Case Anak Thalassemia Yanti_2
-
Upload
novie-arlisma -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Case Anak Thalassemia Yanti_2
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
1/15
RASCAL321
STATUS PENDERITA
No. catatan medik : 15050213
Masuk RSAM : 28 febuari 2012
ANAMNESIS
Alloanamnesis dari Ibu pasien pada tanggal 28 febuari 2012
Identitas
- Nama penderita : An. N D.N
- Jenis kelamin : perempuan
- TTL : 25 januari 2000
- Umur : 12 tahun 1 bulan
- Suku : Bekasi
- Alamat : kp. Bojong rt 005/01 ds. Jaya laksana cab. Bangun
Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Pucat di seluruh tubuh
Keluhan tambahan : Lemas, nafsu makan menurun, batuk, mual,muntah, terababenjolan pada perut kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD cibitung dengan keluhan pucat di seluruh tubuh
sejak1 minggu yang lalu. Keluhan ini disertai dengan badan lemas, mual jika diberi
makan dan nafsu makan menurun.pasien juga mengalami batuk disertai dahak, dan
muntah. Pasien pertama kali dibawa ke RSUD setahun yang lalu dan mendapatkan
transfusi darah. Sejak saat itu pasien sering mendapatkan transfusi darah yang
berulang sampai sekarang, dengan frekuensi transfusi 4 bulan sekali.
Menurut pengakuan keluarga pasien, pasien semakin lama semakin kurus dan
tampak lebih kecil dari saudara-saudaranya.
Untuk orang yang aku cintai SHT 1
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
2/15
RASCAL321
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat Thalasemia dan sdh dilakukan transfusi 3
kali
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada di keluarganya yang sakit seperti pasien.
Riwayat Kehamilan
Ibu pasien sering memeriksakan kehamilannya ke bidan namun tidak ada keluhan
yang berarti selama kehamilannya. Bayi lahir normal menurut ibu pasien, persalinan
ditolong oleh bidan. Pasien anak ketiga.
Riwayat Makanan
Umur : 0 - 6 bulan : ASI
6 - 9 bulan : ASI + bubur susu
9 - 12 bulan : ASI + bubur susu + biskuit + buah
12 bulan - sekarang : ASI + makanan biasa sesuai dengan menu keluarga
Riwayat Imunisasi
B C G : 1x, umur 1 bulan
Polio : 3x, umur 2,3,4 bulan
D P T : 3x, umur 2,3,4 bulan
Campak : 1x, umur 9 bulan
Hepatitis : 1x, umur 2 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present (tgl 28 febuari 2012)
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Nadi : 106 x/menit
Untuk orang yang aku cintai SHT 2
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
3/15
RASCAL321
- Tekanan darah : 90/50 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 37,2 C
- BB : 21 kg
- Status gizi : Gizi kurang, < percentile 3
Status Generalis
Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh
- Pucat : (+)
- Sianosis : (-)
- Ikterus : (-)
- Perdarahan : (-)
- Oedem umum : (-)
- Turgor : (-)
- Pembesaran KGB generalisata : (-)
KEPALA
- Bentuk : Bulat
- Rambut : Hitam,
- Kulit : Anemis
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+) , sklera tidak ikterik (-/-)
- Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-)
- Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-),sekret (-)
- Mulut : Bibir kering, sianosis (-),faring tidak hiperemis, tonsil T-
T
tenang
LEHER
- Bentuk : Simetris
Untuk orang yang aku cintai SHT 3
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
4/15
RASCAL321
- Trakhea : Di tengah
- KGB : Tidak membesar
- JVP : normal
THORAKS
- Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi sela iga (-),
PARU
ANTERIOR POSTERIOR
KIRI KANAN KIRI KANAN
Inspeksi Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Palpasi Fremitus taktil =
kanan
Fremitus taktil
= kiri
Fremitus taktil
= kanan
Fremitus
taktil = kiri
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Suara nafas
vesikuler
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Suara nafas
vesikuler
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
JANTUNG
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba
- Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra
Batas jantung kiri sela iga V garis midklavikula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : Tampak cembung, simetris,
- Palpasi : Nyeri tekan (+) , hepar teraba 3 cm dibawah arcus
Untuk orang yang aku cintai SHT 4
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
5/15
RASCAL321
costae, kenyal, permukaan licin, tepi rata, teraba pembesaran
Lien S4
- Perkusi : Pekak, Shifting dullness (-)
- Auskultasi : Bising usus (+)
GENITALIA EXTERNA
- Kelamin : Perempuan, tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
- Superior : Edema (-/-), sianosis (-)
- Inferior : Edema (-/-), sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab tgl 28 febuari 2012
- Hb : 4,3 gr/dl ( 12-16 gr/dl)
- Ht : 14,4 % ( 35-50 %)
- Leukosit : 10.800/ul ( 3.500-10.000 /ul )
- Trombosit : 520.000/ul ( 150-390 rb/mm )
- Golongan darah : AB rhesus (+)
IV. Anjuran Pemeriksaan
- Darah lengkap ( SGOT,SGPT, Bilirubin direct indirect, bilirubin total)
- Gambaran sel darah tepi
- MCHC, MCV, MCH
- Feritin serum
- TIBC
V. Diagnosis Kerja
- Mayor thalassemia on transfusion
Untuk orang yang aku cintai SHT 5
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
6/15
RASCAL321
- Anemia kronik ec thalasemia mayor
- Gizi kurang
- Vomitus + cough
VI. Diagnosis Banding
- Anemia defisiensi besi
- Anemia hemolitik
VII. Penatalaksanaan
Non medikamentosa :
1. Tirah baring
2. Edukasi keluarga pasien3. Diet thalasemia : Hindari makanan yang kaya akan zat besi
4. Konsul dokter spesialis anak
5. Konsul ahli gizi
6. IVFD RL gtt 10/ menit makro
7. Transfusi darah : PRC
Hb yang di inginkan x 4x BB
(10-4) x 4 x 21 = 484 cc
2 kantong PRC @ 250 cc atau 4 kantong PRC @ 125cc
Medikamentosa
Vitamin E 200 IU/hr
Ambroxol syrup 3x 1 C orig
Domperidon syrup 3x1 C orig
Observasi tanda-tanda vital setiap hari (Nadi, Suhu & RR)
VIII. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad malam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Untuk orang yang aku cintai SHT 6
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
7/15
RASCAL321
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
FOLLOW UP
29 febuari 2012
S : pasien masih mengalami batuk dan mual
O :
TD : 90/ 70 mmHg RR : 28 x/menit
HR : 92 x/menit T : 36,7 C
Mata : CA : +/+ SI : -/-
Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-
Cor : BJ I-II reguler
Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4
Extremitas : Hangat
A: - Mayor thalassemia on transfusion
- Vomittus + cough
- Gizi kurang
P: IVFD RL gtt 10/ menit makro
Transfusi kantong ke 2
Vitamin E 200 IU/hr
Ambroxol syrup 3x 1 C orig
Domperidon syrup 3x1 C orig
1 maret 2012
S : pasien masih mengalami batuk dan mual
O :
TD : 100/ 60 mmHg RR : 28 x/menit
Untuk orang yang aku cintai SHT 7
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
8/15
RASCAL321
HR : 84 x/menit T : 36,5 C
Mata : CA : +/+ SI : -/-
Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-
Cor : BJ I-II reguler
Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4
Extremitas : Hangat
A: - Mayor thalassemia on transfusion
- Vomittus + cough
- Gizi kurang
P : IVFD RL gtt 10/ menit makro
Transfusi kantong ke 3Vitamin E 200 IU/hr
Ambroxol syrup 3x 1 C orig
Domperidon syrup 3x1 C orig
2 maret 2012
S : pasien masih mengalami batuk berdahak ,mual,pusing
O :
TD : 100/ 70 mmHg RR : 30 x/menit
HR : 80 x/menit T : 36 C
Mata : CA : +/+ SI : -/-
Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-
Cor : BJ I-II reguler
Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4
Extremitas : Hangat
A: - Mayor thalassemia on transfusion
- Vomittus + cough
Untuk orang yang aku cintai SHT 8
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
9/15
RASCAL321
- Gizi kurang
P: IVFD RL gtt 10/ menit makro
Transfusi kantong ke 4
Vitamin E 200 IU/hr
Ambroxol syrup 3x 1 C orig
Domperidon syrup 3x1 C orig
3 maret 2012
S : pasien masih batuk
O :
TD : 100/ 60 mmHg RR : 28 x/menit
HR : 110 x/menit T : 36,7 C
Mata : CA : +/+ SI : -/-
Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-
Cor : BJ I-II reguler
Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4
Extremitas : Hangat
A: - Mayor thalassemia on transfusion
- Vomittus + cough
- Gizi kurang
P: IVFD RL gtt 10/ menit makro
Transfusi kantong ke 2
Vitamin E 200 IU/hr
Ambroxol syrup 3x 1 C orig
Domperidon syrup 3x1 C orig
Untuk orang yang aku cintai SHT 9
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
10/15
RASCAL321
THALASEMIA
PENDAHULUAN
Talasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari
kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif , menurut hukum mendel.
Talasemia untuk pertama kali dijelaskan oleh cooley (1925), yang ditemukan pada
orang Amerika keturunan Italia . penyakit ini ternyata banyak ditemukan di daerah
mediterania dan daerah sekitar khatulistiwa. Di Indonesia talasemia merupakan
penyakit terbanyak di antara golongan anemia hemolitik dengan penyebabintrakorpuskular .
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
1. Talasemia ( gangguan pembentukan rantai )
2. Talasemia ( gangguan pembentukan rantai )
3. Talasemia - ( gangguan pembentukan rantai dan yang letak gennya
diduga berdekatan)
4. Talasemia (gangguan pembentukan rantai )
Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Talasemia Mayor (bentuk homozigot)
Memberikan gejala klinis yang jelas
2. Talasemia Minor
Biasanya tidak memberikan gejala klinis
Gejala klinis dan laboratorium
Anemia berat tipe mikrositik dengan limpa dan hepar yang membesar. Pada anak
yang besar biasnya disertai keadaan gizi yang jelek dan mukanya memperlihatkan
facies mongoloid. Jumlah retikulosit dalam darah meningkat. Pada hapusan darah tepi
akan didapatkan gambaran anisositosis, hipokromi, poikilositosis, sel target
(fragmentosit dan banyak sel normoblas). Kadar besi dalam serum (SI) meninggi dan
Untuk orang yang aku cintai SHT 10
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
11/15
RASCAL321
daya ikat serum terhadap besi (IBC) menjadi rendah dapat mencapai nol.
Hemoglobin penderita mangandung kadar HbF yang tinggi biasanya lebih dari 30%.
Kadang-kadang ditemukan pula hemoglobin patologik. Di Indonesia kira-kira 45%
penderita talasemia juga mempunyai HbE. penderita penyakit talasemia HbE maupun
talasemia HbS umumnya secara klinis lebih ringan daripada talasemia mayor.
Umumnya mereka baru datang ke dokter pada umur 4-6 tahun, sedangkan talasemia
mayor gejalanya sudah tampak pada umur 3 bulan. Penderita talasemia HbE biasanya
dapat hidup hingga dewasa.
Pemeriksaan radiologis
Gambaran radiologis tulang akan memperlihatkan medulla yang lebar, korteks tipisdan trabekula kasar. Tulang tengkorak memperlihatkan diploe dan pada anak besar
kadang-kadang terlihat brush appearance. Sering pula ditemukan gangguan
pneumatisasi rongga sinus paranasalis.
Talasemia
Seperti telah disebutkan diatas terdapat 2 gen pada tiap haploid kromosom,
sehingga dapatlah diduga dapat terjadi 4 macam kelainan pada talasemia .
Kelainan dapat terjadi pada 1 atau 2 gen pada satu kromosom atau satu, dua, tiga atau
empat gen pada seorang individu (table 1)
Penelitian akhir-akhir ini pada genetika molecular dari talasemia menunjukan bahwa
pada kelainan - tlasemia 1 tidak terbentuk rantai sama sekali, sedangkan -
talasemia -2 masih ada sedikit pembentukan rantai tersebut. Atas dasar tersebut, -
talasemia-1 dan -talasemia-2 sekarang disebut - dan -+- talasemia
Di samping pengurangan pembentukan rantai- ini terdapat pula kelainan structural
pada rantai- . Yang paling banyak dikenal dan banyak ditemukan di Asia tenggara
ialah Hb Constant Spring.
Pada Hb Constant Spring terdapat rantai dengan 172 asam amino berarti 31 asam
amino lebih panjang daripada rantai biasa. Kombinasi heterozigot antara 0-
talasemia dengan -+- talasemia atau -0-talasemia dengan Hb Constant Spring akan
Untuk orang yang aku cintai SHT 11
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
12/15
RASCAL321
menimbulkan penyakit Hb H. pada talasemia akan terjadi gejala klinis bila
terdapat kombinasi gen o-talasemia dengan gen talasemia lain.
Homozigot -+-talasemia hanya menimbulkan anemia yang sangat ringan dengan
hipokromia eritrosit . bentuk homozigot Hb Constant spring juga tidak menimbulkan
gejala yang nyata , hanya anemia ringan dengan kadang-kadang disertai splenomegali
ringan.
Pada fetus kekurangan rantai menyebabkan rantai yang berlebihan hingga akan
terbentuk tetramer 4 (Hb Barts) sedangkan pada anak besar atau dewasa,
kekurangan rantai ini akan menyebabkan rantai yang berlebihan hingga akan
terbentuk pula tetramer 4 ( Hb H). jadi adanya Hb Barts dan Hb H pada
elektroforesis merupakan petunjuk terhadap adanya talasemia . Yang sulit ialahmengenal bentuk heterozigot 0- talasemia. Bentuk heterozigot 0- talasemia
memberikan gambaran darah tepi serupa dengan bentuk heterozigot talasemia seperti
mikrositosis, dan peninggian resistensi osmotic
Pada hidrops fetalis, biasanya bayi telah mati pada kehamilan 28-40 minggu atau lahir
hidup untuk beberapa jam kemudian meninggal. Bayi akan tampak anemis dengan
kadar Hb 6-8 g%, sediaan apus darah tepi memperlihatkan hipokromia dengan tanda-
tanda anisositosis, poikilositosis, banyak normoblas dan retikulosit. pada pemeriksaan
elektroforesis darah, akan ditemukan Hb Barts ( Hb 4 ) sebanyak kira-kira 80%
dari hb Portland ( Hb 22) sebanyak kira-kira 20%. Tidak ditemukan Hb F maupun
Hb A.
Pada penyakit Hb H, biasanya ditemukan anemia dengan pembesaran limpa.
Anemianya biasanya tidak sampai memerlukan transfuse darah. Mudah terjadinya
hemolisis akut pada infeksi berat. Kadar hemoglobin biasanya sekitar 7-10 g%,
sediaan hapus darah tepi memperlihatkan tanda-tanda hipokromia yang nyata dengan
anisositosis dan poikilositosis. Terdapat pula reticulosit ( 5-10%) dan ditemukan
inclusion bodies. Pada sediaan hapus darah tepi yang di inkubasi dengan biru brilian
kresil. Pada elektroforesi ditemukan adanya Hb A, H, dan A2 dan sedikit Hb barts.
hb H jumlahnya sekitar 5-40%, kadang-kadang kurang atau lebih dari variasi itu. Pada
pemeriksaan sintesis rantai globin ( invitro) dari retikulosit terdapat ketidak
Untuk orang yang aku cintai SHT 12
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
13/15
RASCAL321
seimbangan antara pembentukan rantai / yaitu antara 0,5 dan 0,25. Dalam keadaan
normal rasio / ialah 1.
Talasemia- B
Bentuk ini lebih heterogen lagi dibandingkan dengan talasemia a, tetapi untuk
kepentingan klinis umumnya dibedakan antara B-talasemia dan B + talasemia. Pada
B-talasemia tidak dibentuk rantai globin sama sekali, sedangkan pada B + talasemia
terdapat pengurangan (10-50%) daripada produksi rantai globin B tersebut.
Pembagian selanjutnya adalah adanya kadar Hb A2 yang normal baik pada B
maupun B + talasemia dalam bentuk heterezigotnya. Bentuk homozigot dari B -
talasemia atau campuran antara B dengan B + talasemia yang berat akanmenimbulkan gejala klinis yang berat yang memerlukan transfusi darah sejak
permulaan kehidupannya. Tapi kadang-kadang bentuk campuran ini memberi gejala
klinis ringan dan disebut talasemia intermedia.
Bentuk homozigot B -/B+ - talasemia memberikan bentuk klinis talasemia
mayor dengan gejala klinis yang khas seperti anemia berat, gangguan pertumbuhan,
anoreksia, muka talasemia, hepar dan limpa membesar. Pada keadaan lebih lanjut
dapat terlihat kelainan tulang, fraktura dan warna kulit yang kelabu akibat
penimbunan besi. Anak dengan kelainan ini biasanya meninggal pada umur muda
sebelum dewasa akibat gagal jantung dan infeksi. Dari penelitian Iskandar Wahidayat
diketahui bahwa umumnya mereka meninggal pada umur antara 6-7 tahun. Dalam
tepisan darah tepi tampak hipokromia, anisositosis, poikilositosis dan banyak sel
normoblast. Retikulosis juga namapak meninggi. Sistem tulang menunjukkan
hiperaktif sistem eritropoetik. Pada homozigot B- talasemia, hemoglobin yang
ditemukan pada elektroforesis hanya Hb F saja dengan sedikit Hb A2 sedangkan Hb
A sama sekali tidak ditemukan. Pada homozigot B+ talasemia, Hb A akan ditemukan
sebesar 10-25 %, sedangkan pada B -/ B + talasemia, jumlah Hb A ini lebih sedikit
lagi.
Homozigot dari B ++ - talasemia menimbulkan anemia yang ringan dengan
kadar Hb sekitar 7-11 g % dan dengan gambaran hapusan darah tepi seperti halnya
Untuk orang yang aku cintai SHT 13
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
14/15
RASCAL321
homozigot talasemia B yang lain. Hb F jumlahnya sekitar 30-60 %, Hb A2 biasanya
normal atau sedikit meninggi, sisanya ialah HbA. Kelainan tulang biasanya tidak
begitu berat, prognosisnya baik dan anak bisa hidup seperti anak sehat lain. Keadaan
klinis yang ringan demikian biasanya digolongkan ke dalam golongan talasemia
intermedia. Termasuk dalam golongan ini ialah kombinasi antara talasemia A dengan
talasemia B, homozigot B + dengan Hb A2 normal dan kombinasi antara Hb E atau
Hb S dengan talasemia B. Di Indonesia banyak sekali ditemukan kombinasi antara Hb
E dengan talasemia B. Kombinasi antara 2 gen yang berlainan ini kadang-kadang
disebut pula sebagai heterozigot ganda (double heterozygote).
KOMPLIKASIAkibat anemia yang berat dan lama , sering terjadi gagal jantung . transfuse darah
yang berulang-ulang dan proses hemolisis yang menyebabkan kadar besi dalam darah
sangat tinggi, sehingga ditimbun dalam berbagai jaringan tubuh seperti hepar, limpa,
kulit, jantung , dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi alat
tersebut ( hemokromatosis). Limpa yang besar mudah rupture akibat truma yang
ringan. Kadang-kadang talasemia disertai oleh tanda-tanda hiperslenisme seperti
leukopeni dan trombopenia.
Kematian terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal jantung.
PENGOBATAN
Hingga sekarang tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Transfuse darah
diberikan bila kadar Hb telah rendah ( kurang dari 6 g%) atau bila anak mengeluh
tidak mau makan dan lemah.
Untuk mengeluarkan besi dari jaringan tubuh diberikan iron chelating agent, yaitu
desferal secara intra muscular atau intravena dengan dosis standar 40 mg/kgBB dalam
12 jam dengan infuse sub cutan, selama 5-6 malam dalam 1 minggu. tergantung
kadar Fe, setidak-tidaknya diberikan setiap diberi transfusi PRC. Spleenektomi
dilakukan pada anak-anak yang lebih tua dari 2 tahun, sebelum didapatkan tanda-
tanda hiperspleenisme atau hemosiderosis. Bila kedua tanda itu telah tampak, maka
Untuk orang yang aku cintai SHT 14
-
7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2
15/15
RASCAL321
splenektomi tidak ada gunanya lagi. Sesudah splenektomi, frekuensi tranfusi darah
biasanya menjadi lebih jarang. Diberikan pula berbagai macam vitamin, tetapi
preparat yang mengandung besi merupakan indikasi kontra.
Untuk orang yang aku cintai SHT 15