BAB III

download BAB III

of 4

description

PAM

Transcript of BAB III

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat

3.1.1 Alat Sedimentasi 11. Settling colom tipe 12. Turbidity meter3. Stopwatch4. Jerigen 26 L

5. Alat tulis

6. Kalkulator

7. Gelas sampel 5 buah

8. Batang pengaduk

3.1.2 Alat Koagulasi Flokulasi1. Jar test2. Kerucut Imhoff3. pH meter

4. Beaker glass 1000 mL (4 buah)

5. Beaker glass 200 mL

6. Gelas ukur 1000 mL7. Pipet ukur

8. Jerigen

9. Turbidity meter10. Alat tulis

11. Kamera

12. Stopwatch13. Batang pengaduk

14. Kalkulator

15. Timbangan3.1.3 Alat Sedimentasi II1. pH meter2. Turbidity meter

3. Jirigen

4. Gelas kimia

5. Neraca analitik

6. Batang pengaduk

7. Settling colum tipe II

8. Stopwatch9. ali raffia10. Botol air mineral

3.2 Bahan

3.2.1 Bahan Sedimentasi 11. Air sampel (air baku) Kolam Pertanian Unmul

2. Akuades

3. Tisu

4. Kertas Label

5. Tali rafia

3.2.2 Bahan Koagulasi Flokulasi1. Tawas

2. Air sampel (air baku) Kolam Pertanian Unmul

3. Tali rafia

4. Akuades

5. Alumunium foil

6. Kertas label 3.2.3 Bahan Sedimentasi II

1. Air sampel (air sungai belakang UNMUL)2. Tawas (Al2SO4)3. Akuades4. Tisu5. Alumunium foil3.3 Cara Kerja

3.3.1 Sedimentasi 11. Diambil air sampel dari Kolam FKIP Unmul sebanyak 15 L dan dimasukkan kedalam jerigen2. Dimasukkan air yang telah dihomogenkan ke dalam settling colom tipe 1hingga batas tertinggi alat yaitu 180 cm

3. Dimasukkan sisa air sampel dan jerigen ke wadah gelas sebagai sampel air awal4. Dibiarkan air dalam settling colom dan setiap interval waktu 5 menit diambil air sampel melaluikran yang terdapat dibawah alat sampai 5x masing-masing menit ke 5, ke 15, ke 20, dan ke 25

5. Dimasukkan air sampel ke wadah gelas yang telah diberi label

6. Diuji kekeruhan air sampel menggunakan alat turbidity meter yang telah dikalibrasi

7. Dimasukkan air sampel ke dalam botol sampel bersih yang telah dilap menggunakan tisu

8. Dinyalakan alat turbidity meter9. Dimasukkan botol sampel kedalam alat turbidity meter hingga muncul tanda Rd dan alat akan langsung membaca tingkat kekeruhan dalam satuan NTU.

10. Diukur kekeruhan masing-masing 3x pengukuran dalam setiap interval waktu

11. Dicatat hasil pada table pengamatan

12. Dihitung rata-rata kekeruhan, kecepatan, dan fraksi.3.3.2 Koagulasi Flokulasi1. Disiapkan alat dan bahan2. Ditimbang tawas dengan timbangan digital sebanyak 2 gr

3. Dilarutkan tawas dengan akuades 200 mL

4. Dituangkan air sebanyak 1000 mL pada empat buah beaker glass

5. Diukur pH dan kekeruhan awal air samapel dimana pengukuran dilakukan sebanyak 3x dan diambil rata-ratanya

6. Diberi kertas label pada beaker glass yaitu sesuai pada takaran tawas yaitu masing-masing 15 mL, 20 mL, 25 mL, dan 30 mL

7. Diaduk larutan air sampel dan larutan tawas menggunakan jar test dengan kecepatan awal 100 rpm selama 1 menit, kecepatan sedang 80 rpm selama 8 menit, dan kecepatan lambat selama 1 menit

8. Dimasukkan air sampel yang telah diaduk dengan jar test ke dalam kerucut Inhoff usahakan air smapel mengenai dinding kerucut Imhoff9. Didiamkan selama 15 menit

10. Diamati pengendapan yang terjadi, pengendapan denan nilai kekeruhan

11. Diukur pH dan kekeruhan pada semua kerucut Imhoff sebanyak 3x dan dirata-ratakan.3.3.3 Sedimentasi II1. Dihomogenkan air sampel

2. Diukur pH serta kekeruhan awal air sampel

3. Dimasukkan ke dalam settling column tipe II sampai batas tertinggi pada alat.

4. Didiamkan air di dalam settling column dan setiap interval waktu 10 menit (sampai menit ke 60) sampel air diambil secara bersamaan melalui kran yang terdapat pada alat.5. Diuji kekeruhan air sampel menggunakan turbidity meter yang telah dikalibrasi dengan cara menghidupkan alat dan setiap sampel dimasukkan dalam botol sampel yang telah dibilas dengan akuades dan dilap dengan tisu.

6. Dicatat hasil pengukuran pada tabel dan dihitung kecepatan (Vo) serta fraksi.7. Dihitung removal total (%) hasil pengendapan sedimentasi tipe II.8. Diaplikasikan prosentase removal total pada grafik isoremoval.9. Dihitung total removal (%) untuk waktu tertentu pada grafik isoremoval.10. Dihitung surface loading pengendapan untuk tiap waktu yang telah ditentukan, lalu diplot garfik hubungan antara prosentase removal total dan surface loading.11. Dihitung dimensi bak sedimentasi II berdasarkan debit (Q) dan surface loading.