Case Report Neuro

24
MIGRAIN Pembimbing: dr. Erlinawati, Sp.S ILHAM GUSTIAN RONI Presentasi Kasus Ruangan

description

laporan kasus Neurology

Transcript of Case Report Neuro

Bells Palsy

MIGRainPembimbing: dr. Erlinawati, Sp.S

ILHAM GUSTIAN RONI

Presentasi Kasus Ruangan1Migraine gangguan fungsional otak dengan manifestasi nyeri kepala unilateral yang sifatnya mendenyut atau mendentum, yang terjadi secara mendadak disertai mual atau muntah.

Konsep tersebut telah diperluas oleh The Research Group on Migraine and Headache of the World Federation of Neurology. Migren merupakan gangguan yang bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri kepala yang berulang-ulang, yang intensitas, frekuensi dan lamanya sangat bervariasi. Nyeri kepala biasanya bersifat unilateral, umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah. Dalam beberapa kasus, migren ini didahului atau bersamaan dengan gangguan neurologik dan gangguan perasaan hati.

Faktor Pencetus1. Perubahan Hormon (65,1%)2. Makanan (26,9%)3. Stress (79,7%)4. Rangsangan sensorik5. Faktor fisik6. Perubahan Lingkungan (53,2%)7. Alkohol (37,8%)8. Merokok (35,7%)

KLASIFIKASI MIGRAINMenurut The International Headache Society (1988), klasifikasi migren adalah :Migren tanpa auraMigren dengan auraMigren dengan aura yang tipikalMigren dengan aura yang diperpanjangMigren hemiplegia familialMigren basilarisMigren aura tanpa nyeri kepalaMigren dengan awitan aura akutMigren oftalmoplegikMigren retinalMigren yang berhubungan dengan gangguan intrakranialMigren dengan komplikasiStatus migrenTanpa kelebihan penggunaan obatKelebihan penggunaan obat untuk migrenInfark migrenGangguan seperti migren yang tak terklasifikasikan

Patogenesis Migrain:Migren merupakan reaksi neurovaskular terhadap perubahan mendadak didalam lingkungan eksternal atau internal. Mekanisme migren berwujud sebagai refleks trigeminovaskular yang tidak stabil dengan cacat segmental pada jalur kontrol nyeri. Cacat segmental ini mengakibatkan masukan aferen atau dorongan kortikobulbar yang berlebihan. Hasil akhirnya adalah interaksi batang otak dan pembuluh darah kranial, dengan rangsang aferen pada pembuluh darah yang menimbulkan nyeri kepala dengan ciri berdenyut-denyut.Manifestasi Klinis1. Fase Prodromal2. Fase Aura3. Fase Nyeri Kepala4. Fase PostdromalKRITERIA DIAGNOSIS MIGRAIN TANPA AURAA. Sekurang-kurangnya 10 kali serangan termasuk B-DB. Serangan nyeri kepala berlangsung antara 4-72 jam (tidak diobati atau pengobatan tidak adekuat) dan diantara serangan tidak ada nyeri kepalaC. Nyeri kepala yang terjadi sekurang-kurangnya dua dari karakteristik sebagai berikut:1). Lokasi unilateral2). Sifatnya berdenyut3).Intensitas sedang sampai berat4). Diperberat dengan kegiatan fisikD. Selama serangan sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebut di bawah ini:1). Mual atau dengan muntah2). Fotofobia atau dengan fonofobiaE. Sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebut di bawah ini:1). Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan adanya kelainan organik2). Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.

KRITERIA DIAGNOSIS DENGAN AURAA. Sekurang-kurangnya 2 serangan seperti tersebut dalam BB. Sekurang-kurangnya terdapa 3 dari 4 karakteristik tersebut dibawah ini:1). Satu atau lebih gejala aura yang reversible yang menunjukkan disfungsi hemisfer dan/atau batang otak2). Sekurang-kurangnya satu gejala aura berkembang lebih dari 4 menit, atau 2 atau lebih gejala aura terjadi bersama-sama3). Tidak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari 60 menit; bila lebih dari satu gejala aura terjadi, durasinya lebih lama nyeri kepala mengikuti gejala aura dengan interval bebas nyeri kurang dari 60 menit, tetapi kadang-kadang dapat terjadi sebelum aura.C. Sekurang-kurangnya terdapat satu dari yang tersebut dibawah ini:1). Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan adanya kelainan organik2). Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.KRITERIA DIAGNOSIS MIGREN RETINALSekurang-kurangnya terdiri dari 2 serangan sebagaimana tersebut di bawah ini:A. Skotoma monokular yang bersifat reversibel atau buta tidak lebih dari 60menit, dan dibuktikan dengan pemeriksaan selama serangan atau penderitamenggambarkan gangguan lapangan penglihatan monokular selama serangan tersebut.B. Nyeri kepala yang mengikuti gangguan visual dengan interval bebas nyeri tidak lebih dari 60 menit, tetapi kadang-kadang lebih dari 60 menit. Nyeri kepala bisa tidak muncul apabila penderita mempunyai jenis migren lain atau mempunyai 2 atau lebih keluarga terdekat yang mengalami migren.C. Pemeriksaan oftalmologik normal di luar serangan. Adanya emboli dapat disingkirkan dengan peneriksaan angiografi, CT scan, pemeriksaan jantung dan darah.KRITERIA DIAGNOSIS MIGREN DENGAN GANGGUAN INTRAKRANIALA. Sekurang-kurangnya terdapat satu jenis migrenB. Gangguan intracranial dibuktikan dengan pemeriksaan klinik danneuro imagingC. Terdapat satu atau keduanya dari:1).Awitan migren sesuai dengan awitan gangguan intrakranial2).Lokasi aura dan nyeri sesuai dengan lokasi gangguan intracranialD. Bila pengobatan gangguan intracranial berhasil maka migren akan hilang dengan sendirinya

Pemeriksaan penunjangCT- SCANMRIEEG

Diagnosa bandingNyeri kepala tegang (Tension Headache)Nyeri kepala klaster (Cluster Headache)Gangguan peredaran darah sepintas (Transient Ischemic Attacks).

PenatalaksanaanMedikamentosa- Terapi Tahap Akut- Terapi ProfilaktifNon Medikamentosa

IDENTITAS PENDERITANama: SyahrolUmur: 30 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiStatus Pernikahan: MenikahPendidikan: SMAPekerjaan: WiraswastaAgama: IslamAlamat: Jurong Raya/Pkn. BaroTanggal Masuk: 21 April 2015No. CM: 128426

16

SUBJECTIVEANAMNESAKeluhan Utama: Nyeri Kepala Sebelah KananRiwayat Penyakit Sekarang: Os datang dengan keluhan nyeri kepala berdenyut-denyut sebelah kanan menjalar sampai ke leher belakang 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala hilang timbul dan nyeri akan berkurang jika di kasih obat nyeri. Os merasa mual, muntah, nyeri di ulu hati, dan demam yang hilang timbul. 1 minggu yang lalu os tidak nafsu makan dan merasa pusing-pusing. Tidak pernah ada riwayat trauma sebelumnya dan tidak ada riwayat hipertensi. 17

Riwayat Penyakit Dahulu: Os tidak memiliki riwayat hipertensi dan trauma kepala sebelumnya.Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak AdaRiwayat Penggunaan Obat: Tidak Ada18

OBJECTIVEKesadaran: Compos MentisGCS: E4V5M6Vital Sign:Tekanan Darah: 110/80 mmHgNadi: 70x/menitPernafasan: 22x/menitTemperatur: 36,80C

19

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan LaboratoriumCholesterol Total: 262 mg/dL (Normal