CASE Presentation Dermatitis Seborrhoeic
-
Upload
tiffany-hadipradja -
Category
Documents
-
view
184 -
download
5
Transcript of CASE Presentation Dermatitis Seborrhoeic
CASE PRESENTATION
Tiffany
Perceptor :
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. Y Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Belum Menikah Alamat : Banjaran, Bandung Pendidikan : SMK Pekerjaan : Karyawan Swasta Tanggal masuk : 10 November 2010
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS) DILAKUKAN TANGGAL 10 NOVEMBER 2010
Keluhan Utama : Kulit bersisik, gatal, di daerah dahi kiri
Anamnesis :Sejak ±1 bulan yang lalu, pasien mengeluh
kulit bersisik di daerah dahi kiri, awalnya kecil (4x3cm), lalu membesar (8x3cm). Kulit makin gatal bila pasien berkeringat.
Kulit bersisik ini tidak didapatkan pada bagian kepala yang berambut dan tidak dapatkan di bagian tubuh lain. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri, perih pada bagian kulit yang bersisik, juga tidak demam.
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap cat rambut (gatal), sekarang pasien pun baru mengecat rambutnya, namun pasien mengatakan tidak ada keluhan pada kulitnya yang berambut saat terakhir mengecat.
Anamnesis…
Pasien juga alergi pada cuaca (bersin dan pilek bila dingin). Riwayat alergi pada keluarga (alergi makanan, cuaca, obat) disangkal.
Pasien sudah mengobatinya dengan Daktarin cream, (digunakan setiap habis mandi, pada kulit yang bersisik, selama 1 minggu), namun tidak ada perbaikan.
Pasien belum pernah mengalami kelainan kulit serupa sebelumnya, tapi memiliki riwayat berketombe yang jarang.
Pasien memiliki kebiasaan makan makanan pedas dan berminyak dan akhir-akhir ini kurang tidur, namun stress disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Kesadaran : Compos Mentis Kesan Sakit : RinganTanda Vital : T : 120/80 mmHg R : 20 x/menit N : 80 x/menit S : 36,8°CBB : 45 kg TB : 156cm BMI : 18,5Status Gizi : Baik
Kulit : Status Dermatologikus
Kepala : Bentuk ukuran simetris, rambut hitam distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+).
Telinga : Simetris, discharge (-/-). Hidung : Sekret (-/-). Mulut : Bibir kering (-), mukosa lembap,
lidah kotor (-). Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe.
Thorax : Cor, Pulmo tidak ada kelainanMammae status lokalis
Abdomen : Perut datar, soepel, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidakteraba,timpani seluruh lapang abdomen, bising usus (+) normal.
Ekstremitas Akral hangat, CRT<2”
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : Lokalisata Lokasi : Dahi kiri Karakteristik Lesi
Jumlah : Soliter Penyebaran : konfluens Batas : tidak tegas Bentuk : Irreguler Ukuran : Plakat (8x3cm) Permukaan : Rata Sifat : Kering
EFLORESENSI PRIMER - SEKUNDER
Skuama Pitiriasiformis
PEMERIKSAAN
Tidak dilakukan pemeriksaan
RESUME
Seorang perempuan berumur 20 tahun, keaadaan umum baik, kesan sakit ringan, kesadaran compos mentis, tidak anemis, tidak sianosis, tidak ikterik, datang ke RSI dengan keluhan skuama yang gatal di daerah dahi kiri.
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan skuama yang gatal timbul sejak ±1 bulan yang lalu, awalnya kecil (4x3cm) lalu membesar (8x3cm), bertambah gatal bila berkeringat. Kelainan kulit tidak didapatkan pada bagian tubuh lain. Demam (-), Nyeri (-).RA : Cat rambut menimbulkan gatal pada kulit berambut, namun cat rambut terakhir gatal (-), bila cuaca dingin timbul bersin dan pilek
UB menggunakan Daktarin cream, setiap habis mandi, selama 1 minggu, tidak ada perbaikan
RPD belum pernah mengalami kelainan kulit serupa sebelumnya, berketombe tapi jarang.
RPK tidak ada riwayat alergi pada keluarga, tidak ada yang mengalami sakit serupa.
RK suka makan makanan yang pedas dan berminyak, akhir-akhir ini kurang tidur, namun tidak stress.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital dalam batas normal dan status generalisata tidak ada kelainan
Pada status dermatologikus ruam Lokalisata, Dahi kiri, Soliter, Konfluens, Batas tidak jelas, Irreguler, Ukuran Plakat (8x3cm), Rata, Kering
EFLORESENSI : Skuama Pitiriasiformis
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Seboroik Dermatitis Atopik
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Seboroik
USUL PEMERIKSAAN
Histopatologi
USULAN TERAPI
Umum Hindari faktor pencetus (makanan pedas dan
berminyak, tidur yang cukup) Jaga kebersihan
Khusus TOPIKAL
Krim hidrokortison 2,5%Digunakan pada pagi dan sore hari
SISTEMIK Kortikosteroid : belum dibutuhkan
7 harilalu
kontrol
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DERMATITIS SEBOROIK
DEFINISI
Segolongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik.
ETIOPATOGENESIS
Etiologi belum diketahui pasti Faktor predisposisi :
kelainan konstitusi status seboroik (seborrhoeic state) yang diturunkan (caranya ???)
INFEKSI BAKTERI ATAU JAMUR
Pityrosporum ovale / Malassezia furfur
Pertumbuhan ↑↑↑
Reaksi inflamasi
Produk metabolitmasuk ke epidermi
s
Sel jamur
Aktivasi sel limfosit T dan sel LangerhansStatus seboroik
sering berasosiasi
dengan me↑ suseptibilas thd
inf piogenik
Belum terbukti
etiopatogenesis
KEAKTIFAN KELENJAR SEBACEA
Aktif pada bayi baru lahir Tidak aktif
usia 9-12 th
(stimulasi hormon
androgen dari ibu berhenti)
Puncak Insidensi : 18-40 th
Pria > Wanita
Tidak ada hubungan langsung secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar -
DS
etiopatogenesis
PROLIFERASI EPIDERMIS YANG MENINGKAT
Seperti pada psoriasis Makanya diobati dengan sitostatik
etiopatogenesis
ORANG YANG TELAH MEMILIKI FAKTOR PREDISPOSISI (STATUS SEBOROIK)
Timbulnya DS akibat : Faktor kelelahan Stress emosional Infeksi Defisiensi imun
Makanan pedas dan berminyak
GEJALA KLINIS
Eritema& Skuama yang agak berminyak dan agak kekuningan, batas agak kurang tegas
Ringan kulit kepala (skuama halus, bercak
kecil bercak halus dan kasar seluruh kulit
kepala)
Pitiriasis SIKAKetombe,dandruff
Pitiriasis sikaBERMINYAK
+Eritema, krusta-krusta
yang tebal
Pitiriasis STEATOIDES
Rambut rontok (verteks dan frontal) BERAT :
Bercak-bercak berskuama + berminyak + eksudasi + krusta tebal (meluas ke dahi (batasnya sering cembung), glabela, telinga posaurikular, leher)
LEBIH BERAT Seluruh kepala tertutup krusta-krusta yang kotor
+ bau tidak sedap
Pada bayi, skuama kekuningan + kumpulan debrisepitel yang lekat pada kulit kepala cradle cap
Pada daerah supraorbital, skuama halus terlighat pada alis mata, kulit di bawahnya eritematosa dan gatal, disertai bercak-bercak skuama yang kekuningan
Blefaritis pinggir kelopak mata merah + skuama halus
Liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah
sternal, areola mammae, lipatan di bawah mammae (wanita), interskapular, umbilikus, lipat paha, anogenital.
Pada daerah pipi, hidung, dahi papul Bisa bersama dengan acne yang berat Jika meluas bisa menjadi eritroderma (bayi
penyakit Leiner)
PREDILEKSI DERMATITIS SEBOROIK
PREDILEKSI DERMATITIS SEBOROIK
Area kepala yang berambut :Scalp, alis, bulu mata (blepharitis), jenggot, cradle cap (eritema sisik kuning-orange, krusta pada scalp bayi)
Wajah :Flush (butterfly) area pada dahi corona seborrhoica, plica nasolabial, alis, glabellaTelinga : retroaurikular, meatus
Trunkus :Yellow-brown patches pada sternum, lesi psoriasiform
Lipatan tubuh :AxillaIngunalArea anogenitalArea submammariaUmbilicusArea diaper pada bayiGenital :
Krusta kuning, lesi psoriasiform
DIAGNOSIS BANDING
DA skuama berminyak + kekuningan di tempat-tempat seboroik, gambaran histopatologik berbeda
Psoriasis skuama berlapis-lapis, predileksi berbeda. Bila terjadi pada scalp sukar dibedakan dengan
DS, namun perbedaanya yaitu skuama lebih tebal dan putih seperti mika, tak berminyak disertai tanda tetesan lilin dan auspitz. Selain itu ada gejala yang khusus untuk psoriasis. Kelainan kulit juga pada perbatasan wajah dan scalp)
Psoriasis inversa pada daerah fleksor
DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis Pada lipatan paha dan perianal Eritema merah cerah batas tegas, lesi satelit
Otomikosis dan otitis externa Otomikosis elemen jamur pada sediaan
langsung Otitis externa tanda radang , akut pus
PENATALAKSANAAN
UMUM Faktor konstitusi sukar disembuhkan
namun dapat terkontrol Faktor predisposisi diperhatikan (stress,
kurang tidur, diet rendah lemak)
PENATALAKSANAAN Khusus
tujuan : untuk menghilangkan sisik dengan
keratolitik dan shampoo menghambat pertumbuhan jamur
dengan pengobatan anti jamur mengurangi eritema dan gatal dengan
steroid topikal. mengendalikan infeksi sekunder
PENATALAKSANAAN
TOPIKAL (KRIM)Selenium Sulfida (Selsun) pitiriasis sika dan oleosaSeminggu 2-3 kali ,scalp dikeramasi selama 5-10mnt
Anti fungiUrea 10% (Emolien) skuama + krustaTer (likuor karbonis detergens 2-5% / krim Pragmatar® anti proliferasi, anti pruritus dan anti bakterial
Resorsin 1-3% (antifungi, antibakteri dan keratolitik)
PENATALAKSANAAN
Sulfur Presipitatum 4-20% dapat + As. Salisilat 3-6%
Kortikosteroid krim hidrokortison 2,5%Bila kasus inflamasi berat kortikosteroid yang lebih kuatbetametason valerat (medium-strength topical corticosteroid jangan lama, ES berat)
Krim Ketokonazol 2% P.ovaleTea tree oil shampoo digunakan setiap hari
PENATALAKSANAAN
SISTEMIKKortikosteroid
Bentuk berat : prednison 20-30mg/hariAda perbaikan dosis ↓ perlahan
IsotretinoinKasus rekalsitranMe↓ aktivitas kel. Sebacea (s/d 90% prod
sebum ↓)Dosis 0,1-0,3mg/kgBB/hari, perbaikan 4
mingguDosis pemeliharaan 5-10mg/hari, bbrp
tahun (kontrol penyakit)
PENATALAKSANAAN
Narrow band UVB (TL-01)3xseminggu (8 minggu)
KetokonazolP.ovale banyak pada sediaan langsungDosis 200mg/hari
Antibiotik infeksi sekunder
KOMPLIKASI
Alopecia reversibel Eritroderma (Leiner Disease pada bayi) Infeksi Sekunder
PROGNOSIS
Faktor konstitusi susah sembuh namun dapat dikontrol
YAT