Competencies for Kompetensi Untuk

8/3/2019 Competencies for Kompetensi Untuk

1/29

Competencies forKompetensi untukEarly ChildhoodAnak Usia DiniEducators in thePendidik dalam

Context of InclusionKonteks Inklusi

Issues and Guidance for StatesIsu dan Pedoman untuk AmerikaNational Professional Development Center on InclusionPusat Pengembangan Profesi

Nasional tentang InklusiHelping states achieve an integrated professional development system that supports high

quality inclusionMembantu negara mencapai pengembangan sistem terintegrasi

profesional yang mendukung inklusi kualitas tinggi

F F

our movements in the education and care of young children draw attention to the issue ofcompetencies for gerakan kami dalam pendidikan dan perawatan anak-anak muda

menarik perhatian pada masalah kompetensi untuk

early childhood educators pendidik anak usia dini

1 1related to inclusion. berkaitan dengan inklusi. One movement concerns the focus on the

qualifications of early Satu gerakan keprihatinan fokus pada kualifikasi awal

childhood educators and, in conjunction with this, attention to personnel standards andcompetencies. pendidik dan anak, dalam hubungannya dengan ini, perhatian terhadap

standar dan kompetensi personil. Currently, Saat ini,

at least 80% of states have developed some form of early childhood educatorcompetencies or core knowledge setidaknya 80% dari negara telah mengembangkan

beberapa bentuk kompetensi pendidik anak usia dini atau pengetahuan inti

documents (National Child Care Information and Technical Assistance Center, 2007).dokumen (Penitipan Anak Nasional Pusat Informasi dan Bantuan Teknis, 2007).

The second movement concerns the legislative and moral imperative for the inclusion ofyoung children with disabilities Gerakan kedua menyangkut imperatif legislatif danmoral bagi masuknya anak-anak penyandang cacat

into general early childhood settings. ke pengaturan umum anak usia dini. Major national

policy initiatives have provided the legal foundation for inclusion and, Mayor inisiatif

kebijakan nasional telah memberikan landasan hukum bagi inklusi dan,morally, society supports the right of children with disabilities to participate in all aspects

of society, including educational moral, masyarakat mendukung hak anak-anak

penyandang cacat untuk berpartisipasi dalam semua aspek masyarakat, termasukpendidikan

opportunities. peluang. A joint position statement from two national early childhood

organizations, the National Association for the Sebuah pernyataan bersama posisi daridua organisasi masa kanak-kanak dini nasional, Asosiasi Nasional untuk

Education of Young Children (NAEYC) and the Division for Early Childhood (DEC) of

the Council for Exceptional Children Pendidikan Anak Muda (NAEYC) dan Divisi untuk

Anak Usia Dini (DEC) Dewan untuk Anak Luar Biasa(CEC), defines the essential features of high quality inclusion (DEC/NAEYC, 2009).

(CEC), mendefinisikan fitur penting dari inklusi berkualitas tinggi (Desember / NAEYC,

2009).


2/29

The third movement is the growing recognition that educators need to be better prepared

to serve the growing number of Gerakan ketiga adalah pengakuan yang berkembang

bahwa pendidik harus lebih siap untuk melayani peningkatan jumlahnon-White children who are under 5, especially those who are dual language learners

(Maxwell, Lim, & Early, 2006; Ray, non-Putih anak-anak yang berada di bawah 5,

terutama mereka yang pembelajar bahasa ganda (Maxwell, Lim, & Awal, 2006; Ray,Bowman, & Robbins, 2006). Bowman, & Robbins, 2006). Information from the 2010

census shows that the racial and ethnic background of the nation's Informasi dari sensus

2010 menunjukkan bahwa latar belakang ras dan etnis bangsachildren is changing significantly (Frey, 2011). anak berubah secara signifikan (Frey,

2011).

A fourth movement involves the broadened definition of the early education workforce,

as exemplified in the Race to the Sebuah gerakan keempat melibatkan definisimemperluas tenaga kerja pendidikan awal, sebagaimana dicontohkan di Race ke

TopEarly Learning Challenge (RTT-ELC) program, and the emphasis on integrated,

cross-sector early childhood systems. Top-Dini Belajar Tantangan (RTT-ELC) program,

dan penekanan pada terpadu, lintas sektor sistem anak usia dini.The trend toward more inclusive, collaborative approaches to educating young children

has brought about shifts in roles and Kecenderungan ke arah yang lebih inklusif,pendekatan kolaboratif untuk mendidik anak-anak muda telah membawa pergeseran

dalam peran dan

responsibilities. tanggung jawab. For example, early childhood educators must be

equipped with the knowledge, skills, and dispositions to work Sebagai contoh, pendidikanak usia dini harus dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan, dan disposisi untuk

bekerja

effectively with each and every child. efektif dengan masing-masing dan setiap anak.Likewise, early childhood special educators and specialists must be competent to support

Demikian juga, pendidik anak usia dini khusus dan spesialis harus kompeten untuk

mendukungearly educators by collaboratively providing their specialized services in inclusive early

care and education settings. awal pendidik dengan bersama-sama menyediakan layanan

khusus mereka dalam perawatan awal inklusif dan pengaturan pendidikan.1 For the purpose of this paper, the National Professional Development Center on

Inclusion (NPDCI) is using the definition of1 Untuk tujuan dari makalah ini, PusatPengembangan Profesional Nasional tentang Inklusi (NPDCI) menggunakan definisiearly childhood educators put forth by the Race To The Top Early Learning Challenge

Program: Early Childhood Educa-pendidik anak usia dini yang diajukan oleh Race

Untuk Top - Program Belajar Tantangan Dini: "pendidikan-Anak Usia Dini tor means any professional working in Early Learning and Development Programs,

including but not limited to center-tor berarti setiap pekerja profesional di Early

Learning Program dan Pengembangan, termasuk tetapi tidak terbatas pada pusat-based and family child care providers infant and toddler specialists, early intervention

specialists and early childhood specialberbasis dan keluarga penyedia perawatan anak

bayi dan balita spesialis, spesialis intervensi dini dan anak usia dini khusus


3/29

educators, home visitors, related service providers, administrators, Head Start teachers,Early Head Start teachers, preschoolpendidik, pengunjung rumah, penyedia layanan

terkait, administrator, guru Head Start, guru Kepala Awal Mulai, prasekolahand other teachers, teacher assistants, family service staff, and health consultants. (US

Department of Education and USdan guru-guru lainnya, asisten guru, staf layanan

keluarga, dan konsultan kesehatan "(Departemen Pendidikan AS dan US.Department of Health and Human Services, 2011, p.Departemen Kesehatan dan

Layanan Manusia, 2011, hal17)17)

Page 2Halaman 2

Competencies for Early Childhood Educators in the Context of Inclusion |Kompetensi

untuk Pendidik Anak Usia Dini dalam Konteks Inklusi |

June 2011Juni 2011

http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci22Purpose of PaperTujuan Kertas

The purpose of this document is to identify issues and provide guidance to states as they

develop, revise, and utilize early Tujuan dari dokumen ini adalah untuk mengidentifikasimasalah dan memberikan bimbingan kepada negara-negara ketika mereka

mengembangkan, merevisi, dan memanfaatkan awal

educator competencies in the context of inclusion. kompetensi pendidik dalam konteks

inklusi. Key issues for consideration include: Isu-isu kunci untuk dipertimbangkanmeliputi:

Ensuring that early educator competencies reflect knowledge, skills, dispositions, and

emerging research on ef- Memastikan bahwa kompetensi pendidik awal mencerminkanpengetahuan, keterampilan, sikap, dan penelitian muncul pada ef-

fective practices for working in inclusive settings with children with and without

disabilities and children who are fective praktek untuk bekerja dalam pengaturan inklusif

dengan anak-anak dengan dan tanpa cacat dan anak yangdual language learners (DLL); ganda bahasa pembelajar (DLL);

Ensuring that competencies that support inclusion are linked with quality professional

development opportuni- Memastikan bahwa kompetensi yang mendukung inklusiterkait dengan kualitas profesional pengembangan kesempatan,

ties, accountability systems, and other components of a comprehensive early childhood

system. ikatan, sistem akuntabilitas, dan komponen lainnya dari sistem yangkomprehensif anak dini.

What Are Competencies?Apa Kompetensi?

Competencies are defined as what a person knows and can do (Bellm, 2005; Center forthe Study of Child Care Employment, Kompetensi didefinisikan sebagai apa yang orang

tahu dan dapat melakukan (Bellm, 2005; Pusat Studi Ketenagakerjaan Child Care,2008; Winton, McCollum, & Catlett, 2007): the knowledge, skills, and dispositionsnecessary to effectively function in a 2008; Winton, McCollum, & Catlett, 2007):

pengetahuan, keterampilan, dan disposisi yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif

dalam

role. peran. Identifying which practitioners ( who ); need specific knowledge, skills, anddispositions ( what ); and how they can Mengidentifikasi praktisi (yang); membutuhkan

pengetahuan khusus, keterampilan, dan disposisi (apa), dan bagaimana mereka dapat


4/29

best be supported in obtaining these capabilities is an essential step for those in charge of

professional development for the terbaik didukung dalam memperoleh kemampuan ini

merupakan langkah penting bagi mereka yang bertanggung jawab atas pengembanganprofesional untuk

early childhood workforce (Buysse, Winton, & Rous, 2009; National Professional

Development Center on Inclusion, 2008). tenaga kerja anak usia dini (Buysse, Winton, &Rous, 2009; Nasional Pengembangan Profesional Pusat tentang Inklusi, 2008).

Competencies are used to inform the what and are therefore an important area of focus

for professional development. Kompetensi digunakan untuk menginformasikan apa dankarena itu merupakan area yang penting fokus untuk pengembangan profesional.

The termsstandards and competencies are closely related and are often used

interchangeably. Standaristilah dan kompetensi sangat erat terkait dan sering digunakan

secara bergantian. However, standards and Namun, standar dancompetencies generally represent different aspects of the same concept. kompetensi

biasanya mewakili aspek yang berbeda dari konsep yang sama. Standards are a set of

expectations or benchmarks Standar adalah seperangkat harapan atau tolok ukur

conveyed as broad domains (eg, child development and learning) within each of whichassociated key elements disampaikan sebagai domain yang luas (misalnya,

perkembangan anak dan pembelajaran) dalam masing-masing elemen kunci yang terkaitor competencies are organized into levels of expertise. atau kompetensi yang diatur

dalam tingkat keahlian. Standards are frequently used as a guide for accreditation or

Standar sering digunakan sebagai panduan untuk akreditasi atau

licensing and tend to describe the qualifications and credentials needed to serve in aparticular role (Harbin, Rous, & lisensi dan cenderung untuk menggambarkan

"kualifikasi dan mandat yang diperlukan" untuk melayani dalam peran tertentu (Harbin,

Rous, &McLean, 2005). McLean, 2005). Competencies are more detailed descriptions of what

one knows and can dothe knowledge, skills, and Kompetensi adalah deskripsi yang

lebih rinci tentang apa yang diketahui dan dapat dilakukan-pengetahuan, keterampilan,dan

dispositions educators must master to be effective. disposisi pendidik harus menguasai

untuk menjadi efektif. In early education, competencies tend to be developed by stateswhile Dalam pendidikan awal, kompetensi cenderung dikembangkan oleh negara-negara

sementara

personnel standards are defined nationally. personel didefinisikan standar nasional.Key Challenges for StatesTantangan kunci untuk AmerikaStates are faced with challenges as they address the process of developing or revising

early educator competencies in the Negara dihadapkan dengan tantangan saat mereka

mengatasi proses pengembangan kompetensi pendidik atau merevisi awalcontext of inclusion and ensuring that those competencies are linked to professional

development and accountability systems. konteks inklusi dan memastikan bahwa

kompetensi-kompetensi yang dikaitkan dengan pengembangan profesional dan sistemakuntabilitas.

UU

nifyingnifying

nn


5/29

ationalational

PP

ersonnelersonnel

ss

tandardstandards

Two national professional organizations, NAEYC and CEC/DEC, have each developed aset of early childhood personnel Dua organisasi profesional nasional, dan KTK NAEYC /

Desember, masing-masing telah mengembangkan seperangkat personalia anak usia dini

standards that reflect a commitment by both organizations to support developmentallyappropriate and inclusive programs standar yang mencerminkan komitmen oleh kedua

organisasi untuk mendukung program sesuai dengan tahapan perkembangan dan inklusif

for young children. untuk anak-anak muda. These standards are well established and

typically are the basis for accreditation of 4-year early Standar-standar yang mapan danbiasanya merupakan dasar untuk akreditasi 4-awal tahun

childhood (NAEYC) and early childhood special education (CEC/DEC) degree-granting

teacher education programs by anak (NAEYC) dan pendidikan anak usia dini khusus

(CEC / Desember) gelar-pemberian program pendidikan guru olehthe National Council for Accreditation of Teacher Education (NCATE). Dewan Nasional

untuk Akreditasi Pendidikan Guru (NCATE). While the two sets of standards reflect ashared Sementara dua set standar mencerminkan bersama

commitment to young children, they are not well integrated, each having its own

organizational structure, level of detail, komitmen untuk anak muda, mereka tidak

terintegrasi dengan baik, masing-masing memiliki struktur organisasinya sendiri, tingkatdetail,

and terminology. dan terminologi. This is a barrier for states and personnel preparation

programs, especially those that are attempting to Ini merupakan penghalang bagi negara-negara dan program personel persiapan, terutama yang sedang berusaha untuk

develop competencies relevant for blended licensure or blended personnel preparation

programs to support inclusive, mengembangkan kompetensi yang relevan untuk lisensidicampur atau dicampur personel program persiapan untuk mendukung inklusif,

collaborative approaches to educating young children. kolaboratif pendekatan untuk

mendidik anak-anak muda. For instance, blended teacher education programs seekingNCATE Sebagai contoh, program pendidikan guru dicampur mencari NCATE

accreditation are required to document how they are meeting both sets of national

standards. akreditasi yang diperlukan untuk mendokumentasikan bagaimana mereka

pertemuan kedua set standar nasional. The work of integrating the Pekerjaanmengintegrasikan

standards is up to individual faculty or states. standar adalah sampai dengan fakultas

individu atau negara.

Page 3Halaman 3



June 2011Juni 2011http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci33


6/29

CEC/DEC and NAEYC have recently embarked on efforts to examine the two sets of

standards to identify commonalities in KTK / DEC dan NAEYC baru-baru ini memulai

upaya untuk memeriksa dua set standar untuk mengidentifikasi kesamaan dalamcontent focus. konten fokus. This is a starting point and could perhaps lead to a unified

set of standards with an agreed upon structure, Ini adalah titik awal dan mungkin dapat

menyebabkan satu set standar terpadu dengan disepakati struktur,shared terminology, and a delineation of competencies and essential teaching practices as

they relate to different roles and berbagi terminologi, dan deliniasi kompetensi dan

praktek pengajaran penting karena mereka berhubungan dengan peran yang berbeda danlevels of responsibility. tingkat tanggung jawab. Having a unified set of national early

childhood standards would support states' efforts at building high Memiliki satu set

standar kesatuan nasional anak usia dini akan mendukung upaya negara-negara 'di

bangunan tinggiquality inclusive education and would provide a foundation for both preservice and

inservice professional development. kualitas pendidikan inklusif dan akan memberikan

dasar untuk baik preservice dan pengembangan profesional penataran.

llinkingtinta

ss

tatememfasilitasi

CC

omPetenCies toomPetenCies untuk

nn

ationalational

ss

tandardstandardsIn spite of the diligent efforts of NAEYC and CEC/DEC to promote national personnel

standards, an inescapable fact is that Terlepas dari upaya rajin NAEYC dan KTK /

Desember untuk mempromosikan standar nasional personil, sebuah fakta tak terelakkanadalah bahwa

these standards are voluntary. standar-standar sukarela. The link between national

standards, state competencies and early educator certification Hubungan antara standarnasional, kompetensi dan sertifikasi pendidik negara awal

or licensure is not guaranteed. atau lisensi tidak dijamin. As much as one would hope that

national standards are the basis for state competencies, Sebanyak satu akan berharap

bahwa standar nasional kompetensi dasar negara,an analysis of state competency documents indicates this is not the case (Stayton et al.,

2009). analisis kompetensi dokumen negara menunjukkan hal ini tidak terjadi (Stayton et

al., 2009). Stayton and colleagues Stayton dan rekanconducted an item-by-item content analysis of state certification standards for early

childhood special educators and melakukan analisis item-by-item isi standar sertifikasi

negara untuk pendidik anak usia dini khusus danfound little or no correlation between ditemukan sedikit atau tidak ada korelasi antara

these state standards and the national standar-standar negara dan nasional

standards of NAEYC or CEC/DEC, in standar NAEYC atau CEC / Desember, di

spite of state agency representatives Terlepas dari perwakilan lembaga negara


7/29

reporting that national standards were melaporkan bahwa standar nasional

the basis for their state standards. dasar untuk standar negara mereka.

Clearly, there is a need to create Jelas, ada kebutuhan untuk menciptakanincentives and give support to states in insentif dan memberikan dukungan kepada

negara-negara di

developing competencies that reflect mengembangkan kompetensi yang mencerminkannational standards. standar nasional.

CC

onneCtingonneCting

CC

omPetenCiesomPetenCies

tountuk

PP

raCtiCesraCtiCes

Competencies alone do not affect Kompetensi saja tidak mempengaruhi

what is happening in the classroom. apa yang terjadi di kelas.

A link between national standards, Sebuah hubungan antara standar nasional,competencies, early learning kompetensi pembelajaran, awal

guidelines, and practices is necessary pedoman, dan praktek yang diperlukanto create a pathway through which untuk membuat jalur melalui mana

competencies can influence teaching kompetensi dapat mempengaruhi pengajaran

practices and child and family praktek dan anak dan keluarga

outcomes (NCATE, 2010). hasil (NCATE, 2010). Practices are the means through whichcompetencies are enacted day-to-day in early education Praktek adalah alat melalui mana

kompetensi yang berlaku sehari-hari di awal pendidikan

environments. lingkungan. States need assistance in developing a process for periodicreview to ensure that competencies reflect Amerika memerlukan bantuan dalam

mengembangkan proses untuk tinjauan periodik untuk memastikan bahwa kompetensi

mencerminkanemerging research on effective teaching and intervening practices and the changing

demographics of the children and muncul penelitian tentang pengajaran yang efektif dan

praktek intervensi dan perubahan demografi anak-anak danfamilies in programs. keluarga dalam program. Table 1 illustrates how national standards

and associated competencies/indicators could be linked Tabel 1 menggambarkan

bagaimana standar nasional dan kompetensi terkait / indikator dapat dikaitkan

to research-based practices. untuk penelitian berbasis praktek. In the left-hand column ofthe table, two standards related to interactional and instructional Di kolom kiri meja, dua

standar yang berhubungan dengan interaksi dan instruksional

strategies are listed, one each from CEC/DEC (2008) and NAEYC (2011), along withaccompanying competencies strategi terdaftar, masing-masing dari KTK / Desember

(2008) dan NAEYC (2011), bersama dengan disertai "kompetensi"

expressed as key elements by NAEYC and as knowledge and skills by CEC/DEC.dinyatakan sebagai "elemen kunci" oleh NAEYC dan sebagai "pengetahuan dan

keterampilan" oleh KTK / Desember Research-based practices linked to the Berbasis

penelitian praktek terkait dengan

standards are identified in the right-hand column. standar diidentifikasi di kolom kanan.


8/29

Table 1.Tabel 1.Connecting Standards and Competencies to Research-Based Practices

Menghubungkan Standar dan Kompetensi Research Berbasis PraktekCEC/DEC & NAEYC Standards & KTK / Desember & Standar NAEYC &

Related Competencies Kompetensi terkait

Research-Based Penelitian BerbasisPractice Praktek

CEC/DEC Standard 4: Instructional Strategies KTK / Desember Standar 4: Strategi

Pengajaran4.3. Use teacher-scaffolded and initiated 4.3. Gunakan guru-scaffolded dan dimulai

instruction to complement child-initiated instruksi untuk melengkapi inisiatif anak

learning belajar4.4: Select, adapt, and use instructional 4.4: Pilih, beradaptasi, dan menggunakaninstruksional

strategies and materials according to strategi dan bahan sesuai dengan

characteristics of the individual with karakteristik individu dengan

exceptional learning needs kebutuhan belajar yang luar biasaNAEYC Standard 4: Using Developmentally NAEYC Standar 4: Menggunakan

DevelopmentallyEffective Approaches to Connect with Children Pendekatan yang efektif Terhubung

dengan Anak-anak

and Families dan Keluarga4.b. Know and understand effective 4.b. Ketahui dan pahami efektifstrategies and tools for early education. strategi dan alat untuk pendidikan awal.EmbeddedTertanaminterventionsintervensi(Snyder, P., (Snyder, P.,

Hemmeter, ML, Hemmeter, ML,

Sandall, S., & Sandall, S., &McLean, M., 2008) McLean, M., 2008)

Dialogic ReadingDialogic Membaca

(What Works Clearing (Apa Bekerja KliringHouse, 2007) Rumah, 2007)

Page 4Halaman 4



June 2011Juni 2011http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci

44It is important to recognize that most research-based practices have multiple componentsand this further complicates Adalah penting untuk mengenali bahwa kebanyakan berbasis

penelitian praktek telah beberapa komponen dan ini semakin merumitkan

the specification of competencies. spesifikasi kompetensi. For example, for embedded

instruction, competencies related to what to teach, when Sebagai contoh, untuk instruksitertanam, kompetensi yang terkait dengan apa untuk mengajar, saat


9/29

to teach, how to teach, and how to evaluate would need to be specified in order to guide

professional development. untuk mengajar, cara mengajar, dan bagaimana untuk

mengevaluasi akan perlu ditetapkan dalam rangka untuk memandu pengembanganprofesional. This Ini

kind of explicit guidance linking competencies to practices with a strong research base

would help faculty and professional jenis bimbingan eksplisit menghubungkankompetensi untuk praktek dengan basis penelitian yang kuat akan membantu fakultas dan

profesional

development providers address the converging evidence that a strong practice focus isessential for effective professional pengembangan penyedia alamat bukti konvergen

bahwa fokus praktik yang kuat sangat penting untuk profesional yang efektif

development (NCATE, 2010). pengembangan (NCATE, 2010).

rr

eliablyeliably

asuatu

ssessingssessing

tteaChereaCher

CC

omPetenCeomPetenCe

A related challenge concerns the absence of reliable and valid assessments of early

educators' knowledge, skills, Sebuah tantangan terkait kekhawatiran tidak adanya

penilaian yang handal dan valid pengetahuan pendidik awal ', keterampilan,and abilities to implement research-based practices in their day-to-day work with

children. dan kemampuan untuk melaksanakan praktek berbasis penelitian dalam

pekerjaan mereka sehari-hari dengan anak-anak. The lack of valid teacher Kurangnyaguru yang valid

assessment approaches makes it difficult to determine what level of intensity, and type of

professional development and pendekatan penilaian membuat sulit untuk menentukantingkat intensitas, dan jenis pengembangan profesional dan

monitoring, supports the attainment of necessary competencies. pemantauan, mendukung

pencapaian kompetensi yang diperlukan. Teacher assessment is a complicated andcontroversial Penilaian Guru adalah rumit dan kontroversial

topic in K-12 education (Weisberg, Sexton, Mulhern, & Keeling, 2009), with

conversations just beginning in early topik dalam pendidikan K-12 (Weisberg, Sexton,

Mulhern, & Keeling, 2009), dengan percakapan hanya dimulai pada awalchildhood field about how to address the issue. anak lapangan tentang bagaimana untuk

mengatasi masalah ini. There is much work yet to be done, especially in terms of linking

teacher Ada banyak pekerjaan masih harus dilakukan, terutama dalam hal gurumenghubungkan

competencies and demonstrated practices to child and family outcomes, and

demonstrating that the development of kompetensi dan praktek menunjukkan kepadahasil anak dan keluarga, dan menunjukkan bahwa perkembangan

those practices is directly linked to a specific professional development intervention.

praktek-praktek secara langsung terkait dengan intervensi pembangunan yang spesifik


10/29

profesional. One emerging approach is the use Salah satu pendekatan yang muncul

adalah menggunakan

of observational checklists for assessing the extent to which teachers are implementingessential components of specific daftar periksa observasi untuk menilai sejauh mana guru

menerapkan komponen penting yang spesifik

practices that are the focus of professional development. praktek-praktek yang fokuspengembangan profesional.

ii

dentifyingdentifying

CC

omPetenCies foromPetenCies untuk

PP

rofessionalrofessional

dd

eveloPmentevelopment

PP

rovidersrovidersCompetencies for professional development providers are a related consideration.

Kompetensi untuk penyedia pengembangan profesional adalah pertimbangan terkait.Faculty and professional development Fakultas dan pengembangan profesional

providers need content knowledge and expertise in the early childhood practices that are

the focus of professional penyedia konten memerlukan pengetahuan dan keahlian dalam

praktek anak usia dini yang menjadi fokus profesionaldevelopment in addition to having expertise in evidence-based professional development

methods. pembangunan selain memiliki keahlian dalam metode berbasis bukti

pengembangan profesional. The determination of Penentuanthe competencies needed for those who provide professional development has received

little systematic attention in the kompetensi yang dibutuhkan bagi mereka yang

memberikan pengembangan profesional telah menerima sedikit perhatian sistematisdalam

literature on professional development, from national professional organizations or from

states. literatur tentang pengembangan profesional, dari organisasi profesional nasionalatau dari negara.

asuatu

ddressingddressing

ii

nClUsionnClUsion

Considerations related to inclusion further compound the above challenges. Pertimbangan

yang berkaitan dengan senyawa inklusi lebih lanjut tantangan di atas. Though federalregulations require the Meskipun peraturan federal memerlukan

percentage of young children with disabilities served in inclusive settings be maintained

or increased (Individuals with persentase anak-anak penyandang cacat disajikan dalampengaturan inklusif dapat dipertahankan atau ditingkatkan (Individu dengan

Disabilities Education Act of 2004), research has demonstrated that teachers often report

they are inadequately prepared Cacat Undang-Undang Pendidikan 2004), penelitian telah

menunjukkan bahwa guru sering melaporkan mereka tidak cukup dipersiapkan


11/29

to work with children with disabilities (Buysse, Wesley, Keyes, & Bailey, 1996; Chang,

Early, & Winton, 2005). untuk bekerja dengan anak-anak cacat (Buysse, Wesley, Keyes,

& Bailey, 1996; Chang, Awal, & Winton, 2005). In spite Meskipunof recognition of demographic changes in the children and families being served in early

childhood programs, content pengakuan perubahan demografis pada anak dan keluarga

yang dilayani dalam program anak usia dini, kontenrelated to ethnic, linguistic and ability diversity has been found to be insufficiently

represented in most early childhood terkait dengan etnis, bahasa dan keragaman

kemampuan telah ditemukan kurang terwakili dalam anak yang paling diniprofessional development (Center for the Study of Child Care Employment, 2008; Chang

et al., 2005; Maxwell et al., 2006; profesional pembangunan (Pusat Studi

Ketenagakerjaan Child Care, 2008;. Chang et al, 2005; Maxwell et al, 2006.;

Ray et al., 2006). Ray et al, 2006)..Typically, the professional development systems supporting regular early educators

operate separately from those systems Biasanya, sistem pengembangan profesional

pendidik pendukung awal rutin beroperasi secara terpisah dari sistem-sistem

that support special education teachers and specialists. bahwa guru dukungan khususpendidikan dan spesialis. This is despite the fact that effective inclusion relies on early

Hal ini terjadi walaupun fakta bahwa inklusi yang efektif bergantung pada awaleducators and early childhood special educators/specialists being able to provide

education and support to children and pendidik dan pendidik anak usia dini spesialis /

khusus yang mampu memberikan pendidikan dan dukungan untuk anak-anak dan

families in a collaborative fashion. keluarga secara kolaboratif.

Page 5Halaman 5



June 2011Juni 2011

http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci55State Approaches to the Development of Competencies that Support Inclusion Negara

Pendekatan Pengembangan Kompetensi yang Dukungan InklusiDespite the challenges, states are engaging in the difficult job of developing and revising

early childhood competencies to Meskipun tantangan, negara sedang terlibat dalam

pekerjaan yang sulit mengembangkan dan merevisi kompetensi anak usia dini untukinclude a focus on each and every child. termasuk fokus pada setiap anak dan setiap. To

examine more closely what states are doing in this regard, state competency Untuk

meneliti lebih dekat apa yang negara lakukan dalam hal ini, negara kompetensiand core knowledge documents provided by the National Child Care Information and

Technical Assistance Center (NCCIC) dan dokumen pengetahuan inti yang disediakanoleh Informasi Perawatan Anak Nasional dan Pusat Bantuan Teknis (NCCIC)were reviewed to determine the approaches that states have used to address the inclusion

of children with disabilities. ditinjau untuk menentukan pendekatan yang menyatakan

telah digunakan untuk mengatasi masuknya anak-anak cacat. An Sebuah

examination of competencies from the 28 states listed on the NCCIC website found thatwhile all competency documents on the pemeriksaan kompetensi dari 28 negara terdaftar

di situs web NCCIC menemukan bahwa sementara semua dokumen kompetensi pada


12/29

website included some content referring to children with disabilities, the

comprehensiveness of the content varied widely. situs termasuk beberapa konten merujuk

kepada anak-anak penyandang cacat, kelengkapan isi bervariasi.Three main approaches for including content on children with disabilities were identified:

Tiga utama pendekatan untuk termasuk konten pada anak-anak penyandang cacat

diidentifikasi: Infusing content supporting children with disabilities within competency domains.

Menanamkan konten yang mendukung anak-anak cacat dalam domain kompetensi. In

general, states taking this Secara umum, negara mengambil iniapproach embed content specific to children with disabilities into some, but not all

domains. Pendekatan menanamkan konten khusus untuk anak-anak cacat ke dalam

beberapa, tapi tidak semua domain.

Creating a separate domain that incorporates content specific to children withdisabilities. Menciptakan sebuah domain yang terpisah yang menggabungkan konten

khusus untuk anak-anak cacat.

Providing both a domain specific to children with disabilities and including content

supporting children with dis- Menyediakan kedua domain khusus untuk anak-anakpenyandang cacat dan termasuk anak-anak konten yang mendukung dengan dis-

abilities within some additional domains. kemampuan dalam beberapa domain tambahan.In all three approaches, content supporting children with disabilities ranged from broad

statements (eg, adding a phrase Dalam semua tiga pendekatan, konten yang mendukung

anak-anak cacat berkisar dari pernyataan yang luas (misalnya, menambahkan frase

similar to all children including children with special needs at the end of somestatements) to detailed statements (eg, mirip dengan "semua anak termasuk anak dengan

kebutuhan khusus" pada akhir beberapa pernyataan) untuk laporan rinci (misalnya,

describing the adaptation of materials and activities to meet the needs of children withdisabilities). menggambarkan adaptasi bahan-bahan dan kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan anak-anak penyandang cacat).

There are pros and cons to each of these approaches. Ada pro dan kontra untuk masing-masing pendekatan. While infusing inclusion into existing content domains integrates

Sementara inklusi menanamkan ke dalam domain mengintegrasikan konten yang ada

support for children with disabilities across areas of competence, there are concerns thatthe information could be easily dukungan untuk anak-anak penyandang cacat di seluruh

wilayah kompetensi, ada kekhawatiran bahwa informasi dapat dengan mudah

overlooked or that the focus on inclusion may be diluted. diabaikan atau bahwa fokus

pada inklusi dapat diencerkan. Creating a separate domain to address children withdisabilities Membuat sebuah domain yang terpisah untuk menangani anak-anak cacat

could potentially elevate or emphasize the importance of supporting children with

disabilities. berpotensi bisa mengangkat atau menekankan pentingnya mendukung anak-anak penyandang cacat. However, this could also Namun, ini juga bisa

give the impression that inclusion is a separate issue or a special domain that might be

applicable to only some programs. memberi kesan bahwa inklusi adalah masalah yangterpisah atau domain khusus yang mungkin dapat diterapkan untuk hanya beberapa

program.


13/29

The third approach provides a method for including both a clear focus on children with

disabilities and integrating Pendekatan ketiga menyediakan sebuah metode untuk

termasuk fokus yang jelas pada anak-anak penyandang cacat dan mengintegrasikansupport for children with disabilities across additional areas of competence. dukungan

untuk anak-anak penyandang cacat di area tambahan kompetensi. There are some

emerging efforts in a few Ada beberapa upaya yang muncul dalam beberapastates to develop a set of unified competencies that intentionally and systematically

address core competencies needed by negara untuk mengembangkan satu set kompetensi

terpadu yang sengaja dan sistematis alamat kompetensi inti yang dibutuhkan olehall educators as well as more specialized competencies for early educators who provide

inclusion support. semua pendidik serta kompetensi yang lebih khusus bagi pendidik

awal yang memberikan dukungan inklusi. Currently, no Saat ini, tidak

empirical evidence supports one approach over the other. bukti empiris mendukung satupendekatan di atas yang lain.

The competencies from these 28 states were also examined to determine the approaches

used to include content on Kompetensi dari 28 negara ini juga diperiksa untuk

menentukan pendekatan yang digunakan untuk memasukkan konten disupporting the needs of children who are DLLs. mendukung kebutuhan anak-anak yang

DLL. The approaches were similar to those used to include content addressingPendekatan serupa dengan yang digunakan untuk memasukkan konten mengatasi

the needs of children with disabilities. kebutuhan anak-anak penyandang cacat. The

majority of the competency documents on the NCCIC website included some Mayoritas

dokumen kompetensi di situs NCCIC termasuk beberapamention of children with diverse language needs, with comprehensiveness varying

widely. menyebutkan anak-anak dengan kebutuhan bahasa yang beragam, dengan

berbagai kelengkapan luas. Content ranged from statements Konten berkisar dari laporanon simply being responsive to the language spoken by the child to using strategies and

activities to increase and maintain pada hanya bersikap responsif terhadap bahasa yang

digunakan oleh anak untuk menggunakan strategi dan kegiatan untuk meningkatkan danmempertahankan

language and literacy skills in both home and English languages. bahasa dan

keterampilan keaksaraan baik di rumah dan bahasa Inggris.Relationship of Competencies to Professional DevelopmentHubungan Kompetensi untuk

Pengembangan Profesional

While the development of standards and competencies can be a complex task, even more

challenging is ensuring that Sedangkan pengembangan standar dan kompetensi bisamenjadi tugas yang kompleks, bahkan lebih menantang adalah memastikan bahwa

competencies, specifically those that support inclusion, play a central role in the

preparation and support of the early kompetensi, khususnya mereka yang mendukunginklusi, memainkan peran sentral dalam persiapan dan dukungan dari awal

childhood workforce. anak tenaga kerja. Professional development provides the

mechanism for moving competencies off of the shelf and Pengembangan profesionalmenyediakan mekanisme untuk memindahkan kompetensi off dari rak dan

into action. ke dalam tindakan. However, few linkages between competencies and the

professional development available for practitioners Namun, beberapa hubungan antara

kompetensi dan pengembangan profesional yang tersedia untuk praktisi


14/29

exist according to a report from the National Center for Research on Early Childhood

Education (Howes et al., 2008). ada menurut laporan dari Pusat Nasional untuk Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini (Howes dkk., 2008).

Page 6Halaman 6


untuk Pendidik Anak Usia Dini dalam Konteks Inklusi |June 2011Juni 2011http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci66

To address this gap, some states are creating formal connections between competencies

and professional development Untuk mengatasi kesenjangan ini, beberapa negaramenciptakan hubungan formal antara kompetensi dan pengembangan profesional

through accountability systems. melalui sistem akuntabilitas. To examine how states are

attempting to strengthen the relationship between competencies Untuk mengkajibagaimana negara sedang berusaha untuk memperkuat hubungan antara kompetensi

and professional development, three types of accountability systems with professional

development components were dan pengembangan profesional, tiga jenis sistemakuntabilitas dengan komponen pengembangan profesional yang

considered: (a) certification and licensure of early educators, (b) career ladders, and (c)

child care program licensure dianggap: (a) sertifikasi dan lisensi pendidik awal, (b)

tangga karir, dan (c) anak lisensi program perawatanand Quality Rating and Improvement Systems (QRIS). dan Kualitas Sistem Penilaian dan

Perbaikan (QRIS).

CC

ertifiCation andertifiCation dan

ll

iCensUre for theiCensUre untuk

eearlyyuki anggraini

CC

hildhoodhildhood

WW

orkforCeorkforCe

Traditionally, teacher certification and licensure has been based on coursework anddegrees with a focus on teachers Secara tradisional, guru sertifikasi dan lisensi telah

didasarkan pada kursus dan derajat dengan fokus pada guru

in kindergarten through grade twelve. di TK sampai kelas dua belas. For the most part,early care and education programs have operated outside of Untuk yang paling bagian,

perawatan dini dan pendidikan program telah beroperasi di luarthe teacher licensure system. sistem guru lisensi. However, as states move toprofessionalize the early childhood field, and more states are Namun, sebagai negara

pindah ke memprofesionalkan bidang anak usia dini, dan negara lebih banyak

investing in publicly funded pre-K programs, licensure and certification of early

educators are being used as strategies for berinvestasi dalam didanai publik program pra-K, lisensi dan sertifikasi pendidik awal sedang digunakan sebagai strategi untuk


15/29

addressing the quality of the workforce. menangani kualitas tenaga kerja. While state pre-

K programs have raised the educational requirements for teachers Sementara negara pra-

K program telah menaikkan persyaratan pendidikan untuk guruin state-funded pre-K programs (Bueno, Darling-Hammond, & Gonzales, 2010),

requirements for other early educators di negara-didanai program pra-K (Bueno, Darling-

Hammond, & Gonzales, 2010), persyaratan untuk pendidik awal lainnyavary widely and are generally lower than those for teachers in state-funded pre-K

programs (Bureau of Labor Statistics, sangat bervariasi dan umumnya lebih rendah dari

yang untuk guru di negara-didanai program pra-K (Biro Statistik Tenaga Kerja,2010). 2010). To address this discrepancy, some states are looking at alternative forms of

certification for child care teachers, Untuk mengatasi perbedaan ini, beberapa negara

sedang mencari bentuk-bentuk alternatif sertifikasi untuk guru penitipan anak,

including early childhood certification based on continuing education credits (CEU) orrequired number of clock hours termasuk sertifikasi anak usia dini berdasarkan kredit

pendidikan berkelanjutan (CEU) atau jumlah yang diperlukan jam jam

of professional development. pengembangan profesional. Ensuring that the professional

development approved for CEUs or professional development Memastikan bahwapengembangan profesional disetujui untuk pengembangan CEUs atau profesional

requirements reflects early educator competencies is one avenue for providing the earlychildhood workforce with mencerminkan persyaratan kompetensi pendidik dini

merupakan salah satu jalan untuk menyediakan tenaga kerja anak usia dini dengan

professional development in key content areas, including content related to children with

disabilities and DLLs. pengembangan profesional di bidang konten utama, termasukkonten yang terkait dengan anak-anak cacat dan DLL.

CC

areerareer

ll

adderspenambah

Additionally, states may link certification, coursework, and professional developmentwith a career ladder. Selain itu, negara dapat membuat link sertifikasi, kursus, dan

pengembangan profesional dengan tangga karir. A career ladder Sebuah tangga karir

provides a framework for recognizing and tracking progress as early educators movethrough career levels ranging from menyediakan kerangka kerja untuk mengenali dan

pelacakan kemajuan sebagai pendidik awal bergerak melalui tingkat karir mulai dari

initial to more advanced certification, degrees, and licensing to qualify them to assume

certain roles. awal untuk sertifikasi lebih maju, derajat, dan lisensi untuk memenuhisyarat mereka untuk mengasumsikan peran tertentu. Competencies, if they Kompetensi,

jika mereka

are utilized as the basis for professional development linked to movement up a careerladder, can help ensure a systematic dimanfaatkan sebagai dasar untuk pengembangan

profesional terkait dengan gerakan naik tangga karir, dapat membantu memastikan

sistematisapproach to development of the knowledge and skills of the early childhood workforce.

Pendekatan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan dari tenaga kerja anak

usia dini. It is important to note that career Hal ini penting untuk dicatat bahwa karir


16/29

ladders may target a single sector (eg, child care) rather than the broader early childhood

field, thus limiting their influence. tangga dapat menargetkan satu sektor (misalnya,

perawatan anak) daripada bidang yang lebih luas anak usia dini, sehingga membatasipengaruh mereka.

CC

hildHildCC

areyang

PP

rogramrogram

ll

iCensUre andiCensUre dan

QT

UalityUality

rr

ating andAting dan

iimProvementmProvement

ss

ystemsystems

(Qris)(Qris)

Child care licensure and Quality Rating and Improvement Systems (QRIS) are related

components of a voluntary state Penitipan anak lisensi dan Penilaian Kualitas dan SistemPerbaikan (QRIS) adalah komponen terkait keadaan sukarela

system for assessing, monitoring, and improving the quality of early childhood programs

and offer the potential for forging a sistem untuk menilai, memantau, dan meningkatkankualitas program anak usia dini dan menawarkan potensi untuk menempa

connection between professional development and competencies. hubungan antara

pengembangan profesional dan kompetensi. Child care licensure may contain baselinerequirements for Anak lisensi perawatan kesehatan mungkin berisi persyaratan dasar

untuk

professional development and is often the first rung in multiple steps in a QRIS.pengembangan profesional dan sering anak tangga pertama dalam beberapa langkah

dalam suatu QRIS. A QRIS generally includes a standard related Sebuah QRIS umumnya

termasuk standar terkait

to professional development and staff qualifications. untuk pengembangan profesionaldan kualifikasi staf. This provides the opportunity for states to incorporate requirements

Hal ini memberikan kesempatan bagi negara untuk memasukkan kebutuhan

for professional development based on early educator competencies. untukpengembangan profesional berdasarkan kompetensi pendidik awal. Currently, fewer than

half of the states have a fully Saat ini, kurang dari setengah dari negara memiliki

sepenuhnyafunctioning statewide QRIS (NCCIC, 2010), and there are few formal connections

between QRIS and competencies (Howes berfungsi di seluruh negara bagian QRIS

(NCCIC, 2010), dan ada hubungan formal antara beberapa QRIS dan kompetensi (Howes


17/29

et al., 2008). et al., 2008). However, child care program licensure and QRIS provide

promising avenues for systematically linking Namun, program perawatan anak lisensi

dan QRIS memberikan jalan yang menjanjikan untuk menghubungkan sistematiscompetencies to state-wide professional development initiatives. kompetensi untuk

seluruh negara bagian inisiatif pengembangan profesional. This could be accomplished

by instituting a requirement Hal ini dapat dicapai dengan melembagakan persyaratanthat professional development accepted for program licensure or QRIS is based on

competencies that address inclusion. bahwa pengembangan profesional diterima untuk

lisensi program atau QRIS didasarkan pada kompetensi yang inklusi alamat. For Untukexample, in New Mexico, approved training for their QRIS must be based on their

inclusive core competencies. Misalnya, di New Mexico, disetujui pelatihan untuk QRIS

mereka harus didasarkan pada kompetensi inti mereka inklusif.

Creating connections between competencies and accountability systems is a complex taskthat requires systematic planning Menciptakan hubungan antara kompetensi dan sistem

akuntabilitas adalah tugas kompleks yang membutuhkan perencanaan yang sistematis

and collaboration. dan kolaborasi. Examples of selected states that have made these

connections are provided in the Appendix. Contoh negara yang dipilih yang telahmembuat koneksi ini disediakan dalam Lampiran. Even states that Bahkan menyatakan

bahwa

Page 7Halaman 7




have accomplished a certain level of connection between professional development,

accountability systems and competencies telah mencapai tingkat tertentu hubungan antara

pengembangan profesional, sistem akuntabilitas dan kompetensistill face challenges. masih menghadapi tantangan. States have multiple accountability

systems (Rohrbough, Krajec, & Winton, 2011), multiple early childhood Amerika

memiliki sistem akuntabilitas beberapa (Rohrbough, Krajec, & Winton, 2011), beberapaanak usia dini

teacher licensing systems, (Bornfreund, 2011), and sometimes multiples sets of early

childhood competencies. sistem perizinan guru, (Bornfreund, 2011), dan terkadangkelipatan set kompetensi anak usia dini.

Summary and RecommendationsRingkasan dan Rekomendasi

The development and utilization of early educator competencies that support inclusion iscomplicated. Pengembangan dan pemanfaatan kompetensi pendidik awal yang inklusi

dukungan rumit. Guidance provided to Bimbingan yang diberikan kepadastates is limited, and evidence on effective approaches is absent. negara terbatas, danbukti tentang pendekatan yang efektif tidak ada. It is encouraging to learn that states are

addressing support Hal ini mendorong untuk belajar bahwa negara-negara yang

menangani dukungan

for children with disabilities in their early educator competencies. untuk anak-anakpenyandang cacat dalam kompetensi awal mereka pendidik. It is also encouraging that

efforts to professionalize Hal ini juga mendorong bahwa upaya untuk memprofesionalkan


18/29

the early childhood field include putting into place accountability and professional

development systems. bidang anak usia dini termasuk menempatkan ke tempat

akuntabilitas dan sistem pengembangan profesional. However, it is Namun,discouraging that these elements may not be linked (Howes et al., 2008). mengecilkan

bahwa elemen-elemen tidak dapat dihubungkan (Howes dkk., 2008). It is time to connect

the dots. Ini adalah waktu untuk menghubungkan titik-titik. Linking theseMenghubungkan

elements will not be easy and will require multiple agencies and organizations to work

together. unsur yang tidak akan mudah dan akan memerlukan beberapa lembaga danorganisasi untuk bekerja sama. The current emphasis on Penekanan saat ini pada

the quality of the early childhood workforce compels us to provide some guidance to

states as they move forward in this kualitas tenaga kerja anak usia dini memaksa kami

untuk menyediakan bimbingan untuk negara ketika mereka bergerak maju dalam hal inieffort. usaha. The following recommendations are for states developing, refining and

utilizing early educator competencies to build Rekomendasi-rekomendasi berikut bagi

negara-negara berkembang, memperbaiki dan memanfaatkan kompetensi pendidik awal

untuk membangunthe quality of the early childhood workforce: kualitas tenaga kerja anak usia dini:

Require cross-sector collaboration among key early childhood sectors Membutuhkanlintas sektor kolaborasi antara sektor kunci anak usia dini

2 2

, including families and practitioners, in the , Termasuk keluarga dan praktisi, dalam

development ofall components of the early childhood system, including thecompetencies; pengembangan semua komponen sistem anak usia dini, termasuk

kompetensi;

Unify national personnel standards and require that they be used as the framework forstate competencies; Menyatukan standar nasional personil dan memerlukan bahwa

mereka dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk kompetensi negara;

Update competencies periodically to reflect existing and emerging research-basedpractices that support inclusion Update berkala untuk mencerminkan kompetensi yang

ada dan muncul berbasis penelitian praktek-praktek yang mendukung inklusi

and the changing demographics of the children and families served; dan perubahandemografi anak-anak dan keluarga yang dilayani;

Ensure that professional development requirements related to early educator

certification and teacher licensure Memastikan bahwa kebutuhan pengembangan

profesional yang terkait dengan sertifikasi pendidik awal dan lisensi guruare based on competencies that incorporate content on children with disabilities, and

DLLs; didasarkan pada kompetensi yang menggabungkan konten pada anak-anak cacat,

dan DLL; Require competency-based professional development, including content on children

with disabilities and DLLs, for Membutuhkan berbasis kompetensi pengembangan

profesional, termasuk konten pada anak-anak penyandang cacat dan DLL, untukthe initial rung of child care and licensure and all levels of ratings in a QRIS; anak tangga

awal dari perawatan anak dan lisensi dan semua tingkat dari peringkat di QRIS;


19/29

Develop competencies for professional development providers that include content

supporting inclusion, along Mengembangkan kompetensi untuk penyedia

pengembangan profesional yang mencakup inklusi konten yang mendukung, bersamawith expertise in effectively delivering the content to the learners who need it. dengan

keahlian secara efektif memberikan konten kepada peserta didik yang membutuhkan.

Recent guidelines to states applying for the RTTELC grants, jointly administered by theUS Department of Education and the Terakhir pedoman untuk negara menerapkan untuk

RTT-ELC hibah, bersama-sama dikelola oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat

danUS Department of Health and Human Services, are encouraging in this respect. US

Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, yang mendorong dalam hal ini. The

guidelines state that competencies must, Negara pedoman bahwa kompetensi "harus,

at a minimum, be evidence-based; incorporate knowledge and application of the State'sEarly Learning and Development minimal, harus berbasis bukti, menggabungkan

pengetahuan dan penerapan Early Learning Negara dan Pembangunan

Standards, the State's Comprehensive Assessment System, child development, and

strategies for working with families; and Standar, Penilaian Komprehensif SistemNegara, perkembangan anak, dan strategi untuk bekerja dengan keluarga, dan

incorporate feedback from experts at the State's postsecondary institutions and other earlylearning and development experts memasukkan umpan balik dari para ahli di institusi

postsecondary Negara dan pembelajaran usia dini lainnya dan ahli pembangunan "

(US Department of Education & US Department of Health and Human Services, 2011, p.

21). (Departemen Pendidikan AS & US Departemen Kesehatan dan LayananKemanusiaan, 2011, hal 21). RTTELC guidelines also state that RTT-ELC Pedoman

juga menyatakan bahwa

workforce competencies should align with credentials and degrees and with professionaldevelopment opportunities. kompetensi tenaga kerja harus sejajar dengan kredensial dan

derajat dan dengan kesempatan pengembangan profesional. Adding that Menambahkan

bahwacompetencies include strategies for working with children with disabilities and DLL and

link to national standards would strengthen kompetensi mencakup strategi untuk bekerja

dengan anak-anak penyandang cacat dan DLL dan link ke standar nasional akanmemperkuat

the guidelines to an even greater extent. pedoman ke tingkat yang lebih besar. The

continuing national push for a competent and confident early childhood workforce

Dorongan nasional terus untuk tenaga kerja anak usia dini yang kompeten dan percayadiri

and high quality inclusive programs and services provide the opportunity and motivation

to make competencies a linchpin in state dan program inklusif kualitas tinggi dan layananyang memberikan kesempatan dan motivasi untuk membuat kompetensi pasak pd as roda

di negara

professional development systems in ways that support each and every child and his orher family. profesional pengembangan sistem dengan cara yang mendukung anak setiap

dan keluarganya.2 Early Childhood Advisory Council legislation identifies key sectors as child care,

public school (Title 1, pre-K, 619), Head Start,2 Anak Usia Dini Dewan Penasehat


20/29

legislasi mengidentifikasi sektor-sektor kunci seperti perawatan anak, sekolah umum(Judul 1, pra-K, 619), Head Start,health or mental health, Part C, Institutions of Higher Education (IHEs), and other

entities and agencies determined to bekesehatan atau kesehatan mental, Bagian C,

Lembaga Pendidikan Tinggi (IHEs), dan entitas lainnya dan lembaga bertekad untuk

menjadirelevant by the governor of their state (Satkowski, 2009).relevan oleh gubernur negara

mereka (Satkowski, 2009).Other considerations include ensuring that voices of familiesandPertimbangan lainnya termasuk memastikan bahwa suara-suara keluarga danpractitioners are represented.praktisi yang diwakili.

Page 8Halaman 8



June 2011Juni 2011http://community.fpg.unc.edu/npdcihttp://community.fpg.unc.edu/npdci

88

State NegaraCompetencies/Core Kompetensi / Core

Knowledge and Approach Pengetahuan dan Pendekatan

Taken to Address Inclu- Dibawa ke Alamat inclu-

sion* Sion *Connection to a Koneksi ke

Career Ladder Karir Tangga

Connection to Koneksi kePersonnel Certification Sertifikasi Personil

and Licensing dan Perizinan

Connection to Koneksi ke

Program Licensure and/or QRIS Program Lisensi dan / atau QRISIllinois Illinois

ECE Credential Content Areas Konten Bukti PADU Daerah

from the Gateways to Oppor- dari Gateway untuk kesempatan yangtunity Professional Develop- Mengembangkan Profesional tunity-

ment Advisory Council. pemerintah Dewan Penasehat.

http://www.ilgateways.com/ http://www.ilgateways.com/en/ece-credential-content- en/ece-credential-content-

areas daerah

Illinois's Competencies Illinois Kompetensicontain 7 content areas orga- berisi 7 area konten organisasi-

nized into 6 levels. nized menjadi 6 level. Content Kontento support children with dis- untuk mendukung anak-anak dengan dis-abilities is embedded within 6 kemampuan tertanam dalam 6

of the 7 content areas and is dari 7 bidang isi dan

addressed within levels 2-6. dibahas dalam tingkat 2-6.

Illinois' career lattice Illinois 'karir kisiis organized into 6 diatur menjadi 6

levels ranging from tingkat mulai dari


21/29

noncredit commu- noncredit komunitas-

nity-based training nity pelatihan berbasis

through completion melalui penyelesaianof a graduate degree. gelar pascasarjana.

Education and Pendidikan dan

training at all levels pelatihan di semua tingkatanis aligned with the sejalan dengan

Content Areas. Daerah konten.

Illinois' voluntary ECE Illinois 'sukarela PADUcredential is based on the credential adalah didasarkan pada

Gateway's to Opportunity Gateway untuk Peluang

content areas. area konten.

http://www.ilgateways.com/ http://www.ilgateways.com/ececredentials.aspx ececredentials.aspx

Illinois Quality Counts: Quality Rating Illinois Kualitas Hitungan: Penilaian Kualitas

System (QRS) is linked to the Level 1 Sistem (QRS) dihubungkan ke Tingkat 1

ECE credential PADU credentialhttp://www.inccrra.org/quality-rating- http://www.inccrra.org/quality-rating-

system sistemIllinois's child care program licensure Illinois program perawatan anak lisensi

requires 15 clock hours of PD per staff memerlukan jam jam 15 PD per staf

member, the PD is not linked with the anggota, PD tidak terkait dengan

content areas konten daerahhttp://www.state.il.us/dcfs/docs/407. http://www.state.il.us/dcfs/docs/407.

pdf pdf

Ne New Mexico w Meksiko

Common Core Content andInti umum Konten danAreas of Specialization forBidang Spesialisasi untukPersonnel Preparation inPersonil Persiapan

Early Care, Education andPerawatan Awal, Pendidikan danFamily Support in NewDukungan keluarga di NewMexico: Entry ThroughMeksiko: Masuk Melalui

Master's Levelprepared by Tingkat masterdisiapkan oleh

the Higher Education Early Pendidikan Tinggi Dini

Childhood Task Force for the Anak Satuan Tugas untukNew Mexico Child Develop- Baru Anak-Mengembangkan Meksiko

ment Board, Dewan pemerintah,

http://www.newmexicokids. http://www.newmexicokids.org/Resource/Library/LaRis- org/Resource/Library/LaRis-

traPDF/ccc%20indicator.pdf traPDF / ccc% 20indicator.pdf

New Mexico's Core Content New Mexico Core Kontencontains 9 competency berisi 9 kompetensi

areas. daerah. Content to support Konten untuk mendukung

children with disabilities is anak-anak cacat yang

embedded within 8 of the 9 tertanam dalam 8 dari 9


22/29

core content areas inti konten daerah

The competency Kompetensi

levels from the Com- tingkat dari Com-mon Core Content Inti mon Konten

are matched to the dicocokkan dengan

four levels of New Baru empat tingkatMexico's career Meksiko karir

lattice: kisi:

http://www.newmexi- http://www.newmexi-cokids.org/content/ cokids.org / konten /

caregivers_and_edu- caregivers_and_edu-

cators/training_edu- cators/training_edu-

cation_certification/ cation_certification /certification_options/ certification_options /

All levels of New Mexico's Semua tingkat Baru Meksiko

voluntary early childhood sukarela awal masa kanak-kanak

certification and licensure sertifikasi dan lisensirequire completion of course- memerlukan penyelesaian tentu saja-

work. pekerjaan. All of NM's institutions Semua lembaga NMof higher education include pendidikan tinggi termasuk

the common core content in isi umum inti dalam

their coursework. kursus mereka.

Approved training, based on NM's Disetujui pelatihan, berdasarkan itu NMcommon core content, is required isi inti umum, diperlukan

for star ratings. untuk peringkat bintang. Completion of an Penyelesaian dari

approved, six-hour course on inclusion disetujui, enam jam kursus pada inklusiis required for a rating of 3 stars. diperlukan untuk peringkat bintang 3.

The course must be completed by all Kursus ini harus diselesaikan oleh semua

administrative and classroom staff, administrasi dan staf kelas,and family care providers. dan keluarga penyedia layanan.

Look for the Stars: Carilah Bintang:

http://www.newmexicokids.org/#. http://www.newmexicokids.org/ #.pages.stars.index.cfm pages.stars.index.cfm

* For the purpose of this table, competencies were considered as addressing inclusion

when children with disabilities/ * Untuk tujuan tabel ini, kompetensi dianggap sebagai

inklusi menangani ketika anak-anak penyandang cacat /special needs were specifically mentioned and/or when skills and knowledge related to

IEPs and IFSPs were addressed. kebutuhan khusus secara khusus disebutkan dan / atau

ketika keterampilan dan pengetahuan yang terkait dengan IEPs dan IFSPs itu ditujukan.

Page 9Halaman 9




ReferencesReferensi


23/29

Bellm, D. (2005).Establishing teacher competencies in early care and education: Areview of current models andBellm, D. (2005) Membangun kompetensi guru dalam

perawatan dan pendidikan: Sebuah tinjauan model saat ini dan. options for California (Policy Brief).pilihan untuk California (Policy Brief). Center for

the Study of Child Care Employment. Pusat Studi Ketenagakerjaan Child Care. Retrieved

from http://www. Diperoleh dari http://www.eric.ed.gov/PDFS/ED494181.pdf eric.ed.gov/PDFS/ED494181.pdf

Bornfreund, LA (2001). Getting in sync. Bornfreund, LA (2001). Mendapatkan di sync.Revamping licensing and preparation for teachers in pre-k, kindergar-Pembenahan

perizinan dan persiapan bagi para guru di pra-k, kindergar-

ten, and the early grades. New America Foundation, Washington, DC.sepuluh, dan nilaiawal. New America Foundation, Washington, DC. Available at: Newamerica.net

Tersedia di: Newamerica.netBueno, M., Darling-Hammond, L., & Gonzales, D. (2010).A matter of degrees:

Preparing teachers for the pre-KBueno, M., Darling-Hammond, L., & Gonzales, D.

(2010) Masalah derajat:. Mempersiapkan guru pra-K

classroom (Education Reform Series). Washington, DC: PEW Center on the States. kelas(Seri Reformasi Pendidikan) Washington, DC: Pew Center diAmerika.. Available at:

http://www. Tersedia di: http://www.preknow.org/documents/teacherquality_march2010.pdf

preknow.org/documents/teacherquality_march2010.pdf

Bureau of Labor Statistics. Biro Statistik Tenaga Kerja. (2010). Occupational outlook

handbook, (201011 ed.). (2010)Pekerjaan prospek buku, (2010-11 ed.).. Retrieved fromDiperoleh dari

http://www.bls.gov/oco/ocos170.htm#training http://www.bls.gov/oco/ocos170.htm #

pelatihanBuysse, V., Wesley, PW, Keyes, L., & Bailey, DB (1996). Buysse, V., Wesley, PW,

Keyes, L., & Bailey, DB (1996). Assessing the comfort zone of child care teachers in

serving Menilai zona kenyamanan guru penitipan anak dalam melayaniyoung children with disabilities.Journal of Early Intervention, 20, 189-204. anak-anak

muda penyandang cacat.Journal of Intervensi Dini, 20, 189-204.

Buysse, V., Winton, PJ, & Rous, B. (2009). Buysse, V., Winton, PJ, & Rous, B. (2009).Reaching consensus on a definition of professional development for the Mencapai

konsensus mengenai definisi pengembangan profesional untuk

early childhood field. Topics in Early Childhood Special Education, 28, 235-243. anak

usia dini lapangan. Topik dalam Pendidikan Anak Usia Dini Khusus, 28, 235-243.Center for the Study of Child Care Employment. Pusat Studi Ketenagakerjaan Child

Care. (2008).Early childhood educator competencies: A literature review . (2008)kompetensi pendidik PAUD: Sebuah tinjauan literaturof current best practices, and a public input process on next steps for California.

Berkeley: University of Cali-praktek terbaik saat ini, dan proses masukan darimasyarakat mengenai langkah-langkah berikutnya untuk California Berkeley:.

University of Cali-

fornia, Center for the Study of Child Care Employment, Institute for Research on Labor

and Employment. fornia, Pusat Studi Ketenagakerjaan Pengasuhan Anak, Lembaga

Penelitian Ketenagakerjaan.


24/29

Chang, F., Early, D., & Winton, P. (2005). Chang, F., Awal, D., & Winton, P. (2005).

Early childhood teacher preparation in special education at 2- and 4-year Anak usia dini

persiapan guru pendidikan khusus di 2 - dan 4-tahuninstitutions of higher education.Journal of Early Intervention, 27, 110-124. institusi

pendidikan tinggi.Journal of Intervensi Dini, 27, 110-124.

Council for Exceptional Children (CEC), Division for Early Childhood. Dewan AnakLuar Biasa (CEC), Divisi Anak Usia Dini. (2008). (2008). Early childhood special

education/ Pendidikan awal kanak-kanak khusus /

early intervention (birth to age 8) specialist standards with CEC advanced common core.awal intervensi (lahir sampai usia 8) spesialis standar dengan inti canggih KTK umum.

Available at: Tersedia di:

http://www.dec-sped.org/uploads/docs/about_dec/position_concept_papers/DEC

%20ECSE-EI%20w_CEC%20 http://www.dec-sped.org/uploads/docs/about_dec/position_concept_papers/DEC% 20ECSE-EI%

20w_CEC% 20

Advanced%20Standards%2010-08.pdf Lanjutan% 20Standards% 2010-08.pdf

Division for Early Childhood (DEC)/National Association for the Education of YoungChildren (NAEYC). Divisi Anak Usia Dini (Desember) / Asosiasi Nasional untuk

Pendidikan Anak Muda (NAEYC). (2009).Early (2009).Awalchildhood inclusion: A joint position statement of the Division for Early Childhood

(DEC) and the Nationalanak inklusi: Sebuah pernyataan posisi sendi Divisi untuk AnakUsia Dini (Desember) dan NationalAssociation for the Education of Young Children (NAEYC). Chapel Hill: The Universityof North Carolina, FPGAsosiasi untuk Pendidikan Anak Muda (NAEYC) ChapelHill:.

University of North Carolina, FPG

Child Development Institute. Lembaga Pengembangan Anak.Fortuny, K., Hernandez, DJ, & Chaudry, A. (2010). Young children of immigrants: The

leading edge of America's Fortuny, K., Hernandez, DJ, & Chaudry, A. (2010) anak-anakmuda imigran:. Tepi terkemuka Amerikafuture (Policy Brief). masa depan (Policy Brief). Washington, DC: The Urban Institute.

Washington, DC: The Urban Institute.

Frey, WH (2011).America's diverse future: Initial glimpses at the US child population

from the 2010 Census. Frey, WH (2011) beragam masa depan Amerika: sekilas awal

pada populasi anak-anak AS dari Sensus 2010..

Washington, DC: Brookings Institution, Metropolitan Policy Program. Washington, DC:

Brookings Institution, Metropolitan Kebijakan Program.Harbin, G., Rous, B., & McLean, M. (2005). Harbin, G., Rous, B., & McLean, M.

(2005). Issues in designing state accountability systems.Journal of Early Inter- Isu dalam

merancang sistem negara akuntabilitas.Journal of Awal Inter-vention, 27, 137-164.Konvensi, 27, 137-164.

Howes, C., Pianta, RC, Bryant, DM, Hamre, B., Downer, JT, & Soliday-Hong, S. (2008).Ensuring effective teach- Howes, C., Pianta, RC, Bryant, DM, Hamre, B., Downer, JT, &Soliday-Hong, S. (2008). Memastikan efektif mengajar-

ing in early childhood education through linked professional development systems,quality rating systems,ing dalam pendidikan anak usia dini melalui sistem terkait

pengembangan profesional, sistem mutu rating,


25/29

and state competencies: The role of research in an evidence-driven system.

Charlottesville: University ofdan negara kompetensi: Peran penelitian dalam sebuah

sistem bukti-didorong Charlottesville:. UniversitasVirginia, National Center for Research on Early Childhood Education. Virginia, Pusat

Nasional untuk Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini.

Individuals with Disabilities Education Act of 2004 (IDEA),Pub. Individu PenyandangCacat Undang-Undang Pendidikan Tahun 2004 (IDEA),Pub.L. No. 108-446. For

complete source of information,L. Tidak 108-446.. Untuk sumber informasi yang

lengkap,go to http://idea.ed.gov/pergi ke http://idea.ed.gov/

Maxwell, KL, Lim, CI., & Early, DM (2006).Early childhood teacher preparationprograms in the United States: Maxwell, KL, Lim, CI, & Dini, DM (2006)Awal masa

kanak-kanak program persiapan guru di Amerika Serikat..:

National report. Chapel Hill: The University of North Carolina, FPG Child Development

Institute.Laporan nasionalChapelHill:. University of North Carolina, FPG Lembaga

Pengembangan Anak.

Page 10Halaman 10Competencies for Early Childhood Educators in the Context of Inclusion |Kompetensi



National Association for the Education of Young Children, (2011). 2010 NAEYCStandards for Initial & AdvancedAsosiasi Nasional untuk Pendidikan Anak Muda,

(2011). 2010 Standar NAEYC untuk awal & LanjutanEarly Childhood Professional Preparation Programs For use by Associate,Baccalaureate and Graduate De-Anak Usia Dini Program Persiapan Profesional Untuk

penggunaan oleh Associate, Baccalaureate dan Pascasarjana De-gree Programs. National Association for the Education of Young Children, Washington,

DC Available at: http://gree Program Nasional Asosiasi untuk Pendidikan Anak Muda,

Washington, DC Tersedia di:. http://www.naeyc.org/files/ecada/file/NAEYC%20Initial%20and%20Advanced%20Standards

%206_2011-final.pdf www.naeyc.org / file / ecada / file /% 20Initial% 20dan% NAEYC

20Advanced% 20Standards% 206_2011-final.pdfNational Child Care Information and Technical Assistance Center (NCCIC). Perawatan

Anak Nasional Pusat Informasi dan Bantuan Teknis (NCCIC). (2007).Early childhoodprofessional(2007)Awal masa kanak-kanak profesional.development systems toolkit. Retrieved from

http://nccic.acf.hhs.gov/pubs/goodstart/index.htmlpengembangan sistem toolkit.Diperoleh dari http://nccic.acf.hhs.gov/pubs/goodstart/index.html

National Child Care Information and Technical Assistance Center (NCCIC). State core

knowledge and/or competen- Perawatan Anak Nasional Pusat Informasi dan Bantuan

Teknis (NCCIC).Negara inti pengetahuan dan / atau competen-cies. Retrieved from http://nccic.acf.hhs.gov/pubs/goodstart/corekc.htmlan kebijakan.

Diperoleh dari http://nccic.acf.hhs.gov/pubs/goodstart/corekc.html


26/29

National Child Care Information and Technical Assistance Center (NCCIC). Perawatan

Anak Nasional Pusat Informasi dan Bantuan Teknis (NCCIC). (2010). Quality rating &

improvement(2010).Kualitas Peringkat & perbaikansystem resource guide. Retrieved from

http://nccic.acf.hhs.gov/qrisresourceguide/index.cfm?do=qrisaboutsumber daya sistem

panduan. Diperoleh dari http://nccic.acf.hhs.gov/qrisresourceguide/index.cfm?do=qrisabout

National Council for Accreditation of Teacher Education (2010). Transforming teacher

education through clinicalDewan Nasional untuk Akreditasi Pendidikan Guru (2010).Transformasi pendidikan guru melalui klinispractice: A national strategy to prepare effective teachers. Washington, DC: Author.

praktek:. Sebuah strategi nasional untuk mempersiapkan guru yang efektifdi

Washington, DC: Author.National Professional Development Center on Inclusion (NPDCI). Pusat Pengembangan

Profesional Nasional tentang Inklusi (NPDCI). (2008). What do we mean by professionalde- (2008)Apa yang kita maksud dengan profesional de-.

velopment in the early childhood field? Chapel Hill: The University of North Carolina,FPG Child DevelopmentPembangunan di bidang anak usia dini ChapelHill: University

of North Carolina, FPG Perkembangan Anak

Institute, Author. Institute, Penulis.Ray, A., Bowman, B., & Robbins, J. (2006).Preparing early childhood teachers to

successfully educate allRay, A., Bowman, B., & Robbins, J. (2006). Mempersiapkanguru anak usia dini untuk berhasil mendidik semuachildren: The contribution of state boards of higher education and national professional

accreditationanak: Kontribusi dewan negara dan nasional pendidikan tinggi profesionalakreditasiorganizations. Chicago, IL: Erikson Institute. organisasi Chicago,IL:. Erikson Institute.

Retrieved from Diperoleh darihttp://www.fcd-us.org/sites/default/files/ContributionsofStateBoards.pdf http://www.fcd-

us.org/sites/default/files/ContributionsofStateBoards.pdfRohrbough,S., Krajec, V., & Winton, P., (2011).PQR(I)S: The intersection of qris, pd,

and inclusion. A presentation . Rohrbough, S., Krajec, V., & Winton, P., (2011)PQR(saya) S: Perpotongan qris, pd, dan inklusi Sebuahpresentasi.at the National Association for the Education of Young ChildrenProfessional

Development Conference, di Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Anak-Profesional

Muda Konferensi Pembangunan,Providence, RI, June 2011. Providence, RI, Juni 2011. Available at: Tersedia di:

http://community.fpg.unc.edu/resources/presentations/QRISPDINclusion_final.pdf/view

http://community.fpg.unc.edu/resources/presentations/QRISPDINclusion_final.pdf/viewSatkowski, C. (2009). The next step in systems-building. Satkowski, C. (2009).Langkah

berikutnya dalam sistem-bangunan.Early childhood advisory councils and federal

efforts toAwal masa kanak-kanak dewan penasehat dan upaya federal untukpromote policy alignment in early childhood. Retrieved from New America FoundationWeb site at mempromosikan keselarasan kebijakan di masa kanak-kanak. Diperoleh dari

New situs Web Yayasan Amerika di


27/29

http://www.newamerica.net/sites/newamerica.net/files/policydocs/Early_Childhood_Adv

isory_Councils_

http://www.newamerica.net/sites/newamerica.net/files/policydocs/Early_Childhood_Advisory_Councils_

Nov_09_0.pdf Nov_09_0.pdf

Snyder, P., Hemmeter, ML, Sandall, S., & McLean, M. (2008, June). Impact ofprofessional development on pre- Snyder, P., Hemmeter, ML, Sandall, S., & McLean, M.

(2008, Juni).Dampak pengembangan profesional di pre-school teachers' use of embedded instruction practices. Poster presentation at Institute forEducation Sciencessekolah guru 'penggunaan praktik instruksi tertanam Poster

presentasi diInstitut. untuk Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Research Conference, Washington, DC. Penelitian Konferensi, Washington, DC.

Stayton, VD, Deitrich, SL, Smith, BJ, Bruder, MB, Mogro-Wilson, C., & Swigart, A.(2009). Stayton, VD, Deitrich, SL, Smith, BJ, Bruder, MB, Mogro-Wilson, C., &

Swigart, A. (2009). State certification Negara sertifikasi

requirements for early childhood special educators.Infants & Young Children, 23 (1), 4-

12. persyaratan untuk pendidik anak usia dini khusus.Bayi & Anak-anak muda, 23 (1), 4-12.

US Department of Education and US Department of Health and Human Services.Departemen Pendidikan AS dan US Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

(2011).Race to the top early (2011)Race ke awal atas.learning challenge.belajar tantangan.Executive summary. Retrieved fromRingkasan

Eksekutif. Diperoleh darihttp://www.ed.gov/sites/default/files/rtt-elc-draft-execsumm-070111.pdf

http://www.ed.gov/sites/default/files/rtt-elc-draft-execsumm-070111.pdf

Weisberg, D., Sexton, S., Mulhern, J., & Keeling, D. (2009). The widget effect. Weisberg,D., Sexton, S., Mulhern, J., & Keeling, D. (2009).Efek widget.Our national failure to

acknowledge andNasional kita gagal untuk mengakui danact on differences in teacher effectiveness. Retrieved fromhttp://widgeteffect.org/downloads/TheWidgetEffect.pdfbertindak atas perbedaan dalam

efektivitas guru. Diperoleh dari http://widgeteffect.org/downloads/TheWidgetEffect.pdf

What Works Clearinghouse. Apa Bekerja Clearinghouse. (2007).Dialogic reading.

Retrieved from Institute of Educational Science Web site: (2007) dialogis membaca

Diperoleh dari Institut situs Web IlmuPendidikan..:

http://ies.ed.gov/ncee/wwc/reports/ece_cd/dialogic_reading/index.asp

http://ies.ed.gov/ncee/wwc/reports/ece_cd/dialogic_reading/index.aspWinton, PJ, McCollum, JA, & Catlett, C. (2007). Winton, PJ, McCollum, JA, & Catlett,

C. (2007). A framework for a cross-agency professional development system. Sebuah

kerangka kerja untuk pengembangan sistem lintas-lembaga profesional.In PJ Winton, JA McCollum, and C. Catlett (Eds.),Preparing and supporting effective

professionals: Evi- Dalam PJ Winton, JA McCollum, dan C. Catlett (Eds.),profesionalefektif Mempersiapkan dan mendukung: Evi-dence and applications in early childhood and early intervention (pp. 263-272).kemerdekaan dan aplikasi pada anak usia dini dan intervensi awal(hal. 263-272).

Washington, DC: Zero to Washington, DC: Zero

Three. Tiga.


28/29


29/29

of Education. Pendidikan. The content and recommendations are those of the authors and

do Isi dan rekomendasi dari penulis dan melakukan

not necessarily reflect the opinions of the funding agency. iden sarily tidakmencerminkan pendapat lembaga pendanaan. Permission to copy, Izin untuk menyalin,

disseminate, or otherwise use informa-tion from this document for educational

menyebarkan, atau menggunakan informasi-informasi dari dokumen ini untuk pendidikanpurposes is granted, provided that appropriate credit is given. tujuan diberikan, asalkan

bahwa kredit yang tepat diberikan

Competencies for Kompetensi Untuk

Documents

Transcript of Competencies for Kompetensi Untuk