Teori Uncertainty Reduction (Teori Pengurangan Ketidakpastian)
thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2....
Transcript of thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00110-KA Bab2001.doc · Web viewBAB 2....
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi
Menurut Whitten, et al. (2007,p6), “Information System (IS) : an arrangement of
people, data, processes, and information technology that interact to collect, process,
store, and provide as output the information needed to support an organization.”, yang
diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-proses dan teknologi informasi
yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan
menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi.
Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005, p5), sebuah
sistem informasi bisa merupakan kombinasi dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, dan sumber-sumber data yang disimpan, diperoleh, dirubah, dan
dihilangkan di dalam suatu organisasi. Orang-orang yang sudah bergantung pada sistem
informasi untuk berkomunikasi dengan orang lain, dengan menggunakan berbagai
macam hardware, software, jaringan dan sumber-sumber data.
Contoh sistem informasi diantaranya adalah sistem informasi keuangan, sistem
informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi manufaktur, dsb.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kerangka kerja yang
terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, orang, dan data yang berinteraksi
satu sama lain untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.
11
12
2.1.1.1. Fungsi Sistem Informasi
Menurut O’Brien yang di terjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2005,
p26) fungsi-fungsi sistem informasi adalah sebagai berikut :
a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan
bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional,
pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manager
dan praktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global.
e. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan
pria dan wanita.
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
13
2.1.1.2. Komponen-Komponen Sistem Informasi
Menurut O’Brien yang di terjemahkan Dewi Fitriasari (2005,
p34), untuk mencapai sistem informasi yang telah dibuat dibutuhkan
komponen-komponen dan aktivitas yang memberikan kerangka kerja di
antaranya yaitu:
a. Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.
Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem
informasi.
1. Pemakai akhir adalah orang yang telah menggunakan sistem
informasi atau informasi yang di hasilkan sistem tersebut.
2. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan
dan mengoperasikan sistem informasi.
b. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik
yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Contoh-contoh hardware
dalam sistem informasi berbasis komputer adalah:
1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi
pemroses mikro, dan berbagai peralatan peripheral yang saling
berhubungan. Contohnya adalah sistem computer palmtop, laptop,
atau desktop.
14
2. Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau
mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau
printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optical untuk
menyimpan sumber daya data.
c. Sumber Daya Software
Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah
pemrosesan informasi. Contoh sumber daya software yaitu:
1. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan
serta mendukung operasi sistem komputer.
2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi
pengguna tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah
program analisis penjualan, program penggajian dan program
pengolah data (word processing).
3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan
menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk
mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
d. Sumber Daya Data
Data sebagai sumber daya data yang harus dikelola secara efektif agar
dapat memberi manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi.
Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses
oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:
1. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
15
2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai
bentuknya, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai
praktik bisnis yang berhasil baik.
e. Sumber Daya Jaringan
Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi
dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem
informasi. Sumber daya jaringan meliputi:
1. Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel
tembaga, dan kabel optical fiber; serta teknologi gelombang mikro,
selular dan satelit yang nirkabel.
2. Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak
hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung
operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi
pemrosesan komunikasi seperti modem dan proses antarjaringan,
serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan
dan penjelajah Internet.
2.1.1.3. Aktivitas Sistem Informasi
Dalam kegitatan sistem informasi terdapat aktivitas-aktivitas yang
perlu diperhatikan dan dipelajari terlebih dahulu diantaranya input,
pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.
16
a. Input
Data yang harus ditangkap dan disimpan untuk pemerosesan disebut dengan
input. Biasanya input berbentuk aktivitas memasukkan data seperti
pencatatan dan pengeditan. Para user biasanya memasukkan data secara
langsung ke dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi
dari beberapa jenis media fisik seperti formulir. Begitu dimasukkan data bisa
dipindahkan ke dalam media yang dapat dibaca oleh mesin. Bila
menggunakan komputer maka user dapat memasukkan data dan disimpan
kedalam harddisk.
b. Pemrosesan
Data yang telah dimasukkan oleh user ke dalam komputer akan diproses
sehingga data yang diterima komputer dapat menjadi sebuah informasi.
Aktivitas pemrosesan diantaranya, pernghitungan, perbandingan, pemilihan,
pengklasifikasian, dan pengikhtisaran.
c. Output
Data yang telah menjadi informasi kemudian dikirim kepada pemakai akhir
dan disediakan dalam bentuk output. Adapun bentuk dari output berupa
laporan, pesan, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan
menggunakan tampilan video, respons audio, kertas dan multimedia.
17
d. Penyimpanan
Kegiatan ini membutuhkan suatu tempat atau wadah sehingga data atau
informasi dapat ditampung atau disimpan secara teratur yang
memungkinkan untuk dapat digunakan pada kesempatan lain. Tempat
penyimpanan ada yang menggunakan elektronik ada juga yang manual.
Penyimpanan elektronik dapat berupa data megnetik atau berupa harddisk,
flashdisk, cd-rom, dan berbagai media penyimpanan lainnya. Sedangkan
penyimpanan manual berupa kertas-kertas file yang disusun dan terorganisir
didalam lemari atau rak-rak yang tersedia.
e. Pengendalian
Untuk mengecek apakah ada kesalahan dalam aktivitas sistem informasi
sangat dibutuhkan suatu pengendalian. Tujuan dari pengendalian yaitu
mengevaluasi sistem input, pemrosesan serta output apakah terdapat
kesalahan atau membutuhkan hal yang perlu dikembangkan. Kegiatan ini
dilakukan oleh manager sebagai pengambil keputusan dalam suatu
perusahaan.
2.1.1.4. Pengertian Jasa
Pengertian jasa Rangkuti (2006,p26) jasa merupakan pemberian
suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana
interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa
tersebut.
18
Berdasarkan uraian diatas, pengertian jasa adalah pemberian suatu
kinerja atau tindakan yang tidak berwujud berupa aktivitas atau manfaat yang
di tawarkan oleh suatu pihak oleh pihak lain.
2.1.1.5. Pengertian Sistem Informasi Jasa
Berdasarkan uraian diatas tentang sistem informasi dan jasa, maka
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi jasa merupakan suatu sistem yang
menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya kedalam
layanan informasi sebagai outputnya dalam organisasi yang memberikan
pelayanan jasa.
2.1.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
2.1.2.1. Pengertian Analisa Sistem
Menurut Whitten, et al. (2007, p32), “System Analysis : the study
of a business problem domain to recommend improvements and specify
the business requirements and priorities for the solution.”, yang di
terjemahkan sebagai : pembelajaran tentang masalah bisnis utama untuk
merekomendasikan peningkatan dan merinci persyaratan-persyaratan
bisnis dan prioritas untuk solusi.
Menurut Rama dan Jones (2006, p568), system analysis is the next
phase of system development. The tasks in system analysis are similar to
those in systems investigations. However, the analysis phase is more
19
detailed and required information. Yang terjemahannya analisa sistem
adalah fase selanjutnya dari pengembangan sistem. Tugas-tugas dalam
analisa sistem mirip dengan yang ada di dalam investigasi sistem. Tetapi,
fase analisa lebih detil dan membutuhkan informasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah proses
mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan mengevaluasi masalah-
masalahnya, guna menghasilkan usulan perbaikan.
2.1.2.2. Pengertian Perancangan Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas (2008, p456), “System Design
deciding how a proposed information system will meet the information
needs of end users. Include logical and physical design activities, and
user interface, data and process design activities that produce system
specifications that satisfy the system requirements developed in the
systems analysis stage”. Terjemahan dari pengertian diatas adalah
Perancangan Sistem memutuskan bagaimana sebuah sistem informasi
yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna
akhir. Termasuk kegiatan desain logis dan fisik, dan user interface, data
dan kegiatan proses desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang
memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap analisis
sistem.
a. Sasaran perancangan sistem informasi adalah :
20
1. Evaluasi atas alternatif perancangan sistem.
2. Penyiapan spesifikasi perancangan yang berorientasi pada
pemakai tertentu.
3. Pengajuan perancangan kepada manajemen puncak.
b. Aspek-aspek dalam perancangan sistem, yaitu:
1. Rancangan Masukan (Input)
Digunakan dalam proses data pada tahap analisa sistem.
Rancangan meliputi pembuatan format pembuatan seluruh bukti
transaksi.
2. Rancangan Prosedur
Meliputi seluruh bagian sistem yang ada di dalam sistem
informasi yang dapat dibuat dengan dua gambar yang berbeda.
Gambar pertama berupa flowchart (langkah-langkah berkaita
dengan pelaksanaan dengan prosedur dalam suatu bagian sistem).
Gambar kedua berupa langkah-langkah pemrosesan data dalam
bagian pengolahan data elektronik.
3. Rancangan Keluaran (output)
Output berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen perusahaan atau pihak intern perusahaan sebagai
bahan pertimbangan dalam keputusan.
2.1.2.3. Langkah-Langkah Analisa dan Perancangan Sistem
Informasi
21
a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)
1. Mengidentifikasi penyebab masalah.
2. Mengidentifikasi titik keputusan.
3. Mengidentifikasi personil kunci.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand)
1. Menentukan jenis penelitian.
2. Merencanakan jadwal.
3. Membuat penugasan penelitian.
4. Membuat agenda wawancara.
5. Mengumpulkan hasil penelitian.
c. Menganalisa sistem (Analize)
1. Menganalisa kelemahan sistem.
2. Menganalisa kebutuhan informasi pemakai.
d. Membuat laporan hasil analisa (Report)
1. Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.
2. Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa
2.1.2.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkinson, et al (2006, p7), “Accounting information
system is a unified structure with in an entity, such as a business firm,
that employs physical resources and other components to transform
economics data into accounting information, with the purpose of
satisfying the information needs of a variety of users”. Terjemahan dari
22
sistem informasi akuntansi diatas adalah suatu kesatuan struktur dengan
entitas, seperti perusahaan bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik
dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi
akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi
pengguna.
2.1.2.5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2006,p6), komponen
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :
a. People, siapa yang mengoperasikan sistem dan melakukan fungsi-
fungsi yang bervariasi
b. Procedures, kegiatan organisasi baik secara manual ataupun secara
otomatis mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
c. Data perusahaan, data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.
d. Software, yang digunakan oleh perusahaan untuk memproses data.
e. Information technology infrastructure, meliputi komputer dan jaringan
komunikasi.
2.1.2.6. Kegunaan Sitem Informasi Akuntansi
23
Penggunaan sistem informasi akuntansi secara umum adalah
untuk mengolah data transaksi keuangan perusahaan adapun penggunaan
yang lebih khusus menurut Rama dan Jones (2008, p7) :
a. Membuat laporan eksternal
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan
pemerintah dan yang lain. Laporan-laporan ini mencakup laporan
keuangan, SPT (surat pemberitahuan) pajak, dan laporan-laporan
yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah.
b. Mendukung aktifitas rutin
Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk
menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan
khususnya pada penanganan transaksi - transaksi serta membahas
siklus perolehan dan pendapatan dengan lebih terperinci.
c. Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tidak
rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.
d. Perencanaan dan pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktifitas perencanaan
dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar
disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk
membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.
24
e. Menerapkan pengendalian internal
Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-
prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi
aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi , dan memelihara
keakuratan data keuangan.
Sistem informasi dikatakan baik ketika suatu sistem memiliki
manfaat atau kegunaan, serta mampu menangani masalah - masalah yang
timbul dalam suatu perusahaan dan juga sistem tersebut dapat
mempermudah manager dalam pengambilan keputusan untuk
peningkatan perusahaan di masa mendatang.
2.1.3. Object Oriented Analysis and Design
2.1.3.1 Pengertian Object
Menurut Britton dan Doake (2005, p80) an object is a
representation of something in the application area about which we need
to store data to enable the system to do what the users want it to.
Terjemahan dari pengertian tersebut, objek adalah paket software yang
didalamnya terdapat dua metode yang digunakan untuk memanipulasi
data tersebut.
2.1.3.2 Pengertian Object Oriented
Menurut Britton dan Doake (2005, p268), “Object oriented is an
approach to developing software system that is based on data items and
25
the attributes and operation that define them”. Terjemahan dari
pengertian tersebut, orientasi objek adalah sebuah pendekatan untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak berdasarkan hal data,
perlengkapan, dan operasi yang akan mendefinisikan perangkat lunak
tersebut.
Object Oriented memiliki kelebihan dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Maintainable
Pemeliharaan software dimulai saat sebuah sistem software
diserahkan pada client. Selama siklus hidupnya sebuah aplikasi
mungkin memerlukan perubahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan.
b. Testable
Pendekatan object oriented dapat menyerderhanakan pengetesan
software. Software yang dibangun dengan menggunakan
pendekatan object oriented mampu mencukupi kebutuhan sendiri
dan independen dengan interface yang terdefinisi dengan jelas.
Hal ini menyebabkan setiap unit dapat secara hati-hati di tes
sebelum sistem terintegrasi menjadi satu kesatuan.
c. Reasuable
Jika system developer ingin mengembangkan sistem atau
membangun suatu sistem untuk kasus yang serupa, maka
pendekatan object oriented memungkinkan program yang telah
dibangun untuk digunakan kembali.
26
d. Able to cope with larege and complex system
Sistem software pada saat ini semakin besar dan kompleks.
Pendekatan struktur desain top down dirasa sudah tidak lagi
memadai untuk menangani skala dan kompleksitas dari sistem
tertentu. Dimana sebelumnya user hanya puas dengan tampilan
sederhana, namun pada saat ini graphical user interface
diperlukan bagi user. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diperlukan pendekatan object oriented dalam
mengembangkan sistem software.
Secara garis besar, object oriented adalah sebuah
pendekatan untuk pengembangan suatu software dimana dalam
struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi objek
dalam penyelesaian suatu proses.
2.1.4. Unified Modeling Language
2.1.4.1. Pengertian Unified Modelling language
Menurut Jones dan Rama (2006, p60), UML merupakan sebuah
bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan,
membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi. UML
digunakan sebagai alat dalam OOAD, namun dapat juga digunakan untuk
menjelaskan dan menggambarkan suatu sistem informasi.
Menurut Whitten, et al. (2007, p371), “UML : a set of modeling
that is used tp specify or describe a software system in terms of objects.”,
27
yang diterjemahkan sebagai : sebuah kumpulan dari pemodelan yang
digunakan untuk merinci atau menggambarkan sebuah sistem software
berdasarkan objek.
2.1.4.2. Rich Picture
Menurut Honni, et al. (2008), Rich Picture focus kepada aspek
dominan yang mencuri perhatian dari pelukis. Dengan rich picture, pemirsa
diajak untuk memahami dan merasakan kepentingan dari aspek tersebut. Rich
Picture digunakan dalam seleksi sistem untuk menunjukkan semua persepsi
yang dihadapi dalam pengembangan sistem.
2.1.4.3. UML Activity Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “UML activity diagram
plays the role of a ‘map’ in understanding business processes by showing
the sequence of activities in the process”. Terjemahan dari pengertian diatas
adalah UML activity diagram mempunyai peranan penting dari suatu “peta
(map)” di dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan
aktivitas pada proses. UML activity diagram and maps mempunyai beberapa
karakteristik umum yang membuatnya berguna :
a. Baik maps maupun activity diagram menyediakan representasi grafis dari
informasi yang lebih mudah untuk dimengerti daripada deskripsi naratif.
b. Maps menggunakan simbol standar untuk menyampaikan informasi.
(contohnya : nama jalan raya, jalan, dan daerah parkir). Hampir sama,
28
activity diagram menggunakan simbol standar untuk mempresentasikan
berbagai elemen dari suatu proses bisnis. (contoh : event, agen, dokumen,
dan file).
c. Maps dan activity diagram disiapkan oleh ahli tetapi dapat dibaca oleh
semua users dengan sedikit pelatihan. Penggunaan yang konsisten dari
rangkaian kecil simbol relatif pada maps dan activity diagram membuat
lebih mudah dibaca untuk dipahami.
d. Baik maps maupun activity diagram dapat menyediakan pandangan high-
level sama baiknnya dengan low – level. Turis mungkin menggunakan
suatu peta high – level untuk mengerti rute antar kota dan suatu peta yang
lebih detail untuk melihat jalan – jalan didalam kota tujuan. Serupa,
activity diagram dapat dibuat untuk menunjukkan overview dari suatu
proses. Jika dibutuhkan untuk melihat event individu dengan lebih dekat,
sebuah detailed activity diagram dapat dibuat untuk satu event.
Secara garis besar, UML activity diagram adalah representasi
grafis yang menjelaskan elemen dan urutan aktivitas proses bisnis agar
lebih mudah untuk dimengerti.
2.1.4.4. Pengertian Event
Menurut Marakas (2006, p135),”Event is the transition from one
state to another occures as the result of some phenomenon or stimulus.”
Terjemahan dari pengertian diatas event adalah perpindahan dari satu state
ke state yang sedang berlangsung sebagai hasil dari beberapa fenomena
atau stimulus.
29
Menurut Rama dan Jones (2006, p73), “Event are activities that
happen at a particular point in time”. Terjemahan dari pengertian diatas
event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah aktivitas - aktivitas yang
terjadi dalam suatu rangkaian sistem yang berjalan dalam perusahaan.
2.1.4.4.1. Identifikasi Event
Menurut Rama & Jones ( 2006, p21 ), ada beberapa cara
dalam mengidentifikasikan event yaitu :
a. “Recognize the first event in process when a process a
person or department within an organization becomes for an
activity.”
Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali event pertama
didalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau
departemen bertanggung jawab dalam suatu proses bisnis
b. ”Ignore activities that do not require participation by an
internal agent.”
Terjemahan dari kalimat diatas adalah abaikan suatu kegiatan
yang tidak memerlukan partisipasi dari internal agent.
c. ”Recognize a new event when responsibility is transferred
from one internal agent to another.”
30
Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru
ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal
agent ke internal agent lainnya.
d. ”Recognize a new event when a process has been interrupted
and resumed later by the same internal agent.”
Terjemahan dari kalimat diatas adalah kenali suatu event baru
ketika suatu proses terganggu dan dilanjutkan kemudian oleh
internal agent yang sama.
e. ”Use an event name and description that reflects the broad
nature of the event.”
Terjemahan dari kalimat diatas adalah menggunakan nama
dan gambaran event yang merefleksikan secara menyeluruh
dari event tersebut.
2.1.4.5. Workflow Table
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “workflow is the
sequence of processing steps than completely handles one business
transaction or customer request.” Terjemahan dari pengertian diatas
workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani
satu transaksi bisnis atau permintaan user .
Menurut Jones dan Rama (2006,p87), “A two-column table that
identified the actor and action in a process”. Terjemahan dari pengertian
tersebut adalah tabel dua kolom yang mengidentifikasikan aktor dan
31
aktivitas dalam proses. Sedangkan pendapat dari Whitten, Bentley,
Ditman (2004, p69), “Workflow Table is the plow of transactions through
business procesess to answer appropriate checks and approval are
implemented”. Terjemahan dari pengertian tersebut adalah workflow
table adalah transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan
pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.
Jadi dapat disimpulkan workflow adalah urutan aliran dari suatu
proses kerja yang dibuat secara lengkap mencakup actor yang terlibat dan
aktivitas yang terjadi untuk menjelaskan satu transaksi bisnis atau
permintaan customer.
2.1.4.6. Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “Activity diagram into two
types “ the overview activity diagram and the detailed activity diagram”.
Terjemahan dari pengertian diatas adalah aktiviti diagram terdiri dari dua
tipe, yaitu overview activity diagram dan detailed activity diagram.
Menurut Whitten, et al. (2007, p390), “Activity Diagram is a
diagram that can be used to graphically depict the flow of a business
process, the steps of a usecase, or the logic of an objeck
behavior(method).”, yang diterjemahkan : Activity Diagram adalah
sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan secara grafik
arus dari proses bisnis, urutan-urutan dari usecase, atau logika dari
behavior dari suatu objek.
32
2.1.4.6.1. Klasifikasi Activity Diagram
2.1.4.6.1.1. Overview Activity Diagram (OAD)
Rama dan Jones (2008, p79) mengemukakan bahwa
overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari
proses bisnis dengan mendokumentasikan event – event penting,
urutan event - event dan aliran informasi antar event.
Enam langkah – langkah dalam membuat overview
activity diagram (OAD) menurut Rama dan Jones (2008, p86-p94) :
Langkah 1 : Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event
penting. Sebelum anda dapat membuat overview activity diagram
(OAD) anda harus memahami event - event terlebih dahulu.
Langkah 2 : Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas
menunjukkan batasan event dan nama - nama event. Pedoman
dalam penamaan event adalah sebagai berikut :
a. Pakailah nama umum yang mencerminkan tujuan event
(misalnya: Membuat reservasi, mengirim barang dan lain-lain).
b. Hindari nama-nama yang berfokus pada langkah-langkah
terperinci dalam event (misalnya: Memasukkan reservasi ke
komputer ).
c. Lebih spesifik. Hindari nama-nama seperti “Memproses
Informasi” karena informasi ini adalah kata yang umum. Kata
33
yang lebih tepat (misalnya : Memproses pesanan atau
menyiapkan pesanan penjualan)
d. Awali nama dengan kata kerja dalam penamaan event.
e. Jangan melibatkan nama karyawan atau bagian dalam penamaan
event.
Langkah 3 : Menunjukkan agen yang terlibat didalam proses bisnis
dengan menggunakan swimlanes. Pedoman untuk menunjukkan
orang atau alat meliputi hal berikut :
a. Membuat swimlane untuk masing-masing orang atau
departemen yang bertanggung jawab atas event dalam proses
bisnis tersebut.
b. Membuat swimlane untuk pihak - pihak diluar organisasi yang
memulai event dalam proses bisnis tersebut.
c. Membuat urutan untuk sistem komputer. Contoh : terminal
komputer, printer, register, dan sebagainya, yang di anggap
sebagai bagian dari sistem komputer.
d. Menulis nama orang atau departemen yang sesuai dalam
swimlane. Pastikan bahwa nama pelaku disebut secara spesifik
(misalnya : Kasir, bukan karyawan).
Langkah 4 : Membuat diagram untuk masing-masing event, dan
tunjukkan urutan event ini. Pedoman untuk mendokumentasikan
event dan urutan event adalah sebagai berikut :
34
a. Menggambarkan sebuah lingkaran penuh yang menunjukkan
awal dari proses. Lingkaran penuh ditunjukkan di dalam
swimlane untuk agen (baik dari dalam atau luar perusahaan)
yang memulai proses.
b. Jika event dipicu oleh satu agen diluar organisasi maka
tampilkan gambar sebuah persegi panjang tumpul.
c. Buatlah segi empat panjang tumpul untuk event di dalam
swimlane dari orang atau departemen di dalam organisasi yang
bertanggungjawab atas event tersebut.
d. Jika event itu dipicu oleh agen diluar organisasi, hubungkan
pemicu pada pernyataan event tersebut dengan garis tidak putus
- putus.
e. Jika tidak hubungkan event sebelumnya ke event yang ada
dengan garis yang tidak putus-putus. Ulangi langkah b sampai e
untuk masing-masing event berikutnya.
f. Menggambarkan mata banteng untuk menunjukkan akhir
proses, letakkan gambar tersebut di swimlane dari agen yang
melakukan event terakhir, hubungkan dengan garis tidak putus -
putus.
Langkah 5 : Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan
dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke
dokumen, dan sebaliknya.
35
Pedoman untuk menunjukkan dokumen dan aliran dokumen adalah
sebagai berikut :
a. Menggambarkan simbol dokumen di bawah event yang
membuat atau memodifikasi sebuah dokumen.
b. Menggambarkan garis putus-putus untuk menghubungkan event
dengan dokumen.
c. Ingat bahwa kita fokus pada event yang menggunakan,
membuat, atau memodifikasi dokumen. Tetapi tidak
memperlihatkan perpindahan fisik dari objek tersebut.
Langkah 6 : Menggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan
dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel
dan sebaliknya. Pedoman untuk menyajikan tabel dan aliran
informasi ke dan dari tabel adalah sebagai berikut :
a. Menunjukkan tabel komputer di kolom komputer. Hanya sistem
komputer yang dapat membaca atau menulis informasi dari atau
ke tabel ini.
b. Menggambar arus dari tabel ke event untuk menunjukkan fakta
bahwa informasi disuatu tabel sedang digunakan oleh event
tersebut.
c. Menggambar arus dari event ke tabel untuk menunjukkan
bahwa record sedang dibuat atau diperbarui oleh event tersebut.
36
Masukkan status informasi untuk menunjukkan bagaimana
objek berubah selama proses bisnis.
2.1.4.6.1.2. Detail Activity Diagram (DAD)
Rama dan Jones (2008, p80) detail diagram sama
dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu
penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhungan dengan
satu atau dua event yang ditampilkan pada overview diagram.
Menurut Rama dan Jones (2008, p103-p104) , ada empat petunjuk
dalam membuat detail activity diagram (DAD) :
Langkah 1 : Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan
aktivitas. Sorot kata kerja pada narasi anda yang menunjukkan
aktivitas. Contoh-contoh nya :
a. Meninjau ulang data.
b. Membandingkan dokumen.
c. Mencatat data dalam dokumen sumber.
d. Memasukan data kedalam sistem komputer.
e. Mencatat data dalam transaction file.
f. Perbaharui file.
g. Pelihara master file.
h. Kirim informasi ke agen lainnya.
Langkah 2 : Buatlah workflow table
37
a. Buatlah tabel dengan format dua kolom, digunakan untuk
identifikasi event bisnis dengan aktivitas yang terkait
b. Masukan aktor untuk aktifitas pertama pada kolom sebelah kiri.
c. Masukan masing-masing aktivitas yang dilakukan oleh aktor
pada kolom sebelah kanan. Jelaskan aktivitas tersebut dengan
kalimat aktif.
d. Identifikasi aktifitas berikutnya :
1. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang sama,
masukkan aktivitas tersebut pada kolom sebelah kanan tetapi
tidak mengulang nama aktor dikolom sebelah kiri.
2. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang berbeda
, masukkan aktor yang tepat pada kolom sebelah kiri dan
aktivitas tersebut di kolom sebelah kanan.
3. Beri nomor aktivitas secara berurutan
4. Ulangi langkah c dan d hingga semua aktivitas dalam narasi
di workflow table.
Langkah 3 : Identifikasilah diagram terperinci yang diperlukan.
Anda mungkin memilih untuk membuat detailed diagram yang
terpisah untuk setiap event dalam proses bisnis anda.
Langkah 4 : Untuk setiap detailed diagram. Pedoman untuk
membuat detailed diagram :
a. Buatlah swimlane.
38
b. Tambahkan segi empat panjang bersudut bulat untuk setiap
event
c. Gunakan garis tanpa putus-putus untuk menunjukkan urutan
aktivitas.
d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-
aktivitas di dalam diagram itu.
e. Gunakan garis penghubung putus-putus sebagai penghubung
dokumen dan event.
f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau
digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam
kolom komputer.
g. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas
dan table.
2.1.4.6.1.3 Simbol Activity Diagram
Menurut Rama dan jones (2008,p81-p84), simbol
yang digunakan di dalam Activity Diagram yaitu : lihat di
lampiran L-1
2.1.5. Rancangan Database
2.1.5.1. Pengertian Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg ( 2010, p320 ), “Database Design is
the process of creating a design that will support the enterprise’s mission
statement and mission objectives for the required database system.”
39
Terjemahan dari pengertian Database Design tersebut adalah proses untuk
menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan
perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.
Menurut Rama & Jones ( 2006, p156 ), “Database is
comprehensive collection of related data.” Terjemahan dari pengertian
Database tersebut adalah kumpulan data komprehensif yang saling terkait.
Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p518 ), “Database is a
collection of interelated files.” Terjemahan dari pengertian Database tersebut
merupakan kumpulan file yang saling terkait.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan Database adalah proses
pembuatan rancangan yang akan mendukung misi perusahaan dan kebutuhan
yang diharapkan dari database. Tujuan dasar dari perancangan database
adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pemakai serta pembuatan
rancangan table untuk sistem database yang diperlukan.
2.1.5.2. Tahapan Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg ( 2010, p322 ), Database design is
made up of three main phases :
a. Conceptual database design
The process of constructing a model of the data used in an enterprise,
independent of all physical considerations.
40
Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah
model dari data yang digunakan dalam perusahaan, bebas dari segala
pertimbangan fisik.
b. Logical database design
The process of constructing a model of the data used in an enterprise
based on a specific data model, but independent of a particular DBMS
and other physical considerations.
Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses pembuatan sebuah
model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model
data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik
lainnya.
c. Physical database design
The process of producing a description of the implementation of the
database on secondary storage; it describes the base relations, file
organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data,
and any associated integrity constraints and security measures.
Terjemahan dari pengertian tersebut adalah proses yang menghasilkan
implementasi database dan penyimpanan sekunder; dimana
mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi, dan indexes yang
digunakan untuk mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang
membatatsi dan ukuran keamanan.
41
2.1.5.2.1. UML Class Diagram
2.1.5.2.1.1. Pengertian Class
Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p390 ), “Class
is a set of object instances that share the same attributes and
behaviors.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut adalah satu
set objek yang memilki attributes dan behaviors yang sama.
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p71 ),
“Class is a concept that describes a set of objects that are specified
in the same way.” Terjemahan dari pengertian Class tersebut
adalah konsep yang menjelaskan seperangkat objek - objek yang
ditentukan dengan cara yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Class adalah kumpulan dari
beberapa objek yang memiliki struktur, attribute, dan behavior
yang sama.
2.1.5.2.1.2. Pengertian Attribute
Menurut Rama & Jones ( 2006, p181 ), “Attribute
is the smallest units of data that can have meaning to a user. The
column in a relational database that are equivalent to fields in a
file.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah unit data
terkecil yang memiliki makna bagi pengguna. Kolom dalam basis
data relasional yang ekuivalen dengan field di dalam file.
42
Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ),
“Attribute is the data that represents characteristics of interest
about an object.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut
adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang sebuah
objek.
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p649 ),
“Attribute is an element of the data structure that, together with
operations, defines a class. Describes some property of instances of
the class.” Terjemahan dari pengertian Attribute tersebut adalah
sebuah elemen dari struktur data yang bersama dengan operations,
mendefinisikan sebuah class. Menjelaskan beberapa properti dari
contoh class.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Attribute adalah
elemen terkecil dari suatu struktur data yang bersamaan dengan
operations membentuk sebuah class.
2.1.5.2.1.3. Pengertian Behavior
Menurut Marakas ( 2006, p406 ), “Behaviors are
methods or operations that serve to specify what actions the object
can perform.” Terjemahan dari pengertian Behaviors tersebut
adalah methods atau operations yang disediakan untuk menentukan
tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.
43
Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p372 ), “The
behavior is the set of things that an object can do and that
correspond to functions that act on the object’s data ( or
attributes).” Terjemahan dari pengertian Behavior tersebut adalah
kumpulan dari sesuatu hal yang dapat dilakukan oleh objek dan
terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek
(attribute). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk
kepada metode, operasi, atau fungsi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Behavior adalah method atau
operation sebagai fungsi-fungsi apa yang dilakukan oleh suatu
objek.
2.1.5.2.1.4. Pengertian UML Class Diagram
Menurut Bennet (2006, p649), “UML class
diagram is UML structure diagram that shows classes with their
attributes and operation, together with the associations between
classes.” Terjemahan dari pengertian UML class diagram diatas
adalah struktur diagram UML yang menunjukkan beberapa kelas
dengan atribut dan operasinya masing - masing, bersama - sama
dengan asosiasi setiap kelas.
Menurut Rama dan Jones (2006, p158), UML
Class Diagram is a diagram that can be used to document:
a. Table in an Accounting Information System (AIS)
44
b. Relationships between tables
c. Attributes of tables
Terjemahan dari pengertian UML class diagram
diatas adalah diagram yang dapat digunakan untuk
mendokumentasikan:
a. Tabel dalam Sistem Informasi Akuntansi
b. Hubungan antar tabel
c. Attribute dari tabel
Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram
adalah sekumpulan class dan hubungan strukturalnya dimana
digunakan untuk dokumentasi tabel, hubungan antara tabel, dan
atribut antar tabel.
2.1.5.2.1.5. Hubungan Dalam Class Diagram
Menurut Rama & Jones ( 2006, p165 ), hubungan
dalam class diagram yaitu,
1. One-to-one Relationship
“One to one relationships between entities are not nearly
as common as one to many relationships, but they do
occure in AIS. Consider the one to one realationship
between the shipping and billing event. Assuming creates
an invoice everytime a shipment is made and that each
invoice only includes information for one shipment.”
45
Yang terjemahannya : One-to-one relationship antar
entitas tidak sering terjadi seperti hubungan one-to-many,
tetapi mereka terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-
to-one antara kejadian pengiriman dan penagihan.
Diasumsikan pembuatan faktur setiap waktu pengiriman
dilakukan dan setiap faktur hanya memasukkan informasi
untuk satu pengiriman.
2. One-to-many Relationship
“One to many relationships are common in accounting
systems. For example, relationships between agents and
events are usually one to many. An event is usually
associated with only one agents, but an agent can be
involved in many events.”
Yang terjemahannya : One-to-many relationships
umumnya terjadi dalam sistem akuntansi. Sebagai contoh,
hubungan antara agent dengan kejadian-kejadian biasanya
adalah one-to-many. Suatu kejadian biasanya dihubungkan
hanya dengan satu agent, tetapi seorang agent bisa terlibat
banyak kejadian.
3. Many-to-many Relationship
“An order can be for many products, and the same product
can be on many orders. Many to many relationships can be
46
converted into two one to many relationships by adding a
“junction table”.”
Yang terjemahannya : Many-to-many relationship
menerangkan dimana sebuah order dapat dilakukan untuk
banyak produk, dan suatu produk yang sama bisa terdapat
dalam banyak order. Jadi hubungan many-to-many dapat
diubah menjadi dua hubungan one-to-many dengan
menambahkan “junction table” (tabel persimpangan).
2.1.5.2.2. Use Case Diagram
2.1.5.2.2.1. Pengertian Use Case
Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), ”Use Case
is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with
the sistem for a particular purpose.”
Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah urutan langkah-
langkah yang terjadi ketika ”actor” sedang berinteraksi dengan
sistem untuk suatu tujuan tertentu.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ),
”Use Case is an activity the system carries out, usually in response
to a request by a user of the system.”
Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah akifitas yang
dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan
oleh pengguna sistem.
47
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p658 ),
”Use Case is a behaviourally related set of transactions that are
normally performed together to produce some value for the user.”
Terjemahan dari pengertian Use Case diatas adalah perilaku yang
terkait dengan seperangkat transaksi yang normalnya terjadi secara
bersamaan untuk menghasilkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi user.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah
suatu pola urutan langkah-langkah yang menggambarkan interaksi
antara sistem dan actor yang berhubungan dalam application
domain.
2.1.5.2.2.2. Pengertian Actor
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p648 ),
“Actor is an external entity of any form that interacts with the
system.” Terjemahan dari pengertian Actor diatas merupakan sebuah
entitas eksternal dari form-form yang berinteraksi dengan sistem.
Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “An actor
can be a person, a computer, or event another system, but we will
focus on human actors” Terjemahan dari pengertian Actor diatas
dapat berupa orang, komputer, atau bahkan sistem lain, tetapi kita
memfokuskan pada user.
Jadi dapat disimpulkan bahwa actor adalah
manusia, organisasi, atau sistem lain yang berinteraksi secara
langsung dengan sistem dalam beberapa cara.
48
2.1.5.2.2.3. Pengertian Use Case Diagram
Menurut Rama & Jones ( 2006, p267 ), “Use Case
Diagram is a graphical presentation that can provide a list of use
cases that occur in an application.”
Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah
penyajian grafis yang dapat menyediakan daftar use case yang terjadi
di dalam suatu aplikasi.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p242 ),
”Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and
how those roles use the system.”
Terjemahan dari pengertian Use Case Diagram diatas adalah diagram
yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran user dan
bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.
Menurut Marakas ( 2006, p414 ), ”Use Case
Diagram is a UML tool used to provide a high-level description of
what the system must do.”, terjemahan dari pengertian Use Case
Diagram diatas adalah alat UML yang digunakan untuk
menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari apa yang harus dilakukan
sistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram
adalah suatu diagram atau notasi UML yang menggambarkan
hubungan antara beberapa use case dan actor untuk menunjukkan
49
berbagai macam peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam
penggunaan sistem.
2.1.5.3. Pengertian SQL
Menurut Deliana, Cahya, Kaisariza ( 2009, p6 ), SQL (Structured
Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk
mengakses data dalam data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan
bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional.
Menurut Connolly & Begg ( 2010, p184 ), “SQL (Structured
Query Language) is an example of transform-oriented language, or
language designed to use relations to transform inputs into required
outputs.”
Terjemahan dari pengertian SQL (Structured Query Language) diatas adalah
contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang didesain dengan
menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.
Sebuah bahasa database dapat memungkinkan user untuk :
a. Membuat hubungan struktur dan database.
b. Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan
(modification), dan penghapusan (deletion) data dari relasi.
c. Menampilkan query yang sederhana dan kompleks.
50
Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL (Structured Query Language)
adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses data relasional
guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.
2.1.5.4. Rancangan Formulir
2.1.5.4.1. Pengertian Rancangan Formulir
Menurut Rama dan Jones (2006, p315), formulir adalah
susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna dapat
mengisi dengan data. Ketika formulir ditampilkan dilayar komputer, data
yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan pada satu tabel atau
lebih.
Menurut Rama dan Jones (2006, p323-326), formulir yang
digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis :
a. Single-record entry form (formulir entri satu record)
Digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu
b. Tabular entry form (formulir entri bentuk tabel)
Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan
banyak record di satu tabel, digunakan untuk mencatat
sekumpulan event.
c. Multi-table entry form (formulir entri multitabel)
Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.
51
2.1.5.4.2. Jenis Tipe Input Formulir
Menurut Rama & Jones ( 2006, p262 ) Types of input forms :
a. Single-record entry form
“Single-record entry form shows only one record at time. This form is
used to add, delete, or modify data in a single record in a particular
table. Such forms are frequently used for maintaining master file
data.”
Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe single-record
hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini
digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data
dalam record tunggal pada satu tabel tertentu. Beberapa formulir
seperti itu sering kali digunakan untuk mengarsipkan file data master.
b. Tabular entry form
“The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for
entering multiple records in a single table. This type of form is
frequently used to record a batch of events.”
Terjemahan dari pengertian diatas adalah formulir tipe tabular
menyediakan desain seperti spreadsheet untuk memasukan beberapa
records dalam satu tabel. Formulir tipe ini sering kali digunakan untuk
mencatat sekumpulan kejadian.
c. Multi-table entry form
“The multi-table entry form is used to add data to more than one table.
When data are entered to records that are in a one-to-many
52
relationship, a main form is used. A main form has two parts-a main
part that is used to add data to the “ones” table and a sub-form that is
used to add data to the “many” table.”
Terjemahan dari pengertian adalah formulir tipe multi-table digunakan
untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Ketika data
dimasukan ke record yang memiliki hubungan one-to-many, sebuah
formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua bagian-
bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam
“satu” tabel, dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah data
ke “banyak” tabel.
2.1.5.4.3. Elemen Penting Formulir
Menurut Rama & Jones ( 2006, p271-272 ), ”Form
interface elements are objects on forms used for entering information or
performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface
elements. Some of these objects provide an opportunity to improve
internal control over data entry. Some common interface elements :”
Terjemahan dari pengertian Elemen Interface formulir diatas adalah
objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukan informasi
atau melakukan tindakan. Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh
elemen-elemen interface. Beberapa objek ini memberikan peluang untuk
meningkatkan internal control atas entry data. Beberapa elemen interface
yang umum adalah :
53
a. Text boxes
Text Boxes are space on a form that are used to enter information that
is added to a table or to dispaly information that is read from a table.
Terjemahan dari pengertian Text Boxes diatas adalah ruang pada
formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang
ditambahkan ke dalam tabel atau untuk menampilkan informasi yang
dibaca dari tabel.
b. Labels
Labels help the user understand what information needs to be entered.
Terjemahan dari kalimat diatas Labels membantu pengguna untuk
memahami informasi apa yang perlu dimasukkan.
c. Look up Feature
A look-up Feature is frequently added to text boxes that are used for
entering foreign keys.
Terjemahan dari kalimat diatas Look-up Feature seringkali
ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukan foreign
keys.
d. Command Buttons
Command Buttons are used to perform an action.
Terjemahan dari kalimat diatas Command Button digunakan untuk
melakukan suatu tindakan.
e. Radio Buttons
Radio Buttons allow users to select one of a set of options.
54
Terjemahan dari kalimat diatas Radio Buttons memungkinkan user
untuk memilih salah satu dari seperangkat pilihan.
f. Check Boxes
Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option
can be selected.
Terjemahan dari kalimat diatas Check Boxes mirip dengan radio
buttons, tetapi dapat memilih lebih dari satu opsi.
2.1.5.5. Rancangan Laporan
2.1.5.5.1. Pengertian Rancangan Laporan
Menurut Whitten & Bentley ( 2009, p550 ), “Reports or
Outputs present information to system users. Outputs are the most visible
component of a working information system.”
Terjemahan dari pengertian diatas adalah Reports atau outputs
menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah
komponen yang dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau
berfungsi.
Menurut Rama & Jones ( 2006, p238 ), “A report is a
formatted and organized presentation of data.”
Terjemahan dari pengertian Report diatas adalah penyajian data yang
terpola dan tersusun.
Menurut Connolly & Begg ( 2010, p235 ), “Reports are a
special type of continuous form designed specifically for printing.”
55
Terjemahan dari pengertian Reports diatas adalah formulir yang
berkesinambungan yang dirancang khusus untuk dicetak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Laporan adalah
pembuatan informasi yang berisi data yang telah diolah dari sistem
informasi sehingga bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam suatu
organisasi.
2.1.5.5.2. Elemen Rancangan Laporan
Menurut Rama & Jones ( 2006, p214 ), Report layout :
a. Label boxes and text boxes
“Two important elements of any report are labels and
data. In Microsoft Access, these elements are referred to
as label boxes and text boxes. Label boxes display
descriptive text and are unaffected by data in a table. Text
boxes display data taken or derived from a table.”
Terjemahan dari kalimat diatas adalah dua elemen penting
dari laporan apapun adalah labels dan data. Di dalam
Microsoft Access, elemen-elemen ini mengacu pada label
boxes dan text boxes. Labels boxes menampilkan teks
deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data di dalam tabel.
Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal
dari tabel.
b. Grouping attribute
56
“Grouped reports are grouped by something. Reference
data and event data for a particular product are grouped
together. In a grouped detail report, three sections pertain
to a group: the group header, the group detail, and the
group footer.”Terjemahan dari kalimat diatas adalah
laporan berkelompok adalah laporan yang dikelompokan
berdasarkan sesuatu. Data acuan dan data kejadian untuk
produk tertentu dikelompokan bersama. Pada laopran
perincian dikelompokkan, 3 bagian yang berkaitan dengan
kelompok : the group header, the group detail, and the
group footer.
c. Group header
“The group header can be used to present information
that is common to the group.” Terjemahan dari pengertian
diatas adalah Group header dapat digunakan untuk
menyajikan informasi yang umum bagi kelompok tersebut.
d. Group detail
“Transactions pertaining to the group are listed in the
group detail section.”Terjemahan dari pengertian diatas
adalah transaksi yang berkaitan dengan kelompok
disebutkan di bagian perincian kelompok.
e. Group footer
57
“Group footer can also be used to provide useful
information in grouped reports. The footer is often used to
present summary information about the group.”
Terjemahan dari pengertian diatas adalah Group footer
juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yang
bermanfaat di dalam laporan yang dikelompokan. Footer
seringkali digunakan untuk menyajikan informasi
ringkasan mengenai kelompok.
2.1.5.6. Rancangan Layar
2.1.5.6.1. Pengertian Rancangan Layar
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p549 ),
“Designing the user interface means designing the inputs and outputs
involved when the user interacts with the computer to carry out a task.”
Terjemahan dari pengertian diatas adalah merancang user interface dapat
diartikan merancang input dan output yang terlibat ketika user
berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas.
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p653 ),
“Interface is that part of the boundry between two interacting systems
across which they communicate; the set of all signatures for the public
operations of a class, package or component.” Terjemahan dari
pengertian Interface diatas adalah bagian dari batasan diantara dua sistem
yang berinteraksi dimana mereka saling berkomunikasi, Seperangkat
58
public operation yang ditandai adalah sebagai class, package atau
komponen
Menurut Nelly, Hudiarto & Yudhika ( 2009, p93 ),
Rancangan Layar merupakan sebuah tampilan yang menghubungkan
pengguna ( user ) dan juga sistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancangan Layar adalah
rancangan masukan dan keluaran yang terlibat ketika sistem
berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sistem terkait lainnya yang sedang
beroperasi dan pemakai yang sedang berinteraksi dengan komputer untuk
melaksanakan tugas.
2.1.5.6.2. Elemen Rancangan Layar
Menurut Jones & Rama (2006, p271), elemen-elemen
rancangan layar terdiri dari :
1. Text boxes
Ruang pada layar yang digunakan untuk memasukkan informasi atau
menampilkan informasi yang dibaca dari table.
2. Labels
Membantu pengguna untuk memahami informasi apa yang
dibutuhkan untuk dimasukkan.
3. Look-up feature
Biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk
memasukkan foreign key.
4. Command button
59
Digunakan untuk melakukan suatu aksi.
5. Radio button
Memungkinkan user untuk memilih satu dari seperangkat pilihan.
6. Check boxes
Mirip dengan radio button tetapi dapat memilih lebih dari satu
pilihan.
2.1.6.6.3 Pengertian Crystal Report
Menurut Yung (2005, p171), Crystal Report merupakan sebuah
desain untuk mencetak laporan yang memiliki bagian-bagian seperti report
header, page header, detail, report footer, dan page footer.
2.1.5.7. Navigation Diagram
2.1.5.7.1. Pengertian Navigation Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p504 ),
“Navigation is the process of accessing an object by extracting its object
identifier from another (related) object.”
Terjemahan dari pengertian Navigation diatas adalah proses mengakses
objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain yang
saling berkaitan.
Menurut Bennett, McRobb, Farmer ( 2006, p63 ),
“Navigation Diagram a complex system is likely to require many
diagramatic models to describe its requirement and its design.”
60
Terjemahan dari pengertian Navigation Diagram diatas merupakan sistem
yang kompleks yang membutuhkan banyak model diagram untuk
menggambarkan kebutuhan dan untuk mendesainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah
salah satu bentuk dari state chart diagram yang fokus pada dinamika user
interface. Navigation diagram menunjukan windows yang terlibat dan
transisi yang terjadi.
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Pengertian Koperasi
Pada Undang-Undang Koperasi No.14 Tahun 1965 Bab III pasal 3
mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang
berfungsi sebagai tempat persemaian insane masyarakat serta wahana menuju
Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila.
Menurut Hendro jogi (2004, p343) Koperasi seperti badan usaha lainnya
memiliki keleluasan gerak dalam menjalankan usaha selama tidak menyalahi
ketentuan perundang-undangan dan idiologi normatif yang ada. Usaha
merupakan proses rasional yang akhirnya bermuara pada penciptaan keuntungan
(profit), simulasi keuntungan tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan
anggota. Dengan demikian, usaha koperasi dapat dilaksanakan selama
memperhatikan dua hal pokok, yakni :
a. Usaha yang dijalankan selaras dengan kebutuhan anggota dan sejauh
mungkin mengandung unsur pemberdayaan bagi usaha anggota.
61
b. Keuntungan usaha dialokasikan untuk anggota selaras dengan jasa yang
diberikan anggota pada usaha koperasi.
Pengertian koperasi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
koperasi yaitu :
Hendro Jogi (2004, p343) ”Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”
2.2.2. Prinsip Koperasi
(UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian indonesia).
a. Keanggotaanya sukarela dan terbuka. Yang keanggotaanya bersifat sukarela
terbuka bagi semua orang yang bersedia mengunakan jasa - jasanya, dan
bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan gender.
b. Pengawasan oleh anggota secara Demokratis. Anggota yang secara aktif
menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Laki - laki dan perempuan
yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada
rapat anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang
sama (satu anggota satu suara). Pada tingkatan lain koperasi juga dikelola
secara demokratis.
62
c. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal
mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian
dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal
diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau
semua tujuan seperti di bawah ini :
4. Mengembangkan koperasi. Caranya dengan membentuk dana
cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.
5. Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan trnsaksi
mereka dengan koperasi.
6. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam rapat anggota.
d. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi yang otonom dan
mandiri yang di awasi oleh anggotanya. Dalam setiap perjanjian dengan
pihak luar ataupun dalam, syaratnya harus tetap menjamin adanya upaya
pengawasan demokratis dari anggota dan tetap mempertahankan otonomi
koperasi.
e. Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi. Tujuanya adalah agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi.
Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, mengenai
hakikat dan manfaat berkoperasi.
f. Kerja sama antar koperasi. Dengan bekerja sama secara lokal, nasional,
regional dan internasional maka gerakan koperasi dapat melayani anggotanya
dengan efektif serta dapat memperkuat gerakan koperasi.
63
g. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk
pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan
yang diputuskan oleh rapat anggota.
2.2.3. Fungsi peran koperasi
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial.
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
anggota.
c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
d. Membantu para pedagang dan usaha kecil lainnya supaya tidak lagi
terjerat oleh para rentenir, agar bisa menikmati kehidupan yang layak.
e. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.
f. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.
g. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.
h. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi.
64
2.2.4. Asas-asas Koperasi
Menurut Hendro jogi (2004, p33) Asas-asas koperasi dalam bahasa
inggris disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa Latin : Principium
yang berarti basis atau landasan.
Hendro jogi (2004, p33) Asas pokok koperasi (essential principles)
terdiri dari :
a. Keanggotaan terbuka (Open Membership).
b. Pengendalian yang demokratis (Democratic Control).
c. Pembagian hasil usaha kepada anggota prorposional dengan jumlah
transaksinya (Distribution of the surplus to the members in proportion to
their transaction).
d. Bunga terbatas atas modal (Limited Interest on Capital).
e. Netral dalam agama dan politik (Political and Religious Neutralality).
f. Pembayaran secara tunai (Cash Trading).
g. Pengadaan pendidikan bagi anggotanya (Promotion of Education).
2.2.5. Penggolongan Koperasi
2.2.5.1. Jenis Koperasi menurut fungsinya
a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi.
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi
yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
65
konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
Dalam kegiatannya koperasi ini membeli barang – barang
yang dijual oleh anggotanya sehingga mengutamakan bagian
pembeliannya saja, dalam prosesnya sudah pasti
menggunakan bukti pembelian.
b. Koperasi penjualan/pemasaran.
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang
atau jasa kepada koperasinya.
Dalam kegiatannya koperasi ini melakukan penjualan barang
kepada anggotanya serta memasarkan barang yang dijual
dalam koperasi, sehingga dalam proses bisnisnya koperasi ini
sudah pasti menggunakan surat bukti penjualan serta surat
bukti baramg keluar dalam memasarkan barang barangnya.
c. Koperasi produksi.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang
dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau
66
karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pekerja koperasi.
Koperasi ini biasanya koperasi yang memiliki usaha sendiri
dalam membuat suatu barang, baik itu makanan ataupun
barang – barang seni. Durat bukti yang digunakan pun sudah
pasti ada bukti persediaan barang, bukti pembelian barang
produksi serta bukti penjualan yang digunakan sewaktu
barang yang diproduksi dijual, barang yang diproduksi
memiliki label produksi itu sendiri.
d. Koperasi jasa.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan
pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya:
simpan pinjam, asuransi, angkutan dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi.
2.2.5.2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
a. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder
67
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja
yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
1. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
2. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya
minimal 3 koperasi pusat.
3. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum
anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.
2.2.5.3. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
a. Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para
produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
b. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para
konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan
para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam
salah satu status atau keduanya. Dengan demikian
pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan
erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
68
2.2.6. Pengertian Pinjaman
Menurut Hendro Jogi (2004, p345) Pengertian pinjaman menurut
Peraturan Perundangan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sebagai berikut :
Hendro Jogi (2004, p345) “Pinjaman adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
2.2.7. Pengertian Anggota
Menurut Hendro Jogi (2004, p345) Pengertian Anggota adalah
orang yang menjaga kebersamaan, saling dukung dalam semangat kekeluargaan
dan mendukung usaha koperasi dan merawat koperasi serta meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.