Bisnis lte di indonesia

57
Kajian Bisnis LTE di Indonesia Dr.Ir.Joko Suryana Lab of Radio Telecommunications and Microwave School of Electrical Engineering and Informatics INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Transcript of Bisnis lte di indonesia

Kajian Bisnis LTE di Indonesia

Dr.Ir.Joko Suryana

Lab of Radio Telecommunications and Microwave

School of Electrical Engineering and Informatics

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Outline

• Pasar Global LTE

• Pasar LTE di Indonesia

• Pemain Potensial Jaringan LTE di Indonesia

• Telkomsel

• XL

• Indosat

• Three

• Smartfren

• Internux

• Potensi Jasa Jaringan di Era LTE

LTE Global Market and Trend

Pasar Utama LTE

• Amerika Serikat menjadi negara posisi pertama untuk jumlah pelanggan LTE terbanyak di dunia. Pada akhir Desember 2013, pelanggan LTE di Amerika Serikat mencapai hampir 95 juta ( penetrasi 28% dari total pelanggan seluler di Amerika) atau sama dengan 47% dari total pelanggan LTE worldwide.

• Jepang menduduki posisi kedua dunia dengan jumlah pelanggan LTE mencapai 33 juta dengan jumlah operator LTE adalah 4 operator.

• Adopsi LTE yang tinggi di Korea Selatan menjadikan negara ini menduduki posisi ketiga dunia. Jumlah pelanggan LTE di Korea Selatan telah mencapai penetrasi 52% dari total pelanggan seluler di Korea Selatan pada Desember 2013. Angka ini dicapai hanya dalam 2 tahun.

Pasar Utama LTE

Pasar LTE di Eropa

• Mencapai hampir 7.5 juta pelanggan LTE (Q2 2013).

• German dan Swedia memimpin pasar Eropa dengan jumlah pelanggan LTE 1.2 juta pada Q2 2013.

• Russia adalah negara pertama di Eropa Timur yang menggelar LTE dengan jumlah pelanggan 890 ribu pada Q2 2013.

Pasar LTE di Amerika

• Amerika Utara masih memimpin pasar LTE dengan jumlah pelanggan pada Q2 2013 sebessar 70 juta, dimana 30 juta di antaranya adalah pelanggan LTE operator Verizon yang memiliki coverage 90% di USA.

• Antara Q4 2012 dengan Q2 2013, Mexicotumbuh menjadi 3 besar dengan jumlah pelanggan LTE mencapai 450 ribu.

Pasar LTE di APAC

• Secara global, APAC menduduki pasar regiona terbesar kedua setelah Benua Amerika yaitu dengan total pelanggan mencapai 50 juta pada Q2 2013.

• Korea Selatan memiliki 23 juta pelanggan LTE pada Q2 2013.

• Jepang memiliki pelanggan LTE hampir 17 juta pada Q2 2013.

• Sementara Austrlia pada Q2 2013 telah berhasil memiliki pelanggan LTE hampir 4 juta.

LTE-Advanced update

• LTE-Advanced membawa beberapa fitur baru : peningkatan managemen interferensi, peningkatan kualitas link di pinggir sel, kerjasama sel makro dan mikro dan efisiensi spektrum.

• Kemampuan penting lainnya adalah carrier aggregation, sehingga jaringan memiliki kapasitas yang besar dan coverage yang lebih baik.

• Pada Q2 2013, SK Telecom Korsel pertama kali menggelar LTE Advanced dengan Carrier Aggregation sehingga memiliki throughput 150 Mbps untuk lebar pita 2x10 MHz pada band 1800 MHz dan 800 MHz.

• Pengembangan berikutnya carrier aggregation akan diterapkan untuk mencapai throughput 300 Mbps pada lebar pita 2x20MHzyang dilaunch oleh SK Telecom dengan smartphone LTE pertama di Q2 2014.

• Pada tahun 2015, aggregasi akan dilakukan oleh SK Telecom pada lebar pita 3x20 MHz untuk mencapai throughput 450 Mbps.

VoLTE Update

• Korea Selatan saat ini satu-satunya negara yang telah menggelar layanan skala Nasional VoLTE pada Q2 2012.

• Di USA, AT&T dan Verizon mendelay launching VoLTE karena sedang melakukan perbaikan performance VoLTE.

• Pada tahun 2014 ini, beberapa negara tengah menggelar VoLTE termasuk China Mobile

• Saat ini vendor perangkat yang telah berkomitmen pabrikasi VoLTE adalah Samsung, LG, Pantech dan Sony

• Isu perjanjian roaming untuk layanan VoLTE dengan interkoneksi IP sedang dimatangkan untuk persiapan implementasi VoLTE secara global.

LTE TDD Update

Pasar LTE di Indonesia

Operator LTE di Indonesia

• Operator LTE di Indonesia dapat dikelompokkan dalam dua kategori berdasarkan lisensi :

• Operator LTE yang berasal dari operator mobile : Telkomsel, Indosat, XL, Three, Smartfren

• Operator LTE yang berasal dari operator lisensi Wimax 2.3 GHz : Internux, Firstmedia

• Berdasar Teknologi, operator LTE di Indonesia nantinya dikelompokkan dalam dua kategori :

• Operator LTE FDD : Telkomsel, Indosat, XL, Three

• Operator LTE TDD : Internux dan Firstmedia, Smartfren

• Berdasar band frekuensi operator LTE dikelompokkan dalam dua kategori juga :

• Operator pita BWA : 2.3 GHz

• Operator pita GSM/3G : 1800 MHz dan kemungkinan digunakan juga 900 MHz serta 2.1 GHz

Summary Rencana Implementasi LTE

Operator Area Implementasi

Telkomsel Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Malang

XL Axiata Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, Medan

Indosat Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung

Three Jakarta, Denpasar, Yogyakarta

Smartfren Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Medan, Palembang

Internux+Firstmedia Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi

Telkomsel

Telkomsel : Rencana Ujicoba di 5 Kota dan Ujicoba di Bali

• Telkomsel berencana melakukan uji coba jaringan LTE di lima kota besar pada awal tahun 2015 menggunakan pita 1800 MHz dengan lebar pita 5 MHz :

• Jakarta

• Denpasar

• Surabaya

• Bandung

• Yogyakarta

• Selain itu, Telkomsel juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan trial di kota ke enam yaitu Malang.

• Telkomsel sudah menggelar layanan LTE Trial di Bali selama Oktober –Desember 2013, dengan 39 eNodeB mencakup area Kuta, Airport dan Kuta Dua dengan melakukan refarming 5MHz dari frekuensi 1800MHz.

• Kecepatan maksimum yang diberikan oleh LTE adalah 35Mbps (DL) dan 12Mbps (UL).

Telkomsel : Trial LTE di Bali

Trial LTE oleh Telkomsel di Bali : Coverage

Trial LTE oleh Telkomsel di Bali : Throughput

Telkomsel : Kesiapan Pita Frekuensi LTE

• Sesuai benchmark di Singapura, rata-rata operator memiliki 80MHz bandwidth spektrum, hanya dengan 4 juta pelanggan. LTE dikembangkan pada pita frekuensi 1800MHz dengan total lebar pita 30MHz.

• Telkomsel melayani 130.5 juta pelanggan hanya dengan lebar pita frekuensi 45MHz.

Telkomsel : Kendala Pita Frekuensi

• Frekuensi Telkomsel pada band 1800MHz terpisah-pisah menjadi 3 bagian

• Dengan lebih dari 70% pelanggan 2G yang masih terus bertambah, Telkomsel membutuhkan tambahan frekuensi untuk peningkatan kapasitas dan kualitas layanan.

• Kepadatan frekuensi 2G Telkomsel (3.5jt/MHz) sudah melewati ambang batas rekomendasi ITU-R M.2078 (1.4jt/MHz)

• Jika LTE diterapkan di frekuensi 1800MHz, maka rasio kepadatan frekuensi 2G Telkomsel meningkat 50% menjadi 5.2jt/MHz, sehingga akan terjadi bloking layanan 2G secara besar-besaran

XL Axiata

XL : Strategi dalam Penggelaran LTE

• Akan memanfaatkan band frekuensi 1800 MHz dengan lebar pita minimum 10 MHz sehingga mendapatkan throughput sebesar 75 Mbps

• XL melakukan akuisisi Axis untuk mendapatkan tambahan pita frekuensi

• Untuk mendukung evolusi jaringan menuju LTE di masa depan, saat ini XL giat melakukan usaha-usaha untuk mempercepat adopsi handset 2G ke 3G melalui berbagai program

• XL akan melakukan program Smart Deployment yang didasarkan pada penetrasi 2G & 3G dan data usage per area layanan dimana pada area dengan high 3G user memungkinkan penggunaan pita 2G untuk berbagi dengan LTE

XL : Kesiapan Spektrum

• LTE dapat bekerja pada berbagai lebar pita : 1.4, 3, 5, 10, 15 & 20 MHz , namun demikian sebagai best practise banyak operator gllobal menggunakan lebar pita 10 MHz untuk mendapatkan throughput LTE yang optimum.

• XL akan menggunakan pita 1800 MHz berbagi dengan teknologi 2G pada area dimana jaringan 3G dengan pelanggan high users.

• Setelah mengakuisisi Axis, XL mendapatkan tambahan pita baru yaitu 15 MHz di 2G di 1800 MHz dan 10 MHz di 2100 MHz ( sebagian dikembalikan ke negara ).

XL : Strategi Migrasi Handset 2G-3G-LTE

Tahun < 2012 2012-2014 2014 dan > 2014

XL : Implementasi TeknologiTahun < 2013 2014 dan > 2014

XL : Area Penggelaran LTE

• XL akan melakukan penggelaran jaringan LTE 1800 MHz dengan bandwidth 10 MHz pada wilayah dengan densitas high 3G users serta area pelanggan dengan foreign LTE roamer yang besar :

• Jakarta

• Denpasar

• Medan

• Surabaya

XL : Trial LTE di Bali

• Trial LTE di Bali, XL menggunakan tujuh unit BTS LTE di Nusa Dua, Bali bekerjasama dengan Huawei dengan throughput maksimum 75Mbps menggunakan pita frekuensi 2100MHz.

• Tes kecepatan riil jaringan internet 4G LTE yang digelar operator telekomunikasi XL dilakukan di Bali, salah satunya di kawasan KTT APEC, Nusa Dua Bali dengan hasil tes throughput mencapai 31,5Mbps.

• XL dan Huawei juga sedang menyediakan fasilitas user-experience LTE di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya selain di kota Bali.

Indosat

Indosat : Uji Coba LTE

• Selain melakukan uji coba jaringan LTE di 1800MHz, modernisasi jaringan dengan teknologi Software Defined Radio (SDR) yang saat ini dilakukan juga sudah siap untuk mendukung LTE.

• Indosat sudah lakukan ujicoba jaringan LTE di Surabaya dan Bandung pada tahun 2013 :

• Bandung dengan bandwidth 15MHz

• Surabaya dengan bandwidth 10MHz

• Terkait dengan penggelaran jaringan LTE, Indosat masih menunggu kesiapan ekosistem LTE seperti ketersediaan device LTE di sisi pelanggan.

• Indosat memprediksi LTE di Indonesia baru siap digelar pada tahun 2017 atau 2018. Namun bula kebutuhan pasar sudah mendesak ( sebelum 2017) dan tidak bisa menunggu lagi maka Indosat siap mengimplementasikan LTE di pita 1800MHz dengan bandwidth yang hanya 5 sampai 10 MHz.

Indosat : Roadmap Spektrum LTE

• UMTS900 dan Modernisasi Jaringan

• On air 2013 - 2014

• Move 2G 900 traffic to 1800Mhz , start 2013

• Move legacy 2G traffic to 3G, start 2013

• LTE2300 (TD LTE)

• Start on air 2013/2014, region based

• New allocation to be nationwide 2014/2015

• LTE1800

• Defragment non-contiguous spectrum: 2015/2016

• Mass implementation: 2016-2018

• LTE700

• 2017 to 2019 – depending on the regulation

• LTE2600

• Beyond 2018 – depending on the regulation

Indosat : Mengharapkan pita 700 MHz

• Indosat melihat bahwa Indonesia perlu menyiapkan pita 700 MHz sebagai alternatif pita LTE selain pita 900 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz dan 2300 MHz.

• Penggunaan pita 700 MHz ini akan memberikan keuntungan coverage yang lebih baik dibanding pita frekuensi lainnya.

• Namun demikian, saat ini pita 700 MHz masih dipergunakan untuk TV analog dan sebagian sudah TV digital. Bila migrasi TV Analog ke TV Digital bisa dipercepat, maka akan ada sisa pita 700 MHz yang bisa dipakai untuk LTE ( pita digital dividend).

Indosat : Mengharapkan pita 700 MHz

Indosat : Kondisi Eksisting Pita 700 MHz

Indosat : Tantangan Implementasi LTE 1800 MHz

• Indosat baru saja menjalankan program migrasi 3G 1800 MHz ke 3G 900 MHz dan memindahkan trafik 2G 900 MHz ke 2G 1800 MHz.

• Alokasi pita 1800Mhz terfragmentasi terutama antara Indosat dan Tsel, disisi lain band 1800 MHz ini telah fully utilized (high risk and cost)

• Kondisi trafik eksisting 2G tetap memiliki trend naik (CAGR 16% - 20% up to 2017)

• Pada pita 1800 MHz, masih belum banyak device yang telah memiliki fitur VoLTE.

• Pada jaringan eksisting 1800 MHz, kebanyak backhaul masih menggunakan Microwave sehingga kurang mendukung untuk implementasi LTE yang memerlukan link lebih cepat ( optik 100 MBps )

Three

Three

• Three telah menggelar uji coba LTE di Yogyakarta dan Bali dengan memanfaatkan spektrum frekuensi 1.800MHz.

• Hutchinson 3 Indonesia, selaku pengelola Three telah mendapatkan izin teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 10 April 2014.

• Saat ini Three hanya memiliki alokasi frekuensi seluas 10MHz di spektrum 1.800MHz dan 10MHz di spektrum 2.100MHz.

• Three sempat meminta tambahan alokasi frekunesi 10MHz di 1.800MHz kepada Kemenkominfo, namun belum ada keputusan terkait permintaan itu.

• Three mentargetkan pita frekuensi 20 MHz yang mana dialokasikan 15 MHz untuk data dan sisanya untuk layanan telepon dan SMS

Three : Infrastruktur Eksisting

• Three kini memiliki 33.219 BTS (per Q1 2014), terdiri atas :

• 18.707 unit BTS 2G

• 14.512 node B yang 70% diantaranya memiliki kapasitas jaringan hingga 42mbps

• Three telah memperluas jangkauannya hingga mencakup sebagian besar wilayah kepulauan Indonesia dengan jumlah pelanggan sebanyak 40 juta per Q1 2014.

• Teknologi 2G, EDGE HSDPA Three kini terbentang di seluruh pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi.

• Cakupan layanan HSDPA Three telah melayani lebih dari 86% populasi penduduk Indonesia dengan sinyal di lebih dari 278 kabupaten/kotamadya di 25 provinsi per Q1 2014.

• Bila pemerintah telah secara resmi mengeluarkan ijin operasi LTE, Three bertekad akan menggelar di wilayah yang minimum sama dengan jaringan saat ini.

Smartfren

Smartfren : Migrasi 1900 MHz ke 2300 MHz

• Smartfren sedang bersiap migrasi daari pita 1900 MHz ke 2300 MHz sesuai arahan pemerintah.

• Migrasi frekuensi tersebut akan berdampak pada kebutuhan masa transisi dari teknologi CDMA 1900 MHz ke LTE 2300 MHz. Peralihan jaringan CDMA ke LTE bisa dilakukan dalam dua tahun.

• Selama ini Smartfren memanfaatkan lebar frekuensi 2x7,5MHz di 1.900MHz sedangkan untuk migrasi ke 2.300MHz, Smartfren berharap dapat 2 kali bandwidth sebelumnya.

Smartfren : Strategi Migrasi dari CDMA ke LTE

Overlay network.

• Di area-area dimana suatu operator menginginkan akses higher speed , suatu jaringan LTE overlay yang beroperasi secara parallel dengan jaringan EVDO dapat digelar pada spektrum radio yang terpisah. Hal ini memungkinkan operator memberikan layanan akses fixed dan mobile pada daerah yang sama, tetapi pelanggan perlu mempunyai 2 CPE yang berbeda yaitu tipe akses EVDO dan tipe akses LTE untuk mengakses kedua jaringan tersebut.

Dual-mode CPE.

• Operator yang ingin berpindah ke LTE dapat menggelar dual-mode CPE yang mensupport EVDO dan LTE . Pada awalnya, operator akan menggelar jaringan EVDO, tetapi begitu produk jaringan LTE tersedia, maka operator akan mulai memperkenalkan dual-mode CPE kepada pelanggan baru. Perangkat pelanggan dual mode seperti ini biasanya tersedia dalam smartphone baru.

Smartfren : Strategi Migrasi dari CDMA ke LTE

Software-upgradeable base station.

• Solusi ini dapat dipakai sebagai pelengkap untuk dual-mode CPE. Pada kasus ini, operator tidak mengganti BTS dengan mode LTE , tetapi melakukan upgrade software BTS sehingga mempunyai fitur LTE mode. Tipe BTS ini masuk dalam platform Software Defined Radio. Upgrade sistem ataupun fitur tambahan cukup dilakukan dengan Laptop secara software.

Dual-mode base station.

• Jika CPE hanya mendukung single mode dan operator berencana secara bertahap pindah ke LTE, maka dual-mode base station dapat dipasang . Solusi ini akan lebih murah dibandingkan dengan overlay dan tidak memerlukan spektrum yang lebih lebar seperti pada solusi overlay. Dual mode BTS dan Software Upgradeable BTS masuk dalam kelompok skenario Single RAN.

Internux

Internux : Lisensi

• Internux merupakan salah satu pemenang lisensi Penyelenggara JaringanTetap Lokal Berbasis Packet Switched pada pita 2,3 GHz yang sebelumnya juga sudah memiliki lisensi sebagai ISP.

Internux : Kepemilikan Spektrum

• Internux memiliki pita 15 MHz di Jabodetabek, demikian juga Firstmedia memilikilebar pita yang sama yaitu 15 MHz di Jabodetabek.

• Internux menempati blok 14 sebesar 15 MHz di pita 2.3 Ghz atau 2375-2390 MHz

• Firstmedia menempati blok 13 sebesar 15 MHz di pita 2.3 Ghz atau 2360-2375 MHz

• Bila terjadi kerjasama antara Internux dan Firstmedia maka akan menjadi agregat 30 MHz.

• Dengan teknologi LTE TDD, masing-masing operator memiliki 2 opsi implementasiBTS :

• Opsi BTS omni dengan bandwidth 15 MHz

• Opsi BTS 3-sektor dengan bandwidth per sektor 5 MHz

BTS OmniBTS 3-sector

Internux : Kapasitas BTS

Comparison Item TDD LTE (5 MHz) TDD LTE (10 MHz) TDD LTE (15 MHz) TDD LTE (20 MHz)

Duplex Mode TDD (4T4R) TDD (4T4R) TDD (4T4R) TDD (4T4R)

Total Bandwidth(MHz)

3 MHz (DL+UL) 10 MHz (DL+UL) 15 MHz (DL+UL) 20 MHz (DL+UL)

TDD Ratio (DL:UL)

DL:UL = 3:1; Special subframe 10:2:2

DL:UL = 3:1; Special subframe 10:2:2

DL:UL = 3:1; Special subframe 10:2:2

DL:UL = 3:1; Special subframe 10:2:2

Peak Physical Throughput (Mbps)

DL=27.5, UL=3.22 DL=55, UL=6.45 DL=82.54, UL=9.68 DL=110, UL=12.91

Total DL+UL Peak Physical Throughput (Mbps)

30.7 61.45 92.2 122.9

Spectral Efficiency for Peak Throughput (bps/Hz)

DL=7.4, UL=3.22 DL=7.4, UL=3.22 DL=7.4, UL=3.22 DL=7.4, UL=3.22

Average Throughput(Mbps)

DL=6.15, UL=1.13 DL=12.6, UL=2.4 DL=19, UL=3.7 DL=25.8, UL=5.1

Total DL+UL Average Throughput(Mbps)

7.28 15 22.7 30.9

Spectral Efficiency for Average Throughput (bps/Hz)

DL=1.65, UL=1.13 DL=1.69, UL=1.2 DL=1.7, UL=1.23 DL=1.73, UL=1.27

DL+UL Average Throughput per Sub(Kbps) (100 concurrent subs as

assumption)

74.5 153.6 232.4 316.4

Internux : Coverage Jaringan 2014

Internux : Dukungan Jaringan Optik First Media

Jaringan Optik yang menjadi backbone serta last mile ke enodeB yang dimiliki oleh Internux merupakan jaringan optik Firstmedia.

POP utama jaringan optik First Media :• Kelapa Gading• Gatot Subroto• Bekasi• Cibubur• Depok• Karawaci• Kebon Jeruk• Bandengan• Cinere

Peluang Jasa Jaringan pada Era LTE

Ekosistem Operator/Provider pada Jaringan LTE

• Suatu operator LTE membutuhkan dukungan provider lain :

1. Provider Backhaul

2. Provider Fronthaul

3. Provider Backbone

4. Provider CDN

5. Provider IP Transit/ Peering

6. Provider Data Center Nasional

7. Provider Data Center Regional

Ekosistem Operator/Provider pada Jaringan LTE

Provider Link : Backhaul dan Backbone

• Operator LTE membutuhkan infrastruktur untuk mendukung percepatan penggelaran Jaringan LTE :

1. Backhaul Access

2. Backhaull Pre-Aggregasi/Aggregasi

3. Backbone Core

Provider Data Center

• Untuk mendukung layanan Data / Big Data pada Jaringan LTE, dibutuhkan partnership dengan provider Data Center :

1. Provider Data Center Regional ( Distributed )

2. Provider Data Center Nasional ( Big Data Center )

3. Provider IT Data Center ( internal dan DRC )

Provider Data Center

Kebutuhan Link Implementasi LTE di Indonesia

Operator Area Implementasi

Telkomsel Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Malang

XL Axiata Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, Medan

Indosat Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung

Three Jakarta, Denpasar, Yogyakarta

Smartfren Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Medan, Palembang

Internux+Firstmedia Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi

Potensi Kebutuhan Jasa Jaringan

• Jaringan Backhaul baik Access maupun Aggregasi untuk 20.000 BTS LTE

• Potensi jumlah pelanggan : 10 juta untuk 6 operator di tahun 2015/2016

• Jaringan Core Network untuk menghubungkan jaringan di 13 kota :

• DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali

• Sumatera Utara, Sumatera Selatan

• Provider Data Center :

• Data Center regional di 13 Kota

• Data Center Nasional

• Provider Bandwidth Internasional : 10 GBps x 6 operator

• IP Transit

• IEPL

• Peering

• Provider Cloud :

• CDN

• Content Provider

Terima Kasih