Chap 1-Airway Assessment
-
Upload
nityaprasanta -
Category
Documents
-
view
130 -
download
1
Transcript of Chap 1-Airway Assessment
AIRWAY ASSESSMENT
PENDAHULUANPenanganan airway yang tidak adekuat akan menyebabkan terjadinya hipoksemia kerusakan otak kematian y Tujuan penilaian airway ideal: mengantisipasi kemungkinan masalah yang muncul dalam melakukan teknik manajemen airwayy
PENDAHULUANGold standart untuk pengamanan jalan nafas tracheal intubation y Setiap tes untuk airway assessment harus mampu memprediksi kesulitan dari tracheal intubation. y Faktor anatomi dan fisiologi mempengaruhi pelaksanaan laringoskopi dan intubasiy
PENDAHULUANTidak ada tes tunggal maupun kombinasi yang dapat memprediksi kesulitan dalam management airway y Sensitifitas : kemampuan menilai abnormalitas (true positive) y Spesifisitas : kemampuan menilai perbedaan normal dan tidak normal (menyingkirkan positif palsu) y Nilai prediktif positif : kemampuan mengidentifikasi negatif palsuy
BEDSIDE ASSESSMENTy
MOUTHS (Davies & Eagle)Mandible Opening Uvula Teeth Head and neck Silhouette
MandibleMenilai panjang mandibula (jarak mentotiroid) dan derajat mandibular protrusion (jaw thrust) y Jarak mento-thyroid - normal: 6cm (4 jari pemeriksa, jari2-5) - Kurang 6cm: xsmall receding mandible xPierre-Robin syndromey
Mandibley
Jaw protrusion menilai kemampuan untuk menarik pangkal lidah lebih ke anterior untuk memperluas lapangan pandang. - Class A : full protrusion (gigi seri bawah di anterior gigi seri atas) - Class B : part protrusion (gigi seri atas dan bawah dalam satu garis) - Class C : no protrusion (gigi seri bawah dibelakang gigi seri atas)
Jaw protrusion
OpeningBuka mulut minimal 3 cm atau 3 jari pemeriksa (untuk mengakomodasi blade laringoskop) y Bila buka mulut hanya 2 jari biasanya ditemukan masalah dengan buka mulut yang mungkin disebabkan oleh spasme otot atau penyakit pada temporo mandibula junction (TMJ)y
OpeningSpame otot biasanya dapat diatasi dengan mucle relaxan y Temporo-mandibular artritis dapat menyebabkan gangguan berat pada fungsi dan anatomi membuka mulut dan tidak dapat diatasi dengan muscle relaxany
UvulaTermasuk penilaian palatum dan struktur faring y Mallampati score & modifikasi oleh Samsoon & Young y Cara pemeriksaan: pasien duduk, posisi kepala netral, mulut membuka maksimal, dan protrusi lidahy
Mallampati score
Teeth
Nilai adanya gigi yang hilang (ompong), gigi yang rusak, mahkota gigi dan alat yang dipasang pada gigi atau gigi palsu. Gigi yang rusak terutama pada bagian depan dapat terjadi dislokasi atau trauma karena bilah laringoskop Well fitting partial denture bisa tetap dipakai,tetapi harus sangat hati-hati saat pemasangan laringoskop
HeadEvaluasi pergerakan kepala ke semua arah (sendi atlanto occipital) dan cervical spine y Mobilitas penuh dari atlanto occipital dan cervical spine akan membuat sudut minimal 90 derajat antara flexi penuh (chin on chest) dan extensi (minta pasien untuk melihat langit langit sambil duduk tegak)y
HeadTes ini sangat berguna untuk mengevaluasi keterbatasan gerak terutama pada sendi atlanto occipital yang berakibat tidak mendapatkan visualisasi segaris saat melakukan laringoskopi direct. y Garis khayal yang menghubungkan gigi seri atas dan pangkal lidah, dalam kasus ini tidak segaris dengan sumbu tengah laring dan trakea.y
Heady
Extensi kepala dianggap cukup bila dagu dapat mencapai titik yang lebih tinggi terhadap occiput daripada posisi netral (Delikan sign)
Delilkan sign
SilhouetteMenilai profil kepala, leher dan dada y Catatan : - receding chin (chinless wonder) - swelling atau tumor di leher - leher yang pendek, tidak ada leher - acromegalic facies - kyphosis - ankylosing spondylitis - dada besary
receding chin
SilhouetteVentilasi dengan masker sulit pada pasien dengan jenggot dan sering juga pada pasien tua atau ompong, oleh karena itu sulit untuk menjaga masker agar kedap. y S : stridor tanda adanya gangguan penyempitan saluran napas atas y H : history (riwayat masalah pada airway)y
Silhouettey
Kombinasi Mallampati, jaw protrusion dan ekstensi craniocervical mempunyai spesifisitas 99% dan nilai prediksi positif 93%
RADIOLOGICAL ASSESSMENTBeberapa tes dan pengukuran telah disebutkan, tetapi beberapa menawarkan informasi tambahan selain yang tersebut di atas. y Pada rematoid artritis dengan melibatkan X ray dan MRI cervical spine sebaiknya dilakukan untuk menegakkan diagnosis cervical spine instability.y
RADIOLOGICAL ASSESSMENTPada pasien dengan suara parau atau stridor, bila dimungkinkan menggunakan computed tomogram (CT) laring inlet dan trakea untuk menilai derajat penyempitan jalan nafas atas. y Hal ini akan membantu pemilihan ukuran trakeal tube yang sesuai. y Setelah melakukan assessment airway, susun rencana manajemen airwayy
RINGKASANBedsite assessment airway yang seksama akan membuat ahli anestesi waspada akan kasus laringoskopi dan intubasi yang sulit. y Bagaimanapun juga beberapa kasus hanya akan ditemukan saat intubasiy
Diskusi (1)Tujuan utama adalah menjaga agar airway tetap terbuka dan terus terbuka y Masalah:y
Bila tidak terbuka bisa timbul hipoksia Seluruh sel bisa terkena Yang utama: sel otaky
Menjaga airway tetap terbuka:Manual Alat
Yang dimaksud airway adalah jalan nafas mulai dari lubang hidung dan mulut sampai dengan alveoli y Airway pasien:y
Berbeda dg airway secara anatomi normal Dimulai dari sumber oksigen (termasuk tube dan sambungan alat)
Diskusi (2)y
Fisiologi hidung:Menyaring Melembabkan Menghangatkan
Airway management: harus memperhatikan anatomi dan fisiologi awal y Intubasi ada batasnya, tidak boleh dicoba terus sampai berhasil, maksimal 3 kali. y Untuk pemula dibatasi maksimal 2 kali karena biasanya dapat menyebabkan trauma atau edem daerah laringy
Diskusi (3)Mallampati score hanya untuk mengevaluasi airway sampai dengan daerah faring, untuk daerah yg lebih dalam ada evaluasi laringoskop score (cormack & lehane) y Head & neck juga dievaluasi masalah torticolis, kontraktur, sikatrik y Pertanyaan penting untuk airway:y
1. can ventilate (oxygenate)? 2. can intubatey
Cricoid pressure (Sellick manuver):Menekan tegak lurus ke belakang Pada ketinggian Cervical 6 Kekuatan 20 newton (20kg) Apabila terjadi bucking (pasien mau muntah) tekanan dilepaskan, pasien dihead down
Diskusi (4)Saat melakukan ekstubasi harus yakin intra&ekstra tube harus bersih( mis dari sekret, kasa, coroner clot) y Evaluasi Hidung:y
Apakah nafas lewat hidung lancar? Tidak buntu? Apakah ada mimisan? Apakah ada perubahan suara karena tumor, hidung buntu? Bagaimana bentuk septumnya? Miring atau lurus Apakah ada riwayat trauma hidung?y
Pemasangan nasopharyngeal airway:Arah tegak lurus ke belakang jangan miring ke atas Lewat di antara meatus medius dan inferior sampai bertemu dg dinding posterior faring Hati2 terjadi trauma mukosa, adenoid
Diskusi (5)y
Latihan batuk:Diencerkan Digetarkan Posisi (jangan batuk dengan posisi badan tegak, tapi dg badan agak membungkuk)