Atropin Sulfat

9
ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE 1. N a m a Sinonim / Nama Dagang Benzenezcetic Acid, Alpha - (Hydroxymethyl) 8 ethyl 8 Azabicyclo (3.2.1) OCT 3 - YL ester endo-(+/-)-,sulfate (2:1) (salt); 1 Alphan, 5 Alphan tropan 3 alpha ol (+/-) Tropate (ester), Sulfate(2:1) (Salt); A Alpha -H, 5-Alpha - H Tropan -3 Alpha -ol (+/-) -Tropate (Ester), Sulfate (2:1) Salt; DL-Tropanyl 2- Hydroxy-1-Phenylpropionate Sulfate. Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 55-48-1 Nomor OHS : 76425 Nomor RTECS : CK2450000 Nomor EC (EINECS) : 200-235-0 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Atropine Sulphate Deskripsi Bentuk serbuk kristal, kristal yang tidak berwarna atau putih dan tidak berbau. Titik lebur 403 O F (206 O C). Larut dalam air, alkohol, gliserol. Tidak larut dalam kloroform, eter. Rumus kimia : C34-H46-N2-O6.H2-O4-S Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4): Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

description

medicine

Transcript of Atropin Sulfat

Page 1: Atropin Sulfat

ATROPIN SULFAT

ATROPINE SULPHATE

1. N a m a

Sinonim / Nama Dagang

Benzenezcetic Acid, Alpha - (Hydroxymethyl) – 8 – ethyl – 8 –Azabicyclo (3.2.1)

OCT – 3 - YL ester endo-(+/-)-,sulfate (2:1) (salt); 1 Alphan, 5 Alphan –tropan – 3

alpha –ol (+/-) –Tropate (ester), Sulfate(2:1) (Salt); A – Alpha -H, 5-Alpha - H –

Tropan -3 – Alpha -ol (+/-) -Tropate (Ester), Sulfate (2:1) Salt; DL-Tropanyl 2-

Hydroxy-1-Phenylpropionate Sulfate.

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 55-48-1

Nomor OHS : 76425

Nomor RTECS : CK2450000

Nomor EC (EINECS) : 200-235-0

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

Atropine Sulphate

Deskripsi

Bentuk serbuk kristal, kristal yang tidak berwarna atau putih dan tidak berbau.

Titik lebur 403OF (206OC). Larut dalam air, alkohol, gliserol. Tidak larut dalam

kloroform, eter. Rumus kimia : C34-H46-N2-O6.H2-O4-S

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya

Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah

Kebakaran 1 = Dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

Page 2: Atropin Sulfat

Klasifikasi EU:

T+ = Sangat beracun

Xn = Berbahaya

R 26/28 = Sangat beracun jika terhirup dan tertelan

3. Penggunaan

Sebagai antidotum untuk inhibitor kolinesterase antikolinergik, midriatika,

preanestetik medikasi, antispasmodik, antidotum untuk insektisida golongan

organofosfat.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Sangat beracun jika terhirup dan tertelan.

Organ sasaran:

Pada mata mata, sistem syaraf pusat, respirasi dan saluran pencernaan

Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup

Iritasi,konvulsi, koma .

Kontak dengan kulit

Iritasi (mungkin berat), ruam pada kulit

Kontak dengan mata

ritasi (mungkin berat).

Tertelan

Terbakar, gangguan pencernaan.

Page 3: Atropin Sulfat

Paparan jangka panjang

Terhirup

Gangguan pencernaan, sakit kepala.

Kontak dengan kulit

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada

paparan jangka pendek.

Kontak dengan mata

Paparan jangka panjang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan

jangka pendek..

Tertelan

Mual.

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal

Tancampurkan : Nor adrenalin bitartat, metaraminol bitartrat dan

bicarbonate

6. Penyimpanan

Disimpan sesuaikan dengan peraturan terbaru yang standart Lindungi dari

kerusakan fisik.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.

7. Toksikologi

Toksisitas

inhalasi uap dari atropin sulfar dapat menyebabkan iritasi pada membran

mukosa. Pada pemanasan mengeluarkan gas toksis hidrogen sulfida dan gas

yang mudah terbakar dan sangat berbahaya. Hidrogen sulfid sangat iritan dan

pada 500-1000 ppm dapat menyebabkan koma, konvulsi dan kematian dalam 30

Page 4: Atropin Sulfat

menit. Pada konsentrasi yang sangat tinggi, dapat segera terjadi paralisis saluran

pernapasan dan asfiksia yang bisa menyebabkan

Bahaya terhadap kesehatan yang utama :

iritasi saluran pernapasan, kulit, dan mata dan diduga menyebabkan bahaya

kanker (pada binatang).

Mutagenik

Tidak ada studi mengenai efek ini baik terhadap manusia atau hewan

Data Reproduksi

Tidak tersedia data

Informasi Ekologi

Tidak teridentifikasi

8. Efek Klinis

Keracunan akut

Terhirup

Menyebabkan iritasi dan hipersensitif pada beberapa individu

Kontak dengan kulit

Kemerahan dan kekeringan.

Kontak dengan mata

Dilatasi pupil

Tertelan

Menyebabkan iritasi, muntah, diare dan hipersensitif pada beberapa individu.

Keracunan kronik

Terhirup

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan kulit

Page 5: Atropin Sulfat

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan mata

Sama seperti pada keracunan akut.

Tertelan

Hidung tersumbat, edema, exudate, hipotensi dengan depresi respirasi, koma

dan meninggal.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup

Bilamana dirasa aman untuk memasuki daerah tersebut, pindahkan korban ke

tempat udara yang segar. Gunakanlah masker atau alat bantu pernafasan lain

jika perlu. Jagalah agar badan tetap hangat dan istirahat. Bawalah ke perawatan

medis.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci

dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai

dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu

segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal

(NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata

dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan

tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau

fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bila korban

berhenti bernapas,gunakan pernafasan buatan. Segera bawa ke rumah sakit

atau fasilitas kesehatan terdekat.

Page 6: Atropin Sulfat

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya

kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30

menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin

diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke

sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan

sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan

selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit

atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

Page 7: Atropin Sulfat

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau

hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas

secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau

muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penggunaan emulsi dapat membantu pengangkatan aspal yang melekat

pada kulit. Dapat digunakan Tween® cair 80 (polysorbate 80) pada area

yang terkena, kemudian tutupi dengan pembalut yang sudah dibasahi

selama 6 jam dan aliri dengan larutan garam. Prosedur ini dapat diulangi

sampai tar dapat terangkat.

- Emulsi lain yang dapat digunakan adalah mentega atau mayonnaise

- Dapat digunakan antibiotik topikal Bacitracin atau Neosporine® G-Cream

sambil gunakan pembalut yang sudah dibasahi dengan air steril selama

24 jam lalu alirkan dengan larutan garam (pengangkatan menyeluruh

biasanya membutuhkan waktu 3 hari).

- Jangan mengangkat tar secara mekanik tanpa bantuan emulsi

- Jangan gunakan gasoline, kerosene atau aseton untuk membasahi area.

c. Dekontaminasi pernapasan

Pada inhalasi, pertimbangkan oksigen .

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan di tempat kerja :

5 mg/m3 ACGH TWA

5 mg/m3 NIOSH merekomendasikan batas tertingi

Page 8: Atropin Sulfat

Hidrogen sulfida :

30 ppm dalam 10 menit. Batas tertinggi OSHA Puncak OSHA

10 ppm (14 mg/m3) OSHA TWA

15 ppm (21 mg/m3) OSHA STEL

10 ppm (14 mg/m3) ACGIH TWA

15 ppm (21 mg/m3) ACGIH STEL

10 ppm (14 mg/m3) batas tertinggi selama 10 menit direkomendasikan NIOSH

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. (local exhaust)

atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan dipatuhinya paparan yang dapat

diterapkan

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran

pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan

area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan

Pencegahan:

Pindahkan wadah dari lokasi kebakaran bila dapat dilakukan tanpa risiko.

Dinginkan wadah dengan semprotan air halus sampai api padan. Berdiri pada

posisi tangki/ wadah yang terakhir. Jauhkan orang-orang yang tidak

berkepentingan dari lokasi kebakaran, isolasi daerah berbahaya. Biarkan api

menyala. Radius evakuasi : 800 meter (0,5 mil). Air atau foam/busa dapat

menyebabkan buih.

Pemadaman kebakaran dan media :

Media pemadaman: kimia kering biasa, karbon dioksida, air, busa biasa.

Api besar : gunakanlah busa biasa atau genangi dengan semprotan air dari

jarak yang aman

Page 9: Atropin Sulfat

13. Manajemen Tumpahan

Hindarkan dari saluran air dan selokan.

Tumpahan pada tempat kerja:

Hindari dari panas, nyala api, percikan api dan sumber pembakaran yang

lainnya. Hentikan tumpahan bila dapat dilakukan dengan tanpa risiko. Turunkan

asap dengan semprotan air. Tumpahan dalam jumlah sedikit : serap dengan

menggunakan pasir atau bahan tidak terbakar lainnya.

14. Daftar Pustaka

• OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

• Management of Poisoning, 1988, Ministry of Helath, Singapore, Ed. 3

• Hand Book of Poisoning ,1987, a Lange Medical Book, Ed. XII, Hal. 266

• The Merck Index, 1989, An Encyclopedia of Chemicals, Drugs and

Biologicals, Ed. 11 th; hal. 133

• Richard J. Lewis, SAX’S , 1996, Dangerous Properties of Industrial

Materials, Edisi IX, , SR. ARO 500

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI

Tahun 2012

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------