Chronic Osteomielitis

download Chronic Osteomielitis

of 43

Transcript of Chronic Osteomielitis

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    1/43

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Di Negara-negara berkembang osteomielitis masih merupakan masalah dalam bidang

    ortopedi. Sebelum ditemukannya antibiotik, osteomielitis masih merupakan salah satu penyebab

    kematian pada anak-anak. Keberhasilan pengobatan osteomielitis ditentukan oleh fakor-faktor 

    diagnosis yang dini dan penatalaksanaan pengobatan berupa pemberian antibiotik atau tindakan

     pembedahan.

    Osteomielitis merupakan suatu proses peradangan pada tulang yang disebabkan oleh

    invasi mokroorganisme (bakteri dan jamur. Diagnosis perlu ditegakkan sedini mungkin,

    terutama pada anak-anak sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan pera!atan pembedahan

    yang sesuai dapat dilakukan untuk men"egah penyebaran infeksi dan kerusakan yang lebih lanjut

     pada tulang..

    #ulang yang sering terkena adalah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius

    dan ulna bagian proksmal dan distal serta vertebra.$erdasarkan sumber penyebarannya

    osteomielitis dapat dibagia menjadi % Osteomielitis hematogen Osteomielitis karena perluasan

    infeksi jaringan sekitarnya Osteomielitis post traumatik dan post operasi

    Osteomielitis se"ara klinis dapat dibagi dalam bentuk akut, subakut, dan kronik tergantung dari virulensi organisme, pertahanan tubuh dan pengobatan antibiotik efektif.

    Osteomielitis akut lebih banyak menyerang anak-anak akibat komplikasi dari infeksi kulit dan

    infeksi traktus respiratorius dimana sistem kekebalan tubuh anak-anak masih rendah dalam

    menangkal kuman penyebab infeksi. Sedangkan osteomielitis yang diseababkan oleh trauma

    lebih banyak pada orang de!asa dan remaja dibanding anak-anak osteomielitis kronik umumnya

    merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak terdiagnosa atau tidak terobati dengan

     baik. Osteomielitis kronik dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi pada

    tulang.

    1

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    2/43

    BAB II

    STATUS PENDERITA

    A. Identitas

     Nama % &n. S.'

    enis kelamin % )erempuan

    *mur % + #ahun

    )anjang $adan % + "m

    $erat $adan % kg

    Status % $elum menikah

    &lamat % /appi

    &gama % Kristen )rotestan

    $angsa % 0ndonesia

    )ekerjaan % )elajar  

    /1S % 2-3-3+4

    K1S % /asih dalam masa pera!atan

    B. Anamnesis ( 2-3-3+4+. Keluhan utama % Nyeri panggul kiri saat digerakan

    . 1i!ayat )enyakit Sekarang (1)S

    )asien merupakan pasien rujukan dari 1S*D /appi tanggal 2-3-3+4. /asuk 

    rumah sakit dengan keluhan nyeri di pinggul saat digerakan sejak 5 6 bulan sebelum di

    rujuk ke 1S*D Dok 00 dan demam tinggi sejak dirujuk dari 1S*D /appi. #ampak 

    edema pada paha kiri dan kaki kiri yang sulit untuk diluruskan dan tetap dalam posisi

    tertekuk ke belakang. Deformitas (7 Selama dira!at di 1S*D Dok 00 diagnosa

    menderita #$ ekstra paru dan sedang menjalani pengobatan selama minggu.

    . 1i!ayat )enyakit Dahulu (1)D

    2

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    3/43

    Sebelumnya pasien belum pernah mengalami keadaan seperti ini. 1i!ayat penyakit

    malaria tertiana (7./enurut ayahnya, pasien pernah mengalami batuk-batuk selama 5

    minggu lalu diberikan obat batuk, kemudian batuknya sembuh namun kambuh kembali

    lalu pasien kembali berobat tetapi ayah pasien mengatakan batuk yang dialami anaknya

    masih kambuh ,ri!ayat pengobatan O (-, penurunan berat badan (7,

    8. 1i!ayat )enyakit Keluarga

    Dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah mengeluhakan sakit seperti yang dialami

     pasien. 1i!ayat pengobatan #$ pada anggota keluarga disangkal oleh ayah pasien.

    4. 1i!ayat Sosial

    )asien mengatakan bah!a di rumahnya banyak orang disekelilingnya yang sering batuk-

     batuk dan tidak diobati.

    C. Pemeriksaan Fisik (3+ September 3+4+. Status generalis

    Keadaan *mum % #ampak sakit sedang

    Kesadaran % 9ompos mentis

    #D % ++3:3 mm'g

    11 % +;

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    4/43

    =ook % Deformitas (7, edema (7, eritema (-, luka (-, terdapat hiperpigmentasi bekas

     bisul

    eel % Nyeri tekan (7, NED dbn, pulsasi &.poplitea et &.dorsalis pedis (7

    /ove % 1O/ teratas karena nyeri, '0) joint tidak kuat angkat dan hanya bisa

    menggeserkan kaki 3F - 84F

    D. Pemeriksaan Penunjang

    +. )emeriksaan Darah =engkap (3 September 3+4

    'emoglobin % 2, gram:dl

    G$9 % ++.+33 :mm

    'ematokrit % + H

    #rombosit % +.333 :mm

    DD1 % Negatif  

    =AD % 63-+ mm:jam

    $leeding time % menit 3 detik 

    9lothing time % ; menit

    . )emeriksaan &pusan darah tepi

    Differensial leukosit (3 September 3+4 %

    Aosinofil % HStaf sel % +H

    Segmen % ;H

    =imposit %

    . )emeriksaan Kimia Klinik (3 September 3+4

    >DS % ; mg:d=

    *reum % 8 mg:d=

    Kreatinin % 3,4 mg:d=

    )rotein %6,2 g:d=

    &lbumin % ,+ g:d=

    >lobulin % ,; g:d=

    $ilirubin total % 3,6 mg:d=

    $ilirubin direk % 3, mg:d=

    4

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    5/43

    S>O#:&S % +; *:0

    S>)#:&= % + *:0

    .

    8. )emeriksaan 1adiologi (+ &gustus 3+4

    )ada pemeriksaan radiologi dilakukan pemeriksaan foto thora< dan rontgen femur 

    sinistra. Avaluasi dari pemeriksaan keduanya didapatkan hasil %

    5

    am!ar ". #$Ra% Femur Sinistra

    &"'$()$*("+,

    am!ar *. #$Ra% Humerus

    Sinistra &)"$(-$*("+,

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    6/43

    am!ar ). # Ra% T/ra0 AP &)"$(-$*("+,

    +. )emeriksaan Sputum $#& (4 &gustus 3+4Dari pemeriksaan sputum $#& didapatkan hasil sputum $#& (-

    6. #es mantou<

    #idak dilakukan pemeriksaan tes mantouD 1S*D ayapura setelah

    dirujuk dari 1S*D /appi dengan keluhan nyeri panggul kiri terutama saat digerakan,

    terdapat bisul di paha yang berukuran 5 < < +,4 "m bisul tampak eritema (7 dan pus (7

     ber"ampur darah (7, terasa sangat nyeri. )asien datang dengan posisi kaki kiri yang

    tertekuk kebelakang karena pasien merasakan kesulitan untuk meluruskan kakinya, ketika

     pasien ingin meluruskan kaki kirinya pasien merasakan nyeri pada panggul kirinya, hal ini

    sudah dialami pasien sejak bulan sebelum masuk rumah sakit. )inggul kiri hingga ke paha

    kiri atas teraba mengeras serta kaki kiri tampak atrofi (7. /ual:muntah (-, makan minum

     baik, buang air besar dan ke"il (7 baik. $atuk (7 , pilek (7, sesak nafas (-.

    F. Diagn/sis Banding

    $ Osteosarkoma$ Selullitis

    $ #umor A!ingIs

    . Diagn/sis 1erja

    9hroni" Osteomielitys )roksimal emur Sinistra

    H. Penatalaksanaan

    6

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    7/43

    0nfus 1=: ; jam (3 tts:menit

    0nj 9eftria

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    8/43

    tulang yang padat. Osteosit akan menempati lakuna dan akan saling berhubungan dengan

     prosesus protoplasmanya dengan menempati kanalikuli dan membentuk ne

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    9/43

    lamela terdapat lekukan yang berisi osteosit yang saling berhubungan dengan kanalikuli. Kanal

    'avers berhubungan dengan rongga sumsum tulang melalui kanal Eolkman 4

    'ampir semua tulang berongga di bagian tengahnya. aringan tulang dapat berbentuk 

    anyaman atau lamelar. #ulang yang berbentuk anyaman terlihat saat pertumbuhan "epat, seperti

    saat perkembangan janin atau sesudah frakturJ selanjutnya akan digantikan tulang de!asa yang

     berbentuk lamelar. )ada orang de!asa, tulang anyaman ditemukan pada insersi ligamentum atau

    tendon. #ulang lamelar terdapat di seluruh tubuh orang de!asa yang tersusun dari lempengan

    mineral yang sangat padat, dan bukan suatu massa kristal padat. )ola susunan ini melengkapi

    tulang dengan kekuatan yang besar 4

    B. Anat/mi dan Fisi/l/gi Tulang4

    #ulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di

    dalam tubuh, membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh, tempat melekatnya

    otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ

    hemopoetik.4

    )embagian tulang menurut morfologi atau bentuk spongiosa (berongga dan

    substantia "ompa"ta (padat. Se"ara histologis tulang dibedakan menjadi dua komponen

    utama, yaitu tulang muda (tulang primer dan tulang de!asa (tulang sekunder. Kedua jenis

    ini memiliki komponen yang sama, tetapi tulang primer mempunyai serabut-serabut kolagen

    yang tersusun se"ara a"ak, sedangkan tulang sekunder tersusun se"ara teratur 4

    #ulang primer berperan dalam

     pembentukan tulang atau juga

    dalam proses penyembuhan

    kerusakan tulang, maka tulang

    yang tumbuh tersebut bersifat

    muda dan bersifat sementara

    karena nantinya akan diganti

    dengan tulang sekunder. #ulang

    sekunder yang biasa terdapat pada kerangka orang de!asa dikenal juga sebagai lamellar 

    bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam

    lembaran-lembaran lamella. 9iri khasnya adalah serabut-serabut kolagen yang tersusun

    dalam lamellae yang sejajar satu sama lain dan melingkari konsentris saluran di tengah yang

    9

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    10/43

    dinamakan saluran havers atau canalis haversi. Dalam "analis haversi ini berjalan pembuluh

    darah, serabut saraf, dan diisi oleh jaringan pengikat longgar. Keseluruhan struktur 

    konsentris ini dinamai sistem havers atau osteon 4 

    Apifisis merupakan bagian ujung dari tulang panjang. $agian epifisis langsung

     berbatasan dengan sendi tulang panjang yang bersatu dengan metafisis sehingga

     pertumbuhan memanjang se"ara radier. Diafisis atau batang adalah bagian tengah tulang

    yang berbentuk silinder dan tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan besar.

    /etafisis merupakan bagian melebar di dekat ujung akhir batang. Disusun oleh tulang

    trabekular atau tulang spongiosa yang mengandung sel hematopoetik. Sumsum merah juga

    terdapat di bagian epifisis dan diafisis tulang. /etafisis juga menopang sendi dan

    menyediakan daerah yang "ukup luas untuk 

     perlekatan tendon dan ligamen pada epifisis.

    =empeng epifisis merupakan daerah

     pertumbuhan longitudinal pada anak-anak dan

    menghilang setelah de!asa. Seluruh tulang

    diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut

     periosteum, yang mengandung sel-sel yang

    dapat berproliferasi dan berperan pada proses

     pertumbuhan tulang4

    aringan tulang merupakan jaringan yang vaskuler. #ulang mendapat suplai makanan

    dari arteri nutrisium yang masuk ke dalam foramen nutrisium pada diafisis tulang panjang.

    )ada umumnya sebuah tulang hanya memiliki satu pasang arteri dan vena nutrisium,

    namun beberapa tulang seperti femur, mempunyai arteri dan vena nutrsium lebih dari satu.

    )embuluh darah pada metafisis memvaskularisasi permukaan dalam diafisis dimana disitu

    merupakan tempat kartilago digantikan oleh jaringan tulang. )embuluh darah pada

     periosteum memvaskularisasi bagian superfisial dari osteon. )ada saat osifikasi

    endokondral, "abang dari pembuluh darah ini men"apai daerah epifisis guna menyediakan

    nutrisi untuk pusat osifikasi sekunder 4

    )ada periosteum juga terdapat pembuluh limfe dan saraf sensoris. )embuluh limfe

    men"apai osteon melalui saluran perforasi. Saraf sensoris men"apai korteks bersama arteri

    nutrisium untuk menginervasi endosteum, substansia spongiosa, dan epifisis. Karena kaya

    10

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    11/43

    akan saraf sensoris, maka biasanya jika terjadi kerusakan pada tulang rasanya akan sakit

    sekali 2

    C. 3ste/mielitis "45

    + Definisi

    +,8

    Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan medulla tulang baik karena infeksi bakteri

     piogenik atau non-piogenik misalnya mikobakterium tuberkulosa.+

    /ikro-organisme dapat men"apai jaringan muskuloskeletal oleh (a kontak langsung

    melalui kulit (tusukan jarum, suntikan, luka tusuk, laserasi, fraktur terbuka atau

    operasi, (b penyebaran langsung dari fokus yang bersebelahan dengan infeksi, atau ("

     penyebaran langsung melalui aliran darah dari situs jauh seperti hidung atau mulut,

    saluran pernapasan, usus atau saluran genitourinari.8

    Osteomielitis masih merupakan permasalahan di negara kita karena %

    - #ingkat higienis yang masih rendah dan pengertian mengenai pengobatan yang

     belum baik 

    - Diagnosis yang sering terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomyelitis

    kronis

    - asilitas diagnostik yang belum memadai di puskesmas

    - &ngka kejadian tuber"ulosis di 0ndonesia pada saat ini masih tinggi sehingga kasus-

    kasus tuber"ulosis tulang dan sendi juga masih tinggi

    - )engobatan osteomyelitis memerlukan !aktu yang "ukup lama dan biaya yang

    tinggi- $anyaknya penderita dengan fraktur terbuka yang datang terlambat dan biasanya

    datang dengan komplikasi osteomyelitis.+

    Klasifikasi Osteomielitis+,8

    a. 3ste/mielitis Hemat/gen Akut "

    Osteomyelitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut

    yang disebabkan oleh bakteri piogen dimana mikroorganisme berasal dari fokus di

    tempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah. Diagnostik yang dini sangat penting

    oleh karena prognosis tergantung dari pengobatan yang tepat dan segera. +

    Eti/l/gi"

    aktor predisposisi osteomyelitis hematogen akut adalah %

    - *mur J terutama mengenai bayi dan anak - enis Kelamin J lebih sering pada laki-laki dari pada !anita dengan perbandingan

    8%+

    11

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    12/43

    - #rauma J hematoma akibat trauma pada daerah metafisis, merupakan salah satu

    faktor terjadinya osteomyelitis hematogen akut.- =okasiJ osteomyelitis hematogen akut sering terjadi di daerah metafisis karena

    daerah ini merupakan daerah aktif tempat terjadinya pertumbuhan tulang.

    - Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksisebelumnya (seperti bisul, tonsillitis merupakan faktor predisposisi osteomyelis

    hematogen akut.- Stafilokuokus aureus hemolitikus (koagulasi positif sebanyak 23H dan jarang

    oleh Streptokokus hemolitikus.

    - 'emofilus influen@a (443H pada anak umur diba!ah 8 tahun- Organisme lain seperti $. 9olli, $. &erogenus kapsulata, )neumokokus,

    Salmonella tifosa, )sedomonas aerogenus, )rotus mirabilis, $ru"ella, dan bakteri

    anaerobi" yaitu $akteroides fragilis.+

    Organisme penyebab pada orang de!asa dan anak-anak adalah Staphylo"o""us

    aureus (3H dari kasus, dan kurang sering salah satu lainnya >ram-positif "o""i,

    seperti >rup & streptokokus beta hemolitik-(Streptococcus pyogenes yang

    ditemukan dalam infeksi kulit kronis, serta Streptokokus grup $ (terutama pada bayi

     baru lahir atau alphahaemolyti" yang diplokokus S. pneumoniae.8 

    )ada anak-anak antara + dan 8 tahun yang bakteri >ram negative 'aemophilus

    influen@ae menjadi "ukup patogen untuk osteomielitis dan arthritis septik, tapi

     pengenalan vaksinasi '. influen@ae tipe $ sekitar 3 tahun yang lalu diikuti dengan

     jauh berkurangnya kejadian infeksi bakteri ini dalam banyakvnegara. Dalam

     beberapa tahun terakhir  Kingella kingae, terutama infeksi pernapasan atas pada

    anak-anak. Organisme gram-negatif lainnya (misalnya  Escherichia coli,

     Pseudomonas aeruginosa,  Proteus mirabilis  dan  Bacteroides anaerob fragilis

    kadang-kadang menyebabkan infeksi tulang akut. &nehnya, pasien dengan penyakit

    sel sabit rentan terhadap infeksi oleh Salmonella typhi. Organisme yang tidak biasa,

    mungkin dapat ditemukan pada pe"andu heroin dan patogen terhadap infeksi

    oportunistik pada pasien dengan imuno"ompromise pada system pertahanan

    kekebalan tubuh.8

    )ada anak-anak infeksi biasanya dimulai dari pembuluh darah metafisis tulang

     panjang, paling sering di proksimal tibia atau di ujung distal atau proksimal dari

    femur. )redileksi situs ini se"ara tradisional dikaitkan dengan susunan khas

     pembuluh darah di daerah itu (#rueta, +242% non-anastomosis "abang terminal

    12

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    13/43

    dari putaran arteri nutrisi yang kembali membentuk belokan sebelum memasuki

     jaringan besar pembuluh darah sinusoidalJ anatomi dari pembuluh darah yang

    relatif stasis dan penurunan tekanan oksigen yang konsekuen diyakini mendukung

    kolonisasi bakteri. 'al lain yang mendukung untuk berkembangbiaknya bakteri

    adalah bah!a struktur pembuluh halus di @ona hipertrofik yang dari segi fisis

    memungkinkan bakteri lebih mudah untuk mele!ati dan menempel pada kolagen

    tipe + di daerah itu.

    )ada bayi, yang pembuluh darahnmetafisinya masih beranastomosis antara

    metaphysealdan pembuluh darah epifisis, infeksi juga bisamen"apai epiphysis.)ada orang de!asa, infeksi hematogen hanya sekitar 3H dari kasus

    osteomyelitis, sebagian besar menginfeksi tulang belakang. Staphylococcus aureus

    adalah organisme yang paling umum tetapi  Pseudomonas aeruginosa sering

    mun"ul pada pasien yang menggunakan obat intravena. Orang de!asa dengan

    diabetes, rentan terhadap infeksi jaringan lunak kaki, dapat juga menginfeksi

    tulang yang melibatkan banyak jenis bakteri.8

    Pat/6isi/l/gi dan Pat/genesis5

    Kerateristik yang menunjukan perkembangan dari osteomyelitis hematogen akut

    ditandai dengan peradangan, adanya nanah, nekrosis tulang, pembentukan tulang

    reaktif baru dan, akhirnya resolusi dan penyembuhan atau kronisitas. )atologi yang

    terjadi pada osteomielitis hematogen akut tergantung pada umur, daya tahan

     penderita, lokasi infeksi serta virulensi kuman. 8

    #idak seperti jaringan lunak yang bisa berekspansi dan dapat menampung

     pembengkakan, tulang bukanlah jaringan yang bisa berekspansi, tekanan intraosal

    yang meningkat menyebabkan nyeri lokal yang hebat. 0nfeksi dapat pe"ah ke

    subperiosteal kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi selulitis.

    )enjalaran subperiostal yang ke arah diafisis merusak pembuluh darah sehingga

    menyebabkan nekrosis tulang yang disebut squester . 

    Osteomyelitis akut pada anak-anak, memiliki gambaran klasik yang terlihat

     pada usia antara dan 6 tahun. ang paling a!al perubahan metafisis merupakan

    reaksi inflamasi akut dengan kongesti pembuluh darah, eksudasi "airan dan

    13

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    14/43

    infiltrasi leukosit polimorfonuklear. #ekanan intraosseous naik pesat,

    menyebabkan nyeri yang intens, obstruksi aliran darah dan trombosis

    intravaskular. $ahkan pada tahap a!al jaringan tulang teran"am mengalami

    iskemia dikemudian hari dan resorpsi karena kombinasi dari aktivitas fagositosis

    serta akumulasi lokal sitokin, faktor pertumbuhan, prostaglandin dan en@im

     bakteri. Saat hari kedua atau ketiga, nanah yang berada di dalam tulang dan

    memaksa untuk keluar melalui kanal Eolkmann ke permukaan, yang kemudian

    mengakibatkan abses subperiosteal. 0ni jauh lebih jelas pada anak-anak, karena

    lapisan periosteum yang masih relative longgar, dibandingkan pada orang de!asa.

    Dari nanah abses subperiosteal, infeksi dapat meluas se"ara subperiosteal

    sepanjang batang tulang, lalu masuk kembali ke dalam tulang di bagian lain atau

     pe"ah lalu masuk ke dalam jaringan lunak sekitarnya. #indakan perkembangan

    fisis adalah sebagai penghalang terhadap penyebaran langsung ke epiphysis, tetapi

    untuk lokasi di mana metafisis yang sebagiannya merupakan intra"apsular 

    (misalnya di pinggul, bahu atau siku nanah mungkin dapat masuk melalui

     periosteum ke dalam sendi.8

    /eningkatnya tekanan intraosseous, pembuluh darah, trombosis pembuluh

    darah ke"il dan pelepasan periosteum meningkatkan kompromi suplai darahJ dan

     biasanya setelah satu minggu terdapat bukti mikroskopis kematian tulang. #oksin bakteri dan en@im leu"o"yti"mungkin juga turut memainkan peran mereka dalam

    destruksi jaringan.

    14

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    15/43

    >ambar 8. &kut Osteomyelitis (D0kutip dari 1oberst Salter, #e

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    16/43

    adalah frekuensi infeksi metaphyseal menyebar ke epiphysis dan dari sana ke

    sendi yang berdekatan. )roses anlage physeal tidak dapat diperbaiki lagi dan

    rusak, pertumbuhan lebih pada situs tersebut akan sangat terlambat dan sendi

    mengalami "a"at permanen. 'al ini masih menjadi perdebatan, bagaimana hal ini

    sampai diperdebatkan. $erikut #rueta (+24 telah lama menyatakan bah!a,

    selama pertama 6-2 bulan hidup, pembuluh metafisis ke"il menembus tulang

    ra!an physeal dan ini memungkinkan infeksi menyebar ke epiphysis tulang

    ra!an. $ebrapa orang tidak setuju dengan hipotesis ini (9hung, +26, tetapi

    apa yang tak terbantahkan adalah bah!a selama masa bayi osteomyelitis dan

    septi" arthritis sering terjadi bersama-sama. >ambaran lain pada bayi yang

     jarang adalah reaksi periosteal mengakibatkan pembentukan tulang baru

    sepanjang diaphysis,J untungnya, dengan pertumbuhan longitudinal dan renovasi

    anatomi diaphyseal se"ara bertahap dipulihkan. 8

    Osteomyelitis akut pada infeksi tulang orang de!asa pada orang de!asa

     biasanya didahului oleh "edera terbuka, operasi atau menyebar dari fokus

     bersebelahan infeksi (misalnya neuropati ulkus atau kaki diabetik terinfeksi.

    Osteomyelitis hematogen jarang terjadi dan ketika hal itu terjadi itu biasanya

    mempengaruhi salah satu tulang belakang (misalnya setelah infeksi panggul

    atau tulang kuboid ke"il. Sebuah infeksi vertebral dapat menyebar melalui end- plate dan diskus intervertebralis yang ke dalam vertebra lainnya yang

     berdekatan. ika tulang panjang terinfeksi, abses "enderung menyebar dalam

    rongga medula, mengikis korteks dan memperluas ke jaringan lunak sekitarnya.

    )embentukan tulang periosteal yang baru kurang jelas jiks dibandingkan dengan

    masa kanak-kanak dan korteks melemah mungkin patah. ikavkhir tulang

    menjadi terlibat ada risiko dari infeksi menyebar ke sendi yang berdekatan.

    'asilnya sering slide bertahap menuju subakut dan osteomyelitis kronis.8

    #eori terjadinya infeksi pada daerah metafisis yaitu+ %

    a. #eori vaskuler (#rueta

    16

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    17/43

    )embuluh darah pada daerah metafisis berkelok-kelok dan membentuk 

    sinus-sinus dan menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat. &liran

    darah yang lambat pada daerah ini memudahkan bakteri untuk 

     berkembang biak.

     b. #eori fagositosis ( 1ang

    Daerah metafisis merupakan daerah pembentukan sistem retikulo-

    endotelial. $ila terjadi infeksi, bakteri akan difagosit oleh sel-sel fagosit

    matur di tempat ini. /eskipun demikian, di daerah ini terdapat juga sel-sel

    fagosit imatur yang tidak dapat memfagosit bakteri sehingga beberapa

     bakteri tidak difagosit dan akhirnya berkembang biak di daerah ini.

    ". #eori #rauma

    $ila trauma artifisial dilakukan pada binatang per"obaan maka akn terjadi

    hematoma pada daerah lemMeng epifisis. Dengan penyutikan bakteri se"ara

    intravena, akn terjadi infeksi pada daerah hematoma tersebut.

    >>

    )ada tahap selanjutnya akan berkembang menjadi osteomielitis akan

     berkembang menjadi osteomielitis kronis. )ada daerah tulang kanselosa, infeksidapat terlokalisir serta diliputi oleh jaringan fibrosa yang membentuk abses

    tulang kronik yang disebut abses brodie

    $erdasarkan umur dan pola vaskularisasi pada daerah metafisis dan epifisis,

    #rueta membagi proses patologis pada osteomielitis akut atas tiga jenis, yaitu %

    a. $ayi

    &danya pola vaskularisasi foetal menyebabkan penyebaran infeksi dari

    metafisis dan epifisis dapat masuk ke dalam sendi, sehingga seluruh tulang

    termasuk persendian dapat . lempeng epifisis biasanya lebih resisten terhadap

    infeksi.

     b. &nak 

    Dengan terbentuknya lempeng epifisi serta osifikasi yang sempurna resiko

    infeksi pada epifisis berkurang oleh karena lempeng epifisis merupakan

     barier terhadap infeksi. Selain itu, tidak ada hubungan vaskularisasi yang

     berarti antara metafisis dan epifisis. 0nfeksi pada sendi hanya dapat terjadi

    17

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    18/43

     bila ada infeksi intra-artikuler.

    ". De!asa

    Osteomielitis akut pada orang de!asa sangat jarang terjadi oleh karena

    lempeng epifisis telah hilang. Galaupun infeksi dapat menyebar ke epifisis

    telah hilang, namun infeksi intra-artikuler sangat jarang terjadi. &bsessubperiosteal juga sulit terjadi karena periost melekat erat dengan korteks.

    am!aran 1linis"

    >ambaran klinis osteomielitis hematogen tergantung dari stadium patogenesis

    dari penyakit. Osteomielitis hematogen akut berkembang se"ara progresif atau

    "epat. )ada keadaan ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi bakterial pada

    kulit dan saluran nafas bagian atas. >ejala lain dapat berupa nyeri yang konstan

     pada daerah infeksi, nyeri tekan dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak 

    yang bersangkutan.

    >ejala-gejala umum yang timbul akibat bakterimia dan septikemia berupa

     panas tinggi, malaise serta nafsu makan yang berkurang. )ada pemeriksaan fisik 

    ditemukan adanya nyeri tekan dan gangguan pergerakan sendi oleh karena

     pembengkakan sendi dan gangguan akan bertambah berat apabila terjadi spasme

    lokal. >angguan pergerakan sendi juga dapat disebabkan oleh efusi sendi atau

    (artritis septik.

    )ada orang de!asa lokalisasi infeksi biasanya pada daerah vertebra torako-

    lumbal yang terjadi akibat torakosintesis atau akibat prosedur dan dapat

    ditemukan adanya ri!ayat ken"ing manis, malnutrisi, dan asiksi obat-obatan

    dengan imunosupresif, oleh karena itu ri!ayat hal-hal yang tersebut perlu

    ditanyakan. +

    Pemeriksan La!/rat/rium"

      )emeriksaan Darah

    o Sel darah putih meningkat sampai 3.333 disertai peningkatan laju

    endap daraho )emeriksaan titer antibodi anti-stafilokokus

    o )emeriksaan kultur darah untuk menentukan jenis bakterinya (43H

     positif dan diikuti dengan uji sensitivitas. uga harus diperiksa adanya

     penyakit anemia sel sabit yang merupakan jenis osteomyelitis yang

     jarang.

     

    )emeriksaan eses

    18

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    19/43

      )emeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat ke"urigaan

    infeksi oleh bakteri Salmonella

     

    )emeriksaan biopsi

      Dilakukan pada tempat yang di"urigai

    Pemeriksaan Radi/l/gis"

    • )emeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan

    kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan

     pembengkakan jaringan lunak. >ambaran destruksi tulang dapat terlihat

    setelah sepuluh hari ( minggu berupa rarefaksi tulang yang bersifat difus

     pada daerah metafisis dan pembentukan tulang baru di ba!ah periosteum

    yang terangkat.• )emeriksaan radioisotop dengan 22mte"hnetium akan memperlihatkan

     penangkapan isotop pada daerah les. Dengan menggunakan teknik labet

    leukosit dilakukan s"anning dengan ;mgallium yang mempunyai afinitas

    terhadap leukosit dimana ++mindium menjadi positif.

    •   )emeriksaan ultrasonografi

    • )emeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.

      1/m7likasi"

    Komplikasi yang dapat terjadi pada osteomielitis akut adalah %

    - SeptikemiaDengan makin tersedianya obat-obat antibiotik yang memadai, kematian

    akibat septikima saat ini jarang ditemukan.

    - 0nfeksi yang bersifat metastatik 0nfeksi dapat bermetastasis ke tulang:sendi lainnya, otak dan paru-paru,

    dapat bersifat multifokal dan biasanya terjadi pada penderita dengan status

    gi@i jelek.

    - &rtritis Supuratif 

    Dapat terjadi pada bayi /uda karena lempeng epifisis bayi (yang bertindak 

    sebagai barier belum berfungsi dengan baik. Komplikasi terutama terjadi

     pada osteomielitis hematogen akut di daerah metafisis yang bersifat intra-

    kapsuler (misalnya pada sendi panggul atau melalui infeksi metastatik 

    - >angguan pertumbuhan

    19

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    20/43

    Osteomielitis hematogen akut pada bayi dapat menyebabkan kerusakan

    lempeng epifisis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga

    tulang yang terkena akan menjadi lebih pendek.pada anak yang lebih besar 

    akan terjadi hiperemi pada daerah metafisis yang merupakan stimulasi bagi

    tulang untuk bertumbuh. )ada keadaan ini tulang bertumbuh lebih "epat dan

    menyebabkan terjadinya pemanjangan tulang.

    - Osteomielitis kronis&pabila diagnosis dan terapi yang tepat tidak dilakukan, maka osteomielitis

    akut akan berlanjut menjadi osteomielitis kronis.

    Diagn/sis !anding"

    - Selulitis

    - &rtritis supuratif akut- Demam reumatik 

    - Krisis sel sabit

    - )enyakit >au"her - #umor A!ing

    Peng/!atan"

    +. 0stirahat dan pemberian analgesik 

    . )emeberian "airan intravena dan kalau perlu transfusi darah

    . 0stirahat lokal dengan bidai atau traksi8. )emberian antibiotik se"epatnya sesuai dengan penyebab utama yaitu

    stafiloko

    4. kus aures sambil menunggu hasil biakan kuman. &ntibiotik tetaLp

    diberikan hingga minggu setelah laju endap darah normal.

    6. Drainase bedah. &pabila setelah 8 jam pengobatan lokal dan sistemik 

    antibiotik gagal(tidak ada perbaikan keadaan umum, maka dapat

    dipertimbangkan drainase bedah (chirurgis. )ada drainase bedah, pus

    supperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan intra-oseus kemudian

    dilakukan pemeriksaan biakan kuman. Drainase dilakukan selama beberapa

    hari dengan menggunakan "airan Na9l 3,2H dan dengan antibiotik.

    Pr/gn/sis )

    Ampat faktor penting yang menentukan efektifnya pemberian terapi anibiotik 

     pada osteomyelitis akut adalah %

    $ Gaktu interval antara kejadian infeksi (onset infeksidengan !aktu

     pemberian antibiotik. #erapi yang dimulai sejak hari pertama sakit

    merupakan !aktu yang ideal karenainfeksi lokal osteomyelitis pada tulang

    20

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    21/43

     belum is"hemi".

    $ #erapi antibiotik akan efektif jika pemberian antibiotik sesuai dengan

    sensitive atau tidaknya antibiotik tersebut terhadap bakeri patogen.

    $ Dosis terapi antibiotik 

    $ Durasi pemberian antibiotik, kurangnya !aktu pemberian terapi teruma jika

    kurang dari -8 minggu akan mengakibatkan "roni" osteomyelitis atau

    osteomyelitis rekuren.

    !. 3ste/mieltis Hemat/gen Su!akut8

    Kelainan ini dapat ditemukan dibeberapa negara dengan insidens yang hampir 

    sama dengan osteomielitis akut. >ejala osteomielitis hematogen subakut lebih

    ringan oleh karena organisma penyebabnya kurang purulen dan penderita lebih

    tahan. Osteomielitis hematogen sub-akut biasanya disebabkan oleh Stafilokokus

    aureus dan umumnya berlokasi dibagian distal femur dan proksimal tibia.+

    Pat/l/gi8

    $iasanya terdapat kavitas dengan batas tegas pada tulang kanselosa dan

    mengandung "airan seropurulen. Kavitas dilingkari oleh jaringan granulasi yang

    terdiri atas sel-sel inflamasi akut dan kronik dan biasanya terdapat penebalan

    trabekula. =esi kadang-kadang melanggar batas dan mengikis korteks tulang

    Kadang-kadang mun"ul dalam epiphysis dan pada orang de!asa di salah satu

     badan vertebra.

    am!aran 1linis"

    Osteomielitis hematogen subakut biasanya ditemukan pada anak-anak dan

    remaja. >ambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal,

    sedikit pembengkakan dan dapat pula penderita menjadi pin"ang. #erdapat rasa

    nyeri pada salah satu sendi yang lebih besar selama beberapa minggu atau

     bahkan bulan. )enderita mungkin merasa lemas dan juga sering terdapat

     pembengkakan yang minimal, atrofi otot dan nyeri lokal. Suhu biasanya normal

    dan sedikit mengarah kea rah infeksi. 'itungan leukosit dan kultur darah

     biasanya tidak menunjukkan adanya kelainan.

    Pen8itraan8

    #erdapat lesi radiografi yang khas yang membatasi sebuah bentukan bulat atau

    kavitas oval radiolusen dengan ukuran diameter +- "m. )aling sering terlihat di

    metafisis tibialis atau femur, tapi mungkin juga terapat pada epiphysis atau di

    21

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    22/43

    salah satu tulang kuboid (misalnya yang "al"aneum. Kadang-kadang

    kavitas dikelilingi oleh bentukan halo dari s"lerosis (gambaran klasik $rodie

    absesJ terkadang hal itu kurang ditetapkan dengan baik, tentang pemanjangan

    ke diaphysis .

    =esi metapisisl menyebabkan sedikit atau tidak adanya reaksi periostealJ

    lesi diaphyseal mungkin terkait dengan pembentukan tulang baru periosteal dan

    ditandai penebalan kortikal. ika korteks terkikis lesi mungkin di"urigai sebagai

    tumor ganas. S"an 1adioisotop dapat menunjukkan peningkatan aktivitas yang

    nyata.

    >ambar 8% >ambaran radiologi dari abses $rodie yang dapat ditemukan pada osteomielitis sub-

    akut:kronik. )ada gambar terlihat kavitas yang dikelilingi oleh daerah sklerosis. (Dikutip dari

    https%::!!!.pinterest."om:pin:+668+2+8248:

    Pemeriksaan la!/rat/rium"

    =eukosit umumnya normal, tetapi laju endap darah meningkat.

    Diagn/sis+,8

    Dengan foto rontgen biasanya ditemukan kavitas berukuran +- "m terutama

     pada daerah metafisis dari tibia dan femur atau kadang-kadang pada daerah

    diafisis tulang panjang.+

    )enampilan klinis dan

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    23/43

    #etapi terapi yang diberikan mungkin konservatif jika diagnosis tidak 

    dalam keraguan. 0mobilisasi dan pemberian antibiotik (flukloksasilin dan asam

    fusidat intravena untuk 8 atau 4 hari dan kemudian se"ara oral selama 6

    minggu biasanya menghasilkan penyembuhan, meskipun ini bisa memakan

    !aktu hingga + bulan.

    ika diagnosis diragukan, maka perlu dilakukan biopsi terbuka dan lesi dapat

    dikuret pada saat yang bersamaan. Kuretase juga diindikasikan jika raft bone, transport bone, atau free

    transport bone mungkin diperlukan.

    d. 3ste/mielitis aki!at Fraktur Ter!uka dan 37erasi+,8

    /erupakan osteomielitis yang paling sering ditemukan pada orang de!asa.

    23

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    24/43

    )ada suatu fraktur terbuka dapat ditemukan kerusakan jaringan, kerusakan

     pembuluh darah, edema, hematoma, dan hubungan antara fraktur dan dunia luar 

    sehingga pada fraktur terbuka umumnya terjadi infeksi.+

    raktur terbuka selalu terkontaminasi dan karena itu rentan terhadap

    infeksi. Kombinasi "edera jaringan, kerusakan pembuluh darah, edema,

    hematoma,fragmen tulang mati dan jalur terbuka dengan lingkungan luar yang

    mengundang invasi bakteri bahkan jika luka tidak terkontaminasi dengan

     partikel kotoran. 0ni adalah penyebab paling umum dari osteomielitis pada

    orang de!asa.8

    Osteomyelitis akibat fraktur terutama disebabkan oleh Stafilokokus

    aureus, B. colli, pseudomonas dan kadang-kadang oleh bakteri anaerobik seperti

    klostridium, streptokokus  anaerobik dan $akterioides. Osteomielitis pas"a

    operasi terjadi setelah suatu operasi tulang (terutama pada operasi yang

    menggunakan implan, yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri pada

     pembedahan. >ejala infeksi dapat timbul segera setelah operasi atau beberapa

     bulan kemudian Osteomielitis pas"a operasi yang paling ditakuti ialah

    Osteomielitis setelah suatu operas artroplasti. )ada keadaan ini pen"egahan

    osteomielitis lebih penting daripada pengobatan.+

    am!aran 1linis8

    >ambaran klinis pada osteomyelitis akibat fraktur terbuka biasanya berupa

    demam pembengkakakan di atas situs fraktur dan sklerosis adanya luka

    meradang dan dis"harge seropurulent.8

    #es darah tes menunjukan peningkatan kadar 91), leukositosis dan peningkatan

    AS1, harus diingat bah!a meskipun, penanda inflamasi non-spesifik dan

    mungkin dipengaruhi oleh trauma jaringan8.)enafsiran -ray mungkin lebih sulit dari biasanya karena adanya

    fragmentasi tulang. /10 bisa membantu dalam membedakan antara infeksi

    tulang dan softtissue, tetapi kurang dapat diandalkan dalam membedakan antara

    infeksi lama dan kerusakan tulang akibat trauma.8

    Pemeriksaan Penunjang8

    S!ab luka harus diperiksa dan dikultur untuk diuji sensitivitas organisme

     pathogen dengan antibiotik. Sayangnya, meskipun, dengan metode laboratorium

    standar masih saja menghasilkan hasil negatif di sekitar 3 H dari kasus infeksi

    24

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    25/43

    yang jelas.

    Peng/!atan8

    #ujuan dari pengobatan adalah profilaksis% melalui pembersihan menyeluruh

    dan debridement pada open fra"tures, ketentuan drainase dengan meninggalkan

    luka terbuka, imobilisasi fraktur dan pemberian antibiotik. *mumnya kombinasi

    flukloksasilin dan ben@ilpenisilin (atau natrium fusidate, diberikan setiap 6 jam

    selama 8; jam, akan men"ukupi. ika luka jelas terkontaminasi, merupakan

    suatu keputusan yang bijak untuk memberikan metronida@ol selama 8 atau 4

    hari untuk mengontrol bakteri aerobi" maupun non aerobi". 0nfeksi bakteri

     piogenik, jika sekali telah terimplantasi maka akan sulit untuk diberantas.

    Keberadaan nekrotik jaringan lunak dan tulang mati, bersama-sama dengan

    "ampuran bakteri flora, berkonspirasi mela!an kontrol antibiotik yang efektif.

    )engobatan untuk membalut luka se"ara regular dan eksisi ulang terhadap

    semua jaringan yang mati dan terinfeksi.

    Se"ara tradisional dianjurkan pemasangan implan stabil (fi

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    26/43

     pathogen.8

    Fakt/r 7redis7/sisi5

    Osteomieltis hematogen akut yang jika tidak diterapi dengan tepat akan

    mengabatkan septi"emia yang nantinya akan mereda menjadi infeksi tulang

    yang kronis.yang mungkin jaringan tulangnya masih bisa tetap hidup dengan

     pelebaran dan mun"ulnya serangan atau gejala yang nyata. )enurunan daya

    tahan tubuh penderita yang terlihat melalui adanya bekas luka, nekrosis tulang

    yang mengelilingi fokus infeksi,penetrasi yang buruk dari pembuluh-pembuluh

    darah baru, dan kavitas yang masih tetap ada sebagai tempat berkembangnya

     bakteri. $akteri dilapisi oleh suatu protein-polisakarida (gli"o"aly

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    27/43

    yang buruk dimana ukuran panjang dari diafisis mungkin juga dilemahkan dan

    dibungkus di dalam sebuah involu"rum yang tebal. Sekuestra bertindak sebagai

    substrat untuk adhesi (penempelan bakteri pada banyak "ara seperti implan

    asing, bakteri-bakteri tersebut tetap dengan gigih menginfeksi tulang sampai

    mereka di singkirkan atau dikeluarkan melalui perforasi involu"rum dan sinus

    yang akan mengalir keluar melalui kulit. Sebuah sinus akan menutup beberapa

    minggu atau bulan dan memberikan tanda penyembuhan, dan hanya dapat

    membuka atau mun"ul kembali pada tempat lain ketika ketegangan jaringan

    meningkat. Kerusakan tulang dan meningkatnya kerapuhan s"lerosis terkadang

    merupakan mengakibatkan fraktur patologis. >ambar histologi adalah sebuah

    inflamasi kronik infiltrasi sel disekitar area dari sel tulang yang sudah mati atau

    seLuestra.8

    am!aran 1linis5

    )asien mengeluhkan nyeri, demam, kemerahan, dan bengkak atau dengan

    mun"ulnya sebuah bisul yang telah mengeluarkan isinya. )ada kasus yang

    lama, jaringan mengalami penebalan dan mengkerut dan terlipat kebagian

    dalam dimana bekas luka atau sinus melekat pada tulang yang mendasarinya.

    Dan mungkin ada pengeluaran seropurulen dan ekskoriasi disekitar area kulit

    tersebut. )as"a trauma osteomyelitis, tulang mungkin akan "a"at atau tidak 

    menyatu.

    Diagn/sis'

    Diagnosis osteomielitis biasanya membutuhkan kombinasi dari penilaian klinis

    menyeluruh, foto polos sinar , dan pen"itraan lanjut (misalnya /10 s"an, 9#

    s"an, ultra-suara, kultur darah (terutama dalam kasus-kasus akut, biopsi

     jaringan lunak atau pengambilan sampel bedah. *ntuk indikasi tertentu

    misalnya risiko infeksi $ru"ella, tes lain seperti serologi mungkin diperlukan.

    Ketika di"urigai tuberkulosis, diindikasikan untuk foto

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    28/43

     penebalan dan s"lerosis dari tulang sekitarnya. Namun terdapat beberapa tanda

    variasi kurang lebih seperti hilangannya trabekula yang bersifat lo"al atau%

    seLuestra yang mun"ul sebagai fragmen padat yang tidak !ajar yang berbeda

    dengan tulang disekitarnyaJ terkadang tulang terlihat menebal dan lebih kasar 

    serta "a"at, menyerupai tumor. Sebuah sonogram dapat membantu untuk 

    melokalisasi tempat infeksi.1adioisotop skintigrafi sensitif tetapi tidak spesifik.

    22m#"-'D) s"an menunjukkan peningkatan aktivitas di kedua fase perfusi dan

    fase tulang. S"anning

    dengan 6>a-sitrat

    atau +++ 0n-berlabel

    leukosit dikatakan

    lebih spesifik untuk 

    osteomyelitisJ s"an

    tersebut berguna

    untuk fokus infeksi

    yang tersembunyi. 9#

    dan /10 yang sangat

     berharga dalam peren"anaan operas pengobatan% bersama-sama akan

    menunjukkan sejauh mana kehan"uran tulang dan edema reaktif, abses yang

    tersembunyi dan seLuestra.8

    Sistem Staging Pada 3ste/m%elitis Tulang Panjang5

    Sistem staging sangat membantu dalam penilaian risiko, tindakan yang

     bermanfaat dan memiliki beberapa nilai prediktif mengenai hasil pengobatan.

    ang paling serius, dan paling mungkin untuk mendapatkan manfaat yaitu

     pasien yang diklasifikasikan dalam stage + atau , tipe &, yaitu orang-orang

    dengan infeksi lokal dan bebas dari ke"urigaan adanya gangguan.

    )asien tipe $, pasien agak terganggu dengan beberapa faktor lokal atau faktor 

    sistemik #etapi jika infeksi terlokalisir dan tulang masih dalam kontinuitas dan

    stabil (Stage +- maka masih ada kesempatan untuk sembuh.

    )asien tipe 9 adalah pasien dengan gambaran klinis berat dengan prognosis

    yang buruk. ika lesi diklasifikasikan pada stage 8 (misalnya infeksi menyebar 

    dalam fraktur ununited, hal ini merupakan kontraindikasi untuk tindakan

    28

    >ambar % Osteomyelitis path!ay (sour"e% http.jama."om:arti"le:osteomyelitispath!ay

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    29/43

    operatif dan pilihan terbaik untuk jangka panjang adalah pengobatan paliatif.

    #erkadang mungkin harus dilakukan amputasi.8

    Anti!i/tik 8

    0nfeksi kronis jarang diatasi dengan hanya memberikan antibiotik. Namun obat

    antibioti" tetap penting (a untuk menekan infeksi dan men"egah penyebarannya

    ke tulang yang sehat dan (b untuk mengendalikan reaksi inflamasi akut. )ilihan

    antibiotik tergantung pada studi mikrobiologi, tetapi obat tersebut harus mampu

    menembus tulang sklerotik dan harus bersifat non-toksik untuk penggunaan

     jangka panjang. &ntibiotik usidi" a"id, klindamisin dan sefalosporin adalh

    "ontoh antibioti" yang baik "ontoh. Eankomisin dan #ei"oplanin efektif dalam

    sebagian besar kasus resisten meti"illin untuk infeksi Staphylo"o""us aureusi

    (/1S&. &ntibiotik diberikan selama 8-6 minggu (mulai dari a!al pengobatan

    atau debridement terakhir sebelum mempertimbangkan pengobatan operatif.

    Selama pemberian antibiotik, konsentrasi antibiotik serum harus diukur se"ara

     berkala untuk memastikan bah!a konsntrasinya minimal yang "ukup untuk fungsi

     bakterisida. ika i@in operasi gagal, antibiotik harus dilanjutkan selama 8 minggu

    sebelum mempertimbangkan upaya lain untuk melakukan debridement.

    Peng/!atan L/kal8

    Sebuah sinus yang mungkin tanpa rasa sakit tetap perlu untuk dibalut agar 

    terlindungi. )erekat kolostomi dapat digunakan untuk menghentikan ekskoriasi

    dari kulit. &bses yang akut mungkin perlu segera diinsisi dan didrainase, tapi ini

    hanya tindakan sementara.8

    29

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    30/43

    37erasi8

    Gaktu penantian operasi diselingi dengan istiraht serta pemberian antibiotik 

    untuk mengendalikan inflamasi, dimana pasien harus sabar dan bertahan sampai

    ada indikasi yang jelas untuk operasi radikal% untuk infeksi hematogen yang

    kronis yang disertai gejala-gejala yang mengganggu, kegagalan pemberian

    antibiotik yang adekuat dalam pengobatan, dan bukti yang jelas dari seLuestrum

    (tulang matiJ untuk infeksi pas"a-trauma, sebuah luka yang keras dan : atau

    fraktur non union yang terinfeksiJ untuk infeksi pas"a operasi, kriteria yang sama

    dan bukti erosi tulang.

    Keberadaan implan asing adalah tindakan insentif yang lebih lanjut untuk 

    operasi. Seperti biasanya perangkat fiksasi interna (plate, sekrup dan paku

    intramedulla meskipun terinfeksi harus dipertahankan agar menjaga stabilitas.

    Saat ini, berbagai "erdik sistem fiksasi eksternal telah tersedia dan memungkinkan

    immobilisasi pada hampir setiap fraktur dengan metode ini, sehingga dengan

    mele!ati fraktur dan memungkinkan menghilangkan jaringan yang terfinfeksi

    lebih dini pada area tersebut.

    Ketika melakukan pengobatan operasi, sangat dianjurkan untuk berkolaborasi

    dengan dokter bedah plastik. Debridement pada saat operasi terhadap semua

     jaringan lunak yang terinfeksi dan jaringan tulang yang nekrosis, serta setiap

    implan yg terinfeksi, harus dipotong. Setelah tiga atau empat hari luka diperiksa

    dan jika ada tanda-tanda baru kematian jaringan, maka debridement mungkin

    harus diulang - $eberapa kali jika perlu. )emberian antibiotik harus tetap

    dilanjutkan setidaknya 8 minggu setelah debridement terakhir.

    #erbentuknya dead spa"e, maka ada beberapa "ara yang dapat dilakukan seperti

     pemberian&ntibiotik berpori dapat diletakkan dalam rongga dan dibiarkan selama

    atau minggu lalu kemudian diganti dengan "angkok tulang "an"ellous.

    9angkok tulang juga telah digunakan dari pasienJ pada teknik )apineau seluruh

    rongga dikemas dengan "hip "an"ellous ke"il (sebaiknya autogenous di"ampur 

    dengan antibiotik dan sealant fibrin. $ila memungkinkan, daerah ditutupi oleh

    otot yang berdekatan dan luka kulit dijahit tanpa ketegangan. Sebuah )endekatan

    alternatif adalah dengan menggunakan transfer penutup otot% di lokasi yang sesuai

    gumpalan besar otot, dengan suplai darah utuh, dapat dimobilisasi dan diletakkan

    30

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    31/43

    ke dalam ronggaJ permukaan kemudian ditutupi dengan split-kulit graft. Di

    daerah dengan otot yang berdekatan (misalnya distal bagian kaki, tujuan yang

    sama dapat di"apai dengan mentransfer sebuah pulau penutup myo"utaneous pada

    gagang bunga vaskular panjang. Sebuah graft tulang tervas"ularisasi yang bebas

    dianggap pilihan yang lebih baik, asalkan "o"ok dan fasilitas yang sesuai untuk 

    operasi mikrovaskuler tersedia.

    Sebuah pendekatan yang berbeda adalah salah satu yang dikembangkan dan

    disempurnakan oleh =autenba"h di &frika Selatan. /elibatkan eksisi radikal

    semua jaringan avaskular dan terinfeksi diikuti irigasi tertutup dan drainase

    su"tion pada tempat tidur dengan menggunakan tabung double-lumen dan

    antibiotik yang tepat dengan konsentrasi tinggi (berdasarkan tes mikrobiologi

    untuk sensitivitas bakteri. Dea spa"e se"ara bertahap diisi oleh granulasi vaskuler 

     jaringan. #abung dihilangkan ketika biakan tetap negatif dalam tiga sampel "airan

     berturut-turut dan rongga dilenyapkan. #eknik ini telah digunakan dengan "ukup

    sukses, dijelaskan se"ara rin"i oleh 'ashmi dkk. (338. Dalam kasus refrakter 

    dimungkinkan untuk dilakukan eksisi segmen yang terinfeksi dan kemudian

    menutup kesenjangan dengan metode 0li@arov dari PtransportP segmen yang layak 

    dari sisa diaphysis. 'al ini sangat berguna jika infeksi dikaitkan dengan fraktur 

    ununited.

    )rognosis harus selalu dijagaJ trauma lokal harus dihindari dan terulangnya

    gejala, !alau ke"il namun harus diperhatikan dan diselidiki. #he !at"h!ord is

    Q"autious optimismI R a Qprobable "ureI is better than no "ure at all8

    6. 3ste/m%elitis Tu!er8ul/sa"4)494-4"(

    /erupakan infeksi sekunder dari lesi tuber"ulosis di bagian tubuh yang lain.

    Seperti osteomielitis hematogen, osteomyelitis tuber"ulosis juga disebabkan oleh

     penyebaran bakteri le!at darah dan menginfeksi tulang dan sering terjadi pada

    anak-anak. #uberkulosis osteomieltis sering berkembang pada metafisis tulang

     panjang, dan lebih sering lagi berkembang pada vertebra (spondylitis

    tuber"ulosis.

    Osteomyelitis hematogen tuber"ulosis mungkin juga berkembang pada

    epifisis tulang panjang dan menyebar pada sendi dan mengakibatkan arthritis

    31

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    32/43

    tuber"ulosis, terkadang terjadi kebalikannya dimana infeksi tuber"ulosis pada

    sendi yang menyebar ke epifisis.pada beberapa anak, osteomyelitis tuber"ulosis

    hematogen melibatkan shaft atau diafisis dari phalan< (da"tylitis tuber"ulosis.

    #uber"ulosis yang menginfeksi system muskuloskletal sulit untuk didiagnosa dan

    dapat berlanjut pada !aktu yang panjang karena tanda dan gejalanya yang sangat

    tidak spesifik dan onset nyeri yang tersembunyi, pembengkakan, kehilangan berat

     badang, keringat malam, dan kesulitan saat berjalan. Selama stadium dini dari

    hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan pengendapan eritrosit yang

    meningkat,dan gambaran sadiologis yang berdasarkan penyakit.

    $eberapa bagian otot dapat terinfeksi tetapi bagian tubuh yang paling sering

    terinfeksi ialah tulang belakang, femur, tibia, humerus, dan fibula. 0nsidensi dari

    lesi di proksimal ulna jarang terjadi. =esi di proksimal proksimal relatif jarang

    ditemukaan dalam berbagai penelitan.. aktor-faktor yang mempengaruhi

    lokalisasi #$9 tulang pada suatu tulang yang spesifik tak bida diindetifikasi

    se"ara pasti. Seperti bentuk lain dar infeksi #$9 diluar paru, saluran pernapasan

    adalah portal utama masuknya mikobakteri. Osteomyelitis tuberkulosis

    diperkirakan terjadi sa"ara sekunder karena penyebaran lymphohematogenous ke

    tulang pada saat infeksi paru a!al, dengan reaktivasi lokal di kemudian hari. ;

    Diagnosis sering tertunda sampai proses destruksi telah terjadi. )enggunaan

     berulang NS&0D dalam kasus diabaikan seperti a!al lesi men"iptakan rasa aman

     palsu, sampai menjadi jelas bah!a penggunaan mereka terus gagal untuk 

    memberikan nyeri relief. ;

     Nyeri ringan dan pembengkakan tulang yang disertai dengan suhu kulit yang

    hangat dan perlunakan di atasnya, maka dokter harus me!aspadai kemungkinan

    adanya tuberkulosis tulang. )embesaran kelenjar getah bening regional dan

    kehadiran abses juga penting sebagai diagnostik klinis. oto polos normal pada

    kasus yang di"urugai juga diperlukan untuk investigasi sama halnya seperti tes

    /ontau

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    33/43

    aktor predisposisi tuberkulosis tulang dan sendi adalah +%

    +. Nutrisi dan sanitasi yang jelek . 1as, banyak ditemukan pada orang-orang &sia, /eksiko, 0ndian, dan Negro

    . #rauma pada tulang yang dapat merupakan lokus minorosis

    8. *murJ terutama ditemukan setelah umur satu tahun, paling sering umur -+3

    tahun

    4. )enyakit sebelumnya, seperti morbili dan varisela dapat memprovokasi

    kuman6. /asa puberetas dan kehamilan dapat mengaktifkan tuber"ulosis

    *ntuk memudahkan  penegakan diagnosis #$ anak, 0D&0 merekomendasikan

     pengobatan #*$ anak dengan meggunakan system skoring, yaitu pembobotan

    terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai seperti terlihat pada table .Setelah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

     penunjang, maka dilakukan pembobotan dengan system skoring. )asien dengan

     jumlah skor 6harus ditatalaksana sebagai pasien #$ dan mendapat pengobatan

    dengan obat anti tuber"ulosis (O. $ila skor B 6 tetapi se"ara klinis ke"urigaan

    kea rah #$ kuat, maka perlu dilakukan pemeriksaandiagnosis lainnya sesuai

    indikasi, seperti bilasan lambung, patologi anatomi, pungsi lumbal, pungsi pleura,

    foto tulang dan sendi, funduskopi, 9#-s"an, dan lain-lainnya.

    #abel . Sistem Skoring >ejala dan )emeriksaan )enunjang #$ anak 

    Pat/l/gi +,

    +. Kompleks primer

    =esi primer biasanya pada paru-paru, faring dan usus kemudian melalui

    saluran ini limfe menyebar ke limfonodus regional dan disebut sebagai primer 

    kompleks.

    . )enyebaran sekunder

    33

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    34/43

    $ila daya tahan tubuh penderita menurun., maka terjadi penyebaran melalui

    sirkulasi darah yang akan menghasilkan tuber"ulosis milier dan meningitis.

    Keadaan ini dapat terjadi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun

    kemudian dan bakteri dideposit pada jaringan ekstra pulmoner.

    . =esi tersier 

    #ulang dan sendi merupakan tempat lesi tersier dan sebanyak 4H dari

    tuberkulosis paru akan meyebar dan akan berakhir sebagai tuber"ulosis sendi

    dan tulang.

    0nfeksi tuber"ulosis merupakan tipe spesifik dari inflamasi granulasi, yang

    memiliki "iri khas progresivitas lambat dalam mendestruksi tulang (lo"al

    osteolysis pada bagian anterior pada "orpus vertebra dan yang disertai

    osteoporosis regional. )enyebaran "eseation men"egah reaksi pembentukan

    tulang baru yang bersamaan dengan pemberian segmen dari avas"ular bone yang

    merupakan produksi dari sekuestra tuber"ulosis.+

    Predileksi+

    #uberkulosis sendi dan tulang terutama mengenai pada daerah tulang belakang

    (43-3 H dan sisanya pada sendi-sendi besar seperti panggul, lutut, pergelangan

    tangan, sendi bahu, dan daerah persendian ke"il. +

    Osteomyelitis tuberkulosa selalu merupakan penyebaran sekunder dari

    kelainan tuberkulosa di tempat lain, terutama di paru-paru . seperti pada

    osteomyelitis hematogen akut, penyebaran infeksi juga terjadi se"ara hematogen

    dan biasanya mengenai anak-anak. )erbedaannya osteomyelitis hematogen akut

    umumnya terdapat pada daerah metafisis sementara osteomielisis tuberkulosa

    terutama mengenai tulang belakang.+

    Tera7i 6,+3

    )ada sebagian besar kasus #$ anak pengobatan selama 6 bulan "ukup adekuat.

    Setelah pemberian obat 6 bulan, lakukan evaluasi baik klinis maupun

     pemeriksaan penunjang. Avaluasi klinis pada #$ anak merupakan parameter 

    terbaik untuk menilai keberhasilan pengobatan. $ila dijumpai perbaikan klinis

    34

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    35/43

    yang nyata !alaupun gambaran radiologik tidak menunjukkan perubahan yang

     berarti, O tetap dihentikan.+3

    Setelah tatalaksana kuretase dan hasil biopsi, terapi anti tuberkulosis dimulai

    dengan empat obat rejimen. 1ifampisin +3mg : kg : hari, )ira@inamid 4mg :kg :

    hari, 0sonia@id 4 mg : kg : hari dan Atambutol4 mg : kg : hari dan vitamin $-6,

    dimulai untuk dua bulan a!al dan kemudian 1ifampi"in, 0sonia@id dan vitamin $-

    6 terus selama dua belas bulan kemudian. 6

    Panduan /!at TB 7ada anak :enurut ;H3+3

    )engobatan #$ dibagi dalam tahap yaitu tahap awalintensif ( bulan pertama

    dan sisanya sebagai tahap lan!utan. )rinsip dasar pengobatan #$ adalah minimal

    ma"am obat pada fase a!al:intensif ( bulan pertama dan dilanjutkan dengan

    ma"am obat pada fase lanjutan (8 bulan, ke"uali pada #$ berat. O pada anak 

    diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan.

    &lur tatalaksana pasien #$ anak dapat dilihat pada skema di ba!ah ini.

    *ntuk menjamin ketersediaan O untuk setiap pasien, O disediakan dalam

     bentuk paket. Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan.

    )aket O anak berisi obat untuk tahap intensif, yaitu 1ifampisin (1, 0sonia@id

    (', )ira@inamid (TJ sedangkan untuk tahap lanjutan, yaitu 1ifampisin (1 dan

    0soniasid ('.

    D/sis+3

    35

    $eri O

    selama bulan

    SKO1 6

    Respons (-)

    Teruskan terapi TB sambilmencari penyebabnya

    Respons (+)

    Terapi TB diteruskan

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    36/43

    0N'% 4-+4 mg:kg$$:hari, dosis maksimal 33 mg:hari

    1ifampisin% +3-3 mg:kg$$:hari, dosis maksimal 633 mg:hari

    )ira@inamid% +4-3 mg:kg$$:hari, dosis maksimal 333 mg:hari

    Atambutol% +4-3 mg:kg$$:hari, dosis maksimal + 43 mg:hari

    Streptomisin% +4R83 mg:kg$$:hari, dosis maksimal + 333 mg:hari

    *ntuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang relatif 

    lama dengan jumlah obat yang banyak, paduan O disediakan dalam bentuk 

    Kombinasi Dosis #etap ? KD# ( "i#ed $ose %ombination ? D9. #ablet KD#

    untuk anak tersedia dalam ma"am tablet, yaitu%

    #ablet RH< yang merupakan tablet kombinasi dari 1 (1ifampisin, ' (0sonia@id

    dan T ()ira@inamid yang digunakan pada tahap intensif. #ablet RH yang

    merupakan tablet kombinasi dari 1 (1ifampisin dan ' (0sonia@id yang

    digunakan pada tahap lanjutan. umlah tablet KD# yang diberikan harus

    disesuaikan dengan berat badan anak dan komposisi dari tablet KD# tersebut.

    )ada keadaan #$ berat, baik pulmonal maupun ektrapulmonal seperti #$ milier,

    meningitis #$, #$ sendi dan tulang, dan lain-lain +3 %

    +. )ada tahap intensif diberikan minimal 8 ma"am obat (0N', 1ifampi"in,

    )ira@inamid, Atambutol, atau Streptomi"in

    . )ada tahap lanjutan diberikan 0N' dan rifampisin selama +3 bulan.

    . *ntuk kasus #$ tertentu yaitu #$ milier, efusi pleura #$, peri"arditis #$, #$

    endobronkial, meningitis #$ dan peritonitis #$ diberikan kortikosteroid

    (prednisone dengan dosis +- mg:kg $$:hari yang dibagi dalam dosis.

    =ama pemberian kortikosteroid adalah -8 minggu dengan dosis penuh

    dilanjutkan tapering off dalam jangka !aktu -6 minggu. #ujuan pemberian

    steroid ini untuk mengurangi proses inflamasi dan men"egah terjadinya

     perlekatan jaringan.

    36

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    37/43

    BAB I=

    PE:BAHASAN

    Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang baik karena infeksi

     piogenik atau non-piogenik misalnya mikobakterium tuberkulosa.+ 

    )ada anamnesa, ayah pasien men"eritakan bah!a 56 bulan yang lalu sebelum

    masuk rumah sakit, pasien tidak bisa berjalan karena rasa nyeri pada pinggul kiri dan

    nyeri juga dirasakan saat pasien meluruskan kaki kirinya. Dan nyeri terasa berkurang

    ketika pasien menekuk lutut kirinya ke arah belakang. &yah pasien juga ber"erita

     bah!a pasien dulu merupakan anak dengan berat badan yang baik (tidak kurus tetapi

    tanpa sebab yang jelas berat badan anaknya terus menurun, pasien juga pernah

    menderita batuk 5 minggu dan diberikan obat batuk dari puskesmas namun batuknya

    masih kambuh kembali, kemudian pasien mengalami demam tinggi hingga akhirnya

     pasien di ba!a ke 1umah Sakit /appi lalu dirujuk (berdasarkan data rujukan dari

    37

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    38/43

    1S*D /appi tidak di"antumkan dengan jelas pengobatan yang telah diberikan kepada

     pasien saat pasien dira!at disana. Ketika pertama kali datang ke 1S*D dok 00, pasien

    tampak kesakitan, terdapat pembengkakan pada pinggul kiri atas, terdapat bisul yang

    mengeluarkan nanah pada kulit paha kanan atas, demam (7.

    Dari anamenesa tersebut dapat disimpulkan bah!a pasien sebelumnya mengalami

    osteomyelitis akut yang ditandai dengan adanya reaksi inflamasi berupa rubor 

    (redness:kemerahan, tumor (s!elling:pembengkakan, "alor et dubor (heat and pain,

    dan fun"tio laesa (loss of fun"tion pada ektremitas inferior sinistra. 'al ini sesuai

    dengan teori yang menyatakan tentang gambaran klinis pada pasien dengan

    ostemyelitis hematogen akut, dimana gambaran klinis osteomielitis hematogen akut

    sangat berhubungan dengan proses patogenesisnya. Onset akut dan infeksi

     berlangsung dengan ke"epatan yang luar biasa. &da ri!ayat "edera lokal pada 43H

    anakJ sering ditemukan juga bukti dari infeksi bakteri yang sudah ada sebelumnya baik 

    di kulit atau di saluran pernapasan bagian atas. >ejala pertama dan paling signifikan

    yang diderita anak adalah nyeri hebat dan menetap di dekat ujung tulang panjang yang

    terkenaJ disertai dengan perlunakan lokal dan ketidakmauan anak menggunakan

    anggota badan. Dalam !aktu 8 jam, adanya septikemia dibuktikan dengan malaise,

    anoreksia dan demamJ pasien tiba-tiba sakit. )eningkatan rasa sakit dan nyeri lokal di

    dekat akhir tulang panjang, dikombinasikan dengan manifestasi sistemik dari infeksi.

    Saat pasien tiba di 1S*D dok 00 (2 uli 3+4 pasien masih mengeluhkan nyeri

     pada pinggul kiri dan terdapat abses atau bisul yang mengeluarkan nanah, pada

     pemeriksaan status lokalis regio femoralis (S tanggal 3+ September 3+4 ditemukan %

    =ook% Deformitas (7, edema (7, eritema (-, luka (-, terdapat hiperpigmentasi bekas

     bisul(7. eel% Nyeri tekan (7, NED dbn, pulsasi &.poplitea et &.dorsalis pedis (7.

    /ove% 1O/ teratas karena nyeri, '0) joint tidak kuat angkat dan hanya bisa

    menggeserkan kaki 3F - 84F

    Sesuai dengan teori tentang pemeriksaan fisik pada osteomyelitis kronis yaitu pasien

    mengeluhkan nyeri, demam, kemerahan, dan bengkak atau dengan mun"ulnya sebuah

     bisul yang telah mengeluarkan nanah. )ada kasus yang lama, jaringan mengalami

     penebalan dan mengkerut dan terlipat kebagian dalam dimana bekas luka atau sinus

    melekat pada tulang yang mendasarinya. Dan mungkin ada pengeluaran seropurulen

    38

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    39/43

    dan ekskoriasi disekitar area kulit tersebut.8 /un"ulnya bisul dan keluarnya nanah

     pada kulit pasien ini, sesuai dengan teori pathogenesis yaitu saat hari kedua atau

    ketiga, nanah yang berada di dalam tulang dan memaksa untuk keluar melalui kanal

    Eolkmann ke permukaan, yang kemudian mengakibatkan abses subperiosteal. 0ni jauh

    lebih jelas pada anak-anak, karena lapisan periosteum yang masih relative longgar,

    dibandingkan pada orang de!asa. Dari nanah abses subperiosteal, infeksi dapat

    meluas se"ara subperiosteal sepanjang batang tulang, lalu masuk kembali ke dalam

    tulang di bagian lain atau pe"ah lalu masuk ke dalam jaringan lunak sekitarnya.

    #indakan perkembangan fisis adalah sebagai penghalang terhadap penyebaran

    langsung ke epiphysis, tetapi untuk lokasi di mana metafisis yang sebagiannya

    merupakan intra"apsular (misalnya di pinggul, bahu atau siku nanah mungkin dapat

    masuk melalui periosteum ke dalam sendi.8

    ika dilihat dari hasil pemeriksaan -ray tanggal + /aret 3+4 dan + &gustues 3+4

    saat pasien masih di /appi, terlihat gambaran edema soft tissue, tulang femur yang keropos

    dan susunannya yang tidak beraturan, terdapat gambaran $rodie abses, adanya pembentukan

    tulang baru dan terdapat fraktur pada pro

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    40/43

    sputum $#& (- pemeriksaan -ray thora< )& dan skoring #$ (Skor ? mendukung

    adanya infeksi &ycobacterium tuberculosa. +3 Skoring #$ pada pasien ini ialah adanya

    ri!ayat kontak dengan pasien suspe"t #$ atau pasien dengan #$ (7 ? +, *ji

    tuberkulin pada pasien ini tidak dilakukan ? 3, status gi@i ? + (>i@i kurang , demam

    tanpa sebab yang jelas (7 ? +, batuk minggu (7 ? +, )embesaran kelenjar getah

     bening (- ? +, )embengkakan tulang:sendi panggul (7 ? +, oto thora< sugestif #$

    (7 ? +.

    1en"ana penatalaksanaan osteomyelitis pada pasien ini adalah pemberian

    antibiotik intraven "eftriasone

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    41/43

    antibiotik, kurangnya !aktu pemberian terapi teruma jika kurang dari -8 minggu

    akan mengakibatkan "roni" osteomyelitis atau osteomyelitis rekuren

    BAB =

    PENUTUP

    A. 1esim7ulan

    )asien anak perempuan usia + tahun, dengan keluhan nyeri panggul kiri terutama

    saat digerakan, terdapat bisul di paha yang berukuran 5 < < +,4 "m bisul tampak 

    eritema (7 dan pus (7 ber"ampur darah (7, terasa sangat nyeri. )asien datang dengan

     posisi kaki kiri yang tertekuk kebelakang karena pasien merasakan kesulitan untuk 

    meluruskan kakinya, ketika pasien ingin meluruskan kaki kirinya pasien merasakan nyeri

     pada panggul kirinya, hal ini sudah dialami pasien sejak bulan. $erdasarkan hasil

    anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan,gambaran klinis yang ditemukan

    serta hasil pemeriksaan penunjang maka pasien ini didiagnosa dengan 9hroni"

    Osteomyelitis e." /y"oba"terium tuber"ulosa 7 ra"ture )athologis )ro

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    42/43

    (S. )enatalaksanaan yang diusulkan pada &n. S' adalah pengobatan obat anti

    tuber"ulosis ekstraparu selama + bulan kemudian dilanjutkan dengan tindakan operasi

    untuk mengatasi permasalahan pada tulang femurnya.

    )rognosis pada pasien ini ialah dubia at malam.

    DAFTAR PUSTA1A

    +. 1asjad 9. 0nfeksi dan 0nflamasi, dalam Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi , 9etakan 0,

    $intan =amumpatue, *jung )andang, +22;, 'al. +8 R 8;.

    . Sjamsuhidajat 1. Gim de ong. 0nfeksi /us"ulo"keletal dalam Buku Ajar Ilmu Bedah,

    9etakan 0, A>9, akarta. +22;, 'al + R .

    . Salter $.1. 9roni" 'ematogenous Osteomyelitis, dalam the Musculosceletal   System,Gilliam U Gilkins $altimore =ondon, +2;+, 'al +42 R 6.

    8. &pley >.&. dkk. 9hroni" Osteomyelitis, dalam  Apley’s System of Orthopaedics and 

    Fractures, Sevent Adition. =ondon, +22. 'al 83 R 8

    4. % )ri"e, Sylvia &. dan =orraine /. Gilson. 336.  Patofisiologi ' Konsep Klinis Proses(

     Proses Penyakit. Adisi 6. Eolume . #erjemahan $. *. )endit, et.al. akarta% )enerbit $uku

    42

  • 8/17/2019 Chronic Osteomielitis

    43/43

    Kedokteran A>9

    6. /ustafa, >. dkk. 3+8. )rimary Diaphyseal #uber"ulous Osteomyelitis Of #ibia %

    https%::!!!.google."om:urlV

    sa?tUr"t?jUL?Uesr"?sUsour"e?!ebU"d?+U"ad?rjaUua"t?;Uved?39$8Wj&&ah*KA

    !i2hsEg#0&h'b8K'WK$9/Uurl?httpH&HH!!!.theprofesional."om

    Harti"leHEO=.H43+H43No.H4336H3;H43)rof-

    6.pdfUusg?&Wj9N>O+3)43kv8)23Dnr&3L