case report
description
Transcript of case report
Diapositiva 1
CASE REPORTMYASTHENIA GRAVIS
Dora Pradesa
H1AP09015
Pembimbing :
dr. Suryo Bantolo, S.Psi, M.Sc, Sp.S
BAB 1Pendahuluan
Myasthenia gravis (MG) adalah kelainan autoimun yang ditandai dengan kelemahan dan kelelahan otot-otot rangka yang disebabkan oleh adanya autoantibodi terhadap reseptor acetylcholine (ACh) nikotinik pada neuromuscular junction (NMJ)
Myasthenia gravis merupakan kelainan yang cukup jarang dijumpai. Penyakit ini memiliki dua puncak kejadian, yang pertama antara 20 hingga 40 tahun yang didominasi wanita dan antara 60 hingga 80 tahun dengan perbandingan pria dan wanita yang seimbang.
BAB IIKASUS
II.1 Identitas Pasien
Nama: Ny. Emi Yunarti
Umur: 44 tahun
Alamat: Bengkulu
Pekerjaan: IRT
Pendidikan terakhir: SMA
Agama: Islam
MRS: 28 januari 2015 pukul 21.15 WIB
No. Medical Report: 67 17 22
II.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Sulit membuka kedua kelopak mata.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan batuk berdahak. Pasien susah untuk mengeluarkan dahak karena tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan dahaknya. Satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan kedua mata susah untuk membuka. Pasien juga mengeluhkan susah menelan karena tenggororkan terasa lemas sehingga kesulitan untuk meminum obat. Pasien juga mengeluhkan agak susah untuk berbicara. Tiga jam sebelum masuk rumah sakit keluhan pasien semakin bertambah dengan disertai mual dan muntah kemudian pasien dibawa ke IGD RSMY.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien merupakan penderita myasthenia gravis dan sudah didiagnosis sejak 3 tahun yang lalu. Pasien sudah menjalani pemeriksaan dan pengobatan di RSCM. Pasien rutin meminum obat Mestinon 3 kali sehari.
R/ menggunakan OAT 5 tahun yang lalu dan dinyatakan tuntas
R/ dispepsia (+)
R/ hipertensi (-)
R/ DM (-)
R/ sakit jantung (-)
R/ stroke sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
(-)
II.3 Pemeriksaan Fisik
A. Status present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Keasadaran: Compos mentis
Tekanan Darah: 100/60 mmHg
Nadi: 84x/menit
Pernapasan: 20x/menit
Suhu: 36,7C
GCS: E4M6V5
B. Status Generalis:
Kepala : Normochepaly, rambut tidak mudah rontok, berwarna hitam.
Wajah : Simetris
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Dalam batas normal.
Hidung : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher: JVP (5-2) cm H2O, Kelenjar getah bening tidak teraba pembesaran.
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba.
Perkusi : Batas kanan bawah jantung terletak pada linea parasternalis dekstra ICS IV,Batas jantung kiri pada linea midklavikula sinistra ICS V.
Auskultasi : Bunyi jantung I/II normal, reguler, murmur (-), gallop (-).
Paru:
Inspeksi: Simetris statis-dinamis, retraksi iga (-).
Palpasi: Stem fremitus simetris kiri dan kanan, ekspansi dada simetris kiri dan kanan.
Perkusi: Sonor di semua lapang paru, batas paru hepar ICS V.
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen :
Inpeksi: abdomen datar
Palpasi: lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), ballotment (-).
Perkusi: Timpani di seluruh regio abdomen, shifting dullness (-).
Auskultasi: Bising usus (+) normal.
Ekstremitas :
Pitting edema (-/-), CRT 2 detik, akral hangat, atrofi otot (-).
C.Status Neurologi :
Pupil : Isokor/isokor
Reflek cahaya langsung : +/+
Reflek cahaya tidak langsung: +/+
Tanda rangsang meningeal:
Kaku kuduk : - (tidak ada)
Lasegue: - (tidak ada)
Kernig: - (tidak ada)
Brudzinski 1: - (tidak ada)
Brudzinski 2: - (tidak ada)
1. Nervus Cranialis :
Nervus I: Dalam batas normal
Nervus II, III: Pupil isokor, diameter 2mm/2mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), nistagmus tidak ada, lapang pandang normal
Nervus III, IV, VI: Gerakan bola mata normal
Nervus V: Motorik dan sensorik tidak dijumpai kelainan
Nervus VII: Dalam batas normal
Nervus VIII: Dalam batas normal
Nervus IX, X: Uvula medial, arkus faring simetris, disartria (-), disfagia (+), disfonia (+)
Nervus XI: Dalam batas normal
Nervus XII: Dalam batas normal
2. Anggota gerak atas:
Motorik:
Gerakan: bebas ke segala arah
Tonus: eutonus
Trofi : eutrofi
Kekuatan otot : 5555/5555
Reflek :
Bisceps: + (ada) / + (ada)
Triceps: + (ada) / + (ada)
Hoffman Trommer : - (tidak ada) /- (tidak ada)
3. Anggota Gerak bawah:
Motorik:
Gerakan: bebas ke segala arah
Tonus: eutonus
Trofi: eutrofi
Kekuatan otot: 5555/5555
Reflek:
Patella: (ada) +/+ ( ada)
Achilles: (ada) +/+ ( ada)
Babinski: - (tidak ada) /- (tidak ada)
Chaddok: - (tidak ada) /- (tidak ada)
Gordon: - (tidak ada) /- (tidak ada)
Oppenheim: - (tidak ada) /- (tidak ada)
Klonus:
Paha: - (tidak ada)
Kaki: - (tidak ada)
Sensibilitas:
Rasa suhu: Normal
Rasa Nyeri : Normal
Rasa raba : Normal
Sistem otonom
Miksi : dapat menahan BAK
Defekasi : dapat menahan BAB
Diagnosa
Diagnosa klinis :
Fatigue, obs. Batuk berdahak, dyspepsia, disfagia, disfonia
Diagnosa topis :
Lesi di neuro muskular junction
Diagnosa etiologi :
Myastenia Gravis kronis eksaserbasi akut
CAP (comunited Acquired Pneumonia)
Rencana
Rontgen Thorax PA
Konsul dokter Sp. P
Pemeriksaan Laboratorium : GDS, Hb, Hematokrit , Leukosit, Trombosit, elektrolit, kadar T3, T4, TSH
Penatalaksanaan
IVFD RL gtt xx/m drip neurobion 5000/kolf
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Ambroxol syr 3x1 cth
Mestinon 3x30 mg
Inj. Cefotaxim 2x1 gr
Q-ten kapsul 2x1
Fisioterapi
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Hb : 14,6 gr/dl
Ht : 46,1 %
Leukosit : 10.140/mm3
Trombosit : 165.000 sel/mm3
Radiologi (29.12.2014) di RSCM :
Gambaran proses lama kedua paru dengan infiltrat minimal (TB paru lama). Tak tampak massa mediastinum maupun intrathorakal.
Prognosis
Ad Vitam: Dubia ad bonam
Ad Functionam: Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal 29 januari 2015
S : batuk berdahak (+), susah menelan (+)
O : TD : 110/60 mmHg
N : 82x/menit
P : 22x/menit
S: 36,6 0C
Kesadaran : CM
Fungsi luhur : dbn
Saraf kranial : normal
Motorik : 5555 5555
5555 5555
Sensorik : dbn
Refleks fisiologi : Biseps +/+
Trisep +/+
Patella +/+
Refleks patologi : Babinksi : -/-
A: Myastenia Gravis kronis eksaserbasi akut, CAP
P: IVFD RL gtt xx/m drip neurobion 5000/kolf
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Ambroxol syr 3x1 cth
Mestinon 3x30 mg
Inj. Cefotaxim 2x1 gr
Q-ten kapsul 2x1
Fisioterapi
Konsul Sp. P (belum dijawab)
Tanggal 30 januari 2015
S : batuk berdahak (+), susah menelan (