Ch 14 Godfrey

17
LO 1 CURRENT FACTORS INFLUENCING ACCOUNTING AND AUDITING RESEARCH, REGULATION AND PRACTICE XBRL Revolusi teknologi dan peraturan yang terjadi di tahun 2008 telah berdampak pada proses penyusunan laporan keuangan, di mana pada akhir tahun 2008 SEC (US SECURITIES AND EXCHANGE COMISSION) meminta 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat untuk menyampaikan laporan tahun 2009 dengan Extensible Business Reporting Language (XBRL). SEC berharap XBRL dapat mempercepat analisis data keuangan perusahaan dengan lebih sedikit kesalahan. Laporan keuangan tersebut akan disimpan di database publik SEC (disebut EDGAR) yang tersedia melalui internet. XBRL memungkinkan data keuangan untuk ditandai sehingga dapat diekstrak oleh software untuk membuat laporan yang dirancang khusus (custom-designed). Hal ini membuat data keuangan dapat segera diakses dan dianalisa oleh lebih banyak pengguna dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil. Menurut penelitian Haka (2009), XBRL akan menarik para analis untuk melakukan analisis tidak hanya terhadap perusahaan besar saja, namun juga perusahaan kecil. Apabila suatu perusahaan kecil diteliti oleh lebih banyak analis, maka likuiditas sahamnya akan meningkat nantinya. Penerapan XBRL ini dapat membuat manajer perusahaan kehilangan kendalinya atas agregasi data laporan keuangan. Hal ini juga akan membuat kinerja manajer diperiksa secara terperinci untuk menjelaskan laporan

description

akuntansi teori

Transcript of Ch 14 Godfrey

Page 1: Ch 14 Godfrey

LO 1 CURRENT FACTORS INFLUENCING ACCOUNTING AND

AUDITING RESEARCH, REGULATION AND PRACTICE

XBRL

Revolusi teknologi dan peraturan yang terjadi di tahun 2008 telah berdampak pada

proses penyusunan laporan keuangan, di mana pada akhir tahun 2008 SEC (US

SECURITIES AND EXCHANGE COMISSION) meminta 500 perusahaan terbesar di

Amerika Serikat untuk menyampaikan laporan tahun 2009 dengan Extensible

Business Reporting Language (XBRL). SEC berharap XBRL dapat mempercepat

analisis data keuangan perusahaan dengan lebih sedikit kesalahan. Laporan keuangan

tersebut akan disimpan di database publik SEC (disebut EDGAR) yang tersedia

melalui internet. XBRL memungkinkan data keuangan untuk ditandai sehingga dapat

diekstrak oleh software untuk membuat laporan yang dirancang khusus (custom-

designed). Hal ini membuat data keuangan dapat segera diakses dan dianalisa oleh

lebih banyak pengguna dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil. Menurut penelitian

Haka (2009), XBRL akan menarik para analis untuk melakukan analisis tidak hanya

terhadap perusahaan besar saja, namun juga perusahaan kecil. Apabila suatu

perusahaan kecil diteliti oleh lebih banyak analis, maka likuiditas sahamnya akan

meningkat nantinya. Penerapan XBRL ini dapat membuat manajer perusahaan

kehilangan kendalinya atas agregasi data laporan keuangan. Hal ini juga akan

membuat kinerja manajer diperiksa secara terperinci untuk menjelaskan laporan

keuangan yang diterbitkannya. Penerapan XBRL juga menimbulkan kendala, di mana

pendekatan rekonsiliasi audit laporan XBRL versi cetak yang berlaku sekarang

diperkirakan belum memadai.

Plumlee dan Plumlee (2008) berpendapat bahwa penyediaan informasi XBRL

membawa paradigma yang membuat para auditor bertanya lebih dalam dan bukan

sebatas rekonsiliasi, misalnya pertanyaan tentang apa yang menyebabkan kesalahan

dalam XBRL dan apa artinya materialitas bila informasi keuangan tunggal digunakan

di luar konteks laporan keuangan. Plumlee dan Plumlee sependapat dengan Haka

bahwa masih diperlukan penelitian tentang keuntungan dan kerugian penerapan

XBRL, beserta dampaknya terhadap masa depan pelaporan keuangan dan audit.

Page 2: Ch 14 Godfrey

The Effects of Corporate Collapses and the Sarbanes-Oxley Act (2002)

Beberapa kasus runtuhnya perusahaan ternama dan perubahan hukum di awal tahun

2000-an mengubah citra akuntansi dan audit beserta regulasinya. Sebelum Sarbanes-

Oxley Act (SOX) muncul di Amerika Serikat pada tahun 2002, kantor akuntan publik

melakukan review satu sama lain yang diatur oleh American Institute of Certified

Public Accountant (AICPA). Sejak tahun 2004, Public Company Accounting and

Oversight Board (PCAOB, didirikan berdasarkan legislasi SOX) melaksanakan

inspeksi independen terhadap kantor akuntan publik.

SOX juga membatasi pemberian jasa konsultasi (non-audit) tertentu dari kantor

akuntan publik kepada kliennya. Para auditor dilarang memberikan jasa audit kepada

klien mereka, kecuali untuk beberapa jenis audit tertentu yang telah disetujui oleh

komite audit klien. Ini disebabkan karena setelah keruntuhan perusahaan-perusahaaan

awal tahun 2000-an, kantor akuntan publik dikritik karena mengkompromikan

independensinya akibat terlalu bergantung pada pendapatan dari jasa konsultasi. Garis

besarnya, peran auditor beserta teknik dan independensinya terus diperdebatkan

karena perannya dalam menciptakan kepercayaan pada perusahaan dan

manajemennya.

ISSUES SURROUNDING THE APPLICATION OF FAIR VALUE

ACCOUNTING DURING THE GLOBAL FINANCIAL CRISIS

Penyebab dari krisis keuangan global (GFC) yang melanda seluruh dunia pada

tahun 2008 dan 2009 adalah kompleks dan terbuka untuk diperdebatkan. Namun,

beberapa menganggap praktek menilai wajar aset sebagai faktor yang berkontribusi

terhadap penyebaran cepat masalah dari asal-usulnya di pasar subprime AS mosrgage

seluruh dunia, dan memperburuk kedalaman krisis. Hal ini karena standar akuntansi

(terutama standar akuntansi keuangan (FAS) No 157 Pengukuran Nilai Wajar)

diperlukan write-downs nilai investasi yang dimiliki oleh bank selama kondisi pasar

yang bergolak. write down membatasi kemampuan entitas untuk memberikan

pinjaman. Menandai aset keuangan ke pasar (ke nilai wajar refleks) juga

mempengaruhi sisi aktiva dari neraca pinjaman perusahaan, retricting kemampuan

mereka untuk meminjam.

Page 3: Ch 14 Godfrey

Securities Exchange Commission (SEC) menyelidiki peran nilai wajar dalam

krisis dan mengeluarkan laporan 211 halaman pada hari-hari terakhir tahun 2008.

SEC menawarkan delapan rekomendasi untuk meningkatkan akuntansi nilai wajar,

dan juga merekomendasikan bahwa pembuat standar akuntansi memberikan pedoman

tambahan untuk penerapan beberapa standar di pasar likuid (di mana tidak ada cukup

pembeli dan penjual bersedia). SEC mencatat bahwa meskipun definisi nilai wajar

dalam US GAAP dan IFRS 157 umumnya konsisten, ada beberapa perbedaan. Secara

khusus, US GAAP 157 explicity menggunakan harga keluar tapi IFRS nilai wajar

bukan explicity harga yang keluar maupun eksplisit dengan harga entri. Selain itu,

SEC menunjukkan bahwa IFRS dan US GAAP berbeda dalam akuntansi mereka

untuk instrumen keuangan. Salah satu perbedaannya adalah perlakuan pra-Oktober

2008 untuk mengklasifikasi aset keuangan tertentu. Sejak Oktober 2008, kedua set

standar memungkinkan aset keuangan non-derivatif yang dimiliki untuk

diperdagangkan dan aset keuangan tertentu untuk dipindahkan dalam situasi tertentu.

Reaction by Standard Setters

Pada bulan Oktober 2008, IASB mengubah aturan untuk reclassiflyng aset

keuangan sehingga kerugian dari perubahan nilai pasar atas aset yang dapat

diperlakukan secara berbeda. Sebelum perubahan aturan, standart internasional

diperlukan untuk kerugian yang akan diambil melalui laporan laba rugi. Setelah

perubahan peraturan, aset bisa dipindahkan dalam kondisi tertentu menghindari

pengisian kerugian mark-to-pasar ke laporan laba rugi. Namun, ada juga aturan

perubahan yang disempurnakan yang membutuhkan pengungkapan instrumen

keuangan dan pengaruh reklasifikasi pada laporan laba rugi. Perubahan ini dibuat

perubahan melalui untuk IAS 39 dan IFRS 7.

Isu dalam IFRS-USE GAAP konvergensi Meskipun adanya roadmap, belum

diketahui secara pasti bahwa negara-negara bersatu akan mengadopsi IFRS. SEC

telah menyoroti beberapa isu penting yang perlu diatasi sebelum perusahaan-

perusahaan AS mulai menggunakan IFRS di dalam negeri. Waktu yang panjang

diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan juga diperlukan untuk pihak yang terkena

dampak untuk menyesuaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam bab 11, manajemen

kompensasi dan kontrak utang biasanya berisi referensi banyak untuk nomor

akuntansi seperti laba, hutang dan ekuitas pemegang saham. Angka ini dihitung

Page 4: Ch 14 Godfrey

dengan menerapkan aturan-aturan akuntansi termasuk yang ditentukan dalam standar

akuntansi. Setiap perubahan standar akuntansi memiliki potensi untuk

mendistribusikan kekayaan antara pihak-pihak kontraktor. Membiarkan waktu untuk

perubahan dari US GAAP ke IFRS, dan merapikan mengubah dengan memodifikasi

kedua set standar untuk mengurangi perbedaan antara mereka, memberikan waktu

kontrak pihak untuk melakukan negosiasi ulang kontrak.

LO 3 POSSIBLE DIRECTIONS IN FUTURE INTERNATIONAL

ACCOUNTING STANDARD SETTING ARRANGEMENTS

IASB and FASB Convergance Project

Pada bulan November 2008, Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika

merilis ‘roadmap’ untuk penggunaan IFRS secara potensial untuk diterapkan di

perusahaan di Amerika pada tahun 2014. Penyatuan dengan IFRS adalah sebagai

bentuk kesatuan yang dicapai melalui banyak kejadian penting (milestone) untuk

meyakinkan bahwa IFRS akan sangat menguntungkan bagi masyarakat luas dan dapat

memberikan perlindungan terhadap investor. Milestone tersebut berhubungan

dengan:

1. Peningkatan standar akuntansi

2. Akuntabilitas dan pendanaan dari IASC Foundation

3. Peningkatan dalam kemampuan memakai data untuk pelaporan IFRS

4. Pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan IFRS

5. Penggunaan diawal untuk meningkatan perbandingan untuk investor di

Amerika

6. Mengantisipasi penentuan waktu dimasa depan oleh Commision

7. Kewajiban untuk mengimplementasikan IFRS untuk perusahaan di Amerika

Issues in IFRS – US GAAP convergence

Walaupun dengan kehadiran roadmap, itu tidak dapat memastikan bahwa Amerika

akan mengadopsi IFRS. Banyak petinggi di SEC dan Public Company Accounting

Oversight Board (PCAOB) bersikap kritis dengan kehadiran IFRS. Mereka merasa

tidak terikat untuk melaksanakan dan tidak siap untuk menerapkan roadmap tersebut.

Ada pula yang berargumen bahwa IFRS masih dibaru dibandingkan dengan GAAP,

oleh karena itu sulit untuk membuat koreksi secara detail apabila ditemukan

kesalahan.

Page 5: Ch 14 Godfrey

International Auditing Standards

Ada beberapa akuntan menyarankan pemindahan pengimplementasi dari GAAP ke

IFRS membutuhkan auditing standard yang baru untuk memudahkan . pendekatan

audit yang baru mempunyai implikasi yang penting dalam penerapannya karena IFRS

memfokuskan bagiamana menegakan peraturan dibandingkan dengan prinsip yang

GAAP terapkan.

Alasan auditing standards juga dibuat secara internasional sama halnya dengan

accounting standards, yaitu efek globalisasi dari bisnis dan share markets

menciptakan permintaan terhadap standar internasional.Banyak institusi yang

mencalonkan diri agar peraturan yang dibuatnya dipakai secara internasional,

contohnya International Standards on Auditing (ISA), atau International Auditing and

Assurance Standads Board (IAASB) yang beroperasi dibawah International

Federation of Accountants (IFAC).

LO 4 SUSTAINABILITY ACCOUNTING, REPORTING AND ASSURANCE

WHAT IS SUSTAINABILITY ACCOUNTING AND REPORTING?

Setiap perusahaan mengeluarkan sustainability report. Pencatatan sustainability

report harus dengan menggunakan sustainability accounting yang merupakan bagian

dari social accounting. Menurut Grayt, Owen, dan Adams social accounting

merupakan kombinasi akuntansi untuk sesuatu yang berbeda, media yang berbeda,

untuk pengguna yang berbeda, dan untuk tujuan tertentu. Tujuan social accounting

adalah untuk mengobservasi dan mengasimilasi isu yang tidak discover oleh

traditional accounting ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk decision making.

Penelitian dalam social accounting menggunakan naturalistic research approach

dengn case studies dan interview untuk mengetahui bagaimana akuntansi telah

dibangun secara social dan bagaimana dilakukan oleh partisipan.

Sustainability (keberlangsungan) berarti memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mempengaruhi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Dari

definisi tersebut, sustainability fokus pada perlindungan lingkungan (eco-efficiency)

dan generasi (eco-justice). Oleh karena itu, perusahaan yang mempublikasikan

sustainability report harus memasukkan informasi yang menggambarkan

hubungannya dengan karyawan, komunitas, dan lingkungan sekitarnya.

Page 6: Ch 14 Godfrey

Recent Development In Sustainability Reporting

GRI (Global Reporting initiative) merupakan salah satu petunjuk dalm penyusunan

sustainability reporting yang diterbitkan pada bulan Oktober 2006. GRI guideline

berisi sustainability disclosure framework, prinsip-prinsip dan petunjuk, standar

pengungkapan untuk semua tipe organisasi. Prinsip mengatur isi dari sustainability

report, kualitas informasi, dan batasan laporan. Standar pengungkapan berisi strategi

dan profil keberlangsungan perusahaan, pendekatan managemen, dan indikator

kinerja. Tujuan GRI guideline sama dengan tujuan conceptual framework yaitu untuk

mengarahkan pelaporan keuangan.

Salah satu contoh isu dalam sustainability reporting adalah penggunaan akuntansi

untuk emisi karbon. Perusahaan harus membuat sustainability rporting dengan adanya

emisi karbon. Hal ini dikarenakan kebutuhan dalam bagaimana menghitung hak emisi

atau izin dan kewajiban yang diakru dari emisi yang dibuat.

Perubahan iklim dan isu sustainability juga mempengaruhi traditional financial

reporting yang berhubungan dengan keputusan mengenai asset impairment dan risk

disclosure. Contohnya : kenaikan biaya listrik akan mempengaruhi nilai asset yang

digunakan untuk membuat perabot dengan high-energy.

Trends In Sustainability Reporting Assurance

Unsur penting dalam kegunaan laporan keuangan perusahaan adalah terjaminnya

independensi dari laporan keuangan. Jaminan Independensi pada laporan keuangan

memberikan kepercayaan kepada stakeholder tentang relevansi, kredibilitas dan

keandalan laporan. Di sebagian besar negara laporan keuangan tahunan harus diaudit,

meskipun laporan keuangan interim bisa ditinjau saja. Perbedaan antara audit dan

review adalah tingkat jaminan yang diberikan oleh auditor mengenai keandalan

informasi yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini pada gilirannya ditentukan oleh

sifat dan luasnya prosedur yang dilakukan oleh auditor hasil dari prosedur dan

objektivitas bukti yang diperoleh.

Beberapa perusahaan kini mencari jaminan untuk laporan keberlanjutannya. Survei

KPMG menunjukkan laporan pertanggungjawaban perusahaan yang 56 persen dari

Page 7: Ch 14 Godfrey

G250 (250 perusahaan terbesar di keberuntungan Global 500) yang mengeluarkan

laporan CSR. Survei KPMG juga menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan besar

mencari jaminan formal bervariasi secara signifikan oleh negara. Permintaan

informasi lingkungan bertujuan agar regulasi dapat mendorong pemberian informasi

yang meyakinkan untuk kelompok yang lebih luas seperti stakeholder. Negara-negara

Skandinavia adalah Negara yang memerintahkan pembuatan pelaporan lingkungan

dan perusahaan membuat informasi kepada stakeholder eksternal. KPMG mencatat

adanya lonjakan dalam penyediaan laporan CSR yang terjamin oleh perusahaan-

perusahaan di Denmark, Finlandia, dan Swedia dari 2005 sampai 2008, mungkin

didorong oleh praktek pelaporan dan undang-undang Swedia baru yang mensyaratkan

laporan yang terjamin.

Tampaknya ada perubahan dalam sikap terhadap pelaporan keberlanjutan dan jaminan

di Amerika Serikat, dengan penyediaan laporan jaminan formal dalam laporan

pertanggungjawaban perusahaan meningkat, dengan cepat dari 2 persen di tahun 2002

menjadi 14 persen pada tahun 2008. Perubahan sikap bisa disebabkan oleh kegiatan

kelompok lobi seperti CERES berbasis di Boston. Sebuah stimulus untuk memberikan

informasi lingkungan yang berkualitas tinggi juga berasal dari pertumbuhan Carbon

Disclosure Project (CDP). Para CDP memperoleh data dari perusahaan terhadap

risiko perubahan iklim strategi dan emisi gas rumah kaca dan informasi tersebut

disediaskan di web mereka. Tujuan utama mengumpulkan informasi ini adalah untuk

menginformasikan investasi dan keputusan pembelian oleh investor institusi,

organisasi pembelian dan badan pemerintah. Lebih dari 1500 perusahaan dari seluruh

dunia secara sukarela memberikan informasi kepada CDP pada tahun 2008.

Why Seek Assurance For Sustainability Reports?

Teori positif dari audit menunjukkan bahwa permintaan untuk audit timbul dari

pemisahan kepemilikan dan manajemen. Proses perlindungan harga memberikan

insentif bagi manajemen untuk menanggung biaya audit di mana biaya yang kurang

dari manfaat dari kenaikan harga saham. Audit berpendapat untuk memberikan

manfaat dengan meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dan meningkatkan

kualitas sistem akuntansi entitas didasarkan pada umpan balik dari proses audit.

penerapan teori ini untuk jaminan keberlanjutan menyarankan perusahaan dengan

keuntungan terbesar dari naiknya kredibilitas laporan mereka lebih cenderung untuk

Page 8: Ch 14 Godfrey

mencari kepastian. Laporan KPMG menyatakan bahwa perusahaan pertambangan

menerbitkan laporan CSR memiliki pernyataan yang secara independen terjamin

Sustainability Assurance Standards

Standar untuk audit laporan keuangan sangat luas. Sebagai contoh, setelah

penyelesaian proyek untuk merumuskan kembali Standar Pemeriksaan Keuangan

Internasional (ISA) dalam desain bentuk untuk meningkatkan pemahaman dan

penerapan mereka, (IAASB menyediakan 36 ISA untuk mengatur audit.

Namun ada keterbatasan panduan untuk perikatan jaminan pada laporan keberlanjutan

dan informasi emisi karbon. ISAE 3000, Jaminan Selain Audit atau ulasan Informasi

Keuangan sejarah, yang diterbitkan oleh IAASB, memberikan beberapa pedoman

umum tapi bukan, isu-isu khusus dalam laporan keberlanjutan dan emisi karbon.

AA1000AS memberikan panduan mengenai laporan jaminan keberlanjutan yang

mengevaluasi kepatuhan entitas terhadap prinsip-prinsip AA1000 Akuntabilitas dan

Kualitas informasi publik diungkapkan pada kinerja keberlanjutan.

OTHER NON-FINANCIAL ACCOUNTING AND REPORTING ISSUES

Water Accounting

Water Accounting saat ini sedang dikembangkan oleh WASB di Australia, dengan

proyek serupa di berbagai tahap pengembangan di tempat lain. Tujuan utama dari

akuntansi proyek air adalah untuk memiliki sistem akuntansi dan pelaporan yang akan

menginformasikan keputusan tentang alokasi sumber daya air dan meningkatkan

kepercayaan publik dan investor tentang pengelolaan air di Australia.

Tujuan WASB tentang mengembangkan standar akuntansi air dan prosedur untuk

memfasilitasi pengambilan keputusan oleh berbagai pengguna yang peduli tentang

distribusi, sumber manajemen, dan penggunaan air adalah sama dengan tujuan setter

akuntansi keuangan standar. The WASB telah menggunakan kerangka konseptual

akuntansi keuangan dan pengaturan standar proses untuk mendukung pengembangan

akuntansi air. The WACF didasarkan pada model standar akuntansi keuangan dan

berkaitan dengan tujuan dan isi laporan akuntansi tujuan air umum. Para WACF

mengatur tujuan laporan akuntansi air tujuan umum; entitas pelaporan; karakteristik

kualitatif dari informasi yang dilaporkan, unsur-unsur dari laporan-laporan ketika

Page 9: Ch 14 Godfrey

unsur-unsur diakui dalam laporan akuntansi air tujuan umum dan bagaimana mereka

diukur, dan pengungkapan kepatuhan dan jaminan .

Sistem akuntansi air diadopsi oleh WASB adalah sistem akrual di mana laporan untuk

air kebanyakan entitas pelaporan akan meliputi (a) pernyataan Arus Air fisik; (b)

Pernyataan Air Aktiva dan Kewajiban Air, (c) Pernyataan Perubahan Aktiva Air dan

Air Kewajiban, (d) Pengungkapan Catatan; (e) Pernyataan Kepatuhan, dan (f)

Pernyataan jaminan. Penerapan tujuan bahwa laporan adalah untuk memberikan

informasi untuk pengambilan keputusan telah membutuhkan pengembangan laporan

pada definisi elemen dari laporan-laporan, seperti air aktiva, kewajiban dan perubahan

aktiva dan kewajiban air. Sebagai contoh, kerangka konseptual mendefinisikan aset

air sebagai berikut:

'Aset Air adalah air, atau hak-hak atau klaim lain untuk air, dimana air pelapor baik

memegang, atau yang entitas pelapor memiliki tanggung jawab manajemen air, dan

dari mana seorang individu atau organisasi yang merupakan entitas pelaporan air, atau

grup pemangku kepentingan badan air fisik, berasal manfaat masa depan.'

Water Accounting Vs Greenhouse Gas Emission Accounting

Satu perbedaan kunci antara standar air akuntansi dan standar GGP adalah penekanan

pada mantan akuntansi untuk saham dan arus air menggunakan proses akrual.

Pendekatan pengukuran akuntansi air berasal dari adopsi eksplisit tujuan untuk

menghasilkan informasi untuk membantu pengambilan keputusan, yang merupakan

tujuan yang sama dengan kerangka konseptual akuntansi keuangan. Ini GGP

menyediakan standar untuk memandu perusahaan dalam mempersiapkan persediaan

gas rumah kaca yang merupakan kisah yang benar dan adil emisi mereka, dan

menekankan, karakteristik kualitatif relevansi, kelengkapan, konsistensi, transparansi,

dan akurasi. Namun, standar GGP dirancang untuk membantu perusahaan dalam

mereka mengukur dan melaporkan keputusan, bukan untuk memastikan bahwa semua

informasi yang diperlukan oleh stackholders eksternal dalam pengambilan keputusan

mereka disediakan di bawah standar GGP kemungkinan untuk digunakan sebagian

untuk pengambil keputusan eksternal , itu tidak lengkap dan perkiraan. Ia tidak

berusaha untuk memberikan akuntansi akrual penuh kegiatan perusahaan terhadap

sediaan gas rumah kaca di lingkungan, dengan pelaporan terbatas emisi tidak

langsung, dan masalah pengukuran dibuat dengan pendekatan faktor emisi.

Page 10: Ch 14 Godfrey

Beberapa isu yang timbul dari pendekatan faktor emisi dalam standar GGP berkaitan

dengan pemilihan dan penerapan faktor emisi dan kualitas data kegiatan. Penerimaan

faktor emisi sebagai alat pengukuran yang valid berarti bahwa standar GGP tidak

mengijinkan pembuat keputusan untuk memiliki tingkat kepercayaan di GHG

melaporkan informasi bahwa standar air akuntansi yang bertujuan untuk memberikan.

Mereka juga mengangkat isu-isu yang berbeda untuk auditor. Sebagai contoh,

pendekatan saat ini dengan akuntansi emisi gas rumah kaca berfokus pada menilai

tingkat aktivitas dan memilih faktor-faktor yang sesuai. Auditor dapat memberikan

aqssurance atas proses dan kontrol atas data ini, namun tidak dapat memberikan

pendapat mengenai apakah laporan yang dihasilkan presentasi wajar dampak entitas

terhadap lingkungan. Gerakan menuju sistem akuntansi yang terintegrasi penuh akrual

untuk emisi gas rumah kaca akan memberikan kesempatan bagi auditor untuk

membuat pendapat tersebut.

Namun, meskipun keterbatasan standar GGP dan upaya lain untuk mengukur emisi

gas rumah kaca, sistem ini berarti bahwa perusahaan yang melaporkan data emisi gas

rumah kaca untuk pertama kalinya dalam sejarah. Para GGP dan standar water

accounting yang keduanya bukti tekanan pada pemerintah untuk memperoleh data

pada sumber daya yang langka selain yang tradisional ditangkap oleh sistem

akuntansi keuangan. Dengan demikian, mereka menunjuk ke yang lebih luas, dan

mungkin akhirnya lebih penting, masa depan akuntansi di abad dua puluh satu dan

seterusnya.

Page 11: Ch 14 Godfrey