Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

download Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

of 25

Transcript of Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    1/25

    TUGAS BIOFARMASI

    “INTRANASAL DRUG DELIVERY ”

    KELOMPOK 29

    DISUSUN OLEH :

    1. Basu! R!"a#$% 12&&'''1

    2. M!()a*+ A,-as!% 12&&''99

    PROGRAM STUDI FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

    AKARTA

    2'1/

    KATA PENGANTAR 

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    2/25

    Pujidansyukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsaatasberkat,rahmat,

    danridhoNyalah kami dapatmenyelesaikantugasmakalahmatakuliahBiofarmasiyang

    membahastentang“I#$,a#asa+ D,u- D*+!0*,"”. Terimakasih kami ucapkan kepada :

    ! "bu#achmi$utabarat%!%i , M!%i, &pt selakudosenmatakuliahBiofarmasi

    '! #ekan( rekan yang memberikanmasukkandan saran kepada kami!

    )ami menyadari bah*adalam penyusunanm akalah ini masih jauh dari kata sempurna

    serta masih banyak kekurangan!+ntuk itu, kritikdan saran sangat dinantikan guna

     penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang!

    )ami jugamemohonmaafapabiladalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan

    kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud kami! %emoga

    makalah ini dapat memberikan *a*asan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi kami

    maupun pembaca! %emoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada

    kita semua!

    akarta , No-ember './

    Penulis

    DAFTAR ISI i Biofarmasi – Drug Delivery Sistem Intranasal 

     Biofarmasi– Intranasal Drug Delivery

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    3/25

    KATA PENGANTAR.. !

    DAFTAR ISI. !!

    BAB I : PENDALUHUAN

    ! 0atarBelakang1111!111111111111111111111111!!!!

    !' TujuanPenulisan 11111111111111111111111111!!!!!!!! '

    !2 #umusanMasalah 111111111111111111111111111!!! '

    BAB II : TINAUAN PUSTAKA

    '! 3rug 3eli-ery %ystem "ntranasal!1111111111111111111111 2

    '!!! Proses Penggunaan1111!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 4

    '!!'! )elebihan 11111111111111111!!11111111111! 4

    '!!2! )ekurangan111!!1!11111111!!!11111111111111! 5

    '!' &natomidan6isiologi$idung 1111111111111!!!!!11111111! 5

    BAB III : PEMBAHASAN

    2!! Biofarmasi3rug 3eli-ery %ystem "ntranasal11111111111111111 .

    2!!! Mekanisme&bsorpsi 11111111111111111!!111111! .

    2!!'!Pelepasan 7bat "ntranasal1111111111111111111111!

    2!!2! Perjalanan 7bat "ntranasal1111111111111111111111 '

    2!'! 6aktor yang Mempengaruhi &bsorpsi 33% "ntranasal111111111111!!!!! /

    2!2! %ediaan 33% "ntranasal1111111111111111111111111! 8

    BAB IV : PENUTUP

    /!! )esimpulan11111111111111111111111!!!111111!! '

    DAFTAR PUSTAKA11111111111!!!111111111111111!! ''

    BAB I

    PENDAHULUAN

    ii

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    4/25

    1.1. La$a, B*+aa#-

    Bermacam sistem mucosal dalam tubuh manusia 9nasal, pulmonal, rectal dan -aginal

    dapat dimanfaatkan untuk titik masuk system penghantaran obat! 3engan sendirinya system

    mucosal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan! 6ormulasi sediaan ini seharusnya tidak 

    hanya membahas aspek formulasi dan teknologi saja, tetapi juga perlu membahas aspek :

    fisiologi, biokimia, metabolisme mucosal obat dan absorpsi obat!

    %istem penghantaran obat nasal ini telah berlangsung sejak lama, dikenal dalam

     pengobatan &yur-edi di "ndia dan oleh orang "ndian di &merika %elatan, melalui cara

     penghisapan 9snuff obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh!

    Pemberian obat secara intranasal merupakan alternati-e ideal untuk menggantikan sistem

     penghantaran obat sistematik parenteral! )euntungan pemberian obat secara nasal ini meliputi :

     pencegahan eliminasi lintas pertama hepatic, metabolisme dinding saluran cerna atau destruksi

    obat disalur cerna : kecepatan dan jumah absorpsi, serta profil konsentrasi obat -ersus *aktu

    relati-e sebanding dengan pengobatan secara intra-ena, keberadaan -askulator yang besar dan

    struktur yang sangat permeabel mukosa nasal ideal untuk absorpsi sistematik, dan kemudian

     pemberian serta kenyamanan obat secara intra nasal untuk pasien! Pemberian obat menurut rute

    nasal merupakan sistem penghantaran obat yang menarik, seperti terbukti dengan introduksi

     bentuk sediaan yang dapat diterima misal kalsitonin untuk osteoporosis dan analog dari

    luteini;ing harmone(releasing harmone untuk endometrosis! %elain itu telah diteliti pula

    semacam obat untuk diberikan secara intranasal 9misal kartikosteroid,antibiotika, kardio-askular,

    histamine dan anti histamine dan lain sebagainya! Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 1

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    5/25

    1.2.Tuua# P*#u+!sa#+ntuk mengetahui dan memahami ssstem penghantaran obat "ntranasal! Proses

     biofarmasi didalam tubuh serta faktor(faktor yang mempengaruhi proses biofarmasi tersebut!

    1.&.Ru3usa# Masa+a)• &natomi fisiologi hidung

    • Bagaimana sistem penghantaran obat intranasal dalam tubuh

    • 6aktor(faktor yang mempengaruhi sistem penghantaran obat intranasal

    • %ediaan obat intranasal

    BAB II

    TINAUAN PUSTAKA

    2.1. D,u- D*+!0*," S"s$*3 I#$,a#asa+

    3rug 3eli-ery %ystem "ntranasal 933% "ntranasal merupakan sistem pengahantaran obat

    melalui hidung! Mukosa hidung telah dianggap sebagai rute pemberian obat untuk mencapai

    2 Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    6/25

    absorpsi yang lebih cepat dan lebih tinggi karena dapat mengurangi akti-itas dari saluran

     pencernaan, mengurangi akti-itas pankreas dan akti-itas en;imatik lambung, p$ netral pada

    mukus hidung akan mengurangi akti-itas gastrointestinal 9)rishnamoorthy # et al,

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    7/25

    rute pemakaian obat dapat mempengaruhi kecepatan absorpsi obat!

    Perkembangan obat akhir(akhir ini diarahkan pada bentuk sediaan obat alternatif dari

     parenteral dimana obat masuk ke dalam sirkulasi sistemik melalui rute bukal, sublingual, nasal,

     pulmunory dan -aginal! #ute ini juga digunakan untuk pengobatan lokal dimana dosis obat dapat

    dikurangi dan juga mengurangi efek samping sistemik! +ntuk memahami teknologi penghantar 

    obat terdapat beberapa hal yang harus dimengerti, antara lain :

    • )onsep Bioa-aibilitas

    • Proses &bsorpsi obat

    • Proses 6armakokinetik 

    • Aaktu untuk terapi yang optimal

    • Penghantaran obat yang cocok untuk Ne* Biotherapeutis

    • )eterbatasan dari terapi kon-ensional

    3ari berbagai hal diatas, tiga hal yang merupakan unsur terpenting diantaranya

     bioa-aibilitas, penghantaran obat dan pencegahan serta pelepasan obat terkontrol!

    2.1.1.P,%s*s P*#--u#aa# O5a$ I#$,a#asa+

    Proses penggunaan 33% "ntranasal dapat melalui penghantaran dua arah dengan laju

    nafas, sebagai berikut :

    • )etika nafas dikeluarkan ke dalam alat, langit(langit lunak secara otomatis menutup rapat

    rongga hidung

    •  Nafas memasuki satu lubang hidung le*at mulut pipa yang menyegel

    • 3an memicu pengeluaran partikel ke dalam aliran, memajukan partikel mele*ati klep

    hidung untuk menuju tempat sasaran• &liran udara mele*ati communication posterior ke sekat hidung dan keluar melalui

     bagian hidung yang lain di jurusan berla*anan!

    %ehingga proses tersebut akan menghasilkan :

    • C

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    8/25

    • C >. D dosis didepositkan di ba*ah posterior '2 rongga nasal

    • #eproducibility tinggi dari pendepositan melalui katup nasal

    • Tidak ada endapan pada paru ( paru!

    2.1.2. K*+*5!)a# D,u- D*+!0*," S"s$*3 I#$,a#asa+

    • 3osis yang diperlukan untuk efek farmakologinya dapat dikurangi

    • )onsentrasi rendah dalam sirkulasi sistemik dapat mengurangi efek samping sistemik 

    • &rea permukaan untuk absorpsi luas 9 5. cm2 

    • 7nset of action yang cepat

    • &kti-itas metabolisme yang rendah dibandingkan peroral, menghindari reaksi saluran

    cerna metabolisme hati

    • Bentuk sediaan alternati-e, jika tidak dapat digunakan obat saluran cerna

    • Mudah diakses untuk penghantaran obat

    2.1.&. K*u,a#-a# D,u- D*+!0*," S"s$*3 I#$,a#asa+

    • 3ifusi obat terhalang oleh mucus dan ikatan mucus

    • Mukosa nasal dan sekresinya dapat mendegradasi obat

    • "ritasi lokal dan sensiti-isasi obat harus diperhatikan

    • Mucociliary clearance mengurangi *aktu retensi obat dalam rongga hidung

    )urang reproduksibilitas pada penyakit yang berhubungan dengan rongga hidung• $anya untuk obat yang poten 9dosis kecil dengan ukuran partikel 4 F . Gm

    2.2.A#a$%3! 6a# F!s!%+%-! H!6u#-

    &! &natomi hidung

    +ntuk mengetahui penyakit dan kelainan hidung, perlu diingat kembali tentang

    anatomi hidung! &natomi dan fisiologis normal harus diketahui dan diingat kembali

    sebelum terjadi perubahan anatomi dan fisiologi yang dapat berlanjut menjadi suatu

     penyakit atau kelainan! 9%oetjipto 3 H Aardani #%,'..>

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 5

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 6 

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    9/25

    B! Embriologi hidung

    Perkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari pembentukan

    anatomis intranasal dapat dibagi menjadi dua proses! Pertama, embrional bagian kepala

     berkembang membentuk dua bagian rongga hidung yang berbeda= kedua adalah bagian

    dinding lateral hidung yang kemudian berin-aginasi menjadi kompleks padat, yang

    dikenal dengan konka 9turbinate, dan membentuk ronga(rongga yang disebut sebagai

    sinus! 9Aalsh AE, '..'

    @! &natomi hidung luar 

    $idung terdiri atas hidung luar dan hidung bagian dalam! $idung bagian luar 

    menonjol padagaris tengah di antara pipi dan bibir atas= struktur hidung luar dibedakan

    atas tiga bagian : yang paling atas : kubah tulang yang tak dapat digerakkan= di ba*ahnya

    terdapat kubah kartilago yangsedikit dapat digerakkan= dan yang paling ba*ah adalah

    lobulus hidung yang mudah digerakkan!Bentuk hidung luar seperti piramid dengan

     bagian(bagiannya dari atas ke ba*ah :

    pangkal hidung 9bridge,

    ' batang hidung 9dorsum nasi,

    2 puncak hidung

    3! &natomi hidung dalam

    Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari os!internum di

    sebelahanterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung dari naso

    faring! )a-um nasi dibagi oleh septum, dinding lateral terdapat konka superior, konka

    media, dan konka inferior! @elah antara konka inferior dengan dasar hidung dinamakan

    meatus inferior, berikutnya celah antara konka media dan inferior disebut meatus media

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    10/25

    dan sebelah atas konka media disebut meatus superior! 9Ballenger ,

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    11/25

    dengan banyak mikro-ili, sehingga luas permukaan besar yang tersedia untuk penyerapan

    obat dan transportasi 9%arkar M&,

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    12/25

    PEMBAHASAN

    &.1. B!%7a,3as! DDS I#$,a#asa+

    &.1.1. M*a#!s3* A5s%,4s! O5a$ I#$,a#asa+

     7bat(obatan yang diserap dari rongga hidung harus mele*ati 0apisan lendir, itu adalah langkah

     pertama dalam penyerapan! 7bat kecil dengan mudah mele*ati lapisan ini tetapi obat besar tidak 

    mudah atau sulit dikenakan untuk menyeberang lapisan tersebut! Prinsip protein lendir adalah

    musin, melainkan memiliki kecenderungan untuk mengikat ;at terlarut, menghalangi

    difusi! %elain itu perubahan struktural dalam lapisan lendir yang mungkin sebagai akibat dari

     perubahan lingkungan 9yaitu Ph, suhu, dll 9"llum et al,

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    13/25

    &.1.2. P*+*4asa# O5a$ I#$,a#asa+

    A. B*#$u S*6!aa# O5a$ Da# P*35a8a

    Bentuk sediaan obat yang ideal diantaranya harus meliputi hal(hal berikut ini :

    kenyamanan pasien, reproducibility, mudah di absorpsi, biokompabilitas dan tidak ada

    reaksitambahan, luas efektif area kontak, dan *aktu kontak yang di perpanjang! )lasifikasi rute

    sistem penghantaran obat diantaranya : sistem saluran cerna, parenteral, trans mukosa, trans

    nasal, pelepasan obat le*at paru(paru, pelepasan obat melalui kulit, pelepasanobat trans dan

    trans-agina! $al(hal yang mempengaruhi masuknya obat kedalam sirkulasi sistemik :

    Besarnya luas permukaan= contoh -illi dan microcilli pada usus kecil memperluas

     permukaan sehingga memudahkan absorpsi obat!

    • &kti-itas metabolik yang rendah, en;im dapat mendealtifas obat yang akan diabsorpsi,

     bioa-aibilitas rendah dapat disebabkan oleh akti-itas en;im yang tinggi!

    • Aaktu kontak= *aktu kontak dengan jaringan pengabsorpsi akan mempengaruhi jumlah

    obat yang melalui mukosa!

    • %uplai darah, darah yang cukup akan memindahkan obat dari tempat kerja ke tempat

    absorpsinya!• &ksebilitas, -ariasi rute penghantaran obat menunjukan berbagai daerah tertentu yang

    membutuhkan bahan tambahan atau kondisi tertentu untuk membantu obat

    mencapaitempat kerja!

    • Kariabilitas yang rendah

    • Permeabilitas, semakin permiabel suatu epitel maka daya absorpsinyapun semakin tinggi!

    %istem penghantaran obat dan penargetan obat yang ideal diantaranya : 7bat mempunyai

    target yang spesifik, Menjaga obat pada jaringan yang bukan target, Meminimalisasir 

     pengurangan kadar obat ketika mencapai target, Melindungi obat dari metabolisme, Melindungi

    obat dari klirens dini, Menahan obat pada tempat kerja selama *aktu yang dikehendaki,

    Memfasilitasi transport obat kedalam sel, Menghantarkan obat ke target intraseluler, $arus

     biokompatibel, biodegradable dan non antigenik!

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 11

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    14/25

    B. P*#-)a#$a,a# O5a$ I#$,a#asa+

    7bat diberikan secara intranasal untuk efek lokal seperti obat tetes hidung atau

    spray,rongga hidung digunakan untuk pelepasan obat sistemik! Beberapa perusahaan farmasi

     bahkan mengembangkan pemberian insulin melalui hidung, %elain itu pemberian obat secara

    intranasal dikembangkan juga untuk -aksin, contohnya -aksin antraks yang menggunakan

    teknologi nano dapat diberikan melalui nasal, pemberian ini menguntungkan pasien yang takut

    terhadap jarum suntik, yang mana umumnya -aksin diberikandalam bentuk injeksi!Pada

     pemberian obat intranasal dibandingkan obat sistemik atau oral, yang perludiperhatikan adalah

    ukuran partikel yang didistribusikan dengan alat semprot atau spraynya!+kuran yang paling

    umum adalah '. F 4. Gm, ukuran lebih kecil akan memba*a obat sampaitrachea, sedangkan

    ukuran yang lebih besar dapat digunakan bila obat ingin disimpan dalamsaluran hidung, tetapi

     bisa jadi malah keluar dari lubang hidung atau bahkan tertelan!

    &.1.&.P*,a+a#a# O5a$ I#$,a#asa+

    &dapunperjalanansistempenghantaranobat 93rug 3eli-ery %ystem intranasal

    dalamtubuh, adalahsebagaiberikut :

    a! Bentuksediaanobat nasal dengan;ataktif 

    sediaan nasal diformulasikan atau dirancang dengan sedemikian rupa untuk penggunaan

    efek lokal!

     b! 6ase biofarmasetik   obat dihisap melalui rongga hidung masuk ke dalam sirkulasi

    sistemik!

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 12

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    15/25

    6ase ini meliputi *aktu mulai penggunaan sediaan obat melalui hidung hingga pelepasan

    ;at aktifnya ke dalam cairan tubuh!c! )etersediaan farmasi obat siap untuk diabsorbi

    7bat dalam bentuk ;at aktif terlarut siap untuk diabsorpsi yang selanjutnya ;at aktif akan

    didistribusikan keseluruh tubuh 9sistemik

    d! 6asefarmakokinetik tidakterjadi &3ME

    6aseinimeliputi*aktuselamaobatdiangkutke organ yang

    ditentukansetelahobatdilepasdaribentuksediaan!

    e! )etersediaanhayatiobatuntukmemberiefek 

     padatahapiniobatmulaimemberikanefekpadapasiendengancaraberikatandenganreseptor(

    reseptor yang adapadatubuh!

    f! 6asefarmakodimanik interaksidenganreseptorditempatkerja

    Bilaobattelahberinteraksidengansisireseptorbiasanya protein membrane

    akanmenimbulkanrensponbiologik!

    Tujuanutamapadafaseiniadalahoptimisasidariefekbiologik!

    g! Efekterapi Lobatpadaakhirnyamemberikanefekterapiataupengobatanpadapasien! Yang

    diharapkandapatmemberikankesembuhanpadapasien!

    &.2. Fa$%, "a#- M*34*#-a,u)! A5s%,4s! DDS I#$,a#asa+

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 13

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    16/25

    &da berbagai faktor yang mempengaruhi bioa-ailabilitas sistemik dari obat yang

    diberikan melalui rute hidung! 6aktor(faktor ini dapat mempengaruhi terhadap sifat

     physiochemical dari obat, sifat anatomi dan fisiologis dari rongga hidung dan jenis dan

    karakteristik dari sistem pengiriman obat yang dipilih hidung! 6aktor(faktor ini memainkan peran

    kunci untuk sebagian besar obat untuk mencapai tingkat darah terapi efektif setelah pemberian

    hidung! 6aktor yang mempengaruhi penyerapan obat hidung dijelaskan sebagai berikut!

    ! %ifat fisiko kimia obata! )eseimbangan0ipofilik(hidrofilik 

    %ifat $0B dari obat mempengaruhi proses penyerapan! 3engan meningkatkan

    lipofilisitas, permeasi senya*a biasanya meningkat melalui mukosa hidung!Meskipun

    mukosa hidung ditemukan memiliki beberapa karakter hidrofilik, tampak bah*a

    mukosa ini terutama lipofilik di alam dan domain lipid memainkan peran penting dalam

    fungsi penghalang membran ini!7bat lipofilik seperti nalokson, buprenorfin, testosteron

    dan etinilestradiol hampir sepenuhnya diserap bila diberikan rute intranasal!

     b! 3egradasi en;imatik dalam rongga hidung7bat seperti peptida dan protein memilikibioa-ailabilitas yang rendah di rongga hidung,

    sehingga obat ini mungkin memiliki kemungkinan untuk mengalami degradasi

    en;imatik dari molekul obat dalam lumen rongga hidung atau se*aktu mele*ati

     penghalang epitel!Pada ke dua bagian initerjadi eo(peptidases dan endo(peptidases,

    eo(peptidases adalah mono(aminopeptidases dan di(aminopeptidases! "ni memiliki

    kemampuan untuk membelah peptida pada mereka N dan @ termini dan endo(

     peptidases seperti serin dan sistein, yang dapat menyerang ikatan peptida internal!c! +kuran molekul

    Penyerapan obat melalui rute hidung dipengaruhi oleh ukuran molekul! 7bat lipofilik 

    memiliki hubungan langsung antara MA dan permeasi obat sedangkan senya*a yang Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 14

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    17/25

    larut dalam air menggambarkan hubungan terbalik! Tingkat permeasi sangat sensitif 

    terhadap ukuran molekul untuk senya*a dengan MA 2.. 3alton!'! )arakteristik sediaan 7bat "ntranasal

    a! 6ormulasi 97smolaritas, p$, )onsentrasi

    •7smolaritas bentuk sediaan mempengaruhi penyerapan obatdi hidung! %ebagai

    contoh ialahnatrium klorida yang mempengaruhi penyerapan hidung! Penyerapan

    maksimum dicapai dengan konsentrasi natrium klorida .!/5' M, konsentrasi yang

    lebih tinggi tidak hanya menyebabkan bioa-ailabilitas meningkat tetapi juga

    mengarah pada toksisitas pada epitel hidung!

    •  p$sediaan obat dan permukaan hidung dapat mempengaruhi permeasi obat ini!

    +ntuk menghindari iritasi hidung, p$ sediaan obat harus disesuaikan dengan p$

    /,4 ( 5,4 karena liso;im ditemukan di sekret hidung, yang bertanggung ja*ab untuk 

    menghancurkan bakteri tertentu pada p$ asam! 3alam kondisi basa, liso;im tidak 

    aktif dan jaringan yang rentan terhadap infeksi mikroba! %elain menghindari iritasi,

    itu menghasilkan memperoleh permeasi obat efisien dan mencegah pertumbuhan

     bakteri!

    • Oradien konsentrasi memainkan peran yang sangat penting dalam proses

     penyerapanpermeasi obat melalui membran hidung karena kerusakan mukosa

    hidung! @ontoh untuk ini adalah penyerapan 0(Tirosin, dimana konsentrasi obat

    dalam percobaan perfusi hidung! %edangkanpada absorpsi asam salisilat konsentrasi

    obatnyamenurun! Penurunan ini kemungkinan karena kerusakan mukosa hidung

    yang permanen!

     b! 3istribusi 7bat dan deposisi3istribusi obat dalam rongga hidung merupakan salah satu faktor penting yang

    mempengaruhi efisiensi penyerapan hidung! Modus pemberian obat dapat

    mempengaruhi distribusi obat di rongga hidung yang pada gilirannya akan menentukan

    efisiensi penyerapan obat! Penyerapan dan bioa-ailabilitas bentuk sediaan hidung

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 15

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    18/25

    terutama tergantung pada lokasi disposisi! Bagian anterior hidung menyediakan *aktu

     perumahan berkepanjangan hidung untuk disposisi dari formulasi, hal ini

    akanmeningkatkan penyerapan obat! 3an ruang posterior dari rongga hidung akan

    digunakan untuk pengendapan bentuk sediaan, melainkan dihilangkan oleh proses

     pembersihan mukosiliar dan karenanya menunjukkan bioa-ailabilitas rendah! %itus

    disposisi dan distribusi bentuk sediaan terutama tergantung pada pengiriman perangkat,

    cara pemberian, sifat fisikokimia molekul obat!c! Kiskositas

    Kiskositas yang lebih tinggi dari formulasi meningkatkan *aktu kontak antara obat dan

    mukosa hidung sehingga meningkatkan *aktu untuk permeasi! namun, formulasi sangat

    kental akan mengganggu fungsi normal seperti pergerakan silia atau clearance

    mukosiliar dan dengan demikian mengubah permeabilitas obat!

    2! %ifat anatomi dan fisiologis dari rongga hidunga! Mukosiliar 

    Partikel terperangkap dalam lapisan lendir yang yang akan terbersihkan dari rongga

    hidung! &ksi gabungan lapisan lendir dan silia disebut kliren mukosiliar!"ni

    adalahmekanisme pertahanan fisiologis saluran pernapasan untuk melindungi tubuh

    terhadap bahan berbahaya yang telah dihirup!Aaktu transit yang normal mukosiliar 

     pada manusia telah dilaporkan ' sampai 4 menit! 6aktor(faktor yang mempengaruhi

    i;in mucocilliary meliputi faktor fisiologis 9umur, jenis kelamin, postur, tidur, olahraga,

     polusi lingkungan umum 9sulfur dioksida dan asam sulfat, nitrogen dioksida, o;on,

    hairspray, dan asap tembakau, penyakit 9silia sindrom immotile, primary ciliary

    dyskinesia()artagener!s syndrome, asma, bronkiektasis, bronkitis kronis, cystic fibrosis,

    infeksi saluran pernapasan akut dan obat(obatan! b! #hinitis

    #hinitis adalah penyakit umum yang paling sering dikaitkan pada pengobatan

    intranasal, penyakit ini akan mempengaruhi bioa-ailabilitas obat! $al ini terutama

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 16 

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    19/25

    diklasifikasikan ke dalam rhinitis alergi dan umum, gejalanya adalah hipersekresi, gatal

    dan bersin terutama disebabkan oleh -irus, bakteri atau iritan!&lergi rhinitis adalah

     penyakit alergi saluran napas, yang mempengaruhi .D dari populasi!$al ini

    disebabkan oleh peradangan kronis atau akut selaput lendir hidung!)ondisi ini

    mempengaruhi penyerapan obat melalui selaput lendir akibat peradangan!c! Permeabilitas membran

    Permeabilitas membran hidung adalah faktor yang paling penting, yang mempengaruhi

     penyerapan obat melalui rute hidung!7bat yang larut air dengan berat molekul yang

     besar seperti peptida dan protein memiliki permeabilitas membran yang rendah! adi

    senya*a seperti peptida dan protein yang utama diserap melalui proses transportasi

    endocytotic dalam jumlah rendah! 7bat yang larut dalam air dengan berat molekul yang

     besar melintasi mukosa hidung secara difusi pasif melalui pori(pori berair!

    d! p$ 0ingkunganP$ lingkungan memainkan peran penting dalam efisiensi penyerapan obat

    intranasal!%enya*ayang larut dalam air seperti asam ben;oat, asam salisilat, dan

    alkaloid menunjukkan bah*a penyerapan obat bergantungkepada nilai(nilai p$ dimana

    senya*a ini dalam bentuk tidak terionisasi! Namun, pada nilai p$ dimana senya*a ini

    sebagian terionisasi, penyerapan substansial ditemukan!"ni berarti bah*a bentuk 

    lipofilik tidak terionisasi melintasi penghalang epitel hidung melalui rute transelular,

    dimana bentuk terionisasi yang lebih lipofilik mele*ati rute paracellular berair!

    &.&. P*,5*6aa# I#$,a#asa+ DDS 6*#-a# K%#0*#s!%#a+

    Pemberian obat secara nasal sekarang ini adalah cara yang popular untukmenangani

     penyakit pernafasan dan juga mengatur pemberian obat(obatan bebas97T@ pada kondisi sinus,

    seperti hidung mampet atau alergi! %emprotan nasal, botoltekan, atau obat tetes hidung adalah

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 17 

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    20/25

    sebagian dari metode pemberian obat langsungyang umum dan biasanya dipilih oleh konsumen

     pada s*amedikasi ataupun pada obatresep untuk pilek atau alergi! +ntuk pasien yang tidak 

    menyukai cara spraysemprotkedalam hidung atau bagi pasien yang tidak memungkinkan adanya

    terapi nebulisasi,dapat digunakan cara oless*ab! Beberapa pabrik obat sedang mengembangkan

    carapenggunaan aplikator dosis tunggal, yang dapat melapisi lubang hidung dengan cairanatau

    gel! Pada pilek, selain untuk mengobati, s*ab juga dapat terserap oleh saluran hidung!

    Pada intinya, pemberian obat langsung ke hidungdaerah nasal adalah dosisyang

    digunakan adalah seminimal mungkin, karena tidak sperti oral, yang harusmemperhatikan

    metabolisme lintas pertama di hati! &lat penyemprotsprayer jugamemiliki peranan penting!

    Penggunaan sprayer tradisional akan memiliki perbedaan jika digunakan oleh remaja dan orang

    tua, karena kekuatan penyemprotan yang berbeda!+ntuk itu, banyak perusahaan farmasi

    yang mengembangkan alat yang dapatmengukur jumlah obat yang dikeluarkan secara simultan!

     N3& 9Ne* 3rug &pplicationmenentukan bah*a pemberian obar nasal untuk gejala ataupun

     penyakin radangselaput lendir, hanya untuk pasien ' tahun ke atas!

    Pada pemberian obat nasal menggunakan spray yang biasa, cairan berfungsisebagai

     pemba*a, obat;at aktif hanya sebagian kecil dari total keseluruhan cairantersebut! Tantangan

    formulasinya adalah mencari formula yang tidak akan merugikanpasien dan dapat diabsorpsi

    dengan baik oleh hidung, tetapi secara efektif dapatdipompa oleh pompa mekanik regular!

    Tantangan selanjutnya adalah membuat sediaan nasal yang juga dapat mele*atisa*ar 

    darah otak! +mumnya, tradisional spray nasal, hanya mencapai sepertigamukosa nasal, untuk itu

     banyak perusahaan farmasi yang mengembangkan sistemdispersi yang dapat memungkinkan

    obat dapat mencapai seluruh permukaan mukosanasal hingga paranasal! Teknologi seperti ini

     juga dapat digunakan untuk obat topikalagar dapat berpenetrasi lebih dalam dan obat oral agar 

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 18

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    21/25

    dapat diasorpsi lebih baik lagi!%aat ini banyak dikembangkan obat nasal tanpa penga*et, yang

    dapat mengiritasihidung dan mukosa! %elain itu, dikembangkan juga alat yang dapat

    mengirimkan obatmenggunakan aktuator samping 9side actuator, bukan melaui bagian atas alat

    tersebut!3rug deli-ery system intranasal atau sistem penghantaran obat intranasal adalahsuatu

    teknologi penyampaian obat yang khas, diciptakan agar obat dapat mencapaitempat kerja di

    intranasal lebih optimal! Perbedaan 33% intranasal dengan sediaan oraluntuk penyakit nasal

    adalah tanpa proses &3ME 9absorbsi, distribusi, metabolisme,eksresi, sehingga efek obat akan

    cepat tercapai, karena pemberiannya yang langsungmencapai tempat kerjanya!

    )E0EB"$&N 33% "NT#&N&%&0 3"B&N3"NO)&N %E3"&&N )7NKE%"7N&0

    ! 3apat digunakan untuk berbagai macam terapi pengobatan, seperti:

    )ulit Pengobatan :#hinitis

    #hinosinusitis

    Polip hidung%inusitis akut

    6lu

    Kaksin

    7bat :%teroid

    &ntihistamin

    "mmune modulators3econgestan

    -aksin

    sistemik Pengobatan :

    Migraine dan sakit kepala

    "nsomnia dan penenang7besitas

    3iabetes dan '

     Neuroaktif protein dan

     polipepetida

    7bat polar yang diabsorpsi

    sedikit pada O"

    7tak Migraine dan sakit kepala

    "nsomnia dan penenang

    7besitas3iabetes dan '

    &l;eimer dan Parkinson

     Neuroaktif protein dan

     polipepetida

    7bat polar yang diabsorpsisedikit pada O"

    '! Target pemberian obat pada penanganan penyakit melalui daerah sekitar saluran nasal

    2! Pada bentuk obat kon-ensional, kerja tidak langsung pada tempatnya

    /! atuhnya obat langsung pada tempat kerja

    • &lat 33% nasal modern9jatuhnya obat ditengah meatus

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 19

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    22/25

    • &lat 33% nasal kon-ensional9obat harus di hirup terlebihdahulu, jadi obat tidak

    menujutempat kerja langsung4! 3osis obat dapat diabsorbsi pada saluran nasal dengan maksimum 9C

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    23/25

    sediaan serbuk hidung adalah tidak adanya bahan penga*et dan stabilitas

    superior formulasi! Namun, kesesuaian bubuk formulasi tergantung pada kelarutan, ukuran

     partikel, sifat aerodinamis dan iritasi hidung obat aktif dan atau bahan pembantu! tetapi

    iritasi mukosa hidung dan pengiriman dosis terukur adalah beberapa tantangan formulasi!

    +mumnya, penyerapan bertindak melalui salah satu dari mekanisme berikut:

    - Menghambat akti-itas en;im=

    - Mengurangi kekentalan lendir atau elastisitas=

    - Penurunan pembersihan mukosiliar=

    - melarutkan atau menstabilkan obat!

    • "ntranasal mikroemulsi

    "ntranasal mikroemulsi merupakan salah satu pengiriman obat non(in-asif untuk sirkulasi

    sistemik! Qhang dkk 9'../ mempelajari serapan otak nimodipin oleh intranasal

    dengan surfaktan berbasis mikroemulsi dan menemukan tiga kali lipat lebih tinggi dari

    nimodipin dan rasio yang lebih tinggi &+@ di jaringan otak dan cairan serebrospinal dengan

    yang di plasma! Kyas 9'..5 telah melaporkan bah*a formulasi mikroemulsi clona;epam

    digabungkan dengan agen mukoadhesif dipamerkan timbulnya tindakan lebih cepat diikuti

    dengan durasi berkepanjangan tindakan dalam pengobatan status epileptikus! 3alam

     penelitian lain, Kyas dkk dilaporkan cepat dan tingkat yang lebih besar dari transportasi obat

    ke dalam otak tikus setelah pemberian intranasal mukoadhesif mikroemulsi dari ;olmitriptan

    dan sumatriptan! Mukesh dkk 9'..8 mempelajari pengiriman intranasal risperidone

    dan menyimpulkan bah*a jumlah yang signifikan dari risperidone dengan cepat dan efektif 

    disampaikan ke otak dengan pemberian intranasal nanoemulsion mukoadhesif risperidone!

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 21

     Biofarmasi – Intranasal Drug Delivery 22

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    24/25

    BAB IV

    PENUTUP

    /.1. K*s!34u+a#

    • %istempenghantaranobat 93rug 3eli-ery %ystem "ntranasal

    adalahsuatuteknologipenyampaianobatalternatif yang diciptakanuntukmencapaitempatkerja

    yang optimal di intranasal!

    • Mekanisme&bsorpsi "ntranasal terbagidua, yaitu :

    Mekanismemelibatkanruteberairtransportasi yang dikenaldengan proses

     paraselulardanMekanismemelibatkantransportasimelaluirutelipodial yang dikenalsebagai

     proses transelular 

    6aktor(faktor yang mempengaruhi 33% intranasal:

    ! %ifat 6isiko kimia 7bat : 0ipofilik(hidrofilik keseimbangan, 3egradasi en;imatik dalam

    rongga hidung, +kuran molekul!

    '! )arakteristik sediaan 7bat "ntranasal : 6ormulasi 9)onsentrasi, p$, osmolaritas, 7bat

    distribusi dan deposisi, Kiskositas

    2! %ifat anatomi dan fisiologis dari rongga hidung : Mukosiliar, 3ingin, rhinitis,

    Permeabilitas membran, p$ lingkungan

  • 8/16/2019 Biofarmasi 'Intranasal Drug Delivery'

    25/25

    • %ediaan "ntranasal dapat berupa semprot hidung, nasal gel, tetes hidung, nasal bubuk dan

    nasal mikroemulsi!

    DAFTAR PUSTAKA

    M!&lagusundaram, etal'..! Nasal 3rug 3eli-ery %ystem! 3epartment of Pharmaceutics,

    &nnamacharya @ollege of Pharmacy, "ndia!

    &khtar &li, et al ! '.'! intranasal drug deli-ery system! "nstitute of Pharmacy, Bundelkhand

    +ni-ersity, hansi 9+!P, "ndia

    %hargel!, leon, Yu!, &ndre*, Biofarmasetika dan 6armakokinetika Terapan, &"rlangga +ni-ersity

    Press, %urabaya!

    &N%E0 $!@! : Intro!u"tion to #$arma"euti"al Dosage %orm0ea 6ebiger! Philadelphia!54 & 70Kideo :youtobe

     Biofarmasi – Drug Delivery Sistem Intranasal 23