Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

30
Evaluasi Efektivitas Perencanaan Pemeliharaan Aset Fisik dengan Pendekatan Capability Maturity Model Program Pasca Sarjana Teknik Industri Universitas Indonesia Disiapkan Oleh: Dedy Darmawan / 1306358720

Transcript of Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Page 1: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Evaluasi Efektivitas Perencanaan Pemeliharaan Aset Fisik

dengan Pendekatan Capability Maturity Model

Program Pasca Sarjana Teknik Industri Universitas Indonesia

Disiapkan Oleh:

Dedy Darmawan / 1306358720

Page 2: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

01/05/2023

Daftar Isi

Latar Belakang Penelitian

Perumusan Masalah

Tujuan & Batasan Penelitian

Metodologi Penelitain

Pengumpulan & Pengolahan Data

Analisis Hasil

Kesimpulan & Saran

Page 3: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Latar Belakang

Pemeliharaan

• Memperpanjang umur ekonomis• Mengurangi biaya pemeliharaan• Fungsionalitas pabrik: ketersediaan, keandalan,

kualitas dan operabilitas• Menjaga Keselamatan dan lingkungan• Faktor lain: penggunaan energi, tampilan

pabrik

Siklus Aset

Ujicoba

Operasi

Disposal

Akuisisi

Revenue generation

(PAS 55: Asset Management)

(Nakajima, 1998 ; Wilson, 1999 ; Tsang, 1999, Visser, 1998)

Pemeliharaan yang efektif membutuhkan perencanaan yang baik

(Al-Turki, Ayar, Yilbas, & Sahin, 2014)

Page 4: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

49%

35%

16%

Preventive General Activities Corrective

Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 (MTD 26

Feb)

0

50

100

150

200

250

29 29 23 30 5714

59 75 59 6361

30

4448

33 3960

16

2124

1825

42

14

Brown field

Latar belakang ... Studi Empiris

Data empiris dari sebuah perusahaan minyak & gas di Indonesia menunjukkan indikator-indikator dasar dari Maintenance Planning:

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec0%

20%

40%

60%

80%

100%

Brown field Green field

2. Schedule attainment

Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 (MTD 26 Feb)

31 33 10 29 44 26

73 66

35 2463

20

10 23

1229

63

31

13 22

1223

31

21

Green field1. Distribusi PM rutin

1. Terjadinya fluktuasi beban pekerjaan terencana, seharusnya bisa diatur lebih merata

2. Target Planning attainment tidak tercapai

3. Ternyata ada jenis pemeliharaan Condition Mornitoring yang belum efektif ke

4. Namun ternyata Idle time teknisi (general activities) masih besar

Target 95%

4. Work Time AllocationQ1-2015

{Hal diatas menunjukkan sebuah fenomena rendahnya Capability fungsi maintenance planning }

In-schedule <30d; 25

Due 30d - 60d; 18

Overdue 2015; 23

Overdue 2014; 22

Never Measured;

16

3. Vibration Monitoring Compliance Schedule

Tidak patuh jadwal Idle time

besar

Page 5: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Tinjauan LiteraturTingkatan Perencanaan

Pemeliharaan

Strategik: pemeliharaan & visi misi perusahaan

Jangka Menengah: Kapasitas dan alokasi sumber daya

Jangka Pendek: pengaturan jadwal

Aktivitas Perencanaan Pemeliharaan

Perencanaan: paket pekerjaan, tools, material, dll

Koordinasi: prioritas, pengadaan, dll

Penjadwalan

(Al Turki, 2011) (Don Nyman & Joel Levitt , 2006)

• Ketersediaan sumberdaya tepat waktu merupakan kontribusi utama dari proses perencanaan pemeliharaan (Al-Turki, Ayar, Yilbas, & Sahin, 2014)

• Walaupun penting, banyak organisasi/perusahaan yang belum mampu melakukan perencanaan pemeliharaan dengan baik, mereka terjebak pada perencanaan jangka pendek – scheduling (Palmer, 2006)

• Walaupun bukan top kontributor pada efektivitas pemeliharaan, namun perencanaan pemeliharaan merupakan bagian dari 8 (delapan) elemen utama pemeliharaan (Cholasuke, 2004)

• Menyusun 5 (lima) tingkat kematangan fungsi pemeliharaan, dimana proses perencanaan pemeliharaan salah satu elemennya (Campbell & Jardine , 2001)

• Wrench time adalah ukuran utama efisiensi pekerja dan efektifitas planning dan scheduling (Palmer, 2006)

Page 6: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Permasalahan

Rumusan masalah:“Tidak tercapainya kinerja merupakan dampak dari

rendahnya kemampuan (capability) fungsi perencanaan pemeliharaan”

• Terdapatnya fluktuasi yang besar pada pekerjaan terencana• Tidak tercapainya target schedule attainment (95%) • Rendahnya rasio wrench time (target 75%) pelaksana pemeliharaan terhadap

total jam kerja yang tersedia

Page 7: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Tujuan Penelitian

“Membangun model kematangan kapabilitas (capability maturity model - CMM) fungsi pemeliharaan yang dapat diterapkan kedalam industri”, yang didalamnya meliputi antara lain:

– Menyusun elemen kapabilitas perencanaan pemeliharaan dan menentukan tingkat kepentingannya

– Menyusun mekanisme pengukuran kematangan dan mengaplikasikannya pada industri

01/05/2023

Batasan penelitan ini adalah:a) Penelitian dilakukan pada aktivitas perencanaan pemeliharaan di sebuah perusahaan minyak &

gas bumi lepasi lepas pantai di Indonesiab) Penelitian dilakukan hingga tahap permodelan elemen kapabilitas (area proses) dari fungsi

perencanaan pemeliharaanc) Penentuan Tingkat kematangan masing-masing elemen kapabilitas ditentukan dengan kuisioner

dengan skala Likert

Batasan Penelitian

Page 8: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Metodologi Penelitian

Start

Studi PendahuluanResearch gap, Perumusan

Masalah, Identifikasi Tujuan

Studi LiteraturManajemen pemeliharaan, Capability Maturity, AHP, dll

Menentukan Key Process Area

metode: Delphi atau FGD

Tingkat Kepentingan KPAmetode: Survey, AHP

Menyusun Capability Maturity Model (CMM) dari perencanaan pemeliharaan

metode: Delphi atau FGD

Test CMMmetode: Survey, Skala Likert

Finish

Analisis Hasil

Kesimpulan & Saran

Pengambilan & Pengolahan Data

Page 9: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Pengumpulan Data

No. Aktivitas Input Metode Output

1 Pengumpulan aspek/area/faktor Maintenance Planning

Jurnal penelitian dan Buku terkait dengan Maintenance Management dan Maintenance Planning

Review Journal Penelitian

15 Area maintenance management

2 Menentukan area Maintenance Planning

5 (empat) orang praktisi Maintenance Planning Delphi 12 Area Maintenance

Planning

3Penyusunan kuisioner pembobotan area/faktor dari Maintenance Planning

12 Area Maintenance Planning AHP Kuisioner Dokumen Kuisioner I

4 Distribusi Kuisioner Responden sebanyak N (saat ini 5) Kuisioner I Hasil Kuisioner I

5 Penentuan bobot area proses Maintenance Planning Hasil kuisioner I, Expert Choice AHP

Bobot (weighting factor) dari proses area Maintenance Planning

6 Penyusunan kuisioner Maturity dari Maintenance Planning

12 Area Maintenance Planning ; Jurnal / Buku Likert Kuisioner Dokumen Kuisioner II

7 Distribusi Kuisioner Responden sebanyak N (saat ini 8) dari satu perusahaan Kuisioner II Hasil Kuisioner II

8 Penentuan kematangan proses Maintenance Planning Hasil Kuisioner II Skala Likert Kematangan dari fungsi

Mainteance Planning

Page 10: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Data -1 : Metode Delphi

The status of maintenance management in UK manufacturing organization: results

from a pilot survey(Cholasuke, 2004)

Maintenance Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions

(Campbell, & Jardine, 2001)

Maintenance Planning, Scheduling & Coordination

(Don Nyman, 2006)

Integrated Maintenance Planning in Manuf. System

(Al-Turki, Ayar, Yilbas, & Sahin, 2014)

A maintenance maturity assessment method for the manufacturing industry

(Macchi & Fumagalli, 2013)

Maintenance Management Based on Org. Maturity Level (Oliveira, Lopes, & Figueiredo,

2012)c

Strategic dimension of maintenance management

(Tsang, 2002).

Delphi:1. Offshore Operation Superintendent2. Offshore Maintenance Supervisor3. Planning Engineer4. Maintenance System Engineer

• Metode pengumpulan data : studi literatur dan wawancara ke praktisi• Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Delphi kepada 5 (empat)

orang praktisi perencanaan pemeliharaan di sebuah perusahaan minyak.

Page 11: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Data-1: Maintenance Planning Area-Result

No Capability Description R1 R2 R3 R4

1 Maintenance Methodology run to failure ; preventive maintenance ; condition-based maintenance ; design improvement ; Statutory maintenance Y Y Y Y

2 Contracting Out Benefit ; Type of work contracting out ; Empowerment of maintenance personnel Y Y Y Y

3 Maintenance Organization Organization structure ; - Skill & Competence ; Training ; - Motivation & change readiness Y Y Y Y

4 E-Maintenance CMMS ; Maintenance Data System Y Y Y Y

5 Standard Job Design for PM Identification of maintainable equipment/element ; Job design (standard instruction) ; standard parts ; Time standards Y Y Y N

6 Major work & Shutdown Management Identification of jobs ; Material Preparation ; - Sequence of work Y Y Y Y

7 Work Identification & Planning Screening ; Scooping ; Prioritization ; Detail Planning (material, resource, safety) Y Y Y Y

8 Maintenance Capacity Forecasting & Scheduling

Maintenance load forecasting ; Maintenance capacity ; Job loading ; Job schedule ; Labor deployment scheme Y Y Y Y

9 Coordination & Meeting Relationship & Information sharing with third parties ; Periodic meeting (yearly, quarterly, monthly, weekly) ; Monitor of readiness material Y Y Y Y

10 Spare part Management Critical part identification ; Set ROP / ROQ ; Use of Pareto Y Y Y Y

11 Measurement & Control Work Order management ; KPI ; Management of Change Y Y Y Y

12 Financial Maintenance budget ; Cost control ; Capital Planning Y Y Y Y

Page 12: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Data-2: AHP Questioner-Prioritization KPA

Page 13: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Data-2: AHP Process-Prioritization KPA

1

2

3

Page 14: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Data-3: Maturity Level

Panduan tingkat kematangan

Kuesioner

Tingkat kematanganMetodologi pemeliharaan

Alih daya

Organisasi pemeliharaan

E-Pemeliharaan

Prosedur standar PM

Perencanaan shutdownPerencanaan paket kerja

Prakiraan kerja dan penjadwalan

Koordinasi & rapat rutin

Pengelolaan suku cadang pemeliharaan

Pengukuran & kontrol

Keuangan & biaya

0

5

Tingkat kematangan perencanaan pemeliharaan PT 'X'

Matrik pertanyaan

Pengolahan data

= 3,55

Perhitungan tingkat kematangan:1. =3,552. Sedangkan jika berdasarkan rerata adalah 3,51

Page 15: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Analisis Hasil

No Elemen Kapabilitas Bobot Dimensi Penanggung Jawab1 Metodologi pemeliharaan 5,40% Strategic Manajer Pemeliharaan(R), VP Operasi (A)2 Strategi Alih daya 3,60% Strategic Manajer Pemeliharaan(R), VP Operasi (A)3 Organisasi pemeliharaan 5,90% Strategic Manajer Pemeliharaan(R), VP Operasi (A)4 E-Maintenance (#5) 10,40% Tactical Perencana Pemeliharaan(R, A), Manajer Pemeliharaan(C)5 Prosedur standar PM 6,40% Tactical Enjinir Reliability(R), Disiplin Enjinir elect, mech, inst, dll (A)6 Perencanaan shutdown (#1) 14,20% Tactical Perencana Pemeliharaan (R, A), Manajer Pemeliharaan(C)7 Perencanaan paket kerja (#2) 12,40% Tactical Perencana Pemeliharaan (R, A), Penyelia Pemeliharaan(C)8 Prakiraan dan penjadwalan(#3) 11,40% Tactical Perencana Pemeliharaan (R, A), Penyelia Pemeliharaan(C)9 Koordinasi & rapat rutin (#6) 7,50% Tactical Perencana Pemeliharaan (R), Manajer Pemeliharaan(A)

10 Pengelolaan suku cadang pemeliharaan (#4) 10,50% Tactical Perencana Pemeliharaan (R), Manajer Pemeliharaan(A)

11 Measurement & control 7,30% Tactical Perencana Pemeliharaan (R), Manajer Pemeliharaan(A)12 Keuangan & biaya 4,90% Strategic Cost Control (R), Manajer Pemeliharaan(A)

Analisis Hasil:1. Tingkat kepentingan tertinggi ( prioritas #1 s.d #6) terkait dengan Tactical Planning, dimana

merupakan aktivitas rutin kegiatan perencanaan pemeliharaan2. Analisis RACI Matrik terhadap pelaksana dan penanggung jawab elemen perencanaan

pemeliharaan melibatkan banyak pihak

Tugas dan kewajiban fungsi Maintenance planning melibatkan berbagai berbagai pihak, sehingga diperlukan kemampuan dari perencana pemeliharaan untuk:

“Selain mempunyai kemampuan hard skill dibidang perencanaan, tetapi juga hasus mempunyai keahlian dalam manajerial sehingga dapat dengan efektif mengkoordinasikan dan memberdayakan semua potensi masing-masing pemangku kepentingan”

R: Responsible, A : Accountable, C: Consult, I: Inform

Page 16: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Analisis Hasil.... Cont’d(2)

0

1

2

3

4

5

0%

3%

6%

9%

12%

15%

3.45

3.16

3.71

3.25

3.91

3.20

3.60 3.59 3.53

3.77

3.28

3.71

Maturity Level

C. Elemen kapabilitas yang memiliki nilai kematangan tinggi (urutan 1-6 dari 12 elemen) diatas nilai PAS, didominasi oleh elemen dengan dimensi Tactical Planning , fenomena ini dapat dijelaskan:– Tidak melibatkan banyak orang, sehingga tanggung jawab terdistribusi pada masing-masing

posisi/jabatan– Orang yang bersangkutan berinisiatif langsung memperbaiki proses karena menyangkut langsung

pada kinerjanya langsung– Dimensi strategic planning merupakan domain dari manajemen senior, namun pelaksanaannya

melibatkan banyak pihak

=3,55 (red) (green)

A. Indikasi relasi antara kematangan dan kinerja. Pada elemen Forecast & Sched kematangannya rendah, dan kinerja perenanaan pada area tersebut juga dibawah target (bab-3). Namun perlu pembuktian lanjut secara ilmiah

B. Ada perbedaan tingkat (0,04) kematangan berdasarkan PAS dan rerata, namun berdasarkan t-test tidak terbukti bahwa PT’X’ telah memberikan perhatian lebih pada elemen pada bobot yang lebih tinggi.

Page 17: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Kesimpulan & Saran

KesimpulanPenelitian ini telah berhasil Membangun model kematangan kapabilitas (capability maturity model - CMM) fungsi pemeliharaan yang dapat diterapkan kedalam industri”, yang meliputi:

– Menyusun elemen kapabilitas perencanaan pemeliharaan dan tingkat kepentingannya

– Menyusun mekanisme pengukuran kematangan dan mengaplikasikannya pada perencanaan pemeliharaan di industri

Saran:

• Perlunya perhitungan tingkat kepentingan (bobot) elemen kapabilitas di industri diberbagai tipe/jenis industri (misal: pertambangan, pembangkit listrik, proses, dll)

• Perlunya referensi praktik-praktik yang dicapai tingkat kematangan (level 1 s.d. Level 5) setiap elemen, untuk menstrandardisasi tingkat kematangan

• Perlunya penelitian lanjutan untuk mencari korelasi tingkat kematangan perencanaan pemeliharaan terhadap indikator kinerja

Page 18: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Daftar Pustaka

1. Al-Shayea, A. M. (2012). Maintenance capacitu planning: detemination of maintenance workforce. Scientific Research, 37-43.

2. Al-Turki, U. (2011). A framework for strategic planning in maintenance. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 150-162.

3. Al-Turki, U., Ayar, T., Yilbas, B. S., & Sahin, A. Z. (2014). Integrated Maintenance Planning in Manufacturing System. Springer.

4. Campbell, & Jardine. (2001). Maintenance Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions.5. Chemweno, P., Pintelon, L., & van Horenbeek, A. (2013). Asset maintenance maturity model as a

structured guide to maintenance process maturity. 1-13.6. Cholasuke, C. (2004). The status of maintenance management in UK manufacturing organisations:

results from a pilot survey. Quality in Maintenance Engineering, 5-15.7. Coetzee, J. (1998). Reliability-centered maintenance. Hatfied: Republic of South Africa: Maintenance

Publishers.8. Don Nyman, J. L. (1997). Maintenance Planning, Scheduling & Coordination.9. Goyal Ravi Kumar, M. K. (2013). Maintenance: From Total Productive Maintenance to World Class

Maintenance. International Journal of Scientific Research and Reviews, 1-13.10. Hauge, B. S., & Mercier, B. A. (2003). Reliability Centered Maintenance Maturity Level Roadmap. Annual

Reliability & Maintanability Symposium, (hal. 226-231).

Page 19: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Daftar Pustaka.... Cont’d(2)

11. Higgis, L., & Mobley, R. (2002). Maintenance Engineering Handbook 6th Edition. McGraw-Hill.12. Jiang, J. J., Klein, G., Hwang, H.-G., Huang, J., & Hung, S.-Y. (2003). An exploration of relationship

between software development process maturity and project performance. Information & Management, 279-288.

13. Labib, A. W. (1998). World-class maintenance using a computerised maintenance management system. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 66-75.

14. Lenahan, T. (2005). Turnaround, Shutdown and Outage Management. Elsevier Ltd.15. Lockamy III, A., & McCormack, K. (2004). The development of a supply chain management process

maturity model using the concepts of business process orientation. Supply Chain Management: An International Journal, 272-278.

16. Lui, K. M., & Chan, K. (2005). Capability Maturity Model and SAP: Toward a Universal ERP Implementation Model. International Journal of Enterprise Information System.

17. Macchi, M., & Fumagalli, L. (2013). A maintenance maturity assessment method for the manufacturing industry. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 295-315.

18. McCormack, Ladeira, & de Oliveira. (2008). Supply chain maturity and performance in Brazil. Supply Chain Management: An International Journal, 272-282.

19. Moubray, J. (1994). Reliability-Centred Maintenance, 4th ed.,. Oxford: Butterworth-Heinemann.20. Muchiri, P., & Pintelon, L. (2010). Development of maintenance function performance measurement

framework and indicator. International Journal of ProductionEconomics.21. Nakajima, S. (1988). Introduction to TPM:Total Productive Maintenance. Cambridge,MA: Productivity

Press.

Page 20: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Daftar Pustaka.... Cont’d(3)

22. Oliveira, M. A., Lopes, I., & Figueiredo, D. L. (2012). Maintenance Management Based on Organization Maturity Level. International Conference on Industrial Engineering and Operation Management. Portugal.

23. Palmer, R. D. (2006). Maintenance Planning and Scheduling Handbook. McGraw-Hill.24. Parida, A., & Kumar, U. (2009). Maintenance Productivity and Performance Measurement. Dalam Ben-

Daya, Duffuaa, Raouf, Knezevic, & Ait-Kadi, Handbook of Maintenance Management and Engineering (hal. 17-39). Springer.

25. Parida, A., & Kumay, U. (2006). Maintenance performance measurement (MPM): issues and challenges. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 239-251.

26. Paulk, Mark C, Curtis, & dkk. (1997). The Capability Maturity Model for Software.27. Sahoo, T. (2013). CMMS improves refining maintenance management. Oil & Gas Journal

(www.ogj.com).28. Sehwarat, M., & Narang, J. (2001). Production Management.29. Sherwin, A. D. (2000). Review of Overall Models for Maintenance Management. Journal of Quality in

Maintenance Engineering, 138--164.30. Tsang, A. H. (2002). Strategic dimension of maintenance management. Journal of Quality in

Maintenance Engineering, 7-39.31. Visser, J. (1998). Modeling maintenance performance: a practical approach. IMA Conference , (hal. 1-

13). Edinburg.

Page 21: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

LAMPIRAN

Page 22: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

GlossaryCMMI Capability Maturity Model (CMM) adala model yang berisi elemen esensial dari proses efektif untuk satu atau lebih disiplin dan menjelaskan jalur evolusi perbaikan dari ad hoc, proses yang tidak matang, menjadi disiplin, proses yang matang dengan peningkatan kualitas dan efetivitas. (SEI, 2009, hal 501)

(process) capability. Day (1994) menjelaskan kapabilitas sebagai kompetensi atau kumpulan dari keahlian dan akumulasi pengetahuan, diuji melalui proses organisasi, yang memungkinkan untuk koordinasi aktivitas dan menggunakan aset mereka (hal 38). Van Loon (2004) menambahkan mengenai keterkatian dengan organisasi dimana memungkinkan untuk melakukan kinerja secara konsisen dan dapat diprediksi (hal 13). Secara general proses capability mengaju (1) mengontrol variasi pada hasil aktual, (2) memprediksi biaya dan kinerja, (3) secra efektif mencapai target, dan (4) meningkatkan target. Disadari bahwa dilembagakan dengan kebijakan, standard, dan struktur organsasi yang mendukung aktivitas rutin (Lockamy & McCormack, 2004; McCormack et al., 2009).

(Organisational) maturity. Kematangan adalah ukuran untuk mengevaluasi kapabilitas untuk area tertentu, sebagai contoh BP, BPM, atau BPO (Rosemann & de Bruin, 2005). Hammer (2007) menjelaskan maturity dengan memastikan BP mampu menghasilkan kinerja sepanjang waktu, dengan disadari bahwa karakterisitk pengembangan terhubung dengan masing-masing proses dan semua organisasi (hal 113). Konskuensinya, pertumbuhan pada kematangan organisasi berpengaruh pada pertumbungan kapabilitas proses (McCormack, 2007).

Organisational Maturity Model (OMM) adalah sebuah model, diturunkan dari satu atau lebih spesifik Process Assement Model, yang mengindetifikasi proses lengkap dengan atribut setiap level dalam tingkatan dari kematangan organsiasi (ISO/IEC, 2008, hal. 2) Process Assessment Model adalah sebuah merupakan model untuk menilai kapabilitas proses, berdasarkan satu atau lebih Process Reference Model (ISO/IEC, 2004, p. 4) A Process Reference Model is a model comprising definitions of processes in a lifecycle described in terms of process purpose and outcomes, together with an architecture describing the relationships between the processes (ISO/IEC, 2004, p. 6)

Page 23: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Glossary …. Cont’d (2)RCM Maturity Level Roadmap menggambarkan sebuah logika berpikir secara sehat (common sense) untuk meningkatkan proses RCM. Tingkat kematangan dan area kunci proses (KPA) memberikan kerangka kerja yang sederhana namun sangat berguna untuk memandu organisasi pemeliharaan dalam melembagakan RCM. Dengan membuat jelas tingkat kematangan saat ini, perusahaan dapat membangun langkah-langkah yang terstruktur untuk bergerak pada level yang lebih tinggi (Hauge, 2003)

Page 24: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Key process area from previous research

No Judul Penelitian Deskripsi

1  The status of maintenance management in UK manufacturing organisations. results from a pilot survey(Cholasuke, 2004)

Mengidentifikasi faktor-faktor utama untuk mencapai pemeliharaan yang efektif, meliputi1. Penerapan kebijakan dan organsasi2. Sumber daya manusia3. Aspek keuangan4. Perbaikan berkelanjutan *)

5. Alih daya6. Pendekatan pemeliharaan (PM, PdM, RTF, dll) *)

7. Perencanaan dan jadwal pemeliharaan8. Manajemen informasi dan CMMS/ERP *) Mempunyai signifikasi besar pada pemeliharaan alat yang efektif

2  Maintenance Excellence: Optimizing Equipment Life-Cycle Decisions(Campbell, & Jardine, 2001)  

Menyusun tingkatan kematangan pemeliharaan untuk maintenance excellence, yang faktor-faktornya meliputi:1. Kepemimpinan dan manusia: a) strategi dan perencanaan bisnis, b) organisasi, 3) pelatihan, KSA, 4)

motivasi & perubahan, 5) kerjasama 2. Metode dan proses: a) manajemen pekerjaan, P&S , b) manajemen shutdown, c)manajemen material, d)

pengukuran & kinerja, e) manajemen keandalan, f) pengadaan3. Material dan peralatan pabrik: a) kesehatan alat, b) tools, workshop, c) gudang dan suku cadang, d)

kebersihan , e) perencanaan kapital 4. Sistem dan teknologi: a) inventory, b) CMMS, c) pemeliharaan terjadwal, d) condition monitoring, e) sistem

pembuat keputusan, f) integrasi & EAM3  A maintenance maturity assessment

method for the manufacturing industry(Macchi & Fumagalli, 2013)

Membagi maintenance capability menjadi:1. Kapabilitas Managerial : a) Perencanaan pemeliharaan dan pengelolaan anggaran, b) Berbagi informasi

dengan pihak ketiga, c) Manajemen work oder2. Kapabilitas Organisasi : a) Hubungan dengan fungsi lain dalam organisasi, b) Hubungan dengan pihak

ketiga (alih daya), c) Pemberdayaan tenaga pemeliharaan, d) Rekayasa pemeliharaan (maintenance engineering)

3. Kapabilitas Teknologi: a) Sistem Monitoring, diangnosa dan prognostik, b) sistem pemeliharaan terkomputerisasi (CMMS / ERP), c) Sitem Reliability & Maintenance Engineering

Page 25: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Key process area from previous research

No Judul Penelitian Deskripsi

3 A framework for strategic Planning in maintenance (Al Turki, 2011) 

Tiga tingkatan perencanaan pemeliharaan, yang meliputi:1. Perencanaan strategik, peran strategik fungsi pemeliharaan diturunkan dari visi misi perusahaan2. Perencanaan jangka menengah (capacity planning)3. Perencanaan jangka pendek (scheduling)Aspek strategik meliputi: 1) Service delivery option (strategi alih daya) , 2) Desain organisasi, 3) Metodologi pemeliharaan, 4) Sistem pendukung

4 Maintenance Planning, Scheduling & Coordination(Don Nyman, 2006)

Perencanaan pemeliharaan meliputi tiga aktivitas besar yaitu: Planning Koordinasi pekerjaan Penjadwalan

5 Integrated Maintenance Planning in Manufacturing System(Al-Turki, Ayar, Yilbas, & Sahin, 2014) 

Perencanan yang baik memungkinkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pemeliharaan tersedia tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai, dengan biaya yang optimum, serta memastikan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Selain itu perencanaan pemeliharaan juga membantu dalam melakukan koordinasi yang baik antar berbagai pemangku kepentingan baik didalam maupun diluar organisasi

6 Maintenance Management Based on Organization Maturity Level (Oliveira, Lopes, & Figueiredo, 2012) 

Mengusulkan tingkatan kematangan di manajemen pemeliharaan yang melipti aspek:a. Strategi pemeliharaan (PM, PdM)b. Key performance indikatorc. Maintenance data system (CMMS, ERP)d. Komptensi teknis (FMEA, 5W, RCA)e. Model management (TPM, RCM) 

Page 26: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Kumpulan Riset CMM

• Model Kematangan Kemampuan (capability maturity model) :Pengertian model kematangan kemampuan mengacu kepada suatu peta jalan atau kerangka kerja yang menjadi acuan, guna mencapai suatu tujuan, dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam dalam melakukan kegiatan pengembangan, tingkat kemampuan kematangan sistem bisa diukur melalui model ini. Ukuran kematangan ini bukan hanya sekedar program proses, meskipun dari sudut pandang informal, bisa dianggap demikian. Ukuran kematangan juga dapat dianggap sebagai suatu ukuran pengembangan sistem (sumber: Kim Caputo, 1999)

• Cara Pengukuran Kematangan– Continous Representation

• Marco Macchi and Luca Fumagalli, 2013 - “A maintenance maturity assessment method for the manufacturing industry”• Chemweno, Pintelon & Van Horenbeek, 2013 - “Asset maintenance maturity model as a structured guide to maintenance

process maturity”– Staged Representation:

• Archie Lockamy III and Kevin McCormack, 2008, “The development of a supply chain management process maturity model using the concepts of business process orientation”

• Bonnie S. Hauge & Bill A. Mercier, 2003 – “Reliability Centered Maintenance Maturity Level Roadmap”• Erling S. Andersen & Svein Arne Jessen, 2002 – “Project maturity in organisations”

• Skala Tingkat kematangan– Staged Representation

– Continuous Representation

Page 27: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Kumpulan Riset CMM … cont’d• Penentuan Key process area:

– Predifined (from best practice) process area:• SCM – mempergunakan SCOR Supply Chain Operation Reference Model; Archie Lockamy III & Kevin McCormack, 2004 • Software Development – CMMI• Maintenance Management - PAS 55 – 2008 ; Chemweno, Pintelon & van Horenbeek, 2013

– FGD / Deplhi / Community of Practice ; Cooke-Davies & Arzymanow, 2002– Previous Research; Marco Macchi & Luca Fumagalli, 2013

• Pembobotan masing-masing PA– Memiliki bobot yang sama

• Erling S. Andersen & Svein Arne Jessen, 2002– Diberikan pembobotan

• ANP - Chemweno, Pintelon & van Horenbeek, 2013 – “Asset maintenance maturity model as a structured guide to maintenance process maturity”

• Mekanisme Kuisioner:– pre-set maturity explanatin masing-masing tingkat

• Marco Macchi and Luca Fumagalli, 2013

• Terence J. Cooke-Davies & Andrew Arzymanow, 2002 - “The maturity of project mgmt in different industries”– Skala atau sejenisnya:

• Skala Likert 1 (poor) – 5 Kevin (excellent) ; McCormack & Marcelo Bronzo Ladeira, 2008-Supply chain maturity and performance in Brazil• Skala Likert 1-5, Chemweno, Pintelon & van Horenbeek, 2013• Skala 1 (disagree) – 6 (complety agree) Erling S. Andersen & Svein Arne Jessen, 2002

Page 28: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Kumpulan Riset CMM … cont’d

• Pengolahan Data & Hasil – CR – Continous Representation

• Bar Chart & Box Plot : Macchi & Fumagalli, 2013

• Konseptual Framework : Pintelon & Van Horenbeek, 2013

– SR – Staged Representation

• Spider/ Radar chart : Cooke-Davies & Arzymanow, 2002

Bonnie S. Hauge & Bill A. Mercier, 2003CMMI; SEI

Campbell, Jardine, & McGlynn, 2011

Page 29: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Contoh Maturity Assessment di Industri

ABS Consulting (Amerika)

MTS Indonesia

Page 30: Capability maturity model for maintenance planning of physical asset

Contoh Kuesioner Maturity