BAB 2 KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id filedan Frederic C. Whitney (1998) yang dikutip oleh...

25
7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Tabel 2.1 Penelitian Internasional No Nama Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Douglas A. Ferguson and Clark F. Greer, Local Radio and Microblogging: How Radio Stations in the U.S. are Using Twitter, Department of Communication , the College of Charleston and Department of Communication and Theatre , Point Loma Nazarene University, (2011). Social Media Kualitatif Memasuki era yang semakin modern penggunaan Twitter tidak hanya digunakan oleh masyarakat biasa namun juga digunakan oleh stasiun radio di Amerika sebagai media untuk mempromosikan lagu, melibatkan pendengar kepada aktivitas di Twitter dan juga untuk menyajikan berita- berita. Tujuan dari jurnal ini adalah supaya menarik dan mempertahankan pendengar yang sedang diperjalanan untuk mendengarkan siaran radio tersebut dan tidak mengganti frekuensi radio tersebut.

Transcript of BAB 2 KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id filedan Frederic C. Whitney (1998) yang dikutip oleh...

7

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)

Tabel 2.1 Penelitian Internasional

No Nama Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Douglas A.

Ferguson and

Clark F. Greer,

Local Radio and

Microblogging:

How Radio

Stations in the

U.S. are Using

Twitter,

Department of

Communication ,

the College of

Charleston and

Department of

Communication

and Theatre ,

Point Loma

Nazarene

University,

(2011).

Social

Media

Kualitatif Memasuki era yang

semakin modern

penggunaan Twitter

tidak hanya digunakan

oleh masyarakat biasa

namun juga digunakan

oleh stasiun radio di

Amerika sebagai

media untuk

mempromosikan lagu,

melibatkan pendengar

kepada aktivitas di

Twitter dan juga untuk

menyajikan berita-

berita. Tujuan dari

jurnal ini adalah

supaya menarik dan

mempertahankan

pendengar yang

sedang diperjalanan

untuk mendengarkan

siaran radio tersebut

dan tidak mengganti

frekuensi radio

tersebut.

2

2 Emiko Terazono,

Commercial

Radio Plans

Survival Strategy,

(2006).

Strategi

Advertising

Campaign

Promotion

Kualitatif Iklan dipertahankan

dan digunakan untuk

mempertahankan dan

meningkatkan jumlah

pendengar. Jurnal ini

menjelaskan bahwa

strategi program yang

digunakan Capital

Radio adalah

memasukkan beberapa

iklan dan memberikan

durasi yang lebih lama

yang bertujuan untuk

menjaga dan

menambah jumlah

pendengar. Contohnya

seperti pada musim

Piala Dunia, semua

iklan mengenai Piala

Dunia dapat

mendorong

pertumbuhan jumlah

pendengar di radio

tersebut.

3

Penelitian Lokal

No Nama Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Angga Aditya

Putra, Strategi

Program Musik

Hip Hop 8BAR di

Radio 104,2

MSTRI FM

Dalam

Meningkatkan

Kepuasan

Pendengar,

Universitas Bina

Nusantara,

(2013).

Selection,

Scheduling,

Promotion dan

Evaluation

Kualitatif -

Deskriptif

Penelitian ini

menjelaskan

mengenai apa saja

strategi program

yang digunakan

program musik hip

hop 8BAR di radio

104,2 MSTRI FM

dalam meningkatkan

kepuasan pendengar

dengan menjabarkan

beberapa strategi

yang digunakan.

3 Boandra

Maulady,

Efektivitas Social

Media Twitter

Dalam

Mempublikasikan

Program Baru

Maret Trans TV

2012 Terhadap

Tingkat Kognitif

Followers,

Universitas Bina

Nusantara,

Public

Relations,

Publikasi,

Social Media,

Kognitif.

Kuantitatif

Penelitian ini

menjelaskan tentang

penggunaan social

media Twitter dapat

membantu untuk

mempublikasikan

program baru di

Trans Tv karena

mudah dan efisien.

Hasil penelitian

yang dicapai adalah

adanya hubungan

antara social media

4

(2012).

Twitter dalam

mempublikasikan

program baru di

Trans Tv dengan

tingkat kognitif

followers.

4 Ardiansyah

Nasution, Strategi

Radio Prambors

Dalam Upaya

Mempertahankan

Pendengar Siaran

PUTUSS Sama

Nataya di

Prambors

Yogyakarta,

Universitas Islam

Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta,

(2010).

Strategi

Kesesuaian

(Compability),

Strategi

Pembentukan

Kebiasaaan

(Habbit

Formation),

Strategi

Pengontrolan

Arus

Pendengar

(Control of

Audience

Flow), Strategi

penyimpanan

sumber-

sumber

program

(Consevation

of Program

Resources),

Strategi Daya

Penarik Massa

(Mass Appeal).

Kualitatif -

Deskriptif

Penelitian ini

menjelaskan bahwa

dalam membuat

sebuah program

siaran harus dikemas

secara unik namun

berkualitas supaya

dapat menghasilkan

program siaran yang

juga berkualitas

serta dapat

mempertahankan

dan menambah

jumlah pendengar di

Radio Prambors

Yogyakarta. Karena

radio ini berada di

Yogyakarta,

penelitian ini

mengkaji bagaimana

program siaran

PUTUSS Sama

Nataya mengangkat

sisi kekuatan lokal

Yogyakarta yang

5

berbeda dan

memiliki keunikan

tersendiri.

1.2 Landasan Konseptual

2.2.1 Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang dikutip oleh Maria Natalia (West dan

Lynn H. Turner, 2008: 41) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan

menggunakan media massa. Menurut Joseph A. Devito dalam buku Pengantar

Komunikasi Massa oleh Nurudin M,Si., menjelaskan bahwa komunikasi massa

adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.

”Mass communication is communication addressed to masses, to an

extremely large science.” (2007, 11-12).

Pengertian komunikasi massa lainnya juga dijelaskan menurut Jay Black

dan Frederic C. Whitney (1998) yang dikutip oleh Nurudin M.Si. (2007:12)

menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan

yang di produksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa

penerima pesan yang luas, anonym, dan heterogen.

“Mass communication is a procces whereby mass-produced message are

transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers”.

Riswandi (2009: 103) mengutip pengertian komunikasi massa dari Defleur

dan Dennis McQuail (1985) memaparkan bahwa komunikasi massa adalah suatu

proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk

menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan

6

makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang

besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.

A. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa, yaitu (Burhan, 2006: 71-

72):

1. Komunikator

Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi

telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi,

maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh publik.

2. Media Massa

Media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran

informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara

massal pula.

3. Informasi massa

Informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal,

bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi.

4. Gatekeeper

Disebut juga dengan penyeleksi informasi. Komunikasi massa

dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa,

mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan

disiarkan atau tidak disiarkan. Mereka memiliki kewenangan

untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan

tersebut.

5. Khalayak

Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh

media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa

sebuah media massa.

7

6. Umpan balik

Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda

sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat

langsung.

B. Fungsi Komunikasi Massa

1. Fungsi Pengawasan

Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk

pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Pengawasan

dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventi untuk

mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Fungsi Social Learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah

melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.

Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada

masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa

dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien

dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas.

2. Fungsi Penyampaian Informasi

Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi

utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat

luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik

tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga

fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.

3. Fungsi Transformasi Budaya

8

Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan

fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi

transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari

budaya global. Sebagaimana perubahan-perubahan budaya yang

disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama

semua masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk

pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya seperti

politik, perdagangan, agama, hukum, militer dan sebagainya. Jadi tidak

dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan peran penting dalam

proses ini dimana hampir semua perkembangan telematika

mengikutsertakan proses-proses komunikasi massa terutama dalam proses

transformasi budaya.

4. Hiburan

Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan terutama

karena komunikasi massa menggunakan media massa yang menjadikan

fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian

dari fungsi komunikasi massa.

C. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Nurudin (2007: 19-31) mengungkapkan ciri-ciri komunikasi massa sebagai

berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa adalah sekelompok orang yang

berkerja sama satu sama lain sehingga sempurna suatu dikatakan sebagai

lembaga.

2. Komunikasi massa bersifat heterogen

Penonton televisi beragam pendidikan, umum, jenis kelamin, status sosial

ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau

kepercayaan yang tidak sama pula.

9

3. Pesannya bersifat umum

Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak

menyangkut kepentingan orang perorangan atau pribadi (Riswandi, 2009:

106).

4. Komunikasi berlangsung satu arah

Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif

menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun

diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan kata lain,

komunikasi massa bersifat satu arah.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan

Komunikator dalam media massa berupaya menyiarkan informasi secara

serentak.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media

elektronik (mekanik atau elektronik)

7. Media massa dikontrol oleh gatekeeper yang berfungsi sebagai orang yang

ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas, agar semua

informasi lebih dipahami.

2.2.2 Media massa

A. Definisi Media Massa

Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya yang berjudul

Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi yang diterjemahkan

oleh Maria Natalia, memaparkan bahwa media massa adalah saluran-

saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa (2008: 41). Media

massa mempengaruhi kehidupan manusia. Bagaimana pula media massa

bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan sosialnya

10

(Nurudin dalam buku Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi

yang dikutip oleh Rohim, 2009: 161).

B. Jenis Media Massa

Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu

Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua

kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media

cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan

majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media

massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). (Elvinaro,

2007:103)

1. Media massa cetak

a. Surat kabar

Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar

abad pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya

seputar pengumuman pemerinta kota Venesia di samping berita-

berita lainnya. Kemudian, berlanjut dengan sebuah penemuan

mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada tahun 1450 di Jerman.

Sejak terbitnya surat kabar tercetak pertama, penerbitan surat kabar

tampak bekembang pesat.

b. Majalah

Penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas,

diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau

bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek

yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan

ditulis dengan gayabahasa yang mudah dimengerti oleh banyak

orang.

2. Media massa elektronik

11

a. Televisi

Televisi adalah media massa elektronik yang bersifat audio visual

serta kemampuan memainkan gambar sehingga mampu

menstimulasi pendengaran dan pengelihatan. Televisi pertama kali

ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang

mendemonstrasikannya lewat radio BBC London, Inggris. Kira-

kira Sejak munculnya media televise, penyiaran berita mulai

menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio.

b. Radio

Penyiaran radio secara komersil baru dimulai tahun 1920-an dan

sejak awal kemunculannya radio penyiaran hanya digunakan untuk

keperluan hiburan dan promosi. Kemudian, radio ternyata dapat

juga digunakan untuk media penyampaian berita. Keampuhan

radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan

terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu.

2.2.3 Radio

A. Pengertian Radio Siaran

Radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi. Di radio ini muncul

proses penyampaian pesan atau komunikator dengan yang menerima pesan atau

komunikan melalui media, dalam hal ini adalah radio (Bachtiar, 2006: 105).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut

adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik (Ardianto, 2012: 128)

1. Daya Langsung

12

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan

penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat dibandingkan

dengan media cetak surat kabar dan majalah.

2. Daya Tembus

Karena kontennya yang sederhana yaitu hanya audio, radio dapat dengan

mudah dijangkau oleh masyarakat di berbagai penjuru. Radio juga dapat

dinikmati tanpa pendengar harus meninggalkan aktivitasnya yang lain

sehingga membuatnya menjadi “teman” yang setia. Bentuk radio yang

semakin inovatif memungkinkan para pengendara mobil untuk tetap

menyetir sembari mendengarkan radio tanpa harus terganggu.

3. Daya Tarik

Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang

ada padanya, yakni music, kata-kata dan efek suara (sound effect).

Hampir setiap acara radio siaran dikemas dalam bentuk hiburan.Acara

siaran kata diselingi oleh musik atau efek suara. Efek suara tersebut

menjadikan daya tarik sendiri bagi pendengar radio siaran.

B. Karakteristik Radio Siaran

Menurut Triartanto (2010:32) Sifat radio siaran secara karakteristiknya

mencakup:

1. Imajinatif

Karena radio siaran hanya bisa di dengar, Imajinasi pendengar bisa

beragam persepsinya. Radio menciptakan theater of mind untuk

mengajak pendengarnya berimajinasi dan bisa terhanyut

perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan.

2. Auditori

13

Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa di konsumsi oleh

telinga. Maka dari itu, apa yang di dengar oleh telinga

kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus

jelas, singkat dan sepintas lalu.

3. Akrab

Media Radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan

pesannya secara personal/individu.Walaupun radio itu di dengar

oleh orang banyak, sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan

kepada diri pendengar secara seorang diri, seakan-akan berada di

sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi ”teman” di kala seseorang

sedang sedih ataupun gembira.

4. Gaya percakapan

Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya

percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang

unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan penyiar menjadi

sesuatu yang trend.

5. Radio is the now

Ditinjau dari nilai aktualitas berita, radio siaran dibandingkan

dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual. Selain

hitungan waktunya dalam detik, proses penyampaian pesannya

lebih simple. Radio siaran juga seringkali melakukan liputan

langsung dari tempat kejadian (Ardianto, 2012: 132)

C. Kelebihan dan Kekurangan Radio

1. Kelebihan Radio (Helena Olii, 2007:8)

a) Radio mempengaruhi imajinasi pendengar.

14

Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki

dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio

dapat dikembangkan.Radio juga memiliki kemampuan untuk

mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat

diperoleh dari hasil program radio yang efektif.

b) Langsung.

Tanpa melalui proses yang panjang, radio sudah dapat menyampaikan

pesan secara langsung kepada khalayak pendengar.

c) Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan (daya tembus).

Radio memiliki daya tembus yang luar biasa ke segala arah tanpa

memperhitungkan tempat, ruang, jarak, dan waktu.

d) Memiliki daya tarik yang kuat

Sebagai media penyampai pesan, radio juga memiliki fungsi

mendidik memberi informasi sekaligus menghibur. Disinilah letak

daya tarik radio itumemiliki sifat yang “hidup”, karena radio

melekat tiga unsur,yaitu: musik, kata-kata (siaran kata), efek suara

(sound effect).

e) Memiliki daya pengaruh

Radio siaran mempengaruhi khalayak pendengar karena hiburan

musiknya, suara penyiaranya dan acara-acara yang disiarkan oleh

radio.

f) Dapat diterima oleh pihak manapun, baik yang berpendidikan

tinggi manapun yang berpendidikan rendah.

2. Kelemahan Radio

a) Selintas

15

Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak

bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa seperti pembaca

koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan.

b) Global

Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail, karena angka –

angkanya pun dibulatkan. Misalnya penyiar akan menyebutkan

“setibu orang lebih “ untuk angka 1053 orang.

c) Batasan waktu

Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari,

berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman

dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi

25 jam atau lebih.

d) Beralur linear

Program disajikan dan dinikamti pendengar berdasarkan

urutan yang sudah ada, tidak meloncat – loncat. Berbeda dengan

surat kabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir, atau

langsung ke rubik yang ia sukai.

e) Mengandung gangguan

Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari

gangguan yang sifatnya teknis (channel/mechanic noise factor).

Karena kekuatan radio siaran adalah bunyi atau suara, maka unsur

ini pula yang bisa menjadi kelemahan karena adanya gangguan

sinyal, suara terdengar-menghilang atau terdapat noise.

2.2.3.1 Program radio

Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu

seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien.

16

Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk

siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima

audien. Sebuah format siaran mengacu pada apa kebutuhan dan bagaimana

perilaku sosiologis-psikologis mereka yg menentukan format siaran apa yang

relevan.

Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak

secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu

lokasi siaran.Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek

demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi.

Menurut Keith yang dikutip oleh Morissan (2013 : 232) kemudian

menyusun karakteristik tiga format siaran utama yang popular di dunia sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Program Radio

Adult Contemporary (AC) Untuk Kaum muda dan dewasa dengan

rentang umur sangat luas antara 20 – 50

tahun, berdaya beli tinggi,. Menyiarkan

musik pop masa kini, softrock, balada.

Menyiarkan berita olahraga, ekonomi,

politik,. Format ini berkembang pula

kedalam format lain seperti Middle of the

Road, Album Oriental Rock, dan Easy

Listening

Contemporary Hit Radio (CHR) atau

TOP 40 Radio

Untuk ABG dan muda belia berumur

antara 12 – 20 tahun. Format yang paling

popular yang berisi lagu – lagu top 40 /

top30dan tips praktis. Sebelum menjadi

CHR awalnya disebut TOP 40 Radio.

17

CHR merupaka radio yang sering

memutarkan 30 rekaman terkini, bukan

album lama, tidak memutar ulang sebuah

lagu yang sama secara berdekatan,

perpindahan anatar lagu sangat cepat.

All News / All Talk All Talks lebih dahulu hadir pada tahun

1960 di Los Angeles dengan konsep

siaran Talk Show interkatif mengupas isu

– isu lokal. All News hadir kemiudian

tahun 1964 dimotori Gordon McClendon

di Chicago dengan konsep berita buletin

20 menit berisi berita lokal, regional, dan

dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan

dewasa berumur 20 – 50 tahun, berdaya

beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi

politik menjadi primadona.

sumber : Morissan (2013 : 232)

Menurut Pringle – Starr – McCavitt yang dikutip oleh Morissan, M.A

(2013: 233), seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok, yaitu:

a) Format Musik: Format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh

stasiun radio komersial karena setiap siaran radio menjual lagu dan musik

yang disajikan.

b) Format informasi: Format ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, dominasi

berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news).

c) Format khusus (specialty): Format yang dikhususkan untuk audien

berdasarkan etnis dan agama.

18

Gambar 2.1

Pembagian Format Radio Menurut

Peter Priangle

2.2.4 Media Baru (New Media) ditandai dengan munculnya Internet.

Format Radio

Musik

Album Oriented Rock

Beautiful Music

Classical

Contemporary Hit Radio

Classic rock

Country

Jazz

Middleof Road

Nostalgia

Oldies

Urban contemporary

informasi

All news All talk

Khusus

etnik

agama

campuran

Adult Contemporary

19

Sebutan Media baru atau New Media muncul ketika perkembangan teknologi

semakin berkembang kearah yang bersifat lebih digital diikuti dengan interaksional antar

pengguna yang lebih aktif. Media baru ditandai dengan penggabungan media atau yang

disebut dengan konvergensi media yang dapat membantu pengguna media untuk

mendapatkan informasi yang jauh lebih mudah dan menarik. Bill Gates pendiri Microsoft

tahun 1975 dalam Suprapto (2011: 117) yang dikutip oleh Tamburaka dalam buku

“Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa” tahun 2013 mengemukakan

bahwa konvergensi tidak akan terjadi sampai masyarakat memiliki segala sesuatu dalam

bentuk digital yaitu ketika konsumen dapat dengan mudah menggunakannya pada semua

bentuk peralatan yang berbeda.

Seperti banyaknya media massa seperti majalah, radio dan tv mulai merambah

dunia internet untuk memperluas penyebaran informasi. Kini internet hampir

mendominasi seluruh kegiatan manusia yang membuat manusia sangat bergantung pada

internet.Internet sendiri merupakan suatu network (jaringan) yang menghubungkan setiap

komputer yang ada di dunia dan membentuk suatu komunitas maya yang dikenal sebagai

global village / desa global (Tamburaka, 2013: 75-78).

Internet yang telah memberi ruang yang sangat luas kepada pribadi dan komunitas

sosial untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi melalui blog atau jejaring

sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.Walaupun disebut sebagai media jejaring

sosial, Facebook dan Twitter, kian menerobos ruang komunikasi yang bersifat massal.

Melaui Facebook dan Twitter, penggunanya tidak hanya sekadar dapat bertukar

informasi, tetapi juga berdiskusi secara terbuka, mengkritik kebijakan publik, bergunjing,

dan sebagainya (Barus, 2010: 9-10).

Media baru menyatukan semua yang dimiliki media lama, jika surat kabar hanya

dapat dibaca dalam media kertas, radio hanya dapat didengar, televisi hanya menyatukan

audio dan visual. Melalui internet semua itu dapat disatukan baik tulisan, suara, dan

gambar hidup. Pengguna internet kini dapat membaca tulisan melalui blog, website, dapat

mendengar radio melalui radio internet, dapat menonton siaran berita melalui live

20

streaming atau mengunduh video. Dengan kata lain, semua karakteristik khas masing-

masing Old Media dapat disatukan dalam dunia New media.

2.3 Teori khusus

2.3.1 Definisi programming

Programming atau broadcast programming adalah pengorganisasian program

radio atau televisi dalam periode harian, mingguan, atau dalam periode satu bulanan.

Programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran umumnya menggunakan strategi

yaitu secara rutin mengganti ulang penjadwalan ini untuk tetap merebut perhatian

pendengar dan pemirsanya (audience) dengan hadirnya program-program yang terbaru.

(Djamal, H dan A. Fachruddin, 2013: 127)

2.3.2 Model Programming

Eastman dan Ferguson menjelaskan bahwa untuk membuat sebuah program

siaran, terdapat 4 tahap proses pembuatan yaitu yang pertama adalah seorang

programmer harus menentukkan program apa yang akan dibuat. Hal ini termasuk konten

di dalam program tersebut serta pemilihan topik siaran. Kedua adalah seorang

programmer harus menentukkan jam siar yang tepat untuk program tersebut yang

disesuaikan oleh kebiasaan audience pada jam tertentu. Ketiga adalah mempromosikan

program tersebut supaya menarik audience untuk mendengarkan program siaran

tersebut.Yang terakhir adalah mengevaluasi program siaran tersebut secara berkala untuk

melihat hasilnya.

21

Gambar 2.2 Basic Programming

(Eastman and Ferguson, 2009: 24)

+ + =

1. Selection

- Audience Habits

- Cost Compatibility

- Talent Availibility

- Differentiation

- Trendiness

- Novelty

2. Scheduling

- Hammocking

- Blocking

- Compatibility

- Ranking

- Competition

Selection 50%

Schedulling 30%

Promotion 20%

Evaluation

Audience Size

22

3. Promotion

- Cluster

- Location

- Frequency

- Construction

- Distance

- Familiarity

4. Evaluation

- Tolerance level

- Design Style

- Technology

- Stock value

- Genre Trends

- Audience Share

2.2.3. Social media

Social media sebagai sebuah teknologi web yang mempermudah siapapun sebagai

calon pengguna untuk membuat dan mendistribusikan konten mereka sendiri atau sering

disebut sebagai sebuah teknologi, platform atau media untuk berbagi konten (Aditya,

2013 : 131). Menurut Chris Brogan (2010:11) menjelaskan bahwa Social media adalah

satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi

yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa

“Social media is a new set of communication and collaboration tools that enable

many types of interactions that were previously not available to the common person”.

Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial sebagai

satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini:

1. Partisipasi

23

Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang

yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk

menjadi bagian dari media sosial.

2. Keterbukaan

Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi

oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa

saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi.

3. Percakapan

Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial adalah

media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan media

sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih.

4. Komunitas

Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik terkait

dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media

sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi

secara efektif.

5. Saling Terhubung

Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan

saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada link-link yang

menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga orang

per orang.

2.2.4. Social Network

Tamburaka (2013: 78-79) menjelaskan salah satu bentuk dari keberadaan New

Media adalah munculnya social network (jejaring sosial). Aktivitas sosial dari jejaring

sosial ini tidak hanya dapat dilakukan di dalam dunia nyata tetapi juga dapat dilakukan di

dunia maya. Setiap orang dapat menggunakan jejaring sosial sebagai sarana

berkomunikasi, membuat status, berkomentar, berbagi foto dan video. Salah satu bentuk

jejaring sosial yang cukup familiar dan memiliki banyak penggunanya adalah Twitter.

24

2.2.5. Twitter

Twiter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc.,

semacam jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk

mengirim dan menerima pesan yang disebut kicauan (Tweets). Kicauan / Tweets bisa

dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-

teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan

sebutan pengikut (Followers). Ide Twitter muncul dari sebuah diskusi yang

diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam

pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa

menggunakan SMS (Short Message Service) layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah

kelompok kecil. Pengguna media dapat menggunakan Twitter sebagai sarana untuk

menciptakan konten media denga memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya.

Penggunaan Twitter seperti menulis pesan berdasarkan topik tertentu dengan

menggunakan tanda pagar (#) / (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas

pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda “@”. Tetapi kekurangan dari Twitter

adalah pesan yang ditulis hanya dapat menampung sampai 140 karakter, sehingga yang

dapat digunakan hanya untuk berbagi informasi adalah dengan menggunakan singkatan

notasi slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS.

Gambar 2.3 Twitter 97,5 FM Motion Radio

25

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Strategi

Programming

• Selection

• Schedulling

• Promotion

• Evaluation

(Eastman dan Ferguson, 2009:24)

Program DISOSOR

Interaksi pendengar di

Twitter

Meningkatkan

jumlah pendengar