Business leadership: create value & make profit Bagi ... · orang untuk mengikuti arahannya. ......

4
NEWSLETTER SHARING IS POWER Mei, 2015 FREE FOR ALL KMERS KMPLUS Kmplus Optima @KMPlusOptima Business leadership: create value & make profit TABLE OF CONTENTS CHAPTER 1: HEADLINE BUSINESS LEADERSHIP: CREATE VALUE & MAKE PROFIT CHAPTER 3: LEADERSHIP CARTOON CHAPTER 2: LEADER VS MANAGER CHAPTER 4: KARAKTER UTAMA PEMIMPIN BISNIS B agi kebanyakan orang, yang pertama kali terlintas dalam benak keka mendengar islah bisnis adalah sebuah usaha menawarkan atau menjual barang atau jasa. Yang terlintas kemudian adalah usaha mandiri yang dijalankan oleh seseorang yang disebut sebagai pebisnis atau pengusaha. Dalam bahasa inggris, islah pengusaha seringkali disebut sebagai entrepreneur. Padahal, islah entrepreneur dak selalu mengacu kepada pemilik bisnis. Sebagai professional kita bisa berperan sebagai entrepreneur. Bagaimana bisa? Ini penjelasannya. Poin utama dalam bisnis adalah create value. No value, no business. Karena itu, hukum utama dalam bisnis adalah, apapun yang menciptakan nilai pas akan bertahan. Dan sebaliknya, apapun yang dak bisa menciptakan nilai dak akan bertahan. Proses penciptaan nilai dak terbatas pada kita sebagai pemilik bisnis. Akvitas tersebut dak hanya dimonopoli oleh pemilik bisnis. Sebagai seorang profesional, apalagi berada di jajaran manajemen, kita dituntut untuk berpikir bagaimana menciptakan nilai tambah sehingga bisa menggaet lebih banyak konsumen. Akvitas tersebut tentu sangat berguna, apalagi jika seorang pekerja memilik rencana pindah kuadran menjadi pemilik bisnis suatu saat nan. Kita bisa berlah menjadi seorang pemilik bisnis keka menjadi seorang pekera. Salah satu profesional atau lebih tepatnya birokrat yang dianggap sebagai entrepreneur nomor satu di dunia adalah Lee Kuan Yew. Mendiang Perdana Menteri Singapura ini dianggap sebagai entrepreneur yang tangguh. Padahal, sepanjang hidupnya Perdana Menteri Lee adalah seorang birokrat. Lee berhasil memberikan nilai bagi keberlangsungan SIngapura hingga menjadi negara yang mapan secara ekonomi. Cerita tersebut mempertegas bahwa karakter entrepreneur dak mutlak dimiliki oleh pemilik bisnis. Agar bisa sukses dalam karirnya, seorang pekerja juga dituntut untuk bisa memiliki karakter entrepreneur. Jika dikaitkan dengan leadership, maka Lee Kuan Yew merupakan role model bagi seorang business leadership. Dalam pengeran sederhana, business leadership adalah bentuk kepemimpinan, atau panutan dalam akvitas yang menghasilkan nilai, atau dalam bahasa bisnis disebut akvitas yang menghasilkan profit. Teori kepemimpinan sangat penng untuk dipahami oleh seorang pemimpin bisnis (business leadership). Dan tentu saja, mereka harus bisa menjadi role model bagi bawahannya dalam meraih tujuan utama semua organisasi bisnis, bagaimana menghasilkan profit. “Try not to become a man of success, but rather than try to become a man of value.” Albert Einstein Channel: kmplus

Transcript of Business leadership: create value & make profit Bagi ... · orang untuk mengikuti arahannya. ......

NEWSLETTERSHARING IS POWER

Mei, 2015FREE FOR ALL KM’ERS KMPLUS

Kmplus Optima @KMPlusOptima

Business leadership: create value & make profit

TABLE OF CONTENTSCHAPTER 1: HEADLINEBUSINESS LEADERSHIP: CREATE VALUE & MAKE PROFIT

CHAPTER 3: LEADERSHIP CARTOON

CHAPTER 2: LEADER VS MANAGER

CHAPTER 4: KARAKTER UTAMA PEMIMPIN BISNIS

Bagi kebanyakan orang, yang pertama kali terlintas dalam benak ketika mendengar

istilah bisnis adalah sebuah usaha menawarkan atau menjual barang atau jasa. Yang terlintas kemudian adalah usaha mandiri yang dijalankan oleh seseorang yang disebut sebagai pebisnis atau pengusaha.

Dalam bahasa inggris, istilah pengusaha seringkali disebut sebagai entrepreneur. Padahal, istilah entrepreneur tidak selalu mengacu kepada pemilik bisnis. Sebagai professional kita bisa berperan sebagai entrepreneur. Bagaimana bisa? Ini penjelasannya.

Poin utama dalam bisnis adalah create value. No value, no business. Karena itu, hukum utama dalam bisnis adalah, apapun yang menciptakan nilai pasti akan bertahan. Dan sebaliknya, apapun yang tidak bisa menciptakan nilai tidak akan bertahan.

Proses penciptaan nilai tidak terbatas pada kita sebagai pemilik bisnis. Aktivitas tersebut tidak hanya dimonopoli oleh pemilik bisnis. Sebagai seorang profesional, apalagi berada di jajaran manajemen, kita dituntut untuk berpikir bagaimana menciptakan nilai tambah sehingga bisa menggaet lebih banyak konsumen.

Aktivitas tersebut tentu sangat berguna, apalagi jika seorang pekerja memilik rencana pindah kuadran menjadi pemilik bisnis suatu saat nanti. Kita bisa berlatih menjadi seorang pemilik bisnis ketika menjadi seorang pekera.

Salah satu profesional atau lebih tepatnya birokrat yang

dianggap sebagai entrepreneur nomor satu di dunia adalah Lee Kuan Yew. Mendiang Perdana Menteri Singapura ini dianggap sebagai entrepreneur yang tangguh. Padahal, sepanjang hidupnya Perdana Menteri Lee adalah seorang birokrat. Lee berhasil memberikan nilai bagi keberlangsungan SIngapura hingga menjadi negara yang mapan secara ekonomi.

Cerita tersebut mempertegas bahwa karakter entrepreneur tidak mutlak dimiliki oleh pemilik bisnis. Agar bisa sukses dalam karirnya, seorang pekerja juga dituntut untuk bisa memiliki karakter entrepreneur.

Jika dikaitkan dengan leadership, maka Lee Kuan Yew merupakan role model bagi seorang business leadership. Dalam pengertian sederhana, business leadership adalah bentuk kepemimpinan, atau panutan dalam aktivitas yang menghasilkan nilai, atau dalam bahasa bisnis disebut aktivitas yang menghasilkan profit.

Teori kepemimpinan sangat penting untuk dipahami oleh seorang pemimpin bisnis (business leadership). Dan tentu saja, mereka harus bisa menjadi role model bagi bawahannya dalam meraih tujuan utama semua organisasi bisnis, bagaimana menghasilkan profit.

“Try not to become a man of success, but rather than

try to become a man of value.”

Albert Einstein

Channel: kmplus

KNOWLEDGE MANAGEMENTPublished by: KMPLUS

leader vs manager

Hampir semua orang menyepakati bahwa kemungkinan organisasi akan berhasil menjadi lebih

besar jika memiliki pemimpin yang hebat. Ibarat nahkoda, pemimpin yang hebat tahu persis kemana kapal diarahkan hingga mencapai tujuan.

Atau seperti seorang dokter, pemimpin bisnis yang hebat juga mampu mengidentifikasi ‘penyakit’ di dalam organsiasi secara akurat untuk memastikan efektivitas pengobatan. Pemimpin bisnis juga harus mampu mendiagnosa masalah, nilai-nilai yang ada dan aspirasi dari berbagai pihak, sambil mencari solusi yang efektif.

Business leadership dalam sebuah organisasi bisa disebut sebagai sebuah seni. ‘Keanggunan’ dalam memimpin menjadi daya tarik bagi mereka yang dipimpin. Hal ini yang menjadi pembeda antara manajer dengan pemimpin (leader). Menjadi manajer atau pemimpin merupakan pilihan.

Bahkan, Anda bisa saja menjadi keduanya atau sama sekali bukan keduanya. Perbedaan terbesar antara manajer dengan pemimpin terletak pada bagaimana mereka memotivasi orang.

Ketika mengeksekusi sebuah rencana, sebagai seorang manajer Anda akan fokus mengawasi hasil yang akan dicapai, mengevaluasi rencana tersebut dengan tujuan yang dicapai

dan memperbaiki penyimpangan yang muncul. Umumnya seorang manajer merupakan seorang pemimpin formal.

Ia memiliki kekuasaan formal dengan gaya kepemimpinan yang ‘kaku’, dimana bawahan menuruti perintah karena takut dikenakan hukuman. Manajer sangat terkait dengan fungsi ‘atasan’ dalam manajemen. Ia menjadi atasan dalam mengawal dan mengevaluasi proses-proses manajemen.

Sedangkan sebagai seorang leader, adalah orang yang fokus mengelola kekuatan orang lain dalam mengatasi rintangan dan mencapai tujuan. Ia

tidak terbatas memimpin dalam organisasi formal saja, melainkan juga organisasi informal.

Seorang dianggap layak menjadi pemimpin karena disegani dan memiliki wibawa akibat dari perilaku baik dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang pemimpin biasanya menjadi panutan bagi yang dipimpinnya. Melalui pengaruh dan karisma yang dimilikinya, ia mampu memotivasi orang untuk mengikuti arahannya.

Warren Bennis, penulis buku ‘One Becoming a Leader’ menyampaikan tiga perbedaan antara manajer dengan leader. Pertama, leader melakukan inovasi, sedangkan manajer mengelola. Seorang pemimpin memiliki ide-ide segar dan selalu berupaya

menggerakkan organisasi untuk terus melangkah. Sementara manajer, lebih fokus mengelola kondisi saat ini.

Kedua, leader menginspirasi sedangkan manajer bergantung pada kontrol.

Ketiga, leader bertanya ‘what’ dan ‘why’ sedangkan manajer bertanya ‘how’. Pemimpin lebih banyak bertanya apa dan mengapa ia harus melakukan tindakan-tindakan yang dilakukan. Seringkali, pertanyaan tersebut mengharuskannya menentang atasan.

Sedangkan manajer, bertugas mengajukan pertanyaan ‘bagaimana’ dan ‘kapan’ guna memastikan rencana

yang sesuai. Peter Drucker menulis bahwa

manajer menerima status quo dan lebih seperti tentara dalam militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini.

Meski secara konsep berbeda, baik manager maupun leader memiliki peran yang saling melengkapi. Dari tata bahasa, to manage berarti mengelola. Sedangkan to lead berarti memimpin. Dari arti literal tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang tidak bisa mengelola akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa

KNOWLEDGE MANAGEMENTPublished by: KMPLUS

leadership cartoon

memimpin akan gagal dalam aktivitas manajerialnya.

Lantas apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menjadi seorang pemimpin sekaligus manajer yang baik? Ingat, seorang pemimpin tidak lahir dalam satu malam. Tidak seperti membuat telur dadar yang bisa dibuat hanya dalam waktu beberapa menit, seorang pemimpin yang berkualitas lahir melalui sebuah proses ‘penempaan’ baik secara praktik maupun teori. Proses tersebut dapat menghasilkan strategi kepemimpinan yang sempurna dalam pengembangan bisnis.

Hal lain yang tidak kalah penting bagi pemimpin bisnis yang baik adalah adaptasi yang baik terhadap perkembangan serta kecerdasan emosional dalam menghadapi setiap persoalan yang muncul.

Kepemimpinan merupakan ‘seni’ menggerakkan orang lain sehingga mau bersama-sama bergerak untuk mencapai tujuan tertentu. Saat ini, dalam situasi global dan heterogenitas pekerja membuat tugas seorang pemimpin menjadi lebih menantang.

‘indefinable leadership quality’

KNOWLEDGE Management

Kmplus Optima @KMPlusOptima

www.kmplus.co.id

FREE FOR ALL KM’ERS PLEASE TAKE ONE

KMPLUS OPTIMA INTERNASIONALJL. Cawang Baru Tengah No. 48

Jakarta021-85917227 | 021-29360893

KMPlus Optima InternasionalKMPlus merupakan sebuah perusahaan konsultan Knowledge Management yang didirikan pada tahun 2005. Sejak awal berdiri, KMPlus memiliki komitmen untuk membantu meningkatkan kinerja individu dan organisasi melalui inovasi dan penerapan Knowledge Management secara efektif.

Dalam 10 tahun terakhir, KMPlus banyak bekerja sama dengan berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia dalam pengembangan SDM dan Knowledge Management. Disamping memberikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan, KMPlus juga memberikan jasa konsultasi mengenai penerapan Knowledge Management yang efektif di organisasi. KM yang efektif merupakan KM yang selaras dengan kebutuhan organisasi dalam meningkatkan kinerja, juga membangun motivasi karyawan untuk menjadi pekerja pengetahuan yang cerdas atau SMART Knowledge Worker.

Karakter utama bagi seorang pemimpin bisnis adalah memiliki rencana kerja

strategis yang jelas yang bisa dicapai dalam periode tertentu

Bicara profit, berarti bicara mengenai pelanggan. Karena itu, rencana kerja yang dibuat selalu mengacu kepada kebutuhan pelanggan. Seorang pemimpin bisnis selalu memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Mereka bisa menciptakan nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Sedikit bahasan mengenai perbedaan penting (important) dengan strategis (strategic). Penting berarti apa yang memang seharusnya kita lakukan. Jika ini tidak dilakukan, bisnis kita tidak akan berjalan. Ukuran sederhananya adalah tingkat urgency. Misalnya menjalankan SOP (Standard Operation Procedure) termasuk dalam aktivitas penting. Sedangkan strategis adalah kegiatan yang memberikan dampak yang besar. Ukurannya adalah dampak yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan.

Misalnya orang sakit. Penting baginya untuk berobat. Sementara aktivitas strategisnya, dia harus

Karakter utama pemimpin bisnisberolahraga. Dalam kenyatannya, seringkali yang strategis tidak dilakukan oleh orang yang sakit tersebut. Dia hanya berobat untuk kesembuhannya. Padahal, olahraga memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatannya.

Kembali kepada karakter utama seorang business leadership. Dalam membuat rencana kerja kita harus membuat skala prioritas. Kriteria priotitas bisa kita selaraskan dengan skala prioritas organisasi. Pada umumnya organisasi mendefinsikan kegiatan prioritas dengan mengacu kepada kualitas pekerjaan, kecepatan, ketepatan, dan efektivitas bagi bisnis organisasi.

Namun demikian, yang harus diperhatikan sebelum menyusun rencana kerja adalah kita harus terlebih dulu mendefinisikan tujuan yang akan dicapai. Plan without goal is nothing. Rencana kerja tanpa tujuan yang jelas menjadi sumir. Tujuan dibutuhkan agar kita bisa

mengetahui arah yang ingin dicapai. Bayangkan jika kita diminta

untuk menaiki pesawat terbang tanpa tujuan yang jelas. Apa yang akan terjadi? Disamping itu, tujuan juga membuat kita bisa mengukur efektivitas dari rencana kerja yang sudah kita buat.

Selanjutnya adalah eksekusi rencana kerja yang sudah dibuat. Result come from what you do, not from what you think or what you plan. Membuat rencana itu penting, akan tetapi hanya membuatnya saja tanpa dikerjakan tidak akan menghasilkan apa-apa.

So, make goal and plan, then action!

Channel: kmplus