BookbuildingObligasi_ToyotaAstraFinancialServices

28
Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================ =========================== Dengan hormat, Terlampi kami sampaikan Informasi Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financia l Services Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014, disertai dengan Hasil Riset dan Aplikas i Bookbuilding. Adapun ringkasan penawaran Obligasi tersebut adalah sbb. : Penerbit : PT Toyota Astra Financial Services Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014 Peringkat Obligasi AAA (idn) (triple A; Stable Outlook) dari Fitch Ratings Seri, Jangka Waktu dan Kisaran Tingkat Bunga Obligasi Seri Jangka Waktu Kisaran Tingkat Bunga Seri A : 370 Hari Kalender 8,6 % - 9,6 % Seri B : 36 Bulan 9,5 % - 10,5 % Listing : PT. Bursa Efek Indonesia Perkiraan Jadwal : DDM & Public Expose : 16 Januari 2014 Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 16 – 27 Januari 2014 Perkiraan Efektif OJK : 5 Februari 2014 Masa Penawaran Umum : 7 & 10 Februari 2014 Penjatahan : 11 Februari 2014 Pembayaran dari Investor : 12 Februari 2014 Distribusi Elektronik di KSEI : 13 Februari 2014 Pencatatan di BEI : 14 Februari 2014 Lembaga Profesi & Penunjang Pasar Modal : Penjamin Pelaksana Emisi : PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas PT Trimegah Secur ities Tbk Akuntan Publik : Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (Pricewaterhouse Coopers) Konsultan Hukum : HKGM & Partner s Notaris : Linda Herawati, S.H. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Lembaga Pemeringkat : PT Fitch Ratings Indonesia Apabila Bapak/Ibu Nasabah berminat untuk memesan Obligasi tersebut di atas, silahkan mengisi Formulir Aplikasi Bookbuilding Obligasi terlampir dan mengirimkannya kembali kepada kami sesuai ketentuan dan batas waktu sebagaimana tercantum di dalam Formulir tersebut. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dari Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih. Semoga sukses, Catatan: Informasi Penawaran Umum dan Formulir Aplikasi Bookbuilding Obligasi ini dapat juga diunduh dari website http://www.poems.co.id M. N a b a b a n Corporate Finance Division PT. Phillip Securities Indonesia Telp. : (021) 57900800 Ext. 148 Fax : (021) 57900809 Mobile : 0811810732 Email : [email protected]

description

BOOKBUILDING

Transcript of BookbuildingObligasi_ToyotaAstraFinancialServices

  • Kepada Yth. Bapak/Ibu :

    Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia

    di- Tempat =========================================================================================== Dengan hormat, Terlampi kami sampaikan Informasi Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014, disertai dengan Hasil Riset dan Aplikasi Bookbuilding. Adapun ringkasan penawaran Obligasi tersebut adalah sbb. :

    Penerbit : PT Toyota Astra Financial Services Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga Tetap

    Tahap I Tahun 2014 Peringkat Obligasi AAA (idn) (triple A; Stable Outlook) dari Fitch Ratings Seri, Jangka Waktu dan

    Kisaran Tingkat Bunga Obligasi

    Seri Jangka Waktu Kisaran Tingkat Bunga Seri A : 370 Hari Kalender 8,6 % - 9,6 % Seri B : 36 Bulan 9,5 % - 10,5 %

    List ing : PT. Bursa Efek Indonesia Perkiraan Jadwal : DDM & Public Expose : 16 Januari 2014

    Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 16 27 Januari 2014 Perkiraan Efektif OJK : 5 Februari 2014 Masa Penawaran Umum : 7 & 10 Februari 2014 Penjatahan : 11 Februari 2014 Pembayaran dari Investor : 12 Februari 2014 Distribusi Elektronik di KSEI : 13 Februari 2014 Pencatatan di BEI : 14 Februari 2014

    Lembaga Profesi & Penunjang Pasar Modal

    : Penjamin Pelaksana Emisi : PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas PT Trimegah Secur ities Tbk

    Akuntan Publik : Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (Pricewaterhouse Coopers)

    Konsultan Hukum : HKGM & Partners Notaris : Linda Herawati, S.H. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Lembaga Pemeringkat : PT Fitch Ratings Indonesia

    Apabila Bapak/Ibu Nasabah berminat untuk memesan Obligasi tersebut di atas, silahkan mengisi Formulir Aplikasi Bookbuilding Obligasi terlampir dan mengirimkannya kembali kepada kami sesuai ketentuan dan batas waktu sebagaimana tercantum di dalam Formulir tersebut. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dari Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih. Semoga sukses, Catatan: Informasi Penawaran Umum dan Formulir Aplikasi Bookbuilding Obligasi ini dapat juga diunduh dari website http://www.poems.co.id M. N a b a b a n Corporate Finance Division PT. Phillip Securit ies Indonesia Telp. : (021) 57900800 Ext. 148 Fax : (021) 57900809 Mobile : 0811810732 Email : [email protected]

  • 1

    INFORMASI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

    (INITIAL PUBLIC OFFERING / IPO)

    Nama Perusahaan : PT. TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Lokasi : Kantor Pusat :

    Mega Plaza Building Lt. 8 Jl. HR Rasuna Said Kav. C 3, Jakarta 12920 Indonesia Telepon: (021) 5789 8999; Faksimili: (021) 521 2919 Email: [email protected]; Website: www.tafinance.com Kantor Cabang : Memiliki 27 kantor cabang yang terletak di kota-kota besar yang berada di Propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

    2006 Joint venture PT Astra International Tbk. & Toyota Financial Services Corp. mulai beroperasi di bulan Mei

    2007 Total pembiayaan mencapai 17.731 unit Pembukaan kantor representatif di Semarang

    2008 Total pembiayaan mencapai 29.064 unit Melakukan penetrasi ke Sumatera melalui pembukaan cabang Pekanbaru

    2009 Total pembiayaan mencapai 31.542 unit Mulai beroperasinya sub cabang Cirebon, cabang Bekasi, & Balikpapan

    2010 Total pembiayaan mencapai 46.593 unit Mulai beroperasinya cabang Medan & beberapa kota di Sumatera Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 650 miliar

    2011 Total pembiayaan mencapai 48.343 unit Mulai beroperasinya cabang Lampung & Tangerang Penerbitan Obligasi senilai Rp 1,2 Triliun

    2012 Total pembiayaan mencapai 54.777 unit Pembukaan cabang Kelapa Gading & beberapa lainnya Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 800 Miliar Implementasi sistem IT baru Penerbitan Obligasi II senilai Rp 1,3 Triliun

    Sejarah & Profil Singkat :

    2013 Total pembiayaan sampai Q3-2013 mencapai 47.246 unit Pembukaan cabang Banjarmasin, Kerawang, dan Duri Penerbitan Obligasi III senilai Rp 1,2 Triliun

    PT Astra International Tbk : 400.000.000 saham (50,00 %) Toyota Financial Services Corp. : 400.000.000 saham (50,00 %)

    Jumlah : 800.000.000 saham (100,00 %)

    Pemegang Saham :

    Jumlah Saham dalam Portepel : 1.200.000.000 saham Kegiatan Usaha : Kegiatan usaha perseroan adalah dalam bidang lembaga pembiayaan.

    Presiden Komisaris : Yoshimasa Ishii Wakil Presiden Komisaris : Gunawan Geniusahardja Komisaris : Yasuhiro Yomoda Komisaris : Johnny D. Danusasmita

    Komisaris :

    Komisaris Independen : Harry Wiguna Presiden Direktur : Buntoro Muljono Wakil Presiden Direktur : Kazuo Noda Direktur : Kurnadi Tandudjaja

    Direksi :

    Direktur : Tetsuo Higuchi

  • 2

    Pemasaran : Memperkuat Mata Rantai Bisnis Toyota (Toyota Value Chain). Menciptakan produk dan paket pembiayaan yang menarik dan kompetitif, termasuk di

    dalamnya produk untuk mendukung peluncuran Low Cost Green Car. Implementasi bisnis baru, yaitu Toyota Used Car Financing, Toyota Forklift Financing,

    Toyota Sharia Financing. Menjalankan program retensi bagi customer dengan good track record. Operasional : Menjalankan proses keputusan kredit < 8 jam. Memperkuat area coverage (misal: Duri, Karawang, Banjarmasin). Melakukan feasibility study untuk perluasan network di East Indonesia (Kalimantan

    and Sulawesi). Menjalankan budaya service dan fokus pada customer secara kontinu. Keuangan : Senantiasa mendapatkan pendanaan yang kompetitif. Menerapkan funding policy Toyota yang komprehensif. Menciptakan payment channel baru untuk mempermudah customer dalam melakukan

    pembayaran angsuran. Manajemen Risiko : Menerapkan manajemen risiko yang terpadu. Memiliki Business Continuity Plan. HR & Teknologi Informasi :

    Strategi Usaha :

    Menerapkan sistem Sumber Daya Manusia yang sejalan dengan kebijakan SDM Astra International.

    Senantiasa memonitor dan melakukan pengembangan sistem aplikasi dengan didukung oleh Disaster Recovery Center (DRC) yang baik.

    Implementasi IT New Core system dan sistem pendukung lainnya. Strategi Pemasaran : Membangun komunikasi dua arah yang baik dengan pelanggan melalui berbagai

    media teknologi komunikasi seperti contact dervice, website, mobile service dan e-touch point sehingga pelanggan lebih mudah dalam menjangkau Perseroan.

    Menciptakan produk dan paket pembiayaan yang kompetitif bekerjasama dengan Distributor dan Dealer Toyota untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Menciptakan produk pendukung yang inovatif dan memberikan nilai tambah lebih guna menghadirkan konsep one-stop shopping kepada pelanggan.

    Memiliki sitem terintegrasi yang terhubung langsung dengan Dealer Toyota sehingga proses persetujuan Kredit untuk pembiayaan dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

    Prospek Usaha : Kondisi politik yang relatif stabil dan kondusif Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara umum membaik Meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat di luar pulau Jawa Kondisi transportasi umum yang belum memadai Adanya dukungan dari lembaga pembiayaan

    Pertimbangan Investasi : Struktur kepemilikan yang kuat Toyota Financial Services Corporation merupakan salah satu perusahaan financial

    terbesar di dunia yang memberi keunggulan terhadap pendanaan dan resiko bagi perseroan. PT Astra International Tbk, merupakanperusahaan otomotif terbesar di Indonesia yang mendukung perseroan dalam jaringan operasional, penjualan dan sumber daya manusia.

    Tingkat pertumbuhan perseroan yang tinggi Pertumbuhan piutang pembiayaan (CAGR) Perseroan mencapaian 27 % dari

    tahun 2008 ke periode yang berakhir 30 September 2013.

  • 3

    Posisi Toyota yang kuat di Indonesia Toyota secara konsisten memegang market share terbesar (30 % - 40 %) otomotif

    selama 10 tahun terakhir. Kualitas asset yang baik Manajemen resiko yang baik dan terpadu serta kuatnya relasi dengan konsumen,

    membuat rasio NPL bisa terjaga dibawah 1 % selama perseroan berdiri. Komitmen yang kuat pada kepuasan pelanggan dan dealer Didukung oleh sistem teknologi yang terintegarasi, sehingga memberikan

    pelayanan yang mudah dan cepat terhadap pelanggan dan dealer. Struktur Penawaran : Penerbit : PT Toyota Astra Financial Services Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat Bunga

    Tetap Tahap I Tahun 2014 Peringkat Obligasi AAA (idn) (triple A; Stable Outlook) dari Fitch Ratings

    Seri Jangka Waktu Kisaran Tingkat Bunga Seri A : 370 Hari Kalender 8,6 % - 9,6 %

    Seri, Jangka Waktu dan Kisaran Tingkat Bunga Obligasi

    Seri B : 36 Bulan 9,5 % - 10,5 % Harga Penawaran : 100 % dari Nilai Nominal Obligasi Satuan Pemesanan : Minimum Rp. 5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya Satuan Pemindahbukuan : Rp1 (satu Rupiah) Pembayaran Kupon Bunga : Triwulanan Jaminan : Clean basis Pembelian Kembali (Buy

    Back) : Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 tahun setelah tanggal

    penjatahan. Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi untuk sebagian

    atau seluruh Obligasi untuk pelunasan, maka jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian kembali (buy back) Obligasi yang dilakukan.

    Rencana Penggunaan Dana Obligasi

    : Modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor.

    Listing : PT. Bursa Efek Indonesia DDM & Public Expose : 16 Januari 2014 Masa Penawaran Awal

    (Bookbuilding) : 16 27 Januari 2014

    Perkiraan Efektif OJK : 5 Februari 2014 Masa Penawaran Umum : 7 & 10 Februari 2014 Penjatahan : 11 Februari 2014 Pembayaran dari Investor : 12 Februari 2014 Distribusi Elektronik di KSEI : 13 Februari 2014

    Perkiraan Jadwal :

    Pencatatan di BEI : 14 Februari 2014 Penjamin Pelaksana Emisi : PT HSBC Securities Indonesia

    PT Indo Premier Securities PT Mandiri Sekuritas PT Trimegah Securities Tbk

    Akuntan Publik : Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (Pricewaterhouse Coopers)

    Konsultan Hukum : HKGM & Partners Notaris : Linda Herawati, S.H. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

    Lembaga Profesi & Penunjang Pasar Modal

    :

    Lembaga Pemeringkat : PT Fitch Ratings Indonesia

  • 4

    IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING :

  • 5

  • 6

  • 7

    PT. Phillip Securities IndonesiaDivisi Corporate Finance

    Phone : 021 - 57 900 800 Fax : 021 - 57 900 809 Email : [email protected]

  • 1

    PT Toyota Astra Financial Services Indonesia Sektor Keuangan

    Profil Perusahaan Penerbitan Obligasi

    PT Astra International Tbk ................................. 50,00% Toyota Financial Services Corporation .................... 50,00%

    Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Tahap I 2014

    Jumlah sebanyak-banyaknya..................... Rp 600 miliar Tenor ................................................ 370 hari dan 3 tahun Seri .......................................................................... A & B

    Thursday, 16 January 2014

    Outstanding Obligasi TAFS

    per 30 September 2013

    (Rp miliar)

    Jumlah Rating

    TAFS I 2011

    Seri C 484 idAA*

    TAFS II 2012

    Seri B 911 AAA(idn)** TAFS III 2013

    Seri A 400 AAA(idn)**

    Seri B 700 AAA(idn)**

    Seri C 100 AAA(idn)**

    *dari PT Pefindo Ratings Indonesia **dari PT Fitch Ratings Indonesia

    Sumber : Perseroan

    ACUAN INVESTASI/INVESTMENT HIGHLIGHTS

    Pembiayaan Konsumen Khusus Kendaraan Merek Toyota PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance atau Perseroan) memiliki posisi yang kuat dan strategis dengan membidik segmen pembiayaan konsumen khusus untuk kendaraan bermerek Toyota. Selama sepuluh tahun terakhir, Toyota merupakan pemimpin penjualan mobil di Indonesia dengan sekitar 35% penguasaan pasar. Toyota merupakan pemimpin pasar melalui kualitas produk, nama merek, layanan purna jual dan harga jual kembali yang lebih mumpuni. Sementara itu, likuiditas yang sangat lancar dalam sektor keuangan, inflasi yang stabil, dan tingkat suku bunga acuan dalam kisaran rendah, merupakan beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan pesat sektor pembiayaan selama setidaknya lima tahun terakhir ini. Faktor ini menopang pertumbuhan perusahaan pembiayaan, sehingga menciptakan kemudahan bagi populasi kelas menengah untuk membiayai belanja kreditnya. Selama 2009-2012, total aset untuk sektor pembiayaan bertumbuh sebesar 25,1% CAGR, sementara laba bersih bertumbuh sebesar 16,1% CAGR dalam periode yang sama. Sejumlah perusahaan pembiayaan yang sedang berkembang ini telah memberikan kemudahan pembelian secara kredit yang relatif ringan bagi kalangan menengah Indonesia. Model bisnis yang dibangun TA Finance sesuai dengan dinamika industri pembiayaan, seperti yang terlihat pada kinerja keuangan Perseroan. Consumer Financing Specifically in Toyota Brand PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance or the Company) has strong and strategic position by aiming consumer financing segment specifically for Toyota brand. For the last ten years, Toyota constantly commands 35% of automobiles sales in Indonesia. Toyota is a market leader through superior product quality, brand name, after-sales support, and resale value. Meanwhile, relatively high liquidity in the financial sector, benign inflation, relatively lower benchmark BI rate, have made financing industry recorded robust growth in the last five years. During the period of 2009-2012, total assets for the industry raised by 25.1% CAGR, while net income increased by 16.1% CAGR over the same period. The growing financing companies have made the credit purchases for the Indonesias increasing middle- income population relatively easy to finance. TA Finances business model matched the industrys dynamic as reflected in the Companys financials. Dukungan Kuat dari Kedua Pemegang Saham TA Finance merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional: PT Astra International Tbk dan Toyota Financial Services Corporation, dengan struktur kepemilikan sebesar 50-50. PT Astra International Tbk merupakan konglomerasi terbesar di Indonesia, sedangkan Toyota Financial Service Corporation adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota Motor Corporation. Kedua perusahaan tersebut telah mencatatkan riwayat kerjasama yang saling menguntungkan selama lebih dari 30 tahun. TA Finance sebagai anak perusahaan, mendapatkan manfaat baik dari segi dukungan keahlian maupun nama baik yang diberikan oleh kedua pendirinya.

    Pemegang Saham

    Obligasi TAFS

    FIXED INCOME RESEARCH

  • Thursday, 16 January 2014

    2

    PT Toyota Astra Financial Services

    Dang Maulida [email protected]

    Manggala S Dharma [email protected] Tel: (+62-21) - 5793 1168

    Fax: (+62-21) - 5793 1167

    Strong Support from the Two Shareholders TA Finance is a joint venture between two international giants: PT Astra International Tbk and Toyota Financial Services Corporation, with 50-50 ownership structure. PT Astra International Tbk is the largest conglomerate company in Indonesia while Toyota Financial Services Corporation is a wholly-owned subsidiary of Toyota Motor Corporation. These two giants have an extended history of profitable collaboration for more than 30 years. TA Finance, as a subsidiary, clearly benefits from the expertise and goodwill backup provided by its parents. Riwayat Pertumbuhan di Atas Rata-Rata Industri Sejak mulai beroperasi pada pertengahan 2006, TA Finance berkembang pesat dengan mengambil 3,4% pangsa pasar dalam industri multi-finance dengan nilai lebih dari Rp 335,5 trilliun pada 2012, meningkat dari posisi 3,1% pada tahun 2009. Pertumbuhan tersebut diawali dengan kenaikan sangat cepat pada tingkat pembiayaan konsumen baru di mana Perseroan berhasil mencetak tambahan penghasilan rata-rata Rp 6,0 triliun/tahun selama 2008-2012. Sampai September 2013, TA Finance mencatatkan Rp 7,2 triliun dalam pembiayaan baru. Pertumbuhan pembiayaan konsumen baru ini didorong oleh penjualan mobil

    domestik yang kuat dan juga pengambilan pangsa pasar yang lebih besar dalam pembiayaan kendaraan Toyota, di mana Perseroan telah mendapat 11,6% pangsa pasar pada 2006 dan meningkat menjadi 18,0% pada 2012. Above Industry Track Record of Growth Started its operation in mid-2006, TA Finance accelerated to secure 3.4% market share in more than IDR 335.5 trillion-worth of multi-finance industry as of 2012, an increased from 3.1% market share in 2009. This was spearheaded with the rapid growth in new consumer financing to which the Company has successfully added an average of Rp 6.0 trillion/year in new financing period of 2008-2012. Until September 2013, TA Finance recorded Rp 7.2 trillion in new bookings. Growth in the new consumer financing was driven by the domestic automobile sales that remained strong as well as the capture of additional market share in Toyota brand financing, in which it captured 11.6 % market share in 2006 and increased to 18% in 2012. Kemampuan untuk Terus Berkembang Rasio gearing per akhir September 2013 di 7,01x dibandingkan batas maksimum industri yang ditetapkan pada tingkat 10x. Meski demikian, likuiditas tidak merupakan hambatan dengan dukungan kuat para pemegang saham. Dukungan berkesinambungan telah membuat TA Finance mampu bertahan pada saat terjadi krisis likuiditas pada 2009. Dukungan kuat ini juga tercermin dari modal yang disetor oleh para pemegang saham senilai Rp 150 miliar pada Maret tahun 2012. Selain itu, tingkat leverage yang tinggi juga terbukti menguntungkan untuk mendukung perkembangan dan mencetak keuntungan tinggi bagi Perseroan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih selama 2008-2012 pada tingkatan CAGR 55,9%, sementara tingkat ROE dapat dipertahankan pada rata-rata 17,0% pada periode yang sama. Sound Potential for Continuing Growth The gearing ratio as at end of September 2013 was at high 7.01x compared to the industry maximum allowable gearing rate of 10x. However, with solid support of the firms shareholders, liquidity has never been a problem. Continuous supports from shareholders have made TA Finance resilient of liquidity tightening as happened in 2009. Continuous support was also reflected in the additional paid-in capital by shareholders at the amount of Rp 150 billion that occurred in March 2012. High leverage has proven to be beneficial to support growth and to maintain high profitability for the firm. Net profit grew by a CAGR of 55.9% during 2008-2012, while ROE was maintained at the average rate of 17.0% during the same period.

  • Thursday, 16 January 2014

    3

    PT Toyota Astra Financial Services

    PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Toyota Astra Financial Services (TA Finance atau Perseroan) secara legal mulai beroperasi pada bulan Mei 2006 dengan visi tunggal untuk memberikan fasilitas pembiayaan terbaik untuk pembelian kredit kendaraan khusus merek Toyota di Indonesia. TA Finance memiliki keunggulan bisnis karena merupakan bagian dari Toyota Value Chain dan juga jaringan Toyota Financial Services secara global. TA Finance, anak usaha dan bagian dari grup perusahaan yang memproduksi kendaraan merek Toyota, sangat memahami karakteristik nasabah pengguna dan dealer produk Toyota. Perseroan telah menikmati pertumbuhan pesat dari tahun ke tahun, dengan piutang pembiayaan kotor yang tercatat di neraca pada September 2013 mencapai Rp 14,493 trilliun. Sampai saat ini, Perseroan memiliki 27 kantor cabang yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera, serta 1 kantor perwakilan. Perseroan memperoleh manfaat dari tim manajemen yang kuat dengan riwayat pencapaian yang gemilang dalam sektor otomotif serta keuangan. Sistem Kaizen (peningkatan kinerja yang berkelanjutan) diterapkan untuk meningkatkan setiap aspek dari performa kinerja Perseroan dan juga untuk mencapai tata kelola

    perusahaan yang baik.

    Toyota Astra Financial Services (TA Finance or the Company) officially started its operation in May 2006 with its sole vision is to provide the financing facilities for credit purchase of vehicles under Toyota brand in Indonesia. TA Finance retains a competitive edge as a part of global Toyota Value Chain and Toyota Financial Services networks. TA Finance, a subsidiary and part of Company Group that produces Toyota, understands very well the characteristics of customers dan dealers than any other financing companies. The Company has enjoyed substantial growth year over year, with gross consumer financing receivable reached Rp 14.493 trillion as revealed on its September 2013 balance sheet. Up till now, the Company is operating 27 branch offices spread out mostly throughout Java, Bali, Kalimantan, and Sumatra, as well as 1 representative office. The Company gains the benefits from solid management team with years of proven track record in automotive and financial industry. Practice of Kaizen System (Continuous Improvement) is being implemented to improve every aspect of the Companys work performace and also to promote Good Corporate

    Governance.

    FigureFigureFigureFigure 1:1:1:1: Management TeamManagement TeamManagement TeamManagement Team

    Source: the Company

    Sebuah Perusahaan Patungan yang Kuat Toyota Astra Financial Services didirikan oleh PT Astra International Tbk (AI) dan Toyota Financial Services Corporation (TFSC) sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan rata yaitu 50-50 (lihat Gambar 2) . Astra International adalah perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar lebih dari Rp 300 triliun, dengan bisnis portofolio terdiversifikasi dan luas dalam bidang perdagangan, pertambangan, transportasi, perkebunan, konstruksi, manufaktur, dan jasa keuangan. Seiring dengan itu, Toyota Financial Services Corporation merupakan anak perusahaan dari Toyota Motor Corporation dengan fokus kegiatan untuk memberikan fasilitas pembiayaan bagi pembelian kendaraan Toyota di seluruh dunia, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Kerjasama antara kedua raksasa ini (Astra International dan Toyota Motor Corporation.) telah terjalin selama 30 tahun, mulai dari hak agen tunggal pemilik merek (ATPM) dan layanan purna-jual untuk merek Toyota melalui PT Toyota Astra Motor, manufaktur bagian kendaraan (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dan juga dealer untuk transaksi jual-beli kendaraan Toyota bekas (PT Arya Kharisma)

    A Solid Joint Venture Company Toyota Astra Financial Services was founded by PT Astra International Tbk and Toyota Financial Services Corporation as a joint venture equal holdings of 50% each (see Figure 2). Astra International is the largest conglomerate company in Indonesia with market capitalization of more than IDR 300 trillion, with diversified and extensive business portfolio in trading, mining, transportation, plantation, construction, manufacturing, and financial services. Whereas Toyota Financial Services Corporation itself is a subsidiary of Toyota Motor Corporation with the main activity of providing credit facilities for Toyota vehicle sales worldwide, including Europe, North America, and Asia. The cooperation between these two giants (Astra International and Toyota Motor Corporation.) has lasted for 30 years, starting from exclusive distribution rights and after-sales service under Toyota brand in Indonesias market through PT Toyota Astra Motor, manufacturing of vehicle parts (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) and also dealer for used Toyota vehicle transaction (PT Arya Kharisma).

  • Thursday, 16 January 2014

    4

    PT Toyota Astra Financial Services

    Figure 2: Shareholder s of TA Finance

    Source: the Company

    Sekilas Model Aktifitas Usaha perseroan TA Finance didirikan dengan ijin usaha perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, meliputi sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit, dan pembiayaan konsumer. Meski demikian, saat ini kegiatan perseroan hanya terfokus ke pembiayaan konsumen, khususnya kendaraan Toyota di Indonesia. Pembiayaan konsumer dimulai pada saat agen penjual menerima dan memasukan data calon debitor ke database perusahaan (lihat Gambar 3). Pengelola database selanjutnya akan melakukan kompilasi data dan melakukan interview via telepon dan juga studi lapangan. Data yang dihasilkan akan diteruskan kepada divisi kredit untuk pertimbangan. Fasilitas kredit yang diberikan akan berjangka waktu satu hingga lima tahun dengan pembayaran awal mulai dari 25%-35% dan tingkat bunga yang berbeda tergantung dari daerah dan tipe kendaraan. Setelah disetujui oleh komisi kredit, agen penjual akan mengontak calon debitor dan menjelaskan tentang isi kontrak. Kontrak tersebut akan disahkan dengan tanda tangan calon debitor dan saat itu bidang administrasi penjualan akan mengkonfirmasi penyaluran kredit ke divisi pembiayaan dan debitor menerima kendaraannya. TA Finance bekerja sama dengan beberapa bank besar di Indonesia, termasuk Bank Permata, Bank Mandiri, BCA, dan BNI, untuk memfasilitasi berbagai cara pembayaran, salah satunya adalah debit otomatis, akun virtual, anjungan tunai mandiri (ATM), cek tunai, dan pembayaran kas.

    Overview of the Companys Business Activity Model TA Finance was established with license to engage in broad mix of financial credit services, including financing leasing, factoring, credit card, and consumer financing. Nevertheless, currently the Company still focuses on consumer financing, exclusively for Toyota vehicle in Indonesia. Consumer financing credit is initiated when sales officer receives and inputs applicants data into the Companys internal database (see Figure 3). Database executor shall subsequently compile all necessary documentations and conduct initial tele and field survery with the applicant. The records will be forwarded for credit department for consideration. Credit facilities are provided for one-to-five years installment period with at least 23%-35% down payment and various interest rate level based on region and vehicle type. Upon approval by credit committee, sales officer directly informs and elucidates the details of financing contract to the applicant. The agreement comes into effect once the applicant signs the contract and simultaneously, sales administration provides confirmation to the service head for financing disbursement and the customer receives his/her vehicle. TA Finance collaborates with several major banks in Indonesia, including Bank Permata, Bank Mandiri, BCA, and BNI, to facilitate several alternative payment methods, among others, auto debit, virtual account, Automatic Teller Machine (ATM), Post Dated Check (PDC), and cash payment.

  • Thursday, 16 January 2014

    5

    PT Toyota Astra Financial Services

    Figure 3: TA Finance Financing Process Figure 3: TA Finance Financing Process

    Source: the Company Source: the Company Pemain Utama pada Pasar yang Bertumbuh Pangsa pasar TA Finance bertahap meningkat seiring dengan tumbuhnya pangsa pasar merek Toyota yang bertumbuh sebesar CAGR 17,6% selama 2008-2012(lihat Grafik 1). Penjulan mobil merek Toyota bertumbuh sebesar 7,1% yoy pada September 2013.

    Major Player in a Growing Market TA Finances market was gradually increased along with Toyotas market share that grew by a CAGR 17.6% during 2008-2012 (see Chart 1). Toyota brand car sales grew by 7.1% yoy in September 2013.

    Chart 1: Growth of Sales of Toyota Brand in Indonesia Chart 2: Area Contribution of New Financing 2013

    Source: Gaikindo, Indo Premier, *compared to Sep-2012 Source: the Company Kontribusi Terbesar dari DKI dan Sumatera TA Finance menerima kontribusi pembiayaan baru terbesar datangnya dari wilayah DKI Jakarta sebesar 34,9%, kontribusi Jawa tanpa DKI Jakarta dan Bali jika digabung sebesar 70,5%. Sementara itu, kontribusi dari Sumatera sebesar 25,3% dan dari Kalimantan berkontribusi sebesar 4,2% kepada perseroan (lihat Grafik 2).

    Largest Contribution from DKI and Sumatera TA Finance main contribution for new financing are coming from DKI Jakarta of 34.8%, Java and Bali exclude DKI Jakarta if combined contribute amounting to 70.5%. Meanwhile, Sumatera contributes 25.3% and Kalimantan contributes 4.2% to the Company (see Chart 2).

  • Thursday, 16 January 2014

    6

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart 3: Highest Growth New Financing Chart 4: Indonesia GDP Contribution 2012

    Source: the Company Source: Gaikindo Wilayah penyumbang terbesar pembiayaan TA Finance merupakan juga wilayah dengan kontribusi terbesar Produk Domestik Bruto Indonesia (lihat Grafik 3). DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,Bali, Yogyakarta, Banten, dan Bali seluruhnya menyumbang 58,9% dari total PDB. Penyumbang kedua terbesar kepada PDB Indonesia adalah wilayah Sumatera yang total kontribusi sebesar 23,8% (lihat Grafik 4).

    Areas that contribute the most for TA Finance financing are also those with highest contribution to Indonesias Gross Domestic Product (see Chart 3). DKI Jakarta, West Java, Central Java, Bali, Yogyakarta, Banten, and Bali contribute 58.9% to total Indonesias GDP. Second highest contributor is Sumatra island with total contribution of 23.8% (see Chart 4).

    Pertumbuhan Tertinggi di Sumatera Pertumbuhan pembiayaan baru TA Finance selama periode 2008-2012 berada pada tingkatan CAGR 23,1% yang mencapai Rp 8,3 triliun pada akhir 2012. Tingkat pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan yang stabil dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali yang bertumbuh dengan CAGR 24,4% selama periode tersebut. Pertumbuhan pembiayaan baru juga ditopang oleh pertumbuhan dari Sumatera, pada tingkatan CAGR 104,8% selama 2008-2012. Sementara, pasar dari Kalimantan, yang diakses Perseroan pada 2009, menyumbang pertumbuhan sebesar 44,3%. Perseroan akan mengintensifkan akses ke Kalimantan dan Sumatera dimana terdapat potensi yang besar.

    Highest Growth is from Sumatra TA Finance new financing grew at a 23.1% CAGR during 2008-2012 that reached Rp 8.3 trillion in the end of 2012. This growth rate was driven by stable growth from Central and East Java, as well as Bali that grew at a CAGR of 24.4% during that period. Growth of new financing was also being supported by the growth from Sumatra, at a CAGR of 104.8% during 2008-2012. Furthermore, Kalimantans market, which TA Finance penetrated in 2009, contributed growth at a CAGR of 44.3%. The Company will intensify access to Kalimantan and Sumatra which store enormous potential.

    Jaringan Distribusi yang Strategis Hingga akhir 2012, TA Finance memiliki 27 kantor cabang, dan 1 kantor perwakilan yang tersebar di tiga wilayah,

    yaitu Jawa-Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Perseroan juga menjalin kerjasama dengan melakukan skema pembiayaan bersama PT Andalan Finance di Semarang, Jawa Tengah. Ekspansi strategis dikonsentrasikan ke wilayah Jawa-Bali karena potensi market yang luas dan ditopang oleh infrastruktur yang memadai. TA Finance melakukan ekpansi penambahan cabang di tujuh tempat selama 2013 di Sumatera yaitu Bengkulu dan Bengkalis. Di Kalimantan, Perseroan menambah dua cabang yaitu Banjarmasin dan Samarinda. Di Jawa termasuk DKI jakarta, Perseroan menambah tiga cabang yaitu Karawang Barat, Kediri, dan Kelapa Gading.

    Strategic Distribution Network By the end of 2012, TA Finance controls 27 branch offices, and 1 representative office across three regions,

    namely Java-Bali, Sumatra, and Kalimantan. The Company also has a joint financing with PT Andalan Finance in Semarang, Central Java. Strategic expansion is focused on Java-Bali region because of the widespread automobile market and appropriate infrastructures support. TA Finance expanded 7 branches during 2013 in Sumatera namely Bengkulu and Bengkalis. In Kalimantan, the Company added 2 branches namely Banjarmasin and Samarinda. In Java including DKI Jakarta, the Comapany added 3 branches namely Karawang Barat, Kediri, and Kelapa Gading

  • Thursday, 16 January 2014

    7

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart 5: 2012 Car Sales by brand Chart 6: October 2013 Car Sales by Brand

    Source: Gaikindo Source: Gaikindo Toyota sebagai Pemimpin Pasar di Penjualan Mobil Toyota telah membangun dan mempertahankan penguasaan penjualan mobil di Indonesia dengan 36,4% pangsa pasar di 2012 (lihat Grafik 5). Produk unggulan termasuk Innova, Avanza, dan Rush, sementara untuk kelas atas Toyota menawarkan Lexus dan Alphard. Melalui Toyota Value Chain, Perseroan memberikan produk berkualitas ditunjang dengan nama baik dan layanan purna-jual yang bagus, kesemuanya menjadikan harga penjualan mobil Toyota bekas lebih tinggi dibandingkan merek lain. Kompetitor terdekat adalah Daihatsu dan Honda dengan pangsa masing-masing 14,6% dan 13,3% pada 2012, diikuti Mitsubishi (11,3%) dan Nissan (6,2%).

    Toyota as Market Leader in Automobile Sales Toyota has established a strong presence and maintained dominance over Indonesias automobile market with 36.4% shares in 2012 (see Chart 5). Championed-valued products include Innova, Avanza, and Rush while for luxury-segment, Toyota offers Lexus and Alphard. Through Toyota Value Chain, the Company presents quality product supported by good brand name and after-sales supports; these in turn support superior selling prices of used cars compared to other brands. Runner-up competitors are Daihatsu and Honda with 14.6% and 13.3% shares in 2012 respectively, followed by Mitsubishi (11.3%) and Nissan (6.2%).

    TA Finances Product Financing Pada September 2013,TA finance telah berhasil menjual 47,276 unit produk Toyota. Komposisi terbesar adalah dari Avanza sebanyak 24.527 unit (51,9%), Innova sebanyak 7.008 unit (14,8%), dan Dyna 3.547 unit (7,5%) (lihat Grafik 7). Hal ini terjadi karena dukungan kreatifitas manajemen dalam membuat variasi produk pembiayaan untuk menarik nasabah baru dan mempermudah dalam kredit kendaraan bermotor.

    TA Finances Product Financing In September 2013, TA Finance succeed in selling 47,246 units of Toyota product. The largest composition is from Avanza amounting to 24.527 units (51.9%), 7,008 units (14.8%) for Innova, and 3,547 units (7.5%) for Dyna (see Chart 7). This can be happened due to management s creativity in creating financing product variant to attract new customer dan fasilitate in vehicle leasing.

    Chart 7: Highest Growth New Financing By Brand

    Source: the Company

  • Thursday, 16 January 2014

    8

    PT Toyota Astra Financial Services

    PROFIL KEUANGAN

    FINANCIAL PROFILE

    Marjin Bunga yang Stabil Saat Pertumbuhan Pembiayaan yang Pesat Pembiayaan baru, strategi harga dan pendanaan melalui paket penawaran, serta pengendalian biaya memungkinkan Perseroan menghasilkan marjin bunga bersih (NIM) yang

    stabil dan kisaran pada 7,9%-6,6% pada periode 2008-2012. Per September 2013 marjin bunga bersih mencapai 9,04%. Saldo piutang kotor pembiayaan konsumen Perseroan meningkat dari Rp 4,3 triliun pada 2008 menjadi Rp 14,1 triliun pada akhir September 2013 atau mewakili CAGR sebesar 28,2% dalam kurun waktu tersebut. Di lain pihak, marjin bunga bersih yang stabil dan pada tingkatan relatif tinggi tersebut dimungkinkan atas komposisi pembiayaan yang didominasi oleh minibus dan SUV (sport utility vehicle) yang dikenakan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada sedan. Oleh sebab itu, TA Finance diprediksi mampu mempertahankan tingkat pendapatan bunga efektif pada kisaran 8%-20,2% dengan beban bunga efektif pada kisaran 6%-12% dalam kondisi terakhir. Sejalan dengan itu, untuk beban bunga efektif, meski saat ini bergantung pada pinjaman bank jangka pendek, TA Finance mampu mendapatkannya dengan murah karena dukungan nama baik dari perusahaan pendirinya. Selain itu, TA Finance mempraktekkan prinsip Manajemen Aset Liabilitas yang baik yang memungkinkan keadaan likuiditas Perseroan selalu dalam kondisi terjaga. Hal ini juga membantu Perseroan untuk mencapai biaya pendanaan yang optimal yang memungkinkan Perseroan mencatat marjin laba bersih dengan tren meningkat, dari 10,3% pada 2008 menjadi 17,3% pada akhir 2012, dan mencapai 17,2% hingga September 2013 (lihat Grafik 8).

    Steady NIM amid Extraordinary Financing Growth New financing, pricing and funding strategy enabled TA Finance to earn stable and relatively high net interest margin at the level of 7.9%-6.6% during 2008 until

    2012. As of September 2013 net interest margin reaching 9.04%. The Companys gross consumer financing receivables grew from Rp 4.3 trillion in 2008 to Rp 14.1 trillion in September 2013 or representing a CAGR of 28.2%. TAs current product mix which gave more emphasis on minibus and sport utility vehicle (SUV) that commanded higher financing composition compared to those of sedan, enabled the Company to earn relatively higher interest margin. This is translated into to a present interest income at the range of 8%-20.2% with the effective cost of fund around 6%-12% in under last condition. Correspondingly, for effective cost of fund, although currently it relies heavily on short-term bank loan, TA Finance is able to raise it economically due to goodwill backup of its shareholders. Furthermore, TA Finance naturally matches its assets that mature within one year with the corresponding liabilities. That the Company practices good Assets Liability Management has helped smooth corporate liquidity and maintained optimal cost of fund that produces stable net interest margin. Stable interest margin has also enabled the Company to record net profit margin at a higher trend, increased from 11.7% in 2008 to 17.3% in the end of 2012, and reaching 17.2% as of September 2013 (see Graph 8).

    Chart Chart Chart Chart 8888: : : : IncreaIncreaIncreaIncreased Bottom Linesed Bottom Linesed Bottom Linesed Bottom Line

    Source: the Company

  • Thursday, 16 January 2014

    9

    PT Toyota Astra Financial Services

    Table 1: TA Finance Consumer Financing Profile

    Description 2008 2009 2010 2011 2012 Sept-13

    Consumer Financing Receivables-Gross (Rp billion)

    4,465 6,242 9,318 11,026 12,735 14,118

    Average Financing Per Unit

    (Rp million) 123.8 134.3 144.8 145.7 150.7 153.7

    Terms of Financing

    (month) 32 33 34 35 35 36

    Average Down Payment

    (percentage of Total Financing) 25.0 25.1 24.3 25.6 29.9 34

    Interest Rates (%) 7.2 7.8 6.5 6.3 5.7 5.3

    Source: the Company

    Kualitas Aset di Atas Rata-rata Pada periode 2008-2010, TA Finance mencatatkan provisi yang cukup rendah untuk tingkat pembiayaannya, hanya sebesar 0,3-0,5% dari total saldo piutang kotor tahunan. Provisi yang rendah ini disebabkan tingkat kualitas kredit debitor yang cukup bagus. Namun, pada 2011, manajemen membuat kebijakan baru dengan mencatatkan provisi yang lebih tinggi, pada 0,8% (lihat Grafik 9). Langkah ini untuk antisipasi dampak negatif atas pertumbuhan pembiayaan yang pesat. Walaupun demikian, hal ini tidak serta merta menggerus laba Perseroan, terlihat dari marjin profitabilitas tahun 2011 yang bertahan pada kisaran tinggi. Pada tahun 2012, provisi yang dicatatkan menurun menjadi 0,6% terhadap saldo total piutang kotor yang dikelola Perseroan. Penurunan provisi ini turut memberi kontribusi terhadap marjin laba bersih tahun 2012 yang mengalami peningkatan menjadi 17,3% atau tertinggi sejak 2008. Namun, pada 2013, Perseroan kembali meningkatkan provisi tersebut, tanggap terhadap beberapa kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia seperti kenaikan BBM subsidi, dan tarif dasar listrik yang diperkirakan bisa memberi dampak negatif terhadap kualitas aset TA Finance. Namun, kembali peningkatan provisi ini tidak berdampak negatif pada profitabilitas bersih TA Finance seperti yang diperlihatkan pada indikator marjin laba bersih Perseroan pada saat 30 September 2013 yang mencapai 17,2% atau tingkatan yang sama dengan pada akhir tahun 2012. TA Finance melaksanakan seleksi yang benar dan

    penanganan kredit bermasalah dengan seksama. Perseroan saat ini sudah mempunyai manajemen risiko kredit yang baik, terbukti dari rendahnya kredit bermasalah Perseroan dibandingkan dengan industri rata-rata (lihat Grafik 10). Pelatihan dan perbaikan juga terus dilakukan di setiap aspek manajemen risiko sehingga Perseroan bisa melakukan ekspansi secara organik. Risiko pasar juga merupakan hal yang penting untuk Perseroan dimana penerapan Asset and Liability Management sudah diterapkan dari pertama kali Perseroan berdiri, didukung oleh pengalaman Toyota Financial Services Corporation yang merupakan captive finance terbesar di dunia yang merupakan salah satu pemegang saham Perseroan.

    Better Asset Quality In the period of 2008-2010, TA Finance recorded a low provision for its financing level, approximately only 0.3-0.5% of total annual gross financing. Thanks to the high credit quality of its customers which justifies the low provision. Nevertheless, in 2011, the Companys management increased its provision to the higher level of 0.8% (see Chart 9). This is the way to anticipate the negative effect due to fast growing new financing. However, this did not affect its bottom line, as in the year 2011, TA Finance maintained its profitability margins at its high level. Last year, the Company decreased its provision expenses to the level of 0.6% for for total gross financing. The lower provisions contributed to the increase of the Companys net profit margin to 17.3%, the highest level since 2008. However, in 2013 the Company set up its provision higher, as a respond to several Indonesian government policy such as increased in subsidized petrol, and basic electricity cost that predicted could give negative effect to TA Finances asset quality. However, it didnt give negative impact to TA Finances net profit by increasing its provision as shown by the Companys net income margin in 30 September 2013 that reached 17,2% or in the same level as in 2012. TA Finance carefully implements the correct selection

    and handles non-performing financing. The Company already has favorable credit risk management compared to the average multi finance company industry (see Chart 10). Training and improvement conducted in every risk management aspects, so that the Company could expand organically. Market risk also important for the Company, where Asset and Liability Management that already applied from the first time the Company established, supported by Toyota Financial Services Corporations experience, which is the largest captive finance in the world and one of the Companys shareholder.

  • Thursday, 16 January 2014

    10

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart Chart Chart Chart 9999: Provision as % of Total Financing Receivables: Provision as % of Total Financing Receivables: Provision as % of Total Financing Receivables: Provision as % of Total Financing Receivables Chart Chart Chart Chart 10101010: NPL Better Than Industry: NPL Better Than Industry: NPL Better Than Industry: NPL Better Than Industry

    Source: the Company Source: the Company

    Chart Chart Chart Chart 11111111: Gearing and Interest Coverage Ratio: Gearing and Interest Coverage Ratio: Gearing and Interest Coverage Ratio: Gearing and Interest Coverage Ratio Chart Chart Chart Chart 12121212: Trend of ROE: Trend of ROE: Trend of ROE: Trend of ROE

    Source: the Company Source: the Company

    Gearing yang Tinggi Menopang Profitabilitas Pertumbuhan kinerja TA Finance yang pesat diikuti oleh tingkat gearing yang relatif tinggi dibandingkan dengan tingkat maksimum yang disyaratkan oleh regulator, yaitu 10 kali. Tingkat gearing tertinggi yang dimiliki Perseroan sejak 2008, adalah 8,6 kali (lihat Grafik 11), yaitu pada 2009. Namun, sejak 2009, tingkat gearing Perseroan menunjukkan tren penurunan. Pada September 2013, gearing Perseroan berada pada tingkatan 7,0 kali. Secara umum, tingkat utang yang tinggi tersebut mampu dipertahankan karena dukungan kuat dari pemilik saham sehingga likuiditas tidak menjadi masalah meskipun pada saat krisis mini tahun 2009. Sebaliknya, tingkat utang yang tinggi memberikan kontribusi yang positif untuk profitabilitas. Hal ini terlihat dari rasio imbal hasil atas aset (ROA) dan imbal hasil atas modal (ROE). ROE meningkat dari 3,7% di 2007 menjadi 8,2% pada 2008, lalu menjadi 22,22% di 2010, lalu dipertahankan pada tingkat tinggi 18,7% pada 2011, meningkat lagi menjadi 20,7% pada akhir 2012, dan sampai September 2013 menjadi 17,6%. Terlihat selama empat tahun terakhir, TA Finance mencatatkan ROE di atas rata-rata 14,8% (rata-rata untuk periode 2007-2012). Sementara itu, ROA meningkat dari 1,6% pada 2009 menjadi 2,3% pada 2010, menjadi 2,0% tahun 2011 dan juga dipertahankan pada tingkatan tinggi 2,0% pada 2012, lalu meningkat lagi ke 2,3% pada

    September 2013.

    High Gearing Improves Profitability TA Finance outstanding performances is also supported by the relatively high level of gearing compared to the maximum level allowed by Indonesias regulator, namely 10 times. The highest level of the Companys gearing since 2008 was at 8.6 times (see Chart 11), during the year 2009. However, since 2009, the level of the Companys gearing have shown a decreasing trend. In September 2013, the Companys gearing was at the lower level of 7.0 times. Generally, the high level of debt could be maintained because of the strong support from the shareholders and accordingly, liquidity was not a problem during the mini-crisis that happened in 2009. On the contrary, the high level of debt had a positive effect on the Companys profitability which was shown from its ratios of ROE and ROA. ROE accelerated from 3.7% in 2007 to 8.2% in 2008, to 22.22% in 2010 and maintained its high level of 18.7% in the end of 2011, increased again to 20.7% in the end of 2012, and becomes 17,6% until September 2013. Since the last four years, the Companys ROE was higher than its 7-year average of 14,8%. At the same time, ROA improved from 1.6% in 2009, to 2.3% in 2010, to 2.0% in 2011, and also maintained at its high level of 2.0% in the end of 2012, and increased again to 2.3% in September 2013.

    Sumber yang Lebih dari Cukup untuk Melunasi Bunga Perseroan menghasilkan sumber penghasilan yang lebih dari cukup untuk melunasi biaya bunga yang dibutuhkan. Interest coverage yang diukur dari EBITDA dibagi biaya

    More than Sufficient Resources to Pay Interest The Company generates more than sufficient resources than what is required to settle its interest expenses. Interest coverage that is measured from EBITDA

  • Thursday, 16 January 2014

    11

    PT Toyota Astra Financial Services

    bunga, selama 2009-2012, menunjukkan rasio rata-rata sebesar 1,4 kali. Hal ini mengimplikasikan hasil operasi Perseroan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya bunga yang harus dibayar. Pada September 2013, kemampuan Perseroan membayar biaya bunga utang meningkat 2.0 kali.

    divided by interest expenses, during 2009-2012, came in at the average of 1.4 times. This implies TA Finances operational results is higher than its interest expenses. In September 2013, the Company ability to cover its interest expenses increased to 2.0 times.

    Omzet dan Efisiensi Merupakan Kunci Sejalan dengan peningkatan bisnis Perseroan, marjin operasional juga menunjukan tren yang bagus dengan posisi pada 76,7% pada akhir 2012 dan hingga September 2013 berada di 76,6%.Dengan rata-rata marjin operasi selama periode 2009-2012 pada 76,9%. Di samping tingkat pembiayaan yang melonjak, peningkatan marjin juga ditopang oleh efisiensi di bidang pengeluaran umum dan administrasi serta peningkatan dan perluasan kegiatan usaha. Biaya umum dan administrasi Perseroan, sebagai prosentasi dari pendapatan TA Finance, menurun dari tingkat 19,9% pada 2009 menjadi 17,8% pada 2012 dan 17,2% pada September 2013. Sejalan dengan ini, marjin

    laba sebelum pajak juga membentuk tren yang meningkat dari tingkatan 17,4% tahun 2009 menjadi tingkat 23,4% pada akhir 2012. Kemudian, marjin laba sebelum pajak mencapai 23,2% sampai dengan September 2013.

    Turnover and Efficiencies are the Keys In line with the increasing businesses, the Companys operating margin also displayed a favorable trend with the position at 76.7% in the end of 2012 and at 76.6 until September 2013.With the average level of operational margins during the period of 2009-2012 of 76.9%. In addition to higher revenue, enhancement in margin was mostly contributed by the efficiency in general and administrative expenses as well as the improvement and expansion of the Companys business activities. The Companys general and administrative expenses as the percentage of income, decreased from the level of 26.9% in 2009 to the level of 17.8% in

    2013 and 17.2% in September 2013. In accordance with this trend, the Companys pretax profit margin increased from 17.4% in 2009 to the level of 23.4% in the end of 2012. Later on, pretax profit margin increased to 23.2% on September 2013.

    Chart Chart Chart Chart 13131313: Operating Margin : Operating Margin : Operating Margin : Operating Margin Chart Chart Chart Chart 14141414: Trend in Pretax profit: Trend in Pretax profit: Trend in Pretax profit: Trend in Pretax profit

    Source: the Company Source: the Company

  • Thursday, 16 January 2014

    12

    PT Toyota Astra Financial Services

    INDUSTRI

    INDUSTRY

    Perusahaan multi-finance bergerak di empat segmen, yaitu sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Meskipun kegiatan bisnis tersebut juga dilakukan oleh bank komersial, pada kenyataannya perusahaan multi-finance tidak bersaing

    secara langsung dengan bank karena target pasar mereka adalah konsumer dengan kualitas kredit yang tidak dapat diterima oleh bank ataupun konsumer yang tidak mau berurusan dengan banyak dokumentasi sebagai persyaratan bank. Banyak perusahaan multi-finance yang bekerja sama dengan bank untuk memberikan fasilitas pendanaan. Meski demikian, kompetisi antara sesama perusahaan multi-finance sangat ketat.

    Multi-finance company engages in four main activities, namely leasing, factoring, consumer financing, and credit card. Although these activities are overlapping with consumer banks, multi-finance companies do not directly compete with banks. Their target market is

    consumers with slightly lower credit quality ineligible for banks loan and consumers who prefer less administrative requirements. Many multi-finance companies team up with banks as their business partners to provide financing facilities. Nevertheless, competition is tight among peer multi-finance companies.

    Proporsi Pekerja di Indonesia tumbuh konsisten Sejak Agustus 2008, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi pekerja Indonesia terus meningkat secara konsisten menjadi 94,1% pada Februari 2013 (lihat Grafik 15). Hal ini dapat disimpulkan bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia dapat menyerap permintaan kerja dan akan memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarkat. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, nantinya dapat mendukung naiknya tingkat konsumsi masyarakat. Perusahaan multi-finance ikut diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Worker Population Consistently Grow Since August 2008, according to Statistic Indonesia, the proportion of Indonesia worker consistently continues to rise to 94.1% in February 2013 (see Chart 15). This can be concluded that Indonesias work-force could absorb new work-force and this provides positive effect towards purchasing power. An increase of purchasing power, increase the level of consumption. Multi finance companies get the benefit from Indonesia economic growth.

    Sementara itu, situasi kondusif juga didukung oleh turunnya tingkat pengangguran menjadi 6,1% pada 2012 dan diperkirakan akan terus turun menjadi 5,9% menurut proyeksi International Monetary Fund (IMF) untuk 2013 (lihat Grafik 15).

    Furthermore, conducive business environment supported by decreasing unemployment level which was 6.1% in 2012 and predicted to further decrease to 5,9% by the IMF for 2013 (see Chart 15).

    Chart Chart Chart Chart 15151515: : : : UnemploymentUnemploymentUnemploymentUnemployment Chart Chart Chart Chart 16161616: : : : Percentage of Indonesia Working PopulationPercentage of Indonesia Working PopulationPercentage of Indonesia Working PopulationPercentage of Indonesia Working Population

    Source: BPS Source: WEO October 2013

    Industri Multi-finance yang Bertumbuh Pertumbuhan perusahaan multi-finance yang pesat di Indonesia ditopang oleh stabilitas politik dan kondisi perekonomian yang membaik, serta jumlah penduduk dan peningkatan daya konsumsi masyarakat. Iklim suku bunga yang relatif rendah dimana tingkat bunga acuan BI sempat berada pada tingkatan terendah dalam sejarah 5,75% juga mendukung perkembangan industri ini (lihat Grafik 17). Jumlah aset mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 19,3% CAGR dalam periode 4 tahun dari Rp 168,5 trilliun di 2008 menjadi Rp 341,8 trilliun di 2012. Di lain pihak, jumlah perusahaan yang bergerak di industri ini mengalami penurunan sebesar 1,4% CAGR dalam periode 4 tahun dari sebanyak 212 pada 2008 menjadi 200 pada Oktober 2012 (lihat Grafik 18).

    The Growing Multi-finance Industry The growth of multi-finance industry in Indonesia is largely supported by political stability and improved economic condition of the country, as well as the massive population and rising consumption capacity. Relatively low interest rates environment in which the BI reference interest rates at its historically lowest record of 5.75% also supported the development of this industry (see Chart 17). Total assets of the industry recorded a strong 4-year 19.3% CAGR from IDR 168.5 trillion in 2008 to IDR 341.8 trillion in 2012. On the other hand, the number of registered multi-finance companies steadily declined by 1,4% CAGR over 4-years period from high figure of 212 in 2008 to low figure 200 in October 2012 (see Chart 18).

  • Thursday, 16 January 2014

    13

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart Chart Chart Chart 17171717: GDP BI Rate: GDP BI Rate: GDP BI Rate: GDP BI Rate Chart Chart Chart Chart 18181818: Multi: Multi: Multi: Multi----financeAsset and CompaniesfinanceAsset and CompaniesfinanceAsset and CompaniesfinanceAsset and Companies

    Source: OJK Source: OJK

    Struktur Industri yang Kuat Industri pembiayaan di Indonesia memiliki ketahanan finansial yang kuat. Hal ini tercermin pada penyebaran jumlah perusahaan berdasarkan kategori kepemilikan aset selama lima tahun terakhir. Meskipun jumlah perusahaan dengan kategori aset di bawah Rp 100 miliar dan antara Rp 100 miliar s.d. Rp 500 miliar masih mendominasi, selama lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan pada jumlah perusahaan pembiayaan dengan nilai aset yang lebih besar. Selanjutnya pada 2012, 58,5% dari total aset industri terkonsentrasi pada 14 perusahaan dengan kepemilikan aset di atas Rp 5 triliun, yaitu senilai Rp 199,8 triliun. Perusahaan yang memiliki aset antara Rp 1 triliun s.d. Rp 5 triliun menguasai Rp 106,6 triliun, sekitar 31,2 % dari total aset industry (lihat Grafik 19). Hal ini bisa menjadi pertahanan pada industri pembiayaan Indonesia saat terjadinya gejolak finansial yang diakibatkan oleh gejolak keuangan internasional.

    Strong Industry Structure Indonesias multi-finance industry has a strong financial foundation. This is reflected on the spread of the number of companies based on asset ownership category over the last five years. Although the numbers of companies with asset category under Rp 100 billion as well as Rp 100 billion-Rp 500 billion still dominate, for the last five years there has been an increase in the number of financing companies with higher asset value. In 2012, 58.5% of the total industry assets were concentrated in 14 companies with asset ownership above Rp 5 trillion, amounting Rp 199.8 trillion. Companies with assets between Rp 1 trillion and Rp 5 trillion controlled Rp 106.6 trillion, approximately 31.2% of the total industry assets (see Chart 19). This trait forms a strong foundation for the industry in the case of internationally-induced liquidity issues.

    Chart 19: Asset Distribution 2012 (Rp billion)Chart 19: Asset Distribution 2012 (Rp billion)Chart 19: Asset Distribution 2012 (Rp billion)Chart 19: Asset Distribution 2012 (Rp billion)

    Source: OJK

  • Thursday, 16 January 2014

    14

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart Chart Chart Chart 20202020: : : : Financing Receivables in 2012Financing Receivables in 2012Financing Receivables in 2012Financing Receivables in 2012 Chart Chart Chart Chart 21212121: Financing Receivables: Financing Receivables: Financing Receivables: Financing Receivables

    Source: OJK Source: OJK

    Pembiayaan Konsumen Membentuk Pilar Utama Tahun 2012, pembiayaan konsumen membentuk 63,5% atau sebesar Rp 191,8 triliun dari total piutang pembiayaan di industri ini (lihat Grafik 20 dan Grafik 21). Penyaluran jenis kegiatan pembiayaan ini mengalami pertumbuhan sebesar 16,4% dari tahun sebelumnya yang menjadi faktor pendorong utama tumbuhnya nilai piutang pembiayaan industri sebesar 23% menjadi Rp 302,1 triliun pada akhir 2012. Tingginya permintaan kendaraan bermotor oleh masyarakat Indonesia secara signifikan membentuk permintaan terhadap fasilitas pembiayaan. Di Indonesia, berhubung belum memadainya sarana transportasi umum, kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, dianggap merupakan bagian dari kebutuhan dasar. Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

    Consumer Financing is the Back-bone In 2012, 63.5% of total financing receivables or Rp 191.8 trillion was from the consumer financing segment (see Chart 20 and Chart 21). Consumer financing grew by 16.4% YoY and was the main driver of total value of financing receivables which grew 23% to reach Rp 302.1 trillion in the end of 2012. The high demand of vehicles of 2-wheler and 4-wheler in Indonesia has made huge demand of financing facilities. In Indonesia, the lack of appropriate public transportation has made vehicles considered as a part of basic necessity. While at the same time, Indonesias high economic growth has increased consumers purchasing power.

    Laba industri yang terus meningkat Dalam lima tahun terakhir, laba bersih perusahaan pembiayaan telah meningkat dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 12,2 triliun pada 2012, dengan pertumbuhan sebesar 17,5% CAGR (lihat Grafik 22). Jika dibandingkan dengan tahun 2011, laba bersih industri jasa pembiayaan pada 2012 mengalami peningkatan signifikan sebesar 34,1% atau Rp 3,1 triliun.Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan operasional yang

    berasal dari piutang pembiayaan yang semakin dominan dalam aset perusahaan pembiayaan, serta adanya pertambahan jumlah perusahaan pembiayaan yang relatif baik.

    Increasing profit In the last five years, multifinance companies net profit increased from Rp 6.4 trillion to Rp 12.2 trillion in 2012, with growth of 17.5% CAGR (see Chart 22). Compared with 2011, the net profit of the industry in 2012 experienced significant increase, namely 34.1% or Rp 3,1 triliun. Increase in net profit was driven by an increase in operating income derived from the increasing financing receivables, and additional number

    of new finance companies.

  • Thursday, 16 January 2014

    15

    PT Toyota Astra Financial Services

    Chart Chart Chart Chart 22222222: : : : Trend of Industry Net Trend of Industry Net Trend of Industry Net Trend of Industry Net ProfitProfitProfitProfit Chart Chart Chart Chart 23232323: Source of Funding : Source of Funding : Source of Funding : Source of Funding

    Source: OJK Source: OJK

    Chart Chart Chart Chart 24242424: Source of Fund in (Rp trillion): Source of Fund in (Rp trillion): Source of Fund in (Rp trillion): Source of Fund in (Rp trillion) Chart Chart Chart Chart 25252525: NPL: NPL: NPL: NPL

    Description 2008 2009 2010 2011 2012

    Equities 32.4 40.1 47.8 56.1 66.7

    Sub-debt 0.9 0.7 0.5 0.3 0.3

    Bond 11.5 13.6 18.4 30.3 43.8

    Domestic loan 53.6 44.4 59.9 78.7 86.6

    Foreign loan 55.4 56.9 84.9 108.6 124.5

    Source: OJK Source: OJK

    Sumber dana penyokong perusahaan pembiayaan Pada 2012, sumber dana perusahan pembiayaan mengandalkan dari pinjaman dalam negeri, yaitu mencapai 38,7% dari total atau sebesar Rp 124,5 triliun. Sumber dana kedua berasal dari pinjaman luar negeri mencapai 26,9% dari total atau sebesar Rp 86,6 triliun (lihat Grafik 23 and Grafik 24).

    Multi-finance Companys Source of Funding In 2012, source of funding for multi-finance company mostly on domestic loans, which made 38,7% from total or Rp 124,5 trillion. The second source of fund derived from foreign loans that reached 26,9% from total or Rp 86,6 trillion (see Chart 23 and Chart 24).

    Kualitas Aset yang Stabil dan Membaik Pertumbuhan aset pembiayaan selama lima tahun terakhir ini diikuti oleh tingkat kehati-hatian industri perusahaan pembiayaan yang ditunjukkan oleh penurunan rasio non- performing financing (NPF) piutang pembiayaan (lihat Grafik 25). Selain itu, golongan debitur perorangan menjadi penerima terbesar penyaluran piutang pembiayaan industri. Hal ini disebabkan pertumbuhan piutang pembiayaan selama tahun 2012 sebagian besar

    bersumber pada barang konsumen seperti kendaraan bermotor dan alat elektronik. Rasio NPF yang baik dan stabil mengimplikasikan bahwa industri ini berhasil mengelola risiko yang masing-masing berbeda untuk setiap kelompok individu.

    Stable and Improving Assets Quality The growth of industrys asset for the last five years has been supported by the high prudential level. This was reflected by lower non-performing financing (NPF) ratio of financing receivables (see Chart 25). Furthermore, individual debtors are the largest recipients of receivables managed by the financing industry. The reason was that most of the financing sources in 2011 were coming from consumer goods such as vehicles and

    electronic products. The sound and stable NPF indicates that the financing industry in Indonesia has been successful in managing diverse risks for every class of individuals.

  • Thursday, 16 January 2014

    16

    PT Toyota Astra Financial Services

    Table 1: Top-ranked Indonesia Multi Finance Companies (30 September 2013)

    Company Total Assets (Rp trillion)

    Description

    PT Astra Sedaya Finance 29.8 Astra International's subsidiary that provides car financing

    (Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, Nissan Diesel)

    PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 29.2 Provide financing for multi-branded vehicles

    PT Toyota Astra Financial Services 14.0 Astra international subsidiary that provides financing only for Toyota

    PT BFI Finance Indonesia Tbk 8.1 Provides vehicles' financing mostly used and commercial type

    PT Clipan Finance Tbk 5.9 Provides vehicles' financing mostly used cars

    PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 4.0 Provides vehicles' financing for motor cycles

    Source: Financial Statement of Each Companies Sukses Melalui Integrasi Ada dua faktor utama menjadi pemain utama papan atas di industri ini: memiliki sinergi yang kuat dengan bank yang juga memiliki kepemilikan mayoritas di sebuah perusahaan multi-finance guna memberikan fasilitas pendanaan yang berkelanjutan dan/atau memiliki sinergi yang kuat dengan pemilik dealer selaku integrasi value chain. Pemimpin pasar dan perusahaan yang mampu bersaing menunjukkan karakteristik tersebut (lihat Tabel 1). Sebagai contoh, di pembiayaan mobil dipegang oleh Astra Sedaya Finance yang merupakan anak perusahaan Astra Credit Company dan merupakan pemimpin pasar. Untuk pembiayaan kendaraan berbagai merek, Adira Dinamika Multifinance Tbk yang 95% sahamnya dimiliki oleh Bank Danamon Tbk. Beberapa strategi alternatif juga telah diterapkan seperti meningkatkan pelayanan pelanggan melalui kemudahan pembayaran, peningkatan jaringan operasional, maupun penurunan suku bunga kredit. Namun strategi tersebut sangat mudah untuk ditiru kompetitor, oleh sebab itu bila perusahaan multi-finance

    tidak memiliki salah satu dari dua karakteristik utama di atas, perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan dukungan pendanaan maupun untuk menarik pelanggan.

    Success through Integration Two factors have been the main drivers for multi-finance companies to be at the top rank: to have a strong synergy with banks retaining majority interest in a multi-finance company to provide strong funding facilities and/or to have a strong synergy with automotive dealer as an integration of value chain. Competitive market leaders and companies reveal such characteristics (see Table 1). For example, in automobile financing segment is held by Astra Sedaya Finance which is a subsidiary of Astra Credit Company and the market leader. For financing of multi-branded vehicles, Adira Dinamika Multifinance Tbk, which is 95%-owned by Bank Danamon Tbk. Several alternative strategies are also being adopted such as improving service to customers through easiness of payments, networks expansion, and interest rate cutting. However, those strategies are easily imitated by competitors, so in the absence of one of the two major attributes, a multi-finance company shall find itself in a very tough

    situation, unable to secure valuable funding and/or acquire more customers.

  • Thursday, 16 January 2014

    17

    PT Toyota Astra Financial Services

    PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES FINANCIAL SUMMARY BALANCE SHEETS (Rp Million) FY10A FY11A FY12A 9M13

    ASSETS

    Cash and cash equivalents 182,352 67,761 214,973 358,918

    Consumer financing receivables 7,524,977 9,143,047 10,836,960 12,109,281

    Consumer financing receivables 3rd parties 205,289 107,004 50,137 -

    Net investment in finance lease 301 - 97,068 309,676

    Prepayments and advances 5,646 5,848 6,659 7,877

    Prepaid tax 460 460 - -

    Other receivables 20,773 16,565 21,936 33,692

    Derivatives receivables - 43,405 112,544 1,112,069

    Deferred tax assets 23,290 32,771 44,924 -

    Fixed assets 34,048 58,598 77,094 76,063

    Other assets 2,621 2,633 1,983 1,964

    TOTAL ASSETS 7,999,757 9,478,092

    11,464,278 14,009,540

    LIABILITY AND EQUITY

    Payable to dealers 114,649 68,353 183,317 101,471

    Other payable 100,458 142,931 176,452 150,743

    Employee benefits 15,289 16,542 29,438 45,492

    Derivatives payable 193,687 153,398 45,959 6,987

    Deferred tax liabilities - - - 4,445

    Accrued expenses 43,231 85,884 78,637 93,998

    Taxes payable 17,083 14,948 19,734 6,925

    Borrowings 5,686,864 5,813,218 7,176,367 9,313,918

    Medium term notes 983,544 990,908 497,412 -

    Bonds - 1,196,430 1,898,805 2,586,929

    Subordinated loans - - - -

    Total liabilities 7,154,805 8,482,613 10,106,121 12,310,908

    Share capital 650,000 650,000 800,000 800,000

    Cash flow hedges reserve (52,548) (74,148) (100,029) 39,957

    Statutory reserve 2,000 2,000 2,000 2,000

    Retained earnings 245,500 417,627 656,186 856,675

    Total equity 844,952 995,479 1,358,157 1,698,632

    Total liabilities and equity 7,999,757 9,478,092 11,464,278 14,009,540

    Source: the Company

  • Thursday, 16 January 2014

    18

    PT Toyota Astra Financial Services

    INCOME STATEMENT (Rp Million) FY10A FY11A FY12A 9M13

    INCOME

    Consumer financing 945,868 1,210,714 1,333,809 1,049,173

    Direct financing lease 89 23 977 17,403

    Interest income 3,895 16,376 7,780 7,377

    Miscellaneous 34,596 49,005 61,597 69,809

    Total income 984,448 1,276,118 1,404,163 1,143,762

    EXPENSES

    General and administrative (173,180) (202,696) (249,906) (196,850)

    Interest and financing charges (546,992) (714,157) (726,530) (577,142)

    Allowance for doubtful accounts (41,642) (99,789) (76,668) (71,299) Provision / (reversal for diminution in market value of collateral vehicles) - - - (204)

    Loss on foreign exchange - net (457) 266 28 7

    Miscellaneous (8,924) (26,007) (22,864) (33,089)

    Total expense (771,195) (1,042,383) (1,075,940) (878,577)

    INCOME BEFORE TAX EXPENSE 213,253 233,735 328,223 265,185

    Income tax benefit (Expense) (61,166) (61,608) (84,845) (68,093)

    NET INCOME 152,087 172,127 243,378 197,092

    Source: the Company

    FINANCIAL RATIOS FY10A FY11A FY12A 9M13

    Growth (%)

    Gross consumer financing receivable 49.3% 18.3% 15.5% 12.4%*

    Revenues 42.3% 29.6% 10.0% 8.6%*

    Expenses 34.9% 35.2% 3.2% 8.0%*

    Pretax Profit 77.7% 9.6% 40.4% 10.6%*

    Net Income 87.2% 13.2% 41.4% 10.3%*

    Profitability (%)

    Pretax margin 21.7% 18.3% 23.4% 23.2%

    Net income margin 15.4% 13.5% 17.3% 17.2%

    RoE 22.2% 18.7% 20.7% 17.6%**

    RoA 2.3% 2.0% 2.3% 2.1%**

    Net interest margin 9.1% 7.0% 6.6% 9.0%

    LEVARAGE RATIOS (X)

    Interest bearing debt / Total assets 1.0 0.9 0.9 0.9

    Gearing 7.9 8.0 7.0 7.0

    SOLVABILITY RATIOS (X)

    EBITDA / Interest expense 1.4 1.3 1.5 2.0

    Net debt / EBITDA 8.4 8.3 8.8 10.2

    *compared to 30 September 2012

    **annualized

    Source: the Company, Indo Premier

  • Thursday, 16 January 2014

    19

    PT Toyota Astra Financial Services

    Sonny Thendian Head of Fixed income [email protected]

    Dino Nunuhitu [email protected]

    Heny Utari [email protected]

    Nicolaus Ignatius [email protected]

    Witarso [email protected]

    Telp: (62-21) 5793 1071 (hunting). Fax: (62-21) 5793 1072

    INVESTMENT RATINGS

    Buy : Expected total return of 10% or more within a 12-month period

    Hold: Expected total return between -10% and 10% within a 12-month period Sell : Expected total return of -10% or worse within a 12-month period

    ANALYSTS CERTIFICATION. The views expressed in this research report accurately reflect the analyst's personal views about any and all of the subject

    securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report.

    DISCLAIMER: This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor

    accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation

    and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or

    subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Securities or its affiliates may be involved in transactions contrary to any opinion herein to make markets, or

    have positions in the securities recommended herein. PT. Indo Premier Securities or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business

    relationships with the companies in this report.

    PT INDOPT INDOPT INDOPT INDO PREMIER SECURITIESPREMIER SECURITIESPREMIER SECURITIESPREMIER SECURITIES

    Wisma GKBI 7/F Suite 718

    Jl. Jend. Sudirman No.28

    Jakarta 10210 - Indonesia

    p +62.21.5793.1168

    f +62.21.5793.1167

    Head Office

  • APLIKASI BOOKBUILDING

    A. Informasi Obligasi :

    Nama Emiten / Penerbit : PT. Toyota Astra Financial Services Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Dengan Tingkat

    Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014 Jenis Obligasi Tenor Kisaran Kupon Obligasi Seri A 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender 8,6 % - 9,6 %

    Jenis Obligasi, Tenor & Kisaran Kupon

    :

    Obligasi Seri B 36 (tiga puluh enam) bulan) 9,5 % - 10,5 % Periode Bookbuilding : 17 Januari s/d 24 Januari 2014 pk. 12.00 Wib.

    B. Persyaratan Aplikasi Bookbuilding : 1. Pesanan sekurang-kurangnya Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) 3. Nasabah harus mengisi Formulir Aplikasi Bookbuilding pada huruf C dibawah secara lengkap, jelas dan benar dan diserahkan

    / dikirimkan kepada PT. Phillip Securities Indonesia Kantor Pusat (u.p Divisi Corporate Finance) melalui Fax No. 021-57900809 atau melalui email [email protected] , selambat-lambatnya tanggal 24 Januri 2014 pukul 12.00 Wib.

    4. Aplikasi Bookbuilding yang telah ditanda-tangani tidak dapat dibatalkan namun bukan berarti bahwa Nasabah pasti akan memperoleh penjatahan, karena penjatahan tersebut merupakan keputusan dan wewenang mutlak dari Penjamin Pelaksana Emisi (Lead Underwriter). Ketentuan ini mohon dimengerti oleh Nasabah sehingga tidak melakukan gugatan atas keputusan penjatahan yang diterima.

    5. Nasabah yang memperoleh penjatahan, wajib melakukan pembayaran senilai jumlah jatah Obligasi yang diperoleh dan pembayaran tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya tanggal 10 Februari 2014 pukul 12.00 Wib (in good funds) dengan menyetor langsung ke Rekening Dana Investor (RDI) milik Nasabah.

    C. Formulir Aplikasi Bookbuilding :

    Nama & Kode Nasabah : Kode :

    No. Telp. / HP / Fax :

    Alamat Email : Jenis Obligasi Tingkat Bunga Oligasi

    (per tahun) Jumlah Nominal Obligasi

    (Rp)

    Obligasi Seri A

    Jenis Obligasi, Tingkat Kupon /dan Jumlah Obligasi Yang Diminati

    :

    Obligasi Seri B ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,% Rp.

    ........, , 2014

    Kantor Cabang / Sales :

    (...) Nama & Tanda-tangan

    Nasabah :

    (...) Nama & Tanda-tangan

    01_email02_Informasi Penawaran Umum Obligasi Toyota Astra Financial Services03_Riset Obligasi Toyota Financial Services Tahap I Tahun 201404_Aplikasi Bookbuilding Obligasi Toyota Astra Financial Services Tahap I Th 2014