Cafe Coklat

26
café Presented by. PROPOSAL PENDIRIAN

Transcript of Cafe Coklat

Page 1: Cafe Coklat

café

Presented by.

P R O P O S A L P E N D I R I A N

Page 2: Cafe Coklat

2009

café

Page 3: Cafe Coklat

DAFTARISI ....

1. Latar Belakang .......................................................................................

2. Mengapa Café? ......................................................................................

3. Mengapa Coklat? ...................................................................................

4. Tujuan .....................................................................................................

5. Konsep Dasar .........................................................................................

6. Konsep Café ...........................................................................................

7. Segmentasi & Target Market ................................................................

8. Konsep Layanan .....................................................................................

9. Konsep Menu & Penyajian ....................................................................

10. Konsep Eksterior & Interior ...................................................................

11. Alternatif Nama ......................................................................................

12. Konsep Strategi Komunikasi ..................................................................

13. Program Kerja .........................................................................................

A. Persiapan ......................................................................................

B. Perencanaan Eksterior, Interior, & Elemen Estetika ..................

C. Perencanaan Manajemen Pengelolaan Usaha & Konsumen .....

D. Manajemen Pengelolaan Dapur/Kuliner .....................................

E. Pencarian & Perekrutan SDM .....................................................

F. Konsep Integrated Marketing Communication (IMC) .............

G. Strategi Komunikasi & Promosi .................................................

H. Evaluasi & Pengembangan Kegiatan .........................................

14. Jadwal Kegiatan .....................................................................................

15. Penutup ..................................................................................................

16. Prediksi Biaya .........................................................................................

17. AAP Group ..............................................................................................

18. Profil Penanggung Jawab ......................................................................

01

03

05

05

06

06

07

08

08

08

09

09

10

10

11

12

12

12

12

15

17

17

18

19

21

22

café

Lestude I Centre of Design Studies 00

Page 4: Cafe Coklat

Coklat memang merupakan makanan yang banyak

disukai oleh segala usia. Kandungan alkaloid-alkaloid

seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, memiliki

efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini

banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak.

Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah

normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.

Coklat juga mengandung antioksidan yang dapat

menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah

dan dalam segi psikis manusia, coklat dapat menimbulkan

perasaan rileks, dan juga sangat bermanfaat untuk

kecantikan. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak

mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan

bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan

anti oksidannyayang dapat mengurangi pembentukan

radikal bebas dalam tubuh. Akan tetapi kandungan gula

yang terdapat dalam coklat membuat coklat menjadi

makanan yang cukup hati-hati untuk dikonsumsi, karena

dapat meningkatkan berat badan, merusak gigi, atau

dapat menyebabkan diabetes.

Menilik dari sejarahnya, coklat sudah

diposisikan sebagai sajian yang istimewa.

Dalam buku “A Brief History of Chocolate,

Food of the Gods”, bangsa Athena menyatakan

bahwa coklat dikatakan sebagai makanan para

dewa.

MENGAPA COKLAT ?

Lestude I Centre of Design Studies 01

café

Page 5: Cafe Coklat

Lestude I Centre of Design Studies 02

Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku

Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya

meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami

daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi

sebagai minuman xocolâtl yang berarti minuman pahit.

Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk

alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara

menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini

setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah. Penyaji yang ahli dapat

membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa

ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter), namun terkadang

ditambahkan juga busa tambahan.

Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan

penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.

Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus

difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah

dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau

kokoa.

Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya

dimulai sekitar tahun 450-500 SM. Konon, konsumsi cokelat

dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu.

Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih

ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain.

Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah,

sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan

theobromin didalamnya.

café

Page 6: Cafe Coklat

Begitu banyak disosialisasikan manfaat

coklat bagi kesehatan dan kecantikan, serta

bagaimana menyajikan coklat untuk kesempatan

tertentu. Sehingga kita bisa melihat, bahwa harga

makanan, minuman, layanan kecantikan, dan

produk-produk coklat lainnya yang 'branded'

dikenakan biaya yang cukup mahal. Juga diperlakukan

dengan ritual yang berbeda dibandingkan dengan

jenis produk yang lainnya.

Lestude I Centre of Design Studies 03

Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa

Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka

yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao

(cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang.

Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan

sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga

seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga

tiga biji kokoa. Sementara tahun 1544 M, delegasi

Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi

istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya

minuman cokelat.(id.wikipedia.org)

Begitu juga dengan kondisi sekarang. Coklat

menjadi salah satu makanan, minuman, bingkisan,

bahkan menjadi sebuah produk monumental yang

sangat berharga baik secara psikologis maupun

ekonomis. Coklat sudah menjadi ikon gaya hidup

bagi kalangan tertentu.

Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900)

dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi

komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec

berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang

meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah

Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa.

Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa”

(theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa

digunakan dalam upacara-upacara keagamaan

dan sebagai hadiah.

café

Page 7: Cafe Coklat

Lestude I Centre of Design Studies 04

Kafe coklat? Mengapa tidak?

Di beberapa daerah, terutama di kota-kota

besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bogor,

Surabaya, dll kafe/rumah makan khusus coklat

sudah banyak didirikan. Tetapi bagaimana dengan

Solo?

Solo sudah dikenal sebagai kota kuliner;

dengan makanan tradisional seperti nasi liwet

sebagai ikonnya, akan tetapi tidak ada salahnya

juga apabila dikembangkan juga beragam makanan

lainnya yang bisa menjadi salah satu tujuan

wisatawan untuk mencari kenyamanan ketika

berkunjung di kota Solo.

Rumah makan/kafe coklat bisa menjadi daya

tarik luar biasa bagi pasar remaja dan keluarga.

Mengingat kemanfaatan dan rasanya, coklat bisa

dikonsumsi oleh semua usia, terutama dari

kalangan menengah dan atas.

Ruang makan di rumah, atau rumah makan/

restoran seringkali menjadi ikon keakraban bagi

sebuah keluarga atau sepasang kekasih. Karena

secara psikologis, meja makan merupakan media

efektif untuk akrab antar anggota keluarga atau

siapa pun yang duduk mengitarinya.

Dan itupun akan lebih berarti apabila di sana

terdapat fasilitas, layanan, menu, event, setting

lokasi, dll yang memang disiapkan untuk

menciptakan atmosfir keakraban itu.

Di sana pengunjung/pelanggan bisa dilayani,

diajak untuk 'hidup' sejenak di lingkungan sesuai

dengan konsep coklat, menikmati sajian coklat

dengan rasa dan penyajian yang berbeda.

MENGAPA CAFE ?

café

Page 8: Cafe Coklat

TUJUAN

1. Membuat sebuah tempat sedemikian rupa yang mampu

membangkitkan memori nostalgia.

2. Membuat sebuah tempat sedemikian rupa yang mampu

memberikan nuansa 'romantisme' coklat.

3. Membuat tempat yang 'hommy' setiap saat.

KONSEPDASAR

Lestude I Centre of Design Studies 05

Kafe dari bahasa Perancis café. Arti harafiahnya

sebetulnya adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian

menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum,

tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya.

Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana,

tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa

makan makanan ringan. Dengan ini, kafe berbeda

dengan warung.

A "café" can also refer to a small informal public

discussion. These are usually live events, and

often focus on starting an open conversation

on a particular topic. (id.wikipedia.org)

Dengan demikian, di dalam kafe sangat

memungkinkan untuk diselenggarakan acara-

acara yang bersifat kekeluargaan, keakraban,

nostalgia, romantisme, dan keceriaan.

Sehingga pengunjung akan mampu menikmati

sajian coklat sekaligus menikmati suasana

keakraban dan keceriaan yang diorganisir

dengan baik.

1. Menjadi tempat makan dan minum yang menyenangkan.

2. Menjadi tempat berkumpul dan bersenang-senang yang

nyaman.

café

Page 9: Cafe Coklat

KONSEP LAYANAN

Memberikan pelayanan sesuai dengan segmentasi/

target market.

KONSEP MENU & PENYAJIAN

1. Menu (sesuai segmentasi/target market)

2. Penyajian (sesuai segmentasi/target market)

3. Pelayanan (sesuai segmentasi/target market)

Lestude I Centre of Design Studies 06

KONSEP CAFE

Secara keseluruhan konsep café berorientasi pada

karakteristik segmentasi/target market, baik

eksterior, interior, menu, pelayanan, strategi

komunikasi (promosi & public relation).

KONSEP EKSTERIOR &INTERIOR

Usulan sarana prasarana & ruang :

Secara umum, ruang interior dan eksterior

berkonsep 'coklat'. Nuansa coklat diaplikasikan

ke semua elemen ruangan maupun elemen

estetikanya.

Terdapat ruangan yang berkonsep 'green area',

penuh dengan hijaunya tanaman, gemercik air,

dan bebas polusi, tetapi juga disediakan area

untuk para perokok.

café

Page 10: Cafe Coklat

Lestude I Centre of Design Studies 07

SEGMENTASI &TARGET MARKET

Geografi

Demografi

Psikografi

Behavioritis

Profesi

- SoloRaya/Subosukowonosraten

- Orang Solo yang berdomisili di luar Solo

- Tamu dari luar kota Solo

- Pendidikan : semua strata

- Status Sosial: terhormat, tokoh masyarakat

- Ekonomi: mapan, tanpa tanggungan, unlimited

- Ingin berkumpul dengan teman sebaya yang cocok.

- Ingin berkumpul dengan anggota keluarga.

- Ingin merayakan hari istimewa bersama orang-orang terdekatnya.

- Ingin menikmati romantisme bersama orang terkasihnya.

dll.

- Menjadikan coklat sebagai makanan/ minuman favoritnya.

- Menyukai kebersamaan dan suka berinteraksi dengan orang banyak.

- Menyukai keromantisan.

dll.

Semua profesi

café

Page 11: Cafe Coklat

PROGRAMKERJA

A. PERSIAPAN

1. Pertemuan & Brainstorming (dialog) dengan calon Pemilik Café

Pertemuan ini sangat penting karena untuk membicarakan berbagai

hal yang dianggap sebagai dasar menentukan arah, perspektif, paradigma,

dan positioning untuk diajadikan acuan perencanaan secara menyeluruh.

2. Riset

a. Perencanaan dan pembuatan instrumen riset

Berupa kegiatan pembuatan instrumen-instrumen riset sebagai

salah satu alat pencarian data yang antara lain untuk :

~ melihat potensi lahan, sarana dan parasarana fisik;

~ melihat potensi anggaran;

~ melihat potensi sumber daya manusia sebagai pengelola;

~ melihat potensi sumber daya manusia sebagai calon konsumen;

~ melihat kompetitor primer dan sekunder;

~ melihat potensi untuk menyusun menu;

~ melihat potensi untuk program pelayanan;

~ melihat potensi untuk program penyelenggaraan event-event;

~ melihat potensi untuk melihat supporting dari generasi muda;

~ dll

I. PEKERJAAN NON FISIK

café

Page 12: Cafe Coklat

Pelaksanaan riset meliputi riset

lapangan, data, narasumber, pandangan

mata, dll yang dilakukan sebagai

upaya pencarian data untuk

pendirian “Chocolate” Café.

b. Pelaksanaan riset

3. Analisis dan Rekomendasi

Dalam setiap bentuk usaha apapun, diperlukan sebuah perencanaan

strategis dalam mencapai tujuan usaha. Setiap usaha, baik itu yang sudah

berjalan maupun dalam tahap perencanaan, membutuhkan analisa dan

peluang yang akan berdampak pada kemajuan usaha di masa depan.

Hasil riset yang berupa laporan pengumpulan data-data lembaga sejenis

maupun kompetitor kemudian dianalisis menjadi analisis SWOT sebagai materi

pembanding yang lebih detail, akurat, dan komprehensif yang berhubungan

dengan kekuatan, kelemahan, tantangan yang selanjutnya digunakan sebagai

rekomendasi untuk membuat perencanaan dan perancangan yang tepat

mengena pada target sasaran dan sesuai dengan tujuan utama didirikannya

“Chocolate” Café.

Analisis ini berfungsi juga untuk menentukan program branding,

penentuan USP, Positioning, Institution Identity, untuk kemudian dijadikan

sebagai acuan konsep visual brandingnya.

Berupa kegiatan pembuatan perencanaan,

rancangan, dan sistem implementasi untuk :

~ Desain bangunan (indoor/outdoor)

dan fasilitasnya

~ Desain eksterior dan landscape

~ Desain sarana dan prasarana fisik

~ Desain elemen estetika

~ dll

B. PERENCANAAN EKSTERIOR, INTERIOR, & ELEMEN ESTETIKA

Lestude I Centre of Design Studies 08

café

Page 13: Cafe Coklat

C. PERENCANAAN MANAJEMEN PENGELOLAAN USAHA & KONSUMEN

Berupa kegiatan pembuata perencanaan,

rancangan, dan sistem implementasinya untuk :

~ Manajemen Pengelolaan Usaha

~ Manajemen Pengelolaan Konsumen

Proses perekrutan untuk membuat tim pengelola

yang terdiri atas karyawan tetap sebagai manajemen

pengelola, karyawan dapur, pelayanan, dan lain-lain

serta pengelolaan event.

Meliputi kegiatan :

~ Perencanaan Manajemen Organisasi

~ Proses Rekruitmen

~ Penyelenggaraan Pelatihan dan Simulasi

1. Pencarian & Penentuan Brand Strategy

Merupakan usaha mencari, mengolah, memilih alternatif sampai

dengan menetapkan brand strategy.

Brand dapat diartikan sebagai asal atau sumber dari suatu produk/

lembaga atau pembeda sebuah lembaga dari lembaga lainnya. Brand

ada untuk sebuah lembaga dengan menambahkan dimensi yang

menjadi pembeda dari lembaga-lembaga lain yang didesain untuk

D. MANAJEMEN PENGELOLAAN DAPUR/ KULINER

E. PENCARIAN DAN PEREKRUTAN SDM

F. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS (IMC)

Lestude I Centre of Design Studies 09

(bukan kapasitas Lestude)

memenuhi kebutuhan yang sama.

Dimensi pembeda tersebut dapat berupa tangible

benefits atau intangible benefits bagi konsumen. Dalam

menentukan atau merumuskan brand yang baik harus

mampu menawarkan keduanya.

Mem-branding-kan sebuah produk (dalam hal ini

“Chocolate” Café) berarti mengajari konsumen (penentu

keputusan dan target market lain yang menjadi target

sasaran) mengenai 'siapa' produk itu

café

Page 14: Cafe Coklat

2. Pencarian & Penentuan Positioning

Merupakan usaha mencari, mengolah,

memilih alternatif sampai dengan menetapkan

Positioning.

Positioning adalah melakukan sesuatu

bukan terhadap brand atau produk, tetapi

terhadap pikiran calon konsumen, yakni

bagaimana menempatkan brand tersebut

dibenak calon konsumen. Dalam melakukan

positioning ini sebaiknya para perencana dan

perancang “Chocolate” Café memahami betul

siapa target market yang dituju, dan bagaimana

mereka berperilaku.

Positioning harus diawali dengan segmenting

yang jelas dan targetting yang dinamis. Segmenting

adalah suatu strategi untuk memahami struktur

pasar. Targetting adalah bagaimana memilih,

menyeleksi dan menjangkau pasar.

Tujuan utama positioning adalah

memberitahukan kepada audience bahwa sebuah

brand berbeda dan lebih baik dari kompetitornya,

kemudian berusaha memperoleh sebuah posisi

dalam benak konsumen. Karena itu, brand positioning

selalu mengandung janji (brand promise) yang

harus diwujudkan melalui brand experience,

yang kemudian dapat membentuk atau lebih

memperkuat brand image.

sebenarnya (“Chocolate” Café) dan 'apa' makna

produk itu tersebut bagi konsumen. Selanjutnya,

brand mampu menjalankan fungsi-fungsinya dan

memberikan keuntungan bagi produsen dan

konsumen.

Dengan konsep branding yang matang

dan teraplikasi dengan baik diharapkan

nantinya, brand image dan brand awareness

“Chocolate” Café dapat tercapai dan akan

tertancap kuat sebagai café yang populer dan

menjadi pilihan bagi target sasarannya.

Lestude I Centre of Design Studies 10

café

Page 15: Cafe Coklat

3. Pencarian & penentuan USP

Merupakan usaha mencari, mengolah, memilih alternatif sampai dengan

menetapkan USP.

Konsep USP (Unique Selling Preposition) sendiri merupakan bagian

integral dalam konsep komunikasi pemasaran terpadu (IMC). USP ini nantinya

berorientasi pada upaya penonjolan keunikan (unique) dari lembaga yang

akan dirancang setelah dianalisis pembanding yang lebih jelas dengan

lembaga sejenis atau kompetitior.

Konsep ini menjadi sedemikian penting dalam model pemasaran

segmentasi, karena dengan keunikan yang dimiliki, sebuah usaha dalam hal

ini adalah “Chocolate” Café akan semakin memiliki nilai jual dan brand image

yang lebih baik disamping akan memperkuat positioning dari “Chocolate”

Café itu sendiri.

4. Perancangan Corporate Identity & Culture

Merupakan usaha mencari, mengolah, memilih

alternatif perancangan corporate identity and culture.

Dalam perancangan corporate identity and

culture hendaklah seorang perencana dan perancang

mampu mendiskripsikan corporate knowledge yang

sudah tersusun setelah usaha penentuan branding,

positioning, dan USP melalui market mapping

(pemetaan pasar) dan content analysis (riset).

Sehingga akan terjadi penyesuaian culture yang

telah ditetapkan untuk kemudian dijadikan sebagai

perancangan corporate identity agar semakin jelas

lagi unsur pembeda dan dijadikan ciri khas utama

yang berupa visual branding.

Corporate Identity adalah identitas

perusahaan yang berbentuk visual melalui

perencanaan dan perancangan konsep yang

matang berupa perancangan Logo perusahaan,

dan berbagai material promosi.

Sebagai seorang perencana dan

perancang “Chocolate” Café, harus mampu

menetapkan konsep visual branding yang

tepat dan mengena sasaran.

Lestude I Centre of Design Studies 11

café

Page 16: Cafe Coklat

~ Peralatan kantor/Stationary

~ Penandaan/Signed

~ Seragam karyawan/Uniform

~ Profil Perusahaan/Corporate Profile

~ Peralatan makan dan pelayanan

~ Merchandise

~ Media dan aktivitas Promosi/Media

and Promotion Activities

5. Perancangan Visual Branding dan aplikasinya

Konsep yang akan digunakan adalah

Integrated Marketing Communications (IMC),

yakni komunikasi terpadu menyangkut

pemahaman mengenai pasar dan hubungan

yang dimiliki oleh branding atau yang harus

dimilikinya.

Lestude I Centre of Design Studies 12

G. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PROMOSI

1. Strategi Komunikasi Pemasaran

“Konsep komunikasi terpadu yang efektif merupakan hasil dari suatu

proses pemikiran yang tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang

mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan, aspirasi-aspirasi dan sikap-sikap

kelompok sasaran/audiens”. (Tom Brannan)

Konsep Komunikasi terpadu menggunakan banyak pilihan/alternatif

strategi yang menggabungkannya sedemikian rupa, sehingga cakupan dan

frekuensi mereduksi sasaran/audiens dapat maksimal, dan mampu responsif

terhadap hasil/perkembangan persaingan.

Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi Penyusunan Konsep Strategi

Komunikasi, Konsep Periklanan & Promosi, dan Konsep Event selama pra

penyelenggaraan kegiatan, selama kegiatan berjalan, dan sistem evaluasi

dan pelaporan kegiatan untuk perancangan kegiatan tahun berikutnya.

2. Konsep Launching

Launching adalah proyek penting yang menentukan nasib perusahaan/

lembaga selanjutnya, apabila gagal ikut membawa dampak menurunnya citra

sebuah lembaga. Karena sebuah lembaga yang besar, seiring besar pula

café

Page 17: Cafe Coklat

tentunya masyarakat menaruh harapannya.

“Dalam konsep marketing launching akan lebih berbobot bila

diterjemahkan sebagai “melahirkan produk baru”. Mengapa disebut

“melahirkan”?, karena selama sembilan bulan lebih dilakukan persiapan

dalam kandungan untuk menyambut “kelahiran” bayi tersebut. Risiko

berupa rasa sakit dan taruhan nyawa sang ibu harus dihadapi dalam proses

tersebut. Tetapi kegembiraan setelah bayi lahir segera menghapus semua

rasa sakit yang dirasakan. Masa depan yang lebih baik tentulah merupakan

harapan semua ibu yang dalam usahanya untuk membesarkan anak”. (Kafi Kurnia)

Salah satu syarat penting dalam launching adalah bahwa

produk baru yang diluncurkan itu haruslah jauh lebih unggul

dan berbeda dibanding pesaing (stand out and differentiate).

Inilah mengapa sangat perlu adanya riset kompetitor dan

dicari juga segera ditentukan positioning dan USP-nya.

Konsep launching berisi sebuah perencanaan

menyeluruh, antara lain berupa target apa saja yang hendak

dicapai dalam kegiatan tersebut dan bagaimana

melaksanakannya. Pertama, merencanakan dan

mempersiapkan launching, mulai dari bagaimana bentuk

acaranya?, siapa pengisinya?, peralatan apa yang digunakan?,

siapa saja yang diundang?, bagaimana redaksional dan

desainnya?, media apa saja yang digunakan?. Kedua,

koordinasi yang maksimal untuk memastikan acara launching

berjalan seperti yang telah direncanakan dan bagaimanakah

memanfaatkan moment tersebut untuk interaksi dengan

tamu undangan. Ketiga, bagaimana menganalisis,

mengevaluasi sekaligus men “follow up” dari hasil acara

launching sebagai bahan untuk membuat strategi kegiatan

berikutnya.

Lestude I Centre of Design Studies 13

H. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN

Untuk pra aktifitas usaha di tahun pertama ini, evaluasi dilakukan selama

program berjalan, dan terutama setelah semua item program diselenggarakan,

dilakukan secara terprogram selama program berjalan, setiap tengah bulan,

dan akhir bulan mulai dari tahun pertama sampai tahun ke dua; terhadap

semua aspek dan jenis kegiatan yang dilakukan.

café

Page 18: Cafe Coklat

JADWAL KEGIATAN

Jenis Kegiatan Waktu

Nb. Untuk efisiensi waktu, sangat memungkinkan apabila implementasi beberapa kegiatan dilakukan/berjalan secara bersamaan.

1. Dialog dan Riset

2. Perencanaan Kegiatan

3. Persiapan fisik dan kelengkapannya

4. Evaluasi dan Pengembangan Kegiatan

3 bulan

6 bulan

6 bulan

Selama program berjalan

& di akhir implementasi

semua program

Lestude I Centre of Design Studies 14

II. PEKERJAAN FISIK

a. Eksterior & Landscape

b. Interior & Mebelair

c. Elemen Estetik

d. Poster Motivasi

e. Menu

f. dll

(dilakukan setelah proses kegiatan dialog dan risetselesai dilaksankan atau dilaksanakan dalam

kegiatan persiapan fisik dan kelengkapannya)

café

Page 19: Cafe Coklat

DAN AKHIRNYA ...

... sebuah coklat hanya akan memiliki sedikit makna

apabila dinikmati seorang diri.

Coklat memang diciptakan untuk dinikmati dalam suasana kebersamaan,

dengan orang-orang dekat atau yang kita cintai

dengan penuh kehangataan, keakraban, keceriaan, keromantisan ...

... dan apabila café ini bisa terealisasi,

akan memberikan nuansa berbeda

dalam hubungan pertemanan, kekeluargaan, percintaan, dll

sehingga akan memberikan kedalaman arti

dalam hubungan antar manusia.

Amin.

Surakarta, April 2009

Lestude I Centre of Design Studies 15

Penanggung jawab,

Drs. Ahmad Adib, M.Hum.

Ketua kegiatan,

Abdul Aziz Hendra Imawan, A.Md

café

Page 20: Cafe Coklat

PREDIKSI BIAYA (tahap pertama)

A. PERSIAPAN

B. PERENCANAAN EKSTERIOR, INTERIOR, & ELEMEN ESTETIKA

C. MANAJEMEN PENGELOLAAN USAHA & KONSUMEN

D. MANAJEMEN PENGELOLAAN DAPUR/KULINER

E. PENCARIAN DAN PEREKRUTAN SDM

F. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS

1. Pertemuan & Brainstorming (dialog) 2. Riset : a. Perencanaan & Pembuatan Istrumen Riset b. Pelaksanaan Riset 3. Analisis & Rekomendasi

Jumlah =

(belum termasuk hardware dan software)

(bukan kapasitas Lestude)

1. Perencanaan Manajemen Organisasi 2. Proses Rekruitmen 3. Penyelenggaraan Pelatihan & Simulasi

Jumlah =

1. Pencarian & Penentuan Brand Strategy 2. Pencarian & Penentuan Positioning 3. Pencarian & Penentuan USP 4. Perancangan Corporate Identity & Culture 5. Perancangan Visual Branding dan Aplikasinya Jumlah =

Rp 1.500.000,00

Rp 2.000.000,00Rp 5.000.000,00Rp 2.500.000,00

Rp 11.000.000,00

Rp 7.500.000,00

Rp 12.500.000,00

-

Rp 1.000.000,00Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 6.000.000,00

Rp 1.250.000,00Rp 1.250.000,00Rp 1.250.000,00Rp 1.250.000,00Rp 1.250.000,00

Rp 6.250.000,00

Lestude I Centre of Design Studies 16

café

Page 21: Cafe Coklat

G. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PROMOSI

H. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN

1. Strategi Komunikasi Pemasaran 2. Konsep Launching

Jumlah =

Rp 1.500.000,00Rp 1.500.000,00

Rp 3.000.000,00

Rp 2.000.000,00

UNTUK PERSIAPAN FISIK CAFE

Bila sarana prasarana fisik belum tersedia, kegiatan

yang diselenggarakan berupa perancangan desain

sarana dan prasarana fisik; meliputi fisik bangunan

(indoor/outdoor) dan fasilitasnya dan sarana

prasarana pendukungnya.

Bila sarana prasarana fisik sudah tersedia, kegiatan

yang diselenggarakan berupa analisa dan

rekomendasi atas ketersediaan fasilitas dan sarana

prasarana fisik yang ada beserta kelengkapannya

untuk disesuaikan dengan konsep dan aktivitas

penyelenggaraan program.

Total Pembiayaan :

A. PersiapanB. Perencanaan eksterior, interior, & elemen estetikaC. Manajemen pengelolaan usaha & konsumenD. Manajemen pengelolaan dapur/kulinerE. Pencarian dan perekrutan SDMF. Konsep Integrated Marketing Communications (IMC)G. Strategi komunikasi dan promosiH. Evaluasi dan pengembangan kegiatan

Jumlah =

NB. Penawaran awal ini masih bersifat tentatif, sehingga jumlah tersebut bisa dikurangi kegiatan yang belum/tidak disetujui atau mungkin akan dilaksanakan sendiri oleh calon pemilik “Mampir Ngombe” Café. Trimakasih.

(empat puluh delapan juta, dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Rp 11.000.000,00Rp 7.500.000,00Rp 12.500.000,00

-Rp 6.000.000,00Rp 6.250.000,00 Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 48.250.000,00

Keterangan :

Lestude I Centre of Design Studies 17

café

Page 22: Cafe Coklat

Lestude I Centre of Design Studies 18

café

Page 23: Cafe Coklat

Nama

Tempat/Tanggal Lahir

Alamat Kantor

Pendidikan

Kegiatan Sekarang

Pengalaman

Kerja

Drs. Ahmad Adib, M.Hum

Solo, 8 Juli 1965

Jl. Melati no. 7 (utara RS. Kasih Ibu)

Purwosari, Solo 57142

Telp. 0271.731656 // 081.825.1635

S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual, FSSR-UNS

S2 Program Studi Ilmu Sosial, UGM Yogyakarta

Minaut Indonesia, IPPM Jakarta

“Corporate Culture” Haroji Nonsie Consultant, Jakarta

Book Publishing Training, dari United States Information

System (USIS), Kedubes Amerika, Jakarta

Intensive Course Image Setter, PT. Kahardjaja Jakarta

Pre-pres & Printing Inhouse Training, Hedelberg,

PT. Paramont Jakarta

Pelatihan Food & Drink Traditional Packaging,

Deperindag & JICA, Jakarta

Training of Trainers (TOT) Entrepreneurship, DIKTI &

Ciputra Foundation, Jakarta

Sedang menempuh program doktoral/S3 di Fakulti

International Business Universiti Utara Malaysia (UUM)

Dosen tetap S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual &

D3 Deskomvis, FSSR-UNS

Dosen Tamu & Pembimbing Tugas Akhir, FSRD

Universitas Kristen PETRA Surabaya

Dosen Tamu, Program Studi Desain Produk Industri,

Fakultas Teknik & Perencanaan, ITS Surabaya

Anggota Tim Teknis Biro Perencanaan UNS Solo

Anggota Tim Humas & Kerjasama, UNS Solo

Direktur Lembaga Studi Desain (LeStuDe) Solo

Penanggungjawab Ahmad Adib & Partners di Solo

Ketua Yayasan Dolanan Anak Indonesia - Solo

Pemilik KADO ‘handmade traditional souvenir’ - Solo

Pemilik OJWALA Communication - Solo

Pemilik WATU IJO ‘clothing co.’ - Solo

1989 s/d 1990 Sebagai Koord, Promosi

Wyth Ayers Labolatories, Jakarta

:

:

:

:

:

:

PROFILPENANGGUNG JAWAB

Lestude I Centre of Design Studies 19

café

Page 24: Cafe Coklat

Pengalaman Proyek

Pengampu

Mata Kuliah

Klien

Sebagai Founder & Ketua Tim Perancang Kurikulum

Akademi Seni dan Desain (ASDI) Solo

Sebagai anggota tim Lembaga Pembinaan

Kewirausahaan (LPKWU), UNS Solo

Perancangan Visual Branding & Corporate Identity

UNS Solo

Sebagai Ketua Program D3 Deskomvis, UNS Solo.

Sebagai Tim Akreditasi S1 Deskomvis, UNS Solo.

Sebagai penanggung jawab Program Komputerisasi

Macintosh Desktop Publishing untuk Desain Perwajahan

pada Majalah Ekonomi Bisnis SWAsembada Jakarta.

Sebagai perencana dan pelaksana In House Magazine

“Semarak” Hotel Sheraton Solo.

Metodologi Desain (design method)

Perilaku Konsumen (consumer behavior)

Riset Pemasaran (marketing research)

Kewirausahaan (entrepreneurship)

Porto Folio (phortopholio)

Presentasi Desain (design presentation)

Tugas Akhir

Universitas Sebelas Maret - Solo

Institut Science & Teknologi Terapan Surabaya (iSTTS)

PT. Tiga Serangkai Inti Corpora - Solo

PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II - Surabaya

Yayasan Kesehatan Panti Kosala - Solo

Program Studi D3 DesKomVis UNS - Solo

Visi Media College - Solo

Lesehan “Pondok Laras” Kelapa Dua –Jakarta

“Griyo Kulo Group” - Kali Samin – Karang Pandan

“Serambi Merapi” Kaliurang - Jogjakarta

PT. Santri Bina Mulia - Solo

PT. Green Flora - Tangerang

Supermarket mainan “Planet Toys” - Jepara

Borneo International School of Design & Tecnology -

Balikpapan

Yayasan RENA ‘Barrier Free Tourism’ Indonesia - Solo

Surakarta, Maret 2009

:

:

:

1990 s/d 1994 Sebagai Redaktur Artistik di Majalah

Ekonomi & Bisnis SWA - Jakarta

1995 s/d 1998 Sebagai Kepala Divisi Percetakan

di PT. Tiga Serangkai Group Solo

1996 s/d 1997 Sebagai Pimpinan Perusahaan di

Majalah/LKS Anak Juara Solo

Lestude I Centre of Design Studies 20

café

Page 25: Cafe Coklat

café

Presented by.

Jl. Melati no.7(utara RS. Kasih Ibu)

Purwosari, Solo 571420271.731656081.825.1635

[email protected]

www.lestude.com

Page 26: Cafe Coklat

café

Presented by.

Jl. Melati no.7 (utara RS. Kasih Ibu) Purwosari, Solo 57142 | 0271.731656

www.lestude.com

café

Presented by.

Jl. Melati no.7 (utara RS. Kasih Ibu) Purwosari, Solo 57142 | 0271.731656

www.lestude.com