Case Nuero 09

download Case Nuero 09

of 21

Transcript of Case Nuero 09

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    1/21

    Stroke Hemoragik 2009

    I. STATUS PASIEN NEUROLOGI

    A. IDENTITAS PASIENNama : Ny. F

    Umur : 29 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Agama : Islam

    Status pernikahan : Menikah

    Suku bangsa : Jawa

    Tanggal masuk : 12-02-2009

    Dirawat yang ke : 3

    Tanggal pemeriksaan : 18-02-2009

    B. ANAMNESIS

    Autoanamnesa dan Alloanamnesa tanggal 18 Februari 2009, pukul 08.30 WIB

    KELUHAN UTAMA : Penurunan kesadaran sejak 2 hari SMRS

    KELUHAN TAMBAHAN : Sakit kepala dan mual

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

    Pasien datang ke IGD RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan penurunan

    kesadaran sejak 2 hari SMRS. Pasien terlihat gelisah dan bicara kacau sambil memegang

    kepala, berteriak-teriak mengeluhkan sakit kepala. sakit kepala dirasakan seperti ditusuk

    tusuk dan terus-menerus terutama dibagian belakang dan depan kepala. Pasien juga

    mengeluh tangan dan kaki kanan terasa lebih lemas dari tangan dan kaki kiri namun

    masih bisa digerakkan dengan bebas. Mual diakui pasien, namun keluhan adanya muntah,

    demam, kejang, bicara pelo, sering tersedak jika makan atau minum, kesemutan dan baal

    pada wajah, kaki dan tangan disangkal pasien. 2 hari SMRS pasien dirawat di RS Kesdam

    setelah ditemukan dalam keadaan tidak sadar dan terjatuh dari tempat duduknya , namun

    masih dapat bangun dengan goncangan yang kuat oleh suami pasien. Tak lama kemudian

    pasien tiba-tiba muntah menyembur berisi makanan dan air dan setelah sadar pasien

    mengeluh sakit kepala sampai keluar keringat dingin.

    Page 1

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    2/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Pasien mempunyai riwayat trauma kepala akibat kecelakaan lalu lintas tahun 1999

    dan sejak saat itu pasien sering mengeluh sakit kepala. Riwayat hipertensi, diabetes

    mellitus, penyakit jantung dan kebiasaan merokok disangkal.

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

    Hipertensi : disangkal

    Diabetes melitus : disangkal

    Sakit jantung : disangkal

    Trauma kepala : Tidak disangkal, pada tahun 1999

    Sakit kepala sebelumnya : Tidak disangkal, sejak trauma kepala tahun 1999

    Kegemukan : Tidak disangkal

    Gastritis : disangkal

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

    Tidak ada keluarga yang menderita penyakit stroke.

    RIWAYAT KELAHIRAN/PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN :

    Tidak ada kelainan

    C. PEMERIKSAAN (18-02-2009 08.30 WIB)

    STATUS INTERNUS

    Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    Gizi : Berlebih

    Tanda vital :

    Tekanan darah kanan : 100 / 70 mmHg

    Tekanan darah kiri : 100 / 70mmHg

    Nadi kanan : 64 x / menit

    Nadi kiri : 64 x / menit

    Pernafasan : 20 x /menit

    Suhu : 36,7 C

    Limfonodi : Tidak teraba membesar

    Jantung : BJ I - II reguler, gallop (-), murmur (-)

    Paru : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)

    Page 2

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    3/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Hepar : Tidak teraba pembesaran

    Lien : Tidak teraba pembesaran

    Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema

    STATUS PSIKIATRI

    Tingkah laku : wajar

    Perasaan hati : baik

    Orientasi : baik

    Jalan fikiran : baik

    Daya ingat : kurang baik

    STATUS NEUROLOGI

    Kesadaran : Compos Mentis, GCS : 15 ( E4M6V5 )

    Sikap tubuh : Berbaring terlentang aktif

    Cara berjalan : Tidak dilakukan

    Gerakan abnormal : Tidak ada

    Kepala

    Bentuk : Normocephal

    Simetris : Simetris

    Pulsasi a.Temporalis : Teraba

    Nyeri tekan : Tidak ada

    Leher

    Sikap : Normal

    Gerakan : Bebas tak terbatas

    Vertebrae : Dalam batas normal

    Nyeri tekan : Tidak ada

    Pulsasi a. Carotis : Teraba

    Page 3

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    4/21

    Stroke Hemoragik 2009

    TANDA RANGSANG MENINGEAL

    Kanan Kiri

    Kaku kuduk : ( - )

    Laseque : > 70o > 70o

    Kernig : > 135o > 135o

    Brudzinsky I : ( - ) ( - )

    Brudzinsky II : ( - ) ( - )

    NERVI KRANIALES

    Kanan Kiri

    N I ( Olfactorius )

    Daya penghidu : Normosmia Normosmia

    N II ( Optikus )

    Ketajaman penglihatan : Baik Baik

    Pengenalan warna : Baik Baik

    Lapang pandang : Sama dengan pemeriksa

    Fundus : Tidak dilakukan

    N III ( Occulomotoris )/ N IV ( Trochlearis )/ N VI ( Abducens )

    Ptosis : ( - ) ( - )

    Strabismus : ( - ) ( - )

    Nistagmus : ( - ) ( - )

    Exopthalmus : ( - ) ( - )

    Enopthalmus : ( - ) ( - )

    Gerakan bola mata :

    Lateral : ( + ) ( + )

    Medial : ( + ) ( + )

    Atas lateral : ( + ) ( + )

    Atas medial : ( + ) ( + )

    Bawah lateral : ( + ) ( + )Bawah medial : ( + ) ( + )

    Page 4

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    5/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Atas : ( + ) ( + )

    Bawah : ( + ) ( + )

    Gaze : ( + ) ( + )

    Pupil :

    Ukuran pupil : 2 mm 2 mm

    Bentuk pupil : bulat bulat

    Isokor/anisokor : isokor

    Posisi : ditengah ditengah

    Reflek cahaya langsung : ( + ) ( + )

    Reflek cahaya tidak langsung : ( + ) ( + )

    Reflek akomodasi/konvergensi: ( + ) ( + )

    N V ( Trigeminus )

    Menggigit : Baik

    Membuka mulut : Simetris

    Sensibilitas atas : ( + ) ( + )

    Tengah : ( + ) ( + )

    Bawah : ( + ) ( + )

    Reflek masseter : ( + ) ( + )

    Reflek zigomatikus : ( + ) ( + )

    Reflek kornea : ( + ) ( + )

    Reflek bersin : Tidak dilakukan

    N VII ( Facialis )

    Pasif

    Kerutan kulit dahi : Simetris

    Kedipan mata : Simetris

    Lipatan nasolabial : Asimetris, lebih datar ( +)

    Sudut mulut : Asimetris, lebih datar ( + )

    Aktif

    Mengerutkan dahi : Simetris

    Mengerutkan alis : Simetris

    Page 5

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    6/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Menutup mata : Simetris

    Meringis : Asimetris , tertinggal pada sisi kanan

    Mengembungkan pipi : Asimetris, kiri lebih mengembung

    Gerakan bersiul : Asimetris, kanan tertinggal

    Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Tidak dilakukan

    Hiperlakrimasi : Tidak ada

    Lidah kering : Tidak ada

    N VIII ( Vestibulocochlearis )

    Mendengarkan suara gesekan jari tangan : ( + ) ( + )

    Mendengar detik jam arloji : ( + ) ( + )

    Test swabach : Tidak dilakukan

    Test rinne : Tidak dilakukan

    Test weber : Tidak dilakukan

    N IX ( Glossopharyngeus )

    Arcus pharynx : Simetris

    Posisi uvula : Di tengah

    Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : Tidak dilakukan

    Reflek muntah : (+)

    N X ( Vagus )

    Denyut nadi : Teraba, Reguler

    Arcus pharynx : Simetris

    Bersuara : Baik

    Menelan : tidak ada gangguan.

    N XI ( Accesorius )

    Memalingkan kepala : Normal

    Sikap bahu : Simetris

    Mengangkat bahu : Simetris

    Page 6

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    7/21

    Stroke Hemoragik 2009

    N XII ( Hipoglossus )

    Menjulurkan lidah : Tidak ada deviasi

    Kekuatan lidah : Simetris

    Atrofi lidah : Tidak ada

    Artikulasi : Baik

    Tremor lidah : Tidak ada

    MOTORIK

    Gerakan : Bebas

    Kekuatan :

    Tonus : normotonus

    Trofi : eutrofi

    REFLEK FISIOLOGI

    Reflek tendon

    o Reflek bicep : ( + ) ( + )

    o Reflek tricep : ( + ) ( + )

    o Reflek brachioradialis : ( + ) ( + )

    o Reflek patella : ( + ) ( + )

    o Reflek achilles: ( + ) ( + )

    Reflek periosteum : ( + ) ( + )

    Reflek permukaan

    Dinding perut : ( + ) ( + )

    Cremaster : tidak dilakukan

    Spincter ani : tidak dilakukan

    REFLEK PATOLOGIS

    Kanan Kiri

    Page 7

    5 5 5 5 5 5 5 5

    5 5 5 5 5 5 5 5

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    8/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Hoffman tromer : ( - ) ( - )

    Babinski : ( - ) ( - )

    Chaddok : ( - ) ( - )

    Oppenheim : ( - ) ( - )

    Gordon : ( - ) ( - )

    Schafer : ( - ) ( - )

    Klonus paha : ( - ) ( - )

    Klonus kaki : ( - ) ( - )

    SENSIBILITAS

    Eksteroseptif

    Nyeri : ( + ) ( + )

    Suhu : ( + ) ( + )

    Taktil : ( + ) ( + )

    Propioseptif

    Posisi : ( + ) ( + )

    Vibrasi : ( + ) ( + )

    Tekanan dalam : ( + ) ( + )

    KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

    Test romberg : tidak dilakukan

    Test tandem : tidak dilakukan

    Test fukuda : tidak dilakukan

    Disdiadokokenesis : tidak dilakukan

    Rebound phenomen : tidak dilakukan

    Dismetri : tidak dilakukan

    Test tunjuk hidung : ( + ) ( + )

    Test telunjuk-telunjuk : ( + ) ( + )

    Test tumit lutut : ( + ) ( + )

    FUNGSI OTONOM

    Miksi (terpasang kateter urin)

    Inkontinentia : tidak ada kelainan

    Retensi : tidak ada kelainan

    Page 8

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    9/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Anuria : tidak ada kelainan

    Defekasi

    Inkontinentia : tidak ada kelainan

    Retensi : ( + ), selama 8 hari

    FUNGSI LUHUR

    Fungsi bahasa : baik

    Fungsi orientasi : baik

    Fungsi memori : kurang baik

    Fungsi emosi : baik

    Fungsi kognisi : baik

    D. RESUME

    Anamnesa

    Pasien perempuan berusia 29 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran

    sejak 2 hari SMRS. Pasien terlihat gelisah dan bicara kacau sambil memegang kepala

    berteriak-teriak mengeluhkan sakit kepala. sakit kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk

    dan terus-menerus terutama dibagian belakang kepala. Pasien juga mengeluh tangan dan

    kaki kanan terasa lebih lemas dari tangan dan kaki kiri namun masih bisa digerakkan

    dengan bebas. Mual diakui pasien. 2 hari SMRS pasien dirawat di RS Kesdam setelah

    ditemukan dalam keadaan tidak sadar dan terjatuh dari tempat duduknya , namun masih

    dapat bangun dengan goncangan yang kuat oleh suami pasien. Tak lama kemudian pasien

    tiba-tiba muntah menyembur berisis makanan dan air dan setelah sadar pasien mengeluh

    sakit kepala.

    Pasien mempunyai riwayat trauma kepala akibat kecelakaan lalu lintas tahun 1999

    dan sejak saat itu pasien sering mengeluh sakit kepala. Riwayat hipertensi, diabetes

    mellitus, penyakit jantung dan kebiasaan merokok disangkal.

    Pemeriksaan

    Status internus : Dalam batas normal

    Keadaan umum : tampak sakit sedang

    Gizi : berlebih

    Tekanan darah kanan : 100 / 70 mmHg

    Page 9

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    10/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Tekanan darah kiri : 100 / 70mmHg

    Nadi kanan : 64 x / menit

    Nadi kiri : 64 x / menit

    Pernafasan : 20 x /menit

    Suhu : 36,7 C

    Status neurologis

    Kesadaran : Compos mentis GCS : 15 ( E4M6V5 )

    Nervi Cranialis VII :

    Pasif

    Lipatan nasolabial : Asimetris, kanan lebih datar

    Sudut mulut : Asimetris, kanan lebih datar

    Aktif

    Meringis : Asimetris , sisi kanan tertinggal

    Mengembungkan pipi : Asimetris, kiri lebih gembung

    Bersiul : asimetris, sisi kanan tertinggal

    MOTORIK

    Gerakan : Bebas

    Kekuatan :

    Tonus : normotonus

    Trofi : eutrofi

    Refleks fisiologis : +/+

    Refleks patologis : -/-

    SSO : retensi (+) selama 8 hari

    Fungsi luhur : fungsi memori : kurang baik

    Page 10

    5 5 5 5 5 5 5 5

    5 5 5 5 5 5 5 5

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    11/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Follow up sebelumnnya

    tanggal Keterangan

    12/02/2009 S : sakit kepala (+), mual (+)

    O : KU : tampak sakit sedang

    TD : 140/90 mmHg

    N : 100 x/mnt

    RR : 20 x/mnt

    S : afebris

    St Generalis : DBN

    St Neurologis :

    Kesadaran : E4M6V3

    Rangsang meningeal : -

    N craniales : DBN

    Motorik : eutrofi

    Tonus : normotonus

    Gerakan : bebas

    Kekuatan : 4 4 4 4 5 5 5 5

    4 4 4 4 5 5 5 5

    Refleks fisiologis : + / +

    Refleks patologis : babinski +/-

    SSO : BAB retensi (+) 1 hr

    A : diagnosis klinis : penurunan kesadaran, hemiparese dextra tipe

    UMN,cephalgia

    Diagnosis topis : hemisfer serebri sinistraDiagnosis etiologis : stroke hemoragik

    P : Th/ mannitol 4 x 125 cc

    Citicholine 2x 500 mg

    Ranitidin 2 x 1 ampul

    Neurobion 2 x 500 mg

    13/02/09 S : sakit kepala (+), mual (+)

    O : KU : tampak sakit sedang

    TD : 120/80 mmHg

    Page 11

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    12/21

    Stroke Hemoragik 2009

    N : 96 x/mnt

    RR : 20 x/mnt

    S : afebris

    St Generalis : DBN

    St Neurologis : dbn

    Kesadaran : E4M6V4

    Rangsang meningeal : -

    N craniales :

    Motorik : eutrofi

    Tonus : normotonus

    Gerakan : bebas

    Kekuatan : 5 5 5 5 5 5 5 5

    5 5 5 5 5 5 5 5

    Refleks fisiologis : + / +

    Refleks patologis : -/-

    Fungsi luhur : fungsi memori : kurang baik

    SSO : BAB retensi (+) 2 hr

    A : diagnosis klinis : riwayat penurunan kesadaran, riwayat hemiparese

    dextra tipe UMN, cephalgia

    Diagnosis topis : hemisfer serebri sinistra

    Diagnosis etiologis : stroke hemoragik

    P : Th/ mannitol 4 x 125 cc

    Citicholine 2x 500 mg

    Ranitidin 2 x 1 ampul

    Neurobion 2 x 500 mg16/02/09 S : sakit kepala (+), mual (+)

    O : KU : tampak sakit sedang

    TD : 120/70 mmHg

    N : 96 x/mnt

    RR : 20 x/mnt

    S : afebris

    St Generalis : DBN

    St Neurologis :

    Page 12

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    13/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Kesadaran : E4M6V4

    Rangsang meningeal : -

    Tanda peningkatan TIK : sakit kepala (+)

    N craniales : parese n VII dextra tipe sentral

    Motorik : eutrofi

    Tonus : normotonus

    Gerakan : bebas

    Kekuatan : 5 5 5 5 5 5 5 5

    5 5 5 5 5 5 5 5

    Refleks fisiologis : + / +

    Refleks patologis : -/-

    Fungsi luhur : fungsi memori : kurang baik

    SSO : BAB retensi (+) 6 hr

    A : diagnosis klinis : riwayat penurunan kesadaran, riwayat hemiparese

    dextra tipe UMN, parese n VII dextra tipe sentral,

    cephalgia

    Diagnosis topis : hemisfer serebri sinistra

    Diagnosis etiologis : stroke hemoragik

    P : Th/ mannitol 3 x 125 cc

    Citicholine 2x 500 mg

    Ranitidin 2 x 1 ampul

    Neurobion 2 x 500 mg

    17/02/09 S : sakit kepala (+), mual (+)

    O : KU : tampak sakit sedang

    TD : 130/80 mmHg

    N : 98 x/mntRR : 20 x/mnt

    S : afebris

    St Generalis : DBN

    St Neurologis :

    Kesadaran : E4M6V4

    Rangsang meningeal : -

    Tanda peningkatan TIK : sakit kepala (+)

    N craniales : parese N VII dextra tipe sentral

    Page 13

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    14/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Motorik : eutrofi

    Tonus : normotonus

    Gerakan : bebas

    Kekuatan : 5 5 5 5 5 5 5 5

    5 5 5 5 5 5 5 5

    Refleks fisiologis : + / +

    Refleks patologis : -/-

    Fungsi luhur : fungsi memori : kurang baik

    SSO : BAB retensi (+) 7 hr

    A : diagnosis klinis : riwayat penurunan kesadaran, riwayat hemiparese

    dextra tipe UMN, parese n VII dextra tipe sentral,

    cephalgia

    Diagnosis topis : hemisfer serebri sinistra

    Diagnosis etiologis : stroke hemoragik

    P : Th/ mannitol 2 x 100 cc

    Citicholine 2x 500 mg

    Ranitidin 2 x 1 ampul

    Neurobion 2 x 500 mg

    E. DIAGNOSIS

    Diagnosis klinis : Riwayat penurunan kesadaran, cephalgia, riwayat

    hemiparese dextra tipe UMN, parese N VII dextra tipe

    sentral

    Diagnosis topik : Hemisfer serebri sinistra

    Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragik

    F. TERAPI

    Medikamentosa :

    IVFD RL 20 tts / menit

    Anti udem otak : mannitol 20% 1-1,5 mg/ kgBB

    dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 mg/kgBB)

    Proteksi neuronal : Citikolin inj. 2 X 500mg

    Vit B1,B6,B12 : 2 X 500 mg

    Page 14

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    15/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Non medikamentosa :

    Mobilisasi bertahap dan Fisiotherapi

    G. PEMERIKSAAN ANJURANLaboratorium : Darah : Hb, Ht, leukosit, trombosit

    Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula darah

    Elektroit : Na, K, Cl,

    EKG

    CT scan kepala

    Angiografi cerebral

    H. PROGNOSA

    Ad vitam : Dubia ad bonam

    Ad fungsionam : Dubia ad bonam

    Ad sanam : ad bonam

    Ad cosmeticum : Dubia ad bonam

    ANALISA KASUS

    Diagnosis pada pasien ini adalah :

    Page 15

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    16/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Diagnosis klinis : Riwayat penurunan kesadaran, cephalgia, riwayat

    hemiparese dextra tipe UMN, parese N VII dextra tipe

    sentral

    Diagnosis topik : Hemisfer serebri sinistra

    Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragik

    Hal ini berdasarkan:

    Ny.F 29 tahun datang ke IGD RSPAD Gatot Soebroto dengan penurunan

    kesadaran dimana pasien tampak gelisah dan setelah dilakukan penilaian

    berdasarkan Glasgow coma scale (GCS) pasien dapat membuka mata dengan

    spontan, tanggapan motorik mengikuti perintah dan bicara membentuk kalimat

    yang kacau (E4M6V3). Kesadaran membaik menjadi compos mentis (GCS15) setelah hari kedua perawatan. Penurunan kesadaran dapat terjadi akibat

    proses desak ruang supratentorial dimana udem otak dan hematom intrakranial

    mendesak hemisferium ke arah foramen magnum sehingga diencephalon

    mengalami distorsi dan penekanan. Pasien mengalami gangguan fungsi

    memori dimana pasien tidak dapat mengingat secara lengkap memori jangka

    panjangnya, namun gangguan ini bertahap membaik. Gangguan memori ini

    dapat disebabkan oleh topis lesi di daerah sistem limbik ( hipokampus dan

    talamus) dan neocorteks temporalis sebagai daerah anatomis memori.

    Pasien juga mengeluh sakit kepala hebat dibagian depan dan belakang

    kepala . nyeri atau sakit kepala ini dapat timbul akibat perangsangan terhadap

    selaput meningens yang mengandung banyak saraf nyeri.

    Pasien juga mengeluh kaki dan tangan kanan lemas mendadak namun

    masih dapat bergerak dengan bebas. Dan pada pemeriksaan kekuatan motorik

    didapatkan kaki dan tangan kanan dalam derajat 4, dimana seluruh gerakan

    otot dapat dilakukan dengan melawan gaya gravitasi dan melawan tahanan

    ringan pemeriksa. Namun pada hari kedua perawatan kekuatan lengan dan

    tungkai kanan pasien menjadi normal kembali. Dengan keadaan seperti ini,

    maka pasien dikatakan pernah mengalami suatu hemiparese dextra.

    Tipe lesi UMN dari hemiparese dextra ini didapatkan dari pemeriksaan

    neurologis dimana pada pasien ini terdapat peningkatan dari refleks fisiologis

    dari otot-otot dextra. Keadaan hiperefleksia ini terjadi karena impuls inhibisi

    dari susunan piramidal dan ekstrapiramidal untuk lengkung refleks tidak dapat

    Page 16

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    17/21

    Stroke Hemoragik 2009

    disampaikan ke motorneuron medula spinalis. Dan ditemukan juga adanya

    refleks patologis babinski pada tungkai kanan.

    Selain itu mulut pasien juga tertarik ke arah kiri saat aktif. Hal ini

    didukung oleh pemeriksaan neurologis saraf kranial ketujuh, dimana padakeadaan aktif seperti meringis dan mengembungkan pipi terlihat asimetris,

    dimana terlihat mulut sisi kanan tertinggal dan pasien tidak bisa

    menggembungkan pipi sebelah kanan karena mulut bagian kanan pasien tidak

    bisa menutup dengan sempurna. Keadaan ini menunjukan adanya kelemahan

    dari muskulus oblikularis oris dextra yang dipersarafi oleh nervus kranialis

    ketujuh dextra.

    Tipe lesi sentral dari parese nervus kranial dextra ketujuh ini didapatkan

    karena kelemahan muskulus oblikularis oris sinistra tidak diikuti dengan

    kelemahan dari muskulus oblikularis okuli. Hal ini terjadi karena subdivisi inti

    nervus fasialis yang mempersarafi muskulus oblikularis okuli mendapatkan

    inervasi kortikal secara bilateral.

    Hemiparese dextra tipe UMN dengan parese Nervus VII dextra tipe sentral

    ini terjadi karena adanya lesi pada hemisfer serebri sinistra. Karena setiap lesi

    yang terjadi di hemisfer serebri akan menimbulkan kelumpuhan UMN pada

    belahan tubuh sisi kontralateralnya.

    Gejala-gejala yang terjadi pada pasien ini terjadi karena stroke, hal ini

    dapat dilihat dari gejala klinisnya dimana onsetnya bersifat mendadak dengan

    gejala klinis fokal berupa parese dan global berupa penurunan kesadaran.

    Untuk membedakan stroke hemoragik atau non hemoragik, dilakukan

    penilaian berdasarkan skor stroke yaitu :

    Algoritma Stroke Gajah Mada

    Penurunan kesadaran (+)

    Nyeri kepala (+)

    Refleks Babinsky (+)

    Kesan : Stroke haemoragik

    Algoritma Siriraj

    Kesadaran (1 x 2.5) + muntah (1 x 2) + cephalgia (1 x 2) + tekanan darah

    (70 x 10%) - ateroma(0 x -3) - 12 = 1,5

    Kesan : Stroke haemoragik

    Page 17

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    18/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Djoenaedi Stroke Score

    Permulaan serangan Sangat mendadak : 6,5

    Waktu serangan saat duduk : 1

    Sakit kepala waktu serangan hebat : 7,5Muntah mendadak : 7,5

    Kesadaran menurun mendadak : 10

    Tekanan darah waktu MRS tinggi (>140/100) : 7,5

    Tanda rangsang selaput otak tidak ada : 0

    Pupil isokor : 5

    Fundus okuli tidak dilakukan : - +

    Total score : 45

    Kesan : Stroke Haemoragik

    Stroke yang terjadi adalah tipe hemoragik. Dimana ketiga kriteria menurut

    Algoritma Stroke Gadjah Mada ditemukan pada pasien ini yaitu adanya

    penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan reflek Babinsky (+). Serta didukung

    juga dari hasil penghitungan dari Djoenaedi Stroke Score sebesar 45 dan

    Siriraj Stroke Score sebesar 1,5 memberi kesan untuk Stroke Hemoragik.

    Penatalaksanaan

    Tujuan utama peatalaksanaan stroke adalah untuk memperbaiki aliran darah ke otak

    secepat mugkin dan proteksi neuro dengan memotong kaskade iskemik. Penatalaksanaan

    pada pasien ini :

    Medikamentosa :

    IVFD RL 20 tts / menit

    Anti udem otak : mannitol 20% 1-1,5 mg/ kgBB

    dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 mg/kgBB)

    Proteksi neuronal : Citikolin inj. 2 X 500mg selama

    14 hari

    Vit B1,B6,B12 : 2 X 500 mg

    Page 18

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    19/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Non medikamentosa :

    mobilisasi bertahap dan fisioterapi

    Penatalaksaan dilakukan berdasarkan :

    Penatalaksanan umum stroke dengan 5B

    Breathing, jalan nafas harus terbuka dan oksigenasi dijaga agar

    tetap baik dengan pemberian O2 nasal 3 liter/menit

    Blood, tekanan darah tahap awal tidak boleh segera diturunkan

    kecuali > 220/120 mmHg (stroke nonhemoragik) dan >180/100

    mmHg (stroke hemoragik). Pada pasien ini diberikan IVFD RL 20

    tetes per menit untuk memelihara keseimbangan cairan dan

    elektrolit, serta untuk memasukkan obat melalui vena.

    Brain, dengan pemberian mannitol 20% 1-1,5 mg/ kgBB

    dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 mg/kgBB). Diberikan karena

    adanya tanda peningkatan tekanan intrakranial yaitu nyeri kepala

    dan muntah proyektil utuk mengurangi udem otak dan keuntungan

    lainnya adalah mannitol dapat menghancurkan radikal bebas. Obat

    golongan neuro protektor juga diberikan, pada kasus ini diberikan

    citicholin injeksi 2x500 mg untuk melindungi sel-sel otak danmeningkatkan aliran darah ke otak. Bekerja dengan memperbaiki

    membran sel dengan cara menambah sintesa phospatidylcholine,

    menghambat terbentuknya radikal bebas dan juga menaikkan

    sintesis asetilkolin suatu neurotransmitter untuk fungsi kognitif

    Selain itu diberikan juga terapi support dengan memberikan Vit

    B1,B6,B12 2 X 500mg.

    Bladder, pemasangan kateter untuk mengatasi kemungkinan

    adanya retensi atau inkontinensia urin juga untuk mencegah

    terjadinya infeksi saluran kemih

    Bowel, dipasang NGT untuk mencukupi kebutuhan cairan da kalori

    bila ada kesulita menelan, jaga defekasi agar tetap teratur.

    Penatalaksanan mobilisasi bertahap mobilisai bertahap dan

    fisioterapi berguna untuk memperbaiki fungsi motorik dan mencegah

    kontraktur sendi.

    Page 19

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    20/21

    Stroke Hemoragik 2009

    Pengobatan yang cepat dan tepat diharapakan dapat menekan

    mortalitas dan mengurangi kecacatan. Tujuan utama pengobatan adalah

    mencegah progresivitas dan mencari dan menghilangkan faktor

    predisposisi.

    Pemeriksaan Anjuran

    Laboratorium :

    Pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah dilakukan untuk mencari

    faktor risiko, dimana pada pasien ini diketahui memiliki masalah

    kegemukan. Elektrolit untuk mencari apakah terjadi kekurangan atau

    kelebihan dari masing-masing unsur.

    EKG dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan jantung.

    CT scan kepala untuk menentukan etiologi dan prognosis dari

    penyakit stroke.

    Angiografi serebral atau CT scan dengan kontras untuk mengetahui

    faktor resiko seperti arterivena malformasi dan aneurisma

    Prognosis

    Untuk prognosis ad vitam adalah dubia ad bonam karena pemeriksaan

    tanda vital, keadaan umum dan kesadaran pasien dalam keadaan stabil

    dan semaki membaik

    Prognosis ad fungsionam dubia ad bonam karena pada pasien ini

    ditemukan adanya perbaikan gejala yang signifikan

    Untuk ad sanam ad bonam karena gejala sisa yang timbul tidak

    membatasi aktivitas pasien Prognosis ad cosmeticum dubia ad bonam karena melihat perkembangan

    pada mulut dimana hanya sedikit yang masih terlihat tertarik ke kiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Page 20

  • 8/3/2019 Case Nuero 09

    21/21

    Stroke Hemoragik 2009

    1. Ginsberg, Lionel. Lecture Notes Neurologi. Edisi ke-8. Erlangga. Jakarta.

    2008.

    2. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Edisi ke-2. Gadjah Mada University

    press. Yogyakarta. 2003.

    3. Lumbantobing, S.M. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. FK

    UI. Jakarta.2008.

    4. Mardjono, Mahar, Priguna Sidharta. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat.

    Jakarta. 2004.

    5. Pengenalan dan Penatalaksanaan Kasus-Kasus Neurologi. Buku ke-2.

    Departemen Saraf RSPAD Gatot Soebroto. Jakarta. 2009

    6. Sidharta, priguna. Tata Pemeriksaan Dalam Neurologi.Dian Rakyat.

    Jakarta. 2005.

    7. Sukardi, E.Neuroanatomia Medica.UI press. Jakarta. 1984

    Page 21