BBLR

download BBLR

of 9

description

Penelitian ini mengkaji hubungan antara hiPertensi Pada kehamilan dan BBLR

Transcript of BBLR

  • Volume VI No.2, Desentber 2013 ISSN 1919-469X

    JurnalKESE, HATAN

    Metro Sui Wuwai{Journal of Heslth lltletro Sai Wawoil

    :!0-F

    -tr-u ':o

    - t- -

    -D\

    -

    -FTnm!IL-

    o

    P Roc RAM sru D I KE B r D^^?l'il'lfl?fl'J

  • JurnalKESEHATAN

    Metro SaiWawai

    Volume VI Nq.2, Desember 20130 Halaman 1-93 rssN 1979-469X

    Jurnal Kesehatan Mefio Sai Wawai merupakan jurnal kesehatan yang me,muat artikel hasil penelitian danartikel nonpenelitian dibidang kesehatan. Terbit dua kali setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember.

    DEWA}I REDAKSI

    PengarahDirekw Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjuugkarang

    Penanggung JawabKetua Program Studi Kebidanan Meto

    Ketua Dewan RedaksiSadiman

    Wakil Ketua l)ewan RedaksiRiyanto

    Anggota Ilcwan RedaksiSupriatiningsih

    WeliyatiYusroHadi M.

    M. RidwanYuliawatiIslamiyati

    PrasetyowatiMartiniFAirusIka Oktaviani

    Redaksi PelaksanaSumiyati

    Firda FibrilaSri Lestariniagsih

    Pelaksana Tata UsahaYulidawatiWibowo

    Alamat RedaksiProgram Studi Kebidanal Metro Poltekkes Kementrian Kesehatan TanjungkarangJl. Brigiend Sutiyoso No. 1 Kota Meno Lampung Po.Box 107 Kode Post.34l11 Telp: (0725) 41819 Fa:i(0725) 47966Emnl : j ur kes_metrow aw ai@y ahoo. co. i d.D-ewan Redaki me-4qtna nas.kab has.{ peaplitia.n daq np,rp@elidqs yaag b.elum nelqah dipublikasikan kpjurnal lain. Naskah ditulis sesuai format dengan mergilarti pedomam penulisan- Jumal Kesehatan Metro saiWawai. Naskah dikirim kealamat redaksi minimal satu bulan sebelum penerbitan.

    -

  • JurnalKESEHATAN

    Metro Sai lYawai

    Volume VI No.2, Desember 2013' Halaman l-93 rssN 1979-469X

    DAFTARISI

    Hubungan Preeklamsia Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD. Jendral 1-6Ahmad Yani Kota MetroSfi Lestariningsih

    Faktor Kualitas Pemantauan Pertumbuhan Balita oleh Kader Posyandu di Kelurahan Kedaton 7-13Kota Bandar LampungDewi Srt Sumardilah

    Perbandingan Pengukuran Lingkar Lengan Atas dengan Indeks Massa Tubuh dalam Penentuan 14-19Ripiko Kurang Energi Kronis pada Siswi SMA Negeri 4 KotabumiAntun Rahmadi

    Ketprkaitan Karakteristik Motivator dengan Penggunaan Metode Vasektomi sebagai Alat 20-28Kontrasepsi Pria di Kota Bandar LampungYusro HudiM

    Analisis Deterrninan Gizi Kurang pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju Kota 29-37Bandar Lampung.Ika Fitria Elmeida

    Evaluasi Penyelenggaraan Pos Kesehatan Kelurahan di Kota Metro 38-48Islamiynt ilan Sadtmrn

    Faktor Nsiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Balita di Kabupaten 49-55LampungUtaraN.4q Msip.ni

    Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Perilaku Ibu dalam Inisiasi Menyrsu Dini di Kota Metro 56-&Yoga TriwijayanfiHubungan Riwayat Sectio Caessrea dan Riwayat Placentq Previq pada Kehamilan Sebelumnya 65-68dengan Kejadian P I acent a Pr wiaIry4ql Trts.ni.lesibPerbedaan Perawatan Tali Pusat dengan Kassa Alkohol dan Kassa Sfteil Terhadap Lama Puput 69-73Tali Pusat di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Pujokerto Kabupaten Lampung TengahHelmiYenie

    Hubungan Pengetabnan Ibu Menyusui dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Werine Device 74-78(IUD) di Desa Purwodadi Simpang Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung SelatanRisnmiR.

    Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tinggi Fundus Uteri Ibu Postpartum Hari Ke-tujuh 79-87Mortini

    Pengaruh Penggunaan Konhasepsi Implant terhadap Peningkatan Berat Badan dan Hipertensi 88-93di Kabupaten Lampung TimurYusro Hadi M dan Yuliawati

    E

  • IIUBT]NGAIY PREEKLAMPSIA KEIIAI\trLAII DENGAN KEJAI}IAN BERATBADAIY LAIIIR RENDAH (BBIR) DI RSUD JENDRAL AHMAD YAITI

    KOTA METRO

    Sri LcstariningsihPrograrn Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

    Email: [email protected]

    AbstrakMasalah bayi berat lahir rendah (BBLR) sampai saat ini masih merupakan penyebab utama mortiditas danmortalitas perinatal. Preeklampsia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pertumbuhan janin yang lambat,BBL& dismaturitas dan prematutitas janin fatrL* terjadi intra uterinefetal death (NJFD). Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan preeklampsia dalam kehamilan dengan kejadian BBLR dengan mengontrolvariabel anemiq usia ibu, jarak persalinan, paritas, pendidikan, pekerjaan, kehamilan prematur, dan riwayatabortus. Desain penelitian ini adaldr case control studi denganmenggunakan data ibu yang melahirkan di RSUDJenderal Ahmad Yani. Populasi adalah ibu yang melahirkan dalam kurun waktu tahun 2011. Sampel berjumlah186 terdiri dari 93 kasus dan 93 kontrol. Pengarrbilan sampel kelompok kontrol menggunakan tefuik rystematicrandom sampling. Analisis bivariat menggunakan $i chi Square, sedapgkan analisis multivmiat menggunakanuji regresi logistik ganda dengan model faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yangsignifikan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR (nilai p:0,000, OR-l0,ll), ibu hamil denganpreeklampsia kemungkinan berisiko 12,69kali lebih besm untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu hamilyang tidak preeklampsia setelah dikontrol variabel riwayat abortuq paritas, dan pendidikan ibu. Perlunyamelaksanakan praktek antenatal yang bermanfad bagi kehamilan, minimal 4 kali kunjungan kehamilan denganmemperhatikan kualitas atau kelengkapan standar pelayanan kehamilan (14 T).Kata kunci: BBL& preeklampsia

    PENDATTULUAI{ 2,5oA dafi total penduduk, maka setiap tahundiperkirakan 355.000 sampai 710.000 dari 5

    Penyebab kematian bayi menunfi Word juta bayi lahir dengan kondisi BBLR (DepkesHealth Organizotion (WHO) salatr satunya RI,2000).adalah karena bayi berat lahir rendah (BBLR)@adan Pusat Statistik, 2008). Masalah BBLRsampai saat ini masih merupakan penyebabutama morbiditas dan mortalitas perinatal.Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitm20 juta bayi berat lahir rendah. Dalam laporanWHO yang dikutip dari State of the WorW'sMother 2007 (data tahun 2000-2003)dikemukakan bahwa 27%o kematian neonatusdisebabkan oleh BBLR (Ivoneso J.,2012).

    Menurut Depkes RI (2008), penyebabkematian neonatal terbesm adalah BBLR yaitusebesar 3A3oA. Secara statistik menunjukkan90% kejadian BBLR didapatkan di negaraberkembang dan angka kematiannya 35 kalilebih tinggi dibanding pada bayi dengan beratlahir lebih dari 2500 gram.

    BBLR diseluruh dunia mencapai lebihdari 20 juta bilyrfls,s%) dari seluruh kelahiran,dan 95,6Yo diantaranya menrpakan bayi yangdilahirkan di negara-negara sedangberkembang. Proporsi BBLR di Indonesiadiketahui berdasarkan estimasi. Jika proporsiibu hamil yang akan melahirkan bayi adalah

    Berdasarkan Riskesdas 2010 kejadianBBLR di Provinsi t"ampung sebesar 9Yo dansedikit lebih baik dari angka nasional yaitull,lo/o (Depkes RI, 2010). Kasus BBLR diKabupaten Lampung Tengah tahun 2009sebesar 3t,03Yo (18 kasus) @inas KesehatanKabupaten Lampung Tengah, 2010), sedangkandi Kabupaten Lampung Timur, BBLR sebesar31 kasus (29,5%) pada tahun 2009 (DinasKesehatan Kabrrpaten Lampung Timur, 2010).Kasus BBLR di Lampung Tengah danLampung Timur lebih rendah dmi kasus BBLRdi Kota Metro. Kasus kematian BBLR dalamtiga tahun terakhir yaitu tahun 2008-2010merupakan penyebab terbesar kasus kematianbayi di Kota Metro, yaitu pada tahun 2008sebesar 54Vo, pada tahun 2009 sebesar 37,9o/odan pada tahun 2010 sebesar 67% (Dinkes KotaMetro,20ll).

    Komplikasi langsung yang dapat terjadipada BBLR antara lain: hipotermi4hipoglikemia, gangguan cairan dan elekholighiperbilirubinemi4 sindroma gawat nafas, patenduktus arteriosus, Infeksi, perdarahanintraventrikule4 apnea of prematurity, anemia

    I

    -"

  • lnfaventrikuler, olmea of prematurity, anemia(Depkas RI, 1993).

    Berbagai faktor PenYebab BBLRmenurut Manuaba (1998), yaitu faltor ibu (gizikurang saat hamil, anemi4 umur ibu kurangdarr 20 tahun atau lebih dari 35 tahun' jarakhamil dan bersalin terlalu dekat, penyakitmenahun ibu, faktor pekerja yang terlalu berat),faktor kehamilan (hamil dengan hidramnion,hamil ganda, perdarahan antepartum,komplikasi hamil), faktor janin (cacat bawaan,infeksi dalam rahim). Menurut Depkes RI(1993), faktor ibu BBLR (trauma fisik danpsikologik, riwayat abortus sebelumnya' nefritisakut, diabetes melitus, paritas lebih dari 4,pendidikan ibu, ibu yang perokok, peminumalkohol, pecandu narkotik), faktor lingkungan(tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi, rat'zatracun).

    Preeklampsia berperan dalam kematianintra'uterin dan mortalitas perinatal.Preeklampsia merupakan salah satu faktorrisiko terjadinya pertumbuhan janin yanglambat, BBL& dismaturitas dan prematuritasjanin dan bahkan terjadi intra uterine fetaldeath (ruf'P). Ibu Yang menderitapreeklampsia akan mengalami disfungsivaskuler plasenta, yang dapat menyebabkanaliran darah ke plasenta terganggu, sehin8akebutuhanjanin akan nutrisi dan oksigen tidakterpenuhi secara optimal. Keadaan tersebutmengakibatkan pertumbuhan janin terlambat(Prawirohardj o, 1992).

    Penelitian yang dilakukan olehWahyuni (2005) menurfukkan bahwa terdapathubungan'antara preeklampsia berat pada ibuhamil terhadap kejadian bayi berat lahir rendahCF0,045). Demikian pula kosimpulan hasilpenelitian Kumiawati (2010), ada hubmganyang signifikan antara preeklampsia dengankelahiran berat bayi lahir. Menurut penelitianAbbas dan Abas, Dessyani terdapat hubunganantara preeklampsia/ eklampsia dengan BBLRdi RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010.Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebutmenunjuKan bahwa preeklampsia merupakanfaktor risiko terjadinya kelahiran BBLR-

    Berdasarkan Pra survey di RSUDJendral Ahmad Yani Kota Mefo, terjadipeningkatan angka kejadian BBL& pada tahun2009 yaitu 20,06yo, meningkat menjadi 23,62yo(2010), serta terjadi peningkatan kejadianpreeklampsiu pab tahun 2009 terdapat 88kasus preeklampsia (l l,l l9'o) mengalamipeningkatan pada tahun 2010 sebanyak 108kasus (13,92%) (RSUD Jendral Ahmad Yani

    Metro, 2010). Penelitian ini untuk mengetahuihubungan antarapreeklampsia dalam kehamilandangan kejadian BBLR pada ibu post partumdengan mengontrol variabel anemia, usia ibu,jarak penalinan, paritas, pendidikan, pekerjaan,kehamilan prematur, dan riwayat abortus diRSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro tahun20tr.

    METODE

    Penelitian ini merupakan penelitiananalitik observasional dengan desain cosecontrol studi. Besar sampel dihitung menurutLameshow (1997) yaitu:

    l^

    v.,lw\-ry)FaFu-ry)'4{Ery}t ff-rylBerdasarkan penelitian terdahulu (Sistiarani C'200S) dengan OR=2,91, P1=0,608 danP24,347 didapatkan jumlah sampel minimumkasus sebanyakTl. Perbandingan jumlah kasusdan kontrol ditentukan I : l. Sampel penelitianini melibatkan sebanyak 93 kasus BBLR yangmemenuhi syarat di RSUD Jendral AhmadYani kota Metro, sehingga jumlah kontrol yangdijadikan sampel 93 tidak BBLR yang diambilmenggunakan teknik systematic rotdomsampling.

    Analisis dilakukan sec:ra bertahapmeliputi analisis univariat, bivariat, analisismultivariat dilakukan dengn analisis regresitoglstik ganda menggunakan pemodelan faktorrisiko untuk mengestimasi secara validhubungan safu variabel utama dengan variabeldependen dengan mengontrol beberapa variabelcomfomding.

    Tahapan analisis multivariat adalahsebagai berikut :a) Mempersiapkan masing-masing kandidat

    variabel cotmfounding dan interaksi darihasil uji bivariat yang mempunyai nilai p