Cardinal Sign of Movements
-
Upload
yusran-ady-fitrah -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Cardinal Sign of Movements
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
1/12
BAB IPENDAHULUAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan persentasi belakang kepala,
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Beberapa pengertian lain dari persalinan
spontan dengan tenaga ibu. Persalinan dikatakan normal bila tidak ada penyulit.1
B. Teori Persalinan
Sebab-sebab dimulainya persalinan belum diketahui secara jelas. Terdapat beberapa
teori yang mencoba menerangkan mengenai awitan persalinan, diantaranya :1
Penurunan kadar progesteron. Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,
sebaliknya estrogen meningkatkan ketegangan otot rahim. Selama kehamilan, terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah , tetapi pada
akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
Teori oksitosin.Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu,
timbul kontraksi otot-otot rahim.
Keregangan otot-otot.Apabila dinding kandung kencing dan lambung teregang karena
isinya bertambah,timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan
rahim, seiring dengan majunya kehamilan, otot-otot rahim makin teregang dan rentan.
pengaruh janin : Hipofisis dan kelenjar suprarenal janin rupanya memegang peranan.
Hal ini tampak pada kehamilan dengan janin anensefalus dan hipoplasia adrenal
sehingga kehamilan sering lebih lama dari biasanya.
Teori Prostaglandin : Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin
E dan F yang diberikan secara intravena, intra dan ekstraamnial menimbulkan kontraksi
myiometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi, baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu
hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
Sebenarnya, sebab-sebab dimulainya partus sampai kini masih merupakan teori-teori
yang kompleks, secara umum dapat dikelompokkan pula sebagai berikut :
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
2/12
Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus,
pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai faktor –faktor yang mengakibatkan partus
mulai.
Perubahan biokimia dan biofisika juga berperan dimana terjadi penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron. Seperti diketahui progesteron merupakan penenangbagi otot-otot uterus.
Plasenta juga menjadi tua dengan lamanya kehamilan.Vili koriales mengalami
perubahansehingga kadar estrogen dan progesteron menurun.
Gangguan sirkulasi uteroplasenter juga terjadi dimana keadaan uterus yang terus
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus.1
BAB III
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
A. Proses Persalinan
Untuk menerangkan persalinan, dipengaruhi oleh “POWER, PASSAGE,
PASSENGER”1,2
Tenaga yang mendorong anak keluar, yaitu :
his
tenaga mengejan/meneran
Panggul
Gerakan anak
1. Tenaga yang mendorong anak keluar
His
His ialah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir kehamilan
sebelum persalinan dimulai, sudah terdapat kontraksi rahim yang disebut his
pendahuluan atau his palsu. His ini sebetulnya, hanya merupakan peningkatan
kontraksi Braxton Hicks, sifatnya tidak teratur dan menyebabkan nyeri di perut bagian
bawah dan lipat paha, tetapi tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke
perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek, tidak bertambah
kuat jika dibawa berjalan, bahkan sering berkurang. His pendahuluan tidak bertambah
kuat seiring majunya waktu, bertentangan dengan his persalinan yang makin lama
makin kuat. Hal yang paling penting adalah bahwa his pendahuluan tidak mempunyai
pengaruh pada serviks.1,2
His persalinan merupakan kontraksi fisiologis otot-otot rahim. Bertentangan dengan sifat
kontraksi fisiologis lain, his persalinan bersifat nyeri. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
3/12
anoksia dari sel-sel otot sewaktu kontraksi, tekanan oleh serabut otot rahim yang
berkontraksi pada ganglion saraf di dalam serviks dan segmen bawah rahim, regangan
serviks, atau regangan dan tarikan pada peritoneum sewaktu kontraksi.1,2
Kontraksi rahim bersifat autonom, tidak dipengaruhi oleh kemauan, tetapi dapat juga
dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, misalnya rangsangan oleh jari-jaritangan.Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang harus diperhatikan ialah sebagai berikut :
Lamanya kontraksi
Kekuatan kontraksi; menimbulkan naiknya tekanan intra uterin sampai 35mmHg.
Interval antara dua kontraksi; pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10
menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.2
Tenaga mengejan/meneran
Selain his, setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong
anak keluar terutama adalah kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkanpeninggian tekanan intraabdominal. Tenaga mengejan hanya dapat berhasil jika
pembukaan sudah lengkap, dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim.1,2
Tanpa tenaga mengejan anak tidak dapat lahir, misalnya pada pasien yang lumpuh otot-
otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps. Tenaga mengejan juga
melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.1,2
2. Panggul
Adapun perubahan yang terjadi pada jalan lahir saat persalinan berlangsung sebagai
berikut :1. Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan
Sejak kehamilan lanjut, uterus dengan jelas terdiri dari 2 bagian, yaitu segmen atas
rahim yang dibentuk oleh korpus uteri dan segmen bawah rahim yang terbentuk dari
isthmus uteri. Dalam persalinan, perbedaan antara segmen atas dan bawah rahim lebih
jelas lagi. Segmen atas memegang peranan aktif karena berkontraksi. Dindingnya
bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya, segmen bawah rahim
memegang peranan pasif dan makin menipis seiring dengan majunya persalinan
karena diregang. Jadi, segmen atas berkontraksi, menjadi tebal dan mendorong anak
keluar sedangkan segmen bawah dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi serta
menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akandilalui bayi.2,7
2.Sifat kontraksi otot rahim
Kontraksi otot rahim mempunyai dua sifat yang khas, yaitu :
Setelah kontraksi, otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
4/12
kontraksi, tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum
kontraksi. Kejadian ini disebut retraksi. Dengan retraksi, rongga rahim mengecil dan
anak berangsur di dorong ke bawah dan tidak banyak naik lagi ke atas setelah his
hilang. Akibatnya segmen atas makin tebal seiringmajunya persalinan, apalagi setelah
bayi lahir.Kontraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur
berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim.Jika kontraksi di
bagian bawah sama kuatnya dengan kontraksi di bagian atas, tidak akan ada kemajuan
dalam persalinan. Karena pada permulaan persalinan serviks masih tertutup, isi rahim
tentu tidak dapat didorong ke dalam vagina. Jadi, pengecilan segmen atas harus
diimbangi oleh relaksasi segmen bawah rahim. Akibat hal tersebut, segmen atas makin
lama semakin mengecil, sedangkan segmen bawah semakin diregang dan makin tipis,
isi rahim sedikit demi sedikit terdorong ke luar dan pindah ke segmen bawah. Karena
segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis, batas antar segmen atas dansegmen bawah menjadi jelas. Batas ini disebut “lingkaran retraksi fisiologis”.Jika
segmen bawah sangat diregang, lingkaran retraksi lebih jelas lagi dan naik mendekati
pusat, lingkaran ini disebut “lingkaran retraksi patologis” atau“lingkaran Bandl” yang
merupakan tanda ancaman robekan rahim dan muncul jika bagian depan tidak dapat
maju, misalnya karena pangul sempit.2,7
3.Perubahan bentuk rahim
Pada tiap kontraksi, sumbu panjang rahim bertambah panjang, sedangkan
ukuranmelintang maupun ukuran muka belakang berkurang. Pengaruh perubahan
bentuk ini ialah sebagai berikut :Karena ukuran melintang berkurang, lengkungan tulang punggung anak berkurang,
artinya tulang punggung menjadi lebih lurus. Dengan demikian, kutub atas anak
tertekan pada fundus, sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul.
Karena rahim bertambah panjang, otot-otot memanjang diregang dan menarik segmen
bawah dan serviks. Hal ini merupakan salah satu penyebab pembukaan serviks.
4.Perubahan pada serviks
Agar anak dapat keluar dari rahim, perlu terjadi pembukaan serviks. Pembukaan serviks
ini biasanya didahului oleh pendataran serviks.
−Pendataran serviks
Pendataran serviks adalah pemendekan kanalis servikalis yang semula berupa sebuah
saluran dengan panjang 1-2 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang tipis.
Pendataran ini terjadi dari atas ke bawah.
−Pembukaan serviks
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
5/12
Yang dimaksud dengan pembukaan serviks adalah pembesaran ostium eksternum
menjadi suatu lubang dengan diameter sekitar 10 cm yang akan di lalui anak..2,7
5.Perubahan pada vagina dan dasar panggul
Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar panggul ditentukanoleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu, dasar panggul diregang
menjadi saluran dengan dinding yang tipis. Sewaktu kepala sampai di vulva, lubang
vulva menghadap ke depan atas. Dari luar, peregangan oleh bagian depan tampak
pada perineum yang menonjol dan tipis, sedangkan anus menjadi terbuka.2,7
3. Gerakan-gerakan anak pada persalinan
Gerakan-gerakan anak pada persalinan yang paling sering kita jumpai ialah presentasi
belakang kepala dan kebanyakan presentasi ini masuk ke dalam pintu atas panggul
dengan sutura sagitalis melintang. Ubun-ubun kecil kiri melintang lebih sering daripadaubun-ubun kecil kanan melintang. Karena itu, akan diuraikan pergerakan anak dalam
presentasi belakang kepala dengan posisi ubun-ubun kecil kiri melintang.
Gerakan-gerakan pokok persalinan adalah engagement, descens (penurunan kepala),
fleksi, rotasi interna (putaran paksi dalam), ekstensi, rotasi ekstrena(putaran paksi luar),
dan ekspulsi.
Mekanisme persalinan terdiri dari suatu gabungan gerakan-gerakan yang berlangsung
pada saat yang sama. Misalnya, sebagai bagian dari proses engagement terjadi fleksi
dan penurunan kepala. Gerakan-gerakan tersebut tidak mungkin diselesaikan bila
bagian terbawah janin tidak turun secara bersamaan. Seiring dengan itu, kontraksiuterus menghasilkan modifikasi penting pada sikap atau habitus janin, terutamasetelah
kepala turun ke dalam panngul.2
Gerakan-gerakan utama kepala janin pada persalinan:
1. Engagement
Mekanisme yang digunakan oleh diameter biparietal-diameter transversal kepala janin
pada presentasi oksiput untuk melewati pintu atas panggul disebut sebagai
engagement Fenomena ini terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Turunnya
kepala dapat dibagi menjadi masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul dan
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
6/12
majunya kepala.
Gambar : Pengukuran engagement.
Pembagian ini terutama berlaku bagi primigravida. Masuknya kepala ke dalam pintu
atas panggul pada primigravida sudah terjadi pada bulan terakhir kehamilan.Tetapi
pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala ke
dalam pintu atas panggul biasanya terjadi dengan sutura sagitalis melintang dan
dengan fleksi yang ringan.1,2,3,4
Sinklitisme
Peristiwa yang terjadi adalah sinklitismus. Pada presentasi belakang kepala ,
engagement berlangsung apabila diameter biparietal telah melewati pintu atas panggul.Kepala paling sering masuk dengan sutura sagitalis melintang.Ubun-ubun kecil kiri
melintang merupakan posisi yang paling sering kita temukan. Apabila diameter
biparietal tersebut sejajar dengan bidang panggul,kepala berada dalam sinklitisme.
Sutura sagitalis berada di tengah-tengah antara dinding panggul bagian depan dan
belakang. Engagement dengan sinklitisme terjadi bila uterus tegak lurus terhadap pintu
atas panggul dan panggulnya luas. Jika keadaan tersebut tidak tercapai, kepala berada
dalam keadaan asinklitisme.3
Sinklitisme
Asinklitisme
Asinklitisme anterior, menurut Naegele ialah arah sumbu kepala membua tsudut lancip
ke depan dengan pintu atas panggul. Dapat pula terjadi asinklitismus posterior yang
menurut Litzman ialah apabila keadaan sebaliknya dari asinklitismus anterior .
Asinklitismus anterior asinklitismus posterior
Asinklitismus derajat sedang pasti terjadi pada persalinan normal, namun jika derajat
berat, gerakan ini dapat menimbulkan disproporsi sefalo pelvik pada panggul yang
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
7/12
berukuran normal sekalipun. Perubahan yang berturut-turut dari asinklitismus posterior
ke anterior mempermudah desensus dengan memungkinkan kepala janin mengambil
kesempatan memanfaatkan daerah-daerah yang paling luas di rongga panggul.2,3,4
2.Descens (penurunan kepala)
Hal ini merupakan syarat utama kelahiran bayi. Pada wanita nulipara,engagement dapat
terjadi sebelum awitan persalinan dan desensus lebih lanjut mungkin belum terjadi
sampai dimulainya persalinan kala dua. Pada wanita multipara, desensus biasanya
mulai bersamaan dengan engagement. Descens terjadi akibat satu atau lebih dari
empat gaya :1,2,3
a.Tekanan cairan amnion
b.Tekanan langsung fundus pada bokong saat kontraksic.Usaha mengejan yang menggunakan otot-otot abdomen
d.Ekstensi dan pelurusan badan janin.
3.Fleksi
Ketika desens mengalami tahanan, baik dari serviks, dinding panggul, atau dasar
panggul, biasanya terjadi fleksi kepala. Pada gerakan ini, dagu mendekat ke dada janin
dan diameter suboksipitobregmatika yang lebih pendek menggantikandiameter
oksipitofrontal yang lebih panjang.2
Gambar: Proses Fleksi
Gambar : empat derajat kepala (A) Fleksi Buruk, (B) fleksi sedang, fleksi lebih lanjut (D)
Fleksi Lengkap
4.Rotasi Interna ( Putaran Paksi Dalam)
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah pemutaran bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan,ke bawah
simfisis. Pada presentasi belakang kepala, bagian yang terendah adalah daerah ubun-
ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan, ke bawah simfisis. Putaran
paksi dalam mutlak diperlukan untuk kelahiran kepala, karena putaran paksi merupakan
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
8/12
suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya
bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi
tersendiri, tetapi selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum
kepala sampai ke Hodge III kadang-kadang baru terjadi setelah kepala sampai di dasar
panggul.1,3
Gambar : mekanisme persalinan pada posisi oksiput anterior kiri
Gambar : Mekanisme persalinan untuk ubun-ubun kecil kiri lintang: (A).Asinklitismus
posterior pada tepi panggul diikuti fleksi lateral, menyebabkan(B) asinklitismus anterior,
(C)Engagement,(D) Rotasi dan ekstensi.
Sebab-sebab putaran paksi dalam yakni:
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah darikepala.
Bagian terendah kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit, yaitu disebelah depan
atas tempat terdapatnya hiatus genitalis antara antara musculuslevator ani kiri dan
kanan.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior.
5.EkstensiSetelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul terjadilah ekstensi
atau defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah
panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya. Kalau tidak terjadi ekstensi, kepala akant ertekan pada perineum dan
menembusnya. Pada kepala, bekerja dua kekuatan yang satu mendesaknya ke bawah,
dan yang satunya disebabkan oleh tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Resultannya ialah kekuatan ke arahdepan atas. Setelah suboksiput tertahan pada
pinggir bawah simfisis, yang dapat maju karena kekuatan tersebut di atas ialah bagian
yang berhadapan dengan subocciput sehingga pada pinggir atas perineum, lahirlah
berturut-turut ubun-ubun besar, dahi hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan
ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut hipomoklion. 1,2,3
Permulaan ekstensi Ekstensi Kepala
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
9/12
6. Rotasi Eksterna (putaran paksi luar)
Setelah kepala lahir, belakang kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak
untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
Gerakan ini disebut putaran restitusi (putaran balasan : putaran paksiluar). Selanjutnya
putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadicumsesisi. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar yang sebenarnya dan
disebabkan karena ukuran bahu menempatkan diri dalamdiameter anteroposterior pintu
bawah panggul.2,3
Rotasi eksterna
7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simfisis dan menjadi
hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusuldanselanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.1,2
Kelahiran bahu depan
Kelahiran bahu belakang
KALA PERSALINAN
Mekanisme persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu
Kala I : waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10
cm,disebut kala pembukaan.
Kala II : Kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan
mengedan mendorong janin keluar hingga lahir
Kala III : Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri
Kala IV : Satu jam setelah plasenta lahir lengkap
A.Kala I (Kala Pembukaan)
Secara klinis dapat dikatakan partus dimulai apabila timbul his dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bercampur darah (bloody show). Lendir yang bercampur
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
10/12
darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis mulai membuka atau mendatar. Proses
membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase.5
1.Fase laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambatsampai
mencapai ukuran diameter 3 cm
2. Fase aktif : Dibagi dalam 3 fase lagi yakni:−Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm
−Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4cm, menjadi 9 cm
−Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan
dari 9 cm menjadi lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek 5,6,7
Gambar . Berbagai fase pembukaan serviks pada kala I
Pendataran serviks adalah pemendekan kanalis servikalis uteri yang semula berupa
sebuah saluran dengan panjang 1-2 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang
tipis.1
Pembukaan serviks adalah pembesaran ostium externum yang tadinya berupa suatu
lubang dengan diameter beberapa millimeter, menjadi lubang yang dapat dilalui anak
dengan diameter sekitar 10 cm. Pada pembukaan lengkap, tidak teraba lagi bibir portio,
segmen bawah rahim, serviks dan vagina telah merupakan suatu saluran.5,6
Mekanisme membukanya serviks berbeda pada primigravida dan multigravida. Padayang pertama, ostium uteri internum akan membuka lebih dulu, sehingga serviks akan
mendatar dan menipis. Baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Sedangkan
pada multigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka. Ostium uteri internum
dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama.
Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.1,5,6
Pendataran dan pembukaan serviks pada primigravida dan multigravida
II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali.
Karena biasanya kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul, yaitu secara reflektoris menimbulkan rasa
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
11/12
mengedan. Ibu merasa pula :
Tekanan pada rectum
Hendak buang air besar
Perineum mulai menonjol dan melebar
Anus membesarLabia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada
waktu his. Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan
dengan sub oksiput di bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengelurakan badan dan anggota bayi.
Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5
jam 5,6
C. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Terdiri dari 2 fase, yaitu: (1) fase pelepasan uri, (2) fase pengeluaran uri.Setelah anaklahir, his berhenti sebentar, tetapi timbul lagi setelah beberapa menit. His ini dinamakan
his pelepasan uri yang berfungsi melepaskan uri, sehingga terletak pada segmen
bawah rahim atau bagian atas vagina. Pada masa ini, uterus akan teraba sebagai tumor
yang keras, segmen atas melebar karena mengandung plasenta, dan fundus uteri
teraba sedikit di bawah pusat.5
Jika telah lepas, bentuk plasenta menjadi bundar, dan tetap bundar sehingga
perubahan bentuk ini dapat dijadikan tanda pelepasan plasenta. Jika keadaan ini
dibiarkan, setelah plasenta lepas, fundus uteri naik, sedikit hingga setinggi pusat atau
lebih, bagian tali pusat diluar vulva menjadi lebih panjangNaiknya fundus uteri disebabkan karena plasenta jatuh dalam segmen bawah rahim
bagian atas vagina sehingga mengangkat uterus yang berkontraksi. Seiring lepasnya
plasenta, dengan sendirinya bagian tali pusat yang lahir menjadi lebih panjang.
Lamanya kala uri kurang lebih 8,5 menit, dan pelepasan plasenta hanyamemakan
waktu 2-3 menit
Tanda-tanda pelepasan plasenta:1,5,6
−Uterus menjadi bundar
−Perdarahan, terutama perdarahan sekonyong-konyong dan agak banyak (±250 cc)
−Memanjangnya bagian tali pusat yang lahir
− Naiknya fundus uteri karena naiknya rahim sehingga lebih mudahdigerakkan.
D.Kala IV (Kala Pengawasan)
Merupakan kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.
-
8/15/2019 Cardinal Sign of Movements
12/12
7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 : 1
1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3) plasenta dan selaput ketubanharus sudah lahir lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Asrih Dwi H, Cristine Clervo P, 2012. Asuhan Persalinan Normal. Nuha Medica.Yogyakarta.
Gabbe, Steven G. jeniffer R Niebil, Joe Leigh Simpson, 2007. Obstetrics Normal And
Problem Pregnancies. Website Included. Philadelphia
Hanretty, Kevin P. six edition 2003. Obstetrics illustrated. churchill livingstone. Toronto
Kochenour Neil K, Mekanisme Persalinan Normal. 2012. [cited by 2012 october 29].
Available from : http://library.med.utah.edu/kw/human-reprok/lectures/phisicology-labor
Fortner, Kimberli B. Linda M Szymanski, Harolod E Fox, Edwar d Wallfaych. 2007. The
Johns Hoppkins Manual Of Ginecology and Obstettric.Spiral Manual. London
Evans Arthur T, 2007, Manual of Obstettrics. Spiral Manual. LondonSofia