Portofolio Kasus Medis

Berdasarkan anamnesis yang telah dilakukan, diketahui bahwa OS mengalami batuk yang produktif dan demam, kemudian diikuti dengan sesak nafas. Gejala gejala ini kemudian mengakibatkan OS kehilangan nafsu makan dan muntah setiap kali sesudah makan. Batuk produktif yang dialami OS disebabkan karena adanya infeksi pada saluran nafas bawah. Sekret yang berlebihan kemudian mengakibatkan gangguan saluran nafas sehingga menimbulkan manifestasi sesak. Hasil pemeriksaan fsik menunjukkan tanda tanda sesak nafas berupa frekuensi pernapasan yang meningkat, terlihat retraksi intercosta saat inspeksi dinding thoraks, terdengar ronkhi serta wheezing pada kedua lapangan paru, dan lendir yang sulit dikeluarkan.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan labor darah rutin dan pemeriksaan rontgen foto thoraks. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan suatu leukositosis (15.000/mm3) karena adanya infeksi bakteri. Pemeriksaan kultur dahak atau swab tenggorok dapat dilakukan untuk mengetahui etiologi namun karena keterbatasan fasilitas, pemeriksaan ini tidak dilaksanakan. Pemeriksaan radiologi foto thoraks menunjukkan kesan berupa bronkopneumonia.Berdasarkan kriteria pedoman WHO diagnosa untuk pasien ini adalah bronkopneumonia berat, karena sudah dijumpai adanya batuk dan sesak nafas yang disertai dngan retraksi dinding dada, dan anak cenderung memuntahkan apa yang dimakan, oleh karena itu tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah rawat di rumah sakit dan diberi antibiotika yang adekuat.