Bank Mega Annual Report 2007_2105

217

Transcript of Bank Mega Annual Report 2007_2105

Page 1: Bank Mega Annual Report 2007_2105
Page 2: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 1B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 1

Visi Kami

menjadi kebanggaan bangsa

Misi Kami

mewujudkan hubungan baik yang

berkesinambungan dengan nasabah melalui

pelayanan jasa keuangan yang prima dan

kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk

meningkatkan nilai bagi pemegang saham

Nilai-Nilai Kami

kewirausahaan, etika, kerja sama, dinamis,

komitmen

Our Vision

pride of the nation

Our Mission

deliver sustainable customer relationships

by means of superior fi nancial service

offerings and excellent organization

capabilities to increase shareholders’ values

Our Values

entrepreneurship, ethics, teamwork,

dynamic, commitment

Page 3: Bank Mega Annual Report 2007_2105

22

Daftar IsiContents

Visi, Misi, Strategi 01Vision, Mission, Strategy

Pengantar: Inspiring Forces 03Introduction

Infinite Spirit 05

Everlasting Inspiration 07

Eternal Leap 09

Sekilas Bank Mega 10Bank Mega at a Glance

Ikhtisar Keuangan 14Financial Highlights

Kaleidoskop 2007 162007 Kaleidoscope

Laporan Komisaris Utama 20President Commissioner’s Report

Laporan Direktur Utama 28President Director’s Report

Menjadi Kebangsaan Bangsa 40Pride of The Nation

Tinjauan Usaha 43Business Review

Tinjauan Keuangan 91Financial Review

Analisis dan Pembahasan oleh 94ManajemenManagement Analysis andDiscussion

Penghargaan Tahun 2007 102Awards 2007

Laporan Tata Kelola Perusahaan 105Good Corporate Governance Report

Satuan Kerja Audit Internal 174Internal Audit Working Unit

Penanganan Risiko 178Risk Management

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 185Corporate Social Responsibility

Data Perusahaan 189Corporate Data

Struktur Usaha 190Business Structure

Informasi Pemegang Saham 192Shareholders Information

Dewan Komisaris 194Board of Commissioners

Dewan Manajemen 196Board of Management

Komite, Sekretaris Perusahaan 200Committees, Corporate Secretary

Produk Kami 206Our Products

Jaringan Cabang 207Branch Networks

Pertanggungjawaban Laporan 214KeuanganManagement Responsibility ofFinancial Report

Laporan Keuangan 215Financial Statements

Page 4: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 3B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 3

Inspiring ForcesPerpaduan beberapa kekuatan membentuk satu sinergi yang dapat menghasilkan pencapaian yang jauh lebih besar jika dibanding hanya mengandalkan salah satu kekuatan saja. Bank Mega terbentuk dari kelompok individu yang memiliki talenta serta keselarasan pemikiran dalam mewujudkan suatu Bank dengan menawarkan produk dan pelayanan yang lebih baik serta potensi pertumbuhan yang tinggi.

Hasil kinerja yang dicapai dengan target berkelanjutan, menciptakan kepuasan atas pencapaian pertumbuhan yang pesat. Hal ini akan memberikan inspirasi bagi seluruh pihak terkait.

Synergy is the combination of inspiring forces that work together in the creation of an enterprise far greater than any of those forces could achieve individually.Bank Mega represents a combination of talents and like-minded associations that have come together to produce a bank that offers more, and delivers more, with the unlimited power to grow.

Inspiring is the sensation that emerges from the emergence and sustainability of an enterprise that delivers a deep well of satisfaction in the act of creation and the nurturing of a growing dream of greatness to achieve a noble cause.

Page 5: Bank Mega Annual Report 2007_2105

44

243,3%Pertumbuhan Laba Bersih yang dicapai oleh Bank Mega

Page 6: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 5B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 5

Inf inite Spirit

Bank Mega selalu menciptakan satu nilai melalui

penerapan fi losofi usaha dan tatanan nilai yang telah

memberikan inspirasi dalam keberhasilan kinerja

Perusahaan. Keberhasilan tersebut merupakan hasil

nyata dari semangat yang dimiliki oleh Perusahaan.

Bank Mega continuously creates value by the application of a

business philosophy and system of values that inspires the whole

company to achieve great things. It becomes successful as a product

of the spirit of the company.

Page 7: Bank Mega Annual Report 2007_2105

66

110,3%Pertumbuhan Kartu Kredit Bank Mega

Page 8: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 7B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 7

Everlasting Inspiration

Bank Mega optimis menatap masa depan,

memproyeksikan kesuksesan dan merealisasikannya

melalui perencanaan dan pelaksanaan strategi bisnis

yang kreatif serta penyediaan produk dan jasa yang

inovatif.

Bank Mega is able to look to the future, visualize success and make

it happen by the design and implementation of creative business

strategies and innovative products and services.

Page 9: Bank Mega Annual Report 2007_2105

88

104,4%Pertumbuhan GiroBank Mega

Page 10: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 9B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 9

Eternal Leap

Kemampuan Bank Mega menjaga kelanjutan

kinerja yang baik di tengah lingkungan yang

penuh tantangan, telah terbukti dan teruji

kehandalannya. Positioning sebagai Perusahaan

yang memiliki visi dan tujuan jelas serta hasil

kinerja yang kuat dan dikelola dengan efektif

akan menjamin tingkat pertumbuhan yang

berkelanjutan.

Bank Mega’s sustained ability to generate signifi cant

performance in the current positive but challenging

environment has been amply demonstrated. Continued growth

will stem from its positioning as a company clear in its vision

and objectives, strong in performance and effective in its

governance.

Page 11: Bank Mega Annual Report 2007_2105

1010

Seki las Bank Mega

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank

Karman yang didirikan pada tahun 1969 berkedudukan di

Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi

PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke

Jakarta. Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank

pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para

Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih

meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997

melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai

lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih

mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut.

Beginning with a family business known as PT. Bank Karman formed in 1969

and located in Surabaya, in 1992 its name was changed to PT. Bank Mega and

its headquarters were moved to Jakarta. As PT. Bank Mega grew, in 1996 it was

acquired by the PARA GROUP (PT. Para Global Investindo and PT. Para Rekan

Investama). In order to further improve the image of PT. Bank Mega, in June

1997 the logo of the bank was changed with the aim of establishing the bank in

the public mind as a trusted fi nancial institution.

Bank Mega at a Glance

Page 12: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 11B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 11

Pada tahun 2000 melakukan perubahan

nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank

Mega. Dalam rangka memperkuat struktur

permodalan maka pada tahun yang sama

PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public

Offering dengan menawarkan saham kepada

masyarakat, dengan demikian sebagian

saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik

dan berubah namanya menjadi PT. Bank

Mega Tbk. Saat ini PT. Bank Mega Tbk.

telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia

sebagai Bank Devisa sehingga memungkinkan

memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih

luas lagi.

PT. Bank Mega Tbk. yang bersemboyan “Mega

Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan

terkendali serta menjadi lembaga keuangan

ternama yang mampu disejajarkan dengan

bank-bank terkemuka di Asia Pasifi k dan

telah mendapatkan berbagai penghargaan

dan prestasi baik di tingkat nasional,

regional maupun internasional. Dalam upaya

mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang

disandangnya, PT.Bank Mega Tbk. berpegang

pada azas profesionalisme, keterbukaan dan

kehati-hatian dengan struktur permodalan

yang kuat serta produk dan fasilitas

perbankan terkini.

Dengan visi “Menjadi Kebanggaan Bangsa”,

PT. Bank Mega Tbk. merealisasikan berbagai

strategi Perusahaan sehingga dapat tumbuh

dan berkembang dengan pesat.

In 2000, the name of the bank was

changed from PT. Mega Bank to become

PT. Bank Mega. In order to improve the

capital structure, in the same year PT.

Bank Mega undertook an Initial Public

Offering by offering its shares to the

public, then becoming PT. Bank Mega

Tbk. Today, PT. Bank Mega Tbk. has

received a license from Bank Indonesia

as a Foreign Exchange Bank, enabling a

widening of its business operations.

PT. Bank Mega Tbk., known to the public

through its slogan “Mega Tujuan Anda”

(Your Grand Design), developed strongly

and in a focused manner to become a

well known financial institution capable

of ranking with major banks in the

Asia Pacific and which has received a

variety of awards and prestige both at

the national level and in the region and

internationally. In its efforts to realize

a level of performance in line with the

significance of its name, PT. Bank Mega

relies on professionalism, transparency

and prudential standards in terms of its

strong capital structure and up-to-date

banking products and facilities.

With the vision of “Pride of the Nation”

PT. Bank Mega Tbk. has realized a

number of Company strategies aimed

at achieving strong growth and

development.

Page 13: Bank Mega Annual Report 2007_2105

12

Seki las Bank MegaBank Mega at a Glance

Dalam perjalanan usaha selanjutnya,

Perusahaan terus meningkatkan fasilitas

produk dan kualitas layanan agar dapat

bersaing dan sejajar dengan bank-bank

terkemuka lainnya di Asia Pasifik. Atas

penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank

Mega berhasil meraih bererapa prestasi dan

penghargaan baik di tingkat nasional, regional

maupun internasional, antara lain:

• Bank dengan Pertumbuhan Asset

Tertinggi se Asia Pasifik versi majalah

Asia Week pada tahun 1999;

• Bank Terbaik versi majalah

Swasembada pada tahun 2002 dan

2003;

• Bank dengan Pelayanan Terbaik

(Banking Service Excellence)

berdasarkan Survey Marketing

Research Indonesia kerjasama dengan

majalah Infobank.

• Emiten Terbaik untuk sektor perbankan

versi majalah Investor pada tahun 2003;

• Predikat Bank yang Sangat Bagus

selama 5 tahun berturut-turut versi

majalah Infobank dari tahun 2001-

2005;

• Penghargaan untuk Mega Visa dalam

kategori Outstanding Performer

dan Volume Growth Award dari Visa

International pada tahun 2006;

• Kriya Pranala Award dalam Linkage

Program sebagai ”The Best New Comer”

dari Bank Indonesia pada tahun 2006.

• Global Transaction Services USD

Straight Through Processing Award

dari Citibank

In the conduct of its operations, the Company

has continued to improve the quality of its

products and services in order to be able to

compete on a level with banks recognized

across the Asia Pacific. With the results of

its performance achieved so far, Bank Mega

has been able to win prestige and awards

at national, regional and international level

including the following:

Bank with the Highest Asset Growth in Asia

Pacific, according to Asia Week magazine in

1999;

• Best Bank according to Swasembada

magazine in 2002 and 2003;

• Banking Service Excellence based on a

survey by Marketing Research

Indonesia

in cooperation with Infobank magazine;

• Best Listing in the banking sector in

2003 according to Investor magazine;

• Best Bank for a five-year period 2001-

2005 according to Infobank magazine;

• Award for Mega Visa in the category

Outstanding Performer and Volume

Growth Award from Visa International

for 2006;

• Kriya Pranala Award in the Linkage

Program at “Best Newcomer” from

Bank Indonesia, 2006;

• Global Transaction Services USD

Straight-Through Processing Award

from Citibank, Jakarta;

• Gold Medal Quality Crown Award from

Business Initiative Direct

Page 14: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 13

• Gold Medal Quality Crown Award

dari Business Initiative Direction yang

berkedudukan di Spanyol

• Yungky Setiawan – CEO Bank Mega,

salah satu CEO Terbaik versi Majalah

Warta Ekonomi.

• Chairul Tanjung – Komisaris Utama

Bank Mega, “Marketer of The Year”

versi The Indonesian Marketing

Association bekerjasama dengan

MarkPlus.

• Chairul Tanjung – Komisaris Utama

Bank Mega, salah satu “Bankers of The

Year” versi majalah Globe Asia.

Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor:

W7-04909 HT.01.04-TH.2007 tanggal 02

Mei 2007, perusahaan induk PT Bank Mega

Tbk berubah nama dari sebelumnya PT.

Para Inti Holdindo menjadi PT. CT Corpora.

Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Hukum

& HAM Nomor: C-03043 HT.01.04-TH.2007

tanggal 13 Nopember 2007, juga telah

dilakukan perubahan nama perusahaan

pemegang saham mayoritas PT. Bank Mega

Tbk. dari PT. Para Global Investindo menjadi

PT. Mega Corpora.

• Yungky Setiawan, CEO of Bank Mega,

as Best CEO according to Warta

Ekonomi magazine;

• Chairul Tanjung, President Commissioner

of Bank Mega, as “Marketer of The Year” of

Indonesian Marketing Association together

with MarkPlus.

• Chairul Tanjung, President Commissioner of

Bank Mega, as one of the “Bankers of the

Year” of Globe Asia magazine.

Based on the Ministerial Decree of the Minister

for Justice and Human Rights No. W7-04909

HT.01.04-TH.2007 dated 2 May 2007, the

holding company of PT Bank Mega Tbk

altered its name from PT. Para Inti Holdindo to

become PT. CT Corpora. In addition, based on

Ministerial Decree of the Minister for Justice

and Human Rights No. C-03043 HT 01.04-

TH.2007 of 13 November 2007, a change in

name was also performed under which the

name of the majority shareholder in PT. Bank

Mega Tbk. was changed from PT. Para Global

Investindo to become PT. Mega Corpora.

Page 15: Bank Mega Annual Report 2007_2105

14

Dalam miliar Rupiah kecuali bila disebutkan lain In billion of Rupiah, unless otherwise stated

p2007-2006 2007 2006 2005 2004 2003*)

Laporan Laba Rugi Statements of Income

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income

86.6 1,391 746 738 878 611

Pendapatan Selain BungaNon Interest Income

108.6 245 118 70 47 78

Laba sebelum Pajak dan Kepentingan MinoritasIncome before Tax and Minority Interest

236.0 746 222 264 450 381

Laba BersihNet Income

243.3 521 152 179 320 266

Data Saham Share Data

Jumlah saham yang beredar (dalam jutaan)Shared issued (in million)

5.0 1,625 1,548 1,394 1,394 940

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah penuh)Basic Earnings per Share (Full Amount)

230.0 320 97 129 230 283

Dividen Tunai per Saham (Rupiah penuh)Dividend per Share (Full Amount)

- - 136.00 113.17 76.66

Dividen Saham per Saham (Rupiah penuh)Dividen per Share (Full Amount)

- - 204.13 - -

Sekilas Neraca Akhir Tahun Balance Sheets at Year End

Total AktivaTotal Assets

12.7 34,908 30,973 25,109 18,643 13,878

Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank LainPlacements at Bank Indonesia and Other Banks

19.2 1,263 1,060 1,315 935 1,431

Efek-Efek Dan Tagihan LainnyaSecurities and Other Receiveables

(2.0) 14,832 15,130 9,409 6,425 2,700

Kredit Yang DiberikanLoans

27.6 14,037 10,999 11,263 7,581 6,376

Simpanan Pihak KetigaThird Party Funds

16.6 30,031 25,756 21,977 15,534 11,464

Total EkuitasTotal Equity

52.0 2,939 1,934 1,277 1,177 1,008

Rasio Kinerja Tertentu (%) Selected Performance Ratios (%)

Marjin Pendapatan Bunga BersihNet Interest Margin (NIM)

Imbal Hasil Aktiva (ROA)Return on Assets (ROA)

2.33% 0.88% 1.25% 2.99% 3.24%

Imbal Hasil Ekuitas (ROE)Return on Equity (ROE)

25.52% 9.10% 15.11% 31.58% 32.51%

Kredit Diberikan terhadap Total Dana MasyarakatLoan to Deposits Ratio (LDR)

46.74% 42.70% 51.25% 48.80% 55.61%

Kredit Diklasifikasikan Bruto terhadap Total KreditNon Performing Loans - Gross (NPL)

1.53% 1.68% 1.43% 1.98% 1.54%

Rasio Kecukupan Modal Risiko KreditCapital Adequacy Ratio (CAR) Credit Risk

14.21% 15.92% 11.13% 13.53% 14.04%

Rasio Kecukupan Modal Risiko PasarCapital Adequacy Ratio (CAR) Marlet Risk

11.84% 15.73% 11.12% - -

Rasio Biaya terhadap PendapatanCost to Income Ratio

79.21% 92.78% 88.78% 73.74% 76.58%

Karyawan dan Cabang Employees and Branches

Jumlah Cabang (Angka Penuh)Number of Branches (Full Amount)

7.4 160 149 122 102 87

Jumlah Karyawan (Angka Penuh)Number of Employees (Full Amount)

19.7 4,072 3,403 3,082 2,605 1,944

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris Numerical notations in all tables and graphs in this annual report are in English

*) Ikhtisar keuangan tahun 2003 adalah data keuangan konsolidasi dengan PT Mega Capital Indonesia, anak perusahaan yang telah dijual pada tanggal 18 Mei 2005 Financial figures for 2003 are consolidated figures with PT Mega Capital Indonesia, a subsidiary which was sold on May 18, 2005

(%)

Page 16: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 15

Total Ekuitas (dalam miliar rupiah) Total Equity (in billion rupiah)

2007

2006

20052004

2003*)

1,0

08

1,17

7

1,2

77 1,9

34 2

,93

9

Total Aktiva (dalam miliar rupiah) Total Assets (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003*)

13,8

78

18,6

43

25

,10

9

30

,973

34

,90

8

Simpanan Pihak Ketiga (dalam miliar rupiah) Third Party Funds (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003*)

11,4

64

15,5

34

21,

97

7

25

,75

6

30

,03

1

Kredit Yang Diberikan (dalam miliar rupiah) Loans (in billion rupiah)

2007

20062005

2004

2003*)

14,0

37

10,9

99

11,2

63

7,5

81

6,3

76

*) Ikhtisar keuangan tahun 2003 adalah data keuangan konsolidasi dengan PT Mega Capital Indonesia, anak perusahaan yang telah dijual pada tanggal 18 Mei 2005 Financial figures for 2003 are consolidated figures with PT Mega Capital Indonesia, a subsidiary which was sold on May 18, 2005

Page 17: Bank Mega Annual Report 2007_2105

16

Februari February

8 FebruariMega Peduli dengan memberikan sumbangan bagi korban banjir ke beberapa lokasi di Jakarta. Mega Peduli (Mega Cares) provided assistance to victims of flooding in a number of areas of Jakarta.

Kaleidoskop 20072007 Kaleidoscope

Januari January

29 JanuariPeluncuran Krida Mega Pass di Mataram.Launch of Krida Mega Pass in Mataram.

Juni June

8 JuniPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Mega Plaza.Opening of Bank Mega sub branch Jakarta – Mega Plaza.

22 JuniKerjasama Pembiayaan Tol Waru - SurabayaJoint Financing for Tol Waru Project - Surabaya

25 JuniRelokasi Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Saharjo.Relocation of Bank Mega sub branch Jakarta

– Saharjo.

Mei May

4 MeiPeluncuran Mega Link Protected Fund, produk gabungan antara simpanan dan asuransi yang memberikan bunga lebih tinggi dengan asuransi jiwa.Launch of the Mega Link Protected Fund, a product combined savings and insurance that provides higher interest for life insurance.

9 MeiPeluncuran Produk Mega Dollar berhadiah langsung tahap IV Launch of stage IV of the Mega Dollar product with instant gifts.

14 MeiRelokasi Bank Mega Kantor Cabang Bekasi – A. Yani.Relocation of the Bank Mega branch at Bekasi - A. Yani.

25 MeiPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Bekasi Jababeka.Opening of Bank Mega sub branch at Bekasi - Jababeka.

Page 18: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 17

April April

12 AprilBank Mega memperoleh Call Center Award dari Carre CCSL dan Majalah Marketing.Bank Mega wins Call Center Award from Carre CCSL and Marketing magazine.

18 AprilPeluncuran Mega Rencana Paket Promo V, yaitu suatu produk tabungan dengan hadiah langsung bagi nasabah yang membuka tabungan Mega Rencana.Launch of Mega Rencana Paket Promo V, a savings product with gifts for customers who open such accounts.

Maret March

17 MaretPenandatanganan Nota Kesepahaman Bank Mega dengan Bank Syariah Mega Indonesia tentang aliansi bisnis layanan perbankan.Signature of a Memorandum of Understanding between Bank Mega and Bank Syariah Mega Indonesia on an alliance in banking services.

28 MaretRapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Bank Mega.Annual Shareholders’ General Meeting and Extraordinary General Meeting of Bank Mega.

30 MaretPeresmian Taman Bermain dan Perpustakaan Bank Mega di samping gedung Menara Bank MegaInauguration of Play Park and the Bank Mega Library next to Bank Mega Tower.

Agustus August

9 AgustusMid Year Rapat Kerja Bank Mega. Mid Year Business Meeting of Bank Mega.

20 AgustusPress Gathering Bank Mega.Press Gathering Bank Mega.

31 AgustusBank Mega Peduli Pendidikan Bangsa, Rangkaian Hibah 1000 Komputer di Yogyakarta.Bank Mega Cares for National Education; providing a gift of 1,000 computers in Yogyakarta.

Juli July

2 JuliRelokasi Bank Mega Kantor Cabang Jakarta – Pluit. Relocation of Bank Mega branch Jakarta – Pluit.

9 JuliPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Jakarta – Sudirman.Opening of Bank Mega branch Jakarta – Sudirman.

Pembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Sampurna Square.Opening of Bank Mega sub branch Jakarta – Sampurna Square.

12 JuliPembukaan Bank Mega Kantor Wilayah Makasar.Opening of Bank Mega Makasar regional office.

17 Maret 28 Maret 30 Maret

12 April 9 Juli22 Juni

Page 19: Bank Mega Annual Report 2007_2105

18

Oktober October

2 OktoberCustomer Gathering di Pontianak.Customer Gathering, Pontianak.

3 OktoberCustomer Gathering di Jakarta.Customer Gathering, Jakarta.

4 OktoberCustomer Gathering di Jambi.Customer Gathering, Jambi

5 OktoberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Universitas Tarumanegara.Opening of Bank Mega sub branch Jakarta – University of Tarumanegara.

9 OktoberMega Berbagi, pemberian bantuan sembako kepada masyarakat kurang beruntung dan yatim piatu di lingkungan sekitar Kantor Pusat dan seluruh Cabang di Indonesia dalam memperingat Hari Raya Idul Fitri.Mega Berbagi: provision of basic food aid to poor people and orphans in the area around the bank’s headquarters and all branches across Indonesia in celebration of Idul Fitri.

23 OktoberCustomer Gathering di Yogyakarta.Customer Gathering, Yogyakarta.

25 OktoberCustomer Gathering di Makasar.Customer Gathering, Makasar.

29 OktoberSumbangan bagi pengungsi korban Gunung Kelud. Donations for evacuees from eruption of Gunung Kelud.

30 OktoberCustomer Gathering di Lampung.Customer Gathering, Lampung.

31 OktoberDue Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007.Due Diligence Meeting & Public Expose of Public Offering of Subordinate Obligations of Bank Mega, 2007.

September September

4 SeptemberEdukasi Perbankan di SMA Al Azhar 3 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan.Banking Education at the Al Azhar 3 Senior High School, Kebayoran Baru – South Jakarta.

11 SeptemberDonor Darah karyawan Bank Mega.Blood donations by employees of Bank Mega.

18 SeptemberCustomer Gathering di Jakarta.Customer Gathering, Jakarta.

20 SeptemberCustomer Gathering di Pekanbaru.Customer Gathering, Pekanbaru.

24 SeptemberCustomer Gathering di BandungCustomer Gathering, Bandung.

26 SeptemberCustomer Gathering di Surabaya.Customer Gathering, Surabaya.

27 SeptemberCustomer Gathering di Malang.Customer Gathering, Malang.

28 SeptemberCustomer Gathering di Kediri.Customer Gathering, Kediri.

Kaleidoskop 20072007 Kaleidoscope

Page 20: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 19

Desember December

3 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Purwakarta.Opening of Bank Mega branch Purwakarta.

4 DesemberPeluncuran Teknologi EMV (Euro Master Visa) Kartu Kredit Mega Visa.Launch of EMV (Euro Master Visa) technology for Mega Visa credit cards.

5 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Bojonegoro.Opening of Bank Mega branch Bojonegoro.

6 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Garut.Opening of Bank Mega branch Garut.

7 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – CBD Pluit.Opening of Bank Mega sub branch Jakarta – CBD Pluit.

10 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Denpasar – Seminyak.Opening of Bank Mega sub branch Denpasar – Seminyak.

13 DesemberKomisaris Utama Bank Mega Chairul Tanjung Mendapatkan Penghargaan Marketer Of The Year dari MarkPlus.Chairul Tanjung, President Commissioner of Bank Mega awarded as Marketer of The Year from MarkPlus.

19 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Pantai Indah Kapuk.Opening of Bank Mega sub branch Jakarta – Pantai Indah Kapuk.

27 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Klaten.Opening of Bank Mega sub branch Klaten.

28 DesemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Medan – Pulo BrayanOpening of Bank Mega sub branch Medan – Pulo Brayan.

November November

2 NovemberCustomer Gathering di Banjarmasin.Customer Gathering, Banjarmasin.

5 NovemberEdukasi Perbankan SMP Lab School Kebayoran Baru di Kantor Pusat Bank Mega.Banking Education for junior high school students Lab School Kebayoran Baru at Bank Mega.

6 NovemberCustomer Gathering di Samarinda.Customer Gathering, Samarinda.

8 NovemberBank Mega Peduli Pendidikan Bangsa, Rangkaian Hibah 1000 Komputer di Universitas Islam Bandung.Bank Mega Cares for National Education, gift of 1,000 computers to Islamic University, Bandung.

9 NovemberPembukaan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Pati. Opening of Bank Mega sub branch Pati.

Customer Gathering di Medan.Customer Gathering, Medan.

13 NovemberCustomer Gathering di Palembang.Customer Gathering, Palembang.

16 NovemberPembukaan Bank Mega Kantor Wilayah Medan.Opening of Bank Mega Medan regional office.

Customer Gathering di Denpasar.Customer Gathering, Denpasar.

19 NovemberPublic Expose Bank Mega.Public Expose Bank Mega.

11 September 18 September 31 Oktober

8 November 19 November 13 Desember

Page 21: Bank Mega Annual Report 2007_2105

20

Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner ’s Report

Kondisi perekonomian nasional yang kondusif pada tahun 2007,

dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan menguatnya nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar Amerika, telah menciptakan suatu momentum

positif bagi kinerja Bank Mega. Di samping itu, peningkatan Indeks

Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia secara signifikan juga telah

membuktikan bertambahnya tingkat kepercayaan investor asing terhadap

iklim pasar di Indonesia. Satu hal yang juga perlu dicatat adalah

indikator-indikator makro ekonomi lainnya juga menunjukkan kondisi

yang baik untuk mendukung pertumbuhan perekonomian.

Page 22: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 21

Kondisi tersebut telah meningkatkan optimisme Perusahaaan untuk terus dapat mengembangkan Bank Mega, yang telah memiliki brand awareness dan product awareness, dan memacu laju pertumbuhan Bank Mega diatas rata-rata pertumbuhan sektor perbankan umumnya, sehingga pengembangan Bank Mega di bidang operasional dapat dicapai dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Dengan penuh rasa bangga, dapat saya sampaikan bahwa pada tahun 2007, Manajemen Bank Mega telah berhasil memperoleh kesuksesan dalam kinerja Perusahaan melalui suatu perubahan paradigma. Sistem kontrak manajemen yang diterapkan di seluruh cabang telah membawa peningkatan kinerja secara signifikan. Beberapa kantor cabang berhasil membukukan pencapaian laba lebih dari target yang ditetapkan. Sesuai dengan skema kontrak, maka kelebihan dari target yang ditetapkan dibagikan sebagai bonus untuk cabang yang mencapai laba diatas target melalui formula tertentu.

Inspiring ForcesKesuksesan kinerja yang diraih Bank Mega tersebut merupakan hasil suatu sinergi dari seluruh unsur organisasi perusahaan yang telah saling bahu membahu dan bekerja keras dalam mencapai bahkan melewati target yang telah ditetapkan Perusahaan. Keberhasilan ini akan dapat mendukung Bank Mega menjadi suatu Bank yang mampu menawarkan produk dan pelayanan yang lebih baik dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Hasil pencapaian ini diharapkan akan memberikan inspirasi bagi langkah Perusahaan di masa depan.

These conditions provided optimism for positive future development for Bank Mega, which has achieved an improvement in brand awareness and is now moving to improve product awareness in order to create a cycle of growth above the average level for the banking sector in order to develop its scale of operations within a short period of time.

The Board of Commissioners is happy to report that Management successfully steered Bank Mega through a major paradigm shift in 2007. The contract management that was introduced at all branches brought a significant improvement in performance. A number of branches demonstrated profits above set target levels. In line with this contractual system, a proportion of additional profits was provided as a bonus for branches that overachieved their targets.

Inspiring ForcesThe successful performance achieved by Bank Mega represents the result of synergy between all organizational units of the Company, which worked strongly side by side to achieve or to surpass targets set by the Company. This achievement will support Bank Mega in becoming a Bank capable of offering improved products and services and with the potential for rapid growth. It is hoped that this result will provide inspiration for steps of the Company in the future.

521,0miliar

Rp

Laba Bank Mega meningkat hampir3x lipat daritahun 2006

National economic conditions developed positive momentum during 2007, creating conditions that produced positive benefits for Bank Mega. Inflation was relatively low and the Rupiah strengthened against the US Dollar. The Composite Index at the Indonesia Stock Exchange rose strongly throughout the year in evidence of increasing confidence in the Indonesian market among foreign investors. Macroeconomic statistics also provided evidence of sound conditions to support continuing economic growth

Page 23: Bank Mega Annual Report 2007_2105

22

Change in Strategy The Board of Commissioners strongly supports the Management of Bank Mega in introducing strategic changes in the management of the Company such as establishing objectives either in the form of financial and non-financial targets for 2007. From the aspect of business credits, Bank Mega set aggressive targets in all areas, that is corporate, commercial and consumer. The Company also took associated organizational steps and introduced new products, including warehouse financing and asset-based financing. Industries that were included in these credit programs were infrastructure, plantations and transportation.

At the end of the year, Bank Mega achieved an improvement in profit of 243.3% or almost three times that of the year before. Competition with major foreign banks represents a challege that requires consideration in maintaining the level of growth that has been achieved by Bank Mega.

The Company achieved the level of profit by means of credit dispersion efficiency from 10.4% in 2006 to 6.9% in 2007. This reduction of 3.5% outperformed the reduction in the level of interest for Bank Indonesia Certificates of 2.25%, from 10.25% to 8% during the year. Other endeavors also reduced the cost of funds, with the Company achieving a shift of 43.6% of high-cost funds to low-cost funds with a lower level of interest.

Growth in credit card operations also demonstrated extraordinary growth of 110.3% to 315,000 cards issued by the end of 2007. Outstanding credit card loans grew by 94.7% from Rp 311.2 billion at December 2006 to Rp 605.9 billion at December 2007. This was achieved by the implementation of interesting programs and a high quality of service. Bank Mega credit cards have become a normal part of the daily life of many Indonesians, encouraging the Company to further utilize the change in lifestyle to more optimal ends. The majority ownership by the Para Group of PT Mahagaya with its 15 licenses for fashion brands and ownership of the travel companies Anta Tour and Vaya Tour have created a synergy to assist growth in the credit card business by

Perubahan StrategiKami sangat mendukung langkah manajemen Bank Mega untuk melakukan perubahan strategi dalam mengelola perusahaan yaitu menetapkan objektif, baik target keuangan maupun non keuangan yang ingin dicapai pada tahun 2007. Dari sisi bisnis pembiayaan, Bank Mega menetapkan target secara agresif pada seluruh segmen, yaitu korporasi, komersial dan konsumer. Untuk itu, Perusahaan juga mengambil langkah terkait perubahan organisasi serta memperkenalkan produk-produk baru, termasuk warehouse financing dan asset-based financing. Industri yang termasuk dalam fokus pembiayaan ini adalah infrastruktur, perkebunan dan transportasi.

Pada akhir tahun, Bank Mega berhasil mencatat kenaikan laba sebesar 243,3 % atau hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kompetisi dengan bank asing berskala internasional merupakan kendala yang perlu diperhitungkan dalam usaha mempertahankan tingkat pertumbuhan yang telah dicapai oleh Bank Mega.

Perusahaan berhasil memperoleh pencapaian laba tersebut melalui efisiensi biaya atas pendanaan dari sebesar 10,4% pada tahun 2006 menjadi 6,9% pada tahun 2007. Penurunan sebesar 3,5% itu lebih baik dari penurunan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia yang tercatat sebesar 2,25%, dari 10,25% menjadi 8% dalam tahun tersebut. Usaha lain yang ditempuh guna menurunkan biaya pendanaan adalah keberhasilan Perusahaan dalam menggeser 43,6% komposisi dana mahal menjadi dana murah dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.

Pertumbuhan kartu kredit juga meningkat dengan jumlah peningkatan yang luar biasa, tumbuh sebesar 110,3% menjadi 315 ribu kartu pada Desember 2007. Sedangkan untuk outstanding kartu kredit tumbuh sebesar 94,7%, dari sebesar Rp 311,2 miliar pada Desember 2006, menjadi Rp 605,9 miliar pada Desember 2007. Hal ini dapat tercapai berkat program-program yang menarik serta kualitas pelayanan yang handal. Kartu kredit Bank Mega sudah menjadi produk yang umum digunakan oleh masyarakat sehingga Perusahaan perlu memanfaatkan perubahan gaya hidup ini lebih optimal lagi. Kepemilikan mayoritas Para Group di PT Mahagaya yang memegang lisensi atas 15 merek fashion ternama dan kepemilikan di perusahaan perjalanan Anta Tour dan Vaya Tour telah membentuk sinergi

Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report

Page 24: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 23

dalam meningkatkan bisnis kartu kredit terkait program-program baru yang diluncurkan. Kami optimis, bisnis kartu kredit Bank Mega akan tumbuh dengan sangat signifikan.

Bank Mega yang pada akhir tahun 2007 telah memiliki 160 cabang akan membuka 18 cabang lainnya pada awal tahun 2008 dari total penambahan 72 cabang yang direncanakan. Selanjutnya, Bank Mega akan fokus pada konsolidasi sebelum meningkatkan lagi jumlah cabangnya menjadi 250 pada tahun 2009 termasuk pembukaan cabang di luar negeri.

Pada tahun 2008, Bank Mega mentargetkan peningkatan anggaran SDM sebesar 32% yang dialokasikan untuk peningkatan jumlah dan gaji karyawan. Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi percaya bahwa kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan kinerja Perusahaan. Kenaikan gaji ini akan berlaku efektif mulai bulan April 2008 dan penghargaan ini diharapkan akan mendorong para karyawan untuk dapat terus berprestasi dengan lebih baik lagi.

Pelayanan nasabah memiliki peran penting bagi keberhasilan Bank Mega. Penerapan metode full-service telah memberikan kontribusi dalam peningkatan laba yang diperoleh cabang dan diharapkan akan lebih meningkat lagi sejalan dengan beberapa pelatihan yang akan diberikan di tahun 2008. Anggaran yang memadai akan dialokasikan terkait pengembangan ini mengingat pelatihan-pelatihan tidak hanya dilakukan di dalam negeri akan tetapi juga di luar negeri terutama untuk pelatihan bidang Treasury dengan teknologi canggih. Perusahaan memberikan kesempatan pelatihan ini bagi karyawan dengan masa kerja minimal lima tahun.

Keberhasilan peningkatkan kualitas TI dan Operasional akan terus dikembangkan lagi oleh Bank Mega untuk meminimalkan masalah-masalah yang dapat mengganggu jalannya usaha, baik di tingkat cabang maupun di kantor pusat. Perusahaan menargetkan penurunan signifikan pada kerusakan jaringan ATM di tahun 2008.

Business sizing dalam jangka panjang memegang peranan penting terkait peningkatan jumlah asset yang berfokus pada jumlah, kualitas dan nilai. Aspek pertama yaitu perolehan dana pihak ketiga, ditargetkan mencapai sebesar 90%, kualitas pendanaan dengan jangka panjang, sebagai aspek

way of the launch of new programs. We are optimisticthat Bank Mega’s credit card business will continue to grow significantly.

By the end of 2007, Bank Mega possessed a network of 160 branches and will open a further 18 branches at the beginning of 2008, as part of a program of adding 72 branches during the year. Bank Mega will then focus on consolidation before raising the number of its branches to 250 in 2009 and opening branches overseas.

In 2008, Bank Mega targets an increase in its human resources budget of 32% in order to improve the number of and the wages of employees. The Board of Commissioners and the Board of Directors believe that employee welfare can produce benefits for performance at the Company. Pay rises will become effective beginning in April 2008 and this recognition is hoped to further encourage employees to continue to improve their performance. Customer service is a vital part of the Bank Mega recipe for success. Our move to a full-service bank provides additional branch income and during 2008 training will intensify to improve capacities in this area. Appropriate funding will be made available for training programs that will not be conducted only in Indonesia but also overseas in countries with advanced technology in Treasury services. The Company will provide the opportunity for this training to employees with more than five years of service.

Significant progress in Operations and IT will be further developed to reduce the level of problems that have the capacity to disturb business operations, both at branch level or at head office. The Company has set targets for a significant reduction in the level of breakdowns in ATM networks during 2008.

In the long run, business sizing is an important key to improving the size of our assets, with emphasis on quantity, quality and price. The initial aspect is to achieve 90% third-party funds, with achievement of quality of long-term funding the second aspect in creating improved performance. The last aspect, value,

Page 25: Bank Mega Annual Report 2007_2105

24

kedua, diharapkan akan meningkatkan kinerja Perusahaan sedangkan aspek terakhir yaitu nilai, ditargetkan akan menjadi kunci utama bagi solusi pendanaan. Peningkatan Net Interest Margin (NIM) yang telah dicapai akan dapat lebih ditingkatkan lagi jika Perusahaan dapat menekan biaya pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, tanpa harus menurunkan kemampuan daya saing. Program-progam kerjasama antara Mega Life dengan Mega Capital telah berhasilkan menurunkan biaya pendanaan.

Kesimpulannya, dengan target pembukaan cabang pertama di luar negeri dan 250 kantor cabang pada akhir tahun 2009, Perusahaan berharap dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang luar biasa pada tahun 2008, dengan jumlah total Asset sebesar Rp 40,0 triliun disertai penyaluran kredit yang efisien dan menjaga kualitas pinjaman dengan efektif.

Jumlah kredit yang akan disalurkan tersebut direncanakan berjumlah di atas Rp 19,5 Triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan Rp 14,0 Triliun yang disalurkan selama tahun 2007. Beberapa usaha juga akan ditempuh guna menciptakan lebih dari 50 produk program gabungan dengan 20% tingkat turnover yang disumbang oleh kartu kredit. Selanjutnya, Perusahaan akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, meminimalisir tingkat kerusakan ATM dan menambah 150 mesin baru.

Pergantian Pengurus dan Perusahaan IndukPada kesempatan yang baik ini kami sampaikan bahwa berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa pada tanggal 28 Maret 2007, Bank Mega melakukan perubahan Susunan Pengurus, yaitu mengangkat Sdr. J. B. Kendarto sebagai Direktur Perseroan menggantikan Sdr. Beny Witjaksono. Selanjutnya Sdr. Beny Witjaksono diangkat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mega Indonesia yang merupakan sister company Bank Mega.

Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2007 Shareholders Composition per 31 December 2007

Nama Saham %

PT. Mega Corpora (d/h PT. Para Global Investindo) 897.562.265 55,22

Masyarakat (kepemilikan <5%) 727.880.923 44,78

Total 1.625.443.188 100,00

is targeted as the major key to our funding solutions. Net Interest Margins (NIM) have already been improved and can be further strengthened if the Company is able to reduce the cost of loan funds to third parties without reducing competitiveness. Many cooperation programs with Mega Life and Mega Capital have resulted in a reduction in the cost of funds.

In summary, 2008 is expected to be another year of extraordinary growth, with the opening of the bank’s first overseas branches and the expansion of the branch to reach 250 by the end of 2009. Assets will also be increased during 2008 to reach Rp 40.0 trillion, while credit disbursement will increase as quickly as possible while maintaining a high quality of loans.

Credit disbursements are planned to reach no less than Rp. 19.5 trillion compared to only Rp 14.0 trillion at the end of 2007. Efforts will also be taken to achieve more than 50 products for joint programs, with the contribution of credit card services rising to 20% of turnover. To increase the level of service to customers, breakdowns in ATMs will be minimized and an additional 150 machines will be installed.

Changes to Leadership and Holding CompanyWe take this opportunity to announce that based on the Annual Shareholder’s General Meeting and Extraordinary General Meeting of 28 March 2007, Bank Mega made changes to its leadership by appointing Mr. J.B. Kendarto as a Director of the Company, in place of Mr. Beny Witjaksono, who was appointed President Director of Bank Mega Syariah Indonesia, a sister company of Bank Mega.

Page 26: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 25

Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor: W7-04909 HT.01.04-TH.2007 tanggal 02 Mei 2007, tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas telah dilakukan perubahan nama PT. Para Inti Holdindo yang merupakan perusahaan induk PT Bank Mega Tbk menjadi PT. CT Corpora. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor: C-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Nopember 2007, tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan perubahan nama PT. Para Global Investindo selaku pemegang saham PT. Bank Mega Tbk. sebesar 55,22% menjadi PT. Mega Corpora. Adapun komposisi pemegang saham PT. Mega Corpora adalah : a. PT. CT Corpora 99,99 % b. PT. Para Rekan Investama 00,01 %.

Komite-KomiteDalam melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan Komisaris Bank Mega dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.

Komite Audit Bank Mega telah bertugas dengan baik diantaranya memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan telah memenuhi ketentuan-ketentuan, risiko usaha telah dikelola dengan baik dan sistem pengendalian intern dilaksanakan dengan memadai, aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan memperhatikan etika dan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melakukan penelaahan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Sementara itu Komite Pemantau Risiko Bank Mega juga telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya antara lain memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaanya, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko, melakukan penelaahan atas kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia dan melakukaan penelaahan atas berfungsinya manajemen risiko pada Bank Mega

Based on Decree of the Minister for Justice and Human Rights No. W7-04909 HT.01.04-TH.2007 of 2 May 2007 on Approval of Changes in the Rules of Incorporation of Limited Liability Companies, the name of the holding company of PT Bank Mega Tbk was changed from PT. Para Inti Holdindo to become PT. CT Corpora. Then, based on Decree of the Minister for Justice and Human Rights No. C-03043 HT.01.04-TH.2007 of 13 November 2007 on Approval of Changes in the Rules of Incorporation of a Company, the name PT. Para Global Investindo, the holder of 55.22% of shares in Bank Mega was changed to PT. Mega Corpora. The composition of shareholders in PT. Mega Corpora is as follows: a. PT. CT Corpora 99,99 % b. PT. Para Rekan Investama 00,01 %.

Committees In performing oversight of the performance of the company, the Commissioners of Bank Mega are assisted by the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee.

The Audit Committee of Bank Maga has performed satisfactorily, including by ensuring that published financial reports of the company fulfill all requirements, that business risk has been managed well, the system of internal control has been performed in a satisfactory manner and that business operations have been conducted in an ethical manner and in conformance to prevailing regulations. It has inspected the level of conformance to laws and regulations in the banking sector, the capital markets and other laws and regulations governing the operations of the company.

Meanwhile the Risk Monitoring Committee of Bank Mega performed its duties and responsibilities through steps include the provision of advice and recommendations to the Board of Commissioners concerning Risk Management Policy and its operation, identified issues that require the attention of the Board of Commissioners involving the implementation of risk management, judged the quality of information in the Risk Profile Report delivered to Bank Indonesia as well as the function of risk management at Bank Mega.

Page 27: Bank Mega Annual Report 2007_2105

26

Komite Remunerasi dan Nominasi telah berfungsi dengan baik dalam membantu Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap Kebijakan Remunerasi dan Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya diantaranya melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.

Penutup Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan atas usaha dan kerja kerasnya selama tahun 2007 sehingga kinerja usaha Bank Mega mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada mitra usaha, nasabah dan otoritas perbankan atas dukungannya selama ini. Kami berharap kepada seluruh unit kerja di Bank Mega untuk dapat terus mempertahankan kerjasama dalam upaya mewujudkan target-target di masa datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua. Dengan keyakinan, optimisme dan kerja keras kita sambut tahun 2008 dengan hasil yang lebih maksimal untuk kemajuan kita semua dan bangsa Indonesia. Amin.

Atas nama Dewan Komisaris,

Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report

Chairul TanjungKomisaris Utama

President Commissioner

The Remuneration and Nomination Committee has performed satisfactorily in assisting the Board of Commissioners in evaluation of Remuneration and Nomination Policy as well as other main functions including evaluation of remuneration policy.

Conclusion On behalf of the Board of Commissioners, I wish to express thanks and the highest appreciation to the Directors and all employees for their efforts and hard work throughout 2007, which has produced a significant improvement in performance. Thanks are also due to our business partners, customers and the banking authority for their continuing support. We trust that all working units of Bank Mega will maintain the spirit of cooperation in efforts to meet targets in the future. May Almighty God always provide his blessing to all of us. It is with confidence that we can see that our hard work through 2008 will produce even better results for the advancement of us all and the nation of Indonesia. Amen.

On behalf of the Board of Commissioners,

Page 28: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 27

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

1. Chairul Tanjung Komisaris Utama President Commisioner

2. Achjadi Ranuwisastra Komisaris Independen Independent Commisioner

3. Rachmat Maulana Komisaris Independen Independent Commisioner

1 2

3

Page 29: Bank Mega Annual Report 2007_2105

28

Dengan bangga saya sampaikan bahwa kinerja usaha Bank Mega selama

tahun 2007 telah menunjukkan peningkatan yang baik dan signifikan

dalam berbagai aspek usahanya. Ini merupakan kinerja terbaik sepanjang

sejarah Bank Mega. Perusahaan tidak hanya menciptakan rekor terbaik

dalam hal kinerja keuangan, tetapi juga keberhasilan atas implementasi

strategi perusahaan yang mulai dilaksanakan pada awal tahun 2007 dan

akan menjadi landasan yang sangat kokoh untuk melangkah pada tahun-

tahun mendatang.

Laporan Direktur UtamaPresident Director ’s Report

Page 30: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 29

Bank Mega melakukan kebijakan dan langkah-langkah transformasi dalam strategi usaha sebagai antisipasi atas kinerja Bank Mega yang masih belum maksimal pada tahun 2006. Hal ini merupakan akibat terjadinya gejolak dalam perekonomian Indonesia sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak pada akhir tahun 2005. Atas dasar tersebut, Bank Mega mengambil langkah bijaksana untuk menelaah kembali arah yang paling tepat bagi Bank Mega untuk tahun 2007.

Kinerja Usaha Usaha dan kerja kerja keras seluruh insan Bank Mega selama kurun waktu 2007, membawa Bank Mega mencatat keberhasilan atas strategi yang telah dijalankan. Laba bersih mencatat pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu mencapai hampir tiga kali lipat atau sebesar 243,3 %, dari sebesar Rp 152,0 miliar pada Desember 2006 menjadi sebesar Rp 521,0 miliar pada Desember 2007. Pertumbuhan asset sebesar 12,7 % juga berhasil diraih oleh Bank Mega dari sebesar Rp 31,0 Triliun pada Desember 2006 menjadi Rp 35,0 Triliun pada Desember 2007. Pertumbuhan asset ini juga diikuti oleh perbaikan dari sisi kualitasnya, hasil nyata dari kebijakan reprofiling kredit dan pendanaan yang berhasil dijalankan. Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun meningkat sebesar 16,6 % dari sebesar Rp 25,8 Triliun pada Desember 2006 menjadi Rp 30,0 Triliun pada Desember 2007. Dari sisi kredit, Bank Mega mencatat pertumbuhan sebesar 27,6 % dari sebesar Rp 11,0 Triliun pada Desember 2006 menjadi Rp 14,0 Triliun pada Desember 2007.

Pertumbuhan kredit per segmen juga menggembirakan, Kredit SME tercatat mengalami peningkatan yang terbesar, meningkat sebesar 120,7%, dari sebesar Rp 1,0 triliun pada Desember 2006, menjadi Rp 2,1 triliun pada Desember 2007. Kredit korporasi

Bank Mega implemented the policies and steps toward transformation in its business strategy in view of what was seen as a less than maximum result in 2006. This was caused by a downturn in the Indonesian economy because of the rise in prices of fuels toward the end of 2005. Based on this experience, Bank Mega resolved to introduce a policy of repositioning to the most appropriate stance for the bank in 2007.

Business Performance The efforts and hard work of all elements of Bank Mega throughout 2007 allowed Bank Mega to record strong achievement as a result of the policies implemented. Net income saw extremely significant growth, nearly three times higher or 243.3% up from Rp 152.0 billion at December 2006 to Rp 521.0 billion at December 2007. Assets grew by 12.7%, representing another achievement for Bank Mega, up from Rp 31.0 trillion at December 2006 to Rp 35.0 trillion at December 2007. Asset growth was accompanied by an improvement in quality, a concrete result of the introduction of credit and funding reprofiling policy. Third-party funds rose by 16.6% from Rp 25.8 trillion at December 2006 to Rp 30.0 trillion at December 2007. Bank Mega recorded a rise in credit dispersion of 27.6% from Rp 11.0 trillion at December 2006 to Rp 14.0 trillion at December 2007.

Growth in credit dispersion per segment was also positive. Credit dispersed to SMEs saw the greatest rise of 120.7% from Rp 1.0 trillion at December 2006 to Rp 2.1 trillion at December 2007. Corporate credits grew by 68.1% from Rp 3.9 trillion at December

30,0triliun

Rp

pencapaian Dana Pihak Ketiga

I am proud to be able to state that the performance of Bank Mega through 2007 produced strong and significant improvement in every aspect of operations. This represents the best performance in the history of Bank Mega. The Company not only set a new record in its financial performance, but also successfully implemented a corporate strategy first introduced at the beginning of 2007 and which will become a strong foundation for progress in years to come.

Page 31: Bank Mega Annual Report 2007_2105

30

meningkat sebesar 68,1%, dari Rp 3,9 triliun pada Desember 2006 menjadi Rp 6,5 triliun pada Desember 2007. Kredit konsumer langsung meningkat signifikan sebesar 177,1%, dari Rp 622,9 miliar pada Desember 2006, menjadi Rp 1,7 triliun pada Desember 2007. Sejalan dengan strategi reprofiling, kredit konsumer tidak langsung (MOJF) yaitu Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor bekerjasama dengan perusahaan multi finance telah berhasil kami turunkan sebesar 34,0% dari sebesar Rp 5,6 triliun pada Desember 2006 menjadi Rp 3,7 triliun pada Desember 2007. Upaya dilakukan dalam rangka menyeimbangkan tingkat risiko dan kesinambungan sumber pendapatan yang sebelumnya terkonsentrasi pada satu sektor. Strategi reprofiling yang dijalankan telah berhasil merubah komposisi kredit secara signifikan. Pada bulan Desember 2006, komposisi kredit Non MOJF dan MOJF adalah 49,5% : 50,5%; sedangkan pada Desember 2007 perbandingannya berubah menjadi 73,7% : 26,3%. Bank Mega juga telah berhasil dalam melakukan reprofiling pada segmentasi kredit yaitu menyeimbangkan antara kredit segmen korporasi, komersial dan konsumer. Penyaluran kredit yang semula didominasi oleh kredit konsumer, yang mencapai 56,1% pada Desember 2006, turun menjadi hanya sebesar 38,6%, sementara komposisi kredit segmen korporasi dari 35,1% pada Desember 2006 menjadi 46,2% pada Desember 2007, sedangkan kredit segmen SME meningkat dari 9,0% pada Desember 2006 menjadi 15,2% pada Desember 2007.

Perkembangan kartu kredit selama tahun 2007 menunjukkan hasil yang positif dimana mengalami peningkatan yang luar biasa dari 150,1 ribu kartu pada bulan Desember 2006, tumbuh 110,3% menjadi lebih dari 315,7 ribu kartu. Sedangkan untuk outstanding kartu kredit tumbuh sebesar 94,7% dari sebesar

Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report

2006 to Rp 6.5 trillion at December 2007. Direct consumer credit also rose significantly, up 117.1% from Rp 622.9 billion at December 2006 to Rp 1.7 trillion at December 2007. In line with the reprofiling strategy, there was a reduction of 34.0% in indirect consumer credit (MOJF), or motor vehicle ownership programs in association with multi-finance companies, from Rp 5.6 trillion at December 2006 to Rp 3.7 trillion at December 2007.This was conducted in line with the endeavor to balance the level of risk and continuity of revenue sources that earlier were heavily concentrated in one area. Implementation of the reprofiling strategy achieved a significant shift in the composition of credit. At December 2006 the ratio of Non-MOJF credit and MOJF was 49.5% : 50.5%; while at December 2007 the ratio had become 73.7% : 26.3%. Bank Mega also achieved reprofiling in overall credit disbursements to create a better balance in corporate, commercial and consumer credit. The proportion of consumer credit, 56.1% of total disbursements at December 2006, was reduced to 38.6% at the end of December 2007, while the proportion of credit disbursed in corporate loans rose from 35.1% at December 2006 to 46.2% at December 2007. The level of credit for the SME sector rose from 9.0% at December 2006 to 15.2% at December 2007.

There was positive growth in credit card operations through 2007 with a remarkable rise of 110.3% in issued cards from 150.1 thousand at December 2006 to 315.7 thousand. Outstanding credit card loans rose by 94.7% from Rp 311.2 billion at December 2006 to Rp 605.9 billion at December 2007.

Page 32: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 31

Rp 311,2 miliar pada Desember 2006, menjadi Rp 605,9 miliar pada Desember 2007.

Dalam bidang pendanaan, perusahaan juga menjalankan kebijakan reprofiling melalui perbaikan komposisi dana pihak ketiga, yang semula didominasi oleh dana mahal (deposito) berubah menjadi seimbang dengan dana murah (giro dan tabungan). Komposisi giro dan tabungan dibandingkan deposito pada Desember 2006 adalah 25,8% : 74,2%, dan terus menunjukkan perbaikan pada Desember 2007 dengan perbandingan yang mencapai 43,7% : 56,3%. Pencapaian ini terutama didorong oleh keberhasilan Bank Mega dalam memasarkan produk-produk giro dan tabungan yang menarik bagi nasabah seperti Mega Rencana, Mega Absolut, Mega Ultima, Mega Optima dan produk unggulan lainnya dan pada akhirnya meningkatkan perolehan laba melalui penurunan biaya dana.

Keberhasilan kebijakan reprofiling ini dapat juga dilihat dari pertumbuhan signifikan yang dicapai Giro, yaitu sebesar 104,4%, dari sebesar Rp 3,3 triliun pada Desember 2006, menjadi Rp 6,8 triliun pada Desember 2007. Pertumbuhan giro ini jauh diatas pertumbuhan giro perbankan nasional per Desember 2007 sebesar 20 %. Demikian juga dengan Tabungan yang tumbuh dengan signifikan mencapai90,6 %, dari Rp 3,3 triliun pada Desember 2006, menjadi Rp 6,3 triliun pada Desember 2007. Pertumbuhan tabungan ini juga jauh di atas pertumbuhan tabungan perbankan nasional per Desember 2007 sebesar 31,3 %.

Strategi PerusahaanMemasuki tahun 2007 ini, banyak diantara kita berharap bahwa tahun ini akan banyak membawa perubahan-perubahan yang berdampak positif bagi bangsa, apalagi jika memperhatikan indikator-indikator ekonomi

177,1%Pertumbuhan Kredit Konsumer Langsung yang signifikan

Peningkatan Jumlah Kartu kredit di tahun 2007

110,3%

In the area of funding, the company also implemented a policy of reprofiling by means of improvement in the composition of third-party funds, which earlier were dominated by high-cost funds (term deposits) to an improved balance with low-cost funds (demand deposits and savings accounts). The ratio of demand deposits and savings accounts to term deposits at December 2006 was 25.8% : 74.2%, while after reprofiling it became 43.7% : 56.3% at December 2007. This achievement was mainly the result of Bank Mega’s success in marketing demand deposits savings, and structured products attractive to customers such as Mega Rencana, Mega Absolut, Mega Optima and other special products that contributed to the increase in profit through the reduction in cost of funds.

The success in reprofiling can also be seen from the significant rise in demand deposits of 104.4% from Rp 3.3 trillion at December 2006 to Rp 6.8 trillion at December 2007, well above the growth in demand deposits in the banking sector as a whole at December 2007 of 20%. Savings account deposits also rose significantly by 90.6% from Rp 3.3 trillion at December 2006 to Rp 6.3 trillion at December 2007. This rise was also well above the level of growth of 31.3% in the level of savings bank deposits in the banking sector as a whole.

Company Strategy As 2007 begins, there is considerable hope for changes that will have a positive impact on the nation, especially seen from the continuing improvement in economic indicators. Bank Mega shares in this optimism for improvement in its performance to achieve its objectives for the year, both in financial and non-financial

Page 33: Bank Mega Annual Report 2007_2105

32

yang terus membaik. Demikian juga dengan Bank Mega, sikap optimis dan semangat untuk terus meningkatkan karya dan kinerja telah mendorong Bank Mega untuk menetapkan objektif, baik target keuangan maupun non keuangan, yang ingin dicapai pada tahun 2007. Untuk target non keuangan, Bank Mega menargetkan jaringan kantor cabang mencapai 188 kantor yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk target keuangan, aset tumbuh menjadi Rp 35 triliun, kredit tumbuh menjadi Rp 17,5 triliun, Dana Pihak Ketiga menjadi Rp 28,5 triliun dan laba bersih diharapkan dapat mencapai Rp 750 miliar.

Untuk mendukung pencapaian target diatas, tentu dibutuhkan strategi-strategi yang tepat. Bank Mega menjabarkan stategi-strategi tersebut dan membaginya dalam sembilan pilar utama yaitu:1. Strategi Reprofiling Kredit 2. Strategi Reprofiling Dana Pihak Ketiga 3. Strategi Pengembangan Bisnis Kartu Kredit 4. Strategi Meningkatkan Fee Based Income5. Strategi Pengembangan Jaringan Kerja 6. Strategi Menetapkan Standar Internasional untuk IT & Operational, Treasury 7. Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia8. Strategi Menciptakan Cabang Cantik 9. Strategi Pelayanan Prima

Untuk strategi di bidang kredit, Bank Mega menargetkan pertumbuhan kredit yang cukup agresif di seluruh segmen, yaitu Korporasi, Komersial, Konsumer Langsung dan Kartu Kredit. Untuk itu Bank Mega telah melakukan beberapa hal seperti perubahan organisasi, peluncuran produk-produk baru seperti warehouse financing, asset based financing dan lain sebagainya. Bank Mega juga memperluas sektor industri yang dibiayai meliputi sektor infrastruktur, perkebunan dan transportasi. Di dalam strategi kredit SME (komersial), Bank Mega berfokus untuk lebih memberdayakan peranan cabang sehingga diharapkan segmen ini akan menjadi tulang punggung kredit di Bank Mega. Sementara itu, untuk mengurangi risiko yang terkonsentrasi pada salah satu segmen tertentu, sejak akhir tahun 2006, Bank Mega mengeluarkan kebijakan yang kami sebut strategi reprofiling, yaitu merubah konsentrasi dari semula yang terfokus pada kredit konsumer tidak langsung Mega Oto Joint Financing (MOJF) menjadi lebih seimbang dengan kredit langsung.

Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report

targets. In its non-financial targets, Bank Mega plans to expand its branch network to 188 across 50 cities in Indonesia. In its financial targets, assets are planned to grow to Rp 35 trillion, credit dispersion to rise to Rp 17.5 trillion, third-party funds to Rp 28.5 trillion and net income to achieve the level of Rp 750 billion.

To support the achievement of these targets, appropriate strategies will be required. Bank Mega has designed its strategies based on nine main pillars: 1. Stategic Reprofiling of Credit 2. Strategic reprofiling of third-party funds 3. Strategic development of credit card business 4. Strategic increase in fee-based income5. Strategic expansion of working networks/ branch offices 6. Strategic application of International Standards for IT & Operations, Treasury 7. Strategic improvement of HR quality8. Strategic creation of ‘Beautiful Branches’ 9. Strategic Extraordinary Service

In its strategy in the area of credit, Bank Mega targets aggressive growth in credit in all market segments, Corporate, Commercial, Direct Consumer and Credit Cards. Bank Mega has taken a number of steps including organizational changes, the launch of new products including warehouse financing, asset-based financing and other moves. Bank Mega has also expanded the areas of industries which it funds to include the infrastructure, plantation and transportation sectors. In its commercial SME credit strategies, Bank Mega is focused on developing the role of branches in order to make this the backbone of Bank Mega commercial credit operations. Meanwhile, to reduce the concentration of risk on one specific segment, Bank Mega has issued a policy called reprofiling, which involves a shift from the earlier focus on indirect consumer credit through Mega Oto Joint Financing (MOJF) to a more balanced focus on direct credit.

Meanwhile, in the area of funding, Bank Mega is concentrating on efforts to improve the composition of low-cost funds (Demand deposits and Savings Accounts). A

Page 34: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 33

Sementara itu, dalam strategi di bidang pendanaan, Bank Mega fokus pada usaha untuk meningkatkan komposisi dana murah (Giro dan Tabungan). Komposisi dana murah yang semakin besar telah mendorong turunnya biaya dana (cosf of fund) sehingga memberikan kontribusi net interest margin yang semakin besar. Sehubungan dengan upaya ini, Bank Mega telah meluncurkan produk-produk giro dan tabungan yang bervariasi, mulai dari produk yang sederhana hingga produk hybrid (campuran) yang menjangkau semua kalangan.

Khusus dalam bidang kartu kredit, sebagai dukungan atas pertumbuhan dan penggunaan kartu kredit, Bank Mega menjalankan strategi pemasaran five stickiness yang terdiri dari Mega Food, Mega Fashion, Mega Pay, Mega Tronic dan Mega Travel.

Selanjutnya, Bank Mega juga menargetkan pertumbuhan fee-based income yang agresif seiring dengan kenaikan giro dan tabungan serta pertambahan ragam jasa-jasa perbankan yang ditawarkan seperti jasa treasury, wali amanat, kustodian serta fasilitas pembayaran (payment services).

Dalam bidang infrastruktur, Perusahaan terus mengembangkan jaringan kerja untuk memberikan pelayanan yang dapat menjangkau minimal 50 kota di Indonesia. Bank Mega telah menetapkan pembangunan kantor-kantor dengan ukuran yang memadai untuk mengantisipasi perkembangan usaha yang pesat di masa yang akan datang, karena arah usaha kedepan akan berkembang menjadi universal banking, sehingga setiap kantor cabang Bank Mega dapat berfungsi sebagai one stop financial solution.

Bank Mega juga berupaya menerapkan standar internasional untuk IT, Treasury, Operation dan Human Resources, sehingga pada saatnya nanti, sistem operasi dan standar Bank Mega dapat bersaing secara regional, bahkan global. Sebagai contoh, Bank Mega telah memiliki Disaster Recovery Center yang dijalankan secara full mirroring.

Sebagai perwujudan untuk membangun budaya dan nilai-nilai enterpreneurship, yaitu menjalankan usaha secara maksimal melalui spirit dan kemampuan wirausaha, Bank Mega telah mengubah paradigma dan budaya kerja dimana setiap pemimpin unit usaha benar-benar dapat berfungsi sebagai enterpreneur yang piawai dalam mengelola

composition with a higher level of low-cost funds will produce higher net interest margin. In connection with this step, Bank Mega has launched a number of varieties of demand deposits and savings accounts, from simple product to hybrid products that encompass all groups.

In the area of credit cards, to support the growth of use of its cards, Bank Mega is implementing a marketing strategy to increase card transactions such as Mega Food, Mega Fashion, Mega Pay, Mega Tronic and Mega Travel.

In addition, Bank Mega is targeting an aggressive increase in fee-based income in line with the increase in demand deposits and savings account deposits, as well the provision of additional banking services such as treasury, custodian, and payment services.

In the area of infrastructure, the company will continue to develop its network operations to provide services in a minimum of 50 cities in Indonesia. Bank Mega is establishing office buildings of a reasonable size to anticipate rapid development in the future, since the directions of operations will develop to universal banking, in which every branch office of Bank Mega will function as a one-stop financial solution point.

Bank Mega is also striving to establish international standards for IT, Treasury, Operations and Human Resources, in order that in the future the operational systems and standards of Bank Mega will be able to compete regionally. As one example, Bank Mega now possesses a Disaster Recovery Center that operates with full-mirroring features.

Realization of the creation of a culture based on the principles of enterpreneurship, that is to operate in a maximal manner by way of strong spirit and business ability, Bank Mega has changed its paradigm and work culture so that each business unit leader genuinely functions as an entrepreneur skilled in running his business unit. This change will continue to be combined with prudential banking practices. This effort to raise the productivity of

Page 35: Bank Mega Annual Report 2007_2105

34

unit kerjanya. Namun, perubahan ini tetap menjunjung budaya kehati-hatian (prudential banking practises). Dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan dan pertumbuhan volume bisnis yang sehat (baik dana maupun kredit), program insentif khusus telah diluncurkan pada awal tahun dan terbukti telah berhasil mengubah paradigma perilaku dan peningkatan volume usaha yang ada.

Dimulai pada tahun 2007, Bank Mega membangun gedung Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu di seluruh Indonesia dengan interior yang berbeda. Semua gedung baru Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu yang dibangun mengikuti standar yang telah ditetapkan dan disebut sebagai Cabang Cantik yang pada waktunya, diharapkan akan menjadi landmark/icon dari daerah tersebut dan dapat dibanggakan oleh masyarakat setempat.

Sebagai wujud nyata dari komitmen yang tinggi terhadap pelayanan dan seiring dengan rencana pengembangan bisnis Bank Mega guna mencapai Visi 1000 dan dalam rangka peningkatan kualitas layanan yang konsisten, Bank Mega juga telah melakukan beberapa Improvement Programs secara kontinyu, khususnya pada frontliners. Kami menekankan bahwa service harus sudah mendarah daging dalam diri seluruh frontliners Bank Mega.

Di bidang permodalan, Bank Mega mempunyai target menjadi bank nasional dengan modal minimal Rp 10,0 triliun sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, Bank Mega telah melakukan strategic corporate actions: Right Issue, pada tahun 2002 dan 2006 dan menerbitkan obligasi subordinasi sebesar Rp 1,0 triliun pada tahun 2007. Bank Mega juga mengandalkan penambahan modal secara internal melalui pertumbuhan organik, yaitu dari laba bersih yang kami targetkan untuk terus meningkat signifikan pada tahun-tahun yang akan datang. Pencapaian dari penerapan sembilan strategi yang dilakukan oleh Bank Mega telah menunjukan hasil yang baik sebagaimana telah kami jabarkan pada hasil kinerja di atas.

Tata Kelola Perusahaan yang BaikPenyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor penting dan sangat fundamental untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat dan pemegang

Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report

employees and increase the volume of business in a healthy way (both funding and credits) is combined with a special incentive program launched at the beginning of the year that has demonstrated its ability to change behavioral paradigms and increase business volume.

Beginning in 2007, Bank Mega built branch offices and sub-branch offices across Indonesia with an outstanding exterior and interior designs. All new branch offices and sub-branch offices are constructed at standards that have been set that are described as Beautiful Branches, with the hope that these will become landmarks or icons in their respective areas and will be a source of pride for the local community.

As a realization of the high level of commitment toward good quality service and in line with Bank Mega development plans so as to achieve Vision 1000, and in keeping with the development of consistent quality service, Bank Mega has continued to introduce a number of Improvement programs, especially where these involve frontliner staff. We emphasis that good quality service must become the flesh and blood of all frontliners at Bank Mega.

Bank Mega has set itself the target to become a national bank with minimum capital of Rp 10.0 trillion under the Indonesian Banking Architecture designed by Bank Indonesia. To achieve this target, Bank Mega has taken a number of strategic corporate actions: rights issues in 2002 and 2006 and the issuance of Rp 1.0 trillion in subordinate obligations in 2007. Bank Mega has also achieved increases in capital by internal means through organic growth, with plans to raise net income significantly from year to year. Bank Mega’s achievement of the nine strategies has produced a positive result as outlined in the description of performance above.

Good Corporate GovernanceThe establishment of Good Corporate Governance represents an important step that is fundamental to achieving trust from both the public and shareholders. The implementation of Good Corporate Governance can support the business goals of the company, the growth of

Page 36: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 35

saham. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat mendukung tujuan usaha perusahaan, pertumbuhan usaha, profitabilitas, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai. Lingkup penerapan tata kelola perusahaan yang baik meliputi perencanaan dan pemantauan terhadap strategis usaha, pengembangan produk, layanan dan jaringan, pengembangan sumber daya manusia, proses manajemen risiko, pengendalian intern yang terpadu, dan terciptanya proses operasional yang handal dan effisien.

Bank Mega telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan baik, namun selanjutnya kami tidak akan berhenti melakukan penyempurnaan dan perbaikan untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat dicapai dengan lebih meningkatkan kepatuhan dalam prinsip kehati-hatian dan pengelolaan manajemen risiko yang baik, khususnya terhadap pemberian kredit kepada debitur besar (large exposures), menetapkan strategi bisnis yang tepat sehingga rencana korporasi dan rencana bisnis dapat tercapai yang diikuti dengan pelaksanaan etika bisnis, meningkatkan kepatuhan terhadap kewajiban pelaporan eksternal, meningkatkan efektivitas kerja Komite Eksekutif sehingga dapat membantu Dewan Direksi dalam mengambil keputusan strategis untuk mengelola perusahaan serta sosialisasi dan penerapan Code of Conduct pada seluruh jajaran organisasi.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanDalam bidang tanggung jawab sosial perusahaan, Bank Mega secara konsisten telah menerapkan konsep social marketing sustainability yang mendukung peran perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan komunitas. Setiap tahun, Bank Mega melalui Program Mega Berbagi memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang beruntung pada saat Hari Raya Idul Fitri. Bentuk kepedulian lainnya adalah memberikan bantuan makanan dan obat-obatan kepada para korban banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, bekerjasama dengan perusahaan lain di bawah Para Group, Bank Mega memberikan bantuan untuk korban gempa bumi di Yogyakarta dan Bengkulu. Kami juga turut serta dalam pembangunan Taman bacaan dan Taman Bermain yang berlokasi di sekitar Menara Bank Mega. Untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan pada setiap

its operations and profitability and will provide added value for all stakeholders, as well as improve the capacity to sustain business in the long term. The implementation of Good Corporate Governance includes aspects of planning and monitoring of business strategies, services and network, the development of human resources, risk management processes, a high level of internal auditing and the creation of modern and efficient operational processes.

Bank Mega has implemented Good Corporate Governance effectively but efforts will not stop to improve and perfect systems to achieve higher standards. This can be achieved by raising the level of adherence to prudential principles and good risk management, especially involving the provision of credit that may create large exposures, and to establish appropriate business strategies in order that corporate plans and business plans can assist the Board of Directors in achieving strategic decisions for the management of the company as well as the socialization and establishment of a Code of Conduct in every area of the organization.

Corporate Social ResponsibilityIn the area of corporate social responsibility, Bank Mega has consistently implemented the concept of social marketing sustainability, supporting the role of the company in the development of a sustainable environment and community. Every year, Bank Mega through its program Mega Berbagi (Mega Shares) provides assistance for the unfortunate in the population at the time of the Idul Fitri celebration. Assistance programs in 2007 included the provision food aid and medicines to victims of the floods that hit Jakarta and surrounding areas. Working together with other companies in the Para Group, Bank Mega also provided assistance to the victims of the earthquakes in Yogyakarta and Bengkulu. We also assisted in the development of recreational areas and playgrounds in the neighborhood around Bank Mega Tower. To further improve the sense of humanity in all of our employees, blood donation programs are held on a routine basis in cooperation with the Indonesia Red Cross, while other assistance programs include donations of computers for education.

Page 37: Bank Mega Annual Report 2007_2105

36

karyawan, kami secara rutin melakukan donor darah, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia serta pembagian komputer layak pakai untuk pendidikan.

Tinjauan ke DepanKami tetap optimis dan mempunyai keyakinan bahwa Bank Mega akan terus dapat tumbuh dengan baik. Hal ini dipicu oleh perkiraan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2008 juga akan membaik dan bertumbuh positif. Namun demikian sebagai langkah antisipasi terhadap gejolak perekonomian global yang merupakan dampak dari krisis suprime mortgage serta peningkatan harga minyak dunia, Bank Mega mengambil kebijakan dengan memberikan pengarahan kepada para semua jajaran untuk lebih memperhatikan pengelolaan risiko dan menerapkan prinsip pengawasan yang baik. Penyaluran kredit pada sektor tertentu dibatasi dengan menetapkan nilai maksimum pinjaman, yang juga akan mengurangi risiko apabila terjadi kemunduran kinerja pada sektor tersebut.

Memasuki tahun 2008, Bank Mega telah menetapkan terget baik keuangan dan non keuangan. Dari sisi keuangan, Asset ditargetkan tumbuh menjadi Rp 41,7 Triliun, Kredit yang disalurkan menjadi sebesar Rp 19,5 Triliun, Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 35,1 Triliun dengan perincian Giro 8,5 Triliun, Tabungan Rp 7,8 Triliun dan Deposito sebesar Rp 18,8 Triliun, sementara itu Laba bersih diharapkan sebesar Rp 732,0 Miliar. Dari sisi non keuangan, Bank Mega merencanakan akan menambah jumlah jaringan kerja hingga menjadi 250 kantor yang tersebar di seluruh kota di Indonesia dengan didukung oleh SDM yang profesional di bidang perbankan, IT & Operation system dengan standar internasional.

Dalam target tersebut serta dengan mempertimbangkan atas keberhasilan penerapan startegi pada tahun 2007, Bank Mega masih akan melanjutkan target sembilan pilar utama, tentunya dengan penekanan pada beberapa hal. Di bidang kredit pencapaian keseimbangan tetap menjadi acuan sebagai dasar dalam mencapai pendapatan yang berkesinambungan. Perusahaan juga melakukan inisiatif dengan menerapkan analisa industri yang lebih baik dan credit scoring yang hati-hati. Pemantauan kredit bermasalah menjadi fokus dengan menerapkan 3 lapis yaitu dari Kantor Cabang, Bagian Kredit serta Special Asset Management di Kantor Pusat.

Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report

Outlook We remain optimistic and convinced that Bank Mega can continue to grow in a sound manner. This is influenced by projections for improved growth in the Indonesian economy during 2008. As a precaution in view of global economic problems caused by the sub-prime mortgage crisis and the rise in the price of oil, Bank Mega has agreed to adopt a policy of provision of direction to all levels of the workforce to observe risk management and implement sound monitoring principles. Distribution of credit to certain sectors will be limited, with the establishment of maximum loan levels, in order to reduce risk should there be a downturn in performance in these sectors.

As 2008 begins, Bank Mega has set financial and non-financial targets. In the area of finances, assets are targeted to rise to Rp 41.7 trillion, credit disbursement to rise to Rp 19.5 trillion, third-party funds to rise to Rp 35.1 trillion with the break-up of Rp8.5 trillion in Demand deposits, Rp 7.8 trillion in Savings Accounts and Rp 18.8 trillion in Term Accounts, while net income is targeted at Rp 732.0 billion. In non-financial areas, Bank Mega plans to expand the number of branches to 250 across all cities in Indonesia, supported by professional banking staff and world-standard IT & Operations systems.

Given these targets and in view of the achievement of implementation of strategies in 2007, Bank Mega will continue to target its nine main pillars of strategies, with concentration on a number of factors. In the area of credit, the achievement of balanced funds remains the basic goal. The Company will also introduce initiatives such as establishing improved industry analysis with a conservative credit scoring system. Oversight of problem loans will be another focus through the establishment of a three-layer system: from branch level, then Credit Division to Special Asset Management at head office.

As an area of growth, SME credit will become the driver of increases in credit portfolios for Bank Mega. Additionally, third-party fund management will continue to concentrate on efforts to reduce the cost of funds by improvement in composition and prospective

Page 38: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 37

Dari sisi pertumbuhan, kredit Small-Medium Enterprises (SME) akan menjadi motor penggerak peningkatan portofolio kredit Bank Mega. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga akan tetap konsentrasi pada upaya penekanan cost of fund dengan melakukan perbaikan komposisi. Untuk itu pada tahun 2008 Bank Mega akan mengeluarkan produk-produk menarik yang dapat memberikan hasil yang baik bagi nasabah tetapi menurunkan biaya dana bagi perusahaan. Produk yang inovatif pada akhirnya diharapkan akan membawa hasil yang maksimal dalam perbaikan komposisi dana pihak ketiga.

Penambahan jaringan kerja mutlak diperlukan untuk memperluas jangkauan usaha sehingga perusahaan dapat :- memberikan layanan perbankan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.- memperluas jaringan untuk penetrasi pasar.- memaksimalkan fungsi intermediasi dengan turut berpartisipasi dalam mengembankan roda perekonomian nasional.- selaras dengan visi perusahaan yaitu menjadi kebangga bangsa, dengan semakin luas jaringan kerja akan semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia

Saat ini jumlah jaringan kantor Bank Mega sudah mencapai 160 cabang dan strategi ekspansi yang biasanya diterapkan adalah dengan melakukan pembelian lahan di berbagai lokasi strategis dengan luas antara 700-2,000 m2. Target pembangunan kantor cabang baru adalah sebanyak 90 cabang, meskipun untuk mendapatkan lahan yang cocok bukan merupakan hal yang mudah namun solusi akan dapat dicapai dengan bijaksana oleh Perusahaan. Pengembangan ini sejalan dengan arah transformasi Perusahaan yang meliputi pembiayaan SME, usaha consumer banking dan pengelolaan kartu kredit. Transformasi ini juga merupakan bagian dari strategi usaha keseluruhan Bank Mega menuju universal banking.

Tantangan utama lainnya dalam pencapaian hasil yang maksimal dari strategi pertumbuhan Perusahaan terletak pada kompetensi dan komitmen karyawan yang baik. Dalam lingkungan perbankan yang kompetitif, sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting. Untuk mencapai skala pertumbuhan yang diinginkan, disamping mengadakan program-program pelatihan secara internal, Bank Mega tetap mencari sumber daya yang terlatih dari kalangan luar Perusahaan.

volumes. In 2008 Bank Mega will launch a number of interesting products that have the capacity to produce good return for customers but also reduce the cost of funds for the company. Ultimately, innovative products are hoped to produce maximum results in the improvement of the composition of third-party funds.

The expansion of operational networks is needed by business operations in order to achieve the following for the company. - Provide useful banking services to the public as a whole. - Improve networks for market penetration and market share. - Maximize the intermediary function by participating in developing the national economy. - In line with the company vision to be “pride of the nation”, expansion of the network will increase the awareness of the bank across Indonesia.

At the moment the number of Bank Mega branches has reached 160 and the expansion strategy normally adopted is to purchase a land in strategic areas of around 700-2,000 sq m. The new construction is targeted to reach up to 90 branches; even though to attain suitable land is not a simple process the company will manage to reach the solution in a prudent manner. This development is in line with the transformation of the company, which includes SME, consumer banking and credit card business. This transformation represents a part of Bank Mega’s strategic business direction toward universal banking.

Other major challenges in achieving the maximal result from the growth strategy of the company is in the area of high competency and commitment of employees. In a competitive banking environment, human resources represent an extremley important factor. To achieve the required level of growth, as well as introducing in-house training programs, Bank Mega will search for trained personnel from beyond the company.

Playing a greater role in the Indonesian banking sector and development into the region represents the long-term vision of

Page 39: Bank Mega Annual Report 2007_2105

38

Memainkan peranan yang lebih besar dalam sektor perbankan Indonesia serta pengembangan di kawasan regional merupakan visi jangka panjang Bank Mega sampai tahun 2018. Bank Mega mempunyai visi untuk menjadi salah satu dari lima bank terbesar di Indonesia pada tahun 2018, dengan kantor cabang lebih dari 1.000 termasuk di luar negeri dan total asset sebesar Rp 1.000 triliun.

Meskipun faktor-faktor makro ekonomi mengarah pada kompetisi usaha yang lebih berat, kami yakin bahwa kondisi tersebut akan tetap kondusif. Tahun 2008 mendatang, akan menjadi tahun gemilang bagi Bank Mega. Dengan pencetusan visi 1000 yaitu penciptaan extraordinary company with extraordinary people and extraordinary growth, kami yakin akan mampu membangun pondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan di masa depan.

PenutupMengakhiri sambutan ini, saya beserta segenap Dewan Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham, seluruh karyawan yang telah memberikan insipirasi dan dedikasi yang tinggi kepada Perusahaan serta kepada seluruh rekanan dan pihak ketiga atas dukungannya kepada Bank Mega. Terwujudnya standar pelayanan terbaik yang merupakan strategi utama di Perusahaan tidak mungkin dapat diraih tanpa dukungan tiada henti dari para nasabah, mitra keuangan, dan kerja keras dari semua karyawan kami. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap langkah Perusahaan di masa mendatang.

Atas nama Dewan Direksi

Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report

Yungky SetiawanDirektur Utama

President Director

Bank Mega to 2018. Bank Mega possesses a vision to become one of the five largest banks in Indonesia by 2018 with 1,000 branches, including overseas, and with total assets of Rp 1,000 trillion.

Although macroeconomic factors will make business competition more difficult, we are convinced that conditions remain conducive. The coming year will represent a year of shining achievement for Bank Mega in working towards its Vision 1000, the creation of an extraordinary company with extraordinary people and extraordinary growth. We are certain that we will be able to create a strong foundation to face the challenges of the future.

Conclusion To conclude, myself together with the Board of Directors express our thanks and appreciation to the shareholders, all employees who have provided a high level of inspiration and dedication to the company and to all associates and third parties for their support to Bank Mega. The achievement of the best standards of service, which represents the main strategy of the bank, could not be achieved without the unending support of our customers, financial partners and the hard work of all our employees. May God Almighty always bless every step of the company in the future.

On Behalf of the Board of Directors

Page 40: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 39

Duduk, dari kiri ke kananSitting, from left to rigtKostaman Thayib, Yungky Setiawan, Suwartini

Berdiri, dari kiri ke kananStanding, from left to rigtTjutjut Bramantoro, Dominador D. Jesus, J.B. Kendarto, Daniel Budirahaju

Dewan ManajemenBoard of Management

Page 41: Bank Mega Annual Report 2007_2105

Dengan visi ’Menjadi Kebanggaan Bangsa’, Bank Mega memiliki tujuan untuk dapat menjadi aset bangsa yang:• Dapat dibanggakan oleh bangsa Indonesia• Dapat dijadikan teladan bagi komunitas • Dapat memberikan nilai tambah atas keberadaannya• Dapat diunggulkan sebagai acuan dalam berkarya• Dapat memberikan kepuasan dan kesenangan yang tinggi bagi nasabahnya• Dapat mensejahterakan karyawannya• Dapat menimbulkan rasa memiliki atas hasil pengembangan bangsa sendiri• Dapat mencerminkan citra positif atas perbankan dan bangsa secara keseluruhan• Dapat memupuk dan menyebarkan nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia kepada lingkungan sekelilingnya • Dapat memberikan lingkungan kerja yang memotivasi seluruh karyawan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi nasabah dan kelangsungan yang terbaik bagi Bank Mega• Dapat menjadi pelopor ke arah positif sejarah perbankan di Indonesia• Dapat menarik sumber daya manusia berkwalitas terbaik untuk bergabung• Dapat menjadi contoh kerja sama yang baik dengan para partner bisnis• Dapat dijadikan sebagai acuan perbankan Indonesia oleh pihak luar negeri

VisiVision

Menjadi Kebanggaan Bangsa

With the vision to be “Pride of the Nation,” Bank Mega possesses a direction to become a national asset that: • All Indonesians can be proud of • To be a model for the community • Create added value by its presence • To be regarded as a role model in its activities • Provide a high level of satisfaction and pleasure for customers • Improve the welfare of employees • Create a sense of ownership in the results of development of the nation • Reflect a positive image for banking and the nation as a whole • Embed and extend the values and culture of the people of Indonesia in surrounding regions • Provide a workplace environment that motivates all employees to always provide their best for customers and for the sustainability of Bank Mega • Become a leading positive presence in the history of Indonesian banking • Invite human resources of quality to join • Be an example for positive cooperation with all business partners • Become a role model of Indonesian banking for foreign interests

Pride Of The Nation

Page 42: Bank Mega Annual Report 2007_2105

Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Dengan misi tersebut, Bank Mega selalu memberi perhatian serta pelayanan bagi nasabahnya, baik individu maupun non individu dimana masing-masing nasabah memiliki nilai yang tinggi serta ciri yang khas. Bank Mega juga memberikan layanan prima bagi nasabahnya dengan cara memenuhi harapan dan mengantisipasi kebutuhan nasabah lebih dari yang diharapkan, sehingga tercipta kepuasan nasabah yang optimal. Untuk itu, Bank Mega terus mengembangkan kemampuan karyawan serta organisasinya. Kinerja Bank Mega yang prima diharapkan dapat meningkatkan nilai Perusahaan di mata masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.

Deliver sustainable customer relationships by means of superior financial

service offerings and excellent organization capabilities to increase

shareholders’ values.

With this mission, Bank Mega continuously provides attention and service

to customers, both individuals and institutions, by which every customer

is considered to have high value and a special characteristic. Bank Mega

also provides premium service to customers by fulfilling their aspirations

and anticipating the needs of customers above their expectations in

order to create the optimal satisfaction. To this end Bank Mega continues

development to the highest level the capacity of its employees and its

organizational performance with the hope of raising the perception of the

company in the eyes of the public, both at home and overseas.

MisiMission

Page 43: Bank Mega Annual Report 2007_2105

42

Tumbuh dengan hasil optimal, risiko minimal dan patuh terhadap ketentuan yang berlakuKinerja secara kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan tertentu dan untuk menjaga kesinambungan pencapaian ini maka setiap transaksi yang dilakukan dituntut untuk patuh atas peraturan yang berlaku.

Memberi kepuasan nasabah dan masyarakatEvaluasi rutin atas tingkat kepuasan nasabah dilakukan melalui suatu survey. Selain itu, Bank Mega juga memposisikan dirinya sebagai partner dengan nasabah, baik terkait perkembangan usaha maupun perilaku nasabahnya.

Penerapan Standar Internasional pada TI & Operations, TreasuryPengembangan infrastruktur TI & Operations, Treasury dengan standar internasional di seluruh unit usaha Bank Mega yang telah mapan sehingga memberikan kontribusi pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaanSumber daya manusia Bank Mega. perlu diselaraskan dengan organisasi fungsional agar dapat mengarah kepada tujuan perusahaan yang sama, sehingga kondisi dapat mewujudkan hasil optimal. Tolok ukur penyelarasan ini diantaranya adalah tingkat kepercayaan (trust level), tingkat kepemimpinan (leadership), dan efektifitas berorganisasi (organizational effectiveness).

Berdasarkan strategi-strategi perusahaan tersebut diatas, Bank Mega mencanangkan 9 inisiatif dan aktifitas korporat dalam upayanya mencapai target tahun 2007:1. Strategi Reprofiling Kredit 2. Strategi Reprofiling Dana Pihak Ketiga 3. Strategi Pengembangan Bisnis Kartu Kredit 4. Strategi Meningkatkan Fee Based Income5. Strategi Pengembangan Jaringan Kerja 6. Strategi Menetapkan Standar Internasional untuk IT & Operational, Treasury 7. Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia8. Strategi Menciptakan Cabang Cantik 9. Strategi Pelayanan Prima

To grow with an optimal financial ratio, minimal risk and in line with prevailing regulations Both quantitative and qualitative performance demonstrate increases from year to year at a determined level of growth and guard the quality of results so that every transaction is performed in compliance to prevailing regulations.

Providing satisfaction to customers and the public Routine evaluation of the level of customer satisfaction is conducted by means of a survey. Bank Mega also positions itself as a partner to its customers, both in developing business and in customer behavior.

Application of International Standards for IT & Operations, TreasuryThe development of infrastructure of IT & Operations, Treasury with the international standards throughout Bank Mega’s business units was established bringing sustainable growth to the company.

Standardization of human resources and organization to the goals of the company The human resources of Bank Mega need to be standardized in line with organizational functions in order to direct them to jointly achieve the goals of the company and in order to achieve optimum results. Measurement of this standardization can in part be measured by the level of trust, leadership performance and organizational effectiveness.

Based on these strategies of the company, Bank Mega identified 9 initiatives and corporate activities in its efforts to achieve its targets in 2007: 1. Stategic Reprofiling of Credit 2. Strategic reprofiling of third-party funds 3. Strategic development of credit card business 4. Strategic increase in fee-based income5. Strategic expansion of working networks/ branch offices 6. Strategic application of International Standards for IT & Operations, Treasury 7. Strategic improvement of HR quality8. Strategic creation of ‘Beautiful Branches’ 9. Strategic Extraordinary Service

Strategi PerusahaanCorporate Strategy

Page 44: Bank Mega Annual Report 2007_2105

In line with the strategy of transformation of the Company, Bank Mega

successfully achieved implementation of a mature and all-encompassing

business program through 2007. Bank Mega continued to develop

lending products with a concentration on prospective industry sectors. In

funding, the Company remained focused on increasing the level of low-

cost funds by means of innovative new products appropriate to the needs

of the market. The business strategies implemented produced satisfying

performance, including reprofiling of funds which raised the level of low-

cost funds and reduced the cost of funds; a rise in the level of direct

credit in all business areas; achievement of targets for fee-based income

based on increases in transaction volume.

Seiring dengan transformasi strategi usaha Perusahaan, sepanjang tahun 2007, Bank Mega berhasil mengimplementasikan program-program usaha mapan dan berkesinambungan yang meliputi bidang-bidang kredit, dana pihak ketiga, IT & Operation dan Jaringan Kerja. Keberhasilan tersebut tercapai melalui penerapan reprofiling pendanaan yang meningkatkan komposisi dana murah dan menurunkan cost of fund; peningkatan volume kredit langsung di seluruh bidang usaha serta pertumbuhan fee based income yang diperoleh dari peningkatan volume transaksi. Disamping itu juga, Perusahaan meyakini peranan penting dari suatu perubahan proses kerja dan peningkatan sinergi antar fungsi unit kerja, khususnya pada key supporting area, dalam mendorong pencapaian kinerja optimal.

Hasil Kinerja & Implementasi:

Tinjauan Usaha Implementation & Results: Business Review

Page 45: Bank Mega Annual Report 2007_2105

44

Strategi Reprofiling Kredit

Hal ini disadari akan mengakibatkan ketidaksinambungan di dalam sumber pendapatan serta risiko yang terlalu terkonsentrasi, untuk itu Bank Mega menargetkan pertumbuhan kredit secara agresif sepanjang tahun 2007 di seluruh segmen yaitu Konsumer, Komersial dan Korporasi. Untuk mencapai target tersebut, Perusahaan mengambil langkah strategis antara lain melakukan perubahan organisasi, meluncurkan produk dan program baru serta menjaga kualitas pelayanan terbaik melalui percepatan proses kredit dengan tetap berpijak pada prinsip kehati-hatian. Selain itu, memperluas penyaluran kredit pembiayaan dari sektor industri ke sektor infrastruktur, perkebunan dan transportasi.

Kredit KonsumerSalah satu bentuk nyata dari implementasi strategi di segmen pinjaman konsumer langsung adalah dengan meluncurkan produk kredit yang inovatif seperti produk Mega Griya

It was realized that this would produce a lack of balance in the source of revenue and an excessively concentrated level of risk. Bank Mega therefore targeted an aggressive increase in credit disbursement through 2007 in all segments: Consumer, Commercial and Corporate. To achieve these targets, the Company adopted strategic steps including changes in organization, the launch of new products and programs and the maintenance of the best service standards by means of an acceleration of the credit process while retaining prudential standards. In addition, credit disbursement was expanded from the industrial sector to the sectors of infrastructure, plantations and transportation.

Consumer Credit One clear form of the implementation of the strategy in the area of direct consumer credit was through the launch of innovative credit products such as Mega Griya and Mega Refund

Keputusan untuk melaksanakan strategi reprofilling di bidang perkreditan pada tahun 2007 didasari kepada kondisi dan hasil usaha tahun-tahun sebelumnya yang sangat terfokus kepada pembiayaan secara tidak langsung melalui produk Mega Oto Joint Financing (MOJF) yang sebagian besar memberlakukan suku bunga tetap.

The decision to adopt a strategy of reprofiling in the area of credit in 2007 was based on the condition and results of business in earlier years, which was strongly focused on indirect credits through Mega Oto Joint Financing (MOJF), which in the main paid fixed rates of interest.

Tinjauan UsahaBusiness Review

Strategic Reprofiling of Credit

Page 46: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 45

dan Mega Refund yang merupakan kredit yang dikombinasikan dengan bancassurance dan memberikan manfaat investasi yaitu pengembalian pokok pinjaman 100% setelah jangka waktu tertentu. Produk ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, sehingga dapat mencapai target pencapaian kredit pemilikan rumah.

Program lain yang juga memberikan kontribusi pada pencapaian kredit konsumsi Bank Mega adalah Kredit Multiguna yang dikemas dalam implant banking program (KMG-IBP). Program ini merupakan penyaluran kredit bagi para pegawai suatu institusi tertentu, yang dilakukan secara kolektif melalui pola kerjasama yang dilakukan bersama institusi yang bersangkutan. Hasil Kinerja Kredit KonsumerMelalui program pemasaran yang terintegrasi baik antara cabang, divisi konsumer kredit, agen properti dan pengembang, kredit konsumer telah tumbuh dengan sangat mengembirakan dan secara langsung berdampak terhadap komposisi yang semula didominasi oleh kredit konsumer tidak langsung. Pertumbuhan kredit konsumer khususnya produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu mencapai sekitar 202,5% yang disumbang oleh keberhasilan pelaksanaan program Mega Refund. Mencermati potensi di bidang properti yang masih sangat menjanjikan telah mendorong Bank Mega untuk berkomitmen memperluas jangkauan serta menambah variasi produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Disamping itu Bank Mega juga berupaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui proses kredit yang cepat dengan menggunakan sistem Loan Origination System, sehingga proses kredit akan menjadi lebih cepat.

which represented a combination of credit with bancassurance and which provided investment benefits, by a return of 100% of the lent amount after a defined period. These products received a good reception from the public, assisting in achievement of targets for home mortgages.

Other programs that produced a contribution to the achievement of consumer credit targets at Bank Mega were the Kredit Mutliguna (Multi-purpose Credit) program included in the implant banking program (KMG-IBP). This program involves credit distribution to employees of certain institutions in a collective manner through a cooperative program conducted with the institution itself.

Consumer Credit Performance By means of a marketing program integrated between branches, the consumer credit division and property agents and developers, credit consumption grew in a very satisfactory manner and had a direct influence on composition, which had earlier been dominated by indirect consumer credit. The growth of consumer credit, especially Home Ownership Credit (KPR), saw a very satisfactory rise of 202.5%, assisted by the success of the Mega Refund program. The highly promising potential in the property sector encouraged Bank Mega to commit to improve its networks and to provide a wider variation of products in line with the requirements of the public. In addition, the Company also strove to improve services to customers by means of a fast credit processing system by the use of the Loan Origination System, in order to further accelerate the approval process.

Kredit Komersial (dalam miliar rupiah) Commercial Credit (in billion rupiah)

2007

2006

2.1

34

,1

96

6,8

Page 47: Bank Mega Annual Report 2007_2105

46

Kredit KomersialPada segmen ini, Perusahaan melakukan berbagai implementasi strategi usaha dengan meluncurkan beragam program, salah satunya adalah program penyaluran kredit kepada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan tujuan penggunaan sebagai modal kerja dan investasi. Penyaluran kredit ini juga sebagai bentuk dukungan atas program Bank Indonesia untuk mengembangkan sektor usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui Linkage Program dengan Bank Perkreditan Rakyat.

Selain itu, Perusahaan juga meluncurkan beberapa program lain yang memberikan fasilitas kredit modal kerja, salah satunya adalah Mega Inventory Financing (MIF), telah memberikan kontribusi secara positif pada pertumbuhan kredit Bank Mega di tahun 2007. Produk ini memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja yang disalurkan kepada Dealer/Distributor resmi dari Business Partner terkait pembelian produk inventory. Program lain yang juga dilaksanakan adalah Mega Supplier Financing yang menyediakan pembiayaan modal kerja kepada supplier/subkontraktor atas piutang (A/R) yang ditagihkan kepada Bussines Partner.

Sebagai perusahaan yang selalu memberikan pelayanan maksimal bagi nasabah, pada tahun 2007 Bank Mega melakukan inovasi dengan meluncurkan produk Mega Warehouse Receipt Financing. Produk ini merupakan pembiayaan atas komoditas unggulan Indonesia (stock/

Commercial Credit In this area, the Company introduced a number of strategies in its business practices by the launch of a number of programs, including a program of credit distribution to Micro, Small and Medium Enterprises for working capital and investment. This form of credit distribution also represents a form of support for the program of Bank Indonesia to assist the development of Micro, Small and Medium Enterprises by way of Linkage Programs with People’s Credit Banks.

The Company also launched a number of other programs in the area of provision of working capital, including Mega Inventory Financing (MIF), which produced positive benefit for the growth of credit disbursement at Bank Mega in 2007. This program provides working capital for official Dealer/Distributor units of Business Partners involved in the program based on inventory purchases. Other programs that were introduced were Mega Supplier Financing which offers working capital credits for suppliers and contractors based on invoices to business partners.

As a company that constantly strives to provide maximal service to customers, in 2007 Bank Mega introduced an innovation with the launch of the Mega Warehouse Receipt Financing product. This represents the provision of credit based on the value of

Perbandingan Pencapaian Kredit Per SegmenComparison of Credit Performance Per Segment

Segmen

RealisasiNet Production

31-Dec-07 31-Dec-06

NOA B. Debet % NOA B. Debet % B. Debet %

Korporasi 1.776 6.482.773 46,19% 1.814 3.856.391 35,06% 2.626.382 68,10%

KI 114 4.335.568 30,89% 69 2.060.216 18,73% 2.275.352 110,44%

KMK 1.662 2.147.205 15,30% 1.745 1.796.175 16,33% 351.030 19,54%

Komersil 7.198 2.134.083 15,21% 9.989 966.829 8,79% 1.167.254 120,73%

KI 4.449 737.880 5,26% 9.076 473.636 4,31% 264.244 55,79%

KMK 2.749 1.396.203 9,95% 913 493.193 4,48% 903.010 183,09%

Konsumer 881.214 5.420.407 38,60% 967.446 6.175.463 56,15% -757.959 -12,27%

KMG 26.044 344.322 2,45% 18.437 220.961 2,01% 123.361 55,83%

KPK 614.955 3.647.903 25,99% 827.028 5.371.499 48,84% -1.723.595 -32,09%

KPR 4.385 822.255 5,86% 2.884 271.829 2,47% 550.425 202,49%

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 48: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 47

stock or commodities that are actively traded, such as pepper, cloves, cinnamon, coffee, tea, chocolate, iron ore, tin, coal and other commodities.

Mega Asset-Based Financing (MAFB) was another product launched following the establishment of required policies at the end of 2007. This product represents credit based on business performance by a business entity or individual with the main guarantee being purchased stock, by way of the active involvement of the supplier of the stock as part of development of risk mitigation. In its initial stage, the target of marketing of this product was credit for heavy equipment and commercial trucks.

Another program launched by Bank Mega was one to support payments connected to the telecommunications industry. These payments are channeled to support contractors involved in the construction of Base Transceiver Stations (BTS). In this Mega Pembiayaan (Mega Payment) program for BTS, Bank Mega worked in a cooperative manner in the provision of credit to debitors (contractors and sub-contractors) for the payment and refinancing of BTS towers utilizing a system of rental in line with the working contract between the debitor and the telecommunications company.

Other efforts taken by Bank Mega to improve the rate of growth of credit disbursement were to make changes in organization both at the head office, in the regions and at branches. The formation of a Credit Analysis Division at head office was designed to increase the credit process and to minimalize risk, with the division tasked with conducting assessments of credit

commodity) yang aktif diperdagangkan, seperti lada, cengkeh, kayu manis, kopi, teh, coklat, biji besi, biji baja, timah, batubara dan lain sebagainya.

Produk lain yang juga diluncurkan adalah Mega Asset Based Financing (MAFB) yang kebijakannya disusun pada penghujung tahun 2007. Produk ini merupakan pembiayaan yang didasari oleh kelayakan usaha atas suatu badan hukum atau perorangan dengan jaminan utama berupa barang yang dibiayai, dengan melibatkan peran aktif penjual barang (supplier) untuk pembinaan dalam rangka memitigasi risiko. Dalam tahap awal, sasaran pemasaran produk ini adalah jenis pembiayaan Peralatan berat dan Truk komersial (CTV).

Satu program lainnya yang juga diluncurkan oleh Bank Mega adalah program untuk mendukung pembiayaan terkait industri telekomunikasi. Pembiayaan ini disalurkan untuk mendukung kontraktor provider dalam membangun stasiun Base Transciever Station (BTS). Dalam program Mega Pembiayaan BTS ini, Bank Mega bekerjasama dalam bentuk pemberian fasilitas kredit kepada debitur (kontraktor/sub-kontraktor) untuk pembiayaan dan refinancing tower BTS dengan pola sewa sesuai dengan surat kontrak kerja antara debitur dan perusahaan telekomunikasi.

Upaya lain yang dilakukan Bank Mega untuk mempercepat pertumbuhan kredit adalah dengan melakukan perubahan organisasi baik di kantor pusat, wilayah maupun cabang. Pembentukan Credit Analyst Division di kantor pusat dimaksudkan untuk mempercepat proses kredit serta meminimalisasi risiko dimana divisi ini bertugas untuk melakukan asesmen terhadap proposal kredit dengan jumlah tertentu yang diajukan oleh cabang

Page 49: Bank Mega Annual Report 2007_2105

48

proposals of a set amount that are forwarded by the branches or regions. In the regions, Bank Mega created the position of Deputy Regional Leader for commercial development whose function is to develop marketing abilities, assist branches in penetrating markets, and placed the Deputy Regional Leader within the credit analysis Division. Bank Mega also divided the position of Deputy Head of each branch to become Deputy Branch Head for funding and Deputy Branch Head for credit, and also recruited credit marketing personnel at each branch.

Commercial Credit Performance By means of the above comprehensive efforts, both in launching new products, training and organizational improvement, Bank Mega was able to make 2007 a year of growth for commercial credit, in which it achieved a more optimal role as an intermediary in the business community. The Company achieved growth in commercial credit of 120.7% by the end of 2007, for a 15.2% contribution to total credit disbursement by Bank Mega. Meanwhile the contribution of the SME credit (commercial) segment rose from 8.8% at the end of December 2006 to 15.2% at the end of December 2007.

By way of the Linkage Program with People’s Credit Banks (BPR) in the area of commercial credit, 25 additional BPR were linked with Bank Mega in this program to develop the Micro, Small and Medium Enterprise sectors. With a total of 32 cooperating BPR, the Company was able to distribute total credits of Rp 260.0 billion.

maupun wilayah. Untuk wilayah Bank Mega membetuk Deputi Pemimpin Wilayah bidang komersial yang bertugas membina kemampuan marketing, dan membantu cabang-cabang dalam melakukan penetrasi pasar, serta juga ditempatkan Deputi Pemimpin Wilayah bidang kredit analis. Bank mega juga membagi wakil kepala cabang menjadi Wakil Kepala Cabang bidang Dana dan Wakil Kepala Cabang bidang Kredit serta prekrutan tenaga pemasaran kredit di setiap cabang.

Hasil Kinerja Kredit KomersialMelalui upaya yang komprehensif tersebut, baik dengan meluncurkan produk baru, pelatihan dan perubahan organisasi, Bank Mega menilai tahun 2007 sebagai tahun pertumbuhan kredit komersial, dimana Bank Mega lebih mengoptimalkan perannya sebagai intermediator pembiayaan di dunia usaha. Perusahaan mencatat pertumbuhan kredit komersial sebesar 120,7% di akhir tahun 2007 yang memberi kontribusi sebesar 15,2% dari total pinjaman yang disalurkan oleh Bank Mega. Sementara itu, secara komposisi kontribusi segmen SME (komersial) meningkat dari 8,8% pada bulan Desember 2006 menjadi 15,2% pada bulan Desember 2007.

Melalui Lingkage Program dengan Bank Perkreditan Rakyat di segmen kredit komersial, telah tercatat 25 BPR baru yang memiliki linkage dengan Bank Mega dalam rangka program pengembangan sektor usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dengan total 32 BPR, melalui kerjasama ini Perusahaan telah menyalurkan dana kepada seluruh BPR sebesar Rp 260,0 miliar.

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 50: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 49

Kredit KorporasiBank Mega tetap menjadikan segmen korporasi sebagai faktor penunjang portofolio kredit. Berbagai usaha dan strategi telah dilakukan untuk terus meningkatkan portofolio kredit Korporasi sehingga dapat menunjang portofolio kredit secara keseluruhan yaitu dengan: - menambah kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di Divisi Korporasi sehingga dapat melakukan penetrasi pasar lebih tepat dan cepat, hal ini juga di tunjang dengan pemekaran divisi kredit korporasi menjadi dua divisi- fokus ke industri-industri tertentu dan pengembangan basis debitur di industri tersebut; seperti memberikan pembiayaan pada proyek tol di Jawa Timur dan Slawesi Selatan serta proyek pembangkit tenaga listrik- meningkatkan inisiasi dan partisipasi dalam berbagai club deal atau sindikasi.

Perusahaan juga mengarahkan kredit korporasi kepada sektor dengan orientasi ekspor impor serta menawarkan cash management guna meningkatkan volume banking transaction dari debitur korporasi. Perusahaan juga bertindak selektif dalam menyalurkan kredit kepada segmen ini dengan memilih sektor industri yang relatif stabil dan tidak rentan terhadap pergerakan ekonomi makro.

Hasil Kinerja Kredit KorporasiMelalui berbagi program dan upaya tersebut, tahun 2007 kredit korporasi mengalami pertumbuhan yang sangat baik yaitu sebesar 68,1%, dengan kontribusi 46,2% dari total kredit yang disalurkan Bank Mega.

Corporate CreditBank Mega continued to make the corporate sector the leading edge of its credit portfolio. A number of efforts and strategies were conducted to continuously improve the Corporate credit portfolio so that it would represent a leader in the entire credit program: - Improve quality and quantity of human resources in the Corporate Division in order to improve speed and efficiency of market penetration and by the expansion of the corporate credit division to become two divisions; - Focus on specific industries and the development of debitor-based programs in these industries, such as by providing finance for toll road projects in East Java and South Sulawesi and for power generation projects; - Increase initiation and participation in club deals or syndications.

The Company also directed its corporate credit programs to export-oriented sectors and offered cash management to improve the volume of banking transactions from corporate debtors. The Company was selective in choosing to distribute credit to sectors with relative stability and that are not easily influence by macro-economic shifts.

Corporate Credit Performance By means of a variety of programs and efforts as outlined above, corporate credit in 2007 experienced growth of a very satisfying level of 68.1%, for a contribution of 46.2% to total credit disbursement by Bank Mega.

202,5%Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah

Page 51: Bank Mega Annual Report 2007_2105

50

Administrasi KreditKeberhasilan suatu implementasi strategi usaha tidak terlepas dari pelaksanaan sistem administrasi yang tepat dan mantap. Terkait pelaksanaan sistem ini, Divisi Kredit Administrasi Bank Mega berfungsi melakukan pengawasan dan pengadministrasian serta pemrosesan transaksi kredit. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Divisi Kredit Administrasi ini antara lain:1. Memberikan layanan pemerosesan transaksi yang akurat dengan waktu yang terukur.2. Membantu unit bisnis dalam melakukan pembinaan, pengawasan dan pengadministrasian proses transaksi serta analisa layanan dan produk perkreditan bank melalui pengadaan data dan informasi yang akurat dan sesuai kebutuhan.3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di bagiannya melalui pengadaan workflow yang lengkap dan terkini, melakukan otomasi pekerjaan rutin, perencanaan sumber daya manusia sesuai kebutuhan kerja.4. Menyampaikan laporan-laporan baik internal maupun eksternal secara akurat & tepat waktu.

Divisi ini memiliki cakupan wilayah kerja secara nasional baik sebagai pemroses transaksi maupun sebagi pembina dari administrasi kredit di cabang-cabang. Disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab terhadap pemantauan kualitas kredit yang telah diberikan.

Hasil Kinerja Administrasi Kredit Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Mega yang semakin meningkat terutama pada segmen kredit konsumer, komersial, korporasi maupun Indirect Financing (Joint Financing), maka diperlukan koordinasi secara efektif dengan team administrasi seluruh

Tinjauan UsahaBusiness Review

Credit Administration Achievement of implementation of business strategy cannot be separated from incorporation of a sophisticated administration system. In connection with the implementation of this system, the Credit Administration Division of Bank Mega plays the role of oversight, administration and processing of credit transactions. Steps taken by the Credit Administration Division included the following: 1. Provision of accurate transaction processing services within a measurable timeframe. 2. Assist business units in development, oversight and administration of transaction processes together with analysis of services and credit products of the bank by means of an accurate data and information system tailored to requirements. 3. Improvement of efficiency and effectiveness of efforts through the latest and complete workflow processes, automation of routine operations and human resources planning in line with work requirements. 4. Delivery of professional reports, both internal and external, in an accurate and timely manner.

This Division operates across the nation both as the processor of transactions and as a developer of credit administration at the branches. In addition, the division is also responsible for oversight of the quality of credit that has already been disbursed.

Credit Administration PerformanceIn line with the rise in the level of business at Bank Mega, including in the credit sectors of consumer, commercial, corporate and Indirect Financing (Joint Financing), effective coordination is required with an administrative team at every branch. To achieve this goal,

Page 52: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 51

cabang. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Mega menyelenggarakan Workshop Credit Administration untuk memberikan arahan menyamakan persepsi dan pemahaman terkait mekanisme dan pelaksanaan, regulasi maupun kebutuhan sumber daya.

Untuk itu, dengan berpegang teguh pada komitmen untuk memiliki suatu standar pelayanan yang baik terhadap nasabah baik internal maupun eksternal, Bank Mega mengimplementasikan Service Level Agreement (SLA) terhadap sistem operasional dan layanan produk secara konsisten, serta juga mengadakan evaluasi atas implementasi secara berkala sebagai salah satu langkah penyempurnaan.

Untuk menjamin tersedianya laporan yang akurat, Bank Mega melakukan Sistem Mekanisme Filing untuk Administrasi Kredit yang merupakan salah satu mekanisme pengelolaan dokumen secara cepat dan optimum. Pengelolaan dokumen dengan cara ini akan memberikan keamanan dan keakuratan dokumen termasuk kecermatan pengelolaan data debitur.

Mengingat target pertumbuhan Bank Mega di tahun 2007 memiliki prioritas pada pertumbuhan kredit yang maksimal pada segmen industri, maka salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah pengawasan kredit dengan melakukan monitoring Non Performing Loan (NPL). Pengawasan ini akan dapat menjaga rasio NPL dengan baik sehingga laba dapat ditingkatkan dan prinsip-prinsip prudential banking dapat dipertahankan.

Pada bulan Desember 2007, rasio NPL Bank Mega adalah 1,53% atau turun 0,15 % dibandingkan Desember 2006. Hal

Bank Mega conducted a Workshop on Credit Administration to provide direction to coordination connected with the mechanisms and implementation of regulations and human resource requirements.

In this regard, based on commitment to possess a high standard of service for customers (both internal and external), Bank Mega implemented Service Level Agreement (SLA) in its operational systems and services in a consistent manner and performed continuing evaluation of the implementation with a view to perfection of the system.

To guarantee the provision of accurate reports, Bank Mega implements a Filing System Mechanism for Credit Administration, which represents one mechanism for document processing in a fast and efficient manner. Document processing in this manner provides security and document accuracy including careful debtor data collection.

Given that the growth target for Bank Mega in 2007 concentrated on maximum credit growth in the industry segment, one important factor that was required was effective monitoring of Non-Performing Loans (NPL). This monitoring aims to guard the ratio of NPL effectively so that profit can be maximized through the application of the principles of prudential banking.

At December 2007, Bank Mega’s NPL ratio was 1.53%, a reduction of 0.15% from the level at December 2006. This represents an achievement for the oversight function performed by Bank Mega in protecting the NPL ratio and dealing with problem accounts.

Page 53: Bank Mega Annual Report 2007_2105

52

ini merupakan keberhasilan dari fungsi pengawasan yang dilakukan Bank Mega dalam menjaga rasio NPL dan menangani rekening-rekening bermasalah.

Pencapaian ReprofillingSecara keseluruhan penerapan strategi reprofilling kredit telah berjalan dengan baik, ini dibuktikan dengan pertumbuhan kredit di semua segmen yang mencapai diatas rata-rata pertumbuhan industri. Konsumer langsung tumbuh 100,7%, Komersial tumbuh 120,7%, dan Korporasi tumbuh 68,1%. Secara komposisi telah terjadi perubahan menjadi Konsumer 38,6%, Komersial 15,2%, dan Korporasi 46,2%.

Tinjauan Ke DepanSebagai antisipasi untuk menangkap peluang bisnis yang cukup menjanjikan di masa yang akan datang, Perusahaan akan terus menerapkan strategi usaha untuk dapat mencapai pertumbuhan dengan portofolio dan kinerja yang jauh lebih mapan.

Dalam rangka meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah pada segmen kredit konsumer, salah satu strategi yang akan dijalankan di tahun 2008 adalah dengan perluasan jaringan kerjasama dengan pengembang dan agen-agen properti dalam membuat promosi bersama.

Sedangkan untuk segmen komersial, Perusahaan akan terus mengoptimalkan jaringan cabang-cabang yang dimiliki, sesuai dengan industri unggulan masing-masing wilayah, sehingga penyaluran kredit terhadap sektor perindustrian dan perdagangan dapat terus meningkat dan menjadi sumber penyumbang laba bagi perusahaan.

Tinjauan UsahaBusiness Review

Achievement of Reprofiling In general, the application of the credit reprofiling strategy performed well, as evidenced by the growth of credit in all segments above the average industry level. Direct Consumer credit grew by 100.7%, Commercial by 120.7% and Corporate by 68.1%, so that the composition changed to become Consumer 38.6%, Commercial 15.2% and Corporate 46.2%.

Outlook In anticipation of the realization of a range of promising business objectives in the future, the Company will continue to introduce business strategies to assist in the achievement of growth through advanced portfolios and performance.

In terms of increasing the distribution of mortgage products (KPR) within the consumer credit sector, one strategy that will be implemented during 2008 is to expand cooperative networks with property agents in creating joint promotions.

In the commercial segment, the Company will continue to create optimal networks at its branch network in line with major industries in their areas of operation, so that the distribution of credit to industry and trade sectors can be continually raised and become a source of profit for the company.

Oversight of non-performing accounts (NPL) will continue to be conducted through a monitoring mechanism that will be improved by means of:

Page 54: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 53

Pengawasan rekening-rekening bermasalah (NPL) akan terus dilakukan dengan mekanisme monitoring pengawasan yang akan lebih ditingkatkan melalui: 1. Percepatan penanganan kredit non lancar2. Penyedian infrastruktur yang lebih baik dan lengkap3. Sosialisasi dan koordinasi 4. Training khusus untuk AMO

Selanjutnya, dari sisi administrasi kredit Bank Mega akan terus mengimplementasikan pengukuran standar kualitas dalam pelayanan terhadap nasabah. Sasaran kerja yang ingin dicapai dalam hubungan antara Operational dan Service Level Agreement (SLA) adalah penyediaan layanan yang akurat serta tepat waktu secara konsisten. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk membangun SLA dan mengukur kinerja melalui service indicator yang menjadi salah satu kunci sukses dalam pencapaian hasil kinerja yang maksimal. Dengan membina harmonisasi koordinasi kerja antar bagian maupun unit bisnis dan pada tahun mendatang, SLA ini juga dapat diterapkan oleh seluruh Kredit Administrasi yang berada di cabang-cabang seluruh Indonesia.

Pada akhirnya, untuk mencapai target Grand Plan 2008 dengan total pencapaian nilai kredit sebesar 19,5 triliun, Bank Mega akan memperkuat strategi dalam menjalankan program-program pada segmen kredit konsumer melalui kartu kredit, Mega Refund, Mega Oto, Mega Guna dan lain-lain. Selain itu, Perusahaan juga akan melaksanakan program melalui kredit usaha seperti Investasi, Modal Kerja, Rekening Koran, dan Sindikasi.

Kredit Korporasi (dalam miliar rupiah) Corporation Credit (in billion rupiah)

2007

2006

6.4

82

,8

3.8

56

,41. Acceleration of dealing with non-performing credit 2. Creation of improved and complete infrastructure 3. Socialization and coordination 4. Special training for AMO

Further, administration of credit at Bank Mega will continue to see implementation of customer quality standard and service measurements. Desired work targets will be achieved by means of the relating of Operations and Service Level Agreement (SLA) to the provision of service in a consistently accurate and timely manner. This represents one strategy to develop SLA and a means of measurement of performance by means of service indicators that represent a key to success in achieving maximal levels of performance. To develop harmonization of work coordination between sections and business units in the coming year, SLA will be implemented at all Credit Administration units at all branches across Indonesia.

Finally, to achieve the Grand Plan 2008 target of total credit disbursements of Rp 19.5 trillion, Bank Mega will strengthen its strategies in programs in the following segments of consumer credit: credit cards, Mega Refund, Mega Oto, Mega Guna and others. Additionally, the Company will conduct programs involving business credit including Investment, Working Capital, Accounts and Syndication.

Page 55: Bank Mega Annual Report 2007_2105

54

Hal ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan dan menekan biaya dana / cost of fund yang sebelumnya terkonsentrasi pada dana mahal / deposito menjadi lebih seimbang dengan dana murah / giro dan tabungan. Juga dimaksudkan agar perusahaan lebih kompetitif dalam menyalurkan kredit dan memperbesar Net Interset Margin/NIM sehingga akan berdampak langsung pada perusahaan.

Untuk menopang pertumbuhan dana murah yang seimbang dengan dana mahal, Bank Mega memberikan insentif khusus bagi tenaga marketing yang berhasil memasarkan produk-produk dana murah tersebut.

Berbagai strategi, promosi dan program penghimpunan Dana Pihak Ketiga dilakukan oleh Bank Mega selama tahun 2007 yaitu :

This process aims to balance and reduce the cost of funds, earlier concentrated on high-cost funds such as term deposits, and achieve a better balance with low-cost funds such as demand deposits and savings accounts. An additional aim is to increase competitiveness of the company in its ability to disburse credit and improve its Net Interest Margin (NIM), so the strategy therefore has a direct impact on company performance.

In order to achieve growth in low-cost funds in order to balance high-cost funds, Bank Mega provides special incentives to marketing staff who achieve sales of low-cost products.

A number of strategies, promotions and programs involving third-party fund were

Strategi Reprofiling Dana Pihak Ketiga

Seiring dengan strategi Perusahaan yang berfokus pada usaha peningkatan komposisi dana murah, Giro dan Tabungan, Bank Mega telah melakukan reprofiling pada segmen pendanaan dengan meluncurkan produk-produk giro dan tabungan yang bervariasi mulai dari produk yang sederhana sampai dengan produk hybrid (campuran) yang menjangkau semua kalangan serta dapat memenuhi kebutuhan nasabah.

As part of the Company’s strategy to focus on efforts to raise the composition of low-cost funds such as demand deposits and savings accounts, Bank Mega conducted reprofiling in the area of funding with the creation of new demand deposits and savings account variants beginning with simple products up to hybrid products that are attractive to all groups and which fulfill the requirements of customers.

Strategic Reprofiling of Third-Party Funds

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 56: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 55

1. Sebagai agent Penjual ORI 002 dan ORI 0032. Program Co-Brand Penerbitan Kartu ATM Mega Pass3. Program Tabungan Mega Rencana Paket Promo V4. Program Promosi Mega Dollar Berhadiah Langsung Tahap IV5. Pemasaran Mega Link Protected Fund6. Peluncuran Program Kerjasama Pembayaran Tagihan Air PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang.7. Special Promo Program Tabungan Mega Rencana (Gratis Nokia E90)8. Program Customer Loyalty 2 Tabungan Mega Dana.9. Peluncuran Tabungan Mega Absolut IDR10. Sebagai Agent Penjual Reksa Dana Mega Capital11. Peluncuran Mega Depo Equity12. Peluncuran Mega Depo Premuium13. Peluncuran Tabungan Mega Absolut USD.

Keseimbangan komposisi antara deposito berjangka dengan giro dan tabungan terus dijaga oleh Perusahaan dengan meningkatkan jumlah giro dan tabungan melalui pengembangan produk dan layanan loyalitas nasabah, salah satunya dalam bentuk tabungan berhadiah. Program lain yang dilaksanakan adalah kegiatan promosi baik di media cetak maupun media elektronik. Selain itu, untuk mencapai target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang seimbang, Perusahaan juga mencanangkan corporate actions, salah satunya adalah perluasan jaringan melalui penambahan jumlah kantor cabang baru yang dilengkapi fasilitas-fasilitas kemudahan bagi nasabah.

2007

2006

25

.75

6,0

30

.03

1,0

Simpanan Pihak Ketiga (dalam miliar rupiah) Third Party Funds (in billion rupiah)

conducted by Bank Mega during 2007: 1. Agent for sales of ORI 002 and ORI 003 2. Co-branding program with provider of Mega Pass ATM Card 3. Promo V of program for Mega Rencana Savings 4. Promotion program for Mega Dollar with direct gifts, Stage IV 5. Marketing of Mega Link Protected Fund 6. Launch of Cooperative Payment Program for fresh water from PDAM Janggi Tanjung Pinang 7. Special Promo Program for Mega Rencana Savings, with gifts of Nokia E908. Customer Loyalty Program 2 for Mega Dana Savings 9. Launch of Mega Absolut Savings IDR10. Agent for Reksa Dana Mega Capital 11. Launch of Mega Depo Equity 12. Launch of Mega Depo Premium 13. Launch of Mega Absolut Savings USD

The balance of composition between term deposits and demand deposits and savings is continuously monitored by the Company, which continues to strive to increase the number of demand deposits and savings accounts by means of the development of products and loyalty service for customers, one in the form of deposits with gifts. Other programs conducted include promotional activities both in the printed media and the electronic media.

In addition, to achieve balanced growth in third-party funds, the Company also instituted corporate actions, one of which was the expansion of networks by means of the opening of new branch offices complete with all facilities required for the convenience of customers.

Page 57: Bank Mega Annual Report 2007_2105

56

Hasil KinerjaKomposisi giro dan tabungan dibandingkan deposito pada dari bulan Desember 2006 adalah 25,8% : 74,2%, terus menunjukkan perbaikan dari triwulan ke triwulan. Pada bulan Desember 2007 perbandingannya sudah mencapai 43,7% : 56,3%. Meningkatnya komposisi dana murah terutama didorong oleh keberhasilan Bank Mega dalam memasarkan produk-produk giro dan tabungan yang menarik bagi nasabah seperti Mega Rencana, Mega Absolut, Mega Ultima,Mega Optima dll.

Dengan membaiknya komposisi dana pihak ketiga tersebut menjadikan Bank Mega lebih kompetitif bahkan membaiknya komposisi dana murah menyebabkan turunnya cost of fund yang pada akhirnya meningkatkan laba yang diperoleh.

Kebijakan reprofiling atas dana pihak ketiga ini juga telah memberikan hasil yang cukup signifikan. Giro mencatat pertumbuhan yang signfikan, yaitu sebesar 104,4%, dari sebesar Rp 3,3 triliun pada bulan Desember 2006, menjadi Rp 6,8 triliun pada bulan Desember 2007. Pertumbuhan giro ini jauh diatas pertumbuhan giro perbankan nasional per Desember 2007 sebesar 20,0%. Tabungan tumbuh signifikan, mencapai 90,6%, dari sebesar Rp 3,3 triliun pada bulan Desember 2006, menjadi Rp 6,3 triliun pada bulan Desember 2007. Pertumbuhan tabungan ini juga jauh diatas pertumbuhan tabungan perbankan nasional per Desember 2007 sebesar 31,3%.

Penerapan strategi di segmen pendanaan ini, juga telah memberikan kontribusi terhadap perolehan laba yang sangat menggembirakan hingga akhir tahun 2007. Pencapaian ini

Tinjauan UsahaBusiness Review

Performance The composition of demand deposits and savings accounts compared to term deposits at December 2006 was 25.8% : 74.2%, but with continuing improvement from quarter to quarter the composition at December 2007 had fallen to 43.7% : 56.3%. The increase in the proportion of low-cost funds was mainly driven by the success of Bank Mega in marketing demand deposits and savings instruments of greater interest to customers such as Mega Rencana, Mega Absolut, Mega Ultima, Mega Optima and others.

With this improvement in the composition of third-party funds Bank Mega became more competitive and the improvement in low-cost funds achieved a reduction in the cost of funds, producing a rise in profit.

The policy of reprofiling of third-party funds produced significant results. Demand deposits saw significant growth of 104.4% from Rp 3.3 trillion at December 2006 to Rp 6.8 trillion at December 2007. This growth of demand deposits was well above the level of growth in the national banking industry for 2007 of 20.0%. Savings accounts also grew significantly, by 90.6%, from Rp 3.3 trillion at December 2006 to Rp 6.3 trillion at December 2007. This growth was also well in excess of the growth of savings accounts in the national banking industry at December 2007 of 31.3%.

The implementation of the reprofiling strategy in this area of funding produced a contribution to profit that created cause for applause at the end of 2007. The result represented the success of the strategy of reprofiling in raising

Page 58: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 57

merupakan keberhasilan implementasi strategi reprofiling pendanaan dalam meningkatkan komposisi dana murah sehingga cost of fund dapat diturunkan.

Tinjauan Ke DepanUntuk mencapai target nilai Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 35,1 triliun dan sesuai dengan target Grand Plan 2008, Bank Mega akan terus berusaha meningkatkan komposisi dana murahnya melalui pemasaran produk-produk seperti Giro Mega Pro, Mega Optima dan Mega Giro Valas serta Tabungan Mega Dana, Mega Maxi, Mega Absolute, Mega Depo Equity dan Mega Rencana. Selain itu, program-program loyalitas juga akan terus dijalankan agar pelayanan dan kebutuhan nasabah dapat dipenuhi dengan maksimal, sesuai dengan misi Perusahaan untuk menjadi bank berkonsep One Stop Financial Services.

Pertumbuhan Tabungan yang dicapai sampai akhir 2007

90,6%Pertumbuhan Giro yang dicapai sampai akhir tahun 2007

104,4%

the composition of low-cost funds to achieve a decrease in the cost of funds.

Outlook To achieve the base target for third-party funds of Rp 35.1 trillion and in line with the Grand Plan target for 2008, Bank Mega will continue to increase the composition of low-cost funds by means of marketing of products such as Demand deposits Mega Pro, Mega Optima and Mega Demand deposits Valas as well as Mega Dana Savings, Mega Maxi, Mega Absolut, Mega Depo Equity and Mega Rencana. In addition, loyalty programs will be conducted in order that levels of service and other requirements of customers are fully met, in line with the mission of the Company to become a One-Stop Financial Services bank.

Page 59: Bank Mega Annual Report 2007_2105

58

Strategi Pengembangan Bisnis Kartu Kredit

Kartu Kredit Bank Mega mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh nasabah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Mega menjalankan beberapa program, antara lain:

1. Program Akuisisi Bertujuan untuk menjaring nasabah- nasabah potensial yang dilaksanakan dengan perluasan jaringan pemasaran. Program penetrasi nasabah yang tersebar di seluruh cabang Bank Mega di seluruh Tanah Air ini telah meningkatkan pertumbuhan kartu baru sebesar 45%. Peran penting Kantor cabang dalam program ini telah mendorong Perusahaan melakukan investasi baik dalam pembukaan cabang-cabang baru serta penambahan hampir 400 tenaga Credit Card Officer yang baru.

Program akuisisi ini juga dilakukan melalui telemarketing (Direct Acquisition through Telemarketing); direct sales;

Sebagai salah satu sumber penghasil laba bagi Perusahaan, bisnis Kartu Kredit Bank Mega telah mencapai tingkat pertumbuhan yang sangat signifikan pada tahun 2007. Pencapaian ini diperoleh melalui keberhasilan penerapan di berbagai strategi serta dukungan fungsi operasional dan teknologi informasi yang semakin memadai.

As a source of revenue for the Company, the Bank Mega Credit Card business achieved strong growth during 2007. This result was achieved through the success of the implementation of a number of strategies and with the support of operational functions and increasingly sophisticated IT systems.

Bank Mega Credit Card is committed to provide quality service to all customers. To achieve this, Bank Mega conducted a number of programs, including:

1. Acquisition Program This is designed to net potential customers and is achieved through the widening of marketing networks. The customer penetration program was implemented at all branches of Bank Mega across Indonesia, achieving new credit card business growth of 45%. The important role of branch offices in this program prompted the Company to invest both in the opening of new branches and in the addition of 400 new Credit Card officers.

The acquisition program also involves telemarketing (Direct Acquisition through Telemarketing); direct sales, in which cooperation programs are mounted with third parties; and especially corporate

Strategic Development of Credit Card Business

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 60: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 59

kerjasama dengan pihak ketiga; serta khususnya corporate channels yang mencapai pertumbuhan kartu baru sebesar 65%. Pembukaan lokasi baru secara fokus telah menunjang kegiatan Telemarketing, pengolahan database yang akurat serta dalam menjalankan implementasi agresif atas corporate channel dengan target karyawan perusahaan besar sebagai calon nasabah potensial.

Sebagai insentif bagi pemegang baru kartu kredit, Bank Mega memberikan penawaran gratis iuran tahunan untuk tahun pertama dan juga meluncurkan program kartu tambahan pada akhir tahun 2007.

2. Transformasi Mega Visa Untuk memberikan pelayanan terbaik dan nilai lebih kepada nasabah, Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan termasuk keamanan pada fungsi kartu kredit. Pada pertengahan tahun, Bank Mega memperkenalkan kartu Mega Visa Euro Master Visa/EMV standard yang baru. Perubahan ini dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat mengurangi tingkat kesalahan dan pemalsuan transaksi. Kartu ini memiliki tampilan yang dinamis dan gaya corporate yang merefleksikan kepercayaan pemegang kartu Mega Visa. Bank Mega tercatat sebagai Bank pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu kredit dengan keamanan standard EMV.

3. Program Marketing Strategi pemasaran dilaksanakan dengan dukungan strategi five stickiness, yang terdiri dari : a. Mega Food, diskon khusus sebesar 25%- 50% bagi pemegang kartu kredit yang dapat digunakan di kurang lebih 400 restoran/cafe di 22 lokasi di Indonesia.

channels that achieved 65% of new card business. The opening of new locations is the focus of Telemarketing, through the utilization of an accurate data base and by aggressive activation of corporate channels with the target of gaining all employees of a company as potential customers.

As an incentive for new holders of credit cards, Bank Mega offered free annual fees for the first year and also launched a secondary card program at the end of 2007.

2. Transformation of Mega Visa In order to provide the best service and value to customers, the Company is committed to continue to raise the level of service including security in credit card use. In the middle of the year, Bank Mega introduced the new standard Mega Visa Euro Master Visa/ EMV card. Changes incorporate a security system capable of reducing the level of mistakes and fraudulent transactions. The card features a dynamic style with a corporate flavor that reflects the trustworthiness of Mega Visa holders. Bank Mega became the first bank in Indonesia to introduce a credit card with the EMV standard of security.

3. Marketing Program Marketing strategy was conducted with the support of the five stickiness theme, consisting of: a. Mega Food: A discount of as much as 25%-50% for credit card holders in more than 400 restaurants and cafes in 22 locations in Indonesia. b. Mega Fashion, a special discount for purchase of fashion premium products licensed by PT. Mahagaya (a company in

94,7%Pertumbuhan outstanding Kartu Kredit

Page 61: Bank Mega Annual Report 2007_2105

60

b. Mega Fashion, diskon khusus untuk pembelian produk-produk fashion premium, terutama produk-produk lisensi di bawah PT. Mahagaya (perusahan dibawah Para Group) seperti Hugo Boss,Prada, Aigner, Mango, Jimmy Choo dan lain sebagainya. c. Mega Pay, program belanja dengan pembayaran cicilan dan bunga yang ringan. Pemegang kartu kredit Bank Mega dapat memanfaatkan program ini di kurang lebih 500 outlet. d. Mega Tronic, diskon khusus untuk pembelian produk-produk elektronik. e. Mega Travel, didukung oleh Anta Tour & Travel, salah satu anak perusahaan Para Group/CT Corpora, memberikan program promosi pembelian tiket maupun paket perjalanan tanpa dikenakan harga tambahan.

Pertimbangan Bank Mega berinisiatif melakukan strategi mengembangkan bisnis kartu kredit adalah : - Peluang bisnis kartu kredit di Indonesia sangat besar dan potensial - Perkembangan ekonomi yang baik mengakibatkan peningkatan pendapatan masyarakat semakin meningkat

Hasil KinerjaProgram-program menarik yang didukung oleh layanan yang maksimal telah menghasilkan pertumbuhan signifikan. Perkembangan kartu kredit selama tahun 2007 mengalami peningkatan yang luar biasa dari 150,1 ribu kartu pada bulan Desember 2006, tumbuh 110,3% menjadi lebih dari 315,7 ribu kartu. Sedangkan untuk outstanding kartu kredit tumbuh sebesar 94,7% dari sebesar Rp 311,2 miliar pada Desember 2006, menjadi Rp 605,9 miliar pada Desember 2007.

Tinjauan UsahaBusiness Review

the Para Group) including Hugo Boss, Prada, Aigner, Mango, Jimmy Choo and others. c. Mega Pay, a shopping program with installment payments at low rates of interest. Holders of Bank Mega Credit Card can utilize the program at around 500 outlets. d. Mega Tronic, special discounts for buyers of electronics. e. Mega Travel, supported by Anta Tour & Travel, a subsidiary of the Para Group/CT Corpora, provides promotional programs for purchase of tickets and travel packages without transaction surcharges.

The considerations of Bank Mega in performing these strategies to develop its credit card business are as follows: - The potential of the credit card business in Indonesia is extremely large and full of potential - The positive direction of the economy produces an increasing trend in incomes

Performance Interesting programs supported by maximum service standards have produced significant growth. There was extraordinary expansion of 110.3% in the number of card holders from 150.1 thousand cards at December 2006 to 315.7 thousand at December 2007. Meanwhile outstanding credit card loans grew by 94.7% from Rp 311.2 billion at December 2006 to Rp 605.9 billion at December 2007.

From the aspect of security, the level of fraud fell to 9.88% in 2007 while the level of write-offs also saw an improvement at 1.10% for the year.

Page 62: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 61

Dari sisi keberhasilan pengamanan, tingkat pemalsuan data menurun menjadi 9,88% di tahun 2007 sedangkan tingkat write-off menunjukkan perbaikan menjadi sebesar 1,10% di tahun 2007.

Tinjauan Ke DepanTahun 2008 mendatang, kartu Mega Visa akan terus meningkatkan nilai tambah dan keuntungan-keuntungan lainnya guna mendorong nasabah untuk terus menggunakan kartu kredit. Penciptaan kartu ‘hebat’ yang dapat memenuhi kebutuhan setiap nasabah melalui penawaran kemudahan dan fasilitas-fasilitas lainnya sangat penting dalam menarik minat nasabah potensial. Untuk menjaga pelayanan yang tinggi, hal ini harus tetap diimbangi dengan fasilitas operasional dan teknologi informasi yang memadai serta kualitas pelayanan nasabah yang sangat baik.

Perbandingan Pencapaian KreditComparison of Credit Performance

Segmen

Realisasi Net Production

31-Dec-07 31-Dec-06

NOA B. Debet % NOA B. Debet % B. Debet %

Kartu Kredit 315.700 605.927 4,31 150.100 311.174 2.83% 294,753 94,7

Outlook In the coming year the Mega Visa card will continue to provide added value and other returns to encourage customers to increase their use of credit cards. The creation of an ‘amazing’ card that meets all the requirements of customers and combines the offer of ease of use and other facilities is of great importance in attracting the attention of potential customers. In order to maintain a high level of service, these requirements must be continually balanced with operational facilities and leading-edge information technology, with at all times an extremely high quality of service to customers.

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

Page 63: Bank Mega Annual Report 2007_2105

62

Credit Disbursement In line with the increasing growth of credit disbursed by Bank Mega, the company achieved a rise in fee-based income from provisional payments; the requirement of all debtors to use the services of Bank Mega as their operational bank and to process all banking transactions through Bank Mega; together with the offer of cash management in order to raise the volume of banking transactions of corporate debtors.

International Banking Through 2007, Bank Mega recorded fee-based income from trade finance and remittances at its International Banking services section. The remittance service was supported by all branch

Strategi Meningkatkan Fee Based Income

PerkreditanSeiring dengan perkembangan kredit Bank Mega yang semakin besar, perusahaan dapat meningkatkan Fee Based Income diantaranya adalah : biaya provisi, setiap debitur wajib memanfaatkan jasa perbankan Bank Mega sebagai bank operasional yaitu seluruh transaksi perbankan harus dilakukan melalui Bank Mega serta menawarkan cash management guna meningkatkan volume banking transaction debitur korporasi.

Perbankan InternasionalLayanan remittance yang didukung oleh seluruh kantor cabang menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ini

Perusahaan berhasil mencatat kinerja yang cukup memuaskan atas implementasi strategi peningkatan pendapatan fee based income pada tahun 2007. Peningkatan pendapatan fee based income ini disumbang oleh pendapatan yang berasal dari pendapatan jasa administrasi, pendapatan dari segmen kartu kredit, keuntungan bersih surat berharga yang dijual, transaksi mata uang asing, perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan dan lainnya.

The Company achieved a satisfying result in the implementation of its strategy of raising the level of fee-based income in 2007. The rise in the level of fee-based income was the result of receipts from administrative services, revenue from the credit card segment, net profit from commercial paper sold, foreign exchange transactions, changes in the traded value of commercial paper and other sources.

Strategic Increase in Fee Based Income

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 64: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 63

antara lain biaya yang kompetitif, rate nilai tukar yang sangat bersaing, layanan yang memuaskan dan juga adanya penambahan jenis mata uang yang diterima Bank Mega dalam transaksi remittance.

Peningkatan kinerja trade finance dan remittance ini tidak lepas dari dukungan yang telah diberikan oleh bank-bank koresponden yang telah berkerjasama dengan Bank Mega. Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan bank koresponden terhadap Bank Mega, fasilitas kredit yang disediakan juga mengalami peningkatan yang signifikan dan didukung dengan pricing yang semakin kompetitif. Sehingga pada akhirnya, nasabah dapat menikmati pelayanan serta jasa Bank Mega secara lebih maksimal.

Untuk memperluas ragam transfer valas serta mengembangkan jasa pelayanan express money transfer, pada tahun 2007 Bank Mega menjalin kerjasama dengan MoneyGram International Ltd. Pelayanan yang dikenal dengan MoneyGram Payment Service ini adalah jasa pengiriman dan penerimaan uang secara perorangan, dimana kiriman uang sudah dapat diterima dalam waktu lebih kurang 10 menit. Jasa express money transfer ini telah berhasil dijalankan sejak awal tahun 2007 di sekitar 50 cabang Bank Mega.

Pasar ModalSelama beberapa tahun terakhir, pelayanan Bank Mega di bidang pasar modal telah mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat luas. Pada tahun 2007, total pendapatan fee based income atas portofolio jasa-jasa pasar modal yang dimiliki oleh Bank Mega berhasil mencapai peningkatan secara signifikan.

offices and showed significant growth. Factors supporting this growth included competitive costs, a competitive exchange rate, satisfying service and an increase in the currencies accepted by Bank Mega for remittance transactions.

The rise in the level of trade finance and remittances cannot be divorced from the support provided by correspondent banks to Bank Mega. Together with an improvement in trust of correspondent banks for Bank Mega, credit facilities provided also saw improvement, supported by competitive pricing. The result was a rise in the level of customer satisfaction with Bank Mega’s products and services.

In order to expand the range of currency transfers and to develop the express money transfer service, in 2007 Bank Mega cooperated with MoneyGram International Ltd. This service, known as MoneyGram Payment Service, is a service of despatch and receipt of personal funds in which transfers of funds are achieved in around 10 minutes. The express money transfer service has been implemented in around 50 Bank Mega banches since the beginning of 2007.

Capital Market Over a period of a number of years, Bank Mega services in the capital market sector have achieved trust and acceptance from the wider public. In 2007, receipts from fee-based services related to capital market portfolios operated by Bank Mega achieved a significant improvement.

Page 65: Bank Mega Annual Report 2007_2105

64

Untuk memenuhi kebutuhan pasar modal, jasa-jasa layanan yang dimiliki oleh Bank Mega adalah:1. Wali Amanat Wali Amanat Bank Mega memberikan pelayanan antara lain; membantu penerbitan obligasi, sebagai pihak yang mewakili pemegang obligasi untuk menentukan hak pemegang obligasi (PO) serta memantau pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang telah disepakati bersama.2. Kustodian Kustodian Bank Mega memberikan pelayanan sebagai safe keeping (deposit), delivery and receive,corporate action, proxy, reporting and information. 3.Agen Jaminan Agen Jaminan Bank Mega memberikan pelayanan dalam melakukan pemantauan terhadap penyerahan jaminan sesuai perjanjian, melakukan pengikatan jaminan dan mengurusi administrasi yang berkaitan dengan jaminan yang bersangkutan.4. Agen Fasilitas Agen Fasilitas Bank Mega memberikan pelayanan yang berhubungan dengan pemberian pinjaman sindikasi. Adapun tugas pokoknya adalah memantau pelaksanaan hak-hak para kreditur dan debitur sesuai dengan perjanjian pinjaman sindikasi yang telah disepakati sebelumnya.

TreasuriDalam upaya mencapai perkembangan sumber pendapatan yang signifikan dari unit usaha Treasuri, Perusahaan menjalankan beberapa implementasi strategi yang salah satunya dilakukan melalui investasi di pasar uang serta transaksi valuta asing dengan penawaran harga yang kompetitif.

Tinjauan UsahaBusiness Review

In order to meet the requirements of the capital markets, services offered by Bank Mega area as follows: 1. Trustee Bank Mega Trustee provides services including the issuance of obligations, representation of holders of obligations in defending their rights and in monitoring the implementation of responsibilities that have been jointly entered into. 2. Custodian Bank Mega Custodian provides the services of safe keeping (deposit), delivery and receipt, corporate action, proxy, reporting and information. 3. Guarantee Agent Bank Mega Guarantee Agent provides services involved with the oversight of the provision of guarantees in accordance with agreements, raises the level of guarantees and performs administrative functions connected to guarantees and related issues. 4. Facilitating Agent Bank Mega Facilitating Agent provides services connected with the provision of syndicated loans. Its basic duty is to oversee the protection of the rights of creditors and debtors in accordance with loan agreements made between the parties.

TreasuryIn its efforts to achieve significant development of sources of revenue from the Treasury unit, the Company implemented a number of strategies including investment in the money market and foreign exchange trading with a competitive pricing structure.

Page 66: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 65

117,0%Pertumbuhan Fee Based Income Jasa Pasar Modal

Terkait dengan strategi diatas, Perusahaan meluncurkan produk-produk yang lebih inovatif dan advanced, sehingga dapat memberikan kontribusi pada pendapatan fee based income yang cukup tinggi bagi Perusahaan. Salah satunya adalah dengan menyediakan transaksi forex online yang dapat memberikan nilai kurs yang lebih kompetitif dalam waktu singkat kepada nasabah.

Adapun jasa-jasa layanan dengan orientasi fee based income yang ditawarkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:a) Bank Garansi dengan Jaminan Kontra Garansi dari pihak ketiga/penjamin lainnya (seperti perusahaan asuransi: ASEI dan lainnya), yang juga diterbitkan oleh Bank Mega dan digunakan untuk jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan dan jaminan keperluan lainnya.b) Penjaminan L/C dan SKBDN dengan skema penjaminan dari pihak ketiga/ penjamin lainnya (seperti perusahaan asuransi: ASEI dan lainnya).c) MoneyGram, yaitu jasa transfer kilat (pengiriman maupun penerimaan) tunai dengan kemudahan pencairan bagi nasabah maupun walk-in customer.d) Kustodian Reksa Dana, yaitu jasa yang diberikan kepada manajer investasi penerbit reksadana dalam bentuk fasilitas penitipan kekayaan reksadana, administrator kekayaan reksadana, administrator pencatatan dan pembayaran unit penyertaan.e) Sub-registry, yaitu memberikan jasa penatausahaan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) yang meliputi: settlement transaksi dan pencatatan kepemilikan.f) Wali Amanat Sekuritisasi, yaitu memberikan jasa perwaliamanatan dalam sekuritisasi

In line with this strategy, the Company launched a number of more innovative and advanced products and achieved a satisfactory increase in the level of fee-based income. One of these products was the provision of forex online transactions that provided a more competitive exchange rate in a short period of time for customers.

Services oriented to fee-based income offered by the Company were as follows: a) Bank Guarantee with Contra Guarantee from a third party or other issuer (such as insurance company: ASEI and others), that was also issued by Bank Mega and used for performance guarantee, deposit guarantee, maintenance deposit and other guarantee functions. b) Letters of Credit and SKBDN with guarantee protection from a third party or other party (such as insurance company: ASEI and others).c) MoneyGram, cash express transfer service, both despatch and receipt, with easy cashing by customers including walk-in customers.d) Mutual Fund Custodian, a service for investment managers in the mutual fund industry in the form of facilities for deposit of funds, administration of mutual funds, book-keeping and payment procedures. e) Sub-registry, providing administration services for Bank Indonesia Certificates (SBI) and Government Bond (SUN) including settlement transactions and ownership registration. f) Trustee Securitization, as a trustee services in securitizing of assets in line with the regulations of the capital markets with the

Page 67: Bank Mega Annual Report 2007_2105

66

asset sesuai ketentuan pasar modal dengan tugas pokok mewakili kepentingan pemegang efek sekuritisasi.g) Wali Amanat Sukuk, yaitu memberikan jasa perwaliamanatan dalam penerbitan sukuk sesuai ketentuan pasar modal dengan tugas pokok mewakili kepentingan pemegang sukuk.h) Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan menambah jenis produk/ transaksi valuta asing yang dapat diberikan kepada nasabah, telah dikembangkan transaksi forward, currency swap, currency vanilla option, structured product yang merupakan enhancement dari berbagai instrumen serta perdagangan mata uang asing dengan metode leverage (margin trading).i) Mega Pass Co-Branding, yaitu strategi Co-Branding untuk kartu Mega Pass bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki exposure bisnis yang tinggi.j) Penerbitan prepaid card dengan strategi untuk menambah customer based melalui penyediaan jenis kartu alat bayar prepaid card yang memiliki feature transaksi yang hampir sama dengan Kartu ATM/Debit dan menambah Dana Pihak Ketiga tanpa kewajiban membayar bunga.k) Agen Penjual Reksa Dana, dimana produk reksa dana yang di jual saat ini adalah reksa dana dari manajer investasi PT. Mega Capital Indonesia dan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian. Jasa yang disediakan serta kerjasama dengan pihak- pihak eksternal tersebut nantinya dapat dikembangkan dengan pihak-pihak eksternal lainnya yang dapat memberikan keuntungan untuk Bank Megal) Mega Link Protected Fund, yaitu produk kerjasama Bancassurance yang memberikan asuransi manfaat hidup dan

No Pos Jumlah

1 Pendapatan transaksi valuta asing 20.128,0

2 Pendapatan kenaikan nilai surat berharga 2.239,0

3 Pendapatan lainnya 222.700,0

Total 245.067,0

Pendapatan Fee Based tahun 20072007 Fee Based Income

Tinjauan UsahaBusiness Review

main duty of representing the interests of the holder of securities. g) Trustee Sukuk, as a trustee services in the issuance of sukuk in line with the regulations of the capital markets with the main duty of representing the interests of the holder of the sukuk.h) To increase the level of service to customers and increase the range of products/foreign exchange transations that can be provided to customers, through the development of forward transactions, currency swap, currency vanilla option, structured product which represent an enhancement of the number of instruments as well as foreign exchange trading with the margin trading method. i) Mega Pass Co-Branding, a strategy of co- branding for the Mega Pass card in cooperation with third parties that have high business exposure.j) The introduction of a prepaid card with the strategy aiming to increase he customer base by way of provision of a prepaid card as a payments card with transaction features virtually the same as ATM/Debit Cards and by an increase of third party funds without the requirement of interest payments. k) Agent for sale of Mutual Funds, in which mutual fund products currently sold are from investment manager PT. Mega Capital Indonesia and Standard Chartered Bank as the custodian bank. The services offered and the cooperation programs with external parties will be developed with other external parties to provide profit for Bank Mega. l) Mega Link Protected Fund, a product conducted together with Bancassurance that provides a variety of insurance products including insurance for death in the case of

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

Page 68: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 67

asuransi manfaat meninggal dunia akibat sakit atau personal accident sebesar 150% atau maksimal Rp 1,0 miliar per polis dan Rp 5,0 miliar untuk coordination benefit. Dalam produk ini, Bank Mega bertindak sebagai agen penjual dan segmentasi nasabah yang ditargetkan adalah affluent.m)Pengembangan Layanan payment online di seluruh electronic banking (ATM, internet, mobile banking, phone banking dan autopay) yang dapat digunakan untuk pembayaran PAM, airline ticketing, tagihan kartu kredit/ kredit bank lain.n) Pengembangan Layanan payment online di payment point, bekerjasama dengan pihak ketiga sebagai technical acquirer.o) Produk L/C dan SKBDN refinancing bagi bank pembiayaan yang diberikan oleh Bank Mega dalam mata uang rupiah atau valas atas permintaan bank lain yang didasarkan atas penerbitan L/C/SKBDN yang dilakukan oleh Bank tersebut.p) Layanan pengiriman uang ke luar negeri oleh nasabah non-Bank Mega, sesuai dengan mata uang asing yang tersedia di Bank Mega melalui kerjasama khusus Bank Mega dengan bank lain dan financial institutions lainnya.

Hasil KinerjaSepanjang tahun 2007, Bank Mega telah berhasil mencatat pertumbuhan fee based income (FBI) melalui trade finance dan remittance sebesar Rp 31,6 miliar, suatu peningkatan yang sangat signifikan yaitu hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2006.

Demikian juga pelayanan jasa pasar modal telah menyumbang terhadap peningkatan fee based income yang diperoleh oleh

sickness or personal accident with benefits of 150% or a maximum of Rp 1.0 billion per policy and Rp 5.0 billion for coordination benefit. Bank Mega acts as a sales agent for this product, targeting marketing efforts at affluent customers. m)Development of online payment at all electronic banking facilities (ATM, internet, mobile banking, phone banking and autopay) for payment of water fees, airline ticketing, credit card payments and transfers to other banks. n) Development of online payment services at payment points in cooperation with third parties as technical acquirer. o) Refinancing of Letters of Credit (LC) and domestic guarantees (SKBDN) for payment banks by Bank Mega in rupiah currency or foreign currency at the request of other banks based on the issue of LC/SKBDN by these banks. p) Money transfer services overseas by non- Bank Mega customers, in line with availability of foreign currency at Bank Mega and by means of special cooperation programs between Bank Mega and other banks and financial institutions.

PerformanceIn 2007 Bank Mega achieved an increase in fee-based income (FBI) based on trade finance and remittances of Rp 31.6 billion, a very significant improvement of nearly three times the level of achievement in 2006.

Services for the capital markets also produced a much stronger contribution to the increase in fee based income achieved by the Company. During the past two years, the trustee service

Page 69: Bank Mega Annual Report 2007_2105

68

Perusahaan secara signifikan. Selama dua tahun terakhir ini, jasa wali amanat Bank Mega telah menunjukkan kinerja yang baik dibanding dengan Bank lain dari seluruh emisi obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2006 dan 2007, Bank Mega menduduki posisi pertama dan telah menangani 32 emiten dengan total nilai emisi obligasi sebesar Rp 18,5 triliun pada akhir tahun 2007.Di sisi lain, jasa kustodian Bank Mega juga memberikan kontribusi yang meningkat dengan bertambahnya 360 nasabah layanan, dari 87 nasabah pada tahun 2006 menjadi 447 nasabah pada akhir tahun 2007 dengan jumlah volume penyimpanan mencapai sebesar Rp 1.787 triliun. Sedangkan untuk jasa agen jaminan, Bank Mega telah menangani 10 nasabah dengan volume sebesar Rp 1,8 triliun. Di samping itu, jasa kustodian Bank Mega juga mendukung penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) secara aktif.

Dengan demikian, total fee based income yang berhasil dibukukan oleh jasa pasar modal Bank Mega pada tahun 2007 mencapai sebesar Rp 5,6 miliar dimana pencapaian tersebut adalah 117% lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bank Mega juga membukukan peningkatan fee based income secara signifikan yang diperoleh melalui divisi Treasury.

Tinjauan Ke DepanMemasuki tahun 2008, Perusahaan akan melaksanakan strategi yang lebih terintegrasi untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menyediakan penawaran produk-produk inovatif dan jasa pelayanan yang konsisten, sehingga jumlah nasabah dapat terus bertambah terutama dalam segmen perkreditan yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan fee based income.

Tinjauan UsahaBusiness Review

of Bank Mega has demonstrated excellent performance compared to results at other banks in terms of all obligations listed at the Indonesian Stock Exchange (BEI). In 2006 and 2007, Bank Mega was in first position, holding 32 listings with total listing value of Rp 18.5 trillion at the end of 2007. Elsewhere, Bank Mega custodial services also provided an improved contribution, growing by 360 serviced customers, with 87 customers during 2006 rising to become 447 customers at the end of 2007, with a volume of deposits of Rp 1,787 trillion. In services as a guaranteeing agent, Bank Mega assisted 10 customers with volume of Rp 1.8 trillion. In addition, the custodian service of Bank Mega supported the issue of Government Retail Bonds (ORI) in an active manner.

This combination of factors produced total fee-based income from Bank Mega capital market services for 2007 of Rp 5.6 billion, an improvement of 117% on the target figure.

Bank Mega also recorded a significant increase in fee-based income from the Treasury division.

Outlook Entering 2008, the Company will implement a more integrated strategy to achieve improvement in public confidence and will offer innovative products with a consistent level of service, in order to achieve an increase in the number of customers, especially in the area of credit disbursement, which will result in an increase in the level of fee-based income.

At the same time in the area of International Banking, Bank Mega will increase and expand the MoneyGram network to all branch offices.

Page 70: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 69

Sedangkan dalam bidang Perbankan Internasional, Bank Mega akan menambah serta memperluas jaringan MoneyGram pada seluruh kantor cabang. Terkait bidang jasa pasar modal, Bank Mega akan selalu meletakkan service excellence sebagai landasan pelayanan kepada setiap nasabah dan sebagai upaya untuk meningkatkan selling point di bidang jasa pasar modal, Bank Mega akan terus meningkatkan jenis jasa lainnya dengan lebih bervariasi.

Bidang usaha Treasury juga diharapkan akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas produk yang disediakannya.

In the capital market area, Bank Mega will continue to stress the need for service excellence as a foundation for service to every customer and, as an effort to increase selling points in the capital markets, will continue to increase the range and variation of services.

Treasury operations are also hoped to continue to improve quality of service and the facilities of products offered.

Page 71: Bank Mega Annual Report 2007_2105

70

Strategi Pengembangan Jaringan Kerja

Pesatnya perkembangan bisnis telah mendorong Perusahaan untuk mengambil kebijakan dalam menambah jaringan, dengan tujuan untuk menjaga Service Level Quality dan mengimbangi tingkat pertumbuhan dengan penyediaan layanan yang memadai dan berkualitas.

Disamping jaringan kantor-kantor baru, ATM juga merupakan faktor penting dalam pengembangan produk dan layanan. Jaringan ATM yang luas sudah menjadi kebutuhan pokok bagi nasabah dalam melakukan proses transaksi. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan fasilitas jaringan ATM, Bank Mega telah menjalin kerja sama dengan jaringan ATM Bersama dan ATM BCA (ATM Prima) disamping memiliki jaringan ATM sendiri.

Salah satu misi usaha Bank Mega pada tahun 2008 adalah mencapai pertumbuhan kinerja lebih dari 20-25% di industri perbankan. Hal

Strategi perluasan jaringan distribusi melalui pembukaan kantor-kantor cabang yang tersebar di pelosok Indonesia merupakan langkah tepat bagi Bank Mega. Pelaksanaan strategi ini telah meningkatkan pertumbuhan tabungan dan giro yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada peningkatan dana murah. Hal ini sejalan dengan target Perusahaan untuk menciptakan portofolio yang seimbang antara dana murah dan dana mahal.

The strategy to widen the network through the opening of branches dispersed throughout Indonesia represents the correct step for Bank Mega. The execution of this stratey has increased growth of savings accounts and demand deposits which in the end have contributed to a surge in low-cost funds in line with the Company’s target to create a balanced portfolio between high- and low-cost funds.

The acceleration of business development has encouraged the Company to establish a policy to further expand its network, with the aim of maintaining Service Level Quality and balancing the pace of growth with appropriate quality service.

In addition to the network of new offices, ATMs are also an important factor in expanding products and services. The wide ATM network has become a basic necessity for customers in carrying out transactions. To meet the needs of customers for an ATM network facility, Bank Mega formed a collaboration program with ATM Bersama and ATM BCA (ATM Prima) networks, in addition to its own ATM network.

One of Bank Mega’s business missions in 2008 is to attain performance growth of more than 20-25% in the banking industry. This is a consideration in executing Bank Mega’s

Strategic Expansion of Working Networks/Branch Offices

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 72: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 71

ini menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan salah satu strategi Bank Mega dengan menyalurkan dana untuk sektor-sektor usaha yang potensial. Inisiatif Bank Mega yang juga sangat penting dalam mendukung transformasi strategi usaha adalah peningkatan jumlah kantor cabang sepanjang tahun 2007. Saat ini jumlah kantor cabang Bank Mega sudah mencapai 160 cabang, dan strategi ekspansi yang biasanya diterapkan adalah dengan melakukan pembelian lahan di berbagai lokasi strategis dengan luas antara 700-2.000 m2. Target pembangunan kantor cabang baru adalah sebanyak 90 cabang, meskipun untuk mendapatkan lahan yang cocok bukan merupakan hal yang mudah namun solusi akan dapat dicapai dengan bijaksana oleh Perusahaan.

Hasil KinerjaSampai dengan akhir Desember 2007, Bank Mega telah berhasil membuka jaringan kantor baru sebanyak 12 kantor sehingga total keseluruhan menjadi 160 kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Tinjauan Ke DepanUntuk memberikan pelayanan yang maksimal serta mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan, Bank Mega menargetkan jumlah kantor cabang sebanyak 250 cabang pada tahun 2008. Hal ini sejalan dengan arah usaha ke depan untuk menjadi Universal Banking dengan One Stop Financial Solution sehingga: • mempermudah aksesibilitas nasabah yang merupakan salah satu kunci berkembangnya produk tabungan dan giro, sehingga komposisi dana masyarakat menjadi lebih baik.• menjadikan sumber potensi fee based income sejalan dengan berkembangnya produk tabungan dan giro.• lebih menjamin stabilitas pertumbuhan usaha.• menjaga Service Level Quality karena pertumbuhan bisnis yang tidak diimbangi dengan pertambahan jaringan dan infrastruktur dapat menurunkan kualitas layanan.

strategy of disbursing funds to potential business sectors. Another important initiative of Bank Mega in supporting the transformation of business strategy was the increase in branch offices throughout 2007. At present, the total of Bank Mega branch offices has reached 160 branches and the expansion strategy which is typically utilized involves the purchase of land in various strategic locations of a size between 700-2,000 m2. The target for new branch offices for 2008 is 90, although obtaining the correct land is not an easy task, with the Company to seek solutions in a sensible manner.

PerformanceUp to the end of December 2007, Bank Mega succeeded in opening 12 new offices to take the total to 160 branch offices dispersed in big cities across Indonesia. Growth of savings made a positive contribution to efforts to increase the growth of low-cost funds.

Outlook To provide maximum service and to support the growth of company performance, Bank Mega aims to create a network of 250 branch offices by the end of 2008. This is in line with future business directions to become a Universal Banking provider with One-Stop Financial Solutions, which: • aids customer accessibility as a means to grow savings and demand deposits products and improve the composition of public funds,• become a potential source of fee-based income in line with the development of savings and demand deposits products• guarantee stability in business growth, and• maintain Service Level Quality since business growth that is not balanced with infrastructure and network improvements would decrease service quality.

Page 73: Bank Mega Annual Report 2007_2105

72

Strategi Menetapkan Standard International untuk IT & Operasional, Treasury

Teknologi Informasi (TI)Tantangan yang dihadapi TI dalam upaya memenuhi standar internasional ditempuh melalui langkah-langkah berikut:

1) Melanjutkan pengembangan Straight Through Processing atas beberapa proses bisnis seperti proses Incoming Debit SKN, Incoming Remittance, pembuatan interface antar aplikasi untuk menghilangkan re-input, sehingga proses menjadi lebih cepat, dan akurasi data terjamin.2) Pengembangan sistem same day effective untuk transaksi setoran kliring di wilayah wilayah kliring BI yang menerapkan settlement H+1.3) Mengembangkan sistem Credit Monitoring yang handal sehingga Non Performing Loan (NPL) dapat ditekan dibawah rata-rata industri NPL.

Information Technology (IT)Challenges faced by the IT department in

attaining international standards were resolved

by taking the following steps:

1. Continue the development of Straight

Through Processing in several business

processes such as Incoming Debit SKN,

Incoming Remittance, creation of interface

between applications to remove re-input in

order to accelerate processing and guarantee

data accuracy.

2. Develop effective same day clearance

transactions in BI clearance areas which

employ settlement H+1.

3. Develop a reliable system of Credit

Monitoring to reduce Non-Performing Loans

(NPL) to less than the average industry NPL.

Kinerja Teknologi Informasi (TI) yang didukung dengan implementasi pengembangan infrastruktur sesuai standar internasional telah berhasil memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pesat Bank Mega selama tahun 2007.

The performance of the Information Technology department, supported by implementation of infrastructure development in accordance with international standards, succeeded in making a major contribution to the rapid development of Bank Mega throughout 2007.

Strategic Application of International Standards for IT & Operations, Treasury

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 74: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 73

4) Peningkatan kualitas Disaster Recovery Centre (DRC) yang berhasil melakukan live- test untuk DR Core Banking dan sistem ATM yangberoperasi selama 1 minggu penuh tanpa kendala yang berarti, dengan proses switch-over yang hanya memerlukan waktu 20 menit saja.5) Implementasi peningkatan kapasitas sistem kartu kredit dengan melakukan upgrade versi software cardpro serta penggantian hardware dengan kapasitas yang jauh lebih tinggi, untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis kartu kredit yang sangat signifikan di tahun 2007 dan pada tahun-tahun selanjutnya.6) Implementasi sistem tabungan sintetik Mega Absolut yang berhasil meningkatkan dana pihak ketiga dan memberikan dampak pada pertumbuhan asset Bank Mega.7) Implementasi dan peningkatan kepatuhan (compliance) seperti penerbitan kartu kredit berbasis chip (EMV compliance), pengembangan sistem Loss Database serta improvement pada sistem KYC.8) Mempertahankan Service Level Agreement (SLA) pada sistem TI sesuai dengan standar yang disepakati bersama pengguna TI.

Langkah-langkah tersebut di atas dapat direalisasikan melalui pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan antara lain melalui recruitment tenaga kerja baru yang handal, pembenahan efisiensi organisasi serta mendukung inisiatif pengembangan produk dari unit-unit bisnis Perusahaan.

OperasionalPada awal tahun 2007, Bank Mega mulai menjadi salah satu bank persepsi di Indonesia

4. Boost the quality of Disaster Recovery Center

(DRC) to successfully employ a live-test for

DR Core Banking and ATM systems to

operate for a whole week without significant

problems, using a switch-over process taking

only 20 minutes.

5. Improve the capacity of credit card systems

by means of an upgrade of cardpro software

versions and replacement of hardware with

higher capacity to anticipate a significant

growth of credit card business in 2007 and

beyond.

6. Implement a system of synthetic saving,

Mega Absolut, which succeeded in increasing

third-party funds and influenced asset

growth at Bank Mega.

7. Implement and increase compliance, for

instance by issuing chip-based credit cards

(EMV compliance), development of a Loss

Database system and improvement of the

KYC system.

8. Maintain Service Level Agreement (SLA) in IT

systems in accordance with the standard

jointly agreed by IT users.

These steps were realized by continuous

development of human resources such as

through recruitment of reliable new employees,

improving the organization’s efficiency

and by supporting the initiative of product

development from the Company’s business

units.

OperationalAt the beginning of 2007, Bank Mega became

one of several banks in Indonesia implementing

the State Income Module (MPN) system for tax

Global Transaction Services USD Straight Processing

Award dari Citibank

Page 75: Bank Mega Annual Report 2007_2105

74

yang mengimplementasikan penggunaan Sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) untuk layanan penerimaan pajak dan setoran negara. Aplikasi sistem MPN ini menjadikan proses penanganan transaksi pajak dan setoran negara di Bank Mega dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Untuk memenuhi standar internasional, Bank Mega telah menerapkan konsep Straight Through Processing (STP) pada berbagai sistem dan proses operasional. Penerapan konsep ini bertujuan untuk meningkatkan service level dan akurasi seluruh proses operasional dengan meminimalkan intervensi manual serta tetap memperhatikan aspek kontrol, compliance dan security yang diperlukan.

Perusahaan juga memiliki komitmen untuk terus dapat memberikan layanan yang lebih andal, aman dan cepat sehingga tercipta suatu proses operasi yang efisien dan efektif. Peningkatan Service Level Agreement (SLA) yang menjadi indikator dalam pengukuran standar kualitas pelayanan, pada nasabah terus difokuskan sejalan dengan semakin tingginya tingkat persaingan dalam bisnis perbankan.

Pembenahan proses serta inovasi operasional terus dilakukan seperti pembuatan formulir-formulir dan aplikasi-aplikasi transaksi yang dapat meningkatkan efisiensi proses. Beberapa proses yang dianggap tidak memberi value added ditiadakan, namun fungsi kontrol dan keamanan operasional tetap dijaga.

Strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia secara konsisten terus ditingkatkan. Peningkatan jumlah produk-produk baru yang diluncurkan juga telah mendorong pelaksanaan program sosialisasi atas kebijakan dan prosedur operasional dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

TreasuriBank Mega selalu memberikan layanan dan pricing terbaik bagi para nasabah. Selain pengembangan produk dan peningkatan pelayanan, secara sistematis Bank Mega

Tinjauan UsahaBusiness Review

revenues and state receipts. The application of

the MPN system assisted the process of faster

and more accurate tax transactions and state

payment receipts handling at Bank Mega.

To meet international standards, Bank Mega

applied the concept of Straight Through

Processing (STP) in several systems and

operational processes. The application of

this concept is designed to increase service

levels and accuracy of the whole operational

process by minimizing human intervention

and by observing required aspects of control,

compliance and security.

The Company is also committed to continue

providing more reliable, secure and rapid

services to create an efficient and effective

operational process.

Improvements in Service Level Agreement

(SLA) became an indicator in measuring the

standard of service quality for customers in line

with the increasing competition in the banking

industry.

Process organization and operational

innovation were carried out continuously, such

as in the production of forms and transaction

applications in order to increase process

efficiency. Several processes which do not

have a value-added aspect were removed,

but control function and operational security

remained well maintained.

The strategy to develop human resources

quality was improved in a consistent manner.

The increase of new products launched also

encouraged execution of publicity programs

based on policies and operational procedures

with the right level of quality and quantity.

TreasuryBank Mega consistently provided the best

service and pricing for customers. In addition

to product development and increase in

service, Bank Mega systematically developed

infrastructure, including online forex

transactions, so that branch offices could offer

Page 76: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 75

mengembangkan infrastruktur, diantaranya transaksi forex online, sehingga cabang dapat memberikan kurs yang lebih kompetitif dan lebih cepat kepada nasabah.

Hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Treasuri Bank Mega, antara lain:1. Pricing Model Bank Mega memberikan harga terbaik dan kompetitif dibandingkan dengan bank lain, dimana divisi Treasuri bertindak sebagai risk taker dan cabang bertindak sebagai agen penjual atau distributor produk-produk Treasuri. Namun, kantor cabang juga dapat menentukan harga berdasarkan harga lokal yang berlaku.

2. Transaction Facility Bank Mega memberikan fasilitas kredit non-cash kepada nasabah yang memiliki kebutuhan akan perlindungan nilai tukar dengan prosedur yang lebih sederhana dan efisien.

3. Reward Program Bank Mega memberikan insentif bulanan untuk setiap agen penjualan forex di cabang.

4. Enhanced Online System Penambahan beberapa features yang memungkinkan konfirmasi transaksi secara online.

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, Bank Mega juga telah melengkapi jenis valuta asing lain yaitu GBP.

Hasil KinerjaPengembangan TI pada tahun 2007 telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan serta keseimbangan portofolio perusahaan. Bank Mega telah memiliki Disaster Recovery Center (DRC) dengan fasilitas mirroring system (Mimix) sarana jaringan data backup serta tambahan network accelerator system. Hasil uji coba telah membuktikan bahwa Perusahaan dapat menjalankan sistem utama core banking dan ATM secara penuh melalui data center. Sistem dilakukan secara bergantian (flip flop) antara kedua data center.

a faster and more competitive exchange rate to

customers.

Activities which have been under taken by

the Treasury department of Bank Mega are as

follows:

1. Pricing Model

Bank Mega provides the best competitive

price compared to other banks, where the

Treasury division acts as risk taker and

branch offices act as sales agent or

distributor of Treasury products. Branch

offices can also determine prices based on

prevailing local prices.

2. Transaction Facility

Bank Mega provides non-cash credit facilities

for customers who require exchange rate

protection with a simpler and more efficient

procedure.

3. Reward Program

Bank Mega provides monthly incentives for

every forex sales agent at branch offices.

4. Enhanced Online System

Additional features that allow on-line

confirmation of transactions.

To meet customers’ needs, Bank Mega also

offers another foreign currency, GBP.

Performance

IT development in 2007 contributed strongly

to growth and company portfolio balance.

Bank Mega owns a Disaster Recovery Center

(DRC) with facilities such as a mirroring system

(Mimix) of data backup network, and an

additional network accelerator system. Results

of a trial test proved that the Company can

run the main core banking system and ATMs

entirely from the DRC. Systems run alternately

(flip flop) between both data centers. This is

a sophisticated form of system and personnel

preparedness to cope with malfunction or

trouble in the data center. The backup system

for other applications will soon be applied to

complete the Bank Mega Disaster Recovery

Center.

Page 77: Bank Mega Annual Report 2007_2105

76

Hal ini merupakan suatu kesiapan sistem dan personil yang tinggi dalam menghadapi mal-function atau gangguan di data center. Sistem backup untuk aplikasi lainnya akan segera diaplikasikan untuk melengkapi Data Center Bank Mega.

Selain keberhasilan fungsi DRC, pengembangan TI juga telah mendorong peningkatan layanan bagi nasabah, seperti fasilitas pembayaran MoneyGram melalui internet, incoming/outgoing SKN, RTGS dan remittance serta sistem pendukung sentralisasi accounting dan back office.

Di bidang perkreditan, untuk meningkatkan efisiensi proses persetujuan kartu kredit, Bank Mega telah mengotomatisasi proses tersebut dengan implementasi Loan Origination System (LOS). Dengan sistem ini, proses kredit akan menjadi lebih cepat dan akurat. Di samping itu, divisi TI juga turut mendukung pelaksanaan program dari Bank Indonesia untuk meningkatkan kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui Generic Model Linkage Program.

Penerapan konsep Straight Through Processing (STP) telah berhasil mengimplementasikan sistem-sistem berikut:1) Proses kliring dan transfer yang menggunakan Sistem Kliring Nasional – Bank Indonesia (SKNBI) maupun Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS),2) Incoming Remittance System, untuk memproses transaksi penerimaan transfer dalam valuta asing,3) Spectrum Interface, untuk memproses transaksi treasuri,4) Otomasi sistem pelaporan ke Bank Indonesia.

Keberhasilan konsep STP ini telah menghantar Bank Mega meraih penghargaan Straight Through Processing Award dari Citibank Jakarta dengan tingkat kesalahan transaksi terendah.

Tinjauan UsahaBusiness Review

In addition to the success of DRC function,

IT development also supported improvement

in service for customers, such as by payment

facilities using MoneyGram through the

internet, SKN incoming/outgoing transactions,

RTGS and remittance products, and a system

that supports accounting centralization and the

back office.

In the area of credit, in order to increase

efficiency in the credit card approval process,

Bank Mega introduced automation through the

implementation of a loan origination system

(LOS). With this system, the credit process

is accelerated provides higher accuracy. In

addition, the IT division supported the Bank

Indonesia program to boost the performance

of Rural Bank (BPR) by use of the Generic

Model Linkage Program.

The application of Straight Through Processing

(STP) succeeded in implementation of the

following systems:

1. National Clearance System – Bank Indonesia

(SKNBI) as well as Bank Indonesia – Real

Time Gross Settlement System (BI-RTGS)

- for transfer and clearance processes,

2. Incoming Remittance System, to process

transactions of receipt of transfers in foreign

currency,

3. Spectrum Interface, to process treasury

transactions,

4. Automatization of a reporting system to

Bank Indonesia.

The accomplishment of the STP concept

allowed Bank Mega to achieve the Straight

Through Processing Award from Citibank

Jakarta for the lowest level of transaction

mistakes.

In addition, based on benchmarking, a rise

in SLA applications in various operational

processes was achieved, such as time for

Page 78: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 77

Selain itu, berdasarkan benchmarking yang dilakukan, terdapat peningkatan penerapan SLA dalam berbagai proses operasional, baik dari segi waktu penanganan transaksi di counter, penanganan transaksi Trade Finance maupun performance transaksi ATM.

Upaya pengembangan yang telah dilakukan oleh Treasuri, seperti pricing model yang lebih baik, proses pemberian fasilitas transaksi yang lebih singkat, peningkatan mutu komunikasi, serta marketing yang lebih luas dan berkualitas telah berhasil meningkatkan transaksi valuta asing dengan nasabah. Peningkatan signifikan pada tahun 2007 ini telah meningkatkan volume dengan nilai total sebesar USD 4.323 juta dan jumlah item transaksi sebanyak 66.787.

Tinjauan Ke DepanDivisi TI diharapkan dapat terus melakukan pengembangan infrastrukturnya pada tahun 2008 dan tetap dapat menerapkan standar internasional yang telah cukup mapan agar kontribusi terhadap pertumbuhan Perusahaan dapat berkesinambungan.

Menghadapi tantangan dimasa yang akan datang, Bank Mega harus terus meningkatkan standar kualitas layanan, mengembangkan standarisasi di seluruh kantor jaringan serta menerapkan prinsip BASEL II dalam pelaksanaan aktifitas operasionalnya.

Begitu pula dengan divisi Treasuri, pada masa yang akan datang divisi ini harus tetap menjaga serta meningkatkan mutu fasilitas serta layanan, khususnya dalam transaksi valuta asing.

transaction handling at counters, Trade Finance

transaction handling, as well as performance of

ATM transactions.

Development efforts by Treasury, such as a

better pricing model, a shorter process for

providing transaction facilities, improvement

in communication quality, and improved and

wider marketing, all helped expand the level of

foreign exchange transactions with customers.

The significant increase during 2007 increased

volume to a total of USD 4,323 million with a

total of 66,787 transactions.

Outlook

The IT divisions are expected to continue

to develop infrastructure in 2008 and to

continue to implement a suitably established

international standard in order to continue

significant contributions to the Company’s

growth.

Bank Mega will face challenges in the future

and must continue to heighten its standard

of service quality, expand standardization in

its entire office network and apply BASEL

II principles in implementing operational

activities.

The same factors apply to the Treasury

division. In the future this division must always

maintain and develop the quality of facilities

and services, particularly in foreign currency

transactions.

Page 79: Bank Mega Annual Report 2007_2105

78

Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Pengembangan aspek sumber daya manusia (SDM) dilaksanakan Bank Mega secara komprehensif dan berkesinambungan agar tercipta SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek, terutama dalam bisnis perbankan sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dalam mengembangkan serta memajukan usaha Perusahaan.

Selain itu, Perusahaan juga menerapkan budaya serta nilai-nilai enterpreunership, sehingga setiap unit dapat benar-benar dikelola secara maksimal namun tetap didasari oleh kegiatan perbankan yang hati-hati.

Pengembangan pengetahuan karyawan disesuaikan dengan rencana dan strategi Perusahan dalam peningkatan usaha di bidang

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi Bank Mega. Sejalan dengan kebijakan strategi usaha, Perusahaan secara sistematis telah mencanangkan program-program peningkatan sumber daya manusia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Peningkatan jumlah sumber daya manusia seharusnya disertai dengan program peningkatan kualitas agar tercipta efisiensi dalam organisasi serta produktifitas kerja yang efektif.

Human Resources is one the most important assets of Bank Mega. In line with business strategy, the Company has systematically planned human resources advancement programs in terms of both quantity and quality. Increase of human resources quantity must be accompanied by quality advancement programs to create efficiency in organization and effective productivity.

Development of aspects of human resources is executed by Bank Mega in a comprehensive and continuous manner to build competent and reliable human resources in all respects, particularly in the banking business so as to create the capability to face challenges in developing and advancing the Company’s business.

In addition, the Company employs the culture and values of entrepreneurship which assists in maximal management of every unit yet which is still based on prudential banking standards.

Development and knowledge of employees are synchronized with strategies and plans of the Company in advancing business in the retail field, with training programs focused on

Strategic Improvement of Human Resources Quality

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 80: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 79

retail, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan service quality dalam bidang credit, marketing dan operation.

Implementasi pengembangan program pelatihan tersebut dilakukan secara berkala dan konsisten. Perusahaan yakin bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan serta keahlian setiap karyawan dalam bidang profesi masing-masing dan dapat memperkuat fondasi organisasi.

Program-program pengembangan SDM yang dilakukan oleh Bank Mega, antara lain:

Program Pengembangan Khusus (PPK)Program ini bertujuan untuk pengembangan karir karyawan, suksesi serta mempersiapkan the future leader sebagai persiapan pembukaan cabang baru dan pemimpin unit kerja lainnya baik di wilayah maupun di kantor pusat. Beberapa program pelatihan PPK, diantaranya adalah:a) Operational Officer Development Program (OODP) Program untuk memenuhi posisi Koordinator Operasional dan Supervisor Operasional di Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu.b) Officer Development Program (ODP) Program untuk mempersiapkan kader manajer dan posisi senior supervisorc) Executive Master of Business (EMBA) Program untuk mempersiapkan posisi jabatan eksekutif.

Program yang berhubungan dengan bidang tugas (Reguler)Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan karyawan yang berhubungan dengan bidang tugas

Jumlah Pegawai 6.692

Pendidikan Jumlah Pegawai %

Sekolah Dasar 44 0.7%

Sekolah Menengah Pertama 28 0.4%

Sekolah Menengah Atas 1.568 23.4%

Diploma (D1-D3) 857 12.8%

Sarjana (S1) 4.026 60.2%

Master (S2) 169 2.5%

Komposisi PegawaiEmployees Composition

enhancement of service quality in the areas of credit, marketing and operations.

Implementation of program development is carried out periodically and consistently. The Company is convinced that training programs have the capacity to improve the competency and expertise of every employee in their respective professions and to strengthen the organization’s foundation.

Human Resources development programs executed by Bank Mega include the following:

Specific Development Program (PPK) This program is designed to develop employees’ career, promotions, and to groom future leaders as a preparation for the opening of new branches and as leaders of other work units in the regions as well as at headquarters. Some of PPK training programs are:a. Operational Officer Development Program (OODP) A program to fill the position of Operational Coordinator and Operational Supervisor in Branch Offices and Sub-branch Offices.b. Officer Development Program (ODP) A program to prepare manager senior supervisor candidates.c. Executive Master of Business (EMBA) A program of preparation for executive positions.

Programs related to areas of duty (Regular)This program aims to increase employees’ knowledge and skills related to main areas of duty. The program is conducted in two activities, as a scheduled program from the Training Work Unit (in-house) and as a product conducted outside the Company (off-house).

Page 81: Bank Mega Annual Report 2007_2105

80

pokok. Program ini dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu program yang terjadwal dari Unit kerja Pelatihan (In-house) dan program yang dilaksanakan diluar perusahaan (Off-house).

Perusahaan juga memiliki beberapa program pelatihan lainnya, terutama dalam bidang pelayanan sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah secara konsisten. Selain itu, Perusahaan juga memiliki komitmen untuk memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Penghargaan ini diberikan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan yang diharapkan akan menjadi kunci pemicu semangat serta meningkatkan motivasi kerja, sehingga kinerja SDM dapat terus meningkat. Bentuk penghargaan yang diberikan tidak hanya gaji pokok dalam bentuk netto dan jasa prestasi kerja, namun juga melalui tunjangan kesejahteraan lainnya seperti tunjangan jamsostek, tunjangan kesehatan, tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan hari raya, tunjangan cuti, tunjangan kemahalan pada daerah tertentu, tunjangan risiko bagi karyawan dengan posisi tertentu, tunjangan jabatan, tunjangan mutasi pejabat, tunjangan kendaraan/COP bagi pejabat eksekutif, tunjangan kendaraan dinas serta lembur.

Selain peningkatan kesejahteraan, Perusahaan juga memberikan penghargaan berupa pengembangan karir individu baik di kantor pusat maupun wilayah dan cabang-cabang. Pengembangan talent-talent individu dilakukan melalui pemberian pelatihan yang signifikan yang kemudian diikuti dengan monitor kinerja karyawan secara berkesinambungan dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan serta ditunjang dengan kebijakan pemberian promosi kepada karyawan yang bersangkutan.

Status Jumlah Pegawai %

Permanen 4.072 60,85%

Kontrak 2.620 39,15%

Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pegawai %

Pria 3.964 59,2%

Wanita 2.728 40,8%

Komposisi PegawaiEmployees Composition

Tinjauan UsahaBusiness Review

The Company also possesses other training programs, particularly in the area of service, as part of the Company’s commitment to consistently improve service quality to customers.

The Company is also commited to the granting of awards to achieving employees. These awards are in the form of improved welfare conditions that are expected to raise the level of enthusiasm and enhance work motivation, thereby increasing performance of human resources. The forms of awards are not only in the form of improvements in base salary and recognition of work status but also by means of welfare condiitons such as Jamsostek (social insurance), health insurance, meals and transport benefits, national holiday bonus, leave entitlements, living allowance for certain regions with higher living costs, risk benefits for employees in certain positions, promotion benefits, benefits for transferred executives, vehicle support/COP for executive officers, work vehicle support and overtime.

In addition to welfare improvements, the Company also expresses its appreciation in the form of individual career development, either at headquarters or in the regions and branch offices. Development of individual talents is performed by provision of advanced training followed by continuous employee performance monitoring in the form of guidance and tutoring, assisted by the policy of promotion of deserving employees.

Performance The implementation of various programs of HR development and the application of the culture and values of entrepreneurship succeeded in enhancing the Company’s performance in 2007. The Company possesses human

Page 82: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 81

Hasil KinerjaHasil implementasi berbagai program pengembangan SDM serta penerapan budaya dan nilai-nilai enterpreunership telah berhasil meningkatkan Kinerja Perusahaan pada tahun 2007. Perusahaan memiliki SDM yang telah terbukti terlatih dalam menghadapi tantangan selama tahun 2007, sehingga seluruh strategi yang direncanakan dapat diimplementasikan secara maksimal dan hasilnya melampaui target perolehan yang sudah ditetapkan.

Tinjauan Ke DepanUntuk mempertahankan kinerja yang mapan, Perusahaan akan terus menerapkan strategi pengembangan sumber daya manusia secara lebih komprehensif dan menyentuh seluruh jajaran, mulai dari proses seleksi karyawan baru, proses assessment, employee relation sampai dengan sistem karir pegawai.

In House Off HouseEducation Special

ProgramRisk Management Total Pelatihan

569 158 5 13 745

In House Off HouseEducation Special

ProgramRisk Management Total Pelatihan

14840 158 117 332 15447

Jumlah Peserta Training Tahun 2007Total Number of Training Participants in 2007

resources that proved to be well trained to face challenges throughout 2007, in a manner that allowed every planned strategy to be fully implemented with results that exceeded the predesigned outcome target.

Outlook To maintain satisfactory performance, the Company will continue to apply human resources development strategies in a more comprehensive manner to reach every position, beginning with the first stage of new employee selection, assessment processes and employee relations through to career system management.

Jenis & Jumlah Training Tahun 2007Types & Total Number of Trainings in 2007

Page 83: Bank Mega Annual Report 2007_2105

82

Strategi MenciptakanCabang Cantik

Cabang cantik ini merupakan kantor cabang yang memberikan penekanan pelayanan lebih dari sekedar pelayanan standar yang biasa dilakukan di cabang-cabang lain. Pelayanan ini didukung oleh suasana kantor cabang yang bersih, nyaman dengan tata letak ruang tunggu yang menarik. Selain itu, penampilan front liners kantor cabang yang menarik dan attitude positif yang dimiliki. Dengan keberadaan kantor cabang yang dapat dijadikan landmark/icon di kota Bank Mega berada, diharapkan nasabah akan merasa bangga menjadi nasabah Bank Mega dan melakukan transaksi di Bank Mega.

Hasil KinerjaSelama tahun 2007, Bank Mega telah menambah jaringan kerja sebanyak 12 kantor. Keseluruhan kantor baru tersebut dibangun sesuai dengan standar Cabang Cantik dengan disain dan interior yang sudah baku. Cabang Cantik diharapkan jadi landmark/icon keberadaan Bank Mega di kota tersebut.

Beautiful branches are branch offices that give more importance to service above the normal level of service provided at other branches. The service is supported by an atmosphere of a clean, comfortable branch office, complete with an interestingly designed banking hall and charming frontliners with a positive attitude. With the presence of such branch offices that can become landmarks or icons in cities where Bank Mega is present, it is expected that customers will be proud to be clients of Bank Mega and to transact business at Bank Mega.

PerformanceIn 2007 Bank Mega developed its network with 12 new offices. Each new office is built according to Beautiful Branch standards with customized design and interior. Beautiful Branches are intended to be a landmark or icon of Bank Mega’s presence in a city.

Pembukaan Cabang Cantik adalah salah satu strategi lain yang diimplementasikan oleh Bank Mega dalam meningkatkan kepercayaan dan loyalitas nasabah serta memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham

The opening of Beautiful Branches is another strategy implemented by Bank Mega to increase the trust and loyalty of customers and to provide additional value to shareholders.

Strategic Creation of Beautiful Branches

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 84: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 83

Tinjauan Ke DepanStrategi Beauty Branch ini akan dikembangkan lebih lanjut oleh Perusahaan guna menghadapi tantangan persaingan yang tinggi di bisnis perbankan seiring dengan komitmen untuk selalu menjawab kebutuhan para nasabahnya.

Langkah ini diharapkan dapat memebrikan sumbangan dalam peningkatan hasil usaha Perusahaan di masa yang akan datang.

OutlookThe Beautiful Branch strategy will be developed further by Bank Mega to meet the high level of competition in the banking industry in line with its commitment to always answer the needs of customers.

This step is expected to contribute to improvement in business performance of the Company in years ahead.

Page 85: Bank Mega Annual Report 2007_2105

84

Strategi Pelayanan Prima

Untuk mencapai strategi ini, Perusahaan telah melakukan Program Pengembangan Berkelanjutan meliputi Program Layanan, Pengembangan Standarisasi Layanan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kompetisi Layanan – Service Grand Prix, serta Business Process Improvement.

1. Program We Love Our Customer Program monitoring yang merupakan implementasi Service Tag Line – ‘We Love Our Customer’ bertujuan untuk meningkatkan awareness front liners terhadap komitmen pelayanan Bank Mega pada masyarakat. Aktifitas yang termasuk dalam program We love Our Customer adalah standar greetings dan groomings, perilaku yang ramah dan sopan, serta melakukan cross selling sesuai strategi pertumbuhan kinerja.

2. Program Service Day Program ini merupakan program Lead by Example, yang dilaksanakan serentak di seluruh cabang Bank Mega. Dalam program ini manajemen turun langsung ke cabang untuk turut melayani nasabah, suatu bukti komitmen perusahaan terhadap pelayanan. Program ini merupakan bentuk partisipasi Bank Mega pada Hari Pelanggan Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Pelayanan extraordinary dan kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan

To attain this strategy, the Company has implemented a Continuous Improvement Program including Service Program, Service Standardization Development, Human Resources Development, Service Competition – Service Grand Prix and Business Process Improvement.

1. We Love Our Customer Program This program of monitoring, which represents implementation of Service Tag Line – ‘We Love Our Customer,’ is designed to increase frontliners’ awareness of Bank Mega service commitment to the public. Acitivities included in this program are standard greetings and grooming, polite and warm manner and cross selling according to performance growth strategy.

2. Service Day Program This is a Lead by Example program, implemented at the same time in every branch of Bank Mega. In this program, the management directly visits branches to serve customers, as a proof of the Company’s commitment to service. This program represents a form of participation by Bank Mega in the National Customer Day established by the Government.

This extraordinary service and the opportunity to directly communicate with

Pencapaian kinerja yang signifikan juga didukung dengan kualitas pelayanan yang extraordinary .

Significant performance achievement is also supported by extraordinary quality of service.

Strategic Extraordinary Service

Tinjauan UsahaBusiness Review

Page 86: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 85

manajemen Perusahaan telah mendapat respon yang sangat positif dari para nasabah. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi Bank Mega karena kebutuhan serta harapan nasabah akan terkomunikasikan secara langsung sehingga strategi bisnis dan layanan ke depan akan lebih tepat sasaran.

3. Program Morning Briefing Program yang ditargetkan bagi Pemimpin Cabang/Service Leader untuk menyusun serta mengatur strategi bisnis demi tercapainya target yang telah ditentukan serta dapat mengelola aktiva produktif dan non produktif seperti gedung, kelengkapan kantor, dan ketersediaan aspek penunjang operasional. Program morning briefing yang dilaksanakan mulai di tahun 2007 bertujuan untuk: a) mengoptimalkan leadership dari para ` pemimpin cabang sehingga dapat memberikan motivasi dan pengaruh yang positif terhadap seluruh staf. b) mengidentifikasi permasalahan di cabang dengan lebih cepat dan tepat. c) sarana penyampaian setiap kebijakan ataupun prosedur baru yang dikeluarkan oleh kantor pusat. d) sarana berbagi pengetahuan dan informasi baik dari pemimpin cabang kepada seluruh staf maupun sebaliknya. e) mempercepat proses penyelesaian permasalahan di cabang. f) sarana untuk mewujudkan kebersamaan serta teamwork yang lebih baik. Program lain yang juga dilakukan adalah program pengembangan dalam standarisasi layanan yang meliputi:• Standarisasi kelengkapan cabang Untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan Bank Mega kepada nasabah,

the Company’s management has received extremely positive responses from customers. This is clearly beneficial to Bank Mega since the requirements and aspirations of customers will be directly communicated to help improve the targeting of business strategies and service in the future.

3. Morning Briefing Program The is a program targeted to Branch Office/ Service Leaders to arrange and organize business strategies to attain established targets and to manage productive and non- productive assets such as buildings, office equipment and the availability of aspects of operational support. The morning briefing program which began in 2007 is intended to: a) create optimal leadership of branch managers in order to provide motivation and positive influence to the whole staff. b) identify problems in branch offices immediately and accurately. c) function as a facility for communication of every new policy or procedure issued by headquarters. d) function as a facility for sharing of knowledge and information from the branch manager to the staff and vice versa. e) accelerate the process of problem solving in branch offices. f) function as a facility to create togetherness and better teamwork.

Other programs include programs for development of service standardization, covering:• Complete branch standardization project To support an increase in the quality of service of Bank Mega to customers, standardization of supporting aspects

Page 87: Bank Mega Annual Report 2007_2105

86

diperlukan standarisasi unsur-unsur pendukung seperti ruang tunggu dan tempat menerima nasabah, khususnya di Banking Hall. Bank Mega membuat standar kelengkapan Banking Hall sebagai aspek yang harus diperhatikan agar tercermin kesan profesional dan nyaman sesuai dengan strategi pelayanan Bank Mega dalam memberikan pengalaman yang positif pada setiap nasabah yang berkunjung.

• Standarisasi Penampilan dan Layanan Standar Penampilan dan Layanan telah dikembangkan dalam bentuk multi media, sehingga seluruh cabang baru ataupun pegawai baru dapat langsung menyesuaikan dengan standar Penampilan dan Layanan Bank Mega.

Beberapa program pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan standar pelayanan prima adalah :

• Strategic Service Intent (SSI) Pada tahun 2007, pelatihan SSI sudah dilakukan sebanyak 5 batch dengan total peserta 150 karyawan, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan membentuk Attitude yang positif dengan mengacu pada budaya pelayanan Bank Mega.

• Service Impact for Front Liners (SIF) Pelatihan SIF menggunakan materi penggabungan antara internalisasi service paradigm – pemahaman terhadap strategi pelayanan Bank Mega dan ketrampilan khusus dalam melayani nasabah dengan memfokuskan pada 2 (dua) aspek: a. Intelegensi (IQ) merupakan potensi intelegensi seseorang untuk dapat berkembang lebih jauh secara pengetahuan dan technical skills. b. Emotional Intelligence (EQ), merupakan sikap positif dan motivasi yang tinggi dalam mengembangkan diri dan mencapai keberhasilan.

Tinjauan UsahaBusiness Review

such as waiting room and reception area, and especially the Banking Hall, is required. Bank Mega has set standards for Banking Hall provisions as an important means of presenting a professional and comfortable image in line with the service strategy of Bank Mega to provide a positive experience for every customer.

• Standardization of Appearance and Service A standard of appearance and service has been developed in multimedia form, to aid all branches or new employees to adapt with the Bank Mega standard of Appearance and Service.

A number of programs to develop quality of human resources to advance the standard of premium service are:

• Strategic Service Intent (SSI) In 2007, SSI training was conducted in 5 batches with a total of 150 employees, with the aim to standardize perceptions and to create a positive attitude in comformance with the service culture of Bank Mega.

• Service Impact for Frontliners (SIF) SIF training employs a combination of material on internalization of service paradigms: an understanding of Bank Mega service strategy and special skills in serving customers with focus on 2 (two) aspects: a. Intelligence (IQ), a person’s intellectual potential to develop themselves further in terms of knowledge and technical skills. b. Emotional Intelligence (EQ), representing a positive attitude and high motivation in self-development and to produce achievement.

Page 88: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 87

Materi-materi yang diterapkan adalah peran front liners, etiket komunikasi, melayani dunia nasabah, memenuhi kebutuhan nasabah yang tidak diungkapkan, standar pelayanan Bank Mega (greetings dan grooming), etika bertelepon, complaint handling, dan role play (simulasi). Pelatihan ini telah terselenggara sebanyak 39 batch di seluruh Indonesia dengan peserta mencapai lebih kurang 1.970 front liners dan staf marketing.

• Beauty Plus Training Pelatihan ini diadakan khusus untuk Customer Service, Teller dan Marketing Officer agar berpenampilan profesional sehingga dapat menciptakan pribadi–pribadi yang menarik dan positif baik dari sisi inner maupun sisi appearance. Pelatihan ini telah diselenggarakan sebanyak 39 batch dengan total peserta mencapai kurang lebih 1.190 staf di seluruh Indonesia.

• Service Coaching/briefing Sosialisasi standar pelayanan dilakukan oleh Bank Mega guna memperkuat pemahaman atas pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan melalui additional service knowledge bagi frontliners. Hal ini dilaksanakan seiring dengan perkembangan aspek–aspek layanan dan meningkatnya harapan nasabah akan kebutuhan layanan yang berkualitas.

• Front Liners Quiz (Test by On Line System) Meningkatkan kualitas front liners melalui test terutama yang berhubungan dengan product knowledge, kebijakan operasional dan standar layanan Bank Mega. Test dilaksanakan secara periodik tiga kali dalam satu tahun.

Materials include the role of frontliners, communication ettiquete, serving the world of customers, meeting the unexpressed requirements of customers, service standards of Bank Mega (greeting and grooming), telephone ethics, complaint handling and role play (simulation). These training programs were implemented in 39 batches throughout Indonesia with the participation of 1,970 frontliners and marketing staff.

• Beauty Plus Training This training program is designed specifically for Customer Service, Teller and Marketing Officers to assist them to appear professional and to create interesting and positive personalities both inwardly and in terms of appearance. These training programs were arranged in 39 batches with participation of 1,190 staff from all over Indonesia.

• Service Coaching/briefing Socialization of service standards is performed by Bank Mega to strengthen understanding of implemented training by means of additional service knowledge for frontliners. This is performed in accordance with development of aspects of service and the increasing desire of customers for quality service.

• Front Liners Quiz (On-Line Test System) This training program develops the quality of frontliners through a test mainly related to product knowledge, operational policy and service standards of Bank Mega. The test is implemented periodically three times a year.

Page 89: Bank Mega Annual Report 2007_2105

88

Dalam usaha meningkatkan motivasi kerja Bank Mega juga mengadakan kompetisi layanan front liners di seluruh cabang yang juga disebut Service Grand Prix, yang terdiri dari dua kegiatan: • Branch Service Competition Program kompetisi antar cabang meliputi kebersihan, kerapihan serta kenyamanan cabang sebagai indikator penilaian. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan service awareness. Kompetisi ini telah diselenggarakan di seluruh cabang se-Jabodetabek pada Bulan Agustus – Desember 2007 • Front Liners CHAMP Competition Metode cerdas cermat bagi frontliners Bank Mega yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kompetensi demi mendukung kinerja sebagai pembawa citra profesional Bank Mega. Aspek yang dinilai adalah Product Knowledge, Banking Operational, Service Knowledge, Risk Management, dan Know Your Customer (KYC).

Pengembangan lain juga dilakukan melalui Bussiness Process Improvement yang lingkup kegiatannya mencakup:a) ATM Monitoring Program pemantauan secara berkala atas ATM Bank Mega dari faktor Tangible dan System, kedua faktor ini sangat dominan dalam menentukan kualitas pelayanan Bank Mega terhadap nasabah.

b) Q Management System (Q-Matic) Inovasi dalam pelayanan di cabang- cabang yang memiliki transaksi yang cukup tinggi, dengan mengadakan sistim antrian menggunakan nomor dan LCD di cabang.

c) Business Process Transaction Melakukan pemantauan, pengembangan dan efisiensi dalan proses transaksi di cabang demi tercapainya kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Tinjauan UsahaBusiness Review

In an attempt to improve work motivation, Bank Mega also conducts service competitions for frontliners in every branch, entitled Service Grand Prix, which comprises two activites: • Branch Service Competition Inter-branch competition program covering cleanliness, tidiness and comfort of a branch as an indicator of value. This targets improved service awareness. The competition was conducted in every branch in the Greater Jakarta area in the period August – December 2007. • Front Liners CHAMP Competition The ‘quick and smart’ method for Bank Mega frontliners is aimed to measure capability and competence to support performance as bearers of Bank Mega’s professional image. Aspects graded are Product Knowledge, Banking Operations, Service Knowledge, Risk Management and Know Your Customer (KYC).

Other development programs are performed through Business Process Improvement which covers:a) ATM Monitoring Periodical monitoring of Bank Mega ATM from both Tangible and System factors, two factors which are highly instrumental in determining the service quality of Bank Mega toward customers.

b.) Q Management System (Q-Matic) Service innovation in branches with high transaction levels, with a queuing system that uses position numbers and LCDs.

c) Business Process Transaction Monitoring of development and efficiency in transaction processes in branch offices in order to provide comfort for customers engaged in transactions.

Page 90: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 89

Hasil KinerjaMelalui berbagai program, Bank Mega dapat memberikan mutu pelayanan dengan kualitas terbaik, sehingga nasabah akan merasa nyaman untuk melakukan transaksi. Disamping itu dengan kualitas pelayanan yang baik, kepercayaan nasabah terhadap Perusahaan akan meningkat yang selanjutnya akan menambah tingkat loyaltas nasabah tersebut terhadap produk-produk yang disediakan Bank Mega.

Upaya maksimal yang dilakukan oleh Bank Mega pada sisi pelayanan mendapat pengakuan yang menggembirakan. Bank Mega selalu mendapatkan penghargaan masuk dalam sepuluh besar Bank dengan pelayanan terbaik dari Majalah Infobank bekerjasama dengan Marketing Research Indonesia.

Tinjauan Ke DepanPerusahaan memiliki misi untuk menjadi One Stop Financial Service, sehingga pengembangan kualitas layanan baik dari sisi fasilitas maupun sumber daya manusia menjadi sangat penting. Untuk itu, Perusahaan akan terus melaksanakan berbagai program pelatihan yang lebih terintegrasi agar seluruh karyawan, khususnya yang bersentuhan langsung dengan pelayanan, dapat terus berkembang dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas pada nasabah.

Performance Through a variety of programs, Bank Mega provides services with the highest quality in order to create a sense of comfort while making transactions. Moreover, with good service quality, the trust of customers in the Company will be increased, with a subsequent increase in the loyalty of customers to products offered by Bank Mega.

The maximum efforts expended by Bank Mega on service quality have received encouraging recognition. Bank Mega continues to be successful in being included in the ‘big ten’ award for Banks with the best service from Infobank Magazine in collaboration with Marketing Research Indonesia.

Outlook The Company possesses a mission to become a One-Stop Financial Service, with this determining the importance of service quality development in terms of facilities as well as human resources. To achieve this target, the Company will continue to implement a variety of more integrated training programs for all employees and particularly those directly involved in service delivery, to continue to develop and to be competent in providing quality service to customers.

Page 91: Bank Mega Annual Report 2007_2105

3.343,9 miliar

Rp

Pendapatan Bunga Bank Mega tahun 2007

1.390,9 miliar

Rp

Pendapatan Bunga Bersih

34.907,7 miliar

Rp

Jumlah Aktiva Bank Mega

Page 92: Bank Mega Annual Report 2007_2105

Tinjauan Keuangan Financial Review

The national economy at the beginning of 2007 showed an improved

trend with several indicators such as the strengthening of the exchange

rate of the Rupiah to the US Dollar, stability in the SBI interest level, and

reasonable inflation levels. Additionally, the significant increase in the

composite index indicated growing investor trust in the stock market in

Indonesia.

Macro indicators such as those mentioned above are expected to create

a positive influence on the national economy that will allow future

growth and development of the Company in terms of both financial and

non-financial performance.

Perekonomian nasional di awal tahun 2007 menunjukan trend membaik dengan beberapa indikator seperti menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat; stabilnya tingkat suku bunga SBI; dan pergerakan inflasi yang cukup baik. Selain itu, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan mengindikasikan peningkatan kepercayaan investor terhadap pasar modal di Indonesia.

Indikator-indikator makro seperti disebutkan di atas diharapkan akan membawa dampak positif pada kondisi perekonomian nasional sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan, baik dalam kinerja keuangan maupun non-keuangan di masa depan.

Page 93: Bank Mega Annual Report 2007_2105

92

Memasuki tahun 2007, kondisi perekonomian dan pasar Indonesia kedepan masih akan terus ditopang oleh industri-industri berbasis resources-based economy seperti agribisnis dan pertambangan. Disamping sektor korporasi, secara skala industri, sektor Usaha Mikro dan Usaha Kecil Menengah tetap akan menjadi perhatian utama pemerintah dan pelaku usaha. Menyikapi kondisi tersebut, Perusahaan memiliki keyakinan dan juga semangat untuk terus meningkatkan karya dan kinerja. Untuk itu, Perusahaan telah menetapkan serta mengimplementasikan strategi-strategi maupun target-target yang ingin dicapai di tahun 2007.

Bank Mega sepanjang tahun 2007 terus mengembangkan produk-produk lending dengan konsentrasi pada sektor-sektor industri andalan tersebut di atas, sementara dari sisi funding Perusahaan tetap fokus pada strategi untuk meningkatkan dana murah melalui produk-produk baru yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar. Strategi usaha tersebut mencakup reprofiling pendanaan, yaitu meningkatkan komposisi dana murah untuk mencapai penurunan cost of fund; meningkatkan volume kredit langsung di seluruh bidang usaha; serta target pencapaian fee based income yang diperoleh dari peningkatan volume transaksi.

Bank Mega telah mengambil beberapa kebijakan dan secara berhati-hati telah melaksanakan strategi usaha yang berkelanjutan disertai pengelolaan manajemen yang baik sehingga pada tahun 2007, Perusahaan berhasil meraih peningkatan pendapatan dengan menggembirakan. Bank Mega mencatat pendapatan laba bersih yang siginifikan sebesar Rp 520,72 miliar atau 243.26% meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan Asset tercatat sebesar 12,70% dengan Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh mencapai 16,60%. Khusus untuk dana murah (giro dan tabungan), tercatat peningkatan yang sangat menggembirakan dengan tingkat pertumbuhan Giro sebesar 104,44% dan Tabungan sebesar 90,60%. Dari sisi kredit, Perusahaan mencatat kenaikan kredit sebesar 27,63% dan pemasukan dana dari Kartu Kredit meningkat sebesar 94,73%. Selain itu, Perusahaan juga telah melakukan reprofiling portofolio kreditnya yang yang semula didominasi oleh kredit tidak langsung atau MOJF (Mega Otto Joint Financing) menjadi didominasi oleh kredit non MOJF (direct loan).

As 2007 begins, the condition of the Indonesian economy and market continued to be supported by resources-based economy industries such as agribusiness and mining. In addition to the corporate sector, in terms of industry scale, the sectors of Micro-scale and Small and Medium Enterprises remained the main focus of the government and business players. In confronting these conditions, the Company is assured and enthusiastic of the continued development of its efforts and performance. With this goal, the Company established and implemented strategies and targets for achievem ent in 2007.

Throughout 2007 Bank Mega continued to develop lending products by concentrating on prospective industry sectors while, on the funding side, the Company focused on strategies to increase low-cost funds through new and innovative products appropriate to the requirement of the market. Business strategy including funds reprofiling, i.e. increasing the composition of low-cost funds to attain a reduction in the cost of funds; increasing volume of direct credit in all business areas; and the establishment of targets for fee-based income achieved by an increase of transaction volume.

Bank Mega has decided on a number of policies and, in a cautious manner, implemented a sustainable business strategy combined with sound management to produce a satisfactory increase in income in 2007. The Company generated net profits recorded at Rp 520.72 billion, a 243.26% increase from the year before. Asset growth was 12.70% with third-party fund accumulation growing by 16.60%. Low-cost funds (demand deposits and savings) saw extremely positive growth with demand deposits growing by 104.44% and Savings by 90.60%. On the credit side, the Company recorded an increase in credit of 27.63% while fee based income from Credit Cards grew by as much as 94.73%. Additionally, the Company also performed credit portfolio reprofiling from the previous emphasis on indirect credits or MOJF (Mega Otto Joint Financing) to a position dominated by non-MOJF (direct loan) credit.

Kinerja Keuangan Financial Performance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Page 94: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 93

Sepanjang tahun 2007, Perusahaan berhasil menambah jaringan kantor menjadi 57 Kantor Cabang, 102 Kantor Cabang Pembantu dan 1 Kantor Kas. Penambahan kantor ini dilakukan di beberapa wilayah yang dinilai potensial. Menilik perbandingan pertumbuhan laba bersih terhadap pertumbuhan jaringan kantor cabang, Perusahaan melihat suatu perubahan yang sangat positif pada peningkatan produktifitas dan kualitas kerja dari seluruh jaringan kantor cabang.

Selain itu, brand awareness di mata masyarakat meningkat secara signifikan, sehingga mendorong Perusahaan untuk terus meningkatkan pertumbuhan product awareness dalam kurun waktu yang relatif singkat guna mendukung pertumbuhan usaha berkelanjutan Perusahaan di atas rata-rata tingkat pertumbuhan perbankan secara umum.

Mencermati pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan yang hampir mencapai tiga kali lipat dari kinerja tahun sebelumnya serta didukung oleh strategi usaha dan pertumbuhan kinerja non keuangan yang menggembirakan, Bank Mega membukukan pertumbuhan laba bersih yang jauh lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pertumbuhan laba bersih 15 bank terbesar di Indonesia. Atas pencapaian ini, Perusahaan merasa bangga dan sangat mensyukuri prestasi yang diraih pada tahun 2007 ini.

Throughout 2007, the Company succeeded in developing its network to become 57 Branch Offices, 102 Sub-Branches and 1 Treasurer Office. These additional offices are located in several regions with potential. Considered in terms of net profit growth compared to the growth of the branch office network, the Company sees a very positive change in increases in productivity and the quality of work across the whole branch network.

The public’s brand awareness improved significantly, encouraging the Company to continue to increase product awareness in the marketplace in a relatively short time in order to assist sustainable business growth for the Company above the average level of banking growth.

Considering the very strong growth in net profit which multiplied almost three times from the year-earlier performance, and supported by a sound business strategy and growth in non-financial performance, Bank Mega’s improved net profit was far higher than the average net profit growth of the 15 biggest banks in Indonesia. The Company is proud and extremely grateful for the success achieved in 2007.

Kinerja Non Keuangan Non Financial Performance

Page 95: Bank Mega Annual Report 2007_2105

94

Manajemen berpendapat bahwa keberhasilan

yang diraih Bank Mega tahun 2007 adalah

hasil atas implementasi strategi perusahaan

sebagai antisipasi perubahan yang terjadi

antara lain perubahan teknologi, kondisi

ekonomi, kondisi pasar, perilaku konsumen

maupun perubahan yang terjadi pada

kompetitor.

Untuk mengantisipasi perubahan di atas

perusahaan melakukan komunikasi dengan

seluruh jajaran marketing; pemantauan

terhadap aktivitas transaksi nasabah; aktivitas

kompetitor; serta melakukan product

competitiveness mapping secara berkala.

Produk andalan Bank Mega antara lain Mega

Rencana, Mega Ultima, Mega Absolut dan

Mega Depo Equity saat ini cukup bersaing

dengan produk-produk sejenis dari kompetitor.

Sedangkan di sisi lending perusahaan

memiliki Mega Warehouse Receipt Financing,

Asset Based Financing dan Mega Refund.

Menghadapi perubahan teknologi, perusahaan

senantiasa melakukan pengembangan kualitas

layanan dan kebutuhan akses nasabah melalui

pengembangan fitur elektronik banking,

baik melalui ATM, mobile banking maupun

internet banking. Sedangkan untuk memenuhi

kebutuhan segmen affluent, perusahaan

mengembangkan satu produk dan layanan

khusus, yakni layanan Mega First.

Selanjutnya, manajemen memiliki sikap sangat

optimis bahwa kondisi likuiditas perusahaan

akan tetap kuat di tahun mendatang, dengan

beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Analisis dan Pembahasanoleh Manajemen

Management believes that the success attained

by Bank Mega in 2007 was the result of the

implementation of business strategy that

anticipated changes in technology, economic

conditions, market condition, consumer

behavior, as well as changes in the competitive

environment.

In anticipation of these changes, the Company

conducted communication with every level of

marketing, monitored customer transaction

activities, the activities of competitors

and by periodical mapping of product

competitiveness.

Some of the strong products of Bank

Mega such as Mega Rencana, Mega Ultima,

Mega Absolut and Mega Depo Equity are

sufficiently competitive with similar products

of competitors at the present time. On the

credit side, the Company now possesses

Mega Warehouse Receipt Financing, Asset-

Based Financing and Mega Refund. To adapt

to changes in technology, the company

continuously conducted development of

service quality and met the requirements of

customer access through the introduction

of electronic banking features, both by ATM,

mobile banking and internet banking. In order

to meet the needs of the affluent segment of

the market, the company developed specific

services and products such as the Mega First

service.

Furthermore, management holds a highly

optimistic view that the condition of company

liquidity will remain strong in the coming years,

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Management Analysis and Discussion

Page 96: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 95

• Stabilnya pertumbuhan “core deposits”;

• Terus berkembangnya aktivitas giro oleh

debitur;

• Kesuksesan produk-produk liabilities

Perusahaan bersamaan dengan terus

meningkatnya pangsa pasar dana pihak

ketiga Perusahaan;

• Pertambahan jumlah counterparty

interbank;

• Rencana pengembangan aktivitas bisnis

Perusahaan yang secara langsung ataupun

tidak langsung memiliki dampak positif

kepada hal-hal di atas;

• Terjaganya porsi dari surat-surat berharga;

Perubahan perilaku konsumen terhadap teknologi baru dan kondisi demografisManajemen menilai bahwa perilaku konsumen

perbankan terhadap teknologi baru sangat

bergantung dari latar belakang sosial dan

demografis kelompok konsumen tersebut,

dimana tingkat pendidikan formal, usia serta

keadaan ekonomi menjadi variabel-variabel

utama.

Variabel-variabel tersebut menjadi bahan

pertimbangan utama dalam pemilihan target

pasar maupun pengembangan produk yang

sesuai dan sebagai antisipasinya, Perusahaan

memfokuskan diri kepada kelompok-kelompok

konsumen dan produk/jasa perbankan yang

tidak mengandung technology pioneering yang

besar sehingga risiko teknologi maupun risiko

edukasi konsumen dapat diminimalisir.

with a number of considerations as follows:

• Stability of “core deposits” growth;

• Continued development of giro activities by

debtors;

• Success of the Company’s liabilities products

accompanied with a rise in the Company’s

third-party fund market;

• Increase in quantity of interbank

counterparts;

• Plan of business activity development of

the Company which directly or indirectly

has a positive influence toward the matters

mentioned above;

• Maintenance on the level of commercial

paper.

Changes in consumer habits toward new technology and demographic conditionManagement believes that the behavior of bank

consumers toward new technology is heavily

dependent on the social and demographic

background of the consumer groups, where

formal education level, age, and economic

condition become main variables.

These variables became main considerations in

target market selection as well as appropriate

product development and, in anticipation,

the Company focused on consumer groups

and banking services/products which do not

possess major technology pioneering in order

to minimize the risk from technology and

consumer education.

Page 97: Bank Mega Annual Report 2007_2105

96

Perubahan metode pemasaran dan kompetitorBeberapa metode pemasaran dan

pengembangan bisnis, baik tradisional maupun

non-tradisional yang menjadi fokus Perusahaan,

antara lain:

• Penetrasi pasar melalui perluasan jaringan

kantor

• Penggunaan Direct Sales Representatives

• Penggunaan SMS untuk mempromosikan

produk dan jasa perbankan

• Kerjasama eksklusif dengan berbagai retail

consumer products seperti restoran

maupun gerai butik fashion

• Kerjasama dengan pengembang-

pengembang property

• Kerjasama dengan perusahaan asuransi

maupun investasi untuk pengembangan

dan pemasaran produk

• Produk bancassurance

• Promosi dan pengiklanan yang tepat

Secara keseluruhan, Perusahaan melakukan

metode pemasaran yang terintegrasi untuk

mencakup seluruh siklus mulai dari kebutuhan

konsumen dalam penempatan dana, retail

consumer spending, investasi, kebutuhan

dana perorangan maupun perusahaan dan

kemudahan sistem pembayaran.

Pemilihan metode ini erat hubungannya

dengan munculnya kompetisi baru dari

industri-industri non perbankan yaitu: asuransi,

investasi, multifinance, perusahaan consumer

goods yang menawarkan produk-produk yang

mirip dengan produk perbankan (seperti kartu

belanja – kartu kredit yang dikeluarkan oleh

berbagai pasar swalayan).

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Changes in marketing methods and competitorsSome of the marketing methods and business

developments, both traditional and non-

traditional, which have been the focus of the

Company are as follows:

• Market penetration through expansion of

office network

• Employment of Direct Sales Representatives

• Employment of SMS to promote banking

products and services

• Exclusive collaboration with various retail

consumer products such as restaurants and

fashion boutiques

• Collaboration with property developers

• Collaboration with insurance companies

and investment companies for product

development and marketing

• Bancassurance products

• Well-targeted promotion and advertising

On the whole, the Company utilized an

integrated marketing method to cover

all cycles starting from fund placement,

retail consumer spending, investment,

credit requirements of both individuals and

companies and simplicity in payment systems.

The choice of this method was closely related

to the emergence of new competition from

non-bank industries such as insurance,

investment, multifinance and consumer goods

companies that offer products similar to

banking products (e.g. shopping cards – credit

cards issued by many supermarkets).

Page 98: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 97

Perubahan pada tingkat suku bunga dan persoalan nasabahPerubahan tingkat suku bunga merupakan

faktor yang selalu menjadi penentu kebijakan

institusi perbankan baik secara operasional

maupun secara strategis. Dari sisi operasional,

Perusahaan memfokuskan diri kepada

pengembangan produk yang memiliki fitur-fitur

investasi dan bancassurance melalui kerjasama

dengan perusahaan investasi maupun asuransi

yang dapat menghasilkan tingkat suku bunga

produk yang cukup kompetitif untuk nasabah

tanpa memberatkan cost of fund Perusahaan.

Sedangkan dari sisi strategis, pengelolaan

perubahan suku bunga dilakukan oleh

Asset & Liabilities Committee (ALCO) yang

memiliki tugas untuk mengkaji kemungkinan

dan dampak perubahan suku bunga serta

menentukan strategi bisnis yang tepat.

Nasabah merupakan salah satu stakeholder

terpenting bagi Bank Mega sehingga

penanganan persoalan dan keluhan nasabah

mendapat porsi perhatian yang sangat besar

dari Perusahaan. Penanganan atas persoalan

dan keluhan nasabah yang terjadi dikelola

melalui Call Center, pelayanan dari kantor

cabang maupun internet. Sebagai dukungan

lainnya, Divisi Corporate Secretary dan

Service secara aktif terus memantau proses

penyelesaian persoalan-persoalan nasabah

dalam koridor yang sesuai dengan regulasi,

antara lain: mediasi perbankan, transparansi

produk, serta penanganan keluhan nasabah

yang bijaksana.

Pendapatan Bunga (dalam miliar rupiah) Interest Income (in billion rupiah)

2007

2006

2005

20042003

1.5

89

,0

1.70

1,8

2.2

92

,7

3.0

37,

8

3.3

43

,9

Changes in rates of interest and in customer drawbacksChange in interest rates is always an influencing

factor in banking policy, both operationally

and strategically. In terms of operations, the

Company focuses on product development

which has aspects of investment and

bancassurance features through collaboration

with investment and insurance companies that

can generate a competitive product interest

rate for customers without burdening cost of

funds of the Company. Meanwhile from the

strategic point of view, management of interest

rate changes is performed by the Asset &

Liabilities Committee (ALCO) which is tasked

with studying the possibility of and impact of

interest rate changes and with determining the

right business strategy.

As customers are among the most important

stakeholders of Bank Mega, the handling of

their complaints and problems receives a large

part of the Company’s attention. Treatment of

problems and complaints from customers is

managed through the Call Center, at branch

offices and also the internet. In another form of

support, the divisions of Corporate Secretary

and Service actively monitor the process of

resolution of customer problems in accordance

with regulations, such as banking mediation,

product transparency and wise handling of

customers’ complaints.

Page 99: Bank Mega Annual Report 2007_2105

98

Pendapatan Bunga Bank Mega berhasil mencatat pendapatan

bunga pada tahun 2007 sebesar Rp

3.343,9 miliar, suatu kenaikan sebesar 10,1%

dibandingkan dengan hasil kinerja pada tahun

sebelumnya. Kenaikan pendapatan bunga ini

terutama dihasilkan oleh peningkatan jumlah

aktiva produktif.

Peningkatan jumlah aktiva produktif dalam

tahun 2006 dan 2007 tersebut terwujud berkat

strategi Perusahaan dalam meningkatkan total

asset, yang sebagian besar peningkatannya

berupa aktiva yang produktif, sehingga dapat

meningkatkan pendapatan Perusahaan.

Beban Bunga Beban bunga yang ditanggung oleh

Perusahaan pada tahun 2007 adalah sebesar

Rp 1.953,1 miliar atau turun sebesar 14,8%

dibandingkan dengan tahun 2006. Penurunan

beban bunga tersebut selain disebabkan

penurunan suku bunga dana pihak ketiga juga

terkait dengan keberhasilan strategi Bank Mega

dalam meningkatkan komposisi dana murah.

Pendapatan Bunga BersihPada tahun 2007, Perusahaan berhasil meraih

pendapatan bunga bersih sebesar Rp 1.390,9

miliar, yang merupakan peningkatan sebesar

86,6% dibandingkan dengan kinerja tahun

sebelumnya.

Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan operasional lainnya merupakan

pendapatan yang diperoleh dari pendapatan

jasa administrasi, keuntungan bersih penjualan

Beban Bunga (dalam miliar rupiah) Interest Expenses (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003

2.2

92

,3

1.5

51.

1

82

3,8

97

7,5

1.9

53

,1

Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar rupiah) Net Interest Income (in billion rupiah)

2007

20062005

2004

2003

611

,5 878

,0

737,

7

745

,5

1.3

90

,9

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Interest Income

Bank Mega recorded interest income for 2007

of Rp 3,343.9 billion, a rise of 10.1% compared

with the previous year. The rise in income from

interest was mainly generated by an increase

in the amount of productive assets and by an

increase in average interest rates of productive

assets.

An increase in productive assets in both 2006

and 2007 reflected the result of the Company’s

strategy to increase the total assets, with most

of the increase in the form of productive assets,

resulting in increased income for the Company.

Interest ExpensesThe expenses of interest carried by the

Company in 2007 was Rp 1,953.1 billion, a fall

of 14.8% compared to 2006. The increase in

savings accounts and a higher average interest

rate on savings were the major contributors

to a rise in interest expenses. The increase in

savings volume was a result of the Company’s

strategy to increase the composition of low-

cost funds, reducing the interest expenses on

the Company.

Net Interest IncomeIn 2007, the Company achieved net interest

income of Rp 1,390.9 billion, a rise of 86.6%

compared to the previous year’s performance.

Other Operational IncomeOther operational income was derived from

administrative services, net income from bond

sales, foreign exchange transactions, changes

in face value of traded bonds and other

Page 100: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 99

surat berharga, transaksi mata uang asing,

perubahan nilai wajar surat berharga yang

diperdagangkan dan lainnya. Pada tahun

2007, pendapatan operasional lainnya

meningkat sebesar Rp 127,6 miliar atau tumbuh

sebesar 108,6% dibandingkan dengan kinerja

tahun 2006. Peningkatan pendapatan jasa

administrasi dan keuntungan penjualan surat

berharga memberikan sumbangan terbesar

atas kenaikan pendapatan operasional lainnya

selama tahun 2007.

Selain diperoleh melalui pertumbuhan jumlah

rekening nasabah dan transaksi yang dilakukan

nasabah, peningkatan jasa administrasi juga

diperoleh dari peningkatan pendapatan kartu

kredit yang tumbuh secara signifikan, baik

dari jumlah pemegang kartu maupun jumlah

transaksi. Peningkatan ini juga merupakan

hasil implementasi strategi Perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan dan meningkatkan

pelayanan kepada nasabah, baik melalui

penambahan jaringan kantor cabang, ATM

maupun fasilitas elektronik serta produk-

produk baru lainnya.

Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif dan Non ProduktifPada tahun 2007, Bank Mega mencatat jumlah

beban penyisihan kerugian aktiva produktif

sebesar Rp 93,0 miliar, atau mengalami

kenaikan sebesar 92,7% dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan

akibat dari adanya peningkatan volume aktiva

produktif pada tahun 2007 yang terutama

merupakan kredit yang diberikan.

Pendapatan Operasional Lainnya (dalam miliar rupiah) Other Operational Income (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003

77,

9

47,

5 70

,5

117,

5

24

5,1

Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif & Non Produktif (dalam miliar rupiah) Provision Possible Losses on Earning and Non-earning Assets (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003

6,5

47,

6

40

,4 48

,3

93

,0

sources. In 2007, other operational income

increased to Rp 127.6 billion, an increase of

108.6% compared to performance in 2006. An

increase in income from administrative services

was the major contributer to the increase in

other operational income in 2007.

In addition to earnings from growth of

customer accounts and transactions, higher

administrative service income was also

derived from higher credit card income,

which grew significantly in terms of both

the number of card holders and transaction

values. This increase was also a result of the

implementation of the Company’s strategy of

meeting customers’ requirements and service

enhancement, by means of additions to the

branch office network, ATMs, other electronic

facilities and other new products.

Provision Possible Losses on Earning and Non-earning AssetsIn 2007, Bank Mega recorded a provision

possible losses on earning and non-earning

assets of Rp 92.7 billion, a rise of 93.0%

compared to the previous year. The rise is a

consequence of an increase in earning assets

volume in 2007, which mainly attained from the

provisions of credit.

Page 101: Bank Mega Annual Report 2007_2105

100

Beban Operasional LainnyaSedangkan jumlah beban operasional lainnya

mencapai Rp 789,5 miliar atau meningkat

sebesar 35,0 % dibandingkan dengan

tahun 2006. Peningkatan biaya umum dan

administrasi serta biaya gaji dan kesejahteraan

karyawan merupakan pos-pos biaya yang

menyebabkan kenaikan beban operasional di

tahun 2007 ini.

Laba BersihPerusahaan mencatat pertumbuhan Laba

bersih sebesar Rp 520,7 miliar atau 243,3%

pada tahun 2007, suatu pertumbuhan yang

sangat signifikan, hampir tiga kali lipat

dibandingkan dengan hasil kinerja pada

tahun 2006. Peningkatan laba bersih ini

terutama diperoleh melalui keberhasilan Bank

Mega dalam menjalankan reprofiling di sisi

pendanaan, yaitu peningkatan komposisi dana

murah sehingga terjadi penurunan cost of fund;

peningkatan volume kredit langsung di segmen

korporasi, komersial dan konsumer; serta

peningkatan fee based income yang diperoleh

dari peningkatan volume transaksi.

AktivaJumlah aktiva Perseroan yang tercatat pada

tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar

Rp 34.907,7 miliar atau meningkat sebesar

12,7 % dibandingkan per 31 Desember 2006.

Peningkatan tersebut terutama diperoleh

melalui peningkatan kredit yang diberikan

sebesar Rp 3.038,6 miliar, dari Rp 10.998,7

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 14.037,3

miliar pada tahun 2007.

Aktiva (dalam miliar rupiah) Assets (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003

13.8

77,

8

18.6

42

,8

25

.10

9,4

30

.972

,9

34

.90

7,7

Laba Bersih (dalam miliar rupiah) Net Income (in billion rupiah)

2007

20062005

2004

2003

26

6,1

32

0,0

179

,4

151,7

52

0,7

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Other Operational ExpensesMeanwhile other operational expenses

reached Rp 789.5 billion, an increase of 35.0%

compared to the figure for 2006. Increases

in administrative and general costs as well as

employee salaries and welfare benefits were

other expenditure posts which produced the

rise in operational expenses in 2007.

Net IncomeThe Company recorded growth in net income

of Rp 520.7 billion or an increase of 243.3% in

2007, representing exceptionally significant

growth, almost three times the result in 2006.

The increase in net income came largely from

Bank Mega’s achievement in conducting

reprofiling of aspects of funding, by raising the

composition of low-cost funds to reduce the

cost of funds; a rise in the level of direct credit

volumes in every field of business - corporate,

commercial and consumer - and by increasing

fee-based income achieved as a result of an

increase in transaction volumes.

AssetsTotal Company assets recorded at December

31, 2007 were Rp 34,907.7 billion, an increase

of 12.7% compared to December 31, 2006.

The increase was derived mainly from a rise in

credit disbursal of Rp 3,038.6 billion, from Rp

10,998.7 billion in 2006 to Rp 14,037.3 billion in

2007.

Page 102: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 101

KewajibanKewajiban Bank Mega yang tercatat pada 31

Desember 2007 adalah sebesar Rp 31.968,6

miliar atau mengalami peningkatan sebesar

10,1 % dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil

kinerja tersebut diperoleh dari peningkatan

simpanan dana masyarakat, terutama

peningkatan giro dan tabungan.

EkuitasJumlah ekuitas Perusahaan meningkat sebesar

52,0 % dibanding tahun sebelumnya, menjadi

Rp 2.939,1 miliar per 31 Desember 2007.

Kinerja ini tercapai berkat penghasilan laba

bersih serta keuntungan yang belum direalisasi

atas kenaikan harga surat berharga yang

tersedia untuk dijual.

Total Ekuitas (dalam miliar rupiah) Total Equity (in billion rupiah)

2007

2006

20052004

2003

1.0

08

,1

1.17

6,7

1.2

76

,6

1.9

34

,3 2.9

39

,1

Kewajiban (dalam miliar rupiah) Liabilities (in billion rupiah)

2007

2006

2005

2004

2003

12.8

69

,4

17.4

66

,2

23

.83

2,8

29

.03

8,6

31.

96

8,6

LiabilitiesLiabilities of Bank Mega at December 31, 2007

stood at Rp 31,968.6 billion, an increase of

10.1% compared to the previous year. This was

the result of an increase in the level of public

savings, mostly an increase in giro and savings.

On the other hand, term deposits decreased.

EquityThe Company’s equity grew by 52.0%

compared to the previous year to Rp 2,939.1

billion at December 31, 2007. This performance

was achieved by means of earnings from net

income and deferred profit from the rise in the

value of bonds offered for sale.

Page 103: Bank Mega Annual Report 2007_2105

102

Page 104: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 103

BPR Linkage Program – Kriya Pranala Award dari Bank IndonesiaBPR Linkage Program – Kriya Pranala Award from Bank Indonesia

Service Excellence Award dari MRI dan InfobankService Excellence Award from MRI and Infobank

Infobank Award dengan predikat Sangat BagusInfobank Award with Excellent category

Global Transaction Services USD Straight Through Processing Award dari Citibank - Jakarta Global Transaction Services USD Straight Through Processing Award from Citibank - Jakarta

Visa Internasional untuk kategori Outstanding Performer- Volume Growth AwardVisa Internasional for Outstanding Performer category - Volume Growth Award

Call Center Award dari Carre CCSL dan Majalah MarketingCall Center Award from Carre CCSL and Marketing Magazine

Gold Medal Quality Crown Award dari Business Initiative Direction yang berkedudukan di SpanyolGold Medal Quality Crown Award from Business Initiative Direction located in Spanyol

Yungky Setiawan – CEO Bank Mega, terpilih sebagai salah satu CEO Terbaik versi Majalah Warta EkonomiYungky Setiawan – CEO Bank Mega, was chosen as one of the Best CEO by Warta Ekonomi magazine

Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega dinobatkan sebagai “Marketer of The Year” yang diselenggarakan oleh The Indonesian Marketing Association bekerjasama dengan MarkPlus Chairul Tanjung – President Commissioner of Bank Mega was awarded “Marketer of The Year” conducted by The Indonesian Marketing Association in cooperation with MarkPlus

Chairul Tanjung – Komisaris Utama Bank Mega terpilih sebagai salah satu “Bankers of The Year” oleh majalah Globe Asia Chairul Tanjung – President Commissioner of Bank Mega was chosen as one of “Bankers of The Year” by Globe Asia Magazine

Penghargaan Tahun 2007Awards 2007

Page 105: Bank Mega Annual Report 2007_2105

104

Page 106: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 105

Bank Mega believes that the application of good corporate

governance will become a foundation and primary factor in

supporting performance of the Company, given that improving

integrity and security are of great importance in the creation of

trust among customers and the public toward the Company.

Bank Mega mempunyai keyakinan bahwa

penerapan tata kelola perusahaan yang baik

akan menjadi landasan dan faktor utama dalam

mendukung kinerja Perusahaan, mengingat

integritas dan rasa aman adalah sangat penting

bagi terciptanya kepercayaan para nasabah dan

masyarakat kepada Perusahaan.

Laporan Tata Kelola Perusahaan:

Komitmen Yang Tinggi Dalam Penerapan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report : Our Commitment On Corporate Governance Implementation

Page 107: Bank Mega Annual Report 2007_2105

106

Penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor penting dan sangat fundamental dalam mendapatkan kepercayaan baik dari masyarakat maupun para pemegang saham. Oleh karenanya Bank Mega senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha, profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai. Lingkup penerapan tata kelola perusahaan meliputi perencanaan dan pemantauan terhadap strategis usaha,

The application of Good Corporate Governance represents an important and fundamental factor in the achievement of trust both from the public and the shareholders. Bank Mega therefore consistently strives to implement Good Corporate Governance in line with all prevailing conditions in order to support business targets, growth, profitability and to provide added value to all stakeholders, as well as to improve capacities in order to successfully sustain business for the long term. The scope of application of Good Corporate Governance includes planning and oversight of all business strategies, product development,

Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Good Corporate Governance Principle

Saat ini, Bank Mega telah memiliki kerangka kebijakan dan panduan tata kelola Perusahaan yang komprehensif dan telah diterapkan sejalan dengan langkah-langkah baru dan tranformasi strategi usaha yang telah dicanangkan di awal tahun 2007. Keberhasilan kinerja yang cukup menggembirakan dari strategi usaha tersebut tidak terlepas dari komitmen Perusahaan dalam menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik dan bertanggung jawab.

Bank Mega now possesses a comprehensive framework of policies and practices for the management of the bank that have been established in line with new measures and a transformation of business strategies imposed at the beginning of 2007. Sufficiently rewarding performance was achieved as a result of these strategies combined with the unwavering commitment of the Company in managing business activities in a responsible and effective manner.

Page 108: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 107

pengembangan produk, layanan dan jaringan, pengembangan sumber daya manusia, proses manajemen risiko, pengendalian intern yang terpadu, dan terciptanya proses operasional yang handal dan effisien.

Seiring dengan tumbuh kembangnya usaha Bank Mega secara pesat dan terjadinya perubahan-perubahan serta persaingan yang cukup signifikan pada industri perbankan, maka Bank Mega harus senantiasa dapat memperbaiki diri dengan melakukan adaptasi organisasi dan melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga menciptakan sumber daya manusia handal yang mampu mengimbangi kecepatan pertumbuhan usaha dengan peningkatan nilai-nilai kepemimpinan, integritas dan profesionalisme. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanya komitmen yang tinggi dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Bank Mega.

Prinsip-prinsip GCG serta nilai-nilai Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung jawab, Independensi dan Kesetaraan, minimal harus dapat diwujudkan dalam :• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite • Penanganan benturan kepentingan• Penerapan fungsi kepatuhaan, Audit Internal dan Audit Eksternal• Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern• Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures)• Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan pelaporan internal. • Rencana strategis Bank.

service and networks, the development of human resources, risk management processes, appropriate internal controls and the creation of up-to-date and efficient operational processes.

Together with the rapid growth of Bank Mega’s business and the changes and growth of competition in the banking industry, Bank Mega must continuously improve its capacities by means of organizational adaptation and by continuing to introduce improvements in order to produce competent human resources capable of balancing the speed of business growth with the growth of leadership values, integrity and professionalism. These goals can be achieved through the application of a high level of commitment from the Board of Commissioners, the Directors and all employees of Bank Mega.

The principles of GCG and the values of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness must be realized, at a minimum, as follows: • Performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors.• Thoroughness of performance of duties of Committees.• Management of conflicts of interest. • Implementation of compliance function, internal audit and external audit.• Implementation of risk management, including internal control system.• Provision of funds to related parties and large fund exposures.• Transparancy of the Bank’s financial and non-financial condition, report of GCG implementation, and internal reporting.• The Bank’s strategic planning.

Page 109: Bank Mega Annual Report 2007_2105

108

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ organisasi yang memiliki kewenangan tertinggi dalam struktur organisasi Bank Mega. RUPS berwenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Pada tahun 2007, Bank Mega telah menyelenggarakan satu kali RUPSLB tahunan pada tanggal 28 Maret 2007 terkait dengan adanya transaksi benturan kepentingan dan penggantian Direktur Treasury & International Banking.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan DireksiTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan pengelolaan perusahaan diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, Peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan dan aturan Internal Bank Mega, dimana secara keseluruhan merupakan panduan Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan.

Dalam rangka evaluasi hasil temuan audit, efektivitas penerapan risk-management dan pemantauan system remunerasi serta jenjang karir kepegawaian berikut pemenuhan organisasi di-tingkat Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.

Annual Shareholders General MeetingThe Annual Shareholders General Meeting is an organizational element which has the highest authority in Bank Mega’s organizational structure. The AGM has the authority to appoint and release the members of the Boards of Commissioners and Directors, agree to changes in the Articles of Association, approval of the Annual Report and to set remuneration and other facilities for the Boards of Commissioners and Directors.

In 2007, Bank Mega held an Extraordinary General Meeting (EAGM) on March 28, 2007, related to a conflict of interests and replacement of the Treasury & International Banking Director.

Implementation of Duties and Responsibilities of the Boards of Commissioners and DirectorsDuties and responsibilities of the Boards of Commissioners and Directors in managing the company are set down in the Law on Limited Liability Companies, the Articles of Association, Bank Indonesia’s regulations on GCG, and Bank Mega internal regulations. These regulations represent guidance for the Boards of Commissioners and Directors in performing good corporate management.

In the evaluation of audit results, the effectiveness of risk-management implementation and remuneration system monitoring as well as employees career development and the expansion of organisation in the level of Commissioners and Directors, the Board of Commissioners are supported by Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration & Nomination Committee.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Corporate Governance Implementation

Page 110: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 109

Sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. KEP.048/DIRBM/06 tanggal 11 Desember 2006, Bank Mega telah menyusun Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dalam bentuk dokumen resmi yang mengatur secara rinci tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut:1. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi, termasuk mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategis Bank.

3. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait sesuai ketentuan mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku.

4. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank Mega sebagai Perseroan.

5. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

In Decree of Directors No. KEP.048/DIRBM/06 of December 11, 2006, Bank Mega has arranged Policies and Implementation Procedures for GCG in an official document which regulates in detail the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, as follows: 1. The Board of Commissioners is obliged to ensure GCG implementation in every business operation of the Bank at every level or section of the organization.

2. The Board of Commissioners is obliged to monitor the implementation of duties and responsibilities of the Directors and provide advice to the Directors, including giving direction, observation and evaluation of the Bank’s strategic operation.

3. In conducting supervision, the Board of Commissioners may not be involved in decision making on the Bank’s operational activities, except in the provision of funds for related parties in accordance with the regulations regarding Maximum Limit of Credit Provision (BMPK) and other issues regulated in the Bank’s Articles of Association or other prevailing regulations.

4. Decision making by the Board of Commissioners does not eliminate the responsibility of the Directors in implementing the governance of Bank Mega as a corporate entity.

5. The Board of Commissioners is obliged to ensure that the Directors have followed up on audit findings and recommendations made by the Bank’s internal audit unit, external auditors, Bank Indonesia inspections and/or inspections by other authorities.

Page 111: Bank Mega Annual Report 2007_2105

110

6 Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

7. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk : • Komite Audit • Komite Pemantau Risiko • Komite Remunerasi dan Nominasi

Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.

8. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif serta telah menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite.

9. Dewan Komisaris wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris yang minimal mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat.

10. Dewan Komisaris harus menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal.

11. Dewan Komisaris wajib melakukan tindak lanjut dari hasil pengawasan dan rekomendasi yang diberikan, terutama dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan perundang – undangan, anggaran dasar, prudential banking practices dan strategi Bank Mega.

Komisaris IndependenBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

6. The Board of Commissioners is obliged to advise Bank Indonesia at least 7 (seven) working days after any finding of an infringement of regulations or laws in the financial or banking sector, and of any condition or presumption of condition which would damage the continuity of the Bank’s operations.

7. To support the effectiveness of the conduct of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is obliged to form: • Audit Committee • Risk Management Committee • Nomination and Remuneration Committee

The appointment of Committee members is conducted by the Directors according to decisions made by the Board of Commissioners.

8. The Board of Commissioners is obliged to ensure that these committees perform their duties effectively and that they have established guidelines and code of conduct of the committees.

9. The Board of Commissioners is obliged to possess guidelines and a code of conduct which are binding upon every member of the Board of Commissioners and, as a minimum, regulate work ethics, work periods and regulations of meetings.

10.The Board of Commissioners must reserve sufficient time to perform their duties and responsibilities in an optimal manner.

11. The Board of Commissioners is obliged to follow up on the results of oversight and recommendations, especially in cases of infringement of requirements of the law, the Articles of Association, prudential banking practices and the strategy of Bank Mega.

Independent CommissionersAccording to Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on implementation of Good Corporate Governance by Public Banks,

Page 112: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 111

Nama Efektif Penunjukan Tahun Berakhir

Persetujuan BI RUPS

Chairul Tanjung 16 April 1997 24 Maret 2006 2009

Achjadi Ranuwisastra 18 Mei 2004 24 Maret 2006 2009

Rachmat Maulana 21 Juni 2005 24 Maret 2006 2009

Anggota Dewan KomisarisBoard of Commissioners

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Menurut ketentuan Bapepam & LK No.KEP.29/PM/2004, Kamisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik, tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung pada etimen atau perusahaan publik, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan publik, Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama etimen atau perusahaan publik, serta tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik.

Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia (SE No.9/12/DPNP/07), dua orang Komisaris yaitu Achjadi Ranuwisastra dan Rachmat Maulana telah ditetapkan sebagai Komisaris Independen dengan persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2007.

Komisaris Utama Bank Mega, juga menjalankan tugas fungsional lainnya dari ultimate shareholder, yaitu PT. CT Corpora (dahulu bernama PT. Para Inti Holdindo) sebagai Komisaris Utama pada Perusahaan bukan lembaga Keuangan yaitu : PT. Televisi Transformasi Indonesia, PT. Para Inti Energy, PT. Duta Visual Nusantra Tivi Tujuh, dan PT. Mahagaya Perdana.

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiTugas dan tanggung jawab Direksi secara umum dicantumkan pada Anggaran Dasar Bank Mega, yaitu melakukan pengelolaan Bank Mega untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Untuk itu Direksi berhak mewakili Bank Mega didalam dan diluar pengadilan, mengikat Bank Mega dengan pihak lain serta menjalankan tindakan dengan batasan tertentu. Dalam menjalankan tugasnya Direksi tidak diperkenankan untuk memberikan kuasa secara penuh kepada pihak

Independent Commissioners are members of the Board of Commissioners who have no connection in terms of financial, management, shareholding, and/or family relation with other members, Directors and/or controlling shareholders or any relation with the Bank which would influence the capacity to act independently.

While according to regulation No. KEP 29/PM/2004 of the Indonesian Capital Market Supervisory Agency - Financial Institutions (Bapepam & LK), Independent Commissioners are members of the Board of Commissioners who come from outside the issuer or public company, have no shares, either directly or indirectly in the issuer or public company, have no affiliation with the issuer or public company, Board of Commissioners, Directors, or main shareholders of the issuer or public company, and have no business relation, directly or indirectly, related with the issuer’s or public company’s business.

To comply with Bank Indonesia regulation SE No. 9/12/DPN/07, two Commissioners, Achjadi Ranuwisastra and Rachmat Maulana, were appointed as Independent Commissioners of Bank Mega with the approval of Bank Indonesia on August 15, 2007.

President Commissioner of Bank Mega, apart from his role as ultimate shareholder, also assigns in other functional duty which is PT. CT Corpora (formerly PT Para Inti Holdindo) to act as President Commissioner to non-financial organizations, such as: PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Para Inti Energy, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh and PT Mahagaya Perdana.

Duties and Responsibilities of the DirectorsThe duties and responsibilities of the Directors in general are defined in Bank Mega’s Articles of Association, which are to manage Bank Mega according to the interests of the company and to attain its mission and objectives. To accomplish this, the Directors have the right to represent Bank Mega inside

Page 113: Bank Mega Annual Report 2007_2105

112

lain sehingga seluruh tugas dan tanggung jawab Direksi beralih kepada pihak lain tersebut.

Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan Good Corporate Governance mengatur secara rinci mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi sehubungan dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan, yaitu sebagai berikut :1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank dan pengelolaan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direksi menetapkan tujuan dan strategi Perseroan jangka panjang, menengah maupun tahunan dan wajib melaksanakannya.

3. Direksi menetapkan organisasi, merekrut pegawai, menciptakan proses kerja operasi, mengembangkan sistem pemantauan dan pengendalian.

4. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

5. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja auditor intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

6. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Direksi wajib membentuk : • Satuan Kerja Audit Intern • Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko serta • Satuan Kerja Kepatuhan

7. Direksi harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

and outside court, to form an affiliation for and on behalf of Bank Mega with other parties, and to take action within certain limits. In performing their duties, the Directors may not entirely pass their authority to other parties in a manner which could cause their duties and responsibilities to be conveyed to other parties.

The Policy and Procedures of GCG regulate in detail the duties and responsibilities of the Directors relating to performance of good corporate management, as follows:1. Directors are fully responsible for the administration and management of the Bank according to their authorities and responsibilities as defined in the Articles of Association and other applicable law and regulations.

2. Directors set objectives and strategies of the Company for the long-term, mid-term, as well as annually, and are obliged to carry them out.

3. Directors approve the organization, recruit employees, create operating processes, develop systems of inspection and control.

4. Directors are obliged to implement principles in each of the Bank’s business activities, in every stage or level of the organization.

5. Directors are obliged to follow up on audit findings and recommendations from the Bank’s internal auditors, external auditors, Bank Indonesia’s inspection results and/or the inspections of other authorities.

6. In order to implement GCG principles, Directors are obliged to form: • Internal Audit Working Unit • Risk Management Unit and Committee on Risk Management • Compliance Unit

7. Directors have to account to the shareholders for their performance of their duty at the Annual Shareholders General Meeting.

Page 114: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 113

8. Direksi wajib mengungkapkan pada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.

9. Direksi dilarang menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek bersifat khusus yang didasari oleh kontrak yang jelas yang sekurang-kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya. Konsultan yang digunakan adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus.

10. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

11. Direksi wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi. Pedoman dan tata tertib kerja sekurang-kurangnya mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat. Segala keputusan Direksi yang diambil harus sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja, mengikat serta menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.

Anggota Dewan Direksi Board of Directors

Nama Efektif Penunjukan Tahun Berakhir

Persetujuan BI RUPS

Yungky Setiawan 18 Mei 2004 24 Maret 2006 2008

Suwartini 11 April 2000 24 Maret 2006 2008

Kostaman Thayib 18 Mei 2004 24 Maret 2006 2008

Daniel Budirahaju 21 Juni 2005 24 Maret 2006 2008

J. B. Kendarto 5 Juli 2007 28 Maret 2007 2008

Tjutjut Bramantoro 12 Mei 2006 24 Maret 2006 2008

8. Directors are obliged to advise employees of Bank policy of a strategic nature in the area of human resources.

9. Directors are not allowed to employ individual advisors and/or professional services as consultants except for special projects which are based on clear contract and describe at least the scope of work, responsibilities, time period of the work and the fee. Consultants employed should be

10.Directors are obliged to make available data and information which are accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners.

11. Directors are obliged to possess guidelines and a code of conduct which are mandatory for every Director. The guidelines and code of conduct at the least should include regulation of work ethics, work period, and meeting guidelines. Every decision made by the Directors has to follow the guidelines and code of conduct, binding them in order that they become the responsibility of every director.

Page 115: Bank Mega Annual Report 2007_2105

114

Kepemilikan saham, hubungan kepengurusan, hubungan keuangan, hubungan keluarga dan hubungan Bank dengan Dewan Komisaris dan DireksiDiantara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali tidak saling memiliki hubungan kepemilikan, hubungan kepengurusan, hubungan keluarga, dan hubungan keuangan, kecuali Komisaris Utama.

Komisaris Utama merupakan pemegang saham pada perusahaan yang merupakan perusahaan pengendali pada Bank Mega.

Pemilik saham PT. Bank Mega Tbk. per posisi 31 Desember 2007 adalah PT. Mega Corpora (dahulu bernama PT. Para Global Investindo) sebesar 55,22% dan masyarakat sebesar 44,78%.

Pemegang Saham Pegendali PT Mega Corpora adalah PT. CT Corpora (dahulu bernama PT. Para Inti Holdindo) dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%, dimana Komisaris Utama (Chairul Tanjung) merupakan Pemegang Saham Pengendali pada PT. CT Corpora dengan kepemilikan saham sebesar 97,60%.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan DireksiDalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2007, para pemegang saham telah melakukan evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi beserta anggotanya. Bersamaan dengan

Kepemilikan Saham Komisaris UtamaShares Ownership of President Commissioner

No. Nama Perusahaan Jenis Saham Jumlah Saham

1 PT. CT Corpora Biasa 247.810.125

2 PT. Para Rekan Investama Biasa 38.000

3 PT. Para Multi Finance Biasa 2.000.000

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Share ownership, management relationships, financial relationships, family relationships, and Bank relationships with the Board of Commissioners and the DirectorsWith the exception of the President Commissioner, no one among the Board of Commissioners, Directors or Ultimate Shareholders should have a relationship of ownership, management, family or financial.

This exception relates to share ownership by the President Commissioner of a company which is the controlling company of Bank Mega.

The owner of PT Bank Mega Tbk. shares as from December 31, 2007 is PT. Mega Corpora (formerly PT. Para Global Investindo) - 55.22% and public - 44.78%.

With 99.99% share ownership PT Mega Corpora (formerly PT Para Inti Holdindo) is the Controlling Shareholder of PT Para Global Investindo where the President Commissioner (Chairul Tanjung) is the Controlling Shareholder of PT CT Corpora with 97.60% share ownership. Evaluation of Performance of the Boards of Commissioners and DirectorsAt the Extraordinary Annual General Meeting (EAGM) held on March 28, 2007, the shareholders carried out an evaluation of the performance of the Boards of Commissioners and Directors. A change in the composition of Bank Mega’s board occurred at the meeting, with J B Kendarto replacing

Page 116: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 115

diselenggarakannya RUPSLB tersebut, telah dilakukan perubahan susunan pengurus Bank Mega, yaitu ditetapkannya J B Kendarto sebagai Direktur Treasury dan International Banking menggantikan Benny Witjaksono. Terhadap usulan pengangkatan Direksi tersebut belum memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi, mengingat Komite tersebut baru dibentuk pada tanggal 24 Mei 2007. Kinerja Direksi sendiri, baik masing-masing maupun secara keseluruhan telah dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat bersama Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan setiap minggu. Dewan Komisaris juga mengukur efektivitas pengawasan yang telah dilakukan.

Rapat Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris mengadakan rapat empat kali dalam sebulan (hari Rabu), demikian pula halnya dengan Direksi juga mengadakan rapat empat kali dalam sebulan (hari Senin) guna membahas perkembangan usaha Bank Mega secara umum dan permasalahan yang dihadapi berikut solusi terbaik dalam penyelesaiannya. Selama periode tahun 2007 telah diselenggarakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 27 kali dan rapat Direksi sebanyak 38 kali.

Kebijakan RemunerasiDalam Anggaran Dasar Bank Mega dinyatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan menentukan remunerasi bagi Dewan Komisaris, dan selanjutnya remunerasi bagi Direksi akan ditentukan oleh Dewan Komisaris. Besaran remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi berserta rasio perbandingannya dapat dilihat pada tabel di halaman 119.

Pada tabel, yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang tunai sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.

Benny Witjaksono as Director of Treasury and International Banking. The proposition to appoint the Director did not yet abide by the recommendation of the Committee of Remuneration and Nomination, given that the Committee was only formed on May 24, 2007, while the performance evaluation of the Directors, individually as well as comprehensively, was performed by the Board of Commissioners in their weekly meetings with the Directors. Beside performance evaluation, the Board of Commissioners also measured the effectiveness of supervision performed by the Board of Directors.

Meetings of the Board of Commissioners and DirectorsThe Board of Commissioners holds four meetings each month, every Wednesday, while the Directors assemble four times each month, every Monday, with an agenda consisting of business development of Bank Mega in general and any problems faced, together with the best solutions. During 2007, there were 27 Board of Commissioners meetings and 38 Directors meetings.

Remuneration PolicyThe Articles of Association of Bank Mega state that the Annual General Meeting decides on remuneration of the Board of Commissioners and subsequently the remuneration of Directors is decided by the Board of Commissioners. The amount of these remunerations and other facilities received by the Boards of Commissioners and Directors and the comparative ratio can be seen from the table on page 119.

In the table, salary is the right of Commissioners and Directors which is received and declared in the form of cash as a wage from a company to its Commissioners and Directors that have been approved and paid according to a work contract, agreement, or regulations, including provision for employees and their families for their work / services.

Page 117: Bank Mega Annual Report 2007_2105

116

Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris dan Rapat DireksiRecord of Attendance of Board of Commissioners Meeting and Board of Directors Meeting

Nama Peserta RapatKehadiran dalam Rapat

Direksi Kehadiran dalam Rapat Komisaris &

Direksi

Chairul Tanjung - 27

Achjadi Ranuwisastra - 27

Rachmat Maulana - 27

Yungky Setiawan 38 25

Suwartini 38 26

Kostaman Thayib 38 26

Daniel Budirahaju 38 26

J.B. Kendarto 29 20

Tjutjut Bramantoro 38 26

Benny Witjaksono * 9 5

Total Rapat 38 27

* Per 28 Maret 2007 pindah tugas menjadi Dirut di Bank Syariah Mega Indonesia.

Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai dalam satu bulan.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Salary comparison is provided of the ratio between wages received by the Board of Commissioners, Directors and employees in one month.

Page 118: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 117

Data Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan DireksiRemunerations and Other Facilities of Board of Commissioners and Directors

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Dewan Direksi

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem,

dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)

3 6.524 6 14.445

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, trans-

portasi, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang *) :

a. Dapat dimilkib. Tidak dapat dimiliki

3 2.060 6 4.339

Total 8.584 18.784

*) Dinilai dalam ekuivalen Rupiah

Jutaan RupiahOrangJutaan RupiahOrang

Data Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan DireksiRemunerations of Board of Commissioners and Directors

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun *) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris

diatas Rp. 2 miliar 4 2

diatas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar 2 1

diatas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar - -

Rp. 500 juta ke bawah - -

*) diterima secara tunai

Page 119: Bank Mega Annual Report 2007_2105

118

Data Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahRatio of Highest and Lowest Salary

KeteranganGaji Tertinggi

(jutaan rupiah)Gaji Terendah

(jutaan rupiah)Skala Perbadingan

(Rasio)

Komisaris 225,63 106,35 68 : 32

Direksi241,01 133,32 64 : 36

Pegawai62,8 1,20 99 : 1

Rasio Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai Tertinggi

80 : 20

Bank Mega memiliki ukuran kinerja terhadap semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang jelas, konsisten dengan nilai perusahaan, sasaran usaha dan strategi Bank Mega serta memiliki sistim reward dan punishment.

Bank Mega tidak memiliki shares option, karena tidak terdapat program kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi kepada Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank maupun yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Anggaran Dasar Bank.

Bank tidak melakukan pembelian kembali saham dan atau obligasi sebagai upaya pengurangan jumlah saham atau obligasi yang diterbitkan oleh Bank (buy back shares dan buy back obligasi) yang pembayarannya dilakukan dengan menggunakan keuntungan Bank.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Bank Mega has a scale of measurement for all levels based on clearly measurable guidelines, consistent with the company’s values, business objectives and strategy, as well as a reward and punishment system.

Bank Mega does not hold an option scheme since it has neither a system of share ownership for members of the Board of Commissioners, Directors, or Executive Officers by way of share offers or share option offers as compensation for Board of Commissioners, Directors, or Bank’s Executive Officers. Neither the Annual Shareholders General Meeting nor the Bank’s Articles of Association provide for such a scheme.

Bank Mega does not perform buy-back of its shares and/or bonds as an effort to reduce the amount of shares or bonds issued by the Bank where payment is performed using the profit achieved by the Bank.

Page 120: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 119

Laporan Komite Audit

Sebagaimana tertuang dalam ketentuan Perbankan maupun ketentuan Bapepam, Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, yang meliputi:

• Memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku termasuk diterapkannya stándar akuntansi yang sesuai.• Memastikan bahwa risiko usaha telah dikelola dengan baik dan sistem pengendalian intern dilaksanakan dengan memadai.• Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan memperhatikan etika dan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.• Melakukan identifikasi mengenai hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan Perusahaan yang akan dipublikasikan• Menelaah independensi dan objektifitas akuntan publik.• Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan.• Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian intern.• Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan Perusahaan Tercatat terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundang- undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.• Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat

As defined in Banking regulations as well as those of Bapepam, the Audit Committee is assigned to assist the Board of Commissioners by carrying out a supervisory function which includes:

• To ensure the company’s published financial report meets prevailing standards including implementation of appropriate accounting standards.• To ensure that business risks have been correctly managed and the system of internal control has functioned well. • Business activities are performed with attention to ethics and according to applicable regulations.• To recommend on the appointment of a Public Accountant and the Office of Public Accountant to the Board of Commissioners to be proposed at the Annual Shareholders General Meeting.• To identify matters which need attention from the Board of Commissioners. • To examine the company’s financial report before publication.• To examine the independence and objectivity of the public accountant. • To examine the adequacy of the public accountant’s report to ensure that all significant risks have been considered. • To examine the effectiveness of internal control systems. • To examine the Company’s compliance as a listed company with banking and stock market regulations and other laws and regulations related to the activities of a company. • To perform inspection of any suspicion of error in decisions of a meeting of Directors or any deviation from the implementation of a decision of a meeting of Directors and bring them to the Board of Commissioners for consideration.

Audit Committee’s Report

Page 121: Bank Mega Annual Report 2007_2105

120

Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi untuk mendapat perhatian Dewan Komisaris.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, anggota Komite Audit melakukan interaksi langsung dengan manajemen, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Intern. Informasi juga diperoleh dari laporan yang diberikan sehubungan dengan pelaksanaan audit internal dan analisa kepatuhan yang dilakukan oleh Divisi Compliance.

Komite Audit melakukan pemantauan terhadap komposisi penanaman dana dalam aktiva produktif, pertumbuhan pemberian kredit, non performing loan, pemenuhan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), rasio permodalan dan self assessment atas tingkat kesehatan Bank Mega. Selain itu, Komite Audit juga melakukan pemantauan terdapat Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, Bank Indonesia, auditor eksternal dan otoritas lainnya serta melakukan pemantauan tindak lanjut yang telah dilakukan terhadap hasil pemeriksaan tersebut.

Susunan Anggota Komite Audit Audit Committees Composition

Nama Pengangkatan Direksi Bidang keahlian Rangkap Jabatan

Achjadi Ranuwisastra Ketua

12 Maret 2007 Perbankan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi

Rachman MawardiAnggota

12 Maret 2007 Keuangan & Akuntansi -

Gunaryo GunawanAnggota

12 Maret 2007 Hukum dan Perbankan -

Data Kehadiran Rapat Komite Audit Attendance Record of Audit Committee Meetings

Nama Jumlah Kehadiran Rapat

Achjadi Ranuwisastra 14

Rachman Mawardi 14

Gunaryo Gunawan 14

Jumlah Rapat dalam 1 tahun 14

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

During the implementation of these duties, members of the Audit Committee interact directly with the management, the Compliance Work Unit and the Internal Audit Working Unit. Information-gathering is also achieved through reports of internal audit and compliance analysis carried out by the Compliance Division.

The Audit Committee also observes the composition of capital investment in productive assets, credit provision growth, non-performing loans (NPL), completion of Legal Lending Limit (BMPK) requirements, capital investment ratio and self-assessment of Bank Mega’s level of health. In addition, the Audit Committee also analyzes the results of inspections by the Internal Audit Working Unit, Bank Indonesia, external auditors and of other authorities and also monitors steps taken as a result of these inspections.

Page 122: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 121

Bulan Kegiatan

Maret Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 11 (sebelas) Cabang untuk periode pemeriksaan Januari & Februari 2007

AprilPenelaahan Kegiatan Usaha Tahun 2006

Mei

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 18 (delapan belas) Cabang untuk periode pemeriksaan Maret 2007

Penelaahan Kegiatan Usaha Triwulan I tahun 2007

JuniPersetujuan Audit Committee Charter

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 13 (tiga belas) Cabang untuk periode pemeriksaan April 2007

Juli Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 15 (lima belas) cabang untuk periode pemeriksaan Mei 2007

AgustusPenelaahan Kegiatan Usaha Triwulan II tahun 2007

Pembahasan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 10 (sepuluh) Cabang untuk periode pemeriksaan Juni 2007

SeptemberPembahasan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 13 Cabang untuk periode pemeriksaan Juli 2007

November

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 10 (sepuluh) Cabang untuk periode pemeriksaan Agustus 2007.

Penelaahan Kegiatan Usaha Triwulan III tahun 2007.

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 12 (dua belas) Cabang/ unit kerja untuk periode pemeriksaan September 2007.

Desember

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 7 (tujuh) Cabang untuk periode pemeriksaan Oktober 2007

Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI pada 6 (enam) Cabang untuk periode pemeriksaan November 2007

Aktivitas Komite Audit tahun 2007 Audit Committee Activity in 2007

Achjadi Ranuwisastra

Ketua

Rachman Mawardi

Anggota

Gunaryo Gunawan

Anggota

Page 123: Bank Mega Annual Report 2007_2105

122

Laporan Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaannya serta melakukan pemantauan dan melakukan evaluasi pelaksaaan tugas Komite Manajemen Risiko dan satuan Kerja Manajemen Risiko. Sesuai dengan fungsi tersebut, Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mega dan pelaksanaanya.

2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko.

3. Melakukan penelaahan atas kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia.

4. Melakukaan penelaahan atas berfungsinya manajemen risiko pada Bank Mega.

5. Membuat Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko.

Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko Member Compotision of Risk Monitoring Committee

Nama Pengangkatan Direksi Bidang keahlian Rangkap Jabatan

Rachmat MaulanaKetua

12 Maret 2007Perbankan

Anggota Komite Remunerasi & Nominasi

Purwo YuniantoAnggota

12 Maret 2007 Keuangan -

Mustamir BakriAnggota

12 Maret 2007 Manajemen Risiko -

The Risk Monitoring Committee is formed to assist the Board of Commissioners to evaluate the suitability of Risk Management Policy and its implementation, and monitors and evaluates the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit. In line with these function, the Risk Monitoring Committee has duties and responsibilities as follows:

1. Offer opinion and recommendations to the Board of Commissioners regarding the Risk Management Policy of Bank Mega and its implementation.

2. Identify matters which need the attention of the Board of Commissioners related to risk management implementation.

3. Examine the quality of information contained in the Risk Profile Report which has been submitted to Bank Indonesia.

4. Review the functioning of risk management at Bank Mega.

5. Produce working guidelines for the Risk Management Committee.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Risk Monitoring Committee’s Report

Page 124: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 123

Data Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Attendance Record of Risk Monitoring Committee Meetings

Nama Jumlah Kehadiran Rapat

Rachmat Maulana 3

Purwo Yunianto 3

Mustamir Bakri 3

Jumlah Rapat dalam 1 tahun 3

Bulan Kegiatan

Juni Persetujuan Risk Monitoring Committee Charter

Pemantauan Manajemen Risiko dalam hal ketersediaan Kebijakan untuk tiap risiko

September

Pemantauan four eyes principle dalam proses pemberian kredit

Pemantauan penerapan manajemen risiko pada transaksi valas dicabang

Pemantauan terhadap turn over pegawai

Pembahasan mengenai risiko pasar

Pembahasan mengenai laporan Risk Profile Juni 2007

Desember

Pembahasan tentang hasil audit sehubungan dengan risiko operasional

Pemantauan terhadap turn over pegawai

Pembahasan mengenai risiko pasar

Pembahasan mengenai risiko kredit sehubungan dengan analisa kredit

Aktivitas Komite Pemantau Risiko tahun 2007 Risk Monitoring Committee Activity in 2007

Rachmat Maulana

Ketua

Purwo Yunianto

Anggota

Mustamir Bakri

Anggota

Page 125: Bank Mega Annual Report 2007_2105

124

Laporan KomiteRemunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan terhadap Kebijakan Remunerasi dan Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya, yaitu sebagai berikut:1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.

2. Memberikan rekomendasi Kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Memberikan rekomendasi Kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk calon anggota Komite Independen.

The Remuneration and Nomination Committee was formed to assist the Board of Commissioners to monitor Remuneration and Nomination Policies. In this role, the Committee of Remuneration and Nomination performs these main duties:

1. Evaluate remuneration policy.

2. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding remuneration policy for the Boards of Commissioners and Directors to be proposed to the Annual Shareholders General Meeting.

3. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding remuneration for the Executive Officers and for all employees, to be proposed to the Directors.

4. Compose and make recommendations to the Board of Commissioners on systems and procedures of appointment and/or replacement of members of the Boards of Commissioners and Directors to be proposed to the Annual Shareholders General Meeting.

5. Provide recommendations regarding candidates for members of the Board of Commissioners and/or Directors to the Board of Commissioners to be proposed to the Annual Shareholders General Meeting.

6. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding candidates for Independent Committee members.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Remuneration and Nomination Committee’s Report

Page 126: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 125

Susunan Anggota Komite Remunerasi dan NominasiComposition of Remuneration and Nomination Committee

Nama Pengangkatan Direksi Bidang keahlian Rangkap Jabatan

Achjadi RanuwisastraKetua

24 Mei 2007 Perbankan Ketua Komite Audit

Rachmat MaulanaAnggota

24 Mei 2007 PerbankanKetua Komite

Pemantau Risiko

Ariza Sufi anAnggota

24 Mei 2007 Kepegawaian/HR -

Data Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan NominasiAttendance Record of Remuneration and Nomination Committee

Nama Jumlah Kehadiran Rapat

Achjadi Ranuwisastra 3

Rachmat Maulana 3

Ariza Sufi an 3

Jumlah Rapat dalam 1 tahun 3

Bulan Kegiatan

Juni Membuat Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi & Nominasi

JuliMelakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi, khususnya untuk pegawai frontliner

Memberikan rekomendasi kebijakan remunerasi untuk pegawai khususnya frontliner

OktoberMembahas mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Aktivitas Komite Remunerasi dan NominasiActivity of Remuneration and Nomination Committee

Achjadi Ranuwisastra

Ketua

Rachmat Maulana

Anggota

Ariza Sufi an

Anggota

Page 127: Bank Mega Annual Report 2007_2105

126

Komite Eksekutif

Dalam pelaksanaan fungsi pengendalian intern, Direksi membentuk 7 (tujuh) Komite Eksekutif yaitu :

1. Komite Manajemen RisikoTugas Komite Manajemen Risiko :• Mengevaluasi dan merekomendasi Kebijakan Manajemen Risiko beserta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko serta eksposure risiko dan contingency plan dari setiap direktorat.

• Mengevaluasi agar strategi bisnis Bank Mega sejalan dengan strategi risiko.

• Menetapkan Risk Appetite Bank Mega

• Memberikan persetujuan Kebijakan dan Prosedur untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan pengawasan atas seluruh risiko yang ada.

• Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil, dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko.

• Memberikan penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan- keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).

• Mengevaluasi dan menyetujui penetapan limit risiko yang diajukan setiap bidang risiko (risk taking unit).

• Mengevaluasi Laporan Profile Risiko dari Divisi Manajemen Risiko berdasarkan informasi dan data dari unit bisnis, sebelum disampaikan ke Bank Indonesia sebagai laporan rutin.

In implementing their function of internal control, the Directors form 7 (seven) Executive Committees, as follows:

1. Risk Management Committee Duties of the Risk Management Committee:• Evaluate and make recommendations on Risk Management Policy and changes, including risk management strategy, risk exposure and the contingency plan from every division.

• Evaluate synchronization between Bank Mega’s business and risk strategies.

• Establish the Risk Appetite of Bank Mega.

• Approve Policies and Procedures to identify, assess, monitor, control, and supervise all risks.

• Conduct improvement and refinement of the imposition of risk management both periodically and incidentally and evaluate the effectiveness of risk management implementation.

• Deliver justification on matters associated with irregular business decisions.

• Evaluate and approve the defining of the level of risk proposed by each risk-taking unit.

• Evaluate the Risk Profile Report from Risk Management Division based on information and data from business units before they are forwarded to Bank Indonesia as routine reports.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Executive Committee

Page 128: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 127

• Menetapkan capital allocation untuk masing- masing jenis risiko.

• Merekomendasikan produk baru yang diajukan oleh bisnis dan komitenya masing- masing.

Susunan Anggota KomiteAnggota Tetap• Direktur Utama, sebagai Ketua Komite• Direktur Risk Management & Compliance• Direktur Kredit• Direktur Treasury & International Banking• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, selaku Sekretaris Komite

Anggota Tidak Tetap• Direktur terkait sesuai dengan bidang yang akan dibahas.• Pemimpin Divisi terkait• Pemimpin SKAI• Pemimpin Divisi Kepatuhan

Agenda Pembahasan Komite Tahun 2007

Memberikan persetujuan Kebijakan Risiko Kepatuhan dan Kebijakan Perkreditan

Mengevaluasi Laporan Profil Risiko

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (rapat dilakukan secara rutin setiap triwulan)

Pengendalian Internal

Monitoring Transaksi Operasional oleh Operation Control (pemindahan user administrator, pemaparan hasil pemeriksaan dokumen kredit

Pemaparan Hasil Temuan SKAI (Pembahasan konsep Ketentuan mengenai reward & punishment)

Branch Scorring ( MCRR & jaringan sibuk)

• Determine capital allocation for each risk category.

• Recommend new products proposed by business units and their respective committees. Structure of Committee Members Permanent Members• President Director, as Head of Committee• Director of Risk Management & Compliance• Director of Loans• Director of Treasury & International Banking• Division Head of Risk Management, as Secretary of Committee

Non-Permanent Members• Directors related to specific area• Related Division Head• Head of SKAI• Head of Compliance Division

Page 129: Bank Mega Annual Report 2007_2105

128

2. Komite Sumber Daya ManusiaTugas Komite Sumber Daya Manusia :Komite Sumber Daya Manusia membantu Direksi menjalankan strategi bisnis di bidang kepegawaian seperti menyediakan dan menempatkan sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan kebutuhan pada struktur organisasi Bank Mega, merumuskan bentuk-bentuk penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar serta memberikan masukan terhadap masalah kepegawaian yang dihadapi.

Susunan Anggota KomiteDirektur UtamaDirektur Risk Management & ComplianceDirektur Treasury & International BankingDirektur Retail BankingDirektur KreditDirektur Human Capital & Corporate ServicesChief of IT & OperationPimpinan Divisi HRAD

Agenda Pembahasan Komite Tahun 2007

Standarisasi posisi CMO, AMO dan CRA

Usulan kenaikan gaji berkala, bonus dan insentif

Usulan remunerasi frontliners

Usulan perbaikan Komite SDM

3. Asset Liability Committee (ALCO)Tugas ALCO :ALCO membantu Direksi dalam melakukan pembahasan dan pengambilan keputusan atas pengelolaan dan pengendalian Rencana Anggaran Belanja (RAB) Bank yang mencakup likuiditas, kualitas aset, rentabilitas, penetapan pricing baik terhadap dana pihak ketiga maupun asset & liability treasury dan rasio-rasio parameter penilaian kesehatan bank.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

2. Human Resources CommitteeDuties of Human Resources CommitteeThe Human Resources Committee assists the Directors in implementing business strategy in human resources by means such as providing and appointing professional human resources suitable to the needs of the organizational structure of Bank Mega. The committee is also required to formulate forms of reward for high-achieving employees and sanctions for employees who breach regulations. The Committee also gives advice on employment problems that may arise.

Committee MembersPresident DirectorDirector of Risk Management & ComplianceDirector of Treasury & International BankingDirector of Retail BankingDirector of CreditDirector of Human Capital & Corporate ServicesChief of IT & OperationsHead of HRAD Division

3. Asset Liability Committee (ALCO)Duties of ALCO:ALCO assists the Directors in executing discussion of and formation of decisions on the management and control of the Bank’s Expenditure Budget Plan (RAB) which includes liquidity, asset quality, rentability, pricing of both third-party funds and treasury asset & liability and parameter ratios on the bank’s health assessment.

Page 130: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 129

Susunan Anggota Komite• Direktur Utama (Ketua)• Direktur Bidang Treasury (Wakil Ketua) • Financial Management Division Head (Sekretaris)• Anggota:

- Direksi lainnya- Treasury Division Head- Pemimpin Divisi Perkreditan - Pemimpin Divisi Funding- Pemimpin Network Management Division Head

Laporan KerjaSelama tahun 2007, ALCO melakukan pembahasan secara rutin tentang Economic Indicator (MT), kinerja keuangan, Dana Pihak Ketiga dan Laba Rugi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan tentang kinerja keuangan perusahaan pada periode berikutnya.

4. Komite Kebijakan PerkreditanTugas Komite Kebijakan Perkreditan:Komite Kebijakan Perkreditan membantu Direksi dalam merumuskan Kebijakan Perkreditan Bank Mega, menetapkan target market kredit berikut sektor-sektor usaha yang perlu dihindari , serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan dan kualitas portfolio kredit secara keseluruhan.

Susunan Anggota KomiteSusunan Anggota Komite Kredit Kantor Pusat Bank Mega adalah sebagai berikut:Ketua: Direktur Utama Wakil Ketua: Direktur Kredit Anggota:

- Direktur Retail Banking - Direktur Treasury & International Banking - Pemimpin Divisi Bisnis Perkreditan - Pemimpin Divisi Credit Risk Acquisition - Pemimpin Bagian/jabatan setingkat Pemimpin Bagian pada Divisi Bisnis Perkreditan

Susunan Komite Kredit Regional Office adalah sebagai berikut :Ketua : Regional Manager Anggota :

- Credit Risk Acquisition Head

Committee Members• Head: President Director• Deputy Head: Director of Treasury • Secretary: Financial Management Division Head• Members: - Other Directors - Treasury Division Head - Credit Division Head - Funding Division Head - Network Management Division Head

Performance ReportThroughout 2007, ALCO routinely reviewed the Economic Indicator (MT), financial performance, Third-Party Funds, and the Loss & Profit of the company as matters to be considered in making decisions on the company’s financial performance for the next period.

4. Credit Policy CommitteeDuties of Credit Policy CommitteeThe Credit Policy Committee assists the Directors in formulating Bank Mega’s Credit Policy, sets credit market targets and business sectors to avoid, monitors and evaluates the progress and quality of credit portfolio in a comprehensive manner.

Credit Committee membersStructure of Credit Committee in Head Office:Head: President Director Deputy: Credit DirectorMember: - Retail Banking Director - Treasury & International Banking Director - Head of Credit Business Division - Head of Credit Risk Acquisition Division - Head of Department in Credit Business Division

Structure of Credit Committee in Regional Offices:Head: Regional Manager Member: - Credit Risk Acquisition Head

Page 131: Bank Mega Annual Report 2007_2105

130

- Deputy Regional Manager Commercial Loan- Deputy Regional Manager Consumer Loan

Susunan Komite Kredit CabangKetua: Pemimpin Cabang Anggota:

- Deputy Manager Kredit- Credit Risk Acquisition Officer

Bulan Kegiatan

Januari BWMK Bank Garansi Askrindo

Februari Perubahan Kedua Kebijakan dan Prosedur MOJF Mirroring

MaretKetentuan Pembuatan Proposal Kredit Ketentuan Pencairan Fasilitas Kredit Kebijakan Monitoring & Supervisi Kredit

April

Ketentuan Jumlah Minimal Pemberian Fasilitas Kredit

Implementasi Mega Credit Risk Rating (MCRR) System

Mei

Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK)

Adjustment Penilaian Agunan

Kebijakan Fasilitas Warehouse Receipt Financing (Mega Warehouse Financing)

Perubahan Pertama SK Direksi tentang Komite Kredit

Agunan Kredit di lokasi tanah Meruya

Juni

Jangka Waktu SPPK

Ketentuan Mengenai ORI Sebagai Agunan Kredit

Ketentuan Mengenai Polis asuransi Mega Idaman Sebagai Agunan Kredit

Laporan Kerja Komite Kebijakan Perkreditan Selama Tahun 2007Performance Report of Credit Policy Committee in 2007

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

- Deputy Regional Manager Commercial Loans - Deputy Regional Manager Consumer Loans

Structure of Credit Committee in Branch Offices:Head: Branch ManagerMember: - Deputy Credit Manager - Credit Risk Acquisition Officer

Page 132: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 131

Bulan Kegiatan

JuliPerubahan pertama Kebijakan Fasilitas Warehouse Receipt Financing

Laporan Keuangan Debitur

Agustus

Provisi dan Biaya Administrasi Bank Garansi

Perubahan Pertama atas Kebijakan Monitoring & Supervisi Kredit

Kebijakan Asset Based Financing

September

Pembiayaan KPR Mega Griya dalam Mata Uang USD

Batas Wewenang Memutus Kredit Pejabat Bank Mega

Perubahan Pertama SK No. 050/DIRBM-RIMD/07 tentang BWMK Pejabat Bank Mega

Oktober Pembiayaan Tower BTS

November

Perubahan I atas Kebijakan BPR Linkage & Ket Mengenai Proses Kredit

Perubahan I atas Ketentuan Mengenai ORI Sebagai Agunan Kredit

Kebijakan Foreign Exchange (Forex) Line untuk Nasabah

Memorandum Analisa Kredit (MAK) untuk obligor ≤ Rp. 2 miliar

Pembiayaan Rumah Toko (Ruko)

Desember

Penetapan Safety Margin untuk Tanah Kosong

Ketentuan Pinalty Pelunasan Dipercepat untuk Kredit Komersial & Korporasi

Perubahan Kedua atas Ketentuan Tentang ORI sebagai Agunan Kredit

Perubahan I atas SE. 076/DIRBM/05 tentang Fasilitas Kredit dengan Agunan Tunai

Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Pihak Terkait, Karyawan dan Keluarga Karyawan

Buku Pedoman Kredit Komersial

Laporan Kerja Komite Kebijakan Perkreditan Selama Tahun 2007Performance Report of Credit Policy Committee in 2007

Page 133: Bank Mega Annual Report 2007_2105

132

5. Komite Teknologi InformasiTugas Komite Teknologi Informasi (KTI)• Merumuskan dan memutuskan Kebijakan jangka panjang dan jangka pendek dalam hal perencanaan dan penerapan system informasi tehnologi yang akan diterapkan di Bank Mega.

• Melakukan evaluasi & menetapkan kebijakan, penyesuaian maupun penyempurnaan terhadap system informasi yang diterapkan.

• Melakukan analisa terhadap perkembangan dan perubahan system informasi tehnologi terutama dibidang perbankan.

• Memutuskan prioritas proyek tehnologi system informsi yang sedang atau akan dilaksanakan berdasarkan tingkat kepentingan bisnis.

Susunan Anggota Komite• Direktur Human Capital Management & Corporate Services • Direktur Retail Banking • Direktur Kredit • Chief of IT & Operation Services • RIMD (Risk Management Division)• SKAI (Saatuan Kerja Audit Intern)• OPSD (Operation & Services Division)• ITDD (Information & Technology Development Division) sebagai Ketua KTI• ITSD ( Information & Technology Servicves Division) sebagai Sekretaris KTI • CGCD (Compliance & Good Corporate Division)• CACD (Card Center Division)• CRB 1 (Corporate Banking I)• LFBD (Liabilities & Fee Based Division)

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

5. Information Technology Committee Duties of Information Technology Committee (KTI) • Formulate and decide on long-term and short-term policy regarding planning and implementation of information technology systems to be applied at Bank Mega.

• Evaluate and authorize the policy, application of or improvement of applied information systems.

• Analyze developments and changes in information technology systems in the banking industry.

• Prioritize which information technology system used or to be used with referernce to levels of business interest.

Committee Members• Director of Human Capital Management & Corporate Services • Director of Retail Banking • Director of Credit • Chief of IT & Operation Services • RIMD (Risk Management Division)• SKAI (Internal Audit Working Unit)• OPSD (Operation & Services Division)• ITDD (Information & Technology Development Division) as Head of ITC• ITSD ( Information & Technology Services Division) as Secretary of ITC • CGCD (Compliance & Good Corporate Governance Division)• CACD (Card Center Division)• CRB 1 (Corporate Banking I)• LFBD (Liability & Fee Based Division)

Page 134: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 133

Agenda Pembahasan Komite Tahun 2007

System Development Life Cycle (Project Charter, Change Control Form)

Priority Project Business tahun 2007

Project Operation & IT

Pembahasan Project Credit Card, Project Liability & Fee Based Division, dan Project Electronic Banking Division

Laporan Kerja Komite Teknologi Informasi Selama Tahun 2007Performance Report of Information Technology Committee in 2007

6. Komite Pengadaan BarangTugas Komite Pengadaan BarangKomite Pengadaan Barang membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehubungan dengan pengadaan barang-barang keperluan operasional Bank Mega.

Susunan Anggota KomiteDirektur Penanggung Jawab : Direktur Human Capital Management & Corporate Services

Unit Kerja Pelaksana/Pendukung - Pengadaan- Property & Facility- Corporate Legal- Operation- IT- Promosi- Card Center

Agenda Pembahasan Komite Tahun 2007

Pengadaan barang cetakan

Pengadaan SOP

Pengadaan seragam frontliners

Pengadaan kartu Lebaran, Natal dan Imlek

System pemesanan Alat Tulis Kantor

Personal Computer yang akan dihibahkan

Action plan pembukaan kantor

Network Service Point

Laporan Kerja Komite Pengadaan Barang Selama Tahun 2007Performance Report of Procurement Committee in 2007

6. Procurement Committee Duties of Procurement CommitteeThe Procurement Committee assists the Directors in enhancing effectiveness and efficiency involving the procurement of operational requirements of Bank Mega. Committee membersResponsible DirectorDirector of Human Capital Management & Corporate Services

Facilitator Work Unit- Procurement- Property & Facility- Corporate Legal- Operation- IT- Promotion- Card Center

Page 135: Bank Mega Annual Report 2007_2105

134

7. Komite ProdukTugas Komite Produk:Steering Committee• Memberikan input/saran maupun usulan atas rencana pengembangan produk dan berbagai program pendukungnya.

• Memberikan persetujuan atas inisiatif produk (mencakup persetujuan atas features, sales/ marketing program dan budget, serta target penjualan)

Operational Committee • Merealisasikan inisiatif produk yang telah disetujui oleh Steering Committee agar dapat diselesaikan sesuai rencana/target.

• Mengkoordinasikan proses pengembangan produk mulai dari tahap penentuan idea generation sampai dengan tahap implementasi (bertindak sebagai Project Manager).

• Memonitor hasil proses implementasi , baik dari segi pemenuhan spesifikasi produk pada sistem, proses operasional sesuai prosedur, tingkat penjualan, dan marketing program.

• Merealisasikan rencana pengembangan produk sesuai tugas yang telah ditetapkan pada saat awal “Project Kick Off” untuk meyakinkan bahwa pencapaian target telah sesuai rencana, baik dari segi spesifikasi produk maupun target waktu peluncuran produk

• Melakukan review atas hasil implementasi sesuai ruang lingkup tugasnya.

• Resources panel yang terdiri dari Divisi- divisi terkait, dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa suatu inisiatif produk telah ditunjang oleh adanya proses dan prosedur yang tepat, manajemen risiko yang baik, memenuhi ketentuan legal, dan kesiapan dari staf/pihak-pihak yang terkait langsung dalam proses operasional produk tersebut.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

7. Product CommitteeDuties of Product Committee:Steering Committee• Provides input and suggestions on product development plans and various supporting programs.

• Approve product initiatives (including approval of features, programs, and sales/ marketing budget and sales targets).

Operational Committee • Bring into existence product initiatives approved by the Steering Committee for finalization according to target.

• Coordinate product development processes from idea generation stage up to implementation stage (acting as Project Manager).

• Monitor the result of implementation process, in terms of product specification acceptability, operational processes according to procedures, sales level and marketing programs.

• Create product development plans according to tasks set since “Project Kick Off”, to ensure target achievement is in accordance with plans, in terms of both product specification and target launch dates.

• Review implementation in each area of tasks.

• Form a Resources Panel that consists of related divisions, with the aim of ensuring that a product initiative has been supported by proper processes and correct procedures, with good risk management, compliance with legal rules, and with provision of staff or other parties directly involved with the operational process of the product.

Page 136: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 135

Susunan Anggota Komite• Ketua 1: Direktur Kredit (untuk produk-produk aset /lending) Ketua 2: Direktur Retail Banking (untuk produk-produk liabilities dan fee based income) Ketua 3: Direktur Treasury & International Banking (untuk produk- produk terkait Treasury & International Banking)• Sekretaris Komite: Risk Management Head• Anggota Tetap: - Chief of IT & Operation Services - Financial Management Division Head - Corporate Secretary & Legal Division Head - Compliance & GCG Division Head - Internal Audit (SKAI) Head - IT & Operation Development Division Head - Risk Management Head• Anggota Tidak Tetap: - Inisiator (Product Owner) - Direktur terkait - Division Head terkait

Agenda Pembahasan Komite Tahun 2007

Evaluasi produk Implant Banking, Mega Refund

Pembahasan produk baru:

• Tabungan Mega Absolut USD • Mega Depo Equity 2 • Mega Absolut Type AD • Sintetik Idaman • Mega Dinamis • Mega Depo Premiun • Mega Ultima• Mega payroll

Pembahasan produk ORI 2007

Pembahasan Visa Prepaid Card

Pembahasan Reksadana

Committee members• Head 1: Director of Credit (for asset /lending products) Head 2: Director of Retail Banking (for liabilities and fee-based income products) Head 3: Director of Treasury & International Banking (for products related to Treasury & International Banking)• Secretary of the Committee: Risk Management Head• Permanent Members: - Chief of IT & Operation Services - Financial Management Division Head - Corporate Secretary & Legal Division Head - Compliance & GCG Division Head - Internal Audit (SKAI) Head - IT & Operation Development Division Head - Risk Management Head • Temporary Members: - Initiator (Product Owner) - Related Directors - Related Division Heads

Page 137: Bank Mega Annual Report 2007_2105

136

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Peserta Meeting KMR SDM ALCO KKP KTI KPB KP

Yungky Setiawan 10 10 8 - - - 12

Suwartini 13 7 7 - - - 12

Kostamam Thayib 5 8 10 - 2 - 11

Daniel Budirahaju 5 10 9 - 1 - 5

Tjutjut Bramantoro - 10 4 - 3 - -

J.B. Kendarto 4 7 7 - - - 1

Benny Witjaksono* - 2 3 - - - -

Dominador M.De Jesus Jr. - 7 9 - 4 - 12

*) : Per 28 Maret 2007 pindah tugas menjadi Dirut Bank Syariah Mega Indonesia*) : As per 28 March 2007 as President Director of Bank Syariah Mega Indonesia

Keterangan:

KMR : Komite Manajemen Risiko KKP : Komite Kebijakan Perkreditan KP : Komite Produk

SDM : Komite SDM KTI : Komite Teknologi Informasi ALCO : Asset Liabilities Committee KPB : Komite Pengadaan Barang

Peserta Meeting KMR SDM ALCO KKP KTI KPB KP

Human Resources Administration Division

- 10 - - 3 - -

Risk ManagementDivision

13 - 11 2 4 - 18

Financial Management Division

4 - 10 - - - 15

Legal Division 7 - - - - - 5

Compliance & GCG Division 7 - - 2 4 - 15

Satuan Kerja Audit Intern 11 - - 1 4 - 15

IT Service Division - - - - 4 - 15

Daftar Kehadiran Direksi dan Chief of IT & Operation pada Rapat Komite Eksekutif Tahun 2007

Daftar Kehadiran Divisi pada Rapat Komite Eksekutif Tahun 2007

Page 138: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 137

Peserta Meeting KMR SDM ALCO KKP KTI KPB KP

IT Development Division - - - - 4 - 15

Liabilities & Fee Based Division

4 - 9 - 4 2 13

Network Management Division 3 3 8 - - - 2

Treasury Division 4 - 9 - 2 - 3

Credit Administration Division 4 - 11 - - - 2

Consumer Bussiness Division - - 4 - - - 2

Card Center Division 3 - - - - - 1

Operation Services Division - - - - 4 1 18

Corporate Secretary & Services Division

3 - 2 - - - 3

Credit Risk Acquisition Mng Division

- - - 1 - - 1

Commercial Bussiness Division - - 8 - - - -

Corporate Bussiness Division - - 12 1 4 - -

Banking Procurement Division - - - - - 8 -

Special Asset Management & Restrukturing Division

4 - - - - - -

Unit Khusus Pengenalan Nasabah 4 - - - 1 - -

Property & Facility Management Division

- - - - - 1 -

Capital Market Service Division - - - - 1 - 6

Indirect Retail Financial Division - - 7 - - - -

Total Frekuensi Meeting 13 10 12 2 4 8 18

Keterangan:

KMR : Komite Manajemen Risiko KKP : Komite Kebijakan Perkreditan KP : Komite Produk

SDM : Komite SDM KTI : Komite Teknologi Informasi ALCO : Asset Liabilities Committee KPB : Komite Pengadaan Barang

Page 139: Bank Mega Annual Report 2007_2105

138

Bank Mega memiliki ketentuan mengenai benturan kepentingan yang tercantum dalam Panduan Komitmen Integritas. Selain itu ketentuan mengenai pengambilan keputusan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan terdapat juga dalam Kebijakan Operasional, khususnya yang mengatur tentang kewenangan memutus kredit dan ketentuan penunjukan vendor pengadaan barang.

Selama periode tahun 2007 terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yaitu penyewaan sebagian gedung kantor kepada perusahaan Group, namun demikian keputusan mengenai penyewaan tidak diambil oleh Chairul Tanjung sebagai Pemegang saham Pengendali, tetapi oleh Achjadi Ranuwisastra (selaku Komisaris Independen) berdasarkan Kuasa yang diberikan dari hasil keputusan RUPSLB.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Penanganan Benturan Kepentingan

Rules on conflict of interest at Bank Mega are defined in the Guidelines on Commitment to Integrity, while rules on decision-making on transactions that involve conflicting interests are defined in the Operational Policy, particularly aimed at persons with the authority to provide credits and select vendors for procurement.

Through 2007 there was one transaction which involved conflict of interest, the rental of part of an office building by a Group company, in which the decision to rent the premises was made not by Chairul Tanjung as the Ultimate Shareholder but by Achjadi Ranuwisastra as the Independent Commissioner, based on authority given by the Annual Shareholders General Meeting.

Conflict of Interest Management

Page 140: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 139

NoNama dan Jabatan yang

memiliki benturankepentingan

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan

Jenis TransaksiNilai Transaksi

(jutaan Rupiah)Keterangan

1

Bank Mega :Yungky Setiawan, Dirut & Benny Witjaksono Direksi

Asuransi Umum:Robby Loho, Dirut &

Rachman A. Kustomi, Direksi

Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen

Sewa Menyewa Gedung 1.115

2

Bank Mega :Yungky Setiawan, Dirut & Benny Witjaksono Direksi

Asuransi Mega Life:Antonius Stan, Dirut &

Claudi Ingkiriwang, Direksi

Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen

Sewa Menyewa Gedung 1.263

3

Bank Mega :Yungky Setiawan, Dirut & Benny Witjaksono Direksi

Mega Capital Ind:Rindiatmoko, Dirut &

Nani Susilowati, Direksi

Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen

Sewa Menyewa Gedung 1.045

4

Bank Mega :Yungky Setiawan, Dirut & Benny Witjaksono Direksi

Para Bandung Prop:Wibowo Iman, Dirut & Hilman Salim, Direksi

Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen

Sewa Menyewa Gedung 323

5

Bank Mega :Yungky Setiawan, Dirut & Benny Witjaksono Direksi

BSMI:Budi Wisakseno, Dirut &

Ani Murdiati, Direksi

Achjadi Ranuwisastra, Komisaris Independen

Sewa Menyewa Gedung 2.891

Data Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan Periode Tahun 2007

Page 141: Bank Mega Annual Report 2007_2105

140

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Intern dan Auditor Ekstern

KepatuhanBank Mega menerapkan budaya kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara penegakan disiplin, memelihara etika bisnis, dan bertanggung jawab untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan, Bank Mega telah melaksanakan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Menunjuk Direktur Kepatuhan sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia.

2. Membentuk unit kerja kepatuhan yaitu Compliance & Good Corporate Governance Division, Risk Management Division dan Satuan Kerja Audit Intern.

3. Membuat Kebijakan Kepatuhan.

4. Menyediakan informasi mengenai ketentuan yang berlaku dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaannya.

5. Melakukan monitoring terhadap ketersediaan pedoman kerja pada setiap unit kerja dan melakukan pemantauan updating yang dilakukan.

6. Secara aktif ikut serta dalam pelaksanaan uji kepatuhan dalam hal rancangan ketentuan, kebijakan dan Standar Operating Procedure (SOP) yang akan diterapkan.

7. Memastikan adanya reward dan punishment system dalam pelaksanaan kepatuhan.

8. Memastikan bahwa pelaksanaan code of conduct berjalan dengan efektif.

ComplianceBank Mega implements a culture of compliance at every level of the organization through disciplinary enforcement, maintenance of business ethics and by acting responsibly in complying with applicable laws.

In executing supervision and monitoring of the implementation of compliance, Bank Mega adopts the following measures:

1. Appoints the Director of Compliance, as set out in Bank Indonesia regulations.

2. Forms the compliance work units of Compliance & Good Corporate Governance Division, Risk Management Division and Internal Audit Working Unit.

3. Composes Compliance Policy.

4. Provides information regarding prevailing regulations and monitors their implementation.

5. Monitors the application of work guidelines in every work unit and monitors updates to these guidelines.

6. Actively participates in a compliance study in relation to drafts of regulation, policy, and Standard Operating Procedure (SOP) to be applied.

7. Ensures that there is a reward and punishment system in implementing compliance.

8. Ensures that the implementation of Code of Conduct is effective.

Compliance, Internal and Eksternal Auditor Application

Page 142: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 141

9. Menyelenggarakan pelatihan agar karyawan memahami standar kepatuhan dan dapat menjalankan transaksi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

10.Mendukung dan mengembangkan lingkungan kerja yang menghargai prinsip- prinsip kepatuhan.

11. Menghindari rekomendasi dan keputusan/ tindakan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengelolaan kepatuhan dilakukan oleh seluruh karyawan tanpa kecuali. Direktur Kepatuhan dan Unit Kerja Kepatuhan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan secara konsisten.

Pengelolaan kepatuhan secara menyeluruh dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern, Internal Control dan Auditor Eksternal melalui jasa audit dan assessmentnya.

Peran Direktur KepatuhanDirektur Kepatuhan merupakan pejabat level Direksi yang mempunyai kewenangan untuk menguji rencana kebijakan atau keputusan yang akan diambil oleh pengurus bank (Direksi dan Dewan Komisaris) guna memastikan bahwa kebijakan atau keputusan tersebut tidak menyimpang dan atau melanggar ketentuan kehati-hatian. Direktur Kepatuhan akan meminta untuk membatalkan atau mencegah ditetapkannya kebijakan dan atau keputusan apabila dari hasil kajian ternyata rencana kebijakan dan atau rancangan keputusan tersebut mengandung unsur-unsur ketidakpatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian. Jika manajemen tetap menjalankan keputusan tersebut, maka Direktur Kepatuhan mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya

9. Arranges employee training to ensure understanding of compliance standards and ensures that transactions are executed according to the prevailing laws and regulations.

10.Supports and develops a work environment that respects the principles of compliance.

11. Avoids making recommendations and taking decisions or actions not in accordance with prevailing laws and regulations.

While the Director of Compliance and the Compliance Work Unit are responsible for implementing compliance consequently, compliance management is the responsibility of every employee without exception.

The Internal Audit Working Unit, Internal Control, and External Auditor support comprehensive compliance management through their audit and assessment services.

The Role of Compliance DirectorThe Director of Compliance is a Director-level executive who has authority to study draft policies or decisions to be taken by the Boards (Directors and Commissioners) to ensure that the policies or decisions do not breach prudential regulations. The Director of Compliance will propose cancellation or prevention of a policy and/or decision if factors are found that are not compliance with prudential principles. If the management continues to apply the decision / policy then the Director of Compliance is obliged to report to Bank Indonesia at least 7 (seven) workdays after the implementation of the decision or policy.

Page 143: Bank Mega Annual Report 2007_2105

142

dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah dilaksanakannya keputusan atau kebijakan tersebut.

Fungsi utama Direktur Kepatuhan adalah mencegah diambilnya keputusan-keputusan dalam transaksi-transaksi penting yang didalamnya mengandung unsur ketidakpatuhan dan apabila keputusan tersebut tetap diambil dapat menimbulkan risiko bagi bank. Transaksi-transaksi penting tersebut meliputi perkreditan, penanaman dan atau penempatan dana lainnya, treasury, trading dan transaksi derivatif. Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan tersebut, Direktur Kepatuhan Bank Mega tidak membawahi bidang perkreditan, bidang penanaman dan atau penempatan dana lainnya, bidang Treasury, bidang Pembukuan (Akunting dan Anggaran) dan bidang Audit (SKAI).

Agar Direktur Kepatuhan dapat terhindar dari konflik kepentingan dalam melaksanakan fungsinya, maka Direktur Kepatuhan tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam setiap rangkaian proses pembuatan keputusan yang menyangkut kegiatan-kegiatan operasional bank.

Direktur Kepatuhan juga tidak merangkap sebagai pejabat yang langsung maupun tidak langsung mempunyai kewenangan untuk mempengaruhi transaksi-transaksi tersebut serta hasil pengawasannya.

Dalam kaitan tersebut, Direktur Kepatuhan tidak menjadi anggota Komite Kredit, namun wajib mengikuti setiap kegiatan Komite Kredit dalam menjalankan fungsinya untuk mencegah diambilnya keputusan yang mengandung unsur ketidakpatuhan. Demikian halnya dengan Komite-komite lainnya yang berkaitan dengan Treasury, Trading maupun aspek penyertaan (aktiva produktif) lainnya.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

The main function of the Director of Compliance is to prevent decisions in important transactions which contain non-compliant factors and where implementation of the decisions could cause a risk for the bank. Important transactions in this context include credits, investments and/or other fund allocations, treasury, trading, and derivative transactions.

To avoid such conflicts of interest, Bank Mega’s Director of Compliance does not supervise the divisions of credit, investment and/or other fund allocations, treasury, bookkeeping (accounting and budgeting), and audit (SKAI).

Moreover, the Director of Compliance may not be involved directly or indirectly in any decision-making process related to bank operational activities to prevent conflicts of interest in implementing his/her duties.

The Director of Compliance also may not occupy a position that could give the authority to influence transactions or the result of his/her supervisions, directly or indirectly.

In this context, the Director of Compliance may not be a member of the Credit Committee, but in line with his/her duties is obliged to participate in every Credit Committee activity to prevent any decision containing non-compliant factors being made.

The Director of Compliance also may not be a member of other Committees related to treasury, trading, as well as other supplementary aspects (productive assets).

Page 144: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 143

Bulan Kegiatan

Januari

Mengikuti Dialog Perbankan dengan topik Prospek Bisnis Perbankan 2007 yang diselenggarakan oleh LPPI

Mengikuti Seminar Enterprise Risk Management ; an IT Implementation Perspective yang diselenggarakan oleh IRPA

Mengikuti Seminar Perekonomian 2007 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Emiten Indonesia

Melakukan meeting koordinasi dengan Wilayah Timur di Surabaya

Februari

Menghadiri Lokakarya Forum Budaya Kerja Perbankan Nasional di Kantor Bank Indonesia Surabaya

Mengikuti Seminar mengenai Nota Kesepahaman antara BI dengan KPK serta penjelasan Kriteria Tindak Pidana di Perbankan bertempat di Bank Indonesia

Mengikuti Seminar looking a head to the implementation of the standardized approach to credit risk, yang diselenggarakan oleh IRPA

Mengikuti Forum Diskusi Peran Lembaga Keuangan Komersial dalam PendanaanPembangunan Nasional paska CGI yang diselenggarakan oleh IBI dan Bank Mandiri

Forum Diskusi Strategi Kebijakan Pengembangan dan Pembiayaan Sektor EksporIndonesia, yang diselenggarakan oleh IBI dan Bank Mandiri

Sosialisasi Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan No.X.K.6 dan Annual Report Award, yang diselenggarakan oleh Bapepam

Sosialisasi mengenai SE Eksternal No.9/1/DPNP tanggal 15 Februari 2007 perihal Pinjaman Luar Negeri Bank, yang diselenggarakan oleh BI

MaretDiskusi terbatas anggota IBI mengenai “Peredaran Uang Tunai” , yang diselenggarakan oleh IBI

Aktivitas Direktur Kepatuhan tahun 2007Activity of Director of Compliance in 2007

Page 145: Bank Mega Annual Report 2007_2105

144

Bulan Kegiatan

MaretMengikuti Rapat Pleno Komite Kebijakan Nasional Governance yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2007 oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

Tindak Lanjut Sosialisasi Pedoman GCG

Forum GCG Perbankan

Pedoman Publik Governance

APCONEX, Senior Executive Sharing Session tentang Issues & Solution on Banking Excelent, yang diselenggarakan oleh Perbanas

Mengikuti Asian Bankers Summit yang diselenggarakan oleh Asian Bankers Summit bersama Perbanas

AprilMengikuti pertemuan Komite Masyarakat Perbankan Peduli yang diselenggarakan oleh Perbanas

Bertindak sebagai nara sumber dalam acara obrolan hukum dengan topik “Haramkah memberikan Kredit baru kepada Debitur bermasalah” , diselenggarakan oleh Asosiasi Advokat Indonesia

Mengikuti acara launching Kajian Stabilitas Keuangan Semester II tahun 2006 dengan topik Memelihara Stabilitas Keuangan dalam Rangka Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Mewakili Perbanas dalam acara penyerahan dana Gerakan menabung Nasional dari BI ke Perbanas , yang bertempat di BI

JuniMengikuti studi banding mengenai Risk Management yang diselenggarakan oleh Deutsche Bank di London dan Jerman

JuliMenghadiri Rapat Koordinasi Pincab dan Pincapem Bank Mega se-wilayah Timur bertempat di Surabaya

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Aktivitas Direktur Kepatuhan tahun 2007Activity of Director of Compliance in 2007

Page 146: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 145

Bulan Kegiatan

Juli Menghadiri peringatan HUT Bank Indonesia ke 54 dan peresmian beberapa produk BI, diselenggarakan oleh BI

Menghadiri meeting Panitya Konser Perbanas

Menghadiri Exit Meeting Hasil Pemeriksaan BI bertempat di Bank Indonesia

AgustusMenghadiri Management meeting khusus membahas tentang obligasi

Menghadiri meeting mengenai Strategic Direction of Para Group

Menghadiri Breakfast Meeting yang diselenggarakan oleh IRPA (Indonesian Risk Profesional Association)

Menghadiri Seminar Prof. Muhammad Yunus dan penghargaan Nobel Lauret yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia

Menghadiri Rapat Pleno I, IBI

Menghadiri undangan Annual Report Award yang diselenggarakan oleh BAPEPAM

Menghadiri Nasional Seminar dengan topik “Sustaining Company Value through GCG based Business Practices di Nusadua - Denpasar oleh RSM AAJ Associate dengan Komite Kebijakan Nasional Governance

September Menghadiri dan memberikan pengarahan pada Workshop Legal 2007 yang diselenggarakan oleh Bank Mega

Melakukan perjalanan dinas ke KC Palembang untuk sosialisasi KYC, GCG dan Risk Management

Memberikan materi dan pengarahan pada Workshop Pemantapan Administrasi Kredit yang diselenggarakan oleh Bank Mega

Aktivitas Direktur Kepatuhan tahun 2007Activity of Director of Compliance in 2007

Page 147: Bank Mega Annual Report 2007_2105

146

Bulan Kegiatan

OktoberMenghadiri presentasi mengenai Fitch Rating (tanggal 24 Agustus 2007) dan menghadiri pembahasan hasil Fitch Rating (tanggal 17 September 2007) dalam rangka penerbitan obligasi sub ordinasi.

Melakukan perjalanan dinas ke KC Pontianak untuk sosialisasi KYC, GCG dan Risk Management

Melakukan perjalanan dinas ke KC Balikpapan dan Samarinda untuk sosialisasi KYC, GCG dan Risk Management

November Melakukan perjalanan dinas ke KC Makasar untuk sosialisasi KYC, GCG dan Risk Management

Menghadiri meeting mengenai rencana pembentukan Ethics Committee Bank Mega

Pelaksanaan Pengelolaan KepatuhanPelaksanaan pengelolaan kepatuhan pada bidang perkreditan dilakukan dengan memberikan opini terhadap: permohonan kredit baru; permohonan perpanjangan dengan disertai adanya perubahan jaminan, plafond dan perubahan persyaratan; penambahan plafond, serta usulan perubahan kondisi / persyaratan kredit dengan jumlah fasilitas di atas Rp 5 miliar.

Selain itu, Compliance Division juga memberikan opini terhadap usulan permohonan kredit program seperti (BPR Linkage, Implant Banking Program, Mega Oto Joint Financing, Mega Inventory Finance, dan Developer Line), serta melakukan monitoring kepatuhan di bidang penempatan dana dalam pasar uang dengan memberikan opini terhadap permohonan kerjasama Money Market Line dan perubahan fasilitas / line dengan bank-bank counterpart.

Pemantauan penerapan kepatuhan dalam pelaksanaan prinsip kehati-hatian, dilakukan dengan cara memantau hasil penilaian (self

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Implementation of Compliance ManagementThe implementation of compliance management in the field of credit is conducted by provision of opinions on new credit requests, extension requests, alterations in guarantee, maximum limit and requirements, additional maximum limit and proposals for changes in credit requirements/conditions for amounts above Rp 5 billion.

The Compliance Division also provides opinions on proposals on requests for credit such as BPR Linkage, Implant Banking Program, Mega Oto Joint Financing, Mega Inventory Finance and Developer Line, and also monitors compliance in fund allocations in the money market and provides opinions on Money Market Line collaboration requests and changes in facilities/line with counterpart banks.

The Compliance Division monitors compliance with implementation of prudential principles through a process of self assessment of Bank

Aktivitas Direktur Kepatuhan tahun 2007Activity of Director of Compliance in 2007

Page 148: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 147

assessment) Tingkat Kesehatan Bank Mega – CAMELS secara berkala (triwulanan).

Pencegahan penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku dilakukan dengan melakukan pengkajian rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang berkaitan dengan penyusunan kebijakan dan SOP perkreditan, operasional, usulan produk, dan implementasi GCG.

Monitoring terhadap kecukupan Pedoman Kerja pada setiap unit kerja juga dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas unit kerja dilakukan berdasarkan Pedoman Kerja yang jelas dan telah disetujui oleh Direktur terkait. Posisi akhir tahun 2007, seluruh unit kerja telah memiliki Pedoman Kerja terkini.

Nama Jabatan Pinjaman

Dewan Komisaris

Chairul TanjungKomisaris Utama Tidak Ada

Achjadi RanuwisastraKomisaris Tidak Ada

Rachmat MaulanaKomisaris Tidak Ada

Direksi

Yungky SetiawanDirektur Utama Ada

SuwartiniDirektur Tidak Ada

Kostaman ThayibDirektur Tidak Ada

Daniel BudirahajuDirektur Ada

J.B KendartoDirektur Tidak Ada

Tjutjut BramantoroDirektur Tidak Ada

Data Pihak TerkaitRelated Parties Record

Mega’s health level – CAMELS - every quarter.

To prevent the possibility of fraud in contradiction of prevailing regulations the Division of Compliance studies draft decisions and policies regarding the creation of policy and SOPs in credit, operations, product proposal and GCG implementation.

Further, monitoring of adequacy of Work Guidelines in every work unit is performed to ensure activities of work units are conducted in accordance with clear Work Guidelines that have been approved by respective Directors. At the end of 2007, all work units had up-to-date Work Guidelines.

Page 149: Bank Mega Annual Report 2007_2105

148

No Penyediaan Dana Jumlah

1 Kepada Pihak Terkait282 202.874

2 Kepada Debitur Intia. Individub. Group

2510

4.666.1413.105.560

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan dana besar posisi Desember 2007Provision of Fund to Related Parties and large exposures as per December 2007

Debitur Nominal (Jutaan Rupiah)

Kepatuhan Terhadap Peraturan posisi 31 Desember 20071. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Tingkat CAR Bank Mega adalah 11,84%, telah melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu 8%

2. Giro Wajib Minimum (GWM) GWM Bank Mega adalah 11,17 %

3. Posisi Devisa Netto (PDN) PDN adalah 6,61%, sementara berdasarkan peraturan Bank Indonesia maksimum adalah sebesar 20%

4. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Tidak terdapat pelanggaran BMPK, namun terdapat pelampauan BMPK yang disebabkan karena adanya pembiayaan MOJF. Terhadap pelampauan BMPK tersebut telah diselesaikan pada tanggal 13 Desember 2007 (dengan nomor surat 367/DIRBM-IRFD/07 tanggal 17 Desember 2007). Sehingga untuk posisi 31 Desember 2007 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

5. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Rasio NPL adalah 1,53% .

Penyimpangan (Internal Fraud) Yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian Oleh BankKasus-kasus yang diduga fraud telah di follow-up dengan segera oleh Divisi terkait. Guna

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Compliance to Regulations at December 31, 20071. Capital Adequacy Ratio (CAR) The CAR of Bank Mega was 11.87%, above the minimum requirement regulated by Bank Indonesia of 8%

2. Minimum Reserve Requirement (GWM) GWM of Bank Mega was 11.17%

3. Net Currency Position (PDN) PDN of Bank Mega was 6.20%, well below Bank Indonesia’s regulation maximum of 20%

4. Legal Lending Limit (BMPK) There was no violation of BMPK but there was an excess of BMPK caused by MOJF financing. This excess was resolved on December 13, 2007 (with Letter 367/DIRBM- IRFD/07 Desember 17, 2007).

5. Non-Performance Loan Ratio (NPL) The NPL Ration of Bank Mega was 1.53%. Internal Fraud and Problem-Solving Efforts by the BankCases suspected of having fraudulent aspects were followed up immediately by related Divisions. To anticipate and prevent other fraud cases that could cause a loss to the Bank as well as to customers/employees, Bank Mega formed a special work unit to take

Page 150: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 149

mengantisipasi dan menghindari terjadinya kasus/fraud yang dapat berdampak pada kerugian Bank maupun nasabah/karyawan, Bank Mega telah membentuk unit kerja khusus untuk menangani kasus-kasus perbankan, yaitu Fraud Banking Investigation (FBI) yang berada dibawah organisasi Compliance & Good Corporate Governance Division.

Dalam menjalankan tugas kerjanya unit kerja FBI senantiasa mengedepankan praduga tak bersalah dalam setiap melakukan investigasi kasus/fraud, sebagai bentuk tata nilai perusahaan yang bertanggung jawab. Dari segi services, FBI juga telah mengadakan sharing knowledge seputar kejahatan perbankan dan secara berkala menginformasikan modus-modus tindak kejahatan bank terkini dan cara penanggulangannya melalui jaringan Mega-web.

Selama tahun 2007 tidak terdapat kasus/fraud yang menimbulkan kerugian sebesar RP 100 juta atau lebih yang dilakukan oleh pihak internal Bank Mega.

Internal Fraud dalam1 tahun

Total Fraud - - - - - -

Telah diselesaikan - - -

Dalam proses penyelesaian di internal Bank

- - - - - -

Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - -

Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh

Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Daftar Fraud tahun 2007 dengan Kerugian lebih dari 100 juta Rupiah yang dilakukan oleh Pihak InternalRecord of Fraud in 2007 with the loss of more than 100 million Rupiah implemented by Internal unit

care of banking cases called Fraud Banking Investigation (FBI), which operates as part of the Compliance & Good Corporate Governance Division.

As an expression of the values of a company responsible for its duties, the FBI work unit continually observes the presumption of innocence principle in any investigation of a case of fraud. FBI provided information on banking crimes and on the modes of current banking crimes and their solutions periodically via the Mega-web network.

Throughout 2007 no case of fraud which caused a loss of Rp. 100 million or more was committed by internal parties in Bank Mega.

Page 151: Bank Mega Annual Report 2007_2105

150

Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh BankPermasalahan hukum yang terjadi pada tahun 2007 beserta status penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) 2 1

Dalam Proses Penyelesaian 5 2

Total 7 3

Permasalahan Hukum PT Bank Mega Tbk Periode Tahun 2007Legal Problems of PT Bank Mega Tbk Period of 2007

Kegiatan Compliance Tahun 2007

Mengikuti Workshop mengenai Operation Risk Management Proof of Concept

Mengikuti Seminar Nasional dengan tema mewaspadai “Cybercrime sebagai penyalahgunaan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

Mengikuti Seminar tentang Implementasi GCG yang diselenggarakan oleh IRPA

Menghadiri study banding Risk Management dengan Deutche Bank di Frankfurt dan London, tanggal 2 – 6 Juni 2007

Aktif sebagai Wakil Ketua FPKP (Forum Pencegahan Kejahatan Perbankan) seluruh Indonesia

Mengeluarkan kebijakan sebagaimana tertuang dalam SE No.062/DIRBM-CGCD/07 tanggal 04 Juli 2007 mengenai Compliance Checklist System untuk melakukan pemantauan kepatuhan pada proses pemberian kredit (khusus kredit komersial) dengan plafond sampai dengan Rp 5 miliar

Fasilitator Training Fraud Prevention dan verifikasi dokumen untuk Officer Development Program, Frontliner Transformation Programme, Pelatihan Credit Crash Course Program, Pelatihan Manajemen Risiko level 1 batch 7

Kegiatan Compliance

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Legal Problems and Efforts at Problem-Solving by the BankLegal problems in 2007 together with their status are seen in the table below.

Page 152: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 151

Kegiatan Compliance Tahun 2007

Penyempurnaan web site dengan melakukan penambahan fitur penayangan pelaku dan up-dating modus kejahatan

Melakukan monitoring pelaksanaan transparansi produk dan pengadaan SOP

Membuat mapping ketentuan internal yang berlaku pada Bank Mega

Membuat summary Paket Ketentuan Perbankan untuk diinformasikan kepada Direktur Kepatuhan dan seluruh unit kerja

Membuat materi TOR (Term of References) dengan Topik “Haramkah Pemberian Kredit Baru untuk Debitur yang (pernah) bermasalah

Monitoring Pembentukan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi

Monitoring Pembuatan Tata tertib dan Pedoman Kerja Komite

Mengikuti seminar “Good Corporate Governace”, “Sustaining Company”, “Value through GCG-Based Bussiness Practices”

Mengikuti seminar sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Partisipan dalam studi implementasi Good Corporate Governance di sektor Swasta dan BUMN/BUMD tahun 2007, diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan MUC research and marketing Consultans (November 2007)

Membuat Resume Laporan Hasil Audit (LHA) untuk memantau kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku

Menyusun data base kerugian risiko operasional

Membuat daftar kewajiban pelaporan kepada BI

Publikasi mapping ketentuan (SE, ND & SK internal) dan ketentuan BI yang berlaku dalam website CGCD – FBI

Menjadi Fasilitator mengenai Fraud untuk materi Risk and Control

Membuat mapping ketentuan internal dan Ketentuan BI

Page 153: Bank Mega Annual Report 2007_2105

152

Kegiatan Compliance Tahun 2007

Sebagai pengajar pada Level 1, Level 2 dan Level 3 Sertifikasi BSMR

Mempersiapkan pembuatan buku saku Panduan Komitmen Integritas

Melakukan pemeriksaan finalisasi Kebijakan Resiko Kepatuhan

Melakukan Pemeriksaan finalisasi Kebijakan resiko Reputasi

Penandatanganan Komitmen Integritas oleh Dewan Komisaris dan Direksi

Auditor InternalAudit Internal dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), yang merupakan Divisi independen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Tugas utama Audit Internal adalah melakukan pemeriksaan secara on the spot ke cabang-cabang dan unit kerja/Divisi, serta memberikan rekomendasi bila terjadi penyimpangan dan atau kelemahan dalam hasil pemeriksaan. Disamping melakukan pemeriksaan rutin, SKAI juga melakukan spesial audit bilamana terdapat indikasi atau terjadi kasus penyimpangan yang dapat mengarah pada kerugian financial atau bersifat fraud.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan SKAI dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) untuk kemudian disampaikan kepada Direktur Utama, Komite Audit, Direktur Kepatuhan dan unit kerja terkait. Sebagaimana ketentuan Bank Indonesia perihal Laporan Berkala, SKAI berkewajiban untuk menyusun Laporan Pokok-pokok Hasil Audit untuk disampaikan ke Bank Indonesia setiap semester.

SKAI memiliki tenaga-tenaga professional yang berlatar belakang pengalaman Auditor, Akuntan Publik, Teknologi, Hukum, Kredit, Sumber Daya Manusia, Treasury, dan juga Transaksi Internasional. Jumlah dan kualitas sumber daya yang ada di unit SKAI akan senantiasa disesuaikan dengan jumlah jaringan kantor dan perkembangan produk serta jenis-jenis risiko yang ada.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Internal AuditorInternal Audit is performed by the Internal Audit Working Unit (SKAI) which acts as an independent Division and is directly responsible to the President Director. The main task of the Internal Audit is to inspect branches and work units/divisions on the spot, and provide recommendations when fraud or a weakness of a system is found. In addition to routine inspections, SKAI also performs a special audit if there is an indication of a possibility of fraud which can lead to financial loss.

Results of inspections by SKAI are contained in the form of an Audit Result Report (LHA) which is submitted to the President Director, the Audit Committee, Compliance Director, and related work units. In line with regulations of Bank Indonesia regarding Periodical Reports, SKAI is obliged to submit a Report on Audit Result Main Findings to Bank Indonesia each semester.

In terms of human resources support, SKAI includes professionals with the backgrounds of and experience as Auditor, Public Accountant, Technology, Law, Credit, Human Resources, Treasury, as well as International Transactions. The scale and quality of human resources in the SKAI unit will always be aligned in relationship to the number of network offices and the development of products with their associated risks.

Page 154: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 153

Dalam menjalankan tugas, SKAI mengacu pada program/rencana kerja tahunan dan jadwal audit sehingga pelaksanaan kegiatan audit terarah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Dalam pelaksanaannya SKAI telah menggunakan metode pemeriksaan berdasarkan Risk Based Audit.

Auditor EksternalAuditor eksternal ditunjuk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Audit, dan pihak Auditor Eksternal yang ditunjuk telah terdaftar pada Bank Indonesia.

Untuk menjaga independensi, Kantor Akuntan Publik hanya dapat melakukan jasa audit umum atas laporan keuangan Bank Mega paling lama 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Akuntan dari Kantor Akuntan Publik yang sama hanya dapat melakukan jasa audit umum atas laporan keuangan Bank Mega paling lama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan dapat menerima penugasan audit kembali untuk perusahaan setelah 3 tahun buku berturut – turut tidak mengaudit Bank.

Auditor Eksternal melakukan pemeriksaan hasil kinerja SKAI minimal 1 kali dalam 3 tahun, dan hasil laporannya disampaikan kepada Bank Indonesia.

In implementing its duties, SKAI consistently applies conditions of annual work program/plan and audit schedule so that the execution of audit activities is well targeted and in accordance with the Standard Implementation of Bank Internal Audit Function (SPFAIB), in which SKAI uses an inspection method based on Risk-Based Audit procedures.

External AuditorThe selection of an external auditor is dependent on the decision of the Annual Shareholders General Meeting (RUPS) and considers recommendations from the Audit Committee. The External Auditor appointed must be registered with Bank Indonesia.

To maintain independence, a Public Accountant Office may only perform a general audit service on Bank Mega’s financial report for a maximum of 5 (five) consecutive years. Meanwhile an accountant on duty in the same Public Accountant Office may only perform a general audit service on Bank Mega’s financial report for a maximum of 3 (three) consecutive years. The Public Accountant Office and the Accountant can accept a new request to audit the company after 3 (three) consecutive years of no Bank audit service.

In addition, the External Auditor also examines the result of SKAI performance at least 1 (one) time every 3 (three) years and submits its report on the result to Bank Indonesia.

Page 155: Bank Mega Annual Report 2007_2105

154

Sebagai bentuk implementasi manajemen risiko sebagaimana diatur dalam PBI 5/8/2003 dan SE BI 5/21/DPNP/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum, Risk Management Division yang berada di bawah Direktorat Risk Management & Compliance berfungsi sebagai: • Oversight function untuk manajemen risiko bank secara keseluruhan

• Sentral kebijakan manajemen risiko untuk delapan jenis risiko

• Mengusulkan penetapan limit risiko per individual maupun per segmentasi

• Mengembangkan berbagai alat pengukuran risiko, serta

• Mempunyai peran sebagai sekretaris dari Komite Manajemen Risiko (KMR), Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) dan Komite Produk (KP) yang merupakan peran strategis karena selalu actual terhadap kebijakan baru yang akan dikembangkan oleh Bank. Risk Management Division (RIMD) juga berperan aktif dalam Asset Liability Management dalam ALCO Meeting.

Dari hasil evaluasi tahun 2007, proses manajemen risiko yang terbagi dalam identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko telah dapat dijalankan sebagaimana yang diharapkan.

Identifikasi risiko pada dasarnya telah menjadi nature dan habit dari setiap personil Bank Mega dimana selain dari telah dilengkapinya dengan pedoman operasional standar, proses check and balance juga selalu dilaksanakan di setiap area fungsional.

As a form of risk management implementation regulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) Number 5/8/2003 and Recommendation Letter Number 5/2/DNNP/2003 on Implementation of Public Bank Risk Management, the Risk Management Division which operates under the Compliance and Risk Management Directorate performs the following functions: • Oversight function for overall banking risk management

• Is the center for risk management policy for eight risk categories

• Presents risk limits for individuals and by segment

• Develops various risk assessment tools

• Conducts its role as secretary of the Risk Management Committee (KMR), Credit Policy Committee (KKP) and Product Committee (KP), which represent a strategic role due to its involvement in new policy development at the Bank. Additionally, the Risk Management Division (RIMD) also plays an active part in Asset Liability Management at ALCO Meeting.

The results of evaluation for 2007 demonstrate that the process of risk management, divided into risk identification, risk measurement, risk monitoring, and risk control, has been implemented satisfactorily.

Basically, risk identification has become nature and habit for every Bank Mega staff member since, besides being well-equipped by the Company with standard operational procedures, every functional unit always performs a check and balance process.

Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Risk Management and Internal Control System Implementation

Page 156: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 155

Pengelolaan risiko dan aktifitas baru menjadi lebih efektif dengan dibentuknya working group di bawah Komite Produk. Penyempurnaan ini memastikan bahwa setiap produk dan aktifitas baru telah dikaitkan dengan aspek manajemen risiko, aspek hukum dan aspek pembukuan/akuntansi sebelum produk tersebut diluncurkan. Selain itu, cakupan pengelolaan risiko produk dan aktifitas Bank diperluas tidak hanya untuk produk dan aktifitas baru tetapi juga penyempurnaan pada existing produk.

Sepanjang tahun 2007, Divisi Risk Management juga aktif dalam berbagai working group yang diadakan oleh Bank Indonesia, diantaranya yaitu pembahasan tentang market risk, kredit risk, operasional risk dan Program “Ayo ke Bank”.

Untuk Risiko Kredit, Identifikasi awal dilakukan berdasarkan produk. Dalam prosesnya, analis kredit membuat analisa yang menyeluruh, diantaranya mengenai profil dan kemampuan debitur.

Untuk Risiko Pasar, identifikasi dilakukan berdasarkan kelompok produk seperti nilai tukar, suku bunga dan berbagai derivatifnya. Identifikasi juga berdasarkan jenis transaksi dan rincian produk, sedangkan dari sisi treasury penggunaan sistem Spectrum dan Bloomberg digunakan untuk proses identifikasi ini.

Pelaksanaan penilaian risiko secara mandiri menggunakan program bantu Mega Risk Control Assessment (MeRCA), yaitu dengan memberi kesempatan kepada setiap unit di kantor operasional untuk mengidentifikasi risiko yang melekat dan menilai pelaksanaan pengawasan secara mandiri.

Furthermore, the formation of a working group under the Product Committee has encouraged risk management, and new activities have become more effective. This refinement ensures that every new product and activity has been tested for aspects of risk management, legal aspects and accounting aspects before the product is launched. As well, the scope of product risk management and the Bank’s activities are widened not only for new products and activities but also for existing products.

Throughout 2007, the Risk Management Division was actively involved in several working groups arranged by Bank Indonesia, for instance a discussion of market risk, credit risk, operational risk, and the “Let’s go to the Bank” program.

For Credit Risk, early identification is executed by reference to the product, whereby in its processes Credit Analysis performs a comprehensive assessment that includes the profile and capabilities of the debtor.

On the other hand, the identification of Market Risk is performed by product categories, such as exchange value and interest and their other derivatives, besides referring to types of transaction and product. The Spectrum and Bloomberg systems are used by Treasury in this identification process.

Self-assessment of risk is carried out with the help of a support program called Mega Risk Control Assessment (MeRCA), by means of providing the opportunity to every unit in operational offices to identify their own risks and assess control implementation independently.

Page 157: Bank Mega Annual Report 2007_2105

156

Hal ini sangat efektif dalam meningkatkan awareness unit-unit di Kantor Cabang.

Pengukuran risiko dibuat dalam laporan profil risiko setiap bulan. Proses penggukuran menggunakan beberapa alat ukur tersendiri dari berbagai risiko yang ada, diantaranya adalah “Mega Credit Risk Rating (MCRR)” yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko dari debitur-debitur Bank Mega berdasarkan gradingnya dan penggunaan “Compliance Check List”. Tujuan pengukuran sebagaimana tersebut diatas digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi Komite Kredit dalam memutuskan persetujuan kredit.

Risiko pasar diukur antara lain dengan menghitung VaR (value at risk) dimana untuk mengukur risiko valuta asing telah dilakukan secara periodik, sedangkan risiko suku bunga masih mengacu kepada perhitungan standar KPMM (Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum) sesuai ketentuan BI.

Efektifitas penggunaan Key Risk Indicator (KRI) sebagai salah satu alat ukur risiko operasional, membawa proses manajemen risiko operasional menjadi semacam alat peringatan dini (early warning signal), sehingga trend perubahan tingkat risiko operasional dapat dipantau dengan segera.

Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Produk berfungsi melakukan monitoring terhadap proses manajemen risiko di berbagai area fungsional, dimana kebijakan yang diajukan oleh unit bisnis akan terlebih dahulu dievaluasi dari berbagai sudut risiko sebelum dapat dimplementasikan.

Beberapa alat ukur lainnya sedang dikembangkan untuk dapat memberikan gambaran tingkat risiko secara lebih akurat dan tepat waktu. Hal ini dapat terlaksana setelah Management Information System dan data warehouse telah disempurnakan.

Pemantauan risiko telah dilakukan secara melekat pada setiap unit yang dilakukan oleh masing-masing supervisor. Namun demikian SKAI, Compliance dan RIMD (Risk Management

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

This is very effective in advancing the awareness of units at Branch Offices.

Risk assessment is published in monthly risk profile reports using several specific measurement tools, such as “Mega Credit Risk Rating (MCRR)” which is used to measure the risk levels of Bank Mega debtors based on their gradings and the use of a “Compliance Check List”. The Credit Committee uses these assessment results as considerations in deciding on credit approvals.

In relation to market risk, one method of measurement is with a VaR (Value at Risk) calculation, where foreign exchange risk assessment is conducted periodically. Meanwhile, interest risk is still calculated by referring to standard calculation of KPMM (Minimum Capital Adequacy), in line with BI requirements.

Meanwhile, the effectiveness of Key Risk Indicator (KRI) usage as one of several operational risk measurement tools has made the operational risk management process an early warning tool. This allows any trend in changes to the level of operational risk to be immediately identified.

The Credit Policy Committee and Product Committee also possesses monitoring functions for risk management processes in various functional areas, where policies proposed by business units will be evaluated first from many aspects of risk before being implemented.

At present, several other measurement tools are being developed to provide a picture of risk levels in a more accurate and timely manner. This will be achieved by refining the Management Information System and data warehouse.

Although close monitoring of risk has been performed with every unit by their respective supervisors, nevertheless SKAI and the Divisions of Compliance and RIMD (Risk

Page 158: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 157

Division) ditugaskan untuk memonitor setiap perkembangan yang terjadi yang dapat menimbulkan terjadinya risiko.

Monitoring terhadap risiko kredit di cabang/ wilayah dilakukan oleh AMO (Account Manajemen Officer) yang bertugas memantau kredit (setelah dicairkan ke debitur) dan Supervisi Kredit (Unit dibawah Divisi Credit Administration)

Monitoring risiko likuiditas dilakukan Treasury MM Dealer dengan memantau cashflow. Sedangkan risiko pasar untuk trading dimonitor oleh Treasury FX, MM, dan Fixed Income dengan bantuan hasil-hasil pengukuran dari RIMD.

Pengendalian risiko selain dilakukan secara built in, juga dilakukan oleh SARD (Special Asset Management Restructuring Division) yang bertugas melakukan restrukturisasi atas kredit-kredit yang mulai bermasalah namun masih dapat diperbaiki. SARD berperan dalam mengelola serta melikuidasi asset-aset yang diserahkan oleh debitur bermasalah yang sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan restrukturisasi.

Manajemen Risiko dan sistem pengendalian intern telah dilaksanakan dengan baik, dan secara berkala telah dilakukan pula pemantauan terhadap tingkat kesehatan Bank. Hasil dari self assessment CAMELS selama tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis BankStrategi bisnis Bank tahun 2007 adalah mempertahankan keunggulan bersaing yang selama ini telah dimiliki Bank, dan secara berkesinambungan mengupayakan pertumbuhan bisnis yang maksimal dan berkualitas melalui:• Pertumbuhan kredit yang signifikan dengan tetap memperhatikan kualitasnya sehingga akan memberikan imbal hasil yang maksimal.

• Perbaikan komposisi dana pihak ketiga secara signifkan untuk memperbaiki pricing, meningkatkan daya saing dan meningkatkan fee-based income.

Management Division) are still assigned to monitor every change that could trigger a risk. Monitoring the credit risk in branches/regions is performed by the AMO (Account Management Officer) who is assigned to monitor credits granted to debtors and by Credit Supervision (a unit under the Credit Administration Division).

The Treasury MM Dealer monitors the liquidity risk through cash-flow monitoring, while market risk for trading is monitored by Treasury FX, MM and Fixed Income, supported by measurement results from the RIMD.

As well as being implemented as a built-in factor, risk control is also conducted by SARD (Special Asset Management Restructuring Division), which is assigned to restructure credits which have started to be non-performing but which can still be improved. Another role of SARD is to manage and liquidate assets submitted by troubled debtors which cannot be restructured any further.

The Company conducted risk management and internal control systems well and periodically monitored the health levels of the Bank. Results of CAMELS self-assessment throughout 2007 are contained in the table below:

Bank Strategic PlansIn 2007, the Bank followed a business strategy to maintain the competitive excellence that it has possessed up until now and continually strove to maintain exceptional and maximal business growth in a consistent manner as follows:• Significant credit growth by maintaining quality to achieve maximum results.

• Significant improvement in third-party fund composition to achieve improved pricing, competitiveness and improvement in fee- based income.

Page 159: Bank Mega Annual Report 2007_2105

158

No Triwulan CAMELS Hasil Penilaian

1I (Maret 2007)

Capital ( C )Asset Quality ( A )Management ( M )

Earning ( E )Liquidity ( L )

Sensitivity to Market ( S )

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

Kesimpulan Peringkat2 (Sehat)

2II (Juni 2007)

Capital ( C )Asset Quality ( A )Management ( M )

Earning ( E )Liquidity ( L )

Sensitivity to Market ( S )

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

Kesimpulan Peringkat 2 (Sehat)

3III (September 2007)

Capital ( C )Asset Quality ( A )Management ( M )

Earning ( E )Liquidity ( L )

Sensitivity to Market ( S )

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

Kesimpulan Peringkat 2 (Sehat)

4IV (Desember 2007)

Capital ( C )Asset Quality ( A )Management ( M )

Earning ( E )Liquidity ( L )

Sensitivity to Market ( S )

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

1 (Sehat) 1 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

2 (Sehat) 2 (Sehat)

Kesimpulan Peringkat 2 (Sehat)

Dalam tahun 2007, profil risiko Bank Mega berada di kategori : Low - ModerateIn 2007, Bank Mega’s risk profile was categorised: Low - Moderate

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Page 160: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 159

No Jenis Risiko Maret Juni September Desember

1 Kredit Moderate to Low Moderate to Low Moderate to Low Moderate to Low

2 Likuiditas Moderate Moderate Moderate Moderate

3 Pasar Low Low Moderate Low

4 Operasional Moderate Moderate Moderate Moderate

5 Kepatuhan Moderate Moderate Moderate Moderate

6 Strategik Low Moderate to Low Moderate to Low Moderate to Low

7 Hukum Low Low Low Low

8 Reputasi Low Low Low Low

Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan

Low Low Moderate Low

Perkembangan profil risiko tahun 2007 Risk Profile Development in 2007

• Perbaikan dalam efisiensi dan produktivitas.

• Peningkatan kualitas operasional guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

• Membangun semangat dan jiwa kepemimpinan serta enterpreneurship.

• Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal dengan cara melakukan program revitalisasi dan sekaligus meningkatkan pelatihan serta perekrutan tenaga-tenaga yang lebih handal dan berkualitas.

• Improvement of efficiency and productivity.

• Improvement of operational quality to advance the quality of service for customers.

• Stimulate enthusiasm, leadership spirit and entrepreneurship.

• Maximize existing human resources to give maximum contribution by implementing revitalization programs and at the same time improvement of training and recruitment of qualified and reliable human resources.

Page 161: Bank Mega Annual Report 2007_2105

160

Tahun 2007 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan akibat kondisi perekonomian yang belum menguntungkan dan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, sehingga Dewan Komisaris dan seluruh jajaran Direksi Bank Mega harus mengupayakan dan atau merumuskan strategi bisnis untuk menunjang keberhasilan Bank Mega.

Untuk mencapai hasil usaha yang lebih baik dan pertumbuhan yang berkualitas serta komitmen dan kerjasama optimal yang bersinergi dari seluruh unit kerja, maka manajemen telah menetapkan tahun 2007 dengan tema “No Limit” yaitu komitmen bersama untuk mencapai hasil yang luar biasa dengan cara menciptakan terobosan dan peluang baru, yang mencakup pemberian keleluasaan dalam hal pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana dengan tetap memperhatikan prinsip kehati – hatian.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

The year represented a period of challenge for the banking industry due to economic conditions which remained less than conducive and with many natural disasters occurring in Indonesia. Given these conditions, the Board of Commissioners together with all Directors of Bank Mega had to strive hard and/or formulate business strategy to support the success of Bank Mega.

In striving to achieve a better business result and quality of growth as well as create optimum commitment and cooperation from every work unit to produce synergy, the management established the theme “No Limit” for 2007. The theme represented a joint commitment to attain an extraordinary result by creating breakthroughs and new opportunities which included credit growth and fund gathering, while still adhering to prudential principles.

Page 162: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 161

Transparansi Kondisi Keuangandan Non Keuangan Bank

Sekretaris Perusahaan Struktur Tata Kelola Perusahaan dan pelaksanaan prinsip-prinsipnya telah dicantumkan dalam Laporan Tahunan dengan mengacu pada standard yang dikeluarkan oleh Otoritas Moneter dan Pasar Modal serta praktek GCG yang baik. Sejak Desember 2007, Bank Mega telah memiliki buku panduan Tata Kelola Perusahaan (GCG Policy) yang mencakup pembahasan mengenai Struktur Tata Kelola Perusahaan dan penerapannya.

Informasi mengenai kegiatan operasional, produk dan kinerja Bank Mega disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara berkala melalui saluran media yang mudah diakses, seperti: Laporan Keuangan, Laporan Komite Audit, penerbitan Stakeholders News, penerbitan Mega News setiap triwulan, penerbitan Annual Report, Public Expose setiap tahun dan laporan atas setiap Aksi Perusahaan kepada otoritas bursa (BEJ & BES).

Sebagai perusahaan terbuka, prinsip utama yang dipegang oleh Bank Mega adalah keterbukaan dan kesetaraan. Hal itu ditunjukkan dengan membuat mekanisme yang lengkap untuk memproses setiap masukan dan pengaduan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan Bank Mega. Selain datang langsung ke kantor Cabang Bank Mega atau melalui media surat, masukan dan pengaduan juga dapat disampaikan melalui sarana elektronik yang disediakan oleh Bank Mega seperti Mega Call yang dapat diakses 24 jam, situs internet Bank Mega dengan alamat www.bankmega.com.

Di dalam Laporan Tahunan dijelaskan secara umum risiko yang menjadi pantauan Direksi dan Dewan Komisaris termasuk semua faktor

Corporate SecretaryThe structure of Good Corporate Governance and implementation of its principles are contained in the Annual Report and refer to the standard published by the Monetary & Stock Market Authority and best practices of GCG. Since December 2007, Bank Mega has possessed a book of guidelines on Good Corporate Governance (GCG Policy) that represents a discussion on the Structure of Good Corporate Governance and its implementation.

The publication of information regarding operational activities, products and the performance of Bank Mega to related parties is executed periodically through accessible media, such as: Financial Report, Audit Committee Report, publication of Stakeholder News, quarterly publication of Mega News, publication of the Annual Report, annual Public Expose, and reporting of every Corporate Action to the stock market authority (Indonesian Stock Exchange).

As an open company, the main principles upheld by Bank Mega are transparency and equality. This is proven by the creation of a complete mechanism to process every input and complaint from stakeholders to Bank Mega. As well as by delivery directly to a branch of Bank Mega or through letters, inputs and complaints can also be conveyed through the electronic facilities available such as 24-hour Mega Call and the website at www.bankmega.com .

Furthermore, the Annual Report contains a general explanation of risks monitored by the Boards of Commissioners and Directors

Financial Condition and Non Financial Bank Transparancy

Page 163: Bank Mega Annual Report 2007_2105

162

dan variabel luar yang mempengaruhinya, seperti: kondisi ekonomi, suku bunga dan kurs.

Laporan tahunan Bank Mega disertai dengan tanda tangan dan pernyataan tanggung jawab dari Direktur Keuangan dan Presiden Direktur, dan terhadap penyusunan serta penyajiannya telah disesuaikan dengan ketentuan dari Bapepam. Sebelum dipublikasikan, semua laporan keuangan telah dibahas dan disetujui oleh Komite Audit, Dewan Komisaris dan Direksi.

Produk Bank Mega dibuat secara transparan dengan mempertimbangkan aspek bisnis dan risiko yang melekat. Produk yang telah dikaji secara cermat akan diluncurkan dengan memberikan keterangan yang jelas yang mencakup kepentingan semua pihak yaitu nasabah, Bank dan pihak lain yang terkait dengan produk tersebut, untuk kemudian dipublikasikan melalui media masa, media elektronik, internet dan brosur-brosur, maupun penjelasan secara langsung di kantor Bank Mega.

Seluruh Produk yang telah diluncurkan, dilaporkan ke Bank Indonesia dan dilakukan performance analysis secara berkala untuk mengetahui keberhasilan dan permasalahan atau risiko yang timbul guna mencari solusi yang terbaik.

Program Hubungan InvestorSebagai Perusahaan Terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, telah dibentuk Investor Relations Department yang bertugas untuk menyediakan informasi keuangan dan non-keuangan terkini yang dibutuhkan oleh otoritas pasar modal, para pemegang saham serta stakeholder lainnya.

Penyediaan informasi tersebut antara lain dalam bentuk Laporan Keuangan Publikasi, Newsletter Stakeholder News dan penyelenggaraan Public Expose sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

including all factors and outside variables with the potential to influence performance, such as: economic conditions, interest rates, and exchange rates.

The composition and presentation of the Annual Report has been modified according to the regulations of Bapepam that state that the Bank Mega Annual Report should include the signatures and statements of responsibility from the Financial Director and the President Director. Before being published, all financial reports are studied and approved by the Audit Committee, Board of Commissioners and the Directors.

With respect to Bank Mega products, transparency is achieved by considering associated business aspects and risks. Products that have been studied closely will be launched with clear information to cover the interests of all, whether customers, the Bank and other parties related to the product. Every description is then published through the mass media, electronic media, internet, brochures, and direct briefings in Bank Mega offices.

Every product that is launched is reported to Bank Indonesia, and Bank Mega implements a step-by-step performance analysis to measure the level of achievement and problems or risks triggered in order to find the best solution.

Investor Relations ProgramAs a Public Company listed on the Indonesian Stock Exchange, the Company has formed a Department of Investor Relations with the duty of providing financial and non-financial information required by the stock market authority, shareholders and other stakeholder.

Provision of information is by means of a variety of media, including Financial Reports, the Stakeholder News newsletter, and by holding Public Expose, in line with prevailing regulations.

Page 164: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 163

Media Komunikasi lain dengan StakeholdersUntuk memberikan informasi yang transparan kepada stakeholder, Bank Mega secara rutin telah menerbitkan Annual Report, Stakeholder News dan Bulletin Pride. Annual Report memberikan gambaran secara utuh tentang perjalanan perusahaan selama satu tahun baik dari sisi keuangan maupun non-keuangan. Stakeholder News diterbitkan secara rutin setiap triwulan berisi laporan kinerja perusahaan dan agenda/kegiatan penting pada triwulan tersebut.

Stakeholder News dibagikan keseluruh cabang, analis pasar modal serta pihak-pihak lain yang membutuhkan, sedangkan Bulletin Pride merupakan majalah intern perusahaan yang terbit secara rutin setiap bulan dimana edisi penerbitannya akan menampilkan tema-tema yang up-to-date yang merupakan hasil tulisan dari redaksi dan sumbangan artikel dari seluruh karyawan Bank Mega.

Program Hubungan NasabahUntuk meningkatkan hubungan dengan nasabah, Bank Mega secara rutin mengadakan Service Day, yaitu manajemen Bank Mega secara langsung memberikan pelayanan terhadap nasabah. Selain program rutin tersebut, selama tahun 2007 telah diselenggarakan pula kegiatan Customer Gathering di beberapa Kantor Cabang dan kantor Pusat sebanyak lima kali (yaitu : Customer Gathering Krida Mega Pass di Mataram pada tanggal 29 Januari 2007, Customer Gathering Tabungan Mega Absolut di Denpasar pada tanggal 14 Agustus 2007, Customer Gathering Mega Depo Equity di Jakarta pada tanggal 18 September 2007, Customer Gathering Mega Depo Equity di Pakanbaru pada tanggal 20 September 2007, dan Customer Gathering Mega Depo Equity di Medan pada tanggal 9 November 2007).

Customer Gathering & Service Day merupakan agenda rutin Bank Mega yang bertujuan sebagai sarana silahturahmi dengan para

Other Means of Communication with StakeholdersTo provide transparent information to stakeholders, Bank Mega routinely publishes the Annual Report, Stakeholder News and Bulletin Pride. The Annual Report gives a comprehensive picture of the company’s path for the period of a year, from both financial and non-financial aspects.

Stakeholder News is publish routinely every quarter, containing company performance reports and agenda/important activities for that quarter. Stakeholder News is disbursed to every branch, stock market analysts and other parties requiring the information. Bulletin Pride is a internal magazine that is published routinely each month. It contains up-to-date themes and articles from the editors as well as contributions from Bank Mega employees.

Customer Relations ProgramAs an active form of endeavor to advance the relationship with customers, Bank Mega periodically holds a Service Day event, where the management of Bank Mega directly provides service to customers.Throughout 2007, as well as these routine programs, Bank Mega held five Customer Gathering events at several of its Branches and at the Head Office. These were Customer Gathering Krida Mega Pass in Mataram on January 29, 2007, Customer Gathering Tabungan Mega Absolut in Denpasar on August 14, 2007, Customer Gathering Mega Depo Equity in Jakarta on September 18, 2007, Customer Gathering Mega Depo Equity in Pekanbaru on September 20, 2007 and Customer Gathering Mega Depo Equity in Medan on November 9, 2007.

The Customer Gathering & Service Day is a routine agenda of Bank Mega which is planned as a means of maintaining good relationships with customers and as an appreciation from Bank Mega to each of its customers. Through such events, it is expected that Bank Mega

Page 165: Bank Mega Annual Report 2007_2105

164

nasabah, sekaligus sebagai wujud apresiasi Bank Mega kepada seluruh Customer Bank Mega. Dalam acara ini diharapkan baik Bank Mega maupun nasabah dapat saling mengetahui perkembangan, saling memberikan informasi dan memberikan masukan bagi perkembangan kedua belah pihak.

No Kegiatan

1 Launching & Gathering Krida Mega Pass di Mataram

2Penandatanganan Dukungan Dana Pembangunan Jalan Tol Seksi IV – Makassar oleh PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega – Jakarta, 25 April 2007

3 Peresmian Relokasi / Pemindahan alamat Kantor Cabang Bekasi 14 Mei 2007

4Peresmian Kantor PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Cabang Pembantu Bekasi – Jababeka cikarang,25 Mei 2007

5Peresmian Kantor PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Mega Plaza Jakarta,8 Juni 2007

6Penandatanganan Dukungan Dana Pembangunan Jalan Tol Waru - Juanda Surabaya olehPT Bank Mega Jbk Mega Executive Club – Jakarta, 21 Juni 2007

7 Peresmian relokasi / pemindahan alamat Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Saharjo 25 Juni 2007

8 Peresmian relokasi / pemindahan alamat Kantor Cabang Jakarta – Pluit, 2 Juli 2007

9Peresmian relokasi Bank Mega Kantor Cabang Jakarta – Sudirman Plaza dan Bank Mega Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Sampurna Square Jakarta, 09 Juli 2007

10 Peresmian PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Wilayah Makasar. Makasar, 12 Juli 2007

11 Tabungan Mega Absolute & Tabungan Mega Dana PT. Bank Mega, Tbk. Jakarta, 24 Juli 2007

12 Customer Gathering PT. Bank Mega, Tbk Denpasar, 14 agustus 2007

Press Release Tahun 2007

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

as well as the customers will appreciate the latest developments, exchange information and provide inputs for both parties’ development.

Page 166: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 165

Press Release Tahun 2007

No Kegiatan

13 Press Gathering PT. Bank Mega Tbk Jakarta, 20 Agustus 2007

14 Bagi Mu Negeri “Hibah 800 Komputer” PT. Bank Mega Tbk Yogyakarta, 31 Agustus 2007

15Corporate Social Responsibilities (CRS) Edukasi Perbankan Kepada Masyarakat “Ayo ke Bank” Kepada Siswa Pelajar SMA 3 Al-Azhar dan Pelaksanaan Service Day oleh PT. Bank Mega, Tbk, Jakarta, 04 September 2007

16Kegiatan Donor Darah Mega Peduli Dalam Rangka Corporate Social Responsibility PT. Bank Mega Tbk Jakarta, 11 September 2007

17 Customer Gathering PT. Bank Mega, Tbk Jakarta, 18 September 2007

18Customer Gathering dan Penawaran Produk Mega Depo Equity Hotel Aryaduta, Pekanbaru-Riau,20 September 2007

19 Peresmian relokasi sementara Bank Mega kantor Cabang Malang, 27 September 2007

20Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 PT. Bank Mega, Tbk Jakarta, 31 Oktober 2007

21Peresmian Kantor PT. Bank Mega, Tbk. kantor Cabang Pembantu Pati – Panglima Sudirman, 9 November 2007

22Corporate Social Responsibilities (CSR) Bank Mega Peduli Pendidikan Bangsa - Hibah 1000 Komputer Bandung, 8 November 2007

23 Peresmian PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Wilayah Medan, 16 November 2007

24 Customer Gathering dan Penawaran Produk Mega Depo Equity di Medan, 9 November 2007

25 “Pertumbuhan Laba Bank Mega Tertinggi Di antara Perbankan Nasional” Jakarta, 19 November 2007

26Penandatanganan Penambahan Plafon 200 miliar Kerjasama Join Financing PT Bank Mega Tbk – Nusa Surya Ciptadana Finance Semarang, 20 November 2007

27Peresmian Kantor PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Cabang Bojonegoro – Untung Surapati,5 Desember 2007

28 Teknologi Emv (Euro Master Visa) Kartu Kredit Mega Visa, 04 Desember 2007

29Peresmian Kantor PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Cabang Pembantu Jakarta – Pantai Indah Kapuk,19 Desember 2007

Page 167: Bank Mega Annual Report 2007_2105

166

Pelaksanaan Self Assessment Tata Kelola Perusahaan

Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara MandiriUntuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank Mega dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia perihal pelaksanaan GCG oleh Bank Umum, pada tahun 2008 Bank Mega telah melakukan self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahaan untuk periode tahun 2007.

Penilaian dikoordinasikan oleh Compliance & Good Corporate Governance Division dibawah supervisi Direktur Risk Management & Compliance. Self assessment melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek, yaitu sebagai berikut :1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

4. Penanganan Benturan Kepentingan

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

6. Penerapan Fungsi Audit Intern

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related Party) dan Debitur Besar (Large Exposure)

10.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal

Self Assessment of Good Corporate Governance To asses the implementation of Good Corporate Governance at Bank Mega and its compliance with Bank Indonesia regulations in relation to GCG implementation by a Public Bank, in 2008 Bank Mega performed self-assessment on GCG practices for 2007.

Under the supervision of the Risk Management Director & Compliance Assessment, the self-assessment was coordinated by the Division of Compliance & Good Corporate Governance through an assessment of 11 (eleven) aspects, as follows:1. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

2. Implementation of Duties and Responsibilities of the Directors

3. Completeness and Implementation of Committee Duties

4. Handling of Conflicts of Interest

5. Implementation of Bank Compliance Function

6. Implementation of Internal Audit Function

7. Implementation of External Audit Function

8. Implementation of Risk Management Function and Internal Control

9. Provision of Funds to Related Parties and Large Exposures

10.Transparency of Financial and Non-financial Conditions, GCG Implementation Report and Internal Reports

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Self Assessment of Corporate Governance Implementation

Page 168: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 167

11. Rencana Strategis Bank

Pemeringkatan dari seluruh aspek diatas dilakukan dengan membandingkan antara kinerja pelaksanaan GCG dan kriteria minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hasil self assessment tersebut menyimpulkan bahwa pelaksanaan GCG di lingkungan Bank Mega mendapatkan peringkat “Baik” dengan total nilai 1,80 (skala nilai tertinggi adalah 1 dan terendah adalah diatas 5).

Metode penilaian meliputi 4 tahap, yaitu:• Questioner penilaian yang dilakukan oleh para responden.• Observasi di dalam perusahaan berdasarkan data pendukung.• Diskusi panel. • Tahap validasi.

Lima dimensi GCG yang diukur adalah :1. Komitmen terhadap GCG.2. Peran stakeholder dalam pelaksanaan GCG.3. Keterbukaan dan transparansi.4. Tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.5. Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Dalam Pengembangan Budaya Perusahaan Dan SDMSebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, Bank Mega bertekad serta memiliki komitmen untuk menjalankan kegiatan usahanya dengan senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis, nilai-nilai serta penegakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dimana hal ini tercermin dalam visi, misi, nilai-nilai dan strategi Bank Mega.

11. Strategic Plan of the Bank

The setting of ratings for every aspect above was performed by comparing the performance of GCG implementation and minimum criterion set by Bank Indonesia. The result of the self-assessment showed that GCG implementation at Bank Mega was “Good,” with total grades of 1.80 (highest grade scale is 1 and lowest 5)

In establishing rankings, the assessment method used in this self-assessment covered 4 stages:• Questionnaire of assessment completed by respondents.• Observation of the company based on supporting data• Panel discussion• Validation stage

Meanwhile, the five GCG dimensions measured were :1. Commitment to GCG.2. Role of stakeholders in GCG implementation.3. Openness and transparency.4. Responsibility of Board of Commissioners and Directors.5. Compliance to prevailing regulations.

Implementation of Good Corporate Governance in Development of Company Culture and Human ResourcesSince the company operates in the area of banking, Bank Mega is determined and committed to operate its business activities by always upholding a high level of business ethics, GCG values and enforcement of GCG principles, as reflected in the vision, mission, values and strategy of Bank Mega.

Page 169: Bank Mega Annual Report 2007_2105

168

Pelaksanaan strategi maupun nilai-nilai Bank Mega secara konsisten dan berkesinambungan diharapkan akan menghasilkan budaya perusahaan yang mendukung pencapaian visi ’Menjadi Kebanggaan Bangsa’ dan misi Bank Mega untuk ’Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham’.

Sebagai wujud dari komitmen tersebut, pada tanggal 15 November 2007 Dewan Komisaris dan Direksi telah menandatangani Komitmen Integritas yang merupakan kemasan untuk melakukan bisnis secara etika yang dituangkan dalam Good Corporate Governance.

Dalam Komitmen Integritas diatur mengenai code of conduct yang harus dipatuhi oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan. Code of Conduct merupakan rumusan sikap dan perilaku yang disepakati bersama seluruh jajaran Bank Mega yang merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan yaitu “Kewirausahaan, Etika, Kerjasama, Dinamis, dan Komitmen” untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Tanggung jawab masing-masing pihak dalam penerapan Code of Conduct meliputi:

1. Kewajiban untuk mengetahui, memahami dan menerapkan code of conduct Bank Mega.

2. Tidak melakukan usaha-usaha untuk mengganggu penerapan code of conduct Bank Mega.

3. Bersedia menerima punishment sesuai dengan peraturan dalam code of conduct jika melakukan pelanggaran.

4. Bertanggung jawab untuk mempertahankan suatu lingkungan kerja yang dapat menciptakan komunikasi yang terbuka tentang masalah - masalah etika.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

The consistent and continuous implementation of the values of Bank Mega are hoped to produce a company culture that can support the attainment of the vision ‘Pride of the Nation’ and Bank Mega’s mission of ‘Deliver sustainable customer relationships by means of superior financial service offerings and excellent organization capabilities to increase shareholders’ values.’

As a form of this commitment, on November 15, 2007 the Board of Commissioners and the Directors signed a Commitment of Integrity which represents a package on how to do business ethically as defined under GCG.

The Commitment of Integrity regulates the Code of Conducts to which the Board of Commissioners, Directors and Employees must comply. The Code of Conducts is a formulation of attitudes and behavior agreed upon by every level of employees at Bank Mega. The Code of Conducts represent explanations of the company values of “Entrepreneurship, Ethics, Cooperation, Dynamic and Commitment” in efforts to realize the company’s vision and mission.

Responsibilities of all parties in implementing Code of Conducts, include:

1. It is compulsory to know, to understand, and to implement the Code of Conducts of Bank Mega.

2. Refraining from activities which could disturb the implementation of the Code of Conducts.

3. Willingness to accept sanctions according to regulations if the Code of Conducts is breached.

4. Responsibility for maintenance of a work environment conducive to open communication regarding ethical matters.

Page 170: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 169

5. Supervisor level dan Manajerial level diwajibkan untuk memberikan kebebasan yang bertanggung jawab, memfasilitasi masukan-masukan, menjawab keraguan terhadap etis atau tidaknya suatu tindakan serta mengambil langkah pencegahan, dan menyelidiki kebenaran laporan yang disampaikan mengenai pelanggaran code of conduct oleh sub ordinate.

6. Operational Control/Compliance Area Representatif diwajibkan untuk melakukan monitoring/pemantauan terhadap Pelaksanan Code of Conduct.

Nilai-nilai dalam code of conduct meliputi :

1. Iklim kerja yang mendukung kinerja, kreatifitas dan motivasi kerja tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Mega.

2. Hubungan dengan nasabah dan pihak ketiga lainnya.

3. Etika dan moral sebagai landasan kerja.

4. Komitmen dalam tanggung jawab sosial.

5. Komunikasi intern dan ekstern.

Penjabaran nilai-nilai dari code of conduct ditinjau dari pengelolaan SDM adalah meliputi hal-hal penting sebagai berikut:

1. Terciptanya lingkungan kerja yang kondusif agar setiap karyawan dapat bekerja secara kreatif dan produktif.

2. Tersedianya informasi yang transparan dan perlu diketahui oleh karyawan melalui sistem komunikasi yang berjalan baik dan tepat waktu.

3. Karyawan dilarang memanfaatkan Bank Mega, fasilitas atau hubungan baik Bank Mega dengan pihak ekstern untuk kepentingan pribadi.

5. Employees of the level of Supervisor and Manager are obliged to provide responsible freedoms, facilitate inputs and to answer doubts over the ethics of a conduct. They are also obliged to take preventive measures and investigate reports regarding Code of Conducts breaches by their employees.

6. Operational Control/Compliance are required to monitor the implementation of the Code of Conducts.

The values of the Code of Conducts encompass the following:

1. A work climate conducive to performance, creativity and high work motivation according to applicable regulations at Bank Mega.

2. Relationships with customers and other third parties.

3. Ethics and morality as work foundations.

4. Commitment in social responsibility.

5. Internal and external communication.

From the aspect of Human Resources management, description of the values of the Code of Conducts includes the following:

1. To create a conducive work environment in order to encourage creativity and productivity in every employee.

2. Availability of transparent information that employees should be aware of through a smooth and timely system of communication.

3. Employees may not use Bank Mega, its facilities or the good relationship of Bank Mega with external parties for personal benefit.

Page 171: Bank Mega Annual Report 2007_2105

170

4. Tidak terdapat diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, aliran dan jender serta bebas tekanan.

5. Terdapat mekanisme yang memungkinkan karyawan untuk menerapkan nilai-nilai perusahaan dengan menjunjung tinggi standar etika serta mematuhi kebijakan, peraturan dan prosedur intern yang berlaku di Bank Mega.

6. Tersedianya sistem dan perangkat SDM yang meliputi sitem rekruitmen, penilaian kinerja, kompensasi serta pendidikan dan latihan.

Dalam pelaksanaan GCG, Bank Mega mengharuskan karyawan :1. Memahami tugas dan tanggung jawab sesuai dengan job description yang telah disepakati bersama.

2. Memahami peraturan perusahaan

3. Memahami peraturan perundang- undangan yang berlaku baik intern maupun ekstern yang terkait dengan bidang pekerjaan.

4. Tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan perundangan termasuk standar etika, kejujuran dan integritas.

5. Bersedia mempertangjawabkan hasil kerja maupun keputusan yang telah dibuat.

6. Mengembangkan diri dan belajar untuk mencapai standar kompetensi yang disyaratkan jabatan yang menjadi tanggungjawabnya.

7. Memelihara disiplin diri dan melaksanakan Kebijakan dan Prosedur yang telah ditetapkan.

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

4. No discrimination on grounds of ethnicity, religion, race, belief and gender, and without pressure.

5. Existence of a mechanism that allows employees to apply company values by upholding highly ethical standards and to follow the policies, regulations, and internal procedures set at Bank Mega.

6. Availability of Human Resources system and instruments that include a recruitment system, performance assessment, compensation and education and training.

In relation to GCG implementation, Bank Mega requires its employees to: 1. Understand the duties and responsibilities according to respective job descriptions that have been mutually agreed.

2. Understand the regulations of the company.

3. Understand the prevailing laws that operate both internally and externally in relation to fields of work.

4. Not to conduct violations of regulations and laws, including ethical standards, honesty and integrity.

5. Be willing to be responsible for work results and decisions made.

6. Develop and learn in order to reach the standard of competence required in the positions in which they are responsible.

7. Maintain self-discipline and implement the authorized Policies and Procedures.

Page 172: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 171

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank MegaDari hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Mega tahun 2007 yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Bank Mega berada pada peringkat “Tata Kelola Baik” dengan nilai komposit “1,80”. Adapun peringkat masing-masing faktor adalah sebagai berikut:

Aspek Penilaian Bobot (%) Peringkat Nilai

Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 10,00 1 0,1

Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi 20,00 2 0,4

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10,00 2 0,2

Penanganan Benturan Kepentingan 10,00 2 0,2

Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5.00 2 0,1

Fungsi Audit Intern 5.00 1 0,05

Fungsi Audit Ekstern 5.00 1 0,05

Fungsi Manajemen Risiko termasuk Pengendalian Intern 7.50 2 0,15

Penyediaan Dana Kepada Pihat Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)

7.50 2 0,15

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal

15.00 2 0,3

Rencana Strategis Bank 5.00 2 0,1

Nilai 100 % 1,80

Hasil Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance Bank Mega Tahun 2007 Self Assessment Result of Good Corporate Governance Application of Bank Mega in 2007

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 ≤ Nilai komposit < 2.5 Baik

2.5 ≤ Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 ≤ Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik

4.5 ≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

Keterangan:

General Summary of Assessment Result of Bank Mega Good Corporate Governance ImplementationFrom the result of self-assessment of GCG implementation of Bank Mega in 2007, it was demonstrated that Bank Mega has attained “Good Governance” with the composite grade of “1.80”. Result of this assessment is contained in the table below:

Page 173: Bank Mega Annual Report 2007_2105

172

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Dalam hal pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Kepatuhan terhadap kewajiban pelaporan eksternal. Terdapat kelemahan dalam hal kepatuhan kewajiban pelaporan eksternal. Hal ini disebabkan karena kurangnya tanggung jawab dan disiplin petugas terkait serta monitoring dari supervisor yang belum berjalan secara maksimal.

Terhadap hal tersebut akan dilakukan rencana tindak (action plan) sebagai berikut: a. Meningkatkan monitoring dan supervisi dari pemimpin unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pelaporan tersebut. b. Membuat warning system kewajiban pelaporan eksternal, tanpa mengurangi tanggung jawab unit kerja terkait untuk selalu melakukan updating terhadap ketentuan yang mengatur perihal tersebut (target waktu pelaksanaan Juli 2008).

2. Kepatuhan dalam prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur besar (large Exposures). Pada tahun 2007 terjadi pelampauan BMPK yang disebabkan karena pemberian kredit MOJF, namun demikian telah diselesaikan pada masa triwulan IV pada penilaian CAMEL Rating.

3. Penyusunan strategi bisnis Terdapat kelemahan dalam hal penyusunan rencana bisnis Bank karena belum sepenuhnya memperhatikan tingkat risiko komposit Risk Control System (RCR) - strategis Bank karena Risk Control System belum dijalankan secara maksimal.

Terhadap hal tersebut akan dilakukan rencana tindak (action plan) sebagai berikut:

Improvements are still required in the application of Good Corporate Governance as follows:

1. Compliance of external reporting responsibilities Weakness exists in the area of external reporting responsibilities. This was caused by a lack of responsibility and discipline of relevant members of staff and because monitoring and supervision remains less than maximal.

The following action plan has been developed to deal with this problem: a. Increase level of monitoring and supervision of the leadership of work units responsible for external reporting. b. Create a warning system of external reporting responsibilities without reducing the responsibility of work units to systematically perform updating in line with regulations that apply in this area (target for implementation July 2008).

2. Compliance with prudential principles in the provision of credit to related parties and large exposures. In 2007 these principles were exceeded in the provision of credit to MOJF, although this was settled in terms of CAMEL Rating during the third quarter of the year.

3. Development of business strategy Weakness existed in the development of business strategies of the bank, with inadequate attention to the composition of business risk through the Risk Control System (RCR) strategy of the bank because the Risk Control System had yet to be applied in an optimal manner.

This is to be dealt with by use of the following action plan: a. Increase the use of the Risk Control System in the development of business plans and the evaluation of the achievement of business plans in earlier years.

Page 174: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 173

Menyetujui

Chairul Tanjung Yungky SetiawanKomisaris Utama Direktur Utama

a. Meningkatkan penggunaan Risk Control System dalam penyusunan rencana Bisnis dan mengevaluasi pencapaian rencana bisnis tahun sebelumnya. b. Penyusunan rencana bisnis Bank tahun 2008 telah disusun berdasarkan past performance dan potensial Market.

4. Peningkatan efektivitas kerja Komite Remunerasi & Nominasi Efektivitas Kerja Komite Remunerasi & Nominasi perlu ditingkatkan karena selama tahun 2007, frekwensi meeting yang diadakan sangat minim dan belum memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal Kebijakan remunerasi yang dilaksanakan oleh Direksi dan rekomendasi lainnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Komite (target waktu Desember 2008).

5. Penerapan Code of Conduct Terdapat kelemahan dalam hal penerapan Code of Conduct. Hal ini disebabkan karena Code of Conduct baru dirumuskan pada tahun 2007, ketentuan etika selama ini melekat pada ketentuan Perusahaan.

Terhadap hal tersebut akan dilakukan rencana tindak (action plan) sebagai berikut: a. Pembuatan Buku Panduan Komitmen Integritas yang berisikan aspek-aspek GCG dan Code of Conduct (Maret 2008). b. Melakukan sosialisasi Internal baik secara langsung dan melalui e-learning (April – Desember 2008).

b. The Bank business plan for 2008 has been completed based on past performance and market potential.

4. Improvement of effectiveness of the Remuneration & Nomination Committee The effectiveness of the Remuneration & Nomination Committee needs to be improved since, during 2007, the frequency of meetings was minimal and the Committee failed to provide recommendations to the Board of Commissioners on remuneration policy as implemented by the Directors and other recommendations in line with the duties and responsibilities of the Committee (target date December 2008)

5. Application of the Code of Conduct Weakness was identified in the application of the Code of Conduct. This was because the Code of Conduct was only developed in 2007, and ethical standards up until now have been based on Company standards.

An action plan to deal with this situation has been formed as follows: a. Creation of a Guide Book on Commitment to Integrity based on GCG aspects and the Code of Conduct (March 2008) b. Perform effective internal socialization in a direct manner and via e-learning (April – December 2008)

Page 175: Bank Mega Annual Report 2007_2105

174

Satuan Kerja Audit Internal

Sepanjang tahun 2007, Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank Mega telah melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan mandat yang diamanatkan oleh Bank Indonesia dan manajemen. Beberapa pencapaian penting oleh SKAI Bank Mega telah berhasil menunjang terciptanya iklim kerja yang prudent dan sejalan dengan semangat penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko yang kuat dalam struktur organisasi bisnis yang terus berkembang.

Sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, SKAI memiliki fungsi tugas dan tanggung jawab untuk:• Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan penjabaran operasional terkait perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit yang dilakukan.• Membuat analisa dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung.• Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya manusia (SDM) dan keuangan yang telah dianggarkan sebelumnya.• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa oleh SKAI pada semua tingkatan manajemen.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, SKAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Bank Mega, dan menyampaikan laporan secara lisan dan tertulis kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan Bank Mega.

Throughout 2007, the Internal Audit Working Unit (SKAI) of Bank Mega performed its duties and responsibilities in line with the mandate set by Bank Indonesia and the management. A number of important achievements were recorded by Bank Mega’s SKAI toward the creation of a prudent work climate in line with the spirit of the application of strong Good Corporate Governance and Risk Management in the continuously developing business organization.

In accordance with the regulations established by Bank Indonesia, SKAI possesses duties and responsibilities as follows: • Assist the duties of the President Director and the Board of Commissioners in performing oversight of operational activities connected to planning, implementation and the results of audits. • Perform analysis and judgment in the areas of finance, accounting and operational as well as other functions by means of direct inspection and indirect monitoring. • Identify all possibilities to improve and expand efficiencies in the use of human resources and budgeted finances. • Provide advice on improvements and information in an objective manner on activities inspected by SKAI at all levels of management.

In performing these duties, SKAI is directly responsible to the President Director of Bank Mega, and presents its reports, both verbal and written, to the President Director and the Board of Commissioners with copies to the Director of Compliance of Bank Mega.

Internal Audit Working Unit

Page 176: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 175

Berikut adalah pencapaian penting yang telah berhasil dilaksanakan oleh SKAI sepanjang tahun 2007:• Melakukan Audit terhadap 123 Kantor Cabang dan 12 Divisi• Melakukan Audit Mutu Internal (ISO 9001) sebanyak 2 kali.• Melakukan Audit Mega Oto Joint Financing (MOJF) di 26 Kantor Cabang• Pada bagian Audit Teknologi Sistem Informasi (TSI) telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: - Audit di 12 Kantor Cabang dan 5 Divisi - Pengembangan program audit Insentif - Pengembangan audit software - Pembuatan dan implementasi audit rating IT.

Kegiatan audit yang telah dilakukan terhadap beberapa Kantor Cabang dilaksanakan menggunakan Risk Based Audit – RBA, yang merupakan pemeriksaan dengan prioritas pada wilayah-wilayah berisiko tinggi. Sebelum melakukan audit, SKAI akan menghitung besarnya tingkat risiko pada setiap Cabang, sehingga Cabang dengan tingkat risiko yang lebih tinggi akan menjadi prioritas untuk diaudit.

Terkait kualitas SDM, Bank Mega sangat memperhatikan kualitas auditor yang dimiliki oleh karena itu para auditor selalu dibekali dengan berbagai program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan secara komprehensif berdasar analisis kebutuhan setiap personil. Pengembangan dan pelatihan dilaksanakan melalui program-program di bidang pendidikan, pembinaan, sertifikasi manajemen risiko dan pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi. Selain menyediakan pelatihan training di luar kantor, Perusahaan

A number of important achievements of SKAI during 2007 were as follows: • Perform audit of 123 branches and 12 Divisions • Perform Internal Standard Audit (ISO 9001) on two occasions • Perform an audit of Mega Oto Joint Financing (MOJF) at 26 branch offices • In the Audit Information Technology System (TSI) the following steps were taken: - Audit of 2 branch offices and 5 divisions - Development of the incentive audit program - Development of software audit - Creation and implementation of IT audit rating.

Audit activities performed at a number of branch offices utilized Risk-Based Audit – RBA - which represents a form of inspection with priority on regions of high risk. Before the audit, SKAI is used to measure the level of risk at each branch, so that branches with high levels of risk can be prioritized for audit.

In the area of human resources, Bank Mega takes especial attention of the qualities of its auditors, who are supported with a variety of development and training programs conducted on a comprehensive basis dependent on analysis of the requirements of each individual. These development and training programs include education, development, risk management certification and the granting of awards to employees of quality. As well as provided training programs outside the office, the Company also provides in-house training in

Page 177: Bank Mega Annual Report 2007_2105

176

juga memberikan pelatihan ini melalui inhouse training yang diikuti oleh seluruh tenaga auditor dengan tenaga pengajar professional dalam bidang risk based audit dan audit kredit korporasi.

Tujuan Implementasi Risk Based AuditPada tahun 2007, Bank Mega telah mengimplementasikan Risk Based Audit (RBA) yang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan audit sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini tercapai berkat pemberian prioritas untuk audit dengan fokus pada area-area aktifitas utama yang berisiko tinggi.

Penerapan risk based audit memberi dampak besar dalam merubah pola pikir auditee sehingga mereka dapat lebih mengerti dan memperhatikan risiko-risiko yang ada pada setiap aktifitas perbankan yang dapat merugikan Cabang. Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh Cabang dalam pelaksanaan RBA ini adalah:1. Kantor Cabang akan lebih mengerti terhadap risiko-risiko yang terdapat pada setiap aktivitas Operasional dan Perkreditan yang dijalankan, antara lain; Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan serta Risiko Strategis.

2. Kantor Cabang akan lebih memperhatikan dan melaksanakan pengendalian internal / risk control system, sehingga dapat memitigasi risiko-risiko tersebut. Risk Control System yang wajib dijalankan antara lain adalah: a. Pengawasan aktif Pemimpin Cabang atau Pejabat Senior b. Pelaksanaan Kebijakan, Prosedur dan Limit Kewenangan c. Kecukupan Sistem Informasi Manajemen d. Sistem Pengendalian Internal

3. Kantor Cabang dapat mengetahui risk mapping pada setiap aktifitas perkreditan dan operasional, serta pada akhirnya diketahui secara keseluruhan penilaian audit rating cabang.

Satuan Kerja Audit InternalInternal Audit Working Unit

which all audit staff are provided with insights into professional practices in the areas of risk-based audits and corporate credit audits by professional tutors.

Goals of Implementation of Risk-Based AuditDuring 2007, Bank Mega’s implementation of Risk-Based Audit (RBA) proved to be of great value in the conduct of audits and created improved effectiveness and efficiency. This provided priority to audits focused on areas of activity with a high level of risk.

The application of risk-based audit provided a major impact in changing the mind-set of auditors by making them better understand and attend to risks that exist in every banking activity and which can cause losses for branches. Benefits achieved by branches through the application of RBA are as follows: 1. Branch offices improve understanding of risks existent in all operational and credit activities, including Credit Risk, Operational Risk, Liquidity Risk, Market Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Compliance Risk and Strategic Risk.

2. Branch offices will be more attentive and will implement internal risk control systems in order to mitigate these risks. The minimum Risk Control System that must be followed includes: a. Active oversight of the Branch Leader or Senior Official. b. Implementation of policy, procedures and authority c. Satisfactory Information System Management

3. Branch offices must understand risk mapping in every area of credit provision and operations, and eventually all audit rating units at branch level must be familiar with it.

Page 178: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 177

4. Kantor Cabang akan lebih mengerti best practise yang sedang diterapkan di perbankan Indonesia terkait dengan bidang audit yaitu risk based audit.

5. Rekomendasi yang disampaikan oleh SKAI lebih terfokus pada area-area yang berisiko sehingga lebih bermanfaat bagi Kantor Cabang yang telah diaudit.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Perusahaan menilai bahwa SKAI Bank Mega telah berhasil mengimplementasi RBA sesuai dengan best practise yang sedang berkembang saat ini.

Audit Rating SystemTahun 2007 merupakan tahun pertama SKAI melakukan audit rating system dengan tujuan untuk mempermudah pemeriksaan dan pengawasan agar dapat berjalan lebih efektif. Predikat penilaian yang diberikan atas hasil audit rating system adalah Strong, Satisfactory, Moderate dan Weak. Melalui implementasi sistem tersebut, SKAI berharap dapat memetakan tingkat risiko yang ada di Kantor-kantor Cabang.

Tinjauan ke DepanImplementasi Risk Based Audit yang dilaksanakan pada tahun 2007 telah mendorong Bank Mega untuk terus menyempurnakan RBA pada tahun 2008 melalui penambahan risk control system dalam setiap penilaian risiko aktifitas operasional dan perkreditan di Kantor Cabang.

Dari sisi kesiapan SDM, perkembangan bisnis Bank Mega yang sangat pesat menuntut tersedianya auditor yang handal dan memiliki standar yang tinggi. Untuk itu, Bank Mega senantiasa melakukan pengembangan dan memberikan pelatihan intensif kepada auditor-auditor Bank Mega sehingga SKAI dapat mencapai sasaran kerja dalam waktu yang telah ditentukan.

4. Branch offices will better understand best practices that are now being introduced in the banking industry in connection with risk- based audits.

5. Recommendations that are forwarded by the SKAI will be more focused on areas of risk to the advantage of branches that have been audited.

Based on the issues above, the Company believes that SKAI at Bank Mega has achieved implementation of RBA in line with best practices at this time.

Audit Rating SystemThe year 2007 represented the first time in which SKAI has conducted the audit rating system with the goal of making the process of inspection and monitoring easier, in order to make it more effective. Values that are given in the audit result rating system are Strong, Satisfactory, Moderate and Weak. By means of implementation of this system, SKAI is hoped to be able to map the level of risk that exists at all branch offices.

Outlook The implementation of Risk-Based Audit in 2007 encouraged Bank Mega to continue to perfect RBA in 2008 by means of increases in risk control systems in every risk-laden operational and credit activity at branch offices.

From the point of view of preparedness of human resources, the development of business at Bank Mega requires the availability of competent auditors of a high standard. For this reason, Bank Mega continues to intensively develop and train the auditors of Bank Mega in order that SKAI can achieve the performance targets that have been set.

Page 179: Bank Mega Annual Report 2007_2105

178

Manajemen Risiko

Bank Mega menyadari bahwa sebagai penghimpunan dana masyarakat dan pemberian pinjaman, kegiatan bisnis Perusahaan tidak akan terlepas dari berbagai faktor risiko usaha serta permasalahan yang dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan kegiatan usaha Perusahaan. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Bank Mega senantiasa mengerahkan sumber daya yang memadai dalam pengelolaan kegiatan usaha sambil terus meningkatkan kesiagaan serta menimimalisasikan risiko melalui strategi usaha yang efisien dan komunikasi yang lebih efektif. Laporan berikutnya akan mengulas beberapa pengelolaan risiko yang dijalankan Perusahaan sebagai jawaban dan antisipasi atas risiko yang selalu berubah dari waktu ke waktu.

Pengelolaan Risiko KreditTahun 2007 merupakan tahun yang penting dalam kinerja perkreditan Bank Mega, termasuk dalam pengelolaan risiko kreditnya. Bank Mega melakukan rencana revitalisasi berbagai

Bank Mega is aware that as an institution trusted with public funds and a provider of credit, the Company’s business activities cannot be separated from a number of business risk factors and problems with the potential to create negative impacts on the sustainability of the Company’s business. To avoid such risks, Bank Mega consistently utilizes competent resources in managing its business activities, increases its alertness and minimizes risk by means of efficient business strategies and increasingly effective communications. The following report discusses a number of risk management techniques conducted by the Company in response to and in anticipation of risks that will vary from time to time.

Credit Risk Management The year 2007 represented an important year for credit operations at Bank Mega, including in the management of credit risk. Bank Mega introduced revitalization plans for a number of aspects of credit at the beginning of the

Bank Mega telah memformulasikan strategi untuk mengidentifikasi, memonitor dan mencegah risiko yang berhubungan dengan kegiatan yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap usaha Perusahaan melalui pengelolaan risiko yang terarah dan didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik serta kebijakan Perusahaan yang mapan.

Bank Mega has formulated a strategy to identify, monitor and limit risk related to activities that can produce a negative impact on the business of the Company, by means of directed risk management and supported by good management standards and mature Company policies.

Risk Management

Page 180: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 179

aspek perkreditan pada awal tahun dan hasil pelaksanaan sepanjang tahun tersebut telah menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Perusahaan berhasil tumbuh dengan signifikan dan melakukan reprofiling ke kredit komersial, sementara tingkat risiko tetap dijaga di bawah rata rata; hal ini dapat terlihat antara lain di beberapa indikator sebagai berikut:

1. Komposisi portofolio kredit Grafik komposisi portfolio di atas menunjukan bahwa strategi reprofiling portofolio kredit Perusahaan berjalan ke arah yang sesuai dengan perencanaan. Dengan porsi kredit konsumer, komersial dan korporasi yang makin berimbang, Perusahaan berharap bahwa exposure concentration portofolio kredit terhadap suatu faktor risiko tertentu dapat ditekan. Selanjutnya, porsi dari kredit komersial akan terus menjadi fokus strategi pengembangan utama Perusahaan di masa depan.

2. Non Performing Loan Sepanjang tahun 2007, Perusahaan dapat menekan tingkat Non Performing Loan (NPL), baik secara persentase maupun secara nominal. Sehubungan dengan keberhasilan ini, Bank Mega akan terus melakukan pengelolaan kualitas portofolio kredit sesuai dengan risk appetite yang prudent.

Selain faktor NPL, Perusahaan harus tetap mengelola beberapa parameter risiko kredit lainnya, yaitu:• Rasio LDR Valuta Asing (khususnya USD), yang dijaga dengan batas maksimal 90%;• Komposisi Kredit Valuta Asing dibanding Total Kredit, yang dijaga dengan batas maksimal 25%;• Penyelesaian pelampauan BMPK sesuai kesepakatan dengan Bank Indonesia;• Peningkatan modal Perusahaan melalui penerbitan obligasi subordinasi sebesar

35

,58

,75

5,8

35

,411

,25

3,4

38

,612

,24

9,2

39

,913

,64

6,5

37,

915

,64

6,5

41,

813

,74

4,6

43

,413

,44

3,2

44

,914

,04

1,1

44

,614

,84

0,6

45

,514

,63

9,9

47,

014

,53

8,5

46

,215

,23

8,6

100%

0%

Kredit Korporasi

Kredit Komersil

Kredit Konsumer

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec

Komposisi Portofolio Kredit Credit Portfolios Composition

year and their achievement through the year indicated satisfactory results. The Company achieved significant growth and performed reprofiling of commercial credit, while the level of risk remained below average. This is evidenced by a number of indicators, as follows:

1. Composition of credit portfolio The credit portfolio graphic above demonstrates that the Company’s strategy of credit reprofiling achieved results in line with plans. The proportions of commercial, corporate and consumer credit became more balanced and the Company hopes that exposure concentration of the credit portfolio toward risk factors has been reduced. Further, the proportion of commercial credit will continue to be the main focus of development strategy of the Company in the future.

2. Non-Performing Loans Through 2007, the Company achieved a reduction in the level of Non-Performing Loans (NPL) both in terms of percentage and in nominal terms. In line with this achievement, Bank Mega will continue to manage the quality of its credit portfolio in line with prudent risk appetite.

As well as the NPL factor, the Company must continue to manage a number of other credit risk parameters, such as:• The loan-to-deposit ratio (LDR) of foreign exchange (especially USD) should be kept to a maximum of 90%;• The composition of foreign currency credit compared to total credit should be kept to a maximum of 25%;• Completion of exceeded BMPK in line with Bank Indonesia regulations;• Increase in Company capital by means of a

Page 181: Bank Mega Annual Report 2007_2105

180

Rp 1 Triliun yang telah efektif pernyataan pendaftarannya di BAPEPAM per tanggal 28 Desember 2007 dan telah memperoleh ijin Bank Indonesia untuk diakui sebagai komponen modal pada akhir bulan Januari 2008. Dengan efektifnya hal tersebut maka BMPK Perusahaan meningkat cukup signifikan;• Dibentuknya tim Internal Control – Kredit, dengan fokus kerja awal meliputi pemeriksaan aspek administratif perkreditan untuk wilayah Jabodetabek.

Pengelolaan Risiko OperasionalBerikut ini adalah beberapa hal yang dapat dicatat dalam aspek risiko operasional sepanjang tahun 2007, antara lain:• MeRCA (Mega Risk & Control Assessment) Seperti tahun sebelumnya, MeRCA adalah salah satu alat utama yang digunakan divisi Risk Management untuk melakukan assessment dan sekaligus meningkatkan awareness personil di kantor cabang dan cabang pembantu terhadap beberapa pokok penting dalam risiko operasional cabang, yang meliputi: i. Limit dan kewenangan transaksi dan aktivitas kantor; ii. Pengetahuan prosedur operasional dengan titik berat pada area-area high risk dan high volume seperti: suspend account, dormant account, penatausahaan User ID, dan pengelolaan PIN;iii. Pengetahuan fitur dan risiko produk- produk yang ada;iv. Pemahaman terhadap aspek KYC.

Implementasi MeRCA yang dilakukan dua kali sepanjang tahun 2007 menunjukkan bahwa tingkat risiko operasional tersebut di atas tergolong rendah. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil penilaian kemampuan 77% responden yang dinilai memadai sedangkan responden yang dinilai memiliki sistem kontrol risiko yang lemah hanya berjumlah 2,7%.

Manajemen RisikoRisk Management

Kolektibilitas 5

Kolektibilitas 4

Kolektibilitas 3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec

0,9

90

,160

,64

0,9

70

,33

0,6

1

0,9

80

,37

0,6

3

1,0

70

,41

0,5

8

1,0

60

,32

0,5

2

0,9

90

,21

0,2

1

0,9

80

,22

0,19

0,9

10

,180

,18

0,8

90

,170

,20

0,8

70

,180

,23

0,5

90

,21

0,5

8

0,5

50

,160

,81

0%

2,5%

Data Kolektibilitas Tahun 2007 Collectibility Record in 2007

Rp 1 Trillion subordinate bond issue, registered with BAPEPAM on 28 December 2007 with a license from Bank Indonesia for inclusion as a component in capital at the end of January 2008. This effectively brought a significant rise in the Company’s BMPK. • Formation of an Internal Control Team – Credit, with an initial focus on the area of inspection of credit administration in the Greater Jakarta area.

Operational Risk Management The following are a number of issues that should be noted in relation to aspects of operational risk during 2007: • MeRCA (Mega Risk & Control Assessment) As in earlier years, MeRCA was a main tool used by the Risk Management Division for assessment and which at the same time increased the awareness of employees at branch and sub-branch offices of a number of important points in branch risk operations, including: i. Limits, transaction authority and office activities; ii. Understanding of operational procedures with concentration on high-risk and high- volume areas such as: suspended accounts, dormant accounts, User ID administration, and PIN management; iii. Understanding of features and risks of existing products; iv. Understanding of aspects of KYC.

Implementation of MeRCA, performed twice during 2007, indicated that the level of operational risk remained low. This was confirmed by the results of measurement which found satisfactory ability of 77% of respondents while the level of respondents considered to have weak risk control systems was only 2.7%.

Page 182: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 181

• Internal Control – Operasional Hasil pemeriksaan Internal Control – Operasional menunjukkan penurunan jumlah temuan penyimpangan secara signifikan, dimana temuan penyimpangan tercatat kurang dari 1% dari 5.7 juta total transaksi yang diperiksa sepanjang tahun 2007. Temuan penyimpangan tahun 2007 ini jauh lebih baik dibandingkan hasil temuan penyimpangan di tahun 2006 yang mencapai 2,5%.

Pengelolaan Risiko Pasar dan Likuiditas Pada tahun 2007, Bank Mega telah membentuk unit Internal Control – Treasury yang bertugas melakukan identifikasi dini atas kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pengendalian aktivitas operasional Treasury. Tugas Internal Control tersebut antara lain adalah memantau secara harian pengadministrasian transaksi Treasury serta memonitor alat-alat yang digunakan dalam sistem Treasury.

Sedangkan dalam pengelolaan risiko likuiditas, Perusahaan telah melakukan pengembangan dan otomatisasi berbagai perhitungan rasio serta penyusunan laporan yang digunakan sebagai materi rapat Asset & Liability Committee. Selain itu, Perusahaan juga telah mengembangkan dan memperluas cakupan penggunaan Internal Model yaitu Value at Risk (VaR), simulasi skenario dan stress test. Disamping untuk mengukur risiko valuta asing, perhitungan Value at Risk juga telah diterapkan agar dapat mengukur berbagai risiko obligasi dan risiko money market. Untuk mendukung langkah ini, Perusahaan juga telah membeli dan sedang melakukan uji coba atas aplikasi VaR, yaitu VARWORKS. Aplikasi ini mampu melakukan otomatisasi perhitungan instrumen-instrumen Treasury dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan dalam penerapan perhitungan permodalan sesuai dengan Basel II.

Ju

taan

Ru

pia

hIn

Mill

ion

Ru

pia

h

Non Performing Loan Tahun 2007 Non Performing Loan in 2007

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec

194

.93

0

0

250.000

210

.818

22

7.5

08

24

1.2

82

213

.19

0

163

.676

163

.376

156

.278

159

.40

2

167.

30

0

189

.94

6

212

.20

7

• Internal Control – Operational Results of Internal Control inspection - Operational demonstrated a significant reduction in the number of abuses, with findings of abuse at less than 1% of 5.7 million total transactions inspected during 2007. The number of abuses in 2007 was a great improvement on the level of 2.5% found in 2006.

Management of Market Risk and Liquidity In 2007, Bank Mega formed the Internal Control unit – Treasury, which is tasked with early identification of mistakes that occurred in the operational activities of Treasury. The duties of Internal Control include monitoring on a daily basis of transaction administration by Treasury and monitoring of tools used in the Treasury system.

Meanwhile in the management of liquidity risk, the Company developed and automated a number of ratio measurement and report development methods to be used for Asset & Liability meeting materials. Additionally, the Company also developed and expanded the application of an Internal Model in the form of Value at Risk (VaR), simulation scenarios and stress tests. As well, to measure foreign exchange risk, Value at Risk measurement was applied in order to measure a number of obligation risks and money market risks. In support of this step, the Company also purchased and is currently testing a VaR application, VARWORKS, which is capable of automating Treasury instrument measurement and is hoped to fulfill requirements in the application of capital calculation in line with Basel II.

Page 183: Bank Mega Annual Report 2007_2105

182

Pada tahun 2007, Perusahaan telah mempersiapkan diri untuk memiliki kemampuan dalam mengelola berbagai produk derivatif yang kompleks seperti structured investment products yang dipasarkan secara retail kepada nasabah. Persiapan ini dilakukan dengan melakukan berbagai metode perhitungan, sistem, dan infrastruktur sehingga Perusahaan akan mampu meluncurkan produk-produk yang inovatif dan kompetitif di pasar pada masa mendatang.

Profil RisikoPada setiap kuartal ketiga, Perusahaan melakukan penilaian risk profile secara periodik atas 8 risiko utama Perusahaan. Hal ini dilakukan sesuai dengan regulasi 5/8/PBI/2003 dan SE BI 5/21/DPNP mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penilaian risk profile terhadap ke empat triwulan 2007 telah dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut:Tren Profil Risiko Komposit tahun 2006 – 2007 menunjukkan tingkat risiko yang rendah, dengan pengecualian pada kuartal ketiga tahun 2007 dimana terjadi hal-hal berikut:

Manajemen RisikoRisk Management

1Q06 2Q06 3Q06 4Q06 1Q07 2Q07 3Q07 4Q07

High Risk

Moderate Risk

Low Risk

2006 2007

• reklasifikasi portofolio obligasi dari “Hold to Maturity” (HTM) ke “Available for Sale” (AFS) dan sebagian kecil ke “Trading”; dan• fluktuasi beberapa market risk factor yang disebabkan oleh sub-prime mortgage di pasar Amerika Serikat yang membawa dampak terhadap pasar-pasar di seluruh dunia.

Faktor-faktor tersebut diatas khususnya telah menyebabkan tingkat risiko sempat menyentuh level moderate, akan tetapi dapat kembali lagi ke tingkat risiko rendah pada kuartal terakhir 2007.

In 2007, the Company prepared itself to develop ability to manage a number of complex derivative products such as structured investment products for retail marketing to customers. This preparation was performed by a number of methods of calculation, systems and infrastructure so that the Company will be able to launch these innovative and competitive products to the market in the future.

Risk ProfileEvery third quarter, the Company performs periodical risk profile measurement of 8 main risks to the Company. This is performed in line with regulations 5/8/PBI/2003 and SE BI 5/21/DPNP regarding the Application of Risk Management for Public Banks. The risk profile measurement in the fourth quarter of 2007 was performed with the following results: Composite Risk Profile trend during 2006-2007 demonstrated a low level of risk, with the exception of the third quarter of 2007 where the following aspects occurred:

• reclassification of obligation portfolio from “Hold to Maturity” (HTM) to “Available for Sale” (AFS) and a small portion to “Trading”; and• fluctuation of a number of market risk factors caused by the sub-prime mortgage market in the United States, which produced an impact on markets globally.

The above factors had especially affected the risk movement to moderate level, however by the last quarter of 2007 the risk was returned to low level.

Page 184: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 183

Basel IISejak tahun 2004, Perusahaan telah berupaya memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan Basel II, sehingga Perusahaan mulai membangun beberapa alat bantu pengelolaan risiko serta terus dilakukan penyempurnaannya.

Dalam mempersiapkan pelaksanaan metode Internal Rating Based (IRB) untuk risiko kredit, pada tahun 2007 Perusahaan secara intensif telah melakukan sosialisasi penggunaan sistem credit rating – Mega Credit Risk Rating (MCRR), yang dibangun dan mulai diimplementasikan pada tahun 2006. Saat ini seluruh cabang telah menggunakan MCRR dengan baik. Selain itu secara rutin Perusahaan juga melakukan uji coba perhitungan kecukupan modal risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach melalui simulasi Quantitative Impact Study (QIS).

Sedangkan untuk penerapan Basic Indicator Approach (BIA) untuk risiko operasional telah dilakukan simulasi secara rutin setiap bulan. Selanjutnya, sebagai persiapan pelaksanaan metode Standardized Approach, telah dilakukan pemisahan aktivitas Perusahaan ke dalam lini bisnis-lini bisnis yang sesuai dengan sifat dan karakteristik Perusahaan. Seperti pada metode BIA, Perusahaan juga telah melakukan uji coba perhitungan capital charge dengan metode Standardized Approach. Di sisi lain, guna menyempurnakan MIS dan untuk mendukung pendekatan BIA dan Standardized Approach, infrastruktur data warehouse sedang dikembangkan sehingga memungkinkan memberikan informasi gross income per-masing-masing lini bisnis secara lebih efisien.

Sejak tahun 2006, pengelolaan market risk dilaksanakan dengan menerapkan Internal Model melalui penggunaan Value at Risk (VaR). Tahun berikutnya, Perusahaan melakukan pengembangan atas Internal Model tersebut, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, penentuan limit berdasarkan metode VaR dapat dimungkinkan. Selanjutnya, metode VaR bersama dengan stress test akan dikembangkan lebih jauh lagi untuk dapat mengukur kecukupan modal.

Basel IISince 2004, the Company has striven to fulfill the regulations of Basel II, has begun to construct a number of tools to assist in risk management and continues to improve its position in this area.

In preparation for implementation of the Internal Rating Based (IRB) method of credit risk, in 2007 the Company conducted intensive socialization of the use of the credit rating system – Mega Credit Risk Rating (MCRR) - which was formulated and began to be implemented in 2006. At this time all branches are using MCRR adequately. In addition, the Company routinely performed tests of measurement of capital adequacy of credit risk by use of the Standardized Approach, with simulations using Quantitative Impact Study (QIS).

Meanwhile to apply the Basic Indicator Approach (BIA) of operational risk, simulations were performed routinely each month. Then, in preparation for the application of the Standardized Approach method, activities of the Company in different business lines have been separated in line with the nature and characteristics of the Company. With the BIA method, the Company has performed capital charge measurement tests using the Standardized Approach method. From a different perspective, to perfect MIS and to support the BIA and Standardized Approach systems, data warehouse infrastructure is being developed so that the potential to provide information on gross income for each business line can be presented more efficiently.

Since 2006, management of market risk has been performed by establishment of the Internal Model by use of Value at Risk (VaR). In the following year, the Company improved the Internal Model in order that within a relatively short time the establishment of limits based on the VaR method will be possible. Additionally, the VaR method together with the stress test will be further developed to measure capital adequacy.

Page 185: Bank Mega Annual Report 2007_2105
Page 186: Bank Mega Annual Report 2007_2105

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibil ity

To realize the vision “Pride of the Nation,” Bank Mega continues

to strive to implement Corporate Social Responsibility (CSR)

as a part of its application of Good Corporate Governance. The

implementation of CSR represents the Company’s concern to

make a contribution to the development of the nation.

Untuk mewujudkan visi “Menjadi Kebanggaan Bangsa”, Bank Mega terus berupaya mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai bagian dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Implementasi CSR merupakan bentuk kepedulian Perusahaan untuk memberikan kontribusi atas perkembangan dan kemajuan bangsa.

Page 187: Bank Mega Annual Report 2007_2105

186

Dalam menjalankan roda perusahaan,

Bank Mega juga berperan sebagai Good

Corporate Citizen dengan menempatkan

isu-isu tanggung jawab sosial sebagai bagian

dari aktivitas usahanya. Pelaksanaan CSR

dilakukan dengan memberi penekanan lebih

terhadap peningkatan kualitas kehidupan

serta komitmen untuk memberikan kontribusi

terhadap peningkatan ekonomi secara

berkelanjutan.

Selama tahun 2007, Bank Mega secara

konsisten melaksanakan program CSR melalui

Mega Berbagi, diantaranya penyaluran

sumbangan bagi korban banjir di beberapa titik

di Jakarta pada bulan Februari. Selanjutnya

pada bulan Maret tahun yang sama, Bank

Mega meresmikan Taman Bermain dan

Perpustakaan bagi anak-anak yang berlokasi

di samping gedung Menara Bank Mega.

Selanjutnya pada bulan Agustus, Bank Mega

mengadakan kegiatan Peduli Pendidikan

Bangsa dengan melakukan hibah komputer

untuk SD korban gempa di Yogyakarta yang

kemudian disusul pada bulan September

dengan penyelenggaraan edukasi perbankan

di SMA Al-Azhar 3 Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan. Bekerjasama dengan PMI Jakarta,

Bank Mega melakukan donor darah yang

diikuti karyawan-karyawati Bank Mega.

Bersamaan dengan datangnya hari Raya Idul

Fitri, pada bulan Oktober Bank Mega di seluruh

Indonesia melakukan pembagian sembako

In conducting its business operations,

Bank Mega also plays the role of a Good

Corporate Citizen by taking on issues of social

responsibility as a part of normal business

activities. The implementation of CSR is

conducted by way of assistance to improve

quality of life, with the commitment to make

a contribution to sustainable economic

development.

In 2007, Bank Mega was consistent in applying

its CSR programs by way of Mega Sharing

(Mega Berbagi), including with the donation

of funds to victims of flooding in a number of

areas of Jakarta in February. In March, Bank

Mega inaugurated playgrounds and libraries

for children living near the Bank Mega Tower.

In August, Bank Mega conducted the Concern

for National Education program by donating

computers to primary schools affected by the

earthquake at Yogyakarta, while in September

a banking education program was mounted

at SMA Al-Azhar 3 in Kebayoran Baru, South

Jakarta. Together with the Indonesian Red

Cross, Bank Mega held blood donation

programs for employees of the bank. With

the arrival of the Muslim festival of Idul Fitri

in October, Bank Mega distributed gifts of

basic foods to low-income people, orphans

and the poor in all areas of the country. In the

same month, Bank Mega Berbagi also made a

donation to persons who evacuated from the

area of volcano Gunung Kelud.

Corporate Social Responsibil ityTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 188: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 187

kepada masyarakat yang kurang beruntung/

panti asuhan/kaum dhuafa. Di bulan yang

sama, Bank Mega Berbagi juga memberikan

sumbangan bagi para pengungsi di Gunung

Kelud.

Sebagai kegiatan CSR akhir tahun 2007, pada

bulan November Bank Mega mengadakan

kegiatan Peduli Pendidikan melalui Program

Hibah 1.000 Komputer dengan memberikan

hibah komputer layak pakai yang diberikan

kepada Universitas Islam Bandung (Unisba).

As its year-end CSR activity for 2007, in

November Bank Mega held an activity called

Care for Education by means of Donation

Program 1,000 Computers, making gifts of

usable computers to the Islamic University,

Bandung (Unisba).

Page 189: Bank Mega Annual Report 2007_2105
Page 190: Bank Mega Annual Report 2007_2105

Data PerusahaanCorporate Data

Page 191: Bank Mega Annual Report 2007_2105

190

Retail Banking DirectorateDirector Retail

Risk Monitoring Committee, Audit Committee, Remuneration & Nomination Committee

Card BusinessGeneral Manager

Card Center Division

Division Head

Electronic Banking Division

Division Head

Office of the President DirectorPres. Dir.

CFO

Board of Commissioners

Liabilities & Fee Base

Management Division

Division Head

Corporate Business 1 Division

Division Head

Corporate Business 2

DivisionDivision Head

Commercial Business Division

Division Head

Consumer Business Division

Division Head

Indirect RetailFinancing Division

Division Head

IT Service Division

Division Head

IT DevelopmentDivision

Division Head

Operation Service Division

Division Head

Credit Administration

DivisionDivision Head

Financial Management

DivisionDivision Head

IT & Operation Services Directorate

Chief of IT & Opt

Credit DirectorateDirector Credit

Capital Market Services Division

Division Head

International Banking & Financial

Institution Division

Division Head

Treasury Division Division Head

Treasury & International Banking Directorate

Director TIB

Page 192: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 191

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Network Management

General Manager

Steering Committees : Credit, ALCO, Human Capital, IT, Service, Risk Management, Product, Credit Policy

Network Management

Division Division Head

Regional Offices Regional Manager

Branch Offices Branch

Manager

Sub Branch Offices

Sub Branch Manager

Human Resources

Administration Division Division

Head

Banking Procurement

Division Division Head

Property & Facility

ManagementDivision Division

Head

Human Capital Management & Development

Division Division Head

Human Capital Management & Corp. Services Directorate

Director HCMS

Legal DivisionDivision Head

Compliance & GCG Division Division Head

Risk Management

Division Division Head

Special Unit “KYC”

Special Dept. Head

Corporate Secretary & Service

Development Division

Division Head

Risk Management & Compliance Directorate

Director RMC

Special Asset Management & Restructuring

Division Division Head

Credit Risk Acquisition

Division Division Head

SKAI Division Head

Page 193: Bank Mega Annual Report 2007_2105

192

Informasi Pemegang SahamShareholders Information

Tertinggi Terendah Penutupan Volume (Saham)

2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006

Kuartal Pertama Rp 2.175 Rp 2.300 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.100 478.000 1.025.500

Kuartal Kedua Rp 3.300 Rp 2.475 Rp 2.000 Rp 2.025 Rp 3.200 Rp 2.300 609.500 2.645.000

Kuartal Ketiga Rp 4.200 Rp 2.450 Rp 3.100 Rp 2.000 Rp 3.600 Rp 2.325 139.500 397.000

Kuartal Keempat Rp 3.400 Rp 2.350 Rp 3.075 Rp 2.000 Rp 3.150 Rp 2.100 398.000 252.500

Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Shareholders Listing

Tahun Keterangan Jumlah Saham Pencatatan

2000 Penawaran Umum Perdana 562.500.000

Bursa Efek Jakarta &Bursa Efek Surabaya

2001 Dividen Saham dan Saham Bonus 752.250.000

2002 Penawaran Umum Terbatas I 940.230.000

2005 Dividen Saham dan Saham Bonus 1.425.388.642

2006 Penawaran Umum Terbatas II 1.625.443.188

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2007 Shareholders Composition as per 31 December 2007

Nama Saham%

PT. Mega Corpora (d/h PT. Para Global Investindo) 897.562.265 55,22

Masyarakat (kepemilikan <5%) 727.880.923 44,78

Total 1.625.443.188 100,00

Page 194: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 193

Kronologis Pencatatan SahamChronology of Shareholders Listing

Tahun Dividen per Saham (Rp) Jenis Dividen Jumlah Pembayaran (Rp) % Dividen terhadap Laba Bersih

2002 11,27 Tunai 8.544.900.000 30%

2003 76,66 Tunai 72.080.000.000 40%

2004 113,17 Tunai 106.405.101.412 40%

2005 136,00 Tunai 127.871.280.000 40%

2005 204,13 Saham 191.929.738.359 60%

2006 - - - 0%

Kepemilikan Saham PT Bank Mega Tbk Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor: W7-04909 HT.01.04-TH.2007 tanggal 02 Mei 2007, tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (terlampir) telah dilakukan perubahan nama PT. Para Inti Holdindo menjadi PT. CT Corpora. Adapun pemegang saham PT. CT Corpora adalah Keluarga Chairul Tanjung Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor: C-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Nopember 2007, tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan perubahan nama PT. Para Global Investindo selaku pemegang saham PT. Bank Mega Tbk. sebesar 55,22% menjadi PT. Mega Corpora. Adapun komposisi pemegang saham PT. Mega Corpora adalah: • PT. CT Corpora 99,99 % • PT. Para Rekan Investama 00,01 %.

Share ownership of PT Bank Mega TbkBased on Decree of the Minister for Justice and Human Rights No. W7-04909 HT.01.04-TH.2007 of 2 May 2007 on Approval of Changes in the Rules of Incorporation of Limited Liability Companies, the name of the holding company of Bank Mega was changed from PT. Para Inti Holdindo to become PT. CT Corpora. The shareholders of this company is Chairul Tanjung Family.

Based on Decree of the Minister for Justice and Human Rights No. C-03043 HT.01.04-TH.2007 of 13 November 2007 on Approval of Changes in the Rules of Incorporation of a Company, the name PT. Para Global Investindo, the holder of 55.22% of shares in Bank Mega was changed to PT. Mega Corpora. The composition of shareholders in PT. Mega Corpora is as follows: a. PT. CT Corpora 99,99 % b. PT. Para Rekan Investama 00,01 %.

PT. Mega Corpora (d/h PT. Para Global Investindo)

- PT. CT Corpora 99,99%- PT. Para Rekan Investama 0,01%

PT. CT Corpora(d/h PT. Para Inti Holdindo) - Keluarga Chairul Tanjung

100%

PT. Para Rekan Investama - Keluarga Chairul Tanjung

100%

PT. Bank Mega Tbk. - PT. Mega Corpora 55,22%

- Publik (<5%) 44,78%

Skema Kepemilikan Saham PT Bank Mega Tbk Shares Ownership Scheme of PT Bank Mega Tbk

Page 195: Bank Mega Annual Report 2007_2105

194

Chairul TanjungKomisaris Utama President Commissioner

Dewan KomisarisBoard Of Commissioners

Achjadi RanuwisastraKomisaris Independen Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Kedokteran Gigi pada tahun 1987 di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Master of Business Administration Executive dari IPPM pada tahun 1993.

Mengawali karir pada tahun 1983 sebagai Managing Director pada CV Abadi Medical and Dental Supply. Tahun 1986 - 1987 sebagai Kepala Proyek Pembangunan Unit Perawatan Thalasemia RSCM-Jakarta. Sejak tahun 1996 sampai saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mega. Pada tahun 2001 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Televisi Transformasi Indonesia / Trans TV. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Duta Visual Nusantara Teve Tujuh / Trans 7 sejak tahun 2006. Pada tahun 2007 beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Mahagaya Perdana yang merupakan pemegang lisensi branded internasional seperti Etienne Aigner, Hugo Boss, Miu-Miu, Tods dan produk fashion terkenal lainnya.

An Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1962. He graduated from faculty of Dentistry, University of Indonesia in 1987 and obtained a Master degree of Business Administration Executive from IPPM in 1993.

Beginning his career in 1983 as Managing Director of CV Abadi Medical and Dental Supply. In 1986 and the following year he was the Project Leader for the Thalasemia Unit Development Program at Jakarta’s RSCM Hospital. Since 1996 until the present time, he has served as President Commissioner of Bank Mega. From 2001 until now, he has served as President Commissioner of PT. Televisi Transformasi Indonesia / Trans TV. He has also served as President Commissioner at PT. Duta Visual Nusantara Teve Tujuh / Trans 7 since 2006. In 2007 he was appointed as President Commissioner for PT. Mahagaya Perdana, the holder of licenses for international brands including Etienne Aigner, Hugo Boss, Miu-Miu, Tods and other well-known fashion products.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Kebumen pada tahun 1944. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Perusahaan, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1968 dan mengikuti berbagai kursus di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri.

Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 sampai tahun 1997. Tahun 1998 - 1999 beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama – Bank Danamon Indonesia. Tahun 1997 - 1998 menjabat sebagai Komisaris Bank Mega dan pada tahun 1998 - 2004 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega. Beliau menjabat kembali sebagai Komisaris Bank Mega sejak tahun 2004 sampai sekarang.

An Indonesian Citizen, born in Kebumen in 1944. He completed his studies with a degree in Economics specializing in corporate business at Padjadjaran University in Bandung in 1968, and since then has attended a number of courses in banking both in Indonesia and overseas.

He began his career at Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim in 1969 as an executive officer and headed branches in a number of regions in Indonesia, finally serving as a Director from 1992 to 1997. From 1998 until 1999 he served as Deputy President Commissioner for Bank Danamon Indonesia. From 1997 - 1998 he was appointed a Commissioner of Bank Mega and from 1998 - 2004 he served as President Director of Bank Mega. He was re-appointed as a Commissioner of Bank Mega from 2004 until now.

Page 196: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 195

Rachmat MaulanaKomisaris Independen Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Management dalam bidang Keuangan dan Perbankan pada tahun 1996 di Universitas Airlangga Surabaya.

Tahun 1973 memulai karir sebagai bankir di Citibank sampai dengan tahun 1980. Tahun 1980 - 1985 bergabung dengan PT. Finconesia sebagai Sub Manager Corporate Finance. Tahun 1985 beliau bergabung dengan Bank Pacific sebagai Pemimpin Cabang, sampai dengan tahun 1989. Dari tahun 1989 - 1996 bergabung dengan Bank International Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Pemimpin Wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur. Tahun 1996 - 1997 beliau menjabat sebagai Direktur Fuji Bank International Indonesia dan tahun 1997 menjabat sebagai Direktur Ritel dan Komersial Bank Nasional. Pada tahun 1997 - 2005 beliau menjabat sebagai Direktur Kredit Bank Mega dan sejak tahun 2005 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Bank Mega.

An Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1950. He finished his education with a Master of Management degree specializing in Finance and Banking in 1996 at Airlangga University, Surabaya.

He began his career in 1973 as a banker at Citibank, where he worked until 1980. From 1980 until 1985 he served with PT. Finconesia as Sub-Manager Corporate Finance. In 1985 he joined Bank Pacific as a Branch Head, serving in that position until 1989. From 1989 to 1996 he worked with Bank International Indonesia, in his last position with the bank serving as East Java and Eastern Indonesia District Head. From 1996 to 1997 he served as a Director of Fuji Bank International Indonesia and in 1997 became Director of Retail and Commercial for Bank Nasional. From 1997 until 2005 he served as Credit Director for Bank Mega and from 2005 until the present as a Commissioner of Bank Mega.

Page 197: Bank Mega Annual Report 2007_2105

196

Dewan ManajemenBoard Of Management

Yungky Setiawan Direktur UtamaPresident Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1962. Memperoleh gelar Bachelor of Science Business Administration dari City University Canada pada tahun 1986. Beliau mengikuti Harvard Executive Program di Harvard Business School, Massachusetts tahun 1997 dan pada tahun 2003 mempelajari Strategic Marketing Planning pada University of Michigan - Business School. Beliau juga mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri.

Mulai bekerja pada tahun 1986 sebagai Assistant Manager Sales & Distribution Dept. di PT. Sudhi Mitra pemegang lisensi dari Kimberly Clark Corporation sampai dengan tahun 1987. Mengawali karir dalam bidang perbankan pada tahun 1988 sebagai Manager Card Marketing, Card Center Bank Danamon Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Vice President Product and Service Development pada tahun 1997. Dari bulan Maret - September 1997 menjabat sebagai President Director PT. Danamon Kreasi Pariwara dan pada bulan September - Desember 1997, beliau menjabat sebagai Marketing Director PT. Danamon Asuransi.

Pada tahun 1998 beliau bergabung dengan Bank Mega sebagai Direktur Ritel Banking sampai dengan tahun 2004. Mulai tahun 2004 sampai dengan sekarang beliau menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega.

An Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1962. He obtained a degree of Bachelor of Science Business Administration from City University of Canada in 1986. He attended the Harvard Executive Program at Harvard Business School, Massachusetts in 1997 and in 2003 studied Strategic Marketing Planning at the University of Michigan Business School. He has also attended a number of education and training programs in banking both in Indonesia and overseas.

He began his career in 1986 as Assistant Manager in the Sales & Distribution Department of PT. Sudhi Mitra, holder of the license for Kimberly Clark Corporation, remaining in that position until 1987. He entered the banking profession in 1988 as Card Marketing Manager, Card Center Bank Danamon Indonesia and later became Vice President Product and Service Development in 1997. From March until September 1997 he served as President Director of PT. Danamon Kreasi Pariwara and from September until December 1997 as Marketing Director of PT. Danamon Asuransi.

In 1998 he joined Bank Mega as Director of Retail Banking. From 2004 until now he has served as President Director of Bank Mega.

Page 198: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 197

Suwartini DirekturDirector

Kostaman Thayib DirekturDirector

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Prabumulih pada tahun 1953. Menyelesaikan Master of Bussiness Administration di Century University, New Mexico. Memulai karir pada tahun 1978 sebagai Senior Personel Administration and Finance Officer pada United Nation High Commmissioner Refugees / UNHCR sampai dengan tahun 1992.

Memulai karir dalam bidang perbankan di Bank Bepede Indonesia pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1995 menjabat sebagai Assisten Direksi. Pada tahun 1995 - 1998 beliau menjabat Senior Vice President - Pemimpin Divisi SDM dan Umum di PT Hastin Internasional Bank. Pada tahun 1998 mulai bergabung dengan Bank Mega dan menjabat sebagai Senior Vice President - Pemimpin Divisi SDM, Umum dan Corporate Secretary sampai dengan tahun 2000. Tahun 2000 - 2006 beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan & Umum. Dan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang beliau menjabat sebagai Direktur Risk Management & Compliance.

An Indonesian Citizen, born in Prabumulih in 1953. She completed her Master of Business Administration at Century University, New Mexico. She began her career in 1978 as Senior Personnel Administration and Finance Officer at the United Nations High Commissioner for Refugees / UNHCR, retaining that position until 1992.

She joined the banking industry at Bank Bepede Indonesia in 1992 until 1995 as Assistant to the Directors. From 1995 until 1998 she worked as Senior Vice President – Human Resources and General Division Head at PT Hastin Internasional Bank. In 1998 she joined Bank Mega as Senior Vice President - Human Resources, General Affairs and Corporate Secretary Division Head, remaining in that position until 2000. From 2000 until 2006 she served as Director of Compliance and General Affairs, while from 2006 until now she has served as Director for Risk Management & Compliance.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Palembang pada tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan terakhir dalam bidang Management & Business Administration di Portland State University, Oregon, Amerika Serikat, pada tahun 1991, beliau memperoleh gelar Master of Science di Universitas yang sama pada tahun 1991.

Memulai karir pada tahun 1987 sebagai Manager Operasional di PT Program Pendidikan Teknologi Komputer selanjutnya bekerja sebagai engineer di berbagai perusahaan software di Indonesia. Karir beliau dalam bidang perbankan diawali di Bank Central Asia pada tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Division Head Consumer Banking pada tahun 2002. Pada tahun 2002 menjabat sebagai SVP dan Group Head Consumer Liabilities and Electronic Banking di Bank Mandiri sampai dengan tahun 2003. Pada tahun 2003, beliau juga menjabat sebagai President Commisioner PT. AXA Mandiri Financial Services – Indonesia. Bergabung di Bank Mega sejak tahun 2004 sebagai Direktur Retail Banking.

An Indonesian Citizen, born in Palembang in 1962. He completed his education with a degree in Management & Business Administration from Portland State University, Oregon, USA, in 1991, and gained a Master of Science degree from the same university, also in 1991.

His career began in 1987 as Manager Operational at PT Program Pendidikan Teknologi Komputer and then worked as an engineer at a number of software companies in Indonesia. His career in banking began at Bank Central Asia in 1992, with his last position at that bank as Deputy Division Head Consumer Banking in 2002. From 2002 until 2003 he was SVP and Group Head Consumer Liabilities and Electronic Banking at Bank Mandiri. In 2003, he also served as President Commisioner of PT. AXA Mandiri Financial Services – Indonesia. He joined Bank Mega in 2004 as Director of Retail Banking.

Page 199: Bank Mega Annual Report 2007_2105

198

Dewan ManajemenBoard Of Management

J.B. Kendarto DirekturDirector

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1955, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1979. Beliau aktif mengikuti berbagai pelatihan di bidang perbankan di luar negeri.

Memulai karir perbankan di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim pada tahun 1979 sebagai trainee calon pegawai pimpinan, beliau telah memegang berbagai jabatan di Kantor Pusat dan sebagai pemimpin cabang dalam dan luar negeri. Menjabat sebagai Direktur Treasury & International Banking Bank Exim dari tahun 1998 - 1999. Dari tahun 1999 - 2003 menjabat sebagai Executive Vice President Group Institution and Overseas Network dan Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Market Bank Mandiri. Dari tahun 2003 - 2006 menjabat sebagai Direktur dan Senior Vice President Treasury & International Bank Mandiri. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 2007 sebagai Direktur Treasury & International Banking.

An Indonesian Citizen, born in Yogyakarta in 1955, he obtained a Bachelor of Economics degree from Gadjah Mada University in Yogyakarta in 1979. He has also attended a number of training courses in aspects of banking both in Indonesia and overseas.

His career began at Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim in 1979 as a management trainee, and was later appointed to a variety of positions at head office and as branch office head at domestic and overseas branches. He was Director Treasury & International Banking for Bank Exim from 1998 until 1999. From 1999 until 2003 he served at Bank Mandiri as Executive Vice President Group Institution and Overseas Network and Executive Vice President Directorate Treasury & Global Markets. From 2003 until 2006 he was Director and Senior Vice President Treasury & International at Bank Mandiri. He joined Bank Mega in 2007 as Director of Treasury & International Banking.

Daniel BudirahajuDirektur Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1952 memperoleh gelar Bachelor of Business Administration di Technical College of Cologne, Germany, pada tahun 1982.

Memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai Management Trainee di European Asian Bank, Hamburg, sampai dengan tahun 1984. Pada tahun 1984 beliau bekerja di Deutsche Bank, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Head of Credit Administration sampai dengan tahun 1989. Tahun 1989 beliau bekerja di Bank Central Asia dengan jabatan terakhir sebagai Head of Corporate Banking sampai dengan tahun 2003. Dari tahun 2003 - 2005 beliau sebagai Konsultan Independen di Toronto, Kanada dan mulai tahun 2005 sampai dengan sekarang bergabung dengan Bank Mega menduduki jabatan Direktur Kredit.

An Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1952, he obtained a Bachelor of Business Administration at the Technical College of Cologne, Germany, in 1982.

His career began in 1982 as Management Trainee at European Asian Bank, Hamburg, working there until 1984. In 1984 - 1989 he joined Deutsche Bank in Jakarta where he rose to become Head of Credit Administration. In 1989 he joined Bank Central Asia, with his last position there as Head of Corporate Banking until 2003. From 2003 until 2005 he worked as an Independent Consultant in Toronto, Canada. He joined Bank Mega in 2005 until now, where he serves as Director of Credit.

Page 200: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 199

Tjutjut Bramantoro Direktur Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Probolinggo pada tahun 1956, memperoleh gelar Insinyur dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1980.

Memulai bekerja pada tahun 1980 sebagai System Engineer, IBM Indonesia sampai dengan tahun 1985. Karir di bidang perbankan diawali pada tahun 1985 sebagai Information Technology Head, Citibank N.A. di Jakarta sampai dengan tahun 1995. Tahun 1995 bergabung dengan Bank Universal sebagai Internal Audit Head sampai dengan tahun 1998. Jabatan terakhir di Bank Universal sebagai Direktur pada tahun 1999 - 2002. Pada tahun 2003 bergabung dengan Bank Mega sebagai Group Head dan Strategic Project Leader sampai dengan tahun 2006. Pada tahun 2006 beliau diangkat sebagai Direktur Human Capital Management & Corporate Services.

An Indonesian Citizen, born in Probolinggo in 1956, he obtained a degree of engineer from Technology Institute Sepuluh November, Surabaya in 1980.

He began work in 1980 as System Engineer at IBM Indonesia until 1985. His career in banking began in 1985 when he was appointed as Information Technology Head, Citibank N.A. in Jakarta until 1995. In 1995 he joined Bank Universal as Internal Audit Head until 1998. He was appointed as a Director of Bank Universal in 1999, remaining in that position until 2002. In 2003 he joined Bank Mega as Group Head and Strategic Project Leader, retaining that position until 2006. In 2006 he was appointed Director of Human Capital Management & Corporate Services.

Dominador M. De Jesus Jr Chief of IT & OperationChief of IT & Operation

Warga Negara Philippines, lahir di Manila tahun 1947. Pendidikan Master in Business Management, Asian Institute of Management, Citibank Scholar.

Mengawali karir di perbankan pada tahun 1974 sebagai eksecutive trainee di Citibank,NA, Philippines dan jabatan terakhir adalah Senior Branch Operations-Cebu Branch, Citibank,NA, Philippines tahun 1989. Pada tahun 1989 sebagai Vice President for Operations, Urban Development Bank – Manila Philippines. Tahun 1990 beliau pindah ke Bank Danamon Indonesia, dengan jabatan terakhir pada tahun 1995 sebagai Executive Vice President for Technology Projects Division. Dari tahun 1996 - 1999 sebagai Chief Executive Officer, PT. Danamon Usaha Lestari / PT. Danamon Sanatel. Tahun 2000 – 2002 sebagai Direktur Financial Services Industry, Business Consulting, Arthur Andersen – Indonesia. Dari tahun 2002 – 2003 beliau menjabat sebagai Senior Advisor & Internal Consultant, PT. Bank Mandiri Tbk. Dan pada tahun 2004 - 2006 beliau menjabat sebagai Senior Advisor, PT Bank BNI Tbk. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 2006 sebagai Chief of IT & Operations Services.

A citizen of the Philippines, he was born in Manila in 1947. He has a Master in Business Management degree from the Asian Institute of Management as a Citibank Scholar.

He began his career in banking in 1974 as an executive trainee at Citibank, NA in the Philippines and rose to become Senior Branch Operations - Cebu Branch, Citibank, NA, the Philippines in 1989. In 1989 he became Vice President for Operations, Urban Development Bank – Manila, the Philippines. In 1990 he moved to Bank Danamon Indonesia, where he stayed until 1995 when his position was Executive Vice President for Technology Projects Division. From 1996 until 1999 he was Chief Executive Officer, PT. Danamon Usaha Lestari / PT. Danamon Sanatel. From 2000 until 2002 he was Director Financial Services Industry, Business Consulting, Arthur Andersen – Indonesia. From 2002 until 2003 he was Senior Advisor & Internal Consultant, PT. Bank Mandiri Tbk. From 2004 until 2006 he was Senior Advisor, PT Bank BNI Tbk. He joined Bank Mega in 2006 as Chief of IT & Operations Services.

Page 201: Bank Mega Annual Report 2007_2105

200

Komite AuditAudit Committee

Achjadi RanuwisastraKetua Chief

Rachman MawardiAnggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia Lahir di Kebumen tanggal 1 Maret 1944, menjabat sebagai Ketua Komite Audit Bank Mega sejak tahun 2004. Beliau bertanggung jawab atas pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan.

An Indonesian citizen, he was born in Kebumen on 1 March 1944 and has been Chief of the Audit Committee of Bank Mega since 2004. He is responsible for monitoring and evaluation of audit planning and implementation and oversight of steps taken as a result of audits as part of financial reporting processes.

Warga Negara Indonesia Beliau lahir di Garut, pada tanggal 10 Nopember 1941. Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran pada tahun 1968. Sejak tahun 1970 – 1996 bekerja di Bank Exim Mulai dari Staf sampai menduduki Kepala Biro dengan pangkat terakhir Direktur Muda dengan berbagai tugas dan jabatan di bidang Pengawasan, Kredit Dan Operasional Perbankan. Tahun 1997 - 2004 menjabat sebagai Komisaris Bank Mega.

Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Bank Mega sejak tahun 2004. Sebagai Anggota Komite Audit, beliau bertanggung jawab memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas SKAI, kesesuaian antara pelaksanaan audit dan laporan keuangan dengan standar audit dan akuntansi yang berlaku, serta tindak lanjut oleh Direksi atas temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

An Indonesian citizen, he was born in Garut on 10 November 1941. Graduated in Accountancy from the Faculty of Economics at Padjadjaran University in 1968, from 1970 until 1996 he worked at Bank Exim, beginning as a Staff Officer and becoming Chief Bureau, with his final position as Junior Director with a variety of responsibilities and positions in the area of Monitoring, Credit and Banking Operations. From 1997 until 2004 he has served as a Commissioner of Bank Mega.

He has served as a Member of the Audit Committee of Bank Mega since 2004. As a Member of the Audit Committee, he is responsible for oversight and evaluation of the operations of SKAI, compliance between audit implementation and financial reporting according to prevailing audit and accounting standards, as well as of related steps of the Directors on SKAI findings, the public accounting, and oversight by Bank Indonesia.

Page 202: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 201

Gunaryo GunawanAnggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia Lahir di Surabaya, pada tanggal 5 September 1933 dan sejak tahun 1997 menjabat sebagai Anggota Komite Audit Bank Mega. Dengan tugas mendukung Ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.

An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 5 September 1933 and since 1997 has served as a Member of the Audit Committee of Bank Mega. He is responsible for supporting the Committee Chief in all aspects related to the duties of the Committee.

Page 203: Bank Mega Annual Report 2007_2105

202

Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee

Rachmat MaulanaKetua Chief

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1950. Menyelesaikan Magister Management dalam bidang Keuangan dan Perbankan tahun 1996 di Universitas Airlangga Surabaya. Sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko Bank Mega sejak 12 Maret 2007. Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi & Nominasi Bank Mega.

An Indonesian citizen, he was born in Jakarta in 1950. He received a Master of Management degree in Finance and Banking in 1996 from Airlangga University, Surabaya. He has served as Chief of the Risk Monitoring Committee of Bank Mega since 12 March 2007. He is also a member of the Remuneration and Nomination Committee of Bank Mega.

Mustamir BakriAnggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia Lahir di Bukittinggi pada tahun 1944. Pada tahun 1969 beliau menamatkan Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas.Bergabung dengan Bank Indonesia pada tahun 1974 dan mengikuti pendidikan calon pengawas Bank Indonesia sampai dengan tahun 1976. Beliau mengikuti pendidikan mengenai Loan Analysis di FDIC Washington pada tahun 1996 dan pada tahun 1996 mengikuti SESPI Bank Indonesia di Jakarta. Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko di Bank Mega terhitung mulai tanggal 12 Maret 2007.

An Indonesian citizen, he was born in Bukittinggi in 1944 and received a Bachelor of Economics degree from Andalas University in 1969. He joined Bank Indonesia in 1974, where he was trained in monitoring with Bank Indonesia up until 1976. He also took part in an education program on Loan Analysis at FDIC in Washington in 1996 and in the same year took part in SESPI Bank Indonesia in Jakarta. He became a member of the Risk Monitoring Committee at Bank Mega on 12 March 2007.

Page 204: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 203

Purwo Yunianto Anggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta pada tahun 1955. Mendapatkan gelar MBA pada tahun 1993 dari University of Illinois – USA. Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1979 sebagai management trainee di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim. Jabatan terakhir di Bank Exim adalah Kepala Biro Kredit pada tahun 1999. Beliau pindah ke Bank Mandiri sebagai Kepala Divisi Risk Management – Financial Institution tahun 1999 - 2002. Beliau juga mengajar MM UGM – Jakarta sejak tahun 2002 - 2006 dan dari tahun 2004 hingga saat ini beliau menjadi Direktur Keuangan PT Tirto Bumi Prakarsatama (jalan tol). Bergabung sebagai anggota Komite Pemantau Risiko di Bank Mega terhitung mulai tanggal 12 Maret 2007.

An Indonesian citizen, he was born in Jakarta in 1955 and obtained an MBA in 1993 from the University of Illinois, USA. His career in the banking industry began in 1979 as a management trainee at Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim, where his final position in 1999 was Head of Credit Bureau. He moved to Bank Mandiri as Chief of the Risk Management Division – Financial Institutions, holding the position from 1999 to 2002. He also taught at the UGM Master of Management Course in Jakarta from 2002 until 2006 and served from 2004 until now as Finance Director for PT Tirto Bumi Prakarsatama (toll roads). He became a member of the Risk Monitoring Committee of Bank Mega on 12 March 2007.

Page 205: Bank Mega Annual Report 2007_2105

204

Komite Remunerasi & NominasiRemuneration & Nomination Committee

Rachmat MaulanaAnggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Management dalam bidang Keuangan dan Perbankan pada tahun 1996 di Universitas Airlangga Surabaya. sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega sejak 24 Mei 2007. Beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko Bank Mega.

An Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1950. Completed his study in Magister Management in Finance and Banking in 1996 in University of Airlangga, Surabaya. He became a member of Remuneration and Nomination Committee of Bank Mega since 24 May 2007. He is also served as Chief of Risk Monitoring Committee of Bank Mega.

Achjadi RanuwisastraKetua Chief

Warga Negara Indonesia Lahir di Kebumen tanggal 1 Maret 1944 menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nomisasi Bank Mega sejak 24 Mei 2007. Beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit Bank Mega.

An Indonesian Citizen, born in Kebumen on 1 March 1944, he has served as Chief of Remuneration and Nomination Committee of Bank Mega since 24 May 2007. He is also served as Chief of Audit Committee of Bank Mega.

Page 206: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 205

Ariza Sufian Anggota Komite Committee Member

Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta pada tahun 1961. Menamatkan Sarjana Hukum dari Universitas Krisnadwipayana – Jakarta pada tahun 1987. Bergabung dengan Bank Mega tahun 2003 menjabat sebagai Human Resource Management Division Head dan menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega sejak 24 Mei 2007.

An Indonesian citizen, he was born in Jakarta in 1961. He gained a Bachelor of Laws degree from Jakarta’s Krisnadwipayana University in 1987. He joined Bank Mega in 2003 as Human Resource Management Division Head and has served as a member of the Remuneration and Nomination Committee of Bank Mega since 24 May 2007.

Dony OskariaSekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Warga Negara Indonesia. Lahir di Tanah Datar tahun 1969. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hubungan Internasional – Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1994. Saat ini sedang mengambil program MBA pada Asian Institute of Management Philippine.

Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1995 di Bank Universal dengan jabatan terakhir pada tahun 2003 sebagai Branch & Card Operations Division Head. Pada tahun 2003 - 2004 bekerja di Bank Permata, terakhir menjabat sebagai Jakarta Operation, E-Operation Head & Retail Banking Biz Partner. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 2004 sebagai Operation Development Division Head dan pada tahun 2006 menjabat sebagai Service Quality Division Head. Beliau menjabat sebagai Corporate Secretary & Service Development Division Head pada tahun 2007 sampai dengan sekarang.

An Indonesian Citizen, born in Tanah Datar in 1969. He graduated as a Bachelor of International Relations at Padjadjaran University in Bandung in 1994. He is currently studying for an MBA at the Asian Institute of Management, the Philippines.

He entered banking in 1995 with Bank Universal, with his last position at the bank in 2003 as Branch & Card Operations Division Head. In 2003 - 2004 he worked at Bank Permata, with his last position there as Head of Jakarta Operation, E-Operation & Retail Banking Biz Partner. He joined Bank Mega in 2004 as Operation Development Division Head and in 2006 was appointed Service Quality Division Head. He has served as Corporate Secretary & Service Development Division Head since 2007.

Page 207: Bank Mega Annual Report 2007_2105

206

Produk Kami Our Products

SimpananSaving Deposit and Current Accounts• Mega Dana Saving Account

• Mega Maxi Saving Account and Competitive Rate

• Mega Ultima Saving Account at very competitive rate

• Mega Dollar US and SIN Dollar Saving Account

• Mega Pro Individual Saving Account

• Mega Bisnis Business Entity Current Account

• Mega Optima Current Account at Competitve Rate

• Mega Giro Valas US & SIN Dollar Current Account

• Mega Depo Time Deposit

• Mega Depo Equity• Mega DOC On Call Deposit

• Mega Rencana Real/Installment Saving Account

• Mega Absolute

PinjamanLoans• Mega Guna Multi Purpose Loan

• Mega OTO Car Loan

• Mega Griya House Loan

• Mega Reno Renovation Housing Loan

• Mega Medika Medical Professional Loan

• Mega Refund• Mega Modal Kerja Inventory Financing Cosumer Goods

• Mega Investasi Investment Loan

• Mega Sindikasi Corporate and Syndication Loan

• Mega PRK (Pinjaman Rekening Koran) Overdraft Facility

• Mega Oto Asset Purchase• Mega Oto Joint Financing Consumer Mega Otto Joint Financing

• Mega Inventory Financing• Mega Supplier Financing• Kredit Modal Kerja Working Capital Loan

• Kredit Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital Loan

• Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro Micro and Small Enterprise Loan

• Kredit kepada Korporasi Primer dan Anggotanya Primary Cooperative Loan

• Pembiayaan Fasilitas Ekspor Impor Trade Finance Facility

• Mega Implant Implant Banking Program

• Jaminan dan Garansi Bank Bank Guarantee

Trade Finance• Mega SKBDN• Mega Stanby LC• Mega Letter of Credit• Mega Bank Garansi

TreasuriTreasury• Foreign Exchange Transactions (Spot, Forward & Swap)• Money Market• Marketable Securities/Bonds• SBI

LayananServices• Mega ATM• Mega Pass• Mega Call• Mega Mobile Banking• Mega Auto Pay• Mega Internet Banking• Mega Tax• Mega SDB (Safe Deposit Box)• Mega Wali Amanat• Mega Concentration Account• Mega PC Banking• Mega Automatic PIB• Mega Custody Service• Mega Security Agent• Mega Transfer• Mega Kliring• Mega Inkaso• Mega Intercity Clearing• Settlement Bank• Mega Payroll• Mega Internet Banking• Pembayaran Tagihan Listrik Electricity Billing Payment

• Pembayaran Telepon dan Telepon Seluler Telephone and Cellular Billing Payment

• Mega First Priority Banking• MoneyGram

Pembayaran dengan KartuPayment Card• Credit Card Mega Visa• Debit dan ATM Card Mega Pass

Transaksi InternasionalInternational Transactions• Remittance• Collection

Bank Mega memiliki beberapa jenis produk yang tergolong dalam kategori sebagai berikut:

Bank Mega possesses several products which was

grouped in the following category:

Page 208: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 207

Jaringan CabangBranch Networks

Kantor PusatMenara Bank MegaJl. Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Tel.(021) 79175000 (Hunting)Fax.(021) 79187100

KANTOR WILAYAH JAKARTAMenara Bank MegaJl. Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Tel.(021) 79175000 (Hunting)Fax.(021) 79187100

Kantor CabangJakarta TendeanMenara Bank Mega Lantai Dasar,Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Tel.(021) 79175000Fax.(021) 79187100

membawahi :

Kantor Cabang PembantuJakarta-Warung BuncitJl. Warung Buncit Raya 21 B/2Jakarta 12510Tel.(021) 7902530Fax.(021) 7902532

Kantor Cabang PembantuJakarta-Gatot SubrotoGedung Patra Jasa Lantai DasarJl. Gatot Subroto No. 32-34Jakarta 12950Tel.(021)52900222/224/226/227/228Fax.(021) 52900225

Kantor Cabang Pembantu Jakarta-KemangWisma Bakrie CSU Lantai I Jl. Kemang Raya No.4,Jakarta SelatanTel.(021) 7180771Fax.(021) 7180773

Kantor Cabang Jakarta-Sudirman Plaza Sudirman Plaza Banking Hall 1st FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 76-78Jakarta 12920Tel.(021) 5793 5988 (Hunting)Fax.(021) 5793 5959

membawahi :

Kantor Cabang Pembantu Jakarta-BenhilJl. Benhil Raya No. 88Jakarta 10210Tel.(021)) 57951661Fax.(021) 57951663

Kantor Cabang Pembantu Jakarta-BEJGedung Bursa Efek JakartaTower II Mezzanine FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53Jakarta 12190Tel.(021) 5152008, 5152009, 5152602 Fax.(021) 5152603

Kantor Cabang Pembantu Jakarta-Chase PlazaGedung Plaza Chase Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910Tel.(021) 5207110 (Hunting) Fax.(021) 5207119

Kantor Cabang Pembantu Jakarta-Sampurna SquareSampoerna Strategic Tower A,Lantai DasarJl. Jendral Sudirman Kav. 45-46Jakarta 12930Tel.(021) 5771123 (Hunting) Fax.(021) 5772364

Kantor Cabang Jakarta-Gani Djemat Plaza Gani Djemat Jl. Imam Bonjol No. 76-78Jakarta 10310Tel.(021) 3902858-59 (Hunting) Fax.(021) 31901864

membawahi :

Kantor Cabang PembantuJakarta-Gedung Jaya Gedung Jaya Ground Floor Jl. MH. Thamrin No. 12Jakarta 10340Tel. (021) 327937, 327928, 327545 (Hunting) Fax.(021) 328036

Kantor Cabang PembantuJakarta-Tanjung Karang Gedung Bank Exim Lantai Dasar Jl. Tanjung Karang No.3-4A, Jakarta 10230Tel. (021) 2305364 (Hunting)Fax.(021) 2305360

Kantor Cabang PembantuJakarta-Tanah Abang Jl. Fachrudin Tanah Abang Bukit Block C No. 49, Jakarta 10200Tel. (021) 3926751 (Hunting) Fax.(021) 324088, 3852324

Kantor Cabang PembantuJakarta-Kramat RayaJl. Kramat Raya No 178BJakarta PusatTel. (021) 3144389 Fax.(021) 3144585

Kantor Cabang Jakarta-Kota Jl. Pintu Besar Utara No. 31-33, Jakarta 10310Tel. (021) 6902667 - 6913083 Fax.(021) 6916465

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-Glodok Kompleks Ruko Glodok Plaza Blok G No. 5, Jakarta 11150Tel.(021) 6598088 (Hunting)Fax.(021) 6000113

Kantor Cabang PembantuJakarta-Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No.109D, Jakarta 11110Tel.(021) 6266735 (Hunting) Fax.(021) 6266683

Page 209: Bank Mega Annual Report 2007_2105

208

Jaringan CabangBranch Networks

Kantor Cabang PembantuJakarta-Mangga DuaKomplek Ruko Harco Mangga Dua Blok E 32, Jl. Mangga Dua Raya,Jakarta PusatTel.(021) 6000188 (Hunting) Fax.(021) 6123162

Kantor Cabang PembantuJakarta-ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lantai 4 Blok A No. 14 – 15Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14430Tel.(021) 62300855Fax.(021) 62300880

Kantor CabangJakarta-Rasuna Said Menara Kadin Indonesia Lantai Dasar Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-3 Kav. 5, Jakarta 12950Tel.(021) 57903637 Fax.(021) 57903638

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-SaharjoJl. Dr. Saharjo No. 107 C, Jakarta 12180Tel.(021) 8305781- 2, 8312268 Fax.(021) ) 8295198

Kantor Cabang PembantuJakarta-Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu Km 17 No. 5AJakarta SelatanTel.(021) 7974337 Fax.(021) 79195646

Kantor Cabang PembantuJakarta-Jatinegara Komplek Bona Gabe Blok A No. 5Jl. Jatinegara Timur Raya 101Jakarta 13310Tel.(021) 8515408 Fax.(021) 8515438

Kantor Cabang PembantuJakarta-MT. HaryonoWisma Indomobil I Jl. MT. Haryono Kav. 8, Jakarta Tel.(021) 8520778 Fax.(021) 8520180

Kantor Cabang PembantuJakarta-Mega PlazaGedung Mega Plaza, Lantai DasarJl. HR. Rasuna Said Kav. C-3Jakarta 12920Tel. (021) 5212929Fax.(021) 5212959

Kantor CabangJakarta-Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat , Blok LA 1 No. 5 – 6Jakarta 14240Tel.(021) 45854822 Fax.(021) 45854819

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-RawamangunJl. Paus No. 89 B, Rawamangun, Jakarta 13220Tel. (021) 4753070, 4752945 Fax.(021) 4756277

Kantor Cabang PembantuJakarta-Cempaka MasRukan Graha Cempaka Mas Blok B No. 1Jl. Let. Jend. Suprapto, Jakarta 10640Tel.(021) 4222929 Fax.(021) 4222980

Kantor Cabang PembantuKelapa Gading Boulevard RayaJl. Boulevard Raya Blok CN 3 No. 3Kelapa Gading Jakarta 14240Tel.(021) 45840533 Fax.(021) 45840660

Kantor CabangJakarta-Sunter Wisma JustusWisma Justus Lantai DasarJl. Danau Sunter Utara Blok 03 No. 27 – 28, Jakarta 14350Tel.(021) 65830032 Fax.(021) 65830783

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-SunterRuko Sunter Mall, Sunter AgungJl. Danau Sunter Utara,Blok G7 – 3 No. 4, Jakarta 14350Tel. (021) 65306423-23Fax.(021) 65306426

Kantor Cabang PembantuJakarta-Cempaka PutihJl. Letjend, Suprapto No. 60 Cempaka Putih, Jakarta 10520Tel.(021) 4225877 Fax.(021) 4225887

Kantor CabangJakarta-Pondok IndahPondok Indah Plaza 1Jl Taman Duta I Blok UA 14 Jakarta 12310Tel.(021) 75911608 Fax.(021) 75911607

membawahi:

Kantor Cabang PembantuDepok-ITCITC Depok Jl. Margonda Raya No. 56, Depok Tel.(021) 77214436 Fax.(021) 77214435

Kantor Cabang PembantuCinereJl Cinere Raya Blok A No 1 BCinere – DepokTel.(021) 7535438 Fax.(021) 7536148

Kantor Cabang PembantuJakarta-BintaroRuko Bintaro Sektor I, Blok E - 20 Pasanggrahan, BintaroTel.(021) 7351008 (Hunting) Fax.(021) 7351012

Kantor Cabang PembantuTangerang-CiputatKomplek Pertokoan Megamal CiputatJl. Ciputat Raya Blok A/3 Ciputat 15Tangerang 15412Tel.(021) 7444221 Fax.(021) 7443661

Kantor Cabang PembantuJakarta-FatmawatiJl. R.S. Fatmawati No. 80 E - F Jakarta 12430Tel.(021) 75915141 Fax.(021) 75914868

Kantor CabangJakarta-HasanudinGedung Dani Prisma Lantai 1Jl. Sultan Hasanudin No. 47-48Jakarta 12160Tel.(021) 2702772, 7232772, 7232727 Fax.(021) 2702773

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-MayestikJl. Kyai Maja No. 53 C, Jakarta 12130Tel.(021) 72798545 Fax.(021) 72798556

Kantor Cabang PembantuJakarta-ITC Permata HijauGrand ITC Permata Hijau Ruko Emerald No. 9Jl. Arteri Permata Hijau , Jakarta 12210Tel.(021) 53663522 (Hunting) Fax.(021) 52663516

Kantor Cabang PembantuJakarta-Duta MasKomp. Pertokoan Duta Mas Fatmawati Blok B1 No. 6Jl. RS. Fatmawati 39, Jakarta 12150Tel.(021) 7233830 (Hunting) Fax.(021) 7233783

Kantor CabangJakarta-Roxy MasPertokoan Roxy Niaga Mas Blok B II No 1Jl. KH. Hasyim Ashari, Jakarta 10150Tel.(021) 6334956, 6334958 Fax.(021) 6334957

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-Hasyim AshariJl. K.H. Hasyim Ashari 9EJakarta 10130Tel.(021) 6329327 (Hunting) Fax.(021) 6326585

Page 210: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 209

Kantor Cabang PembantuJakarta-Jembatan LimaKompleks Ruko Jembatan Lima Indah No.15EJl. K.H. Mansyur Jakarta Tel.(021) 6331341 (Hunting) Fax.(021) 6330785

Kantor Cabang PembantuJakarta-Tanjung DurenJl. Tanjung Duren Raya No. 98 Blok L-IV Kav. 290, Jakarta 11470Tel.(021) 5645966 Fax.(021) ) 5645967

Kantor Cabang PembantuJakarta-Universitas TarumanegaraJl. Letjend. S. Parman No. 1, Lantai 1 Gedung Blok I, Grogol,Jakarta 11440Tel.(021) 56963004 Fax.(021) 56962415

Kantor CabangBekasi-A.Yani Ruko Bekasi MasJl. Jend. Ahmad Yani Kav. A3 - 5Bekasi 17141Tel.(021) 88960133 Fax.(021) 88960134

membawahi:

Kantor Cabang PembantuCibubur-Legenda WisataRuko Little China JA-01Jl. Alternatif Trans Yogi Km. 6Cibubur 16967Tel.(021) 8235009 Fax.(021) 8234837

Kantor Cabang PembantuBekasi-JuandaJl. Ir. H. Juanda 137 Blok A No. 5Bekasi 17112Tel.(021) 8806229 Fax.(021) 8807215

Kantor Cabang PembantuLippo CikarangRuko Plaza Menteng Blok A6 Jl. MH. Thamrin Lippo Cikarang Cikarang 17550Tel.(021) 89907877 (Hunting) Fax.(021) 89907879

Kantor Cabang PembantuJakarta-KalimalangKomplek Ruko XML (Kalimalang) No. 43Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi 17136Tel.(021) 8640525 (Hunting) Fax.(021) 8640779

Kantor Cabang PembantuCibubur-Citra GrandKomplek Ruko Citra Grand Blok R1 No 16Jl. Raya Alternatif Cibubur 17435Tel.(021) 84592345 Fax.(021) 8452345

Kantor Kas Bekasi-ElizabethRumah Sakit Elizabeth Lantai DasarJl. Raya Narogong 202Kemang Pratama,Bekasi 17116Tel.(021) 8206399 Fax.(021) 8206590

Kantor Cabang PembantuBekasi-JababekaRuko Jababeka 1 Shop House,Blok B 14 – 15Cikarang 17550Tel.(021) 893 4646Fax.(021) 893 4346

Kantor CabangJakarta-Gunung SahariGedung Konica Lt. 1Jl. Gunung Sahari No. 78 Jakarta 10610Tel.(021) 4227671 (Hunting)Fax.(021) 4227617

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-SenenKompleks Segitiga Senen Blok C8 Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta 10410Tel.(021) 3855124 (Hunting) Fax.(021) 6123162

Kantor Cabang PembantuJakarta-Pasar BaruJl. Sukarjo Wiryopranoto No. 7AJakarta 11160Tel.(021) 6011885-8 (Hunting) Fax.(021) 6011883

Kantor Cabang PembantuJakarta-LokasariKomplek Pertokoan THR LokasariBlok B 25 – 27Jl. Mangga Besar, Jakarta 11170Tel.(021) 6259886 Fax.(021) 6591325

Kantor CabangJakarta-Kebon JerukGedung Graha Kencana Ground FloorJl. Perjuangan No. 88 Kebon JerukJakarta 11530Tel.(021) 53673982 (Hunting) Fax.(021) 53673979

membawahi:

Kantor Cabang PembantuTangerang-Daan MogotJl. Daan Mogot No. 27BTangerang 15111Tel.(021) 55772060 Fax.(021) 55772063

Kantor Cabang PembantuTangerang-BSDRuko BSD Sektor VII Blok RL No. 27Tangerang 15310Tel.(021) 5388208 Fax.(021) 5388211

Kantor Cabang PembantuGreen GardenKomplek Ruko Green GardenBlok I – 9 No 12A Jl. Panjang, Jakarta Barat 11520Tel.(021) 5800123 Fax.(021) 5811506

Kantor Cabang PembantuJakarta-Kebon Jeruk InterconKomplek Ruko Intercon Plaza Blok F No. 9Jl. Taman Kebun Jeruk, Jakarta 11630Tel.(021) 58903686 Fax.(021) 5853789

Kantor Cabang PembantuJakarta-Puri Indah Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T - 6 No. 22 Kembangan Jakarta 11610Tel.(021) 58356388 Fax.(021) 58356387

Kantor CabangJakarta-PluitJl. Pluit Kencana Raya No. 67Jakarta 14450Tel.(021) 6628873 Fax.(021) 6628874

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJakarta-Muara Karang Jl. Muara Karang Raya No. 50 EJakarta Utara Tel.(021) 6621018 Fax.(021) 6621155

Kantor Cabang PembantuJakarta-Tubagus Angke Komp. Duta Mas Blok D9/A Kav. No. 7Jl. Tubagus Angke, Jakarta BaratTel.(021) 56944575 Fax.(021) 56944576

Kantor Cabang PembantuJakarta-Citra Garden 2 Komplek Ruko Citra Niaga No. A2Jl. Kebahagiaan, Jakarta 11830Tel.(021) 54370788 Fax.(021) 54370790

Kantor Cabang PembantuJakarta-CBD Pluit Gedung Perwata Pluit Lantai 1Komplek CBD PLuitJl. Pluit Selatan Raya, Jakarta 14450Tel.(021) 30027578 Fax.(021) 30027579

Page 211: Bank Mega Annual Report 2007_2105

210

Jaringan CabangBranch Networks

Kantor Cabang PembantuJakarta-Pantai Indah KapukRukan Cordoba Blok G No. 17Bukit Golf MediteraniaPantai Indah Kapuk, Jakarta 14440Tel.(021) 55966039 Fax.(021) 55966040

Kantor CabangLampung-Laksmana MalahayatiJl. Laksamana Malahayati 24Teluk Betung, Bandar Lampung 35224Tel.(0721) 474668 (Hunting) Fax.(0721) 474670

membawahi:

Kantor Cabang PembantuLampung-Kartini Jl. Kartini Blok B1 No. 25Bandar LampungTel.(0721) 242468 Fax.(0721) 242471

Kantor Cabang BogorJl. Ir. H. Juanda No. 38 – 40Bogor 16122Tel.(0251) 356545 (Hunting) Fax.(0251) 356546

membawahi:

Kantor Cabang PembantuBogor-PadjajaranRuko Sentra V PointJl. Padjajaran No. 1 Blok ZC SukasariBogor 16143Tel.(0251) 387030 Fax.(0251) 387031

Kantor Cabang CilegonJl. Raya SA Tirtayasa No. 17 GJombang Wetan – Cilegon 42411Tel.(0254) 388882 Fax.(0254) 388622

Kantor Cabang PontianakJl. H. Agus Salim No. 10 – 12PontianakTel.(0561) 738363, 739822 (Hunting) Fax.(0561) 749078

KANTOR WILAYAH BANDUNG Bandung Supermall Ground Floor Blok A 60-62Jl. Gatot Subroto No. 289 Bandung 40273Tel. (022) 9101072 (Hunting)Fax.(022) 9101078

Kantor CabangBandung-Supermal Bandung Supermall Ground Floor Blok A 60-62Jl. Gatot Subroto No. 289 Bandung 40273Tel. (022) 9101072 (Hunting)Fax.(022) 9101078

membawahi:

Kantor Cabang PembantuBandung-Buah BatuJl. Buah Batu No. 141, Bandung 40286Tel.(022) 7322855 (Hunting) Fax.(022) 7322856

Kantor Cabang PembantuBandung-Pasir KalikiJl. Pasir Kaliki No. 167, Bandung 40173Tel.(022) 6002708 (Hunting) Fax.(022) 6002707

Kantor Cabang PembantuBandung-KopoKompleks Kopo Plaza Blok B Nomor 8Jalan Peta/Lingkar Selatan Bandung 40264Tel.(022) 6002955 (Hunting) Fax.(022) 6002957

Kantor Cabang PembantuBandung-SetrasariSetrasari Mal Ruko A7Jl. Ir. Sutami, BandungTel.(022) 2009860 (Hunting) Fax.(022) 2009854

Kantor Cabang PembantuBandung-JuandaJl. Ir. H. Juanda No. 126 B, BandungTel.(022) 2532129 Fax.(022) 2532017

Kantor Cabang PembantuBandung-SudirmanKomplek Ruko Sudirman Plaza Blok 91F Jl. Jend. Sudirman No. 66-68, BandungTel.(022) 4260117 Fax.(022) 4260116

Kantor CabangCirebon-Pangeran SuryanegaraPertokoan Cirebon Grand CenterJl. Pangeran Suryanegara Blok D 10-11, CirebonTel.(0231) 211110 (Hunting) Fax.(0231) 238800

Kantor Cabang TasikmalayaJl. Gunung Sabeulah No. 2DKelurahan YudanagaraTasikmalaya 46121Tel.(0265) 338509 Fax.(0265) 337735

Kantor Cabang GarutJl. Ciledug No. 146Kota Kulon, Garut 44112Tel.(0262) 242191 Fax.(0262) 24190

Kantor Cabang PurwakartaJl. RE Martadinata No. 12Nagri TengahPurwakarta 41114Tel.(0264) 200018 Fax.(0264) 200019

KANTOR WILAYAH SURABAYAJl. Raya Darmo No. 95 ASurabaya 60265Tel. (031) 5688297Fax.(031) 5688304-5

Kantor CabangSurabaya-Darmo Jl. Raya Darmo No. 95 ASurabaya 60265Tel. (031) 5688297Fax.(031) 5688304-5

Kantor CabangSurabaya-Yos SudarsoJl. Yos Sudarso No. 17Surabaya 60271Tel. (031) 5310241, 5310932, 5352133 Fax.(031) 5480929

membawahi:

Kantor Cabang PembantuSurabaya-KertajayaJl. Kertajaya No. 65,Surabaya Tel.(031) 5014655-7 Fax.(031) 5014653

Kantor Cabang PembantuSurabaya-GresikKompleks Pertokoan Multi Sarana Karsa Blok A No. 08 Jl. Gubernur Suryo, Gresik 61116 Tel.(031) 3979936 (Hunting) Fax.(031) 3982015

Kantor Cabang PembantuSurabaya-Kedung DoroJl. Kedung Doro Nomor 105Surabaya 60261 Tel.(031) 5354494 (Hunting) Fax.(031) 5354530

Kantor Cabang PembantuSurabaya-NgagelKomplek RMIJl. Ngagel Jaya Selatan Blok D – 12Surabaya 60284 Tel.(031) 5017115Fax.(031) 5052956

Page 212: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 211

Kantor Cabang PembantuSurabaya-MulyosariJl. Mulyosari No. 360 E, Surabaya 60112 Tel.(031) 5910343 Fax.(031) 5912740 Kantor CabangSurabaya-SungkonoKompleks Wonokitri Indah Kav. S 3-5Jl. Mayjend Sungkono,Surabaya 60225Tel. (031) 5619731 (Hunting) Fax.(031) 5674654

membawahi:

Kantor Cabang PembantuSurabaya-Kembang JepunJl. Kembang Jepun No. 180-184 Surabaya 60162 Tel.(031) 3525343-46 Fax.(031) 3552206

Kantor Cabang PembantuSurabaya-Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No. 162Surabaya 60133Tel.(031) 5026033 (Hunting) Fax.(031) 5025977

Kantor Cabang PembantuSurabaya-Jemur AndayaniJl. Jemur Andayani No. 11C Surabaya 60292Tel.(031) 8434951 (Hunting) Fax.(031) 8434957

Kantor Cabang PembantuSurabaya-SidoarjoJl. A. Yani No. 41 – 43 Blok CSidoarjoTel.(031) 8959787 (Hunting) Fax.(031) 8959786

Kantor Cabang PembantuSurabaya-HR MuhammadKomplek Ruko HR. MuhammadSquare Kav. A1Jl. HR Muhammad 140 B-1Surabaya 60189Tel.(031) 7382805(Hunting)Fax.(031) 7382859

Kantor CabangMalang-SupraptoJl. Jaksa Agung Suprapto No. 27Malang 65111Tel. (0341) 361653 (Hunting) Fax.(0341) 361658

membawahi:

Kantor Cabang PembantuMalang-Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 21, Malang Tel.(0341) 343877 (Hunting) Fax.(0341) 343873

Kantor Cabang PembantuMalang-KawiJl. Terusan Kawi No. 2 Kav. 7Malang 65146Tel.(0341) 576234 Fax.(0341) 576232

Kantor CabangDenpasar-Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 263,Denpasar 80113Tel.(0361) 233236, 237137 Fax.(0361) 237136

membawahi:

Kantor Cabang PembantuDenpasar-Ubud Jl. Raya Ubud, Desa Kutur No. 115Gianyar, BaliTel.(0361) 977638 Fax.(0361) 977636

Kantor Cabang PembantuDenpasar-Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto Tengah No. 296 C DenpasarTel.(0361) 424600 Fax.(0361) 430588

Kantor Cabang PembantuDenpasar-Seminyak Jl. Raya Basangkasa No. 10Denpasar 80361Tel.(0361) 737725 Fax.(0361) 737728

Kantor Cabang MataramJl. Pejanggik No. 129Cakranegara, Mataram 83231Tel.(0370) 648988 (hunting), 649002 (direct) Fax.(0370) 648990

membawahi:

Kantor CabangJombang-Wachid Hasyim Jl. K.H.Wachid Hasyim 181Jombang 61415Tel. (0321) 861473, 861602, 862133 Fax.(0321) 861282

Kantor CabangKediri-Erlangga Jl. Erlangga No. 19, Kediri 64122Tel. (0354) 694009 (Hunting) Fax.(0354) 694010

Kantor Cabang MadiunJl. Panglima Sudirman No. 23MadiunTel. (0351) 483678 Fax.(0351) 483676

Kantor Cabang JemberJl. A. Yani No. 19Jember 68137Tel.(0331) 481010 Fax.(0331) 481616

Kantor Cabang BlitarJl. Cempaka No. 14Blitar, Jawa TimurTel. (0342) 816398 Fax.(0342) 816397

Kantor Cabang Tulungagung Jl. Diponegoro No. 130Tulungagung, Jawa TimurTel.(0355) 337066 Fax.(0355) 337069

Kantor Cabang Bojonegoro Jl. Untung Suropati No. 18Bojonegoro, Jawa TimurTel. (0353) 893500 Fax.(0353) 893505

KANTOR WILAYAH MEDANKantor Cabang Bank Mega Medan Lantai 4 Jl. Kapten Maulana Lubis No. 11Medan 20111Tel. (061) 4567090Fax.(061) 4567022

Kantor CabangMedan-Maulana Lubis Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 11Medan Tel. (061) 4511618 Fax.(061) 4555525

membawahi:

Kantor Cabang PembantuMedan-MT. Haryono Jl. MT. Haryono 144-146, Medan 20212Tel.(061) 4157165 (Hunting) Fax.(061) 4157056

Kantor Cabang PembantuMedan-Cirebon Jl. Cirebon No. 45 , Medan 20212Tel.(061) 4555525 (Hunting) Fax.(061) 4555508

Kantor Cabang PembantuMedan-Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Komodor Laut No. 16 E/F, Medan 20116Tel.(061) 6636110 Fax.(061) 6636106

Kantor CabangBatam-Imam Bonjol Gedung Dana GrahaJl. Imam Bonjol, Nagoya BatamTel. (0778) 459075(Hunting) Fax.(0778) 450362

membawahi:

Page 213: Bank Mega Annual Report 2007_2105

212

Jaringan CabangBranch Networks

Kantor Cabang PembantuBatam Mukakuning Wisma Batamindo Lt. 1 No. 6 Jl. Rasamala 1, Mukakuning Batam 29433Tel.(0770) 612999 Fax.(0770) 612755

Kantor CabangPalembang-Kapten A. Rivai Jl. Kapten A. Rivai No. 31F Palembang 30129 Tel.(0711) 373160 (Hunting) Fax.(0711) 354140

membawahi:

Kantor Cabang PembantuPalembang-Sayangan Jl. Sayangan No. 72, Kelurahan 16 Ilir Palembang Tel.(0711) 375838 Fax.(0711) 375607

Kantor Cabang PembantuPalembang-PTC Mal Palembang Trade Center (PTC) Blok 18 Jl. R. Sukamto No. 8APalembang 30114Tel.(0711) 382382 Fax.(0711) 382234

Kantor CabangPekanbaru-Sudirman Jl. Jenderal Sudirman No. 450PekanbaruTel.(0761) 885888 (Hunting) Fax.(0761) 885757

membawahi:

Kantor Cabang PembantuPekanbaru-Riau Jl. Riau No. 58 B, Kampung BaruPekanbaruTel.(0761) 33299 Fax.(0761) 38600

Kantor CabangJambi-Gatot Subroto Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 102-104 JambiTel.(0741) 50769 (Hunting) Fax.(0741) 24008

membawahi:

Kantor Cabang PembantuJambi-Wiltop Komplek WiltopJl. Sultan Thata No. 29 – 30, JambiTel.(0741) 7837169 Fax.(0741) 7837168

Kantor CabangPadang-Moch. Yamin Jl. Jend. Sudirman No. 42 B - CPadang 25128Tel. (0751) 20999 Fax.(0751) 23099

Kantor Cabang Tanjung PinangJl. Merdeka No.1Tanjung Pinang, RiauTel. (0771) 313911 Fax.(0771) 314419

KANTOR WILAYAH MAKASSARRuko Metro Square Blok C No. 42 Jl. Veteran UtaraMakassar 90141

Kantor CabangMakasar-Achmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 7, MakasarTel.(0411) 323232 (Hunting) Fax.(0411) 336122

membawahi:

Kantor Cabang PembantuMakassar–Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 43, MakassarTel.(0411) 318356 Fax.(0411) 318107

Kantor Cabang PembantuMakassar–Panakukang Jl. Raya Boulevard Jasper II No. 45 CPanakukang, MakassarTel.(0411) 425036 (Hunting) Fax.(0411) 425037

Kantor Cabang PembantuMakassar–Metro Square Jl. Veteran Utara Kompleks Ruko Makassar Square, Blok B No. 7 Makassar 90141Tel.(0411) 326565 Fax.(0411) 325212

Kantor Cabang BalikpapanJl. Ahmad Yani No. 33 - 34Balikpapan 76123Tel.(0542) 441357 (Hunting) Fax.(0542) 441586

membawahi:

Kantor Cabang PembantuBalikpapan-Sudirman Komplek Balikpapan Permai No. 9Jl. Jenderal Sudirman, Balikpapan 76114Tel.(0542) 443448 (Hunting) Fax.(0542) 443449

Kantor CabangBanjarmasin–Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 45, 46 & 48BanjarmasinTel.(0511) 3366460 (Hunting) Fax.(0511) 3366462

membawahi:

Kantor Cabang PembantuBanjarmasin–Banjarbaru Jl. Jend. A. Yani Km. 36.5 Banjarbaru, BanjarmasinTel.(0511) 4787575 Fax.(0511) 4787585

Kantor Cabang PembantuBanjarmasin–A. Yani Jl. Jend. A. Yani Km. 3.5 No. 66 AKarang Mekar – BanjarmasinTel.(0511) 3263399 Fax.(0511) 3266681

Kantor CabangManado–Tendean Kompleks Mega Mas Blok I B1No. 1Boulevard Raya, Manado - 95111Tel.(0431) 840011 (Hunting) Fax.(0431) 840017

membawahi:

Kantor Cabang PembantuManado-UNSRAT Jl. Raya Kampus UNSRAT ManadoTel.(0431) 821790 Fax.(0431) 821590

Kantor CabangSamarinda–Agus Salim Jl. H. Agus Salim 3B-CSamarinda 75117Tel.(0541) 748899 (Hunting) Fax.(0541) 736919

membawahi:

Kantor Cabang PembantuSamarinda–S. Parman Komplek Ruko Simpang Dr. Sutomo Petak 12Jl. S. Parman No. 1, Samarinda 75123Tel.(0541) 201222 (Hunting) Fax.(0541) 202048

Kantor Cabang KendariJl. A. Yani No. 30 AB Blok A3-A4Kendari 93117Tel.(0401) 333232 Fax.(0401) 328733

Kantor Cabang Palu Jl. Jend. Sudirman No. 15Besusu Tengah, Palu 94111Tel.(0451) 465408 Fax.(0451) 465407

KANTOR WILAYAH SEMARANGGedung Griya Bina Artha Lantai 2 Jl. Pemuda 142Semarang 50132

Page 214: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 213

Kantor CabangSemarang-Pemuda Jl. Pemuda No. 108 Semarang 50133Tel.(024) 3587050 (Hunting) Fax.(024) 3549371

membawahi:

Kantor Cabang PembantuSemarang-Peterongan Komplek Ruko Plaza PeteronganJl MT Haryono No 719 Blok A 12Semarang 50242Tel.(024) 8413255 Fax.(024) 8413236

Kantor Cabang PembantuSemarang-Suari Ruko Suari Blok D Jl. Suari No. 7, Semarang Tengah Semarang 50137Tel.(024) 3522992 Fax.(024) 3522995

Kantor Cabang PurwokertoKomplek Ruko Kranji MegahJl. Jend. Sudirman No. 393PurwokertoTel.(0281) 642726 Fax.(0281) 642741

membawahi:

Kantor Cabang Pembantu CilacapRuko A. Yani Square No. 2 – 3Jl. A. Yani No. 391Cilacap 53213Tel.(0282) 520366 Fax.(0282) 520122

Kantor CabangSolo–Slamet Riyadi Jl. Slamet Riyadi No. 323 Solo 57142Tel.(0271) 733660 Fax.(0271) 733662

membawahi:

Kantor Cabang Pembantu Solo–Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 47, SoloTel.(0271) 662668 Fax.(0271) 662601

Kantor Cabang Pembantu Klaten Jl. Pemuda Selatan No. 119Klaten 57412Tel.(0272) 329242 Fax.(0272) 329241

Kantor CabangYogyakarta-Sudirman Jl. Jendral Sudirman No. 44 Yogyakarta 55224Tel.(0274) 548622 (Hunting) Fax.(0274) 548623

membawahi:

Kantor Cabang PembantuYogyakarta-Sriwedani Jl. Sriwedani No. 6 ABCYogyakarta 55122Tel. (0274) 554949 (Hunting) / 555609 Fax.(0274) 557420

Kantor Cabang KudusKomplek Pertokoan Ahmad Yani No. 15Jl. Ahmad Yani, KudusTel.(0291) 446458 Fax.(0291) 446369

membawahi:

Kantor Cabang Pembantu PatiJl. Panglima Sudirman No. 87Pati 59111Tel. (0295) 385663 Fax.(0295) 386223

Kantor Cabang PekalonganJl. KH. Mansyur No. 30 Blok 5 & 6Pekalongan Tel.(0285) 431238 Fax.(0285) 431239

Kantor Cabang TegalJl. Gajah Mada No. 103Pekauman – Tegal Barat, Jawa TengahTel.(0283) 324545 Fax.(0283) 324600

Kantor Cabang PembantuSumbawa Jl. Diponegoro No. 55, SumbawaTel.(0371) 626669 Fax.(0371) 626660

Kantor Cabang SorongJl. Sudirman No. 60, Sorong 98415Tel.(0951) 331731 Fax.(0951) 331922

Kantor Cabang Timika Jl. Cendrawasih No. 99, Timika 99910Tel.(0901) 324234 Fax.(0901) 324233

Kantor Cabang Merauke Jl. Raya Mandala No. 330, Merauke 99611Tel.(0971) 324500 Fax.(0971) 324566

Kantor Cabang PembantuSerangJl. Ahmad Yani No. 15Serang 42151Tel. (0254) 216070Fax. (0254) 216027

Kantor Cabang BengkuluJl. Jend Sudirman No. 237Bengkulu 36115Tel. (0736) 347088Fax. (0736) 25543

Kantor Cabang SampitJl. Ahmad Yani No. 51Sampit 74322Tel. (0531) 32523Fax. (0531) 32051

Kantor Cabang GorontaloJl. Ahmad Yani No. 139Gorontalo 96114Tel. (0435) 824999Fax. (0435) 830462

Kantor Cabang MamujuJl. Andi Pangerang Pettarani No. 45Mamuju 91511Tel. (0426) 22433Fax. (0426) 22290

Kantor Cabang PalopoJl. Kelapa No. 60Palopo 91921Tel. (0471) 23000Fax. (0471) 21002

Kantor Cabang ProbolinggoJl, Sukarno Hatta No. 35Probolinggo 67211Tel. (0355) 437929Fax. (0355) 437922

Kantor Cabang TarakanJl. Jend. Sudirman No. 2Tarakan – 77111Tel. (0551) 21108 (Hunting)Fax. (0551) 22558

Kantor Cabang BanyuwangiJl. Ahmad Yani No. 46Lingkungan MulyosariBanyuwangi 68414Tel. (0333) 419288(hunting)Fax. (0333) 419282

Kantor Cabang KetapangJl. Let. Jend R. Suprapto No. 159KetapangTel. (0534) 3037099 (Hunting)Fax. (0534) 3037098

Kantor Cabang SukabumiJl. Sudirman No.49Sukabumi 43121Tel. (0266) 215500 (Hunting)Fax. (0266) 233222

Kantor Cabang PembantuMedan PetisahJl. Sultan Iskandar Muda No. 137Medan 20119Tel. (061) 4664676 (Hunting)Fax. (061) 4564611

open in the first quarter of 2008

Page 215: Bank Mega Annual Report 2007_2105

214

Board of CommissionersDewan Komisaris

Chairul TanjungKomisaris Utama President Commissioner

Achjadi RanuwisastraKomisaris Independen Independent Commissioner

Rachmat MaulanaKomisaris Independen Independent Commissioner

Pertanggungjawaban Laporan KeuanganManagement Responsibil ity On Financial Report

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT. Bank Mega Tbk. dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.

This Annual Report, including the financial reports and other related informations is the responsibility of the management of PT. Bank Mega Tbk. and as such has been signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, whose names are shown below.

Board of Directors Dewan Direksi

Yungky SetiawanDirektur Utama President Director

SuwartiniDirektur Director

Kostaman Thayib DirekturDirector

Daniel BudirahajuDirektur Director

J.B. KendartoDirektur Director

Tjutjut BramantoroDirektur Director

Page 216: Bank Mega Annual Report 2007_2105

B A N K M E G A L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 7 A N N U A L R E P O R T 215

Laporan Keuangan Financial Statements

PT Bank Mega Tbk

31 Desember 2007 dan 200631 December 2007 and 2006

Board of Directors Dewan Direksi

Yungky SetiawanDirektur Utama President Director

SuwartiniDirektur Director

Kostaman Thayib DirekturDirector

Daniel BudirahajuDirektur Director

Page 217: Bank Mega Annual Report 2007_2105

216

Laporan KeuanganBeserta Laporan Auditor IndependenTahun Yang Berakhir Pada Tanggal31 Desember 2007Dengan Angka PerbandinganUntuk Tahun 2006

PT. Bank Mega Tbk.

Financial StatementsWith Independent Auditor’s ReportYear EndedDecember 31, 2007With Comparative FiguresFor 2006

PT. Bank Mega Tbk.