BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN -...

15
BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN By : Meitri H C Daluarti

Transcript of BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN -...

BERSENANG-SENANG DENGANPENELITIAN

By :

Meitri H C Daluarti

DAFTAR PUSTAKA

Anon. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Ketiga. Malang: Penerbit IKIP Malang

Babbie, E. 1983. The Practice of Social Research, 3ed. Belmont: Wadsworth Publishing Co.Inc.

Creswell, J.W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed MethodsApproaches. 2nd Edition. Thousand Oaks: SAGE Publications

Dane, F.C. 1990. Research Methods. Pacific Grove, California: Brooks/Cole Publishing Co.

Denscombe, M. 1998. The Good Research Guide for Small-Scale Social Research Projects.Buckingham: Open University Press

Magee, Miles, M.B., and Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis. 2nd edition. London:SAGE Publication

Nachmias, D. 1987. Research Methods in the Social Sciences. 3rd ed. New York: St. Martin’sPress, Inc.

Neuman, W.L. 2003. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 5th

Edition. Boston: Allyn and Bacon

Procter, M. 2001. How Not to Plagiarize. Situs University of Toronto, Writing Support. [on-line].Sumber elektronik HTTP: http://www.utoronto.ca/ucwriting/plagsep.html. Diakses 5 Mei 2004.

Inikah penelitianyang kamuAtau barangkaliyang ini ?Mmm…..bagaimana dengan yang ini ?

Pada dasarnyapenelitian jugamerupakan hal yang

Gak jauh bedadengan kalo kamunongkrong di mall

Semua tergantungsama cara kamumemandangnya dan

Lebih kurang sepertiapa yang dirasakanteman kitaini….kalian pasti

BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN

bayangkan?merupakan hal yangmenyenangkanmemandangnya dansejauh apa kamumenyukainya

ini….kalian pasti mengenalnya

BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN

Menu Hari Ini

•Filosofi Penelitian

•Sifat Keingintahuan ManusiaRasa ingin tahu sebagai naluri dasarmanusia, penelitian sebagai upayamemenuhi rasa ingin tahu manusia

•Filosofi PenelitianHakikat kebenaran, penelitiansebagai pencarian kebenaran,mengapa harus meneliti

•Beberapa Pendekatan Dalam Berpikirdan MenelitiBeberapa pendekatan dasar pola berpikir manusia dalammemahami sesuatu

- penutup -

SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA

Antusiasme publikterhadap “reality show” menunjukkan bahwa sisi-sisi hidup

Mengintip, sepertihalnya “reality show” merupakan bentukterendah dari naluri

Antusiasme publikterhadap “reality show” juga menunjukkan bahwa

Penelitian adalahkegiatan memuaskankeingintahuan secaraterstruktur.

“Reality Show as Our Life”

bahwa sisi-sisi hidupseseorang merupakan“hiburan” bagi orang lain

terendah dari nalurikeingintahuan kita.menunjukkan bahwakeingintahuanmerupakan salah satunaluri dasar manusia

terstruktur.

FILOSOFI PENELITIANAmicus Socrates magisamis veritas !

(Aku dekat dengan Socrates, tapikebenaran jauh lebih dekat

padaku) -Plato-

Yohannes 18:38

QUE EST VERITAS ?Apakah kebenaran itu ?

Christ before Pilate, by Gerrit Honthorst, ca.1617

“Pilatus bertanya kepadanya…….”

KEBENARAN BERDASARKAN WAHYU

EGO SUM VIA,VERITAS ET VITA

Kebenaran ituadalah dari

Tuhanmu, sebabitu jangan sekali-

PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN

(Aku adalah Jalan,Kebenaran dan Hidup)

Johannes 14:6

itu jangan sekali-kali kamu

termasuk orang-orang yang ragu.

Q.S. 2:147

KEBENARAN BERDASARKAN INTUISI

•Pangeran Sidharta (560-480BCE) dari Dinasti Sakhyamerupakan salah satupemikir intuitif besar dunia.

•Melakukan studinya melaluiTAPA dan PRANAYAMA padaakhir usia duapuluh

JALAN KESADARANBERUNSUR DELAPAN (AriyaAtthangiko Magga)

•Pengertian Benar (Sammã Ditthi)

•Pikiran Benar (Sammã Sankappa)

•Ucapan Benar (Sammã Vãca)

DIALEKTIKA BUDDHIS:

Pengertian Benar (SammãDitthi)

1. Pengertian DUKKHA

PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN

akhir usia duapuluhtahunannya.

•Mencapai kesadarantertinggi (BODDHISATVA)pada usianya yangketigapuluh lima.

•Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)

•Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)

•Usaha Benar (Sammã Vãyama)

•Perhatian Benar (Sammã Sati)

•Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)

1. Pengertian DUKKHA

2. Asal mula DUKKHA

3. Lenyapnya DUKKHA

4. Cara MenghilangkanDUKKHA

KEBENARAN BERDASARKAN LOGIKA

Pada dasarnyasecara alamiahsetiap manusia

selalu ingin tahu

Oleh karenanya:

“Curiousity is a Mother ofknowledge”

Kebenaranberdasarkanlogika tidak

dikembangkanatas dasar apa

Tetapi atas dasarpembagian/katagoris

asi mengenai apa“yang kita tahu” dan apa “yang kita tidak

Untuk dapat melakukankatagorisasi tersebut kitamemerlukan seperangkatalat yang banyak disebut

orang sebagai logika(logics).

Coba kalianperhatikan

obrolan sayadengan Platoberikut ini….. SemuaSocrates

PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN

Aristoteles (384-322 BCE)

knowledge”yang “benar” dan apa yang “salah”

apa “yang kita tidak tahu”

Psst…Asal kalian tahu saja, saya tidak pernah menyebutnya sebagai logika,

tapi “ANALISIS” (analysis)

berikut ini….. Semuamanusia

pasti mati.(Premis 1)

Socratesadalah

manusia(Premis 2)

Karena ituSocrates

mati(Deduksi)

KEBENARAN BERDASARKAN LOGIKA

Kalian bisa sebutseperangkatpembicaraan

saya tadi dengan:“Silogisme”)*

Dalam silogisme,penarikan

kesimpulandilakukan secara

deduktif)**

Saya akanperkenalkan

kalian dengansalah satu

praktisi deduksi

That’s my hero…

he…he…he…

Untukmemudahkan

kalian melakukananalisis ikutilahempat hukum

•Hukum Identitas:

“A” adalah “A”

•Hukum Non-Kontradiksi:

“A” tidaklah “bukan A”

•Hukum kondisi pertengahan:

PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN

Aristoteles (384-322 BCE)

“Silogisme”)*)* diskursus retoris yang mengangungbeberapa premis dan diikuti olehkesimpulan. Dalam silogisme, premispertama merupakan pernyataan umum(bisa positif atau negatif), sementarapremis kedua dapat bersifat umumatau khusus yang memungkinkandilakukannya deduksi dalam

pengambilan keputusan.

deduktif)**)** terdapat dua pendekatan dalampenarikan kesimpulan:

Deduksi : Totem pro parte (Umum–Khusus)

Induksi : Pars pro toto (Khusus–Umum)

praktisi deduksiterhebat didunia….

Sherlock Holmes in the “Valley of Fear”

he…he…he…empat hukumlogika yang sayasusun berikut ini

Salah satu adalah A ataubukan A

•Hukum inferensi rasional:

Bedakan apa yang kamu tahu

dan apa yang kamu tidaktahu.

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIRDAN MENELITI

•Empirisme

•Rasionalisme•Rasionalisme

•Pragmatisme

RASIONALISME

COGITO ERGO SUM !( Je pense donc je suis !)

( Saya ada, karena saya berpikir!)

( I think therefore I am !)

Berpikir adalah kegiatanmencari pengetahuanyang “benar” dengan

menggunakanpenalaran

Penalaran memerlukandua syarat, yaitu:

Logis dan Analitis

Berpikir logis artinyakita berpikir denganmenggunakan sebuahpola tertentu

Berpikir analitis artinyakamu harus bersikapskeptis. Kamu harusragu terhadap segalasesuatu yang kamuyakini

Jika kamu meragukansesuatu maka kamu mulai

mempertanyakannya.Saat kamu

mempertanyakansesuatu maka saat itulah

kamu mulai berpikir.

Jadi, menurut saya,kebenaran tidak hanya

terungkap melaluirangsangan inderawi saja.Tapi dapat juga terungkap

melalui pemikiran kitayang dilahirkan oleh logika

René Descartes (1596 -1650)

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIR DAN MENELITIA Philosopher Lecturing/ Joseh Wright of Derby 1766)

yakinikamu mulai berpikir.yang dilahirkan oleh logikaakal budi kita sebagaimanusia. Inilah yangsaya sebut sebagai

rasionalisme.

EMPIRISMEAlam tidak

diciptakan untukkesia-siaan atau

tanpa manfaat bagimanusia

Tidak ada pengetahuanmanusia yang

melangkah melebihipengalamannya

(empiri)

Karenanya,pengetahuan yang“benar” harus dapat

dihasilkan oleh empiriatau dapat dibuktikan

secara empiris

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIR DAN MENELITIDoctor Nicolaes Tulp's Demonstration of the Anatomy of the Arm/Rembrandt Hamerzoon van Rijn, 1632

John Locke (1632 -1704)

PRAGMATISME

“The truth is whatever works”

(Kebenaran adalahapapun yang bekerja)

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIR DAN MENELITIAn Iron Forge/ Joseph Wright of Derby 1772)William James (1842 -1910)