BAB 2 LANDASAN TEORI this closely deals with shareholder...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI this closely deals with shareholder...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Sebelumnya
2.1.1 Jurnal 1
Efektivitas Publisitas: Menilai Reputasi Institusi “Institutional reputation is commercially significant since
this closely deals with shareholder value, finance, indepedency and market share. Notwithstanding the fact that some institutional do not consider reputation in more detail, other pay highly attention on it. This leads to needs for measuring and evaluation publicity. Nonetheless, the way to define publicity effectiveness is not simply operated by some institution. (Prajarto, 2008)
Keywords: institution, publicity, effectiveness
Penulis mengambil jurnal diatas dikarenakan pada jurnal sebelumnya
membahas bagaimana pentingnya sebuah publisitas bagi sebuah institusi
untuk menciptakan reputasi pada institusi tersebut. Penulis mengambil materi
publisitas melalui event yang bertujuan untuk mengoptimalkan radio dengan
tujuan akan banyak orang yang mendengarkan siaran radio tersebut.
2.2 Teori Umum
Pada pembahasan mengenai teori umum ini penulis akan menjelaskan teori-
teori yang masih berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini.
2.2.1 Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan
communication, berasal dari kata communicatio atau dari kata communis
yang berarti SAMA atau SAMA MAKNANYA atau PENGERTIAN
8
BERSAMA, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku,
penerima dan melaksanankan apa yang diinginkan oleh komunikator. Widjaja
(2010: 8).
Menurut Shanon dan Weaver dalam Wiryanto (2008: 7), bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk
komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan
teknologi.
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Wiryanto
(2008: 7) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut;
“Communication : the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol”.
Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol dan
sebaginya.Tindakan transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling
pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima
informasi dapat memahami.
Adapun 4 fungsi komunikasi menurut Effendy (2003: 55) yaitu :
1. Menginformasikan (to inform)
Melalui komunikasi, komunikator dapat menyampaikan informasi kepada
komunikan, serta dapat terjadi pertukaran informasi antara komunikator
dangen komunikan.
9
2. Mendidik (to educate)
Komunikasi sebagai saran untuk mendidik, dapat berarti bagaimana
melalui komunikasi dapat memberikan atau bertukar pengetahuan
3. Menghibur (to entertain)
Komunikasi menciptakan interaksi.Melalui interaksi tersebut, komunikasi
dapat menimbulkan suatu reaksi atau efek menghibur yang dirasakan baik
oleh komunikator maupun komunikan.
4. Mempengaruhi (to influence)
Komunikasi dapat merupakan upaya untuk mempengaruhi komunikan
melalui isi pesan yang dikirim oleh komunikator.Pengaruh tersebut dapat
berupa pengaruh yang negatif maupun positif.
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu
dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya
dalam setiap sistem sosial Widjaja (2010: 9) dalam bukunya berjudul
komunikasi & hubungan masyarakat mengatakan ada 8 fungsi dalam
komunikasi yaitu:
1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,
data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar
dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan
dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi (pemasyarakatan): penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat
10
yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat
aktif di dalam masyarakat.
3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorang orang menentukan pilihannya dan
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan
perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti
yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat
lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan
bersama di tingkat nasional dan lokal.
5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentuk watak dan pendidikan ketrampilan
dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan: penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan
dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan
mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan: penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan image dari drama,
tari, kesenian, kesusteraan, musik, olahraga, permainan dan lain-lain
untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu.
8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan
untuk memproleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka
11
dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan
keinginan orang lain.
Kesimpulan dari penulis adalah penyampaian pesan antara komunikator dan
komunikan akan suatu hal, pesan tersebut dapat disebarkan dan diterima oleh publik.
Keterkaitan dalam pembahasan ini karena penyampaian pesan untuk
mengoptimalkan publisitas radio 99ers Jakarta. Dalam hal menginformasikan pesan
dan mempengaruhi audience untuk datang atau menghadiri event off air 9gallery.
2.2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang
menggunakan media massa untuk pesan-pesan yang disampaikan. Menurut
Susanto komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass
communication, sebagai kependekan dari mass media communication
(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau
communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass
media) sebagai kependekan dari media of mass communication Wiryanto
(2008: 69). Sementara menurut Widjaja (2010: 19) komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang
menggunakan media massa. Massa disini adalah kumpulan orang-orang yang
hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu
Sedangkan menurut Effendy (2009: 21) komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditunjukkan kepada massa, kepada khalayak luar biasa
banyaknya. Tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau
semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi. Bisa
12
diartikan bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya sulit untuk
didefinisikan.
Dengan demikian keterkaitan dengan teori komunikasi massa, karena
dalam melaksanakan event off air 9gallery pesan yang disampaikan
komunikator harus mampu mencapai jumlah penerima (komunikan
,audience) secara luas, serentak, dengan kecepatan yang relatif tinggi.
2.1.3 Public Relations
Scott M. Cutlip & Allen H. Center mendefinisikan Public Relations
dalam Danandjadja (2010: 16)
“Public Relations is the continuing process by with management endeavours to obtain goodwill and understanding of its costumer, its employess and the public large, in wardly throught self analysis and corrections. Out wardly throught all means of expression”. Bila diterjemahkan mengandung arti, Public Relations adalah proses
berkesinambungan/kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh
kerja sama dan saling pengertian kepada pelanggan, pegawai, publik
umumnya; kedalam mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri,
keluar dengan menyampaikan pernyataan-pernyataan.
Dan menurut Denny Griswold, dalam Danandjadja (2011: 16)
“Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifes the policies and producers of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance”. Public relation adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau
sebuah lembaga atas dasar kepentingan publik, merencanakan dan
13
menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan dapat diterima
dengan baik oleh publik.
Keterkaitan dalam pembahasan ini penulis menggunakan Public
Relations, karena radio 99ers Jakarta mempunyai divisi khusus di bidang
Public Relations untuk mengoptimalkan publisitas radio untuk dapat terus
berkembang.
2.2.3.1 Fungsi dan Tugas Public Relations
Terdapat berbagai macam fungsi-fungsi public relation
menurut para ahli. Dari para ahli ini penulis mengambil dua macam
teori fungsi Public Relations.Bagian-bagian dari fungsi aktivitas
Public Relations menurut Cutlip, dkk (2005: 8) :
1. Publisitas
Adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media
karena informasi itu mempunyai nilai berita,
2. Iklan
Adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor yang
diketahui yang membayar untuk waktu dan ruang
3. Press Agentry
Menciptakan cerita dan peristiwa yang layak berita untuk menarik
perhatian media dan untuk mendapatkan perhatian publik.
4. Public Affair
Merupakan bagian khusus dari Public Relations yang membangun
dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas local
untuk mempengaruhi kebijakan publik.
5. Manajemen isu
14
Adalah proses proaktif untuk mengantisipasi, mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang
mempengaruhi hubungan organisasi dangan publiknya.
6. Lobbying
Merupakan bagian khusus dari Public Relations yang membangun
dan memelihara hubungan dengan pemerintah, terutama dengan
tujuan mempengaruhi legislasi dan regulasi.
7. Hubungan Investor
Hubungan investor adalah bagian khusus dari Public Relations
korporat yang membangun dan mengelola hubungan yang saling
menguntungkan dangan pemegang saham dan puhak-pihak
lainnya dalam lingkungan keuangan demi memaksimalkan nilai
pasar.
8. Pengembangan
Adalah bagian khusus dari Public Relations organisasi-organisasi
nirlaba swasta yang membangun dan mengelola hubungan dengan
donor dan anggota, yang bertujuan mempertahankan dukungan
keuangan dan tenaga sukarela.
Sedangkan fungsi-fungsi Public Relations dalam Ruslan
(2010: 26) :
1. Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung
maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan
(spoken person)atau tatap muka dan sebagainya.Di samping itu
juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuador.
15
2. Relationship
Kemampuan peran PR/Humas membangun hubungan yang positif
antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan
eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian,
kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua
belah pihak tersebut.
3. Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan
alain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional,
personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam
suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
4. Good image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public
Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan
membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk
yang diwakilinya.
Dari tugas-tugas Public Relations, Cutlip Center dan Canfield
merumuskan fungsi Public Relations antara lain :
1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran
16
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini dan
tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya.
4. Melayani publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur
arah informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya
atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah
pihak. (Ruslan, 2010: 19)
Gambar 2.1 Kegiatan Public Relations
Sumber: Special Event (Pudjiastuti, 2010: xxxi)
Menurut kesimpulan yang dapat penulis ambil fungsi Public
Relations adalah sebuah manajemen komunikasi dalam suatu
perusahaan/organisasi yang dapat menunjang visi dan misi
17
perusahaan. Keterkaitan fungsi Public Relations dalam pembahasan
ini adalah Public Relations radio 99ers berfungsi untuk meningkatkan
publisitas perusahaan dengan cara berkomunikasi dengan masyarakat
melalui event9gallery.
2.2.3.2 Strategi Public Relations
Strategi Public Relations menurut Ahmad S. Adnanputra,
presiden institut bisnis dan manajemen jayakarta dalam Ruslan (2010:
134) yaitu. Strategi Public Relations adalah alternatif yang optimal
yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations
dalam kerangka suatu rencana Public Relations.
Public Relations mix yang juga disebut sebagai bauran Public
Relations atau bisa disingkat PENCILS, adalah sebuah strategi Public
Relations dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai pada
jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen-komponen yang
saling berhubungan dalam praktek kerja public relations. Salah satu
dari bauran Public Relations PENCILS ini berisikan tentang social
responsibility yang berhubungan langsung dengan program Corporate
Social Responsibility perusahaan. (Ruslan, 2010: 111).
Jika dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam Ardianto
(2009: 71) memiliki komponen utama Public Relations PENCILS itu
sendiri, yaitu sebagai berikut :
1. Publication and Publicity (publikasi dan publisitas)
Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan
publikasi atau menyebarkan informasi melalui berbagai media tentang
18
kegiatan perusahaan atau organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh
publik. Selain itu, Public Relations juga menghasilkan publisitas untuk
memperolah tanggapan positif secara luas dari masyarakat.
2. Event (penyusunan program acara)
Public Relations juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam
jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang secara khusus untuk
mempengaruhi publik.
3. News (menciptakan berita)
Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter,
bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada teknis penulisan
5W+1H (Who, What, Where, When, Why dan How) sistematika
penulisannya adalah “piramida terbalik” yang paling penting diletakkan
di tengah batang berita.
4. Community Involvment (kepedulian pada komunitas)
Tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer adalah mengadakan
kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga
hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan
pihak atau lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra)
Ada dua fungsi utama Public Relations, yakni memberitahukan sesuatu
kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan
memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing”
menjadi “something”. Dari yang tidak tahun menjadi tahu, setelah
menjadi tahu maka menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul
sesuatu yaitu citra.
19
6. Lobbying and Negotiating (pendekatan dan bernegosiasi)
Keterampilan untuk melobi secara personal dan kemampuan
bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations Officer,
agar semua rencana, idea tau gagasan kegiatan suatu lembaga
memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh,
sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win solution)
7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial dalam Public Relations sangat penting.
Public Relations tidak hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau
organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada
masyarakat. Hal ini penting, supaya memperoleh simpati atau empati
dari khalayak. Inilah yang didalam teori Public Relations disebut Social
Marketing.
Keterkaitan Public Relations PENCILS atau bauran Public
Relations dengan penelitian ini mengenai strategi dalam
mengoptimalkan publisitas radio 99ers Jakarta dengan studi kasus
event off air rutin 9gallery adalah karena ada tiga isi dari bauran
tersebut yaitu publication and publicity, community involvment, event,
dan lobbying and negotiating. Semuanya saling berhubungan dalam
setiap pelaksanaa tugas, peran dan fungsi Public Relations.
2.3 Teori Khusus
Pada teori khusus ini, penulis akan membahas teori-teori yang berhubungan
dengan judul pembahasan penelitian.
20
2.3.1 Definisi Event
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan
untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara
individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama
yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan
masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7)
Sedangkan menurut Ruslan (2010: 233) adalah sesuatu kejadian
penting atau peristiwa khusus baik yang terjadi secara internal, lokal maupun
nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa secara internasional.
Event menurut Ruslan (2010: 236) dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Calendar of event
Calendar of event, yaitu acara rutin (regular event) yang dilaksanakan
pada hari, bulan,tahun tertentu secara periodic dan berulang-ulang
(rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender
2. Momentum event
Yaitu acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-
momen tertentu di luar acara rutin tersebut misalnya acara 100 tahun
(satu abad) memperingati bung karno, menyambut mellenium ke-3
dan sebagainya, yang dianggap sebagai momen oleh pihak lembaga
atau Public Relations untuk mengadakan suatu acara istimewa yang
perlu diperingatkan dan dipublikasikan
3. Special events
Peristiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis
kegiatan dalam Public Relations, yaitu:
a. Acara suatu peresmian
21
b. Acara peringatan tertentu
c. Acara komersial (new product lounching) atau non komersial
(Social Community Relations).
Menurut Goldblatt pada Pudjiastuti (2010: xxxix) ada lima tahap
proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan event yang efektif dan
efisien, yaitu penelitian, desain, perencanaan, koordinasi dan evaluasi.
a. Research
Penelitian yang dilakukan dengan baik akan mengurangi resiko
kegagalan dalam pelaksanaan event. Tujuan penelitian ini untuk
menentukan kebutuhan, keinginan dan ekspetasi khalayak sasaran. Jadi,
mereka diharapakan tertarik untuk hadir pada ajang yang diadakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian terhadap khalayak sasaran ini
harus dilakukan dengan teliti dan komprehensif sehingga dapat
mengurangi resiko ketidakhadiran.
b. Design
Sebuah event memerlukan kreatifikas yang luar biasa dari pelaksananya
agar terciptanya sebuah hasil atau sebuah event yang spektakuler.
Kemampuan showmanship pelaksana dalam menciptakan gerakan, suara,
pemain warna, cahaya, mendesain area dan sebagainya diperlukan secara
komprehensif dan penuh pertimbangan untuk menciptakan kesan yang
mendalam bagi para pengunjung atau penonton yang hadir.
c. Planning
Tahap ini dapat dilakukan setelah analisis situasi dilakukan bersamaan
dengan designing. Dua kegiatan ini memerlukan waktu yang paling
panjang dibanding tahap kegiatan yang lainnya. Banyak hal yang harus
22
dipertimbangkan pada saat perencanaan sehingga susunan perencanaan
sering kali mengalami perubahan, penambahan, atau pengurangan sesuai
ketersediaan sumber daya yang ada. Perubahaan-perubahan eksternal di
luar kemampuan perencanaan sering kali berujung pada perubahan
perencanaan, misalnya perubahaan peraturan pemerintah, kondisi politik,
kondisi cuaca, dan sebagainya.
d. Coordinating
Sebuah event memerlukan berbagai keahlian agar menjadi acara yang
sukses dan kemudian mampu mengangkat citra perusahaan. Pihak-pihak
yang akan terlibat dalam event adalah bagian catering, bagian pemasaran,
bagian hiburan, bagian musik, bagian grafik, dan bagian dekorasi.
Seorang manajer sebuah acara harus mampu mengoordinasi pihak-pihak
tersebut agar dapat bekerja secara simlutan dengan satu tujuan yang
sama, yaitu menghasilkan acara yang sukses.
e. Evaluation
Pada dasarnya setiap kegiatan harus dievaluasi untuk melihat tingkat
keberhasilan acara yang telah dilakukan. Namun, pada tahap ini sering
kali diabaikan pelaksana. Begitu acara selesai, kegiatan telah dianggap
berakhir, padahal masih ada tahap evaluasi yang harus dilakukan.
Evaluasi yang baik akan menghasilkan data dan fakta yang sangat
berharga, khususnya untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan
pada masa yang akan datang.
Berdasarkan pembahasan teori di atas, maka penulis dapat menarik
kesimpulan, bahwa event adalah suatu kegiatan yang melibatkan
penyelenggara, peserta dan pengunjung untuk mencapai tujuan tertentu.
23
Event dapat dinilai sukses apabila mampu mendatangkan pengunjung dalam
jumlah sesuai target yang diharapkan. Dengan pernyataan itu dapat dikatakan
juga bahwa sumberdaya manusia yang mencakup peran serta kemampuan
manusia dalam mengelolanya pun harus baik Pudjiastuti (2010: xl).
Ruslan mengelompokkan event menjadi tiga yaitu Calendar of event,
momentum event, special event.
Keterkaitan dari teori event tersebut, didasari karena penulis
membahas acara atau kegiatan yang dibuat radio 99ers Jakarta tentang event
off air9gallery untuk menghasilkan event yang efektif dan efisien.
2.3.1.1 Defininisi Calendar of Event
Calendar of Event yaitu acara rutin (regular event) yang
dilaksanakan pada hari, bulan, tahun tertentu, secara periodik dan
berulang-ulang (rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
(Ruslan, 2010: 236).
Calendar Event kelompok ini terdiri dari acara regular yang
diadakan pada hari, bulan, tahun tertentu secara periodik sepanjang
kalendar. (Natoradjo, 2011: 134)
Secara kesimpulan calendar of event atau regular event adalah
acara yang diselenggarakan secara rutin baik setiap minggu, bulan dan
tahun. Keterkaitan teori tersebut didasari oleh kegiatan event off air
9gallery yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan sekali.
24
2.3.2 Definisi Publisitas
Publisitas menurut Frank Jefkin dalam Pudjiastuti (2010: 178)
didefinisikan sebagai dampak dari diketahuinya suatu informasi. Publisistas
adalah sebuah hasil dari suatu kejadian atau kegiatan yang berkaitan dengan
pengiriman informasi maupun penerimaan informasi oleh publik dan dapat
bersifat positif maupun negatif.
Sedangkan menurut Cutlip, dkk. (2005: 9) definisi publisitas adalah
“publicity is information from an outside source that is used by the media because the information has news value. It is an uncontrolled method of placing message in the media because the source does not pay the media for placement”.
Publisistas adalah informasi dari sumber yang digunakan oleh media
karena informasi itu mempunyai nilai berita. Ini merupakan metode
penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan (uncontrolled) karena
sumber tidak membayar media itu untuk penempatannya.
Dan menurut Natoradjo (2011: 134) publisitas adalah mengadakan
acara atau special event untuk menciptakan berita, seperti peluncuran produk
baru, penyerahan penghargaan, acara serah terima jabatan pimpinan
perusahaan, soft opening, grand opening gedung perkantoran, seminar,
symposium, kongres, konvensi, pesta ulang tahun, eksekutif luncheon
perusahaan, dan penandatanganan kontrak
Manfaat publisitas menurut Seitel dalam Pudjiastuti (2010: 180)
1. Memberitahukan produk atau jasa baru.
2. Menghidupkan kembali produk lama.
3. Memberikan penjelasan tentang produk yang sulit.
4. Hampir tidak memerlukan biaya.
25
5. Meningkatkan gengsi perusahaan.
6. Respons dari sebuah krisis.
Lebih lanjut lagi George Black dalam Pudjiastuti (2010: 180)
mengatakan bahwa publisitas mendapatkan ruang editorial yang berbeda dari
ruang kolom yang dibayar (iklan) di media massa yang dilihat, dibaca, dan di
dengar konsumen dengan maksud khusus untuk mendukung pencapaian
tujuan penjualan. Artinya, publisitas memiliki karakteristik tertentu, antara
lain :
1. Nilai kepercayaan tinggi.
Publisitas melalui artikel, feature, berita dan advertorial (gabungan antara
berita dan periklanan) di media massa biasanya lebih dipercaya oleh
khalayak daripada periklanan.
2. Menjembatani iklan.
Publisitas bias menjangkau pembaca atau konsumen yang kurang senang
dengan iklan, maka publisitas dapat menjembatani pihak-pihak tersebut.
3. Efek mendramatisir
Sebagaimana iklan, publisitas bisa menimbulkan efek mendramatisir
dengan perekayasaan cerita melalui berita (news strategy) tentang suatu
produk atau perusahaan.
Adapun kiat-kiat memaksimalkan publisitas bagi sebuah event
menurut Natoradjo (2011: 141) dalam menyelenggarakan sebuah event, agar
mendapat perhatian khalayak dan peliputan berita oleh media. Banyak
keputusan dan langkah harus diambil secara dini dalam proses perencanaan
sebuah event.
26
1. Acara yang diselenggarakan harus menarik, mempunyai nilai
berita dan mempunyai hubungan dengan isu atau tujuan program
yang ingin dicapai perusahaan.
2. Sebagai liputan berita oleh media tidak selalu terjadi dengan
sendirinya. Oleh sebab itu, PRO harus aktif dan sering harus
mengundang media atau memberikan news release (lengkap
dengan press kit) sebagai bahan peliputan berita yang diharapkan
dari insane pers.
3. Media akan tertarik untuk membuat berita tentang event terterntu
terutama bila ada oaring-orang penting atau selebriti terkenal turut
mengambil bagian dalam program tersebut. Alternatif ini
selayaknya menjadi salah satu pertimbangan PRO saat akan
menyelenggarakan sebuat event.
4. Hadiah-hadiah dan door-prize yang diberikan harus menarik dan
unik.
5. Disamping acara utama, event tersebut didukung oleh kegiatan
promosi lainnya, misalnya didukung atau digabung dengan
talkshow, seminar, kontes, perlombaan, demonstrasi, dan hiburan
untuk menarik pengunjung dan perhatian media.
Keterkaitan teori publisistas dengan pembahasan tersebut yaitu
dengan adanya event 9gallery yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan
sekali, akan menghasilkan publisitas yang diharapkan oleh 99ers radio
Jakarta dan mendapatkan perhatian khalayak dari masyarakat.
27 2.4 Kerangka Teori
Teori-teori yang terkait pada pembahasan ini dapat dijelaskan dalam
kerangka teori sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Teori