BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN...

26
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 4 KENDARI Oleh DR. FAHINU, M.Pd Abstract The learning process in high school emphasizes more on ‘doing’ aspect, and less on ‘thinking’ aspect. The basic understanding in learning is just rote learning, not reasoning and thinking skill. Consequently, the students’ critical thinking ability is not well- developed. An alternative of mathematics learning model that could enhance students’ critical thinking is cybernetic learning model is based on constructivism. Problem form: Does applying of cybernetics learning model more effective improve students critical thinking ability when compared to conventional learning model? This research is a posttest control design experiment. The population is mathematics education student, and the sample is 64 students who enrolled in class X st SMAN 4 Kendari, 2011/2012 cademic year. Based on the result, it is found that Students treated by cybernetic learning model significantly better in critical thinking ability compared to students treated by conventional learning model. Key Word: critical thinking, cybernetic, learning model PENDAHULUAN Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih dan menentukan materi, strategi, dan media pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, sumber belajar hanya

Transcript of BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN...

Page 1: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

SMAN 4 KENDARI

OlehDR. FAHINU, M.Pd

Abstract

The learning process in high school emphasizes more on ‘doing’ aspect, and less on ‘thinking’ aspect. The basic understanding in learning is just rote learning, not reasoning and thinking skill. Consequently, the students’ critical thinking ability is not well-developed. An alternative of mathematics learning model that could enhance students’ critical thinking is cybernetic learning model is based on constructivism. Problem form: Does applying of cybernetics learning model more effective improve students critical thinking ability when compared to conventional learning model?This research is a posttest control design experiment. The population is mathematics education student, and the sample is 64 students who enrolled in class Xst SMAN 4 Kendari, 2011/2012 cademic year. Based on the result, it is found that Students treated by cybernetic learning model significantly better in critical thinking ability compared to students treated by conventional learning model.Key Word: critical thinking, cybernetic, learning model

PENDAHULUAN

Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran

adalah memilih dan menentukan materi, strategi, dan media pembelajaran yang

tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal

ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, sumber

belajar hanya dituliskan secara garis besar yang harus disusun lagi oleh guru

dalam bentuk bahan ajar. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok

tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap dan sesuai tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai (Moore, 2005:115). Selanjutnya, bagaimana cara

memanfaatkan/menerapkan bahan ajar tersebut.

Kenyataan di lapangan, guru-guru matematika di SMA belum bisa memilih

strategi, dan media pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa untuk

Page 2: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Penekanan pembelajaran guru masih

didominasi oleh keterampilan manipulatif, konsep tidak divisualisasikan secara

konkrit dan sistem evaluasinya juga masih menekankan pada keterampilan

berhitung saja. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap

konsep-konsep matematika dan akan berimplikasi terjadinya kesulitan siswa

dalam menyelesaikan soal matematika yang bersifat konseptual. Kesulitan ini,

menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa kurang berkembang.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apa penerapan model pembelajaran sibernetik lebih efektif

meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa dibandingkan dengan

model pembelajaran konvensional di kelas X SMA Negeri 4 Kendari?

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran

sibernetik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dikelas X

SMA Negeri 4 Kendari.

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1) memberikan

informasi kepada guru matematika SMA dalam rangka meningkatkan

profesionalisme keguruan. 2) memberikan informasi kepada penentu kebijakan

pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Kendari.

Kemampuan Berpikir Kritis Matematik

Berpikir kritis adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti

induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran. Menurut Ennis dalam Fahroyin

(2009) berpikir kritis merupakan cara berpikir reflektif yang masuk akal atau

berdasarkan nalar untuk menentukan apa yang akan dikerjakan dan diyakini.

Kemampuan berpikir kritis merupakan proses kognitif untuk memperoleh

pengetahuan. Kemampuan berpikir kritis juga merupakan aktivitas berpikir

tingkat tinggi seperti kemampuan melakukan analisis dan evaluasi bukti,

identifikasi pertanyaan, kesimpulan logis, memahami implikasi argumen. Mc

Murarry dalam Fahroyin (2009) menyampaikan bahwa berpikir kritis merupakan

kegiatan yang sangat penting untuk dikembangkan di sekolah, guru diharapkan

mampu merealisasikan pembelajaran yang mengaktifkan dan mengembangkan

2

Page 3: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

kemampuan berpikir kritis pada siswa. Schaferman dalam Hartono (2007)

menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran MIPA oleh guru untuk

pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa adalah keharusan.. Oleh karena

itu, agar siswa memiliki keterampilan intelektual tingkat tinggi harus dilatih

keterampilan kritis, kreatif, pemecahan masalah, dan membuat keputusan.

Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Garrison, Anderson, dan Archer,

yaitu (1) Trigger event, (2) Exploration (eksplorasi), (3) Integration (integrasi),

dan (4) Resolution (mengulangi penyelesaian).

Model Pembelajaran Sibernetik

Model pembelajaran sibernetik menurut Sukamto (1993) adalah

suatu pembelajaran yang memadukan suatu keterampilan dengan penampilan

praktek, umpan balik, latihan, sampai dengan dikuasainya keterampilan itu.

Langkah-langkah model pembelajaran sibernetik menurut Simunza (2000) adalah

sebagai berikut.

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk

mengeksplorasi konsep metematika dengan menggunakan teknologi.

2) Guru menyajikan informasi melalui Lembar Kerja Siswa (Design Problem).

3) Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok yang heterogen, masing-

masing kelompok terdiri atas 2-3 orang siswa (Cooperative Group Work).

4) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.

5) Guru membimbing siswa melakukan manipulasi matematis dengan

menggunakan software derive 6.0 (Technology Used Appropriately, Hand

On-Activity and Concrite Result).

6) Guru mengarahkan siswa mengkonstruksi pengetahuan konseptual

matematika (Verbal Expression).

7) Guru mengarahkan siswa untuk menelaah kembali masalah secara teliti

(Revisit The Problem).

3

Page 4: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012

pada bulan Juli-september 2009 di Kelas X SMA Negeri 4 Kendari. Jenis

penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan disain sebagai berikut.

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelas Perlakuan Post tes

Eksperimen X1 Y1

Kontrol X2 Y2

Keterangan:

X1 = pembelajaran sibernetik teori-praktek

X2 = pembelajaran konvensional

Y1 = hasil tes kemampuan berpikir kritis setelah perlakuan di kelas eksperimen.

Y2 = hasil tes kemampuan berpikir kritis setelah perlakuan di kelas konvensional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4

Kendari tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam 9 kelas paralel yakni kelas

X-1 sampai kelas X-9. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik

purposive random sampling dengan mengambil dua kelas yang mempunyai

kemampuan yang relatif sama yaitu kelas X-1 dan kelas X-2.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi untuk

mengumpulkan data atau informasi hasil pelaksanaan pembelajaran. Tes

kemampuan berpikir kritis terdiri atas 6 item dengan tingkat reliabilitas 0,84.

Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis matematik siswa dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes essai yang berjumlah 6 butir

soal, yang dilaksanakan pada akhir kegiatan proses pembelajaran sibernetik teori-

praktek (kelas eksperimen) dan pembelajaran matematika secara konvensional

(kelas kontrol). Sedangkan data tentang pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas

siswa selama proses tersebut diperoleh melalui instrumen lembar observasi dan

pasca-observasi siswa dan guru.

4

Page 5: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dua teknik

statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1) Statistik deskriptif yang meliputi data kemampuan berpikir kritis matematik

siswa dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan sampel dalam bentuk

persentase, rata-rata, standar deviasi, range, varians, median, modus, nilai

maksimum, dan nilai minimum. Untuk hasil pengamatan pengelolaan

pembelajaran dan aktivitas siswa digambarkan dalam bentuk persentase.

2) Statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian, yang

dilakukan dengan tahapan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa kemampuan berpikir kritis

matematik siswa pada kelas eksperimen memiliki karakteristik statistik yaitu nilai

rata-rata 62,91; standar deviasi 16,72; nilai minimum 34; nilai maksimum 92;

median 63; dan modus 67. Secara grafik, sebaran data kemampuan berpikir kritis

pada kelas eksperimen ini, dapat diamati pada tampilan grafik histogram berikut.

Grafik 1. Sebaran Data Hasil Post- Test Kelas Eksperimen

5

Page 6: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Frek

uens

i

10

8

6

4

2

0100.0080.0060.0040.00

Mean =62.91Std. Dev. =16.717

N =32

__

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa kemampuan

berpikir kritis matematik siswa pada kelas kontrol memiliki karakteristik statistik

yaitu nilai rata-rata 46,31; standar deviasi 13,78; nilai minimum 28; nilai

maksimum 81; median 45; dan modus 53. Secara grafik, sebaran data kemampuan

berpikir kritis matematik siswa pada kelas kontrol dapat diamati pada tampilan

grafik histogram berikut.

Grafik 2. Sebaran Data Post – Tes Kelas Kontrol

6

Page 7: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

80.0060.0040.0020.00

Frek

uens

i

8

6

4

2

0

Mean =46.31Std. Dev. =13.783

N =32

Berdasarkan hasil uji prasyarat, diperoleh bahwa data penelitian ini adalah

normal dan homogen. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis penelitian

menggunakan uji-t indenpenden. Hasil pengujian diperoleh bahwa nilai thitung =

4,33 dan nilai ttabel = 1,670. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga H0

ditolak. Hal ini berarti bahwa pembelajaran sibernetik teori-praktek lebih efektif

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa dari pada

pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan kuadrat.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian data sebelumnya, maka diperoleh hasil bahwa

pembelajaran sibernetik teori-praktek lebih efektif dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis matematik siswa bila dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional di SMA Negeri 4 Kendari. Hasil temuan ini juga

7

Page 8: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

mengindikasikan bahwa pembelajaran sibernetik teori–praktek berpengaruh

terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran sibernetik teori-praktek pada pokok

bahasan persamaan kuadrat, pada pertemuan pertama terlihat bahwa kesiapan

siswa untuk mengikuti pembelajaran baik secara fisik maupun psikis belum begitu

baik. Dibuktikan dengan masih ada beberapa siswa yang masuk terlambat dan

sibuk dengan aktifitas otak-atik komputer didepannya (bermain internet ataupun

bermain game). Disamping itu, pembelajaran ini juga baru bagi mereka

menggunakan komputer (derive), karena tidak seperti biasa yang selalu di ruang

kelas. Namun secara umum, meskipun ini merupakan hal baru, antusiasme siswa

lumayan besar. Terlihat dengan banyaknya siswa yang memperhatikan ketika

guru menjelaskan tata cara menggunakan program derive, dan aktif bertanya

tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui. Dari sisi guru, berdasarkan hasil

wawancara langsung sebagai pelaksana pembelajaran di kelas, diperoleh

informasi bahwa pada pertemuan pertama tersebut guru merasa puas karena

secara umum terlihat semua siswa termotivasi untuk belajar. Meskipun demikian,

guru masih melihat adanya beberapa siswa yang pusing dalam kelompok karena

tidak tahu ingin berbuat apa. Selain itu, berdasarkan wawancara juga terungkap

bahwa yang menjadi kesulitan siswa adalah mengoperasikan matematika

menggunakan derive. Disamping itu guru juga kesulitan karena ruang

laboratorium terlalu besar sehingga ketika guru menjelaskan masih ada beberapa

kelompok yang tidak memperhatikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan

guru dan siswa, pada pertemuan selanjutnya, guru akan melakukan pembelajaran

8

Page 9: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

dalam kelas sebagai tahap penanaman konsep, setelah itu dilaksanakan dalam

laboraorium komputer.

Secara garis besar, pertemuan pertama merupakan tahap pembelajaran

guru dan siswa terhadap pembelajaran sibernetik teori - praktek dan perintah-

perintah (tools) matematika yang terdapat dalam program derive.

Pada pertemuan kedua, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran

sibernetik teori - praktek . Siswa secara berkelompok sudah mampu secara

mandiri dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan dalam LKS. Selain itu,

siswa sudah banyak yang mengetahui cara menggunakan derive terbukti dengan

berkurangnya jumlah siswa yang bertanya dibandingkan dengan pertemuan

pertama. Siswa juga aktif berkomunikasi dengan teman antar kelompoknya dan

bahkan ke kelompok lain sekedar memastikan langkah kegiatan pengerjaan

mereka. Namun kesulitan lain yang ditemui adalah masih adanya beberapa siswa

yang belum bisa menggunakan komputer.

Dari sisi guru, pada wawancara pasca pertemuan kedua, terdapat beberapa

ketidakpuasan dan kesulitan selama pembelajaran, diantaranya adalah waktu yang

diprogramkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran tidak dapat dipenuhi dan

ruang laboratorium terlalu luas sehingga susah dalam mengontrol suara dan siswa.

Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut, pada pertemuan berikutnya

pembelajaran dilakukan dalam ruangan kelas dengan menggunakan laptop 10

buah dan rencana pembelajaran akan direvisi agar waktu lebih efisien.

Pada pertemuan ketiga, dalam proses belajar mengajar siswa sudah lebih

responsive dan mandiri. Pembelajaran berlangsung maksimal sesuai dengan

9

Page 10: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Interaksi antarsiswa juga semakin baik,

serta keberanian untuk mengemukakan pendapat semakin kuat diantara beberapa

siswa. Meskipun masih ada juga siswa yang memiliki kemampuan ICT

(Information, Comunication and Technology) dibawah rata-rata. Adapun yang

menjadi kesulitan guru pada pertemuan ketiga adalah jumlah laptop yang

diperkirakan ternyata tidak mencukupi, sehingga satu kelompok terdapat 4 orang

siswa. Olehnya itu, pada pertemuan berikutnya laptop akan ditambah dan rencana

pembelajaran akan direvisi karena penggunaan waktu yang berlebih.

Pada pertemuan keempat, suasana pembelajaran berlangsung lebih baik

lagi. Selain karena guru yang semakin baik dalam menjelaskan materi dan

mengaitkannya dengan derive, juga disebabkan oleh karena LKS telah dimiliki

oleh siswa, maka setiap penanaman konsep selesai tanpa diperintahkan oleh guru,

sebagian siswa langsung mengujinya dengan derive. Hal ini menunjukkan adanya

sikap yang semakin positif dalam diri siswa terhadap matematika. Namun tetap

saja masih ada siswa yang memiliki kemampuan ICT masih kurang. Oleh karena

itu, guru berinisiatif untuk membimbing secara individu terhadap siswa tersebut.

Pada pertemuan kelima, aktifitas siswa dalam pembelajaran menjadi

semakin baik. Siswa antusias dalam memberikan tanggapa-tanggapan terhadap

masalah yang diberikan oleh guru ataupun berdasarkan

pendapat-pendapat/jawaban yang berasal dari teman kelompok lain. Selain itu,

siswa semakin tertarik untuk mengeksplorasi konsep-konsep matematika

menggunakan derive. Dari sisi guru, kegiatan pembelajaran sibernetik teori -

praktek semakin menarik minat guru untuk mencoba menerapkan dan

10

Page 11: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

mengembangkannya pada konsep/materi lain. Begitupun pada pertemuan keenam,

segala aspek yang diamati telah terpenuhi secara baik dan berjalan sesuai rencana,

dengan melihat semangat dari para siswa termasuk guru, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran sibernetik teori - praktek telah memberikan

ruang kepada guru dan siswa untuk menyenangi matematika yang bersifat abstrak.

Kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang belajar melalui

pembelajaran sibernetik teori - praktek lebih baik daripada yang belajar melalui

pembelajaran konvensional disebabkan karena pembelajaran ini mendorong

perkembangan aktual dan perkembangan potensial siswa. Melalui pertanyaan-

pertanyaan yang dimuat dalam lembar kegiatan siswa (LKS) mendorong

perkembangan aktual siswa. Sedangkan melalui interaksi antar siswa mendorong

perkembangan potensial siswa.

Siswa yang belajar melalui pembelajaran sibernetik teori - praktek

melakukan pengamatan, mengklasifikasi, membuat analogi, menganalisis, dan

membuat kesimpulan (generalisasi) untuk menemukan konsep, prosedur dan

prinsip matematika. Melalui aktivitas mental seperti itu, kemampuan berpikir non-

prosedural siswa mendapat kesempatan diberdayakan. Oleh karena itu

pembelajaran sibernetik teori - praktek mengkondisikan siswa melakukan proses

berpikir kritis. Dengan melakukan proses berpikir untuk menemukan konsep,

pemahaman pada konsep yang diperoleh siswa lebih bermakna.

Terjadinya proses berpikir kritis dalam menemukan konsep, prosedur dan

prinsip matematika sangat bergantung pada pertanyaan-pertanyaan yang disajikan

dalam lembar kerja siswa (LKS). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus

11

Page 12: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

mendorong siswa melakukan proses menganalisis, menemukan analogi, dan

mengevaluasi.

Hambatan dalam pembelajaran sibernetik teori – praktek, selain karena

merupakan sesuatu hal yang baru, juga pada kemampuan siswa yang bervariasi.

Dengan demikian tingkat kesulitan yang dihadapi siswa beragam pula dalam

menemukan sebuah konsep matematik. Karena kesulitan yang dihadapi siswa

beragam, maka untuk mengefektifkan proses pembelajaran perlu adanya kerja

sama antar siswa dalam kelompok kecil. Dalam kelompok kecil ini siswa

berinteraksi secara kooperatif untuk menemukan konsep, prosedur dan prinsip

matematika. Selanjutnya mereka berinteraksi dalam kelompok besar, yaitu diskusi

antar kelompok.

Dalam mengkonstruksi konsep, siswa mendapat bantuan dari guru.

Bantuan yang diberikan guru (intervensi guru) berbentuk pertanyaan-pertanyaan

yang lebih sederhana dan yang lebih mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi

konsep. Bentuk bantuan tersebut sebagai lanjutan dari pengajuan pertanyaan-

pertanyaan yang telah dituangkan melalui lembar kerja siswa (LKS).

Berhasil atau tidaknya siswa menemukan konsep, prosedur, dan prinsip

matematika bergantung pula pada bentuk pertanyaan- pertanyaan yang disajikan

dalam lembar aktivitas siswa maupun yang secara lisan pada saat siswa bekerja

sama dalam kelompoknya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus terjangkau

oleh pikiran siswa. Hal tersebut agar tidak membuat siswa gagal dalam

menemukan konsep. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak merasa frustasi yang

dapat mengakibatkan mereka kehilangan semangat dan percaya diri dalam

12

Page 13: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

menemukan konsep. Dengan demikian, pada akhirnya bahwa secara umum

pembelajaran sibernetik teori-praktek potensial dalam memberikan pengaruh

positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat

dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis matematik siswa di SMA Negeri 4 Kendari yang

diajar menggunakan pembelajaran sibernetik teori-praktek memiliki nilai

rata-rata 62,91; standar deviasi 16,72; nilai minimum 34; dan nilai maksimum

92; median 63; dan modus 67.

2. Kemampuan berpikir kritis matematik siswa di SMA Negeri 4 Kendari yang

diajar menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata

46,31; standar deviasi 13,78; nilai minimum 28; dan nilai maksimum 81;

median 45; dan modus 53.

3. Penerapan pembelajaran sibernetik teori - praktek lebih efektif meningkatkan

kemampuan berpikir kritis matematik siswa dibandingkan dengan

menggunakan pembelajaran konvensional di kelas X SMA Negeri 4 Kendari.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat disarankan

hal-hal sebagai berikut:

13

Page 14: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

1. Bagi pihak sekolah hendaknya memberdayakan pengelolaan laboratorium

komputer agar menciptakan sumber daya manusia yang menguasai teknologi

komputer dan berdaya saing.

2. Bagi guru yang bidang studi matematika sebaiknya menerapkan dan

mengembangkan pembelajaran sibernetik teori-praktek pada materi-materi

matematika yang lainnya, dalam upaya membantu siswa mengembangkan

kemampuan berpikir kritis.

3. Bagi peneliti, perlu mengembangkan dan memperluas penelitian tentang

pembelajaran sibernetik teori-praktek pada materi-materi matematika yang

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Afgani, Muh. Win. 2008. Proposal Tesis: Pengembangan Materi Program Linear pada Media Komputer Berbasis Website untuk Memotivasi Siswa Belajar Mandiri Di Sekolah Menengah Atas. Palembang : Universitas Sriwijaya

Akhirni, A. 2007. Pengembangan Website Sebagai Media Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Limit Fungsi Dan Turunan Di Kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya. Skripsi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya, Indralaya. Sumatera Selatan, Indonesia.

Anwar, L. 1990. Kepemimpinan dalam Proses Belajar Mengajar. Angkasa:

Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

14

Page 15: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Brookfield, S. D. 1987. Developing Critical Thinkers. San Fransisco: Jossey-Bass

Budiana. 2003. Penggunaan Komputer Dalam Pembelajaran Remedial Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Bullen, M. 1997. A Case Study of Participation and Critical Thinking in a University Level Course Delivered by Computer Conferencing. Tersedia: http://www2. cstudies . ubc.ca/~bullen/Diss/thesis.doc

Dick, W and Carey, L. 1978. The Systematic Design of Instruction. Scott, Foresman and Company, United States of America.

Dubinsky, Ed. 2001. A Theory of Learning in College Mathematics Course. Tersedia: (http://www.mathstore.ac.uk/newsletter/may2001/pdf/learning.pdf).(Akses internet Nopember 2004).

Ermiyanti. 2007. Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Perangkat Lunak Bantu Animasi Pada Pokok Bahasan Trigonometri Di Kelas X SMA Negeri 19 Palembang. Skripsi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia.

Fahroyin, Muhamad. 2009. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. (http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html).(diakses tanggal 24 Juni 2009).

Furner, Yahya, and Duffy. 2008. 20 Ways To Teach Mathematics : Strategies to Reach All Students. (http://www.teachingstrategiesbyjen.com/documents/ Math.pdf ).(diakses tanggal 24 Februari 2009).

Garrison. D. R., Anderson, T. & Archer, W. 2001. Critical Thinking and Computer Conferencing: A Model and Tool to Assess Cognitive Presence. Tersedia: http:// communitiesofinquiry.com/documents/CogPresFinal. pdf.

Hamalik, O. 1983. Pendekatan Baru Strategis Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Sinar Baru: Bandung.

Hartono, A B. 2007. Menyertakan Lingkungan & Memanfaatkan Multimedia Agar Minat & Prestasi Belajar Matematika Meningkat. (http://p4matematika.com /web/index.php).( diakses tanggal 24 Juni 2009).

15

Page 16: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Heinich, R. et al. 1986. Instructional Media and The New Technologies of Instruction. Macmillan Publishing : New York.

Hudoyo, Herman. 1998.Belajar Mengajar. Departemen P dan K Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta.

Ibrahim, M. & Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. University Press Marianty A.: Surabaya.

Ismail, 2000. Model-Model Pembelajaran. Depdiknas: Jakarta.

Kadir, A., 2000. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD (tesis). PPS-UNJ: Jakarta.

Kersaint, G. 2007. Toward Technology Integration in Mathematics Education : A Technology-Integration Course Planning Assignment. University of South Florida.(www.citejournal.org/articles/v7i4mathematics1.pdf.(diakses tanggal 29 Juni 2009).

Kurniati, T. (2001). Pembelajaran pendekatan keterampilan proses saians untuk meningkatakan kemampuan berpikir kritis siswa. Tesis PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Launch Pad. 2001 Thinking Skill. Westminster Institute of Education. Oxford Brookes University. Oxford press : London.

Engstrom, L. 2003. Teacher’s Role when using the Computer in Mathematics Education . (akses internet 2 Juli 2009).

Malone, J.A, dan Taylor, P.C.S. 1993. Constructivist Interpretation of Teaching and Learning Mathematics. Perth, Australia: Curtin University of Technology.

Moore, K D. 2005. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice. Sage Publication, Inc. Thousand Oaks, London, New Delhi.

Nasution, Andi. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Norris, S.P. & Ennis, R. 1989. Evaluating Critical Thinking (dalam R.J. Schwartz & D. N. Perkins (Eds), The Practitioners' Guide to Teaching Thinking Series. Pacific Grove, California: Midwest Publications.

Pangaribuan, T .1997. Kamus Populer Lengkap. CV Pustaka Setia: Bandung

Rafik, A. 2007. Pendesainan Materi Pembelajaran Matematika Menggunakan Windows Movie Maker Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi

16

Page 17: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Lengkung Di Kelas IX SMP Xaverius 1 Palembang. Skripsi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia.

Reisser , R A dan Dempsey, J V. 2002. Trends and Issues in Instructional Design and Technology. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Riana, F. 2007. Proses Belajar Mengajar Dengan Metode e-learning. (http://media.diknas.go.id/media/document/4372.pdf).(diakses tanggal 29 Juni 2009).

Ruseffendi, H.E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika. Tarsito : Bandung

Rustini, Intang. 2005. Keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Squaredalam kegiatan praktikum materi penceramaran air. Skripsi Sarjana Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung (tidak diterbitkan).

Simunza, G. 2000. The Fifth Rule: Experiential Mathematics. http://p4matematika.com /experiental-mathematics.pdf.(diakses tanggal 4 nopember 2004)

Said, A. 2004. Efektifitas Computer Assisted Instructional (CAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri.Jurnal DepartemenPendidikanNasional.(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/58/j58_04.pdf .(diakses tanggal 2 Juli 2009).

Suciati. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Unversitas Terbuka : Jakarta

Sugiyono, Dr.,Prof. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung.

Suharto, B. 1997. Pendekatan dan Teknik dalam Proses Belajar Mengajar. Tarsito: Bandung.

Sukamto,T., Wardani, I.G.A.K., dan Winataputra, U.S. 1993. Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Ditjen Dikti :Jakarta

Sukardi dan Maramis. 1989. Penilaian Keberhasilan Belajar. Airlangga: Surabaya

Suparyono.2008.Pengertian Pembelajaran. (http://ayonganteng.blogspot.com /2008/ 01/ pengertianpembelajaran.html) .(diakses tanggal 24 juni 2009).

17

Page 18: BALITBANG DIKDASMEN DIKTI PLSP KEBUDAYAAN … … · Web viewPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIBERNETIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA . SMAN . 4. KENDARI. Oleh.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Penerbit Usaha Nasional : Surabaya.

Usman, M. Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya: Bandung.

18