BST Ulkus 2
-
Upload
dimasstito -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of BST Ulkus 2
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
1/37
BAB I
LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai
oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon
insulin secara relatif maupun absolut. Pada umumnya dikenal 2 tipe diabetes,
yaitu diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak tergantung
insulin).1
Diabetes melitus merupakan penyebab kematian ke dua belas di dunia.
Penyakit diabetes melitus dapat mengenai semua organ tubuh seperti otak
(stroke), ginjal (gagal ginjal), jantung, mata dan kaki (amstrong dan
a!rence). "alah satu komplikasi menahun dari diabetes melitus adalah ulkus
diabetikum. Pre#alensi penderita ulkus diabetikum di $" sebesar 1%&2' dan
angka mortalitas sebesar 1,* bagi penderita diiabetes melitus dan
merupakan sebab utama pera!atan penderita diabetes melitus dirumah sakit.
+lkus diabetikum pada penderita diabetes melitus merupakan komplikasi yang
berkaitan dengan morbiditas akibat komplikasi mikro#askuler dan
makro#askuler oleh karena diabetes melitus.2,
-omplikasi ulkus diabetikum menjadi alasan tersering ra!at inap pasien
diabetes melitus berjumlah 2% dari seluruh rujukan diabetes melitus di
amerika serikat dan inggris. Menurut nstitut /ational Diabetes dan Penyakit
Pencernaan dan 0injal, 1*.'''.''' penduduk $merika diperkirakan diketahui
menderita diabetes, dan jutaan lainnya yang dianggap beresiko terkena
penyakit itu. Di antara pasien dengan diabetes, 1% menjadi ulkus kaki, dan
12&2 dari indi#idu dengan ulkus kaki memerlukan amputasi. "etiap tahun
sekitar % dari penderita diabetes dapat menjadi ulkus diabetikum dan 1
memerlukan amputasi. ahkan tingkat kekambuhan dalam populasi pasien
adalah ** dan laju amputasi naik sampai 12. "etengah dari semua
amputasi nontraumatic adalah akibat komplikasi ulkus diabetikum.%
1
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
2/37
Pengelolaan ulkus diabetikum mencakup pengendalian glukosa darah,
debridemen atau membuang jaringan yang rusak, pemberian antibiotik dan
obat&obat #askularisasi serta amputasi.
2
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
3/37
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
• /ama 3n. "
• +mur % tahun
• $lamat /galiyan, "emarang
• $gama slam
• "tatus Menikah
• /o 4M 12&51&66
•
3anggal masuk 2&7&2'1*
Pasien bangsal $nggrek
II. ANAMNESIS
$namnesa dilakukan secara autoanamnesa tanggal 2 maret 2'1* jam
1.'' 8 di 4uang $nggreak 4"+D 3ugurejo.
-eluhan utama uka pada kaki kanan
"ejak 91 minggu sebelum masuk rumah sakit kaki kanan pasien terkena
paku. $!alnya berupa luka kecil kemudian setelah 7 hari, luka berisi nanah
dan berbau. uka kemudian makin lama makin melebar hingga berukuruan
seperti sekarang. /yeri (:), panas (&), bengkak (&), kemerahan (:), nanah
(:). Demam (&), ri!ayat demam (&) nyeri kepala (&),sesak (&), /yeri dada (&),
Mual (&), Muntah (&), /yeri ulu hati (&), /afsu makan biasa, pasien sering
merasa lapar meski baru makan beberapa jam yang lalu, pasien sering
merasa lemah dan merasa cepat haus, $- (:) pada malam hari 7 6, $
(:) dalam batas normal. Pasien mengaku memiliki sakit gula sejak 2 tahun
ini, dan tidak terkontrol dengan baik.
4PD 1. 4i!ayat darah tinggi disangkal
2. 4i!ayat kencing manis diakui
7. 4i!ayat penyakit jantung disangkal
. 4i!ayat penyakit ginjal disangkal
%. 4i!ayat sakit serupa diakui
4P-
1. 4i!ayat keluhan yang sama disangkal
3
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
4/37
2. 4i!ayat asma disangkal
7. 4i!ayat darah tinggi disangkal
. 4i!ayat kencing manis disangkal
4i!ayat "osial ;konomi
iaya kesehatan menggunakan asuransi P&)B konjungti#a anemis (&>&),
konjungti#a hiperemis (&>&), ikterik (&>&)B reflek
cahaya direk (:>:)B reflek cahaya indirek (:>:)B
edem palpebra (&>&)B pupil isokor 2,%mm> 2,%mm.
Hidung /afas cuping (&), deformitas (&), sekret (&)
Telinga "erumen (&>&), nyeri mastoid (&>&), /yeri tragus (&>),
sekret (&>&)
Mulut embab (&), sianosis (&), lidah kotor (&),
4
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
5/37
stomatitis (&), hiperemis (&), karies gigi (&).
Lehe imfonodi (&), pembesaran tiroid (&),
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
6/37
Pulmo
De"ta Sini#ta
Depan
nspeksi
Palpasi
Perkusi
$uskultasi
8arna sama dengan
!arna sekitar, simetris
statis C dinamis,
retraksi (&).
"tem fremitus tidak
dilakukan
"onor seluruh lapang
paru.
"D paru #esikuler (:),
suara tambahan paru
!heeAing (&), ronki (&).
8arna sama dengan
!arna sekitar, simetris
statis C dinamis,
retraksi (&).
"tem fremitus normal
kanan kiri.
"onor seluruh lapang
paru.
"D paru #esikuler (:),
suara tambahan paru
!heeAing (&), ronki (&).
Bela$ang
nspeksi
Palpasi
Perkusi
$uskultasi
3ampak normal.
"tem fremitus kanan kiri.
"onor seluruh lapang
paru.
"D paru #esikuler (:),
suara tambahan paru
!heeAing (&), ronki (&).
3ampak normal.
"tem fremitus kanan kiri.
"onor seluruh lapang
paru.
"D paru #esikuler (:),
suara tambahan paru
!heeAing (&), ronki (&).
A%d!&en
nspeksi Dinding abdomen datar, massa (&), !arna kulit sama
dengan !arna kulit sekitar
$uskultasi ising usus (:) normal (1%6>menit)
Perkusi timpani seluruh lapangan abdomen, pekak hepar (&),
ascites (&)
Palpasi /yeri tekan (&), hepar tidak teraba, lien tidak teraba.
STATUS LOKALIS
6
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
7/37
;kstremitas inferior
a. nspeksi
3erdapat 2 luka pada kaki kanan. (1) panjang 9 cm , lebar 9 7 cm
kedalaman 9 1 cm, batas tegas, tepi tidak rata, daerah dalam garis luka
meliputi darah, pus dan jaringan nekrotik dengan dasar luka lapisan
dermis, daerah sekitar luka, kemerahan (:), kebiruan (&), edem (&). (2)
panjang 9 7 cm , lebar 9 1 cm kedalaman 9 ',% cm, batas tegas, tepi
tidak rata, daerah dalam garis luka meliputi darah, pus dan jaringan
nekrotik dengan dasar luka lapisan dermis, daerah sekitar luka,
kemerahan (:), kebiruan (&), edem (&) b. Palpasi
Perabaan hangat (:), nyeri tekan (&)
Pulsasi arteri dorsalis pedis (D) kesan E, arteri tibialis posterior (D)
(:), arteri poplitea (D) (:)
"ensibilitas
7
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
8/37
/yeri 4aba "uhu
-anan tidak baik aik baik
-iri aik aik baik 0ambar (1) 0ambar (2)
I'. PEMERIKSAAN PENUN(ANG
?asil pemeriksaan darah lengkap tgl 2 Maret 2'1 *
+sulan pemeriksaan glukosa puasa, glukosa 2 jam PP, ?b$1c, profil lipid
(kolesterol total, ?D, D, trigliserid)
8
?asil "atuan ?arga normal
eukosit ? 1F.2F 1'7>u
7,*&11
;ritrosit 7.7 1'*>u
7,5&%,2
?emoglobin F.7 g>dl 17,&1,7
?ematokrit 2*.*' g>dl '&%2
M@= 5'.*' Gl 5'&1''
M@? 25.2' Pg 2*&7
M@?@ 7% g>dl 72&7*
3rombosit 7F* 1'7>u
1%'&'
0lukosa se!aktu ? 2F7 mg>d *'&1''
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
9/37
'. RESUME
$namnessa PG P.Penunjang
& uka pada kaki
kanan semakin
lama semakin
membesar tidak
disertai nyeri,
disertai nanah,
darah, adan
berbau.
;kstremitas inferior
a. nspeksi
& uka ( cm, 7 cm, 1 cm)
& uka (7 cm, 1 cm, ',% cm)
& Pus (:), jaringan nekrotik (:)
b. palpasi
& Perubahan suhu (hangat) (:)
& $rteri dorsais pedis E (:)
& 0D" 2F7
'I. Diagn!#i# %anding
& +lkus diabetik
& +lkus tropis
'II. DIAGNOSIS KER(A
& +lkus diabetikum pedis dekstra
'III. INISIAL PLAN
IP Tatala$#ana
& 3erapi cairan infus 4 2' tpm
& $ntibiotik (njeksi @efota6im 261 gr =)
& $nalgetik (njeksi -etorolac 1 amp =)
& H?H ( Metformin %'' mg 2 6 1 per oral)
& -onsul ke dokter spesialis bedah untuk dilakukan debridemen.
& -onsul ke dokter spesialis interna untuk tatalaksana lebih lanjut
gula darah pasien.
IP M!nit!ing
-eadaan umum, tanda #ital, perbaikan tanda dan gejala, pola
makan, hasil pemeriksaan penunjang, kondisi luka.
IP Edu$a#i
a. Memberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit
pasien.
%. Memberi tahu kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan (Hperatif)
). $njurkan untuk mengubah gaya hidup pola makan teratur (diet),
olahraga teratur, minum obat gula teratur dan kontrol rutin.
9
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
10/37
d. Menjelaskan kemungkinan perjalanan penyakit pasien dan
prognosisnya.
I*. PROGNOSIS
1. Iuo ad #itam dubia ad bonam
2. Iuo ad sanam dubia ad bonam
7. Iuo ad Gungsionam dubia ad bonam
10
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
11/37
BAB III
TIN(AUAN PUSTAKA
A. DIABETES MELITUS
+. DEFINISI,
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolis pada endokrin akibat
defek dalam sekresi dan kerja insulin atau keduanya sehingga, terjadi
defisiensi insulin relatif atau absolut dimana tubuh mengeluarkan terlalu
sedikit insulin atau insulin yang dikeluarkan resisten sehingga
mengakibatkan kelainan metabolisme kronis berupa hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yangmenimbulkan komplikasi kronik pada sistem tubuh.
nsulin adalah hormon yang disekresi oleh pankreas. Pankreas
merupakan organyang letaknya di belakang lambung dan memiliki fungsi
memproduksi enAim&enAim pencernaan dan hormon. nsulin memegang
peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat,
yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel dan digunakan sebagai
bahan bakar. nsulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka
pintu masuknya glukosa ke dalam sel, yang kemudian di dalam sel
tersebut glukosa akan dimetabolisme menjadi tenaga. ila insulin tidak
ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke sel, yang mengakibatkan
glukosa tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar
glukosa di dalam darah meningkat. -etika karbohidrat diserap dari usus
halus ke dalam darah, pankreas akan terangsang untuk melepaskan
insulin secara proposial. -ebanyakan sel tubuh memiliki reseptor insulin
yang mengikat insulin yang beredar dalam tubuh. Dengan adanya
reseptor insulin tersebut, sel&sel dapat menyerap glukosa dari aliran darah
ke dalam sel. "el memanfaatkan glukosa dan nutrisi lainnya sebagai
energi.
-. ANATOMI PANKREAS,
Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada
epigastrium dan kuadran kiri atas. "trukturnya lunak, berlobulus, dan
terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
11
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_metabolis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_metabolis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_metabolis&action=edit&redlink=1
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
12/37
sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya
yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.
0ambar 7.1. $natomi pankreas
a. Bagian Pan)ea#
Pancreas dapat dibagi dalam
1) Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di
dalam bagian cekung duodenum. "ebagian caput meluas ke
kiri di belakang arteria san #ena mesenterica superior serta
dinamakan Processus +ncinatus.
2) Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil
dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. @ollum
pancreatis terletak di depan pangkal #ena portae hepatis dan
tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari
aorta
7) Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis
tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
) Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum
lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
%. Hu%ungan
12
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
13/37
1) Ke anterior: Dari kanan ke kiri colon trans#ersum dan perlekatan
mesocolon trans#ersum, bursa omentalis, dan gaster
2) Ke posterior: Dari kanan ke kiri ductus choledochus, #ena
portae hepatis dan #ena lienalis, #ena ca#a inferior, aorta, pangkal
arteria mesenterica superior, musculus psoas major sinistra,
glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.
). 'a#$ulai#a#i
1) Arteriae
• a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis)
• a.pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica
cranialis)
• a.pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior
cabang a.lienalis.
2) Venae
=enae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke
sistem porta
d. Alian Li&ati$
-elenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi
kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe nodi ke
limfe coeliaci dan mesenterica superior.
e. Ine/a#i
erasal dari serabut&serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan
parasimpatis (#agus)
. Du)tu# Pan)eati)u#
1) Ductus Pancreaticus Mayor ( Wirsungi )
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke
caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini
bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya
bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni
mayor #ateri. -adang&kadang muara ductus pancreaticus di
duodenum terpisah dari ductus choledochus.
2) Ductus Pancreaticus Minor ( Santorini)
13
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
14/37
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan
kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus
pancreaticus pada papilla duodeni minor.
0. PATOGENESIS,
Diabetes melitus disebabkan oleh kekurangan insulin secara relatif
maupun absolut. Defisiensi insulin dapat terjadi melalui tiga jalan, yaitu
a. 4usaknya sel&sel J pankreas karena pengaruh dari luar (#irus,
Aat kimia tertentu)
b. Penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas
c. -erusakan reseptor insulin di jaringan perifer
$pabila di dalam tubuh terjadi kekurangan insulin maka dapat
mengakibatkan
a. Menurunnya transport glukosa melalui membran sel, keadaan
ini mengakibatkan sel&sel kekurangan makanan sehingga
meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Manifestasi
yang muncul adalah penderita DM selalu meras lapar atau nafsu
makan meningkat (polifagia).
b. Menurunnya glikogenesis dimana pembentukan glikogen dalam
hati dan otot terganggu.
c. Meninggkatnya pembentukan glikolisis dan glukoneogenesis,
karena proes ini disertai nafsu makan meningkat sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya hiperglikemia.
0ejala klasik diabetes adalah rasa haus yang berlebihan
( polidipsia), sering kencing terutama malam hari ( poliuria), banyak
makan ( polifagia), serta berat badan yang turun dengan cepat. Di
samping itu terdapat beberapa keluhan lain yaitu ada keluhan lemah,
kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat lapar, gatal&gatal, penglihatan
jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh dan pada ibu&ibu
sering melahirkan bayi di atas empat kilogram. -adang&kadang ada
pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan, mereka
mengetahui adanya diabetes karena pada saat periksa kesehatan
ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi.
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Polidipsiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polifagiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polidipsiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polifagia
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
15/37
-adar gula dalam darah meninggi ke tingkat pada saat jumlah
glukosa yang difiltrasi oleh sel&sel tubulus untuk di reabsorbsi melebihi
kapasitas, glukosa akan muncul di urin (glukosuria). 0lukosa di urin
menimbulkan efek osmotik yang menarik air bersamanya, menimbulkan
diuresis osmotik yang ditandai oleh sering berkemih terutama dimalam
hari (poliuria) (1'). @airan yang berlebihan yang keluar menimbulkan
dehidrasi yang pada gilirannya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi
perifer karena darah turun mencolok. "el&sel kehilangan air karena tubuh
mengalami dehidrasi akibat perpindahan osmotik air dalam sel ke cairan
ekstrasel, sehingga tubuh mengkompensasi dehidrasi dengan rasa haus
berlebihan sehingga penderita banyak minum (polidipsia).
0lukosa sangat diperlukan oleh sel untuk metabolisme sel itu
sendiri, !alaupun glukosa dalam sel menurun sel tetap melakukan
metabolisme sehingga tubuh berusa meningkatkan kadar glukosa dengan
meningkatnya nafsu makan (polifagi). $kan tetapi !alaupun terjadi
peningkatan makanan, berat tubuh turun secara progresif akibat efek
defisiensi insulin pada metabolisme lemak dan protein. "intesis
trigliserida menurun saat lipolisis meningkat, sehingga terjadi mobilisasi
besar&besaran asam lemak dari simpanan trigliserida. Peningkatan asam
lemak dalam darah sebagian besar digunakan oleh sel sebagai sumber
energi alternatif. Pada metabolisme protein juga mengalami gangguan
karena terjadi defisiensi insulin sehingga terjadi penguraian protein
secara besar&besaran sehingga terjadi penurunan berat badan.
-riteria diagnostik DM menurut $D$ tahun 2''
a. 0ejala klasik DM dengan glukosa darah se!aktu K 2'' mg>dl
(11,1 mmol>).
b. -adar glukosa darah puasa K 12* mg>dl (.' mmol>). Puasa
adalah pasien tidak mendapat asupan kalori sedikitnya 5 jam
c. -adar glukosa darah 2 jam PP L2'' mg>dl (11,1 mmol>).
330H dilakukan dengan standar 8?H, menggunakan beban
glukosa yang setara dengan % gr glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air.
15
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
16/37
$pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau
DM maka dapat digolongkan ke dalam kelompok 303 atau
0D3P tergantung hasil yang diperoleh.
303 0lukosa darah plasma setelah beban antara 1'&1F'
mg>dl
0D3P 0lukosa darah puasa antara 1''&12% mg>dl.
1. KLASIFIKASI DIABETES MELITUS+
-lasifikasi DM menurut American Diabetes Association (1FF)
sesuai anjuran Perkumpulan ;ndokrinologi ndonesia (P;4-;/)
adalah
a. Diabetes tipe Insulin Dependent Diabetes Mellitus (DDM) adalahdiabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam
sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau&
pulau angerhans pankreas. DDM dapat diderita oleh anak&anak
maupun orang de!asa.
b. Diabetes tipe Diabetes melitus tidak tergantung insulin ( on
Insulin DependentDiabetes Mellitus /DDMN), terjadi akibat
penurunan sensiti#itas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat
penurunan jumlah produksi insulin
c. Diabetes melitus tipe lain
3erjadi pada pasien yang mempunyai kelainan spesifik yaitu kelainan
genetik pada fungsi sel beta, endokrinopati (sindrom cushing,
akromegali), penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta
( dilantin), penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (J&
adrenergik) dan sindrom klineferteOs.
d. Diabetes Melitus 0estasional (!estasional Diabetes Mellitus 0DMN)
3erjadi pada !anita yang tidak menderita diabetes sebelum
kehamilannya. ?iperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi
hormon&hormon plasenta. "esudah melahirkan bayi, kadar glukosa
darah pada !anita yang menderita diabetes gestasional akan kembali
normal.
2. KOMPLIKASI,
a. KOMPLIKASI AKUT
+3 4eaksi ?ipoglikemia
16
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau-pulau_Langerhans&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau-pulau_Langerhans&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau-pulau_Langerhans&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau-pulau_Langerhans&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
17/37
4eaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh
kekurangan glukosa, dengan tanda&tanda rasa lapar, gemetar,
keringat dingin, pusing.
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
18/37
a!al dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering
kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak&
anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat (-ussmaul) karena
tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. au nafas
penderita tercium seperti bau aseton. Derajat kesadaran pasien
dapat dijumpai mulai komposmentis, delirium atau depresi sampai
koma.
%. KOMPLIKASI KRONIS
-omplikasi kronis terjadi pada semua pembuluh darah adalah
seluruh bagian tubuh yang disebut sebagi angiopati diabeti .-omplikasi kronis tersebut antara lain
1) Mikro#askuler
-omplikasi mikro#askuler adalah komplikasi pada pembuluh
darah kecil, diantaranya 4etinopati diabetika, yaitu kerusakan
mata seperti katarak dan glukoma atau meningkatnya tekanan pada
bola mata. entuk kerusakan yang paling sering terjadi adalah
bentuk retinopati yang dapat menyebabkan kebutaan.
/efropati diabetika, yaitu gangguan ginjal yang diakibatkan karena
penderita menderita diabetes dalam !aktu yang cukup lama.
2) Makro#askuler
-omplikasi makro#askuler adalah komplikasi yang mengenai
pembuluh darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan
atherosklerosis. $kibat atherosklerosis antara lain timbul penyakit
jantung koroner, hipertensi, stroke, dan gangren pada kaki.
7) /europati diabetika
/europati diabetika yaitu gangguan sistem syaraf pada penderita
DM. ndera perasa pada kaki dan tangan berkurang disertai dengan
kesemutan, perasaan baal atau tebal serta perasaan seperti terbakar,
Mudah timbul luka yang sukar sembuh, "istem imun menurun
sehingga rentan terjadinya infeksi
B. ANATOMI KULIT
-ulit dibagi menjadi tiga bagian
a. "uperfisialis atau epidermis
18
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
19/37
Pada lapisan ini terdapat beberapa lapisan yang menyusun epidermis
yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum dan stratum
germinati#um.
b. apisan dermis
$dalah lapisan dibaa!ah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada
epidermis. apisan ini terdiri atas pars papilare yang berisi ujung serabut
saraf dan pembuluh darah dan pars retikulare yang terletak diba!ah pars
papilare dimana pada pars retikulare berisi serabut kolagen, elastik dan
retikulin.
c. apisan subkutis
3erdiri atas jaringan ikat longgar yang berisi sel&sel lemak.apisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak
lemak. Merupakan jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan
setruktur internal seperti otot dan tulang.
0ambar 7.2. $natomi kulit 0ambar 7.7. +lkus
4. ULKUS DIABETIKUM5
+lkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir disertai
kematian jaringan yang luas dan in#asif kuman saprofit. +lkus diabetikum
adalah salah satu komplikasi kronik DM berupa luka terbuka pada permukaan
kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat.
Pada pasien dengan ulkus diabetikum akibat mikroangiopatik disebut juga
gangren panas karena !alaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan
terasa hangat oleh peradangan, dan biasanya teraba pulsasi arteri di bagian
distal. iasanya terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki. Proses
makroangiopati menyebabkan sumbatan pembuluh darah Proses
19
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
20/37
makroangiopati menyebabkan sumbatan pembuluh darah yang akan
memberikan gejala klinis % P, yaitu
Pain (nyeri).
Paleness (kepucatan)
Parest"esia (parestesia dan kesemutan).
Pulselessness (denyut nadi hilang).
Paralysis (lumpuh).
Menurut berat ringannya lesi, kelainan ulkus diabetikum dibagi menjadi
enam derajat menurut Wagner , yaitu(12)
• Derajat ' tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
disertai dengan kelainan bentuk kaki Rcla#$callusR
• Derajat ulkus superficial terbatas pada kulit
• Derajat ulkus dalam, menembus tendon atau tulang
• Derajat abses dalam dengan atau tanpa osteomilitas
• Derajat = ulkus pada jari kaki atau bagian distal kaki atau tanpa selulitas
• Derajat = gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
+. PATOFISIOLOGI ULKUS DIABETIKUM
0
0angguan #askuler pada pasien DM merupakan salah satu penyebab
ulkus diabetikum. Pada gangguan #askuler terjadi iskemik. -eadaan
tersebut di samping menjadi penyebab terjadinya ulkus juga mempersulit
proses penyembuhan ulkus kaki dan mempermudah timbulnya infeksi.
skemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekurangan
darah dalam jaringan sehingga kekurangan oksigen(1). 0angguan tersebut
terjadi melalui dua proses yaitu
a. MakroangiopatiMakroangiopati yang terjadi berupa penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah ukuran sedang maupun besar
menyebabkan iskemi dan ulkus. Dengan adanya DM proses
sterosklerosis berlangsung cepat dan lebih berat dengan keterlibatan
pembuuh darah multiple. $terosklerosis biasanya pro6imal namun sering
berhubungan dengan oklusi arteri distal pada lutut, terutama arteri tibialis
posterior dan anterior, peronealis, metatarsalis, serta arteri digitalis.
%. Mikroangiopati.
20
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
21/37
Mikroangiopati berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh
darah perifer, sering terjadi pada tungkai ba!ah terutama kaki, akibat
perfusi jaringan bagian distal dari tungkai berkurang kemudian timbul
ulkus kaki diabetika. Proses mikroangiopati darah menjadikan sirkulasi
jaringan menurun yang ditandai oleh hilang atau berkurangnya denyut
nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi dingin,
atrofi dan kuku menebal. -elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan
sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau
tungkai.
"elain proses diatas pada penderita DM terjadi peningkatan ?b$1c
eritrosit yang menyebabkan deformabilitas eritrosit dan pelepasan
oksigen di jaringan oleh eritrosit terganggu, sehingga terjadi
penyumbatan yang mengganggu sirkulasi jaringan dan kekurangan
oksigen mengakibatkan kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus.
Peningkatan kadar fibrinogen dan bertambahnya akti#itas trombosit
mengakibatkan tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi
darah menjadi lambat dan memudahkan terbentuknya trombosit pada
dinding pembuluh darah yang akan mengganggu sirkulasi darah.
Patofisiologi pada tingkat biomolekuler menyebabkan neuropati
perifer, penyakit #askuler perifer dan penurunan sistem imunitas yang
berakibat terganggunya proses penyembuhan luka. /europati perifer
pada penyakit DM dapat menimbulkan kerusakan pada serabut motorik,
sensoris dan autonom. -erusakan serabut motoris dapat menimbulkan
kelemahan otot, atrofi otot, deformitas (hammer toes, cla! toes, pes
ca#us, pes planus, halgus #algus, kontraktur tendon $chilles) dan
bersama dengan adanya neuropati memudahkan terbentuknya kalus.
-erusakan serabut sensoris yang terjadi akibat rusaknya serabut mielin
mengakibatkan penurunan sensasi nyeri sehingga memudahkan
terjadinya ulkus kaki. "elain itu pada hiperglikemia terjadi defek
metabolism pada sel sch!an sehingga konduksi implus terganggu. -aki
yang tidak berasa akan berbahaya karena bila menginjak benda tajam
tidak akan dirasa padahal telah timbul luka, ditambah dengan mudahnya
21
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
22/37
terjadi infeksi. -erusakan serabut autonom yang terjadi akibat dener#asi
simpatik menimbulkan kulit kering (anhidrosis) dan terbentuknya fisura
kulit dan edema kaki.
P!#e# te%entu$n6a ul$u#
0ambar 7.. Proses terbentuknya ulkus
+lkus diabetikum terdiri dari ka#itas sentral biasanya lebih besar
dibanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal.
Pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek
terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai #askuler. Dengan
adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang
mengalami beban terbesar. /europati sensoris perifer memungkinkan
terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringandiba!ah area kalus. "elanjutnya terbentuk ka#itas yang membesar dan
akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. $danya
iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi.
Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini.
-adar gula dalam darah yang meningkat menjadikan tempat
perkembangan bakteri ditambah dengan gangguan pada fungsi imun
sehingga bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan
sekitarnya.
22
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
23/37
Diabetes
Neuro pati
Neuro patisomatik
Pain sensatinon↓ proprioseptive↓
tot !ipotropi
Masala! ortope"i#imitie" $o
%
lantar pressure&
23
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
24/37
0ambar 7.%. path!ay
-. DIAGNOSIS1
a. ANAMNESIS 7 GE(ALA KLINIK
$namnesa yang dilakukan merupakan tahap a!al dari
pengumpulan data yang diperlukan dalam menge#aluai dan
mengidentifikasi sebuah penyakit. Pada anamnesa yang sangat penting
adalah mengetahui apakah pasien mempunyai ri!ayat DM sejak lama.
0ejala&gejala neuropatik diabetik yang sering ditemukan adalah sering
kesemutan, rasa panas di telapak kaki, keram, badan sakit semua
terutama malam hari. 0ejala neuropati menyebabakan hilang atau berkurangnya rasa nyeri dikaki, sehingga apabila penderita mendapat
trauma akan sedikit atau tidak merasakan nyeri sehingga mendapatkan
luka pada kaki.
"elain itu perlu di ketahui apakah terdapat gangguan pembuluh
darah dengan menanyakan nyeri tungkai sesudah berjalan pada jarak
tertentu akibat aliran darah ketungkai yang berkurang (%laudi%asio
intermiten), ujung jari terasa dingin, nyeri di!aktu malam, denyut arteri
hilang, kaki menjadi pucat bila dinaikkan serta jika luka yang sukar
sembuh.
%. PEMERIKSAAN FISIK
+3 nspeksi
Pada inspeksi akan tampak kulit kaki yang kering dan pecah&pecah
akibat berkurangnya produksi keringat. ?al ini disebabkan karena
dener#asi struktur kulit. 3ampak pula hilangnya rambut kaki atau jari
kaki, penebalan kuku, kalus pada daerah yang mengalami penekanan
seperti pada tumit, plantar aspek kaput metatarsal. $danya deformitas
berupa cla! toe sering pada ibu jari. Pada daerah yang mengalami
penekanan tersebut merupakan lokasi ulkus diabetikum karena trauma
yang berulang&ulang tanpa atau sedikit dirasakan pasien. entuk ulkus
perlu digambarkan sepertiB tepi, bau, dasar, ada atau tidak pus,
eksudat, edema, kalus, kedalaman ulkus.
24
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
25/37
0ambar 7.*. Pemeriksaan pada inspeksi dan palpasi-3 Palpasi
-ulit yang kering serta pecah&pecah mudah dibedakan dengan kulit
yang sehat. Hklusi arteri akan menyebabkan perabaan dingin serta
hilangnya pulsasi pada arteri yang terlibat. -alus disekeliling ulkus
akan terasa sebagai daerah yang tebal dan keras. Deskripsi ulkus harus
jelas karena sangat mempengaruhi prognosis serta tindakan yang akan
dilakukan. $pabila pus tidak tampak maka penekanan pada daerah
sekitar ulkus sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya pus.
;ksplorasi dilakukan untuk melihat luasnya ka#itas serta jaringan
ba!ah kulit, otot, tendo serta tulang yang terlibat.
03 Pemeriksaan "ensorik
Pada penderita DM biasanya telah terjadi kerusakan neuropati sebelum
tebentuknya ulkus. "ehingga apabila pada inspeksi belum tampak
adanya ulkus namun sudah ada neuropati sensorik maka proses
pembentukan ulkus dapat dicegah. @aranya adalah dengan pemakaiannilon monofilamen 1' gauge. +ji monofilamen merupakan
pemeriksaan yang sangat sederhana dan cukup sensitif untuk
mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus karena telah
mengalami gangguan neuropati sensoris perifer. ?asil tes dikatakan
tidak normal apabila pasien tidak dapat merasakan sentuhan nilon
monofilamen. agian yang dilakukan pemeriksaan monofilamen
25
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
26/37
adalah di sisi plantar (area metatarsal, tumit dan dan di antara
metatarsal dan tumit) dan sisi dorsal.
13 Pemeriksaan =askuler
Disamping gejala serta tanda adanya kelainan #askuler, perlu diperiksa
dengan test #askuler nonin#asi#e yang meliputi pungukuran oksigen
transkutaneus, ankle&brachial inde6 ($), dan absolute toe systolic
pressure. $ didapat dengan cara membagi tekanan sistolik betis
denga tekanan sistolik lengan. $pabila didapat angka yang abnormal
perlu dicurigai adanya iskemia. $rteriografi perlu dilakukan untuk
memastikan terjadinya oklusi arteri
0ambar 7.. Pemeriksaan sensorik
23 Pemeriksaan 4adiologis
Pemeriksaan radiologi akan dapat mengetahui apakah didapat gas
subkutan, benda asing serta adanya osteomielitis.
83 Pemeriksaan aboratorium
Pemeriksaan darah rutin menunjukkan angka lekosit yang meningkat
bila sudah terjadi infeksi. 0ula darah puasa dan 2 jam PP harus
diperiksa untuk mengetahui kadar gula dalam lemak. $lbumin diperiksa
untuk mengetahui status nutrisi pasien.
0. DIAGNOSIS BANDING
a. +lkus 3ropikum
+lkus tropikum adalah ulkus yang cepat berkembang dan nyeri,
biasanya pada tungkai ba!ah. Pada ulkus tropikum terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya ulkus. $ntara lain adanya
trauma, hygiene yang kurang, giAi kurang dan infeksi oleh &acillus
26
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
27/37
'usi'ormis. Pada trauma sekecil apapun sangat memudahkan
masuknya kuman apalagi dengan status giAi yang kurang sehingga
luka akibat trauma yang kecil dapat berkembang menjadi suatu ulkus.
iasanya dimulai dengan luka kecil, kemudian terbentuk papula
yang dengan cepat meluas menjadi #esikel. =esikel kemudian pecah
dan terbentuklah ulkus kecil. "etelah ulkus diinfeksi oleh kuman,
ulkus meluas ke samping dan ke dalam dan memberi bentuk khas
ulkus tropikum.
%. +lkus =arikosum
+lkus #arikosum adalah ulkus yang disebabkan karena gangguan
aliran darah #ena pada tungkai ba!ah. 0angguan pada aliran #ena
dapat disebabkan karena kelainan pada pembuluh darah seperti pada
kelainan #ena dan bendungan pada pembuluh #ena pada proksimal
tungkai ba!ah. Daerah predileksi yaitu daerah antara maleolus dan
betis, tetapi cenderung timbul di sekitar maleolus medialis. Dapat juga
meluas sampai tungkai atas. "ering terjadi #arises pada tungkai
ba!ah. +lkus yang telah berlangsung bertahun&tahun dapat terjadi
perubahan pinggir ulkus tumbuh menimbul, dan berbenjol&benjol.
3anda yang khas dari ekstrimitas dengan insufisiensi #ena menahun
adalah edema. Penderita sering mengeluh bengkak pada kaki yang
semakin meningkat saat berdiri dan diam, dan akan berkurang bila
dilakukan ele#asi tungkai. +lkus biasanya memilki tepi yang tidak
teratur, ukurannya ber#ariasai, dan dapat menjadi luas. Di dasar ulkus
terlihat jaringan granulasi atau bahan fibrosa. Dapat juga terlihat
eksudat yang banyak. -ulit sekitarnya tampak merah kecoklatan
akibat hemosiderin.
1. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI-92
Penatalaksanaan pada pasien dengan ulkus DM adalah
mengendalikan kadar gula darah dan penanganan ulkus DM secara
komprehensif.
a. PENGENDALIAN DIABETES
+3 3erapi non farmakologis'
angkah a!al penanganan pasien dengan kaki diabetik adalah
dengan melakukan manajemen medis terhadap penyakit diabetes
27
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
28/37
secara sistemik. Diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik
akan dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi kronik
diabetes, salah satunya adalah terjadinya gangren diabetik.
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
29/37
%. PENANGANAN ULKUS DIABETIKUM8
Penanganan pada ulkus diabetikum dilakukan secara komprehensif.
Penanganan luka merupakan salah satu terapi yang sangat penting dan
dapat berpengaruh besar akan kesembuhan luka dan pencegahan
infeksi lebih lanjut. Penanganan luka pada ulkus diabetikum dapat
melalui beberapa cara yaitu menghilangkan atau mengurangi tekanan
beban (offloading), menjaga luka agar selalu lembab (moist),
penanganan infeksi, debridemen, re#askularisasi dan skin graft.+3 Debridemen
3indakan debridemen merupakan salah satu terapi penting pada
kasus ulkus diabetika. Debridemen dapat didefinisikan sebagai
upaya pembersihkan benda asing dan jaringan nekrotik pada luka.
uka tidak akan sembuh apabila masih didapatkan jaringan
nekrotik, debris, calus, fistula atau rongga yang memungkinkan
kuman berkembang. "etelah dilakukan debridemen luka harus
diirigasi dengan larutan garam fisiologis atau pembersih lain dan
dilakukan dressing (kompres). 3ujuan dilakukan debridemen bedah
adalah
• Menge#akuasi bakteri kontaminasi
• Mengangkat jaringan nekrotik sehingga dapat mempercepat
penyembuhan
• Menghilangkan jaringan kalus
• Mengurangi risiko infeksi lokal
• Mengurangi beban tekanan (off loading)
$da beberapa pilihan dalam tindakan debridemen, yaitu
debridemen mekanik, enAimatik, autolitik, biologik. Debridemen
mekanik dilakukan menggunakan irigasi luka cairan fisiolofis,
ultrasonic laser, dan sebagainya, dalam rangka untuk
membersihkan jaringan nekrotik. Debridemen secara enAimatik
29
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
30/37
dilakukan dengan pemberian enAim eksogen secara topikal pada
permukaan lesi. ;nAim tersebut akan menghancurkan residu residu
protein. Debridemen autolitik terjadi secara alami apabila
seseorang terkena luka. Proses ini melibatkan makrofag dan enAim
proteolitik endogen yang secara alami akan melisiskan jaringan
nekrotik. "ecara sintetis preparat hidrogel dan hydrocolloid dapat
menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi fagosit tubuh
dan bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan nekrotik
serta memacu proses granulasi. Menghilangkan atau mengurangi
tekanan beban (offloading).
2) Pera!atan uka
Pera!atan luka modern menekankan metode moist #ound
"ealing atau menjaga agar luka dalam keadaan lembab.
ingkungan luka yg seimbang kelembabannya memfasilitasi
pertumbuhan sel dan proliferasi kolagen didalam matrik non selular
yg sehat. uka akan menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat
dikontrol, menjaga agar luka dalam keadaan lembab, luka tidak
lengket dengan bahan kompres, terhindar dari infeksi dan
permeabel terhadap gas. 3indakan dressing merupakan salah satu
komponen penting dalam mempercepat penyembuhan lesi. Prinsip
dressing adalah bagaimana menciptakan suasana dalam keadaan
lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi.
$da beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
dressing yang akan digunakan, yaitu tipe ulkus, ada atau tidaknyaeksudat, ada tidaknya infeksi, kondisi kulit sekitar dan biaya. $da
beberapa jenis dressing yang sering dipakai dalam pera!atan luka,
seperti hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres
anti mikroba.
7) Pengendalian nfeksi
Pemberian antibitoka didasarkan pada hasil kultur kuman. Pada
infeksi berat pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau
lebih. Pada beberapa penelitian menyebutkan bah!a bakteri yang
30
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
31/37
dominan pada infeksi ulkus diabetik diantaranya adalah saureus
kemudian diikuti dengan streotococcus$ stap"ylococcus %oagulase
negatie$ *nterococcus$ corynebacterium dan pseudomonas. Pada
ulkus diabetika ringan atau sedang antibiotika yang diberikan di
fokuskan pada patogen gram positif. Pada ulkus terinfeksi yang
berat kuman lebih bersifat polimikrobial (mencakup bakteri gram
positif berbentuk coccus, gram negatif berbentuk batang, dan
bakteri anaerob) antibiotika harus bersifat broadspektrum,
diberikan secara injeksi.
+) S%in !ra't 0ambar 7.5. S%in gra't
"uatu tindakan penutupan luka dimana kulit dipindahkan dari
lokasi donor dan ditransfer ke lokasi resipien. 3erdapat dua macam
skin graft yaitu 'ull t"ic%ness dan split t"ic%ness "kin graft
merupakan salah satu cara rekonstruksi dari defek kulit, yang
diakibatkan oleh berbagai hal. 3ujuan skin graft digunakan pada
rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit,
mempercepat penyembuhan luka, mencegah kontraktur,
mengurangi lamanya pera!atan, memperbaiki defek yang terjadi
akibat eksisi tumor kulit, menutup daerah kulit yang terkelupas dan
menutup luka dimana kulit sekitarnya tidak cukup menutupinya.
"elain itu skin graft juga digunakan untuk menutup ulkus kulit
yang kronik dan sulit sembuh. 3erdapat 7 fase dari skin graft yaitu
31
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
32/37
imbibition$ inosculation$ dan reasculari,ation Pada fase
imbibition terjadi proses absorpsi nutrient ke dalam graft yang
nantinya akan menjadi sumber nutrisi pada graft selam 2&5 jam
pertama. Gase kedua yaitu inosculation yang merupakan proses
dimana pembuluh darah donor dan resipien saling berhubungan.
"elama kedua fase ini, graft saling menempel ke jaringan resipien
dengan adanya deposisi fibrosa pada permukaannya. Pada fase
ketiga yaitu reasculari,ation terjadi diferensiasi dari pembuluh
darah pada arteriola dan #enula.
%) 3indakan $mputasi
3indakan amputasi dilakukan bila dijumpai adanya gas gangren,
jaringan terinfeksi, untuk menghentikan perluasan infeksi,
mengangkat bagian kaki yang mengalami ulkus berulang.
-omplikasi berat dari infeksi kaki pada pasien DM adalah fasciitis
nekrotika dan gas gangren. Pada keadaan demikian diperlukan
tindakan bedah emergensi berupa amputasi. $mputasi bertujuan
untuk menghilangkan kondisi patologis yang mengganggu fungsi,
penyebab kecacatan atau menghilangkan penyebab yang didapat.
Penanganan ulkus diabetik dapat dilakukan dalam beberapa
tingkatan sesuai dengan pembagian menurut !anger, yaitu
• 3ingkat '
Penanganan meliputi edukasi kepada pasien tentang alas kaki
khusus dan pelengkap alas kaki yang dianjurkan. "epatu atau
sandal yang dibuat secara khusus dapat mengurangi tekanan
yang terjadi. ila pada kaki terdapat tulang yang menonjol atau
adanya deformitas, biasanya tidak dapat hanya diatasi dengan
pengguna&an alas kaki buatan umumnya memerlukan tindakan
pemotongan tulang yang menonjol (e-ostectomy) atau dengan
pembenahan deformitas.
32
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
33/37
• 3ingkat
Memerlukan debridemen jaringan nekrotik atau jaringan yang
infeksius, pera!atan lokal luka dan pengurangan beban.
• 3ingkat
Memerlukan debridemen, antibiotik yang sesuai dengan hasil
kultur, pera!atan lokal luka dan teknik pengurangan beban
yang lebih berarti.
• 3ingkat
Memerlukan debridemen jaringan yang sudah menjadi
gangren, amputasi sebagian, imobilisasi yang lebih ketat, dan
pemberian antibiotik parenteral yang sesuai dengan kultur.
•
3ingkat =
Pada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi
sebagian atau amputasi seluruh kaki.
). E'ALUASI ULKUS DIABETIKUM2
Prinsip dasar yang baik pengeolaan terhadap ulkus diabetikum
adalah
1) ;#aluasi keadaan klinis luka, dalamnya luka, gambaran radiologi (benda
asing, osteomielitis, adanya gas subkutis), lokasi, biopsy #askularisasi
(non in#asi#e).
Pengobatan ulkus sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya
ulkus. ?ati&hati apabila menjumpai ulkus yang nampaknya kecil
dan dangkal karena kadang&kadang hal tersebut hanya merupakan
puncak dari gunung es dan pada pemeriksaan yang seksama
penetrasi itu mungkin mencapai jaringan yang lebih dalam.
2) Pengelolaan terhadap neuropati diabetic
33
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
34/37
Pada dasarnya pengelolaan neuropati diabetic dilakukan dengan
mengontrol gula darah dan pemberian obat&obatan kausal dan
simptomatik. Pengontrolan gula darah secara terus menerus dan
pengobatan DM yang intensif akan menghambat progresitifitas
neuropati sebesar *'.
7) -ontrol metabolik
3erjadinya aterosklerosis adalah akibat defek metabolik dan defek
fisik. Gaktor resiko terjadinya aterosklerosis antara lain
hiperglikemia, hiperinsulinemia, dislipidemia, hipertensi, obesitas,
hiperkoagulabilitas, genetik, dan merokok. "emua faktor resikoyang dapat diobati seharusnya segera dikontrol dengan sebaik&
baiknya untuk menghambat proses terjadinya aterosklerosis lebih
lanjut.
) Debridemen dan pembalutan
Pada dasarnya terapi ulkus diabetikum sama dengan terapi lain,
yaitu mempersiapkan bed luka yang baik untuk menunjang
tumbuhnya jaringan granulasi, sehingga proses penyembuhan luka
dapat terjadi. -ita mengenalnya dengan preparasi bed luka. ?arus
diketahui bah!a tidak ada obat&obatan topikal yang dapat
menggantikan debridement yang baik dengan teknik yang benar
dan proses penyembuhan luka selalu dimulai dari jaringan yang
bersih. 3ujuan dasar dari debridement adalah mengurangi
kontaminasi pada luka untuk mengontrol dan mencegah infeksi.
Pemeriksaan kultur diperlukan terutama pada ulkus yang dalam dan
diambil dari jaringan yang dalam. Diperlukan debridement yangoptimal sampai nampak jaringan sehat dengan cara membuang
jaringan nekrotik. Debridemen yang tidak optimal akan
menghambat penyembuhan ulkus.
Pembalutan berguna untuk menjaga dan melindungi kelembaban
jaringan, perangsang penyembuhan luka, melindungi dari suhu
luar, serta mudah dibuka tanpa rasa nyeri dan merusak luka.
"uasana lembab membuat suasana optimal untuk akselerasi
penyembuhan dan memacu pertumbuhan jaringan.
34
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
35/37
%) iakan kultur
+ntuk menentukan bakteri penyebab infeksi diperlukan kultur.
Pengambilan bahan kultur dengan cara s!ab tidak dianjurkan.
?asil kultur akan lebih dipercaya apabila pengambilan bahan
dengan cara curettage dari hasil ulkus setelah debridement.
*) $ntibiotika
Pada ulkus diabetika ringan>sedang antibiotika yang diberikan
difokuskan pada pathogen gram positif. Pada ulkus terinfeksi berat
lebih bersifat polimikrobial. $ntibiotika harus bersifat
broadspectrum dan diberikan secara injeksi.) Perbaikan sirkulasi
Penderita DM mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah
mengalami koagulasi dibandingkan yang bukan DM akibat adanya
gangguan #iskositas pada plasma, deformibilitas eritrosit, agregasi
trombosit serta adanya peningkatan trogen dan faktor 8illbrand.
Hbat&obat yang mempunyai efek reologik bencyclame, pento6yfilin
dapat memperbaiki eritrosit disamping mengurangi agregasi
eritrosit pada trombosit.
5) /on !eight bearing
3indakan ini diperlukan karena umumnya kaki penderita tidak peka
lagi terhadap rasa nyeri, sehingga apabila dipakai berjalan maka
akan menyebabkan luka bertambah besar dan dalam, cara terbaik
untuk mencapainya dengan mempergunakan gips.
F) /utrisi
Gaktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
penyembuhan luka. $danya anemia dan hipoalbuminemia akansangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan. Perlu dilakukan
monitor kadar ?b dan albumin darah minimal satu minggu sekali.
esi, #itamin 12, asam folat membantu sel darah memba!a
oksigen ke jaringan. esi juga merupakan suatu kofaktor dalam
sintesis kolagen sedangkan #itamin @ dan Ainc penting untuk
perbaikan jaringan. Tinc juga berperan dalam respon imun.
d. Pen6ulit Ul$u# Dia%eti$u&5
35
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
36/37
nfeksi merupakan ancaman utama amputasi pada penderita ulkus
diabetikum. nfeksi superficial di kulit apabila tidak segera ditangani
dapat menembus jaringan di ba!ah kulit, seperti tendon, sendi, dan
tulang atau bahkan menjadi infeksi sistemik. Pada ulkus kaki
terinfeksi dan kaki diabetic terinfeksi (tanpa ulkus) harus dilakukan
kultur dan sensitifitas kuman. ?ampir 2>7 pasien dengan ulkus kaki
diabteik memberikan komplikasi osteomielitis. Hsteomielitis yang
tidak terdeteksi akan mempersulit penyembuhan ulkus. 0ulah darah
pasien ulkus juga bisa menjadi hambatan dalam proses penyembuhan
luka maka dari itu perlu juga dikonsultasikan ke bagian ahli giAi, dan
apabila diperlukan di konsultasikan kepada ahli fisioterapi agar proses
penyembuhan bisa lebih maksimal.
36
-
8/17/2019 BST Ulkus 2
37/37
DAFTAR PUSTAKA
1. $merican Diabetes $ssociation. 2''. Pre#enti#e @are in People !ith
Diabetes. Diabetes Care. =ol 2*5&F.
2. Grykberg 40, Tgonis 3, $rmstrong D0, et al . 2''*. Diabetic Goot
Disorders a @linical Practice 0uideline. $merican @ollege of Goot and
$nkle "urgeons. .ournal /oot An%le Surgical . =ol 7F1&**.
7. Grykberg 4.0. 2''2. Diabetic Goot +lcer Pathogenesis and Management,
American /amily P"ysician. =ol **(F)1*%%&1**7
. 0iurini