B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah...

48
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) No A/61/106 mengenai Convention on the Rights of Persons with Disabilities dan diterbitkannya Undang- undang RI No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) menempatkan penyandang disabilitas sebagai pemegang hak atas kesejahteraan sosial. Disisi lain, penandatanganan konvensi juga memberikan kewajiban dan tanggung jawab berbagai pihak untuk melindungi hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya berdasarkan kesamaan dengan orang lain termasuk didalamnya hak untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanan sosial dalam rangka kemandirian. Kementerian Sosial cq. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial sebagai pengemban amanat perundang-undangan telah menggulirkan kebijakan yang merubah paradigma pelayanan dari model pelayanan berbasis institusi (institutional based) ke berbasis keluarga/komunitas (family/community based). Demikian juga pada RPJMN ke-3 tahun 2015-2019 juga memuat rehabilitasi sosial berbasis keluarga dan komunitas dalam arah kebijakan dan strategi pembangunan perlindungan sosial yang komprehensif. Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan serta adanya kewajiban dan tanggung jawab berbagai pihak dalam melindungi dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas sebagaimana diamanatkan oleh konvensi dan peraturan perundang-undangan berimplikasi pada perlunya keterlibatan multisektor baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk bersama-sama memberikan pelayanan konprehensif bagi penyandang disabilitas dalam rangka mencapai kemandirian. Strategi yang ditempuh oleh BBRSBG Kartini Temanggung dalam rangka memberdayakan penyandang disabilitas intelektual di masyarakat dilakukan dengan menyelenggarakan rehabilitasi sosial non-institusional dan berbasis keluarga. Namun demikian juga disadari bahwa permasalahan disabilitas merupakan masalah sosial dan sesuai amanat konvensi PBB menjadi tanggung jawab berbagai pihak untuk melindungi hak-hak penyandang disabilitas. Oleh karena itu perlu dikembangkan model pelayanan berbasis komunitas yang melibatkan berbagai pihak.Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual

Transcript of B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah...

Page 1: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

1

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) No A/61/106 mengenai

Convention on the Rights of Persons with Disabilities dan diterbitkannya Undang-

undang RI No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of

Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas)

menempatkan penyandang disabilitas sebagai pemegang hak atas kesejahteraan

sosial. Disisi lain, penandatanganan konvensi juga memberikan kewajiban dan

tanggung jawab berbagai pihak untuk melindungi hak-hak penyandang

disabilitas untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya

berdasarkan kesamaan dengan orang lain termasuk didalamnya hak untuk

mendapatkan perlindungan dan pelayanan sosial dalam rangka kemandirian.

Kementerian Sosial cq. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial sebagai

pengemban amanat perundang-undangan telah menggulirkan kebijakan yang

merubah paradigma pelayanan dari model pelayanan berbasis institusi

(institutional based) ke berbasis keluarga/komunitas (family/community based).

Demikian juga pada RPJMN ke-3 tahun 2015-2019 juga memuat rehabilitasi sosial

berbasis keluarga dan komunitas dalam arah kebijakan dan strategi

pembangunan perlindungan sosial yang komprehensif. Dalam rangka

mengimplementasikan kebijakan serta adanya kewajiban dan tanggung jawab

berbagai pihak dalam melindungi dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas

sebagaimana diamanatkan oleh konvensi dan peraturan perundang-undangan

berimplikasi pada perlunya keterlibatan multisektor baik pemerintah, swasta

maupun masyarakat untuk bersama-sama memberikan pelayanan konprehensif

bagi penyandang disabilitas dalam rangka mencapai kemandirian.

Strategi yang ditempuh oleh BBRSBG Kartini Temanggung dalam rangka

memberdayakan penyandang disabilitas intelektual di masyarakat dilakukan

dengan menyelenggarakan rehabilitasi sosial non-institusional dan berbasis

keluarga. Namun demikian juga disadari bahwa permasalahan disabilitas

merupakan masalah sosial dan sesuai amanat konvensi PBB menjadi tanggung

jawab berbagai pihak untuk melindungi hak-hak penyandang disabilitas. Oleh

karena itu perlu dikembangkan model pelayanan berbasis komunitas yang

melibatkan berbagai pihak.Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual

Page 2: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

2

melalui “Kampung Peduli” merupakan alternatif jawaban untuk

penyelenggaraan pelayanan berbasis komunitas dalam rangkamewujudkan

lingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang

disabilitas melalui peran aktif keluarga, masyarakat, swasta dan berbagai pihak

sebagai pengupaya, penilai dan pemelihara capaian-capaiannya.

Selanjutnya, sebagai konsekuensi dari penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial

Berbasis Komunitas adalah keterlibatan secara aktif keluarga, masyarakat,

swasta dan instansi terkait. Oleh karena itu, perlu disusun buku panduan

pelaksanaan agar terjadi sinergi dalam pelaksanaannya.

B. Maksud dan Tujuan Buku Panduan

1. Maksud

Panduan ini disusun sebagai penjelasan tentang kegiatan dan prosedur kerja

Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli yang

diselenggarakan oleh BBRSBG Kartini Temanggung.

2. Tujuan

a. Menyediakan acuan dalam manajemen dan teknis pelaksanaan Rehabilitasi

Sosial Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli.

b. Mensinergikan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli.

c. Meningktkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi

Sosial Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli.

C. Pengertian

Dalam panduan ini, yang dimaksud dengan:

1. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk

memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar

dalam kehidupan masyarakat.

2. Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual adalah proses

refungsionalisasi dan pengembangan fisik, mental, sosial dan keterampilan

untuk memungkinkan penyandang disabilitas intelektual mampu

melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

Page 3: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

3

3. Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas adalah rehabilitasi sosial yang

diselenggarakan dalam suatu komunitas melalui partisipasi aktif individu,

kelompok, masyarakat, dan berbagai pihak sebagai pengupaya, penilai dan

pemelihara capaian-capaiannya.

4. Komunitas adalah masyarakat setempat, yaitu suatu unit atau kesatuan sosial

yanghidup bersamapada lokasi yang samayang diikat oleh kesamaan

kepentingan.

5. Kampung adalah suatu wilayah teritorialyang dihuni oleh kumpulan

komunitas dan memiliki aturan yang telah disepakati bersama untuk

mengatur tata dan pola hidup masyarakat dan masih mempertahankan nilai-

nilai luhur tradisi yang sejalan dengan gerak pembangunan diwilayahnya.

6. Program Kampung Peduli adalah upaya untuk menumbuhkan keswadayaan

masyarakat dalam melaksanakan rehabilitasi sosial dan mewujudkan

lingkungan yang ramah dan peduli terhadap penyandang disabilitas

intelektual agar mencapai kemandirian sesuai potensi yang dimiliki.

7. Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki kelainan fisik, mental,

intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dan menghambat mereka

dalam berinteraksi dan berpartisipasi dalam masyarakat.

8. Penyandang disabilitas Intelektual adalah seseorang yang mengalami

hambatan fungsi intelektual bersamaan dengan terhambatnya penyesuaian

perilaku yang dimanifestasikan selama periode perkembangan.

9. Pendampingan sosial adalah interaksi terus menerus antara pendamping

dengan yang didampingi agar terjadi proses pembelajaran serta perubahan

kreatif yang diprakarsai anggota masyarakat atau kader pendamping dengan

tujuan membantu individu maupun kelompok dengan berangkat dari

kebutuhan dan kemampuan yang didampingi sehingga dapat berperan dalam

kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

10. Pendamping adalah pekerja sosial dan tenaga sukarela dari unsur masyarakat

yang telah diberikan pendidikan dan pelatihan untuk mendampingi

penyandang disabilitas intelektual dan keluarga dalam pelaksanaan program

Kampung Peduli.

Page 4: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

4

D. Landasan Operasional

1. Undang-undang RI No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The

Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang

Disabilitas)

2. Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejehteraan Sosial

3. Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1997, tentang Penyandang Cacat

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Peningkatan Usaha

Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.

5. Kepmensos RI No. 56 / HUK / 2003, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Temanggung

6. Kemensos RI No. 40/HUK/2004, tentang Prosedur Kerja Panti Sosial di

Lingkungan Departemen Sosial

7. Kepmensos No. 85/HUK/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Coba Multi

Layanan Panti Sosial Penyandang Cacat

8. Peraturan Menteri Sosial Republik IndonesiaNomor 25 Tahun 2012 Tentang

Standar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas oleh Lembaga diBidang

Kesejahteraan Sosial.

9. Pedoman Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual

Direktorat Orang dengan Kecacatan Kementerian Sosial RI

10. Surat Edaran Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI

No.113/PRS/III/2005, tanggal 30 Maret 2005 tentang Program Multi Pelayanan

Panti.

Page 5: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

5

BAB II

DESKRIPSI PROGRAM

Kampung Peduli merupakan nama program Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas Intelektual Berbasis Komunitas yang dilaksanakan oleh BBRSBG Kartini

Temanggung. Kampung merupakan gambaran kehidupan masyarakat yang dinamis

dalam suatu wilayah (desa/kampung). Sementara Peduli merupakan singkatan dari

Pelayanan Disabilitas Intelektual Inklusi.

Program Kampung Peduli merupakan upaya menumbuhkan keswadayaan

masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang ramah dan peduli terhadap

penyandang disabilitas intelektual sertadan mampu melaksanakan rehabilitasi sosial

dalam rangka membantu penyandang disabilitas intelektual untuk mencapai

kemandirian.

Fokus utama Program Kampung Peduli diarahkan pada perubahan perilaku

masyarakat dan keluarga dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas

intelektual secara mandiri melalui proses pembelajaran sehingga terwujud

kemampuan dalam mengenali masalah, merencanakan, mengambil keputusan dan

kreatif mengembangkan kamandirian penyandang disabilitas dalam melakukan

aktivitas sehari-hari (Activity Of Dily Living/ADL) dan keterampilan kerja/usaha.

A. Tujuan

Tujuan umum Kampung Peduli adalah terwujudnya keswadayaan masyarakat

untuk mengusahakan kemandirian penyandang disabilitas intelektual dalam

melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dan keterampilan kerja/usaha sesuai

potensi yang dimiliki.

Tujuan tersebut diwujudkan melalui tujuan khusus :

1. Meningkatnya keswadayaan keluarga dan masyarakat dalam memberikan

pendampingan dan bimbingan serta menciptakan lingkungan yang promotif

bagi tumbuhkembang kemampuan penyandang penyandang disabilitas

intelektual.

2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakatdalam memanfaatkan

sumberdaya bagi pemeliharaan dan pengembangan kemandirian penyandang

disabilitas intelektual.

3. Meningkatnya kemampuan sosial dan keterampilan/usaha kerja penyandang

disabilitas intelektual dalam masyarakat.

Page 6: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

6

B. Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan Kampung Peduli, yaitu:

1. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat, instansi terkait, organisasi sosial dan

dunia usaha sebagai pengupaya, penilai dan pemelihara capaian-capain

program rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual.

2. Peningkatan kemampuan orang tua dan keluarga dalam menciptakan

lingkungan yang promotif bagi tumbuhkembang kemandirian penyandang

disabilitas intelektual secara mandiri.

3. Perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas intelektual

untuk tumbuh dan berkembang dalam aspek sosial, keterampilan serta

kesempatan untuk mengembangkan kemandiriannya.

C. Indikator Keberhasilan

1. Masyarakat dan berbagai pihak dapat melaksanakanrehabilitasi sosial

penyandang disabilitas intelektual secara swadaya.

2. Orang tua dan keluarga dapat menciptakan lingkungan yang promotif bagi

tumbuhkembang kemandirian penyandang disabilitas intelektual secara

mandiri.

3. Penyandang disabilitas intelektual mampu melakukan aktifitas kehidupan

sehari-hari, keterampilan dan usaha ekonomi produktif secara mandiri sesuai

potensinya.

D. Penerima Manfaat

1. Penyandang disabilitas intelektual

2. Keluarga

3. Masyarakat

E. Bentuk Kegiatan

1. Sosialisasi/deseminasi program rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

2. Pembentukan kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai

wadah partisipasi masyarakat dan pelaksana rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas intelektual.

3. Pengembangan keswadayaan kelembagaan KSM

4. Pengembangan kemitraan dan jejaring kerja.

Page 7: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

7

5. Pendampingan dalam Implementasi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

Intelektual dalam masyarakat

F. Waktu Pelayanan

Kampung Peduli dilaksanakan selama satu tahun. Selanjutnya, dalam rangka

memelihara dan mengembangkan capaian program pelayanan dilaksanakan

tindak lanjut oleh KSM, dinas sosial atau instansi terkait setempat.

G. Pengorganisasian Kegiatan

1. Penanggung jawab

Penanggungjawab Kampung Peduli adalah kepala BBRSBG Kartini

Temanggung.

2. Pelaksana

Pelaksana Kampung Peduli adalah Tim yang ditetapkan oleh kepala BBRSBG

Kartini Temanggung, terdiri dari unsur:

a. Struktural

b. Profesional

c. Fungsional.

3. Mitrakerja, partisipan dan jejaring kerja

Pelaksanaan Kampung Peduli melibatkan berbagai pihak dan stakeholders baik

dari unsur pemerintah, masyarakat maupun swasta, meliputi:

a. Pengurus KSM

b. Kader pendamping

c. Tenaga kesejahteraan sosial

d. Organisasi sosial, tokoh-tokoh dan warga masyarakat

e. Dinas sosial, dinas kesehatan, kecamatan, desa/kelurahan, dan intansi

pemerintah terkait

f. Unit usaha.

Page 8: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

8

BAB III

TAHAPAN DAN MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tahap Awal

1. Penjajagan, Verifikasi Data dan Penetapan Lokasi

Penjajagan dilakukan untuk mengetahui data awal tentang populasi

penyandang disabilitas di masyarakat.Penjajagan dilaksanakan melalui

kunjungan lokasi berdasarkan data awal yang bersumber dari dinas sosial,

instansi terkait atau informasi dari pihak lain yang dapat

dipertanggungjawabkan (BPS, Dinas Sosial setempat, laporan hasil UPSK,

hasil survey lembaga berkompetendan sumber lain) dan temuan di

lapangan.Selanjutnya data-data diklarifikasi dan diverifikasi untuk

memperoleh data lengkap tentang populasi penyandang disabilitas intelektual

di masyarakat.

a. Tujuan

1) Mengetahui jumlah dan penyebaran penyandang disabilitas intelektual

dalam masyarakat.

2) Mengetahui data lengkap (by name dan by address)penyandang disabilitas

intelektual.

3) Menentukan lokasi pelaksanaan Program Kampung Peduli.

b. Detil kegiatan

1) Pengumpulan data tentang populasi dan penyebaran disabilitas

intelektual di masyarakat.

2) Pengkonstruksian dan pengklasifikasian data.

3) Pemetaan dan penetapan lokasi untuk pelaksanaan Kampung Peduli.

c. Waktu

Penjajagan, klarifikasi dan verifikasi dataserta penetapan lokasi

dilaksanakan selama lima hari kerja.

d. Pelaksana

Penjajagan, klarifikasi dan verifikasi data dilaksanakan oleh Tim dengan

melibatkan aparat desa/kelurahan dan tokoh masyarakat.

e. Sasaran

1) Dokumen/data awal dari pemerintah desa, Dinas Sosial, BPS dan sumber

lainnya.

Page 9: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

9

2) Aparat desa/ kelurahan

3) Keluarga

4) Tokoh masyarakat (ketua RT, RW)

5) Keluarga

6) Penyandang disabilitas.

f. Prosedur pelaksanaan

1) Tim menghimpun informasi/data awal yang bersumber dari BPS, Dinas

Sosial setempat, laporan hasil UPSK, hasil survey lembaga

berkompetendan sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

2) Berdasarkan data awal, Tim melakukan penjajagan dan pemetaan sosial.

3) Tim melakukan diklasifikasi dan verifikasi data serta melengkapi data-

data yang diperlukan (by name dan by address).

4) Berdasarkan klasifikasi dan verifikasi data serta pemetaan sosial, Tim

menyampaikan usulan untuk penentuan lokasi Program Kampung

Peduli.

5) Kepala BBRSBG Kartini Temanggung menetapkan lokasi pelaksanaan

Program Kampung Peduli.

g. Indikator keberhasilan

1) Data populasi dan persebaran disabilitas intelektual terklasifikasi dan

terkonstruksi.

2) Lokasi pelaksanaan pelaksanaan Program Kampung Peduli dapat

ditetapkan.

2. Penjalinan Kerjasama dan Koordinasi dengan Intansi Terkait

Kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dilakukan untuk

memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

a. Tujuan

1) Membangun komitmen bersama untuk memenuhi hak-hak penyandang

disabilitas intelektual.

2) Memperoleh dukungan dalam pelaksanaan Kampung Peduli

3) Mensinergikan pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan

kegiatan.

Page 10: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

10

b. Detil kegiatan

1) Sosialisasi program Kampung Peduli

2) Musyawarah untuk menentukan bentuk-bentuk dukungan serta

peranan yang diharapkan dari masing-masing pihak berkepentingan

dalam pelaksanaan Kampung Peduli.

c. Waktu

Kerjasama dan koordinasi dengan intansi terkait dilaksanakan selama lima

hari kerja sejak penetapan lokasi.

d. Pelaksana

Pelaksana kegiatan penjalinan kerjasama dan koordinasi adalah anggota

Tim yang ditunjuk sesuai bidang tugas dan kompetensi yang dimiliki.

e. Sasaran

1) Dinas Sosial

2) Pemerintah kelurahan/desa

3) Tokoh-tokoh masyarakat (ketua RT/RW).

f. Prosedur pelaksanaan

1) Tim mengundang atau mendatangi pemangku kepentingan yang akan

dilibatkan.

2) Tim mensosialisasikan program Kampung Peduli

3) Tim bersama pemangku kepentingan mengadakan diskusi dan

musyawarah untuk mencapai kesepakatan tentang bentuk-bentuk

dukungan dan peran masing-masing instansi dalam pelaksanaan

Kampung Peduli.

g. Indikator keberhasilan

1) Tersosialisasinya program Kampung Peduli kepada instansi terkait dan

pemangku kepentingan lainnya.

2) Terjalinnya kerjasama dan terbangun kesepakatan tentang bentuk-

bentuk dukungan dan peran masing-masing dalam pelaksanaan program

Kampung Peduli.

Page 11: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

11

B. Tahap Pelaksanaan Pelayanan

Tahap ini merupakan implementasi kegiatan Program Kampung Peduli untuk

mewujudkan keswadayaan masyarakat dalam menyelenggarakan rehabilitasi

sosial berbasis komunitas.

Kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:

1. Kampanye/penyuluhan sosial

Kampanye/penyuluhan sosial/sosialisasi programmerupakan bagian dari

prosesedukasi masyarakat melalui transferinformasi tentang permasalahan

dan program-program pelayaan bagi penyandang disabilitas

intelektualuntukmeningkatkan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran

masyarakat dalam rangka memenuhi hak-hak penyandang disabilitas

intelektual.

a. Tujuan

1) Mensosialisasikan program Kampung Peduli kepada masyarakat

2) Meningkatkan pemahaman dan menggugah kesadaran masyarakat

3) Membangun komitmen masyarakat untuk melindungi dan memenuhi

hak-hak penyandang disabilitas intelektual.

4) Memperoleh dukungan masyarakat dalam pelaksanaan program

Kampung Peduli.

b. Detil kegiatan

Kegiatan dalam kampanye/penyuluhan sosial ini adalah penyampaian

infromasi tentang disabilitas intelektual dandiseminasi program Kampung

Pedulimelalui pertemuan, perseorangan maupun menggunakan media

informasi (leaflet, booklet, film dokumenter, foto-foto, dan lain-lain)

c. Waktu

Kampanye/penyuluhan sosial dilaksanakan di awal kegiatan dan secara

terus menerus selama kegiatan Kampung Peduli berlangsung.

d. Tempat

Kampanye/penyuluhan sosial dilaksanakan di lokasi pelaksanaan Program

Kampung Peduli

e. Pelaksana

Kampanye/penyuluhan sosial dilaksanakan oleh penyuluh sosial.

Page 12: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

12

f. Sasaran

1) Keluarga penyandang disabilitas

2) Tokoh masyarakat (ketua RT/RW, pemuka masyarakat, tokoh

pemuda, dll)

3) Pengurus organisasi sosial kemasyarakatan (PKK, Dawis, dll).

g. Prosedur pelaksanaan kegiatan

1) Penyuluh sosial menyusun rencana dan mempersiapkan materi

penyuluhan sosial.

2) Penyuluh sosial menyiapkan masyarakat sebagai peserta penyuluhan

sosial

3) Penyuluh sosial melaksanakan penyuluhan sesuai rencana yang

disusun.

h. Indikator keberhasilan

1) Masyarakat memperoleh informasi tentang permasalahan dan

program-program pelayaan bagi penyandang disabilitas intelektual

2) Masyarakat memperoleh informasi tentang program Kampung Peduli

3) Masyarakat memberikan informasi sebagai umpan balik dan

pernyataan dukungan bagi pelaksanaan Program Kampung Peduli.

2. Identifikasi dan Penentuan Partisipan

Penentuan partisipan merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan

menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan Program

Kampung Peduli. Kegiatan dilakukan melalui diskusi dan musayawarah

yang melibatkan tokoh masyarakat, aparat desa/kelurahan dan anggota

masyarakat lainnya.

a. Tujuan

1) Menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam kegiatan.

2) Menentukan peranyang diharapkan dari pihak-pihak yang akan

terlibat dalam kegiatan.

b. Detil kegiatan

1) Diskusi dan musyawarah untuk mengidentifikasi dan menentukan

pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan Program Kampung

Peduli.

Page 13: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

13

2) Penentuan peranyang diharapkan dari partisipan dalam pelaksanaan

Program Kampung Peduli.

c. Waktu

Identifikasi dan penentuan partisipan dilaksanakan di awal kegiatan.

d. Tempat

Identifikasi dan penentuan partisipan dilaksanakan di lokasi pelaksanaan

Program Kampung Peduli

e. Pelaksana

Penentuan partisipan difasilitasi oleh Tim BBRSBG Kartini Temanggung

dengan melibatkan partisipasi aktif tokoh dan warga masyarakat.

f. Sasaran

1) Aparat desa/kelurahan

2) Tokoh masyarakat (ketua RT/RW, pemuka masyarakat, tokoh lainnya)

3) Tokoh-tokoh pemuda dan pegiat masyarakat

4) Keluarga penyandang disabilitas

5) Pengurus organisasi sosial kemasyarakatan.

g. Prosedur pelaksanaan kegiatan

1) Tim BBRSBG Kartini Temanggung memfasilitasi musyawarah tokoh

dan warga masyarakat

2) Tokoh dan warga masyarakat melakukan identifikasi pihak-pihak yang

perlu dilibatkan dan peran yang diharapkan dalam Program Kampung

Peduli.

3) Tokoh dan warga masyarakat menetapkan pihak-pihak yang perlu

dilibatkan dan peran yang diharapkan dalam pelaksanaan Program

Kampung Peduli.

h. Indikator keberhasilan

Pihak-pihak yang akan dilibatkan dan perannya dalam pelaksanaan

Program Kampung Peduli teridentifikasi dan dapat ditetapkan.

3. Pembentukan KelembagaanKelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Pembentukan KSM merupakan kegiatan untuk membentuk kelembagaan

sebagaimedia partisipasi serta mengorganisasikan kegiatan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas intelektual berbasis masyarakat.Pembentukan KSM

dilakukan secara musyawarah dengan difasilitasi oleh Tim BBRSBG Kartini

Page 14: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

14

Temanggung dan tokoh-tokoh masyarakat serta melibatkan pemerintah

kelurahan dan dinas sosial setempat.

a. Tujuan

1) Menyediakan media partisipasi masyarakat

2) Menentukan pihak/ lembaga yang menjadi penanggung jawab dan

pelaksana rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat

3) Mengorganisasikan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

intelektual berbasis komunitas.

b. Detil kegiatan

Kegiatan pembentukan KSM dilakukan melalui musyawarah, meliputi

penentuan:

1) Nama KSM

2) Kepengurusan

3) Program-program kelembagaan.

c. Waktu

Pembentukan KSM dilaksanakan pada minggu pertama bulan kedua

pelaksanaan program Kampung Peduli

d. Tempat

Pembentukan KSM dilaksanakan di lokasi pelaksanaan Program

Kampung Peduli

e. Pelaksana

Pembentukan KSM difasilitasi oleh Tim BBRSBG Kartini Temanggung

dengan melibatkan aparat desa/ kelurahan, instansi terkait dan tokoh-

tokoh masyarakat.

f. Sasaran

1) Dinas Sosial

2) Aparat desa/kelurahan

3) Tokoh masyarakat (ketua RT/RW, pemuka masyarakat, tokoh lainnya)

4) Tokoh-tokoh pemuda dan pegiat (aktvis) masyarakat

5) Keluarga penyandang disabilitas

6) Pengurus organisasi sosial kemasyarakatan.

7) Warga masyarakat

Page 15: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

15

g. Prosedur pelaksanaan kegiatan

1) Tim menyusun rencana pembentukan KSM

2) Tim berkoordinasi dengan Dinas Sosial, aparat desa/ kelurahan, dan

tokoh-tokoh masyarakat

3) Tim bersama Dinas Sosial, aparat desa/ kelurahan dan tokoh-tokoh

masyarakat memfasilitasi musyawarah warga untuk membentuk KSM

yang setidaknya mencakup:

a) Nama KSM

b) Kepengurusan

c) Program-program kelembagaan KSM.

4) Nama KSM ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah warga

masyarakat.

5) Kepengurusan KSM setidaknya terdiri dari pengurus inti (ketua,

sekretaris dan bendahara) dan kelompok-kelompok kerja (pokja) yang

beranggotakan pendamping.

6) Program kelembagaan KSM harus mencakup program rehabilitasi

sosial bagi penyandang disabilitas intelektual

7) Penunjukan personil sebagai pengurus dan pendamping dilaksanakan

secara musyawarah dengan kriteria:

a) Sukarela

b) Aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat

c) Mempunyai kepedulian dan komitmen terhadap pemecahan

masalah PMKS dan penyandang disabilitas.

d) Bersedia mengikuti pelatihan sebagai pengurus dan pendamping

lapangan.

e) Kriteria lain yang disepakati bersama.

8) KSM yang telah di bentuk di dilaporkan kepada Kepala BBRSBG

Kartini Temanggung untuk ditetapkan sebagai pelaksana Program

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Berbasis

Masyarakat melalui Kampung Peduli.

h. Indikator keberhasilan

1) KSM sebagai wadah partisipasi masyarakat terbentuk.

2) KSM yang dibentuk ditetapkan sebagai pelaksana Program

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Berbasis

Komunitas melalui Kampung Peduli.

Page 16: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

16

4. Pengembangan Kelembagaan KSM

Pengembangan kelembagaan merupakan upaya mengembangkan kapasitas

KSM melalui peningkatan kemampuan individu dan organisasi untuk

mengorganisasikan dirinya secara berkelanjutanagar mencapai keswadayaan

dalam menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

intelektual di dalam masyarakat.

Tahapan untuk mengembangkan kelembagaan KSM sebagai berikut:

a. Kajian dan perencanaan partisipatif

Kajian partisipatif merupakan upaya bersama pengurus KSM,

pendampingdan partisipan lain untuk memahami masalah, kebutuhan

serta mengidentifikasi sumber daya atau aktivitas yang dapat mendukung

pengembangan KSM. Dalam pengkajian partisipatif, kebutuhan,

hambatan-hambatan dan sumberdaya didasarkan pada perspektif

masyarakat.

Perencanaan partisipatif disusun bersama-sama antara pengurus KSM,

pendamping, keluarga penyandang disabilitas intelektual, tokoh-tokoh

masyarakat dan partisipan lain melalui musyawarah atau diskusi

kelompok terfokus/Focus Discussion Group (FGD). Dalam proses ini,

partisipan diberikan peranan dalam menentukan prioritas masalah/

kebutuhan, penyusunan rencana tindakan dan penilaian terhadap

kelayakan tindakan. Penilaian kelayakan tindakan mencakup dimensi

ekonomi, sosial, budaya, norma masyarakat dan operasional.

1) Tujuan

a) Mengetahui permasalahan/kebutuhan dan potensi penyandang

disabilitas intelektual dan keluarga yang menjadi sasaran garap

KSM .

b) Mengetahui permasalahan dan kebutuhan KSMdalam

mengembangkan kelembagaan dan menyelenggarakan rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas intelektual.

c) Mengetahui sumberdaya dan peluang yang tersedia untuk

mendukung pengembangan KSM dalam menyelenggarakan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat

d) Menentukan prioritas masalah/kebutuhan dan rencana tindakan

yang efektif untuk mengembangkan kelembagaan dan

Page 17: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

17

menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

intelektual dalam masyarakat.

2) Detil kegiatan

a) Diskusi kelompok terfokus untuk mengkaji masalah, kebutuhan dan

mengidentifikasi sumberdaya, peluangatau aktivitas yang dapat

mendukung pengembangan KSM dalam menyelenggarakan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat

b) Diskusi kelompok terfokus untuk menentukan prioritas

masalah/kebutuhan dan rencana tindakan yang efektif untuk

mengembangkankapasitas KSM dalam menyelenggarakan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat.

3) Waktu

Pengkajian dan perencanaan partisipatif dilaksanakan pada minggu

pertama bulan kedua pelaksanaan Program Kampung Peduli.

4) Tempat

Pengkajian dan perencanaan partisipatif dilaksanakan di tempat yang

disepakati oleh partisipan.

5) Pelaksana

Pengkajian dan perencanaan partisipatif difasilitasi oleh Tim BBRSBG

Kartini Temanggung

6) Sasaran

a) Pengurus KSM

b) Pendamping

c) Aparat desa/kelurahan

d) Tokoh masyarakat

7) Prosedur pelaksanaan kegiatan

a) Tim berkoordinasi dengan pengurus KSM, pendamping dan

partisipan yang akan terlibat dalam kegiatan.

b) Tim memfasilitasi diskusi kelompok terfokus untuk mengkaji

masalah, kebutuhan dan mengidentifikasi sumberdaya, peluangatau

aktivitas yang dapat mendukung pengembangan KSM dalam

menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

intelektual dalam masyarakat

Page 18: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

18

c) Berdasarkaan hasil pengkajian partisipatif, bersama-sama

merumuskan prioritas masalah/ kebutuhan dan rencana tindakan

yang efektif untuk mengembangkankapasitas KSM dalam

menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

intelektual dalam masyarakat.

8) Indikator keberhasilan

a) Masalah, kebutuhan,sumberdaya, peluangdan aktivitas yang dapat

mendukung pengembangan KSM dalam menyelenggarakan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat teridentifikasi.

b) Prioritas masalah/kebutuhan dan rencana tindakan yang efektif

untuk mengembangkan kapasitas KSM dalam menyelenggarakan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam

masyarakat dapat ditentukan.

b. Pelatihan Pengurus KSM dan Pendamping

Pelatihan atau bimbingan teknik merupakan upaya membangun kapasitas

(capacity building) pengurus, anggota KSM dan tenaga pendamping untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan administrasi dan

manajemen KSM serta pengetahuan dan keterampilan teknis rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas intelektual dengan materi pelatihan:

- Manajemen/ pengelolaan organisasiKSM.

- Penggalian dan pemanfaatan sumberdaya

- Peranan dan tugas-tugas pendamping

- Bimbingan teknis membimbing penyandang disabilitas intelektual.

- Bimbingan teknis mendampingi keluarga dalam membimbing

penyandang disabilitas intelektual.

- Materi lain terkait.

Sasaran kegiatan pelatihan inimencakup peningkatan motivasi,

pengetahuan dan keterampilan manajemen kelembagaan serta teknik-

teknik pendampingan sosial dalam rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas intelektual di masyarakat.

1) Tujuan

a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola

kelembagaan KSM

Page 19: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

19

b) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik dalam

melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual

di masyarakat.

c) Menumbuhkembangkan motivasi pengurus dan pendamping untuk

mengembangkan kelembagaan KSM dan melaksanakan rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas intelektual di masyarakat.

2) Detil kegiatan

a) Pelatihan/bimbingan teknik pengelolaan KSM sebagai pelaksana

rehabilitasi sosial berbasis komunitas.

b) Pelatihan/bimbingan teknik pendampingan keluarga

c) Pelatihan/bimbingan teknik membimbing penyandang disabilitas

intelektual.

3) Waktu

Pelatihan/ bimbingan teknik dilaksanakan selama minimal dua hari dan

atau sesuai standar jam latihan.

4) Tempat

Tempat pelatihan di BBRSBG Kartini Temanggung atau tempat lain

yang ditetapkan.

5) Pelaksana

Pelaksana pelatihan adalah Tim BBRSBG Kartini Temanggung

melibatkan Dinas Sosial, instansi terkait dengan narasumber yang

berkompeten di bidangnya.

6) Sasaran

a) Pengurus KSM

b) Pendamping program /pokja KSM.

7) Prosedur pelaksanaan kegiatan

a) Tim menyusun rencana dan mempersiapkan pelaksanaan pelatihan

b) Tim berkoordinasi dengan pengurus, pendamping dan pihak terkait

yang akan dilibatkan.

c) Tim menyelenggarakan pelatihan bagi pengurus KSM dan

pendamping sesuai rencana yang ditetapkan.

d) Tim melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan.

Page 20: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

20

8) Indikator keberhasilan

a) Pengurus KSM dan pendamping memperoleh pelatihan/ bimbingan

teknik pengelolaan KSM dan rehabilitasi sosial

b) Pengurus KSM dan pendamping memiliki kesiapan pengetahuan

dan keterampilan mengelola KSM dan melaksanakan rehabilitasi

sosial berbasis komunitas.

c. Pendampingan Sosial

Pendampingan merupakan upaya membantu individu maupun kelompok

dengan menempatkan tenaga pendamping yang dilaksanakan melalui

proses interaksi dan komunikasi terus menerus antara pendamping

(pekerja sosial) dengan yang didampingi (pengurus KSM dan pendamping

lapangan/pokja) hingga terjadi proses pembelajaran serta perubahan

kreatif dari anggota kelompok atau masyarakat.Perubahan perilaku

masyarakat untuk mandiri, mampu dalam pengambilan keputusan dan

kreatif dalam mengembangkan rehabilitasi sosial merupakan fokus

pendampingan.

Dalam pengembangan kapasitas KSM, pendampingan dilaksanakan dalam

dua kegiatan, yaitu:

1) Pendampingan kelembagaan dengan sasaran pengurus KSM dalam

rangka pengembangan kemampuan manajerial organisasi, mencakup:

a) Pendampingan dalam penyusunan program/ kegiatan KSM

b) Pendampingan dalam menggali dan memanfaatkan sumberdaya

c) Pendampingan dalam mengorganisir kegiatan KSM.

2) Pendampingan teknik rehabilitasi sosial dengan sasaran pendamping

lapangan dalam rangka meningkatkan keterampilan melaksanakan

kegiatan rehabilitasi sosial di dalam masyarakat, mencakup:

a) Pendampingan dalam melaksanakan bimbingan kesehatan dan bagi

penyandang disabilitas intelektual.

b) Pendampingan dalam melaksanakan bimbingan aktivitas mengurus

dirinya sendiri (ADL) bagi penyandang disabilitas intelektual

c) Pendampingan dalam melaksanakan bimbingan keterampilan/

kewirausahaan bagi penyandang disabilitas intelektual

Page 21: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

21

d) Pendampingan dalam mengembangkan kemampuan penyandang

disabilitas intelektual untuk melakukan kegiatan ekonomi

produktif.

e) Pendampingan dalam melaksanakan bimbingan kepada orang

tua/keluarga penyandang disabilitas intelektual.

Pendampingan sosial untuk dua kegiatan sebagaimana dikemukakan

dilaksanakan oleh Tim dari BBRSBG Kartini Temanggung dengan

melibatkan institusi terkait.

1) Tujuan

a) Meningkatkan keterampilan mengelola KSM sebagai lembaga

rehabilitasi sosial berbasis komunitas.

b) Meningkatkan keterampilan pendamping lapangan dalam

membimbing penyandang disabilitas intelektual dan mendampingi

keluarga agar dapat melakukan peran sebagai fasilitator,

pembimbing dan instruktur bagi anaknya di dalam keluarga.

c) Mengarahkan pengurus KSM dan pendamping lapangan dalam

mengelola organisasi dan melaksanakan rehabilitasi sosial berbasis

komunitas

d) Memberikan pengalaman baru bagi pengurus KSM dan pendamping

dalam mengimplementasikan rehabilitasi sosial berbasis komunitas.

2) Detil kegiatan

a) Pendampingan pengembangan kelembagaan

b) Pendampingan teknik implementasi rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas intelektual.

3) Waktu

Pendampingan dilaksanakan secara berkala setiap bulan selama satu

tahun.

4) Tempat

Pendampingan di laksanakan di tempat yang ditentukan (balai desa,

balai RW, gedung/ base camp/sentra kegiatan KSM, dan lain-lain)

5) Pelaksana dan partisipan

Pendampingan kelembagaan dan pendampingan teknik implementasi

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dilaksanakan oleh

Tim BBRSBG Kartini Temanggung dengan melibatkan institusi terkait.

Page 22: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

22

6) Sasaran

a) Pengurus KSM

b) Pendamping lapangan (anggota Pokja)

c) Dinas Sosial

d) Pengurus organisasi sosial

e) Perseorangan yang memiliki pengalaman dan berkomitmen untuk

ikut serta dalam memberdayaan masyarakat.

7) Prosedur pelaksanaan kegiatan

a) Tim pendamping dari BBRSBG Kartini Temanggung menyusun

rencana pendampingan.

b) Tim pendamping dari BBRSBG Kartini Temanggung melakukan

koordinasi dengan institusi terkait untuk pelaksanaan

pendampingan.

c) Tim pendamping melaksanakan pendampingan sesuai rencana yang

ditetapkan

d) Tim pendamping melakukan evaluasi pelaksanaan pendampingan.

8) Indikator keberhasilan

a) Pengurus KSM dan pendamping lapangan memperoleh

pendampingan dari Tim pendamping BBRSBG Kartini, pihak atau

institusi terkait.

b) Pengurus KSM dan pendamping lapangan mampu melaksanakan

kegiatan pengembangan KSM dan menerapkan kegiatan rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas intelektual dalam masyarakat.

d. Fasilitasi Kelembagaan KSM

Fasilitasi kelembagaan KSM merupakan kegiatan untuk mendukung

operasional KSM melalui bantuan bahan, kelengkapan dan atau peralatan

yang diperlukan di awal-awal berdirinya KSM dalam rangka

menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas

intelektual.

1) Tujuan

Memenuhi kebutuhan bahan dan perlengkapan untuk operasional

KSM dalam melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

mental sebelum mencapai keswadayaan.

Page 23: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

23

2) Detil kegiatan

Kegiatan dalam fasilitasi KSM meliputi:

a) Pemberian bantuan bahan dan peralatan bimbingan dalam rangka

pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental.

b) Pemberian bantuan bahan dan perlengkapan untuk operasional

KSM antara lain ATK, seragam pengurus dan pendamping, bantuan

transport pendamping, buku-buku catatan, konsumsi pada saat

supervisi.

3) Waktu

Fasilitasi dilakukan di awal berdirinya KSM dan pada saat

membutuhkan bahan/ peralatan bimbingan.

4) Tempat

Fasilitasi dilaksanakan di lokasi KSM

5) Pelaksana

Fasilitasi dilaksanakan oleh BBRSBG Kartini Temanggung.Dalam

rangka memenuhi kebutuhan bahan dan peralatan juga dapat

dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak lain (unit usaha,

instansi/institusi terkait).

6) Sasaran

a) KSM secara kelembagaan

b) Pengurus KSM

c) Pendamping lapangan

d) Dinas Sosial

e) Pemerintah desa/kelurahan

f) Unit usaha

g) Perorangan /donatur yang peduli terhadap pengembangan KSM

7) Prosedur pelaksanaan kegiatan

a) Tim BBRSBG Kartini Temanggung bersama pengurus KSM dan

pendamping lapangan mengidentifikasi kebutuhan bahan dan

peralatan yang dibutuhkan.

b) Pengurus KSM dan pendamping menyampaikan proposal bantuan

bahan dan peralatan ke BBRSBG Kartini Temanggung

c) Tim BBRSBG Kartini Temanggung mengajukan kebutuhan bahan

dan peralatan kepada Kepala BBRSBG Kartini Temanggung untuk

memperoleh persetujuan

Page 24: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

24

d) Berdasarkan persetujuan Kepala BBRSBG Kartini Temanggung Tim

menyampaikan bantuan bahan dan perlengkapan/peralatan untuk

operasional KSM dan pelaksaan rehabilitasi sosial.

e) BBRSBG Kartini Temanggung dan pengurus KSM dapat menjalin

kerjasama dengan institusi terkait, unit usaha atau pihak lain dalam

rangka pemenuhan bahan, perlengkapan, peralatan atau sarana dan

prasarana lainnya.

8) Indikator keberhasilan

a) Tersedia bahan dan perlengkapan untuk operasional KSM.

b) Tersedia bahan dan peralatan bimbingan dalam rangka pelaksanaan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental.

5. Pengembangan Kemitraan dan Jejaring

Pengembangan kemitraan dan jejaring merupakan bentuk kolaborasi yang

dilakukan dengan fasilitasi penjalinan kerjasama dengan pihak-pihak terkait

termasuk dengan pihak swasta/unit usaha yang memiliki program Coorporate

Social Responsibility (CSR) yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat.

a. Tujuan

Memperoleh dukungan dan fasilitasi untuk meningkatkan sarana

prasarana, pendanaan, penyediaan bahan, peralatan, pemasaran hasil

produk penyandang disabilitas intelektual, pengembangan program,

peningkatan SDM dan lain-lain dalam rangka kesinambuangan

operasional kegiatan KSM.

b. Detil kegiatan

1) Identifikasi unit usaha, organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak

yang dapat mendukung pengembangan kegiatan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas mental.

2) Fasilitasi penjalinan kerjasama/ kemitraan dengan unit usaha,

organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat mendukung

pengembangan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

mental.

3) Tindaklanjut kerjasama/ kemitraan dengan unit usaha, organisasi

sosial, masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat mendukung

Page 25: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

25

pengembangan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

mental.

c. Waktu

Penjalinan kerjasama/ kemitraan dilaksanakan setelah KSM memiliki

kesiapan dan memulai melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas mental.

d. Tempat

Penjalinan kerjasama/ kemitraan dilaksanakan unit usaha, organisasi

sosial, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

e. Pelaksana

1) Fasilitasi penjalinan kerjasama/ kemitraan dilaksanakan oleh Tim

BBRSBG Kartini Temanggung.

2) Pembuatan kesepakatan dan tindak lanjut kerjasama dilaksanakan oleh

pengurus KSM.

f. Sasaran

1) Pengurus KSM

2) Pendamping lapangan

3) Dinas Sosial

4) Unit usaha

5) Organisasi sosial (yayasan, LSM, dll)

6) Perorangan /donatur yang peduli terhadap pengembangan KSM

g. Prosedur pelaksanaan kegiatan

1) Tim BBRSBG Kartini Temanggung bersama pengurus KSM dan

pendamping mengidentifikasi unit usaha, organisasi sosial, masyarakat,

dan pihak-pihak yang dapat mendukung pengembangan kegiatan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental dalam masyarakat.

2) Tim BBRSBG Kartini Temanggung bersama pengurus KSM melakukan

pendekatan untuk kerjasama dengan unit usaha, organisasi sosial,

masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat mendukung pengembangan

kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental dalam

masyarakat.

3) Tim BBRSBG Kartini Temanggung bersama pengurus KSM menyusun

proposal atau melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk

menjalin kerjasama/kemitraan dengan unit usaha, organisasi sosial,

masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat mendukung pengembangan

Page 26: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

26

kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental dalam

masyarakat.

4) Pengurus KSM melaksanakan tindak lanjut kerjasama/ kemitraan

sesuai kesepakatan yang di tetapkan.

h. Indikator keberhasilan

1) Unit usaha, organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat

mendukung pengembangan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas mental dalam masyarakat teridentifikasi.

2) Terjalinnya kerjasama/kemitraan antara KSM dengan unit usaha,

organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak yang dapat mendukung

pengembangan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

mental dalam masyarakat.

3) Unit usaha, organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak menjadi

mitra kerja dalam penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas berbasis komunitas.

6. Implementasi Kegiatan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas

Tahap ini merupakan upaya untuk menggerakkan seluruh potensi ke dalam

operasional kegiatan KSM. Dalam kegiatan ini, tahapan dan proses

rehabilitasi sosial, meliputi bimbingan kesehatan, sosial dan

keterampilan/kewirauhaan kepada penyandang disabilitas intelektual

dilaksanakan oleh KSM.

a. Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan fisik, mental, sosial dan keterampilan

penyandang disabilitas dalam rangka mencapai kemandirian.

2) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mewujudkan lingkungan

yang promotif bagi pengembangan kemandirian penyandang disabilitas

intelektual di dalam keluarga.

b. Detil kegiatan

1) Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan untuk

penyandang disabilitas intelektual di sentra kegiatan (base camp) KSM.

2) Pendampingan orang tua untuk melaksanakan bimbingan fisik, mental,

sosial, keterampilan dan kewirausahaan di lingkungan keluarga.

Page 27: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

27

3) Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan di

lingkungan keluarga.

4) Supervisi oleh pekerja sosial BBRSBG Kartini Temanggung.

c. Tempat

1) Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan untuk

penyandang disabilitas intelektual dilaksanakan di sentra kegiatan

(base camp) KSM.

2) Pendampingan orang tua untuk melaksanakan bimbingan fisik, mental,

sosial, keterampilan dan kewirausahaandilaksanakan di lingkungan

keluarga.

3) Pengembangan usaha ekonomi produktif penyandang disabilitas

intelektualdilaksanakan di sentra kegiatan (base camp) KSM atau

keluarga.

d. Pelaksana

1) Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan untuk

penyandang disabilitas intelektual dilaksanakanoleh pendamping.

2) Pendampingan orang tua untuk melaksanakan bimbingan fisik, mental,

sosial, keterampilan dan kewirausahaan di lingkungan

keluargadilaksanakan oleh pendamping.

3) Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan di

lingkungan keluarga dilakukan oleh orang tua/keluarga

4) Pengembangan usaha ekonomi produktif penyandang disabilitas

intelektualdilaksanakan oleh pendamping dan keluarga.

5) Supervisi dilaksanakan oleh pekerja sosial BBRSBG Kartini

Temanggung

e. Sasaran

1) Pengurus KSM

2) Pendamping

3) Keluarga

4) Penyandang disabilitas intelektual

f. Prosedur pelaksanaan kegiatan

1) Pendamping lapangan menyusun rencana kegiatan bimbingan fisik,

mental, sosial dan keterampilan/kewirausahaan serta bimbingan dan

pendampingan kepada orang tua/keluarga.

Page 28: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

28

2) Pendamping lapangan melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial,

keterampilan/kewirausahaan kepada penyandang disabilitas

intelektual di sentra kegiatan KSM sesuai rencana.

3) Pendamping lapangan memberikan bimbingan dan pendampingan

kepada orang tua/ keluarga dalam membimbing dan membiasakan

penyandang disabilitas intelektual untuk melakukan aktivitas sehari-

hari dan usaha ekonomi produktif di lingkungan keluarga.

4) Apabila penyandang disabilitas telah mampu melakukan keterampilan

usaha ekonomi produktif, pendamping mendampingi dalam

mengembangkan keterampilan usahanya.

5) Pekerja sosial BBRSBG Kartini Temanggung memberikan supervisi

secara berkala.

6) Apabila keluarga mengalami masalah/ kesulitan sehingga

membutuhkan konseling, pekerja sosial BBRSBG Kartini Temanggung

memberikan layanan konseling kepada orang tua/keluarga.

7) Dalam rangka mengembangkan usaha, penyandang disabilitas

intelektual yang memenuhi persyaratan dapat diberikan bantuan

stimulan usaha ekonomi produktif.

8) Bantuan stimulan diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha/kerja,

dengan ketentuan:

a) Penerima bantuan SUEP adalah penyandang disabilitas yang

memiliki potensi untuk melakukan usaha/kerja produktif.

b) Penetapan bantuan berdasarkan hasil need assessment (asesmen

kebutuhan)

c) Besarnya bantuan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang

ada.

d) Bantuan SUEP dapat berupa barang atau uang dan diberikan sesuai

ketentuan pemberian bantuan sosial.

e) Pemberian bantuan SUEP harus dilengkapi dengan rincian

penggunaan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai hasil

asesmen kebutuhan.

f) Pemanfaatan SUEP sesuai hasil asesmen kebutuhan.

Page 29: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

29

g. Indikator keberhasilan

1) Penyandang disabilitas intelektual memperoleh bimbingan dan

pendampingan untuk mengembangkan kemampuan fisik, mental,

sosial, keterampilan dan kewirausahaan dari para pendamping.

2) Orang tua/ keluarga memperoleh bimbingan dan pendampingan dalam

membimbing dan mendampingi penyandang disabilitas intelektual

untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan usaha ekonomi produktif di

lingkungan keluarga.

3) Penyandang disabilitas intelektual mampu mandiri dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari dan melakukan keterampilan/

usaha ekonomi produktif sesuai potensi yang dimiliki.

7. Perluasan Gerakan

Perluasan gerakan merupakan pengembangan kegiatan KSM untuk

mengembangkan jenis pelayanan, menjangkau sasaran lebih banyak dan

wilayah yang lebih luas. Tujuannya adalah adalah memperoleh dukungan

dari berbagai pihak serta dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat,

sehingga eksistensi KSM akan semakin kuat.

Pengembangan pelayanan dilaksanakan dengan menambah, meningkatkan

atau merubah model pelayanan yang sudah berjalan, sehingga dapat

memberikan lebih banyak pilihan pelayanan kepada masyarakat.

Peluasan sasaran pelayanan KSM dilaksanakan dengan memberikan

pelayanan yang tidak terbatas pada penyandang disabilitas intelektual tetapi

penyandang disabilitas lain, PMKS lain atau masyarakat. Sementara peluasan

jangkauan wilayah geografis dilaksanakan dengan menjangkau wilayah desa/

kampung disekitarnya.

Pengembangan jangkauan KSM dilaksanakan oleh pengurus KSM dan

pendamping secara swadaya dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Page 30: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

30

C. Tahap Pengakhiran

1. Pemberhentian Pelayanan

Pemberhentian pelayanan Kampung Peduli dilakukan apabila:

a. Pendampingan KSM telah mampu telah mencapai batas satu tahun.

b. KSM telah mencapai keswadayaan dalam menyelenggarakan rehabilitasi

sosial berbasis komunitas (mencapai tujuan yang ditetapkan).

c. Karena terjadi sesuatu hal, disepakati bersama antara KSM dan BBRSBG

Kartini Temanggung untuk mengakhiri pelayanan.

d. KSM tidak mampu melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial berbasis

komunitas sesuai yang disepakati.

2. Tindaklanjut Pelayanan

Tindaklanjut Kampung Peduli dilaksanakan dengan:

a. Monitoring dan supervisi

b. Menyusun rekomendasi kepada Dinas Sosial dan instansi terkait untuk

menindaklanjuti kegiatan dan hasil-hasil yang telah dicapai dalam

pelaksanaan Kampung Peduli.

Page 31: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

31

BAB IV

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring sebagai bagian dari fungsi manajemen Rehabilitasi Sosial Berbasis

Komunitas melalui Kampung Peduli merupakan suatu kegiatan untuk meninjau

aktivitas-aktivitas dalam setiap tahapan, keefektifan dalam penyusunan rencana

dan mengkaji tujuan yang akan dicapai. Monitoring dilakukan secara terus

menerus selama tahapan pelaksanaan berlangsung.

1. Tujuan

a. Mengantisipasi permasalahan yang timbul dan atau akan timbul, sehingga

dapat diambil tindakan sedini mungkin untuk memperbaikinya.

b. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan agar mencapai tujuan yang

ditetapkan.

2. Sasaran

a. Pelaksanaan tahapan awal

b. Pelaksanaan tahap pelaksanaan

c. Pelaksanaan tahap pengakhiran.

3. Pelaksana

Monitoring pelaksanaan kegiatan Kampung Peduli dilaksanakan oleh

pimpinan dan Tim.

4. Langkah-langkah monitoring

a. Menyusun rencana monitoring

Penyusunan rencana monitoring dilakukan dengan menentukan kegiatan

dan keluaran yang akan dimonitor, meliputi tahapan yang dilaksanakan

dan keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan dan kapan

monitoring akan dilaksanakan. Selanjutnya disusun format monitoring.

b. Melaksanakan monitoring

Monitoring dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Monitoring dilakukan dengan membandingkan antara rencana kegiatan

serta keluarannya dengan pelaksanaan dan keluaran yang dihasilkan.

Page 32: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

32

c. Menganalisa hasil monitoring

Analisa hasil monitoring dilakukan dengan membandingkan hasil yang

diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan Kampung Peduli dan target

kegiatan yang dihasilkan dengan rencana semula. Selanjutnya, selisih

antara rencana dan hasil monitoring tersebut dibuat laporan dan faktor-

faktor penyebab perbedaan itu diidentifikasi.

d. Laporan hasil monitoring

Penyusunan laporan dilaksanakan setelah monitoring selesai. Laporan

hasil monitoring diserahkan kepada Kepala BBRSBG Kartini

Temanggung.

e. Tindak lanjut hasil monitoring

Hasil monitoring ditindaklanjuti melalui pertemuan berkala untuk

meninjau kembali tingkat kemajuan serta memutuskan apakah rencana

implementasi perlu disesuaikan dengan dinamika lapangan.

B. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses penilaian secara sistematis tentang relevansi,

keefektifan, dan dampak dari aktivitas setiap tahapan kegiatan dan pencapaian

tujuan. Evaluasi dalam Kampung Peduli dilakukan secara bersama-sama antara

BBRSBG Kartini Temanggung, pengurus KSM, pendamping, keluarga dan

pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan secara berkala setiap

triwulan, semester dan di akhir masa pelayanan Kampung Peduli.

1. Tujuan

a. Mengetahui keefektifan proses pelaksanaan kegiatan.

b. Mengetahui dampak dari aktivitas pada tiap-tiap tahapan kegiatan dan

tingkat capaian hasil kegiatan

c. Menghimpun pelajaran/pengalaman yang berguna untuk peningkatan

Kampung Peduli.

2. Sasaran

a. Proses pelaksanaan tahapan kegiatan pelayanan Kampung Peduli.

b. Pencapaian hasil pada setiap tahapan dan keseluruhan kegiatan.

Page 33: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

33

3. Pelaksana

Pelaksana evaluasi adalah Tim dengan melibatkan pengurus KSM,

pendamping, keluargadan pihak yang terlibat.

4. Waktu pelaksanaan

Evaluasi dilaksanakan setiap triwulan dan tahunan.

5. Langkah-langkah evaluasi

a. Penyusunan rencana evaluasi

Penyusunan rencana evaluasi dilakukan dengan membuat kesepakatan

tantang apa yang akan dievaluasi, data yang akan digunakan,

metodologi yang digunakan, pihak yang akan dilibatkan dan kapan

evaluasi dilaksanakan.

b. Pelaksanaan evaluasi

Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Penilaian tentang proses dan dampak dilakukan dengan mempelajari

informasi yang diperoleh dari pengamatan atau laporan kegiatan dan

membandingkan dengan rencana dan hasil yang akan dicapai.

c. Laporan dan tindaklanjut hasil evaluasi

Laporan hasil evaluasi disusun oleh tim. Selanjutnya, laporan dibahas

bersama pihak yang terlibat. Bila laporan sudah dianggap final dihimpun

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah

penanganan lebih lanjut.

C. Pelaporan

Laporan pelaksanaan dan capaian hasil kegiatan Kampung Peduli disusun oleh

Tim secara berkala setiap triwulan dan tahunan secara tertulis. Dalam hal

tertentu atau apabila diminta oleh Kepala BBRSBG Kartini Temanggung,

laporan dapat disampaikan secara lisan.

Laporan diserahkan kepada kepala BBRSBG Kartini Temanggung dengan

tembusan Bidang Program dan Advokasi Sosial sebagai sebagai bahan laporan

Kepada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Departemen Sosial RI.

Page 34: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

34

BAB V

PENUTUP

Program Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli

merupakan program pengembangan dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan

bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis masyarakat. Sebagai program

pengembangan, dalam implementasinya dimungkinkan terjadi perubahan dan

penyesuaian sesuai dengan kondisi di lapangan dan kemampuan BBRSBG Kartini

Temanggung untuk menyelenggarakannya.

Buku panduan ini hanya berisikan ketentuan pokok sehingga penerapannya di

lapangan ditentukan oleh kondisi dan situasi setempat. Berkaitan dengan itu,

kreativitas petugas di lapangan dan komitmen bersama untuk mengembangkan

program dan memberikan pelayanan terbaik bagi penyandang disabilitas intelektual

sangat menentukan dalam pencapaian tujuan Kampung Peduli.

Dalam rangka mengefektifkan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi

sosial, setelah terusun panduan Kampung Peduli ini akan diikuti dengan instrumen

kerja yang diperlukan dan dilakukan kajian baik substansi panduan maupun

instrumen kelengkapannya untuk pengembangan dan penyempurnaan di masa

datang.

Page 35: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

35

Page 36: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

36

Lampiran 1

POLA PENGEMBANGAN KESWADAYAAN KSM

UNTUK REHABILITASI SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS

MELALUI KAMPUNG PEDULI

Keterangan:

: Hubungan langsung

: Hubungan tidak langsung

KSM

Kampung Peduli

Instrumen pengembangan

keswadayaan:

- Penyuluhan sosial

- Identifikasi Partisipan

- Pembentukan KSM

- Pengembangan Kelembagaan KSM

a. Kajian dan perencanaan partisipatif

b. Pelatihan Pengurus KSM dan Pendamping

c. Pendampingan Sosial

d. Fasilitasi Kelembagaan KSM

- Pengembangan Kemitraan dan Jejaring

- Implementasi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

- Perluasan Jangkauan/ Gerakan

- Monitoring dan evaluasi.

- KSM

Swadaya

- Masyarakat

Ramah dan

Peduli

Lembaga

pendukung:

­ BBRSBG

­ Dinas Sosial

­ Organisasi sosial

­ RT, RW, Kelurahan

­ Unit usaha

Penyandang

disabilitas

mandiri

Page 37: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

37

Lampiran 2

RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

PROGRAM REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DIISABILITAS INTELEKTUAL BERBASIS KOMUNITAS

MELALUIKAMPUNG PEDULI

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

1 Penjajagan, Verifikasi Data dan Penetapan Lokasi

- Pengumpulan data tentang populasi.

- Pengklasifikasian data.

- Penetapan lokasi Kampung Peduli

- Telaah dokumen sumber data

- Kunjungan lokasi

- Observasi

- Diskusi

- Mengetahui jumlah dan penyebaran populasi.

- Mengetahui data lengkap (by name dan by address) penyandang disabilitas intelektual.

- Menentukan lokasi pelaksanaan Program Kampung Peduli

- 5 hari - Data populasi penyandang disabilitas

- Data by name by address

- Laporan Pemetaan Sosial

- Surat penetapan lokasi

- Data populasi dan persebaran disabilitas intelektual terklasifikasi dan terkonstruksi.

- Tersedia data by name dan by address)

- Lokasi pelaksanaan pelaksanaan Program Kampung Peduli dapat ditetapkan

Tim

BBRSBG

- Dinas sosial

- Dinas kesehatan

- Kecamatan

- Desa/ kelurahan

2 Penjalinan

Kerjasama

dan

Koordinasi

dengan

Intansi Terkait

- Sosialisasi program

- Musyawarah untuk menentukan bentuk-bentuk dukungan

- Kolaborasi

- Musyawarah

- Sharing

- Membangun komitmen bersama

- Memperoleh dukungan dalam pelaksanaan Kampung Peduli

- Mensinergikan pemangku kepentingan

- 5 har

- 5 kali pertemuan

- Daftar institusi

- Hasil kesepakatan (MoU)

- Laporan

- Tersosialisasinya program Kampung Peduli.

- Terjalinnya kerjasama dan terbangun kesepakatan tentang bentuk-bentuk dukungan dan peran pemangku kepentingan

Tim

BBRSBG

- Dinas sosial Prov

- Dinas Sosial Kab/ kota

- Kecamatan

- Desa/ kelurahan

Page 38: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

38

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

3 Kampanye/

penyuluhan

sosial

- Pertemuan

- Penyebaran melalui booklet. leaflet, dll

- Kampanye sosial

- Penyuluhan melalui pertemuan

- Penyuluhan melalui media

- Mensosialisasikan program Kampung Peduli

- Meningkatkan pemahaman dan menggugah kesadaran masyarakat

- Membangun komitmen masyarakat l.

- Memperoleh dukungan masyarakat

- 12 Bulan - Daftar peserta sosialisasi

- Laporan

- Peryataan kesanggupan

- Masyarakat memperoleh informasi tentang permasalahan penyandang disabilitas intelektual

- Masyarakat memperoleh informasi tentang program Kampung Peduli

- Masyarakat memberikan dukungan bagi pelaksanaan Program Kampung Peduli

­ Penyuluh sosial

- Dinas Sosial Kab/ kota

- Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Masyarakat

4 Identifikasi

dan

Penentuan

Partisipan

- Identifikasi pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan Program

- Penentuan peran partisipan

- Diskusi

- Musyawarah

- Menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam kegiatan.

- Menentukan peran yang diharapkan dari pihak-pihak yang akan terlibat dalam kegiatan

- 1 hari

- 1 kali pertemuan

- Daftar hadir

- Catatan pertemuan

- Daftar nama dan peran partisipan

- Pihak-pihak dan perannya dalam pelaksanaan Program Kampung Peduli teridentifikasi dan dapat ditetapkan

Tim

BBRSBG

- Aparat Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Masyarakat

Page 39: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

39

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

5 Pembentukan

Kelembagaan

Kelompok

Swadaya

Masyarakat

(KSM)

- Membentuk KSM

- Diskusi

- Musyawarah

- Menyediakan media partisipasi masyarakat

- Menentukan pihak/ lembaga yang menjadi penanggung jawab dan pelaksana rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam masyarakat

- Mengorganisasikan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual berbasis komunitas

- 1 bulan

- 4 kali pertemuan

- Daftar hadir

- Catatan pertemuan

- Berita Acara Musyawarah/ Rembug warga

- Surat Penetapan KSM

- KSM sebagai wadah partisipasi masyarakat terbentuk.

- KSM ditetapkan sebagai pelaksana Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Berbasis Komunitas melalui Kampung Peduli

Tim BBRSBG

- Aparat Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Masyarakat

6 Pengembangan

Kelembagaan

KSM

- Kajian dan perencanaan partisipatif

- FGD - Mengetahui permasalahan, kebutuhan, potensi, sumberdaya dan peluang yang tersedia

- Menentukan prioritas masalah/kebutuhan dan rencana tindakan yang efektif untuk mengembangkan KSM untuk menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam masyarakat.

- 15 hari

- 4 kali pertemuan

- Daftar hadir

- Catatan pertemuan

- Berita Acara Rembug Warga

- Masalah, kebutuhan, sumberdaya, peluang dan aktivitas yang dapat mendukung pengembangan teridentifikasi.

- Prioritas masalah/kebutuhan dan rencana tindakan yang efektif untuk mengembangkan kapasitas KSM dalam menyelenggarakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dapat ditentukan.

- Tim

BBRSBG

- Pengurus KSM

- Pendamping

- Aparat Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Masyarakat

Page 40: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

40

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

- Pelatihan Pengurus KSM dan Pendamping

- Bimbingan teknik

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kelembagaan KSM

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik dalam melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual di masyarakat.

- Menumbuhkembangkan motivasi pengurus dan pendamping untuk mengembangkan kelembagaan KSM dan melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual di masyarakat

- 3 hari

- 30 Jamlat

- Daftar hadir

- Sertifikat pelatihan

- Laporan

- Pengurus KSM dan pendamping memperoleh pelatihan/ bimbingan teknik pengelolaan KSM dan rehabilitasi sosial

- Pengurus KSM dan pendamping memiliki kesiapan pengetahuan dan keterampilan mengelola KSM dan melaksanakan rehabilitasi sosial berbasis komunitas

Tim

BBRSBG

- Dinas Sosial

- Aparat Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Narasumber

- Pengurus KSM

- Pendamping

Page 41: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

41

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

Pendampingan

Sosial:

- Pendampingan pengembangan kelembagaan

- Pendampingan teknik rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual

- Diskusi

- Bimbingan teknik

- Penjelasan

- Demonstrasi

- Supervisi

- Meningkatkan keterampilan mengelola KSM.

- Meningkatkan keterampilan pendamping dalam membimbing penyandang disabilitas intelektual dan mendampingi keluarga

- Mengarahkan pengurus KSM dan pendamping dalam mengelola organisasi dan melaksanakan rehabilitasi sosial berbasis komunitas

- Memberikan pengalaman baru bagi pengurus KSM dan pendamping

- 8 Bulan

- 16 kali pertemuan

- Daftar hadir

- Catatan pendampingan

- Laporan evaluasi perkembangan

- Pengurus KSM dan kader pendamping memperoleh pendampingan dari Tim pendamping BBRSBG Kartini dan institusi terkait.

- Pengurus KSM dan kader pendamping mampu melaksanakan kegiatan pengembangan KSM dan menerapkan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas intelektual dalam masyarakat.

- Tim BBRSBG

- Dinas Sosial

- Aparat Desa/ kelurahan

- Tokoh masyarakat

- Pengurus KSM

- Pendamping

Fasilitasi

kelembagaan

KSM

- Bahan dan peralatan bimbingan.

- Bahan dan perlengkapan operasional KSM

- Bantuan langsung

- Memenuhi kebutuhan bahan dan perlengkapan untuk operasional KSM dalam melaksanakan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental sebelum mencapai keswadayaan

- - Daftar barang/ bantuan

- Berita Acara Penyerahan Barang

- Tersedia bahan dan perlengkapan untuk operasional KSM.

- Tersedia bahan dan peralatan bimbingan dalam rangka pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental

- Tim BBRSBG

- Dinas Sosial

- Unit Usaha

- Orsos

- Masyarakat

Page 42: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

42

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

7 Pengembang

an kemitraan

dan jejaring

- Identifikasi potensi kemitraan.

- Fasilitasi penjalinan kemitraan.

- Tindaklanjut kemitraan

- Kolaborasi

- Sharing

- Memperoleh dukungan dan fasilitasi untuk meningkatkan sarana prasarana, pendanaan,penyediaan bahan, peralatan, pemasaran hasil produk penyandang disabilitas intelektual, pengembangan program, peningkatan SDM dan lain-lain

- 3 bulan

- 6 kali pertemuan

- Daftar institusi

- Hasil kesepakatan (MoU)

- Laporan

- Unit usaha, organisasi sosial, masyarakat, dan pihak-pihak lain dapat menjadi mitra kerja yang mendukung penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas berbasis komunitas

- Tim BBRSBG

- Pengurus KSM

- Pendamping

- Dinas Sosial

- Unit Usaha

- Swasta

- Orsos

- Masyarakat

8 Implementasi

Kegiatan

Rehabilitasi

Sosial

- Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan di sentra kegiatan KSM.

- Pendampingan orang tua.

- Bimbingan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan di lingkungan keluarga.

- Pelatihan

- Bimbingan

- Pendampingan

- Meningkatkan kemampuan fisik, mental, sosial dan keterampilan penyandang disabilitas dalam rangka mencapai kemandirian.

- Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mewujudkan lingkungan yang promotif bagi pengembangan kemandirian penyandang disabilitas intelektual di dalam keluarga

- Supervisi BBRSBG 16 kali pertemuan/ tahun

- Pelaksanaan rehabilitasi berkesinam-bungan (tidak terbatas)

- Daftar hadir supervisi

- Jadwal Kegiatan Rehabilitasi

- Daftar penerima manfaat

- Presensi kehadiran dalam bimbingan

- Catatan kegiatan

- Evaluasi perkembangan

- Penyandang disabilitas intelektual memperoleh bimbingan mengembangkan kemampuan fisik, mental, sosial, keterampilan dan kewirausahaan dari para pendamping.

- Orang tua/ keluarga memperoleh pendampingan dalam membimbing dan mendampingi penyandang disabilitas intelektual untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan usaha ekonomi produktif di lingkungan keluarga.

- Pengurus KSM

- Pendamping

- BBRSBG

- Dinas Sosial

- Unit Usaha

- Orsos

- Keluarga

- Penyandang disabilitas

- Masyarakat

Page 43: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

43

No Tahapan

Kegiatan Detil Kegiatan

Metoda/

Teknik Tujuan

Waktu

Penyelesaian

/ Durasi

Output Indikator Pelaksana Pihak terlibat

9 Perluasan

gerakan/

jangkauan

- Pengembangan pelayanan

- Peluasan sasaran pelayanan

- peluasan jangkauan wilayah geografis

Kolaborasi dengan berbagai pihak

- Dapat memberikan pelayanan kepada PMKS lain dan masyarakat

- Memperoleh dukungan dari berbagai pihak

- Eksistensi KSM akan semakin kuat

- Tidak terbatas

- Laporan perkembangan

- Jangkauan dan pelayanan KSM semakin luas

- KSM Swadaya dan berkelanjutan

- Pengurus KSM

- Pendamping

- BBRSBG

- Dinas Sosial

- Unit Usaha

- Orsos

- Masyarakat

Page 44: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

44

Lampiran 3

TIME SCHEDULE PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG PEDULI

N

o Tahapan Kegiatan

BULAN

Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Penjajagan, Verifikasi Data dan Penetapan Lokasi

2 Penjalinan Kerjasama dan Koordinasi dengan Intansi Terkait

3 Kampanye/ penyuluhan sosial

4 Identifikasi dan Penentuan Partisipan

5 Pembentukan Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

6 Pengembangan Kelembagaan KSM

- Kajian dan perencanaan partisipatif

- Pelatihan Pengurus KSM dan Pendamping

- Pendampingan Sosial

- Fasilitasi KSM

7 Pengembangan kemitraan dan jejaring

8 Implementasi Kegiatan Rehabilitasi Sosial

9 Perluasan gerakan/ jangkauan

Page 45: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

45

Lampiran 4

CATATAN HASIL KEGIATAN SOSIALISASI/ PENYULUHAN SOSIAL

No Hari/Tgl /

Jam Lokasi

Bentuk

Kegiatan

Materi dan

Uraian

Kegiatan

Sasaran

(Penerima

Informasi)

Hasil

yang

dicapai

…………………., ..............................

Petugas,

.........................................

Page 46: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

46

Lampiran 5

IDENTIFIKASI PARTISIPAN

PROGRAM KAMPUNG PEDULI

No Nama/ Institusi Peran / dukungan yang diharapkan

…………………., ..............................

Petugas,

.........................................

Page 47: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

47

Lampiran 6

CATATAN FGD

HASIL KAJIAN PARTISIPATIF

No Masalah/

Kebutuhan Cara Mengatasi

Sumber yang

mendukung Hambatan

…………………., ..............................

Petugas,

.........................................

Page 48: B A B I PENDAHULUAN · PDF filelingkungan inklusif serta mendukung sistem sosial yang ramah bagi penyandang ... yaitu suatu unit atau kesatuan sosial ... dinas kesehatan, kecamatan,

48

Lampiran 7

CATATAN FGD

HASIL PERENCANAAN PARTISIPATIF

No Kegiatan Tujuan

Pelaksana

dan

Partisipan

Waktu

Pelaksanaan

Indikator

Keberhasilan

…………………., ..............................

Petugas,

.........................................