Audit Siklus Pembiayaan
-
Upload
faradinaberlian -
Category
Documents
-
view
11 -
download
3
description
Transcript of Audit Siklus Pembiayaan
AUDIT SIKLUS PEMBIAYAAN DAN INVESTASI
Kelompok 6:
Maria F. Ratih125020300111038
Fadhlillah Rahmawati125020301111015
Faradina Berlian Pertiwi 125020301111040
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
AUDIT SIKLUS PEMBIAYAAN
1. SIFAT SIKLUS PEMBIAYAAN
1.1 Penelaahan atas Siklus Pembiayaan
Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas yang mencakup transaksi dan peristiwa di mana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan meliputi, misal, menerbitkan obligasi atau saham preferen atau saham biasa, pelunasan hutang, akuisisi kembali saham dan membayar dividen.
Jika auditor mengetahui perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi, maka perubahan aktivitas pembiayaan seringkali dapat diprediksi. Akibatnya, strategi audit seringkali memusatkan perhatian pada audit atas populasi hutang dan ekuitas pada akhir tahun.
Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama berikut :
1. Transaksi hutang jangka panjang
Transaksi tersebut mencakup peminjaman dari obligasi, hipotik, wesel, dan hutang serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.
2. Transaksi ekuitas pemegang saham
Transaksi tersebut mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran dividen.
Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai dan pembelian saham treasuri.
1.2 Tujuan Audit
Kategori Asersi
Tujuan Audit atas Kelompok Transaksi
Tujuan Audit atas Saldo Akun
Keberadaan atau Keterjadian (EO)
Beban bunga yang dicatat dan transaksi laporan laba- rugi lainnya menyajikan pengaruh transaksi hutang jangka panjang dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan (EO1)
Saldo hutang jangka panjang yang dicatat merupakan hutang yang ada pada tanggal neraca (E02)
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan hak pemilik yang ada pada tanggal neraca (EO3)
Kelengkapan (C)
Semua transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan hutang jangka panjang yang terjadi selama periode berjalan telah dicatat (C1)
Saldo hutang jangka panjang merupakan semua hutang kepada kreditor jangka panjang pada tanggal neraca (C2)
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan (C3)
Hak dan kewajiban (RO)
Saldo hutang jangka panjang yang tercatat merupakan kewajiban entitas yang melaporkan (RO2)
Saldo ekuitas pemegang saham merupakan klaim pemilik atas aktiva entitas yang melaporkan (RO2)
Penilaian atau Alokasi (VA)
Transaksi beban bunga dan pendapatan lainnya yang berkaitan dengan hutang jangka panjang telah dinilai dengan tepat sesuai GAAP (VA1)
Saldo hutang jangka panjang (VA2) dan ekuitas pemegang saham (VA3) telah dinilai dengan tepat sesuai GAAP.
Penyajian dan Pengungkapan (PD)
Transaksi hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan (PD1)
Saldo hutang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan (PD2)
Semua syarat, ketentuan, komitmen, dan provisi terkait yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang telah diungkapkan secara memadai (PD3)
Semua fakta berkenaan dengan penerbitan saham seperti nilai pari atau nilai ditetapkan saham, saham yang diotorisasi dan diterbitkan, serta jumlah saham yang ditahan sebagai treasury stock atau terikat opsi telah diungkapkan (PD4)
2.3 Pertimbangan Perencanaan Audit
1. Materialitas
Terdapat variasi yang dapat dipertimbangkan mengenai pentingnya hutang jangka panjang. Dalam beberapa korporasi yang besar, hutang jangka panjang bersifat tidak material terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material.
2. Risiko Inheren
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah, karena dalam banyak perusahaan transaksi tersebut tidak sering terjadi, terkecuali untuk pembayaran dividend an bunga yang seringkali ditangani oleh agen-agen dari luar. Disamping itu, otorisasi dewan direksi yang diperlukan untuk sebagian besar transaksi, dan pejabat perusahaan harus berpartisipasi dalam pelaksanaannya.
3. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan pembiayaan, dan kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi)
Rasio
Signifikansi Audit
Arus Kas Bebas
Arus kas bebas yang negatif menunjukkan kebutuhan akan, dan mendekati jumla dari, pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan kas atau investasi
Hutang Berbunga terhadap Total Aktiva
Memberikan kelayakan atas proporsi hutang entitas yang dapat dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya atau data industri.
Ekuitas Pemegang Saham terhadap Total Aktiva
Memberikan kelayakan atas proporsi ekuitas entitas yang dapat dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya atau data industri.
Membandingkan Pengembalian atas Aktiva dengan Biaya Inkremental Hutang
Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas aktiva dibanding biaya incremental hutangnya, maka ini merupakan tanda bahwa entitas dapat menggunakan pembiayaan dengan hutang untuk memperluas aktiva dan laba entitas tersebut.
Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
Memberikan pengujian kelayakan atas ekuitas pemegang saham dengan adanya struktur laba dan pembiayaan perusahaan.
Arus Kas dari Operasi terhadap Dividend an Hutang Bagian Lancar
Suatu pengujian atas kemampuan entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Rasio yang kurang dari 1,0 menunjukkan adanya masalah likuiditas yang potensial.
Beberapa kali Bunga Dihasilkan
Pengujian atas kemampuan entitas untuk menghasilkan laba untuk menutup biaya pelunasan hutang. Rasio yang kurang dari 1,0 menunjukkan bahwa laba entitas tidak mencukupi untuk menutup biaya pembiayaan.
Beban Bunga terhadap Hutang Bunga
Suatu pengujian kelayakan atas beban bunga yang dicatat yang harus mendekati biaya modal hutang rata-rata entitas.
4. Risiko Pengendalian
Dalam lingkungan pengendalian, misalnya, tanggung jawab atas transaksi biasanya ditetapkan pada bendahara atau pejabat kepala keuangan yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk melaksanakan tugs ini. Transaksi yang bernilai besar akan memerlukan otorisasi dari dewan direksi, dan komite audit dari dewan tersebut dapat memantau secara ketat aktivitas serta pengendalian dalam siklus ini. Unsur sistem akuntansi dari komponen informs dan komunikasi akan menyediakan buku besar pembantu baik untuk hutang obligasi maupun modal saham.
5. Dokumen dan Catatan yang Umum
Beberapa dokumen yang ada dalam siklus investasi seperti sertifikat saham dan obligasi serta kontrak obligasi, juga merupakan hal yang penting dalam siklus pembiayaan, namun perspektifnya berubah dari investor ke penerbit.
Dokumen lain yang penting diantaranya adalah buku besar pembantu pemegang obligasi dan pemegang saham biasa, dalam transaksi siklus pembiayaan dibutuhkan juga ayat jurnal dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan serta pengeluaran untuk penerbitan dan penarikan sekuritas hutang serta ekuitas, akrual dan pembayaran bunga serta pengumuman dan pembayaran dividen.
6. Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan
a. Mengotorisasi obligasi dan modal saham
Otorisasi dilakukan oleh dewan direksi dan dilakukan berdasarkan aktivitas perencanaan dan investasi strategis.
b. Menerbitkan obligasi dan modal saham
Penerbitan dilakukan sesuai otorisasi dewan komisaris serta persyaratan hukum
Sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan diamankan secara fisik.
c. Membayar bunga obligasi dan dividen tunai
Pembayaran dilakukan kepada penerima yang tepat sesuai otorisasi dewan direksi atau manajemen.
d. Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham
Transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi dewan direksi
Sertifikat treasury stock diamankan secara fisik.
e. Pencatatan transaksi pembiayaan
Transaksi dicatat secara tepat dalam hal jumlah, klasifikasi, dan periode akuntansi berdasarkan otorisasi serta dokumentasi pendukung
Tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi pembiayaan dipisahkan
Dilakukan pengecekan periodik untuk kesesuaian buku besar pembantu dan akun pengendali
Dilakukan konfirmasi dengan perwalian obligasi atau agen transfer jika dapat dilakukan.
2. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO UTANG JANGKA PANJANG
2.1. Menentukan Risiko Deteksi
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun yang berkaitan kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Risiko inheren untuk asersi tersebut berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Dalam hal ini, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang kemungkinan belum dicatat.
2.2. Merancang Pengujian Substantif
Kategori
Substantif Pengujian
Tujuan Audit Saldo Akun
Prosedur Awal
1. Mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan industri serta menentukan :
a. Signifikansi dari berbagai sumber pembiayaan (hutang dan ekuitas)
b. Pendorong ekonomi utama yang mempengaruhi kebutuhan entitas akan pembiayaan dan kemampuannya untuk memenuhi biaya hutang terhadap ekuitas.
c. Standar industri sejauh mana industri tersebut menggunakan pembiayaan dengan hutang dan ekuitas serta dampak hutang terhadap laba.
EO1&2, C1&2, RO1, VA1&2, PD1&2
2. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
a. Menelusuri saldo awal akun hutang jangka panjang ke kertas kerja tahun sebelumnya.
b. Mereview aktivitas di semua akun hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba rugi yang berkaitan serta menyelidiki ayat jurnal yang tampak tidak biasa dari segi jumlah atau sumbernya.
c. Mendapatkan skedul hutang jangka panjang yang disiapkan klien dan menentukan bahwa hal itu secara akurat merupakan catatan akuntansi mendasar yang disiapkan darinya dengan :
i. Melakukan footing dan crossfooting skedul serta merekonsiliasi totalnya dengan saldo buku tambahan dan buku besar yang berkaitan.
ii. Menguji kecocokan pos-pos pada skedul dengan ayat jurnal dalam akun buku tambahan dan buku besar yang bertalian.
VA1,2
Prosedur Analitis
1. Melakukan prosedur analitis.
a. Menghitung rasio :
i. Arus Kas Bebas
ii. Hutang Berbunga terhadap Total Aktiva
iii. Ekuitas Pemegang Saham terhadap Total Aktiva
iv. Membandingkan Pengembalian atas Aktiva dengan Biaya Inkremental Hutang
v. Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
vi. Arus Kas dari Operasi terhadap Dividend an Hutang Bagian Lancar
vii. Beberapa kali Bunga Dihasilkan
viii. Beban Bunga terhadap Hutang Berbunga
b. Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, anggaran, industri, dan data lainnya.
EO 1&2, C 1&2, RO 1, VA 1&2, PD 1&2
Pengujian Rincian Transaksi
1. Memvouching ayat jurnal dalam akun hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba-rugi yang berkaitan
EO1&2,RO1,VA1&2
Pengujian Rincian Saldo
1. Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang
EO1&2,C1&2,RO1,VA1,PD1&3
2. Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi
EO1,C1,RO1,VA1&2
3. Menghitung kembali beban bunga
VA1
Penyajian dan Pengungkapan
1. Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP.
a. Menentukan bahwa saldo hutang jangka panjang telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan.
PD1
b. Menentukan kelayakan pengungkapan mengenai semua syarat, perjanjian, komitmen, dan ketentuan penarikan yang berkaitan dengan hutang jangka panjang.
PD3
3. JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS PEMBIAYAAN
Auditor mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang signifikan dalam memahami sumber pembiayaan yang digunakan oleh berbagai entitas untuk membiayai investasi strategis. Auditor mempunyai pengetahuan tentang keunggulan dan kelemahan pembiayaan dari bank, pembiayaan dengan hipotik, pembiayaan dengan lease, pembiayaan yang tersedia dari perusahaan asuransi atau satuan usaha lain / berbagai kelas saham preferen. Akuntan publik dapat memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang penting.
Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Jasa tersebut mencakup mengidentifikasi calon akuisisi, membantu entitas mengevaluasi manfaat dan risiko potensial yang berkaitan dengan akuisisi, dan bagaimana mengatur akuisisi tersebut. Setiap jasa tersebut merupakan jasa bernilai tambah yang mungkin berkaitan dengan siklus investasi dan pembiayaan.
AUDIT INVESTASI
1. Penelaahan Aktivitas Investasi
1.1 Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya. Sekuritas ini mencakup sertifikat deposito (CD), saham preferen dan saham biasa, serta obligasi korporasi dan pemerintah. Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua siklus lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi merupakan transaksi penerimaan kas sebagai bagian dari siklus pendapatan. Pembelian sekuritas secara tunai melibatkan transaksi pengeluaran kas sebagai bagian dari siklus pengeluaran.
Sifat Siklus Investasi
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan sekuritas yang dikeluarkan perusahaan lain.
Pengelolaan, Pencatatan dan penilaian
Bila saham dikelola orang dalam, perlu diadakan pengecekan mendadak. Karyawan yang mengelola saham perlu membuat catatan detail mengenai surat berharga yang dipegang. Catatan detail tersebut merupakan alat kontrol.
Akuisisi, Penjualan dan Pendapatan
Semua akuisisi dan penjualan mendapatkan otorisasi dari dewan direktur dan komite investasi.
Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya. Sekuritas ini mencakup sertifikat deposito (CD), saham preferen dan saham biasa, serta obligasi korporasi dan pemerintah. Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua siklus lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi merupakan transaksi penerimaan kas sebagai bagian dari siklus pendapatan. Pembelian sekuritas secara tunai melibatkan transaksi pengeluaran kas sebagai bagian dari siklus pengeluaran.
1.2 TUJUAN AUDIT
Kategori Asersi
Tujuan Audit Saldo Akun
Keberadaan atau
Keterjadian
Pendapatan investasi, keuntungan dan kerugian yang direalisasi, serta keuntungan dan kerugian penahanan yang belum direalisasi termasuk dalam laba yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan. (EO1)
Investasi jangka pendek dan jangka panjang yang dicatat merupakan investasi yang ada
pada tanggal neraca. (EO2)
Kelengkapan
Pengaruh dari semua transaksi dan peristiwa investasi selama periode berjalan terhadap laporan laba-rugi termasuk dalam akun-akun laporan laba rugi. (C1)
Semua investasi jangka pendek
dan jangka panjang termasuk
dalam akun investasi di neraca.
(C2)
Hak dan
Kewajiban
Semua investasi yang dicatat
dimiliki oleh entitas yang melaporkan. (RO1)
Penilaian atau
Alokasi
Pendapatan investasi dan
keuntungan serta kerugian yang
direalisasi dan belum direalisasi
dilaporkan pada jumlah yang
benar. (VA1)
Investasi dilaporkan di neraca
pada nilai wajar, harga pokok,
biaya yang diamortisasi atau
jumlah yang ditentukan oleh
metode ekuitas, sama seperti
untuk investasi tertentu. (VA2)
Penyajian dan
Pengungkapan
Saldo telah investasi
diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan keuangan. (PD1)
Pengungkapan yang tepat telah
dibuat berkenaan dengan (1)
investasi hubungan istimewa
(2) dasar untuk menilai
investasi dan (3) penggadaian
investasi sebagai agunan. (PD2)
1. 3 PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT
1.3.1 Materialitas
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifatmaterial bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam itu jarang bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca maupun laporan laba rugi, tergantung pada entitasnya.
1.3.2 Risiko Inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta kelengkapan. Selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah untuk dicuri karena berbagai jenis kecurangan yang melibatkan kas telah terbukti . Akan tetapi, berbeda dengan piutang atau persediaan, risiko yang berkenaan dengan asersi hak dan kewajiban penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan untuk kas bersifat minimal karena tidak adanya kerumitan yang melibatkan halpengukuran akuntansi, estimasi dan pengungkapan.
1.3.3 Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis dapat digunakan untuk membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil aktual atas jumlah investasi dan laba investasi dengan yang dianggarkan atau dokumentasi lain dari rencana manajemen. Perbedaan yang tidak diharapkan, dapat menunjukkan salah saji berkenaan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.
1.3.4 Risiko Pengendalian
- Pemahaman faktor Lingkungan pengendalian : relevan bagi audit atas siklus investasi.
Contoh : wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendaharawan.
- Sistem informasi dan komunikasi : mencakup dan menyimpan semua data tentang harga pokok, nilai wajar dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang , baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan berikutnya.
DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM
Sertifikat saham
Formulir tercetak yang menunjukkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham dalam sebuah korporasi.
Sertifikat obligasi
Formulir tercetak yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.
Kontrak obligasi
Kontrak yang menyatakan syarat dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah korporasi.
Pemberitahuan pialang
Dokumen yang diterbitkan oleh pialang yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi, merupakan dokumen sumber utama untuk mencatat transaksi investasi.
Laporan pialang
Laporan bulanan yang diterbitkan pialang yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang, harga pokoknya dan nilai pasar wajarnya pada akhir bulan, laporan bulanan mengikhtisarkan setiap transaksi yang terjadi selama bulan bersangkutan
Buku harian
Jurnal umum digunakan untuk mencatat pos-pos seperti akrual pendapatan bunga obligasi, penyesuaian pasar menurut meode nilai wajar dan laba yang dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas.
Buku tambahan investasi
Buku tambahan yang terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang berlainan.
FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERKAITAN
Mengotorisasi transaksi investasi
a. Pembelian sekuritas.
b. Penjualan sekuritas.
Menerima atau menyerahkan sekuritas
a. Penerimaan / pengamanan / penyerahan sekuritas.
b. Penerimaan laba periodik.
Mencatat transaksi
a. Pencatatan pembelian, penjualan dan laba.
b. Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi.
Menyelesaikan transaksi
a. Penerimaan kas.
b. Pengeluaran kas.
c. Menilai kinerja dan pelaporan investasi.
1.4 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI
1.4.1 Menentukan Risiko Deteksi
Dalam menentukan risiko deteksi, auditor perlu menggabungkan penilaian risiko inheren dan pengendaliannya atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan bagi transaksi investasi.Apabila entitas menghasilkan arus kas bebas yang mencukupi untuk mempunyai volume aktivitas investasi yang signifikan, maka auditor perlu mempertimbangkan pengendalian spesifik atas aktivitas tersebut. Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima akan bervariasi secara signifikan di antara entitas dan diantara kategori asersi bagi entitas yang sama, sehingga kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai risiko secara memadai berkaitan dengan :
a. Penggunaan nilai wajar bila diperlukan.
b. Klasifikasi yang tepat atas investasi.
1.4.2 Merancang Pengujian Substantif
Kategori
Pengujian Substantif
Tujuan Audit Saldo Akun
Prosedur awal
1. Mendapatkan pemahaman atas bisnis dan
industri serta menentukan :
a) Signifikansi saldo dan transaksi investasi
bagi entitas.
b) Kebijakan entitas untuk menginvestasikan
kelebihan saldo kas.
c) Pendorong ekonomi kunci yang mempengaruhi akuisisi entitas atas
investasi termasuk kemampuan entitas
untuk memanfaatkan kas yang mengalir
dari aktivitas pembiayaan dan untuk menghasilkan arus kas bebas.
d) Standar industri sejauh mana investasi
penting bagi entitas dan dampaknya
terhadap laba.
EO1,2 ; C1,2 ; RO1 ; VA1,2 ; PD1,2
Prosedur awal
2. Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan
catatan investasi yang akan mendapat
pengujian lebih lanjut.
a) Menelusuri saldo awal akun aktiva dan
ekuitas investasi ke kertas kerja tahun
sebelumnya.
b) Menelaah aktivitas dalam semua akun
neraca dan laporan laba rugi yang berkaitan dengan investasi serta menyelidiki ayat jurnal yang tampak tidak biasa dari jumlah atau sumbernya.
c) Mendapatkan skedul investasi yang disiapkan klien dan menentukan bahwa hal itu secara akurat merupakan catatan akuntansi mendasar yang dilakukan
dengan cara :
i. Melakukan footing dan crossfooting skedul serta merekonsiliasi total ke saldo buku besar dan buku tambahan yang berkaitan.
ii. Menguji kecocokan pos-pos pada skedul itu dengan ayat jurnal dalam akun buku besar dan buku tambahan yang berkaitan.
C1,2
Prosedur analitis
3. Melaksanakan prosedur analitis
a) Menghitung rasio :
Investasi jangka pendek terhadap total
aktiva lancar.
Investasi jangka pendek terhadap total
aktiva.
Tingkat pengembalian menurut klasifikasi investasi.
b) Menganalisis hasil hasil rasio dibandingkan dengan pengharapan berdasarkan data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan dan data lainnya.
EO1 ; C1 ; VA1 ;
PD1
Pengujian rincian
transaksi
Pengujian rincian saldo
4. Memvouching ayat jurnal dalam akun
investasi dan pendapatan serta ekuitas yang
berkaitan.
5. Menginspeksi dan menghitung sekuritas
yang ada di tangan.
6. Mengkonfirmasi sekuritas yang ditahan oleh
pihak lain.
7. Menghitung kembali pendapatan investasi
yang dihasilkan.
8. Menentukan kelayakan klasifikasi sekuritas
untuk yang ditahan sampai jatuh tempo,
sekuritas yang diperdagangkan dan sekuritas
yang tersedia untuk dijual dengan mengacu
kepada :
a) Dokumentasi yang menyatakan maksud
manajemen.
b) Apakah tindakan manajemen sejalan
dengan maksud manajemen yang
dinyatakan.
c) Kemampuan manajemen untuk menahan
sekuritas hutang hingga jatuh tempo.
d) Representasi tertulis dari manajemen
yang mengkonfirmasikan klasifikasi
yang tepat dari sekuritas.
9. Mendapatkan bukti yang mendukung nilai
wajar investasi pada tanggal neraca,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
a) Harga pasar kutipan yang diperoleh dari
publikasi keuangan.
b) Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari
pialang-dealer dan sumber pihak ketiga
lainnya.
c) Evaluasi kelayakan model penilaian.
EO1 ; C1 ; RO1 ;
VA1 ; PD1
EO2 ; C2 ; VA2 ;
PD2
EO2 ; C2 ; RO1
RO1
VA1,2
VA1,2
Penyajian dan
pengungkapan
10. Membandingkan penyajian laporan dengan
GAAP
a) Menentukan apakah saldo investasi telah
diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan
tepat dalam laporan keuangan.
b) Menentukan kelayakan pengungkapan
yang berkaitan dengan dasar penilaian
untuk investasi, komponen keuntungan
atau kerugian yang direalisasi dan belum
direalisasi, investasi pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan
investasi yang digadaikan.
PD1
PD2
1. Bagaimanakah langkah-langkah untuk mengaudit aktivitas investasi dan pembiayaan (sesuai prosedur yang ada di Deloitte)? ( mungkin lebih tepatnya audit program dari deloitte)
Bolehkah aku disini mengambil contoh investasi berupa bond dan sekuritas.? Pertama kita akan melakukan planning atas siklus tsb, dimulai dari identifikasi risk yg ada, control yg ada pada Perusahaan untuk meng-cover resiko tsb tmsk substantive prosedur apa yg akan kita lakukan.
2. metode sampling, apakah deloitte menggunakan sampling statistik atau non-statistik?
Metode sampling bisa statistic maupun non statistic, ini tergantung pada judgement team audit, tapi dari Deloitte sendiri sdh menyiapkan kedua metode-nya tinggal audit team mau pilih yg mana.
3. Bila suatu perusahaan memiliki hutang luar negeri yang dinyatakan sebagai kredit macet, bagaimana perlakuan dalam mengaudit utang tersebut.
Untuk kredit macet ini, kita sebagai nasabahnya ya? Sebelum suatu hutang itu dinyatakan sebagai kredit macet, kita sebagai auditor pasti akan mengetahui hal tsb, apalagi jika hutang tsb dlm jumlah besar. Dikarenakan ketika kita melakukan audit atas hutang biasanya kita akan meminta perjanjian hutang tsb dan kita akan melakukan pengecekan atas covenant dan diminta dari pihak pemberi hutang dimana covenant2 ini dibuat untuk menghindari terjadi kredit macet. Akan tetapi jika pada saat kita mengaudit dan posisi hutang tsb sdh macet, pasti kita semua akan bertanya bagaimana going concern Perusahaan tsb?
4. Bolehkah kami meminta audit program untuk siklus investasi dan pendanaan?
Klo contoh audit program aku nggak bisa kasih karena hal itu confidential ke masing-masing klien
5. Bagaimanakah garis besar dari audit program yang ada di Deloitte?
Misal kita ambil aja contoh risk atas investment adalah overstated karena kemungkinan listing investment kita ada masuk data yang sudah expired jadi pertama kita akan identifikasi control dari management atas resiko tsb, apakah ada atau tidak? Jika memang ada dan dari D&I testing kita control tsb adalah efektif kita bisa perform test of control sehingga kita bisa mengurangi substantive samples kita. Sedangkan prosedur substantive yg bisa kita lakukan untuk address risk tbs kita bisa melakukan prosedur seperti obtain listing investment dan kita akan select samples ke certificate investment atau kirim konfirmasi terkait investment tsb.
6. Apa yang menjadi pertimbangan tim audit dalam memilih metode sampling statistik/non statistik?
Pemilihan sampling statiskti/ non statistic adalah kembali ke judgment dari auditor, judgement ini biasanya mempertimbangkan efesiensi dari setiap data yg kita peroleh.