COMMUNITY PARTICIPATION IN IMPLEMENTING CHARMING...
Transcript of COMMUNITY PARTICIPATION IN IMPLEMENTING CHARMING...
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 141
COMMUNITY PARTICIPATION IN IMPLEMENTING CHARMING SAPTA IN
HUMBANG HASUNDUTAN DISTRICT
Abdul Kadir Ritonga
ABSTRACT
This study aims to determine public participation in implementing Sapta charm in Bakti Raja
District, Humbang Hasundutan Regency. The population of this study is the community of
Humbang Hasundutan Regency. The selection of research samples a hundred responden by
using incidental sampling techniques. Data collection uses questionnaires on Likert Scale
using SPSS 16.0. The form of community participation is seen from the power indicator by
using validity and reliability tests and cryptic frequency of 43%, then in the Sapta Pesona
variable seen from the indicator 7 indicators: Safe, Orderly, Clean, Cool, beautiful, friendly
and memorable. This type of research is quantitative descriptive. The results showed that in
general the community participation in Sapta Pesona in Bakti Raja subdistrict, Humbang
Hasundutan District included a fairly good category.
Keywords: participation, society, charm of sapta
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN SAPTA PESONA DI
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
Sapta pesona di Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan. Populasi dari
penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan. Sampel penelitian
berjumlah 100 responden dengan menggunakan teknik incidental sampling dan skala likert
diolah melalui SPSS 16.0. Bentuk partisipasi masyarakat dilihat dari indikator tenaga
dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas serta disriptip frekuensi sebesar 43 %,
selanjutnya pada tujuh variabel Sapta Pesona. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil menunjukkan bahwa secara umum partisipasi masyarakat tentang Sapta Pesona di
Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk kategori cukup baik
Kata kunci : partisipaasi, masyarakat, sapta pesona
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pariwisata daerah membutuhkan
perhatian yang lebih serius oleh
pemerintah, khususnya aset-aset wisata
yang berpotensi, bernilai historis dan
ekonomis. Sebagai salah satu sumber
devisa negara, industri pariwisata
merupakan yang berpengaruh signifikan
terhadap sector industri lainnya., sehingga
dapat dimanfaatkan bagi peningkatan
perekonomian masyarakat secara inklusig
dan eksklusif. Kekayaan alan alam yang
142 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
terpendam dan budaya yang beraneka
merupakan factor terpenting yang dimiliki
Indonesia.
Pariwisata adalah suatu bagian yang
sangat erat kaitannya dengan manusia
terutama terkait mengenai social dan
ekonomi. Pada awal dari suatu kegiatan
yang hanya dapat dinikmati sedikit orang-
orang yang kaya diatas abad ke 20, kini
semua hal layak orang juga dapat
menikmatinya. Hal tersebut disebabkan
karena terbatasnya Negara maju pada saat
itu, dan pada saat itu Indonesia masih
masuk kedalam Negara berkembang yang
dimana Indonesia saat itu sedang
mengalami perkembangan dan
pembangunan, dan dengan hal itu guna
untuk dapat membangun industry
pariwisata dengan salah satu cara untuk
dapat dimanfaatkan dan dicapai dalam
suatu perdagangan luar yang setimbang.
Dan dengan adanya devisa yang semakin
bertambah. Dan yang tekah diketahui
bahwa sector pariwisata untuk Indonesia
merupakan hal yang sangat penting dan
yang harus diperhatiin karena dapat
menunjang suatu pembangunan nasional
yang seklaigus sebagai salah satu factor
yang strategis dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakt dan devisa Negara.
Partisipasi merupakan suatu wujud aksi
atas suatu keinginan suatu individu atau
kelompok masyarakat. Keterlibatan mental
dan emosi seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk
menyokong kepada pencapaian tujuan
kelompok tersebut dan ikut
bertanggungjawab terhadap kelompoknya.
Pendapat lain menjelaskan bahwa
partisipasi merupakan penyertaan pikiran
dan emosi dari pekerja pekerja kedalam
situasi kelompok yang bersangkutan dan
ikut bertanggungjawab atas kelompok itu.
Pariwisata sangatlah membantu dalam
devisa Negara, dan juga merupakan factor
dalam penentuan lokasi industry untuk
perkmbangan daerah yang kurang dalam
ekonomi, dengan hal ini adanya
pemanfaatan sumber-sumber daya alam
yang dapat diolah untuk suatu
perkembangan pariwisata. Dan utuk lebih
lanjut terkait pariwisata bahwa penghasilan
dari suatu pariwisata pada suatu daerah itu
sangatlah tergantung dengan perencana
dalam kita dapat meningkatkan suatu sisi
yang secara beribang dalam suatu
perkembangan pariwisata.
Dan untuk perkiraan jumlah dari
wisatwan asing yang ada di Sumatera Utara
sangat harus diperlukan dalam suatu
rencana dalam pencapaian dan
pengembangan pariwisata nasional yang
bermanfaat sebagai suatu sarana pameran
dalam pembangunan pada daerah serta
sekaligus dapat menciptakan suatu
kesempatan bekerja serta mensejahterakan
bagian masyrakat sekitar sehingga mereka
yang tinggal di sekitar wisata tersebut dapat
menikmati dan memanfaatkan peluang
dalam usaha dan lain sebaginya.
Bakti Raja adalah sebuah kecamatan
yang berada di Kabupaten Humbang
Hasundutan. Banyak terdapat objek wisata
yang sangat menarik di kecamatan ini.
Program Sapta Pesona merupakan
perwujudan terlaksanaya kesimbangan
masyarakata, lingkungan alam dan budaya
luhur bangsa. Menurut Syaukani
(2002:109) bahwa program sapta pesona
merupakan suatu usaha dengan melakukan
sosialisasai sadar wisata secara
berkesinambungan untuk menggali
pontensi yang ada dan melibatkan peran
serta masyarakat serta stakeholders demi
tercapainya visi dan misi masyarakat dan
pemerintahan Kecamatan Bakti Raja.
Dengan kata lain, semua pihak harus
mengabil peran dalam emnggal potensi
wisata tersebut.
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 143
TINJAUAN PUSTAKA
Sapta Pesona
Sapta pesona adalah konsep sadar
wisata yang berhubungan dengan peran
dari masyarakt utuk dapat terciptanya
lingkungan dengan suasana kondusif
sehingga dapat mendorong dalam
pertumbuhan idustri pariwisata.
Sapta pesona adalah suatu kondisi
yang diwujudkan dalam menarik minat
wisatawan untuk dapat berkunjung ke
suatu objek wisata yang terletak di wilayah
Indonesia. Sapta pesona ini meliputi dari 7
faktor diataranya aman, tertib, bersih,
sejuk, indah, ramah tamah dan kenanga.
Untuk mewujudkan suasana yang
indah dan pesona dimanapun dan
kapanpun maka seyogiyanya
menempatkan program sapta pesona.
Tujuan dari pelaksanaan sapta pesona
sangat luas dan bukan untuk kepentingan
pariwisata semata, membudidayakan dan
mempasarkan sapta pesona dalam
kehhidupan sehari-hari merupakan tujuan
yang jauh lebih bermakna yaitu dengan
meningkatkan jati diri bangsa dan citra
nama baik bangsa dan Negara.
Peranan semua pihak memiliki
peranan yang sangat krusikl dalan
penerapan program Sapta Pesona ini
terutama masyarakat di sekitar objek
wisata sehingga pertumbuhan ekonomi
semakin mengkat. Melalui program Sapta
Pesona memungkinkan terwujudnya
terwujudnya suasana kebersamaan semua
pihak untuk terciptanya lingkungan alam
dan budaya luhur bangsa.
Melalui sapta pesona dapat
terwujudnya suasana kebersamaan semua
dan dapat mewujudkan lingkungan alam
dan budaya luhur bangsa. Sapta
pesonaadalah suatu kebijakan dalam dunia
pariwisata Indonesia yang diharapkan.
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi berasal dari bahasa
Inggris Participate’ yang artinya mengikut
sertakan, ikut mengambil bagian (Willie
Wijaya: 2004). Pengertian yang sederhana
tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli
dan Dedi (2001) yaitu partisipasi dapat
juga berarti suatu keputusan yang diambil
oleh masyarakat atau masyarakat ikut
terlibat dalam bentuk penyampaian saran
dan pendapat, pemberian barang,
keterampilan, bahan dan jasa. Menurut
Siagian dalam Fina (2010) bentuk
partisipasi itu ada yang bersifat aktif dan
pasif.
Bentuk Partisipasi aktif pasif :
a. Turut memikirkan nasib sendiri dengan
memanfaatkan lembaga-lembaga sosial
dan politik yang ada di masyarakat
sebagai saluran aspirasinya.
b. Menunjukan adanya kesadaran
bermasyarakat dan bernegara yang
tinggi dan jiwa kemandirian dengan
tidak menyerahkan penentuan nasib
kepada orang lain, (seperti pemimpin,
tokoh masyarakat, baik yang sifatnya
formal maupun informal).
c. Jujur dan bertanggung jawab.
d. Ketaatan kepada berbagai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Rela berkorban dalam pembangunan
demi kepentingan bersama.
Menurut Deepa (1995) bahwa
partisipasi adalah a valuentary process by
which people including disadvantaged
(income,gender, ethnicity, education)
influence or control the affect. Ini berarti
bahwa telah terhadi suatu proses dalam
kehidupan masyarakat yang
mempengaruhi atau mengendalikan
pengambilan keputusan yang berkaitan
kelangsungan hidup.
a. Jalal dan Supriadi (2001: 201-202)
berpendapat bahwa partisipasi
merupakan pembuat keputusan
menyarankan kelompok atau
masyarakat ikut terlibat berupa saran
dan pendapat, barang, keterampilan,
bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga
berarti bahwa kelompok mengenal
144 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
masalah mereka sendiri, mengkaji
pilihan mereka, membuat keputusan,
dan memecahkan masalahnya.
Sementara itu, H.A.R Tilaar (2009:
287) menyimpulkan bahwa partisipasi
merupakan wujud dari keinginan untuk
mengembangkan demokrasi melalui
proses desentralisasi dimana
diupayakan antara lain perlunya
perencanaan dari bawah (bottom-up)
dengan mengikutsertakan masyarakat
dalam proses perencanaan dan
pembangunan masyarakatnya.
b. Partisipasi masyarakat menurut Isbandi
(2007: 27) proses pengidentifikasian
masalah dan potensi yang ada di
masyarakatt dengan mengambil cara
pemilihan dan pengambilan keputusan
tentang solusi untuk menangani segala
masalah yang berkembang di
lingkungan masyarakat.
METODOLOGI
Pendekatan Penelitian
Penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif yang bertujuan
mengungkapkan informasi kualitatif dan
mendeskripsikannya. Penelitian deskriptif
kualitaif, menurut Sugiono (2009:11)
adalah untuk mengetahui atau
menggambarkan kenyataan dari kejadian
yang diteliti atau penelitian yang dilakukan
terhadap variabel mandiri atau tunggal,
yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
Dengan peramalan kualitatif yang pada
hakikatnya dapat didasarka pada suatu
instuisi dari rencana untuk mengambil
keputusan. Metode ini memerlukan input
yang sangatlah tergantung dengan metode
yang lain sehingga hasil tersebut berasal
dari pemikiran, dan sebagai pertimbangan
dan pengetahuan yang didapat. Untuk
pendekatan dari metode ini, seringkali
membutuhkan suatu input dari beberaa
jumlah orang terlatih .
Metode dengan peramalan kuantitatif
mempunyai sifat yang objektif yang dapat
didasarkan dengan actual yang dapat
diolah dengan menggunakan metode-
metode tertentu. Dan untuk penggunaaan
dari metode tersebut dapat didasarkan
dengan fenomena manajemen dengan
tujuan yang dapat dicapaiuntuk metode
dari metode kuantitaif yaitu banyaknya
informasi, informasi tersebut hendaknya
numeric dan dapat diasumsikan dengan
pola masa lalu yang terus berkembang
pada masa mendatang.
Sehingg memudahkan peniliti untuk
mendapatkan data yang objektif dalam
rangka mengetahui dan memahami potensi
obyek wisata air terjun janji dalam rangka
pengembangan pariwisata di Kecamatan
Bakti Raja Kabupaten Humbang
Hasundutan
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, sumber
data yang digunakan dalam penelitianini
adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan
kepada responden secara langsung
(Siswanto, 2011:58) Peneliti mengadakan
tanya jawab dengan para informan untuk
memperoleh data mengenai hal-hal yang
ada kaitannya dengan masalah
pembahasan penelitian ini dalam hal
melakukan wawancara digunakan
pedoman pertanyaan yang disusun
berdasarkan kepentingan masalah yang
diteliti.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara
pengamatan langsung sejuahmana peran
serta masyarakat melaksanakan program
Sapta Pesona di Kecamatan Bakti Raja
Kabupaten Humbang Hasundutan.
c. Penelitian Kepustakaan
d. Dokumentasi
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 145
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan
dengan mengolah data yang dikumpulkan
melalui angket dan wawancara dan diolah
dengan SPSS.
Ruang Lingkup Penelitian
Euang lingkup dalam penelitian ini
dibagi dalam dua bagian yaitu ruang
lingkup substansial dan spasial. Lokasi
penelitian di Kecamatan Bakti Raja
Kabupaten Humbang Hasundutan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Kabupaten Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan salah satu
kabupaten dari hasil pemekaran kabupaten
induk Tapanuli Utara. Kabupaten ini
diresmikan 28 Juli 2003 dengan ibukota
Dolok Sanggul dengan luas 251.765,93
Ha., dan meliputi 10 (sepuluh) kecamatan,
153 (seratus lima puluh tiga) desa dan 1
(satu) kelurahan. Terdiri dari Kecamatan
Pakkat, Kecamatan Onanganjang,
Kecamatan Sijamapolang, Kecamatan
Lintongnihuta, Kecamatan Paranginan,
Kecamatan Doloksanggul, Kecamatan
Pollung, Kecamatan Parlilitan, Kecamatan
Tarabintang dan Kecamatan Baktiraja.
Kondisi fisik kabupaten ini berada pada
ketinggian 330-2.075 meter.
Kabupaten Humbang Hasundutan
berbatasan dengan Sebelah Timur dengan
Kabupaten Tapanuli Utara, Sebelah
Selatan dengan Kabupaten Tapanuli
Tengah, Sebelah Barat dengan Kabupaten
Pakpak Barat, Sebelah Utara dengan
Kabupaten Samosir
Pariwisata Humbang Hasundutan
Pariwisata dapat diwujudkan dengan
persiapan dan perencanaan matang yang
diawali dari evaluasi potensi yang ada
hingga menjadi produk yang dapat dijual
kepada wisatawan demi meningkatkan
perekonomian masyarakat dan daerah.
Undang-undang No.10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan dalam pasal 1 butir 5
disebutkan bahwa usaha pariwisata adalah
kegiatan penyelenggaraan jasa pariwisata
dan menyediakan atau mengusahakan daya
tarik wisata, usaha barang pariwisata, dan
usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
Tabel
Potensi Objek Wisata yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan
No. Kecamatan Objek Wiasta
1. Bakti Raja Air Terjun Janji, Aek Sipangolu
2. Pakkat Air Terjun Pollung
3. Parlilitan Markas Raja Sisingamangaraja Sionom udon
4. Paranginan Sipincur
5. Kecamatan Sijamapolang Aek Sibundong
6. Onan Ganjang Air Terjun Ompu Sarme
7. Doloksanggul Aek Silang
8. Lintongnihuta Tao Sepinggan dan Losung
9. Pollung Tao Silom dan Ulu Darat
10 Tarabintang Air Terjun Sibokkik
Sumber : Dinas pariwisata, 2019
Sarana dan Prasarana
Prasarana adalah fasilitas untuk
kebutuhan masyarakat umum dan
pembanguannya memerlukann suatu usaha
yang besar, karena itu biasanya ditangani
oleh pemerintah, sedangkan pembangunan
sarana biasanya ditangani oleh pihak
swasta atau investor. Adapun hal-hal yang
146 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
berhubungan dengan sarana dan prasarana
antara lain.
Akses Jalan
Jaringan jalan yang terdapat desa
Marbun Toruan berupa jalan yang mulus
danlokasi wisatanya yang sangat strategis
yang memudah kan wisatawan atau
pengunjung untuk datang ke objek
tersebut. Di sepanjang jalan menuju lokasi
initer dapat banyak sekali pemandangan
yang indah sambil memandang Danau
Toba yang begitu luar biasa. Jarak lokasi
air terjun dari Kecamatan Baktiraja sekitar
1 Km dan dapat ditempuh menggunakan
kendaraan roda 2 dan 4 dengan kondisi
jalan aspal yang baik Dari lokasi parkiran
jarak yang di tempuh 100 meter dicapai
dengan berjalan kaki mengikuti jalan batu
dan tepian aliran air terjun. Jarak dari kota
Dolok Sanggul ± 22 Km.
Sarana Telekomunikasi
Salah satu prasarana yang penting
adalah listrik, di kawasan Air Terjun telah
tersedia tenaga listrik, Secara langsung
pemerintah telah memperhatikan objek
wisata sehingga masyarakat tidak
ketinggalan memperoleh informasi untuk
mengembangkan objek wisata tersebut.
Akomodasi
Berbicara tentang akomodasi
memang terbilang kurang, karena
kebanyakan objek wisata di daerah
tersebut dikelola oleh perseorangan dan
kurangnya fasilitas akomodasi seperti
penginapan ataupun hotel.
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanaegara dan Wisatawan
Nusantara
Jumlah tingkat kunjungan
wisatawan baik domestik maupun
mancanegara di kawasan terjadi secara
fluktuasi atau tidak stabil.
Tabel
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun
2018
No BULAN JA
N
FE
B MAR
APRI
L MEI JUNI JULI
AG
S
SEP
T
OK
T
NO
P
DE
S
JL
H LOKASI
1 JEPANG 4 3 7
DTW-GOESITE
BAKARA
2 PRANCIS 8 8
DTW- GEOSITE SIPINSUR
3 CINA 12 12
DTW- GEOSITE SIPINSUR
4
AMERIK
A/ 6 2 8 DTW- GEOSITE SIPINSUR
USA
5 AUSTRALIA
2 13 15
DTW- GEOSITE SIPINSUR
6 ITALIA 2 2
DTW- GEOSITE SIPINSUR
7 MALAYSIA
1 3 7 11
DTW- GEOSITE SIPINSUR
8 CEKO 1 1
DTW- GEOSITE SIPINSUR
TOTAL 0 6 12 4 0 8 4 2 0 8 20 0 64
TOTAL
KUNJUNGAN
Sumber : Dinas pariwisata, 2019
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 147
Tabel di atas menggambarkan bahwa
data jumlah wisatawan mancanegara per
bulan tidak stabil. Kunjungan wisatawan
mancanegara ramai pada bulan tertentu saja
yang datang ke Objek Daerah Tujuan
Wisata (ODTW) Geosite Sipinsur dan
ODTW Geosite Bakara. Bakaruddin (2008:
82-89) mengatakan bahwa Program Sapta
Pesona merupakan perwujudan terciptanya
perpaduan dan interaksi.
Masyarakat memiliki peran yang
sangat penting dalam menciptakan suatu
lingkungan yang kondusif dalam rangka
kesuksesan program Sapta Pesona.
Tabel
Data Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun
2018
BULAN
KECAMAT
AN PERANGIN
AN
KECAMATAN BAKTI RAJA KECAMATAN PARLILITAN
JUMLAH
DTW-
SIPINSUR
DTW-
TOMBAK
SULU-SULU
DTW-ISTANA
SISINGA
MANGA
RAJA
DTW-AEK
SIPANGOL
U
DTW-MAKAM
SISINGA
MANGA
RAJA
DTW-
MARKAS
SISING
AMAN
GARAJA
JAN 6,122 330 149 130 64 35 6,830
FEB 3,291 125 164 125 42 40 3,787
MART 3,466 185 157 180 21 54 4,063
APRIL 10,460 216 138 289 53 67 11,223
MEI 12,379 288 145 370 30 52 13,264
JUNI 17,950 304 245 560 37 32 19,128
JULI 7,694 263 246 150 28 13,567 21,948
AGUST 8,456 115 525 167 41 35 9,339
SEPT 4,986 68 187 203 45 47 5,536
OKT 6,753 156 172 182 53 37 7,353
NOP 5,678 81 196 167 38 43 6,203
DES 12,887 236 289 350 72 72 13,906
TOTAL 10,122 2367 2613 2,873 524 14,081 TOTAL KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK TAHUN
2018
122,580
Sumber : Dinas pariwisata, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa
jumlah wisatawan nusantara per bulan
tidak stabil. Dari data menunjukkan bahwa
jumlah wisatawan nusantara tinggi pada
bulan tertentu saja yang datang ke Objek
Daerah Tujuan Wisata (ODTW). Total
kunjungan wisatawan mencapai 21,948
pada bulan Juli 2018. Dan tingkat
kunjuangan wisawatan terendah terjadi
pada bulan Pebruari berjumlah 3.787.
148 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
Analisis Data
Pengujian Validitas
Uji validitas dan reliabiltas
dilakukan untuk mengetahui valid atau
absahnya suatu data. Uji validtas dan
reliabilitas dapat dilihat dari tabel di bawah
ini.
Tabel
Hasil Uji Validitas Angket Sapta Pesona
Variabel r hitung r tabel 5 % (100) Keterangan
Aman
x.1.1
X.1.2
0.250
0.357
0.195
Valid
Tertib
X.1.3
X.1.4
0.684
0.432
0.195
Valid
Bersih
X.1.5
X1.6
0.401
0.560
0.195
Valid
Sejuk
X.1.7
X.1.8
0.392
0.684
0.195
Valid
Indah
X.1.9
X1.10
0.478
0.369
0.195
Valid
Ramah
X1.11
X1.12
0.345
0.585
0.195
Valid
Kenangan
X1.13
X.1.14
0.432
0.422
0.195
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)
Reliabilitas Data
Uji Reliabilitas Data menggunakan
rumus alpha. Uji signifikan dilakukan pada
taraf α = 0.05. Instrumen dapat dikatakan
reliabel jika nilai alpha lebih besar dari
nilai r tabel 0.195
Tabel
Uji Reabilitas Data
Variabel Cronbach's
Alpha
r tabel 5 % (100) Keterangan
Sapta Pesona ( X)
0.621
0.195
Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.621 14
Hasil Uji reliabilitas diperoleh nilai
koefisien reliabilitas angket sebesar 0.621
lebih besar dari r tabel 0.195, mak a
berdasarkan nilai koefisien reabilitas
tersebut dapat disimpulkan bahwa semua
angket dalam penelitian ini reliabel atau
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 149
konsisten sehingga dapat digunkan sebagai
instrumen dalam penelitian.
Bentuk Partisipasi Masyarakat
Distribusi frekuensi partisipasi
masyarakat dalam Sapta Pesona
dapat dilihat seperti tabel di bawah
ini.
Tabel
Bentuk Sumbangan Partisipasi
n = 100
SUMBANGAN PARTISIPASI
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid UANG DAN MATERIAL 27 27.0 27.0 27.0
TENAGA 16 16.0 16.0 43.0
TENAGA UANG DAN
MATERIAL 3 3.0 3.0 46.0
TENAGA DAN UANG 43 43.0 43.0 89.0
TENAGA MATERIAL 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Tabel di atas menunjukan 100
reseponden memberikan sumbangan dalam
bentuk uang dan material sebanyak 27
(27%), sedangkan sumbangan dalam
bentuk tenaga 16 (16%).
Responden yang terkecil
disumbangkan terdiri dalam 3 (tiga) jenis
yaitu; berupa sumbangan tenaga, uang dan
material sebanyak 3 responden (3%),
sumbangan tenaga dan uang sebanyak 43
responden merupakan sumbangan yang
terbanyak (43%).
No. Katagori Frekuensi
Persentase
1 Uang dan material 27 27 %
2 Tenaga 16 16 %
3 Tenaga, uang dan material 3 3 %
4 Tenaga dan uang 43 43 %
5 Tenaga dan material 11 11 %
Jumlah 100 100 %
150 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
Gambar
Sumbangan Partisipasi Masyarakat
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa diagram partisipasi masyarakat
dalam bentuk tenaga dan uang begitu dominan.
.
Tabel
Sumbangan Pikiran Dalam Pertemuan
n= 100
SUMBANGAN PIKIRAN DLM PERTEMUAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid USULAN 43 43.0 43.0 43.0
SARAN 6 6.0 6.0 49.0
KRITIK 11 11.0 11.0 60.0
TIDAK
ADA 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Dalam tabel di atas menunjukkan
bahwa responden yang tidak memberikan
sumbangan pikiran yaitu sebanyak 43
responden (43%) sumbangan dalam
bentuk usulan, dan sumbangan dalam
bentuk saran pada saat pertemuan
berjumlah 6 responden ( 6 %) merupakan
terkecil dari bebeberapa bentuk
No. Katagori Frekuensi Persentase
1 Usulan 43 43 %
2 Saran 6 6 %
3 Kritik 11 11 %
4 Tidak a da 40 40 %
Jumlah
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 151
sumbangan, selanjutnya pada saat
pertemuan dalam bentuk kritik berjumlah
11 (11%) responden. Sedangkan pada saat
pertemuan yang tidak ada memberikan
sumbangan baik dalam bentuk usulan,
saran dan kritik berjumlah 40 (40%).
Gambar
Diagram Sumbangan pikiran dalam pertemuan
Dari diagram gambar. diatas dapat
dilihat bahwa diagram partisipasi
masyarakat dalam bentuk lebih banyak
dibandikan dengan yang lainnya, tetapi
pada umumnya peran masyarakat
berperan aktif jika ada suatu masalah di
daerah tujuan wisata kecamtan Bakti Raja
Yang Mendasari Partisipasi
Masyarakat
Hasil olahan kuisioner, seratus
responden mayoritas partisipasi
masyarakat berkeinginan adanya
perubahan yang lebih baik lagi sebanyak
75 atau ( 75 %) dapat dilihat dari tabel:
Tabel
Dorongan Keterlibatan
n = 100
No. Katagori Frekuensi Persentase
1 Ingin perubahan lebih baik 75 75 %
2 Karena ikut-ikutan 11 11 %
3 Diajak orang lain 5 5 %
4 Tidak tahu 9 9 %
Jumlah 100 100 %
152 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
DORONGAN KETERLIBATAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ingin perubahan lebih baik 75 75.0 75.0 75.0
Karena ikut ikutan 11 11.0 11.0 86.0
Diajak orang lain 5 5.0 5.0 91.0
Tidak tahu 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Gambar
Diagram Dorongan Keterlibatan
Dari tabel diagram gambar 5. diatas
dapat dilihat bahwa diagram partisipasi
masyarakat dalam bentuk dorongan
keterlibatan yaitu adanya keinginan
perubahan yang lebih baik. Hal ini sudah
dirasakan dampaknya kepada masyarakat
dengan ikut terlibatnya dalam hal
pengembangan pariwisata di kecamatan
Bakti Raja Kabaupten Humbang Hasudutan
Distribusi Frekuensi Sapta Pesona
Analisis dari setiap variable Sapta
Pesona sebagai berikut:
1.Aman
Tabel
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Aman
n = 100
AMAN STS TS TH S SS
1. Saya merasa aman dari segala ancaman 0 0 16 31 53
2. Saya merasa aman menggunakan sarana dan prasarana
2 0 19 41 38
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 153
X1.1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid TT 16 16.0 16.0 16.0
S 31 31.0 31.0 47.0
SS 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 2 2.0 2.0 2.0
TT 19 19.0 19.0 21.0
S 41 41.0 41.0 62.0
SS 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas
indikator aman untuk pertanyaan nomor
satu dan nomor 2 dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden “sangat
setuju” karena masyaraat atau wisatwan
dapat merasakan suasana tertib saat
berada di kecamatan bakti raja.
Dari tabel diatas berarti bahwa
masyarakat atau wisatawan yang
berkunjung ke daerah tujuan wisata Bakti
Raja “sangat setuju” terhadap pernyataan
pada variabel aman, yaitu adanya pos
pengamanan yang berguna mencegah
gannguan dari luar.
2. Tertib
Frekuensi jawaban responden dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Tertib
n = 100
TERTIB STS TS TH S SS
3. Pelayanan dari petugas kebersihan sangat tertib
sehingga saya merasa aman dan nyaman berada dalam
objek wisata
35 61 3 1 0
4. Pengunjung yang datang sangat tertib saat
menggunakan sarana dan prasarana Objek Wisata
25 64 7 3 1
154 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 4 4.0 4.0 4.0
TT 23 23.0 23.0 27.0
S 26 26.0 26.0 53.0
SS 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3.0 3.0 3.0
TT 18 18.0 18.0 21.0
S 54 54.0 54.0 75.0
SS 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas,
kebanyakan responden Setuju tentang
suasana ketertiban tertib area parkir dan
pengunjung.
.
Bersih
Frekuensi jawaban responden
terhadap dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel
Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK TAHU 19 19.0 19.0 19.0
SETUJU 46 46.0 46.0 65.0
SANGAT
SETUJU 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BERSIH STS TS TH S SS
5. Tidak ada kekhawatiran dalam mengkonsumsi
makanan dan minuman
6. Adanya rasa nyaman dikarenakan kebersihan fasilitas
X1.3
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 155
X1.6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 2 2.0 2.0 2.0
TT 20 20.0 20.0 22.0
S 52 52.0 52.0 74.0
SS 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil olahan data Analisis, 2019
Berdasarkan tabel di atas
disimpulkan responden sebanyak 26%
“sangat setuju” tentang kebersihan objek
wisata. Sebanyak 20% menjawab “tidak
tahu”, dan 52% “setuju”. Sedangkan,
responden yang mengatakan “sangat
setuju” hanya 26%
Sejuk
Tabel
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Sejuk
n = 100
X1.7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak tahu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 31 31.0 31.0 47.0
Sangat setuju 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SEJUK STS TS TH S SS
7. Keindahan dari tanaman yang membuata kesejukan di
sekitar objek wisata
0 0 16 31 53
8. Adanya pepohonan yang menciptakan suasana menjadi
sejuk
0 4 23 26 47
156 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
Frequency
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak tahu 23 23.0 23.0 27.0
Setuju 26 26.0 26.0 53.0
Sangat setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil olahan data Analisis, 2019
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan
mayoritas responden “sangat setuju”
bahwa di kecamatan Bakti Raja udaranya
terasa sejuk sehingga wisatawan merasa
nyaman berada di tempat wisata
kecamatan Bakti Raja.
5. Indah
Tabel frekuensi jawaban responden
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Indah
n = 100
X1.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TT 27 27.0 27.0 27.0
S 30 30.0 30.0 57.0
SS 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TT 25 25.0 25.0 25.0
S 41 41.0 41.0 66.0
SS 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil olahan data Analisis, 2019
X1.8
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 157
Berdasarkan tabel di atas, dapat
disimpulkan mayoritas responden “sangat
setuju” bahwa kecamatan Bakti Raja
memiliki panorama yang sangat indah.
Atraksi alam yang indah di objek wisata
yang berada di kecamatan Bakti Raja.
6. Ramah
Variabel Ramah menggunakan 2 butir
pernyataan, sehingga frekuensi jawaban
responden penelitian terhadap dua
instrumen pernyataan pada tabel berikut.
Tabel Jawaban Responden
Terhadap Pernyataan Variabel Ramah Tamah
n = 100
Tabel Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Ramah Tamah
n = 100
X1.11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 35 35.0 35.0 35.0
TS 61 61.0 61.0 96.0
TT 3 3.0 3.0 99.0
S 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 25 25.0 25.0 25.0
TS 64 64.0 64.0 89.0
TT 7 7.0 7.0 96.0
S 3 3.0 3.0 99.0
SS 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil olahan data Analisis, 2019
Berdasarkan tabel di atas, responden
“Tidak Setuju”, menunjukkan bahwa
RAMAH STS TS TH S SS
11. Saya merasa nyaman dengan keramah-tamahan
masyarakat sekitar
35 61 3 1 0
12.Memberikan pelayanan yang ramah dan
menyenangkan
25 64 7 3 1
158 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
petugas maupun masyarakat kurang
ramah terhadap wisatawan yang
berkunjung.
7. Kenangan
Tabel frekuensi jawaban responden
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Kenangan
X1.13
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK SETUJU 2 2.0 2.0 2.0
TIDAK TAHU 15 15.0 15.0 17.0
SETUJU 61 61.0 61.0 78.0
SANGAT
SETUJU 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.14
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK TAHU 16 16.0 16.0 16.0
SETUJU 60 60.0 60.0 76.0
SANGAT
SETUJU 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil olahan data Analisis, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa
responden “Sangat Setuju” lebih dominan
mengatakan bahwa wisatawan
memperoleh kenangan setelang
berkunjung. ke objek wisata kecamatan
Bakti Raja.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa partisipasi
masyarakat pada seluruh tahapan program
pembangunan sangat dibutuhkan,yaitu
berupa partisipasi dalam bentuk pikiran/ide
dan material dan partisipasi dalam bentuk
modal / uang.
Selanjutnya pada penerapan Sapta
Pesona di objek wisata di kecamatan Bakti
Raja sudah berjalan dengan baik.
KENANGAN STS TS TH S SS
13. Saya dapat membeli cinderamata/ souvenir khas di
kecamatan bakti raja
0 2 15 61 22
14. Panorama dapat memberikan kenangan yang baik
untuk saya
0 0 16 60 24
Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019 159
1. Aman. Keamanan pengunjung terjamin
dengan adanya pos pengamanan dan
partisipasi masyarakat.
2. Tertib. Ketertiban terjaga dengan baik.
3. Bersih. Kebersihan lingkungan terjaga
dengan baik.
4. Sejuk. Keadaan alam dan udara masih
segar sehingga membuat pengunjung
merasa betah.
5. Indah. Panorama alam tertata dan
mempesona dengan baik secara alami.
6. Kenangan. Pengunjung merasakan
sesuatu yang bisa dibawa seperti
suvenir dan keramahan penduduk.
7. Ramah. Keramahan masih kurang
dirasakan pengunjung di objek wisata.
Keberhasilan pariwisata harus
didukung oleh bebrapa unsur supaya para
wisatawan betah, puas dan memberikan
kenangan tersendiri sehingga berkunjung
kembali. Sebagai Negara yang mempuyai
objek wisata yang banyak dan beraneka
ragam, Indonesia merupaya untuk dapat
meningkatkan kualitas dengan
mewujudkan program sapta pesona wisata.
Kesadaran dan tanggungjawab
seluruh lapisan masyrakat dalam
mensuksesakan program sapta pesona ini
merupakan unsur utama berhasil atau
tidaknya program sapta pesona berikut.
SARAN
1. Pemerintah harus memperhatikan
sarana prasarana, akomodasi,
infrastruktur dan sanitasi dengan
mengeluarkan peraturan yang
disesuaikan dengan adat setempat.
2. Masyarakat harus lebih ramah dalam
menghadapi pengunjungi yaitu dengan
memberikan informasi dan senyuman.
3. Kerjasama pemerintah dan masyarakat
adat terus ditingkatkan demi tujuan
bersama.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Direktur Politeknik Pariwisata
Medan atas bantuan dan dukungannya,
sehingga penelitian dapat diterbitkan di
Jurnal Akademi Pariwisata Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Fasli dan Dedi (2001) Reformasi
Pendidikan dalam Konteks Otonomi.
Daerah. Jakarta: Depdiknas Bapenas
Adicitakaryanusa. Jakarta.
H.A.R Tilaar. (2009). Kekuasaan dan
Pendidikan: Kajian Manajemen
Pendidikan Nasional dalam Pusaran
Kekuasaan. Jakarta: Rinika Cipta
Isbandi, Rukminto A. (2007).
Perencanaan Partisipatoris Berbasis
Aset Komunitas: Dari Pemikiran
Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI
Press
Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi, (2001).
Reformasi Pendidikan Dalam Konteks
Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa
Narayan, Deepa. (1995). The Contribution
of People’s Participation: Evidence
from 121 Rural Water Supply Projects.
Enviromentally Sustainable
Development Occasional Paper Series
No. 1, The World Bank, Washington,
D.C, USA
Siagian dalam Fina (2010) Riset Sumber
Daya Manusia Dalam Organisasi,
Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta.
Siswanto, (2011:58) Pengantar
Manajemen. Bumi Aksara: Jakarta.
160 Jurnal Akademi Pariwisata Medan Volume 7 Nomor 1 Januari – Juni 2019
Sugiono (2009:11) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung : Alfabeta.
Syaukani (2002:109) Syaukani, ad all,
2004, Otonomi Daerah Dalam
Negara Kesatuan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Willie Wijaya (2004) http//www.makalah-
partisipasi-masyarakat.com/- by
agus.diakses 14.
Bio data:
Dr. Abdul Kadir Ritonga, M.Hum adalah
dosen dengan jabatan Lektor
Kepala pada Politeknik
Pariwisata Medan.