, maka izinnya pun merupakan tanggung jawab dari rumah sakit. Tempat dan tanggal penulisan resep sudah lengkap. Tanda R/ pada ujung kiri setiap poin obat sudah lengkap.2. Praescriptio :Nama obat, dosis dan jumlah obat sudah jelas, namun bentuk sediaan obat tidak dicantumkan. 3. Signatura : Tanda yang harus ditulis pada etiket serta petunjuk pemakaiannya jelas disertakan.4. Subscriptio : Tanda tangan atau paraf dokter tidak ada, Harusnya ada agar dapat mendukung keabsahan resep. Nama pasien sudah ada, namun umur,jenis kelamin, berat badan tidak disertakan, no.telpon serta alamat pasien juga sebaiknya dicantumkan karena hal ini merupakan komponen resep yang penting dan harus diperhatikan.

B. KESESUAIAN FARMASETIK (DOSIS, POTENSI, STABILITAS, INKOMPABILITAS, CARA DAN LAMA PEMBERIAN)Nama ObatDosisAturan PakaiWaktu dan lama pemakaian

CefspanAdaAdaTidak ada

MetronidazoleAdaAdaTidak ada

ChloramphenicolAdaAdaTidak ada

AnaltramAdaAdaTidak ada

C. PERTIMBANGAN KLINISPersyaratanCefspanMetronidazoleChloramphenicolAnoltram

Tepat indikasiTidak jelasTidak jelasTidak JelasJelas

Kesesuaian dosisTepatTepatTepatTepat

Kesesuaian durasiTepatTepatTepatTepat

Kesesuaian jumlah obatTidak TepatTidak TepatTepatTepat

Interaksi obatAdaAdaAdaAda

Efek samping obatAdaAdaAdaAda

1. Cefspan Bentuksediaan :Tablet 50 mg, tablet 100 mg, dan tablet 200 mg, sirup kering 100 mg/5 ml.Indikasi:Pengobatan infeksi pada saluran urin, otitis media, infeksi saluran nafas termasuk suspek dari S.pneumonia dan S.Pyogenes, H.Influenza dan beberapa Enterobacteriaceae; tidak termasuk N.Gonorrhoeae gonorrhea pada serviks dan ureterDosisLazim: Anak >= 6 bulan:8 mg/kgBB/hari dibagi setiap 12-24 jam. Anak > 50 kg atau > 12 tahun dan dewasa : 400 mg/hari dibagi setiap 12-24 jam; Gonorrhoeae pada serviks dan uretra tanpa komplikasi yang disebabkan oleh N.gonorrhea :400 mg dosis tunggal . Untuk infeksi S. Pyogenes : pengobatan selama 10 hari Penyesuaian dosisi pada penurunan fungsi ginjalClCr 20-60 mL/menit atau dengan hemodialisa:Diberikan 75% dari dosis standar.ClCr 26% pasien). stimulasi SSP: anxietas, agitasi, tremor, gangguan, koordinasi, gangguan tidur, eforia dll (>7% pasien). Pencernaan : konstipasi, mual (>24% pasien), muntah (>9% pasien), nyeri perut, anore.Interaksi Obat:a. Karbamazepin meningkatkan metabolisme tramadol sehingga menurunkan efek analgesik secera signifikan.b. SSRIs & MAO inhibitor : Tramadol dapat meningkatkan resiko terjadi efek samping, seperti serotonin sindrom (nyeri dada, takikardia, tremor, bingung) & kejang.c. Warfarin oral : Efek warfarin meningkat.d. Depresan sistem saraf pusat (alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat) : potensiasi efek depresi pernapasan & depresi saraf pusat.e. Digoksin : Dilaporkan terjadi toksisitas digoksin (jarang)

IV.MASALAH RESEPParameterKeterangan

PolifarmasiYa

Obat yang salahYa

Dosis terlalu tinggiTidak ada

Dosis terlalu rendahTidak ada

V.PEMECAHAN MASALAH1. PolifarmasiResep ini memiliki tiga obat yang digunakan sebagai antibiotik, walaupun antibiotik yang digunakan berasal dari golongan yang berbeda, yakni antibiotik sefiksim dengan nama dagang cefspan adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga, antibiotik metronidazol dan kloramfenikol. Namun, dua obat antibiotic yang ada memiliki efek penghambatan yang sama yakni pada bakteri-bakteri anaerob. Sehingga pemecahan masalah pada kasus ini sebaiknya digunakan satu antibiotik saja.

2. Obat yang salahPada kasus ini pasien diberikan satu antibiotik penghambat bakteri aerob dan 2 bakteri penghambat bakteri anaerob, semestinya harus diketahui terlebih dahulu penyebab infeksi yang terjadi sehingga dapat ditentukan dengan jelas antibiotik yang akan diberikan, agar tidak terjadi penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan.3. Sebagai apoteker sebaiknya dilakukan komunikasi dengan pasien terkait riwayat penyakit dan riwayat pengobatan sebelumnya sehingga dapat ditentukan dengan jelas rejimen pengobatan yang akan diberikan kepada pasien.4. Sebaiknya apoteker juga menanyakan umur pasien agar dosis yang diberikan sesuai dengan umur pasian, apabila pasien adalah geriatric, maka harus dilakukan penyesuaian dosis.

VI.KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI)1. Sebelum apoteker menyerahkan obat kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara resep dan obat.2. Pada saat penyerahan resep, apoteker wajib memastikan resep tersebut sudah tepat pasien dengan cara menanyakan sekurangnya tiga kali pengulangan pada pasien.3. Penyerahan obat dilakukan dilakukan oleh apoteker disertai dengan pemberian informasi dan konseling kepada pasien, meliputi nama obat, indikasi aturan pakai, tablet diminum sampai habis atau tidak berapa lama obat dikomsumsi ataupun cara penyimpanan obat yang baik (tempat kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung).

VII.PENULISAN RESEP RASIONALRUMAH SEHAT BHAYANGKARA MAKASSAR

Jl. Mappaoundang No.63 Makassar 90223Telp/Fax: (0411) 830841-877003Mobile: 04112304619. +628194119119Email: [email protected]: www.rumkitmappaundang.com

Makassar,19/10

R/ Cefspan 200 XS 2 dd 1R/Metronidazole 500 XV S 3 dd 1R/Chloramphenicol 500 XV S 3 dd 1R/Analtram. No. X S 2 dd 1

Pro :Tn AlvianUmur : Harus disertakanNo.Telefon : 08xxxxxxAlamat : Harus disertakan

Paraf

(dr. bambang)08xxxxxxxxx

DAFTAR PUSTAKA

1. Evaria., Pramudianto, Arlina. 2013.MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi qwertEdisi 12. Jakarta : PT.Medidata Indonesia.2. Tatro, S.David. 2003. A to Z Drug Facts. San Fransisco : Facts and qwertComparisons.3. Gunawan, Gan Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : qwertDepartemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedikteran qwertUniversitas Indonesia.4. Aplikasi pelayana Informasi Obat5. Ikatan Apoteker Indonesia, 2012, ISO Indonesia, ISFI, Jakarta.