Bahan GP Tools

download Bahan GP Tools

of 56

description

Produktivitas

Transcript of Bahan GP Tools

  • Tools & Techniques

    HENRY SURBAKTI, MT

    BALAI BESAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

  • 18 GP TOOLS:BrainstormingFlow ChartProses Flow DiagramPlant LayoutEco MapsConcentration DiagramCheck SheetsChecklistMateria BalanceEnergy BalanceIshikawa DiagramPareto DiagramControl ChartSpider Web DiagramFailure Mode Effect AnalysisCost Benefit AnalysisBanchmarkingDecision Matrix14 GP TECHNIQUES:Improved Operating ProcedureWaste Stream SegregationGood Housekeeping5S7 WasteTPM3REnergy ConservationInput Material ChangeProcess/Equipent ChangePolution ControlDesign for EnvironmentLCAGreen Purchasing

    Bahasan

  • Tools

  • GP TOOLGP TOOL MEMBANTU DALAM MEMPRESENTASIKAN DAN ANALYSIS INFORMASI DENGAN BEBERAPA DIANTARANYA BERGUNA MENGGAMBARKAN KESIMPULAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFDARI DATA DAN OBSERVASI.

  • Apa terjemahan dari Waste ?Waste time = waktu terbuang Hazardous Waste = limbah (buangan)

  • Apa terjemahan dari Waste ?Waste time = Waktu terbuang = waktu teria-siakan Hazardous Waste = Buangan berbahayaResouce conservation = Penghematan atau pengiritan bukan pengawetan ?

  • Green Productivity Tools digunakan untuk:Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah. Menetapkan baseline situasi dalam industri, membadingkan dengan standard operasi praktis atau benchmark dalam industri dan mempelajari dampak dari operasional industri.Menetapkan tujuan dan tergetMenetapkan prioritas dari berbagai masalah dan menetapkan tujuan yang realistik yang dapat dicapai, sesuai dengan teknologi yang tersedia.

  • Menggali ide-ide (rincian tidak perlu di utarakan)Mencek feasibilitas ide dengan mengajukan pertanyaan.Tujuan utama adalah menghasilkan sebanyak mungkin ideDapat digunakan untuk menyusun prioritas dan mengurutkan berbagai opsi, sekaligus mengembangkan rencana pelaksanaan.1. Brainstorming

  • Observe:Pollutant:Gas:Di udaraDalam airtanahCairanDi udaraDalan airtanahPadatDi udaraDalam airtanah

  • Brainstorming = badai otak = badai pendapat

    Badai barasal dan bertiup kemana saja, tidak seorangpun dapat mengatakan: saya meluruskan badai.

  • SUSUN ACTION PLAN

    Step NoKegiatan (description)By When to be implementedBy Whom to be follow upRemark12345

  • Bagi 2 kelompok, 1 kelompok 10 orang.Berikan 1 topik, misalnya menurut anda apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ditinjau dari AIM.Tugaskan masing-masing individu dalam kelompok member ide tanpa di judge Moderator mencatat ide perindividu berlanjut putaran sampai 30 menit.Setelah 30 menit moderator menghitung jumlah ide yang terkumpul. Katakan terkumpul 54 ide.Moderator minta kelompok 1 menilai kelompok 2 dan kelompok 2 menilai kelompok 1 (bukan dengan kata-kata tapi ditulis.Masing2 individu dalam Kelompok satu diminta menulis 1 prioritas kemudian di voting, suara terbanyak menjadi keputusan kelompok. Demikian juga kelompok 2 sampai hanya ada satu prioritas dari masing-masing kelompok.Katakan prioritas kelompok 1 adalah: Membangun sikap mental produktif. Kelompok 2 adalah membangun diri sendiri sebagai contoh.Susun rencana kegiatan (action plan) untuk masing-masing prioritas dengan pertimbangan:WaktuBiayaTenagaBrainstorming

  • Grafik yang menunjukan urutan seperti mengumpulkan data, analisis dan pengambilan keputusan.Memudahkan dalam menggabungkan, memecah, membuat duplikasi, dan memotong proses untuk tujuan penyederhanaan2. Flow Charts

  • Flowchart khusus untuk menunjukan berbagai proses sehubungan dengan aliran bahan atau energi.A PFD harus mencakup semua proses, input, output, lokasi pengukuran dalam rangka memonitor emisi/QC dan memonitor data. 3. Process Flow Diagram (PFD)

  • Loading

    Scouring

    Bleaching

    Dyeing

    Freshwater,Alkali

    Freshwater,Sodium Hypochlorite

    Freshwater,ChemicalsDyes

    NaOH 50 kg/daywater 60000 L/day

    NaOCl 50 kg/daywater 50000 L/day

    Liquid discharge

    Liquid discharge

    Liquid discharge

    Air emission vapour

    Dewatering

    Liquid discharge

    Drying

    Finishing

    Liquid discharge

    Chemicals

    NaOCl 50 kg/daywater 50000 L/day

    BOD 400 mg/LpH 9.3

    BOD 200 mg/LpH 6.3

    BOD 350 mg/LCOD 800 mg/LpH 8 Temp 80 C

    Liquid discharge

    BOD 650 mg/LpH 10

    These operations are conducted in batches and each process batch comprises certain operations such as washes etc. Fill and draw technique is used. There are about 4 batches a day for each process, i.e. 4 discharges / day

    Indicates wastewater sampling location

    to Quality Control

    250 kg of raw fabric

    Quality checkLoop for redyeing

  • Layout diperlukan utk memberikan pemahaman baik terhadap urutan proses /operasi.Layout harus digambar berskala untuk menunjukan dimana lokasi boiler, laboratori, kantin, kantor administrasi, tempat penyimpanan sampah berbahaya, jalur pipa air, jalur pipa uap, kabel, saluran pembuangan. 4. Plant Layout

  • 5. Eco-mapsDigunakan untuk mengidentifikasi dan menunjukan masalah lingkungan dan produktivitas. Digunakan untuk membandingkan skenario sebelum dan sesudah penerapan opsi GP. Eco-maps harus dapat menunjukan kontaminasi, tumpahan dan kemubaziran pemakaian.

    MC Panel

    Buffing /

    Polishing

    Raw

    Material

    Storage

    solutions,

    metal

    Plating Section

    Finished

    product

    storage

    Proposed ETP

    Drain piping

    Bad Practice

    Bad Practice

    No

    drains

    Drains

    High water

    consumption

    Office

    Spillage

    Water

    Solid waste

    Energy

  • Menunjukkan informasi tentang lokasi kejadian/masalah, membantu dalam mengidentifikasi sumber/asal masalahCD digunakan sebagai salah satu tool dalam mencari penyebab masalah fungsi yang selanjutnya mencari solusi. 6. Concentration Diagrams (CD)

  • Check sheets digunakan dlm mengumpulkan data berkesinambungan sepanjang waktu untuk menunjukkan trend & pola keberulangan berbagai masalah, terutama jika kerusakan terjadi berulang kali. Sangat membantu dalam mengidentifikasi sebab dari kerusakan berdasarkan bukti yang meyakinkan.CD sangat membantu dalam membuat Diagram tulang ikan (Ishikawa Diagram) untuk masalah tertentu.7. Check Sheets

  • Checklists dapat dibuat dalam bentuk pointers untuk mempelajari kemungkinan penyebab. Opsi dapat ditemukan bila cheklist di terapkan di lapangan dengan data yg relevan. 8. ChecklistsMonitoring dan Pemeliharaan Penggantian peralatan, proses dan operasi Checklists dibuat utk kegiatan :Penggunaan cheklist sebagai pointers dalam menemukan opsi GPMaterials dan Inventory seperti menekan racun/bahan berbahaya, mengganti pemekaiaan bahan alternativ untuk mendorong produktivitas. Menemukan cara ramah lingkungan seperti recycling, reuse & recovery buangan, merubah metode perlakuan ke yang ramah lingkungan serta menekan biaya. Pelatihan dan pengembangan SDM seperti pelatihan dan pemberian instruksi kepada pekerja, mengirim teknisi menengah ke luar negeri untk menmbah pengalaman dan melembagakan pemberian penghargaan tahunan.

  • 9. Material BalanceBuat alir masuk-keluar (inflows-outflows) primer dan soroti ketidak sesuaian dalam bentuk kuantitatif. Lakuan perbandingan dengan standard, dan prediksi akibatnya terhadap output serta pertimbangkan kemungkinan merubah inputs atau memperbaiki proses. ProsesInputs seperti bahan baku, Energy, Air, KimiaOutputs seperti Produk,Produk ikutan yang mempunyai nilai Buangan dan pemborosan seperti Emisi udara, Buangan cair, padat, Kehilangan panas, Penyimpangan dari spesifikasi produk, Hasil ikutanLangkah dalam membuat Material BalanceMelacak inputMencatat penggunaan bahan baku, air dan penggunaan energyMencatat banyaknya output. Menghitung pemborosan penggunaan air, emisi gas, buangan padat dan energyMemilih keterkaitan kuat satu sama lainMempersiapkan preliminary material balancemengevaluasi dan memperbaiki material balancePreliminarymaterial balanceRefined material balanceOutputsInputs

  • EB adalah bentuk kwantitatif accounting input dan output dari energy dalam proses produksi. Input energy seperti BBM, uap, listrik perlu di seimbangkan (balanced).Output dihitung kuantitasnya dalam terminologi enthalpy of the products, pemborosan air (process, kondensasi dan pendinginan) & kehilangan energi10. Energy Balance

  • Enthalpy adalah ukuran total energi dari suatu sistem thermodynamic. Termasuk energi internal, volume dan tekanan yang dibutuhkan system untuk mendapatkan energy yang tepat, melalui penggantian atau prubahan kondisi.

    H = U + p V

    Dimana

    H = enthalpy dari system U = internal energy dari system p = tekanan dari system V = volume dari system.

    enthalpy adalah jumlah energi dalam sistem yang mampu melakukan kerja gerak tertentu.

  • 11. Cause-Effect Analysis Ishikawa (Fishbone) DiagramIshikawa diagram sangat bermanfaat dalam menemukan sebab masalah pada skala besar yang mencakup banyak aktifitas.Cause and effect analysis menganalisis masalah dengan pendekatan system tidak hanya mengusulkan solusi cepat.4M1E kategori adalah Man, Machine, Material, Method dan Environment digunakan untuk menyiapkan Ishikawa diagram.

  • Pareto analysis berguna untuk mengidentifikasi sebab vital yang kecil (biasanya 20%) tapi dapat menanggulangi banyak masalah (biasanya 80%).Digunakan jika sejumlah variable berkontribusi pada masalah juga membantu dalam menetapkan prioritas dari opsi dan dalam melaksanakannya. Menyediakan presentasi visual yang kuat hal bagaimana untuk memprioritas masalah-masalah, dan di mana mengkonsentrasikan risources untuk hasil paling baik.12. Pareto Diagram

  • Control charts digunakan untuk menunjukkan simpangan (deviasi) proses dari standar (benchmark).

    Prosedur membuat control charts: Tetapkan parameter yang diuji;Tetapkan batas atas dan batas bawah;Plot paramater yg sudah disleksi menurut unit;Tandai area yang melebihi batas atas/bawah.13. Control Chart

  • Plating Thickness (mm)

    1.0

    0.8

    Batch 1

    Batch 2

    Batch 3

    Batch 4

    Batch 5

    Batch 6

    Upper

    Lower

    Batch

  • Spider web diagrams menunjukkan capaian kinerja dibandingkan target dari beberapa kegiatan. Dengan demikian, dapat dilihat kemajuan dan kenerja beberapa kegiatan secara bersamaan dibandingkan dengan target-target. Pada saat benchmarking, SWD dapat digunakan untuk memperagakan Kinerja sekarang dibanding dengan Kinerja yang hendak dicapai dibanging dengan Rata-rata dalam kelompok dibanding dengan Terbaik dalam kelompok.14. Spider Web Diagram

  • 15. Failure Mode Effect AnalysisFailure Mode Effect Analysis (FMEA) : digunakan untuk mengintegrasikan berbagai langkah opsi GP (design, process atau equipment). Sifatnya proaktif pencegahan sejak dari perencanaan. Dapat digunakan waktu mengevaluasi opsi untuk menyelidiki kemungkinan apa yang menjadi faktor/sebab kegagalan.Cara menggunakan:Buat daftar potensi masalah yg dapat menyebabkan kegagalan pelaksanaan opsi, beri bobot besarnya potensi 1-10Lakukan estimasi seberapa besar kemungkinan kegagalan, beri bobot kemungkinan terjadi 1-10. Buat ranking cost liability kegagalan dengan scala 1-10. Kalikan ketiga nilai tsb untuk mendapatkan risk priority number (RPN)Angka yang digunakan boleh berkisar 1 s/d 1000 dimana RPN 700 merupakan prioritas utama untuk dilakukan pertama kali.

  • 16. Cost Benefit AnalysisProfitability analysis berguna untuk (i) dalam seleksi opsi feasible yang akan diimplementasikan dan (ii) dalam evaluasi keefektifan opsi yang diimplementasikan pada keseluruhan kinerja organisasiProfitability analysis digunakan 3 indikator financial : Simple payback Net present value (NPV) Internal rate of return (IRR)

    Dalam GP, biaya environmental dapat diukur dianjurkan & tools seperti Total Cost Accounting digunakan untuk analysis profitability. Simple payback; Net Present Value; Internal Rate of Return

  • 16a. Cost Benefit AnalysisCost benefit analysis adalah perbandingan antara biaya dan untuk yang terjadi akibat opsi GP yang dipilih.

    Simple Payback: simple payback period di evaluasi berdasarkan perbandingan annual savings dan initial investment. Simple Payback menunjukan waktu yang diperlukan utnuk pengembalian modal awal (initial investment).Payback = Capital investment / Annual savings per year

    Net Present Value (NPV) : adalah nilai sekarang dari cash flow yang akan datang dari suatu investasi dikurangi cost investasi sekarang. Suatu investasi dipandang layak apabila jika NPV dari cash flow yang akan dihasilkan pada masa yang akan datang melebihi cost investasi tsb. yaitu jika NPV positif.

    NPV = {CF1 / 1+ k} + {CF2 / (1+k)2 } + ..{CFn / (1+k)n } - Idimana: CF1 = cash flow pada period 1, CF2 = cash flow pada period 2, I = investment cost dan k = cost dari capital atau discount rate.

    Internal Rate of Return (IRR) : Menghitung pengembalian investasi selama umur pemakaian peralatan dalam bentuk cashflow. Rate ini harus dibandingkan dengan cost capital (rate bunga pinjaman) yang akan dibayar pada awal proyek.

  • Digunakan mengidentifikasi gap dan mengisi gap kinerja dengan melakukan usaha untuk menjadi yang terbaik (best practice), untuk mencapai itu harus di bangun kinerja super. Memperkenalkan ide untuk pengukuran, membantu pemusatan perhatian pada misi dan cara-cara mencapai target. Benchmarking efektif digunakan mengidentifikasi masalah dan sebab. Membantu dalam menetapkan objective.17. BenchmarkingMembandingkan kondisi praktis perusahaan dengan standar yang lazim berlaku di seluruhan industri. Benchmarking digunakan untukInternal : membandingkan antar fungsi, departemen atau organisasi yang mempunyai ciri yg sama untuk tujuan peningkatan kinerja; Competitive: Perbandingan antar perusahaan pada sektor yang sama bertujuan membangun best practice melalui identifikasi kesenjangan/gap kinerja. Comparative: antar semua perusahaan untuk melihat yng terbaik diantara semua perusahaan.

  • The Weighted Sum Method : meranking beberapa opsi berdasarkan penting tidaknya.

    Susun beberapa kriteria yang dinilai. Berikan bobot pada masing-masing kriteria penilai sesuai penting tidaknya. Berikan bobot pada semua opsi berdasarkan pentingnya.Kalikan bobot opsi dengan bobot kriteria akan didapatkan score. Jumlahkan semua score masing-masing opsi. Score tertinggi merupakan opsi terbaik.

    18. Decision Matrix

  • cari Metode untuk mengeliminasi opsi yang sangat tidak sesuai Weighted Sum Method untuk menimbang opsi GP yang paling baikMost Suitable GP OptionOpsi GP

  • CriteriaCriteria WeightStop overflow at winch machinesWeight(product)Countercu-rrent rinsing in dyeingWeight(product)Change from hypochlorite to H2O2 bleachingWeight(product)Introduce softflow dyeing machine in place of winchWeight(product) Cost of action105 (50)7 (70)8 (80)5 (50) Cost of Inaction82 (16)5 (40)8 (64)6 (48) Time required59 (45)6 (30)3 (15)5 (25) Risk68 (48)7 (42)8 (48)8 (48) Benefits85 (40)9 (72)6 (48)10 (80) Technology or complexity44 (16)6 (24)6 (24)8 (32) TOTAL for options (products)-215278279283Opsi1Opsi 2Opsi 3Opsi 4

  • GP Techniques

  • GP TECHNIQUETEKNIK GP ADALAH METODE PERBAIKAN KINERJA ATAU KERJA, DAPAT DIGUNAKAN ORANG, PROSES, EQUIPMENT, MATERIAL/ENERGY, PRODUK DAN WASTE.

  • 18 GP TOOLS:BrainstormingFlow ChartProses Flow DiagramPlant LayoutEco MapsConcentration DiagramCheck SheetsChecklistMateria BalanceEnergy BalanceIshikawa DiagramPareto DiagramControl ChartSpider Web DiagramFailure Mode Effect AnalysisCost Benefit AnalysisBanchmarkingDecision Matrix14 GP TECHNIQUES:Improved Operating ProcedureWaste Stream SegregationGood Housekeeping5S7 WasteTPM3REnergy ConservationInput Material ChangeProcess/Equipent ChangePolution ControlDesign for EnvironmentLCAGreen Purchasing

    Bahasan

  • 5 Kategori GP Techniques :

    Pencegahan (Waste Prevention) : Improved Operating Procedures, Waste Segregation, Good Housekeeping, 5S Program & 7 WastesPengiritan (Resource Conservation) : Recycle, Reuse & Recovery (Off-site & On-site Recycling), Energy Conservation, Process Modification, Input Material Changes & Process / Equipment ChangesPengendalian (Pollution Control): Air Emission Control, Effluent Pollution Control & Solid Waste ManagementPeningkatan (Product Improvement): Design for EnvironmentProduktivitas dan Qualitas (Productivity & Quality Improvement)

  • Membantu dalam implementasi opsi GP yang memerlukan integrai teknik manajemen produktivitas dan lingkungan. GP Techniques Objective & CategorizationKategorisasi Teknik GP: Waste Prevention : Memperbaiki Operating Procedures, Waste Segregation, Good Housekeeping, 5S Program & 7 Wastes Resource Conservation : Recycle, Reuse & Recovery (Off-site & On-site Recycling), Konservasi Energy, Modifikasi Proses, Merubah Material Input & Merubah Proses/ Equipment Pollution Control: Kontrol Emisi Udara, Kontrol Polusi Cairan Buangan & Manajemen Waste Solid Product Improvement: Desain untuk Lingkungan Productivity & Quality Improvement

  • Tergantung pada hasil observasi, aksi spesifik dikerjakan seperti :Memperbaiki Material Handling & Storage meminimasi yang tumpah, kebocoran, kebakaran dan/atau ledakan, generasi wasteMempertimbangkan benchmark practice Industry/Sector untuk menunjukkan konsumsi material & energy Penjadwalan Operasio seperti produksi Batch di mana waste dari membersihkan equipment adalah tergantung pada frekuensi pembersihanManajerial rajin menjadwalkan dan merencanakan mempengaruhi inventori raw materials, finished products, dan shipping deliveries.1. Improved Operating ProceduresDalam step ini termasuk memeriksa : Operating procedures & spesifikasi proses Penjadwalan Operasi Prosedur operasi peralatan Prosedur Maintenance Pemindahan Material dan produk dan penyimpanan Pertimbangan keselamatan staff Membandingkan dengan konsumsi dan sumber-sember energy

  • Artinya memisahkan pembuangan waste berdasarkan lokasi, komposisi, volume, atau media sehingga memudahkan pengendalian, recycle, treatment atau pembuangan,. Pemisahan mengurangi besarnya dan mengurangi biaya untuk pembuangan waste berbahaya.2. Waste Stream SegregationKesulitan dalam Segregating Waste Diperlukan ruangan lebih luas Modal dan biaya operasi lebih tinggi untuk transportasi dan penyimpanan wasteKeuntungan Waste SegregationMudah dalam perlakuan end-of-pipe dari aliran pollutantMeningkatkan kemungkinan aliran waste direcycling / reusingExample, Electroplating wastewaterChromium rinse waterNickel Rinse waterDegreasing wastewaterPossible chromium recoveryPossible Nickel recovery

  • Good housekeeping adalah kegiatan praktis berdasarkan kebiasaan yang umum dilakukan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan: menekan cost dan menekan dampak negatif terhadap lingkungan dari operasi perusahaan.

    Tujuannya adalah: Merasionalisasikan penggunaan input raw materials, air dan energy; Mengurangi volume & toxicity produksi kaitannya dengan waste Menghemat material dan energy; Memperbaiki kondisi kerja dan keselamatan kerja.

    Good housekeeping adalah lebih pada kebiasaan dari pada teknik.3. Good Housekeeping

  • Product

    Waste

    Raw materials

    Overflow to be avoided by placing valve and tightening supervision

    Process 2

    Process 1

    Leaks to be identified and fixed Accidental spillage to be avoided Maintain up-to-date operating manuals and update records

    Waste

    Waste

    SegregateHazardous Waste

    Rationalizing Process

  • Product

    Waste

    Bahan baku

    Menghindari kelebihan aliran dengan memasang katup dan pengendalian keketatan

    Process 2

    Process 1

    Pengidentifikasian kebocoran utk diperbaiki Pengihindaran dari kecelakaan ketumpahan Mensahihkan manual pengoperasian dan data kondisi

    Waste

    Waste

    PemisahanHazardous Waste

    Rationalizing Process

  • 4. The 5S Technique5S adalah seperangkat teknik manajemen yang fokus pada pemeliharaan proses, equipment, workplaces dan orang dengan cara bagaimana seharusnya mereka lakukan.SEIRI : Artinya SORTING OUT apa yang dibutuhkan dan buang barang-barang yang tidak dibutuhkan.SEITON : Artinya ARRANGING barang-barang yang dibutuhkan secara teratur. Ini artinya barang-barang berada pada tempat yang tepat atau loyout yang tepat sehingga dapat digunakan dalam waktu cepat. Ini cara untuk mengurangi waktu mencari. SEISO : Artinya CLEANING & INSPECTION. Step ini memastikan bahwa barang-barang dapat dijaga tetap bersih dan dalam keadaan berfungsi baik agar dapat digunakan apabila dibutuhkan. SEIKETSU : Artinya IMPROVEMENT & STANDARDISATION. Proses ini diulangi kontinue sampai standard yang diperlukan dicapai. SHITSUKE : Artinya SELF-DISCIPLINE dan melakukan apa yang telah dilaksanakan sebagai kebiasaan. Dengan melatih tiap orang apa yang perlu dilakukan dan tiap orang melaksanakannya, By teaching everyone what needs to be done and having everyone practice, kebiasaan buruk dihilangkan dan kebiasaan baik dibentuk.

  • 5. THE 7 WastesDalam konteks produktivitas, waste didefenisikan sebagai suatu bentuk kerja yang tidak menambahkan nilai pada output akhir.Toyota Production System mendefenisikan 7 Wastes termasuk seperti kelebihan stok, menunggu, gerakan atau transport.

  • 6. Preventive and Productive MaintenancePreventive Maintenance terdiri dari item aktif berikut:CleaningLubrication Inspection dari protective coatingReplacement dari parts & overhauls

    Desain Biaya Efektif System Maintenance:Ada beberapa langkah berikut dalam mendesain biaya-efektif system maintenance:Klasifikasi dan Identifikasi equipmentPengumpulan informasiSeleksi kebijakan maintenancePersiapan program preventive maintenancePersiapan guideline corrective maintenancePengorganisasian untuk maintenance

  • Recycle berkenaan pada recycling materials dan energy dalam proses.

    Reuse termasuk menjual material atau waste ke external dealer seperti off-site atau on-site, di mana material atau waste diproses kembali (reprocessed)/recovered dan reused di dalam industry.

    Recovery adalah proses untuk memperoleh kembali resources yang berharga dari waste dalam bentuk raw materials, by-products/products. Recovery biasanya adalah aktivitas terdahulu untuk recycle atau reuse. 7. Recycle, Reuse and Recovery

  • Product

    Waste

    Raw materials

    Separation Equipment

    Heat Recovery

    By Product

    Material balance

    Cause and Effect AnalysisCost-benefit analysis

    Brainstorming

    Process 2

    Process 1

    Recovery

  • Energy Conversion Berfokus pada efisiensi penghematan energy dari boiler industrial, reaktor power, dll., yang mengkonversikan bahan bakar minyak ke uap, atau bahan bakar minyak ke listrik. Energy Transfer & Utilization Efisiensi transfer energy dari saluran energy dan efisiensi equipment dalam bentuk unit produk output per energy yang digunakan.Energy Recovery - Energy dapat direcover dan direcycle kembali secara efektif ke proses. Penggunaan heat exchangers dapat mencegah hilangnya panas pada saluran.8. Energy Conservation

  • Merubah input material dapat digambarkan sebagai substitusi input material sekarang ke proses, dengan material yang lebih ramah lingkungan, tanpa bersifat mempengaruhi kualitas produk.Perubahan Input material masuk 2 katagori utama: untuk mengurangi dan menghilangkan hazardous residu proses untuk meningkatkan efisiensi konversi proses 9. Input Material Changes

  • Better and safer Product

    Raw materials

    By-Product

    Use of improved catalyst for enhancing the product yield

    Process 2

    Process 1

    Separation Equipment

    Heat Recovery

    Waste Treatment Plant

    Substitute toxic material with non-toxic - improved health and safety

    Non-toxic waste residues, safe for disposal

    Non-toxic wastes, easy to treat

  • Modifikasi proses untuk mengurangi waste berarti membangun suatu alternatif proses untuk menghasilkan produk yang sama atau spesifikasi produk yang lebih baik, yang mana menghasilkan waste lebih sedikit.

    Mengganti proses yang tidak efisien dan proses yang lama dengan teknologi yang lebih baru sering dapat mengurangi waste.

    Ilustrasi di atas merupakan gambaran modifikasi proses seperti berikut :10. Process / Equipment Changes

  • Product with slightly changed specifications

    Raw materials

    Change from wet to more efficient dry process

    Process 2

    Process 1

    Heat Recovery

    Waste Treatment Plant

    Substantial reduction of wastewater

    Reduced load on treatment plant due to dry process

  • 11. Pollution ControlWaste perlu perlakuan pengolahan dan dibuang denagn cara ilmiah untuk memenuhi legislasi lingkungan. Tugas ini dicapai dengan menset fasilitas waste treatment dan pembuangan, apakah on-site atau off-site.

    Manajemen waste / treatment termasuk:Kontrol emisi udara untuk: Cerobong asap emisi & Asap/bau pada tempatkerjaSaluran cairan treatment pabrik untuk: Saluran buangan cairan industrial & Domestic /sanitary buangan air (cooling water)Manajemen Solid waste untuk: Waste solid Industrial (hazardous dan non-hazardous) & Saluran treatment solid pabrik/ residu kotoran

  • 12. Design for Environment (DfE)Desain untuk Environment (DfE) proses desain berorientasi ramah lingkungan yang berpandangan bahwa lingkungan merupakan tujuan desain dari pada lingkungan sebagai hambatan. DfE bertujuan untuk meningkatkan eco-efficiency yaitu dampak lingkungan lebih rendah dan memperbaiki kinerja produk dengan: Meningkatkan jumlah material recycled atau recyclable dalam manufacture Mensubstitusi material toxic dan hazardous dengan alternatif lebih sedikit/non-toxic Mengurangi intensity material untuk produk biasa.

  • 12a. Design for Environment (DFE) strategies

  • New Concept DevelopmentDematerializationShared use of the productIntegration of functionsFunctional optimization of product components

    Selection of Low impact MaterialsNon-hazardous materialsNon-exhaustible materialsLow energy content materialsRecycled materialsRecyclable materials

    ReductionReduction in weightReduction in transport volume

    Optimization of Production TechniquesAlternative production techniquesFewer production techniquesLow/clean energy consumptionLow generation of wasteFew/clean production consummables

    Efficient Distribution System Less/clean packingEfficient transport modeEfficient logistics

    Reduction of the Environmental Impact in the User stageLow energy consumptionClean energy sourceFew consummables needed during useClean consumables during useNo energy / auxiliary material wastage

    Optimize Initial LifetimeReliability and durabilityEasy maintenance and repairModular product structureClassic designUser taking care of product

    Optimize End-of-Life systemReuse of productRemanufacturing / refurbishingRecycling of materialsClean incineration

    Design for Environment Strategies

  • 13. Life-Cycle Assessment (LCA)Proses mengevaluasi efek produk terhadap lingkungan selama produk tersebut masih utuh. LCA terdiri dari komponen yang terpisah tapi saling terkait: Life-cycle inventory: Proses mengidentifikasi dan kuantifikasi beban lingkungan termasuk melalui umur produk, proses atau aktivitas. Life-cycle impact analysis: Proses kuantitatif/kualitatif menggolongkan dan menilai dampak beban lingkungan diidentifikasi dalam bentuk komponen di atas.Life-cycle improvement analysis: Evaluasi kebutuhan & kesempatan mengurangi beban lingkungan berasama energy, penggunaan raw materials & membebaskan environmental melalui life cycleGoal definition and ScopeInventory analysisProcess flow chart; data collection; system boundary defined and data processingImpact AssessmentClassification and characterization of effects of resource use; valuationImprovement AssessmentReporting; evaluation of the need and opportunities to reduce impact

  • 14. Green Purchasing LCA identifies the environmental impact of a product through various stages in its life cycle. Using this information DfE is initiated by product manufacturers. In order to incorporate principles of DfE, one of the avenues is to use safer and more environmentally benign materials. This is where Green Purchasing comes into the GP framework.

    Green Purchasing is at two levels: (I) that of the producer procuring and using raw materials goods and services that are more eco-friendly and (II) that of the consumer demanding more sustainable goods and services.

    Under the concept of Green Purchasing, priority is given to the acquisition of products and materials that place less load on the environment, in addition to price and quality considerations. Green Purchasing for industry has far reaching implications along the supply chain. The impact particularly on SMEs is significant. Those supplying larger corporations that adopt green purchasing policies would be under pressure to develop and provide goods and services that are environmentally friendly.

    In Asia Green Purchasing has seen great strides in Japan. A Green Purchasing Network was organized in Japan in 1996. By 1998 there were 1000 firms, local governments and NGOs participating in this network. Europe and the US saw emergence of such networks in the late 1980s and 1990s.

    contd..

  • GP Techniques, Cost and Level of EffortImplementasikan teknik sederhana seperti housekeeping, rasionalisasi operasi, reuse, recycle dalam banyak kasus adalah mudah. Lagipula, memungkinkan untuk mengimplementasikan teknik2 tersebut secara fair dalam periode waktu jangka pendek dan relatif biaya investasi rendah.

  • Thank You

    ****************************************