BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN -...
Transcript of BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN -...
DAFTAR PUSTAKA
Anon. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Ketiga. Malang: Penerbit IKIP Malang
Babbie, E. 1983. The Practice of Social Research, 3ed. Belmont: Wadsworth Publishing Co.Inc.
Creswell, J.W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed MethodsApproaches. 2nd Edition. Thousand Oaks: SAGE Publications
Dane, F.C. 1990. Research Methods. Pacific Grove, California: Brooks/Cole Publishing Co.
Denscombe, M. 1998. The Good Research Guide for Small-Scale Social Research Projects.Buckingham: Open University Press
Magee, Miles, M.B., and Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis. 2nd edition. London:SAGE Publication
Nachmias, D. 1987. Research Methods in the Social Sciences. 3rd ed. New York: St. Martin’sPress, Inc.
Neuman, W.L. 2003. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 5th
Edition. Boston: Allyn and Bacon
Procter, M. 2001. How Not to Plagiarize. Situs University of Toronto, Writing Support. [on-line].Sumber elektronik HTTP: http://www.utoronto.ca/ucwriting/plagsep.html. Diakses 5 Mei 2004.
Inikah penelitianyang kamuAtau barangkaliyang ini ?Mmm…..bagaimana dengan yang ini ?
Pada dasarnyapenelitian jugamerupakan hal yang
Gak jauh bedadengan kalo kamunongkrong di mall
Semua tergantungsama cara kamumemandangnya dan
Lebih kurang sepertiapa yang dirasakanteman kitaini….kalian pasti
BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN
bayangkan?merupakan hal yangmenyenangkanmemandangnya dansejauh apa kamumenyukainya
ini….kalian pasti mengenalnya
BERSENANG-SENANG DENGAN PENELITIAN
Menu Hari Ini
•Filosofi Penelitian
•Sifat Keingintahuan ManusiaRasa ingin tahu sebagai naluri dasarmanusia, penelitian sebagai upayamemenuhi rasa ingin tahu manusia
•Filosofi PenelitianHakikat kebenaran, penelitiansebagai pencarian kebenaran,mengapa harus meneliti
•Beberapa Pendekatan Dalam Berpikirdan MenelitiBeberapa pendekatan dasar pola berpikir manusia dalammemahami sesuatu
- penutup -
SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA
Antusiasme publikterhadap “reality show” menunjukkan bahwa sisi-sisi hidup
Mengintip, sepertihalnya “reality show” merupakan bentukterendah dari naluri
Antusiasme publikterhadap “reality show” juga menunjukkan bahwa
Penelitian adalahkegiatan memuaskankeingintahuan secaraterstruktur.
“Reality Show as Our Life”
bahwa sisi-sisi hidupseseorang merupakan“hiburan” bagi orang lain
terendah dari nalurikeingintahuan kita.menunjukkan bahwakeingintahuanmerupakan salah satunaluri dasar manusia
terstruktur.
FILOSOFI PENELITIANAmicus Socrates magisamis veritas !
(Aku dekat dengan Socrates, tapikebenaran jauh lebih dekat
padaku) -Plato-
Yohannes 18:38
QUE EST VERITAS ?Apakah kebenaran itu ?
Christ before Pilate, by Gerrit Honthorst, ca.1617
“Pilatus bertanya kepadanya…….”
KEBENARAN BERDASARKAN WAHYU
EGO SUM VIA,VERITAS ET VITA
Kebenaran ituadalah dari
Tuhanmu, sebabitu jangan sekali-
PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN
(Aku adalah Jalan,Kebenaran dan Hidup)
Johannes 14:6
itu jangan sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu.
Q.S. 2:147
KEBENARAN BERDASARKAN INTUISI
•Pangeran Sidharta (560-480BCE) dari Dinasti Sakhyamerupakan salah satupemikir intuitif besar dunia.
•Melakukan studinya melaluiTAPA dan PRANAYAMA padaakhir usia duapuluh
JALAN KESADARANBERUNSUR DELAPAN (AriyaAtthangiko Magga)
•Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
•Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
•Ucapan Benar (Sammã Vãca)
DIALEKTIKA BUDDHIS:
Pengertian Benar (SammãDitthi)
1. Pengertian DUKKHA
PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN
akhir usia duapuluhtahunannya.
•Mencapai kesadarantertinggi (BODDHISATVA)pada usianya yangketigapuluh lima.
•Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
•Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
•Usaha Benar (Sammã Vãyama)
•Perhatian Benar (Sammã Sati)
•Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
1. Pengertian DUKKHA
2. Asal mula DUKKHA
3. Lenyapnya DUKKHA
4. Cara MenghilangkanDUKKHA
KEBENARAN BERDASARKAN LOGIKA
Pada dasarnyasecara alamiahsetiap manusia
selalu ingin tahu
Oleh karenanya:
“Curiousity is a Mother ofknowledge”
Kebenaranberdasarkanlogika tidak
dikembangkanatas dasar apa
Tetapi atas dasarpembagian/katagoris
asi mengenai apa“yang kita tahu” dan apa “yang kita tidak
Untuk dapat melakukankatagorisasi tersebut kitamemerlukan seperangkatalat yang banyak disebut
orang sebagai logika(logics).
Coba kalianperhatikan
obrolan sayadengan Platoberikut ini….. SemuaSocrates
PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN
Aristoteles (384-322 BCE)
knowledge”yang “benar” dan apa yang “salah”
apa “yang kita tidak tahu”
Psst…Asal kalian tahu saja, saya tidak pernah menyebutnya sebagai logika,
tapi “ANALISIS” (analysis)
berikut ini….. Semuamanusia
pasti mati.(Premis 1)
Socratesadalah
manusia(Premis 2)
Karena ituSocrates
mati(Deduksi)
KEBENARAN BERDASARKAN LOGIKA
Kalian bisa sebutseperangkatpembicaraan
saya tadi dengan:“Silogisme”)*
Dalam silogisme,penarikan
kesimpulandilakukan secara
deduktif)**
Saya akanperkenalkan
kalian dengansalah satu
praktisi deduksi
That’s my hero…
he…he…he…
Untukmemudahkan
kalian melakukananalisis ikutilahempat hukum
•Hukum Identitas:
“A” adalah “A”
•Hukum Non-Kontradiksi:
“A” tidaklah “bukan A”
•Hukum kondisi pertengahan:
PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN KEBENARAN
Aristoteles (384-322 BCE)
“Silogisme”)*)* diskursus retoris yang mengangungbeberapa premis dan diikuti olehkesimpulan. Dalam silogisme, premispertama merupakan pernyataan umum(bisa positif atau negatif), sementarapremis kedua dapat bersifat umumatau khusus yang memungkinkandilakukannya deduksi dalam
pengambilan keputusan.
deduktif)**)** terdapat dua pendekatan dalampenarikan kesimpulan:
Deduksi : Totem pro parte (Umum–Khusus)
Induksi : Pars pro toto (Khusus–Umum)
praktisi deduksiterhebat didunia….
Sherlock Holmes in the “Valley of Fear”
he…he…he…empat hukumlogika yang sayasusun berikut ini
Salah satu adalah A ataubukan A
•Hukum inferensi rasional:
Bedakan apa yang kamu tahu
dan apa yang kamu tidaktahu.
RASIONALISME
COGITO ERGO SUM !( Je pense donc je suis !)
( Saya ada, karena saya berpikir!)
( I think therefore I am !)
Berpikir adalah kegiatanmencari pengetahuanyang “benar” dengan
menggunakanpenalaran
Penalaran memerlukandua syarat, yaitu:
Logis dan Analitis
Berpikir logis artinyakita berpikir denganmenggunakan sebuahpola tertentu
Berpikir analitis artinyakamu harus bersikapskeptis. Kamu harusragu terhadap segalasesuatu yang kamuyakini
Jika kamu meragukansesuatu maka kamu mulai
mempertanyakannya.Saat kamu
mempertanyakansesuatu maka saat itulah
kamu mulai berpikir.
Jadi, menurut saya,kebenaran tidak hanya
terungkap melaluirangsangan inderawi saja.Tapi dapat juga terungkap
melalui pemikiran kitayang dilahirkan oleh logika
René Descartes (1596 -1650)
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIR DAN MENELITIA Philosopher Lecturing/ Joseh Wright of Derby 1766)
yakinikamu mulai berpikir.yang dilahirkan oleh logikaakal budi kita sebagaimanusia. Inilah yangsaya sebut sebagai
rasionalisme.
EMPIRISMEAlam tidak
diciptakan untukkesia-siaan atau
tanpa manfaat bagimanusia
Tidak ada pengetahuanmanusia yang
melangkah melebihipengalamannya
(empiri)
Karenanya,pengetahuan yang“benar” harus dapat
dihasilkan oleh empiriatau dapat dibuktikan
secara empiris
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BERPIKIR DAN MENELITIDoctor Nicolaes Tulp's Demonstration of the Anatomy of the Arm/Rembrandt Hamerzoon van Rijn, 1632
John Locke (1632 -1704)