Belajar Dan Pembelajaran

download Belajar Dan Pembelajaran

of 40

Transcript of Belajar Dan Pembelajaran

BELAJAR DAN PEMBELAJARANPengertian Belajar dianggap sama dengan menghafal. (Mengingast sejumlah fakta atau konsep). Sehubungan dengan ini ada beberapa karakteristik : 1. Belajar berarti menambah sejumlah pengetahuan. 2. Belajar berarti mengembangkan kemampuan intelektual (kognitif) 3. Belajar adalah hasil bukan proses. Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Menurut Hilgard, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Ditinjau dari pandangan kedua itu, ada beberapa kriteria dalam belajar : 1. Belajar adalah aktivitas yang dirancang dan bertujuan. Tujuan yang dirancang adalah tujuan yang disadari manfaat dan kegu naannya oleh setiap individu yang belajar. 2. Tujuan belajar adalah perubahan perilaku secara utuh Konsep ini memandang bahwa manusia sebagai suatu kesatuan, bukan ba gian-bagian yang terpisah 3. Belajar bukan hanya sebagai hasil, tetapi juga sebagai proses. Keberhasilan belajar tidak hanya diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi, tetapi juga bagaimana proses penguasaan materi itu terjadi. 4. Belajar adalah proses pemecahan masalah. Belajar bukan menghafal informasi,tetapi proses berfikir untuk memecahkan masalah.

BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU Banyak teori yang membahas terjadinya perubahan tingkah laku. Namun teori itu berpangkal pada pandangan tentang hakekat manusia menurut pandangan John Locke dan Leibnitz. John Locke : Manusia sebagai mahluk yang pasif. Dengan teori tabularasanya, ia menganggap bahwa manusia ibarat kertas putih. Dari pandangan itu mencullah aliran belajar behavioristikelementristik Leibnitz : Manusia sebagai mahluk yang aktif. Manusia bebas untuk berbuat, titik pusat kebebasan adalah kesadaran sendiri Dari pandangan itu melahirkan aliran belajar KognitifWholistik

Menurut aliran Behavioristik, hakekat belajar adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap dg kecenderungan untuk bertindak atau hubungan Stimulus dan Respon (SR). Atau, belajar adalah upaya membentuk hub. Stimulus dan Respon sebanyak-banyaknya. Salah satu tokoh behaviorist yaitu Thorndike dengan teori belajarnya Koneksionisme

Perbedaan Teori Belajar Behavioristik dan Teori Belajar KognitifTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK 1. Mementingkan pengaruh lingkungan 2. Mementingkan bagian-bagian 3. Mengutamakan peranan reaksi 4. Hasil belajar terbentuk secara mekanis 5. Dipengaruhi pengalaman masa lalu 6. Mementingkan pembentukan kebiasaan. 7. Memecahkan masalah dilakukan dengan cara trial and error TEORI BELAJAR KOGNITIF 1. Mementingkan apa yang ada dalan diri 2. Mementingkan keseluruhan 3. Mementingkan fungsi kognitif 4. Terjadi keseimbangan dalam diri 5. Tergantung pada kondisi saat ini 6. Mementingkan terbentuknya struktur kognitif 7. Memecahkan masalah didasarkan kepada insight

Thorndike, agar terjadi hub. S-R perlu memper hatikan hukum-hukum belajar sbb : 1. Hukum Kesiapan (Law of Readiness) 2. Hukum Latihan (Law of Exercise) 3. Hukum Akibat (Law of Effect)

Hukum Kesiapan (Law of Readiness) Jika pada diri individu ada kesiapan untuk merespon, maka respon yang titimbulkan akan menimbulkan kepuasan, dan mengakibat kan orang itu tidak melakukan tindakan lain. Implikasi dari hukum ini adalah, keberhasilan belajar seseorang sangat tergantung dari ada atau tidak adanya kesiapan.

Hukum Latihan (Law of Exercise) Hubungan S dan R akan terbentuk manakala terus menerus dilatih atau diulang Implikasinya : makin sering pelajaran diulang, maka semakin dikuasailah pelajaran itu. Hukum Akibat (Law of Effect) Kuat lemahnya hub. S-R tergantung pada akibat yang ditimbulkannya.

Implikasi dari hukum ini : Jika mengharap agar seorang dapat mengulang respon yang sama, maka harus diupayakan agar menyenangkan dirinya, contohnya pujian atau hadiah. Thorndike, Pavlov,dan Watson tokoh belajar classical conditioning beraliran behaviorist juga percaya bahwa belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dg.manusia.

Untuk membentuk tingkah laku tertentu pada anjing Pavlov melakukan percobaan : Dalam kedaan lapar anjing sebelum diberi makan dibunyikan lonceng, diperlihatkan makanan dan air liur anjing keluar. Keadaan ini terus-menerus dilakukan. Setiap dibunyikan lonceng , air liur anjing keluar, walaupun tidak ada makanan. Dalam keadaan ini anjing belajar bahwa kalu lonceng berbunyi pasti ada makanan sehingga menyebabkan air liurnya keluar. Kesimpulan : Untuk membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara berulang-ulang dengan melakukan pengkodisian (semacam pancingan) tertentu.

Skinner (dg teori operant conditioning), untuk membentuk tingkah laku tertentu perlu diurutkan atau dipecah-pecah menjadi bagian- bagian tingkah laku yang spesifik. Pada setiap bagian tingkah laku yg telah direspon perlu di berikan hadiah (reinforcer), agar tk. laku itu terus menerus diulang, dan untuk memotivasi agar berlanjut ke tingkah laku berikutnya. Misal : kita ingin membentuk kebiasaan anak membaca buku, maka perilaku membaca dapat dipecah-pecah menjadi beberapa kom- ponen tingkah laku :

1) 2) 3) 4)

Anak melihat-lihat buku yg.disediakan Membuka-buka buku Memperlihatkan gambar-gambar di dalamnya Membaca buku. Menurut teori Gestalt, belajar adalah proses mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Insight dianggap sebagai inti dari pembentukan tingkah laku.

Dari percobaan Kohler terhadap simpanse, bahwa simpanse dapat menangkap hubungan antara tongkat, jeruji, dan pisang . Ia faham bahwa pisang adalah makanan, ia faham juga bahwa tongkat dapat dipergunakan untuk meraih pisang di luar jeruji. Inilah hakekat belajar. Jadi, belajar terjadi karena kemampuan menangkap makna dan hubungan antara komponen yang ada di lingkungannya.

Insight memiliki ciri-ciri sbb : 1. Kemampuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang tersebut; sedangkan kemampuan dasar orang tersebut tergantung dari usia dan posisi ybs.dlm kelompok (spesiesnya) 2. Insight dipengaruhi atau tergantung pada pengalaman masa lalu yang relevan.

3. Insight tergantung pada pengaturan dan penyediaan lingkungannya. Simpanse tak mungkin bisa meraih pisang di luar jerujinya apabila tidak disediakan tongkat. 4. Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian, individu dapat menyelesaikan persoalan dalam situasi yang berlainan. 5. Apabila insight sudah diperoleh, maka dapat dipergunakan untuk menghadapi persoalan dalam situasi lain.

PRINSIP PENERAPAN TEORI BELAJAR GESTALT (Nasution, 1982)

Belajar itu berdasarkan keseluruhan. Keseluruhan lebih bermakna dari bagian-bagian. Belajar itu bukan berangkat dari fakta-fakta, tapi berangkat dari seluruh fakta. Anak yang belajar merupakan keseluruhan. Membelajarkan anak bukan hanya mengembangkan intelektualnya , tetapi kepribadian anak seutuhnya. Belajar berkat Insight Melalui persoalan yang dihadapi, anak akan mendapat insight yg sangat berguna untuk menghadapi suatu problema. Belajar berdasarkan pengalaman

Pandangan Bloom dan Krathwohl thd belajar. Tujuan belajar dirangkum ke dalam 3 kawasan yg terkenal dg sebutan Taksonomi Bloom. Praktek pembelajaran banyak dipengaruhi oleh taksonomi Bloom ini . Ketiga kawasan dalam Taksonomi Bloom itu : a. Domain Kognitif, terdiri dari 6 tingkatan : 1) Pengetahuan (mengingat, menghafal) 2) Pemahaman (menginterpretasikan) 3) Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah) 4) Analissis (menjabarkan suatu konsep) 5) Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh) 6)Evaluasi (membandingkan nilai-nilai , ide, metode,dsb)

b. Domain Psikomotor, terdiri dari 5 tingkatan : 1) Peniruan (peniruan gerak) 2) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak) 3) Ketepatan ( melakukan gerak dg. benar) 4) Perangkaian (melakukan beberapa gerak sekaligus dengan benar) c. Domain Afektif, terdiri dari 5 tingkatan : 1) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan ada nya sesuatu)

2) Merespon (aktif perpartisipasi) 3) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu) 4) Pengorganisasian (menghubunghubungkan nilai yang dipercayainya) 5) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari hidupnya)

Ciri-ciri umum Pendidikan, Belajar, dan PerkembanganUnsur-Unsur 1 Pelaku Pendidikan Guru sbg pelaku mendidik, dan siswa yang terdidik Belajar Siswa yang bertindak belajar atau pelajar Perkembangan Siswa yg mengalami perubahan Memperoleh perubahan mental Internal pada diri pembelajar Sembarang tempat.

2. Tujuan

Membantu siswa untuk Memperoleh hasil menjadi pribadi yasng belajar dan utuh. pengalaman hidup. Proses interaksi sebagai Internal pada diri faktor eksternal belajar pembelajar Lembaga Pendidikan sekolah dan Luar sekolah Sepanjang hayat dan sesuai jenjang lembaga Sembarang tempat

3. Proses 4. Tempat

5. Lama waktu

Sepanjang hayat

Sepanjang hayat

6. Syarat terjadi Guru memiliki kewibawaan pendidikan

Motivasi belajar kuat Kemauan mengubah diri.

Unsur- Unsur 7. Ukuran keberhasilan 8. Faedah

Pendidikan Terbentuk pribadi terpelajar Bagi masyarakat mencerdaskan kehidupan bangsa Pribadi sebagai pembangun yang produktif dan kreatif

Belajar

Perkembangan

Dapat memecahkan Terjadi perubahan masalah positif Bagi pebelajar mempertinggi martabat pribadi Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring Bagi pebelajar memperbaiki kemajuan mental Kemajuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

9. Hasil

Taksonomi tujuan-tujuan dari Bloom disebut Taksonomi Bloom dpt menjelaskan tentang kualitas hasil pendidikan. Tujuan langsung pendidikan : perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, sebagai masyarakat, dan sbg mahluk Tuhan.

Belajar menurut pandangan Piaget : Ada dua proses yg terjaddi dalam pertumbuh- an dan perkembangan kognitif anak yaitu : 1) proses assimilation, yakni dalam proses ini menyesuaikan atau mencocokkan informayg baru itu dg apa yang telah ia ketahui dg mengubahnya bila perlu; 2) proses accomodation, yaitu anak menyusun dan membangun kembali atau mengubah apa yang diketahui sebelumnya, sehingga informasi yg baru itu dapat disesuaikan lebih baik.

Teori Jean Piaget menitikberatkan pada aspek perkembangan pikiran secara alami dari lahir hingga dewasa. Ada 3 aspek perkembangan intelektual yg diteliti oleh Piaget, yaitu : 1) Struktur, yaitu ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tidakan mental, dan perkembangan berfikir logis anak. 2) Isi, yaitu pola perilaku anak yg khas yg tercermin pada respon yg diberikan thd beberapa masalah atau situasi yg dihadapinya

3) Fungsi, yakni cara yg digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Menurut Piaget, perkembangan intelektual didasarkan pada 2 fungsi, yakni organisasi dan adaptasi. Organisasi memberikan pada organisme kemampuan untuk mensistematikkan atau mengorganisasikan proses-proses fisik atau psikologis menjadi menjadi sistem teratur dan berhubungan atau struktur-struktur. Adaptasi,sebagai fungsi kedua dari perkembangan intelektual. Adaptasi dengan lingkungan dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Dg.demikian, inteligensi individu tumbuh dan berkembang melalui interaksi dg lingkungan. Ini sejalan dg tahap perkemb.usia anak : 1. sensori motor (0 2 th), anak mengenal lingkungan dg kemampuan sensorik dg penglihatan,penciuman, pendengaran, perabaan, menggerakkan. 2. praoperasional (2 7 th), anak mampu menggunakan simbul, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, menggambar, mengolonggolongkan. Anak belum mampu melaksanakan belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental, spt menambah, mengurangi, dll.

3. operasional konkrit (7 11 th), anak dapat mengembangkan pikiran logis, mengikuti penalaran logis walau kadang-kadang memecahkan masalah dg trial and error . Anak belum dapat berurusan dg materi abstrak 4. operasional formal (11 th ke atas), anak dapat berfikir abstrak seperti orang dewasa. Ia tak perlu berfikir dengan pertolongan benda benda konkrit.

Belajar menurut pandangan Carl R.Rogers. Menurut dia, praktek pedidikan menitikberat- kan pada pengajaran, bukan pada siswa. Alasan penting guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran adalah : 1. menjadi manusia berarti mempunyai kekuatan wajar untuk belajar, siswa tidak harus belajar ttg hal-hal yang tak ada artinya; 2. siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya; 3. mengorganisasikan bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. 4. belajar yang bermakna bagi masy. Modern berarti belajar tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus menerus; 5. belajar yg optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggungjawab dlm proses belajar. 6. belajar mengalami dapat terjadi bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri; 7. belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.

Langkah dan sasaran pembelajaran yg perlu dilakukan guru menurut Rogers : 1. guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur; 2. guru dan siswa membuat kontrak belajar; 3. guru menggunakan metode inquiri atau menemukan; 4. guru menggunakan metode simulasi; 5. guru menggunakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan partisipasi dg kelompok lain; 6. guru bertindak sebagai fasilitator belajar; 7. sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram agar tercipta peluang bagi siswa untuk kreatifitas dalam belajar.

Perbuatan dan hasil belajar dapat dimanifesta sikan dalam wujud : 1) pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi, prinsip, hukum atau kaidah, prosedur atau pola kerja, atau teori sistem nilai-nilai dll.; 2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berfikir, mengingat, atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap apresiassi, penghayatan), perilaku psikomotor termasuk yg ekspresif. 3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun intangible

Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yg spesifik : a. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, yg berpengaruh pada proses belajar selanjutnya; b. Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. c. Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang ingin dicapai melalui proses belajar; d. Belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan keseluruhan tingkah laku yang integral; e. Belajar adalah proses interaksi. f. Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada yang kompleks.

Prinsip-prinsip belajar : 1. Law of Effect yaitu bila hub. S R terjadi dan diikuti dg keadaan memuaskan, maka hubungan itu diperkuat. Sebaliknya jika hubungan diikuti perasaan tak menyenang kan, hub akan melemah. Jadi hasil belajar akan di perkuat jika menumbuhkan rasa senang atau puas (Thorndike) 2. Spread of Effect yaitu reaksi emosional yang mengiringi itu tidak terbatas pada sumber utama pemberi kepuasan, tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru. 3. Law of Exercise yaitu hub antara perangsang dan reaksi diperkuat dg latihan dan penguasaan. Jadi hasil belajar akan lebih sempurna jika sering diulang dan dilatih.

4. Law of Readiness yaitu bila satuan-satuan dalam sistem saraf telah siap berkonduksi, dan hub. itu berlangsung, maka terjadinya hubungan itu akan memuaskan. Dalam hal ini tingkah laku baru akan terjadi bila yang belajar telah siap belajar. 5. Law of Primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan. 6. Law of Intensity yaitu belajar memberi makna yang dalam apabila diupayakan melalui kegiatan yang dinamis 7. Law of Recency yaitu bahan yang baru dipelajari , akan lebih mudah diingat. 8. Fenomena kejenuhan . Kejenuhan adalah suatu sumber frustrasi fondamental bagi peserta didik dan juga pendidik. Kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yg dipakai untuk belajar, tetapi tak mendatangkan hasil. 9. Belongingness yaitu keterikatan bahan yang dipelajari pada situasi belajar, akan mempermudah berubahnya tingkah laku. Hasil belajar yg memberikan kepuasan dan latihan yg diterima erat kaitannya dg kehidupan belajar

Proses belajar yg demikian akan meningkatkan prestassi hasil belajar peserta didik. Rusyan (1993:31) menawarkan petunjuk umum cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar : 1) Menetapkan target dan tujuan belajar 2) Menghindari saran dan kritik yg negatif 3) Menciptakan situasi belajar yg sehat dan kompetitif 4) Menyelenggarakan remidial program 5) Memberi kesempatan agar peserta didik memperoleh pengalaman yang sukses.

KONSEP DAN MAKNA PEMBELAJARAN

Arti dan Makna Pembelajaran Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah , mengajar dilakukan oleh fihak guru, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) : suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon thd situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Menurut William H. Burton , upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kpd siswa agar terjadi proses belajar

Konsep Pembelajaran Proses pembelajaran awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosialnya, dsb. Kemampuan guru mengenal karakteristik siswa merupakan modal utama menyampaikan pelajaran kepada siswa.

Pembelajaran : Dimyati dan Mujiono (1999:297) : Keg. Guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuta siswas belajar secara aktif, yg menekankan pada penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 th 2003 : Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan tertentu.

Pembelajaran mempunyai 2 karakteristik : 1. Dalam proses bembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mencatat, men dengar, tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam berfikir. 2. Dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yg diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir anak

Proses pembelajaran di kelas menurut Dunkin dan Biddle (1974:38) berada pada 4 variabel interaksi : 1. Variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik. 2. Variabel konteks (context variables), berupa peserta didik, sekolah, dan masyarakat. 3. Variabel proses (process variables) berupa interaksi peserta didik dg pendidik. 4. Variabel produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik dalam jangka pendek maupun panjang.

Menurut mereka, proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika pendidik memiliki 2 kompetensi : 1. Kompetensi substansi materi pembelajaran/penguasaan materi pelajaran 2. Kompetensi metodologi pembelajaran. Knirk dan Gustafson , pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Menurut mereka, teknologi pembelajaran melibatkan 3 komponen yg saling berinteraksi, yaitu guru (pendidik), siswa (peserta didik) dan kurikulum.