Bnba annual report 2011

145

description

 

Transcript of Bnba annual report 2011

Page 1: Bnba annual report 2011
Page 2: Bnba annual report 2011

1

Yisi dan Misi

Vision and Mission

Sekilas Bank Bumi Arta

Brief History of Bank Bumi Arta

lkhtisar Keuangan

Financial Highlights

Laporan Presiden Komisaris

Report from The President Commissioner

Laporan Presiden Direktur

Report from The President Director

Tinjauan Keuangan

Financial Review

Teknologi lnformasi

Information Technology

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Manajemen Risiko

Risk Management

Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

Responsibility for Financial Reporting

Data Perusahaan

Corporate Data

Laporan Auditor lndependen

Independent Auditor's Report

Page 3: Bnba annual report 2011

Vzsion and Mzssion

Visi

Menjadi bank terpercaya yang berlandaskan pnns1p kehati-hatian dalam memberikan pelayanan paripurna kepada nasabah.

Misi

1. Memperoleh laba melalui usaha perbankan dan jasa keuangan lainnya dengan mengelola secara optimal berbagai sumber yang dimiliki serta dukungan teknologi informasi yang memadai dalam batas­batas risiko yang dapat diterima.

2. Melaksanakan operasi bank secara profesional dan transparan dengan berprinsip pada Good Corporate Governance.

3. Memfungsikan organisasi secara profesional melalui pelatihan sumber daya manusia untuk dapat turut serta dalam kegiatan bisnis yang bertaraf nasional maupun internasional secara efektif.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Vision

Becoming the most reliable bank based on the prudent principles in providing complete services to customer.

Mission

1. Earning profit through the banking and other financial services by optimally managing various resources owned and with adequate information technology support within the acceptable risk limits.

2. Carrying out bank operations profesionally and transparently under the principle of Good Corporate Governance.

3. Running the organizational functions profesionally through human resources training in order to effectively participate in national and international business activities.

02

Page 4: Bnba annual report 2011

Bank Bumi Arta didirikan di Jakarta pada tanggal 3 Maret 1967 dengan nama Bank Bumi Arta Indonesia. Pada tanggal 18 September 1976 Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan izin kepada Bank Bumi Arta untuk menggabungkan usahanya dengan Bank Duta Nusantara. Penggabungan usaha bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperluas jaringan operasional bank. Delapan kantor cabang Bank Duta Nusantara di Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Magelang menjadi kantor cabang Bank Bumi Arta. Kantor cabang Yogyakarta dan Magelang kemudian dipindahkan ke Medan dan Bandar Lampung hingga saat ini.

Selanjutnya seiring dengan Kebijaksanaan Pemerintah melalui Paket Oktober (PAKTO) 1988 dimana perbankan diberikan peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya, dan berkat persiapan yang cukup lama dan terarah dari pengelola bank, maka pada tanggal 20 Agustus 1991 dengan persetujuan dari Bank Indonesia, Bank Bumi Arta ditingkatkan statusnya menjadi Bank Devisa.

Sejak tanggal 14 September 1992 dengan izin Menteri Kehakiman Rl nama Bank Bumi Arta Indonesia diganti menjadi Bank Bumi Arta. Penggantian nama ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan masyarakat terhadap Bank Bumi Arta.

Kemudian untuk memperkuat struktur permodalan dan operasional bank serta untuk lebih profesional dan transparan pada tanggal1 Juni 2006 Bank Bumi Arta melaksanakan IPO (Initial Public Offerin~ dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta.

Laporan Tahnnan Annual Report 2011 Bank Bnmi Arta

Brief History Of BankBumiArta

Bank Bumi Arta was incorporated in jakarta on March 3, 1967, with the name of Bank Bumi Arta Indonesia. On September 18, 1976, Bank Bumi Arta obtained a permit from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to merge its business with Bank Duta Nusantara. The purpose of the merge has the aim to strengthen the capital structure and expanding its banking operational network Eight branch offices of Bank Duta Nusantara are located at jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Yogyakarta and Magelang became the branch office of Bank Bumi Arta. The Yogyakarta and Magelang branch offices were later moved to Medan and Bandar Lampung, and still remain until/ now.

Subsequently, in accordance with the Government Policy through the October Package (PAKTO) of 1988 under which banking sector is given greater room to develop its businesses, On August 20, 1991 with the approval of Bank Indonesia, the status of Bank Bumi Arta was upgraded to become a Foreign Exchange Bank.

Since September 14, 1992, by a permit of the Minister of justice of the Republic of Indonesia the name of Bank Bumi Arta Indonesia has been changed to Bank Bumi Arta. The name was change to facilitate easy recognition from the public.

Then in order, to strengthen the capital structure and banking operation, as well as to become more professional and transparent, on june 1, 2006, Bank Bumi Arta has conducted an Initial Public Offering (I PO) and listed its shares on the jakarta Stocks Exchange.

04

Page 5: Bnba annual report 2011

Corporate Milestone

05 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 06

Page 6: Bnba annual report 2011

Ikh tisar Keuangan Financial Highlight

07

( dalam jutaan Rupiah in million Rupiah)

31 Desember 2011 2010 2009 2008 2007 December 31

LAPORAN LABA (RUG I)

Pendapatan Bunga

Beban Bunga

Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan Operasional Lainnya

Beban Pembentukan Cadangan

Penurunan Nilai

Beban Estimasi Kerugian Komitmen

dan Kontinjensi

Beban Operasional Lainnya

Laba Operasional

Pendapatan Non Operasional Bersih

Laba Sebelum Beban Pajak

Beban Pajak

Laba Bersih Komprehensif

NERACA

Total Aktiva

Total Aktiva Produktif

Total Kredit

Total Simpanan

Total Kewajiban

Ekuitas

SA HAM

Laba Bersih Per Lembar Saham (Rp 1)

Jumlah Lembar Saham (jutaan)

264.372 118.848 145.524

13.488

10.064

111.096 37.852 19.164 57.016 14.391 42.625

239.142 111.331 127.811

9.651

4.473

95.700 37.289

392 37.681

9.568 28.113

2.963.149 2.661.902 3.200.720 2.882.305 1.634.31 6 1.1 70.144 2.420.016 2.159.541 2.487.017 2.221.465

476.132 440.437

18,45 2.310

12,17 2.310

Total Aktiva/Total Assets Gutaan Rp./million Rp.)

3.000.000/

2.250.000/

1.500.000/

750.000 /

L 0

2007 2008 2009 2010 2011

Total Pinjamanffotal Loans Gutaan Rp./million Rp.)

1.750.000

1.500.000

1.250.000/

1.000.000/

750.000 /

500.000 /

250.000 /

0 ~, .__.~, --~., --~~--~~--~~ 2007 2008 2009 2010 2011

219.653 99.000

120.653 10.555

2.746

86.700 41.762

231 41.993 12.944 29.049

210.117 97.653

112.464 9.876

3.054

145 78.241 40.900

673 41.573 13.952 27.621

181.265 88.636 92.629

9.253

3.063

(277)

70.007 29.089

757 29.846

9.044 20.802

2.404.036 2.044.367 1.950.256 2.607.775 2.166.494 2.015.346

974.639 949.031 794.234 1.927.093 1.585.452 1.527.537 1.984.783 1.651.064 1.579.376

419.253 393.303 370.880

12,58 2.310

11,96 2.310

9,01 2.310

STATEMENTS OFINCOME

Interest Revenues

Interest Expenses

Interest Revenues- Net

Other Operating Revenues

Provision for Impairment Losses

Provision for Estimated Losses on

Commitments and Contingencies

Other Operating Expenses

Income from Operations

Non Operating Revenues- Net

Income Before Tax

Tax Expens

Net Comprehensive Income

BALANCE SHEETS

Total Assets

Total Earning Assets

Total Loans

Total Deposits

Total Liabilities

Equity

SHARE

Earning Per Share (Rp 1) Number of Shares (million)

Total Dana Pihak Ketiga/Total Deposits Gutaan Rp./million Rp.)

1.500.000 /

1.000.000 /

500.000 /

0 2007 2008 2009 2010 2011

Total Laba Sebelum Pajak!fotal Profit Before Tax Gutaan Rp./million Rp.)

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Ikhtisar Keuangan Financia!Highlight

( dalam persentase in percentage)

31 Desember 2011 2010 2009 2008 2007 December 31

RASIO KINERJA

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 19,96 Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non 0,71 Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset

Produktif dan Aset Non Produktif

Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total 0,68 Aset Produktif

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Keuangan Terhadap Aset Produktif

N P L- Gross

N P L- Net

Return On Assets (ROA)

Return On Equity (ROE)

Net Interest Margin (NIM)

Biaya Operasional Terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Loan to Deposit Ratio (LOR)

KEPATUHAN

Persentase Pelanggaran BMPK

- Pihak Terkait

- Pihak Tidak Terkait

Pesentase Pelampauan BMPK

- Pihak Terkait

- Pihak Tidak Terkait

Giro Wajib Minimum (GWM)

- Rupiah

- Val uta Asing

Posisi Devisa Netto (PDN)

KEWAJIBAN

0,96

1,07 0,50 2,11

11,94 6,56

86,68

67,53

9,51 9,26 1,01

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 522,33 Rasio Kewajiban Terhadap Total Aktiva 83,93

%

24,64 1,10

1,15

0,70

2,25 1,83 1,52 8,39 6,10

85,15

54,18

8,44 2,22 1,52

504,37 83,45

28,08 1,07

1,06

0,71

2,15 1,71 2,05 9,19 7,00

81,92

50,58

5,54 1,41 1,38

473,41 82,56

3 -----------------------------------.

2,27

0 'I ------,-------,-------,-------,-----~

2007 2008 2009 2010 2011

--+-- NPL-GROSS - NPL-NETT

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

31,15 1,28

1,04

0,80

1,92 1,46 2,07 9,44 6,90

34,30 1,14

1,10

0,65

2,27 1,78 1,68 7,53 6,60

PERFORMANCE RATIOS

Minimum Capital Requirement

Non Performing Earning Assets and Non

Performing Non Earning Assets to Earning

Assets and Non Earning Assets

Non Performing Earning Assets

to Earning Assets

Allowance for Losses for Financial Assets

to Earning Assets

Non Performing Loans (NPL)- Gross

Non Performing Loans (NPL)- Net

Return On Assets (ROA)

Return On Equity (ROE)

Net Interest Margin (NIM)

82,44 85,17 Operating Expenses to Operationg Income Ratio

59.86

5,92 1,34 1,76

419,79 80,76

%

51,99

9,64 5,74 1,01

425,85 80,98

Loan to Deposit Ratio (LOR)

COMPLIANCE

Percentage Violation of Legal Lending Limit

- Related Parties

- Non Related Parties

Percentage Excess of Legal Lending Limit

- Related Parties

- Non Related Parties

Minimum Reserve Requirement

-Rupiah

- Foreign Currency

Net Open Position

LIABILITIES

Liabilities to Equity Ratio

Liabilities to Total Assets Ratio

15-----------------------------------.

11.94

10 9.44 9.19 ~ -------~~~~~--~~~L_---1 ~ :~ ~-----~·~----:7~.0~~. • 6~0 6.90

5 _________________________ 6._1_0 ____ 6_._56 __ ~

1 68 2.07 2.05 2 11 ~-~----··------1·~ 1.52 . - ----·-------

2007 2008

--+-- ROE

2009

- ROA

2010 - 2011

NM

08

Page 7: Bnba annual report 2011

09

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2011 di tengah perekonomian global yang masih mengalami perlambatan ternyata perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan tingkat inflasi yang rendah sebesar 3,79%, pertumbuhan ekonomi yang meningkat mencapai 6,5%, nilai tukar Rupiah yang stabil, dan stabilititas sistem keuangan yang terjaga.

Demikian juga dengan industri perbankan nasional pada tahun 2011 semakin solid sebagaimana tercermin dengan terus membaiknya fungsi intermediasi perbankan, tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPUNon Performing Loan) gross di bawah 5%.

Kinerja Bank Bumi Arta pada tahun 2011 juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Laba Bersih Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 42.625 juta atau naik sebesar Rp 14.512 juta (51,62%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aset Bank Bumi Arta naik sebesar Rp 301.247 juta (11 ,32%) atau mencapai sebesar Rp 2.963.149 juta. Kredit Yang Diberikan mencapai sebesar Rp 1.634.316 juta atau naik sebesar Rp 464.172 juta (39,67%). Dana Pihak Ketiga naik sebesar Rp 260.475 juta (12,06%) atau mencapai Rp 2.420.016 juta. Pencapaian kinerja di atas merupakan pencapaian nyata atas komitmen manajemen dan seluruh karyawan Bank Bumi Arta untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan perbankan secara berkelanjutan.

Sepanjang tahun 2011, Dewan Komi saris dibantu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah menjalankan fungsinya secara aktif dengan melaksanakan pengawasan dan pemantauan atas perkembangan Bank Bumi Arta, memastikan Manajemen dan Tim Manajemen di bawahnya telah melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko dalam menjalankan kepengurusan dan pengelolaan usaha.

Report from The President Commissioner

Our honorable Shareholders,

In 2011, amidst the global economy which is still affected by slow-down, it turned out that the Indonesia's economic performance showed encouragement with a low inflation rate of 3.79%, an increased economic growth achieving 6.5%, a stable Rupiah exchange rate and maintained financial system stability.

Similarly, the national banking industry in 2011 was increasingly solid as reflected by continuous improvement in the function of banking intermediation, high Capital Adequacy Ratio (CAR) which was far above the minimum of 8% and maintained gross NPL (Non Performing Loan) below5%.

The Bank Bumi Arta's performance in 2011 also indicated encouraging development. The Net Profits of Bank Bumi Arta at the end of 2011 reached /DR 42,625 million or increased by /DR 14,512 million (51.62%) compared with that of the previous year. The Assets of Bank Bumi Arta increased by /DR 301,247 million {17.32%) or reached /DR 2,963,149 million. The Credit Extended reached /DR 1,634,316 million or increased by /DR 464,172 million (39.67%). The Third Party Funds increased by /DR 260,475 million (12.06%) or reached /DR 2,420,016 million. The above achievement was a real demonstration of the commitment of the management and all employees of Bank Bumi Arta to continuously boost the productivity and the quality of banking services sustainably.

Throughout 2011, the Board of Commissioners assisted by the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee actively performed their functions by exercising supervision and monitoring the Bank Bumi Arta's development, ensuring that the Management and the Management Team under it carried out the Good Corporate Governance (CCC) and risk management in carrying out the management and running the business.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Sambutan Presiden Komisaris Report from The President Commissioner

Dewan Komisaris dan Komite-komite melaksanakan tugas pegawasan dan pemantauan melalui laporan-laporan yang disampaikan oleh Manajemen dan pertemuan rutin dengan anggota Direksi, Satuan Kerja Audit lntenal, Unit Manajemen Risiko serta Divisi dan Bagian terkait lainnya. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut dibahas mengenai perkembangan kinerja Bank

The Board of Commissioners and the Committees performed the supervisory and monitoring duties through reports submitted by the Management and routine meetings with the members of the Board of Directors, the Internal Audit Working Unit, the Risk Management Unit as well as other related Divisions and Departments. The meetings discussed

the development of Bank Bumi Bumi Arta, profil risiko Bank, temuan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Internal, Bank Indonesia serta otoritas pengawasan lainnya. Kemudian dari hasil pembahasan, Dewan Komisaris dan Komite-komite membuat rekomendasi dan masukan kepada Manajemen untuk perbaikan dan peningkatan kinerja.

"The Bank Bumi Arta s performance in

2011 also indicated encouraging

development. The Net Profits of Bank

Bumi Arta at the end of20 11 reached

!DR 42,625 million or increased by !DR

14,512 million (51.62%) compared with

Arta's performance, the Bank's risk profile, findings of and follow-up to the outcomes of audit carried out by the Internal Audit Working Unit, Bank Indonesia as well as other supervisory authorities. Subsequently, the Board of Commissioners and the Committees made

that of the previous year. " recommendations and inputs from the results of discussion for

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 juni 2011 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 September 2011 kami menyambut baik pengangkatan Sdr. Muhammad Sjarifuddin sebagai anggota Komisaris lndependen dan Sdr. Wikan Aryono S sebagai Presiden Direktur menggantikan Sdri. Lucia S. Windoe. Kami yakin dengan perubahan pengurus ini akan membawa Bank Bumi Arta menjadi lebih baik lagi.

Kami telah melakukan pengkajian yang mendalam atas Rencana Bisnis Bank Bumi Arta tahun 2012-2014 yang telah disampaikan oleh Manajemen dan kami mendukung upaya Manajemen untuk terus meningkatkan fungsi intermediasi Bank Bumi Arta. Kami yakin dan percaya dengan komitmen dan kesungguhan dari Tim Manajemen dan seluruh karyawan akan dapat mencapai semua target Rencana Bisnis yang telah ditetapkan.

Akhir kata atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran Manajemen dan karyawan atas kerja keras dan dedikasinya untuk pencapaian prestasi yang baik selama tahun 2011. Penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham, nasabah dan mitra usaha atas kepercayaan, dukungan dan kerjasamanya selama ini, sehingga Bank Bumi Arta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

submission to the Management for betterment and improvement of performance.

In line with the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on june 15, 2011 and the Extra-ordinary General Meeting of Shareholders held on September 15, 2011, we warmly welcomed the appointment of Mr. Muhammad Sjarifuddin as an Independent Commissioner and Mr. Wikan Aryono S as the President Director replacing Ms. Lucia S. Windoe. We are convinced that this change in the management will make Bank Bumi Arta better.

We conducted an in-depth study on Bank Bumi Arta's Business Plan for 2012-2014 which was submitted by the Management and we supported the Management's efforts to continuously improve the intermediation function of Bank Bumi Arta. We were convinced and believed in the commitment and sincerity of the Management Team and all employees all targets of the Business Plan which had been determined could be achieved.

Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we extend our appreciation and gratitude to all levels of management and employees for their hard work and dedication in performing their duties in 2011. We also extend the highest appreciation to all shareholders, customers and business partners for their trust, support and cooperation so far, so that Bank Bumi Arta can grow and develop well.

lr. Rachmat M.S., MBA Presiden Komi saris I President Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 10

Page 8: Bnba annual report 2011

11

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Perekonomian dunia pada tahun 2011 mengalami perlambatan, terutama disebabkan oleh ketidakpastian pemulihan ekonomi dan keuangan di Eropa dan AS. Eskalasi krisis di Eropa, terutama pada semester II - 2011, memicu tingginya volatilitas di pasar keuangan global. Dengan melemahnya permintaan global, volume perdagangan dunia dan harga komoditas global juga mengalami penurunan.

Di sisi domestik, di tengah risiko melambatnya perekonomian global dan tekanan di pasar keuangan, kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang tetap kuat dan terus mengalami peningkatan. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2011 mencapai 6,5%. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh permintaan domestik yang masih kuat dan kinerja ekspor yang masih terjaga. Dari sisi produksi, sektor-sektor yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, sektor transportasi dan komunikasi, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Stabilitas sistem perbankan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi yang membaik, meskipun sempat terjadi gejolak di pasar keuangan akibat pengaruh global. lndustri perbankan tetap solid, sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPUNon Performing Loan) gross di bawah 5%. Sementara itu fungsi intermediasi perbankan juga semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir November 2011 mencapai 25,81% (yoy).

Pada tahun 2011 kinerja Bank Bumi Arta menunjukkan pencapaian yang memuaskan. Target-target keuangan dan non keuangan yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis sebagian besar telah tercapai dengan baik, bahkan beberapa hal dapat melebihi target.

Report from The President Director

Our honorable Shareholders and Stakeholders,

In 207 7 the world's economy slowed down, particularly caused by uncertainty about the economic and financial recovery in Europe and the United States. The crisis escalation in Europe, particularly in the second semester of 207 7, caused a high volatility in the global financial market. With the weakening of global demand, the world's trade volume and the global commodity price also decreased.

On domestic side, amidst the slow down in the global economy and the pressure in the financial market, the Indonesia's economic achievement indicated resilience, which continued to be strong and continuously improved. The economic achievement was supported by macro stability and the financial system which were kept maintained. The overall Indonesia's economic growth in 207 7 reached 6.5%. The growth was particularly supported by the domestic demand which was still strong and the export performance which was still maintained. On the side of production, the sectors which became the main encouragement of economic growth were the sectors of industry, transportation and communications as well as the sectors of trade, hotel and restaurant.

The stability of banking system continued to be maintained with the intermediation function which kept improving, although an upheaval took place in the financial market resulting from the global impact. The banking industry continued to be solid as reflected in the high Capital Adequacy Ratio (CAR) which was far above the minimum of 8% and the gross NPL (Non Performing Loan) was maintained below 5%. Meanwhile, the function of banking intermediation also kept improving, reflected from the credit growth which reached 25.81% (yay) at the end of November 2011.

In 20 7 7, the Bank Bumi Arta's achievement was satisfactory. Most of the financial and non financial targets determined in the Business Plan were well achieved, even several matters could exceed the targets.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Laba Bersih, Aset, Kredit Yang Diberikan dan Dana Pihak Ketiga Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Laba Bersih Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 42.625 juta atau naik sebesar Rp 14.512 juta (51,62%) dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 28.113 juta.

Aset Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 301.247 juta (11,32%) atau mencapai sebesar Rp 2.963.149 juta.

Kredit Yang Diberikan pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp 1.634.316 juta atau naik sebesar Rp 464.172 juta (39,67%) dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 1.170.144 juta. Dengan pencapaian kredit tersebut rasio LDR (Loan to Deposit) Bank Bumi Arta tercatat sebesar 67,53%. Sedangkan rasio Non Perfoming Loan (NPL) Bank Bumi Arta pada akhir tahun 2011 mencapai 1,07% (gross) dan 0,50% (netto) atau masih berada jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia yaitu maksimum sebesar 5,00% (netto).

Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director

The Net Profits, Assets, Loans and Third Party Funds of Bank Bumi Arta improved quite significantly in 207 7 compared with those of the previous year.

The Net Profits of Bank Bumi Arta at the end of 20 7 7 was /DR 42,625 million or increase by /DR 74,572 million (57.62%)compared to that of 2010 being IDR28,113 million.

The Assets of Bank Bumi Arta at the end of 20 7 7 experienced an increase by /DR 307,247 million (7 7,32%) or reached /DR 2,963,749 million.

The Loans in 2077 was /DR 7,634,376 million or increased by /DR 464, 7 72 million (39.67%) compared to that of 2070 being /DR 7,7 70,744 million. With the loans achievement the Loan to Deposit Ratio (LOR) of Bank Bumi Arta recorded at 67,53%, while the Non Performing Loan (NPL) ratio of Bank Bumi Arta at the end of 2011 was 7.07% (Cross) and 0.50% (Net) or was still below the provisions of the Bank Indonesia, being a maximum of 5.00% (Net).

Dana Pihak Ketiga Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp. 260.475 (12,06%) atau mencapai Rp 2.420.016 juta dibandingkan dengan tahun

"The Assets of Bank Bumi Arta at the

end of2011 experienced an increase by IDR 301,247 million (11,32%) or reached

IDR2,963,149 million."

The Deposits of Bank Bumi Arta in 2011 experienced an increase by /DR 260,475 million (12.06%) or reached /DR 2,420,076 million compared to that of 20 7 0 being /DR 2, 7 59,54 7 million.

Bank Bumi Arta realized that the 201 0 sebesar Rp 2.159.541 juta.

Bank Bumi Arta menyadari bahwa semakin pesatnya perkembangan industri perbankan dan semakin kompleksnya kegiatan usaha Bank akan meningkatkan eksposur risiko yang harus dihadapi oleh Bank. Mengingat semakin meningkatnya risiko dan tantangan yang harus dihadapi tersebut, Bank Bumi Arta berkomitmen untuk secara terus menerus meningkatkan penerapan Good Corporate Governance dalam pelaksanaan usahanya.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

more rapid development of the banking industry and the more complex the Bank's business activity would improve the risk exposures faced by the Bank. Since the risk and challenge which had to be faced became increasingly numerous, Bank Bumi Arta is committed to continuously improving the application of Good Corporate Governance in running its business.

12

Page 9: Bnba annual report 2011

13

Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director

Penerapan Good Corporate Governance selain untuk meningkatkan kinerja Bank, terutama juga untuk melindungi kepentingan stakeholders. Disamping itu secara otomatis juga akan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum di industri perbankan. Pelaksanaan Good Corporate Governance di

In addition to improving the Bank's achievement, the application of Good Corporate Governance also aimed to protect the interest of the stakeholders. In addition, it will automatically improve the compliance with laws and regulations as well as generally applied ethics value in the banking industry. The Good Corporate Governance in

Bank Bumi Arta was carried out Bank Bumi Arta berlandaskan pada lima prinsip dasar Good Corporate Governance, yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness).

'1n 2012 with the Indonesia s economic

growth which is anticipated to be still

afficted by the global macro economic

condition, which is still colored by van·ous

uncertainties and challenges, Bank Bumi

Arta in its Business Plan continues to

based on five basic principles, i.e. transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.

To ensure that the implementation of Good Corporate Governance was in conformity with the provisions stipulated, parti-cularly the regulations of Bank Indonesia, Bank Bumi Arta periodically conducted CCC self assessment. The results of self assessment in 2011 indicated

focus on continuous impro(Jement of its

Untuk memastikan pelaksanaan GCG sesuai

intermediation JUnction. "

dengan ketentuan yang telah ditetapkan, khususnya peraturan Bank Indonesia, Bank Bumi Arta secara berkala melakukan self assessment GCG. Hasil penilaian self assessment tahun 2011, Bank Bumi Arta masuk dalam predikat komposit "Baik", yang mencerminkan Bank telah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance

secara memadai.

Pertumbuhan ekonomi global tahun 2012 diperkirakan masih tetap mengalami perlambatan terkait dengan masih tingginya ketidakpastian penyelesaian masalah utang dan fiskal di Eropa dan Amerika Serikat. Perlambatan ekonomi global tersebut diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik yang pada tahun 2012 diperkirakan pada kisaran 6,3%- 6,7%. Sedangkan inflasi pada tahun 2012 diperkirakan pada kisaran 4,5% + 1%.

Pada tahun 2012 dengan kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi global yang masih diwarnai berbagai ketidakpastian dan tantangan, Bank Bumi Arta dalam Rencana Bisnisnya tetap fokus untuk terus meningkatkan fungsi intermedasinya.

that Bank Bumi Arta was categorized as "Good" composite predicate, reflecting that Bank adequately met the principles of Good Corporate Governance.

The global economic growth in 2012 is anticipated to continue undergoing a slow down related to the high uncertain settlement over debt and fiscal problem in Europe and the United States. The global economic slow down is anticipated to affect the domestic economic growth that in 2012 is anticipated to be around 6.3%- 6.7%. While the inflation in 2012 is anticipated at the range of 4.5% + 1%.

In 2012 with the Indonesia's economic growth which is anticipated to be still affected by the global macro economic condition, which is still colored by various uncertainties and challenges, Bank Bumi Arta in its Business Plan continues to focus on continuous improvement of its intermediation function.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Peningkatan fungsi intermediasi tersebut akan dilaksanakan dengan meningkatkan penyaluran kredit secara lebih terarah dan selektif, meningkatkan pertumbuhan serta sekaligus memperbaiki komposisi dana pihak ketiga, seiring dengan peningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance dan profesionalitas organisasi melalui pelatihan sumber daya manusia yang terencana, teratur dan berkesinambungan.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Para Pemegang Saham, yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan yang sangat baik kepada saya untuk memimpin Tim Manajemen Bank Bumi Arta sejak September 2011.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan dan Dewan Komisaris atas kepercayaan dan dukungannya serta kepada segenap karyawan atas kerja keras, inisiatif dan loyalitasnya. Kami juga berterima kasih kepada para nasabah dan mitra usaha atas kerjasama yang sangat baik, dukungan, kepercayaan dan kontribusinya, sehingga Bank Bumi Arta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan sehat sesuai dengan visi dan misinya sebagai Bank yang terpercaya, hati-hati dan berkinerja baik.

Sambutan Presiden Direktur Report from The President Director

The improvement of the intermediation function is conducted by improving the distribution of credit in a more directed and selective manner, improving the growth and at the same time improving the composition of the third party funds, in line with the improvement in the implementation of Good Corporate Governance and organizational professionalism through training of human resources in concerted, regular and sustainable manners.

On this occasion, I wish to express my appreciation and gratitude to all shareholders, who have provided very good trust and opportunity to me to lead the Management Team of Bank Bumi Arta since September 2011.

Finally, we thank all Shareholders and the Board of Commissioners for the trust and support as well all employees for their hard work, initiative and loyalty. We also thank customers and business partners for their support, trust and contribution, so that Bank Bumi Arta can continuously grow and develop in accordance with the vision and mission as the most reliable Bank, careful bank and has good performance.

Wikan Aryono S Presiden Direktur I President Director

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 14

Page 10: Bnba annual report 2011

15

Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan Bunga Bersih pada tahun 2011 meningkat 13,86% atau mencapai Rp 145.524 juta dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 127.811 juta. Hasil ini terjadi terutama karena Pendapatan Bunga yang diterima oleh Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 25.230 juta atau 10,55% (2011 : Rp 264.372 juta, 201 0 : Rp 239.142 juta), sedangkan Beban Bunga mengalami peningkatan sebesar Rp 7.517 juta atau 6,75% (2011 : Rp 118.848 juta, 201 0 : Rp 111.331 juta).

Peningkatan Pendapatan Bunga diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga Kredit Yang Diberikan sebesar

Financial Review

Net Interest Revenues

In 207 7 the Net Interest Revenues increased by 73.86% or reached /DR 745,524 million compared with that of 2070, which was /DR 727,871 million. This result occurred particularly because the Interest Revenues gained by Bank Bumi Arta in 207 7 increased by /DR 25,230 million or 70.55% (207 7: /DR 264,372 million,2070: /DR 239,742 million), while the Interest Expenses only increased by /DR 7,5 7 7 million or 6.75% (20 11: /DR 7 7 8,848 million, 2010: /DR 7 71,33 7 million).

The increase in Interest Revenues was obtained from an increase of /DR 34,4 7 3 million in the interest of Loans (207 7: /DR 206,337 million, 2070: /DR 777,924 million)

Rp 34.413 juta (2011 : Rp 206.337 juta, 2010 : Rp 171.924 juta) dan Penempatan Pada Bl dan Bank sebesar (2011 : Rp 44.892 juta, 2010 : Rp 29.014 juta). Sedangkan peningkatan Beban Bunga terutama berasal dari kenaikan

''In 2011 the Net Interest Revenues

increased by 13.86% or reachediDR

145,524 million compared with that of

2010, which was IDR 127,811 million."

and interest of Placement With Bland Other Banks /DR 15,878 million (207 7: /DR 44,892 million, 2070: /DR 29,074 million), while the increase in the Interest Expenses particularly originated from

beban bunga Deposito Berjangka sebesar Rp 7.058 juta (2011 : Rp 91.013 juta, 2010 : Rp 83.955 juta).

Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya naik sebesar Rp 3.837 juta (39,76%) yaitu dari Rp 9.651 juta (201 0) menjadi Rp 13.488 juta (2011 ). Peningkatan ini terjadi karena pendapatan dari Lain-lain mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 201 0 (2011 : Rp 4.652 juta, 201 0 : Rp 1.719 juta).

Beban Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai

Beban Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 10.064 juta atau naik 124,99% (201 0 : Rp 4.473 juta). Kontribusi kenaikan beban cadangan penurunan nilai terutama berasal dari kenaikan beban penurunan nilai atas Kredit Yang Diberikan sebesar Rp 5.863 juta (2011 : Rp 1 0.178 juta, 201 0 : Rp 4.315 juta)

increase in interest expense of Time Deposits amounting to /DR 7,058 million (207 7: /DR 91,013 million, 2010: /DR 83,955 million).

Other Operating Revenues

Other Operating Revenues increased by /DR 3,837 million (39.76%) i.e. from /DR 9,651 million (2010) to /DR 13,488 million (2011). This increase occurred because the revenue from Others increased compared with that of 2010 (2011: /DR 4.652 million, 2010: /DR 1.719 million).

Provision for Impairment Losses

At the end of 2011 the Provision for Impairment Losses reached /DR 10,064 million or increased by 124.99% (2010: /DR 4,473 million). The contribution to the increase in the provision for impairment losses particularly originated from the increase in the provision for impairment loss on Loans by /DR 5,863 million (2011: /DR 10,178 million, 2010: /DR 4,315 million).

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tinjauan Keuangan Financial Refliew

Laba Sebelum Pajak dan Laba Bersih Komprehensif Income Before Tax and Net Comprehensive Income

31 Desember

(dalam jut.aan Rupiah) Rp. Rp. Pendapatan Bunga 264.372 239.142 Beban Bunga 118.848 111.331 Pendapatan Bunga- Bersih 145.524 127.811 Pendapatan Operasional Lainnya 13.488 9.651 Beban Pembentukan Cadangan

Penurunan Nilai- Bersih 10.064 4.473 Beban Operasional Lainnya 111.096 95.700 Laba Operasional 37.852 37.289 Pendapatan Non Operasional- Bersih 19.164 392

Laba Sebelum Pajak 57.016 37.681 Beban Pajak 14.391 9.568 Laba Bersih Komprehensif 42.625 28.113

Naik/Turun

Increase/Decrease

Rp. % 25.230 10,55

7.517 6,75 17.713 13,86

3.837 39,76

5.591 124,99 15.396 16,09

563 1,51 18.772 4788,78

19.335 51,31 4.823 50.41

14.512 51,62

December 31

(in million Rupiah)

Interest Revenues Interest Expenses

Interest Revenues- Net

Other Operating Revenues

Provision for Impairment

Losses- Net

Other Operating Expenses Income from Operation

Non Operating Revenues-

Net

Income Before Tax

Tax Expense

Net Comprehensive Income

Pendapatan Bunga Bersih Interest Revenues- Net

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp. Pendapatan Bunga

- Kredit Yang Diberikan 206.337 171.924 - Efek-efek (SBI) 13.143 38.203 - Penempatan Pada Bl dan Bank 44.892 29.014

- Lainnya

Jumlah 264.372 239.142 Beban Bunga

- Giro 10.129 9.438 - Tabungan 12.194 12.754 - Deposito Berjangka 91.013 83.955 - Simpanan Dari Bank Lain 261 386 - Lainnya 5.251 4.798 jumlah 118.848 111.331 Pendapatan Bunga Bersih 145.524 127.811

Beban Operasional Lainnya

Beban Operasional Lainnya pada tahun 2011 mencapai Rp 111.096 juta atau lebih tinggi 16,09% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (201 0 : Rp 95.700 juta). Beban Operasional Lainnya meningkat terutama karena kenaikan beban tenaga kerja, beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan beban pendidikan dan latihan.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Naik/Turun

Increase/Decrease

Rp. %

34.413 20,02 (25.060) -65,60

15.878 54,73

(1)

25.230 10,55

691 7,32 (560) -4,39

7.058 8,41 (125) -32,38

453 9,44 7.517 6,75

17.713 13,86

Other Operating Expenses

December 31

(in million Rupiah)

Interest Revenues

- Loans

- Securities

- Placement With Bl and

Other Banks - Others

Total

Interest Expenses

- Demand Deposits

- Saving Deposits

- Time Deposits - Deposits from Other Banks

- Others

Total

Interest Revenues- Net

In 2011 Other Operating Expenses reached /DR 111,096 million or 16.09% higher than the previous year (20 7 0: /DR 95,700 million). Other Operating Expenses increased particularly because of the increase in the personnel expenses, depreciation expenses, repairs and maintenance expenses, and education and training expenses.

16

Page 11: Bnba annual report 2011

17

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Pendapatan Non Operasional Bersih

Pendapatan Non Operasional Bersih naik sebesar Rp 18.772 juta (4.788,78%) yaitu dari Rp 392 juta (201 0) menjadi Rp 19.164 juta (2011 ). Hasil ini terjadi terutama karena pada tahun 2011 Bank Bumi Arta memperoleh pendapatan yang cukup signifikan dari hasil penjualan Penyertaan Bank Bumi Arta di PT Balimor Finance sebesar Rp 18.525 juta.

Laba Bersih Komprehensif

Laba Bersih Komprehensif Bank Bumi Arta pada tahun 2011 mencapai Rp 42.625 juta atau naik sebesar Rp 14.512 juta (51 ,62%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya (201 0: Rp 28.113 juta).

Aktiva

Total Aktiva Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 tumbuh sebesar 11,32% atau meningkat dari sebesar Rp 2.661.902 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 2.963.149 juta pada akhir tahun 2011. Kontribusi peningkatan tersebut berasal dari Kredit Yang Diberikan.

Kewajiban

Kewajiban Bank Bumi Arta per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.487.017 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp 265.552 juta atau 11,95% dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp Rp 2.221.465 juta. Kenaikan Kewajiban terutama disebabkan oleh peningkatan Simpanan yaitu dari sebesar Rp 2.159.541 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 2.420.016 juta pada akhir tahun 2011 atau naik sebesar Rp 260.475 juta (12,06%).

Ekuitas

Jumlah Ekuitas Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 476.132 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp 35.695 juta (8, 1 0%) dibandingkan posisi per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 440.437 juta. Peningkatan ekuitas sejalan dengan pencapaian laba bersih Bank Bumi Arta.

Non Operating Reveneus - Net

Non Operating Revenues- Net increased by /DR 18,772 million (4.788,78%) i.e. from /DR 392 million (2010) to /DR 19, 164 million (20 11 ). This occurred particularly because in 2011 Bank Bumi Arta obtained incomes, which was quite significant from the sales proceeds of Bank Bumi Arta's Investments in PT Balimor Finance by /DR 18,525 million.

Net Comprehensive Income

The Net Comprehensive Income of Bank Bumi Arta in 2011 reached /DR 42,625 million or decreased by /DR 14,512 million (51.62%) compared with that of the previous year (2010: /DR 28,113 million).

Assets

Total Assets of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 grew at 11.32% or increased from /DR 2,661,902 million in 2010 to /DR 2,963,149 million at the end of 2011. Contribution to the increase originated from Loans.

Liabilities

The Liabilities of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 was /DR 2,487,017 million. The liabilities increased by /DR 265,552 million or 11.95% compared with the position as of December 31, 2010 which was /DR 2,221,465 million. The increase of the Liabilities was particularly due to the increase in the Deposits, i.e. from /DR 2, 159,541 million at the end of 2010 to /DR 2,420,016 million at the end of 2011 or increased by /DR 260,475 juta (12.06%).

Equity

Total Equity of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 was /DR 476,132 million or increased by /DR 35,695 million (8.1 0%) compared with the position as of December 31,2010 which was /DR 440,437 million. The increase in equity was in line with the achievement of the net income of Bank Bumi Arta.

Simpanan Deposits

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp. Giro 447.335 415.304 Tabungan 351.936 339.292

Deposito Berjangka 1.620.745 1.404.945 Total 2.420.016 2.159.541

Naik{furun

Increase/Decrease

Rp. % 32.031 7,71 12.644 3,73

215.800 15,36 260.475 12,06

December 31

(in million Rupiah) Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Total

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Simpanan

Simpanan Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.420.016 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp 260.475 juta atau 12,06% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.159.541 juta. Kontribusi peningkatan tersebut terutama berasal dari Deposito Berjangka yang mengalami kenaikan sebesar 15,36% atau Rp 215.800 juta (2011 : Rp 1.620.745 juta, 2010: Rp 1.404.945 juta)

Giro pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai sebesar Rp 447.335 juta atau naik sebesar Rp 32.031 juta (7,71 %) dibandingkan dengan posisi 31 Desember 201 0 sebesar Rp 415.304 juta. Sedangkan Tabungan mengalami peningkatan sebesar 3,73% atau sebesar Rp 12.644 juta, sehingga posisi pada akhir tahun 2011 mencapai sebesar Rp 351.936 juta.

Pada akhir tahun 2011 komposisi Simpanan terbesar masih diraih oleh produk Deposito Berjangka yaitu sebesar Rp 1.620.745 juta atau 66,97% dari total Simpanan, kemudian diikuti oleh produk Giro dan Tabungan masing­masing sebesar 18,49% dan 14,54%.

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Deposits

The Deposit of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 was /DR 2,420,016 million. This total increased by /DR 260,475 million or 12.06% compared with the position as of December 31,2010 which was /DR 2,159,541 million. Contribution to the increase was particularly originated from the the Time Deposits, which increased by 15.36% or /DR 215,800 million (2011: /DR 1,620,745 million, 2010: /DR 1,404,945 million).

The Demand Deposits as of December 31, 2011 reached /DR 447,335 million or increased by /DR 32,031 million (7.71 %) compared with the position as of December 31, 2010 which was /DR 415,304 million. While the Savings increased by 3.73% or /DR 12,644 million, so that the position at the end of 2011 reached /DR 351,936 million.

At the end of 2011 the biggest composition of the Deposits was achieved by the Time Deposits product, i.e. /DR 1,620,745 million or 66.97% of the total Deposits, then it was followed by Demand Deposits and Savings products, which were 18.49% and 14.54% respectively.

Komposisi Simpanan Composin"ons of Deposits

15% SAVING DEPOSITS

18% DEMAND DEPOSITS

67% TIME DEPOSITS

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 18

Page 12: Bnba annual report 2011

19

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Aktiva Produktif Earning Assets

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.

Penempatan Pada Bank 788.428 934.126 Efek-efek (SBI) 147.585 195.420

Naik{rurun Increase/Decrease

Rp. % (145.698) -15,60

(47.835) -24,48

December 31

(in million Rupiah)

Placement With Banks Securities (SBI)

Kredit Yang Diberikan 1.634.316 1.170.144 464.172 39,67 Loans

Tagihan Akseptasi 3.371 2.706 665 24,58 Acceptances Receivable

Penyertaan 10 1.485 (1.475) -99,33 Investments

Rekening Administratif 627.010 578.424 48.586 8,40 Administrative Account

Total 3.200.720 2.882.305 318.415 11,05 Total

Aktiva Produktif

Jumlah Aktiva Produktif Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.200.720 juta, naik sebesar Rp 318.41 5 juta atau 11,05% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0 sebesar Rp 2.882.305 juta. Peningkatan Aktiva Produktif per tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal dari kenaikan Kredit Yang Diberikan, dan Rekening Administratif.

Penempatan Pada Bank sebagian besar merupakan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Bl- Term Deposit dan Bl - Deposit Facility (Rp 770.238 juta). Penempatan Pada Bank turun sebesar Rp 145.698 juta (1 5,60%) dari Rp 934.126 juta per posisi 31 Desember 2010 menjadi Rp 788.428 juta per akhir Desember 2011.

Efek-efek (SBI) per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 147.585 juta, turun sebesar Rp 47.835 juta (24,48%) dibandingkan dengan posisi tanggal31 Desember 201 0 sebesar Rp 195.420 juta. Penurunan Penempatan Pada Bank dan Efek-efek (SBI) ini terjadi karena sebagian dananya sudah digunakan untuk pemberian kredit kepada debitur.

Kredit Yang Diberikan naik sebesar Rp 464.172 juta (39 ,67%) dari Rp 1.170.144 juta per tanggal 31 Desember 201 0 menjadi Rp 1.634.316 juta per tanggal 31 Desember 2011. Pencapaian Kredit Yang Diberikan ini sudah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank Bumi Arta tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.521.188 juta.

Earning Assets

The Earning Assets of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 totaled /DR 3,200,720 million, increased by /DR 318,415 million or 11.05% compared with the position as of December 31,2010 which was /DR 2,882,305 million. The increase of Earning Assets as of December 31, 2011 originated from the increase in the Loans, and Administrative Accounts.

Most of the Placement with Banks was Placement with Bank Indonesia in the form of 8/- Term Deposit dan 8/ - Deposit Facility (!DR 770,238 million). The Placement with Banks decreased by /DR 145,698 million (15.60%) from /DR 934, 126 million as of the position on December 31,2010 to /DR 788,428 million at the end of December 2011.

The Securities (58/) as of December 31, 2011 was /DR 147,585 million, decreased by /DR 47,835 million (24.48%) compared with the position as of December 31, 2010, which was /DR 195,420 million. The decrease in Placement with Bank and Securities (58/) occurred because some of the funds were used to extend credit to debtor.

The Loans was increased by /DR 464, 172 million (39.67%) from /DR 1, 170,144 million as of December 31, 2010 to /DR 1,634,316 million as of December 31, 2011. The total Loans already exceeded the target determined in the Bank Bumi Arta's Business Plan for 2011, i.e. /DR 1,521,188 million.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tagihan Akseptasi per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.371 juta atau naik sebesar Rp 665 juta (24,58%) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2.706 juta.

Penyertaan Bank Bumi Arta turun sebesar Rp 1.475 juta (99,33%) dari Rp 1.485 juta per tanggal 31 Desember 201 0 menjadi Rp 1 0 juta per 31 Desember 2011. Penurunan Penyertaan terjadi karena Bank Bumi Arta telah menjual Penyertaannya di PT Balimor Finance sebesar Rp 1.475 juta. Penjualan Penyertaan ini sudah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bumi Arta tanggal 16 Nopember 2011.

Rekening Administratif yang terdiri dari Fasilitas Kredit Yang Belum Ditarik, Irrevocable Letter of Credits dan Bank Garansi per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 627.010 juta, naik sebesar Rp 48.586 juta (8,40%) dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0 sebesar Rp 578.424 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2011 komposisi Aktiva Produktif Bank Bumi Arta terbesar berada di Kredit Yang Diberikan yaitu sebesar 51 ,06%, kemudian diikuti oleh Penempatan Pada Bank sebesar 24,63%, Rekening Administratif sebesar 19,59%, Efek-efek (SBI) sebesar 4,61% dan Tagihan Akseptasi sebesar 0,11 %.

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Acceptances Receivable as of December 31, 2011 was /DR 3,371 million or increased by /DR 665 million (24.58%) compared with that of the previous year, which was /DR 2,706 million.

The Investments of Bank Bumi Arta decreased by /DR 1,475 million (99,33%) i.e. from /DR 1,485 million (2010) as of December 31, 2010 to /DR 10 million as of December 31, 2011. The decrease in the Investments occurred because Bank Bumi Arta sold its Investments in PT Balimor Finance worth /DR 1,475 million. The sales of the Investments was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on November 16, 2011.

Administrative Accounts consisting of Unused Loan Commitments Granted to Customers, Irrevocable Letter of Credits and Bank Guarantee as of December 31, 2011 was /DR 627,010 million, increased by /DR 48,586 million (8,40%) compared to the position as of December 31, 2010, which was /DR 578,424 million.

On December 31, 2011, the biggest composition of the Earning Assets of Bank Bumi Arta was in the Loans, i.e. totaling 51.06%, then it was followed by Placement with Banks of 24.63%, Administrative Accounts of 19.59%, Securities (581) of 4. 61%, and Acceptances Receivable of 0. 11%.

Komposisi Aktiva Produktif Compositions of Earning Assets

5% SECURITIES

19% ADM. ACCOUNT

51% LOANS 25% PLACEMENT

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 20

Page 13: Bnba annual report 2011

21

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Loans Distribution Based on Economic Sector

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp.

Naik{furun Increase/Decrease

Rp. %

December 31

(in million Rupiah)

Perdagangan 666.237 565.214 101.023 17,87 Trading lndustri 209.039 101.490 107.549 105,97 Industry Konstruksi 15.333 9.591 5.742 59,87 Construction T ransportasi 38.262 10.202 28.060 275,04 Transportation Pertanian 2.225 1.442 783 54,30 Agriculture Lain-lain 703.220 482.205 221.015 45,83 Others Total 1.634.316 1.170.144 464.172 39,67 Total

Kredit Yang Diberikan

Jumlah Kredit Yang Diberikan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.634.316 juta, naik sebesar Rp 464.172 juta atau 39,67% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 201 0 sebesar Rp 1.170.144 juta. Kenaikan Kredit Yang Diberikan terutama berasal dari peningkatan kredit di Sektor Lain-lain sebesar Rp 221.015 juta (45,83%), Sektor lndustri sebesar Rp 107.549 juta (1 05,97%), Sektor Perdagangan sebesar Rp 101.023 juta (17,87%), dan Sektor Transportasi sebesar Rp 28.060 juta (275,04%).

Komposisi penyaluran kredit terbesar pada akhir tahun 2011 ditempati oleh Sektor Lain-lain sebesar Rp 703.220 juta atau 43,03% dari total Kredit, kemudian diikuti Sektor Perdagangan sebesar Rp 666.237 juta atau 40,77 %, Sektor lndustri sebesar Rp 209.039 juta atau 12,79%, dan Sektor Transportasi sebesar Rp 38.262 juta atau 2,34%.

Loans

The total of Loans on December 31, 2011 was /DR 1,634,316 million, increased by /DR 464. 172 million or 39.67% compared to the position as of December 31, 2010, which was /DR 1, 170,144 million. The increase in the Loans particularly originated from Others Sectors by /DR 221,015 million (45.83%), the Sector of Industry by /DR 107,549 million (1 05.97%), the Sector of Trading by /DR 101,023 million (17.87%), and the Sector of Transportation by /DR 28,060 million (275.04%).

The biggest composition of the loans distribution at the end of 2011 was occupied by the Others Sectors by /DR 703,220 million or 43.30% of the total Loans, then it was followed the Sector of Trading by /DR 666.237 or 40,77%, the Sector of Industry by /DR 209,039 million or 12.79% and the Sector of Transportation by /DR 38,262 million or 2.34%.

Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Compositions of Loans Based on Economic Sector

3% TRANSPORTATION :

13% INDUSTRY - ------c"

41% TRADING 43%0THERS

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan Loans Distribution Based on Usage Type

31 Desembrer

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp. Modal Kerja 1.056.420 836.429 lnvestasi 161.258 69.286 Konsumsi 416.638 264.429 Total 1.634.316 1.170.144

Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah penyaluran kredit untuk Modal Kerja adalah sebesar Rp 1.056.420 juta atau 64,64% dari total Kredit Yang Diberikan. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 219.991 juta atau 26,30% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 201 0 sebesar sebesar Rp 836.429 juta. Penyaluran kredit untuk lnvestasi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 161.258 juta, naik sebesar Rp 91.972 juta (132,74%) atau mencapai 9,87% dari total Kredit Yang Diberikan. Penyaluran kredit untuk Konsumsi terdapat kenaikan sebesar Rp 152.209 juta atau 57,56%, sehingga jumlah kredit Konsumsi posisi 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp 416.638 juta atau 25,49% dari total Kredit Yang Diberikan.

Naik!furun Increase/Decrease

Rp. % 219.991 26,30

91.972 132,74 152.209 57,56

464.172 39,67

December 31

(in million Rupiah) Working Capital Investment Consumer Total

On December 31, 2010 the loans distribution for the Working Capital was /DR 1,056,420 million or 64.64% of the total Loans. This amount was increased by /DR 219,991 million or 26.30% compared with the position as of December 31,2010 which was /DR 836,429 million. The loans distribution for Investment in 2011 was /DR 161,258 million, increased by /DR 91,972 million (132.74%) or reached 9.87% of the total Loans. The loans distribution for Consumption was increased by /DR 152,209 million or 57.56%, so that the credit for Consumption as of December 31, 2011 totaled /DR 416,638 million or 25.49% of the total Loans.

Komposisi Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan Compositions of Loans Based on Usage Type

10% INVESTMENT

25% CONSUMER

65% WORKING CAPITAL

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta 22

Page 14: Bnba annual report 2011

23

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Komposisi Kredit Berdasarkan Kolektibilitas Loans Compositions Based on Collectibility

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp. Lancar 1.606.952 1.138.660

Dalam Perhatian Khusus 9.822 5.112 Kurang Lancar 475 3.419 Diragukan 590 106

Macet 16.477 22.847

Total 1.634.316 1.170.144

CKPN 24.462 15.805

NPL- Gross 1,07% 2,25% NPL- Net 0,50% 1,83%

Kredit yang masuk dalam kategori Lancar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.606.952 juta, naik sebesar Rp 468.292 juta atau 41,13% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 201 0 sebesar Rp 1.138.660 juta. Sedangkan untuk Kredit dengan kategori Dalam Perhatian Khusus naiksebesar Rp 4.71 0 juta (92, 14%), kredit Kurang Lancar turun sebesar Rp 2.944 juta (86, 11 %), kredit Diragukan naik sebesar Rp 484 juta (456,60%) dan kredit Macet turun sebesar Rp 6.370 juta (27,88%). Berdasarkan komposisi kolektibilitas kredit tersebut maka Rasio Non Performing Loan (NPL) -Gross Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 1 ,07% sedangkan ratio Non performing Loan (NPL)­Net sebesar 0,50%. Dengan pencapaian rasio tersebut maka rasio NPL Bank Bumi Arta masih jauh di bawah tingkat maksimum persyaratan Bank Indonesia sebesar 5,00% (NPL- Net).

Untuk mengantisipasi kerugian akibat memburuknya kualitas kredit yang diberikan dan sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan oleh Bank Indonesia per tanggal 31 Desember 2011 Bank Bumi Arta telah membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)- Kredit Yang Diberikan sebesar Rp 24.462 juta atau naik 54,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (201 0 : Rp 15.805 juta).

Naik/Turun Increase/Decrease

Rp. % 468.292 41,13

4.710 92,14 (2.944) -86.11

484 456,60 (6.370) -27,88

464.172 39,67

8.657 54,77

-1,18% -52,44

-1,33% -72,68

December 31

(in million Rupiah)

Current

Special Mention Substandard

Doubtful

Loss

Total

Allw. for Impairment Losses

NPL- Gross NPL- Net

The Loans categorized as Current on December 31, 2011 totaled /DR 1,606,952 million, increased by /DR 468,292 million or 41.13% compared with the position as of December 31, 2010 which was /DR 1,138,660 million. While the Loans categorized as Under Special Mention increased by /DR 4,710 million (92.14%), Substandard decreased by /DR 2,944 million (86.11 %), Doubtful increased by /DR 484 million (456.60%) and Loss decreased by /DR 6,370 million (27.88%). Based on the above composition of loans collectibility, the Non Performing Loan (NPL)- Gross ratio of Bank Bumi Arta as of December 31,2010 was 1.07%, while Non Performing Loan (NPL) - Net ratio was 0.50%. With that achievement of ratio, the NPL ratio of Bank Bumi Arta was still under the maximum level of the Bank Indonesia requirement, which was 5.00% (NPL -Net).

To anticipate the loss resulting from the deterioration of the loans quality and in conformity with the provision which was obligated by the Bank Indonesia as of December 31, 2011 Bank Bumi Arta had set up Allowance for Impairment Losses (CKPN) - for the Loans totaling /DR 24,462 million or increased by 54.77% compared with that of the previous year (20 10: /DR 15,805 million).

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Fund for Related Parties

31 Desember

(dalam jutaan Rupiah) Rp. Rp. Kredit Yang Diberikan 58.067 44.778 Penyertaan 1.475

Letter Of Credits 86

Bank Garansi 1.389

Total Penyediaan Dana 58.153 47.642

Nilai Jaminan Tunai -/- 38.780 36.629

Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait 19.373 11.013 Total Modal Inti dan Modal Pelengkap 413.528 383.225

% Penyediaan Dana 4,68% 2,87%

Batas Maksimum Pemberian Kredit

Penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 19.373 juta atau 4,68% dari Total Modal Inti dan Modal Pelengkap sebesar Rp 413.528 juta. Pencapaian rasio tersebut masih di bawah batas maksimum penyediaan dana kepada pihak terkait yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 1 0,00%. Penyediaan dana kepada pihak terkait berupa Kredit Yang Diberikan, dan Letter of Credits.

Naik/Turun Increase/Decrease

Rp. % 13.289 29,67 (1.475) -100,00

86 0 (1.389) -100,00

10.511 22,06

2.151 5,87

8.360 75,91

30.303 7,91

1,81 o/o 63,07

Legal Lending Limit

December 31

(in million Rupiah)

Loans Investment

Letter Of Credits

Bank Guarantees

Total Fund

Cash Collateral

Fund for Related Parties Total Core and

Supplementary Capital o/o Fund for Related Parties

The provision of funds for related parties of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 totaled IDR 19,373 million or 4.68% of the Total Core Capital and Supplementary Capital totaled IDR 413,528 million. The achievement of the ratio was still under the maximum limit of provision of funds for related parties as determined by the Bank Indonesia of 10.00%. The provision of funds to the related party is in the form of Loans, and Letter of Credits.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Minimum Capital Requirement

31 Desember I December 31

(dalam jutaan Rupiah) I (in million Rupiah)

I. Komponen Modal I Components of Capital

A. Modal Inti I Core Capital

B. Modal Pelengkap (maks. 100% dari Modal Inti) I Supplementary Capital

II. Total Modal Inti +Modal Pelengkap /Total Core and Supplementary Capital Ill. Penyertaan ( - I - ) I Investment ( - I - ) IV. Total Modal /Total Capital V. ATMR /Risk Weighted Assets

VI. Rasio Modal Terhadap ATMR (CAR)/ Capital Adequacy Ratio (CAR)

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

2011 2010

Rp Rp

363.941 337.677

49.587 45.548

413.528 383.225

413.528 383.225 2.071.878 1.555.036

19,96% 14,64%

24

Page 15: Bnba annual report 2011

25

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Kecukupan Modal

Total Modal Bank Bumi Arta pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 413.528 juta. Sementara jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah sebesar Rp 2.071.878 juta, sehingga diperoleh rasio kecukupan modal (CAR) Bank Bumi Arta sebesar 19,96%. Dengan pencapaian tersebut, maka rasio CAR Bank Bumi Arta masih lebih tinggi dibandingkan dengan rasio CAR minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar 8,00%.

Likuiditas

Pada tanggal 31 Desember 2011 total Aktiva Likuid (< 1 bulan) Bank Bumi Arta sebesar Rp 903.043 juta dan total Pasiva Likuid (< 1 bulan) sebesar Rp 2.430.249 juta. Berdasarkan komposisi tersebut tingkat likuiditas Bank Bumi Arta sangat likuid karena 37,16% dari total Pasiva Likuid ditanamkan dalam Aktiva Likuid. Sedangkan rasio LDR Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011 adalah sebesar 67,53% (201 0 :54, 18%).

Kebijakan Deviden

Bank Bumi Arta menetapkan kebijakan untuk membayar Deviden tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang­kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya deviden yang akan dibagikan dikaitkan keuntungan Bank pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Bank dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar. Pada tanggal12 juli 2011 telah dibagikan Deviden tunai kepada pemegang saham Bank Bumi Arta sebesar Rp 6.930 juta.

Transaksi Hubungan lstimewa

Dalam kegiatan usahanya, Bank Bumi Arta juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang diberlakukan kepada pihak ketiga.

Capital Adequacy

Capital of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 totaled /DR 413,528 million, while the total Risk Weighted Assets (ATMR) was /DR 2,071,878 million, so that the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank Bumi Arta was 19.96%. With that achievement, the CAR ratio of Bank Bumi Arta was still higher than the minimum CAR ratio, which had to be met in accordance with the provision of the Bank Indonesia i.e. 8.00%

Liquidity

As of December 31, 2011 the Liquid Assets(< 1 month) of Bank Bumi Arta totaled /DR 903,043 million and Liquid Liabilities (<1 month) totaled /DR 2,430,249 million. Based on the above composition, the liquidity level of the Bank Bumi Arta was vel)' good, because 37.16% of the total Liquid Liabilities was placed in Liquid Assets as well, while the LDR ratio of the Bank Bumi Arta as of December 31,2011 was 67.53% (2010: 54.18%)

Dividend Policy

Bank Bumi Arta stipulated a policy to pay cash dividend to all shareholders at least once a year. The amount of dividend to be distributed is related to the profits of the Bank in the relevant financial year, with due observance of the level of Bank's financial soundness and without prejudice to the right of a General Meeting of Shareholders to determine otherwise in accordance with the Articles of Association. The cash Dividends were distributed on july 12, 2011 to the shareholders of Bank Bumi Arta totaled /DR 6,930 million.

Related Parties Transaction

In its business activities, Bank Bumi Arta also conducted certain transaction with the related parties under the same terms and conditions as those applied for the third party.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Pihak yang dapat dikategorikan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak yang mempunyai hubungan secara langsung atau tidak langsung, mengendalikan, dikendalikan atau di bawah satu pengendalian di dalam peranannya sebagai pemegang saham bank. Sesuai dengan Laporan Keuangan Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011, transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain; pemberian kredit, L/C, giro, tabungan, deposito, asuransi, dan sewa kepada pihak­pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank Bumi Arta bahwa transaksi yang mengandung benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selama tahun 2011, Bank Bumi Arta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

lkatan

Bank Bumi Arta melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera, yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank Bumi Arta dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya.

Kejadian Yang Sifatnya Luar Biasa dan jarang Terjadi Laporan Keuangan Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011 tidak mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

The party which can be categorized as the related party is the party which has direct or indirect relationship, controlling, and being controlled or under one control in its role as the shareholder of the bank. In line with the Financial Statements of Bank Bumi Arta as of December 31, 20 11, the transactions covered among others: loans, UC, demand deposits, savings, deposits, insurance and lease for the related parties.

Conflict of Interest Transaction

As governed in the Bank Bumi Arta Articles of Association that the conflict of interest transaction between personal economic interest of the members of the Board of Directors, the members of the Board of Commissioners or Shareholders and the Company's economic interest must obtain prior approval from a General Meeting of Shareholders (RUPS). During 2011, Bank Bumi Arta did not conduct conflict of interest transactions, which needs approval from a General Meeting of Shareholders (RUPS).

Agreement

Bank Bumi Arta entered into an agreement with PT Rintis Sejahtera, which acts as switching operator of PT Bank Central Asia (BCA), through Cooperation Agreement for Use of A TM BCA and Debit BCA. In line with the agreement, the Bank Bumi Arta customers can use the A TM BCA network facility to carl)' out transaction. This agreement is valid for a period of 2 (two) years and automatically extended for the same period, and so on.

Extraordinal)' Event and Seldom Occurred The Financial Statements of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 did not contain extraordinal)' event and the same seldom occurred.

26

Page 16: Bnba annual report 2011

27

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak terdapat kejadian atau peristiwa penting yang mempunyai dampak terhadap kinerja dan risiko usaha Bank Bumi Arta di masa mendatang setelah tanggal Laporan Akuntan.

Perubahan Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan

Tidak ada perubahan peraturan perundangan-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank Bumi Arta maupun terhadap Laporan Keuangan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Tidak ada perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi perusahaan yang mempunyai dampak terhadap Laporan Keuangan.

Prospek Tahun 2012

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 diindikasikan mengalami perlambatan. Permasalahan fiskal yang dihadapi Amerika Serikat dan krisis utang yang membelit perekonomian di kawasan Eropa menjadi faktor penyebab tertahannya ekspansi ekonomi global dan menimbulkan gejolak di pasar keuangan global. Kuatnya indikasi perlambatan ekonomi global mendorong melambatnya tekanan inflasi. Seiring dengan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global, laju pengetatan kebijakan moneter di negara berkembang mulai tertahan, sementara kebijakan di negara maju masih cenderung akomodatif untuk menopang aktivitas perekonomian.

Kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan perlambatan. Sektor industri, yang menjadi tulang punggung ekonomi AS, sempat menunjukkan perkembangan yang cukup baik pada periode tahun 2008 - 2009. Namun, kondisi saat ini menunjukkan penurunan kinerja.

Important Event after the Date of Public Accountants' Report

There was no important occurrence or event, which had impact on the performance and business risk of Bank Bumi Arta in the future after the date of Public Accountants' Report.

Amendments to Laws and Regulations which Significantly Affected the Company

There was no amendment to the laws and regulations, which significantly affected the Bank Bumi Arta and Financial Statements.

Change in Accounting Policy

There was no significant change to the Company's accounting policy, which had affected the Financial Statements.

2012 Prospect

The global economic growth in 2012 is indicated by a slow down. The fiscal problem faced by the United States and the debt crisis affected the economy in Europe resulted in the impeded global economic expansion and upheaval in the global financial market. The strong indicator of global economic slow down encourages a slow down in inflation pressure. In line with the increase in the risk of global economic slow down, the rate of tightening the monetary policy in the developing countries starts to be hindered, while the policy in the advanced countries still tend to be accommodative to support the economic activity.

The United States economic achievement indicated a slow down. The industrial sector, which became the United States economic backbone had indicated quite good development during the period of 2008- 2009. But, the present condition indicates a decrease in its achievement.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Berdasarkan perkembangan tersebut pada September 2011 beberapa lembaga internasional seperti IMF dan WEO menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2012 menjadi 1,8%, jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada Juni 2011 yaitu 2,7%.

Krisis utang yang berkepanjangan di kawasan Eropa mulai berdampak negatif pada perekonomian kawasan tersebut. Kinerja ekonomi negara-negara besar di Eropa mulai melambat yang tercermin dari melemahnya indikator­indikator ekonomi kawasan tersebut selama triwulan Ill 2011. Peliknya krisis utang di kawasan Eropa menyebabkan tantangan terhadap ekonomi ke depan semakin berat. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, IMF dan WEO September 2011 menurunkan perkiraan pertumbuhan kawasan Eropa pad a tahun 2012 menjadi 1,1% dengan sumbangan pertumbuhan ekonomi terbesar masih berasal dari Jerman.

Kondisi ekonomi negara kawasan Asia secara umum masih positif meski terdapat potensi perlambatan. Pulihnya global supply chain industri Jepang dan masih tingginya harga komoditas global berdampak positif pada perkembangan sektor industri dan ekspor kawasan Asia. Namun, sejalan dengan tingginya potensi perlambatan ekonomi dunia yang dipicu krisis utang Eropa dan tersendatnya pemulihan ekonomi negara maju menyebabkan risiko terhadap ekonomi kawasan Asia meningkat terutama bagi negara yang memiliki ketergantungan terhadap ekspor. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut IMF dan WEO September 2011 menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi developing Asia pada tahun 2012 menjadi 8,2%.

Untuk tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat akibat krisis di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan mengalami perlambatan, yang kemudian akan berdampak pada melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Di sisi lain, investasi diperkirakan masih akan tumbuh meningkat sejalan dengan masih besarnya potensi pasar dan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi, serta potensi perbaikan sovereign credit rating Indonesia. Pertumbuhan ekonomi diprakirakan menu run di tahun 2012, berada pada kisaran 6,3%- 6,7%.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tinjauan Keuangan Financial RefJiew

Based on that development in September 2011 some international institutions such as IMF and WED lower the United States economic growth projection in 2012 to 1.8%, much lower compared with the previous projection in june 2011, i.e. 2.7%.

The prolonged debt crisis in Europe started to negatively impact the economy in that region. The economic achievement of major countries in Europe started to slow down as reflected by the weakening of economic indicators in the region during the 3rd quarter of 2011. The complicated debt crisis in Europe caused the economic challenge in the future becomes tougher. Considering the above condition, IMF and WED in September 20111ower the anticipated growth in Europe in 2012 to 1.1% with the biggest economic growth contribution still from Germany.

In general the economic condition of Asia is still positive, although it still has the potential to slow down. The recovery of global supply chain of the Japanese industry and the high global price of commodity positively affect the development of the industrial sector and the exports in Asia. But, in line with the high potentials of the world's economic slow down which was caused by debt crisis in Europe and the stagnation of economic recovery in the advanced countries, causing the risk of economy in Asia to increase, particularly those countries that are export dependent. By considering that condition, IMF and WED in September 2011 lower the economic growth projection of the developing Asia in 2012 to 8.2%.

In 2012, the Indonesia's economic growth is anticipated to slow down resulting from crisis in Europe and United States. The export growth is anticipated to slow down, which will slow own the growth in household consumption.

On the other side, the growth of investment is anticipated to increase in line with the great market potentials and strong fundamental of the Indonesia's economy, improvement in the investment climate as well as potentials for improvement of Indonesia's sovereign credit rating. In 2012, the economic growth is anticipated to decrease, ranging from 6.3% to 6.7%.

28

Page 17: Bnba annual report 2011

29

Bank Bumi Arta sebagai bagian dari industri perbankan sudah dan akan terus memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi yang dimiliki untuk mendukung perkembangan bisnis yang telah dirancang. Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi di Bank Bumi Arta ditujukan untuk memberikan layanan yang cepat dan akurat, meningkatkan keamanan teknologi, dan ketersediaan layanan, yang diharapkan akan membantu Bank Bumi Arta dan Nasabah untuk dapat mengembangkan bisnis lebih baik lagi dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

Saat ini Bank Bumi Arta juga memiliki bagian IT Development tersendiri, yang senantiasa melakukan inovasi pengembangan dan perancangan aplikasi internal yang dibutuhkan oleh Bank Bumi Arta, untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Adapun aplikasi yang sedang dikembangkan maupun yang telah diimplementasikan di antaranya termasuk aplikasi pelaporan, sistem tabungan dan pinjaman pensiun, sistem verifikasi tanda tangan nasabah, dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan mengantisipasi bisnis perbankan di masa mendatang, Bank Bumi Arta pada bulan Mei 2006 telah meningkatkan kemampuan software Bank Visionnya dari versi 4.1 menjadi versi 8.2. Selain itu pada tahun 2010 dan 2011 sistem Bank Vision juga telah dilakukan perubahan dan penyesuaian untuk memenuhi ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 & 55.

Untuk layanan ATM, Bank Bumi Arta telah menggunakan jaringan ATM PRIMA yang beranggotakan 46 bank dengan total jaringan mesin ATM mencapai 32.768 dan PRIMA DEBET dengan jumlah EDC sebanyak 119.350. Dengan adanya ATM Prima, para nasabah bank anggota, mendapatkan manfaat cukup besar, terutama karena ATM Prima dilengkapi oleh fasilitas dan jaringan real-time online. Keberadaan ATM Prima memberi kemudahan dalam bertransaksi. Tidak hanya cek saldo dan tarik tunai, tapi juga sudah bisa transfer antar bank, nasabah Bank Bumi Arta juga dapat melakukan transfer multi arah secara real time.

Untuk terus mendukung kenyamanan dan keamanan pemegang kartu ATM, kedepannya kartu ATM BBA akan segera menggunakan teknologi chip yang mempunyai beragam keunggulan karena didukung oleh sistem keamanan yang lebih unggul dalam memproteksi data pemegang kartu dari pemalsuan atau pembobolan.

Information Technology

Bank Bumi Alta as parl of banking industry has been and will continue to utilize and develop the information technology owned to support/boost the designed business development. The information technology utilization and development of Bank Bumi Alta is intended to provide fast and accurate services, to increase technology security, and availability of services that are expected to assist Bank Bumi Alta and the customers to develop better business in face of the increasingly tighter business competition.

At present Bank Bumi Alta has its own IT Development, which always makes innovation for the development and design of internal application needed by Bank Bumi Alta, to supporl its business activity. The application which is being developed and which has been implemented are among others including the application for reponing, savings and pension credit system, verification system of customer's signature and other applications.

To improve the customer service and anticipate banking business in the future, Bank Bumi Alta in May 2006 has upgraded the capacity of its Bank Vision software from version 4.1 to version 8.2. In addition, in 2010 and 2011 the Bank Vision system was also changed and adjusted to meet the provisions of Statement on Financial Accounting Standard (PSAK) 50 & 55.

With regard to A TM service, Bank Bumi Alta has used the ATM PRIMA network with 46 bank members and supporled by a total of 32,768 A TM machines and also PRIMA DEBIT with 119,350 EDCs. With Prima A TM, the customers of member banks obtain quite big benefit, parlicularly because A TM Prima is equipped with real time online facility and network. The existence of Prima ATM provides facility in carrying out transactions. Not only balance inquiry and cash withdrawal, but also inter banks transfer, and the customers of Bank Bumi Alta can also conduct real time multi direction transfer.

To continuously supporl the comforl and the security of A TM cardholders, in the future BBA A TM card will immediately use chip technology, which has various features because it is suppolted by more superior security system in protecting the data of cardholder from fraud or theft.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Sejak bulan Agustus 2006, nasabah Bank Bumi Arta juga telah dapat menggunakan fasilitas Phone Banking dan SMS Banking. Bank Bumi Arta memiliki fasilitas SMS Notifikasi yang akan mengirimkan pemberitahuan melalui SMS kepada nasabah setiap terjadi pendebetan atau pengkreditan ke rekening nasabah, dengan batas minimum nominal tertentu.

Bank Bumi Arta memiliki komitmen untuk terus mengembangkan Teknologi lnformasi guna mendukung kegiatan bisnisnya dan pelayanan kepada Nasabah, agar layanan dapat diberikan secara cepat dan akurat, serta memiliki keamanan teknologi.

Layanan e-BBA atau internet banking Bank Bumi Arta merupakan bagian dari komitmen tersebut yang sekaligus juga merupakan terobosan dalam pengembangan teknologi informasi di Bank Bumi Arta. Melalui fasilitas internet banking, berbagai jenis transaksi non tunai biasa dilakukan dengan mudah, kapan pun dan dimana pun sepanjang jaringan internet bisa diakses. Diluncurkan pada Juni 2008, e-BBA sebagaimana produk electronic banking Bank Bumi Arta lainnya, diadakan dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada Nasabah, mengurangi transaksi non-cash yang dilayani di front office dan menurunkan biaya dana (cost of fund). Saat ini e-BBA telah memiliki fitur-fitur tambahan baru, diantaranya Cash Management dan Supply Chain Financing. Aneka transaksi perbankan dapat dilakukan melalui e-BBA, antara lain : transfer dana data aktual antar rekening, transfer ke bank lain, fleksibilitas dan efektifitas dalam menyiapkan instruksi transaksi tanpa tergantung jam kerja bank, kemudahan mendapatkan mengenai status transaksi yang dilakukan dan laporan transaksi yang dibutuhkan.

Bank Bumi Arta memiliki sejumlah rangkaian proses utama yang ditunjang oleh beragam teknologi informasi dan komunikasi agar tercipta suatu mekanisme kerja yang efektif, efisien, dan terkendali dengan baik. Sementara untuk kenyamanan bertransaksi, bank juga melengkapi dengan sistem pengaman berlapis. Selain itu Nasabah juga dibekali token untuk aktivasi layanan e-BBA.

Proses utama ini harus selalu dilindungi dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kegiatan operasional Bank dan pelayanan kepada Nasabah. Salah satu upaya untuk mengantisipasi bila hal-hal tersebut terjadi adalah dengan membangun sebuah Disaster Recovery Center yang terpisah cukup jauh dari lokasi data center.

Untuk meningkatkan keamanan datanya, pada bulan September 2011, Bank Bumi Arta telah memindahkan lokasi Disaster Recovery Center dari Jakarta ke Bandung yang dilengkapi dengan berbagai pengamanan fisik dan teknologi yang memenuhi standar ketentuan yang berlaku.

Sebagai tim pendahulu yang mendukung kegiatan Teknologi lnformasi, Bank Bumi Arta telah membentuk Komite Pengarah Teknologi lnformasi untuk menganalisa secara mendalam kemudian memberikan rekomendasi /masukan dan laporan kepada Direksi mengenai perkembangan dan kebutuhan Teknologi lnformasi.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Teknologi lnfonnasi Information Technology

Since August 2006, the customers of Bank Bumi Alta can also use Phone Banking and SMS Banking facilities. Bank Bumi Alta has the SMS Notification facility, which will send notification via SMS to the customer at any time there is debiting from or crediting to the customer's account, with cerlain minimum nomina/limit.

Bank Bumi Alta has the commitment to continuously develop its Information Technology in order to supporl the business activity and service to the customers, in order that the service can be fast and accurately provided, as well as having technology security.

The e-BBA Service or internet banking of Bank Bumi Alta is parl of the commitment, which at the same time is also a breakthrough in developing information technology in Bank Bumi Alta. Through internet banking facility, various non-cash transaction types can be easily carried out, whenever and wherever, as long as the internet network can be accessed. Launched in june 2008, e-BBA as other products of electronic banking of Bank Bumi Alta, was created with the aim of improving the service to customers, reducing non-cash transaction served in front office and reducing the cost of funds. At present e-BBA has had additional new features, among others: Cash Management and Supply Chain Financing. Various banking transactions can be carried out through e-BBA, among others: real time online inter-account funds transfer, transfer to other banks, flexibility and effectiveness in preparing transaction instruction without being dependent on bank working hours, facility to obtain status of transaction conducted and reporl on transaction needed.

Bank Bumi Alta has a series of main processes supporled by various information technology and communications in order to create an effective, efficient and properly controlled working mechanism. Meanwhile, for the comforl in carrying out transaction, the bank also equips with various layered security systems. In addition, the customers are also provided with token for activation of e-BBA service.

This main process must always be protected from the factors which can affect the Banks operation and services to the customers. One of the efforls to anticipate if the matters occur is by building a Disaster Recovery Center which is very far located from the location of data center.

To improve the security of data, in September 2011, Bank Bumi Alta relocated the Disaster Recovery Center from jakarla to Bandung which was equipped with various physical security and technologies which meet the existing standard provisions.

As a predecessor team which supporled the Information Technology activity, Bank Bumi Alta has established Information Technology Steering Committee to conduct in-depth analysis and afterward provides recommendation I inputs and reports to the Board of Directors on the development and requirement of Information Technology.

30

Page 18: Bnba annual report 2011
Page 19: Bnba annual report 2011

33

Sumber Daya Manusia HumanResources

Untuk pengembangan SDM ke depan, Bank Bumi Arta telah melakukan mapping (pemetaan) terhadap seluruh karyawan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan. Pemetaan ini dilakukan untuk menyusun rencana pendidikan dan pengembangan karyawan yang efektif, sehingga nantinya diperoleh standar kompetensi karyawan yang lebih memadai di seluruh Kantor Bank Bumi Arta.

Karyawan tetap Bank Bumi Arta pada 31 Desember 2011 mencapai 816 orang atau meningkat 36 orang dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar 780 orang. Komposisi karyawan tetap Bank Bumi Arta berdasarkan usia terbesar berusia antara 20-29 tahun (43,51 %). Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar berpendidikan SMU (42,53%) dan Sarjana (41 ,05%).

For the future development of HR, Bank Bumi Arta has conducted mapping on all employees to identify the potentials and the competence of the employees. This mapping is conducted to prepare an effective education and development plan for the employees in order to obtain more adequate standard of employees' competence in all offices of Bank Bumi Arta.

The regular employees of Bank Bumi Arta as of December 31,2011 were 816 persons or increased by 36 persons compared with that of the end of 2010 totaling 780 persons. The composition of regular employees in Bank Bumi Arta by age, the major are aged between 20-29 years (43.51 %). While by education level, most of them has the education of Senior High School (42.53%) and Bachelor Degree (41.05%).

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkatan Permanet Employee Composition Based on Grade

31 Desember 2011 2010 December 31

Tingkatan ---- Grade

Pejabat Eksekutif 0,12 0,13 Executive Officer Pejabat Madya 21 2,57 22 2,82 Senior Officer Pejabat Muda 118 14,46 111 14,23 junior Officer Pejabat Tata Usaha Utama 42 5,15 48 6,15 Chief Clerk Pejabat Tata Usaha Madya 213 26,10 219 28,08 Senior Clerk Pejabat Tata Usaha Muda 316 38,73 270 34,62 Junior Clerk Pejabat Pelaksana Umum 105 12,87 109 13,97 Non Clerk Total 816 100,00 780 100,00 Total

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Sumber Daya Manusia HumanResources

Di atas 50 tahun 40-49 tahun 30-39 tahun 20-29 tahun Di bawah 20 tahun Total

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Usia Permanent Employee Composition Based on Age

67 8,21 63 8,08 181 22,18 181 23,21 200 24,51 193 24,74 355 43,51 337 43,20

13 1,59 6 0,77 816 100,00 780 100,00

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Pendidikan Permanent Employee Composition Based on Education

31 Desember 2011 2010

Pendidikan ----Pasca Sarjana 4 0,49 4 0,51 Sarjana 335 41,05 307 39,36 Akademi 110 13,48 107 13,72 SMU 347 42,53 340 43,59 SMP 20 2,45 22 2,82 Total 816 100,00 780 100,00

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Over 50 years 40-49 years 30-39 years 20-29 years Under 20 years Total

December 31

Education

Post Graduate Bachelor Degree Academy Senior High School junior High School Total

34

Page 20: Bnba annual report 2011
Page 21: Bnba annual report 2011

37

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bank Bumi Arta dinyatakan bahwa Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Bank Bumi Arta dan memberikan nasihat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waklu oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Kebijakan intern Bank Bumi Arta yang mengatur implementasi Good Corporate Governance untuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komi saris adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komi saris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;

2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi;

3. Dalam melakuklan pengawasan, Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau atau mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategi Bank.;

4. Dalam melakukan pengawasan Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali :

a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum;

b. Dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau perundangan yang berlaku;

5. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud angka 4.a. dan 4.b. merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris, sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank;

6. Menyampaikan suatu memorandum kepada Direksi mengenai Hasil Rapat Dewan Komi saris terhadap hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris;

7. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, Audit Eksternal, himbauan Dewan Komisaris kepada Direksi, hasil pengawasan Bank Indonesia dan hasil pengawasan otoritas lain;

8. Meminta Direksi untuk menyusun Corporate Plan untuk 3 (tiga) tahun mendatang termasuk kajian mengenai misi, visi, serta Rencana Bisnis Bank;

Based on the provisions of the Bank Bumi Arta Articles of Association it is stated that the Board of Commissioners function to exercise control over the Board of Directors' policy in managing Bank Bumi Arta and to provide advices to the Board of Directors as well as to exercise other matters as stipulated by the General Meeting of Shareholders from time to time.

In line with the internal policy of the Bank Bumi Arta, which governs the implementation of Good Corporate Governance, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:

1. The Board of Commissioners is obliged to ensure the implementation of Good Corporate Governance in each business activity of the Bank at all organizational levels;

2. The Board of Commissioners is obliged to exercise control over the performance of duties and responsibilities of the Board of Directors as well as to provide advices to the Board of Directors;

3. In exercising supervision, the Board of Commissioners is obliged to direct, monitor or evaluate the implementation of the Bank's strategic policy;

4. In exercising the supervision, the Board of Commissioners is prohibited from getting involved in decision making on the Bank's operational activity, except:

a. Provision of funds to the related parties in accordance with the provisions of Bank Indonesia on Legal Lending Limit for General Bank;

b. And other matters stipulated in the Articles of Association of the Bank or the existing laws and regulations;

5. The decision making by the Board of Commissioners as intended in numbers 4.a. and 4.b. is part of the supervisory duties of the Board of Commissioners, so that it does not relieve or reduce the responsibilities of the Board of Directors over the implementation of Bank's management;

6. To the attention of the Board of Commissioners; Submitting a memorandum to the Board of Directors regarding the Resolutions of the Board of Commissioners Meeting with regard to the matters which come;

7. The Board of Commissioners is obliged to ensure that the Board of Directors has followed up the audit findings and recommendation from the Bank's Internal Audit Working Unit, External Audit, Bank Indonesia supervision report and/or supervision report of other authorities;

8. Requesting the Board of Directors to prepare Corporate Plan for the next 3 (three) years including the study on mission, vision and Business Plan of the Bank;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

9. Memantau dan melakukan review/evaluasi terhadap kinerja Direksi dalam merealisasikan Rencana Bisnis Bank setiap semester yang disertai dengan data pendukung atas review/evaluasi tersebut;

1 0. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya :

a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan;

b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank;

11. Dalam rangka mendukung efeklivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komi saris wajib membentuk paling kurang:

a. Komite Audit; b. Komite Pemantau Risiko; c. Komite Remunerasi dan Nominasi;

12. Pengangkatan anggota Komite sebagaimana dimaksud pada angka 11 dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.;

13. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud pada angka 11 menjalankan tugasnya secara efklif.

Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta untuk mendukung efeklivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan besarannya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2011 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah Rp 1.262 juta.

Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya agar lebih optimal, secara rutin minimal setiap triwulanan Dewan Komisaris mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Pada tahun 2011 Dewan Komi saris telah menyelenggarakan 8 (delapan) kali pertemuan. Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau jika tidak terjadi musyawarah mufakat dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam Risalah Rapat dan telah didokumentasikan dengan baik.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

9. Monitoring and reviewintfevaluating the performance of the Boald of Directors m realizing the Bank Business Plan each semester accompanied with the supporting data on the review/evaluation;

10. The Board of Commissioners is obliged to notify the Bank Indonesia at the latest seven (7) workdays as of the finding of:

a. Violation against the laws and regulations in the field of finance and banking;

b. Condition or predicted condition, which can endanger the survival of Bank's business;

11. In the framework of supporting the effectiveness of the performance of duties and responsibilities, the Board of Commissioners is obliged to establish at least:

a. Audit Committee; b. Risk Monitoring Committee; c. Remuneration and Nomination Committee;

12. The appointment of member of the Committee as intended in number 11 is conducted by the Board of Directors based on the resolution of the Board of Commissioners meeting;

13. The Board of Commissioners is obliged to make sure that the Committee which has been established carries out its duties effectively.

The Board of Commissioners in accordance with its duties and responsibilities as well as to support the effectiveness of the performance of duties and responsibilities has established the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination.

Remuneration for the members of the Board of Commissioners and the amount of which is stipulated by a General Meeting of Shareholders. The remuneration received by the Board of Commissioners in 2011 totaled /DR 1,262 million.

To optimally perform the duties and responsibilities, once in three months the Board of Commissioners holds a routine meeting, which is attended by all members of the Board of Commissioners. In 2011 the Board of Commissioners held eight (8) meetings. Resolution of the Board of Commissioners meeting shall be made based on deliberation or discussion leading to mutual agreement. In the event that a resolution to be made based on deliberation or discussion (leading to mutual agreement) is not reached, the resolution shall be made based on majority votes cast in the meeting. Minutes of Board of Commissioners meetings have been properly documented.

38

Page 22: Bnba annual report 2011
Page 23: Bnba annual report 2011

41

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

7. Bertanggung jawab terhadap pencapaian rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris;

8. Memberikan persetujuan kredit dan/atau proposal biaya sesuai batas kewewenangan Direksi;

9. Memberikan pengarahan dan masukan dalam menyusun kebijakan strategis sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia seperti kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), Kebijakan Perkreditan dan sebagainya;

10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar dan pedoman kerja Presiden Direktur.

Direktur Kredit dan Marketing mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menetapkan kebijakan yang menyangkut proses, monitoring dan administrasi kredit;

2. Menghadiri dan memberi masukan pada Rapat Direksi, Rapat ALCO, dan Komite Kredit KPNO secara berkala;

3. Memberikan persetujuan pemberian kredit sesuai dengan otoritas kredit yang diberikan dengan mengacu pada tata cara pemberian kredit yang berlaku;

4. Menyusun garis-garis kebijaksanaan dan tanggung jawab dalam kegiatan marketing, pendanaan dan keputusan ALCO meliputi money market, credit line, surat berharga;

5. Memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan koordinasi antara Acccount Officer dengan Treasury dalam rangka Asset Funding and Pricing, pembinaan cabang-cabang antara unit organisasi dalam rangka Marketing/Cross selling serta Product Delivery secara tepat dan cepat sepanjang dalam ruang lingkup tugasnya;

6. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan manajemen risiko, dan penetapan atas hal­hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal;

7. Menandatangani surat-surat berharga dan dokumen penting Bank lainnya bersama dengan Presiden Direktur dan Direktur lainnya sesuai dengan Anngaran Dasar batas wewenang yang diberikan;

8. Mengevaluasi dan memantau budget/anggaran Cabang­cabang khusus dalam bidang perkreditan bersama dengan Direktur lain dan Middle Management untuk mencapai sasaran yang sudah ditetapkan;

7. Being responsible for achievement of work plan and budget of the Bank, which has been approved by the Board of Commissioners;

8. Providing approval for credit and proposal on cost and/or credit which exceeds the authority of the other members of the Board of Directors;

9. Providing directives and inputs in drawing-up the strategic policy in accordance with the provisions of the Bank Indonesia, such as the Policy and Strategy of Risk Managemen~ Policy on APU and PPT Program, Credit Policy, et cetera;

10. Performing other duties, such as the ones governed in the Articles of Association and job description of the President Director.

Credit and Marketing Director has the following duties and responsibilities:

1. Stipulating the policy involving the credit process, monitoring and administration;

2. Attending and providing input to the Board of Directors Meetin~ ALCO meetin~ Credit Committee periodically;

3. Implementing the credit provision approval in accordance with the credit authority granted with reference to the existing procedures for extending credit;

4. Preparing the lines of policy and responsibility in the activities of marketin~ funding and decision of ALCq covering money market, credit line and securities;

5. Providing directives on the implementation of coordination between Croup Account Officer and Treasury within the framework of Asset Funding and Pricing, development of branches, among others organizational unit in the framework of Marketing/Cross Selling as well as Product Delivery appropriately and promptly as long as they are still in the scope of duty;

6. As member of the Risk Management Committee, being responsible for providing recommendations to the President Director in preparing the risk management policy as well as its amendments, improvement or revision to the application of risk management and the stipulation on matters related to the business decisions, which deviate from the normal procedure;

7. Signing the securities and other important documents together with the President Director and other Directors in accordance with the limit of authority;

8. Evaluating and monitoring the Branches budget, particularly in the area of credit together with other Directors and Middle Management to achieve the target already stipulated;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

9. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Presiden Direktur dan yang diatur oleh anggaran dasar sepanjang berada dalam ruang lingkup dan fungsi Direktur Kredit dan Marketing.

Direktur Kepatuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan;

2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;

3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan (Pedoman Kepatuhan);

4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;

6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku:

7. Menyampaikan laporan Kepatuhan secara semesteran ke Bank Indonesia;

8. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan manajemen risiko, dan penetapan atas hal­hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal;

9. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang APU dan PPT, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;

10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Presiden Direktur sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Kepatuhan.

Remunerasi anggota Direksi dan besarannya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2011 jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi adalah Rp 2.926 juta.

Untuk meningkatkan kompetensinya anggota Direksi pada tahun 2011 telah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan lainnya serta mengikuti dan program penyegaran Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

9. Performing other duties assigned by the President Director and the ones governed by the articles of association as long as they are still in the scope of duty and function of the Credit and Marketing Director.

The Compliance Director has the following duties and responsibilities:

1. Formulating strategy in order to encourage Compliance Culture;

2. Proposing the compliance policies or compliance principles which will be stipulated by the Board of Directors;

3. Stipulating the compliance system and procedures (Compliance Guideline);

4. Ensuring that all policies, provisions, systems and procedures as well as business activities carried out by the Bank have been in conformity with the provisions of the Bank Indonesia and the existing laws and regulations;

5. Minimizing the Bank's Compliance Risk;

6. Conducting preventive action in order that the policies and/or decisions made by the Board of Directors do not deviate from the provisions of Bank Indonesia and the existing laws and regulations;

7. Submitting Compliance report each semester to the Bank Indonesia;

8. As member of the Risk Management Committee, being responsible for providing recommendation to the President Director in preparing the risk management policy as well as its amendmen~ improvement or revision to the application of risk management, and the stipulation on matters related to business decisions, which deviate from the normal procedure.

9. Determining steps needed to ensure that the Bank has met the provisions of Bank Indonesia on Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU & APT) and other related laws and regulations;

10. Performing other duties assigned by the President Director, as long as they are still in the scope of duties and functions of the Compliance Director.

The remuneration of the members of the Board of Directors and the amount of which is determined by a General Meeting of Shareholders. The remuneration received by the Board of Directors in 2011 totaled /DR 2,926 million.

To improve their competence, in 2011 the members of the Board of Directors had participated and attended the education and training organized by the Bank Indonesia and other Education and Training Institutes and the Risk Management refreshment program organized by the Risk Management Certification Agency (BSMR).

42

Page 24: Bnba annual report 2011

43

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

Direksi selama tahun 2011 telah menyelenggarakan 12 (dua bel as) kali pertemuan yang dihadiri juga oleh Kepala Divisi dan Kepala Bagian Kantor Pusat Non Operasional.

During 2011, the Board of Directors held twelve (12) meetings, which were also attended by Division Heads and Department Heads of the Non Operational Head Office.

Kehadiran Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Tahun 2011 Attendance of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors in the Meetings in 2011

Nama Name

Rapat Dewan Komisaris B o C Meetings

Rapat Direksi B o D Meetings

jumlah Rapat Meeting Frequency

Dewan Komi saris Board of Commissioners lr. Rachmat M.S.,MBA Daniel Budi Dharma R.M. Sjariffudin

Direksi Board of Directors Wikan Aryono S*) Hendrik Atmaja Tan Hendra jonathan

8

8 8 5

12

4

12 11

*} WikanAryono S. mulai mengikuti Rapat Direksi sejak pengangkatannya bulan September 2011 Wikan Aryono S. starts participating in the the Board of Directors Meeting since his appointment in September 2011.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan Bank Bumi Arta saat ini dijabat oleh Lyvinia Sari.

Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan.;

3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan/ undang-undang yang berlaku tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Bapepam, BEl dan masyarakat;

5. Membina hubungan baik dengan para fund manager, analis, wartawan, perusahaan efek, institutional dan;

6. Memberikan informasi/penjelasan yang dibutuhkah kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya.

Corporate Secretary

At present the position of Corporate Secretary is held by Lyvinia Sari.

The Corporate Secretary performs the following duties and responsibilities:

1. Following the development of capital market particularly the existing regulations in the field of capital market.

2. Providing services for the public for each information needed by the investor relating to the Company's condition.

3. Providing inputs to the Board of Directors to comply with the existing provisions/laws on Capital Market and the regulations on the implementation thereof.

4. Acting as contact person between the Company and Capital Market Supervisory Board (Bapepam), Indonesia Stock Exchange (BE/) and the public.

5. Establishing good relationship with fund managers, analysts, reporters, securities companies, institutional and retail investors.

6. Providing information/explanation needed to the customers and other external parties.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GofJernance

Audit Committee

The Audit Committee is a committee established by the Board of Commissioners in the framework of assisting the implementation of its duties and functions.

Susunan anggota KomiteAudit terdiri dari: ThecompositionofmembersoftheAuditCommitteeis

1. R.M. Sjariffudin, Ketua dari Komi saris lndependen*)

2. Drs. Leland G. Rompas, Anggota dari pihak lndependen, dan memiliki keahlian di bidang Keuangan.

3. Djoki Sutiono, SH, Anggota dari pihak lndependen, dan memiliki keahlian di bidang Hukum.

*) Ketua Komite Audit dijabat oleh R.M. Sjariffudin (Mohammad Sjariffudin) yang telah diangkat sebagai Komisaris merangkap Komi saris lndependen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 15 ]uni 2011.

Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak I an jut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dengan melakukan pemantauan dan evaluasi hal-hal sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;

b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku;

c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;

d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

as follows:

1. R.M. Sjariffudin, Chairman from an Independent Party.*

2. Drs. Leland G. Rompas, Member from an Independent Party, and having expertise in the field of Finance.

3. Djoki Sutiono, SH, Member from an Independent Party, and having expertise in the field of Legal.

*} The Chairperson of the Audit Committee is served by R.M. Sjariffudin (Mohammad Sjariffudin) who has been appointed as a Commissioner concurrently served as an Independent Commissioner in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on june 15, 2011.

The Audit Committee has the following duties and responsibilities:

1. Providing opinion for the Board of Commissioners regarding the report or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and identifying the matters, which need the attention of the Board of Commissioners;

2. Conducting the monitoring and evaluation on the planning and the performance of audit as well as the monitoring on the follow-up to the audit findings in the framework of assessing the adequacy of internal control, including the adequacy of the financial reporting process;

3. Providing recommendation for the Board of Commissioners by monitoring and evaluating the following matters:

a. Performance of duties of the Internal Audit Working Unit;

b. Conformity of audit performance by the Registered Public Accountants Office with the existing audit standard, both the laws and regulations in the field of capital market and other laws and regulations relating to the Company's activity;

c. Conformity of the financial statements to the exiting accounungstandard;

d. Implementation of the follow up by the Board of Directors to the findings of the Internal Audit Working Unit, Public Accountants and supervisory report of the Bank Indonesia.;

4. Providing recommendation for the Board of Commissioners regarding the designation of Public Accountants/ Registered Public Accountants Office to be submitted to a General Meeting of Shareholders.;

44

Page 25: Bnba annual report 2011

45

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

5. Bilamana perlu Komite Audit berwenang untuk mengakses dokumen bank yang menyangkut I berkaitan dengan transaksi yang sedang dievaluasi;

6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi;

7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan;

8. Meminta SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) untuk menyempurnakan penyampaian informasi yang dilengkapi dengan tenggat waktu, serta materi yang difokuskan untuk hal-hal yang perlu dibahas dalam rapat Komite Audit;

9. Pelaporan a. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas

setiap penugasan yang diberikan;

b. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris;

c. Membuat laporan hasil evaluasi terhadap tindak lanjut yang dilakukan oleh Direksi.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit melaksanakan pertemuan 3 (tiga) bulan sekali dan dapat mengadakan pertemuan di luar jadwal yang ditetapkan apabila dianggap perlu. Pada tahun 2011 Komite Audit telah menyelenggarakan 4 (empat) kali pertemuan. Hasil rapat dituangkan dalam Risalah Rapat sebagai dokumentasi dan tembusan kepada Dewan Komi saris.

5. If needed, the Audit Committee has the authority to access the bank documents involving/relating to the transaction which is being evaluated;

6. Reporting to the Board of Commissioners on various risks faced by the company and the implementation of risk management by the Board of Directors;

7. Safeguarding the confidentially of documents, data and information of the company;

8. Requesting the Internal Audit Working Unit (SKAI) to improve the submission of information which is equipped with a grace period and the materials are focused on the matters which need to be discussed in the Audit Committee meeting;

9. Reporting : a. Preparing report for the Board of Commissioners on

the assignment provided,·

b. Preparing annual report on the performance of the Audit Committee activities for the Board of Commissioners;

c. Preparing the evaluation report on the follow up conducted by the Board of Directors.

In performing its duties and responsibilities, the Audit Committee holds a meeting once in three (3) months and if considered necessary it can hold a meeting outside the schedule determined. In 2011, the Audit Committee held four (4) meetings. The results of the meeting are contained in the Minutes of Meeting as the documentation and the carbon copy thereof submitted to the Board of Commissioners.

Kehadiran Anggota Komite Audit Dalam Rapat Tahun 2011 Attendance of Members of the Audit Committee in the Meetings in 2011

Nama Name

Jumlah Rapat Meeting Frequency

R.M. Sjariffudin (Mohammad Sjariffudin) Drs. Leland G. Rompas Djoki Sutiono , SH

Rapat Komite Audit Audit Committee Meetings

4

3 4

3

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Komite Pemantau Risiko

Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance yang lebih baik dan lebih transparan, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Pemantau Risiko.

Susunan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari:

1. Daniel Budi Dharma, Ketua dan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris merangkap sebagai Komisaris lndependen, serta memiliki keahlian di bidang Perbankan.

2. Drs. Leland G. Rompas, Anggota dari pihak lndependen, serta memiliki keahlian di bidang Keuangan.

3. Nancy Effendy, Anggota dari pihak lndependen, serta memiliki keahlian di bidang Manajemen Risiko.

Komite Pemantau Risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil :

a. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan terse but;

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Risk Monitoring Committee

In the framework of applying better and more transparent Good Corporate Governance, the Board of Commissioners has established the Risk Monitoring Committee.

The composition of members of the Risk Monitoring Committee is as follows:

1. Daniel Budi Dharma, Chairman and holds the position as the Vice President Commissioner and serve concurrently as an Independent Commissioner, as well as having the expertise in the field of Banking.

2. Drs. Leland G. Rompas, Member from an Independent Party, as well as having the expertise in the field of Finance.

3. Nancy Effendy, Member from an Independent Party, as well as having the expertise in the field of Risk Management.

The Risk Monitoring Committee has the following duties and responsibilities:

1. Providing recommendation for the Board of Commissioners on the results of:

a. Evaluation on conformity between risk management policy and the implementation of the policy;

b. Monitoring and evaluation on performance of duties of the Risk Monitoring Committee and Risk Management Working Unit;

Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko Dalam Rapat Tahun 2011 Attendance of Members of the Risk Monitoring Committee in the Meetings in 2011

Nama Name

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Daniel Budi Dharma Drs. Leland G. Rompas Nancy Effendy

2. Melakukan evaluasi (assessment) berdasarkan kondisi risiko di lapangan, antara lain mempertimbangkan:

a. Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK);

b. Sumber Daya Manusia dari sisi kompetensi dan integritas;

c. Kecukupan sarana dan prasarana kantor;

d. lnformasi dari pihak lain yang terkait aktivitas operasional yang terekspos risiko;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Rapat Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Meetings

4

4

4

4

2. Conducting evaluation (assessment) based on condition of risk in the field, among others considering:

a. Authority to Decide Credit Limit (BWMK);

b. Human Resources from the sides of competence and integrity;

c. Adequacy of office facilities and infrastructures;

d. Information from any other parties related to the risk exposed operational activities;

46

Page 26: Bnba annual report 2011

47

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

3. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Pemantau Risiko melaksanakan pertemuan 3 (tiga) bulan sekali sekali dan dapat mengadakan pertemuan di luar jadwal yang ditetapkan apabila dianggap perlu. Pada tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 4 (empat) kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Pemantau Risiko.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas kebijakan serta sistem dan prosedur remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Karyawan dan nominasi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite.

Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari :

1. Daniel Budi Dharma, Ketua dan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris merangkap sebagai Komisaris lndependen, serta memiliki keahlian di bidang Perbankan.

2. lr. Rachmat M.S., MBA, Anggota dan menjabat sebagai Presiden Komisaris, serta memiliki keahlian di bidang Perbankan.

3. jenny Liem, Anggota dan menjabat sebagai Kepala Bagian Personalia, Umum dan Sekretariat, serta memiliki keahlian di bidang Sumber Daya Manusia.

Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi,

2. Menyampaikan memorandum kepada Dewan Komisaris atas rekomendasi Komite mengenai :

a. Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komi saris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;

3. Safeguarding the confidentially of documents, data and information of the company.

In performing the duties and responsibilities, the Risk Monitoring Committee holds a meeting once in three (3) months and if considered necessary can hold a meeting outside the schedule determined. In 2010, the Risk Monitoring Committee held four (4) meetings which were attended by all members of the Risk Monitoring Committee.

Remuneration and Nomination Committee

The Remuneration and Nomination Committee is established by the Board of Commissioners to conduct evaluation and provide recommendation on the policy as well as the system and procedures for remuneration of the Board of Commissioners, the Board of Directors, Executive Officer and Employees and nomination of members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and members of the Committees.

Composition of members of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:

1. Daniel Budi Dharma, Chairman and holds the position as the Vice President Commissioner and serve concurrently as an Independent Commissioner, as well as having the expertise in the field of Banking.

2. Jr. Rachmat M.S., MBA, Member and holds the positions as the President Commissioner, as well as having the expertise in the field of Banking.

3. jenny Liem, Member and holds the position as the Head of Personnel, General and Secretariat Division, as well as having expertise in the field of Human Resources.

The Remuneration and Nomination Committee has the following duties and responsibilities:

1. Conducting evaluation on the Remuneration policy;

2. Submitting a memorandum to the Board of Commissioners on the recommendation from the Committee regarding:

a. Remuneration Policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be submitted to a General Meeting of Shareholders.

b. The Remuneration Policy for Executive Officer and employees as a whole to be submitted to the Board of Directors.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam Rapat Tahun 2011 Attendance of Members of the Remuneration and Nomination Committee in the Meetings in 2011

Nama Name

Rapat Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Meetings

]umlah Rapat Meeting Frequency

Daniel Budi Dharma lr. Rachmat M.S., MBA Jenny Liem

3. Dalam mengevaluasi kebijakan Remunerasi, Komite paling kurang wajib memperhatikan :

a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang­undangan yang berlaku;

b. Prestasi kerja individual;

c. Kewajaran dengan peer group:

d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank;

4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian Dewan Komi saris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan I atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit maupun Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi melaksanakan pertemuan 1 tahun 2 kali atau dapat mengadakan pertemuan di luar jadwal yang ditetapkan apabila dianggap perlu. Pada tahun 2011 Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan 5 (lima) kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

5

5

5

5

3. In evaluating the Remuneration Policy, the Committee is obliged to at least heed:

a. Financial performance and the fulfillment of reserves as governed in the existing laws and regulations.

b. Individual work achievement.

c. Fairness with peer group.

d. Consideration for the long term target and strategy of the Bank.

4. Preparing and providing recommendation on the system as well as procedures for election and/or replacement of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to a General Meeting of Shareholders.

5. Providing recommendation on the would-be member of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to a General Meeting of Shareholders.

6. Providing recommendation regarding the independent party, who will become independent member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee.

7. Safeguarding the confidentially of documents, data and information of the company.

In performing the duties and responsibilities, the Remuneration Committee holds 2 meetings in one year or may hold a meeting outside the schedule which has been stipulated, if considered necessary. In 2011, the Remuneration and Nomination Committee held five (5) meetings which were attended by all members of the Remuneration and Nomination Committee.

48

Page 27: Bnba annual report 2011

49

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

Kepatuhan

Di Bank Bumi Arta Fungsi Kepatuhan dibawahi oleh Direktur Kepatuhan dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja lainnya. Penugasan Direktur Kepatuhan merupakan wujud komitmen Bank Bumi Arta untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun peraturan perundang­undangan lainnya.

Tugas Direktur Kepatuhan yang sifatnya umum adalah mengingatkan semua jajaran organisasi, baik level tertinggi sampai pada petugas pelaksana untuk selalu memenuhi ketentuan kehati-hatian. Tugas umum ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya melalui penyampaian surat-surat edaran, pemberian pesan pada berbagai pertemuan dan rapat kerja.

Direktur Kepatuhan wajib mencegah Direksi Bank agar tidak menempuh kebijakan dan atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undanga lain yang berlaku, yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.

Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan, untuk:

1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;

2. Menge lola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. Memaslikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi Bank melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan berdasarkan laporan-laporan yang diterima dari unit-unit kerja terkait, yang meliputi aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem lnformasi dan Sistem lnformasi Manajemen serta Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Direktur Kepatuhan memberikan persetujuan atas Laporan Risiko Kepatuhan yang dibuat oleh Satuan Kerja Kepatuhan. Laporan Risiko Kepatuhan tersebut diberikan kepada Unit Manajemen Risiko dalam rangka menyusun Laporan Profil Risiko PT Bank Bumi Arta Tbk.

Compliance

In Bank Bumi Arta the Function of Compliance is headed by the Compliance Director and performed by the Compliance Working Unit which is independent from other working units. The assignment of the Compliance Director is the realization of commitment of Bank Bumi Arta to always implement the laws and regulations, both the ones issued by the bank Indonesia and other laws and regulations.

The general duties of the Compliance Director is to remind all levels of organization_ starting from the highest level to the executing officer to always comply with the prudential provisions. This general duty can be performed by various methods, for instance through submission of circular letters, provision of message in various meetings and working meeting.

The Compliance Director is obliged to prevent the Board of Director of the Bank from adopting policy and or making decision, which deviates from the Bank Indonesia Regulations and other existing Laws and Regulations, which can affect the Bank's business survival.

The Bank's Compliance Function covers the actions:

1. To realize the Compliance Culture at all levels of organization and business activity of the Bank;

2. To manage the Compliance Risk faced by the Bank;

3. To ensure that the policy, provision_ system, and procedure as well as business activity, conducted by the Bank have been in conformity with the provisions of the Bank Indonesia and the existing laws and regulations;

4. To ensure the Bank's compliance to the commitment made by the Bank to the Bank Indonesia and/or other authorized supervisory authorities.

The Compliance Working Unit in the framework of managing the Compliance Risk faced by the Bank conducts identification_ measurement, monitoring and control over the Compliance Risk based on the reports received from the related working units, covering the credit functional activity, treasury and investment, operation and service, trade financing, funding and debt instrument, Information System Technology and Management Information System as well as Human Resources Management.

The Compliance Director provides approval to the Compliance Risk Report made by the Compliance Working Unit. The Compliance Risk Report is provided to the Risk Management Unit in the framework of preparing the Risk Profile Report of PT Bank Bumi Arta Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Direktur Kepatuhan dalam rangka memastikan Bank telah memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian, bersama dengan Satuan Kerja Kepatuhan melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait untuk memaslikan ketersediaan dan kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur pada setiap unit kerja dengan Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang­undangan yang berlaku dalam rangka Prinsip Kehati­hatian.

Direktur Kepatuhan dalam rangka memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia maupun otoritas pengawas lainnya yang berwenang, melakukan pemantauan atas pelaksanaan perjanjian, pemenuhan komitmen, kesanggupan Bank untuk memenuhi perintah dan larangan, dari Bank Indonesia maupun otoritas pengawas lainnya yang berwenang.

Audit Intern

Fungsi Audit Intern di Bank Bumi Arta dilaksanakan oleh Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern atau disebut juga Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern merupakan lembaga yang lndependen terhadap satuan kerja operasional yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Pelaksanaan Audit Intern oleh Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB). Secara umum ruang lingkup kerja (scope) Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern adalah meliputi segala kegiatan pemeriksaan secara lndependen dan evaluasi kecukupan (adequacy) dan keefektifan sistem pengendalian intern yang berlaku di Bank Bumi Arta dan kualitas kerja (performance) dalam mengemban tanggung jawab pekerjaan yang ditugaskan.

Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern secara berkala sesuai dengan rencana kerja melakukan pemeriksaan tahunan (annual audit) di Kantor Pusat Operasional dan Kantor Cabang. Sedangkan untuk pelaksanaan verifikasi dan monitoring secara harian dilakukan oleh Auditor Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern yang ditempatkan di Kantor Pusat Operasional dan Kantor Cabang.

Hasil temuan dan komentar pemeriksaan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Auditee untuk dilakukan tindaklanjut perbaikan. Tindaklanjut perbaikan yang dilakukan oleh Auditee dipantau oleh Auditor Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern di Kantor Pusat Operasional dan Kantor Cabang.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Goflernance

The Compliance Director in the framework of ensuring the Bank's compliance to all Regulations of the Bank Indonesia and other existing Laws and Regulations in the implementation of the Prudential Principles, together with the Compliance Working Unit conduct coordination with the related working units to ensure the availability and conformance of the guideline, system and procedure in each working unit with the Regulations of the Bank Indonesia and the existing laws and regulations in the framework of Prudential Principles.

The Compliance Director in the framework of monitoring and maintaining the Bank's compliance to all agreements and commitments made by the Bank to the Bank Indonesia and other authorized supervisory authorities conducts monitoring on the implementation of agreement, the fulfillment of commitment_ the capacity of the Bank to meet the order and prohibition from Bank Indonesia and other authorized supervisory authorities.

Internal Audit

The function of the Internal Audit in the Bank Bumi Arta is performed by the Internal Control and Audit Division or also called the Internal Audit Working Unit (SKAI). The Internal Control and Audit Division is an independent division to the operational working unit, which is directly reported to the President Director.

The performance of Internal Audit by the Internal Control and Audit Division refers to the Standard for Implementation of General Bank Internal Audit Function (SPFAIB). In general the scope of work of the Internal Control and Audit Division covers all independent audit activities and evaluation on adequacy and effectiveness of the internal control system valid in the Bank Bumi Arta and performance in carrying out the work assigned.

In line with the work plan, the Internal Control and Audit Division periodically conducts annual audit in the Operational Head Office and Branch Office. While the daily verification and monitoring are conducted by the Auditor of the Internal Control and Audit Division placed in the Operational Head Office and the Branch Office.

The findings and comments are reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and Auditee to make the follow-up for improvement. The improvement follow­up made by the Auditee is monitored by the Auditor of the Internal Control and Audit Division in the Operational Head Office and the Branch Office.

50

Page 28: Bnba annual report 2011

51

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GOfJernance

Audit Ekstern

Fungsi Audit Ekstern di Bank Bumi Arta dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan, anggota Deloitte Touche Tohmatsu dengan penanggungjawab Riniek Winarsih.

Tugas dari KAP tersebut adalah melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh lkatan Akuntan Indonesia ("standar auditing yang berlaku umum"). Tujuan audit tersebut adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 0, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam pelaksanaan audit KAP juga mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank terutama untuk pasal 18 ayat 4.

Audit ekstern dilaksanakan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.

Secara umum ruang lingkup kerja (scope) audit ekstern meliputi:

1. Pertimbangan tentang pengendalian intern atas pelaporan keuangan, sebagai dasar untuk menentukan prosedur audit sesuai dengan keadaan, namun bukan dimaksudkan untuk memberikan pendapat tentang keefektifan pengendalian intern Perusahaan atas pelaporan keuangannya.

2. Pemeriksaan atas dasar uji, bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

3. Tanya jawab kepada manajemen perusahaan dan komite audit untuk mengetahui kecurangan atau dugaan kecurangan yang mempengaruhi perusahaan.

4. Penilaian prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen.

5. Penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

External Audit

The function of the External Audit in Bank Bumi Arta is performed by the Registered Public Accountant Osman Bing Satrio and Partners, member of Deloitte Touche Tohmatsu with the contact person Riniek Winarsih.

The duty of the Registered Public Accountant was to perform the audit in accordance with the auditing standard that has been stipulated by the Indonesian Institute of Accountant (''generally accepted of auditing standard '~ The objective of the audit is to express the opinion on the fairness of the presentation of the company's financial statement for the year ended on December 31, 2010, in all material aspects in accordance with the generally accepted accounting principles that in Indonesia. The performance of audit of the Registered Public Accountant also referred to the regulations of Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 dated December 13,2001 on the Transparency of the Financial Condition of Bank mainly with regard to paragraph 4 of Article 18.

The External Audit was performed to obtain adequate confidence that the financial report was free from material misrepresentation, either caused by error or fraud.

In general, the scope of the external audit covers:

1. The consideration for the internal control over the financial reporting, as the basis for determining the audit procedure in accordance with the condition, but it was not intended to provide opinion on the effectiveness of Company's internal control over the financial reporting.

2. The audit was carried out on the test basis, evidences that supported the amounts and disclosure in the financial statement.

3. Question-Answer to the Company's management and the Audit Committee to find out if there is fraud or the allegation of fraud that affected the Company.

4. The evaluation on the accounting principle applied and the significant estimation made by the management.

5. The evaluation on the presentation of the overall financial report.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Rencana Strategis Bank

Rencana strategis Bank Bumi Arta disusun dalam bentuk Rencana Bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank. Penyusunan Rencana Bisnis tersebut berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/21/PBI/201 0 tanggal 19 Oktober 201 0 tentang Rencana Bisnis Bank dan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum.

Rencana Bisnis (business plan) Bank Bumi Arta disusun secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) memperhatikan tingkat risiko komposit Risk Control System (RCS)- Strategic Risk; memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsifterhadap perubahan internal dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.

Penyusunan Rencana Bisnis Bank Bumi Arta didasari oleh kebijakan dan strategi Bank Bumi Arta seperti kebijakan manajemen, kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan, strategi pengembangan bisnis, strategi antisipasi perubahan eksternal, strategi pengembangan sumber daya manusia dan kebijakan remunerasi, dan ditunjang dengan analisa SWOT, analisa makro dan mikro, serta pertimbangan atas kondisi eksternal dan internal, maupun kondisi perbankan nasional.

Rencana Bisnis Bank Bumi Arta telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank serta melaksanakan semua rencana dan target yang ditetapkan secara efektif.

Untuk memastikan realisasi rencana yang telah disusun, pencapaian target jangka menengah dan target jangka pendek dalam Rencana Bisnis Bank, Direksi senantiasa memantau pencapaiannya secara berkala. Hasil pemantauan realisasi Rencana Bisinis Bank dilaporkan ke Bank Indonesia dalam bentuk Laporan Realisasi Rencana Bisnis secara triwulanan.

Dewan Komi saris juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank, melalui laporan realisasi Rencana Bisnis Bank yang disampaikan oleh manajemen dan rapat Dewan Komisaris untuk mengevaluasi dan memberikan pengarahan kepada Direksi. Hasil pelaksanaaan pengawasan Dewan Komisaris terhadap Rencana Bisnis Bank dilaporkan ke Bank Indonesia dalam bentuk Laporan Pengawasan Rencana Bisnis secara semesteran.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate GoPernance

Strategic Plan of the Bank

The Bank Bumi Arta's strategic plan is prepared in the form of Business Plan in accordance with the Bank's vision and mission. The preparation of the Business Plan is guided by the Regulations of Bank Indonesia (PBJ) No.12/21/PBI/2010 dated October 19, 2010 on Banks' Business Plan and the Circular Letter of the Bank Indonesia (SEBI) No. 12/27/DPNP dated October 25, 2010 on Commercial Bank Business Plan.

The Bank Bumi Arta's Business Plan is prepared realistically, comprehensively and achievable with due observance of the composite risk rate of Risk Control System (RCS)­Strategic Risk; and with due observance of the prudential principles and also responsive to the internal and external changes affecting the Bank's business survival.

The preparation of the Bank Bumi Arta's Business Plan is based on the policy and strategy of Bank Bumi Arta such as the management policy, risk management and compliance policy, business development strategy, external change anticipation strategy, human resources development strategy and remuneration policy, as well as supported by SWOT analysis, macro and micro analysis, as well as the consideration over external and internal condition, and also the national banking condition.

The Bank Bumi Arta's Business Plan has been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors have communicated the Bank's Business Plan to the Controlling Shareholder and to all levels of organization available in the Bank as well as implementing all plans and targets stipulated effectively.

To ensure the realization of the plan that has been prepared, the achievement of medium term and short term targets of the Bank's Business Plan, the Board of Directors always monitor its achievement periodically. The monitoring report of the Bank's Business Plan realization is reported to the Bank Indonesia in the form of quarterly Report of Business Plan Monitoring.

The Board of Commissioners also exercise control over the implementation of the Bank's Business Plan, through the realization report of the Bank's Business Plan submitted by the management and the Board of Commissioners meeting to evaluate and provide directions to the Board of Directors. The results of supervision of the Board of Commissioners over the Bank's Business Plan is reported to the Bank Indonesia in the form of quarterly Report of Business Plan Supervision.

52

Page 29: Bnba annual report 2011
Page 30: Bnba annual report 2011

55

Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank Bumi Arta telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO).

Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak lndependen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko.

Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan manajemen risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Di rektur terkait Manajemen Risiko yang meliputi:

1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;

2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;

Risk Management

In accordance with the framework of Good Corporate Governance, Bank Bumi Arta has implemented an integrated Risk Management structure consisting of Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, Risk Management Unit and a number of other committees that serve to manage specific risks, among others, Credit Policy Committee, Branch Credit Committee and Head Office, Treasury Credit Committee of the Head Office and Assets and Liability Committee (ALCO).

The Risk Monitoring Committee is one of active supervisions of the Board of Commissioners in the risk management application. The Risk Monitoring Committee is formed with the purpose of assisting the Board of Commissioners in performing the supervisory duties and functions over any matters related to the risk management policies and strategies prepared by the management. The Risk Monitoring Committee will be chaired by the Vice President Commissioner and two (2) Independent Parties each having expertise in the field of banking, finance and risk management.

The management active supervision with the framework of risk management application will be conducted by the Risk Management Committee. The Risk Management Committee, which consists of the Board of Directors and Middle Management as the members, is responsible to the President Director for the following activities:

1. Preparing Risk Management policy and the amendments thereof, including the Risk Management strategy, the level of risk taken and risk tolerance, the Risk Management framework as well as contingency plan to anticipate the occurrence of abnormal condition.

2. Revising the Risk Management process periodically and incidentally resulting from a change in external and internal conditions of the Bank, which affect the capital adequacy, the Bank's risk profile, and ineffective application of Risk Management based on the assessment results;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan manajemen risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit).

Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah :

1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko;

2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;

3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko;

4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;

5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;

6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan;

7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan

8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank;

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Manajemen Risiko Risk Management

3. Stipulating policy and/or business decision which deviate from the normal procedure, such as significantly overrun the business expansion compared with the Bank's business plan which has been previously determined or taking positions/exposures of risk that exceed a predetermined limit.

The risk management policies and application will be implemented by the independent Risk Management Unit on the operational working unit (risk taking unit).

The Risk Management Unit is responsible to the Compliance Director. The authority and responsibilities of the Risk Management Unit are as follows:

1. Providing input to the Board of Directors in drawing up Risk Management policy, strategy and framework;

2. Developing procedures and tools for risks identification, measurement, monitoring and control;

3. Designing and applying the instrument needed in the Risk Management application;

4. Monitoring the implementation of Risk Management policy, strategy, and framework recommended by the Risk management Committee and which has been approved by the Board of Directors;

5. Monitoring the position/exposure of overall risks and per risk including monitoring the compliance to the risk tolerance and the limit stipulated;

6. Conducting stress testing to identify the impact of the implementation of Risk Management policy and strategy against the overall portfolio or achievement of the Bank;

7. Studying the proposal on activity and/or new product developed by a certain unit of the Bank. The study is focused particularly on the aspect of Bank's capacity to manage the activity and/or new product, including the completeness of the system and procedure used as well as the impact on the overall risk exposures of the Bank;

8. Providing recommendation to the business working unit and/or the Risk Management Committee related to the application of Risk Management among others regarding the amount or maximum exposure of risk that can be maintained by the Bank;

56

Page 31: Bnba annual report 2011

57

Manajemen Risiko Risk Management

9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank;

10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat;

11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan:

a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko;

b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan

c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko;

12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko;

13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko.

Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank Bumi Arta meliputi proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko.

Penilaian profil risiko Bank Bumi Arta dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank Bumi Arta per 31 Desember 2011 adalah Rendah ke Moderat yang merupakan kombinasi dari Risiko lnheren Agregat Rendah ke Moderat dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Wajar.

9. Evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk for the Bank;

10. Preparing and submitting the risk profile report to the President Director, Compliance Director, and Risk Management Committee periodically or at least once in 3 (three) months. The frequency of the report must be increased if the market condition changes quickly;

11. Conducting periodical re-study with the frequency adjusted to the Bank's requirement to ensure:

a. The adequacy of Risk Management framework;

b. The accuracy of risk assessment methodology; and

c. The adequacy of Risk Management information system;

12. Examining and be responsible for the truth and accuracy of reports submission, either internal or external in the framework of Risk Management application;

13. As a member of Risk Management Committee, is responsible for drawing up Risk Management policy.

The risk management process undertaken by Bank Bumi Arta covers the process of identification, measurement, monitoring and risk control based on the Regulations of Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dated july 1, 2009 concerning Amendment to the Regulations of Bank Indonesia No. 5/B/PBI/2003 dated May 19, 2003, concerning the Application of Risk Management for Commercial Banks and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011, concerning Amendment to the Circular Letter of Bank Indonesia No.5 /21/DPNP concerning the Application of Risk Management for Commercial Banks.

One of the forms of risk management implementation is preparation of the Bank's risk profile which shall be reported to Bank Indonesia each quarter. This risk profile report describes the inherent risk of the business activities of the Bank including the Qualityof Application of Risk Management of each type of risk.

The risk profile assessment of Bank Bumi Arta will be done on eight (B) types of risk comprising credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk. The composite risk assessment report of Bank Bumi Arta as of December 31, 2011 was Low to Moderate being combination of inherent risk of Low to Moderate aggregate and Fair aggregate Quality of Application of Risk Management.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Risiko Kredit

Bank Bumi Arta mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank Bumi Arta juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.

Bank Bumi Arta telah membentuk Komite Kebijaksanaan Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam menerapkan prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini dibentuk untuk membantu Direksi di dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan Bank Bumi Arta, mengawasi pelaksanaan dari kebijaksaan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran yang menuju ke arah perbaikan.

Bank Bumi Arta memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit.

Pengendalian risiko kredit dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risiko Pasar

Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO).

Bank Bumi Arta memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank Bumi Arta merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar.

Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Manajemen Risiko Risk Management

Credit Risk

Bank Bumi Arta managed and controlled Credit Risk by various methods, among others: diversification of credit product, determining credit limit, measurement and monitoring the credit risk as well as controlling the credit risk. In addition, Bank Bumi Arta also performed the function of supervision over the credit effectively covering the monitoring and the examination, which was strict, periodical and continuous over the credit that has been distributed.

Bank Bumi Arta has also established Credit Policy Committee in applying the sound credit principle. This committee is established to assist the Board of Directors in stipulating the credit policy of the Bank, controlling the implementation of the policy, monitoring the development and condition of credit portfolio as well as providing recommendation leading to the direction of improvement.

Bank Bumi Arta has credit rating and scoring system on the outstanding credit with certain limit, except pension credit and credit with cash collateral and conducts monitoring on the system report compared with realization of credit collectibility.

The credit risk is controlled by the stipulation of clear organization structure describing the authority limit and responsibility limit of each working unit as well as the existence of periodical internal audit.

Market Risk

The market risk policy is stipulated and approved by the Board of Directors and reported to the Board of Commissioners, who later delegates the management respon-sibility to the Assets and Liability Management Committee (ALCO).

Bank Bumi Arta has the policy and procedures for controlling adequate market risk, such as the stipulation on interest rate of the Third Party Funds and Credit. The market risk management in Bank Bumi Arta has the aim of avoiding the losses resulting from the movement of market price.

The stipulation on change in financial instrument possessed by the Bank, the stipulation on market risk limit, such as Intra Day Limit, Cut Loss Limit, etcetera, and the stipulation on interest rate or exchange rate are conducted by the ALCO which is given the authority by the Board of Directors.

58

Page 32: Bnba annual report 2011

59

Manajemen Risiko Risk Management

Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala.

Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risiko Likuiditas

Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank Bumi Arta juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty.

Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu.

Bank Bumi Arta menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash flow sehari­hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.

Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank Bumi Arta dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional.

Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risiko Operasional

Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional.

Bank Bumi Arta telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem lnformasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan

The process of identification_ measurement and monitoring on market risk are conducted through the analysis on development of market interest rate and the exchange rate of foreign currency periodically.

The market risk is controlled by stipulating the clear organizational structure, describing the limit of authority and responsibility of each working unit as well as conducting internal audit periodically.

Liquidity Risk

The liquidity risk policy is stipulated and approved by the Board of Directors and reported to the Board of Commissioners, who later delegates the management responsibility to the Assets and Liability Management Committee (ALCO). Bank Bumi Arta has also established Treasury Committee which performs the duty and is responsible for determining the market, instrument as well as the transaction with eligible counterparty.

The liquidity risk management policy is aimed at avoiding the losses resulting from the shortage of liquidity, concentration of gap and dependency on counterparty, instrument or certain market segment.

Bank Bumi Arta applies the liquidity management system, which is aimed at safeguarding the Legal Reserve Requirement in accordance with the provisions which have been stipulated by the Bank Indonesia.

Several methods of applying the liquidity management system are by reducing idle fund as minimum as possible and safeguarding the liquid instruments available to be able to meet daily cash flow requirement and the unexpected matters.

The management and monitoring of liquidity level of the Bank Bumi Arta are conducted daily, weekly and monthly in the Head Office, Branch Office and in Non Operational Head Office.

The liquidity risk is controlled by stipulating the clear organizational structure, describing the limit of authority and responsibility of each working unit as well as conducting internal audit periodically.

Operational Risk

In facing the operational risk, the Board of Commissioners and the Board of Directors has set down determined the strategy covering the completeness of the system and procedure on operational risk management.

Bank Bumi Arta has already possessed the adequate policy and procedure on operational risk management, such as the Information Technology Utilization Manual (BPPTSI), the Implementation of Anti Money Laundering and Combating The Financing of Terrorism Program (APU and PPT) Manual, Implementation Risk Management in

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Teknologi lnformasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal.

Bank Bumi Arta melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya.

Selain itu, Bank Bumi Arta melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank.

Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risiko Hukum

Bank Bumi Arta mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada setiap jenjang organisasi atas etika bisnis Bank.

Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan.

Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Manajemen Risiko Risk Management

Information Technology Utilization Manual (PPMRPTI), and the stipulation on limit, such as transaction limit_ limit on currency which are always periodically evaluated. In addition, the Bank also provides sustainable education and training for the human resources in order to be able to provide good services to the customers.

Operational risk management policy is aimed at avoiding the losses resulting from the failure or inadequate internal process, human, system or the consequence of external occurrence.

Bank Bumi Arta conducts identification of operational occurrence data containing occurrences which take place in the Bank, both having the potential of creating losses and which have created operational/asses, as well as surpassing of limit_ operational ratios, compliance of the Bank to the APU and PPT program, and the application of accounting principles in the recognition of income and expenses.

In addition, Bank Bumi Arta makes improvements of the information system, which can produce accurate and punctual information, with due observance of the updating of data and updated information distribution to all functional activities of the Bank.

The operational risk is controlled by stipulating the clear organizational structure, describing the limit of authority and responsibility of each working unit as well as conducting internal audit periodically.

Legal risk

Bank Bumi Arta manages the legal risk caused by proceedings and/or weak judicial aspect by reviewing and analyzing each credit agreement and guarantee, preparing a contract and agreement between the Bank and other parties/customers under the prevailing provisions, reviewing the terms and conditions relating to information transparency of the Bank products and use of the customers personal data and supervising the implementation and compliance of the employees of each organizational/eve/ with the Bank business ethics.

The stipulation of Legal Risk limit is intended to reduce the Legal Risk arising because of the legal case faced by the Bank, weaknesses in a binding agreement, and the absence of/amendment to the legislation.

The Bank will identify each event related to legal risk including potentia/losses caused by such event in a data administration.

60

Page 33: Bnba annual report 2011

61

Manajemen Risiko Risk Management

Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporankeuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem lnformasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai.

Risiko Strategik

Bank Bumi Arta menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan danlatau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru.

Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank.

Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.

Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahanlkondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku.

Risiko Kepatuhan

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), dan Surat Edaran.

Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

The legal risk monitoring and control is conducted by reviewing the contract and agreement of the Bank and the other party regularly, ensuring the compliance of the operation, organization and internal control with the prevailing provisions, code of ethics and business strategies, compliance with the internal procedure, financial statements quality, effectiveness and efficiency of the risk management information system, and effectiveness of the applied communication related to the impact of legal risk on all employees.

Strategic Risk

Bank Bumi Arta establishes the policies on strategic risk management to ensure that the strategic decision making and/or implementation is correct to attain the business purpose of the Bank by considering vision and mission of the Bank, weakness and strength of the Bank, human resources and the infrastructure as well as external factors and condition, including the planned product release or launching of new activities.

The determination of strategic risk limit such as new product or activities target attainment limit and deviation limit of Bank's business plan are aimed at adjusting the strategic plan and business plan with the vision, mission and strategies of the Bank.

The Strategic Risk is measured by considering the level of Bank's business strategy complexity, position of the Bank's business in the banking industry and the achievement of Bank's Business Plan.

The Bank exercises the financial control process aimed at monitoring the realization compared with the target to be achieved and ensuring that the risk taken is still in the limit of tolerance as well as carrying out regular evaluation to the change of external condition and the prevailing provisions.

Compliance Risk

The Bank has the policy and procedure on Compliance Risk management as contained in the Compliance Guidebook, the Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU & APT) Guidebook, the Risk Management Guidebook (BPMR), and the Circular Letter.

The limit determination will be made to implement the prudential and compliance principles related to the regulations of Bank Indonesia and the prevailing laws and regulations.

The Bank has set up a Compliance Working Unit in order to monitor the implementation of the provisions on the prudential principles practices and maintain that the Bank activities will not deviate from the prevailing regulations.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen.

Risiko Reputasi

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimasikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran.

Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah danlatau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info I penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya.

Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media danlatau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif.

Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah I pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Manajemen Risiko Risk Management

The compliance risk control will be carried out by conducting periodic evaluation on the Bank compliance with the prevailing laws and regulations, new product/ activities development control, internal control of the Bank such as separation of functions and stratified control, effectiveness and independency of internal control function, and accuracy, sufficiency, integrity of report and management information system.

Reputation Risk

The Bank has the policy and procedure on Reputation Risk management as contained in the Risk Management Guidebook (BPMR), the policy and procedure on transparency of Bank's products information and the use of customers personal data as well as the handling of customer's complaint to minimize the Reputation Risk resulting from the negative publication against the Bank which is contained in the Circular Letter.

The Bank sets up a special function of handling and settlement of complaint submitted by the customers and/or representative of the customers and appoint a Corporate Secretary that has the authority and responsibility for providing information/explanation required by the customers and other external parties.

To minimize the reputation risk arising from media news and/or negative rumor regarding the Bank, and the ineffective communication strategy of the Bank will be made by determining the loss limit due to the complaint of the customers and negative publication.

The reputation risk control will be done by improving compliance with the prevailing provisions, overcoming promptly the complaint of the customers and lawsuit that may increase the reputation risk exposure by communicating with the customers/other external parties continuously and make bilateral negotiation with the customers to avoid litigation and lawsuit as well as increasing human resources quality in order to reduce/mitigate complaint of the customers attributable to information or transaction error.

62

Page 34: Bnba annual report 2011
Page 35: Bnba annual report 2011

65

Profil Pengurus Management Profile

Dewan Komisaris

lr. Rachmat M.S., MBA Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia. Presiden Komisaris Bank Bumi Arta sejak Desember 2007. Presiden Direktur Bank Bumi Arta (1976-Desember 2007). Komisaris PT Balimor Finance (1993-2000). Komisaris Utama PT Bumi Arta Securindo (1991-2000). Presiden Komisaris PT Asuransi Artarindo (1985-2000). Presiden Komi saris PT Asuransi Jiwa Bumiarta Reksatama (1984-2000). Direktur Bank Bumi Arta (1972-1976). Komisaris PT Bank Bumi Arta (1970-1972). Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Trisakti jurusan Teknik Mesin pada tahun 1973 dan Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA pada tahun 1987. Aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial maupun organisasi di lingkungan Perbanas.

Daniel Budi Dharma Wakil Presiden Komisaris lndependen

Warga Negara Indonesia. Wakil Presiden Komisaris Bank Bumi Arta sejak Desember 2007. Presiden Komisaris Bank Bumi Arta (2003-Desember 2007). Komisaris Bank Bumi Arta (2002-2003). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Pusat Operasional (1995-2002). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Tanah Abang (1977-1994). Direktur Bank Umum Servitia (1968-1977). Wakil Kepala Kliring Bank Umum Servitia (1967-1968). Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Teknik Universitas Trisakti jurusan Teknik Sipil pada tahun 1966 dan Akademi Bahasa Asing Pendidikan Putera Indonesia pada tahun 1975.

R.M. Sjariffudin Komisaris lndependen

Warga Negara Indonesia. Komisaris Bank Bumi Arta sejak Juni 2011. Direktur SDM Rabobank International Indonesia Ouli 2008-Juni 2009). Direktur Kepatuhan Hagabank (Desember 1999-Juli 2008). Direktur Hagabank (Agustus 1989-Desember 1999). Direktur Danamon Leasing (1989). Direktur Bank Danamon (1979-1989). Pemimpin Cabang Bank Danamon (1977-1979). Accounting Manager Bank Danamon (1976-1977). Accounting Manager PT Djasa Ubersakti (1974-1976). Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya jurusan Akuntansi pada tahun 1974.

Board Of Commissioners

lr. Rachmat M.S., MBA President Commissioner

Indonesian citizen. Holding the position as the President Commissioner of Bank Bumi Arta since December 2007. The President Director of Bank Bumi Arta (1976-December 2007). A Commissioner of PT Balimor Finance (1993-2000). The President Commissioner of PT Bumi Arta Securindo (1991-2000). The President Commissioner of PT Asuransi Artarindo (1985-2000). The President Commissioner of PT Asuransi jiwa Bumiarta Reksatama (1984-2000). A Director of Bank Bumi Arta (1972-1976). A Commissioner of PT Bank Bumi Arta {1970-1972). Completed his education in the Faculty of Engineering of the Trisakti University in 1973 majoring in Mechanical Engineering in 1973 and Master of Business Administration from the Golden Gate University, San Francisco, USA in 1987. He also was actively involved in various social activities and organizations within the Perbanas.

Daniel Budi Dharma Vice President Commissioner Independent

Indonesian citizen. Holding the position as the Vice President Commissioner of Bank Bumi Arta since December 2007. The President Commissioner of Bank Bumi Arta (2003-December 2007). A Commissioner of Bank Bumi Arta (2002-2003). Operational Head Office Manager of Bank Bumi Arta (1995-2002). Tanah Abang Branch Manager of Bank Bumi Arta (1977-1994). A Director of Bank Umum Servitia (1968-1977). Clearing Deputy Head of Bank Umum Servitia (1967-1968). Completed his education in the Faculty of Engineering of the Trisakti University majoring in Civil Engineering in 1966 and the Academy of Foreign Language of the Indonesia Putera Education in 1975.

R.M. Sjariffudin Commissioner Independent

Indonesian citizen. Holding the position as Commissioner Independent of Bank Bumi Arta since june 2011. A Human Resources Director of Rabobank International Indonesia Ouly 2008- june 2009). A Compliance Director of Hagabank (December 1999 -july 2008). A Director of Hagabank (August 1989- December 1999). A Director of Danamon Leasing (1989). A Director of Bank Danamon (1979-1989). Branch Manager of Bank Danamon (1977-1979). Accounting Manager of Bank Danamon (1976-1977). Accounting Manager of PT Djasa Ubersakti {1974-1976). Completed his education in the Faculty of Economy of the Sriwijaya University majoring in Accountancy in 1974.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Direksi

Wikan Aryono S Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia. Presiden Direktur Bank Bumi Arta sejak September 2011. Direktur Bisnis Bank CNB (2008-September 2011 ). Direktur Operasi Bank Swadesi (2005-2008). Kepala Divisi Business Development Bank Pikko (1996-2004). Kepala Kantor Pusat Operasional /General Manager Kredit dan Marketing Bank Danahutama (1991-1996). Senior Manager, Kredit dan Marketing Bank Bumi Daya (1988-1991 ). Sub Branch Manager Bank Bumi Daya (1985-1988). Assistant Manager, Ekspor lmpor Departemen Bank Bumi Daya (1982-1985). Assistant Manager, Operation Departemen Bank Bumi Daya (1973-1982). Assistant Manager PT Elteha International Denpasar, Bali (1971-1973). Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Terbuka, pada tahun 1991 dan Magister Manajemen dari STIE IBII Jakarta, pada tahun 1998.

Hendrik Atmaja Direktur

Warga Negara Indonesia. Direktur Kredit dan Marketing Bank Bumi Arta sejak tahun 1990. Kepala Divisi Kredit (1990). Wakil Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Pangeran Jayakarta (1984-1989). Direktur PT Sumber Sandang (1978-1983). Menyelesaikan pendidikan Business of Commerce Degree dari City School of Commerce di Singapura pada tahun 1977 dan Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA pada tahun 1988.

Tan Hendra Jonathan Direktur Kepatuhan

Warga Negara Indonesia. Direktur Kepatuhan Bank Bumi Arta sejak tahun 1999. Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Bandung (1993-1999). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Medan (1992-1993). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Surakarta (1988-1992). Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Bandar Lampung (1986-1988). Wakil Pemimpin Bank Bumi Arta Kantor Cabang Pangeran Jayakarta (1986). Staff Operasional Bank Bumi Arta (1979). Menyelesaikan pendidikannya di Akademi llmu Perbankan Perbanas pada tahun 1982. Kemudian mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (SESPIBANK) Angkatan XVIIInstitut Bankir Indonesia pada tahun 1997.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Board of Director

Wikan Aryono S President Director

ProfilPengurus Alan~ementPrvjlk

Indonesian citizen. Holding the position as the President Director of Bank Bumi Arta since September 2011. A Business Director of Bank CNB (2008-September 2011). An Operational Director of Bank Swadesi (2005-2008). Division Head of Business Development of Bank Pikko (1996-2004). Operational Head Office/General Manager of Credit and Marketing of Bank Danahutama (1991-1996). Senior Manager of Credit and Marketing of Bank Bumi Daya (1988-1991 ). Sub Branch Manager of Bank Bumi Daya (1985-1988). Assistant Manager of Export and Import Department of Bank Bumi Daya (1982-1985). Assistant Manager of Operation Department of Bank Bumi Daya (1973-1982). Assistant Manager of PT Elteha International, Denpasar, Bali (1971-1973). Completed his education in the Faculty of Economy and Development Study of the Indonesia Open University, in 1991 and Magister Management from ST/E IB/1, jakarta, in 1998.

Hendrik Atmaja Director

Indonesian citizen. Holding the position as a Credit and Marketing Director of Bank Bumi Arta since 1990. The Head of Credit Division (1990). The Pangeran jayakarta Deputy Branch Manager (1984-1989). A Director of PT. Sumber Sandang {1978-1983). Completed his Business of Commerce Degree education from the City School of Commerce in Singapore in 1977 and Master of Business Administration from the Golden Gate University, San Francisco, USA in 1988.

Tan Hendra jonathan Compliance Director

Indonesian citizen. Holding the position as a Compliance Director of Bank Bumi Arta since 1999. Bandung Branch Manager of Bank Bumi Arta (1993-1999), Medan Branch Manager of Bank Bumi Arta (1992-1993). Surakarta Branch Manager of Bank Bumi Arta (1988-1992). Bandar Lampung Branch Manager of Bank Bumi Arta (1986-1988). Pangeran jayakarta Deputy Branch Manager of Bank Bumi Arta (1986). An Operational Staff of Bank Bumi Arta (1979). Completed his education in the Perbanas Academy of Banking in 1982. Then, joining Bank Staff and Manager School (SESPIBANK) of the XVII Intake of the Indonesia Institute of Bankers in 1997.

66

Page 36: Bnba annual report 2011

67

Profll Pengurus Management Profile

Komite Audit

R.M. Sjariffudin Ketua

Ketua Komite Audit sejak tahun 2011.

Drs. Leland G. Rompas Anggota lndependen

Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Audit Bank Bumi Arta sejak tahun 2006. Komisaris lndependen dan Ketua Komite Audit Bank Swadesi dari tahun 2002. Komi saris Utama Bank Prima Master (2000-2006). Komi saris PT Mashill jaya Securities (1998-2002). Direktur Utama Bank Prima Master (1996-2000). Komisaris PT Bursa Efek jakarta (1994-1996). Komisaris PT Bursa Paralellndonesia (1993-1994). Direktur Utama PT Inter-Pacific Securities (1992-1996). Direktur PT Inter-Pacific Financial Corporation (1990-1992). Manager Accounting, Internal Audit, Credit, Treasury, Operation PT Inter-Pacific Financial Corporation (1990). Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Sarjana Muda di Fakultas Matematika Universitas Indonesia.

Djoki Sutiono, SH Anggota lndependen

Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Audit Bank Bumi Arta sejak tahun 2006. Advokat di Kantor Advokat (Law Firm) Djoki Sutiono & Rekan dari tahun 2001. Pengacara di Kantor Hukum Djoki, jimmy & Michael (2000-2001 ). Direktur PT Transasia Multi Finance(1994-1999). Legal & Administration Manager PT Citramegha Asri Finance (1992-1993). Legal Officer PT Tifa Mutual Finance Indonesia (1990-1992). Wakil Kepala Bagian Administrasi Kredit Bank Bumi Arta Indonesia (1990-1992). Petugas Seksi Administrasi Kredit Bank Central Asia (1984-1986). Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum jurusan Hukum Keperdataan Universitas Trisakti pada tahun 1980 dan memperoleh Sertifikasi Kurator dan Pengurus pada tahun 2001 dari Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia.

Audit Committee

R.M. Sjariffudin Chairman

Chairman of Audit Committee since 20 7 7.

Drs. Leland G. Rompas Member Independent

Indonesian citizen. Holding the position as an Member of Audit Committee of Bank Bumi Arta since 2006. An Independent Commissioner and Committee Audit Chairman of Bank Swadesi from 2002. The President Commissioner of Bank Prima Master (2000-2006). A Commissioner of PT Mashi/1 jaya Securities (7 998-2002). The President Director of Bank Prima Master (7 996-2000). A Commissioner of PT Bursa Efek jakarta (7 994-7 996). A Commissioner of PT Bursa Paralellndonesia (7 993-7 994). The President Director of PT Inter-Pacific Securities (1 992-7 996). A Director of PT Inter-Pacific Finance Corporation (7 990-7 992). Manager Accounting, Internal Audit, Credit, Treasury, Operation of PT Inter-Pacific Financial Corporation (7 990). He earned his Under Graduate Degree from the Faculty of Economics of the University of Indonesia and Bachelor Degree from the Faculty of Mathematics of the University of Indonesia.

Djoki Sutiono, SH Member Independent

Indonesian citizen. Holding the position as a Member of Audit Committee of Bank Bumi Arta since 2006. An Advocate of the Law Office of Djoki Sutiono & Partners from 200 7. A Lawyer with the Law Office of Djoki, jimmy & Michael (2000-200 7 ). A Director of PT Transasia Multi Finance (7994-7999). Legal and Administration Manager of PT Citramegha Asri Finance (7 992-7 993). Legal Officer of PT Tifa Mutual Finance Indonesia (7 990-7 992). Deputy Head of Credit Administration Division of bank Bumi Arta Indonesia (7 990-7 992). An Officer of Credit Administraton Section of Bank Central Asia (7 984-7 986). He completed his education in the Faculty of Law of the Trisakti University majoring in Civil Law in 7 980 and obtain Certification of Receiver and Manager in 2007 from the Association of Indonesian Receiver and Manager.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Komite Pemantau Risiko

Daniel Budi Dharma Ketua

Ketua Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2007.

Drs. Leland G. Rompas Anggota lndependen

Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2007.

Nancy Effendy Anggota lndependen

Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Bumi Arta sejak tahun 2010. Kepala Unit Kerja Khusus APU dan PPT Ouni 201 0-0ktober 201 0). Pejabat Penanggung jawab Unit Kerja KYC Bank Bumi Arta (2007-juni 201 0). Petugas Bagian Pengawasan dan Pembinaan Cabang Bank Bumi Arta (1990-2007). Staff Bagian Pembukuan Bank Harapan Santosa (1989-1990). Staff Bagian Pembukuan Bank Bumi Arta (1981-1982). Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Trisaksi, Fakultas Ekonomi pada tahun 1980.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

ProfilPengurus Man~ementProfik

Risk Monitoring Committee

Daniel Budi Dharma Chairman

Chairman of Risk Monitoring Committee since 2007.

Drs. Leland G. Rompas Member Independent

Member of Risk Monitoring Committee since 2007.

Nancy Effendy Member Independent

Indonesian citizen. Holding the position as a Member of Risk Monitoring Committee of Bank Bumi Arta since 20 7 0. Anti Money Laundring Unit Head of Bank Bumi Arta Oune 20 7 0-0ctober 20 7 0). KYC Unit Head of Bank Bumi Arta (2007-june 20 7 0). An Officer of Internal Control and Supervising Branch Department of Bank Bumi Arta (7 990-2007). Staff of Accounting Department of Bank Harapan Sentosa (7 989-7 990). Staff of Accounting Department of Bank Bumi Arta (7 98 7-7 982). She completed her education in the Faculty of Economic of the Trisakti University in 7 980.

68

Page 37: Bnba annual report 2011

69

Profll Pengurus Management Profile

Komite Remunerasi dan Nominasi

Daniel Budi Dharma Ketua

Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bumi Arta sejak tahun 2007.

lr. Rachmat M.S., MBA Anggota

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bumi Arta sejak tahun 2008.

jenny Liem Anggota

Warga Negara Indonesia. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Sekretaris dan Manajemen Saint Mary, Jakarta pada tahun 1991.

Remuneration and Nomination Committee

Daniel Budi Dharma Chairman

Chairman of Remuneration and Nomination Committee since2007.

Jr. Rachmat M.S., MBA Member

Member of Remuneration and Nomination Committee since2008.

jenny Liem Member

Indonesian citizen. Holding the position as a Member of Remuneration and Nomination Committee since 2007. Completed her education at Saint Mary Secretary and Management Academy, jakarta in 1991.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Pejabat Eksekutif Senior Executives

jessica Surya Husada, MBA General Manager General Manager

Sonya Hennipuspa Kepala Divisi Kredit Credit Division Head

Edwin Suryahusada Kepala Divisi Marketing Marketing Division Head

Surja Widjaja Kepala Divisi Luar Negeri International Banking Division Head

Alex Sander Lo Kepala Divisi Tekonologi lnformasi Information Technology Division Head

Richard lden Andah Kepala Divisi Pensiun Pension Division Head

Lyvinia Sari Kepala Divisi Pembukuan dan Sekretaris Perusahaan Accounting Division and Corporate Secretary Head

Lauw Janto Kepala Divisi Pengawasan dan Pemeriksaan Intern I SKAI Internal Audit Division Head

lkko Gunawan Kepala Bagian Treasury Treasury Department Head

Ng Evy Claudia Kepala Unit Manajemen Risiko Risk Management Unit Head

Veronica Sumaryati Kepala Unit Kerja Khusus APU dan PPT AML Unit Head

Purnamawati Dermawan Pejabat Satuan Kerja Kepatuhan Compliance Unit Head

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

ProfilPengurus Man~ementProfik

Pemimpin KPO dan Kantor Cabang Chief of Head Office & Branches

Oey Steven Wijaya Pemimpin Kantor Pusat Operasional Chief of Head Office

Sudiarti Subarli Pemimpin Kantor Cabang Kopi Chief of Kopi Branch

lnge Tjahjana Pemimpin Kantor Cabang Mangga Dua Chief of Mangga Dua Branch

Petrus Hendra Hidajat Pemimpin Kantor Cabang Bandung Chief of Bandung Branch

Surya Utama Pemimpin Kantor Cabang Semarang Chief of Semarang Branch

Wijoto Tarjowihardjo Pemimpin Kantor Cabang Surakarta Chief of Surakarta Branch

Denny Muljono Pemimpin Kantor Cabang Surabaya Chief of Surabaya Branch

Hendri Susanto Pemimpin Kantor Cabang Medan Chief of Medan Branch

Emilia Lius Pemimpin Kantor Cabang Bandar Lampung Chief of Bandar Lampung Branch

Tio Septian Prasetio Pemimpin Kantor Cabang Denpasar Chief of Denpasar Branch

70

Page 38: Bnba annual report 2011

71

S truk tur Organisasi Organizational Structure

KOMITE MANAjEMEN

RISIKO

KOMITE PENGARAH

Tl

KOMITE KEBIJAKSANAAN

PERKREDITAN

KOMITE KREDIT KPNO

KOMITE KREDIT TREASURY

KANTOR PUSAT

ASSET LIABILITY COMMITIE

(ALCO)

SEKRETARIS PERUSAHAAN

GENERAL MANAGER

DIVIS I KREDIT

SKAI/DPPI

PEMIMPIN KPO&

CABANG

DIVISI LUAR NEGERI

BAG IAN Tl DEVELOPMENT

BAG IAN Tl COREBANKING

BAG IAN PELAPORAN

BAGIAN SISTEM & PROSEDUR

BAG IAN LEGAL

BAG IAN PERSONALIA

UMUM& SEKRETARIAT

BAGIAN KREDIT REVIEW

& ANALISA

BAG IAN PENAGIHAN

KREDIT

SATUAN KERjA KEPATUHAN

UNIT KERJA KHUSUS

APU & PPT

UNIT MANAjEMEN

RISIKO

BAG IAN PENGAWASAN

INTERN

BAG IAN PEMERIKSAAN

INTERN

BAG IAN TREASURY

OPERATION

BAG IAN REMITTANCE

BAG IAN EXIM CONTROL

BAG IAN KORESPONDEN

BAG IAN SWIFT

BAG IAN TREASURY

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Saham dan Deviden ShareandDevidend

Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Listed Share

Tanggal Date Tindakan Perusahaan

june1, 2006

Harga Saham Share Prices

Harga Saham (Rp)

Tertinggi

Terendah

Penutupan

Volume Saham Yang

Diperdagangkan (ribuan

Unit)

Pencatatan Saham Bank Bumi Arta

di Bursa Efek jakarta (BEj).

2011

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4

150 175 164 159

135 146 140 139

140 172 143 139

2.330 12.179 4.523 758

Year 2011 Rp.1 400

350

300

250 164

200 143 159

150 : = 139 139

100 140

50

0

1stQt 2nd Qt 3rd Qt 4th Qt

-+- Highest - Lowest ---+-- Closing

Riwayat Deviden Devidend History

Riwayat Deviden

Laba Bersih (Rp)

jumlah Saham

Deviden Tunai per Saham (Rp)

Deviden Tunai (Rp)

Deviden Saham (Rp)

jumlah Deviden (Rp)

2011

42.624.596.226

2.31 0.000.000

3,00

6.930.000.000

6.930.000.000

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Corporate Actions

Listing of Bank Bumi Arta's Shares

with the jakarta Stock Exchange (BEj).

2010

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Share Prices (Rp)

138 134 164 174 Highest

120 110 120 156 Lowest

129 120 161 164 Closing

Trading Stock Volume

22.207 10.539 30.327 12.023 (thousand unit)

Year2010 Rp.1 400

350

300

250

200 164 174

150 138 1 ~164

129& ~156 100 120 110 120

50

0

1st Qt 2nd Qt 3rd Qt 4th Qt

-+- Highest - Lowest ---+-- Closing

2010 Devidend History

28.113.202.804 Net Profit (Rp)

2.31 0.000.000 Number of Stocks

3,00 Net Devidend per Stock (Rp)

6.930.000.000 Net Devidend (Rp)

Stock Devidend (Rp)

6.930.000.000 Total Devidend (Rp)

72

Page 39: Bnba annual report 2011

73

Saham dan Deviden Share and DePidend

Komposisi Kepemilikan Saham Composition of Share Ownership

Komposisi Kepemilikan Sa ham

Modal Dasar

Pemegang Saham : PT Surya Husada Investment

PT Dana Graha Agung

PT Budiman Kencana Lestari

Masyarakat

jumlah Modal Ditempatkan

2011

Jumlah Saham Number of Share

8.000.000.000

1.050.000.000

630.000.000 420.000.000

210.000.000

45,45

27,27

18,18

9,10

dan Disetor Penuh 2.31 0.000.000 100,00 jumlah Saham Dalam Portepel

Struktur Kepemilikan Structure OfOwnership

PT SURYA HUSADA INVESTMENT (45,45%)

5.690.000.000

PT DANA GRAHA AGUNG (27,27%)

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Supporting Agents and Pro fission

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Supporting Agents and Profession

Biro Administrasi Efek Share Register Bureau

PT Adimitra Transferindo

Kantor Akuntan Publik Independent Public Accountant

Osman Bing Satrio & Rekan

2010

Jumlah Saham Number of Share

8.000.000.000

1.050.000.000

630.000.000 420.000.000

210.000.000

2.31 0.000.000

5.690.000.000

45,45

27,27

18,18

9,10

100,00

PT BUDIMAN KENCANA LESTARI (18, 18%)

Composition of Share Ownership

Authorized Capital

Shareholders : PT. Surya Husada Investment

PT. Dana Graha Agung

PT. Budiman Kencana Lestari

Masyarakat

Total Placed Capital and

Paid Up Capital Shares in Reserve

MASYARAKAT (9,10%)

Alamat Address

Plaza Properti Lt. 2, Kompleks Pertokoan Pulo Mas

Blok VIII No.1, jl. Perintis Kemerdekaan, jakarta 13210 Telp. (021) 47881515, Fax. (021) 4709697

The Plaza Office Tower Lt. 32, jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30,

jakarta 10350, Tel. (021) 29923100, Fax. (021) 29928200

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Prod uk dan J as a Products and Services

Produk Pendanaan

* Rekening Koran - Rupiah dan USD * Tabungan BBA- Rupiah * Tabungan BBA- USD * Tabungan Pensiun * Tabungan Kesra BBA * Deposito Berjangka- Rupiah dan USD * Sertifikat Deposito

Produk Pembiayaan

* Pinjaman Rekening Koran * Pinjaman Tetap * Pinjaman On Demand * Pinjaman Modal Kerja * Pinjaman Pemilikan Rumah (PPR) * Pinjaman Pemilikan Mobil (PPM) * Pinjaman Pensiun * Pinjaman Berjangka * Pinjaman lnvestasi * Pinjaman Konsumen * Trade Finance

Produk Jasa Lainnya

* Transfer dan lnkaso (Domestik dan Luar Negeri) * Pembukaan Letter of Credit (Ekspor & lmpor) dan Bills

Collection * Penukaran Val uta Asing (Bank Notes) dan Bank Draft * Pelayanan Setoran Penerimaan Negara seperti Pajak

dan Bea Masuk * Pembayaran Tagihan Listrik dan Telepon * Bank Garansi seperti Performance Bond, Bid Bond, dan

lain-lain

Layanan

* Fasilitas ATM dan Kartu Debit Jaringan PRIMA * S M S Banking * Phone Banking * Internet Banking

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Funding Product

* Current Account -/DR and USD * BBA Savings -/DR * BBA Savings- USD * Pension Savings * BBA Welfare Savings * Time Deposits -/DR and USD * Certificate of Deposits

Financing Product

* Current Account Loan *Fixed Loan * On Demand Loan * Working Capital Loan * House Ownership Loan (PPR) * Car Ownership Loan (PPM) * Pension Loan * TermLoan * Investment Loan * Consumer Loan * Trade Finance

Other Sercive Product

* Remittance and Collection (Domestic and Oveseas) * Opening of Letter of Credit (Export & Import) and Bills

Collection * Foreign Currency Exchange (Bank Notes) and Bank Draft * Payment of State Revenue Service, such as Tax and

Import Tax * Payment of Electricity and Telephone Biils * Bank Guarantee such as Performance Bond, Bid Bond

and etc.

Services

* A TM and Debit Card Facilities of PRIMA Network * S M S Banking * Phone Banking * Internet Banking

74

Page 40: Bnba annual report 2011

75

Jaringan Operasional Operationa!Network

Kantor Pusat Head Office

Jl. Wahid Hasyim No. 234 Jakarta Pusat 1 0250, Indonesia Telp. : (021) 2300455, 2300893 Fax : (021)31925291,3102632,2303624 SWIFT : BBAIIDJA Web : www.bankbba.co.id

Kantor Cabang Branch Offices

Kopi Jl. Kopi No.3 - 7, Jakarta Barat Telp. : (021) 2600525 Fax : (021)6902289,6903455

Mangga Dua Komplek Ruko Textile Mangga Dua Blok C4 No.3 Jl. Mangga Dua Raya, jakarta Utara Telp. : (021) 6124383 Fax : (021) 6243655

Bandung Jl. Otto lskandardinata No. 146, Bandung Telp. : (022) 4239095, 4236870 Fax : (022) 4236695

Semarang Jl. M.T. Haryono No. 645, Semarang Telp. : (024) 8410165 Fax : (024) 8410154

Surakarta Jl. Gatot Subroto No. 124, Surakarta Telp. : (0271) 641125 Fax : (0271) 646518

Surabaya Jl. Slompretan No. 32, Surabaya Telp. : (031) 3520193-4, 3525481 - 2 Fax : (031) 3551222

Medan Jl. Perniagaan No. 16 - 18, Medan Telp. : (061) 4539001 Fax : (061) 4519880

Bandar Lampung Jl. lkan Hiu No. 52- 54, Bandar Lampung Telp. : (0721) 486342, 484317, 484139, 486001 Fax : (0721) 470870

Denpasar Jl. Raya Puputan No.1, Renon, Denpasar Telp. : (0361) 245731, 247068 Fax : (0361) 245732

Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices

Tanah Abang Pasar Tanah Abang Blok B Lt. 5, No. 15 Jakarta Pusat Telp. : (021) 23573207, 23573208 Fax : (021) 23573206

Fatmawati Komp. Grand Panglima Polim Kav. 9 Jl. Panglima Polim Raya, Jakarta Selatan Telp. : (021) 7264086-87 Fax : (021) 7264085

Kramatjati Pusat Perbelanjaan Kramat Jati lndah Lt. Dasar Blok B No. 93 Jl. Raya Bogor, Jakarta Timur Telp. : (021) 8095529-31 Fax : (021) 8095528

Otista Jl. Otto lskandardinata No. 105 Jakarta Timur Telp. : (021) 8576209 Fax : (021) 8516404

Tangerang Jl. Ki Asnawi No. 70 Tangerang Telp. Fax

: (021)5535120,55778086 : (021) 5535124

Gading Serpong Gading Serpong Blok M 4 No. 35 Tangerang Telp. Fax

: (021)54203174,54203128,54203144 : (021) 542031 01

Glodok Plaza Kompleks Pertokoan Glodok Plaza, Blok H No. 23-24 Jl. Pinangsia, jakarta Barat Telp. : (021) 2600626, 6299575 Fax : (021) 6289661

Pangeran Jayakarta Gedung Grha 137 Jl. Pangeran Jayakarta No. 137, jakarta Pusat Telp. : (021) 2600619 Fax : (021) 6394540

Pasar Baru Jl. Pintu Air V No. 53 G, Jakarta Pusat Telp. : (021) 3523858, 3520549 Fax : (021) 3523426

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices

Laswi Jl. Laswi No.3, Bandung Telp. : (022) 7204438 Fax : (022) 7204257

Kopo Mas Komp. Kopo Mas No. 8 - P1 Jl. Kopo, Bandung Telp. : (022) 5436568 Fax : (022) 5496502

Simpang Lima Proyek Pertokoan Simpang Lima Blok B No. 10, Semarang Telp. : (024) 8412027,8314150

Gang Tengah Jl. Gang Tengah No. 70, Semarang Telp. : (024) 3547964- 66

Urip Jl. Urip Sumohardjo No. 133- 135 Surakarta Telp. : (0271) 648045, 653498

Klaten Jl. Pemuda No. 243 Klaten, Surakarta Telp. : (0272) 321493

Diponegoro Jl. Diponegoro No. 164, Surabaya Telp. : (031) 5660460, 5633337 Fax : (031) 5618181

Ngagel Rukan Rukun Makmur lndah B-33 Jl. Ngagel Jaya Selatan, Surabaya Telp. : (031) 5023846, 5024227 Fax : (031) 5043132

Tanjung Karang Jl. Pangkal Pi nang No. 39 C-D Tanjung Karang, Bandar Lampung Telp. : (0721) 263576, 263173 Fax : (0721) 263576

K uta Kuta Galeri Shopping Arcade Sektor BW 2 No. 7 Jl. Patih Jelantik, Kuta, Bali Telp. : (0361) 769041-42 Fax : (0361) 769043

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Kantor Kas Cash Offices

Kramat Jati

Jaringan Operasional Operational Network

Proyek Pasar Kramat Jati Blok A No. 31, Jakarta Timur Telp. : (021) 8009126-29

Lapangan Banteng Jl. Lapangan Banteng Utara No. 1 Jakarta Pusat Telp. : (021) 3455677

Fatmawati Jl. Fatmawati No. 10 Jakarta Selatan Telp. : (021) 75817530

Tebet Jl. Tebet Barat Dalam Raya No.3 jakarta Selatan Telp. : (021) 83792886, 83792738

Rumah Sakit St. Carolus GadingSerpong Jl. Gading Golf Boulevard Kav. 08, Serpong Tangerang Selatan Telp. : (021) 5460157 Fax : (021)54220810

Rumah Sakit Pluit Jl. Raya Pluit Selatan No. 2 jakarta Utara Telp. : (021) 6625037 Fax : (021) 6625037

Sekolah Permai Jl. Pluit Karang Barat Blok 0 VI No. 1 jakarta Utara Telp. : (021) 66605753-54 Fax : (021) 66605753

Rumah Sakit Husada Jl. Raya Mangga Besar No. 137-139 jakarta Barat Telp. : (021) 2600631 Fax : (021)2600631

Mangga Dua Proyek Pertokoan Mangga Dua Lt. Ill Blok D No. 6, jakarta Utara Telp. : (021) 2600629-30 Fax : (021)2600630

Pasar Legi Jl. Pasar Legi Selatan No. 15 A, Surakarta Telp. : (0271) 651869, 647827

76

Page 41: Bnba annual report 2011

77

Jaringan Operasional Operational Network

Payment Point

Kantor Pos Pasar Minggu Jl. Raya Ragunan No. 1 0, Jakarta Selatan

Kantor Pos Jati negara Jl. Matraman Raya No. 222, jakarta Timur

Kantor Pos Grogol Jl. Dr. Susilo Raya No. 1, Jakarta Barat

Kantor Pos Kemanggisan Jl. Anggrek Rosliana 2 No. 27, jakarta Barat

Kantor Pos Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No.9, Jakarta Selatan

Kantor Pos Jakarta Ti mur Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Timur

Kantor Pos Rawamangun Jl. Rawamangun Barat Blok C No.6, jakarta Timur

Kantor Pos Kramat Jati Jl. Kelapa Gading V No. 36, Jakarta Timur

Kantor Pos Gedong Jl. Beringin-Pasar Rebo, jakarta Timur

Kantor Pos Jakarta Utara Jl. Swasembada Timur XI No. 37, Jakarta Utara

Kantor Pos Cimanggis Jl. Gas Alam, Cimanggis, jakarta Tlmur

Kantor Pos Tangerang Jl. Daan Mogot No.11, Tangerang

Kantor Pos Bekasi Jl. Lapangan Multiguna No.7, Bekasi

Kantor Pos Mampang Jl. Kapten Tendean No.43, Jakarta Selatan

Kantor Kodim 0508 Depok Jl. Pramuka No. 2, Depok

Kantor Pos Cileduk Jl. Raden Saleh No. 18, Tangerang

Kantor Pos Daan Mogot Jl. Daan Mogot No. 20, jakarta Barat

Kantor Pos Kebon Jeruk Jl. Raya Meruya llir No.7, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Kantor Pos Depok Jl. Sentosa Raya No.3, Depok, jawa Barat

Kantor Pos Halim Perdana Kusuma Jl. Manuhua, Komp. Halim Perdana Kusuma, jakarta Timur

Kantor Pos Balaraja Jl. Raya Serang KM 24, Balaraja, Banten

Kantor Pos Curug Jl. PLP Curug No.1 0, Curug, Banten

Kantor Pos Malaka Jl. Teratai Putih Raya, Jakarta Timur

Kantor Pos Majalaya Jl. Stasion No. 28, Majalaya, Bandung

Kantor Pos Cicalengka Jl. Dipatiukur No.3, Cicalengka, Bandung

Kantor Pos Ujung Berung Jl. A.H. Nasution No. 28, Bandung

Kantor Pos Kiara Condong Jl. Kiara Condong No. 429, Bandung

Kantor Pos Lembang Jl. Raya Lembang No. 257, Bandung

Kantor Pos Soreang Jl. Raya Soreang-Banjaran No. 412, Soreang, Bandung

Kantor Pos Banjaran Jl. Alun-alun Selatan No. 135, Banjaran, Bandung

Kantor Pos Dayeuh Kolot Jl. Dayeuh Kolot No. 36, Dayeuh Kolot, Bandung

Kantor Pos Tanjung Sari Jl. Tanjung Sari , Tanjung Sari, Sumedang

Kantor Pos II Semarang Jl. Pemuda No.4, Semarang

Kantor Pos Banyumanik Jl. jati Raya Banyumanik, Semarang

Kantor Pos Demak Jl. Gelagah Wangi No. 90, Demak

Kantor Pos Bongsari Jl. Pamularsih, Semarang

Kantor Pos Semarang Selatan Jl. Sisingamangaraja 45, Semarang

Kantor Pos Gayamsari Jl. Kanguru Raya No. 01, Semarang

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Payment Point

Kantor Pos Kendal Jl. Soekarno Hatta No. 224, Kendal

Kantor Pos Kaliwungu Jl. Semarang-Kendal No. 72, Kaliwungu, Kendal

Kantor Pos Solo Jl. Jendral Sudirman No.8, Solo

Kantor Pos Klaten Jl. Pemuda No. 199, Klaten

Kantor Pos Sukoharjo Jl. Wandyo Pranoto No. 12, Sukoharjo

Kantor Pos Karanganyar Jl. Lawu No.8, Karanganyar

Kantor Pos Wonogiri Jl. Achmad Yani No.16 8, Wonogiri

Kantor Pos Kartasu ra Jl. Jend. Sudirman No.4, Kartasura

Kantor Pos Nusukan Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 19, Nusukan, Surakarta

Kantor Pos Delanggu Jl. Raya Delanggu, Delanggu, Klaten

Kantor Pos Prambanan Jl. Prambodoharjo, Prambanan, Klaten

Kantor Pos Surabaya Jl. Kebon Rojo No. 10, Surabaya

Kantor Pos Sidoarjo Jl. Sultan Agung No. 50, Sidoarjo

Kantor Pos Waru Jl. Jend. S. Parman Ill No. 28, Waru

Laporan Tahunan Annual Report 2011 Bank Bumi Arta

Jaringan Operasional Operational Network

Kantor Pos Jemur Sari Jl. jemur Andayani No. 75, Surabaya

Kantor Pos Mojokerto Jl. Yani No.5, Mojokerto

Kantor Pos Krian Jl. Magersari No. 1, Krian

Kantor Pos Wonokromo Jl. Bendul Merisi Raya No. 10, Surabaya

Kantor Pos Besar Medan 1 Jl. Pos No. 1, Medan

Kantor Pos Besar Medan 2 Jl. Pos No.5, Medan

Kantor Pos Tanjung Karang Barat Jl. Imam Bonjol No. 297, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Kantor Pos Kedaton Jl. Teuku Umar No. 9, Kedaton, Bandar Lampung

Kantor Pos Metro Jl. A. H. Nasution No. 1, Metro, Lampung

Kantor Pos Bandar Lampung Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 21, Pahoman Bandar Lampung

Kantor Pos Teluk Betung Jl. Hasanuddin I No. 41, Teluk Betung Bandar Lampung

Kantor Pos Renon Jl. Raya Puputan, Denpasar, Bali

78

Page 42: Bnba annual report 2011

DATA PERUSAHAANCorporate Data

Profil PengurusManagement Profile

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Saham dan DevidenShare and Devidend

Produk dan JasaProducts and Services

Jaringan OperasionalOperational Network

Page 43: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN KEUANGAN/

FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2011 DAN 2010/

FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2011 AND 2010

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Page 44: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Pages

SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 1

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/

FINANCIAL STATEMENTS - For the years then ended as of December 31, 2011 and 2010

Laporan Posisi Keuangan/ Statements of Financial Position 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensive Income 5

Laporan Perubahan Ekuitas/ Statements of Changes in Equity 6

Laporan Arus Kas/ Statements of Cash Flows 7

Catatan atas Laporan Keuangan/ Notes to Financial Statements 8

Page 45: Bnba annual report 2011

Ill .

· .. <Ji) BANK BUM/ ARTA

-

SURA T PERNYAT AAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAW AB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 ,,

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk/ DIRECTORS' STATEMENT LETTER

RELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 201 I AND 20IO P.T. BANK BUM/ ARTA Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini/We, the undersigned:

1. Nama/ Name Alamat kantor/Office address Alamat domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain/ Domicile as stated in ID Card Nomor Telepon/Phone Number Jabatan/Position

2. Nama/Name Alamat kantor/Office address Alamat domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain/Domicile as stated in lD Card Nomor Telepon!Phone Number Jabatan/ Position

menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan;

2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi

~atau fakta material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Wikan Aryomo S. Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta Pusat

Jl. Janur Elok VIII QG 4/6, Jakarta Utara 021- 2300455 Presiden Direktur!President Director

Hendrik Atmaja Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta Pusat

Jl. Pluit Permai No. 5, Jakarta Utara 021-2300455 Direktur /Director

state that:

1. We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements;

2. The financial statements have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles;

3. a. All information contained in the fmancial statements is complete and correct;

b. The financial statements do not contain misleading material information or facts, and do not omit material information and facts.

4. We are responsible for the Bank;s internal control system.

This statement letter is made truthfully.

Jakarta, 28 Maret/March 28, 2012

Hendrik Atmaja

.. PT. BANK BUM/ ARTA Tbk. Head Office: Jl. Wahid Hasyim No. 234 Jakarta 10250, Tel. (021) 2300893, 2300455, Fax. (021) 3102632

Page 46: Bnba annual report 2011

Deloitte ..

Laporan Auditor lndependen

No. GA112 0164 BBA RW

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

P.T. Bank Bumi Arta Tbk

Kami Ielah mengaudit laporan pos1s1 keuangan P.T. Bank Bumi Arta Tbk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun­tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat alas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, alas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian alas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di alas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P.T. Bank Bumi Arta Tbk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Osman Bing ~atria & Rekan Registered Public Accountants License No. KMK No. 758/KM.l/2007 The Plaza Office Tower 32nd Floor JL M.H. Thamrin Kav 28 • 30 Jakarta 10350, Indonesia

Tel: +62 21 29923100 Fax: +62 21 29928200, 29928300 E-mail: [email protected] www.deloitte.com

Independent Auditors' Report

No. GA112 0164 BBA RW

The Stockholders, Board .of Commissioners and Directors P.T. Bank Bumi Arta Tbk

We have audited the accompanying statements of financial position of P. T. Bank Bumi Arta Tbk as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, and the related statements of comprehensive income, statements of changes in equity, and statements of cash flows for the years ended December 31, 2011 and 2010. These financial statements are the responsibility of the Bank's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of P.T. Bank Bumi Arta Tbk as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, and the results of its operations and its cash flows for the years ended December 31, 2011 and 2010 in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.

Osman Bing Satrio & Rekan Deloitte refers to one or more of Deloitte Touche Tohmatsu limited, a UK private company limited by guarantee, and its network of member firms, each of which is a legally separate and independent entity. Please see v.ww.deloi:tte.comtabout for a detailed description of the legal structure of Deloitte Touche Tohmatsu Limited and its member firms.

Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited

Page 47: Bnba annual report 2011

Osman Bing Satrio & Rekan

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Catalan 3q dan 42 alas laporan keuangan, pada tahun 2011 Bank mengubah kebijakan akuntansi alas penyisihan penghapusan aset nonproduktif dan transaksi rekening administratif. Oleh karena itu, Bank menyajikan kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.

As disclosed in Notes 3q dan 42 to the financial statements, the Bank has changed the accounting policy for allowance for losses on non-productive assets and administrative account transaction in 2011. As a result, the Bank is restating the financial statements for the prior years.

OSMAN BING SA TRIO & REKAN

r • ..J

Rini k Winarsih lzin Akuntan Publikl Public Accountant License No. AP.0569

The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

- 2-

Page 48: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/ DECEMBER 31, 2009

1 Januari 2010/

31 Desember 2009 *)/

Catatan/ January 1, 2010/

Notes 2011 2010 *) December 31, 2009 *)

Rp Rp Rp

ASET ASSETS

KAS 36.900.181.615 45.894.629.580 47.970.980.549 CASH

DEMAND DEPOSITS WITH BANK

GIRO PADA BANK INDONESIA 5 225.962.030.860 189.012.734.089 100.865.822.710 INDONESIA

DEMAND DEPOSITS WITH OTHER

GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi BANKS - net of allowance

cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses of

sebesar Rp 206.439.688 tahun 2011, Rp 206,439,688 in 2011,

Rp 309.642.865 tahun 2010 dan Rp 309,642,865 in 2010 and

Rp 576.840.585 tahun 2009 6 17.983.918.617 28.137.497.193 49.228.301.391 Rp 576,840,585 in 2009

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

DAN BANK LAIN - setelah dikurangi PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA

cadangan kerugian penurunan nilai AND OTHER BANKS - net of allowance

sebesar nihil tahun 2011 dan 2010, for impairment losses of nil in 2011 and

dan Rp 8.506.290 tahun 2009 7 770.238.492.508 905.678.418.775 305.142.812.699 2010 and Rp 8,506,290 in 2009

EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH

TEMPO - setelah dikurangi

pendapatan bunga diterima dimuka SECURITIES HELD-TO-MATURITY -

yang belum diamortisasi sebesar net of unamortized interest of

Rp 2.415.348.128 tahun 2011, Rp 2,415,348,128 in 2011,

Rp 4.580.050.023 tahun 2010 dan Rp 4,580,050,023 in 2010 and

Rp 2.353.194.806 tahun 2009 8 147.584.651.872 195.419.949.977 797.646.805.194 Rp 2,353,194,806 in 2009

KREDIT 9 LOANS

Pihak berelasi - setelah dikurangi Related parties - net of

cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of

sebesar Rp 192.861.714 tahun 2011, Rp 192,861,714 in 2011,

Rp 95.388.576 tahun 2010 dan Rp 95,388,576 in 2010 and

Rp 53.267.657 tahun 2009 33 57.873.810.832 44.682.459.269 17.053.881.215 Rp 53,267,657 in 2009

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of

cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of

sebesar Rp 24.268.997.976 tahun 2011, Rp 24,268,997,976 in 2011,

Rp 15.709.359.590 tahun 2010 dan Rp 15,709,359,590 in 2010 and

Rp 13.738.678.035 tahun 2009 1.551.980.287.598 1.109.656.904.949 943.793.509.769 Rp 13,738,678,035 in 2009

Jumlah 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 960.847.390.984 Total

TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi ACCEPTANCE RECEIVABLES - net of

cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of

sebesar Rp 33.707.797 tahun 2011, Rp 33,707,797 in 2011,

Rp 24.838.317 tahun 2010 dan Rp 24,838,317 in 2010 and

Rp 12.638.436 tahun 2009 10 3.337.070.042 2.681.493.581 2.093.145.120 Rp 12,638,436 in 2009

PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 11 INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

Pihak berelasi - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan Related parties - net of allowance for

nilai sebesar nihil tahun 2011, impairment losses of nil in 2011,

Rp 14.750.000 tahun 2010 dan Rp 14,750,000 in 2010 and

Rp 737.500.000 tahun 2009 33 - 1.460.250.000 737.500.000 Rp 737,500,000 in 2009

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of

kerugian penurunan nilai sebesar allowance for impairment losses of

Rp 100.000 tahun 2011, 2010 dan 2009 9.900.000 9.900.000 9.900.000 Rp 100,000 in 2011, 2010 and 2009

Jumlah 9.900.000 1.470.150.000 747.400.000 Total

PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH

AKAN DITERIMA 12 13.246.868.322 9.940.787.112 9.377.882.790 ACCRUED INTEREST RECEIVABLE

ASET TETAP - setelah dikurangi PREMISES AND EQUIPMENT - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 62.948.938.900 tahun 2011, Rp 62,948,938,900 in 2011,

Rp 68.278.083.516 tahun 2010 dan Rp 68,278,083,516 in 2010 and

Rp 63.363.126.462 tahun 2009 13 113.852.318.910 108.494.069.595 106.996.369.363 Rp 63,363,126,462 in 2009

ASET PAJAK TANGGUHAN 31 7.240.806.721 6.448.645.195 6.016.064.305 DEFERRED TAX ASSETS

ASET LAIN-LAIN - BERSIH 14 16.938.115.616 14.384.271.887 17.103.441.256 OTHER ASSETS - NET

JUMLAH ASET 2.963.148.453.513 2.661.902.011.202 2.404.036.416.361 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

31 Desember/December 31,

Lihat catatan atas laporan keuangan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial

statements which are an integral part of the financial statements.

- 3 -

Page 49: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/ 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/ DECEMBER 31, 2009

(Lanjutan) (Continued)

1 Januari 2010/

31 Desember 2009 *)/

Catatan/ January 1, 2010/

Notes 2011 2010 *) December 31, 2009 *)

Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS SEGERA 15 13.103.870.296 11.363.351.596 12.581.605.664 LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY

SIMPANAN 16 DEPOSITS

Pihak berelasi 33 999.861.911.518 891.432.497.735 789.259.221.443 Related parties

Pihak ketiga 1.420.153.998.257 1.268.109.221.739 1.137.833.854.084 Third parties

Jumlah 2.420.015.909.775 2.159.541.719.474 1.927.093.075.527 Total

SIMPANAN DARI BANK LAIN 17 3.576.571.003 7.524.541.264 7.368.922.147 DEPOSITS FROM OTHER BANKS

LIABILITAS AKSEPTASI 10 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 ACCEPTANCE PAYABLES

UTANG PAJAK 18,31 8.812.802.638 5.452.541.816 3.694.598.031 TAXES PAYABLE

BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19 6.505.030.597 5.886.899.353 6.035.543.530 ACCRUED INTEREST PAYABLE

POST-EMPLOYMENT BENEFITS

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 20 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 OBLIGATION

LIABILITAS LAIN-LAIN 21 4.019.156.908 4.395.533.668 3.039.322.137 OTHER LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 2.487.017.345.930 2.221.465.499.845 1.984.783.107.808 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

MODAL SAHAM - nilai nominal CAPITAL STOK - Rp 100 par value

Rp 100 per saham per share

Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor subscribed and paid-up - 2,310,000,000

2.310.000.000 saham 22 231.000.000.000 231.000.000.000 231.000.000.000 shares

TAMBAHAN MODAL DISETOR 24 10.989.779.766 10.989.779.766 10.989.779.766 ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

SALDO LABA RETAINED EARNINGS

Ditentukan penggunaannya 23 15.000.000.000 12.500.000.000 10.000.000.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 219.141.327.817 185.946.731.591 167.263.528.787 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 476.131.107.583 440.436.511.357 419.253.308.553 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.963.148.453.513 2.661.902.011.202 2.404.036.416.361 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

31 Desember/December 31,

Lihat catatan atas laporan keuangan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial

statements which are an integral part of the financial statements.

laporan keuangan. the financial statements.

- 4 -

Page 50: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Catatan/

2011 Notes 2010 *)

Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

Bunga 264.371.589.040 25,33 239.141.403.867 Interest earned

Beban Bunga Interest Expenses

Bunga 113.596.802.038 26,33 106.532.559.525 Interest incurred

Premi penjaminan pemerintah 4.350.699.039 3.898.223.871 Premium of government guarantee

Hadiah 900.000.000 900.000.000 Prize

Jumlah Beban Bunga 118.847.501.077 111.330.783.396 Total Interest Expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 145.524.087.963 127.810.620.471 Interest Revenues - Net

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenues

Jasa administrasi 6.937.822.152 27 6.735.799.605 Administration fees

Provisi dan komisi selain dari Fees and commissions not related

kredit - Bersih 949.102.186 982.390.689 to loans - Net

Keuntungan transaksi mata uang

asing - Bersih 948.747.467 213.831.065 Gain on foreign exchange - Net

Lain-lain 4.652.010.347 1.718.849.837 Others

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 13.487.682.152 9.650.871.196 Total Other Operating Revenues

Beban cadangan kerugian penurunan

nilai - Bersih 10.064.444.767 28 4.472.513.456 Provision for impairment losses - Net

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses

Tenaga kerja 59.747.773.873 29 54.401.728.931 Personnel expenses

Umum dan administrasi 51.348.068.402 30,33 41.298.358.104 General and administrative expenses

Jumlah Beban Operasional Lainnya 111.095.842.275 95.700.087.035 Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - Bersih (107.672.604.890) (90.521.729.295) Other Operating Expenses - Net

LABA OPERASIONAL 37.851.483.073 37.288.891.176 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES)

Pendapatan Non Operasional Non-operating revenues

Keuntungan penjualan penyertaan dalam

bentuk saham 18.525.000.000 11 - Gain on sale of investments in shares

Loss on write-off of premises and

Kerugian penghapusan aset tetap (14.932.059) 13 - equipment

Gain on sale of premises and

Keuntungan penjualan aset tetap - Bersih 434.197.525 13 298.951.266 equipment - Net

Keuntungan penjualan agunan diambil alih 24.741.631 14 - Gain on sale of foreclosed properties

Lain-lain 195.146.530 96.127.402 Others

Beban Non Operasional Non-operating expense

Denda-denda - (2.551.930) Penalties

PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 19.164.153.627 392.526.738 NON-OPERATING REVENUES - NET

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 57.015.636.700 37.681.417.914 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 14.391.040.474 31 9.568.215.110 TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL LABA KOMPREHENSIF 42.624.596.226 28.113.202.804 COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM DASAR 18,45 32 12,17 BASIC EARNINGS PER SHARE

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

Lihat catatan atas laporan keuangan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial

statements which are an integral part of the financial statements.

- 5 -

Page 51: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Tambahan modal

disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan/ Modal disetor/ Additional paid in penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/

Notes Paid-up capital capital Appropriated Unappropriated Total equity

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2010 231.000.000.000 10.989.779.766 10.000.000.000 162.620.395.174 414.610.174.940 Balance as of January 1, 2010

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment due to changing on

perubahan kebijakan akuntansi 42 - - - 4.643.133.613 4.643.133.613 accounting policy

Saldo 1 Januari 2010 setelah Balance as of January 1, 2010 after

penyesuaian sehubungan dengan adjustment due to changing on

perubahan kebijakan akuntansi 231.000.000.000 10.989.779.766 10.000.000.000 167.263.528.787 419.253.308.553 accounting policy

Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2.500.000.000 (2.500.000.000) - General reserve

Dividen tunai 23 - - - (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 28.113.202.804 28.113.202.804 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2010 231.000.000.000 10.989.779.766 12.500.000.000 185.946.731.591 440.436.511.357 Balance as of December 31, 2010

Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2.500.000.000 (2.500.000.000) - General reserve

Dividen tunai 23 - - - (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 42.624.596.226 42.624.596.226 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2011 231.000.000.000 10.989.779.766 15.000.000.000 219.141.327.817 476.131.107.583 Balance as of December 31, 2011

Saldo laba/ Retained earnings

Lihat catatan atas laporan keuangan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial

statements which are an integral part of the financial statements.

- 6 -

Page 52: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

2011 2010

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan bunga, provisi dan komisi 259.757.773.395 242.313.409.327 Interest, commissions and fees received

Pembayaran bunga, provisi dan komisi (118.229.369.833) (111.479.427.575) Interest, commissions and fees paid

Penerimaan operasional lainnya 8.069.786.089 5.226.365.011 Other operating revenues received

Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (56.729.127.775) (52.671.405.371) Personnel expenses paid

Pembayaran beban umum dan administrasi (30.754.565.105) (29.133.161.890) General and administrative expenses paid

Pembayaran beban non-operasional lainnya (9.423.286.524) (3.015.028.562) Non-operating expenses paid

Pembayaran pajak penghasilan (12.154.700.500) (8.527.607.080) Payments of corporate income tax

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Operating Cash Flows Before Changes in

Aktivitas Operasi 40.536.509.747 42.713.143.860 Operating Activities

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:

Kredit (464.171.845.736) (195.504.775.707) Loans

Aset lain-lain (4.852.694.203) (353.166.710) Other assets

Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities:

Simpanan 260.474.190.301 232.448.643.948 Deposits

Simpanan dari bank lain (3.947.970.261) 155.619.117 Deposits from other banks

Liabilitas lainnya 2.072.278.023 (933.499.204) Other liabilities

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi (169.889.532.129) 78.525.965.304 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga

jatuh tempo (250.000.000.000) (4.299.480.000.000) Placements in held-to-maturity securities

Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga

jatuh tempo 300.000.000.000 4.899.480.000.000 Withdrawals in held-to-maturity securities

Hasil penjualan aset tetap 465.125.000 307.617.660 Proceeds from sale of premises and equipment

Hasil penjualan agunan yang diambil alih 140.000.000 - Proceeds from sale of foreclosed properties

Perolehan aset tetap (10.598.722.289) (6.663.924.686) Acquisitions of premises and equipment

Hasil penjualan penyertaan dalam bentuk saham 20.000.000.000 - Proceeds from sale of investments in shares

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 60.006.402.711 593.643.692.974 Net Cash Provided by Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY

Pembayaran dividen tunai (6.930.000.000) (6.930.000.000) Cash dividends paid

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH

SETARA KAS (116.813.129.418) 665.239.658.278 EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.169.032.922.502 503.793.264.224 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.052.219.793.084 1.169.032.922.502 END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE

Kas dan Setara Kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash

Giro pada Bank Indonesia 225.962.030.860 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 18.190.358.304 28.447.140.058 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia

bank lain 671.916.572.838 905.678.418.775 and other banks

Sertifikat Bank Indonesia 99.250.649.463 - Certificate of Bank Indonesia

Jumlah Kas dan Setara Kas 1.052.219.793.080 1.169.032.922.502 Total Cash and Cash Equivalents

Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Non cash transactions:

Kenaikan dalam tagihan akseptasi (664.445.941) (600.548.342) Increase in acceptance receivables

Kenaikan dalam kewajiban akseptasi 664.445.941 600.548.342 Increase in acceptance payables

Reklasifikasi agunan yang diambil alih Reclasification of foreclosed properties to

ke aset tetap - 314.000.000 premises and equipment

Lihat catatan atas laporan keuangan yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial

statements which are an integral part of the financial statements.

- 7 -

Page 53: Bnba annual report 2011

- 8 -

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

P.T. Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan.

P.T. Bank Bumi Arta Tbk (the Bank) was established based on notarial deed No. 4 dated March 3, 1967 of Soeleman Ardjasasmita, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through his decision letter No. J.A.5/25/6 dated April 25, 1967 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 41 dated May 23, 1967, Supplement No. 87. Based on the decision letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 dated September 18, 1976, the Bank merged with PT Bank Duta Nusantara pursuant to government advice to expand its operational banking networking and improve its capital structure.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949.

Based on deed of the Extraordinary Stockholders Meeting No. 35 dated December 17, 2007 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the Bank has changed its entire articles of association to conform with the Law No. 40 year 2007 of the Republic of Indonesia regarding Limited Liability Corporation. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights through his decision letter No. AHU-00533.AH.01.02 dated January 4, 2008, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 42 dated May 23, 2008, Supplement No. 6949.

Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 15 September 2011, yang dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-31901 tanggal 5 Oktober 2011, antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

The Bank’s articles of association have been amended several times, most recently by the Extraordinary Stockholders Meeting No. 20 dated September 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This change was reported and accepted by the Minister of Law and Human Rights through his acknowledgment letter of changes of the articles of association No. AHU-AH.01.10-31901 dated October 5, 2011, which, among others, include changes to conform with Regulation No. IX.J.1 appendix of the Decision of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM – LK) No. KEP-179/BL/2008 dated May 14, 2008 regarding the Articles of Association of Companies Conducting Public Offerings and Public Companies.

Page 54: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 9 -

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang, 19 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 38 payment points yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

In accordance with article 3 of the Bank’s articles of association, the scope of its activities is to engage in banking industry in accordance with the applicable regulations. The Bank’s head office is located at Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. The Bank also has 9 branches, 19 sub-branches, 10 cash offices, and 38 payment points, all of which are located in Indonesia.

Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa.

The Bank obtained its license as a private bank and started its commercial activities based on the decision letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. D.15.6.1.2.29 dated March 28, 1967. Pursuant to the decision letter of Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR dated August 20, 1991, the Bank obtained approval to upgrade its status to become a foreign exchange bank.

Jumlah karyawan Bank sebanyak 816 dan 780 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

As of December 31, 2011 and 2010, the Bank had 816 and 780 employees, respectively.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s management as of December 31, 2011 and 2010 consists of the following:

Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris

Rachmat Mulia Suryahusada Daniel Budidharma

President Commissioner Vice President Commissioner

Komisaris R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Commisioner

2011 2010

Presiden Direktur Direktur

Wikan Aryono S. Hendrik Atmaja

Tan Hendra Jonathan

Lucia Setyastuti Windoe Hendrik Atmaja

Tan Hendra Jonathan

President Director Directors

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

All members of the Board of Commissioners and Directors have been approved by Bank Indonesia.

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 consists of the following:

2011 2010

Ketua Anggota

R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin)

Djoki Sutiono Leland G. Rompas

Sam Setyautama *)

Djoki Sutiono Leland G. Rompas

President Director Directors

*) Meninggal dunia tanggal 30 Oktober 2009 *) Passed away October 30, 2009

Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s Risk Monitoring Committee as of December 31, 2011 and 2010 consists of the following:

Ketua Anggota

Daniel Budidharma Leland G. Rompas

Nancy Effendy

Chairman Members

Page 55: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 10 -

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s Remuneration and Nomination Committee as of December 31, 2011 and 2010 consists of the following:

Ketua Anggota

Daniel Budidharma Rachmat Mulia Suryahusada

Jenny

Chairman Members

b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham.

On May 18, 2006, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through letter No. S-49/BL/2006 for the Bank’s initial public offering of 210,000,000 shares. The par value per share was Rp 100 per share and the offering price was Rp 160 per share.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, 2.310.000.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2011 and 2010, 2,310,000,000 of the Bank’s outstanding shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Bank telah mengadopsi semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 yang relevan dengan operasi bank. Penerapan standar-standar baru dan revisi serta interpretasi menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

In the current year, the Bank have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Bank accounting policies in the following areas, and affected the financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:

PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan.

This revised standard has introduced changes in the format and content of the consolidated financial statements, including revised titles of the financial statements.

Page 56: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 11 -

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Bank menyajikan semua perubahan ekuitas pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Selain itu, standar yang direvisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010 karena adanya perubahan peraturan Bank Indonesia terkait penyisihan penurunan nilai yang dijelaskan pada Catatan 3g dan 42. Selanjutnya, pengungkapan tambahan dibuat sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi dan sumber-sumber utama estimasi ketidakpastian.

As a result of adopting this revised standard, the Bank present all owner changes in equity in the statement of changes in equity. All non-owner changes in equity are presented in the statement of comprehensive income. Comparative information has been re-presented to conform with the standard. In addition, the revise standard has required the presentation of a third statement of financial position as of January 1, 2010 because of the change in Bank Indonesia’s regulation on allowance provisioning as discussed in Notes 3g and 42. Further, additional disclosures were made with respect to capital management, critical in applying accounting policies and key sources of estimation uncertainty.

PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.

This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and subsidiaries irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required. The Bank had evaluated the relationship between related parties and disclosed it according to this revised standard.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 12 (revised 2009), Financial Interest in Joint Ventures

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 15 (revised 2009), Invesments in Associates

Page 57: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 12 -

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets

PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations

PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 23 (revised 2010), Revenue

PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 48 (revised 2009), Impairement of Asstes

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

ISAK 7 (revised 2009), Consolidation : Special Purpose Entities

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers

ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

ISAK 14, Intangible Assets - Website Cost

ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment

b. Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010

b. Implementation of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006) effective January 1, 2010

Efektif 1 Januari 20010, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

a. Starting January 1, 2010, the Bank adopted the following revised PSAK’s which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:

b.

PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

c. PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures

d.

PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

e. PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements

f. Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.

g. The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.

h. PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.

i. PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Bank measures the impairment loss on financial assets depending on the classification of the financial instrument.

j.

Page 58: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 13 -

Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif, dan penerapan pedoman tambahan Buletin Teknis No. 4, mengenai Transisi Pedoman Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) adalah sebagai berikut:

k. The Bank applied PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006) prospectively, and applied the following additional guidance of Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006):

i. Suku bunga efektif l. i. Effective interest rate

Suku bunga efektif instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2010 dengan saldo terhutang pada tanggal 1 Januari 2010 dihitung dengan mengacu pada arus kas masa depan yang akan dihasilkan pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan.

m. The effective interest rate for financial instruments measured at amortized cost that were acquired prior to January 1, 2010 with outstanding balances as of January 1, 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time PSAK 55 (revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.

Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank tidak mempunyai pendapatan provisi yang belum diamortisasi.

n. On January 1, 2010, the Bank did not have unamortized fees.

ii. Penghentian pengakuan ii. Derecognition

Instrumen keuangan yang telah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dinilai kembali berdasarkan kriteria penghentian pengakuan PSAK 55 (revisi 2006).

Financial instruments that have been derecognized prior to January 1, 2010 are not reassessed based on the derecognition criteria of PSAK 55 (revised 2006).

iii. Penurunan nilai instrumen keuangan iii. Impairment of financial instruments

Sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menilai instrumen keuangan untuk penurunan nilai dengan mempertimbangkan kondisi yang ada pada tanggal tersebut. Buletin Teknis No. 4, selanjutnya menetapkan bahwa perbedaan antara penurunan nilai yang diakui berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) dan penurunan nilai yang diakui berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebelumnya, diakui langsung ke saldo laba pada tanggal penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006).

In accordance with Technical Bulletin No. 4, at January 1, 2010, the Bank assessed its financial instruments for impairment by considering the conditions that exist on that date. Technical Bulletin No. 4, provided further, that the difference between the impairment recognized based on PSAK 55 (revised 2006) and the impairment recognized based on the previous generally accepted accounting principles are recognized directly to retained earnings at the date of the initial adoption of PSAK 55 (revised 2006).

Manajemen menentukan bahwa perbedaan tersebut dalam penurunan aset keuangan tidak material terhadap laporan keuangan Bank.

Management determined that such difference in the impairment of financial assets is not material to the Bank’s financial statements.

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menerapkan ketentuan transisi untuk memperkirakan penurunan nilai pinjaman kolektif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 3q).

In accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, the Bank applied the transitional provisions for estimating collective loan impairment based on Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Ratings for Commercial Banks (Note 3q).

Page 59: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 14 -

c. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi

belum diterapkan c. Standards and Interpretations in issue not yet

adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012

i. Effective for Periods Beginning on or after January 1, 2012

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 13 (revised 2011), Investment Property

PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment

PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits

PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs

PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casualty Insurance Contract

PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 30 (revised 2011), Lease

PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining

PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts

PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa

PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract

PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

PSAK 45 (revised 2010), Financial Reporting for Non-Profit Organization

PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation

PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments

PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement

PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 56 (revised 2010), Earnings per Share

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 62, Insurance Contract

PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 16, Service Concession Arrangements

Page 60: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 15 -

ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan

ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures

ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 23, Operating Leases – Incentives

ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease

ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 25, Land Rights

ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

ISAK 26, Reassesment of Embedded Derivatives

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau

setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for the Constructions of Real Estate and PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Penyajian Laporan Keuangan b. Financial Statement Presentation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), sementara laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Page 61: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 16 -

Untuk tujuan penyajian arus kas, laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, the statements of cash flows are prepared using the direct method with classification of cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia with maturities of three months or less from the date of placement that are not restricted.

c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

c. Foreign Currency Transactions and Balances

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

The Bank’s books of accounts are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak bereleasi terdiri atas: Related parties consist of the following: a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity if

any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

Page 62: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 17 -

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract which terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

The Bank’ financial assets are classified as follows:

Klasifikasi/ Classification

Kas Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Cash

Loans and receivables

Giro pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Demand deposits with Bank

Loans and receivables Indonesia

Giro pada bank lain Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Demand deposits with other

Loans and receivables banks

Penempatan pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Placemens with Bank Indonesia

dan bank lain Loans and receivables and other banks

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dimiliki hingga jatuh tempo/ Securities held-to-maturity

Held-to-maturity

Aset keuangan Financial assets

Page 63: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 18 -

Klasifikasi/ Classification

Kredit yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans

Loans and receivables

Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Acceptance receivables

Loans and receivables

Penyertaan dalam bentuk saham Tersedia untuk dijual - sebesar biaya Investment in shares of stock

perolehan/ Available-for-sale

Pendapatan bunga yang masih akan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Accrued interest receivable

diterima Loans and receivables

Aset keuangan Financial assets

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui berdasarkan metode pengembalian efektif.

Financial assets classified as held-to-maturity investments are investments that have fixed or determinable payments and fixed maturity dates, that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity. Held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment with revenue recognized on an effective yield basis.

Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-for-sale (AFS).

Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan.

Unlisted shares held by the Bank that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value. If a stock has no quotation in an active market or its fair value can not be measured reliably, then the investment in measured at cost.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual, direklasifikasi ke laporan laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and accumulated in AFS investment revaluation with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in statements of comprehensive income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.

Page 64: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 19 -

Dividen atas instrument ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Bank right to receive the devidends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Page 65: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 20 -

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; atau significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kredit dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual adalah, di samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu Bank dalam penerimaan pembayaran, peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta perubahan diamati dalam kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berhubungan dengan piutang yang tak tertagih.

For loans and receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Bank's past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Metode penurunan pinjaman tertagih Bank dijelaskan pada Catatan 2b.

The collective loan impairment method of the Bank is discussed in Note 2b.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Mulai 1 Januari 2012, di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment starting January 1, 2012, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.

Page 66: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 21 -

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan entitas anak harus menghitung:

In conducting collective assessment, the Bank must calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.

Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).

Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.

Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.

Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.

Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.

Page 67: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 22 -

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi kelaporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of comprehensive income in the period.

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of comprehensive income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.

Financial assets that are not assessed individually are evaluated collectively.

Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk tahun 2011 Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for 2011, the Bank applied the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Page 68: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 23 -

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas f. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi.

The Bank’s financial liabilities are classified as financial liabilities at amortized cost.

Klasifikasi/ Classification

Liabilitas segera Liabilitas keuangan yang diukur pada Liabilities payable immediately biaya perolehan diamortisasi/

Liabilities measured at amortized cost

Simpanan Liabilitas keuangan yang diukur pada Deposits biaya perolehan diamortisasi/

Liabilities measured at amortized cost

Simpanan dari bank lain Liabilitas keuangan yang diukur pada Deposits from other banks biaya perolehan diamortisasi/

Liabilities measured at amortized cost

Liabilitas akseptasi Liabilitas keuangan yang diukur pada Acceptance payables biaya perolehan diamortisasi/

Liabilities measured at amortized cost

Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan yang diukur pada Accrued interest payable biaya perolehan diamortisasi/

Liabilities measured at amortized cost

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

The financial liabilities are initially measured at fair value net of transaction costs that are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term would be immaterial.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.

Page 69: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 24 -

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Bank derecognises financial liabilities, when and only when, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expire.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan g. Fair Value of Financial Instrument

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. Rincian asumsi yang digunakan disediakan pada Catatan 38.

In case is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the usage of a recent market transaction performed fairly by those who are willing to and understand, and if there is available, the usage of discounted cash flow analysis and the usage of the recent fair value of other instrument which is substantially similar. Details of the assumptions used are provided in Note 38.

h. Reklasifikasi Aset Keuangan h. Reclassifications of Financial Assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Ketika aset keuangan yang dijual atau dihapuskan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from available-for-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity. When the financial asset is sold or disposed of, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is recognized in the statements of comprehensive income.

Page 70: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 25 -

i. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank:

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position, when and only when, the Bank:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis or realize its asset and settle its liability simultaneously.

j. Penggunaan Estimasi j. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangansesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

k. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain k. Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables and are measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

l. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

l. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan penempatan pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables and are measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

m. Efek-efek m. Securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi yang seperti dijelaskan pada Catatan 3e.

Marketable securities consists of securities traded in the money market such as Certificates of Bank Indonesia (SBI). Certificates of Bank Indonesia are classified as held-to-maturity investments and measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

n. Kredit n. Loans

Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

Loans are classified as loans and receivables and measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

Page 71: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 26 -

o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi o. Acceptance Receivables and Payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diuraikan dalam Catatan 3e.

Acceptance receivables are classified as loans and receivables and measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f.

Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortized cost and measured in accordance with the accounting policies described in Note 3f.

p. Penyertaan dalam Bentuk Saham p. Investments in Shares of Stock

Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3e.

Investment in shares of stock with ownership interest of less than 20% is classified as AFS and measured in accordance with the accounting policies described in Note 3e.

q. Kerugian Penurunan Nilai/Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

q. Impairment Losses/Allowance for Impairment Losses and Estimated Losses on Commitments and Contingencies

Pada setiap tanggal pelaporan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

The Bank at each reporting date, evaluates whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets are impaired, as describe in Note 3e.

Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) untuk tahun 2010, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2b).

As allowed under the Circular letter of Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), for 2010 the Bank applied the transition rule for collective impairment based on the Bank Indonesia regulation concerning Asset Quality Ratings for Commercial Banks (Note 2b).

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.

In accordance with Bank Indonesia Letter No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.

Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya. Dampak perubahan tersebut ini disajikan pada Catatan 42.

The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years. The effect of these changes is presented in Note 42.

Page 72: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 27 -

Pada tahun 2011, sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif dan transaksi rekening administratif, sehingga Bank melakukan penyesuaian cadangan kerugian penurunan nilai yang dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010 sebesar Rp 4.643.133.613 (Catatan 42).

In 2011, related to the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 23, 2011, Bank is not required to determine impairment losses on its non-earning assets (including foreclosed collateral, abandoned property, inter-office accounts, and suspense accounts). Impairment loss adjustment charge to the January 1, 2010 retained earning as amounted to Rp 4,643,133,613 (Note 42).

r. Aset Tetap r. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Premises and equipment held for use in service or for administrative purposes are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut:

Premises and equipment, except land and buildings, are depreciated using the double declining balance method based on their estimated useful lives. Buildings are depreciated using the straight-line method based on a useful life of 20 years. The depreciation of premises and equipment is based on the following estimated useful lives:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings Instalasi 4 – 8 Installations Perlengkapan dan peralatan kantor 4 – 8 Office furniture and equipment Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation methods are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Land is stated at cost and is not depreciated. Unused assets (abandoned assets) are stated at the lower of the total carrying amount or net realized value.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment losses are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Page 73: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 28 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.

s. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan s. Impairment of Non-Financial Assets

Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.

t. Agunan yang Diambil Alih t. Foreclosed Properties

Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalam perkiraan “Aset Lain-lain”.

Land and other assets pledged as collateral and foreclosed by the Bank are presented in the “Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank.

Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivables over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses. If the net realizable value is higher than the loan receivables, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivables and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

The difference between the values of the foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.

The maintenance cost of foreclosed properties is charged to operations as incurred.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Provision for losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.

Page 74: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 29 -

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The carrying amount of the property is written down to recognize a permanent decline in the value of properties, which is charged to current operations.

u. Simpanan u. Deposits

Simpanan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f.

Deposits are classified as financial liabilities at amortized cost and measured in accordance with the accounting policy described in Note 3f.

v. Simpanan dari Bank Lain v. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan pada Catatan 3e dan 3f.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized cost and measured in accordance with the accounting policy, described in Notes 3e and 3f.

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

w. Recognition of Interest Revenues and Expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 3e dan 3f.

Interest income and expenses are recognized using the effective interest method as described in Notes 3e and 3f.

Untuk tujuan penerapan metode suku bunga efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang) pada tanggal 1 Januari 2010 atau pada tanggal pembukaan sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan.

For purposes of applying the effective interest method for interest income recognition, when calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all the contractual terms of the financial instrument (excluding future credit losses) at January 1, 2010 or the origination date up to the maturity of the financial instruments.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

x. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees

Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Fees and commissions income with significant amount directly related to lending activities recognized using the effective interest method.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Commissions and fees that are not related to credit activities and periods of time are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.

y. Pajak Penghasilan y. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Page 75: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 30 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

z. Imbalan Pasca Kerja z. Post-Employment Benefits Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Bank provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this benefit plan.

Page 76: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 31 -

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Bank’s defined benefits obligation are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

aa. Laba per Saham aa. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.

ab. Informasi Segmen ab. Segment Information

PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular di-review oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Bank mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

PSAK 5 (revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Bank that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Bank to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

Page 77: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 32 -

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c) for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada pengelompokkan geografis cabang.

Information reported to the Bank’s chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the geographical clustering of branches.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Provision for losses on impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

At each reporting date of the consolidated statement of financial position, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.

Page 78: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 33 -

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan

yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

a. Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan

yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.

The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.

Page 79: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 34 -

Manfaat Karyawan Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.

Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits liability.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and Equipment Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. The carrying amounts of premises and equipment are

disclosed in Note 13.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Persentase/ Persentase/ Persentase/

Jumlah/ Total Percentage Jumlah/ Total Percentage Jumlah/ Total Percentage

Rp % Rp % Rp %

Rupiah 221.881.655.860 12,01 188.111.734.089 10,94 99.926.322.710 8,04 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 4.080.375.000 9,26 901.000.000 2,22 939.500.000 1,41 U.S. Dollar

Jumlah 225.962.030.860 189.012.734.089 100.865.822.710 Total

2011 January 1, 2010/December 31, 20092010

31 Desember/December 31, 1 Januari 2010/31 Desember 2009/

Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya (Catatan 38).

The fair value of demand deposits with Bank Indonesia is its carrying amount (Note 38).

Page 80: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 35 -

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 and its amendment Bank Indonesia Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The Minimum Statutory Reserves consists of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 2.5% which is effective from November 1, 2010, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves which is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and LDR target by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which become effective from March 1, 2011. GWM in the United States Dollar is set at 8% which is effective from June 1, 2011, 5% which is effective from March 1, 2011 until May 31, 2011 and 1% which is effective from November 1, 2010 until February 28, 2011.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, GWM dalam Rupiah untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, the minimum statutory reserve for Rupiah in 2009 is 7.5%, which consists of primary statutory reserve of 5% which is effective from October 24, 2008 and secondary statutory reserve of 2.5% which is effective from October 24, 2009, while the minimum statutory reserves in U.S. Dollar is set at 1% which is effective from October 24, 2008.

Berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia menyediakan pendapatan bunga sebesar 2,5% per tahun ketika primer cadangan kewajiban dalam rupiah telah terpenuhi.

Based on PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia provides interest income at 2.5% per year when primary reserves obligations in Rupiah is fulfilled.

Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Bank’s statutory reserve as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

% % %

Rupiah Rupiah

GWM Utama 9,51 8,44 5,54 Primary reserve

GWM Sekunder 7,93 9,81 44,92 Secondary reserve

Mata uang asing 9,26 2,22 1,41 Foreign currency

31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Bank has complied with the minimum deposit balances required under the Bank Indonesia regulation.

Page 81: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 36 -

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp RpRupiah Rupiah

Bank Danamon 5.821.299.086 19.202.492.240 10.977.404.045 Bank DanamonBank Central Asia 7.247.189.291 2.586.808.691 2.072.422.928 Bank Central Asia Lain-lain 4.740.177 5.003.318 13.168.658 Others

Jumlah 13.073.228.554 21.794.304.249 13.062.995.631 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (130.732.286) (217.943.042) (130.629.955) losses

Jumlah 12.942.496.268 21.576.361.207 12.932.365.676 Total

Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

New York 823.573.369 3.273.505.361 4.566.431.388 New York Bank Central Asia, Jakarta 353.615.725 301.002.206 280.704.186 Bank Central Asia, Jakarta Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Hongkong 271.480.950 269.759.400 469.750.000 Hongkong Bank Mandiri, Jakarta 251.427.176 132.298.785 23.702.908.842 Bank Mandiri, Jakarta OCBC, Singapore 69.415.158 110.350.786 130.179.563 OCBC, Singapore Bank of China, Jakarta 101.613.307 94.843.675 154.215.637 Bank of China, Jakarta Wachovia Bank, New York - - 4.701.112.659 Wachovia Bank, New YorkYen Jepang Japanese Yen Sumitomo Bank, Tokyo 82.617.558 133.234.576 59.213.995 Sumitomo Bank, Tokyo UFJ Bank Limited, Tokyo 1.509.667.313 36.916.741 118.168.735 UFJ Bank Limited, Tokyo Standard Chartered Bank, Tokyo - - 33.207.254 Standard Chartered Bank, TokyoDolar Singapura Singapore Dollar OCBC, Singapura 299.874.266 350.385.912 21.086.055 OCBC, Singapore Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Singapura 53.323.175 30.562.902 62.230.297 SingaporeDolar Australia Australian Dollar Commonwealth Bank, Sydney 47.308.227 122.372.579 133.257.981 Commonwealth Bank, Sydney Westpack Bank, Sydney 90.328.679 108.026.286 56.626.113 Westpack Bank, SydneyPoundsterling Inggris Great Britain Poundsterling Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

London 596.057.159 1.025.813.215 1.541.311.728 LondonEuro Euro Capitalia S.P.A, Roma 305.777.260 310.711.912 96.096.406 Capitalia S.P.A, Roma Commerz Bank AG, Frankfurt 128.661.920 84.389.965 354.164.473 Commerz Bank AG, Frankfurt Indover, Amsterdam 24.783.981 25.425.500 79.584.934 Indover, AmsterdamDolar Hongkong Hongkong Dollar OCBC, Hongkong 20.234.551 71.656.099 4.979.825 OCBC, Hongkong Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Hongkong 26.736.722 36.651.419 6.434.328 HongkongFranc Swiss Swiss Franc UBS AG, Zurich 60.633.255 134.928.490 170.481.946 UBS AG, Zurich

Jumlah 5.117.129.751 6.652.835.809 36.742.146.345 Total

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai (75.707.402) (91.699.823) (446.210.630) losses

Jumlah 5.041.422.349 6.561.135.986 36.295.935.715 Total

Jumlah Giro pada Bank Lain - Total Demand Deposits with OtherBersih 17.983.918.617 28.137.497.193 49.228.301.391 Banks - Net

Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum: Rupiah 1,42% 1,37% 1,52% RupiahMata uang asing Foreign currency

Dolar Amerika Serikat 0,03% 0,36% 0,37% U.S. Dollar Lain-lain - 0,04% 0,04% Others

31 Desember/December 31,

Page 82: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 37 -

Nilai wajar dari giro pada bank lain dengan suku bunga variabel adalah nilai tercatatnya (Catatan 38).

The fair value of demand deposits with other banks which carry variable interest rates is its carrying value (Note 38).

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada Bank Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008. Pada tanggal 15 Maret 2010 Bank Indover mengembalikan dana ke Bank sebesar EUR 2.762,05 atau Rp 34.721.731.

All demand deposits with other banks as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were made with third parties and classified as current, except the deposits with Bank Indover which is classified as loss since 2008. On March 15, 2010, Indover Bank refunded the Bank’s deposits amounting to EUR 2,762.05 or equivalent to Rp 34,721,731.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks are as follows:

Mata uang Mata uang

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currency Total Rupiah currency Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 217.943.042 91.699.823 309.642.865 130.629.955 446.210.630 576.840.585 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) Provision (reversal of

tahun berjalan (87.210.756) (18.958.858) (106.169.614) 87.313.087 (338.138.507) (250.825.420) provision) during the year

Selisih kurs penjabaran - 2.966.437 2.966.437 - (16.372.300) (16.372.300) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 130.732.286 75.707.402 206.439.688 217.943.042 91.699.823 309.642.865 Balance at end of year

2011 2010

31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2011, there were no demand deposits from other banks that are pledged as collateral by the Bank.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover impairment losses that might arise from uncollectible demand deposits with other banks.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 35.

Information with respect to maturities are disclosed in Note 35.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 38).

The fair value of placements with Bank Indonesia and with other banks is its carrying value (Note 38).

Page 83: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 38 -

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks, by type of placements, are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

BI Fasilitas Simpanan termasuk BI Intervention - including

bunga sebesar Rp 71.535.674 interest of Rp 71,535,674

tahun 2011, Rp 155.761.942 in 2011, Rp 155,761,942

tahun 2010 dan Rp 199.310.042 in 2010 and Rp 199,310,042

tahun 2009 572.428.464.326 509.844.238.057 304.300.689.958 in 2009

BI Penempatan Berjangka - termasuk BI Term Deposit - including

bunga sebesar Rp 2.189.971.818 interest of Rp 2,189,971,818

tahun 2011, Rp 4.165.819.282 in 2011, Rp 4,165,819,282

tahun 2010 dan nihil in 2010 and nihil

tahun 2009 197.810.028.182 395.834.180.718 - in 2009

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Call money Call money

Wachovia Bank, New Jersey, Wachovia Bank, New Jersey,

USA - - 850.629.031 USA

770.238.492.508 905.678.418.775 305.151.318.989

Cadangan kerugian penurunan nilai - - (8.506.290) Allowance for impairment losses

Jumlah Penempatan pada Bank Total Placement with Bank

Indonesia dan Bank Lain - Bersih 770.238.492.508 905.678.418.775 305.142.812.699 Indonesia and Other Banks - Net

31 Desember/December 31,

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.

Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are made with third parties and classified as current.

Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:

The terms and average annual interest rates are as follows:

Tingkat bunga Tingkat bunga Tingkat bunga

rata-rata per tahun/ rata-rata per tahun/ rata-rata per tahun/

Jangka waktu/ Average interest Jangka waktu/ Average interest Jangka waktu/ Average interest

Terms rates per annum Terms rates per annum Terms rates per annum

Fasilitas Simpanan 1 - 7 hari/days 5,27% Deposit Facility

Penempatan Berjangka >3 <6 bln/months 6,21% Term Deposit

BI Intervensi 1 - 7 hari/days 5,81% 1 - 7 hari/days 6,90% BI Intervention

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

2011 2010

31 Desember/December 31,

December 31, 2009

January 1, 2010/

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dikelompokkan sampai dengan 1 bulan (Catatan 35).

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, placements with Bank Indonesia and other banks have remaining term from reporting date to maturity dates of up to 1 month (Note 35).

Page 84: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 39 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on placements with other banks are as follows:

2010

Rp

Saldo awal tahun 8.506.290 Balance at beginning of year

Pemulihan tahun berjalan Reversal of provision during the year

Selisih kurs penjabaran (8.506.290) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun - Balance at end of year

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2011, there were no demand deposits from Bank Indonesia that are pledged as collateral by the Bank.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover losses that might arise from uncollectible placements with other banks.

8. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO 8. SECURITIES HELD-TO-MATURITY

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Sertifikat Bank Indonesia 150.000.000.000 200.000.000.000 800.000.000.000 Certificates of Bank Indonesia

Pendapatan bunga diterima

di muka yang belum

diamortisasi (2.415.348.128) (4.580.050.023) (2.353.194.806) Unamortized interest

Jumlah Efek-efek - Bersih 147.584.651.872 195.419.949.977 797.646.805.194 Total Securities - Net

Tingkat bunga rata-rata

per tahun 6,18% 6,46% 7,40% Average interest rates per annum

Jangka waktu 273 hari/days 182 hari/days 28 hari/days Terms

31 Desember/December 31,

Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan 6 bulan dan efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan 6 bulan (Catatan 35).

Securities as of December 31, 2011 have remaining maturities of more than 1 month up to 9 months and securities as of December 31, 2010 and 2009 have remaining maturities of more than 1 month up to 6 months (Note 35).

Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah pada nilai tercatat karena jatuh tempo dalam jangka pendek (Catatan 38).

The fair value of securities held-to-maturity is its carrying value because of its short-term maturity (Note 38).

Page 85: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 40 -

9. KREDIT 9. LOANS

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and receivables.

Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai wajar dari kredit adalah sebesar Rp 1.609.854.098.430 (Catatan 38).

The estimated fair value of loans are determined by discounting estimated future cash flows using current interest rates. As of December 31, 2011, the fair value of loans amounted to Rp 1,609,854,098,430 (Note 38).

Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33.

Loans to related parties were described in Note 33.

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:

a. By Type of Loans, Currencies and Loan Quality:

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Modal Kerja 987.580.396.927 4.116.231.503 419.259.984 516.736.638 16.060.529.488 1.008.693.154.540 Working capital

Konsumen 410.682.158.773 5.031.429.581 56.007.571 73.205.690 416.157.633 416.258.959.248 Consumer

Investasi 160.583.698.772 674.548.132 - - - 161.258.246.904 Investment

Karyawan 378.441.949 - - - - 378.441.949 Employee loans

Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 Total

Dolar Amerika

Serikat U.S. Dollar

Modal Kerja 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Working capital

Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Total Loans - Net

2011

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Modal Kerja 770.022.529.289 2.062.370.426 3.075.243.385 - 22.287.989.880 797.448.132.980 Working capital

Konsumen 259.836.783.801 3.049.714.613 343.492.034 105.981.639 559.539.496 263.895.511.583 Consumer

Investasi 69.286.504.179 - - - - 69.286.504.179 Investment

Karyawan 533.418.056 - - - - 533.418.056 Employee loans

Jumlah 1.099.679.235.325 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.131.163.566.798 Total

Dolar Amerika

Serikat U.S. Dollar

Modal Kerja 38.980.545.586 - - - - 38.980.545.586 Working capital

Jumlah 1.138.659.780.911 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.170.144.112.384 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (10.712.378.616) (156.748.125) (27.836.317) (52.990.820) (4.854.794.288) (15.804.748.166) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 1.127.947.402.295 4.955.336.914 3.390.899.102 52.990.819 17.992.735.088 1.154.339.364.218 Total Loans - Net

2010

Page 86: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 41 -

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Modal Kerja 649.824.859.388 1.725.236.136 290.014.024 852.332.235 18.995.033.423 671.687.475.206 Working capital

Konsumen 215.463.357.626 2.926.184.072 117.780.000 58.800.000 629.116.685 219.195.238.383 Consumer

Investasi 48.283.038.535 - - - - 48.283.038.535 Investment

Karyawan 434.179.137 - - - - 434.179.137 Employee loans

Jumlah 914.005.434.686 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 939.599.931.261 Total

Dolar Amerika

Serikat U.S. Dollar

Modal Kerja 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Working capital

Jumlah 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Total

Jumlah 949.044.840.101 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 974.639.336.676 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (9.320.520.675) (146.625.727) (22.285.858) (251.628.030) (4.050.885.402) (13.791.945.692) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 939.724.319.426 4.504.794.481 385.508.166 659.504.205 15.573.264.706 960.847.390.984 Total Loans - Net

2009

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi: b. By Economic Sector:

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Perdagangan 613.047.919.295 4.000.425.877 419.259.984 92.755.794 6.059.728.916 623.620.089.866 Trading

Industri 195.659.508.610 693.363.819 - 423.980.844 7.152.124.671 203.928.977.944 Industry

Konstruksi 15.332.798.217 - - - - 15.332.798.217 Construction

Transportasi 38.231.910.756 - - - 30.545.576 38.262.456.332 Transportation

Pertanian 979.554.893 - - - 1.245.611.754 2.225.166.647 Agriculture

Lain-lain 695.973.004.650 5.128.419.520 56.007.571 73.205.690 1.988.676.204 703.219.313.635 Others

Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 Total

Dolar Amerika serikat U.S. Dollar

Perdagangan 42.617.545.510 - - - - 42.617.545.510 Trading

Industri 5.109.609.969 - - - - 5.109.609.969 Industry

Jumlah 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Total

Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Total Loans - Net

2011

Page 87: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 42 -

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Perdagangan 516.630.513.348 983.338.198 3.075.243.385 - 10.023.209.098 530.712.304.029 Trading

Industri 87.802.801.496 585.184.216 - - 8.622.945.361 97.010.931.073 Industry

Konstruksi 9.590.781.683 - - - - 9.590.781.683 Construction

Transportasi 9.899.227.636 303.077.109 - - - 10.202.304.745 Transportation

Pertanian 1.406.428.302 35.945.408 - - - 1.442.373.710 Agriculture

Lain-lain 474.349.482.860 3.204.540.108 343.492.034 105.981.639 4.201.374.917 482.204.871.558 Others

Jumlah 1.099.679.235.325 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.131.163.566.798 Total

Dolar Amerika

Serikat U.S. Dollar

Perdagangan 34.501.755.281 - - - - 34.501.755.281 Trading

Industri 4.478.790.305 - - - - 4.478.790.305 Industry

Jumlah 38.980.545.586 - - - - 38.980.545.586 Total

Jumlah 1.138.659.780.911 5.112.085.039 3.418.735.419 105.981.639 22.847.529.376 1.170.144.112.384 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (10.712.378.616) (156.748.125) (27.836.317) (52.990.820) (4.854.794.288) (15.804.748.166) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 1.127.947.402.295 4.955.336.914 3.390.899.102 52.990.819 17.992.735.088 1.154.339.364.218 Total Loans - Net

2010

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Perdagangan 416.405.596.969 1.499.956.103 30.792.388 820.006.057 5.013.168.875 423.769.520.392 Trading

Industri 78.558.723.194 89.517.900 - - 9.619.772.443 88.268.013.537 Industry

Konstruksi 10.389.695.028 - - - 1.577.414.227 11.967.109.255 Construction

Transportasi 4.385.249.705 97.463.770 - - 441.170.833 4.923.884.308 Transportation

Pertanian 1.260.812.980 - - - - 1.260.812.980 Agriculture

Lain-lain 403.005.356.810 2.964.482.435 377.001.636 91.126.178 2.972.623.730 409.410.590.789 Others

Jumlah 914.005.434.686 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 939.599.931.261 Total

Dolar Amerika

Serikat U.S. Dollar

Perdagangan 29.656.899.242 - - - - 29.656.899.242 Trading

Industri 5.382.506.173 - - - - 5.382.506.173 Industry

Jumlah 35.039.405.415 - - - - 35.039.405.415 Total

Jumlah 949.044.840.101 4.651.420.208 407.794.024 911.132.235 19.624.150.108 974.639.336.676 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (9.320.520.675) (146.625.727) (22.285.858) (251.628.030) (4.050.885.402) (13.791.945.692) impairment losses

Jumlah Kredit -

Bersih 939.724.319.426 4.504.794.481 385.508.166 659.504.205 15.573.264.706 960.847.390.984 Total Loans - Net

2009

Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun.

Loans in the other economic sectors mostly represent consumer loans for pensions.

Page 88: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 43 -

c. Jangka Waktu c. By Maturity

1. Berdasarkan periode perjanjian kredit:

1. Based on the terms of the loan agreements:

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 762.449.285.366 47.727.155.479 810.176.440.845 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 51.534.863.680 - 51.534.863.680 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 482.267.874.574 - 482.267.874.574 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 290.336.779.021 - 290.336.779.021 More than 5 years

Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net

2011

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 604.575.619.249 38.980.545.586 643.556.164.835 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 43.346.697.795 - 43.346.697.795 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 378.862.019.920 - 378.862.019.920 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 104.379.229.834 - 104.379.229.834 More than 5 years

Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net

2010

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 493.874.478.671 35.039.405.415 528.913.884.086 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 38.171.900.655 - 38.171.900.655 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 331.366.973.181 - 331.366.973.181 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 76.186.578.754 - 76.186.578.754 More than 5 years

Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net

2009

Page 89: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 44 -

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

2. Based on remaining term from reporting date

until maturity dates:

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 781.272.330.169 47.727.155.479 828.999.485.648 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 72.037.025.883 - 72.037.025.883 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 453.358.486.129 - 453.358.486.129 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 279.920.960.460 - 279.920.960.460 More than 5 years

Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net

2011

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 619.839.600.705 38.980.545.586 658.820.146.291 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 60.202.970.523 - 60.202.970.523 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 362.559.422.309 - 362.559.422.309 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 88.561.573.261 - 88.561.573.261 More than 5 years

Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net

2010

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama

dengan 1 tahun 508.047.036.695 35.039.405.415 543.086.442.110 1 year or less

Lebih dari 1 - 2 tahun 57.555.342.005 - 57.555.342.005 More than 1 - 2 years

Lebih dari 2 - 5 tahun 304.135.795.287 - 304.135.795.287 More than 2 - 5 years

Lebih dari 5 tahun 69.861.757.274 - 69.861.757.274 More than 5 years

Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net

2009

Page 90: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 45 -

d. Berdasarkan Pihak: d. By Parties:

2011 2010 2009

Rp Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 58.066.672.546 44.777.847.845 17.107.148.872 Rupiah

Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (192.861.714) (95.388.576) (53.267.657) losses

Jumlah - bersih 57.873.810.832 44.682.459.269 17.053.881.215 Total - net

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 1.528.522.130.095 1.086.385.718.953 922.492.782.389 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 47.727.155.479 38.980.545.586 35.039.405.415 U.S. Dollar

Jumlah 1.576.249.285.574 1.125.366.264.539 957.532.187.804 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (24.268.997.976) (15.709.359.590) (13.738.678.035) losses

Jumlah - bersih 1.551.980.287.598 1.109.656.904.949 943.793.509.769 Total - net

Jumlah Kredit - Bersih 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 960.847.390.984 Total Loans - Net

31 Desember/December 31,

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun: e. Average interest rates per annum:

2011 2010 2009

Rupiah Rupiah

Kredit yang diberikan 9,63% 13,25% 14,12% Loans

Pensiun 22,88% 23,82% 23,49% Pensions loans

Dolar Amerika Serikat 7,09% 7,01% 7,16% U.S. Dollar

f. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan

hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh Bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit.

f. The loans are secured by collaterals that are legalized by deed of encumbrance, other guarantees or assets that are generally accepted by Banks, such as time deposits, gold, vehicles, land and buildings. Management believes that collateral received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.

g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening

koran dan fasilitas cerukan. g. Working capital loans consist of demand loans and

overdraft facilities.

h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit pensiunan, dan kredit perorangan lainnya.

h. Consumer loans consist of housing, vehicles, pension, and other personal loans.

Page 91: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 46 -

i. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank

merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar 9,16%, 8,42% dan 10,16% pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

i. Loans given to the Bank’s employees are intended for the acquisition of vehicles, houses and other necessities, with maturity periods ranging from 1 to 10 years, payments of which are deducted from monthly salaries. Employees’ loans are charged with average interest rates of 9.16%, 8.42% and 10.16% per annum in 2011, 2010 and 2009, respectively.

j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:

j. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the balance of loans, classified in accordance with Bank Indonesia regulations, is as follows:

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Lancar 1.559.224.696.421 47.727.155.479 1.606.951.851.900 Current

Dalam perhatian khusus 9.822.209.216 - 9.822.209.216 Special mention

Kurang lancar 475.267.555 - 475.267.555 Substandard

Diragukan 589.942.328 - 589.942.328 Doubtful

Macet 16.476.687.121 - 16.476.687.121 Loss

Jumlah kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430 Total Loans - Net

2011

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Lancar 1.099.679.235.325 38.980.545.586 1.138.659.780.911 Current

Dalam perhatian khusus 5.112.085.039 - 5.112.085.039 Special mention

Kurang lancar 3.418.735.419 - 3.418.735.419 Substandard

Diragukan 105.981.639 - 105.981.639 Doubtful

Macet 22.847.529.376 - 22.847.529.376 Loss

Jumlah kredit 1.131.163.566.798 38.980.545.586 1.170.144.112.384 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (15.414.942.679) (389.805.487) (15.804.748.166) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 1.115.748.624.119 38.590.740.099 1.154.339.364.218 Total Loans - Net

2010

Page 92: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 47 -

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Lancar 914.005.434.686 35.039.405.415 949.044.840.101 Current

Dalam perhatian khusus 4.651.420.208 - 4.651.420.208 Special mention

Kurang lancar 407.794.024 - 407.794.024 Substandard

Diragukan 911.132.235 - 911.132.235 Doubtful

Macet 19.624.150.108 - 19.624.150.108 Loss

Jumlah kredit 939.599.931.261 35.039.405.415 974.639.336.676 Total loans

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (13.441.551.369) (350.394.323) (13.791.945.692) impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 926.158.379.892 34.689.011.092 960.847.390.984 Total Loans - Net

2009

k. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 30.792.388 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.618.858.

k. As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has no restructured loans. As of December 31, 2009, the Bank has restructured loans Rp 30,792,388 with allowance for impairment losses Rp 4,618,858.

l. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.

l. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, there are no loans that exceeded the legal lending limit as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.

m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang

lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

m. Non-performing loans (classified as substandard, doubtful and loss) by economic sector are as follows:

Kredit Minimum Kredit Minimum Kredit Minimum

bermasalah/ penyisihan/ bermasalah/ penyisihan/ bermasalah/ penyisihan/

Non-performing Minimum Non-performing Minimum Non-performing Minimum

loans allowance loans allowance loans allowance

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Perdagangan 6.571.744.694 (2.123.610.860) 13.098.452.483 (706.038.578) 9.619.772.443 (3.231.714.491) Trading

Industri 7.576.105.515 (5.826.674.577) 8.622.945.361 (3.636.849.939) 5.863.967.320 (489.606.028) Industry

Konstruksi - - - - 1.577.414.227 - Construction

Transportasi 30.545.576 (2.068.969) - - 441.170.833 - Transportation

Pertanian 1.245.611.754 (2.918.137) - - - -

Lain-lain 2.117.889.465 (1.381.526.013) 4.650.848.590 (592.732.908) 3.440.751.544 (603.478.771) Others

Jumlah 17.541.897.004 (9.336.798.556) 26.372.246.434 (4.935.621.425) 20.943.076.367 (4.324.799.290) Total

January 1, 2010/December 31, 20092011 2010

31 Desember/December 31, 1 Januari 2010/31 Desember 2009

n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada

tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 1,07%, 2,25% dan 2,15% dan rasio NPL Neto pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 0,50%, 1,83% dan 1,71%.

n. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the gross non-performing loan ratios are 1.07%, 2.25% and 2.15%, respectively, while the net non-performing loan ratios as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 0.50%, 1.83% and 1.71%, respectively.

Page 93: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 48 -

o. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,

jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp 121.225.884.185, Rp 67.884.241.876 dan Rp 42.173.623.809.

o. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the total loans secured by cash collateral amounted to Rp 121,225,884,185, Rp 67,884,241,876 and Rp 42,173,623,809, respectively.

p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit

adalah sebagai berikut: p. The changes in the allowance for impairment

losses on loans are as follows:

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan 10.090.837.008 87.167.733 10.178.004.741 Provision during the year

Penghapusan tahun

berjalan (1.521.191.396) - (1.521.191.396) Written-off during the year

Selisih kurs penjabaran - 298.179 298.179 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690 Balance at end of year

2011

Dolar Amerika

Serikat/ Jumlah/

Rupiah U.S. Dollar Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 13.441.551.369 350.394.323 13.791.945.692 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan 4.264.930.810 50.517.241 4.315.448.051 Provision during the year

Penghapusan tahun

berjalan (2.291.539.500) - (2.291.539.500) Written-off during the year

Selisih kurs penjabaran - (11.106.077) (11.106.077) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 Balance at end of year

2010

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover losses that might arise from uncollectible loans.

q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:

q. The changes in loans written off are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Saldo awal tahun 6.588.518.809 4.296.979.309 Balance at beginning of year

Penambahan dalam tahun

berjalan 1.521.191.396 2.291.539.500 Additions during the year

Saldo akhir tahun 8.109.710.205 6.588.518.809 Balance at end of year

31 Desember/December 31,

Page 94: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 49 -

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

a. Tagihan Akseptasi a. Acceptance Receivables

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Bukan bank - pihak ketiga Non banks - third parties

Dolar Amerika Serikat 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 U.S. Dollar

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai (33.707.797) (24.838.317) (12.638.436) losses

Jumlah Tagihan Akseptasi - Total AcceptanceBersih 3.337.070.042 2.681.493.581 2.093.145.120 Receivables - Net

31 Desember/December 31,

Tagihan akseptasi merupakan fasilitas L/C pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang seluruhnya diberikan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.

The acceptance receivables which represent L/C facilities as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are all made with third parties and classified as current.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on acceptance receivables are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Saldo awal tahun 24.838.317 12.638.436 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan 7.359.640 12.654.038 Provision during the year

Exchange rate differences

Selisih kurs penjabaran 1.509.840 (454.157) losses

Saldo akhir tahun 33.707.797 24.838.317 Balance at end of year

31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover losses that might arise from uncollectible acceptance receivables.

b. Liabilitas Akseptasi b. Acceptance Payables

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Bank - pihak ketiga Banks - third parties

Dolar Amerika Serikat 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 U.S. Dollar

31 Desember/December 31,

Page 95: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 50 -

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The acceptance receivables and payables classified based on maturity are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Kurang dari atau sama dengan

1 bulan 3.034.017.236 881.127.544 122.661.120 1 month or less

Lebih dari 1 - 3 bulan 336.760.603 1.586.096.974 1.730.650.601 More than 1 - 3 months

Lebih dari 6 - 12 bulan - 239.107.380 252.471.835 More than 6 - 12 months

Jumlah Tagihan dan Liabilitas Total Acceptance Receivables

Akseptasi 3.370.777.839 2.706.331.898 2.105.783.556 and Payables

31 Desember/December 31,

11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

Jenis Usaha/ January 1, 2010/

Nature of Business 2011 2010 2009 2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Tersedia untuk dijual - metode Availabe-for-sale - at cost

biaya method

Pihak berelasi Related party

PT Balimor Finance Pembiayaan konsumen PT Balimor Finance

dan sewa guna usaha/

Consumer financing

and leasing 9% 9% 9% - 1.475.000.000 1.475.000.000

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai - (14.750.000) (737.500.000) losses

Jumlah - bersih - 1.460.250.000 737.500.000 Net

Pihak ketiga Third parties

PT Aplikanusa Lintasarta Komunikasi/Communication 1% 1% 1% 10.000.000 10.000.000 10.000.000 PT Aplikanusa Lintasarta

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai (100.000) (100.000) (100.000) losses

Jumlah - Bersih 9.900.000 9.900.000 9.900.000 Total Net

Jumlah Penyertaan - Bersih 9.900.000 1.470.150.000 747.400.000 Total Investment - Net

Nama Perusahaan Name of Companies

Persentase Pemilikan/

Percentage of Ownership 31 Desember/December 31,

Pada tahun 2011 Bank telah menjual seluruh saham PT Balimor Finance kepada pihak ketiga seharga Rp 20.000.000.000 dengan keuntungan penjualan sebesar Rp 18.525.000.000.

In 2011 Bank has sold all the shares on PT Balimor Finance to a third party amounted to Rp 20,000,000,000 and the gain on sale of investment in shares amounted Rp 18,525,000,000.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on investments are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Saldo awal tahun 14.850.000 737.600.000 Balance at beginning of year

Pemulihan tahun berjalan (14.750.000) (722.750.000) Reversal of provision during the year

Saldo akhir tahun 100.000 14.850.000 Balance at end of year

31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover losses that might arise from investments in shares of stock.

Page 96: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 51 -

12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

12. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES

Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit adalah sebesar Rp 13.246.868.322, Rp 9.940.787.112 and Rp 9.377.882.790 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, accrued interest receivables on loans amounted to Rp 13,246,868,322, Rp 9,940,787,112 and Rp 9,377,882,790, respectively.

13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2011 Additions Deductions Reclassification 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 68.991.651.015 1.195.950.000 - 718.852.538 70.906.453.553 Land

Bangunan 60.895.130.137 846.712.500 - 445.202.977 62.187.045.614 Buildings

Instalasi 2.221.558.601 443.356.640 77.007.130 - 2.587.908.111 Installations

Perlengkapan dan Office furniture

peralatan kantor 34.527.756.158 1.432.126.684 9.306.385.460 - 26.653.497.382 and equipment

Kendaraan bermotor 9.256.351.000 3.182.750.000 1.186.225.000 - 11.252.876.000 Motor vehicles

Bangunan dalam Contruction in

penyelesaian 879.706.200 3.497.826.465 - (1.164.055.515) 3.213.477.150 progress

Jumlah 176.772.153.111 10.598.722.289 10.569.617.590 - 176.801.257.810 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan 28.701.548.626 2.232.460.781 - - 30.934.009.407 Buildings

Instalasi 1.791.987.105 140.060.318 76.699.156 - 1.855.348.267 Installations

Perlengkapan dan Office furniture

peralatan kantor 31.054.139.383 1.830.093.544 9.291.761.375 - 23.592.471.552 and equipment

Kendaraan bermotor 6.730.408.402 991.998.797 1.155.297.525 - 6.567.109.674 Motor vehicles

Jumlah 68.278.083.516 5.194.613.440 10.523.758.056 - 62.948.938.900 Total

Jumlah Tercatat 108.494.069.595 113.852.318.910 Net Carrying Value

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/ 31 Desember/

January 1, 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

December 31, 2009 Additions Deductions Reclassification 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 68.846.551.015 49.900.000 - 95.200.000 68.991.651.015 Land

Bangunan 57.374.377.637 3.301.952.500 - 218.800.000 60.895.130.137 Buildings

Instalasi 2.071.833.101 164.990.500 15.265.000 - 2.221.558.601 Installations

Perlengkapan dan Office furniture

peralatan kantor 33.505.004.072 1.252.275.486 229.523.400 - 34.527.756.158 and equipment

Kendaraan bermotor 8.561.730.000 1.015.100.000 320.479.000 - 9.256.351.000 Motor vehicles

Bangunan dalam Contruction in

penyelesaian - 879.706.200 - - 879.706.200 progress

Jumlah 170.359.495.825 6.663.924.686 565.267.400 314.000.000 176.772.153.111 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan 26.655.982.552 2.045.566.074 - - 28.701.548.626 Buildings

Instalasi 1.686.695.099 119.390.612 14.098.606 - 1.791.987.105 Installations

Perlengkapan dan Office furniture

peralatan kantor 28.759.148.475 2.517.014.308 222.023.400 - 31.054.139.383 and equipment

Kendaraan bermotor 6.261.300.336 789.587.066 320.479.000 - 6.730.408.402 Motor vehicles

Jumlah 63.363.126.462 5.471.558.060 556.601.006 - 68.278.083.516 Total

Jumlah Tercatat 106.996.369.363 108.494.069.595 Net Carrying Value

Page 97: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 52 -

Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan dan penghapusan aset dengan rincian sebagai berikut:

Deductions of premises and equipment related to asset disposals and written off are as follows:

2011 2010 2009

Rp Rp Rp

Proceeds from sale of premises

Harga jual aset tetap 465.125.000 307.617.660 146.750.000 and equipment

Nilai tercatat 30.927.475 8.666.394 362.187 Net carrying amount value

Gain on sale of premises and

Keuntungan penjualan aset tetap 434.197.525 298.951.266 146.387.813 equipment

31 Desember/December 31,

Pada tahun 2011, nilai buku aset yang dihapuskan adalah sebesar Rp 14.932.059.

In 2011, net book value of written off asset is amounted to Rp 14,932,059.

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 5.194.613.440 dan Rp 5.471.558.060 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.

As of December 31, 2011 and 2010, depreciation expense charged to operations amounted to Rp 5,194,613,440 and Rp 5,471,558,060, respectively.

Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several pieces of land which are used as branch offices located in Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar and Medan with Private Ownership (Hak Milik), Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) and Land Use Permit (Bukti Ijin Pemakaian Tanah) for periods of 5 to 30 years and valid until 2012 to 2039. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land right use since all the pieces of land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo (pihak berelasi – Catatan 33), PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 74.471.950.478, Rp 62.146.960.478 dan Rp 60.267.660.478 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Premises and equipment, except land, were insured with PT Asuransi Artarindo, (related party - Note 33), and PT Asuransi Wahana Tata and others against fire, theft and other possible risks for Rp 74,471,950,478, Rp 62,146,960,478 and Rp 60,267,660,478 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.

Page 98: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 53 -

14. ASET LAIN – LAIN – BERSIH 14. OTHER ASSETS – NET

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Aset tidak berwujud - setelah Intangible asset - net of

dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of

sebesar Rp 7.936.815.425 tahun Rp 7,936,815,425 in 2011,

2011, Rp 6.498.008.532 tahun 2010 Rp 6,498,008,532 in 2010 and

dan Rp 4.669.278.652 tahun 2009 4.700.636.834 5.437.684.678 7.252.239.716 Rp 4,669,278,652 in 2009

Uang jaminan ATM 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 ATM security deposits

Agunan yang diambil alih - setelah

dikurangi cadangan kerugian Foreclosed properties - net of

penurunan nilai sebesar allowance for impairment

Rp 1.786.396.435 tahun 2011 dan losses of Rp 1,786,396,435

tahun 2010 dan Rp 668.409.648 in 2011 and 2010 and

tahun 2009 1.671.138.065 1.786.396.434 3.218.383.221 Rp 668,409,648 in 2009

Biaya dibayar dimuka 5.492.462.587 1.364.633.232 1.639.925.599 Prepaid expenses

Persediaan alat tulis dan perlengkapan

kantor 1.114.330.522 1.181.888.682 1.179.599.318 Stationery and office supplies

Aset terbengkalai 1.700.643.000 1.700.643.000 1.700.643.000 Unused assets

Uang muka L/C 85.551.863 722.930.865 - Advance L/C

Lain-lain 173.352.745 190.094.996 112.650.402 Others

Jumlah 16.938.115.616 14.384.271.887 17.103.441.256 Total

31 Desember/December 31,

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses for foreclosed properties are as follows:

2011 2010 *)

Rp Rp

Saldo awal tahun 1.786.396.435 668.409.648 Balance at beginning of year

Penyisihan tahun berjalan - 1.117.986.787 Provision during the year

Saldo akhir tahun 1.786.396.435 1.786.396.435 Balance at end of year

31 Desember/December 31,

2011 2010 *)

Rp Rp

Aset terbengkalai Unused assets

Diragukan - 1.700.643.000 Doubtful

Macet 1.700.643.000 - Loss

Jumlah - Bersih 1.700.643.000 1.700.643.000 Total - Net

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

31 Desember/December 31,

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup.

Management believes that the allowance for impairment losses for foreclosed properties is adequate.

Page 99: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 54 -

Tidak ada penjualan agunan yang diambil alih pada tahun 2010.

There were no sales of foreclosed properties in 2010.

Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 115.258.369 dengan laba penjualan sebesar Rp 24.741.631 pada tahun 2011.

Total foreclosed properties sold in 2011 amounted to Rp 115,258,369, with gain on sale of Rp 24,741,631 in 2011.

Pada tahun 2011, tidak ada agunan yang diambil alih dan tahun 2010 agunan yang diambil alih berupa Ruko Rungkut sebesar Rp 314.000.000 direklasifikasi ke aset tetap (Catatan 13).

In 2011, there is no to reclosed properties and in 2010 foreclosed properties in the form of Ruko Rungkut amounted Rp 314,000,000 were reclassified to premises and equipment account (Note 13).

15. LIABILITAS SEGERA 15. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Transfer dalam proses 11.464.856.329 10.620.018.773 11.352.836.192 Transfer in process

Titipan nasabah 1.605.817.094 361.481.682 149.629.498 Customers' advances

Lain-lain 28.949.203 90.938.211 53.530.271 Others

Jumlah 13.099.622.626 11.072.438.666 11.555.995.961 Total

Mata uang asing Foreign currencies

Transfer dalam proses Transfer in process

Yen Jepang - 289.467.275 306.570.000 Japanese Yen

Dolar Amerika Serikat 2.792.790 - 31.416.271 U.S. Dollar

Lain-lain Others

Dolar Amerika Serikat 1.454.880 1.445.655 687.623.432 U.S. Dollar

Jumlah 4.247.670 290.912.930 1.025.609.703 Total

Jumlah 13.103.870.296 11.363.351.596 12.581.605.664 Total

31 Desember/December 31,

16. SIMPANAN 16. DEPOSITS

Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari simpanan adalah sebesar Rp 2.420.015.909.775 dan Rp 2.159.541.719.474 (Catatan 38).

The estimated fair value of deposits with no stated maturity, including non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand. The estimated fair value of fixed interest bearing deposits are based on discounted cash flows using interest rates of new debts with similar terms or maturity. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of deposits amounted to Rp 2,420,015,909,775 and Rp 2,159,541,719,474 (Note 38).

Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33.

Deposit from related parties were described in Note 33.

Page 100: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 55 -

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of the following:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Giro 154.195.022.802 293.139.882.437 447.334.905.239 Demand deposits

Tabungan 45.734.955.738 306.201.090.080 351.936.045.818 Saving deposits

Deposito berjangka 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718 Time deposits

Jumlah 999.861.911.518 1.420.153.998.257 2.420.015.909.775 Total

2011

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Giro 125.460.862.873 289.843.183.190 415.304.046.063 Demand deposits

Tabungan 45.386.765.583 293.905.730.462 339.292.496.045 Saving deposits

Deposito berjangka 720.584.869.279 684.360.308.087 1.404.945.177.366 Time deposits

Jumlah 891.432.497.735 1.268.109.221.739 2.159.541.719.474 Total

2010

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Giro 75.857.849.477 223.974.670.278 299.832.519.755 Demand deposits

Tabungan 38.415.841.446 280.429.900.749 318.845.742.195 Savings deposits

Deposito berjangka 674.985.530.520 633.429.283.057 1.308.414.813.577 Time deposits

Jumlah 789.259.221.443 1.137.833.854.084 1.927.093.075.527 Total

2009

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of the following:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 152.819.214.381 124.085.847.404 75.163.410.630 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 1.375.808.421 1.375.015.469 694.438.847 U.S. Dollar

Jumlah 154.195.022.802 125.460.862.873 75.857.849.477 Total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 288.778.263.692 287.040.278.508 220.669.626.903 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 4.361.618.745 2.802.904.682 3.305.043.375 U.S. Dollar

Jumlah 293.139.882.437 289.843.183.190 223.974.670.278 Total

Jumlah Giro 447.334.905.239 415.304.046.063 299.832.519.755 Total Demand Deposits

Tingkat bunga rata-rata Average interest rates

per tahun per annum

Rupiah 2,32% 2,35% 2,54% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 0,49% 0,51% 0,49% U.S. Dollar

31 Desember/December 31,

Page 101: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 56 -

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 50.000.000. Pada tahun 2009, tidak ada giro yang dijadikan sebagai jaminan.

As of December 31, 2011 and 2010, deposits pledged as loan collateral amounted to Rp 50,000,000. In 2009, no demand deposits were pledged as collateral.

b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of the following:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Rupiah Rupiah

Tabungan Kesra 13.176.134.696 7.480.225.398 9.983.384.548 Kesra savings

Tabungan BBA 32.321.759.022 37.839.654.214 28.394.783.512 BBA savings

Tabunganku 168.002.398 29.264.355 - Tabunganku

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Tabungan BBA 69.059.622 37.621.616 37.673.386 BBA savings

Jumlah 45.734.955.738 45.386.765.583 38.415.841.446 Total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Tabungan Kesra 166.364.981.254 147.350.363.032 136.134.005.073 Kesra savings

Tabungan BBA 128.942.554.329 133.929.090.634 138.673.390.635 BBA savings

Tabunganku 2.167.264.485 1.598.765.457 - Tabunganku

Tabungan pensiun 5.973.992.203 4.682.724.660 4.365.695.305 Pensiun savings

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Tabungan BBA 2.752.297.809 6.344.786.679 1.256.809.736 BBA savings

Jumlah 306.201.090.080 293.905.730.462 280.429.900.749 Total

Jumlah Tabungan 351.936.045.818 339.292.496.045 318.845.742.195 Total Saving Deposits

Tingkat bunga rata-rata Average interest rates

per tahun per annum:

Rupiah 3,53% 3,77% 4,25% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 0,49% 0,47% 0,50% U.S. Dollar

31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, there are no saving deposits pledged as loan collateral.

c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of the following:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 795.651.495.738 717.896.619.460 631.568.511.252 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 4.280.437.240 2.688.249.819 43.417.019.268 U.S. Dollar

Jumlah 799.931.932.978 720.584.869.279 674.985.530.520 Total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 797.811.224.927 661.681.405.845 619.562.184.421 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 23.001.800.813 22.678.902.242 13.867.098.636 U.S. Dollar

Jumlah 820.813.025.740 684.360.308.087 633.429.283.057 Total

Jumlah Deposito Berjangka 1.620.744.958.718 1.404.945.177.366 1.308.414.813.577 Total Time Deposits

31 Desember/December 31,

Page 102: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 57 -

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode:

Time deposits are classified based on term as follows:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

1 bulan 792.682.691.277 777.509.357.773 1.570.192.049.050 1 month

3 bulan 2.465.745.582 16.797.238.543 19.262.984.125 3 months

6 bulan 503.058.879 2.804.398.782 3.307.457.661 6 months

12 bulan - 700.229.829 700.229.829 12 months

Jumlah 795.651.495.738 797.811.224.927 1.593.462.720.665 Total

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

1 bulan 4.280.437.240 23.001.800.813 27.282.238.053 1 month

Jumlah 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718 Total

2011

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

1 bulan 714.971.950.238 648.388.870.156 1.363.360.820.394 1 month

3 bulan 2.456.478.027 10.128.854.154 12.585.332.181 3 months

6 bulan 468.191.195 2.411.436.795 2.879.627.990 6 months

12 bulan - 752.244.740 752.244.740 12 months

Jumlah 717.896.619.460 661.681.405.845 1.379.578.025.305 Total

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

1 bulan 2.688.249.819 22.678.902.242 25.367.152.061 1 month

Jumlah 720.584.869.279 684.360.308.087 1.404.945.177.366 Total

2010

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

1 bulan 628.624.204.765 600.037.320.422 1.228.661.525.187 1 month

3 bulan 2.420.527.992 14.268.318.634 16.688.846.626 3 months

6 bulan 523.778.495 4.622.765.859 5.146.544.354 6 months

12 bulan - 633.779.506 633.779.506 12 months

Jumlah 631.568.511.252 619.562.184.421 1.251.130.695.673 Total

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

1 bulan 43.417.019.268 13.867.098.636 57.284.117.904 1 month

Jumlah 674.985.530.520 633.429.283.057 1.308.414.813.577 Total

2009

Page 103: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 58 -

Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

2011 2010 2009

Rupiah 6,77% 6,86% 7,94% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 1,02% 1,17% 2,90% U.S. Dollar

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2011 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 189.730.310.026, Rp 158.082.472.835 dan Rp 142.637.675.081.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, time deposits pledged as loan collateral amounted to Rp 189,730,310,026, Rp 158,082,472,835 and Rp 142,637,675,081, respectively.

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari simpanan dari bank lain adalah sebesar Rp 3.576.571.003 dan Rp 7.524.541.264 (Catatan 38).

The estimated fair value of deposits with no stated maturity, including non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand. The estimated fair value of fixed interest bearing deposits are based on discounted cash flows using interest rates of new debts with similar terms or maturity. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of deposits from other banks amounted to Rp 3,576,571,003 and Rp 7,524,541,264 (Note 38).

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Giro 826.571.003 4.024.541.264 2.618.922.147 Demand deposits

Deposito berjangka 2.750.000.000 3.500.000.000 4.750.000.000 Time deposits

Jumlah 3.576.571.003 7.524.541.264 7.368.922.147 Total

Tingkat bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

Giro 4,26% 4,08% 4,61% Demand deposits

Deposito berjangka 6,37% 7,14% 7,78% Time deposits

Jangka waktu deposito berjangka 1 - 3 bulan/ months 1 - 3 bulan/ months 1 - 3 bulan/ months Term of time deposits

31 Desember/December 31,

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka:

Time deposits are classified based on term of time deposits:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

1 bulan 2.500.000.000 1.500.000.000 1.250.000.000 1 month

3 bulan 250.000.000 2.000.000.000 3.500.000.000 3 months

Jumlah 2.750.000.000 3.500.000.000 4.750.000.000 Total

31 Desember/December 31,

Page 104: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 59 -

18. UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Pajak penghasilan badan

(Catatan 31) 4.691.816.500 1.764.323.000 60.697.080 Corporate income tax (Note 31)

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4(2) - Final 1.942.932.812 1.834.013.404 1.635.481.334 Article 4(2) - Final

Pasal 21 1.112.151.325 945.816.935 843.094.108 Article 21

Pasal 23 68.651.693 13.118.168 29.381.297 Article 23

Pasal 25 994.771.000 893.763.000 1.124.200.000 Article 25

Pasal 26 2.479.308 1.507.309 1.744.212 Article 26

Jumlah 8.812.802.638 5.452.541.816 3.694.598.031 Total

31 Desember/December 31,

19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED INTEREST PAYABLE

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Deposito berjangka 5.449.375.306 4.202.562.117 4.594.588.967 Time deposits

Tabungan 490.044.772 852.875.777 830.085.735 Saving deposits

Giro 540.550.607 798.528.611 502.365.960 Demand deposits

Simpanan dari bank lain 6.017.347 13.619.731 23.522.369 Deposits form other banks

Jumlah 6.485.988.032 5.867.586.236 5.950.563.031 Total

Mata uang asing Foreign currencies

Deposito berjangka 16.428.496 15.581.084 82.919.142 Time deposits

Giro 1.817.399 1.398.533 1.639.146 Demand deposits

Tabungan 796.670 2.333.500 422.211 Saving deposits

Jumlah 19.042.565 19.313.117 84.980.499 Total

Jumlah 6.505.030.597 5.886.899.353 6.035.543.530 Total

31 Desember/December 31,

20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003.

The Bank provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 809, 777 dan 769.

The number of employees entitled to the post employment benefits as of December 31, 2011, 2010 and 2009 is 809, 777 and 769, respectively.

Page 105: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 60 -

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:

The amounts recognized in statements of comprehensive income in respect of these post- employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Biaya jasa kini 2.088.805.715 1.591.705.041 1.300.362.313 Current service costs

Biaya bunga 2.135.694.898 2.236.257.016 2.157.479.482 Interest costs

Biaya jasa lalu (non vested) 112.513.968 143.469.737 143.469.736 Past service cost (non vested)

Kerugian (keuntungan) aktuarial

bersih 200.719.267 115.640.666 (214.749.862) Net actuarial (gain) loss

Jumlah (Catatan 2a) 4.537.733.848 4.087.072.460 3.386.561.669 Total (Note 2a)

31 Desember/December 31,

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statement of financial position arising from the Bank’s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Nilai kini liabilitas yang tidak Present value of unfunded

didanai 38.195.028.761 28.423.231.104 24.948.061.307 obligation

Kerugian aktuarial yang belum diakui (10.326.293.874) (3.460.628.348) (1.566.434.662) Unrecognized actuarial loss

Biaya jasa lalu yang belum diakui (255.508.013) (368.021.980) (517.369.429) Unrecognized past service cost

Liabilitas bersih 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 Net liability

31 Desember/December 31,

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows:

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Balance at beginning of the

Saldo awal tahun 24.594.580.776 22.864.257.216 20.006.142.796 year

Pembayaran manfaat (1.519.087.750) (2.356.748.900) (528.447.249) Benefits payment

Beban tahun berjalan 4.537.733.848 4.087.072.460 3.386.561.669 Amount charged to income

Saldo akhir tahun 27.613.226.874 24.594.580.776 22.864.257.216 Balance at end of the year

31 Desember/December 31,

Page 106: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 61 -

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan estimasi biaya dan liabilitas imbalan pasca kerja oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria, using the following key assumptions:

2011 2010 2009

Tingkat diskonto 6% 8% 10% Discount rate

Tingkat proyeksi kenaikan gaji 9% 9% 10% Future salary increment rate

Tingkat kematian 100% TMI2 100% TMI2 100% TMI2 Mortality table

Tingkat cacat 5% TMI2 5% TMI2 5% TMI2 Disability table

Tingkat pengunduran diri 8% sampai usia 35 8% sampai usia 35 8% sampai usia 35 Resignation rate

kemudian turun linier kemudian turun linier kemudian turun linier

menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/ menjadi 0% di usia 55/

8% until 35 years and 8% until 35 years and 8% until 35 years and

then lineary decline then lineary decline then lineary decline

to 0% at 55 years to 0% at 55 years to 0% at 55 years

Proporsi pengambilan pensiun

normal 100% 100% 100% Proportion of normal retirement

Umur pensiun normal 55 55 55 Normal retirement age

21. LIABILITAS LAIN-LAIN 21. OTHER LIABILITIES

1 Januari 2010/

31 Desember 2009/

January 1, 2010/

2011 2010 December 31, 2009

Rp Rp Rp

Biaya masih harus dibayar 3.317.288.149 3.851.635.679 2.634.679.114 Accrued expenses

Setoran jaminan 205.378.875 222.501.950 133.119.164 Guarantee deposits

Hadiah undian kesra 75.000.000 75.000.000 75.000.000 Accrued prizes

Setoran kliring 42.196.550 - - Deposit clearing

Lain-lain 379.293.334 246.396.039 196.523.859 Others

Jumlah 4.019.156.908 4.395.533.668 3.039.322.137 Total

31 Desember/December 31,

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK

Persentase Jumlah

Kepemilikan/ Modal Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-up

Number of Shares Ownerhsip Capital

% Rp

PT Surya Husada Investment 1.050.000.000 45,45 105.000.000.000 PT Surya Husada Investment

PT Dana Graha Agung 630.000.000 27,27 63.000.000.000 PT Dana Graha Agung

PT Budiman Kencana Lestari 420.000.000 18,18 42.000.000.000 PT Budiman Kencana Lestari

Masyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 210.000.000 9,10 21.000.000.000 Public (below 5% each)

Jumlah 2.310.000.000 100 231.000.000.000 Total

2011, 2010 dan/ and 2009

Page 107: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 62 -

23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 23. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 44 tanggal 15 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui:

Based on the Annual General Meeting of the Bank’s Stockholders as stated in deed No. 44 dated June 15, 2011 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved the following:

a. Pembentukan cadangan umum sebesar

Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2010 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2011 menjadi Rp 15.000.000.000.

a. Appropriation of the Bank’s retained earnings of 2010 amounting to Rp 2,500,000,000 as a general reserve, such that the balance of the general reserve as of December 31, 2011 amounted to Rp 15,000,000,000.

b. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp 6.930.000.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2010 kepada pemegang saham secara proposional yang telah dibayar penuh pada tahun 2011.

b. Distribution of cash dividends out of the retained earnings in 2010 amounting to Rp 6,930,000,000 proportionately to the stockholders, which were paid in full in 2011.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 16 tanggal 9 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui:

Based on the Annual General Meeting of the Bank’s Stockholders as stated in deed No. 16 dated June 9, 2010 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved the following:

a. Pembentukan cadangan umum sebesar

Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2009 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2010 menjadi Rp 12.500.000.000.

a. Appropriation of the Bank’s retained earnings of 2009 amounting to Rp 2,500,000,000 as a general reserve, such that the balance of the general reserve as of December 31, 2010 amounted to Rp 12,500,000,000.

b. Pembagian dividen tunai sebesar

Rp 6.930.000.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2009 kepada pemegang saham secara proposional yang telah dibayar penuh pada tahun 2010.

b. Distribution of cash dividends out of the retained earnings in 2009 amounting to Rp 6,930,000,000 proportionately to the stockholders, which were paid in full in 2010.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut:

This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2006, with details as follows:

Rp

Jumlah yang diterima dari pengeluaran Proceeds from the issuance of

210.000.000 saham 33.600.000.000 210,000,000 shares

Jumlah yang dicatat sebagai Modal Disetor (21.000.000.000) Amount recorded as Paid-in Capital

Bersih 12.600.000.000 Net

Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.610.220.234) Share issuance costs

Tambahan modal disetor 10.989.779.766 Additional paid-in capital

Page 108: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 63 -

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST REVENUES

2011 2010

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Kredit 203.333.667.977 169.331.037.109 Loans

Efek-efek 13.143.493.270 38.203.027.750 Securities

Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 44.832.826.653 28.941.616.737 and other banks

Jumlah 261.309.987.900 236.475.681.596 Total

Mata uang asing Foreign currencies

Kredit 3.002.810.561 2.592.486.916 Loans

Penempatan pada bank lain 58.790.579 72.510.189 Placements with other banks

Lainnya - 725.166 Others

Jumlah 3.061.601.140 2.665.722.271 Total

Jumlah 264.371.589.040 239.141.403.867 Total

Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.767.567.178 dan Rp 1.183.033.558 (Catatan 33).

As of December 31, 2011 and 2010, the interest income from related parties amounted to Rp 1,767,567,178 and Rp 1,183,033,558, respectively (Note 33).

26. BEBAN BUNGA

26. INTEREST EXPENSES

2011 2010

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Simpanan Deposits

Deposito berjangka 90.719.818.662 83.368.449.014 Time deposits

Tabungan 12.180.822.132 12.736.658.944 Saving deposits

Giro 10.105.950.137 9.415.021.737 Demand deposits

Simpanan dari bank lain 261.582.979 386.152.451 Deposits from other banks

Jumlah 113.268.173.910 105.906.282.146 Total

Mata uang asing Foreign currencies

Simpanan Deposits

Deposito berjangka 293.350.384 586.205.591 Time deposits

Giro 22.721.754 22.712.130 Demand deposits

Tabungan 12.555.990 17.359.658 Saving deposits

Jumlah 328.628.128 626.277.379 Total

Jumlah 113.596.802.038 106.532.559.525 Total

Jumlah beban bunga dari pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 49.224.153.417 dan Rp 44.858.127.009 (Catatan 33).

The interest expenses to related parties amounted to Rp 49,224,153,417 and Rp 44,858,127,009 in 2011 and 2010, respectively (Note 33).

Page 109: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 64 -

27. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI 27. ADMINISTRATION FEES

Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS), pos dan materai, dan lainnya.

This account represents income from customer administration services, communications (SWIFT and RTGS), stamp and postal services, and others.

28. BEBAN CADANGAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI

28. PROVISION (REVERSAL OF PROVISION) FOR IMPAIRMENT LOSSES

2011 2010

Rp Rp

Kredit (Catatan 9) 10.178.004.741 4.315.448.051 Loans (Note 9)

Agunan yang diambil alih (Catatan 14) - 1.117.986.787 Foreclosed properties (Note 14)

Tagihan akseptasi (Catatan 10) 7.359.640 12.654.038 Acceptance receivables (Note 10)

Penyertaan dalam bentuk saham Investment in shares of stock

(Catatan 11) (14.750.000) (722.750.000) (Note 11)

Demand deposits with other banks

Giro pada bank lain (Catatan 6) (106.169.614) (250.825.420) (Note 6)

Jumlah - Bersih 10.064.444.767 4.472.513.456 Total - Net

29. BEBAN TENAGA KERJA 29. PERSONNEL EXPENSES

2011 2010

Rp Rp

Gaji dan honor 35.637.724.363 31.487.416.241 Salaries and honorarium

Tunjangan 9.307.160.560 9.818.917.078 Allowances

Bonus 8.448.344.000 7.513.912.650 Bonuses

Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 4.537.733.848 4.087.072.460 Post-employment benefits (Note 20)

Lembur 1.816.811.102 1.494.410.502 Overtime

Jumlah 59.747.773.873 54.401.728.931 Total

Page 110: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 65 -

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Rp Rp

Penyusutan dan amortisasi 6.633.420.333 7.300.287.940 Depreciation and amortization

Pemeliharaan dan perbaikan 6.306.134.259 4.903.783.336 Repairs and maintenance

Pendidikan dan latihan 4.207.511.034 1.223.952.196 Education and training

Administrasi bank 3.903.763.533 2.556.207.502 Bank administration

Alat tulis, barang cetakan dan materai 3.714.120.985 3.603.798.623 Stationaries, printing matters and stamp

Telepon dan teleks 3.383.999.924 3.422.390.327 Telephone and telex

Biaya listrik, air dan bahan bakar 2.976.166.367 2.790.491.195 Electricity, water and fuel

Keamanan dan kebersihan 2.017.091.642 1.714.932.973 Security and cleaning

Premi asuransi pinjaman pensiun 1.933.484.483 - Insurance premium of pension plan

Asuransi 1.930.750.135 1.792.068.545 Insurance

Konsumsi 1.809.733.474 1.495.719.818 Consumptions

Transportasi 1.643.577.966 1.206.544.813 Transportation

Jamsostek 1.484.017.039 1.372.234.359 Employee social security

Sewa 1.358.153.436 1.155.595.620 Rent

Administrasi ATM 1.219.571.000 1.055.729.000 ATM administration

Komunikasi 964.323.582 907.885.057 Communication

Iuran anggota 895.250.104 1.139.887.590 Membership

Pemasaran 757.957.139 649.417.618 Marketing

Jasa profesional 511.120.000 524.240.176 Professional fees

Pajak 507.560.781 499.222.336 Taxes

Persediaan kantor 449.368.812 247.065.918 Office supplies

Kecurangan internal 416.816.575 - Internal fraud

Dinas luar 261.106.986 228.587.845 Travel duty

Biaya rapat 187.359.440 133.515.042 Meeting

Lain-lain 1.875.709.373 1.374.800.275 Others

Jumlah 51.348.068.402 41.298.358.104 Total

Jumlah beban sewa gedung dan beban asuransi yang dilakukan dengan pihak berelasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.449.880.673 dan Rp 1.456.843.326 (Catatan 33).

Total rental expenses and insurance expenses with related parties in 2011 and 2010 amounted to Rp 1,449,880,673 and Rp 1,456,843,326, respectively (Note 33).

31. PAJAK PENGHASILAN 31. INCOME TAX Beban pajak terdiri atas: Tax expense consists of the following:

2011 2010

Rp Rp

Pajak kini 15.183.202.000 10.000.796.000 Current tax

Pajak tangguhan (792.161.526) (432.580.890) Deferred tax

Jumlah 14.391.040.474 9.568.215.110 Total

Page 111: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 66 -

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax per statements of

menurut laporan laba rugi komprehensif 57.015.636.700 37.681.417.914 comprehensive income Rp 60,732,808,000 in 2011 and

Rp 40,003,184,000 in 2010

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Imbalan pasca kerja 3.018.646.100 1.730.323.562 Post-employment benefits

Penyisihan bonus 1.350.000.000 1.200.000.000 Allowance for bonuses

Pemulihan bonus (1.200.000.000) (1.200.000.000) Reversal for bonuses

Jumlah 3.168.646.100 1.730.323.562 Total

Perbedaan yang tidak dapat Nondeductible expenses (nontaxable

diperhitungkan menurut fiskal: income):

Penyisihan aset non produktif - 1.121.836.401 Provision for non productive assets

Antaran relasi 672.949.467 464.346.886 Representation

Penyusutan rumah dinas 30.121.803 15.681.300 Amortization of house allowance

Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment on

tagihan akseptasi 7.359.640 12.654.038 acceptance receivables

Pemulihan penurunan nilai Reversal of provision for impairment

penyertaan (14.750.000) (722.750.000) on investment in shares of stock

Pemulihan penghapusan giro dan Reversal of provision on demand deposits

penempatan pada bank lain (106.169.615) (250.825.420) and placements with other banks

Pendapatan sewa (50.850.000) (49.500.000) Rent income

Jamuan 1.391.562 - Entertaiment

Denda pajak 8.473.088 - Tax penalty

Jumlah 548.525.945 591.443.205 Total

Laba kena pajak 60.732.808.745 40.003.184.681 Taxable income

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

Rincian beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable are computed as follows:

2011 2010

Rp Rp

Beban pajak kini Current tax expense

25% x Rp 60.732.808.000 tahun 2011 dan 25% x Rp 60,732,808,000 in 2011 and

Rp 40.003.184.000 tahun 2010 15.183.202.000 10.000.796.000 Rp 40,003,184,000 in 2010

Dikurangi pembayaran pajak dimuka 10.491.385.500 8.236.473.000 Less prepaid income tax

Hutang pajak kini (Catatan 18) 4.691.816.500 1.764.323.000 Current tax payable (Note 18)

Laba kena pajak dan hutang pajak Bank tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Taxable income and corporate income tax in 2010 is in accordance with the Annual Corporate Income Tax Returns (SPT) filed by the Bank to the Tax Service Office.

Page 112: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 67 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

ke laporan ke laporan

laba rugi/ laba rugi/

31 Desember/ Credited 31 Desember/ Credited 31 Desember/

December 31, to income December 31, to income December 31,

2009 for the year 2010 for the year 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Imbalan pasca kerja 5.716.064.305 432.580.890 6.148.645.195 754.661.526 6.903.306.721 Post-employment benefits

Penyisihan bonus 300.000.000 - 300.000.000 37.500.000 337.500.000 Allowance for bonuses

Aset pajak tangguhan 6.016.064.305 432.580.890 6.448.645.195 792.161.526 7.240.806.721 Deferred tax assets

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2011 2010 *)

Rp Rp

Laba sebelum beban pajak menurut Income before tax per statements

laporan laba rugi komprehensif 57.015.636.700 37.681.417.914 of comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak

efektif Tax expense at effective tax rate

25% x Rp 57.015.636.000 tahun 2011 dan 25% x Rp 57,015,636,000 in 2011 and

Rp 37.681.417.000 tahun 2010 14.253.908.988 9.420.354.309 Rp 37,681,417,000 in 2010

Pengaruh pajak atas beban yang

tidak dapat diperhitungkan Tax effect of non deductible

menurut fiskal 137.131.486 147.860.801 expenses - net

Adjustment due to change in

Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - - tax rates

Penyesuaian atas pajak tangguhan - - Adjustment in deferred tax assets

Jumlah Beban Pajak 14.391.040.474 9.568.215.110 Total Tax Expense

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE

a. Laba per Saham Dasar a. Basic Earnings per Share

Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

The following data were used to compute the basic earnings per share:

2011 2010 *)

Rp Rp

Laba bersih Net income

Laba bersih untuk perhitungan laba Net income for computation of basic

per saham dasar 42.624.596.226 28.113.202.804 earnings per share

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

Page 113: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 68 -

Lembar/Shares Lembar/Shares

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of

saham biasa untuk outstanding ordinary shares for

perhitungan laba computing basic earnings

per saham dasar 2.310.000.000 2.310.000.000 per share

b. Laba per Saham Dilusian b. Diluted Earnings per Share

Bank tidak menghitung laba per saham dilusian karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham pada tanggal pelaporan.

The Bank did not calculate the diluted earnings per share as there are no potential dilutive shares.

33. SIFAT DAN TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit”, related parties are companies that are, directly or indirectly, related in ownership and management to the Bank.

Perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank adalah sebagai berikut:

The companies and individuals considered as related parties that are directly or indirectly related in terms of ownership and management to the Bank are as follows:

a. Perusahaan yang merupakan pemegang saham

Bank adalah PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung dan PT Budiman Kencana Lestari.

a. PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung and PT Budiman Kencana Lestari are the Bank’s stockholders.

b. Perusahaan-perusahaan yang berelasi karena

keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:

b. Companies that are directly or indirectly related in terms of ownership and management are as follows:

PT Divatama Inti Perintis Indopaper

PT Silicaindo Makmur Sentosa

PT Honda Prospect Motor

PT Prospect Motor

PT Mandalatama Armada Motor

PT Asuransi Artarindo

PT Imora Motor

PT Surya Husada Investment

PT Mitra Karawangjaya

PT Dana Graha Agung

PT Divatama Inti Perintis Indopaper

PT Silicaindo Makmur Sentosa

PT Honda Prospect Motor

PT Prospect Motor

PT Mandalatama Armada Motor

PT Asuransi Artarindo

PT Imora Motor

PT Surya Husada Investment

PT Mitra Karawangjaya

PT Dana Graha Agung

Page 114: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 69 -

PT Pluit Auto Plaza

PT Tochu Silika Indonesia

PT Balimor Finance

PT Istana Kebayoran Raya Motor

PT Istana Mobil Surabaya Indah

PT Istana Bandung Raya Motor

PT Cibubur Indah Motor

PT Saranaduta Jasa Medika

PT Gading Prima Perkasa

PT Adab Alam Elektronic

PT Warga Djaja

PT Istana Kemakmuran Motor

PT Triwarga Dian Sakti

PT Duta Warga Jaya

PT Surabaya Jasa Medika

PT Lingkarindo Buana Raya

PT Daikin Aricon

PT Parisindo Pratama

PT Rahadicipta Primasatya

PT Pluit Auto Plaza

PT Tochu Silika Indonesia

PT Balimor Finance

PT Istana Kebayoran Raya Motor

PT Istana Mobil Surabaya Indah

PT Istana Bandung Raya Motor

PT Cibubur Indah Motor

PT Saranaduta Jasa Medika

PT Gading Prima Perkasa

PT Adab Alam Elektronic

PT Warga Djaja

PT Istana Kemakmuran Motor

PT Triwarga Dian Sakti

PT Duta Warga Jaya

PT Surabaya Jasa Medika

PT Lingkarindo Buana Raya

PT Daikin Aricon

PT Parisindo Pratama

PT Rahadicipta Primasatya Transaksi-Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:

In the conduct of its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. These transactions include the following:

a. Pemberian kredit kepada pihak berelasi antara

lain: PT Rahadicipta Primasatya, PT Silicaindo Makmur Sentosa, PT Divatama Inti Perintis Indopaper, PT Mitra Karawangjaya dan PT Istana Mobil Surabaya Indah. Jumlah pemberian kredit tanpa perhitungan penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 58.066.672.546, Rp 44.777.847.845 dan Rp 17.107.148.872 (Catatan 9).

a. Loans were granted to the following related parties: PT Rahadicipta Primasatya, PT Silicaindo Makmur Sentosa, PT Divatama Inti Perintis Indopaper, PT Mitra Karawangjaya and PT Istana Mobil Surabaya Indah. Total loans granted gross of allowance for impairment losses as of December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 58,066,672,546, Rp 44,777,847,845 and Rp 17,107,148,872, respectively (Note 9).

b. Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari

pihak berelasi antara lain: PT Honda Prospect Motor, PT Prospect Motor, PT Imora Motor, PT Surya Husada Investment, PT Istana Mobil Surabaya Indah, PT Budiman Kencana Lestari, PT Mandalatama Armada Motor, PT Mitra Karawangjaya, PT Dana Graha Agung, PT Triwarga Dian Sakti, PT Istana Kebayoran Raya Motor, PT Warga Djaja, PT Asuransi Artarindo, PT Tochu Silika Indonesia, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Duta Warga Jaya, PT Saranaduta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa Medika, PT Lingkarindo Buana Raya, PT Pluit Auto Plaza, PT Daikin Aricon, PT Parisindo Pratama, PT Istana Kemakmuran Motor dan PT Balimor Finance. Jumlah penempatan dana dalam bentuk simpanan yang diterima pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 999.861.911.518, Rp 891.432.497.735 dan Rp 789.259.221.443 (Catatan 16).

b. Placement of funds in the form of deposits were made by the following related parties: PT Honda Prospect Motor, PT Prospect Motor, PT Imora Motor, PT Surya Husada Investment, PT Istana Mobil Surabaya Indah, PT Budiman Kencana Lestari, PT Mandalatama Armada Motor, PT Mitra Karawangjaya, PT Dana Graha Agung, PT Triwarga Dian Sakti, PT Istana Kebayoran Raya Motor, PT Warga Djaja, PT Asuransi Artarindo, PT Tochu Silika Indonesia, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Duta Warga Jaya, PT Saranaduta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa Medika, PT Lingkarindo Buana Raya, PT Pluit Auto Plaza, PT Daikin Aricon, PT Parisindo Pratama, PT Istana Kemakmuran Motor and PT Balimor Finance. Total placement of funds on December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 999,861,911,518, Rp 891,432,497,735 and Rp 789,259,221,443 (Note 16).

Page 115: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 70 -

c. Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi

untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.767.567.178 dan Rp 1.183.033.558 (Catatan 25).

c. The interest revenues from related parties for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,767,567,178 and Rp 1,183,033,558, respectively (Note 25).

d. Jumlah beban bunga kepada/untuk pihak yang

berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 49.224.153.417, Rp 44.858.127.009 dan Rp 31.157.724.301 (Catatan 26).

d. The interest expenses to related parties for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 49,224,153,417, Rp 44,858,127,009, and Rp 31,157,724,301, respectively (Note 26).

e. Asuransi atas aset tetap Bank, “Cash-in-transit”

dan “Cash-in-Safe” pada PT Asuransi Artarindo masing-masing sebesar Rp 1.119.550.673, Rp 1.041.048.126 dan Rp 595.320.277 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 30).

e. Insurance on the Bank’s premises and equipment, cash-in-transit and cash-in-safe with PT Asuransi Artarindo amounted to Rp 1,119,550,673, Rp 1,041,048,126 and Rp 595,320,277 in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 30).

f. Sewa menyewa ruang-ruang kantor dengan

PT Imora Motor dan RS Husada masing-masing sebesar Rp 330.330.000, Rp 415.795.200 dan Rp 416.995.200 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 30).

f. Office rental with PT Imora Motor and RS Husada amounted to Rp 330,330,000, Rp 415,795,200 and Rp 416,995,200 in 2011, 2010 and 2009 (Note 30).

Saldo kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

The balance of loans, investments in shares of stock and deposits with related parties can be summarized as follows:

2011 2010 2009 2011 2010 2009

Rp Rp Rp % % %

Kredit/Loans

PT Balimor Finance 20.002.003.660 - - 0,67 - -

PT Mitrametal Perkasa 10.360.000.000 - - 0,35 - -

PT Istana Mobil Surabaya Indah 7.168.910.258 30.041.076.038 5.339.721.452 0,24 1,13 0,22

PT Divatama Intiperintis

Indopaper 3.064.486.974 2.569.612.402 2.937.231.344 0,10 0,10 0,12

PT Rahadicipta Primasatya 2.702.527.807 1.054.055.908 652.704.509 0,09 0,04 0,03

PT Prospect Motor 2.163.000.000 - - 0,07 - -

PT Saranaduta Jasa Medika 1.858.487.923 2.276.465.159 - 0,06 0,09 -

PT Silicaindo Makmur Sentosa 513.904.434 337.495.019 1.341.259.171 0,02 0,01 0,06

PT Mitra Karawangjaya - 4.073.555.578 3.862.895.843 - 0,15 0,16

Lain-lain/Others 10.233.351.490 4.425.587.741 2.973.336.553 0,35 0,17 0,12 Jumlah/Total 58.066.672.546 44.777.847.845 17.107.148.872 1,95 1,69 0,71

Penyertaan dalam bentuk saham

tanpa perhitungan cadangan

kerugian penurunan nilai/

Investment in shares of stock

gross of allowance for impairment

losses

PT Balimor Finance - 1.475.000.000 1.475.000.000 - 0,06 0,06

Persentase terhadap jumlah aset/

Jumlah/Total Percentage to total assets

Page 116: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 71 -

2011 2010 2009 2011 2010 2009

Rp Rp Rp % % %

Simpanan/Deposits

Giro/Demand deposits 154.195.022.802 125.460.862.873 75.857.849.477 5,04 5,64 3,81

Tabungan/Saving deposits 45.734.955.738 45.386.765.583 38.415.841.446 1,82 2,04 1,93

Deposito berjangka/Time deposits 799.931.932.978 720.584.869.279 674.985.530.520 28,97 32,37 33,94 Jumlah/Total 999.861.911.518 891.432.497.735 789.259.221.443 35,84 40,05 39,68

Persentase terhadap jumlah liabilitas/

Jumlah/Total Percentage to total liabilities

2011 2010 2011 2010

Rp Rp % %

Pendapatan bunga/Interest revenuesKredit/Loans 1.767.567.178 1.183.033.558 0,67 0,49

2011 2010 2011 2010

Rp Rp % %

Beban bunga/Interest expenses 49.224.153.417 44.858.127.009 41,42 40,29

Persentase terhadap jumlah pendapatan

Jumlah/Total

Persentase terhadap jumlah beban bunga/

Jumlah/Total

bunga/ Percentage to total interest revenues

Percentage to total interest expenses

Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut:

The details of salaries and bonuses of the board of commissioners, board of directors, audit committee and executive officers are as follows:

Jumlah

pegawai/

Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/

employees Salaries Allowances Bonuses Total

Rp Rp Rp Rp

Dewan Komisaris 3 825.078.000 76.837.000 360.000.000 1.261.915.000 Board of Commisioners

Dewan Direksi 3 1.775.840.000 310.091.886 840.000.000 2.925.931.886 Board of Directors

Komite Audit dan Audit Committee and

Pemantau Resiko 3 160.020.000 - - 160.020.000 Risk Monitoring

Pejabat eksekutif 22 4.433.915.000 761.150.043 1.757.520.000 6.952.585.043 Executive officers

Jumlah 31 7.194.853.000 1.148.078.929 2.957.520.000 11.300.451.929 Total

2011

Jumlah

pegawai/

Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/

employees Salaries Allowances Bonuses Total

Rp Rp Rp Rp

Board of

Dewan Komisaris 2 684.300.000 59.750.000 360.000.000 1.104.050.000 Commisioners

Dewan Direksi 3 1.531.140.000 309.249.326 840.000.000 2.680.389.326 Board of Directors

Komite Audit dan Audit Committee and

Pemantau Resiko 3 120.020.000 - - 120.020.000 Risk Monitoring

Pejabat eksekutif 22 3.864.073.000 734.216.682 1.283.322.400 5.881.612.082 Executive officers

Jumlah 30 6.199.533.000 1.103.216.008 2.483.322.400 9.786.071.408 Total

2010

Page 117: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 72 -

34. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2011 2010

Rp Rp

Tagihan Komitmen Commitment Receivables

Posisi pembelian spot yang masih Outstanding foreign currencies

berjalan pada tanggal pelaporan purchased at reporting date

Dolar Singapura - 276.875.000 Singapore Dollar

Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan facilities granted

yang belum digunakan to customers

Rupiah 592.312.190.545 558.036.556.447 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 5.880.301.950 3.734.932.239 U.S. Dollar

Irrecovable Letter of Credit yang Outstanding irrevocable

masih berjalan letters of credit (L/C)

Rupiah 5.475.000.256 - Rupiah

Dolar Amerika Serikat 16.438.677.761 7.401.751.941 U.S. Dollar

Yen Jepang 940.108.950 1.931.369.250 Japanese Yen

Jumlah Liabilitas Komitmen 621.046.279.462 571.104.609.877 Total Commitment Liabilities

Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 621.046.279.462 570.827.734.877 Total Commitment Liabilities - Net

Tagihan kontinjensi Contingent receivables

Bunga dalam penyelesaian Interest for non performing loan

Rupiah 1.948.828.247 6.315.033.825 Rupiah

Liabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities

Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued

Rupiah 5.963.625.732 7.319.036.869 Rupiah

Jumlah Liabilitas Kontinjensi - Bersih 4.014.797.485 1.004.003.044 Total Contingent Liabilities - Net

LAIN-LAIN OTHERS

Titipan kliring berupa warkat cek, Funds for clearing such as cheques for

billyet giro, inkaso dan lainnya 266.730.303.452 223.582.074.198 clearing, transfer and others

Page 118: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 73 -

35. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS 35. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES

Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The analysis of maturities of assets and liabilities based on remaining terms until maturity dates calculated from December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Lain-lain/ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ . 5 tahun/ Jumlah/

Others 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Assets

Kas - 36.900.181.615 - - - - 36.900.181.615 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - 225.962.030.860 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada Bank Lain - 18.190.358.305 - - - - 18.190.358.305 other banks

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (206.439.688) - - - - - (206.439.688) impairment losses

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain - 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - 772.500.000.000 Indonesia and other banks

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (2.261.507.492) - - - - - (2.261.507.492) impairment losses

Efek-efek - 100.000.000.000 50.000.000.000 - - 150.000.000.000 Securities - held-to-maturity

Dikurangi pendapatan Unamortized interest -

bunga diterima di muka (2.415.348.128) - - - - - (2.415.348.128) securities

Kredit - 47.667.283.502 183.200.418.372 598.131.783.774 525.395.512.012 279.920.960.460 1.634.315.958.120 Loans

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (24.461.859.690) - - - - - (24.461.859.690) impairment losses

Tagihan akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Acceptances receivable

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (33.707.797) - - - - - (33.707.797) impairment losses

Penyertaan dalam bentuk

saham 10.000.000 - - - - - 10.000.000 Investment in shares of stock

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (100.000) - - - - - (100.000) impairment losses

Pendapatan bunga yang

masih akan diterima - 13.246.868.322 - - - - 13.246.868.322 Accrued interest receivable

Aset tetap - Bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 1.196.724.867 113.852.318.910 Premises and equipment - Net

Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 - - - - - 7.240.806.721 Deferred tax assets

Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 5.383.558.314 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 3.572.977.317 16.938.115.616 Other assets - Net

Jumlah Aset (20.264.059.184) 973.436.057.711 344.621.642.439 850.371.980.454 530.292.169.449 284.690.662.644 2.963.148.453.513 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - 13.103.870.296 Liabilities payable immediately

Simpanan - 2.404.507.136.581 14.392.900.216 1.115.872.978 2.420.015.909.775 Deposits

Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 - - - - 3.576.571.003 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Acceptance payables

Utang pajak - 8.812.802.638 - - - - 8.812.802.638 Taxes payable

Estimated losses on

Bunga yang masih harus

dibayar - 6.505.030.597 - - - - 6.505.030.597 Accrued interest payable

Post-employment benefits

Liabilitas imbalan pasca kerja 27.613.226.874 - - - - - 27.613.226.874 obligation

Liabilitas lain-lain 33.035.673 2.491.221.235 10.000.000 134.900.000 1.350.000.000 - 4.019.156.908 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 27.646.262.547 2.442.367.410.189 14.402.900.216 1.250.772.978 - - 2.487.017.345.930 Total Liabilities

Bersih (47.910.321.731) (1.468.931.352.478) 330.218.742.223 849.121.207.476 530.292.169.449 284.690.662.644 476.131.107.583 Net

2011

Page 119: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 74 -

Lain-lain/ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ . 5 tahun/ Jumlah/

Others 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Assets

Kas - 45.894.629.580 - - - - 45.894.629.580 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - 189.012.734.089 - - - - 189.012.734.089 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada Bank Lain - 28.447.140.058 - - - - 28.447.140.058 other banks

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (309.642.865) - - - - - (309.642.865) impairment losses

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain - 905.678.418.775 - - - - 905.678.418.775 Indonesia and other banks

Efek-efek - - - 200.000.000.000 - - 200.000.000.000 Securities - held-to-maturity

Dikurangi pendapatan Unamortized interest -

bunga diterima di muka (4.580.050.023) - - - - - (4.580.050.023) securities

Kredit - 67.113.329.101 109.128.251.994 482.578.565.196 422.762.392.832 88.561.573.261 1.170.144.112.384 Loans

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (15.804.748.166) - - - - - (15.804.748.166) impairment losses

Tagihan akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - 2.706.331.898 Acceptances receivable

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (24.838.317) - - - - - (24.838.317) impairment losses

Penyertaan dalam bentuk

saham 1.485.000.000 - - - - - 1.485.000.000 Investment in shares of stock

Dikurangi cadangan Net of allowance for

kerugian penurunan nilai (14.850.000) - - - - - (14.850.000) impairment losses

Pendapatan bunga yang

masih akan diterima - 9.940.787.112 - - - - 9.940.787.112 Accrued interest receivable

Aset tetap - Bersih 4.180.231.298 4.359.754 35.001.597 1.344.809.765 3.330.943.494 99.598.723.687 108.494.069.595 Premises and equipment - Net

Aset pajak tangguhan 6.448.645.195 - - - - - 6.448.645.195 Deferred tax assets

Aset lain-lain - Bersih 2.928.659.938 3.029.369.986 2.027.588.123 596.331.924 1.493.961.555 4.308.360.361 14.384.271.887 Other assets - Net

Jumlah Aset (5.691.592.940) 1.250.598.060.669 112.419.881.398 684.519.706.885 427.587.297.881 192.468.657.309 2.661.902.011.202 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera - 11.363.351.596 - - - - 11.363.351.596 Liabilities payable immediately

Simpanan - 2.151.294.214.985 7.271.532.464 975.972.025 - - 2.159.541.719.474 Deposits

Simpanan dari bank lain - 6.024.541.264 1.500.000.000 - - - 7.524.541.264 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - 2.706.331.898 Acceptance payables

Utang pajak - 5.452.541.816 - - - - 5.452.541.816 Taxes payable

Bunga yang masih harus

dibayar - 5.886.899.353 - - - - 5.886.899.353 Accrued interest payable

Post-employment benefits

Liabilitas imbalan pasca kerja 24.594.580.776 - - - - - 24.594.580.776 obligation

Liabilitas lain-lain 1.118.881.692 1.984.751.976 - 1.291.900.000 - - 4.395.533.668 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 25.713.462.468 2.183.483.593.204 10.000.572.148 2.267.872.025 - - 2.221.465.499.845 Total Liabilities

Bersih (31.405.055.408) (932.885.532.535) 102.419.309.250 682.251.834.860 427.587.297.881 192.468.657.309 440.436.511.357 Net

*) Disajikan kembaii - Catatan 42/ As restated - Note 42

2010 *)

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.

The main steps taken by the Bank in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to 3 months are to increase the services being provided to depositors and to offer competitive interest rates and attractive products to customers to maintain the stability and continuity of deposits in the Bank. In addition, the Bank also has intensified its collection efforts to troubled debtors.

Page 120: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 75 -

36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN

FOREIGN CURRENCIES a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing

sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

a. The balances of assets and liabilities denominated in foreign currencies gross of allowance for impairment losses are as follows:

Mata uang Mata uang Mata uang

asing/ asing/ asing/

Foreign Ekuivalen dalam Rp/ Foreign Ekuivalen dalam Rp/ Foreign Ekuivalen dalam Rp/

currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp

ASET ASSETS

Kas USD 90.211 817.988.242 85.480 770.174.800 145.525 1.367.207.375 Cash

EURO 15.735 184.331.749 16.460 197.816.116 1.960 26.543.163

SGD 1.918 13.394.449 6.680 46.932.945 2.060 13.811.270

AUD 160 1.472.925 300 2.750.844 1.255 10.608.716

Demand deposits

Giro pada Bank Indonesia USD 450.000 4.080.375.000 100.000 901.000.000 100.000 939.500.000 with Bank Indonesia

Demand deposits

Giro pada bank lain - Bersih USD 204.292 1.852.414.537 464.124 4.181.760.213 3.583.316 33.665.249.180 with other banks - Net

GBP 42.224 590.096.558 72.846 1.015.555.016 100.620 1.525.898.538

EURO 36.714 430.094.761 32.547 391.150.842 32.916 445.758.292

JPY 13.493.940 1.576.362.023 1.536.355 170.151.317 2.040.161 208.484.084

AUD 14.802 136.260.549 24.875 228.094.850 22.238 187.985.261

CHF 6.232 60.026.924 13.866 133.579.178 18.512 168.777.169

SGD 50.070 349.665.441 53.679 377.139.307 12.303 82.483.184

HKD 39.839 46.501.556 92.508 107.224.439 9.327 11.300.007

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank Indonesia and other

lain - Bersih USD - - - - 89.635 842.122.741 banks - Net

Kredit - Bersih Loans - Net

Pihak ketiga USD 5.210.905 47.249.884.080 4.283.101 38.590.740.099 3.692.284 34.689.011.092 Third parties

Tagihan akseptasi - Bersih USD 368.025 3.337.070.042 297.613 2.681.493.581 222.794 2.093.145.120 Acceptances receivable - Net

Pendapatan bunga yang

masih akan diterima USD 24.401 221.251.896 18.852 188.673.905 18.336 172.270.384 Accrued interest receivable

Aset lain-lain USD 9.435 85.551.863 80.237 722.930.865 - -

Jumlah aset 61.032.742.595 50.707.168.317 76.450.155.576 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segera USD 308 2.792.790 - - 73.190 687.623.432 Liabilities payable immediately

JPY - - 2.613.700 289.467.275 3.000.000 306.570.000

EURO - - - - 2.320 31.416.271

Simpanan Deposits

Pihak berelasi USD 631.409 5.725.305.283 455.148 4.100.886.904 4.699.216 44.149.131.501 Related parties

Pihak ketiga USD 3.321.281 30.115.717.367 3.532.363 31.826.593.603 1.961.570 18.428.951.747 Third parties

Liabilitas akseptasi USD 371.743 3.370.777.839 303.370 2.706.331.898 224.139 2.105.783.556 Acceptances payable

Setoran jaminan USD 22.650 205.378.875 24.695 222.501.950 14.169 133.119.164 Security deposits

Liabilitas keuangan lainnya USD 2.261 20.497.446 14.664 132.125.614 19.425 182.497.781 Other financial liabilities

JPY - - 174.390 19.313.693 51.000 5.211.690

Jumlah liabilitas 39.440.469.600 39.297.220.937 66.030.305.142 Total liabilities

Jumlah Aset - Bersih 21.592.272.995 11.409.947.380 10.419.850.434 Net Assets

2011 20092010

31 Desember/December 31,

Page 121: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 76 -

b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi

devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

b. Under Bank Indonesia guidelines, net foreign exchange position (“NOP”) is defined as the absolute value of the sum of (i) the net differences between asset and liability balances for each foreign currency and (ii) the net differences between assets and liabilities in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts (off-balance sheet accounts), for each foreign currency, which are all stated in Rupiah.

Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

The Bank is required to maintain its net foreign exchange position (including all domestic branch offices) at a maximum of 30% of its capital after considering market risk or 20% of its capital without considering market risk according to regulations prevailing as of December 31, 2011, 2010 and 2009.

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010.

The Bank’s NOP as of December 31, 2011 and 2010 is calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and the latest amendment through PBI No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010.

Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank: The Bank’s Net Open Position is as follows:

Jenis mata uang Currencies

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/

Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent

currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp

Dolar AS 6.357.269 57.644.535.660 6.162.575 55.879.147.362 194.694 1.765.388.298 U.S. Dollar

Dolar Hong Kong 39.839 46.501.556 - - 39.839 46.501.556 Hong Kong Dollar

Dolar Singapura 51.988 363.059.890 - - 51.988 363.059.890 Singapore Dollar

Poundsterling Inggris 42.224 590.096.558 - - 42.224 590.096.558 Great Britain Poundsterling

Swiss Franc 6.232 60.026.924 - - 6.232 60.026.924 Franc Swiss

Dolar Australia 14.962 137.733.474 - - 14.962 137.733.474 Australian Dollar

Yen Jepang 13.493.940 1.576.362.023 8.047.500 940.108.950 5.446.440 636.253.073 Japanese Yen

Euro 52.449 614.426.510 - - 52.449 614.426.510 Euro

Jumlah 61.032.742.595 56.819.256.312 4.213.486.283 Total

Modal *) Capital *)

Core capital and supplementary

Modal inti dan pelengkap capital after net off with

setelah dikurangi penyertaan 418.827.849.463 investments in shares of stock

Persentase PDN terhadap modal 1,01% Percentage of NOP to capital

Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position

contingent receivables contingent liabilities absolute

2011

Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa

komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,

perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.

*) In accordance with Bank Indonesia regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to capital.

Page 122: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 77 -

Jenis mata uang Currencies

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/

Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent

currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp

Dolar AS 5.326.854 47.994.955.801 5.148.745 46.390.191.909 178.109 1.604.763.892 U.S. Dollar

Dolar Hong Kong 92.508 107.224.439 - - 92.508 107.224.439 Hong Kong Dollar

Dolar Singapura 60.359 424.072.252 - - 60.359 424.072.252 Singapore Dollar

Poundsterling Inggris 72.846 1.015.555.016 - - 72.846 1.015.555.016 Great Britain Poundsterling

Swiss Franc 13.886 133.579.178 - - 13.886 133.579.178 Franc Swiss

Dolar Australia 25.175 230.845.694 - - 25.175 230.845.694 Australian Dollar

Yen Jepang 4.020.991 445.324.803 20.227.090 2.240.150.218 16.206.099 1.794.825.415 Japanese Yen

Euro 49.007 588.966.958 - - 49.007 588.966.958 Euro

Jumlah 50.940.524.141 48.630.342.127 5.899.832.844 Total

Modal *) Capital *)

Core capital and supplementary

Modal inti dan pelengkap capital after net off with

setelah dikurangi penyertaan 388.034.260.344 investments in shares of stock

Persentase PDN terhadap modal 1,52% Percentage of NOP to capital

Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position

contingent receivables contingent liabilities absolute

2010

Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa

komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/

Jenis mata uang Currencies

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/ asing/ dalam Rp/

Foreign Equivalent Foreign Equivalent Foreign Equivalent

currencies in Rp currencies in Rp currencies in Rp

Dolar AS 7.851.890 73.768.505.892 7.605.186 71.450.721.343 246.704 2.317.784.549 U.S. Dollar

Dolar Hong Kong 9.327 11.300.007 - - 9.327 11.300.007 Hong Kong Dollar

Dolar Singapura 14.363 96.294.454 - - 14.363 96.294.454 Singapore Dollar

Poundsterling Inggris 100.620 1.525.898.538 - - 100.620 1.525.898.538 Great Britain Poundsterling

Swiss Franc 18.512 168.777.170 - - 18.512 168.777.169 Franc Swiss

Dolar Australia 23.493 198.593.976 - - 23.493 198.593.976 Australian Dollar

Yen Jepang 5.040.161 515.054.084 8.151.000 832.950.690 3.110.839 317.896.606 Japanese Yen

Euro 34.876 472.301.455 2.320 31.416.271 32.556 440.885.184 Euro

Jumlah 76.756.725.576 72.315.088.304 5.077.430.483 Total

Modal *) Capital *)

Core capital and supplementary

Modal inti dan pelengkap capital after net off with

setelah dikurangi penyertaan 366.765.941.737 investments in shares of stock

Persentase PDN terhadap modal 1,38% Percentage of NOP to capital

2009

Aset dan tagihan Liabilitas dan liabilitas Posisi Devisa

komitmen dan kontinjensi/ komitmen dan kontinjensi/ Bersih absolut/

Assets, commitment and Liabilities, commitment and Net Open Position

contingent receivables contingent liabilities absolute

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.

*) In accordance with Bank Indonesia regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to capital.

Page 123: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 78 -

Batas nilai absolut PDN yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 83.766 juta, Rp 77.607 juta dan Rp 73.353 juta.

The maximum absolute values of NOP as of December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 83,766 million, Rp 77,607 million and Rp 73,353 million, respectively.

Persentase PDN terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 1,01%, 1,52% dan 1,38%.

The percentages of NOP to Bank’s capital as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were 1.01%, 1.52% and 1.38%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value permitted by Bank Indonesia.

c. Lainnya c. Others

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

The conversion rates used to translate monetary assets and liabilities in foreign currencies were Reuters’ rates at 04.00 PM Western Indonesian Time, with details as follows:

2011 2010 2009

Rp Rp Rp

1 Poundsterling Inggris 13.975,29 13.941,18 15.164,94 1 Great Britain Poundsterling

1 Euro 11.714,76 12.017,99 13.542,43 1 Euro

1 Dolar Amerika Serikat 9.067,50 9.010,00 9.395,00 1 United States Dollar

1 Franc Swiss 9.631,94 9.619,39 9.116,94 1 Swiss Franc

1 Dolar Singapura 9.205,78 9.169,48 6.704,50 1 Singapore Dollar

1 Dolar Australia 6.983,55 7.025,89 8.453,16 1 Australian Dollar

1 Dolar Hongkong 1.167,23 1.159,08 1.211,48 1 Hongkong Dollar

1 Yen Jepang 116,82 110,75 102,19 1 Japanese Yen

37. INFORMASI SEGMEN 37. SEGMENT INFORMATION Informasi Wilayah Geografis Geographical Areas Information Cabang-cabang Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.

The Bank’s branches operates in two main geographic areas: Special District of Jakarta (DKI Jakarta), and outside DKI Jakarta.

Page 124: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 79 -

Berikut ini adalah informasi wilayah geografis: The geographical areas information is as follows:

Luar Jakarta/ Jumlah/

Jakarta Outside Jakarta Total

Rp Rp Rp

PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT REVENUES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

- Kredit 106.897.795.848 99.438.682.690 206.336.478.538 - Loans

- Penempatan pada Bank - Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank Lain 44.627.317.997 264.299.235 44.891.617.232 and other banks

- Efek-efek 13.143.493.270 - 13.143.493.270 - Securities

164.668.607.115 99.702.981.925 264.371.589.040

BEBAN SEGMEN SEGMENT EXPENSES

Beban bunga 87.686.831.978 25.909.970.060 113.596.802.038 Interest expenses

Pendapatan operasional lainnya 6.661.784.162 6.825.897.990 13.487.682.152 Other operating revenues

HASIL INCOME

Hasil segmen 3.056.596.775 34.794.886.298 37.851.483.073 Income from operations

Laba sebelum beban pajak 21.914.386.245 35.101.250.455 57.015.636.700 Income before tax

Laba bersih 13.832.613.146 28.791.983.080 42.624.596.226 Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

- Demand deposits with other

- Giro pada bank lain - Bersih 17.950.590.353 33.328.264 17.983.918.617 banks - Net

- Penempatan pada Bank Indonesia - Placements with Bank Indonesia

dan bank lain - Bersih 770.238.492.508 - 770.238.492.508 and other banks - Net

- Efek-efek - dimiliki hingga jatuh

tempo - Bersih 147.584.651.872 - 147.584.651.872 - Securities held - to maturity - Net

- Kredit - Bersih 970.344.936.940 639.509.161.490 1.609.854.098.430 - Loans - Net

- Tagihan akseptasi - Bersih 3.337.070.042 - 3.337.070.042 - Acceptance receivables - Net

- Penyertaan dalam bentuk

saham - Bersih 9.900.000 - 9.900.000 - Investments in shares of stock - Net

- Aset lainnya 326.316.189.735 87.824.132.309 414.140.322.044 - Other assets

Jumlah Aset 2.235.781.831.450 727.366.622.063 2.963.148.453.513 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES

- Simpanan 1.908.861.714.702 511.154.195.073 2.420.015.909.775 - Deposits

- Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 3.576.571.003 - Deposits from other banks

- Liabilitas lainnya 42.530.762.458 20.894.102.694 63.424.865.152 - Other liabilities

Jumlah Liabilitas 1.951.392.477.160 535.624.868.770 2.487.017.345.930 Total Liabilities

Beban penyusutan dan amortisasi 4.722.931.458 1.910.488.875 6.633.420.333 Depreciation and amortization

Beban penyisihan penghapusan Provision for possible losses

dan estimasi kerugian komitmen and estimated losses on

dan kontinjensi 4.087.844.098 5.976.600.669 10.064.444.767 commitments and contingencies

2011

Page 125: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 80 -

Luar Jakarta/ Jumlah/

Jakarta Outside Jakarta Total

Rp Rp Rp

PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT REVENUES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

- Kredit 91.451.203.634 80.472.320.391 171.923.524.025 - Loans

- Efek-efek 38.203.027.750 - 38.203.027.750 - Securities

- Penempatan pada Bank - Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank Lain 28.931.769.205 82.357.721 29.014.126.926 and other banks

- Aset produktif lainnya 725.166 - 725.166 - Other earning assets

158.586.725.755 80.554.678.112 239.141.403.867

BEBAN SEGMEN SEGMENT EXPENSES

Beban bunga 82.787.253.370 23.745.306.155 106.532.559.525 Interest expenses

Pendapatan operasional lainnya 4.987.758.961 4.663.111.235 9.650.870.196 Other operating revenues

HASIL INCOME

Hasil segmen 10.964.027.911 26.324.863.265 37.288.891.176 Income from operations

Laba sebelum beban pajak 15.255.317.521 22.426.100.393 37.681.417.914 Income before tax

Laba bersih 11.350.093.186 16.763.109.618 28.113.202.804 Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

- Demand deposits with other

- Giro pada bank lain - Bersih 28.072.899.639 64.597.554 28.137.497.193 banks - Net

- Penempatan pada Bank Indonesia - Placements with Bank Indonesia

dan bank lain - Bersih 905.678.418.775 - 905.678.418.775 and other banks - Net

- Efek-efek - dimiliki hingga jatuh

tempo - Bersih 195.419.949.977 - 195.419.949.977 - Securities held - to maturity - Net

- Kredit - Bersih 651.056.943.736 503.282.420.482 1.154.339.364.218 - Loans - Net

- Tagihan akseptasi - Bersih 2.681.493.581 - 2.681.493.581 - Acceptance receivables - Net

- Penyertaan dalam bentuk

saham - Bersih 1.470.150.000 - 1.470.150.000 - Investments in shares of stock - Net

- Aset lainnya 279.825.742.533 94.349.394.925 374.175.137.458 - Other assets

Jumlah Aset 2.064.205.598.241 597.696.412.961 2.661.902.011.202 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES

- Simpanan 1.677.823.336.240 481.718.383.234 2.159.541.719.474 - Deposits

- Simpanan dari bank lain 2.145.826.946 5.378.714.318 7.524.541.264 - Deposits from other banks

- Liabilitas lainnya 36.006.732.550 18.392.506.557 54.399.239.107 - Other liabilities

Jumlah Liabilitas 1.715.975.895.736 505.489.604.109 2.221.465.499.845 Total Liabilities

Beban penyusutan dan amortisasi 5.458.281.784 1.842.006.156 7.300.287.940 Depreciation and amortization

Beban penyisihan penghapusan Provision for possible losses

dan estimasi kerugian komitmen and estimated losses on

dan kontinjensi 1.131.985.134 3.340.528.322 4.472.513.456 commitments and contingencies

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

2010 *)

Page 126: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 81 -

38. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN

LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) 38. CLASIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL

ASSETS AND LIABILITIES (CONVENTIONAL) Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.

The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.

Pinjaman yang

diberikan dan Jumlah nilai

Dimiliki hingga piutang/ Tersedia untuk Biaya perolehan tercatat/

Diperdagangkan/ jatuh tempo/ Loans and dijual/ Available- diamortisasi/ Total recorded Nilai wajar/

Trading Held to maturity receivables for-sale Amortized cost value Fair value

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 36.900.181.615 - - 36.900.181.615 36.900.181.615 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - - 225.962.030.860 - - 225.962.030.860 225.962.030.860 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada bank lain - Bersih - - 17.983.918.617 - - 17.983.918.617 17.983.918.617 other banks - Net

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan Indonesia and

bank lain - Bersih - - 770.238.492.508 - - 770.238.492.508 770.238.492.508 other banks - Net

Efek-efek dimiliki hingga Securities - held to

jatuh tempo - Bersih - 147.584.651.872 - - - 147.584.651.872 147.584.651.872 maturity - Net

Kredit - Bersih - - 1.609.854.098.430 - - 1.609.854.098.430 1.609.854.098.430 Loans

Acceptance

Tagihan akseptasi - Bersih - - 3.337.070.042 - - 3.337.070.042 3.337.070.042 receivables - Net

Pendapatan bunga yang Accrued interest

masih akan diterima - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322 receivable

Jumlah - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Simpanan - - - - 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 Deposits

Simpanan dari Bank lain - - - - 3.576.571.003 3.576.571.003 3.576.571.003 Deposits from other bank

Liabilitas akseptasi - - - - 3.370.777.839 3.370.777.839 3.370.777.839 Acceptance payables

Bunga yang masih

harus dibayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597 Accrued interest payable

Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 Total

Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052 Difference

2011

Pinjaman yang

diberikan dan Jumlah nilai

Dimiliki hingga piutang/ Tersedia untuk Biaya perolehan tercatat/

Diperdagangkan/ jatuh tempo/ Loans and dijual/ Available- diamortisasi/ Total recorded Nilai wajar/

Trading Held to maturity receivables for-sale Amortized cost value Fair value

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 36.900.181.615 - - 36.900.181.615 36.900.181.615 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - - 225.962.030.860 - - 225.962.030.860 225.962.030.860 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada bank lain - Bersih - - 17.983.918.617 - - 17.983.918.617 17.983.918.617 other banks - Net

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan Indonesia and

bank lain - Bersih - - 770.238.492.508 - - 770.238.492.508 770.238.492.508 other banks - Net

Efek-efek dimiliki hingga Securities - held to

jatuh tempo - Bersih - 147.584.651.872 - - - 147.584.651.872 147.584.651.872 maturity - Net

Kredit - Bersih - - 1.609.854.098.430 - - 1.609.854.098.430 1.609.854.098.430 Loans

Acceptance

Tagihan akseptasi - Bersih - - 3.337.070.042 - - 3.337.070.042 3.337.070.042 receivables - Net

Pendapatan bunga yang Accrued interest

masih akan diterima - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322 receivable

Jumlah - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Simpanan - - - - 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 Deposits

Simpanan dari Bank lain - - - - 3.576.571.003 3.576.571.003 3.576.571.003 Deposits from other bank

Liabilitas akseptasi - - - - 3.370.777.839 3.370.777.839 3.370.777.839 Acceptance payables

Bunga yang masih

harus dibayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597 Accrued interest payable

Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 Total

Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052 Difference

2010

Page 127: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 82 -

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan merupakan perkiraan nilai wajar, baik karena aset dan kewajiban tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang pendek atau karena aset dan liabilitas tersebut memiliki tingkat suku bunga pasar.

Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or because they carry market rates of interest.

Nilai wajar untuk kredit dan piutang dan liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan dengan menggunakan model nilai kini atas dasar arus kas yang telah disetujui, dengan menggunakan tingkat diskonto dari instrumen keuangan dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama.

The fair values for loans and receivables and liabilities to banks and customers are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.

Untuk efek yang tersedia untuk dijual di mana nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

For available-for-sale securities where the fair value cannot be determined reliably, the instruments are carried at cost less impairment.

39. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

39. CAPITAL ADEQUACY RATIO

a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal

31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah 19,96%, 24,64% dan 28,08% (Catatan 40).

a. The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 19.96%, 24.64% and 28.08% (Note 40).

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap

total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 0,68%, 1,15% dan 0,86%.

b. The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were 0.68%, 1.15% and 0.86% respectively.

c. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada

tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 67,53%, 54,18% dan 50,58%.

c. The ratios of total loans to total deposits as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were 67.53%, 54.18% and 50.58%, respectively.

Bank menggunakan CAR sebagai manajemen risiko modal seperti yang disajikan dalam Catatan 40.

The Bank uses CAR for its capital risk management as discussed in Note 40.

40. MANAJEMEN RISIKO 40. RISK MANAGEMENT Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO).

In accordance with the framework of good Corporate Governance, Bank has implemented an integrated risk management structure consisting of the Risk Monitoring Committee, the Risk Management Committee, Risk Management Unit and several other committees to handle specific risks, such as: Credit Policy Committee, Head Office and Branch Office Credit Committee, Treasury Head Office Credit Committee and ALCO (Asset and Liability Committee).

Page 128: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 83 -

Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko.

Risk Monitoring Committee is one form of active surveillance in the application of the Board of Risk Management. Risk Monitoring Committee was formed in order to assist the Board in carrying out the duties and functions of supervision that are related to Risk Management policies and strategies developed by the management. Risk Monitoring Committee is chaired by the Vice Chairman and two (2) Independent Parties, each of whom has expertise in banking, finance and risk management.

Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.

Risk control is done by setting an organizational structure that clearly illustrates the limits of authority and responsibility of each work unit and the existence of periodic internal audit checks.

Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi:

The implementation of active risk management supervision is carried out by Risk Management Committee. The Risk Management Committee comprising of Directors and Middle Management is responsible for providing relevant recommendations to the President Director regarding Risk Management which include:

1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;

1. Preparing of Risk Management policy and changes, including the Risk Management strategy, the level of risk taken and risk tolerance, risk management framework and contingency plans to anticipate the occurrence of abnormal conditions;

2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;

2. Improving risk management processes on a regular basis as well as incidental as a result of a change in the external and internal conditions which affect the Bank's capital adequacy, the Bank's risk profile, and ineffective implementation of Risk Management based on the evaluation;

3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

3. Establishing policies and/or business decisions that deviate from normal procedures, such as a significant overshooting of expansion compared with the Bank's business plan or making predetermined positions/exposures that exceed a predetermined limit.

Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit).

Implementation of policy and Risk Management are conducted by an independent Risk Management Unit of the operational unit (risk-taking unit).

Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah:

The Risk Management Unit is responsible to the Director of Compliance. The authority and responsibility of the Risk Management Unit are:

1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko;

1. Advise the Board in formulating policies, strategies, and risk management framework;

Page 129: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 84 -

2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk

identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;

2. Develop procedures and tools for the identification, measurement, monitoring, and risk control;

3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang

dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko; 3. Design and implement the necessary tools in the

application of Risk Management; 4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan

kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Dewan Direksi;

4. Monitor the implementation of policies, strategies, and frameworks recommended by the Risk Management Risk Management Committee and approved by the Board of Directors;

5. Memantau posisi/eksposur risiko secara

keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;

5. Monitor the position/overall risk exposure, and per risk including compliance monitoring overrisk tolerance limits that has been set;

6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak

dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan;

6. Perform stress testing to determine the impact of policy implementation and risk management strategies on the portfolio or the performance of the Bank as a whole;

7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru

yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;

7. Review the proposed activities and/or new products developed by a particular unit of the Bank. The assessment focused primarily on aspects of the Bank's ability to manage activities and new products including in systems completeness and procedures used and their impact on the Bank's overall risk exposure;

8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja

bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank;

8. Provide recommendations to business unit and/or the Risk Management Committee related to the implementation of Risk Management, among others, regarding the amount or the maximum risk exposure that can be maintained by the Bank;

9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang

digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank;

9. Evaluate the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk to the Bank;

10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko

kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat;

10. Prepare and submit risk profile to the President, Director of Compliance, and Risk Management Committee on a regular basis or at least a quarterly basis. The frequency of reporting should be increased if market conditions change rapidly;

11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan

frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan:

11. Carry out periodic review by an adjustable frequency that Bank needs to ensure:

a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko; a. Adequacy of Risk Management framework;

b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan b. The accuracy of risk assessment

methodologies, and

c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko;

c. Adequacy of risk management information systems;

Page 130: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 85 -

12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran

dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko;

12. Check and be responsible for the accuracy and timeliness of delivery reports both internal and external in order to implement the Risk Management;

13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko

bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko.

13. As a member of the Risk Management Committee be responsible for preparing the Risk Management policy.

Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank meliputi prosesl indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”.

Risk Management processes implemented by the Bank include the identification, measurement, monitoring and control of risk pursuant to based on the Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application of Risk Management for Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 on "Amendment to Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning Application of Risk Management for Banks".

Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko.

One form of risk management implementation is the preparation of the Bank's risk profile which is reported to Bank Indonesia on a quarterly basis. This report describes the risk profile of the inherent risks in the Bank's business activities including Application of Quality Risk Management for each type of risk.

Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per 31 Desember 2011 adalah Rendah ke Moderat yang merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat Rendah ke Moderat dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Wajar.

Assessment of the risk profile of the Bank is performed on 8 (eight) types of risk, namely Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk and Reputation Risk. The result of risk assessment of composite Bank per December 31, 2011 is a Low to Moderate Risk is a combination of aggregate Inherently Low to Moderate Risk Management Implementation and Quality Fair.

Risiko Kredit Credit Risk Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.

Bank manage and control credit risk in various ways such as, credit product diversification, credit limit setting, measurement and monitoring of credit risk and credit risk control. Bank also performed the function of supervision with an effective credit that includes strict monitoring and inspection, periodically and continuously in the credit has been disbursed.

Bank telah membentuk Komite Kebijaksanaan Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam menerapkan prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini dibentuk untuk membantu Direksi di dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan Bank, mengawasi pelaksanaan dari kebijaksaan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran yang menuju ke arah perbaikan.

Bank has established a Rural Policy Committee (Credit Policy Committee) in applying the principles of sound lending. This committee was formed to assist the Board of Directors in establishing Bank credit policy, oversee the implementation of such policy, monitor developments and conditions of credit portfolio and provide improvement oriented suggestions.

Page 131: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 86 -

Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit.

Bank has a credit rating and credit scoring system for credit outstanding credit with a certain ceiling except pension credits and loans with cash collateral and Bank monitors the results of these systems comparing them with the realization of the collectability of loans.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai

i. Maximum exposure to credit risk, net of allowance for impairment losses

2011 2010

Rp Rp

Laporan posisi keuangan: Statements of financial position:

Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash

Giro pada Bank Indonesia 225.962.030.860 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 17.983.918.617 28.137.497.193 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain 770.238.492.508 905.678.418.775 other banks

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 147.584.651.872 195.419.949.977 Securities held to maturity

Kredit 1.609.854.098.430 1.154.339.364.218 Loans

Tagihan akseptasi 3.337.070.042 2.681.493.581 Acceptance receivables

Pendapatan bunga yang masih akan

diterima 13.246.868.322 9.940.787.112 Accrued interest receivable

Sub Jumlah 2.825.107.312.266 2.531.104.874.525 Sub Total

Komitmen dan Kontijensi: Commitments and Contingencies:

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 598.192.492.495 561.771.488.686 Unused loan facilities

Bank garansi yang diterbitkan 5.963.625.732 7.319.036.869 Bank guarantees issued

Irrevocable letters of credit yang Outstanding irrevocable letters

masih berjalan 22.853.786.967 9.333.121.191 of credit

Sub Jumlah 627.009.905.194 578.423.646.746 Sub Total

Jumlah 3.452.117.217.460 3.109.528.521.271 Total

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

Uraian Description

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan (selain efek-efek tersedia tersedia untuk dijual) dan komitmen dan kontinjensi berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis.

Concentration of credit risk of financial assets (excluding AFS securities) and commitments and contingencies by type, economic sector and geographic region.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis, setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai:

The following table presents the credit risk concentration by type, net of allowance for impairment losses:

Jumlah/ Jumlah/

Amount % Amount %

Rp Rp

Investasi 1.078.472.990.965 31,24 1.169.692.007.888 37,62 Investment

Modal Kerja 1.954.619.987.482 56,62 1.678.616.960.345 53,98 Working Capital

Konsumsi 419.024.239.013 12,14 261.219.553.038 8,40 Consumption

Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total

2011 2010

Page 132: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 87 -

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:

The following table presents the credit concentration by economic sector:

Jumlah/ Jumlah/

Amount % Amount %

Rp Rp

Rumah tangga 60.454.205.149 1,75 52.369.348.306 1,68 Household

Perdagangan besar & eceran 1.134.228.144.896 32,86 935.947.036.054 30,10 Trading

Industri pengolahan 272.502.101.874 7,89 180.858.579.196 5,82 Manufacturing

Perantara keuangan 225.877.880.113 6,54 189.701.915.694 6,10 Financial institutions

Real estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 50.926.813.085 1,48 33.862.487.344 1,09 Property residential and others

Konstruksi 21.432.016.776 0,62 36.228.132.376 1,17 Construction

Transportasi, pergudangan dan Transportation, warehouse and

Komunikasi 42.458.318.910 1,23 12.947.688.590 0,42 communication

Penyediaan akomodasi dan Accommodation and food

penyediaan makan minum 20.621.309.205 0,60 27.241.444.481 0,88 and beverages

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Community, cultural, leisure and other

hiburan dan perorangan lainnya 21.976.338.004 0,64 22.420.103.377 0,72 personal services

Pertambangan dan penggalian 1.364.377.497 0,04 797.857.243 0,03 Mining

Listrik, gas dan air 700.000.000 0,02 700.000.000 0,02 Electricity, gas and water

Pertanian, perburuan dan kehutanan 821.270.758 0,02 1.570.315.700 0,05 Agrobusiness and forestry

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 37.311.971.615 1,08 38.058.187.676 1,22 Health & social services

Jasa pendidikan 2.727.276.412 0,08 3.593.700.890 0,12 Education services

Perikanan 1.414.137.094 0,04 49.524.631 0,00 Fishery

Administrasi pemerintah, pertahanan Government administration, defense

dan jaminan sosial wajib 61.746.736 0,00 188.765.367 0,01 and social security

Lain-lain 1.557.239.309.336 45,11 1.572.993.434.346 50,59 Others

Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total

20102011

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan wilayah geografis:

The following table presents the loan concentration net of allowance for impairment losses by geographic region:

Jumlah/ Jumlah/

Amount % Amount %

Rp Rp

DKI Jakarta 2.316.773.972.647 67,11 2.217.500.929.652 71,31 DKI Jakarta

Jawa Timur 186.257.321.559 5,40 158.467.142.610 5,10 East Java

Sulawesi Selatan 20.846.343 0,00 26.242.588 0,00 South Sulawesi

Jawa Barat 331.457.873.424 9,60 239.516.689.513 7,70 West Java

Sumatera utara 79.541.766.517 2,30 61.164.380.823 1,97 North Sumatra

Jawa Tengah 158.787.287.300 4,60 131.780.024.795 4,24 Central Java

Riau - - 20.691.000 0,00 Riau

Sumatera Selatan 33.919.276 0,00 38.864.361 0,00 South Sumatra

Kalimantan Selatan - - 12.938.010 0,00 South Kalimantan

Lampung 76.602.935.042 2,22 64.552.064.691 2,08 Lampung

DI Yogyakarta 221.499.552 0,01 86.328.027 0,00 DI Yogyakarta

Bali 163.957.826.905 4,75 151.699.032.415 4,88 Bali

Sulawesi Utara - - 7.326.000 0,00 North Sulawesi

Jambi 60.262.047 0,00 72.010.554 0,00 Jambi

Papua 158.263.055 0,00 - - Papua

Sumatera Barat - - 3.672.900 0,00 West Sumatra

Maluku 43.657.928 0,00 46.933.911 0,00 Mollucas

Banten 134.859.390.311 3,91 84.505.632.216 2,72 Banten

Bengkulu 20.923.270 0,00 - - Bengkulu

Nusa Tenggara Barat 3.319.472.284 0,10 27.617.205 0,00 West Nusa Tenggara

Jumlah 3.452.117.217.460 100,00 3.109.528.521.271 100,00 Total

20102011

Page 133: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 88 -

iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan

kontinjensi berdasarkan jenis debitur iii. Credit concentration including commitments and

contingencies by type of debtors

Kas/

Cash

Giro pada bank lain

dan BI/ Demand

deposits with Bank

Indonesia

Penempatan pada

BI dan bank lain/

Placements with BI

and other banks

Efek-efek dimiliki

hingga jatuh tempo/

Securities held to

maturity

Kredit/

Loans

Tagihan

akseptasi/

Acceptance

receivables

Pendapatan bunga

yang masih akan

diterima/ Accrued

interest receivable

Komitmen dan

kontinjensi/

Commitments and

Contingencies Jumlah/ Total %

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Bank Indonesia - 225.962.030.860 770.238.492.508 147.584.651.872 - - - - 1.143.785.175.240 33% Bank Indonesia

Bank-bank - 17.983.918.617 - - - - - - 17.983.918.617 1% Banks

Korporasi - - - - 338.791.171.998 - - 115.821.347.963 454.612.519.961 13% Corporate

Retail - - - - 846.854.838.010 3.337.070.042 - 497.841.518.134 1.348.033.426.186 39% Retail

Kredit beragun Collateral with

rumah tinggal - - - - 42.865.029.891 - - 6.999.999.999 49.865.029.890 1% Residential Credit

Kredit beragun Collateral with

properti komersial - - - - 486.346.081 - - - 486.346.081 0% Commercial Property

Lainnya 36.900.181.615 - - - 380.856.712.450 - 13.246.868.322 6.347.039.098 437.350.801.485 13% Others

Jumlah 36.900.181.615 243.945.949.477 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 13.246.868.322 627.009.905.194 3.452.117.217.460 100% Total

2011

Kas/

Cash

Giro pada bank lain

dan BI/ Demand

deposits with Bank

Indonesia

Penempatan pada

BI dan bank lain/

Placements with BI

and other banks

Efek-efek dimiliki

hingga jatuh tempo/

Securities held to

maturity

Kredit/

Loans

Tagihan

akseptasi/

Acceptance

receivables

Pendapatan

bunga yang masih

akan diterima/

Accrued interest

Komitmen dan

kontinjensi/

Commitments and

Contingencies Jumlah/ Total %

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Bank Indonesia - 189.012.734.089 905.678.418.775 195.419.949.977 - - - - 1.290.111.102.841 41% Bank Indonesia

Bank-bank - 28.137.497.193 - - - - - - 28.137.497.193 1% Banks

Korporasi - - - - 110.467.401.838 - - 83.445.543.850 193.912.945.688 6% Corporate

Retail - - - - 788.984.817.624 2.681.493.581 - 494.978.102.896 1.286.644.414.101 41% Retail

Kredit beragun 0% Collateral with

rumah tinggal - - - - 33.888.784.506 - - - 33.888.784.506 1% Residential Credit

Lainnya 45.894.629.580 - - - 220.998.360.250 - 9.940.787.112 - 276.833.776.942 9% Others

Jumlah 45.894.629.580 217.150.231.282 905.678.418.775 195.419.949.977 1.154.339.364.218 2.681.493.581 9.940.787.112 578.423.646.746 3.109.528.521.271 100% Total

2010

Risiko Pasar Market Risk Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO).

Market Risk Policy is established and approved by the Board of Directors and reported to the Board which then will delegate the responsibility of management to the Asset and Liability Management Committee (ALCO).

Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar.

Bank has a policy and market risk control procedures such as interest rate setting provisions of the Third Party Funds and Credit. Market Risk Management at Bank is a purpose to avoid losses due to market price movements.

Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi.

Determination of changes in financial instruments owned by the Bank, establishment of limits such as Intra Day Market Risk Limit, Cut Loss Limit, Limit Dealers and others as well as setting the interest rate or exchange rate by ALCO duly authorized by the Board of Directors.

Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala.

With the identification, measurement and monitoring of market risk through analysis of the development of market interest rates and foreign exchange rates regularly.

Page 134: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 89 -

Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: Market risk consists of two risks, which are:

1. Risiko Nilai Tukar 1. Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi dengan mata uang asing baik dari posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR) dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal.

Foreign exchange risk is the potential loss in on and off-balance sheet positions due to an adverse change in the value of a currency against another. Foreign exchange risk is measured with Value at Risk (VaR) using variance covariance method to calculate the maximum potential loss with certain level of reliability and period of time in normal condition.

Sensitivitas Nilai Tukar Forex Sensitivity Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada posisi Desember 2011 selisih lebih modal Bank mampu menutupi risiko nilai tukar sebesar 465,09 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.

Exchange rate sensitivity analysis is measured with Bank’s capital excess capability to cover potential exchange rate loss, by making assumption that each exchange rate is fluctuating in adverse to its position. The assumption uses whichever fluctuation that is higher between 12% and the fluctuation based on historical data for the last 12 months. In December 2011 Bank’s capital excess was capable of covering the risk for 465.09 times over. This was due to Bank’s low NOP while the capital excess was high so that the Bank was assessed as not vulnerable to exchange rate movements.

2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%. Pada posisi Desember 2011 dan 2010 rasio RSA/RSL masing-masing sebesar 102,50% dan 103,9%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% tersebut apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat.

To minimize the impacts of interest rate exchange risk, the Bank made efforts to reduce the gap between assets and liabilities that were sensitive to such risk. In December 2011 and 2010 the gap was 102.50% and 103.90%, respectively. With that small gap between the assets and liabilities, the Bank would not be significantly exposed when interest rate changes were applied in parallel to both the assets and liabilities. The Bank also monitored the repricing profile over time to identify the impacts of the risk on its Net Interest Income (NII).

Page 135: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 90 -

Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).

The table below shows the repricing profile of the assets and liabilities that were sensitive to interest rate exchange according to its periodic repricing for floating rates and by its tenor for fixed rates.

> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 6 bulan/ 1 tahun/

Jumlah/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 6 months - > 1 tahun/

Total or less 3 months 6 months 1 year > 1 year

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Assets

Penempatan pada BI 772.500.000.000 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - Placement with BI

Efek-efek dimiliki Securities

hingga jatuh tempo 150.000.000.000 - 100.000.000.000 - 50.000.000.000 - held to maturity

Kredit 1.634.315.958.120 47.667.283.502 183.200.418.372 217.962.454.648 380.169.329.126 805.316.472.472 Loans

Jumlah 2.556.815.958.120 670.167.283.502 333.200.418.372 317.962.454.648 430.169.329.126 805.316.472.472 Total

Liabilitas Liabilities

Simpanan nasabah 2.420.015.909.775 2.404.507.136.581 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Deposits

Deposits from other

Simpanan dari bank Lain 3.576.571.003 3.576.571.003 - - - - banksJumlah 2.423.592.480.778 2.408.083.707.584 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Total

2011

> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 6 bulan/ 1 tahun/

Jumlah/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 6 months - > 1 tahun/

Total or less 3 months 6 months 1 year > 1 year

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Assets

Penempatan pada BI 905.678.418.775 905.678.418.775 - 100.000.000.000 - - Placement with BI

Surat-surat berharga 200.000.000.000 - - 200.000.000.000 - - Securities

Kredit 1.170.144.112.384 67.113.329.101 109.128.251.994 167.101.342.592 315.477.222.604 511.323.966.093 Loans

Jumlah 2.275.822.531.159 972.791.747.876 109.128.251.994 467.101.342.592 315.477.222.604 511.323.966.093 Total

Liabilitas Liabilities

Simpanan 2.159.541.719.474 2.151.294.214.985 7.271.532.464 718.248.347 257.723.678 - Deposits

Deposits from other

Simpanan dari bank Lain 7.524.541.264 6.024.541.264 1.500.000.000 - - - banksJumlah 2.167.066.260.738 2.157.318.756.249 8.771.532.464 718.248.347 257.723.678 - Total

2010

Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga neraca rupiah sebesar 5% dan neraca valas sebesar 2% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Untuk posisi Desember 2011 dan 2010 selisih lebih modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 20,48 kali dan 16,27 kali. Hal ini disebabkan karena selisih lebih modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.

Interest rate sensitivity analysis is measured with capital excess capability to cover potential interest rate exchange loss, by making an interest rate exchange fluctuation assumption. The assumption uses whichever fluctuation that is higher between fluctuation assumed from statement of financial position rate of rupiah and foreign currency amounted 5% and 2%, respectively, or based on historical data for the last 12 months. In December 2011 and 2010 Bank’s capital excess was capable of covering the risk for 20.48 and 16.27 times over. This was because Bank’s capital excess was high enough to cover the impact of interest rate exchange so that the Bank was assessed as not vulnerable to interest rate exchange movements.

Page 136: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 91 -

Risiko Likuiditas Liquidity Risk Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty.

Liquidity Risk Policy is established and approved by the Board of Directors and reported to the Board which then will delegate the responsibility of management to the Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank also formed a committee in charge of Credit Treasury and is responsible for determining the market, instruments and transactions with eligible counterparties.

Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu.

Liquidity risk management policy aims to avoid losses due to lack of liquidity, gap and concentration dependence on the counterparty, instrument or particular market segments.

Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Bank established liquidity management system that aims to maintain formal compulsory reserves (Legal Reserve Requirement) in accordance with the conditions set by Bank Indonesia.

Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.

There were ways to establish a system of liquidity managements including to reduce the idle fund to the minimum and to maintain the existing liquid instruments to meet the needs of daily cash flow and unexpected matters.

Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional.

Managing and monitoring the level of liquidity Bank are performed made daily, weekly and monthly at the Head Office, Branch Office and Non-Operational Head Office.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut:

The Bank measures and monitors liquidity risk by analyzing the gap between liquidity maturity and the liquidity ratios. One of the liquidity ratios being used is the gap between the liquid assets and the current liabilities. Below is the gap aforementioned on December 31, 2011 and 2010:

2011 2010

Rp Rp

Kas 36.900.181.615 45.894.629.580 Cash

Giro, SBI & penempatan BI Demand deposits, BI Certificate

lainnya 1.148.462.030.860 1.294.691.152.864 and other BI placements

Penempatan pada bank lain

dikurangi dengan simpanan Placement with other banks less

dari bank lain 14.613.787.302 17.922.598.794 deposits from other banks

Jumlah aset likuid bersih 1.199.975.999.777 1.358.508.381.238 Total net liquid assets

Simpanan 2.420.015.909.775 2.159.541.719.474 Deposits

Rasio 49,59% 62,91% Ratio

Page 137: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 92 -

Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan

Maturity Mismatch Analysis

Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):

The table below shows the maturity gap analysis on December 31, 2011 and 2010 arranged according to remaining days until maturity date and behavioral assumptions:

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun

s/d s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/

Lain-lain/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/

Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Asset

Tanpa suku bunga Without interest

Kas - 36.900.181.615 - - - - - 36.900.181.615 Cash

Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - - 225.962.030.860 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain Demand deposits with other Bank

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai giro pada bank lain - 17.882.305.310 - - - - - 17.882.305.310 on demand deposits with other Bank

Tagihan akseptasi - 3.337.070.042 - - - - - 3.337.070.042 Acceptance receivables

Penyertaan dalam bentuk saham Investments in share of stock

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai penyertaan dalam losses on investment in share

bentuk saham 9.900.000 - - - - - - 9.900.000 of stock

Aset tetap - Bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 - 1.196.724.867 113.852.318.910 Premises and equipment - Net

Aset pajak tangguhan - Bersih 7.240.806.721 7.240.806.721 Deffered tax assets - Net

Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 18.630.426.636 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 - 3.572.977.317 30.184.983.938 Other assets - Net

Suku bunga variabel Variable interest rate

Giro pada bank lain - 101.613.307 - - - - - 101.613.307 Demand deposits with other banks

Kredit Loans

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai kredit - 44.311.887.457 181.270.524.477 576.061.628.104 41.547.981.163 307.085.441.246 81.370.157.095 1.231.647.619.542 on loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan bank lain and Other Bank

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai penempatan pada losses on placement and

bank lain - 622.196.956.748 49.719.616.090 98.321.919.670 - - - 770.238.492.508 other banks

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Securities held to maturity

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai efek-efek - - 99.250.649.463 48.334.002.409 - - - 147.584.651.872 losses on securities

Kredit Loans

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai kredit - 219.783.235 531.861.470 11.150.547.592 29.735.212.188 141.345.079.115 195.223.995.288 378.206.478.888 on loans

Jumlah Aset 9.114.803.611 969.757.254.164 342.193.875.567 836.108.294.455 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 2.963.148.453.513 Total Asset

Liabilitas Liabilities

Tanpa suku bunga: Without interest

Liabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - - 13.103.870.296 Liabilities payable immediately

Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - - 3.370.777.839 Acceptance payables

Utang pajak - 8.812.802.638 - - - - - 8.812.802.638 Taxes payable

Liabilitas lain-lain 27.836.887.544 8.955.626.835 10.000.000 1.334.900.000 - - - 38.137.414.379 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan - 799.270.951.057 - - - - - 799.270.951.057 Deposits

Simpanan dari bank lain - 826.571.003 - - - - - 826.571.003 Deposits from other banks

Suku bunga tetap: Fixed interest rate

Simpanan - 1.605.236.185.524 14.392.900.216 1.115.872.978 - - - 1.620.744.958.718 Deposits

Simpanan dari bank lain - 2.750.000.000 - - - - - 2.750.000.000 Deposits from other banks

Jumlah Liabilitas 27.836.887.544 2.442.326.785.192 14.402.900.216 2.450.772.978 - - - 2.487.017.345.930 Total Liabilities

Selisih (18.722.083.934) (1.472.569.531.028) 327.790.975.351 833.657.521.477 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 476.131.107.583 Difference

2011

Page 138: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 93 -

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun

s/d s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/

Lain-lain/ 1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/

Others or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Asset

Tanpa suku bunga Without interest

Kas - 45.894.629.580 - - - - - 45.894.629.580 Cash

Giro pada Bank Indonesia - 189.012.734.089 - - - - - 189.012.734.089 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain Demand deposits with other Bank

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai giro pada bank lain - 28.042.653.518 - - - - - 28.042.653.518 on demand deposits with other Bank

Tagihan akseptasi - 1.464.744.303 1.216.749.278 - - - - 2.681.493.581 Acceptance receivables

Penyertaan dalam bentuk saham Investments in share of stock

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai penyertaan dalam losses on investment in share

bentuk saham 1.470.150.000 - - - - - - 1.470.150.000 of stock

Aset tetap - bersih 4.180.231.298 4.359.754 35.001.597 1.344.809.765 3.330.943.494 99.598.723.687 108.494.069.595 Premises and equipment - net

Aset pajak tangguhan - bersih 6.448.645.195 - - - - - - 6.448.645.195 Deffered tax assets

Aset lain-lain - bersih 2.928.659.937 12.970.157.098 2.027.588.123 596.331.924 1.493.961.555 4.308.360.362 24.325.058.999 Other assets - net

Suku bunga variabel Variable interest rate

Giro pada bank lain - 94.843.675 - - - - - 94.843.675 Demand deposits with other banks

Kredit Loans

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai kredit - 62.053.824.053 107.636.750.147 465.824.545.269 28.794.590.806 238.176.045.270 18.535.249.058 921.021.004.603 on loans

Suku bunga tetap: Fixed interest rate

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan bank lain and Other Bank

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai penempatan pada losses on placement and

bank lain - 905.678.418.775 - - - - - 905.678.418.775 other banks

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Securities held to maturity

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment

penurunan nilai efek-efek - - - 195.419.949.977 - - - 195.419.949.977 losses on securities

Kredit Loans

Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for impairment losses

penurunan nilai kredit - 308.441.840 521.102.419 10.803.399.495 32.119.960.121 120.557.002.339 69.008.453.401 233.318.359.615 on loans

Jumlah Aset 15.027.686.430 1.245.524.806.685 111.437.191.564 673.989.036.430 65.739.455.976 358.733.047.609 191.450.786.508 2.661.902.011.202 Total Asset

Liabilitas Liabilities

Tanpa suku bunga: Without interest

Liabilitas segera - 11.363.351.596 - - - - - 11.363.351.596 Liabilities payable immediately

Liabilitas akseptasi - 1.477.292.214 1.229.039.684 - - - - 2.706.331.898 Acceptance payables

Utang pajak - 5.452.541.816 - - - - - 5.452.541.816 Taxes payable

Liabilitas lain-lain 25.713.462.468 7.871.651.329 - 1.291.900.000 - - - 34.877.013.797 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan - 754.596.542.108 - - - - - 754.596.542.108 Deposits

Simpanan dari bank lain - 4.024.541.264 - - - - - 4.024.541.264 Deposits from other banks

Suku bunga tetap: Fixed interest rate

Simpanan - 1.396.697.672.877 7.271.532.464 975.972.025 - - - 1.404.945.177.366 Deposits

Simpanan dari bank lain - 2.000.000.000 1.500.000.000 - - - - 3.500.000.000 Deposits from other banks

Jumlah Liabilitas 25.713.462.468 2.183.483.593.204 10.000.572.148 2.267.872.025 - - - 2.221.465.499.845 Total Liabilities

Selisih (10.685.776.038) (937.958.786.519) 101.436.619.416 671.721.164.405 65.739.455.976 358.733.047.609 191.450.786.508 440.436.511.357 Difference

*) Disajikan kembali - Catatan 42 *) As restated - Note 42

2010 *)

Risiko Operasional Operational Risk Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional.

In the face of Operational Risk, The Board of Commissioners and Directors have set a strategy that includes systems completeness and procedures regarding the management of Operational Risk.

Page 139: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 94 -

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

Bank already has policies and procedures regarding the management of Operational Risk such as Manual of Use of Information Technology System (BPPTSI), Guidelines for Implementation of Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU and PPT) and the Guidelines for Application of Risk Management in the Use of Information Technology (PPMRPTI) , as well as the establishment of limits such as the limit of transaction, a currency limit which is reviewed periodically. In addition, the Bank also provides sustainable education and training of human resources in order to provide good service to customers.

Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal.

Operational risk management policy aims to avoid losses due to failure or inadequate internal, human, systems process or due to external events.

Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya.

Bank identifies operational event data containing the events that occurred in Bank both the potential losses and those have been causing damage and overrun limit, operating ratios, compliance of the Bank with APU and PPT Programs those and the application of accounting principles in the recognition of revenue and cost.

Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank.

In addition, Bank Improves information system that can produce accurate and timely information with respect to updating data and distributing current information to all functional activities of the Bank.

Risiko kepatuhan yang melekat pada Bank terkait pada peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku, seperti:

Compliance risk is inherent for the Bank in connection with laws and regulation, prudential requirement and other applicable regulation such as:

- Risiko kredit yang terkait dengan Ketentuan

Kewajiban Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

- Credit Risk related to Capital Adequacy Ratio (CAR), Quality of Earning Assets and Legal Lending Limit (LLL).

- Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN).

- Market Risk related to the Net Open Position (NOP) rules.

- Risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank.

- Strategic Risk related to the Bank’s annual Business Plan.

- Risiko lain terkait dengan ketentuan eksternal. - Other Risk related to various external and internal regulation.

Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu :

In managing compliance risk, the Bank strives to continuously enhance the culture of compliance through the following compliance programs:

- Pengkinian dan penatausahaan database

kepatuhan. - Updating and administering the compliance

database. - Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan

in-class training. - Compliance socialization/training through regulation

updates and in-class training. - Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru

dan aktivitas bank. - Compliance testing of new products, policies and

activities.

Page 140: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 95 -

- Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance

matrix. - Monitoring compliance realization through a

compliance matrix. - Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Teroris. - Implementation of anti money laundering and

prevention of terrorism funding rules. - Pelaporan kepatuhan. - Compliance reporting. Risiko Modal Capital Risk Sebagai Bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum (“CAR”) diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memelihara rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8% dengan memperhitungan risiko pasar.

As a Bank operating in Indonesia, the Bank is required by Bank Indonesia to maintain at all times a capital adequacy ratio (“CAR”) above a specified percentage. The Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 requires commercial banks in Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio 8%. Furthermore, Bank Indonesia Regulation No. 5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 requires all commercial banks with certain qualification to include market risk in calculating capital adequacy ratio and maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% with the inclusion of market risk.

Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010.

Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 requires commercial banks in Indonesia to include operational risk capital charges in calculating the capital adequacy ratio for operational risk is applied gradually since January 1, 2010.

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan perhitungan sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2011 and 2009 are as follows:

2011 2010 2009

Rp Rp Rp

Modal Capital

- Modal inti 363,941,774,627 337,677,397,505 317,533,584,114 - Core capital

- Modal pelengkap 49,587,106,887 45,548,268,058 44,351,004,814 - Supplementary capital

Jumlah Modal 413,528,881,514 383,225,665,563 361,884,588,928 Total Capital

Rasio Kecukupan Modal 19.96% 24.64% 28.08% Capital Adequacy Ratio

Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (Rp) 2,071,877,938,095 1,555,035,759,667 1,288,969,256,550 Risk Weighted Assets (Rp)

Rasio modal inti terhadap aktiva Ratio of core capital

tertimbang menurut risiko *) 17.57% 21.72% 24.63% to risk weighted assets *)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Capital Adequacy Ratio

Minimum yang diwajibkan 8.00% 8.00% 8.00% required

*) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-

efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

*) Excludes market risk because the only securities owned by the Bank are Certificates of Bank Indonesia.

Page 141: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 96 -

Pada tahun 2011 dan 2010 CAR diperhitungkan berdasarkan PBI No. 10/15/2008 tanggal 24 September 2008 dan SE-BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, SE-BI No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003 dan SE-BI No. 12/11/DPNP tanggal 3 Maret 2010.

CAR in 2011 and 2010 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 3, 2010.

Risiko Hukum Legal Risk Bank mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada setiap jenjang organisasi atas etika bisnis Bank.

Bank manage Legal Risk which is caused by lawsuits and/or weaknesses of the legal aspects of reviewing and analyzing each of the binding of credit and guarantees, preparing contracts and agreements between the Bank and other parties/customers under the applicable regulations, review the terms and conditions relating to Bank product information transparency and the use of personal data of customers and overseeing implementation of and compliance of officials at every organizational level with the Bank's business ethics.

Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan.

Determination of Legal Risk limit is intended to reduce the law risk arising from the lawsuits faced by the Bank, the weakness of the engagement, and the absence/changes of legislation.

Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data.

Bank identifies any events associated with the law risk, including the amount of potential losses resulting from the incident of administrative data.

Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai.

Legal Risk monitoring and control is done by periodic review of contracts and agreements between the Bank and other parties, ensuring conformity between the operational, organizational and internal control and the applicable regulations, codes of ethics and business strategies, compliance with internal procedures, the financial report quality, effectiveness and efficiency of Risk Management information systems, as well as the effectiveness of the communication an implementation of communication related to the impact of Legal Risk on all employees.

Risiko Strategik Strategic Risk Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru.

Bank establishes strategic risk management policy to ensure collection and/or implementation of a strategic decision is appropriate for the achievement of the objectives of the Bank to considering the vision and mission of the Bank, Bank’s weakness and strength, human resources and infrastructure as well as external factors and conditions, including plans of product issuance or new activity launching.

Page 142: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 97 -

Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank.

Strategic Risk limits establishment such as limit of deviations from the Bank's business plan is intended to adjust the strategic plan and business plan with the vision, mission and strategy of the Bank.

Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.

Strategic Risk measurement is done by considering the complexity of the Bank's business strategy, Bank’s business position in the banking industry and Bank’s Business Plan achievement.

Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku.

Bank implements the financial control process that aims to monitor the realization compared to the set target and ensure that the risks are taken within the limits of tolerance as well as conduct periodic evaluations of the changes or external conditions and regulations.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), dan Surat Edaran.

Bank has policies and procedures regarding risk management as stipulated in the Guidelines for Compliance Compliance Program Guidelines for Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU and PPT), Risk Management Manual (BPMR), and Circular Letter.

Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Limits are established in order to implement the precautionary principle and compliance with Bank Indonesia regulations and other laws and regulations.

Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Bank has established a Compliance Unit in order to monitor the implementation of the provisions in implementation of the precautionary principle and ensure that Bank operations do not deviate from the regulations.

Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen.

Compliance Risk Control is carried out by conducting periodic evaluations of Bank’s compliance with laws and regulations, controlling product development/new activity, such as the Bank's internal controls and function separation and layered control, the effectiveness and independence of internal monitoring function, as well as the accuracy, completeness, and integrity of reports and management information systems.

Risiko Reputasi Reputation Risk Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran.

Bank has policies and procedures regarding the management of reputation risk as stated in the Risk Management Manual (BPMR), policies and procedures regarding the transparency of Bank’s product information and use of personal data of customers and handling customer complaints to minimize Reputation risk due to negative publicity of the Bank as stipulated in the Letter Circular.

Page 143: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 98 -

Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info/penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya.

Bank established a special function of handling and resolving customer complaints filed and/or customer representatives and appointed Corporate Secretary in charge and responsible for providing necessary info/explanation to customers and other external parties.

Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif.

Minimizing the reputation risk that arises because of the reputation of the media and/or negative rumors about the Bank, and Bank’s communication strategies that are less effective is conducted by setting the limit of losses due to customer complaint and negative publicity.

Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah/pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi.

Reputation Risk control is done by increasing compliance with applicable regulations, immediately dealing with customer complaints and legal action that could increase the reputation risk exposure by communicating with clients/other external parties continuously and negotiating bilaterally with clients to avoid litigation and lawsuit, as well as improving the quality of Human Resources to reduce customer complaints due to information or transaction error.

41. IKATAN LAINNYA 41. OTHER COMMITMENTS Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 tanggal 19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RS-BUMI ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian.

The Bank entered into an agreement with PT Rintis Sejahtera (Rintis), which acts as a switching operator of PT Bank Central Asia (BCA), as stated in Joint Operation Agreement for ATM BCA and Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 dated February 19, 2001 in conjunction with No. PKS/RS-BUMIARTA/002/VII/2002 dated July 17, 2002. Under these agreements, the Bank’s customers can use BCA’s ATM facilities to make transactions. The agreement effective for a period of 2 (two) years starting February 19, 2001, and when the term of the agreement is over, it will be automatically and repeatedly extended for the same period. If either party wishes to terminate the agreements, it is required to give written notice to the other party at least 90 days before the period end. Such agreements are still in force as neither party has declared an intention to end the agreement.

42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

42. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

Seperti dijelaskan di Catatan 3q, Bank menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2010 karena adanya perubahan kebijakan akuntansi atas penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif.

As discussed in Note 3q, the Bank restated its financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and as of January 1, 2010 due to change of accounting policy for allowance for losses on non-productive assets and administrative account transactions.

Page 144: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 99 -

Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai transaksi rekening administrasi berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi dan aset non produktif berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011.

Starting from January 1, 2011, the Bank determines allowance for possible losses on administrative account based on the difference between the carrying amount and present value of any expected payment and non earnings at the lower of the carrying amount at fair value less costs to sell based on Bank Indonesia Letter No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011.

Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif Bank pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

o. The effect of these adjustments on the Bank’s statement of financial position and statement of comprehensive income as at December 31, 2010 were as follows:

p.

Sebelum Setelah Penyajian

Penyajian/ Kembali/

Before After

Laporan Posisi Keuangan Restatement Restatement Statement of Financial Position

Rp Rp

ASET ASSETS

Aset Lain-lain 13.533.950.387 14.384.271.887 Others Assets

JUMLAH ASET 2.661.051.689.702 2.661.902.011.202 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Estimasi Kerugian Komitmen Estimated Losses on Commitment

dan Kontinjensi 4.926.539.722 - and Contingencies

EKUITAS EQUITY

Saldo Laba Retained Earnings

Tidak Ditentukan Penggunaannya 180.169.870.369 185.946.731.591 Unappropriated

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.661.051.689.702 2.661.902.011.202 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Sebelum Setelah Penyajian

Penyajian/ Kembali/

Before After

Laporan Laba Rugi Komprehensif Restatement Restatement Statement of Comprehensive Income

Rp Rp

Keuntungan transaksi mata uang

asing - bersih 217.680.679 213.831.065 Gain on foreign exchange - net

Beban estimasi kerugian komitmen Provision for Estimated Losses on

dan kontinjensi (1.137.577.223) - Commitments and Contingencies

Laba bersih tahun berjalan 26.978.475.195 28.113.202.804 Net income for the year

Laba per saham dasar 11,68 12,17 Basic earnings per share

Page 145: Bnba annual report 2011

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 100 -

Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif Bank pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

q. The effect of these adjustments on the Bank’s statement of financial position and statement of comprehensive income as at December 31, 2009 were as follows:

Sebelum Setelah Penyajian

Penyajian/ Kembali/

Before After

Laporan Posisi Keuangan Restatement Restatement Statement of Financial Position

Rp Rp

ASET ASSETS

Aset Lain-lain 16.253.119.756 17.103.441.256 Others Assets

JUMLAH ASET 2.403.186.094.861 2.404.036.416.361 TOTAL ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Estimasi Kerugian Komitmen Estimated Losses on Commitment

dan Kontinjensi 3.792.812.113 - and Contingencies

EKUITAS EQUITY

Saldo Laba Retained Earnings

Tidak Ditentukan Penggunaannya 162.620.395.174 167.263.528.787 Unappropriated

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.403.186.094.861 2.404.036.416.361 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 43. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL

OF FINANCIAL STATEMENTS Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai dengan 100 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2012.

The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 100 were the responsibilities of the management, and were approved and authorized for issue by the Directors on March 28, 2012.

*********