Case Report HPP

download Case Report HPP

of 10

Transcript of Case Report HPP

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    1/22

    LAPORAN KASUS

     HAEMORRHAGIC POST PARTUM 

    Oleh:

    dr. Meilki Nanda Putra

    Pembimbing:

    dr. Bernardus Dirgantoro, Sp.OG

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.M PARIKESIT

    KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

    TENGGARONG

    2016

    LEMBAR PENGESAHAN PORTOFOLIO

     HAEMORRHAGIC POST PARTUM 

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    2/22

    Diajukan Oleh :

     Nama : dr. Meilki Nanda Putra

    Dipresentasikan

      Tanggal : ...................................

    Pembimbing

      dr. Bernardus Dirgantoro, Sp.OG

      Pembimbing Pembimbing

    dr. bnoe Soedjarto, M.Si.Med., Sp.S dr. Nurindah st! ", M.Si.Med., Sp. #$" 

    2

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    3/22

     No D dan Nama Peserta : Meilki Nanda Putra

     No. D dan Nama %ahana : "S&D 'ji Muhammad Parikesit

    Topik : Haemorrhagic Post Partum

    Tanggal (kasus) : *+ Desember -*+

    Tanggal Presentasi : ................................

    Pendamping : dr. Bernardus Dirgantoro, Sp.OG

    Ob!ekti Presentasi

    / #eilmuan 0 #eterampilan / Pen!egaran / Tinjauan Pustaka

    / Diagnostik / Manajemen 0 Masalah 0 stime1a

    0 Neonatus 0 Ba!i 0 "emaja 0 De1asa 0 2ansia / Bumil

    Deskripsi

    %anita hamil anak ke sembilan, usia kehamilan 3ukup bulan, 45 tahun, diba1a ke

    rumah sakit karena perut ken3ang6ken3ang dan keluar lendir ber3ampur darah.

    Tujuan

    Mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksaan a1al pada perdarahan pas3a

     persalinan.

    Bahan Masalah

    / Tinjauan pustaka 0 "iset / #asus 0 'udit

    7ara Membahas

    0 Diskusi / Presentasi dan Diskusi 0 8mail 0 Pos

    3

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    4/22

    IDENTITAS PASIEN

     Nama : N!. 9

    &mur : 45 Tahun

    enis #elamin : Perempuan

    'lamat : emba!an

    Pekerjaan : bu "umah Tangga

    M"S : *+ Desember -*+

     No."S : "S ;;

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    5/22

    • "i1a!at hipertensi disangkal.• "i1a!at DM disangkal.• "i1a!at asma disangkal.• "i1a!at sakit jantung disangkal.

    "i1a!at #ontrol #ehamilan:• Pasien pernah kontrol ke Bidan di a1al masa kehamilan, namun setalah itu

     pasien jarang kontrol.

    "i1a!at Persalinan:

    Tempat Tahun  Persalinan Pen!ulit Nias

      'nak Seks BB #eadaan

    "umah *==- 'term Normal Tak ada > ;- P 4+-- 9idup

    "umah *== 'term Normal Tak ada > ;- 2 4--- 9idup

    "umah *=== 'term Normal Tak ada > ;- 2 4--- 9idup

    "umah -- 'term Normal Tak ada > ;- 2 4--- 9idup

    "umah --; 'term NormalTak ada

    > ;- 2 4--- 9idup"umah --= 'term Normal Tak ada > ;- 2 4--- 9idup

    "umah -** 'term Normal Tak ada > ;- P 4--- 9idup

    "umah -*4 'term Normal Tak ada > ;- 2 4--- 9idup

    9amil ini

    PEMERIKSAAN FISIK 

    O ?ital Sign : Tekanan darah: *-@A-, N: 5C@m, "": -C@m

    O #ondisi &mum : 7ompos mentis

    O #epala@2eher : 7'(6@6), sklera ikterik (6@6)

    O Paru : ?esikuler @, "honki 6@6, %heeEing (6@6)

    5

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    6/22

    O antung : S* S reguler, murmur (6), gallop (6)

    O 'bdomen : B& ()

    O 8Ctremitas : 'kral hangat, edema ekstremitas (6@6)

    O Pemeriksaan Obsetri :

    'bdomen : T$& 3m ( jari inra processus xiphoideus),

     punggung kiri, letak kepala, bagian terba1ah sudah

      masuk P'P, D *4-C@menit reguler.

    ?T : Pembukaan ;3m, portio lunak, ketuban (), blood!

      sho1 (), kepala hodge .

    HASIL LABORATORIUM

    • 9b **,g@d2

    • 2eukosit .=--@mm4• Trombosit *;.---@mm4

    • 9ematokrit 4F• 7T 44-• BT *4-• 7l **;• GDS **A• T4 *,4• TS9 5,+• T; *,

    6

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    7/22

    EKG (Saat di Pus!s"as#

    EKG saat ti$a di IGD

    RO T%&'a

    7

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    8/22

    E)HO)ARDIOGRAFI

    nterpretasi:

    • Dalam batas Normal

    DIAGNOSIS

    • Post Takikardi SupraHentrikular 3onHert to sinus ritme• S!ndrome d!spepsia

    TATALAKSANA

    O ?$D "2 *- tpm

    O Bisoprolol *C,+mg

    O OmepraEole ;-mg@*jam@?

    8

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    9/22

    O Ondansetron *ampul@ jam jika muntah

    9

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    10/22

    TIN*AUAN PUSTAKA

    P!+da%u,ua+

    SupraHentrikuler Takikardia (S?T) adalah sebutan untuk irama jantung

    !ang sangat 3epat dimana sin!al listrikn!a berasal dari bagian atas Hentrikel baik 

    dari atrium maupun dari nodus atrioHentrikuler (Nodus '?). Takikardi

    SupraHentrikular meliputi irama6irama sebagai berikut :

    Dari atrium atau sinus node

    •  Atrial firillatio!

    •  Atrial flutter 

    • Multiokal 'trial takikardia

    • Paroksismal 'trial Takikardi

    Dari Nodus 'trioHentrikular 

    •  Atrio"e!tricular ree!tra!t tach#cardia $A%RT&

    •  Atrio"e!tricular !odal ree!tra!t tach#cardia $A%'RT&

    stilah supraHentrikular takikardi sering dipakai dan menga3u pada kondisi

     paroksismal supraHentrikular takikardi atau PS?T. Disebut paroksismal karenaden!ut !ang sangat 3epat ini terjadi se3ara mendadak atau tiba6tiba.

    nsiden S?T diperkirakan sekitar 4+ kasus per *--.--- orang per 

    tahunn!a, dan preHalensi sekitar .+ per *--- (tidak termasuk  Atrial firillatio!,

     Atrial flutter , and Multifo(al Atrial Ta(i(ardi). S?T sering berulang, adakalan!a

     persisten, dan merupakan pen!ebab tersering sesorang datang ke la!anan

    kesehatan.

    M!a+is"!

    rama jantung !ang normal dihasilkan apabila impuls atau sin!al listrik berasal

    dari nodus sinoatrial (Nodus S' sebagai pa3emaker utama). mpuls elektrik ini

    akan diteruskan ke Hentrikel melalui '? node, dimana pada nodus ini akan terjadi

     perlambatan impuls. Selanjutn!a impuls ini akan disebarkan ke seluruh Hentrikel

    melalui berkas 9S dan serabut purkinje. Pada perekaman elektrokardiograi

    (8#G), irama jantung normal ini disebut irama sinus, dengan kriteria setiap

    10

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    11/22

    gelombang P diikuti oleh I"S komplek dengan ukuran dan jarak !ang sama,

     bentuk P !ang tetap untuk setiap lead, P6P dan "6" interHal !ang tetap, P" 

    interHal -,* J -.- se3, dan rekuensi 5- sampai *-- kali per menit. 'pabila

    irama jantung tidak memenuhi kriteria tersebut maka disebut sebagai aritmia atau

    disritmia.

    Terdapat dua mekanisme dasar terjadin!a aritmia !aitu gangguan pada

     pembentukan impuls dan gangguan pada penghantaran impuls. Gangguan pada

     pembentukan impuls dapat terjadi karena dua mekanisme !aitu :

    *. 'automatisasi

    'utomatisasi terjadi karena terdapat okus ektopik di dalam atrium, '?

     jun3tion atau sistem his purkinje !ang menimbulkan ritme automatik.

    Otomatisasi juga dapat terjadi karena pengaruh serabut simpatis !ang

     berlebihan.

    . Trigered a3tiHit!

    Gangguan pemulihan atau repolarisasi karena ada after depolari)atio!.

    'dapun gangguan pada penghantaran impuls dapat berupa bradiaritmia atau

    takiaritmia. Bradiaritmia disebabkan oleh menurunn!a pembentukan impuls atau

    adan!a blok pada penghantaran impuls. Sedangkan Takiaritmia dapat terjadi

    karena peningkatan pembentukan impuls atau karena mekanisme reentri, dimana

    dua jaras bersatu di proksimal dan distaln!a membentuk sirkuit. 'da tiga keadaan

    !ang memungkinkan terjadin!a "eentri !aitu terdapat dua konduksi !ang

    men!atu pada kedua ujungn!a, terdapat blok searah pada salah satu konduksi,

    dan aliran lambat pada konduksi tanpa blok memungkinkan terangsangn!a

    konduksi !ang lain karena mempun!ai masa rerakter dan konduksi !ang berbeda.#eban!akan tipe takikardia berasal dari mekanisme "eentri, dan

    diklasiikasikan berdasarkan lokasi sirkuit reentri. Sekitar 5-F kasus

    PS?T berasal dari adan!a reentri pada sirkuit nodus '? ( A% 'odal Ree!tra!t 

    Ta(i(ardi*A%'RT ), dan 4-F kasus adalah tipe reentri pada sirkuit atrioHentrikuler 

    ( Atrio"e!triculer Ree!tra!t Tach#cardia*A%RT ) melalui jalur tambahan

    (accessor# path+a#) J seberkas otot pendek !ang menghubungkan se3ara

    langsung atrium dan Hentrikel. '?N"T sering disebut sebagai  ,u!ctio!al 

    11

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    12/22

    reciprocati!g tach#cardia, !ang sirkuit reentrin!a terbentuk di dekat atau di dalam

    nodus '? sendiri dan se3ara ungsional terbagi menjadi dua jalur, dengan jalur 

    !ang satu lebih 3epat dari jalur lainn!a. Pada keban!akan pasien PS?T,

    konduksi antegrad pada Hentrikel terjadi pada jalur lambat dan konduksi

    retrograd terjadi pada jalur 3epat.

    Ga"$a' 1. M!a+is"! PS-T

    Pat&isi&,&/i

    Pada saat impuls !ang dihasilkan oleh S' node

    dialirkan ke '? node, tiba6tiba terjadi gangguan

    konduksi !ang biasan!a disebabkan oleh Katrial

     premature beatK, dimana terjadi transient blok pada satu

    sisi dari sistem konduksi (diibaratkan berbentuk 3in3in).

     Normaln!a impuls !ang masuk disebarkan melalui dua

    12

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    13/22

    arah dari kanan dan kiri. Bila terjadi blok pada satu sisi, maka impuls akan

     berjalan melalui sisi satun!a lagi. Pada saat blok tersebut menghilang maka

    impuls tersebut akan berjalan terus melintasi area tersebut dan ter3iptalah suatu

    sirkuit tertutup !ang disebut K3ir3us moHementK. Pada saat ini S' node tidak 

     bertindak sebagai pa3emaker primar! namun terdapat jalur aksesori ke3il (3ir3us

    moHement) !ang memiliki impuls !ang berputar6putar se3ara terus6menerus

    dengan 3epat. Setiap kali impuls dari sistem ini sampai ke '? node makan impuls

    ini akan diteruskan ke Hentrikel. Oleh sebab itu pada gambaran 87G komplek 

    I"S tampak normal. #arena nodus '? berada di antara atrium dan Hentrikel,

    aktiHasi atrium dan Hentrikel terjadi se3ara bersamaan maka pada keban!akan

    kasus gelombang P menghilang atau superimposed dengan kompleks I"S pada

    gambaran 8#G dan pada sebagian ke3ill gambara 8#G gelombang P bisa tampak 

    terbalik (oleh karena lintasan impuls !ang terbalik)

    Id!+tiiasi PS-T

    PS?T dapat dikenali dengan 3iri63iri sebagai berikut :

    *. Den!ut jantung !ang 3epat, !aitu berkisar antara *+-6+- den!ut per menit.

    . Den!ut jantung !ang reguler (dapat dilihat dari kompleks I"S !angteratur) dengan gelombang P !ang superimposed dengan komplek I"S(tidak terlihat gelombang P).

    4. #omplek I"S sempit (I"S L -,* detik atau 4 kotak ke3il)

    P!+!$a$

    13

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    14/22

    PS?T dapat disebabkan karena adan!a kelainan struktural pada jantung,

    gangguan elektrolit, terutama kalium, kera3unan digitalis, hipertiroid, dan

    kondisi seperti %ol6Parkinson %hite S!ndrome (%P% S!ndrome). $aktor 

    lain !ang dapat meningkatkan risiko terjadin!a PS?T antara lain penggunaan

    alkohol dan kaein, obat6obat terlarang (narkoba), dan merokok.

    G!a,a 

    Gejala umum PS?T meliputi jantung berdebar6debar (palpitasi), ansietas,

    kepala terasa ringan, n!eri dada, rasa seperti dipukul pada leher dan dada, nadi

    3epat, disorientasi, dan sesak. Pingsan jarang, tetapi dapat terjadi pada pasien

    dengan tekanan psikologis !ang serius. Poliuria dapat terjadi pada keadaan lanjut,

    terutama disebabkan karena dilepasn!a aktor atrial natriuretik. Gejala ini dapat

    terjadi dan berhenti seketika, dan dapat berlangsung beberapa menit

    sampat beberapa jam. PS?T !ang berlangsung lebih dari * jam dianggap sebagai

    PS?T lanjut

    Dia/+&sis

    Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan isik, dan

     pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis, beberapa hal !ang perlu

    dipertimbangkan diantaran!a ri1a!at pasien meliputi lama dan rekuensi

    serangan, bagaimana onsetn!a, dan aktor pen3etus !ang mungkin seperti

    konsumsi alkohol, kaein, atau obat6obatan, serta pen!akit jantung atau pen!akit

    lain !ang pernah diderita. Gambaran ini berguna untuk membedakan S?T dengan

    takiaritmia lainn!a. Pemeriksaan isik selama serangan, !ang bisa didapat antara

    lain nadi dan den!ut jantung !ang 3epat, Tensi normal atau bisa hipotensi, tanda6tanda sho3k. 'pabila irama sinus telah ter3apai, pemeriksaan !ang lebih teliti

    dapat dilakukan untuk menemukan adan!a pen!akit jantung struktural. Gambaran

    umum 8#G PS?T adalah takikardia dengan heart rate *+-6 +- kali per menit,

    gelombang P biasan!a hilang, dengan kompleks I"S !ang sempit (interHal I"S

    L*- ms).

    Pemeriksaan penunjang !ang dapat dilakukan diantaran!a "ontgen thoraC dapat

    menunjukkan pembesaran ba!angan jantung sehubungan dengan disungsi

    14

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    15/22

    Hentrikel atau katup. Serta 83hokardiograi dapat dipertimbangkan untuk 

    men!ingkirkan adan!a pen!akit jantung struktural. Selan itu, pemeriksaan

    elektrolit dan kadar serum th!rotropin juga perlu dilakukan karena gangguan

    elektrolit, terutama kalium, dan keadaan hipertitoid juga dapat men3etus PS?T.

    P!+ata,asa+aa+

    Penatalaksanaan PS?T dalam '72S mengikuti 'logaritme Takiaritmia dengan

    nadi seperti !ang terlihat pada gambar berikut.

    15

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    16/22

    Seperti !ang terlihat pada gambar di atas, manajemen pada PS?T adalah dengan

    Hagal manuHer, pemberian adenosin, maupun agen6agen armakologi !ang dapat

    memperlambat konduksi pada nodus '?.

     Ma!u"er %agal 

    16

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    17/22

    Pemijatan arteri karotis dapat membantu mendiagnosis dan mengakhiri episode

    PS?T. Pemijatan pada sinus karotis menstimulasi baroreseptor, !ang

    men3etus peningkatan input Hagal ke jantung dan memperlambat konduksi

    !ang melalui nodus sinus dan '?. Pada sebagian besar kasus, karena mekanisme

    !ang mendasari PS?T adalah sirkuit re6entri di nodus '?, pemijatan karotis dapat

     berperan :

    • Memutus sirkuit re6entri sehingga menurunkan aritmia.

    • Setidakn!a memperlambat aritmia sehingga ada tidakn!a gelombang P

    dapat lebih mudah ditentukan dan diagnosis aritmia dapat ditegakkanPemijatan arteri karotis han!a dapat dilakukan jika sudah dipastikan bah1a tidak 

    ada ri1a!at kelainan pada arteri karotis atau pada pemeriksaan isik tidak 

    dijumpai bruit karotis.

    7ara melakukan pemijatan arteri karotis :

    *. 'uskultasi adan!a bising karotis (bruit), jika tidak ada bisa dilanjutkan

     pemijatan karotis

    . Posis pasien berbaring dengan leher ekstensi

    4. Palpasi arteri karotis pada sudut mandibula dan tekanlah dengan lembut

    selama *-6*+ detik dengan gerakan memutar 

    ;. angan pernah menekan kedua arteri karotis se3ara bersamaan

    +. Pasang 8#G monitor selama prosedur dilakukan sehinga kita dapat

    melihat perubahan !ang terjadi.

    5. 'pabila takiaritmia menetap,prosedur ini dapat diulang pada sisi !ang

     berla1anan.

    Pendekatan lain untuk meningkatkan tonus Hagal adalah dengan meminta pasien

    melakukan manuHer HalsaHa.

     Ade!osi!

    Bersamaan dengan manuHer Hagal, pengobatan dengan adenosin intraHena

    memiliki nilai diagnostik dan terapi. 'denosin diberikan se3ara bolus

    intraHena diikuti dengan lush saline. Data menunjukkan bah1a S?T dapat

    diatasi pada 5- sampai - persen pasien !ang diobati dengan 5 mg

    17

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    18/22

    adenosin, dan pada =- sampai =+ persen pasien dengan * mg adenosin.

    Penga1asan dengan 8#G diperlukan selama pemberian adenosin, dan

     peralatan resusitasi harus tersedia, karena 1alapun jarang, komplikasi

     bronkospasme atau ibrilasi Hentrikel dapat terjadi. #ontraindikasi adenosin

    adalah pasien dengan transplantasi jantung dan pasien dengan pen!akit paru

    obstrukti. 'denosin juga dikontraindikasikan pada pasien takikardia dengan

    komplek I"S lebar.

    8ek samping adenosin dapat berupa n!eri dada, dispnea, a3ial lushing, dan

    terjadin!a '6? bloks. Bradikardi dapat terjadi pada pasien dengan disungsi sinus

    node, gangguan konduksi '6?, atau setelah pemberian obat lain !ang

    mempengaruhi '6? node (seperti beta blokers, 3alsium 3hannel blo3ker,

    amiodaron). 'denosin bisa men!ebabkan bronkokonstriksi pada pasien asma.

     Age! -arma(ologi lai!

    'pabila S?T rerakter dengan adenosin, pengalaman klinis mengindikasikan

     bah1a takikardia biasan!a juga dapat diatasi dengan Herapamil intraHena atau

     penghambat beta. Selanjutn!a prokainamid, ibutilid, propaenon, atau

    lekainid dapat diberikan intraHena apabila tekanan darah pasien normal.

    18

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    19/22

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    20/22

    Tabel *. 'gen $armakologi Pengobatan angka Pendek Takikardia

    SupraHentrikuler (S?T)

    20

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    21/22

    Tabel . 'gen6agen $armakologi Pengobatan Proilaksis Takikardia

    21

  • 8/20/2019 Case Report HPP

    22/22

    K!si"u,a+

    SupraHentrikular takikardi (S?T) merupakan salah satu jenis takiaritmia !ang

    dapat dikenali melalui gambaran khas 8#G n!a !ang sangat teratur dan sangat

    3epat dengan heart rate  berkisar antar *+-6+-C@menit dengan komplek I"S

    !ang sempit. Dengan gejala paling sering adalah jantung berdebar6debar.

    Penanganan a1al !ang dapat dilakukan adalah pemberian oksigen, pemasangan

    8#G monitor, pemijatan arteri karotis (manuHer Hagal) serta pemberian adenosin

    se3ara intraHena.

    DAFTAR PUSTAKA

    *. Dela3rtaE, 8tienne. SupraHentri3ular Ta3h!3ardia. The Ne1 8ngland

    ournal o TheMedi3ine --54+;:*-4=6*-+*. 'Hailable at :

    http:@@3ontent.nejm.org@3gi@3ontent@short@4+;@*-@*-4=

    Quer!RpreHarro1. %einrau3h, 2arr! '. et al. ParoC!smal SupraHentri3ular Ta3h!3ardia.

    --=. 'Hailable at :http:@@111.nlm.nih.goH@medlineplus@en3!@arti3le@---*4.htm4.

    4. 'non!m. ParoC!smal SupraHentri3ular Ta3h!3ardia. --=.

    'Hailable at:

    http:@@111.medi3inenet.3om@paroC!smalsupraHentri3ularta3h!3ardi

    [email protected];. Thaler, Mal3om S. Satu6satun!a buku 8#G !ang 'nda Perlukan. alih

     bahasa, '. Samik %ahab editor edisi bahasa ndonesia, Teuku stia

    Muda Perdan, 'r!andhito %idhi Nugroho. 8d +. akarta: 8G7, --=

    22

    http://content.nejm.org/cgi/content/short/354/10/1039?query=prevarrowhttp://content.nejm.org/cgi/content/short/354/10/1039?query=prevarrowhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000183.htm3http://www.medicinenet.com/paroxysmal_supraventricular_tachycardia_psvt/article.htmhttp://www.medicinenet.com/paroxysmal_supraventricular_tachycardia_psvt/article.htmhttp://content.nejm.org/cgi/content/short/354/10/1039?query=prevarrowhttp://content.nejm.org/cgi/content/short/354/10/1039?query=prevarrowhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000183.htm3http://www.medicinenet.com/paroxysmal_supraventricular_tachycardia_psvt/article.htmhttp://www.medicinenet.com/paroxysmal_supraventricular_tachycardia_psvt/article.htm