Chapter III-IV APLIKASI METODE SPEKTRUM

49
BAB III APLIKASI METODE RESPON SPEKTRUM 3.1 Pemodelan Struktur Pada bab ini akan diberikan sebuah contoh perhitungan struktur 4 lantai dimana struktur tersebut merupakan struktur portal bertingkat biasa. Struktur tersebut akan dianalisis dengan metode respon spektrum secara analisis secara 2 dimensi. Hasil yang didapatkan salah satunya adalah gaya gempa horisontal yang akan dibebani pada struktur, kemudian akan dianalisis dengan mengunakan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) untuk mendapatkan gaya dalam dan perpindahan dari struktur tersebut. Gambar 3.1 Struktur portal 4 lantai Universitas Sumatera Utara

description

Chapter III-IV APLIKASI METODE SPEKTRUM

Transcript of Chapter III-IV APLIKASI METODE SPEKTRUM

  • BAB III

    APLIKASI METODE RESPON SPEKTRUM

    3.1 Pemodelan Struktur

    Pada bab ini akan diberikan sebuah contoh perhitungan struktur 4 lantai

    dimana struktur tersebut merupakan struktur portal bertingkat biasa. Struktur tersebut

    akan dianalisis dengan metode respon spektrum secara analisis secara 2 dimensi.

    Hasil yang didapatkan salah satunya adalah gaya gempa horisontal yang akan

    dibebani pada struktur, kemudian akan dianalisis dengan mengunakan Metode

    Elemen Hingga (Finite Element Method) untuk mendapatkan gaya dalam dan

    perpindahan dari struktur tersebut.

    Gambar 3.1 Struktur portal 4 lantai

    Universitas Sumatera Utara

  • Data-data strukur portal 4 lantai tersebut adalah sebagai berikut :

    - Kolom tepi lantai 1 s/d 4 berukuran 30 x 40 cm

    - Kolom tengah lantai 1 & 2 berukuran 30 x 60 cm

    - Kolom tengah lantai 3 & 4 berukuran 30 x 50 cm

    - Balok lantai 1s/d 4 berukuran 30 x 40 cm

    - Massa lantai 4 = 0.12 kN.s2/cm

    - Massa lantai 3 = 0.24 kN.s2/cm

    - Massa lantai 2 = 0.24 kN.s2/cm

    - Massa lantai 1 = 0.24 kN.s2/cm

    - Elastisitas (E) = 2,5 x 106 N/cm2

    - Tinggi lantai (h) = 400 cm

    - Lebar portal (l) = 500 cm

    - Kurva spektrum yang digunakan sebagai contoh dalam perhitungan

    adalah kurva spektrum wilayah gempa 3 tanah lunak berdasarkan SNI

    03-1726-2002.

    3.2 Penyelesaian Perhitungan Pemodelan Struktur

    Pada pemodelan struktur 4 lantai ini akan menggunakan prinsip bangunan

    geser (shear building) dan massa tergumpal (lumped mass) pada tiap lantai. Dengan

    anggapan seperti ini, maka massa akan terkumpul pada satu titik dan hanya

    mempunyai 1 derajat kebebasan serta akan menghasilkan 4 mode shapes. Untuk

    mendapatkan nilai-nilai koordinat mode shapes, frekuensi sudut () dan periode

    getar struktur (T) digunakan persamaan getaran bebas tanpa redaman (Undamped

    Universitas Sumatera Utara

  • Free Vibration System) dan dianalisis dengan menggunakan metode stodola atau

    matriks iterasi.

    Gambar 3.2 Pemodelan Lumped Mass struktur 4 lantai

    Dalam memulai menganalisis pemodelan struktur tersebut, hal pertama yang

    perlu dilakukan adalah menggambarkan free body diagram dari pemodelan struktur 4

    lantai tersebut berdasarkan prinsip getaran bebas tanpa redaman.

    Gambar 3.3 Free body diagram dari struktur 4 lantai

    M4

    M3

    M2

    K

    M1

    K4

    K2

    K1

    M1. K2(y2-

    K1.y1 M2. K4(y4

    K3(y3

    M3.

    M4.

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan gambar free body diagram pada gambar 3.3, dapat disusun

    persamaan diferensial simultan gerakan massa yaitu,

    (3.1)

    Persamaan 3.1) di atas dapat ditulis juga menjadi,

    (3.2)

    Persamaan 3.2) selanjutnya dapat ditulis ke dalam bentuk matriks sebagai

    berikut,

    (3.3)

    Dari persamaan 3.3) maka dapat ditulis matriks massa dan matriks

    kekakuannya adalah sebagai berikut,

    (3.4)

    (3.5)

    Dengan menggunakan persamaan 3.4), maka matriks massa dari persoalan

    diatas adalah,

    Universitas Sumatera Utara

  • Sedangkan untuk matriks kekakuannya adalah,

    - Kolom tepi berukuran 30 x 40 cm

    - Kolom tepi berukuran 30 x 50 cm

    - Kolom tepi berukuran 30 x 60 cm

    - Kekakuan kolom lantai 1 (K1) adalah

    - Kekakuan kolom lantai 2 (K2) adalah

    - Kekakuan kolom lantai 3 (K3) adalah

    Universitas Sumatera Utara

  • - Kekakuan kolom lantai 4 (K4) adalah

    Maka matriks kekakuannya dapat ditulis sebagai berikut,

    Nilai K = 442.969 kN/cm merupakan nilai yang ditarik keluar dan ditinggalkan untuk

    sementara waktu dari matriks kekakuan kolom agar angka dalam matriks kekakuan

    lebih sederhana dan nantinya nilai tersebut akan digunakan dalam perhitungan

    frekuensi sudut.

    a) Mode ke-1

    Nilai invers dari matriks kekakuan diatas adalah,

    Maka matriks dinamik fleksibilitas ( Dynamic Flexibility Matrix) stuktur tersebut

    adalah,

    Universitas Sumatera Utara

  • Apabila koefisien 1/442.969 ditinggalkan untuk sementara agar angka perhitungan

    menjadi lebih sederhana maka,

    Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-1 misalnya,

    Dengan demikian maka ,

    Maka,

    Dengan nilai = 1.069. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka

    iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Dengan nilai = 1.149 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan pada iterasi ke-3,

    Maka,

    Dengan nilai = 1.156 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan dan pada iterasi ke-4 diperoleh,

    Maka,

    Pada iterasi ke-4 , nilai = 1.157 hampir sama dengan nilai = 1.156, dan nilai

    sudah sama dengan maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Nilai K =

    Universitas Sumatera Utara

  • 442.969 kN/cm yang ditinggalkan sementara pada perhitungan sebelumnya

    digunakan dalam menghitung frekuensi sudut. Maka nilai frekuensi sudut yang

    dihasilkan adalah,

    rad/s

    b) Mode ke-2

    Pada mode ke-2, maka perlu dihitung nilai sweeping matrix [S1] yaitu dengan

    persamaan,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Setelah [S1] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah,

    Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-2 misalnya,

    Dengan demikian maka ,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Dengan nilai = 0.164. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka

    iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2,

    Maka,

    Dengan nilai = 0.167 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan pada iterasi ke-3,

    Maka,

    Dengan nilai = 0.169 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan dan pada iterasi ke-4 diperoleh,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Pada iterasi ke-4 , nilai = 0.169 sama dengan nilai = 0.169, dan nilai

    mendekati nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi

    sudut yang dihasilkan adalah,

    rad/s

    c) Mode ke-3

    Pada mode ke-3, nilai sweeping matrix [S2] dihitungan dengan persamaan,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Setelah [S2] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah,

    Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-3 misalnya,

    Dengan demikian maka ,

    Universitas Sumatera Utara

  • Maka,

    Dengan nilai = 0.068. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka

    iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2,

    Maka,

    Dengan nilai = 0.072 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan pada iterasi ke-3,

    Maka,

    Universitas Sumatera Utara

  • Pada iterasi ke-3 , nilai = 0.072 sama dengan nilai = 0.072, dan nilai

    mendekati nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi

    sudut yang dihasilkan adalah,

    rad/s

    d) Mode ke-4

    Pada mode ke-4, nilai sweeping matrix [S3] dihitungan dengan persamaan,

    Maka,

    Universitas Sumatera Utara

  • Setelah [S3] didapatkan maka matriks dinamik fleksibilitas yang baru adalah,

    Dengan cara coba-coba, diambil modal vektor untuk mode ke-4 misalnya,

    Dengan demikian maka ,

    Maka,

    Universitas Sumatera Utara

  • Dengan nilai = 0.002. Terlihat bahwa nilai belum sama dengan , maka

    iterasi dilanjutkan berikutnya iterasi ke-2,

    Maka,

    Dengan nilai = 0.053 dan masih belum sama dengan . Maka proses iterasi

    diteruskan pada iterasi ke-3,

    Maka,

    Pada iterasi ke-3 , nilai = 0.053 sama dengan nilai = 0.053, dan nilai sama

    dengan nilai maka proses iterasi sudah dapat dihentikan. Maka nilai frekuensi

    sudut yang dihasilkan adalah,

    rad/s

    Agar proses hitungan menjadi lebih sistematis, maka hasil dari nilai-nilai yang

    didapatkan dalam perhitungan diatas akan ditabelkan sebagai berikut,

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.1 Nilai-nilai , dan pada tiap-tiap mode

    NO Frekuensi Sudut

    ()

    Mode-1

    (1)

    Mode-2

    (2)

    Mode-3

    (3)

    Mode-4

    (4)

    1 1 = 19.569 rad/s 11 = 1 12 = 1 13 = 1 14 = 1

    2 2 = 51.136 rad/s 21 = 1.860 22 = 1.044 23 = -0.238 24 = -1.040

    3 3 = 78.277 rad/s 31 = 2.748 32 = -0.364 33 = -1.280 34 = 0.609

    4 4 = 91.126 rad/s 41 = 3.066 42 = -1.263 43 = 1.930 44 = -0.483

    Untuk menggambarkan nilai tiap mode, maka untuk lantai teratas dianggap nilai

    4 = 1, maka nilai-nilai yang digunakan dalam penggambaran tiap koordinat mode

    adalah,

    41 = 1 42 = 1 43 = 1 44 = 1

    31 = 0.896 32 = 0.291 33 = -0.663 34 = -1.262

    21 = 0.607 22 = -0.827 23 = -0.123 24 = 2.155

    11 = 0.326 12 = -0.793 13 = 0.518 14 = -2.072

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.4 Mode shapes struktur 4 lantai

    Setelah nilai ordinat tiap-tiap mode didapat, maka perhitungan dapat dilanjutkan ke

    tahapan berikutnya yaitu analisis pembebanan gempa dengan metode respon

    spektrum. Namun sebelumnya terlebih dahulu dicari nilai-nilai periode getar struktur

    (T) dari masing-masing mode dengan menggunakan rumus T = .

    1 = 19.569 rad/s , T1 = 0,321 s

    2 = 51.136 rad/s , T2 = 0,123 s

    3 = 78.277 rad/s , T3 = 0,080 s

    11

    21

    31

    41

    32

    42

    22

    12

    43

    33

    23

    13

    44

    34

    24

    14

    Mode -1 1 = 19.569 rad/s

    Mode -2 2 = 51.136 rad/s

    Mode -3 3 = 78.277 rad/s

    Mode -4 4 = 91.126 rad/s

    Universitas Sumatera Utara

  • 4 = 91.126 rad/s , T4 = 0,069 s

    Setelah nilai-nilai periode getar (T) masing-masing mode didapat, maka nilai

    koefisien gempa dasar (C) bisa didapatkan berdasarkan kurva spectrum gempa

    wilayah 3, dengan kondisi tanah lunak.

    Gambar 3.5 Kurva Spektrum Wilayah Gempa 3 (SNI 03-1726-2002)

    Berdasarkan kurva spektrum tanah lunak wilayah gempa 3, maka nilai koefisien

    gempa dasar (C) berdasarkan tiap-tiap mode adalah,

    T1 = 0,321 s C1 = 0.75

    T2 = 0,123 s C2 = 0.58

    T3 = 0,080 s C3 = 0.48

    Universitas Sumatera Utara

  • T4 = 0,069 s C4 = 0.46

    1. Partisipasi Mode

    a) Mode -1

    Partisipasi mode -1, 1 adalah,

    b) Mode -2

    Partisipasi mode -2, 2 adalah,

    Universitas Sumatera Utara

  • c) Mode -3

    Partisipasi mode -3, 3 adalah,

    d) Mode -4

    Universitas Sumatera Utara

  • Partisipasi mode -4, 4 adalah,

    Sebagai control, partisipasi semua mode harus sama dengan 1 maka,

    2. Gaya Horisontal Mode atau Modal Seimic Force (Fij)

    Gaya horisontal mode yang bekerja pada setiap massa akibat kontribusi setiap

    mode dapat dihitung dengan menggunakan persamaan,

    a) Mode 1,

    b) Mode 2,

    c) Mode 3,

    d) Mode 4,

    Universitas Sumatera Utara

  • Dengan memakai prinsip SRSS, maka gaya horisontal tingkat (storey seismic

    force) adalah,

    Gambar 3.6 Gaya Horisontal Mode dan Gaya Horisontal Tingkat

    3.3 Perhitungan Analisis dengan Metode Elemen Hingga (FEM)

    Pada perhitungan sebelumnya, struktur dianalisis berdasarkan prinsip shear

    building, dimana struktur hanya memiliki 1 DOF atau hanya mengalami translasi

    arah horisontal. Anggapan ini kurang tepat karena pada kenyataannya tidak begitu,

    maka dari itu dengan memakai gaya gempa yang didapatkan dari pendekatan dengan

    menggunakan prinsip shear building, gaya tersebut diaplikasikan ke dalam struktur

    portal berlantai 4 tersebut untuk dicari gaya dalam dan perpindahannya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.7 Penomoran Simpul dan Penamaan Elemen

    Tabel 3.2 Penomoran simpul

    Elemen Simpul

    Awal Akhir

    a 1 5

    b 2 6

    c 3 7

    d 4 8

    e 5 6

    f 6 7

    g 7 8

    h 5 9

    i 6 10

    j 7 11

    Universitas Sumatera Utara

  • k 8 12

    l 9 10

    m 10 11

    n 11 12

    o 9 13

    p 10 14

    q 11 15

    r 12 16

    s 13 14

    t 14 15

    u 15 16

    v 13 17

    w 14 18

    x 15 19

    y 16 20

    z 17 18

    a 18 19

    b 19 20

    Matriks kekakuan lokal untuk plane element dicari dengan menggunakan rumus,

    Maka kekakuan lokal struktur tersebut adalah,

    - Kolom 30 x 40 ( Elemen a, d, h, k, o, r, v, y )

    Universitas Sumatera Utara

  • - Kolom 30 x 50 ( Elemen p, q, w, x)

    - Kolom 30 x 60 ( Elemen b, c, i, j)

    - Balok 30 x 40 ( Elemen e, f, g, l, m, n, s, t, u, z, a, b )

    Dan kekakuan global struktur tersebut adalah,

    Universitas Sumatera Utara

  • - Kolom 30 x 40 ( Elemen a, d, h, k, o, r, v, y )

    Sin 90 = 1, cos 90 = 0

    - Kolom 30 x 50 ( Elemen p, q, w, x)

    Sin 90 = 1, cos 90 = 0

    Universitas Sumatera Utara

  • - Kolom 30 x 60 ( Elemen b, c, i, j)

    Sin 90 = 1, cos 90 = 0

    - Balok 30 x 40 ( Elemen e, f, g, l, m, n, s, t, u, z, a, b )

    Sin 0 = 0, cos 0 = 1

    Matriks kekakuan strukturnya adalah,

    Universitas Sumatera Utara

  • Universitas Sumatera Utara

  • Maka akan terbentuk matriks kekakuan struktur yang berukuran 60 x 60, dimana

    boundary condition dari struktur tersebut adalah,

    Setelah nilai boundary condition dimasukkan, maka matriks kekakuan struktur akan

    berukuran 48 x 48, dan perpindahan secara global dicari dengan,

    Dan gaya dalam dari elemen elemen tersebut dicari dengan,

    Dikarenakan perletakan jepit

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.3 Hasil perhitungan perpindahan simpul dari FEM

    Simpul

    cm cm rad

    1 0 0 0

    2 0 0 0

    3 0 0 0

    4 0 0 0

    5 2.009 0.038 -0.005

    6 1.995 0.002 -0.006

    7 1.988 -0.002 -0.006

    8 1.987 -0.038 -0.005

    9 4.951 0.062 -0.005

    10 4.928 0.003 -0.005

    11 4.916 -0.003 -0.005

    12 4.913 -0.062 -0.005

    13 7.416 0.073 -0.003

    14 7.388 0.003 -0.003

    15 7.371 -0.003 -0.003

    16 7.364 -0.073 -0.003

    17 8.588 0.076 -0.001

    18 8.571 0.003 -0.001

    19 8.561 -0.003 -0.001

    20 8.558 -0.076 -0.001

    Tabel 3.4 Hasil perhitungan reaksi tumpuan dari FEM

    Simpul

    kN kN kNcm

    1 -76.783 -283.489 20283.812

    2 -208.613 -20.151 61481.051

    Universitas Sumatera Utara

  • 3 -207.546 20.524 61214.157

    4 -75.745 283.117 20033.826

    Tabel 3.5 Hasil perhitungan gaya batang elemen dari FEM

    Elemen Simpul N D M

    kN kN kNcm

    a 1 -283.489 76.783 20283.812

    5 283.489 -76.783 10429.482

    b 2 -20.151 208.613 61481.051

    6 20.151 -208.613 -21964.236

    c 3 20.524 207.546 61214.157

    7 -20.524 -207.546 21804.171

    d 4 283.117 75.745 20033.826

    8 -283.117 -75.745 10264.326

    e 5 85.139 -102.120 -24788.206

    6 -85.139 102.120 -26271.690

    f 6 44.293 -112.113 -28040.814

    7 -44.293 112.113 -28015.492

    g 7 4.494 -101.564 -26153.976

    8 -4.494 101.564 -24627.950

    h 5 -181.370 71.280 14358.724

    9 181.370 -71.280 14153.228

    i 6 -10.158 167.767 32348.269

    10 10.158 -167.767 34758.503

    j 7 9.975 167.767 32365.297

    11 -9.975 -167.767 34733.311

    k 8 181.553 71.252 14363.623

    12 -181.553 -71.252 14136.991

    l 9 137.389 -98.784 -24322.199

    10 -137.389 98.784 -25069.972

    Universitas Sumatera Utara

  • m 10 75.255 -105.248 -26319.697

    11 -75.255 105.248 -26304.383

    n 11 12.664 -98.388 -24988.792

    12 -12.664 98.388 -24205.379

    o 9 -82.585 59.289 10168.971

    13 82.585 -59.289 13546.633

    p 10 -3.694 105.632 16631.166

    14 3.694 -105.632 25621.819

    q 11 3.115 105.156 16559.864

    15 -3.115 -105.156 25502.563

    r 12 83.165 58.587 10068.388

    16 -83.165 -59.587 13366.479

    s 13 167.476 -60.068 -15133.444

    14 -167.476 60.068 -14900.775

    t 14 103.009 -61.147 -15284.653

    15 -103.009 61.147 -15288.980

    u 15 39.66 -60.167 -14921.199

    16 -39.66 60.167 -15162.243

    v 13 -22.157 18.044 1586.811

    17 22.157 -18.044 5630.883

    w 14 -2.616 41.165 4563.609

    18 2.616 -41.165 11902.236

    x 15 2.135 41.808 4707.616

    19 -2.135 -41.808 12015.526

    y 16 22.998 18.927 1795.764

    20 -22.998 -18.927 5774.959

    z 17 101.899 -22.517 -5630.883

    18 -101.899 22.517 -5627.570

    a 18 60.735 -25.132 -6274.665

    19 -60.735 25.132 -6291.574

    b 19 18.927 -22.998 -5723.952

    20 -18.927 22.998 -5774.959

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.8 Gaya Normal (N) struktur dengan perhitungan teoritis

    Gambar 3.9 Gaya Lintang (D) struktur dengan perhitungan teoritis

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.10 Momen (M) struktur dengan perhitungan teoritis

    Universitas Sumatera Utara

  • 3.4 Perhitungan Dengan Program (Software)

    Berikut adalah tampilan pemodelan struktur pada program :

    Gambar 3.11 Tampilan Pemodelan Pada Program

    File hasil keluaran (output) dari program tersebut adalah sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.6 Perpindahan simpul pada program

    Joint OutputCase CaseType U1 U3 R2

    Text Text Text cm cm radians

    1 DEAD LinStatic 0 0 0

    2 DEAD LinStatic 0 0 0

    3 DEAD LinStatic 0 0 0

    4 DEAD LinStatic 0 0 0

    5 DEAD LinStatic 2.009 0.038 0.005

    6 DEAD LinStatic 1.995 0.002 0.006

    7 DEAD LinStatic 1.988 -0.002 0.006

    8 DEAD LinStatic 1.987 -0.038 0.005

    9 DEAD LinStatic 4.951 0.062 0.005

    10 DEAD LinStatic 4.928 0.003 0.005

    11 DEAD LinStatic 4.916 -0.003 0.005

    12 DEAD LinStatic 4.913 -0.062 0.005

    13 DEAD LinStatic 7.416 0.073 0.003

    14 DEAD LinStatic 7.388 0.003 0.003

    15 DEAD LinStatic 7.371 -0.003 0.003

    16 DEAD LinStatic 7.364 -0.073 0.003

    17 DEAD LinStatic 8.588 0.076 0.001

    18 DEAD LinStatic 8.571 0.003 0.001

    19 DEAD LinStatic 8.561 -0.003 0.001

    20 DEAD LinStatic 8.558 -0.076 0.001

    Tabel 3.7 Reaksi tumpuan pada program

    Joint OutputCase CaseType F1 F3 M2

    Text Text Text kN kN kNcm

    1 DEAD LinStatic -76.783 -283.489 -20283.81

    2 DEAD LinStatic -208.613 -20.151 -61481.05

    3 DEAD LinStatic -207.546 20.524 -61214.16

    4 DEAD LinStatic -75.745 283.117 -20033.83

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.8 Gaya dalam tiap elemen pada program

    Frame Station P V2 M3

    cm kN kN kNcm

    a 0 283.489 76.783 20283.81

    a 400 283.489 76.783 -10429.48

    b 0 20.151 208.613 61481.05

    b 400 20.151 208.613 -21964.24

    c 0 -20.524 207.546 61214.16

    c 400 -20.524 207.546 -21804.17

    d 0 -283.117 75.745 20033.83

    d 400 -283.117 75.745 -10264.33

    e 0 -85.139 102.120 24788.21

    e 500 -85.139 102.120 -26271.69

    f 0 -44.293 112.113 28040.81

    f 500 -44.293 112.113 -28015.49

    g 0 -4.494 101.564 26153.98

    g 500 -4.494 101.564 -24627.95

    h 0 181.370 71.280 14358.72

    h 400 181.370 71.280 -14153.23

    i 0 10.158 167.767 32348.27

    i 400 10.158 167.767 -34758.50

    j 0 -9.975 167.767 32365.30

    j 400 -9.975 167.767 -34733.31

    k 0 -181.553 71.252 14363.62

    k 400 -181.553 71.252 -14136.99

    l 0 -137.389 98.784 24322.20

    l 500 -137.389 98.784 -25069.97

    m 0 -75.255 105.248 26319.70

    m 500 -75.255 105.248 -26304.38

    n 0 -12.664 98.388 24988.79

    n 500 -12.664 98.388 -24205.38

    o 0 82.585 59.289 10168.97

    Universitas Sumatera Utara

  • o 400 82.585 59.289 -13546.63

    p 0 3.694 105.632 16631.17

    p 400 3.694 105.632 -25621.82

    q 0 -3.115 105.156 16559.86

    q 400 -3.115 105.156 -25502.56

    r 0 -83.165 58.587 10068.39

    r 400 -83.165 59.587 -13366.48

    s 0 -167.476 60.068 15133.44

    s 500 -167.476 60.068 -14900.77

    t 0 -103.009 61.147 15284.65

    t 500 -103.009 61.147 -15288.98

    u 0 -39.66 60.167 14921.20

    u 500 -39.66 60.167 -15162.24

    v 0 22.157 18.044 1586.81

    v 400 22.157 18.044 -5630.88

    w 0 2.616 41.165 4563.61

    w 400 2.616 41.165 -11902.24

    x 0 -2.135 41.808 4707.62

    x 400 -2.135 41.808 -12015.53

    y 0 -22.998 18.927 1795.76

    y 400 -22.998 18.927 -5774.96

    z 0 -101.899 22.517 5630.88

    z 500 -101.899 22.517 -5627.57

    a 0 -60.735 25.132 6274.67

    a 500 -60.735 25.132 -6291.57

    b 0 -18.927 22.998 5723.95

    b 500 -18.927 22.998 -5774.96

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.12 Gaya Normal Hasil Keluaran Program

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.13 Gaya Lintang Hasil Keluaran Program

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 3.14 Momen Hasil Keluaran Program

    3.5 Verifikasi Perhitungan Teoritis Dengan Program (Software)

    Verifikasi ini bertujuan untuk melihat selisih dari hasil yang didapatkan

    secara teoritis dengan hasil keluaran (Output) yang dihasilkan oleh program. Dalam

    mencari nilai selisih hasil, hasil yang bertanda negatif (-) diabaikan, dikarenakan

    hanya menyatakan arah.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.9 Selisih nilai perpindahan simpul

    Joint

    Perhitungan Teoritis Program Selisih

    U1 U3 R2

    cm cm radian cm cm radian cm cm radian

    1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    5 2.009 0.038 -0.005 2.009 0.038 0.005 0 0 0

    6 1.995 0.002 -0.006 1.995 0.002 0.006 0 0 0

    7 1.988 -0.002 -0.006 1.988 -0.002 0.006 0 0 0

    8 1.987 -0.038 -0.005 1.987 -0.038 0.005 0 0 0

    9 4.951 0.062 -0.005 4.951 0.062 0.005 0 0 0

    10 4.928 0.003 -0.005 4.928 0.003 0.005 0 0 0

    11 4.916 -0.003 -0.005 4.916 -0.003 0.005 0 0 0

    12 4.913 -0.062 -0.005 4.913 -0.062 0.005 0 0 0

    13 7.416 0.073 -0.003 7.416 0.073 0.003 0 0 0

    14 7.388 0.003 -0.003 7.388 0.003 0.003 0 0 0

    15 7.371 -0.003 -0.003 7.371 -0.003 0.003 0 0 0

    16 7.364 -0.073 -0.003 7.364 -0.073 0.003 0 0 0

    17 8.588 0.076 -0.001 8.588 0.076 0.001 0 0 0

    18 8.571 0.003 -0.001 8.571 0.003 0.001 0 0 0

    19 8.561 -0.003 -0.001 8.561 -0.003 0.001 0 0 0

    20 8.558 -0.076 -0.001 8.558 -0.076 0.001 0 0 0

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3.10 Selisih nilai reaksi tumpuan

    Joint

    Perhitungan Teoritis Program Selisih

    F1 F3 M2

    kN kN kNcm kN kN kNcm kN kN kNcm

    1 -76.783 -283.489 20283.812 -76.783 -283.489 -20283.81 0 0 0.002

    2 -208.613 -20.151 61481.051 -208.613 -20.151 -61481.05 0 0 0.001

    3 -207.546 20.524 61214.157 -207.546 20.524 -61214.16 0 0 0.003

    4 -75.745 283.117 20033.826 -75.745 283.117 -20033.83 0 0 0.004

    Tabel 3.11 Selisih nilai gaya dalam

    Joint Station

    Perhitungan Teoritis Program Selisih

    N D M P V M3 N D M

    cm kN kN kNcm kN kN kNcm kN kN kNcm

    a 0 -283.489 76.783 20283.812 283.489 76.783 20283.81 0 0 0.002

    a 400 283.489 -76.783 10429.482 283.489 76.783 -10429.48 0 0 0.002

    b 0 -20.151 208.613 61481.051 20.151 208.613 61481.05 0 0 0.001

    b 400 20.151 -208.613 -21964.236 20.151 208.613 -21964.24 0 0 0.004

    c 0 20.524 207.546 61214.157 -20.524 207.546 61214.16 0 0 0.003

    c 400 -20.524 -207.546 21804.171 -20.524 207.546 -21804.17 0 0 0.001

    d 0 283.117 75.745 20033.826 -283.117 75.745 20033.83 0 0 0.004

    d 400 -283.117 -75.745 10264.326 -283.117 75.745 -10264.33 0 0 0.004

    e 0 85.139 -102.120 -24788.206 -85.139 102.120 24788.21 0 0 0.004

    e 500 -85.139 102.120 -26271.690 -85.139 102.120 -26271.69 0 0 0

    f 0 44.293 -112.113 -28040.814 -44.293 112.113 28040.81 0 0 0.004

    f 500 -44.293 112.113 -28015.492 -44.293 112.113 -28015.49 0 0 0.002

    g 0 4.494 -101.564 -26153.976 -4.494 101.564 26153.98 0 0 0.004

    g 500 -4.494 101.564 -24627.950 -4.494 101.564 -24627.95 0 0 0

    h 0 -181.370 71.280 14358.724 181.370 71.280 14358.72 0 0 0.004

    h 400 181.370 -71.280 14153.228 181.370 71.280 -14153.23 0 0 0.002

    Universitas Sumatera Utara

  • i 0 -10.158 167.767 32348.269 10.158 167.767 32348.27 0 0 0.001

    i 400 10.158 -167.767 34758.503 10.158 167.767 -34758.50 0 0 0.003

    j 0 9.975 167.767 32365.297 -9.975 167.767 32365.30 0 0 0.003

    j 400 -9.975 -167.767 34733.311 -9.975 167.767 -34733.31 0 0 0.001

    k 0 181.553 71.252 14363.623 -181.553 71.252 14363.62 0 0 0.003

    k 400 -181.553 -71.252 14136.991 -181.553 71.252 -14136.99 0 0 0.001

    l 0 137.389 -98.784 -24322.199 -137.389 98.784 24322.20 0 0 0.001

    l 500 -137.389 98.784 -25069.972 -137.389 98.784 -25069.97 0 0 0.002

    m 0 75.255 -105.248 -26319.697 -75.255 105.248 26319.70 0 0 0.003

    m 500 -75.255 105.248 -26304.383 -75.255 105.248 -26304.38 0 0 0.003

    n 0 12.664 -98.388 -24988.792 -12.664 98.388 24988.79 0 0 0.002

    n 500 -12.664 98.388 -24205.379 -12.664 98.388 -24205.38 0 0 0.001

    o 0 -82.585 59.289 10168.971 82.585 59.289 10168.97 0 0 0.001

    o 400 82.585 -59.289 13546.633 82.585 59.289 -13546.63 0 0 0.003

    p 0 -3.694 105.632 16631.166 3.694 105.632 16631.17 0 0 0.004

    p 400 3.694 -105.632 25621.819 3.694 105.632 -25621.82 0 0 0.001

    q 0 3.115 105.156 16559.864 -3.115 105.156 16559.86 0 0 0.004

    q 400 -3.115 -105.156 25502.563 -3.115 105.156 -25502.56 0 0 0.003

    r 0 83.165 58.587 10068.388 -83.165 58.587 10068.39 0 0 0.002

    r 400 -83.165 -59.587 13366.479 -83.165 59.587 -13366.48 0 0 0.001

    s 0 167.476 -60.068 -15133.444 -167.476 60.068 15133.44 0 0 0.004

    s 500 -167.476 60.068 -14900.775 -167.476 60.068 -14900.77 0 0 0.005

    t 0 103.009 -61.147 -15284.653 -103.009 61.147 15284.65 0 0 0.003

    t 500 -103.009 61.147 -15288.980 -103.009 61.147 -15288.98 0 0 0

    u 0 39.66 -60.167 -14921.199 -39.66 60.167 14921.20 0 0 0.001

    u 500 -39.66 60.167 -15162.243 -39.66 60.167 -15162.24 0 0 0.003

    v 0 -22.157 18.044 1586.811 22.157 18.044 1586.81 0 0 0.001

    v 400 22.157 -18.044 5630.883 22.157 18.044 -5630.88 0 0 0.003

    w 0 -2.616 41.165 4563.609 2.616 41.165 4563.61 0 0 0.001

    w 400 2.616 -41.165 11902.236 2.616 41.165 -11902.24 0 0 0.004

    x 0 2.135 41.808 4707.616 -2.135 41.808 4707.62 0 0 0.004

    x 400 -2.135 -41.808 12015.526 -2.135 41.808 -12015.53 0 0 0.004

    Universitas Sumatera Utara

  • y 0 22.998 18.927 1795.764 -22.998 18.927 1795.76 0 0 0.004

    y 400 -22.998 -18.927 5774.959 -22.998 18.927 -5774.96 0 0 0.001

    z 0 101.899 -22.517 -5630.883 -101.899 22.517 5630.88 0 0 0.003

    z 500 -101.899 22.517 -5627.570 -101.899 22.517 -5627.57 0 0 0

    a 0 60.735 -25.132 -6274.665 -60.735 25.132 6274.67 0 0 0.005

    a 500 -60.735 25.132 -6291.574 -60.735 25.132 -6291.57 0 0 0.004

    b 0 18.927 -22.998 -5723.952 -18.927 22.998 5723.95 0 0 0.002

    b 500 -18.927 22.998 -5774.959 -18.927 22.998 -5774.96 0 0 0.001

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    1. Prinsip shear building dan lumped massdigunakan pada perhitungan

    analisis struktur untuk memudahkan menganalisis permasalahan dimana

    struktur tersebut akan mempunyai 4 mode shapes. Hasil frekuensi sudut

    dan periode struktur dari perhitungan yang didapatkan adalah sebagai

    berikut,

    - Mode 1 => 1 = 19.569 rad/s; T1 = 0,321 s

    - Mode 2 => 2 = 51.136 rad/s; T2 = 0,123 s

    - Mode 3 => 3 = 78.277 rad/s; T3 = 0,080 s

    - Mode 4 => 4 = 91.126 rad/s; T4 = 0,069 s

    2. Hasil verifikasi perpindahan simpul, reaksi tumpuan, dan gaya batang

    pada elemen dari perhitungan finite element method secara teoritis dan

    program membuktikan bahwa hasil perhitungan secara teoritis dan

    program mempunyai hasil yang sama

    3. Selisih nilai yang terdapat pada perhitungan momen, dikarenakan hanya

    perbedaan pembulatan nilai dibelakang koma.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.2 Saran

    1. Dalam perhitungan metode elemen hingga dilakukan dengan bantuan

    program excel namun diharapkan harus benar-benar teliti karena banyak

    menggunakan perhitungan matriks

    2. Hasil input yang dimasukkan dalam program haruslah tepat, karena jika

    salah, maka outputnya akan bersalahan dan tidak berguna

    Universitas Sumatera Utara