Eksperimen Pengembangan Produk Fungsional Bernilai Komersial ...
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek...
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada pokok bahasan
‗Pendapatan Nasional‘ sebagai variabel terikat, dan model CL melalui metode
diskusi dengan teknik TAI sebagai variabel bebas. Sedangkan subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon.
Setelah peneliti melakukan penelitian di beberapa kelas, terpilih kelas X-7 sebagai
kelompok eksperimen yang dikenakan model CL melalui metode diskusi dengan
teknik TAI, sedangkan kelas X-8 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan
model DI melalui metode ceramah. Berdasarkan informasi dari guru mata
pelajaran, diperoleh tingkat pemahaman konsep dari seluruh kelas X yang ada di
SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon relatif sama. Hal ini menandakan
setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Maka setelah berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang
bersangkutan, terpilih kelas X-7 dan X-8 untuk dijadikan kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam penelitian ini.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen kuasi. ―Metode eksperimen kuasi ini bisa juga disebut eksperimen
semu karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel,
kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni‖ (Sukmadinata,
39
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2011:207). Eksperimen kuasi yaitu penelitian yang memberikan kesempatan
untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang terjadi secara
alami.
3.3 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (tru
eksperimental desaign). Dalam eksperimen murni ―pengujian variabel bebas dan
variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol‖ (Sukmadinata, 2012:203).
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eks (A) 0 X 0
Kon (B) 0 0
Gambar 3.1
Pre Test – Post Test Control Group Desain
Sumber : Sukmadinata (2012:204)
Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre test) dengan tes
yang sama. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi
perlakuan khusus, sedangkan kelompok B diberi perlakuan seperti biasanya.
Setelah beberapa saat kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes
akhir (post test). Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (diuji perbedaannya),
demikian juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing
kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan
antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari
perlakuan yang diberikan.
40
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.4 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel/
Sumber Data Definisi Operasional/Idikator
Model cooperative
learning melalui metode
diskusi dengan
menggunakaan teknik
team accelerated
instruction (X).
Pembelajaran kooperatif
teknik team accelerated
instruction ini
mengkombinasikan
keunggulan
pembelajaran kooperatif
dan pembelajaran
idndvidual.
Metode ini
memperhatikan siswa
sebagai individu dan
kelompok. Keaktifan
belajar siswa terlihat
dengan mengerjakan
Iatihan individu dan
kerja kelompok pada
tiap—tiap kompetensi
pembelajarannya,
Slavin(Broto, 2009:391).
Tingkat
keberhasilan
penelitian terhadap
penerapan model
cooperative
learning melalui
metode diskusi
dengan
menggunakan
teknik team
accelerated
instruction melalui
eksperimen kuasi
Data diperoleh dari
hasil jawaban
diskusi kelompok
dan tes individu
yang dilakukan
oleh siswa X di
SMA Negeri 1
Gegesik Kabupaten
Cirebon
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
2. Menyajikan informasi
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
4. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan
Pemahaman siswa (Y)
adalah tingkat
kemampuan yang
mengharapkan testee
mampu memahami arti
atau konsep, situasi, serta
fakta yang diketahuinya.
Dalam hal ini testee tidak
hanya hafalan secara
verbalistis, tetapi
memahami konsep dari
masalah atau fakta yang
ditayangkan.
Pemahaman kosep
adalah kemampuan
seseorang untuk
mengerti suatu konsep
dan dapat
menterjemahkan dan
Tingkat
kemampuan yang
dicapai oleh siswa
dalam proses
pembelajaran
ekonomi yang
ditunjukkan dengan
nilai atau angka.
Data diperoleh dari
hasil pre test dan
post test siswa
kelas X di SMA
Negeri 1 Gegesik
Kabupaten Cirebon
1. Translasi (kemampuan menerjemahkan)
yaitu suatu kemampuan pengalih bahasa
dari bahasa konsep ke dalam bahasa
sendiri. Indikator pencapaian
kemampuan translasi terdiri dari:
Kemampuan menerjemahkan suatu
masalah yang diberikan dengan kata-
kata abstrak menjadi kata-kata konkrit.
Kemampuan menterjemahkan
hubungan yang digambarkan dalam
bentuk simbol, peta, tabel, diagram,
grafik, formula dan persamaan
matematis ke dalam bahasa verbal atau
sebaliknya.
2. Interpretasi (kemampuan menafsirkan)
yaitu kemampuan menafsirkan meliputi
penyatuan dan penataan kembali, dengan
kata lain, mengghubungkan bagian-
bagian terdahulu dengan bagian-bagian
41
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Konsep Variabel/
Sumber Data Definisi Operasional/Idikator
menginterpretasikannya
kembali, Bloom
(Purwanto, 2006:44).
yang diketahui berikutnya. Terdapat
beberapa kemampuan menafsirkan
diataranya:
Kemampaun memahami dan
menginterpretasikan berbagai bacaan
secara dalam dan jelas.
Kemampuan untuk membedakan
pembenaran atau penyangkalan suatu
kesimpulan yang digambarkan oleh
sebuah data.
Kemampuan untuk menafsirkan
berbagai data sosial.
Kemampuan untuk membuat batasan
(qualification) yang tepat ketika
menafsirkan suatu data.
3. Ekstrapolasi (kemampuan meramalkan)
yaitu kemampuan siswa dalam
mengambil kesimpulan. Keterampilan
ekstrapolasi ini terdiri dari beberapa
keterampilan sebagai berikut:
Kemampuan menarik kesimpulan dari
suatu pernyataan yang eksplisit.
Kemampuan menggambarkan
kesimpulan dan menyatakan secara
efektif.
Kemampuan menyisipkan suatu data
dalam sekumpulan data dilihat dari
kecenderungan.
Kemampuan untuk memperkirakan
konsekuensi dari suatu bentuk
komunikasi yang digambarkan.
Kemampuan menjadi peka terhadap
faktor-faktor yang dapat membuat
prediksi tidak akurat.
Kemampuan untuk membedakan
konsekuensi yang mempunyai peluang
kebenaran rendah dan tinggi.
Kemampuan membedakan nilai
pertimbangan dari suatu prediksi.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpul Data
Berdasarkan maksud dan tujuan dalam penelitian ini, penulis menentukan
data akurat yang diperoleh melalui alat pengumpul data atau instrumen data,
untuk mengetahui pemahaman siswa pada pokok bahasan materi ‗Pendapatan
42
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nasional‘ berupa tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.
Instrumen yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan pemahaman siswa
dengan aspek yang mencakup translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
Data yang digunkana dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang langsung diambil dari objek penelitian (kemampuan tingkat pemahaman
siswa). Untuk memperoleh data kemampuan tingkat pemahaman siswa dengan
menerapkan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI
diperlukan seperangkat alat. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
yang terdiri dari pre test dan post test.
Tes Awal (Pre Test)
Test awal (pre test) adalah tes yang dilakukan pada awal penelitian atau
sebelum kegiatan belajar mengajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengukur pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘,
sebelum dilaksanakannnya eksperimen dengan menggunakan dua metode
pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu menggunkan model CL melalui
metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI untuk kelas eksperimen pada
kelas X-7 dan model DI melalui metode ceramah untuk kelas kontrol pada kelas
X-8.
Tes Akhir (Post Test)
Tes akhir (post test) adalah tes yang dilakukan pada akhir penelitian atau
setelah kegiatan belajar mengajar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengukur pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan Nasional‘,
setelah dilaksanakannya eksperimen dengan menggunakan dua metode
43
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu menggunkan model CL melalui
metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI untuk kelas eksperimen pada
kelas X-7 dan model DI melalui metode ceramah untuk kelas kontrol pada kelas
X-8.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.
Tahap Persiapan
a. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang benar dan
akurat mengenai bentuk pembelajaran yang hendak diterapkan
dalam penelitain.
b. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran
ekonomi di sekolah.
c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan
penelitian.
d. Menghubungi pihak sekolah dan guru mata pelajaran di tempat
penelitian yang akan dilaksanakan.
e. Menetapkan materi pelajaran yang akan dipergunakan dalam
penelitian agar terlebih dahulu mengetahui tujuan atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
f. Membuat instrumen penelitian.
g. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
44
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
h. Menguji tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran instrumen penelitian.
i. Mengganti atau membuang soal-soal yang belum valid dan soal-soal
yang terlalu sukar atau mudah dengan soal yang lebih baik.
j. Mengadakan uji coba lagi hingga diperoleh instrumen penelitian
yang baik dan memenuhi syarat.
Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. Memberi perlakuan khusus pada kelompok eksperimen berupa
penerapan dengan model CL melalui metode diskusi dengan
menggunakan teknik TAI, sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran DI melalui metode ceramah.
c. Memberikan tes akhir (post test) pada kelompok eksperimen dan
kontrol setelah pembelajaran berakhir, untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa pada konsep mata pelajaran ekonomi.
Tahap Akhir
a. Mengumpulkan hasil data dari kedua kelas.
b. Mengolah dan menganalisis hasil pre test dan post test.
c. Membahas hasil penelitian.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
penelitian dan pengolahan data penelitian.
e. Memberikan saran terhadap aspek penelitian yang kurang.
45
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.7 Instrumen Penelitian
Tes untuk variabel terikat (kemampuan tingkat pemahaman siswa) adalah
dalam bentuk tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Setiap soal dibuat untuk
menguji kemampuan tingkat pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendaatan Nasional‘. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat tes awal (pre
test) yang bertujuan untuk melihat pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendaatan Nasional‘, dan tes akhir (post test) dilakukan setelah pembelajaran
dilaksanakan. Kedua tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan
pemahaman siswa sebagai hasil penerapan model pembelajaran.
Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Membuat silabus.
b. Membuat skenario pembelajaran.
c. Menentukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
silabus.
d. Membuat kisi-kisi instrumen mencakup pokok bahasan (materi), aspek
soal, nomor soal, dan jumlah item soal.
e. Menyusun soal (instrumen) berdasarkan kisi-kisi.
f. Membuat format observasi keterlaksanaan model pembelajaran.
g. Mengkonsultasikan instrumen dengan dosen pembimbing dan guru
mata pelajaran.
46
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.8 Analisis Uji Instrumen
Agar mendapatkan data yang benar dan akurat dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) dan
keterandalan (reliabilitas).
3.8.1 Uji Validitas
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus dapat mengukur
atau mengungkapkan data dari variabel yang telah diteliti. Hal ini dapat diketahui
dengan menggunakan uji validitas yang menentukan valid tidaknya sebuah
instrumen.
Untuk menguji validitas soal dalam penelitian ini digunakan analisis butir
soal. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur adalah koefisien
korelasi point biserial, yaitu:
rpbs =
√
Keterangan:
rpbs = Koefisien korelasi point biserial
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang
dicari korelasinya dengan tes.
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes).
St = Standar deviasi skor total.
47
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
p = Proporsi subjek yang menjawab betul butir soal yang dicari
korelasinya dengan tes
q = 1 – p
Apabila di dalam perhitungan didapat r hitung > r tabel, maka item soal
tersebut valid, Arikunto (2006:252).
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena
isntrumen itu sudah baik. Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap.
Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:
Mengelompokan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama
dan skor butir soal bernomor genap dengan belahan kedua.
1. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua
dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka
kasar yang dikemukakan oleh person, yaitu:
(∑ ) (∑ )(∑ )
√{( ∑ ) (∑ ) } {( ∑ ) (∑ ) } (Arikunto, 2006:183)
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi
∑ X = Jumlah skor X
∑ Y = Jumlah skor Y
∑ XY = Jumlah skor X dan Y
48
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
N = Jumlah responden
2. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-
Brown, yaitu:
r11 =
(Arikunto, 2006:180)
Interpretasi nilai r11 mengacu pada pedapat Guilford dalam Jihad dan Haris
(2009: 181):
r11 ≤ 0,20 reliabilitas : sangat rendah
0,20 < r11 0,40 reliabilitas : rendah
0,40 < r11 0,70 reliabilitas : sedang
0,70 < r11 0,90 reliabilitas : tiggi
0,90 < r11 1,00 reliabilitas : sangat tinggi
3.8.3 Tingkat Kesukaran
Sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2008:179) bahwa soal yang
baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang
terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di
luar jangkauannya.
Rumus yang digunakan peneliti untuk menganalisis tingkat kesulitan soal
adalah (Daryanto, 2008: 180-181):
Dimana :
49
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soal tersebut.
Adapun kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Indeks Kesulitan Soal
Nilai Antara Interpretasi
0 – 0,30 Soal kategori sukar
0,30 – 0,70 Soal kategori sedang
0,70 – 1,00 Soal kategori mudah
(Sumber: Daryanto, 2008:182)
3.8.4 Daya Pembeda
Sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2008:183) bahwa daya
pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk mebedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berekampuan rendah. Angka yang
menujukan besarnya daya pembeda disebut indeks kesukara, indeks diskriminasi
(daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sama 1,00. Hanya bedanya, indeks
kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada
tanda negatif.
Dengan demikian ada tiga titik pada daya pembeda yaitu:
-1,00 0,00 + 1,00
daya pembeda daya pembeda daya pembeda
negatif rendah tinggi (positif)
50
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Cara menentukan daya pembeda (D):
Untuk itu perlu dibedakan bagi kelompok kecil (kurang dari 100) dan
kelompok besar (100 orang ke atas).
1. Untuk kelompok kecil
Seluruh kelompok testee dibagi dua sama besar, 50% kelompok atas
(JA) dan 50% kelompok bawah (JB). Seluruh pengikut tes, dideretkan
mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi 2.
2. Untuk kelompok besar
Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja,
yaitu 27% skor teratas dibagi kelompok atas (JA) dan 27% skor
terbawah sebagai kelompok bawah (JB).
Rumusan yang digunakan untuk menganalisis daya pembeda adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
51
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PA
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P
sebagai indeks kesukaran)
PB
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab (Daryanto,
2008:184-186).
Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Antara Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,41 – 0,70 Baik (good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)
(Sumber: Daryanto, 2008:190)
Jika seluruh instrumen yang sudah dibuat valid dan reliable dan sudah
diketahui bagaimana tingkat daya pembeda dan tingkat kesukarannya, maka
instrumen tersebut diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan siswa kelas
kontrol. Kemudian setelah diperoleh data dari kedua kelas tersebut maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penskoran
Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman
penskoran. Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor, terlebih dahulu
ditentukan standar penilaian untuk tiap tahap sehingga dalam
pelaksanaanya unsur subjektifitas dapat dikurangi. Skor setiap siswa
ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Pemberian
skor dihitung dengan menggunakan rumus:
S=∑R
52
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
S= Skor siswa
R= Jawaban siswa yang benar
Setiap set soal terdiri dari 10 soal. Bobot dari masing-masing soal adalah
10 sehingga Sor Maksimal Ideal (SMI) adalah 100.
b. Mengubah skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu pada
Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Nilai =
x 100 (Purwanto, 2009:207).
c. Menghitung rata-rata hasil pre test dan post test dengan meggunakan
rumus sebagai berikut:
∑
(Purwanto, 2009:211)
Keterangan:
= Rata-rata
Data (pre tes/post test)
Banyaknya siswa
d. Setelah memperoleh skor pre test dan post test pada kedua kelas, dihitung
selisih antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain dan gain
ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan
gain ternormalisasi adalah sebagai berikut:
Gain = Skor post test – skor pre test
Gain ternormalisasi (g)= ( )
( )
(Suharsimi, 2006:126)
53
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
(g) = Gain yang dinormalisir
Post test = Tes di akhir pembelajaran
Pre test = Tes di awal pembelajaran
e. Skor gain normal ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan ‗Pendaatan
Nasional‘. selajutnya, indeks gain yang diperoleh diinterpretasikan dengan
menggunakan indeks gain ternormalisasi seperti pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Indeks Gain
Skor Kategori
(g) ≥ 0,7 Tinggi
0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang
(g) < 0,303 Rendah
3.9 Metode Analisis Data
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak, dan untuk mengetahui apakah gain atau
selisih skor pre test dan post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitiatian ini
menggunakan uji Chi-Kuadrat yang diolah menggunakan SPSS 19.00. Kriteria
pengujiannya adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi
normal. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal
54
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal
Jika χ2
hitung < χ2
tabel, data berdistribusi normal
Jika χ2
hitung > χ2
tabel, data berdistribusi tidak normal
(Riduwan, 2011:194).
3.9.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari kedua kelas
tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Apabila
kelas tersebut homogen, berarti tidak terdapat perbedaan yang berarti antara
kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan
pembelajaran. Uji homogenitas menggunakan data pre test dari kedua kelas yang
di olah kedalam SPSS 19.0 kemudian dilanjutkan dengan uji lilifors, dengan
kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika level signifikansi > a5%, maka data tersebut homogen
Jika level signifikansi < a5%, maka data tersebut tidak homogen
Jika Fhitung < F tabel kedua sampel homogen
(Riduwan, 2011:186).
3.9.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan data peningkatan pemahaman konsep, yaitu
data pre test dan post test. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji-t independen dengan tingkat kepercayaan 95% yang terdapat pada program
SPSS 19.0. Dengan kriteria sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
55
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
µ1 = pre test dan post test kelompok eksperimen
µ2 = pre test dan post test skor gain kelompok kontrol
jika dibandingkannya dengan menggunakan ttabel maka:
- Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
- Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Kemudian selisih antara gain eksperimen dan kontrol dihitung
menggunakan Normalized Gain (N-Gain) yang menggunakan rumus sebagai
berikut:
N-Gain = ( )
( ) (Suharsimi, 2006:126).
Berikut adalah hipotesis yang akan diuji:
Hipotesis ke-1
H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahamn konsep siswa pada pokok
bahasan ‗Pendapatan Nasional‘ antara kelas eksperimen yang
menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan
teknik TAI (kelas eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI
melalui metode ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan.
H1 = Terdapat perbedaan pemahamn konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendapatan Nasional‘ antara kelas eksperimen yang menggunakan model
CL melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas
eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode
ceramah (kelas kontrol) sebelum diberikan perlakuan.
Hipotesis ke-2
56
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas
yang menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan
menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen).
H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang
menggunakan model CL melalui metode diskusi dengan menggunakan
teknik TAI (kelas eksperimen).
Hipotesis ke-3
H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas
yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).
H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendapatan Nasional‘, hasil pre test dan hasil post test pada kelas yang
menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas kontrol).
Hipotesis ke-4
H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan ‗Pendapatan Nasional‘, antara kelas yang menggunakan model CL
melalui metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas
eksperimen), dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode
ceramah (kelas kontrol) setelah diberikan post test.
H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
‗Pendapatan Nasional‘, antara kelas yang menggunakan model CL melalui
57
Gita Sevtiani Roseti, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning (CL) Melalui Metode Diskusi dengan Menggunakan Teknik Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Pemahaman Konsep pada Pokok Bahasan Pendapatan Nasional (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
metode diskusi dengan menggunakan teknik TAI (kelas eksperimen),
dengan kelas yang menggunakan model DI melalui metode ceramah (kelas
kontrol) setelah diberikan post test.