Case Anak Thalassemia Yanti_2

download Case Anak Thalassemia Yanti_2

of 15

Transcript of Case Anak Thalassemia Yanti_2

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    1/15

    RASCAL321

    STATUS PENDERITA

    No. catatan medik : 15050213

    Masuk RSAM : 28 febuari 2012

    ANAMNESIS

    Alloanamnesis dari Ibu pasien pada tanggal 28 febuari 2012

    Identitas

    - Nama penderita : An. N D.N

    - Jenis kelamin : perempuan

    - TTL : 25 januari 2000

    - Umur : 12 tahun 1 bulan

    - Suku : Bekasi

    - Alamat : kp. Bojong rt 005/01 ds. Jaya laksana cab. Bangun

    Riwayat Penyakit

    Keluhan utama : Pucat di seluruh tubuh

    Keluhan tambahan : Lemas, nafsu makan menurun, batuk, mual,muntah, terababenjolan pada perut kiri.

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke UGD RSUD cibitung dengan keluhan pucat di seluruh tubuh

    sejak1 minggu yang lalu. Keluhan ini disertai dengan badan lemas, mual jika diberi

    makan dan nafsu makan menurun.pasien juga mengalami batuk disertai dahak, dan

    muntah. Pasien pertama kali dibawa ke RSUD setahun yang lalu dan mendapatkan

    transfusi darah. Sejak saat itu pasien sering mendapatkan transfusi darah yang

    berulang sampai sekarang, dengan frekuensi transfusi 4 bulan sekali.

    Menurut pengakuan keluarga pasien, pasien semakin lama semakin kurus dan

    tampak lebih kecil dari saudara-saudaranya.

    Untuk orang yang aku cintai SHT 1

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    2/15

    RASCAL321

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien mengatakan mempunyai riwayat Thalasemia dan sdh dilakukan transfusi 3

    kali

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Ibu pasien mengatakan tidak ada di keluarganya yang sakit seperti pasien.

    Riwayat Kehamilan

    Ibu pasien sering memeriksakan kehamilannya ke bidan namun tidak ada keluhan

    yang berarti selama kehamilannya. Bayi lahir normal menurut ibu pasien, persalinan

    ditolong oleh bidan. Pasien anak ketiga.

    Riwayat Makanan

    Umur : 0 - 6 bulan : ASI

    6 - 9 bulan : ASI + bubur susu

    9 - 12 bulan : ASI + bubur susu + biskuit + buah

    12 bulan - sekarang : ASI + makanan biasa sesuai dengan menu keluarga

    Riwayat Imunisasi

    B C G : 1x, umur 1 bulan

    Polio : 3x, umur 2,3,4 bulan

    D P T : 3x, umur 2,3,4 bulan

    Campak : 1x, umur 9 bulan

    Hepatitis : 1x, umur 2 bulan

    PEMERIKSAAN FISIK

    Status Present (tgl 28 febuari 2012)

    - Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    - Kesadaran : Compos Mentis

    - Nadi : 106 x/menit

    Untuk orang yang aku cintai SHT 2

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    3/15

    RASCAL321

    - Tekanan darah : 90/50 mmHg

    - Respirasi : 20 x/menit

    - Suhu : 37,2 C

    - BB : 21 kg

    - Status gizi : Gizi kurang, < percentile 3

    Status Generalis

    Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh

    - Pucat : (+)

    - Sianosis : (-)

    - Ikterus : (-)

    - Perdarahan : (-)

    - Oedem umum : (-)

    - Turgor : (-)

    - Pembesaran KGB generalisata : (-)

    KEPALA

    - Bentuk : Bulat

    - Rambut : Hitam,

    - Kulit : Anemis

    - Mata : Konjungtiva anemis (+/+) , sklera tidak ikterik (-/-)

    - Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-)

    - Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-),sekret (-)

    - Mulut : Bibir kering, sianosis (-),faring tidak hiperemis, tonsil T-

    T

    tenang

    LEHER

    - Bentuk : Simetris

    Untuk orang yang aku cintai SHT 3

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    4/15

    RASCAL321

    - Trakhea : Di tengah

    - KGB : Tidak membesar

    - JVP : normal

    THORAKS

    - Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi sela iga (-),

    PARU

    ANTERIOR POSTERIOR

    KIRI KANAN KIRI KANAN

    Inspeksi Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Palpasi Fremitus taktil =

    kanan

    Fremitus taktil

    = kiri

    Fremitus taktil

    = kanan

    Fremitus

    taktil = kiri

    Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor

    Auskultasi Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    JANTUNG

    - Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

    - Palpasi : Iktus kordis teraba

    - Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra

    Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra

    Batas jantung kiri sela iga V garis midklavikula sinistra

    - Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)

    ABDOMEN

    - Inspeksi : Tampak cembung, simetris,

    - Palpasi : Nyeri tekan (+) , hepar teraba 3 cm dibawah arcus

    Untuk orang yang aku cintai SHT 4

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    5/15

    RASCAL321

    costae, kenyal, permukaan licin, tepi rata, teraba pembesaran

    Lien S4

    - Perkusi : Pekak, Shifting dullness (-)

    - Auskultasi : Bising usus (+)

    GENITALIA EXTERNA

    - Kelamin : Perempuan, tidak ada kelainan

    EKSTREMITAS

    - Superior : Edema (-/-), sianosis (-)

    - Inferior : Edema (-/-), sianosis (-)

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan Lab tgl 28 febuari 2012

    - Hb : 4,3 gr/dl ( 12-16 gr/dl)

    - Ht : 14,4 % ( 35-50 %)

    - Leukosit : 10.800/ul ( 3.500-10.000 /ul )

    - Trombosit : 520.000/ul ( 150-390 rb/mm )

    - Golongan darah : AB rhesus (+)

    IV. Anjuran Pemeriksaan

    - Darah lengkap ( SGOT,SGPT, Bilirubin direct indirect, bilirubin total)

    - Gambaran sel darah tepi

    - MCHC, MCV, MCH

    - Feritin serum

    - TIBC

    V. Diagnosis Kerja

    - Mayor thalassemia on transfusion

    Untuk orang yang aku cintai SHT 5

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    6/15

    RASCAL321

    - Anemia kronik ec thalasemia mayor

    - Gizi kurang

    - Vomitus + cough

    VI. Diagnosis Banding

    - Anemia defisiensi besi

    - Anemia hemolitik

    VII. Penatalaksanaan

    Non medikamentosa :

    1. Tirah baring

    2. Edukasi keluarga pasien3. Diet thalasemia : Hindari makanan yang kaya akan zat besi

    4. Konsul dokter spesialis anak

    5. Konsul ahli gizi

    6. IVFD RL gtt 10/ menit makro

    7. Transfusi darah : PRC

    Hb yang di inginkan x 4x BB

    (10-4) x 4 x 21 = 484 cc

    2 kantong PRC @ 250 cc atau 4 kantong PRC @ 125cc

    Medikamentosa

    Vitamin E 200 IU/hr

    Ambroxol syrup 3x 1 C orig

    Domperidon syrup 3x1 C orig

    Observasi tanda-tanda vital setiap hari (Nadi, Suhu & RR)

    VIII. Prognosis

    Quo ad vitam : Dubia ad malam

    Quo ad functionam : Dubia ad malam

    Untuk orang yang aku cintai SHT 6

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    7/15

    RASCAL321

    Quo ad sanationam : Dubia ad malam

    FOLLOW UP

    29 febuari 2012

    S : pasien masih mengalami batuk dan mual

    O :

    TD : 90/ 70 mmHg RR : 28 x/menit

    HR : 92 x/menit T : 36,7 C

    Mata : CA : +/+ SI : -/-

    Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-

    Cor : BJ I-II reguler

    Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4

    Extremitas : Hangat

    A: - Mayor thalassemia on transfusion

    - Vomittus + cough

    - Gizi kurang

    P: IVFD RL gtt 10/ menit makro

    Transfusi kantong ke 2

    Vitamin E 200 IU/hr

    Ambroxol syrup 3x 1 C orig

    Domperidon syrup 3x1 C orig

    1 maret 2012

    S : pasien masih mengalami batuk dan mual

    O :

    TD : 100/ 60 mmHg RR : 28 x/menit

    Untuk orang yang aku cintai SHT 7

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    8/15

    RASCAL321

    HR : 84 x/menit T : 36,5 C

    Mata : CA : +/+ SI : -/-

    Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-

    Cor : BJ I-II reguler

    Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4

    Extremitas : Hangat

    A: - Mayor thalassemia on transfusion

    - Vomittus + cough

    - Gizi kurang

    P : IVFD RL gtt 10/ menit makro

    Transfusi kantong ke 3Vitamin E 200 IU/hr

    Ambroxol syrup 3x 1 C orig

    Domperidon syrup 3x1 C orig

    2 maret 2012

    S : pasien masih mengalami batuk berdahak ,mual,pusing

    O :

    TD : 100/ 70 mmHg RR : 30 x/menit

    HR : 80 x/menit T : 36 C

    Mata : CA : +/+ SI : -/-

    Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-

    Cor : BJ I-II reguler

    Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4

    Extremitas : Hangat

    A: - Mayor thalassemia on transfusion

    - Vomittus + cough

    Untuk orang yang aku cintai SHT 8

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    9/15

    RASCAL321

    - Gizi kurang

    P: IVFD RL gtt 10/ menit makro

    Transfusi kantong ke 4

    Vitamin E 200 IU/hr

    Ambroxol syrup 3x 1 C orig

    Domperidon syrup 3x1 C orig

    3 maret 2012

    S : pasien masih batuk

    O :

    TD : 100/ 60 mmHg RR : 28 x/menit

    HR : 110 x/menit T : 36,7 C

    Mata : CA : +/+ SI : -/-

    Thorax: Pulmo : vesiculer : +/+ , Ronchi -/- , Whezzing -/-

    Cor : BJ I-II reguler

    Abdomen : hepar teraba 3 cm dibawah arcus costae , dan lien S4

    Extremitas : Hangat

    A: - Mayor thalassemia on transfusion

    - Vomittus + cough

    - Gizi kurang

    P: IVFD RL gtt 10/ menit makro

    Transfusi kantong ke 2

    Vitamin E 200 IU/hr

    Ambroxol syrup 3x 1 C orig

    Domperidon syrup 3x1 C orig

    Untuk orang yang aku cintai SHT 9

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    10/15

    RASCAL321

    THALASEMIA

    PENDAHULUAN

    Talasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari

    kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif , menurut hukum mendel.

    Talasemia untuk pertama kali dijelaskan oleh cooley (1925), yang ditemukan pada

    orang Amerika keturunan Italia . penyakit ini ternyata banyak ditemukan di daerah

    mediterania dan daerah sekitar khatulistiwa. Di Indonesia talasemia merupakan

    penyakit terbanyak di antara golongan anemia hemolitik dengan penyebabintrakorpuskular .

    Secara molekuler talasemia dibedakan atas :

    1. Talasemia ( gangguan pembentukan rantai )

    2. Talasemia ( gangguan pembentukan rantai )

    3. Talasemia - ( gangguan pembentukan rantai dan yang letak gennya

    diduga berdekatan)

    4. Talasemia (gangguan pembentukan rantai )

    Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu:

    1. Talasemia Mayor (bentuk homozigot)

    Memberikan gejala klinis yang jelas

    2. Talasemia Minor

    Biasanya tidak memberikan gejala klinis

    Gejala klinis dan laboratorium

    Anemia berat tipe mikrositik dengan limpa dan hepar yang membesar. Pada anak

    yang besar biasnya disertai keadaan gizi yang jelek dan mukanya memperlihatkan

    facies mongoloid. Jumlah retikulosit dalam darah meningkat. Pada hapusan darah tepi

    akan didapatkan gambaran anisositosis, hipokromi, poikilositosis, sel target

    (fragmentosit dan banyak sel normoblas). Kadar besi dalam serum (SI) meninggi dan

    Untuk orang yang aku cintai SHT 10

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    11/15

    RASCAL321

    daya ikat serum terhadap besi (IBC) menjadi rendah dapat mencapai nol.

    Hemoglobin penderita mangandung kadar HbF yang tinggi biasanya lebih dari 30%.

    Kadang-kadang ditemukan pula hemoglobin patologik. Di Indonesia kira-kira 45%

    penderita talasemia juga mempunyai HbE. penderita penyakit talasemia HbE maupun

    talasemia HbS umumnya secara klinis lebih ringan daripada talasemia mayor.

    Umumnya mereka baru datang ke dokter pada umur 4-6 tahun, sedangkan talasemia

    mayor gejalanya sudah tampak pada umur 3 bulan. Penderita talasemia HbE biasanya

    dapat hidup hingga dewasa.

    Pemeriksaan radiologis

    Gambaran radiologis tulang akan memperlihatkan medulla yang lebar, korteks tipisdan trabekula kasar. Tulang tengkorak memperlihatkan diploe dan pada anak besar

    kadang-kadang terlihat brush appearance. Sering pula ditemukan gangguan

    pneumatisasi rongga sinus paranasalis.

    Talasemia

    Seperti telah disebutkan diatas terdapat 2 gen pada tiap haploid kromosom,

    sehingga dapatlah diduga dapat terjadi 4 macam kelainan pada talasemia .

    Kelainan dapat terjadi pada 1 atau 2 gen pada satu kromosom atau satu, dua, tiga atau

    empat gen pada seorang individu (table 1)

    Penelitian akhir-akhir ini pada genetika molecular dari talasemia menunjukan bahwa

    pada kelainan - tlasemia 1 tidak terbentuk rantai sama sekali, sedangkan -

    talasemia -2 masih ada sedikit pembentukan rantai tersebut. Atas dasar tersebut, -

    talasemia-1 dan -talasemia-2 sekarang disebut - dan -+- talasemia

    Di samping pengurangan pembentukan rantai- ini terdapat pula kelainan structural

    pada rantai- . Yang paling banyak dikenal dan banyak ditemukan di Asia tenggara

    ialah Hb Constant Spring.

    Pada Hb Constant Spring terdapat rantai dengan 172 asam amino berarti 31 asam

    amino lebih panjang daripada rantai biasa. Kombinasi heterozigot antara 0-

    talasemia dengan -+- talasemia atau -0-talasemia dengan Hb Constant Spring akan

    Untuk orang yang aku cintai SHT 11

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    12/15

    RASCAL321

    menimbulkan penyakit Hb H. pada talasemia akan terjadi gejala klinis bila

    terdapat kombinasi gen o-talasemia dengan gen talasemia lain.

    Homozigot -+-talasemia hanya menimbulkan anemia yang sangat ringan dengan

    hipokromia eritrosit . bentuk homozigot Hb Constant spring juga tidak menimbulkan

    gejala yang nyata , hanya anemia ringan dengan kadang-kadang disertai splenomegali

    ringan.

    Pada fetus kekurangan rantai menyebabkan rantai yang berlebihan hingga akan

    terbentuk tetramer 4 (Hb Barts) sedangkan pada anak besar atau dewasa,

    kekurangan rantai ini akan menyebabkan rantai yang berlebihan hingga akan

    terbentuk pula tetramer 4 ( Hb H). jadi adanya Hb Barts dan Hb H pada

    elektroforesis merupakan petunjuk terhadap adanya talasemia . Yang sulit ialahmengenal bentuk heterozigot 0- talasemia. Bentuk heterozigot 0- talasemia

    memberikan gambaran darah tepi serupa dengan bentuk heterozigot talasemia seperti

    mikrositosis, dan peninggian resistensi osmotic

    Pada hidrops fetalis, biasanya bayi telah mati pada kehamilan 28-40 minggu atau lahir

    hidup untuk beberapa jam kemudian meninggal. Bayi akan tampak anemis dengan

    kadar Hb 6-8 g%, sediaan apus darah tepi memperlihatkan hipokromia dengan tanda-

    tanda anisositosis, poikilositosis, banyak normoblas dan retikulosit. pada pemeriksaan

    elektroforesis darah, akan ditemukan Hb Barts ( Hb 4 ) sebanyak kira-kira 80%

    dari hb Portland ( Hb 22) sebanyak kira-kira 20%. Tidak ditemukan Hb F maupun

    Hb A.

    Pada penyakit Hb H, biasanya ditemukan anemia dengan pembesaran limpa.

    Anemianya biasanya tidak sampai memerlukan transfuse darah. Mudah terjadinya

    hemolisis akut pada infeksi berat. Kadar hemoglobin biasanya sekitar 7-10 g%,

    sediaan hapus darah tepi memperlihatkan tanda-tanda hipokromia yang nyata dengan

    anisositosis dan poikilositosis. Terdapat pula reticulosit ( 5-10%) dan ditemukan

    inclusion bodies. Pada sediaan hapus darah tepi yang di inkubasi dengan biru brilian

    kresil. Pada elektroforesi ditemukan adanya Hb A, H, dan A2 dan sedikit Hb barts.

    hb H jumlahnya sekitar 5-40%, kadang-kadang kurang atau lebih dari variasi itu. Pada

    pemeriksaan sintesis rantai globin ( invitro) dari retikulosit terdapat ketidak

    Untuk orang yang aku cintai SHT 12

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    13/15

    RASCAL321

    seimbangan antara pembentukan rantai / yaitu antara 0,5 dan 0,25. Dalam keadaan

    normal rasio / ialah 1.

    Talasemia- B

    Bentuk ini lebih heterogen lagi dibandingkan dengan talasemia a, tetapi untuk

    kepentingan klinis umumnya dibedakan antara B-talasemia dan B + talasemia. Pada

    B-talasemia tidak dibentuk rantai globin sama sekali, sedangkan pada B + talasemia

    terdapat pengurangan (10-50%) daripada produksi rantai globin B tersebut.

    Pembagian selanjutnya adalah adanya kadar Hb A2 yang normal baik pada B

    maupun B + talasemia dalam bentuk heterezigotnya. Bentuk homozigot dari B -

    talasemia atau campuran antara B dengan B + talasemia yang berat akanmenimbulkan gejala klinis yang berat yang memerlukan transfusi darah sejak

    permulaan kehidupannya. Tapi kadang-kadang bentuk campuran ini memberi gejala

    klinis ringan dan disebut talasemia intermedia.

    Bentuk homozigot B -/B+ - talasemia memberikan bentuk klinis talasemia

    mayor dengan gejala klinis yang khas seperti anemia berat, gangguan pertumbuhan,

    anoreksia, muka talasemia, hepar dan limpa membesar. Pada keadaan lebih lanjut

    dapat terlihat kelainan tulang, fraktura dan warna kulit yang kelabu akibat

    penimbunan besi. Anak dengan kelainan ini biasanya meninggal pada umur muda

    sebelum dewasa akibat gagal jantung dan infeksi. Dari penelitian Iskandar Wahidayat

    diketahui bahwa umumnya mereka meninggal pada umur antara 6-7 tahun. Dalam

    tepisan darah tepi tampak hipokromia, anisositosis, poikilositosis dan banyak sel

    normoblast. Retikulosis juga namapak meninggi. Sistem tulang menunjukkan

    hiperaktif sistem eritropoetik. Pada homozigot B- talasemia, hemoglobin yang

    ditemukan pada elektroforesis hanya Hb F saja dengan sedikit Hb A2 sedangkan Hb

    A sama sekali tidak ditemukan. Pada homozigot B+ talasemia, Hb A akan ditemukan

    sebesar 10-25 %, sedangkan pada B -/ B + talasemia, jumlah Hb A ini lebih sedikit

    lagi.

    Homozigot dari B ++ - talasemia menimbulkan anemia yang ringan dengan

    kadar Hb sekitar 7-11 g % dan dengan gambaran hapusan darah tepi seperti halnya

    Untuk orang yang aku cintai SHT 13

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    14/15

    RASCAL321

    homozigot talasemia B yang lain. Hb F jumlahnya sekitar 30-60 %, Hb A2 biasanya

    normal atau sedikit meninggi, sisanya ialah HbA. Kelainan tulang biasanya tidak

    begitu berat, prognosisnya baik dan anak bisa hidup seperti anak sehat lain. Keadaan

    klinis yang ringan demikian biasanya digolongkan ke dalam golongan talasemia

    intermedia. Termasuk dalam golongan ini ialah kombinasi antara talasemia A dengan

    talasemia B, homozigot B + dengan Hb A2 normal dan kombinasi antara Hb E atau

    Hb S dengan talasemia B. Di Indonesia banyak sekali ditemukan kombinasi antara Hb

    E dengan talasemia B. Kombinasi antara 2 gen yang berlainan ini kadang-kadang

    disebut pula sebagai heterozigot ganda (double heterozygote).

    KOMPLIKASIAkibat anemia yang berat dan lama , sering terjadi gagal jantung . transfuse darah

    yang berulang-ulang dan proses hemolisis yang menyebabkan kadar besi dalam darah

    sangat tinggi, sehingga ditimbun dalam berbagai jaringan tubuh seperti hepar, limpa,

    kulit, jantung , dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi alat

    tersebut ( hemokromatosis). Limpa yang besar mudah rupture akibat truma yang

    ringan. Kadang-kadang talasemia disertai oleh tanda-tanda hiperslenisme seperti

    leukopeni dan trombopenia.

    Kematian terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal jantung.

    PENGOBATAN

    Hingga sekarang tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Transfuse darah

    diberikan bila kadar Hb telah rendah ( kurang dari 6 g%) atau bila anak mengeluh

    tidak mau makan dan lemah.

    Untuk mengeluarkan besi dari jaringan tubuh diberikan iron chelating agent, yaitu

    desferal secara intra muscular atau intravena dengan dosis standar 40 mg/kgBB dalam

    12 jam dengan infuse sub cutan, selama 5-6 malam dalam 1 minggu. tergantung

    kadar Fe, setidak-tidaknya diberikan setiap diberi transfusi PRC. Spleenektomi

    dilakukan pada anak-anak yang lebih tua dari 2 tahun, sebelum didapatkan tanda-

    tanda hiperspleenisme atau hemosiderosis. Bila kedua tanda itu telah tampak, maka

    Untuk orang yang aku cintai SHT 14

  • 7/29/2019 Case Anak Thalassemia Yanti_2

    15/15

    RASCAL321

    splenektomi tidak ada gunanya lagi. Sesudah splenektomi, frekuensi tranfusi darah

    biasanya menjadi lebih jarang. Diberikan pula berbagai macam vitamin, tetapi

    preparat yang mengandung besi merupakan indikasi kontra.

    Untuk orang yang aku cintai SHT 15