thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2....

86
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information System (IS) : an arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization. ”, yang diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-proses dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi. Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005, p5), sebuah sistem informasi bisa merupakan kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber-sumber data yang disimpan, diperoleh, dirubah, dan dihilangkan di dalam suatu organisasi. Orang-orang yang sudah bergantung pada sistem 11

Transcript of thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2....

Page 1: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information System (IS) : an arrangement of

people, data, processes, and information technology that interact to collect, process,

store, and provide as output the information needed to support an organization.”, yang

diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-proses dan teknologi informasi

yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan

menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi.

Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005, p5), sebuah

sistem informasi bisa merupakan kombinasi dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber-sumber data yang disimpan, diperoleh, dirubah, dan

dihilangkan di dalam suatu organisasi. Orang-orang yang sudah bergantung pada sistem

informasi untuk berkomunikasi dengan orang lain, dengan menggunakan berbagai

macam hardware, software, jaringan dan sumber-sumber data.

Contoh sistem informasi diantaranya adalah sistem informasi keuangan, sistem

informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi manufaktur, dsb.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kerangka kerja yang

terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, orang, dan data yang berinteraksi

satu sama lain untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.

11

Page 2: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

12

2.1.1.1. Fungsi Sistem Informasi

Menurut O’Brien yang di terjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005,

p26) fungsi-fungsi sistem informasi adalah sebagai berikut :

a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan

bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional,

pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.

b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral

pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.

c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk

menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manager

dan praktisi bisnis.

d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang

kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar

global.

e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan

pria dan wanita.

f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan

perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

Page 3: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

13

2.1.1.2. Komponen-Komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien yang di terjemahkan Dewi Fitriasari (2005,

p34), untuk mencapai sistem informasi yang telah dibuat dibutuhkan

komponen-komponen dan aktivitas yang memberikan kerangka kerja di

antaranya yaitu:

a. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.

Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem

informasi.

1. Pemakai akhir adalah orang yang telah menggunakan sistem

informasi atau informasi yang di hasilkan sistem tersebut.

2. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan

dan mengoperasikan sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik

yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Contoh-contoh hardware

dalam sistem informasi berbasis komputer adalah:

1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi

pemroses mikro, dan berbagai peralatan peripheral yang saling

berhubungan. Contohnya adalah sistem computer palmtop, laptop,

atau desktop.

Page 4: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

14

2. Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau

mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau

printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optical untuk

menyimpan sumber daya data.

c. Sumber Daya Software

Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah

pemrosesan informasi. Contoh sumber daya software yaitu:

1. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan

serta mendukung operasi sistem komputer.

2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi

pengguna tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah

program analisis penjualan, program penggajian dan program

pengolah data (word processing).

3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan

menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk

mengisi formulir kertas atau menggunakan software.

d. Sumber Daya Data

Data sebagai sumber daya data yang harus dikelola secara efektif agar

dapat memberi manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi.

Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses

oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:

1. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

Page 5: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

15

2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai

bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai

praktik bisnis yang berhasil baik.

e. Sumber Daya Jaringan

Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi

dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem

informasi. Sumber daya jaringan meliputi:

1. Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel

tembaga, dan kabel optical fiber; serta teknologi gelombang mikro,

selular dan satelit yang nirkabel.

2. Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak

hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung

operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi

pemrosesan komunikasi seperti modem dan proses antarjaringan,

serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan

dan penjelajah Internet.

2.1.1.3. Aktivitas Sistem Informasi

Dalam kegitatan sistem informasi terdapat aktivitas-aktivitas yang

perlu diperhatikan dan dipelajari terlebih dahulu diantaranya input,

pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.

Page 6: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

16

a. Input

Data yang harus ditangkap dan disimpan untuk pemerosesan disebut dengan

input. Biasanya input berbentuk aktivitas memasukkan data seperti

pencatatan dan pengeditan. Para user biasanya memasukkan data secara

langsung ke dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi

dari beberapa jenis media fisik seperti formulir. Begitu dimasukkan data bisa

dipindahkan ke dalam media yang dapat dibaca oleh mesin. Bila

menggunakan komputer maka user dapat memasukkan data dan disimpan

kedalam harddisk.

b. Pemrosesan

Data yang telah dimasukkan oleh user ke dalam komputer akan diproses

sehingga data yang diterima komputer dapat menjadi sebuah informasi.

Aktivitas pemrosesan diantaranya, pernghitungan, perbandingan, pemilihan,

pengklasifikasian, dan pengikhtisaran.

c. Output

Data yang telah menjadi informasi kemudian dikirim kepada pemakai akhir

dan disediakan dalam bentuk output. Adapun bentuk dari output berupa

laporan, pesan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan

menggunakan tampilan video, respons audio, kertas dan multimedia.

Page 7: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

17

d. Penyimpanan

Kegiatan ini membutuhkan suatu tempat atau wadah sehingga data atau

informasi dapat ditampung atau disimpan secara teratur yang

memungkinkan untuk dapat digunakan pada kesempatan lain. Tempat

penyimpanan ada yang menggunakan elektronik ada juga yang manual.

Penyimpanan elektronik dapat berupa data megnetik atau berupa harddisk,

flashdisk, cd-rom, dan berbagai media penyimpanan lainnya. Sedangkan

penyimpanan manual berupa kertas-kertas file yang disusun dan terorganisir

didalam lemari atau rak-rak yang tersedia.

e. Pengendalian

Untuk mengecek apakah ada kesalahan dalam aktivitas sistem informasi

sangat dibutuhkan suatu pengendalian. Tujuan dari pengendalian yaitu

mengevaluasi sistem input, pemrosesan serta output apakah terdapat

kesalahan atau membutuhkan hal yang perlu dikembangkan. Kegiatan ini

dilakukan oleh manager sebagai pengambil keputusan dalam suatu

perusahaan.

2.1.1.4. Pengertian Jasa

Pengertian jasa Rangkuti (2006,p26) jasa merupakan pemberian

suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain.

Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana

interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa

tersebut.

Page 8: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

18

Berdasarkan uraian diatas, pengertian jasa adalah pemberian suatu

kinerja atau tindakan yang tidak berwujud berupa aktivitas atau manfaat yang

di tawarkan oleh suatu pihak oleh pihak lain.

2.1.1.5. Pengertian Sistem Informasi Jasa

Berdasarkan uraian diatas tentang sistem informasi dan jasa, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi jasa merupakan suatu sistem yang

menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya kedalam

layanan informasi sebagai outputnya dalam organisasi yang memberikan

pelayanan jasa.

2.1.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

2.1.2.1. Pengertian Analisa Sistem

Menurut Whitten, et al. (2007, p32), “System Analysis : the study

of a business problem domain to recommend improvements and specify

the business requirements and priorities for the solution.”, yang di

terjemahkan sebagai : pembelajaran tentang masalah bisnis utama untuk

merekomendasikan peningkatan dan merinci persyaratan-persyaratan

bisnis dan prioritas untuk solusi.

Menurut Rama dan Jones (2006, p568), system analysis is the next

phase of system development. The tasks in system analysis are similar to

those in systems investigations. However, the analysis phase is more

Page 9: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

19

detailed and required information. Yang terjemahannya analisa sistem

adalah fase selanjutnya dari pengembangan sistem. Tugas-tugas dalam

analisa sistem mirip dengan yang ada di dalam investigasi sistem. Tetapi,

fase analisa lebih detil dan membutuhkan informasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah proses

mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan mengevaluasi masalah-

masalahnya, guna menghasilkan usulan perbaikan.

2.1.2.2. Pengertian Perancangan Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2008, p456), “System Design

deciding how a proposed information system will meet the information

needs of end users. Include logical and physical design activities, and

user interface, data and process design activities that produce system

specifications that satisfy the system requirements developed in the

systems analysis stage”. Terjemahan dari pengertian diatas adalah

Perancangan Sistem memutuskan bagaimana sebuah sistem informasi

yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna

akhir. Termasuk kegiatan desain logis dan fisik, dan user interface, data

dan kegiatan proses desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang

memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap analisis

sistem.

a. Sasaran perancangan sistem informasi adalah :

Page 10: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

20

1. Evaluasi atas alternatif perancangan sistem.

2. Penyiapan spesifikasi perancangan yang berorientasi pada

pemakai tertentu.

3. Pengajuan perancangan kepada manajemen puncak.

b. Aspek-aspek dalam perancangan sistem, yaitu:

1. Rancangan Masukan (Input)

Digunakan dalam proses data pada tahap analisa sistem.

Rancangan meliputi pembuatan format pembuatan seluruh bukti

transaksi.

2. Rancangan Prosedur

Meliputi seluruh bagian sistem yang ada di dalam sistem

informasi yang dapat dibuat dengan dua gambar yang berbeda.

Gambar pertama berupa flowchart (langkah-langkah berkaita

dengan pelaksanaan dengan prosedur dalam suatu bagian sistem).

Gambar kedua berupa langkah-langkah pemrosesan data dalam

bagian pengolahan data elektronik.

3. Rancangan Keluaran (output)

Output berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen perusahaan atau pihak intern perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam keputusan.

2.1.2.3. Langkah-Langkah Analisa dan Perancangan Sistem

Informasi

Page 11: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

21

a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)

1. Mengidentifikasi penyebab masalah.

2. Mengidentifikasi titik keputusan.

3. Mengidentifikasi personil kunci.

b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand)

1. Menentukan jenis penelitian.

2. Merencanakan jadwal.

3. Membuat penugasan penelitian.

4. Membuat agenda wawancara.

5. Mengumpulkan hasil penelitian.

c. Menganalisa sistem (Analize)

1. Menganalisa kelemahan sistem.

2. Menganalisa kebutuhan informasi pemakai.

d. Membuat laporan hasil analisa (Report)

1. Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.

2. Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa

2.1.2.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson, et al (2006, p7), “Accounting information

system is a unified structure with in an entity, such as a business firm,

that employs physical resources and other components to transform

economics data into accounting information, with the purpose of

satisfying the information needs of a variety of users”. Terjemahan dari

Page 12: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

22

sistem informasi akuntansi diatas adalah suatu kesatuan struktur dengan

entitas, seperti perusahaan bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik

dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi

akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi

pengguna.

2.1.2.5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2006,p6), komponen

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :

a. People, siapa yang mengoperasikan sistem dan melakukan fungsi-

fungsi yang bervariasi

b. Procedures, kegiatan organisasi baik secara manual ataupun secara

otomatis mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

c. Data perusahaan, data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

d. Software, yang digunakan oleh perusahaan untuk memproses data.

e. Information technology infrastructure, meliputi komputer dan jaringan

komunikasi.

2.1.2.6. Kegunaan Sitem Informasi Akuntansi

Page 13: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

23

Penggunaan sistem informasi akuntansi secara umum adalah

untuk mengolah data transaksi keuangan perusahaan adapun penggunaan

yang lebih khusus menurut Rama dan Jones (2008, p7) :

a. Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk

menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan

informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan

pemerintah dan yang lain. Laporan-laporan ini mencakup laporan

keuangan, SPT (surat pemberitahuan) pajak, dan laporan-laporan

yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah.

b. Mendukung aktifitas rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk

menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan

khususnya pada penanganan transaksi - transaksi serta membahas

siklus perolehan dan pendapatan dengan lebih terperinci.

c. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tidak

rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.

d. Perencanaan dan pengendalian

Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktifitas perencanaan

dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar

disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk

membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.

Page 14: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

24

e. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-

prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi

aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi , dan memelihara

keakuratan data keuangan.

Sistem informasi dikatakan baik ketika suatu sistem memiliki

manfaat atau kegunaan, serta mampu menangani masalah - masalah yang

timbul dalam suatu perusahaan dan juga sistem tersebut dapat

mempermudah manager dalam pengambilan keputusan untuk

peningkatan perusahaan di masa mendatang.

2.1.3. Object Oriented Analysis and Design

2.1.3.1 Pengertian Object

Menurut Britton dan Doake (2005, p80) an object is a

representation of something in the application area about which we need

to store data to enable the system to do what the users want it to.

Terjemahan dari pengertian tersebut, objek adalah paket software yang

didalamnya terdapat dua metode yang digunakan untuk memanipulasi

data tersebut.

2.1.3.2 Pengertian Object Oriented

Menurut Britton dan Doake (2005, p268), “Object oriented is an

approach to developing software system that is based on data items and

Page 15: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

25

the attributes and operation that define them”. Terjemahan dari

pengertian tersebut, orientasi objek adalah sebuah pendekatan untuk

mengembangkan sistem perangkat lunak berdasarkan hal data,

perlengkapan, dan operasi yang akan mendefinisikan perangkat lunak

tersebut.

Object Oriented memiliki kelebihan dalam hal-hal sebagai berikut :

a. Maintainable

Pemeliharaan software dimulai saat sebuah sistem software

diserahkan pada client. Selama siklus hidupnya sebuah aplikasi

mungkin memerlukan perubahan dalam rangka memenuhi

kebutuhan.

b. Testable

Pendekatan object oriented dapat menyerderhanakan pengetesan

software. Software yang dibangun dengan menggunakan

pendekatan object oriented mampu mencukupi kebutuhan sendiri

dan independen dengan interface yang terdefinisi dengan jelas.

Hal ini menyebabkan setiap unit dapat secara hati-hati di tes

sebelum sistem terintegrasi menjadi satu kesatuan.

c. Reasuable

Jika system developer ingin mengembangkan sistem atau

membangun suatu sistem untuk kasus yang serupa, maka

pendekatan object oriented memungkinkan program yang telah

dibangun untuk digunakan kembali.

Page 16: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

26

d. Able to cope with larege and complex system

Sistem software pada saat ini semakin besar dan kompleks.

Pendekatan struktur desain top down dirasa sudah tidak lagi

memadai untuk menangani skala dan kompleksitas dari sistem

tertentu. Dimana sebelumnya user hanya puas dengan tampilan

sederhana, namun pada saat ini graphical user interface

diperlukan bagi user. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan

tersebut diperlukan pendekatan object oriented dalam

mengembangkan sistem software.

Secara garis besar, object oriented adalah sebuah

pendekatan untuk pengembangan suatu software dimana dalam

struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi objek

dalam penyelesaian suatu proses.

2.1.4. Unified Modeling Language

2.1.4.1. Pengertian Unified Modelling language

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), UML merupakan sebuah

bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan,

membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi. UML

digunakan sebagai alat dalam OOAD, namun dapat juga digunakan untuk

menjelaskan dan menggambarkan suatu sistem informasi.

Menurut Whitten, et al. (2007, p371), “UML : a set of modeling

that is used tp specify or describe a software system in terms of objects.”,

Page 17: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

27

yang diterjemahkan sebagai : sebuah kumpulan dari pemodelan yang

digunakan untuk merinci atau menggambarkan sebuah sistem software

berdasarkan objek.

2.1.4.2. Rich Picture

Menurut Honni, et al. (2008), Rich Picture focus kepada aspek

dominan yang mencuri perhatian dari pelukis. Dengan rich picture, pemirsa

diajak untuk memahami dan merasakan kepentingan dari aspek tersebut. Rich

Picture digunakan dalam seleksi sistem untuk menunjukkan semua persepsi

yang dihadapi dalam pengembangan sistem.

2.1.4.3. UML Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “UML activity diagram

plays the role of a ‘map’ in understanding business processes by showing

the sequence of activities in the process”. Terjemahan dari pengertian diatas

adalah UML activity diagram mempunyai peranan penting dari suatu “peta

(map)” di dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan

aktivitas pada proses. UML activity diagram and maps mempunyai beberapa

karakteristik umum yang membuatnya berguna :

a. Baik maps maupun activity diagram menyediakan representasi grafis dari

informasi yang lebih mudah untuk dimengerti daripada deskripsi naratif.

b. Maps menggunakan simbol standar untuk menyampaikan informasi.

(contohnya : nama jalan raya, jalan, dan daerah parkir). Hampir sama,

Page 18: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

28

activity diagram menggunakan simbol standar untuk mempresentasikan

berbagai elemen dari suatu proses bisnis. (contoh : event, agen, dokumen,

dan file).

c. Maps dan activity diagram disiapkan oleh ahli tetapi dapat dibaca oleh

semua users dengan sedikit pelatihan. Penggunaan yang konsisten dari

rangkaian kecil simbol relatif pada maps dan activity diagram membuat

lebih mudah dibaca untuk dipahami.

d. Baik maps maupun activity diagram dapat menyediakan pandangan high-

level sama baiknnya dengan low – level. Turis mungkin menggunakan

suatu peta high – level untuk mengerti rute antar kota dan suatu peta yang

lebih detail untuk melihat jalan – jalan didalam kota tujuan. Serupa,

activity diagram dapat dibuat untuk menunjukkan overview dari suatu

proses. Jika dibutuhkan untuk melihat event individu dengan lebih dekat,

sebuah detailed activity diagram dapat dibuat untuk satu event.

Secara garis besar, UML activity diagram adalah representasi

grafis yang menjelaskan elemen dan urutan aktivitas proses bisnis agar

lebih mudah untuk dimengerti.

2.1.4.4. Pengertian Event

Menurut Marakas (2006, p135),”Event is the transition from one

state to another occures as the result of some phenomenon or stimulus.”

Terjemahan dari pengertian diatas event adalah perpindahan dari satu state

ke state yang sedang berlangsung sebagai hasil dari beberapa fenomena

atau stimulus.

Page 19: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

29

Menurut Rama dan Jones (2006, p73), “Event are activities that

happen at a particular point in time”. Terjemahan dari pengertian diatas

event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah aktivitas - aktivitas yang

terjadi dalam suatu rangkaian sistem yang berjalan dalam perusahaan.

2.1.4.4.1. Identifikasi Event

Menurut Rama & Jones ( 2006, p21 ), ada beberapa cara

dalam mengidentifikasikan event yaitu :

a. “Recognize the first event in process when a process a

person or department within an organization becomes for an

activity.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali event pertama

didalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau

departemen bertanggung jawab dalam suatu proses bisnis

b. ”Ignore activities that do not require participation by an

internal agent.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah abaikan suatu kegiatan

yang tidak memerlukan partisipasi dari internal agent.

c. ”Recognize a new event when responsibility is transferred

from one internal agent to another.”

Page 20: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

30

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru

ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal

agent ke internal agent lainnya.

d. ”Recognize a new event when a process has been interrupted

and resumed later by the same internal agent.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru

ketika suatu proses terganggu dan dilanjutkan kemudian oleh

internal agent yang sama.

e. ”Use an event name and description that reflects the broad

nature of the event.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah menggunakan nama

dan gambaran event yang merefleksikan secara menyeluruh

dari event tersebut.

2.1.4.5. Workflow Table

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “workflow is the

sequence of processing steps than completely handles one business

transaction or customer request.” Terjemahan dari pengertian diatas

workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani

satu transaksi bisnis atau permintaan user .

Menurut Jones dan Rama (2006,p87), “A two-column table that

identified the actor and action in a process”. Terjemahan dari pengertian

tersebut adalah tabel dua kolom yang mengidentifikasikan aktor dan

Page 21: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

31

aktivitas dalam proses. Sedangkan pendapat dari Whitten, Bentley,

Ditman (2004, p69), “Workflow Table is the plow of transactions through

business procesess to answer appropriate checks and approval are

implemented”. Terjemahan dari pengertian tersebut adalah workflow

table adalah transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan

pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.

Jadi dapat disimpulkan workflow adalah urutan aliran dari suatu

proses kerja yang dibuat secara lengkap mencakup actor yang terlibat dan

aktivitas yang terjadi untuk menjelaskan satu transaksi bisnis atau

permintaan customer.

2.1.4.6. Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “Activity diagram into two

types “ the overview activity diagram and the detailed activity diagram”.

Terjemahan dari pengertian diatas adalah aktiviti diagram terdiri dari dua

tipe, yaitu overview activity diagram dan detailed activity diagram.

Menurut Whitten, et al. (2007, p390), “Activity Diagram is a

diagram that can be used to graphically depict the flow of a business

process, the steps of a usecase, or the logic of an objeck

behavior(method).”, yang diterjemahkan : Activity Diagram adalah

sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan secara grafik

arus dari proses bisnis, urutan-urutan dari usecase, atau logika dari

behavior dari suatu objek.

Page 22: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

32

2.1.4.6.1. Klasifikasi Activity Diagram

2.1.4.6.1.1. Overview Activity Diagram (OAD)

Rama dan Jones (2008, p79) mengemukakan bahwa

overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari

proses bisnis dengan mendokumentasikan event – event penting,

urutan event - event dan aliran informasi antar event.

Enam langkah – langkah dalam membuat overview

activity diagram (OAD) menurut Rama dan Jones (2008, p86-p94) :

Langkah 1 : Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event

penting. Sebelum anda dapat membuat overview activity diagram

(OAD) anda harus memahami event - event terlebih dahulu.

Langkah 2 : Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas

menunjukkan batasan event dan nama - nama event. Pedoman

dalam penamaan event adalah sebagai berikut :

a. Pakailah nama umum yang mencerminkan tujuan event

(misalnya: Membuat reservasi, mengirim barang dan lain-lain).

b. Hindari nama-nama yang berfokus pada langkah-langkah

terperinci dalam event (misalnya: Memasukkan reservasi ke

komputer ).

c. Lebih spesifik. Hindari nama-nama seperti “Memproses

Informasi” karena informasi ini adalah kata yang umum. Kata

Page 23: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

33

yang lebih tepat (misalnya : Memproses pesanan atau

menyiapkan pesanan penjualan)

d. Awali nama dengan kata kerja dalam penamaan event.

e. Jangan melibatkan nama karyawan atau bagian dalam penamaan

event.

Langkah 3 : Menunjukkan agen yang terlibat didalam proses bisnis

dengan menggunakan swimlanes. Pedoman untuk menunjukkan

orang atau alat meliputi hal berikut :

a. Membuat swimlane untuk masing-masing orang atau

departemen yang bertanggung jawab atas event dalam proses

bisnis tersebut.

b. Membuat swimlane untuk pihak - pihak diluar organisasi yang

memulai event dalam proses bisnis tersebut.

c. Membuat urutan untuk sistem komputer. Contoh : terminal

komputer, printer, register, dan sebagainya, yang di anggap

sebagai bagian dari sistem komputer.

d. Menulis nama orang atau departemen yang sesuai dalam

swimlane. Pastikan bahwa nama pelaku disebut secara spesifik

(misalnya : Kasir, bukan karyawan).

Langkah 4 : Membuat diagram untuk masing-masing event, dan

tunjukkan urutan event ini. Pedoman untuk mendokumentasikan

event dan urutan event adalah sebagai berikut :

Page 24: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

34

a. Menggambarkan sebuah lingkaran penuh yang menunjukkan

awal dari proses. Lingkaran penuh ditunjukkan di dalam

swimlane untuk agen (baik dari dalam atau luar perusahaan)

yang memulai proses.

b. Jika event dipicu oleh satu agen diluar organisasi maka

tampilkan gambar sebuah persegi panjang tumpul.

c. Buatlah segi empat panjang tumpul untuk event di dalam

swimlane dari orang atau departemen di dalam organisasi yang

bertanggungjawab atas event tersebut.

d. Jika event itu dipicu oleh agen diluar organisasi, hubungkan

pemicu pada pernyataan event tersebut dengan garis tidak putus

- putus.

e. Jika tidak hubungkan event sebelumnya ke event yang ada

dengan garis yang tidak putus-putus. Ulangi langkah b sampai e

untuk masing-masing event berikutnya.

f. Menggambarkan mata banteng untuk menunjukkan akhir

proses, letakkan gambar tersebut di swimlane dari agen yang

melakukan event terakhir, hubungkan dengan garis tidak putus -

putus.

Langkah 5 : Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan

dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke

dokumen, dan sebaliknya.

Page 25: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

35

Pedoman untuk menunjukkan dokumen dan aliran dokumen adalah

sebagai berikut :

a. Menggambarkan simbol dokumen di bawah event yang

membuat atau memodifikasi sebuah dokumen.

b. Menggambarkan garis putus-putus untuk menghubungkan event

dengan dokumen.

c. Ingat bahwa kita fokus pada event yang menggunakan,

membuat, atau memodifikasi dokumen. Tetapi tidak

memperlihatkan perpindahan fisik dari objek tersebut.

Langkah 6 : Menggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan

dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel

dan sebaliknya. Pedoman untuk menyajikan tabel dan aliran

informasi ke dan dari tabel adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan tabel komputer di kolom komputer. Hanya sistem

komputer yang dapat membaca atau menulis informasi dari atau

ke tabel ini.

b. Menggambar arus dari tabel ke event untuk menunjukkan fakta

bahwa informasi disuatu tabel sedang digunakan oleh event

tersebut.

c. Menggambar arus dari event ke tabel untuk menunjukkan

bahwa record sedang dibuat atau diperbarui oleh event tersebut.

Page 26: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

36

Masukkan status informasi untuk menunjukkan bagaimana

objek berubah selama proses bisnis.

2.1.4.6.1.2. Detail Activity Diagram (DAD)

Rama dan Jones (2008, p80) detail diagram sama

dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu

penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhungan dengan

satu atau dua event yang ditampilkan pada overview diagram.

Menurut Rama dan Jones (2008, p103-p104) , ada empat petunjuk

dalam membuat detail activity diagram (DAD) :

Langkah 1 : Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan

aktivitas. Sorot kata kerja pada narasi anda yang menunjukkan

aktivitas. Contoh-contoh nya :

a. Meninjau ulang data.

b. Membandingkan dokumen.

c. Mencatat data dalam dokumen sumber.

d. Memasukan data kedalam sistem komputer.

e. Mencatat data dalam transaction file.

f. Perbaharui file.

g. Pelihara master file.

h. Kirim informasi ke agen lainnya.

Langkah 2 : Buatlah workflow table

Page 27: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

37

a. Buatlah tabel dengan format dua kolom, digunakan untuk

identifikasi event bisnis dengan aktivitas yang terkait

b. Masukan aktor untuk aktifitas pertama pada kolom sebelah kiri.

c. Masukan masing-masing aktivitas yang dilakukan oleh aktor

pada kolom sebelah kanan. Jelaskan aktivitas tersebut dengan

kalimat aktif.

d. Identifikasi aktifitas berikutnya :

1. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang sama,

masukkan aktivitas tersebut pada kolom sebelah kanan tetapi

tidak mengulang nama aktor dikolom sebelah kiri.

2. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang berbeda

, masukkan aktor yang tepat pada kolom sebelah kiri dan

aktivitas tersebut di kolom sebelah kanan.

3. Beri nomor aktivitas secara berurutan

4. Ulangi langkah c dan d hingga semua aktivitas dalam narasi

di workflow table.

Langkah 3 : Identifikasilah diagram terperinci yang diperlukan.

Anda mungkin memilih untuk membuat detailed diagram yang

terpisah untuk setiap event dalam proses bisnis anda.

Langkah 4 : Untuk setiap detailed diagram. Pedoman untuk

membuat detailed diagram :

a. Buatlah swimlane.

Page 28: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

38

b. Tambahkan segi empat panjang bersudut bulat untuk setiap

event

c. Gunakan garis tanpa putus-putus untuk menunjukkan urutan

aktivitas.

d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-

aktivitas di dalam diagram itu.

e. Gunakan garis penghubung putus-putus sebagai penghubung

dokumen dan event.

f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau

digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam

kolom komputer.

g. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas

dan table.

2.1.4.6.1.3 Simbol Activity Diagram

Menurut Rama dan jones (2008,p81-p84), simbol

yang digunakan di dalam Activity Diagram yaitu : lihat di

lampiran L-1

2.1.5. Rancangan Database

2.1.5.1. Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p320 ), “Database Design is

the process of creating a design that will support the enterprise’s mission

statement and mission objectives for the required database system.”

Page 29: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

39

Terjemahan dari pengertian Database Design tersebut adalah proses untuk

menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan

perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.

Menurut Rama & Jones ( 2006, p156 ), “Database is

comprehensive collection of related data.” Terjemahan dari pengertian

Database tersebut adalah kumpulan data komprehensif yang saling terkait.

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p518 ), “Database is a

collection of interelated files.” Terjemahan dari pengertian Database tersebut

merupakan kumpulan file yang saling terkait.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan Database adalah proses

pembuatan rancangan yang akan mendukung misi perusahaan dan kebutuhan

yang diharapkan dari database. Tujuan dasar dari perancangan database

adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pemakai serta pembuatan

rancangan table untuk sistem database yang diperlukan.

2.1.5.2. Tahapan Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p322 ), Database design is

made up of three main phases :

a. Conceptual database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise,

independent of all physical considerations.

Page 30: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

40

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah

model dari data yang digunakan dalam perusahaan, bebas dari segala

pertimbangan fisik.

b. Logical database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise

based on a specific data model, but independent of a particular DBMS

and other physical considerations.

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah

model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model

data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik

lainnya.

c. Physical database design

The process of producing a description of the implementation of the

database on secondary storage; it describes the base relations, file

organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data,

and any associated integrity constraints and security measures.

Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses yang menghasilkan

implementasi database dan penyimpanan sekunder; dimana

mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi, dan indexes yang

digunakan untuk mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang

membatatsi dan ukuran keamanan.

Page 31: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

41

2.1.5.2.1. UML Class Diagram

2.1.5.2.1.1. Pengertian Class

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p390 ), “Class

is a set of object instances that share the same attributes and

behaviors.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut adalah satu

set objek yang memilki attributes dan behaviors yang sama.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p71 ),

“Class is a concept that describes a set of objects that are specified

in the same way.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut

adalah konsep yang menjelaskan seperangkat objek - objek yang

ditentukan dengan cara yang sama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Class adalah kumpulan dari

beberapa objek yang memiliki struktur, attribute, dan behavior

yang sama.

2.1.5.2.1.2. Pengertian Attribute

Menurut Rama & Jones ( 2006, p181 ), “Attribute

is the smallest units of data that can have meaning to a user. The

column in a relational database that are equivalent to fields in a

file.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah unit data

terkecil yang memiliki makna bagi pengguna. Kolom dalam basis

data relasional yang ekuivalen dengan field di dalam file.

Page 32: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

42

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ),

“Attribute is the data that represents characteristics of interest

about an object.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut

adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang sebuah

objek.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p649 ),

“Attribute is an element of the data structure that, together with

operations, defines a class. Describes some property of instances of

the class.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah

sebuah elemen dari struktur data yang bersama dengan operations,

mendefinisikan sebuah class. Menjelaskan beberapa properti dari

contoh class.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Attribute adalah

elemen terkecil dari suatu struktur data yang bersamaan dengan

operations membentuk sebuah class.

2.1.5.2.1.3. Pengertian Behavior

Menurut Marakas ( 2006, p406 ), “Behaviors are

methods or operations that serve to specify what actions the object

can perform.” Terjemahan dari pengertian Behaviors tersebut

adalah methods atau operations yang disediakan untuk menentukan

tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.

Page 33: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

43

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ), “The

behavior is the set of things that an object can do and that

correspond to functions that act on the object’s data ( or

attributes).” Terjemahan dari pengertian Behavior tersebut adalah

kumpulan dari sesuatu hal yang dapat dilakukan oleh objek dan

terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek

(attribute). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk

kepada metode, operasi, atau fungsi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Behavior adalah method atau

operation sebagai fungsi-fungsi apa yang dilakukan oleh suatu

objek.

2.1.5.2.1.4. Pengertian UML Class Diagram

Menurut Bennet (2006, p649), “UML class

diagram is UML structure diagram that shows classes with their

attributes and operation, together with the associations between

classes.” Terjemahan dari pengertian UML class diagram diatas

adalah struktur diagram UML yang menunjukkan beberapa kelas

dengan atribut dan operasinya masing - masing, bersama - sama

dengan asosiasi setiap kelas.

Menurut Rama dan Jones (2006, p158), UML

Class Diagram is a diagram that can be used to document:

a. Table in an Accounting Information System (AIS)

Page 34: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

44

b. Relationships between tables

c. Attributes of tables

Terjemahan dari pengertian UML class diagram

diatas adalah diagram yang dapat digunakan untuk

mendokumentasikan:

a. Tabel dalam Sistem Informasi Akuntansi

b. Hubungan antar tabel

c. Attribute dari tabel

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram

adalah sekumpulan class dan hubungan strukturalnya dimana

digunakan untuk dokumentasi tabel, hubungan antara tabel, dan

atribut antar tabel.

2.1.5.2.1.5. Hubungan Dalam Class Diagram

Menurut Rama & Jones ( 2006, p165 ), hubungan

dalam class diagram yaitu,

1. One-to-one Relationship

“One to one relationships between entities are not nearly

as common as one to many relationships, but they do

occure in AIS. Consider the one to one realationship

between the shipping and billing event. Assuming creates

an invoice everytime a shipment is made and that each

invoice only includes information for one shipment.”

Page 35: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

45

Yang terjemahannya : One-to-one relationship antar

entitas tidak sering terjadi seperti hubungan one-to-many,

tetapi mereka terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-

to-one antara kejadian pengiriman dan penagihan.

Diasumsikan pembuatan faktur setiap waktu pengiriman

dilakukan dan setiap faktur hanya memasukkan informasi

untuk satu pengiriman.

2. One-to-many Relationship

“One to many relationships are common in accounting

systems. For example, relationships between agents and

events are usually one to many. An event is usually

associated with only one agents, but an agent can be

involved in many events.”

Yang terjemahannya : One-to-many relationships

umumnya terjadi dalam sistem akuntansi. Sebagai contoh,

hubungan antara agent dengan kejadian-kejadian biasanya

adalah one-to-many. Suatu kejadian biasanya dihubungkan

hanya dengan satu agent, tetapi seorang agent bisa terlibat

banyak kejadian.

3. Many-to-many Relationship

“An order can be for many products, and the same product

can be on many orders. Many to many relationships can be

Page 36: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

46

converted into two one to many relationships by adding a

“junction table”.”

Yang terjemahannya : Many-to-many relationship

menerangkan dimana sebuah order dapat dilakukan untuk

banyak produk, dan suatu produk yang sama bisa terdapat

dalam banyak order. Jadi hubungan many-to-many dapat

diubah menjadi dua hubungan one-to-many dengan

menambahkan “junction table” (tabel persimpangan).

2.1.5.2.2. Use Case Diagram

2.1.5.2.2.1. Pengertian Use Case

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), ”Use Case

is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with

the sistem for a particular purpose.”

Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah urutan langkah-

langkah yang terjadi ketika ”actor” sedang berinteraksi dengan

sistem untuk suatu tujuan tertentu.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ),

”Use Case is an activity the system carries out, usually in response

to a request by a user of the system.”

Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah akifitas yang

dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan

oleh pengguna sistem.

Page 37: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

47

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p658 ),

”Use Case is a behaviourally related set of transactions that are

normally performed together to produce some value for the user.”

Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah perilaku yang

terkait dengan seperangkat transaksi yang normalnya terjadi secara

bersamaan untuk menghasilkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi user.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah

suatu pola urutan langkah-langkah yang menggambarkan interaksi

antara sistem dan actor yang berhubungan dalam application

domain.

2.1.5.2.2.2. Pengertian Actor

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p648 ),

“Actor is an external entity of any form that interacts with the

system.” Terjemahan dari pengertian Actor diatas merupakan sebuah

entitas eksternal dari form-form yang berinteraksi dengan sistem.

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “An actor

can be a person, a computer, or event another system, but we will

focus on human actors” Terjemahan dari pengertian Actor diatas

dapat berupa orang, komputer, atau bahkan sistem lain, tetapi kita

memfokuskan pada user.

Jadi dapat disimpulkan bahwa actor adalah

manusia, organisasi, atau sistem lain yang berinteraksi secara

langsung dengan sistem dalam beberapa cara.

Page 38: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

48

2.1.5.2.2.3. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “Use Case

Diagram is a graphical presentation that can provide a list of use

cases that occur in an application.”

Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah

penyajian grafis yang dapat menyediakan daftar use case yang terjadi

di dalam suatu aplikasi.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ),

”Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and

how those roles use the system.”

Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah diagram

yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran user dan

bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

Menurut Marakas ( 2006, p414 ), ”Use Case

Diagram is a UML tool used to provide a high-level description of

what the system must do.”, terjemahan dari pengertian Use Case

Diagram diatas adalah alat UML yang digunakan untuk

menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari apa yang harus dilakukan

sistem.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram

adalah suatu diagram atau notasi UML yang menggambarkan

hubungan antara beberapa use case dan actor untuk menunjukkan

Page 39: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

49

berbagai macam peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam

penggunaan sistem.

2.1.5.3. Pengertian SQL

Menurut Deliana, Cahya, Kaisariza ( 2009, p6 ), SQL (Structured

Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk

mengakses data dalam data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan

bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional.

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p184 ), “SQL (Structured

Query Language) is an example of transform-oriented language, or

language designed to use relations to transform inputs into required

outputs.”

Terjemahan dari pengertian SQL (Structured Query Language) diatas adalah

contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang didesain dengan

menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.

Sebuah bahasa database dapat memungkinkan user untuk :

a. Membuat hubungan struktur dan database.

b. Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan

(modification), dan penghapusan (deletion) data dari relasi.

c. Menampilkan query yang sederhana dan kompleks.

Page 40: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

50

Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL (Structured Query Language)

adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses data relasional

guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.

2.1.5.4. Rancangan Formulir

2.1.5.4.1. Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2006, p315), formulir adalah

susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna dapat

mengisi dengan data. Ketika formulir ditampilkan dilayar komputer, data

yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan pada satu tabel atau

lebih.

Menurut Rama dan Jones (2006, p323-326), formulir yang

digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis :

a. Single-record entry form (formulir entri satu record)

Digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu

b. Tabular entry form (formulir entri bentuk tabel)

Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan

banyak record di satu tabel, digunakan untuk mencatat

sekumpulan event.

c. Multi-table entry form (formulir entri multitabel)

Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.

Page 41: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

51

2.1.5.4.2. Jenis Tipe Input Formulir

Menurut Rama & Jones ( 2006, p262 ) Types of input forms :

a. Single-record entry form

“Single-record entry form shows only one record at time. This form is

used to add, delete, or modify data in a single record in a particular

table. Such forms are frequently used for maintaining master file

data.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe single-record

hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini

digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data

dalam record tunggal pada satu tabel tertentu. Beberapa formulir

seperti itu sering kali digunakan untuk mengarsipkan file data master.

b. Tabular entry form

“The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for

entering multiple records in a single table. This type of form is

frequently used to record a batch of events.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe tabular

menyediakan desain seperti spreadsheet untuk memasukan beberapa

records dalam satu tabel. Formulir tipe ini sering kali digunakan untuk

mencatat sekumpulan kejadian.

c. Multi-table entry form

“The multi-table entry form is used to add data to more than one table.

When data are entered to records that are in a one-to-many

Page 42: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

52

relationship, a main form is used. A main form has two parts-a main

part that is used to add data to the “ones” table and a sub-form that is

used to add data to the “many” table.”

Terjemahan dari pengertian adalah formulir tipe multi-table digunakan

untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Ketika data

dimasukan ke record yang memiliki hubungan one-to-many, sebuah

formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua bagian-

bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam

“satu” tabel, dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah data

ke “banyak” tabel.

2.1.5.4.3. Elemen Penting Formulir

Menurut Rama & Jones ( 2006, p271-272 ), ”Form

interface elements are objects on forms used for entering information or

performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface

elements. Some of these objects provide an opportunity to improve

internal control over data entry. Some common interface elements :”

Terjemahan dari pengertian Elemen Interface formulir diatas adalah

objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukan informasi

atau melakukan tindakan. Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh

elemen-elemen interface. Beberapa objek ini memberikan peluang untuk

meningkatkan internal control atas entry data. Beberapa elemen interface

yang umum adalah :

Page 43: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

53

a. Text boxes

Text Boxes are space on a form that are used to enter information that

is added to a table or to dispaly information that is read from a table.

Terjemahan dari pengertian Text Boxes diatas adalah ruang pada

formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang

ditambahkan ke dalam tabel atau untuk menampilkan informasi yang

dibaca dari tabel.

b. Labels

Labels help the user understand what information needs to be entered.

Terjemahan dari kalimat diatas Labels membantu pengguna untuk

memahami informasi apa yang perlu dimasukkan.

c. Look up Feature

A look-up Feature is frequently added to text boxes that are used for

entering foreign keys.

Terjemahan dari kalimat diatas Look-up Feature seringkali

ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukan foreign

keys.

d. Command Buttons

Command Buttons are used to perform an action.

Terjemahan dari kalimat diatas Command Button digunakan untuk

melakukan suatu tindakan.

e. Radio Buttons

Radio Buttons allow users to select one of a set of options.

Page 44: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

54

Terjemahan dari kalimat diatas Radio Buttons memungkinkan user

untuk memilih salah satu dari seperangkat pilihan.

f. Check Boxes

Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option

can be selected.

Terjemahan dari kalimat diatas Check Boxes mirip dengan radio

buttons, tetapi dapat memilih lebih dari satu opsi.

2.1.5.5. Rancangan Laporan

2.1.5.5.1. Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p550 ), “Reports or

Outputs present information to system users. Outputs are the most visible

component of a working information system.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah Reports atau outputs

menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah

komponen yang dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau

berfungsi.

Menurut Rama & Jones ( 2006, p238 ), “A report is a

formatted and organized presentation of data.”

Terjemahan dari pengertian Report diatas adalah penyajian data yang

terpola dan tersusun.

Menurut Connolly & Begg ( 2010, p235 ), “Reports are a

special type of continuous form designed specifically for printing.”

Page 45: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

55

Terjemahan dari pengertian Reports diatas adalah formulir yang

berkesinambungan yang dirancang khusus untuk dicetak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Laporan adalah

pembuatan informasi yang berisi data yang telah diolah dari sistem

informasi sehingga bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam suatu

organisasi.

2.1.5.5.2. Elemen Rancangan Laporan

Menurut Rama & Jones ( 2006, p214 ), Report layout :

a. Label boxes and text boxes

“Two important elements of any report are labels and

data. In Microsoft Access, these elements are referred to

as label boxes and text boxes. Label boxes display

descriptive text and are unaffected by data in a table. Text

boxes display data taken or derived from a table.”

Terjemahan dari kalimat diatas adalah dua elemen penting

dari laporan apapun adalah labels dan data. Di dalam

Microsoft Access, elemen-elemen ini mengacu pada label

boxes dan text boxes. Labels boxes menampilkan teks

deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data di dalam tabel.

Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal

dari tabel.

b. Grouping attribute

Page 46: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

56

“Grouped reports are grouped by something. Reference

data and event data for a particular product are grouped

together. In a grouped detail report, three sections pertain

to a group: the group header, the group detail, and the

group footer.”Terjemahan dari kalimat diatas adalah

laporan berkelompok adalah laporan yang dikelompokan

berdasarkan sesuatu. Data acuan dan data kejadian untuk

produk tertentu dikelompokan bersama. Pada laopran

perincian dikelompokkan, 3 bagian yang berkaitan dengan

kelompok : the group header, the group detail, and the

group footer.

c. Group header

“The group header can be used to present information

that is common to the group.” Terjemahan dari pengertian

diatas adalah Group header dapat digunakan untuk

menyajikan informasi yang umum bagi kelompok tersebut.

d. Group detail

“Transactions pertaining to the group are listed in the

group detail section.”Terjemahan dari pengertian diatas

adalah transaksi yang berkaitan dengan kelompok

disebutkan di bagian perincian kelompok.

e. Group footer

Page 47: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

57

“Group footer can also be used to provide useful

information in grouped reports. The footer is often used to

present summary information about the group.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah Group footer

juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang

bermanfaat di dalam laporan yang dikelompokan. Footer

seringkali digunakan untuk menyajikan informasi

ringkasan mengenai kelompok.

2.1.5.6. Rancangan Layar

2.1.5.6.1. Pengertian Rancangan Layar

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p549 ),

“Designing the user interface means designing the inputs and outputs

involved when the user interacts with the computer to carry out a task.”

Terjemahan dari pengertian diatas adalah merancang user interface dapat

diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika user

berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p653 ),

“Interface is that part of the boundry between two interacting systems

across which they communicate; the set of all signatures for the public

operations of a class, package or component.” Terjemahan dari

pengertian Interface diatas adalah bagian dari batasan diantara dua sistem

yang berinteraksi dimana mereka saling berkomunikasi, Seperangkat

Page 48: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

58

public operation yang ditandai adalah sebagai class, package atau

komponen

Menurut Nelly, Hudiarto & Yudhika ( 2009, p93 ),

Rancangan Layar merupakan sebuah tampilan yang menghubungkan

pengguna ( user ) dan juga sistem.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Layar adalah

rancangan masukan dan keluaran yang terlibat ketika sistem

berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sistem terkait lainnya yang sedang

beroperasi dan pemakai yang sedang berinteraksi dengan komputer untuk

melaksanakan tugas.

2.1.5.6.2. Elemen Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama (2006, p271), elemen-elemen

rancangan layar terdiri dari :

1. Text boxes

Ruang pada layar yang digunakan untuk memasukkan informasi atau

menampilkan informasi yang dibaca dari table.

2. Labels

Membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang

dibutuhkan untuk dimasukkan.

3. Look-up feature

Biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk

memasukkan foreign key.

4. Command button

Page 49: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

59

Digunakan untuk melakukan suatu aksi.

5. Radio button

Memungkinkan user untuk memilih satu dari seperangkat pilihan.

6. Check boxes

Mirip dengan radio button tetapi dapat memilih lebih dari satu

pilihan.

2.1.6.6.3 Pengertian Crystal Report

Menurut Yung (2005, p171), Crystal Report merupakan sebuah

desain untuk mencetak laporan yang memiliki bagian-bagian seperti report

header, page header, detail, report footer, dan page footer.

2.1.5.7. Navigation Diagram

2.1.5.7.1. Pengertian Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p504 ),

“Navigation is the process of accessing an object by extracting its object

identifier from another (related) object.”

Terjemahan dari pengertian Navigation diatas adalah proses mengakses

objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang

saling berkaitan.

Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p63 ),

“Navigation Diagram a complex system is likely to require many

diagramatic models to describe its requirement and its design.”

Page 50: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

60

Terjemahan dari pengertian Navigation Diagram diatas merupakan sistem

yang kompleks yang membutuhkan banyak model diagram untuk

menggambarkan kebutuhan dan untuk mendesainnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah

salah satu bentuk dari state chart diagram yang fokus pada dinamika user

interface. Navigation diagram menunjukan windows yang terlibat dan

transisi yang terjadi.

2.2. Teori Khusus

2.2.1. Pengertian Koperasi

Pada Undang-Undang Koperasi No.14 Tahun 1965 Bab III pasal 3

mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang

berfungsi sebagai tempat persemaian insane masyarakat serta wahana menuju

Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila.

Menurut Hendro jogi (2004, p343) Koperasi seperti badan usaha lainnya

memiliki keleluasan gerak dalam menjalankan usaha selama tidak menyalahi

ketentuan perundang-undangan dan idiologi normatif yang ada. Usaha

merupakan proses rasional yang akhirnya bermuara pada penciptaan keuntungan

(profit), simulasi keuntungan tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan

anggota. Dengan demikian, usaha koperasi dapat dilaksanakan selama

memperhatikan dua hal pokok, yakni :

a. Usaha yang dijalankan selaras dengan kebutuhan anggota dan sejauh

mungkin mengandung unsur pemberdayaan bagi usaha anggota.

Page 51: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

61

b. Keuntungan usaha dialokasikan untuk anggota selaras dengan jasa yang

diberikan anggota pada usaha koperasi.

Pengertian koperasi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh

koperasi yaitu :

Hendro Jogi (2004, p343) ”Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”

2.2.2. Prinsip Koperasi

(UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian indonesia).

a. Keanggotaanya sukarela dan terbuka. Yang keanggotaanya bersifat sukarela

terbuka bagi semua orang yang bersedia mengunakan jasa - jasanya, dan

bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan gender.

b. Pengawasan oleh anggota secara Demokratis. Anggota yang secara aktif

menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Laki - laki dan perempuan

yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada

rapat anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang

sama (satu anggota satu suara). Pada tingkatan lain koperasi juga dikelola

secara demokratis.

Page 52: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

62

c. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal

mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian

dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal

diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau

semua tujuan seperti di bawah ini :

4. Mengembangkan koperasi. Caranya dengan membentuk dana

cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.

5. Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan trnsaksi

mereka dengan koperasi.

6. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam rapat anggota.

d. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi yang otonom dan

mandiri yang di awasi oleh anggotanya. Dalam setiap perjanjian dengan

pihak luar ataupun dalam, syaratnya harus tetap menjamin adanya upaya

pengawasan demokratis dari anggota dan tetap mempertahankan otonomi

koperasi.

e. Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi. Tujuanya adalah agar mereka dapat

melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi.

Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, mengenai

hakikat dan manfaat berkoperasi.

f. Kerja sama antar koperasi. Dengan bekerja sama secara lokal, nasional,

regional dan internasional maka gerakan koperasi dapat melayani anggotanya

dengan efektif serta dapat memperkuat gerakan koperasi.

Page 53: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

63

g. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk

pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan

yang diputuskan oleh rapat anggota.

2.2.3. Fungsi peran koperasi

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosial.

b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

anggota.

c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d. Membantu para pedagang dan usaha kecil lainnya supaya tidak lagi

terjerat oleh para rentenir, agar bisa menikmati kehidupan yang layak.

e. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.

f. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.

g. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.

h. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan

koperasi.

Page 54: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

64

2.2.4. Asas-asas Koperasi

Menurut Hendro jogi (2004, p33) Asas-asas koperasi dalam bahasa

inggris disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa Latin : Principium

yang berarti basis atau landasan.

Hendro jogi (2004, p33) Asas pokok koperasi (essential principles)

terdiri dari :

a. Keanggotaan terbuka (Open Membership).

b. Pengendalian yang demokratis (Democratic Control).

c. Pembagian hasil usaha kepada anggota prorposional dengan jumlah

transaksinya (Distribution of the surplus to the members in proportion to

their transaction).

d. Bunga terbatas atas modal (Limited Interest on Capital).

e. Netral dalam agama dan politik (Political and Religious Neutralality).

f. Pembayaran secara tunai (Cash Trading).

g. Pengadaan pendidikan bagi anggotanya (Promotion of Education).

2.2.5. Penggolongan Koperasi

2.2.5.1. Jenis Koperasi menurut fungsinya

a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi.

Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi

yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai

Page 55: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

65

konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik

dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.

Dalam kegiatannya koperasi ini membeli barang – barang

yang dijual oleh anggotanya sehingga mengutamakan bagian

pembeliannya saja, dalam prosesnya sudah pasti

menggunakan bukti pembelian.

b. Koperasi penjualan/pemasaran.

Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang

menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang

dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.

Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang

atau jasa kepada koperasinya.

Dalam kegiatannya koperasi ini melakukan penjualan barang

kepada anggotanya serta memasarkan barang yang dijual

dalam koperasi, sehingga dalam proses bisnisnya koperasi ini

sudah pasti menggunakan surat bukti penjualan serta surat

bukti baramg keluar dalam memasarkan barang barangnya.

c. Koperasi produksi.

Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang

dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau

Page 56: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

66

karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik

dan pekerja koperasi.

Koperasi ini biasanya koperasi yang memiliki usaha sendiri

dalam membuat suatu barang, baik itu makanan ataupun

barang – barang seni. Durat bukti yang digunakan pun sudah

pasti ada bukti persediaan barang, bukti pembelian barang

produksi serta bukti penjualan yang digunakan sewaktu

barang yang diproduksi dijual, barang yang diproduksi

memiliki label produksi itu sendiri.

d. Koperasi jasa.

Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan

pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya:

simpan pinjam, asuransi, angkutan dan sebagainya. Di sini

anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa

koperasi.

2.2.5.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

a. Koperasi Primer

Koperasi primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki

anggota sebanyak 20 orang perseorangan.

b. Koperasi Sekunder

Page 57: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

67

Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan

badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja

yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi

sekunder dapat dibagi menjadi :

1. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling

sedikit 5 koperasi primer.

2. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya

minimal 3 koperasi pusat.

3. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum

anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.

2.2.5.3. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya

a. Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para

produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.

b. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para

konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan

para pemasok di pasar.

Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam

salah satu status atau keduanya. Dengan demikian

pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan

erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.

Page 58: thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2. LANDASAN TEORI Teori Umum. Sistem Informasi. Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information

68

2.2.6. Pengertian Pinjaman

Menurut Hendro Jogi (2004, p345) Pengertian pinjaman menurut

Peraturan Perundangan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sebagai berikut :

Hendro Jogi (2004, p345) “Pinjaman adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

2.2.7. Pengertian Anggota

Menurut Hendro Jogi (2004, p345) Pengertian Anggota adalah

orang yang menjaga kebersamaan, saling dukung dalam semangat kekeluargaan

dan mendukung usaha koperasi dan merawat koperasi serta meningkatkan

kualitas sumber daya manusia.