BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah,...

33
41 BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK CONDONG CATUR YOGYAKARTA BERSERTA ALASANNYA 5.1. Proses Transformasi Punkers 5.1.1. Dari Jalanan Menuju Kedai “Punk is a phenomenan difficult to understand from Europe, over there the anarchist collectives are specifically Punk, for them the word Punk is a synonym of struggle and commitmen”. Punk adalah fenomena yang sulit untuk dipahami yang berasal dari Eropa, spesifik Punk lebih dari sebuah kebersamaan untuk melakukan anarkis, bagi mereka Punk adalah perjuangan dan komitmen O’connor (2004). Punk merupakan sebuah gerakan perlawanan para pemuda yang didasarkan pada keyakinan bahwa sebuah komunitas dapat melakukan segala sesuatunya sendiri untuk diri kita sendiri. Terbentuknya komunitas Punk di Indonesia berbeda dengan yang terjadi di Negara-Negara maju, di Inggris dorongan untuk membentuk komunitas Punk diawali oleh para pemuda dari masyarakat kelas pekerja yang mengalami permasalahan ekonomi yang lahir dari lunturnya moralitas para tokoh politik dalam mengemban tanggung jawab sehingga mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan kriminalitas. Pergerakannya pun sangat cepat dan merambah ke Negara-Negara maju seperti Amerika (Widya 2010). Seperti yang pernah ditulis oleh majalah Amerika, Profane Existence, Indonesia merupakan salah satu Negara yang pesat akan perkembangan sub- culturePunk dan menempati peringkat teratas di dunia. Masuknya ideologi Punk di Indonesia membentuk ruang serta sudut pandang baru bagi para pemuda untuk mengaktualisasikan dirinya, ada yang memahami ideologi secara mendalam ada pula yang menjadikan cara hidup Punk sebagai trend.

Transcript of BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah,...

Page 1: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

41

BAB V

TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK

CONDONG CATUR YOGYAKARTA BERSERTA ALASANNYA

5.1. Proses Transformasi Punkers

5.1.1. Dari Jalanan Menuju Kedai

“Punk is a phenomenan difficult to understand from Europe, over there

the anarchist collectives are specifically Punk, for them the word Punk is a

synonym of struggle and commitmen”. Punk adalah fenomena yang sulit untuk

dipahami yang berasal dari Eropa, spesifik Punk lebih dari sebuah kebersamaan

untuk melakukan anarkis, bagi mereka Punk adalah perjuangan dan komitmen

O’connor (2004).

Punk merupakan sebuah gerakan perlawanan para pemuda yang

didasarkan pada keyakinan bahwa sebuah komunitas dapat melakukan segala

sesuatunya sendiri untuk diri kita sendiri. Terbentuknya komunitas Punk di

Indonesia berbeda dengan yang terjadi di Negara-Negara maju, di Inggris

dorongan untuk membentuk komunitas Punk diawali oleh para pemuda dari

masyarakat kelas pekerja yang mengalami permasalahan ekonomi yang lahir dari

lunturnya moralitas para tokoh politik dalam mengemban tanggung jawab

sehingga mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan kriminalitas.

Pergerakannya pun sangat cepat dan merambah ke Negara-Negara maju seperti

Amerika (Widya 2010).

Seperti yang pernah ditulis oleh majalah Amerika, Profane Existence,

Indonesia merupakan salah satu Negara yang pesat akan perkembangan sub-

culturePunk dan menempati peringkat teratas di dunia. Masuknya ideologi Punk

di Indonesia membentuk ruang serta sudut pandang baru bagi para pemuda untuk

mengaktualisasikan dirinya, ada yang memahami ideologi secara mendalam ada

pula yang menjadikan cara hidup Punk sebagai trend.

Page 2: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

42

Berdasarkan pengamatan dari peneliti, komunitas Punk merupakan

penggambaran atas konsep masyarakat bebas tanpa kelas, tanpa kedudukan yang

sengaja di bangun dan diberlakukan atas dasar kesepatakan kolektif, hal tersebut

dapat dilihat dari berbagai macam aspek hidup yang berbeda-beda dari setiap

anggotanya, mulai dari gender, suku, budaya, asal kota, hingga latarbelakang

hidup, serta alasan yang memperkuat pilihan mereka untuk turun dan kejalan.

Angggota ataupun tempat berkumpulnya para Punkers pun tidak menentu,

sifatnya yang nomaden dan suka berpindah-pindah tempat sampai keluar pulau

dengan cara nebeng trek merupakan bagian dari cara mereka untuk bertahan

hidup.

Kehadiran para Punkers sering kali dapat di temui di pinggiran-pinggiran

jalan besar kota serta tempat keramaian. dengan bermodalkan kencrung (alat

musik) dan nyanyian yang bersifat mengkritik sistem yang ada merupakan ciri

khas mereka dalam mendapatkan uang dari para pengendara kendaraan yang

sedang berhenti di lampu merah, terkadang terdapat pula beberapa Punkers yang

ditemui di rumah-rumah, warung-warung.

Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

Catur, Yogyakarta, rutinitas para Punkers di pagi hari ketika di jalanan setelah

bangun tidur adalah merokok dan membasahi tenggorokan yang kering karena

sisa alkohol pada malam hari sembari mengembalikan kesadaran. Sering kali para

Punkers jarang terkena air, jikapun terkena air hanya untuk membasuh muka dan

meminum air. Setelah semua Punkers yang tidur bergerombol sudah terbangun

dan sadar, mereka akan langsung berpindah tempat sembari berkeliling kota

hingga mendapatkan tempat mengais receh yang cocok dan sekiranya bisa

dikatakan aman dari Satpol Polisi Pamong Praja.

Panas terik matahari ataupun dinginya malam merupakan kondisi yang

kerap menemani para Punkers ketika masih aktif menjalani hidup dijalanan, tanpa

mengenal lelah dan waktu para Punkers yang kerap bergerombol saling berkerja

sama dalam mengais receh dijalan. Ketika melakukan rutinitas orasi atau

Page 3: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

43

pengamen para Punkers yang bergerombol akan membagi tugas antara 2 (dua)

sampai 3 (tiga) Punkers, pada saat mengamen biasanya hanya satu Punkers yang

memainkan kencrung dan yang lainnya menyanyi, menepuk tangan, sambil

menerima uang dari para pengendara. Sementara regu 1 (satu) sedang mengamen

para Punkers lainnya beristirahat sambil menanti pergantian tugas mengamen.

Biasanya jika tidak mendapatkan uang mereka akan diberi rokok satu sampai dua

batang dari para pemberi.

Rutinitas para Punkers dalam mengamen biasanya berakhir hingga dini

hari ketika mereka sudah mendapatkan uang yang cukup untuk membeli

kebutuhan-kebutuhan utama mereka seperti minuman beralkohol, rokok, obat-

obatan penenang yang bisa didapatkan di apotik, dan makanan. Jika tak memiliki

uang untuk membeli makan, kebanyakan dari mereka mendatangi warung-warung

makan dan meminta sisa-sisa makanan yang sekiranya masih bisa dimakan.

Ketika mau menikmati waktu bersantai, biasanya para Punkers akan beranjak dari

tempat mengamen dan berjalan secara bergerombol untuk mencari tempat yang

kosong sekaligus bisa dipakai untuk bersantai-santai dan tidur.

Aktifitas tersebut merupakan bagian dari cara mereka melakukan

perjuangan, tidak adanya tempat yang pasti membuat banyak komunitas Punk

yang berpindah-pindah tempat bahkan kota, selama daerah familiar yang mereka

gunakan untuk berorasi dan mengais rejiki dirasa tidak berpotensi lagi bagi

eksistensi mereka karena adanya amatan dari Satuan Polisi Pamong Praja

sehingga mereka akan berpindah dengan cara menebeng trek yang bersedia

memboncengi mereka hingga sampai disuatu tempat yang mereka tuju. Mereka

akan turun dari trek pada saat lampu merah dan mengucapkan terimakasih kepada

supir trek, “suwun yo lik”.

Page 4: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

44

Gambar/Foto 2

Sumber : Goweng

Pada saat hidup dijalanan, kesenangan mereka hanyalah ketika bisa

berkumpul dan bergerombol dengan komunitasnya, biasanya mereka akan saling

sharing, bercerita, bercanda tawa, minum bersama, makan bersama, berpetualang

bersama. Mereka sangat terbuka terhadap kehadiran teman ataupun Punkers baru

yang tertarik untuk berbaur dengan mereka, dalam komunikasinya para Punkers

biasanya saling bercerita tentang pengalaman perjalanan hingga bisa bertemu dan

berkumpul dengan para Punkers lain disuatu perkumpulan Punk, atau bercerita

mengenai band-band Punkrock, mengkritisi lagu-lagunya dan menghapalkan

sebuah lagu belariran Punk yang dianggap seorang Punkers menarik1. Plongo

mengatakan sebagai berikut :

“habis ngamen uangnya kami bagi rata, terus seperti makan kita

barengan apa adanya, kita malah lebih dari komunitas mas, malah

kaya keluarga.”

“Punk evolved as music that expresses resistance to the dominant culture”

Punk berkembang sebagai musik yang mengekspresikan perlawanan terhadap

budaya dominan. Punk merupakan ruang di mana ekspresi musik memenuhi

1Wawancara dengan Plongo pada tanggal 26 juli 2016 di lampu merah perempatan ringroad UPN Jogjakarta

Page 5: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

45

politik masyarakat dan norma-norma sosial, mereka menggunakan musik sebagai

ekspresi untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang tidak

memihak terhadap masyarakat kelas bawah (Christopher 2011).

Para Punkers pun sering membuka obrolan yang sangat berdekatan dengan

isu-isu ekonomi-sosial-politik-budaya yang sedang hangat dan beredar.

Kebanyakan hasil diskusi mereka berdasarkan pandangan masing-masing Punkers

yang dibuat menjadi tema, lirik lagu yang kaya akan kritikan. Event musik

beraliran Punk merupakan hal yang sangat dinanti oleh para Punkers, selain

sebagai ruang berekspresi acara musik tersebut menjadi tempat berkumpulnya

banyak Punkers yang bukan dari Yogyakarta saja untuk saling bertemu dan

melakukan reuni karena lama tak bertemu. Dorongan untuk membentuk event

musik Punk diawali dari kegiatan nye-treet yang sering kali memunculkan obrolan

mengenai penyelenggaraan event musik. Adapun Event musik di Yogyakarta yang

telah berhasil diselenggarakan oleh komunitas Punk Yogyakarta, antara lain

Yogyakarta Hari Ini, Yogyakarta Brebeg, Sunday Morning, serta Here Comes The

Bastard.

Proses pelaksanaan event musik tersebut sering kali bermula dari gagasan

beberapa Punkers ketika sedang berkumpul dan mengobrol,kemudian usul-usul

tersebut di kembangkan menjadi sebuah rapat besar yang melibatkan banyak

anggota komunitas Punk yang ada di Yogyakarta melalui perwakilan dari masing-

masing tempat. Setelah mencapai kesepakatan bersama para Punkers dimasing-

masing wilayah akan bekerjasama dan saling membantu untuk mengumpulkan

dan memberikan donasi berupa uang ataupun meminjamkan alat-alat musik, lalu

informasi penyelenggaraan menyebar melalui media maya, komunikasi intens

lewat media maya banyak menarik Punkers dari luar kota agar turut meramaikan

event-event Punk yang diselenggarakan di Yogyakarta serta tak sedikit dari

mereka menetap lama ditempat-tempat kerabat Punkers mereka seperti di rumah

singgah.

Page 6: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

46

Pada tahun 2008 sekelompok Punkers Condong Catur memiliki Idea untuk

membentuk sebuah usaha berbasis kedai sekaligus menjadikanya rumah singgah

ataupun tempat istirahat bagi para Punkers yang sedang berada di Condong Catur,

sebagai suatu langkah menciptakan ruang baru dalam menyalurkan aspirasi serta

kebebasan berekspresi yang berkaitan dengan perjuangan bersama mereka selama

ini. Ide untuk membuka usaha kedai sendiri mereka temukan setelah melakukan

pengamatan, konsep warungan ataupun tempat nongkrong dianggapnya

merupakan media yang efektif untuk menyalurkan aspirasi kepada orang-orang

diluar komunitas. Dikarenakan interaksi yang dilakukan terus berjalan sehingga

memberikan peluang besar ataupun ruang untuk semua kalangan dalam

melakukan proses interaksi, seperti contohnya diskusi.

Hingga masuk pada tahun 2010 rencana tersebut dapat terealisasi, dalam

melaksanakan rencananya para Punkers pun sadar diri dan berusaha menunjukan

usaha baiknya kepada pemilik tanah yang secara suka rela memberikan

kesempatan bagi mereka untuk menghuni dan mengembangkan tanah kedai.

Tidak seperti pemodal besar yang dengan mudah dapat mewujudkan rencananya

hanya dengan mengeluarkan biaya banyak, realisasi usaha yang dilakukan

Punkers tersebut pun dilakukan secara perlahan dan bertahap. Mereka

bekerjasama mengumpulkan uang sedikit demi sedikit bahkan memanfaatkan

sisa-sisa material bangunan yang didapatkanya dari orang-orang yang hendak

membuang material bekas. yang sekiranya bisa digunakan untuk mengembangkan

infrastruktur di Kedai Keblasuk seperti kayu, batu, dan sebagainya. Seperti yang

dijelaskan oleh Cangak2,

“Bisa dikatakan kami itu numpang, dan menyadari juga kalo kami

numpang, kami pun mengusahakan bagaimana caranya yang punya

rumah juga ikut senang, kita sebenernya juga sudah kerasan dan

beruntung sudah diberikan kesempatan untuk menjaga rumah dan

diberi kebebasan untuk berekspresi terhadap tanah ini. Kami pun

mendapatkan material ini dari info-info teman-teman yang

2Wawancara dengan Cangak pada tanggal 27 juli 2016 di Kedai Keblasuk Jogjakarta

Page 7: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

47

memberikan informasi mengenai renovasi rumah yang akan

dibangun rumah permanen dan kami mengelobi siapa tahu ada

bahan-bahan bekas yang masih bisa digunakan untuk sebisa

mungkin “dibuang” ke tanah kedai ini lantararan masih mempunyai

tanah yang kosong untuk menampung itu semua, seperti kayu dan

lainya.Aslinya bukan minta tapi membuang, malah hampir seperti

sampah ya material itu buat mereka, tapi kan kita juga memberi uang

rokok sebagai ucapan terima kasih, eh malah kami yang dikasih oleh

orang yang membuang “terimakasih sudah membantu membersikan

material bekas” padahal itu yang kami butuhkan.”

Dalam Kedai Keblasuk terlihat transformasi modal sosial antar Punkers

menuju modal ekonomi lewat wujud usaha, dari kelompok nirlaba menuju sektor

ekonomi. Kekuatan modal sosial lewat serangkaian pengalaman dan prinsip

bersama para Punkers menjadi sumber kekuatan dalam keberlangsungan usaha

Kedai Keblasuk. Hal tersebut didukung dengan temuan-temuan fakta saat peneliti

mengadakan pengambilan data lapangan. Keberlangsungan usaha Kedai Keblasuk

merupakan hasil dari proses interaksi dan relasi lewat hubungan-hubungan

bersifat familistik yang terbentuk, bahwa semua pekerja Kedai Keblasuk ialah

para Punkers sehingga memunculkan rasa kepemilikan secara kolektif bagi

mereka yang menghuni kedai.

Page 8: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

48

5.1.2. Kedai Keblasuk : Kritik Negara dan Kapitalisme, Membangun Modal

Sosial

Menurut Craig O’Hara dikutip dari buku Philosophy of Punk (1999)

mengatakan, filosofi yang mendasari semua aktivitas dan usaha Punk dalam

menjalankan komunitasnya adalah D.I.Y (Do It Yourself). “Kita tidak perlu

bergantung pada para pengusaha berduit untuk mengatur dan menyokong

kesengangan kita, hanya untuk profit yang akhirnya juga akan jatuh ke dompet

mereka. Kita dalam komunitas Punk ini bisa bikin pertunjukan sendiri,

mengorganisir demonstrasi, merilis rekaman-rekaman kita sendiri, menerbitkan

buku dan zine, mengelola distribusi sendiri untuk hal-hal yang kita produksi

(kaset, zine, mechandise), buka toko kaset sendiri, mendistribusikan literatur,

mengkampanyekan boikot, dan berpartisipasi aktif dalam aktivisme sosial-politik.

Kita yang mampu melakukan ini semua, bukan mereka (businessman, pemerintah,

perusahaan) dan kita bisa melakukannya dengan efektif. Apa ada subkultur lain

yang mempunyai kekuatan aksi dan filosofi se-independen seperti ini?”

Masuk pada pembahasan mengenai usaha kedai, jika diselaraskan dengan

prinsip Punk yang mencoba untuk mandiri didalam konsep D.I.Y dan terkenal

dengan istilah Anti Consumerisme. Para Punkers sangat mengedepankan prinsip

independent, suatu kemandirian yang secara bebas dapat melakukan sebuah wujud

pilihan hidup atas dirinya sendiri dan dirinya sebagai kelompok Punk selama

pilihan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi dan secara kolektif.

Cangak menjelaskan3,

“Punkers memiliki istilah anti konsumerisme, acuan tersebut

digunakan sebagai simbol penolakan terhadap kebutuhan-kebutuhan

praktis yang diperjual belikan, padahal seorang individu tersebut bisa

membuat sendiri secara mandiri, intinya berdirarkilah tanpa terikat

sistem maupun birokrasi yang sudah mapan.”

3 Wawancara dengan cangak (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 24 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 9: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

49

Dalam sudut padang Punkers juga ditekankan prinsip Anti Kapitalisme,

Sedangkan secara umum membuka usaha berbasis kedai yang melibatkan

hubungan eksternal kelompok, seperti pembeli dan pelanggan merupakan bagian

dari kegiatan dari proses berjalanya sistem kapitlaisme. Secara umum, kegiatan

usaha sangat tidak relevan dengan prinsip dari para Punkers dalam

memprinsipkan konsep anti kapitalisme, hal tersebut dikarenakan kegiatan usaha

adalah inti dari dari proses sistem pemodal yang berpatok pada keuntungan usaha

dalam mendapatkan laba. Berdekatan dengan prinsip D.I.Y mereka dalam

merasionalkan konsep anti kapitalisme, Cangak menjelaskan4,

“Sebenarnya apa yang dibenci dari kapitalisme? apakah produknya?

sebenarnya tidak itu kan? yang dimaksud dengan anti kapitalis tidak

diartikan secara harafiah, tapi lebih menolak terhadap sistem yang

tidak bisa memanusiakan manusia. Lebih diartikan sebagai

memperbudak. Jika membuka usaha kedai kan mau tidak mau harus

tercebur didalam sistem itu sendiri, namun jangan sampai

terpengaruh dengan keglamoran dari kapitalisme itu sendiri. Sebagai

contoh, kedai ini tidak mempunyai bos namun sistemnya masih

berjalan, namun sistem tersebut berpatok pada nilai-nilai bersama

yang sudah disepakati, ya D.I.Y dan equality.”

Berjalanya usaha Kedai Keblasuk yang dilakukan oleh para Punkers

semata-mata tidak hanya didasarkan pada dorongan-dorongan bersifat ekonomis,

tingginya loyalitas terhadap prinsip yang mereka pegang seperti anti terhadap

konsepsi umum kapitalisme tentang kompetisi dimana siapa yang kuat, merasa

berkuasa, dia bisa senaknya menindas, melupakan kemanusiaan orang lain yang

lebih lemah darinya, lalu ketidak mampuan pemerintah dalam mensejahterakan

kaum marjinal, dan lainnya, mengalir dalam keberlangsungan dan pengembangan

Kedai Keblasuk. Pola usaha yang tidak terfokus pada keuntungan namun lebih

diarahkan sebagai ruang baru bagi para Punkers untuk mengimplementasikan

4 Wawancara dengan cangak (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 24 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 10: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

50

kebebasan berekspresi tanpa terikat pada lembaga ataupun institusi mapan, dalam

kerangka tersebut terdapat muatan gerakan didalam Kedai Keblasuk dalam

memberikan nuansa kritik terhadap sistem-sistem yang mereka anggap bobrok.

Plongo menjelaskan5,

“Secara tidak langsung usaha ini juga merupakan ruang berekspresi,

menunjukan kebisaan kita, selain itu sebenernya juga ingin mengejek

Negara mas, lah sekarang orang-orang seperti kita ini dipikirnya wah

orang-orang macam apa ini, terus dimasukin, di tangkep Satpol PP

lah, dianggap orang kurang sosial, dan yang lain. Sebernya juga

pengin ngejek dan ngritik ke orang-orang umum mas, kalo kaya

kami juga bisa membuka usaha kaya orang lain.”

Jika dilihat mengunakan konsepsi yang dikembangkan oleh Bourdieu,

jaringan sosial merupakan elemen penting dalam modal sosial yang terbangun

lewat interaksi-relasi-jaringan. Hadirnya wujud usaha yang dilakukan oleh

Punkers seperti contohnya Kedai Keblasuk merupakan wujud identitas perjuangan

ataupun pemberontakan baru bagi para Punkers. Relasi didalam Network Of

Friend yang terbangun pada saat masih hidup dijalanan menciptakan rasa saling

percaya, kesetaraan dan rasa saling memiliki antar individu didalam komunitas

yang telah berlangsung lama hingga sampai pada kehadiran Kedai Keblasuk.

Modal Sosial yang berada diantara para Punkers mendasari mereka dalam

mempertahankan serta mengembangkan usaha hingga saat ini.

Menurut Fukuyama (2001), modal sosial adalah norma informal yang di

dalamnya ada kerjasama antara individu atau lebih. Modal sosial yang terjadi

dalam aktivitas Kedai Keblasuk diwujudkan dengan keberlangsungan hubungan

yang terjadi dalam komunitas, atau yang disebut mereka sebagai Network Of

Friend, dalam prespektif modal sosial hubungan-hubungan tersebut dipengaruih

oleh 3 unsur yaitu kepercayaan, jaringan, serta nilai dan norma.

5 Wawancara dengan Plongo (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 26 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 11: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

51

Dalam konsep Putnam modal sosial memiliki tiga komponen: jaringan,

kepercayaan, norma. Sesuai dengan fakta yang peneliti amati, kegiatan berkedai

yang dilakukan oleh para Punkers memunculkan modal sosial yang terjalin lewat

sebuah jaringan yang disebut sebagai Network Of Friend. Tindakan bersosialisasi

yang dilakukan para Punkers juga didasarkan pada nilai dan norma bersama yang

secara tidak langsung telah disepakati, berjalanya kedai semakin memunculkan

esensi-esensi nilai dari interaksi para anggotanya seperti Kebersamaan, rasa

persaudaraan dalam wujud equality (kesetaraan), jiwa kepedulian yang dilihatkan

dengan cara saling bergotong royong, saling membantu antar satu sama lain.

Sedangkan sifat saling percaya yang terjadi antar sesama para Punkers lebih

bersifat familistik.

Kepercayaan(trust) adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil

resiko dalam hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang

lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa

bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, paling tidak yang

lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya.Tumbuhnya rasa saling

percaya antar sesama Punkers sangat dipengaruih oleh pengalaman kolektif

mereka dalam membangun hubungan dengan orang-orang yang mereka anggap

menjadi bagian dari keluarga mereka, yang dalam susah maupun senang mereka

akan selalu bersama. para Punkers lebih memperkuat hubungan hanya didalam

komunitasnya saja serta tak menutup kemungkinan bagi mereka dalam

berinteraksi dengan masyarakat umum yang bisa menghargai mereka, seperti yang

tertera pada hasil wawancara bersama kijing sebagai berikut6,

“Emang kita hidup di lingkaran komunitas, tapi kalo ada orang diluar

komunitas mau tau tentang kehidupan kita, ya kenapa engga, ya gak

terlalu vulgar-vulgar banget, kalo mau tau ya sini kalo engga ya ga

papa palahanya.”

6 Wawancara dengan Kijing pada tanggal 9 September 2016di lampu merah perempatan ringroad UPN

Jogjakarta

Page 12: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

52

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, Keterbukaan yang

terbatas bagi mereka untuk menerima interaksi diluar kelompok secara tidak

langsung membuka ruang dari mereka untuk menerima kehadiran-kehadiran baru,

siapapun yang ingin mengetahui terlebih untuk bergabung dalam komunitas

mereka. Proses penerimaan seseorang yang baru bergabung didalam komunitas

tentunya tidak didasarkan lewat perjanjian secara tertulis, syarat-syarat formal,

ataupun kemampuan khusus, melainkan lebih dilihat dari bagaimana seseorang

mampu menunjukan kejujuran, loyalitas, sikap solidaritas, apa adanya, serta dapat

menjalani prinsip-prinsip yang menjadi dasar hidup serta ciri khas para Punkers

yang dapat dilihat dari proses interaksi keseharian mereka secara bersama. Pada

sisi inilah konsep kepercayaan dapat terlihat.

Jalinan interaksi yang yang dilandasai dengan trust (percaya) dalam

Network Of Friend menciptakan kondisi yang mampu menghilangkan sekat

sosial, dalam hubungan antar Punkers tidak terdapat suatu penggolongan status

sosial yang menciptakan kelas sosial seperti faktor usia, senioritas-junioritas,

pendidikan, ataupun latar belakang, seperti kegiatan berdagang pada umumnya.

Jaminan tersebut memberikan sebuah nuansa kebebasan bagi seorang Punkers

untuk mengutarakan pendapat dan memberikan kontribusi untuk kepentingan

kolektif tanpa adanya ketakutan dan rasa tidak enak hati, dengan dasar bahwa

pendapat ataupun pilihanya dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan

bila menyangkut kepentingan kelompok harus melalui tahapan konsensus

bersama. Kijing mengatakan7,

“Komunitas kan kaya keluarga, kaya temen kan harus saling

percaya. Ya kita lakuin yo lakuin aja, Di komunitas Punk, ada yang

dari tua sampe yang baru tapi kita ga memandang senioritas,

senioritas itu fucking ass hole, kita setara lah,equality.”

Tidak adanya sekat dan batasan antar sesama anggota serta sikap

menghargai persamaan hak mempermudah proses menentukan pilihan,

7 Wawancara dengan Kijing pada tanggal 9 September 2016 di lampu merah perempatan ringroad UPN

Jogjakarta

Page 13: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

53

pertukaran informasi, serta pengambilan keputusan, dalam berbagai hal didalam

komunitas mereka, seperti halnya adanya informasi jika ada seorang Punkers

yang mendapatkan kekerasan fisik maka para rekan-rekanya akan berusaha

melakukan wujud kepedulian dan keadilan bagi mereka dengan cara yang sama

meskipun tuntutan hukum menghantui mereka sebagai tantangan. Tidak hanya

pada konteks kekerasan saja, informasi ataupun pendapat seperti halnya isu sosial,

politik, lingkungan, dan lainya, yang didapat oleh para individu dan berkaitan

dengan jalan hidup mereka akan senantiasa diperbincangkan, hingga sampai pada

manajemen dan pengembangan Kedai Keblasuk.

Berbeda dengan kegiatan usaha pada umumnya, para Punkers kedai

keblasuk sangat menjunjung tinggikan kebersamaan dan kekerabatan yang sama

dan setara ketimbang penghasilan ataupun keuntungan ekonomis. Tidak adanya

struktur kerja yang mapan tak mempengaruih proses dan keberlangsungan kedai

keblasuk, hal tersebut dapat diantisipasi dengan kebebasan individu serta

intensnya komunikasi yang dilakukan antar Punkers dalam mengambil pilihan

serta membagi peran dalam menjalankan usaha Kedai Keblasuk, sehingga mereka

secara sadar dapat menentukan masa depan kedai dan siap menerima resiko serta

bertanggung jawab atas pilihanya, tanpa takut berlawanan dengan sistem diluar

mereka yang kerap mengikat seperti sistem kapitalisme yang mereka pahami.

Plongo menjelaskan8,

“Kapitalis itu adalah sistem atau orang yang ingin mengeruk

kekayaan ataupun keuntungan sebanyaknya tanpa mimikirkan,

mempedulikan kesengsaraan orang lain. Kalo jualan seperti ini ya

gak kapitalis mas, setiap orang butuh makan, butuh sandang juga.

Makan kan merupakan hak setiap manusia kan? Makan kan hak

hidup mas, dan menurut saya kapitalis itu merauk keuntungan

sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan orang lain sih mas, seperti

pemilik modal besar, dan banyak mempekerjakan orang lain dengan

bayaran yang tidak selayaknya, memperbudak manusia. Tapi kalo

8Wawancara dengan Plongo pada tanggal 26 juli 2016 di lampu merah perempatan ringroad UPN Jogjakarta

Page 14: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

54

kami sendiri cari duit hanya untuk sekedar makan masa dikira

kapitalis sih mas.”

5.1.3. Usaha Tak Bertuan : Do It Yourself

Seperti halnya pada saat mengamen, membuka Kedai Keblasuk juga

termasuk bagian dari D.I.Y, selain menyalurkan aspirasi mereka pun dapat

mengais rejeki tanpa meminta-minta, bagi sebagian Punkers uang hasil bekerja

tersebut digunakan untuk menunjang kepentingan-kepentingan komunitasnya

dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam kerangka pengertian mengenai D.I.Y

terdapat sebuah semangat hidup yang berpijak atas kebebasan dan rasionalitas

seorang individu dalam menentukan pilihan yang bisa dipertanggung jawabkanya.

Cangak mengatakan9,

“D.I.Y kan pengertianya Do It Yourself yang berarti jadilah dirimu

sendiri, dalam pengertian menjadi mandiri, mencoba menyelesaikan

apa-apa sendiri tanpa tergantung pada orang lain. D.I.Y pun pada

dasarnya etika yang membangun kerangka berpikir, dalam

pengertian yang lebih dalam D.I.Y sendiri menjadi sebuah acuan

seseorang untuk mengembangkan serta memberdayakan diri secara

mandiri.”

Jalanya usaha Kedai Keblasuk tidak dibatasi oleh sebuah aturan-aturan

formal yang mengedepankan otoritas yang dipegang oleh seorang senior,

penguasa, atau bos seperti usaha pada umumnya, semua orang yang terlibat dalam

pengelolaan Kedai Keblasuk memiliki kebebasan mutlak dan penuh dalam

melakukan ataupun wujud kreatifitas selama idea tersebut dikonsensuskan dan

tidak berbenturan dengan prinsip serta keinginan bersama didalam komunitas.

Diistilahkan kedai tersebut No Master, No Goverment, Just Human, tidak ada tuan

tidak ada yang memerintah, hanya ada manusia, sehingga para Punkers yang

9 Wawancara dengan Cangak (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 24 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 15: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

55

berada dikedai berjalan atas dasar keinginan dan kesadaran masing-masing selama

kebebasanya tidak merenggut kebebasan orang lain atau hanya memikirkan

kepentingan pribadi10

.

Modal sosial yang terwujud dalam kegiatan usaha Kedai Keblasuk yaitu

kerjasama dan rasa saling percaya antar sesama Punkers dan pihak eksternal yang

mereka anggap kerabat. Dimensi kerjasama tersebut menunjukan bahwa

sesungguhnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang melibatkan kerjasama antar

pekerja tidak didasarkan oleh keuntungan ekonomi individul, namun lebih kepada

jalinan hubungan kekeluargaan dan persaudaraan menjadi point penting dalam

melakukan kegiatan usaha untuk kepentingan bersama mereka. Hal tersebut

terlihat dari cara mereka ketika saling membantu, pembagian kerja yang

melibatkan setidaknya 2 (dua) orang seperti berbelanja, memasak, membuat

minuman, mengatur parkiran, menjaga kasir, dan lainnya, tidak didasarkan pada

paksaan ataupun kehendak otoriter namun lebih mengedepankan kesadaran

seorang individu yang merasa sanggup dan mampu melaksanakan sebuah pilihan

dan bertanggung jawab atas pilihannya melalui perbincangan-perbincangan

ringan sehari-hari.

Selain itu bagi para Punkers yang sedang tidak beraktivitas akan turut

membantu seperti mencuci piring, membelikan rokok, mengisi bak mandi secara

berkala, ataupun bergantian jika ada yang “benar-benar lelah”, proses pembagian

dan pergantian tersebut didasarkan atas kesadaran diri. Model pembagian kerja

tersebut serupa dengan cara mereka dalam mengais rejeki pada saat dijalanan,

pada sisi tersebut kerja sama antar para Punkers yang sedang mengelola kedai

terlihat.

Dalam bidang keahlian yang erat kaitanya dengan memproduksi makanan,

hadirnya Kedai Keblasuk turut dipengaruih oleh gerakan pada saat lalu, di mana

para Punkers pada saat masih nye-treet pernah melakukan gerakan massa yang

dijuluki sebagai Food Not Bomb, gerakan tersebut memusatkan perhatian pada

10 Wawancara dengan Plongo (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 26 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 16: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

56

kontradiksi yang melekat pada kegagalan sistem sosial untuk menyediakan

makanan dan tempat tinggal untuk setiap masyarakat kelas bawah, sementara

pada saat yang sama mengeluarkan uang ratusan milyar untuk mendanai perang-

perang yang tidak berbudi dan kekerasan Negara11

. Punki menjelaskan,

“Food Not Bomb seperti demo kecil untuk memprotes Negara,

kenapa sih harus membeli senjata, tank, lalu membeli alat perang

yang baru padahal bukanya kita udah merdeka? kalo untuk membeli

barang-barang seperti itu biayanya kan banyak, kenapa gak dibuat

untuk hal-hal penting yang perlu untuk masyarakat-masyarakat yang

belum mampu.”

Para Punkers yang tergabung dengan partisipan diluar kelompoknya,

ketika melakukan gerakan Food Not Bomb memasak dan membagi-bagikan

makanan vegetarian sambil membagi-bagikan selebaran kepada seluruh kalangan

yang terkhusus kalangan menengah kebawah, gerakan tersebut dilakukan oleh

internal kelompok yang secara mandiri dilakukan tanpa meminta siapa-siapa.

Seperti mengambili sisa-sisa sayuran dipasar yang masih bersih dan masih

higienis sehingga bisa diolah menjadi bahan makanan.

Namun dalam memilih bahan-bahan makanan yang akan diolah pada saat

menjalankan kedai tentunya para Punkers tidak menggunakan sisa-sisa sayuran

seperti pada saat melakukan gerakan Food Not Bomb. Para Punkers secara

langsung membeli bahan dasar makan dari produsen dan sebisa mungkin tidak

melalui sistem distribusi pasar yang menjerat. Selain bisa mendapat harga yang

lebih murah, transaksi langsung yang dilakukan para Punkers dengan produsen

diharapkan dapat memecahkan rantai distribusi pasar yang penuh dengan ketidak

adilan karena keuntungan lebih besar didapatkan oleh distributor ketimbang

produsen.

11 Wawancara dengan Pungki (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 27 november 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 17: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

57

Punkers Kedai Keblasuk memanfaatkan relasi-relasi yang pernah

terbangun seperti halnya dengan Setya salah seorang supplier bahan baku

makanan sekaligus orang yang membantu mempromosikan kedai karena

memiliki relasi yang luas dikalangan para mahasiswa, Ia juga memiliki peranan

penting dalam penyalur akses para Punkers dalam membeli bahan baku makanan

yang diambilnya langsung dari produsen tanpa melalui distributor. Kepercayaan

(trust) kepada seseorang diluar komunitas Punkers dalam hal ini sangatlah

nampak, hubungan yang terbangun antar Punkers dengan supplier sekaligus biro

promosi ini diawali dari kedekatan mereka semasa melakukan gerakan bersama

dalam aksi Food Not Bomb pada tahun 2005.

Dalam menerapkan sistem keadilan yang lebih bersifat komunal terkait

dengan konteks persaudaraan para Punkers yang menjunjung tinggikan jargon

sama rasa, sama rata, Kedai Keblasuk berjalan tanpa membeda-mbedakan gaji

pokok secara personal sebagai bentuk tanggung jawab karena berdirinya kedai

dilakukan secara bersama-sama. Mereka berkomitment untuk sebisa mungkin

menabung uang hasil kerja bersama demi hal-hal atau kebutuhan yang sekiranya

sangat penting, seperti menyumbang teman yang sedang menikah, membantu

administrasi teman yang akan melahirkan anak, untuk melakukan pengembangan

kedai, untuk minum bersama, dan lain-lain.

Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan pribadi di mana semua manusia

memiliki keinginan untuk setidaknya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan selain

kebutuhan primer individu seperti contohnya untuk membeli pulsa. Dalam

memenuhi itu semua para Punkers yang turut bekerja di Kedai Keblasuk kerap

meluangkan waktu sebelum Kedai Keblasuk buka pada jam 16.00 WIB, seperti

mengambil part-time menjadi tukang las, berjualan es juice, menattoo, Sablon dan

lainnya. Adapun para Punkers yang masih menjalani aktivitas mengamen namun

tidak di pinggir jalan besar tetapi di perkampungan dan pemukiman.

Page 18: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

58

Seperti apa yang dijelaskan oleh Tremor yang merupakan pendiri Beyond

the Barbed Wire Zine, beranggapan bahwa D.I.Y lebih jauh merupakan sebuah

alternatif dan menjadi sebuah dunia tandingan terhadap dunia yang secara tidak

langsung memagari kita, yang selalu melarang kita untuk mengetahui apa yang

terjadi diluar kawat berduri dan mendikte kita tentang apa yang kita mau dalam

hidup. Kita semua ingin membuat tenda-tenda di luar sana, akhirnya kita

berkomunitas secara sporadik, tidak terpusat, mengorganisir diri sendiri, meludahi

hirarki dalam usaha penghancuran kawat berduri tersebut. Kemudian kita semua

kembali memiliki kendali dalam inisiatif atas hidup kita sendiri.12

5.1.4. Do It Yourself : Membangun Nilai Norma Kebersamaan

Norma merupakan suatu bentuk aturan baik itu bersifat tertulis maupun

tidak tertulis yang senantiasa dipatuhi dan dijalankan oleh individu dalam setiap

perilakunya.Norma sosial merupakan suatu bentuk norma yang sifatnya lebih

sosial, norma sosial ini lebih mengarah kepada suatu bentuk aturan yang dipakai

individu dalam melakukan hubungan sosial atau interaksi sosial dengan individu

lain, dalam kehidupan kelompok punk terdapat norma yang menjadi acuan

bersama yaitu D.I.Y (Do It Yourself)

Dalam Cakrawala Newsletter yang diterbitkan Dewan Mahasiswa Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (2005) Punk bukanlah sekadar musik

belaka. Punk adalah gaya hidup yang bisa mengubah hidup dirinya sendiri bahkan

juga lingkungan di sekitarnya. Bahkan Punk lebih dari semua itu, Punk adalah

ideologi. Ideologi yaitu cara berpikir seseorang atau kelompok yang membentuk

sekumpulan konsep bersistem, berupa pemahaman, maupun teori dengan tujuan

tertentu.Ideologi tersebut merasuk kedalam konsep yang sangat dipegang

teguhkan oleh para Punkers, yaitu D.I.Y (Do It Yourself) sebagai jiwa serta nilai

bersama.

12

Diambil dari BEYOND THE WIRE ZINE, ISSUE 01/2005

Page 19: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

59

Bagi sebagian besar orang Indonesia mendengar kata D.I.Y secara sepintas

dimengerti sebagai arti kota, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun anggapan itu

sangat melenceng jauh jika kita masuk dalam konsepsi berpikir para Punkers.

D.I.Y merupakan cara pandang hidup yang dimiliki oleh setiap Punkers dalam

menjalani kebebasanya. Kijing salah seorang street Punk yang masih aktif

menjalani hidup di jalan berpendapat13

,

“Di Punk itu bukan hanya nongkrong dijalan, mabuk, dan ngamen.

Disini kita membuka kedai, atau kadang juga ada yang buka

sablonan, semisal butuh screen lagi untuk buat apa, kita berkarya

sendiri, kita berusaha tanpa mengharap, selagi bisa berusaha jangan

berharap sama orang lain. Itu istilahnya D.I.Y, bukan Daerah

Istimewa Yogyakarta.”

Dalam memahami hal-hal prinsipil dan norma kolektif yang berhubungan

dengan relasi mereka, sebagian Punkers menganggap etika Do It Yourself hanya

terbatas masalah musik. Sebagian yang lain memandang etika Do It Yourself

adalah pegangan dalam keseluruhan hidup Punkers. Meskipun berbeda dalam

menafsirkan etika Do It Yourself, tidak ada Punkers yang mempermasalahkan hal

tersebut. karena para Punkers saling menghargai perbedaan pemikiran masing-

masing sebagai wujud kebebasanya. Dalam upaya menghargai setiap perbedaan

serta kebebasan, didalam konsep Do It Yourself terkandung sebuah nilai

kebersamaan dan kesetaraan (equality) yang mempersatukan satu dengan yang

lainya, yang diartikan juga sebagai Do It With Friend. Pengertian friend adalah

orang yang berada dalam Network Of Friend dalam komunitas Punk, ataupun

aktor eksternal yang bekerja sama bukan untuk memanfaatkan Punk sebagai

kepentingan pribadi. Seperti yang dijelaskan oleh Plongo tentang equality14

,

13 Wawancara dengan Kijing pada tanggal 9 September 2016di lampu merah perempatan ringroad UPN

Jogjakarta

14 Wawancara dengan Plongo pada tanggal 26 Juli 2016di lampu merah perempatan ringroad UPN Jogjakarta

Page 20: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

60

“Equality itu kesetaraan, tentang persaudaraan, tentang kebersamaan,

tentang kesamaan, tentang persamaan tujuan, tentang persamaan

keinginan. Juga tentang rasa saling percaya sehingga kita bisa saling

tolong menolong,selain itu dari rasa saling percaya itu kita bisa

saling melakukan permbrontakan bersama-sama terhadap sistem

sekiranya bobrok, dan semoga kedepanya bisa mencapai perubahan-

perubahan terhadap sistem-sistem itu.”

Kebersamaan dan kesetaraan(equality) menjadi hal yang sangat berharga

bagi para Punkers, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, segala sesuatu

yang dilakukan oleh para Punkers sangat identik dengan kebersamaan yang

setara, bekerja sama, dari bersama, untuk kepentingan bersama, tidak ada

pengelasan ataupun perbedaan status sosial. Hal tersebut terlihat dari aktivitas

yang mereka lakukan dijalananan orasi atau mengamen, unjuk rasa, menentang

ketidak adilan, menentang sistem yang dianggap mapan namun tak manusiawi,

bahkan hingga melakukan kegiatan usaha bersama seperti Kedai Keblasuk yang

dikelola oleh para Punkers di Condong Catur, Depok, Yogyakarta.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, kebersamaan yang setara

didalam hubungan antar Punkers sangat mengedepankan kejujuran, loyalitas

dalam bersolidaritas. Hal tersebut dapat di terlihat dari keseharian mereka yang

komunal pada saat hidup dijalanan maupun ketika melakukan kegiatan usaha

kedai. Nilai-nilai serta norma yang terjalin didalam hubungan keseharian mereka

dipengaruih oleh dorongan untuk menerapkan kejujuran dalam sikap solidaritas

bagi sesamanya, seperti nilai tentang rasa saling memiliki antar satu sama lain, hal

tersebut mendorong mereka untuk saling merawat serta menghargai apapun yang

menjadi bagian dari mereka, dalam konteks kebendaan mereka akan merawat

serta menjaga apapun yang merupakan milik anggota kelompoknya seperti hp,

motor, bahkan kebersihan kedai.

Page 21: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

61

Selaras dengan prinsip independent mereka yang merasuk dalam konsep

Do It Yourself, menghendaki setiap Punkers untuk bisa bertahan serta

bertanggung jawab atas dirinya dan pilihannya. Dalam konteks pengambilan

keputusan bersama para Punkers bebas mengemukakan pendapat pro ataupun

kontra dan dibebaskan untuk memilih, seperti halnya pada sasat berdialog

mengenai keberlangsungan Kedai Keblasuk. Jika setuju seorang Punkers akan

bertahan dan bersama-sama melakukan tanggung jawab untuk merealisasikan

tujuan kolektif yaitu menjalankan aktivitas Kedai Keblasuk, jika menolak

kecenderungan seorang Punkers masih bertahan untuk nye-treet, dan

menghormati pilihan rekan-rekanya namun tidak secara wajib melakukan sesuatu

yang bukan menjadi pilihan pribadinya, seperti halnya menjadi bagian dari usaha

Kedai Keblasuk yang bisa dilihat dari hasil wawancara dengan Plongo15

, yaitu:

“Lah semua orang kan sebenernya punya kebebasannya masing-

masing, lah selama kebebasan bisa saling menghargai kebebasan

yang lain ya ga papa to, beda pendapat itu lumrah, apa Cuma gara-

gara ada beda pilihan terus jadi ada batasan? Yo engga.”

Meskipun terjadi ketidak sepakatan pendapat, hubungan mereka masih

berjalan dan tetap terjaga, Kedai Keblasuk senantiasa terbuka bagi para Punkers

untuk berkunjung ataupun istirahat, sebuah bentuk solidaritas bagi sesamanya

ditunjukan dalam upaya menjaga hubungan serta keharmonisan dengan sesama,

seperti sikap gotong royong, saling menjaga kebersihan, saling berbagi rokok,

makanan, minuman ketika sedang santai, membawakan minuman keras untuk

rekan-rekan yang sedang bekerja, ataupun ikut membantu Punkers yang sedang

bekerja di kedai jika bosan dan tidak ada kegiatan dan bukan karena suruhan

ataupun paksaan. Selain itu wujud solidaritas antar sesama Punkers ditunjukan

lewat serangkaian dukungan-dukungan ketika Kedai Keblasuk akan didirikan,

terbentuknya Kedai Keblasuk sangat dipengaruih oleh besarnya dukungan dari

rekan-rekan lainnya diluar kedai yang secara kolektif turut membantu

15 Wawancara dengan Plongo pada tanggal 12 September 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 22: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

62

penggalangan dana atas hasil kreasi tanpa meminta-minta, seperti apa yang

diwacanakan oleh plongo16

,

“Awal mula terbentuknya kedai sih dari mengamen, jualan kaos,

emblem-emblen, pas aktif ngeband jualan kaset, dan teman-teman

pun banyak yang memberi dukungan, seperti teman ikut menikmati

musik kita, membeli seperti kaos sama emblem otomatis kan juga

ikut membantu kita, dan memberikan sumbangsih buat modal juga.”

Berdasarkan wawancara diatas terlihat hubungan sosial harmonis yang

diciptakan antar sesama Punkers tidak dibatasi pada kepentingan-kepentingan

pribadi serta lebih mendukung sebuah perkembangan yang sedang dilakukan

seorang Punkers secara mandiri serta tidak terdapat pengelasan maupun

perbedaan status sosial didalam hubungan mereka, terjadinya perbedaan pendapat

bukan menjadi batasan bagi hubungan sosial mereka, memberi dukungan

merupakan bentuk implementasi rasa solidaritas bagi sesama mereka meskipun

awalnya terjadi penolakan dari beberapa Punkers. Dukungan akan senantiasa

hadir asalkan suatu tindakan yang seorang Punkers lakukan tidak keluar dari

idealisme serta ideologinya sebagai seorang Punk sebagai nilai bersama mereka.

Dalam konteks perwujudan rasa solidaritas antar satu sama lain

mendorong mereka untuk bergotong royong serta saling tolong menolong. sikap

saling tolong menolong yang sering terjadi dan menjadi ciri khas dari kelompok

Punk, hal tersebut didasarkan pada bentuk hubungan antar individunya yang

mengarah pada kekerabatan bersifat familistik yang dapat diidentikan lewat

penampilan fisik. Sikap tolong menolong dapat dilihat dari cara mereka dalam

memberikan pembelaan terhadap rekan-rekanya yang sedang mengalami masalah

pada saat dijalan dalam berbagai bentuk seperti melakukan aksi massa, membela

teman yang terintimidasi dengan cara fisik, saling tolong menolong ketika sedang

mengamen dengan cara bergantian.

16 Wawancara dengan Plongo pada tanggal 26 Juli 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 23: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

63

Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat usaha kedai berjalan sikap

solidaritas mereka tetap terjadi, ketika ada rekannya yang bekerja dikedai

mengalami sakit, secara otomatis tanpa harus dimintai tolong rekan-rekan lain

yang bekerja dikedai akan mengambil langkah secara bergantian untuk

menggantikan tanggung jawabnya dalam bekerja agar aktivitas usaha kedai masih

bisa berjalan dan sebagian yang lain akan merawat rekan yang sakit. Selain itu,

para Punkers diluar kedai yang kebetulan sedang singgah dan istirahat diKedai

Keblasuk pun melakukan wujud tolong menolong seperti ikut membersihkan

halaman, mencuci piring, ataupun berusaha untuk sopan dan santun ketika

bertemu dengan orang yang tidak dikenal diluar kelompoknya pada saat dikedai

dalam berbahasa mapun bersikap. Sikap saling tolong menolong merupakan

bentuk sebuah kerjasama yang mereka lakukan secara kolektif untuk kepentingan

kolektifnya.

5.1.5. Equality : Pangkal Jejaring Sosial

Dalam Cakrawala Newsletter (2005) lebih banyak dijelaskan mengenai

D.I.Y (Do It Yourself) dalam ideologi Punk, bagi sebagian orang hal itu

mengesankan Punker berjiwa individualis. Padahal tidaklah demikian, yang

dimaksud di sini adalah independen sebagaimana disebutkan Craig O’Hara, yaitu

tidak tergantung pada siapa pun. Selama sesuatu hal masih bisa kita lakukan

sendiri kenapa tidak kita lakukan?, yang menghapuskan individualis tadi adalah

semangat equality(kesetaraan) yaitu semangat kebersamaan dan persamaan hak,

sebagai contoh dalam sebuah band. Sebuah band Punk yang menganut D.I.Y akan

berusaha untuk menangani album mereka sendiri. Mulai dari proses produksi,

penggandaan sampai soal distribusi. Untuk menangani hal itu sangat berat jika

dilakukan oleh satu dua orang saja. Di sinilah mereka sangat memerlukan

kebersamaan. Semangat kebersamaan demi untuk mencapai tujuan bersama.

Kebersamaan dan kesetaraan merupakan hal yang paling penting dan

menjadi dasar bagi para Punkers dalam menjalani kehidupan secara kolektif pada

Page 24: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

64

saat masih di jalanan hingga mewujudkan usaha kedai, apa pun dan bagaimana

pun keadaanya mereka akan selalu bersama. Seperti halnya ketika Kedai

Keblasuk sedang mengalami masa-masa ekonomi yang sulit, yang mengakibatkan

Kedai Keblasuk tutup sejenak. Para Punkers dengan sabar bertahan dan

bekerjasama mencari jalan keluar tanpa menggulung tikar dan sebisa mungkin

dapat berusaha untuk menyelesaikan problemnya tanpa tersangkut utang piutang

dengan dunia diluar kelompok mereka, seperti mengumpulkan iuran dari hasil

bekerja part time ataupun mengamen17

.

Jalinan Network Of Friend merupakan cerminan dari semangat Do It

Yourself, semangat kunci yang mempererat hubungan dan relasi kepada sesama

Punker, bahkan tak menutup kemungkinan kebersamaan dan kesetaraan itu

diimplementasikan pada hubungan dengan orang-orang diluar komunitas yang

telah mereka percayai, yang memberi dukungan dan menghargai mereka tanpa

adanya unsur kepentingan pribadi ataupun membawa hal-hal diluar komunitas

yang berpotensi merusak esensi dari Punk. Berdasarkan observasi yang peneliti

lakukan, Network Of Friend menjadi sebuah pedoman utama bagi para Punkers

dalam melakukan sebuah gerakan yang sangat erat kaitanya dengan Persamaan,

kesetaraan, kebersamaan, sikap solidaritas, serta rasa saling percaya antar satu

sama lain ketika pada saat berada dijalan maupun ketika bekerja dikedai.

Menentukan siapa yang dapat dipercayai diluar komunitas merupakan

kekuatan utama dari keberlangsungan kolektif para Punkers, meskipun dalam

kondisi tertentu para Punkers mau membuka diri terhadap dunia diluar kelompok

namun dalam menentukan jaringanya para Punkers tidak secara langsung

memandang dari latarbelakang serta kemampuan seseorang yang bisa menunjang

kepentingan, melainkan bagaimana seseorang tersebut dapat menghargai serta

mendukung mereka. seperti yang dijelaskan oleh Plongo mengenai relasinya18

,

17 Wawancara dengan Cangak pada tanggal 14 September 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta 18 Wawancara dengan Plongo pada tanggal 26 juli 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 25: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

65

“Relasi memang dari dalam kelompok, tapi sebagian juga ada dari

orang-orang diluar kelompok yang mengerti dan mendukung kalo

kita melakukan gerakan ini. Seperti rekan, yang medukung

rekanyanya agar bisa bertanggung jawab dan berekspresi.”

Seperti relasi familistik yang di bangun oleh para Punkers terhadap yang

mereka anggap sebagai bagian dari Network Of Friend, contohnya Bapak Joko

sang pemilik tanah kedai. Hubungan yang terbangun dengan pak joko

pertamakalinya bersifat pertemanan yang didasarkan pada kebiasaan bertemu dan

bercerita tanpa adanya niatan untuk berkepentingan. Cangak menjelaskan19

,

“Pak Joko sering singgah di warnet dan kebetulan saya pada saat itu

membantu pekerjaan teman menjadi tukang parkir, beliau kerap

menengok keadaan tanah ini pada saat masih kosong dan mungkin

dia butuh teman untuk mengobrol usai menengok, dimulai dari situ

saya dan Pak Joko membangun komunikasi dan terasa asik, dan

beliau sendiri lama kelamaan sering nongkrong ikut mengobrol di

parkiran dan menjadi akrab.”

Keakraban yang terjalin antara Punkers dengan Pak Joko memberi

manfaat jangka panjang bagi para Punkers yang melahirkan tawaran dan

kesempatan untuk menghuni dan merawat tanah kosong tersebut secara gratis,

bangunan bermodel limasan yang rata-rata didominasi oleh bahan dasar kayu

dijadikan oleh para Punkers sebagai tempat singgah sebelum terbentuknya kedai.

luasnya tanah kosong serta alasan mendasar di mana para Punkers tidak memiliki

pemasukan sama sekali selain mengamen mendorong para penghuni kedai untuk

melakukan sebuah pertimbangan untuk mendapatkan pemasukan yang bisa

bersifat jangka panjang, kedai menjadi solusi final para Punkers berdasarkan

pertimbangan bersama dan mendapatkan persetujuan dari sang pemilik tanah.

Lebih lanjut, dalam perkembangan kedai pun turut dipengaruih oleh

kerjasama yang di bangun oleh Punkers dengan orang lain yang berperan sebagai

19 Wawancara dengan Cangak pada tanggal 27 juli 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 26: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

66

supplier penyedia bahan baku memasak didalam jaringan Network Of Friend,

seperti Setyaseorang lulusan UGM. Dalam penjelasanya ketika diwawancarai,

supplier tersebut banyak bergerak dalam bidang pertanian, lingkungan dan aktif

dalam kampanye pangan lokal, relasi yang dimiliki oleh Setyamemiliki potensi

berupa akses dalam pengadaan bahan baku makanan banyak bergerak dalam

bidang yang serupa denganya.

Upaya yang dilakukan dalam mendapatkan bahan baku oleh supplier

dengan cara membangun hubungan langsung dengan produsen, lewat cara

tersebut supplier berharap bahwa lewat pola pendistribusian tersebut dapat

memotong rantai distribusi sehingga dapat menciptakan keadilan bagi konsumen

maupun produsen, hal itu didasarkan pada ketidak adilan yang mereka rasakan

ketika keuntungan lebih banyak hanya dirasakan oleh distribusor pasar yang

berada ditengah-tengah rantai distribusi pasar.

Dengan adanya hubungan pertukaran secara langsung antar konsumen

dengan produsen akan mampu menciptakan keadilan harga diantara kedua belah

pihak, sehingga konsumen tidak mendapatkan harga yang terlalu tinggi dan

produsen dapat menjual dengan harga yang tidak terlalu rendah.Selain sebagai

penyedia bahan baku makanan, supplier tersebut juga memiliki peran sebagai

bagian promosi Kedai Keblasuk. media sosial menjadi alat utama dalam

memperkenalkan kedai keblasuk kepada konsumen yang rata-rata adalah

mahasiswa. Seperti apa yang dijelaskan oleh Setyaketika diwawancarai20

,

“Untuk saat ini konsumen kami ada disekitaran Kedai Keblasuk, jadi

karena disini dikelilingi ada 5 kampus ya kebanyakan adalah

mahasiswa yang datang keseini untuk ya berdiskusi, atau pertemuan

organisasi atau cuman sekedar nongkrong aja. Yang kita rutin laukan

untuk promosi saat ini media sosial, kita pake facebook dan twitter

itu selain bisa merangkul yang ada disekitar sini ternyata sudah bisa

merangkul konsumen yang kampusnya gak dekat dari sini misalnya

20 Wawancara dengan Supplier pada tanggal 8 September 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 27: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

67

kaya ugm itu lumayan mereka bisa mendat informasi lewat media

sosial akhirnya bisa kesini.”

Jika dilihat, hubungan yang terjalin antar para Punkers dengan orang-

orang didalan Network Of Friend memberi sebuah kemudahan dan keuntungan

antar satu sama lain. Para Punkers mendapatkan kemudahan dalam bentuk akses

terhadap penyediaan bahan baku yang secara langsung didapatkan lewat

produsen. Jika dilihat, hal tersebut mampu meminimalkan biaya transaksi, harga

yang harus dibayar oleh mereka tidak terlalu tinggi dan produsen mendapatkan

harga tidak terlalu rendah. Selain itu, hubungan para Punkers dengan bapak joko

memberi peluang besar pada mereka seperti mereawat, menjaga, serta

memanfaatkan tanah kedai tanpa dipungut biaya kontrak tanah sepeserpun.

Supplier dan pemilik tanah kedai pun mendapatkan keuntungan dari relasi

yang mereka bangun dengan para Punkers, secara bertanggung jawab para

Punkers menjalankan keinginan dari bapak joko untuk merawat dan menjaga

tanah kedai, dan Setyamendapatkan keuntungan dalam bentuk upah lewat

pekerjaanya dalam menyediakan bahan baku masakan, mempromosikan, dan

.turut mengelola Kedai Keblasuk.

5.1.6 D.I.Y : Konstruksi Modal Sosial Punkers

Menurut Tremor, sebagai pendiri zine yang bernama Beyond the Barbed

Wire, menjelaskan maksud pemilihan nama itu. Beyond the Barbed Wire yang

berarti Di Luar Kawat Berduri. Tremor berpendapat, dunia modern adalah sebuah

kamp konsentrasi besar, yang dibatasi oleh pagar kawat berduri. Kawat berduri itu

tajam, Kawat berduri telah dipasang untuk mencegah seseorang masuk, atau

bahkan seseorang keluar, dan dunia ada di balik pagar kawat berduri tersebut,

yang penuh dengan represifitas (secara fisik, mental, dan filosofis). Akan tetapi

banyak orang yang memilih untuk berusaha pergi melarikan diri dan hidup di luar

kamp konsentrasi tersebut. Ada yang berusaha lari melarikan diri tetapi justru

Page 28: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

68

terjebak ke dalam dunia kamp konsentrasi lainnya, ada juga yang mebuat kamp

konsentrasi baru untuk dirinya dan orang sekitarnya, tapi ada juga yang berusaha

melarikan diri untuk kemudian bisa merencenakan penyerangan. Penyerangan

terhadap dunia yang penuh dengan ketidak beresan. Punk adalah salah satunya.21

Do It Yourself sebagai sebuah alternatif dan dunia tandingan dari sebuah

dunia yang memagari kita yang selalu melarang kita untuk mengetahui apa yang

terjadi diluar kawat berduri dan mendikte tentang apa yang kita mau dalam hidup.

Dalam memahami D.I.Y individu tidak bisa hanya sekedar memahami lewat

pemaknaan tanpa melakukan parktik kehidupan, Sehingga pemaknaan D.I.Y

sebagai etika para Punkers dapat bersifat variatif dan tergantung dari bagaimana

seorang individu mau dan mampu memahami dan menjalankanya.

Kehadiran Kedai Keblasuk merupakan sebuah alternatif Punkers Kedai

Keblasuk untuk keluar dari sistem yang mengekang kebebasan mereka,

Kebebasan dalam meluapkan ekspresi tidak terbatas oleh amatan-amatan pihak

ataupun institusi yang sangat menentang keberadaan mereka, seperti halnya

Satuan Polisi Pramong Praja yang kerap mereka hadapi. Kedai merupakan wujud

dari upaya defensif mereka dalam mempertahankan diri serta eksistensi

perjuangan yang membrontak, dalam mewujudkan gerakan tersebut, para Punkers

memanfaatkan kedai sebagai media bagi mereka dalam menyampaikan kritikan

dan keperihatinan yang mereka anggap lebih bisa diterima oleh negara dengan

lebih mudah, dalam kaitan ini yaitu masyarakat, dengan menggunakan cara seperti

lewat kegiatan-kegiatan berwujud seni lukisan, seni ketoprak, gambar-gambar di

dinding yang di gelar di Kedai Keblasuk, namun yang paling efektif bagi para

Punkers yakni diskusi secara langsung mengenai permasalahan sosial politik, atau

apa itu Punk, dan lainnya dengan orang-orang diluar kelompoknya yang

kebanyakan mahasiswa22

.

Proses Transformasi Punkers terjadi, Kelompok yang dahulunya bersifat

eksklusif terhadap realitas sosial di luar kelompok pada saat dijalan kini

21BEYOND THE WIRE ZINE, ISSUE 01/2005 22 Wawancara dengan Cangak pada tanggal 24 juli 2016di Kedai Keblasuk, Yogyakarta

Page 29: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

69

cenderung mau membuka diri yang dapat dilihat lewat proses pelayanan sebaik

mungkin yang mereka berikan kepada pelanggan di kedai, serta mau menerima

masukan dalam berperilaku ketika sedang bekerja, seperti halnya mendapat

masukan dari pelanggan seperti menjaga kebersihan tubuh yang mendorong para

Punkers melakukan rutinitas mandi sebelum bekerja, tidak minum-minuman

didepan pelanggan, berusaha untuk sadar ketika bekerja, dan lain sebagainya.

Sopan santun menjadi sebuah aturan yang tidak tertulis dalam hubungan sosial

antar Punkers dengan pelanggan ataupun relasi kerjanya, hal tersebut secara

otomatis terjadi bukan karena adanya sebuah tekanan maupun paksaan melainkan

sebagai sebuah wujud menghormati yang dilakukan secara sadar dalam upaya

menghargai keberlangsungan karya rekan-rekanya yang mengelola kedai.

Inklusifitas yang terjadi pasca terbukanya Kedai Keblasuk mendorong

para Punkers untuk bersopan santun kepada orang-orang di luar kelompoknya,

para Punkers yang dahulunya cenderung tertutup terhadap interaksi diluar

kelompok sekarang menjadi lebih terbuka selaras dengan usaha Kedai Keblasuk

yang mereka usung. Mereka akan terlebih dahulu menyapa dan menegur

pelanggan yang datang secara sopan dan berusaha untuk mengakrabkan diri

dengan pelanggan yang sekiranya sering singgah di Kedai Keblasuk. Hal tersebut

merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk membuat para pelanggan merasa

nyaman ketika berada di Kedai Keblasuk. Dalam hal pelayanan para Punkers

sangat mengutamakan kenyamanan dan kebetahan para pembeli ataupun

pelanggan, mereka dengan senang hati menerima kritik ataupun masukan dari

para pembeli jika ada sesuatu yang dirasa kurang seperti rasa makanan yang

kurang pedas, piring-piring dan gelas-gelas yang telat diambil usai ditinggalkan

pembeli, dan lainnya.

Selaras dengan prinsip D.I.Y (Do It Yourself) yang dipegang teguh oleh

Punkers, Kedai Keblasuk memiliki tujuan kolektif dalam merubah aggapan

negatif masyarakat yang secara umum kerap ditunjukan kepada mereka, seperti

sekelompok kriminal, kumpulan pemuda tidak berharga, tidak memiliki masa

depan yang baik yang dilabelkan berdasarkan perilaku seperti tukang minum-

Page 30: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

70

minuman keras, dan permasalahan fisik seperti penampilan yang penuh tattoo,

tindik, yang jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Tingginya

anggapan buruk berpengaruh pada keberlangsungan usaha Kedai Keblasuk.

seperti yang diutarakan oleh plongo23

,

“Dengan dandanan yang seperti ini mungkin dianggapnya menjual

jajanan yang gak halal mungkin, dikira orang-orang seperti kita ini

gak bisa memberikan citarasa yang enak buat dagangan saya, dan

mungkin mereka takut juga melihat dandanan seperti saya, awalnya

seperti itu. Kalo sekarang Ahamdulilah rame mas, ya karena kita

bisa komunikasinya aja, bisa ngobrolnya kepada orang-orang mas.”

Perjuangan yang dilakukan para Punkers dalam memutar balikan

anggapan menggunakan pendekatan komunikasi yang intens kepada orang-orang

diluar komunitas mereka merupakan kunci utama dalam mendobrak pandangan-

pandangan negatif masyarakat tentang mereka. Seperti yang peneliti amati, para

Punkers yang menempati Kedai Keblasuk berusaha untuk menunjukan etiket baik

melalui bahasa keseharian mereka menggunakan bahasa halus dan santun kepada

orang-orang yang belum mereka kenal. Mereka pun senantiasa menyapa

tetangganya ketika sedang berpasasan lalu akan mengobrol bahkan tak jarang ada

yang sampai bercanda jika ada waktu luang. Hingga kini keberadaan mereka pun

sudah bisa diterima oleh sebagian masyarakat, menurut cangak24

,

“Ya kalo sekarang itu sudah membaik, tapi kalo dulu hubungan kita

dulu memang “ambyar”, sekarang tetangga-tetangga setidaknya

memahami sedikit apa yang kita perjuangkan, kami disini bukan

hanya mencari uang namun eksistensi kita menjadi makhluk sosial

walaupun tidak semua warga sekitar bisa menerima.”

23 Wawancara dengan Plongo (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 26 juli 2016 di Kedai

Keblasuk 24 Wawancara dengan Cangak (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 24 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 31: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

71

Selain diterapkan didalam kegiatan usaha Kedai Keblasuk, modal sosial

pun turut dipraktekan oleh Punkers kepada masyarakat disektiar kedai, keakraban

dan sopan yang mereka bangun dengan tetangga dalam mendapatkan pengakuan

menjadi senjata untuk melunturkan anggapan negatif tentang mereka, sehingga

mereka dengan leluasa dapat berekspresi tanpa merasa terintimidasi lewat amatan

ataupun anggapan-anggapan negatif yang belum tentu benar tentang mereka dan

berpotensi dapat merusak kepercayaan pembeli atau pelanggan yang telah mereka

bangun untuk keberlangsungan kedai.

Jika dilihat lebih jauh, ada sebuah potensi-potensi yang para Punkers

sadari lewat kedekatan mereka dengan masyarakat umum diluar komunitasnya,

lewat anggapan positif yang sedang mereka bangun, seperti halnya pembeli,

pelanggan, ataupun tetangga dan lainnya. wujud pembrontakan dan perlawanan

mereka yang ekspresif dan bersifat kritik terhadap sistem-sistem yang mereka

anggap bobrok dianggap lebih efektif jika diterpakan ketika mereka sudah bisa

diterima dengan baik oleh masyarakat, ditengah-tengah anggapan positif tentang

mereka, ketimbang pada saat mereka melakukan wujud perlawanan di jalanan.

5.2. Alasan-Alasan Yang Melatarbelakangi Proses Transformasi Punkers

5.2.1. Tersedianya Peluang Untuk Melakukan Usaha Kedai Keblasuk

Pada aspek fisik, ketersediaan akses yang mereka dapatkan berupa tempat

serta izin yang telah diberikan pemilik tanah untuk merawat serta

mengembangkan kedai merupakan faktor yang turut mempengaruhi proses

transformasi. para Punkers menyadari bahwa tanah yang mereka huni dapat

digunakan sebagai ruang bagi mereka untuk berekspresi sekaligus mencari

penghasilan, dikarenakan tempatnya yang strategis berdekatan dengan

pemukiman mahasiswa sehingga berpotensi besar untuk melakukan kegiatan

usaha berupa kedai.

Page 32: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

72

Sedangkan pada aspek relasi, pertemanan yang pernah para Punkers

bangun dengan orang-orang di luar kelompoknya memberi dampak positif dalam

kegiatan usaha kedai seperti berupa dukungan-dukungan yang memberikan

manfaat berupa informasi bahan material bekas yang sekiranya bisa mereka

gunakan untuk mengembangkan kedai, hingga sampai pada penyediaan bahan

baku makanan dan promosi kedai keblasuk.

5.2.2. Kritik Terhadap Negara

Selain untuk mendapatkan penghasilan secara mandiri dan menjadi ruang

untuk mengekspresikan diri tanpa berharap dan bergantung pada Negara, kegiatan

usaha kedai keblasuk memiliki fungsi lain sebagai media untuk mekritik

Pemerintah yang dinilainya belum mampu mewujudkan janji yang tertera dalam

Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa “Fakir

miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”. Negara dianggap tidak

memelihara namun lebih tepatnya memberikan intimidasi ketika mencoba

menerapkan pasal tersebut, penertiban yang terjadi kerap tidak adil serta

menggunakan cara-cara kekerasan fisik, seperti yang di ungkapkan oleh plongo25

,

“pengalaman pahitnya seperti mabuk ditangkap satpol pp, kita

dianggap sampah, kita digebukin, terus kita lawan malah nambah

digebukin. Padahal mas orang-orang yang ada dikafe sana pada

mabuk-mabukan tapi kok gak digebukin satpol pp, lucu lho, wagu

tenan, apa gara-gara dandanan dan uang.”

Pelatihan yang dilakukan usai melakukan penertiban pun dinilai tidak

efektif, karena para Punkers menjalani pelatihan lantaran terpaksa dan dibawah

tekanan. Penertiban dan pelatihan yang kerap dilakukan dianggap hanya sebatas

formalitas belaka, Negara dianggap belum mampu menyediakan akses-akses

kepada mereka untuk mengaktualisasi diri, seperti memberikan lapangan

pekerjaan. Tingginya stigma negatif tentang orang-orang yang bertattoo dan

25

Wawancara dengan Plongo (Punkers Pengelola Kedai Keblasuk) Pada tanggal 26 juli 2016 di Kedai

Keblasuk

Page 33: BAB V TRANSFORMASI KOMUNITAS PUNK DI KEDAI KEBLASUK ... · Punkers yang ditemui di rumah-rumah, warung-warung. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di Condong

73

bertindik yang pernah dibangun pun semakin memperkecil kemungkinan bagi

mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak seperti masyarakat pada

umumnya karena dicap dekat dengan dunia kriminal.

Alansan transformasi mereka juga sangat dipengaruih oleh idea-idea

mereka yang ingin menerapkan Kedai Keblasuk sebagai wahana kritik mereka

yang secara spesifik merujuk pada aspek ekonomi-sosio-politik menggunakan

karya lukis dan lagu. Karya-karya tersebut secara efektif lebih mudah di sajikan

kepada Negara yang dalam hal ini adalah masyarakta umum, akademisi, pembeli

dan pelanggan kedai keblasuk.