Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

59
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

description

KUMPULAN ASKEP

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM

KARDIOVASKULER

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Pengantar

Red (oksigen →karbondioksoda)

Blue (karbondioksoda →oksigen)

Animasi sebagai berikut……KV

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Posisi Jantung

Laring Trakea Lung Digfrahma Lapisan – lapisan

pembungkus

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Pembungkus Jantung

Pericardium Fibrous

pericardium Serous pericardium

Parietal pericardium Visceral pericardium

(or epicardium) Pericardial cavity

filled with pericardial fluid

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lapisan Jantung

Epicardium (visceral Pericardium) Simple squamous

epithelium Loose connective

tissue and fat Myocardium Endocardium

Trabeculae carneae

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Bagian Anterior - Posterior Jantung

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Sirkulasi Darah (Jantung dan Seluruh Tubuh)

Body tissues (systemic circulation) → Superior and inferior vena cava→ Right atrium → Tricuspid valve → Right ventricle → Pulmonary semilunar valves → Pulmonary trunk → Pulmonary arteries → Lung tissue (pulmonary circulation) → Pulmonary veins → Left atrium → Bicuspid valve → Left ventricle → Aortic semilunar valves → Aorta → Body tissues (systemic circulation) →.......

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan….

Sirkulasi darah

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Aksi Potensial Jantung Action potentials originate in the

sinoatrial (SA) node and travel across the wall of the atrium (arrows) from the SA node to the atrioventricular (AV) node.

Action potentials pass through the AV node and along the atrioventricular (AV) bundle, which extends from the AV node, through the fibrous skeleton, into the interventricular septum.

The AV bundle divides into right and left bundle branches, and action potentials descend to the apex of each ventricle along the bundle branches.

Action potentials are carried by the Purkinje fibers

from the bundle branches to the ventricular walls.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan…………

Konduksi Jantung

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Sifat Jaringan Konduksi Jantung

Otomatisasi : kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.

Ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur

Konduktivitas : kemampuan menghantar impuls

Daya rangsang : kemampuan berespos terhadap stimulasi.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan…..

Impuls nodus sinoatrials/SA node → menyebar ke otot atrium baik (ka – ki) melalui berkas bachmann → nodus atrioventrikularis/ AV node (melalui jalur internodal, jalur anterior, tengah dan posterior)/jalur normal transmisi impuls atrium - ventrikel → berkas His (pada bagian interventrikularis lalu bercabang dua bag. Anterior dan bag. posterior) → serabut purkinje dimulai dari permukaan endokardium dan sepertiga miokardium.

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Sifat – sifat konduksi

SA : memiliki kecepatan pembangkit impuls

terbesar (60 – 100 denyut/mnt) → hubungan konduksi jalan pintas/sindroma wolff – parkinson – white (sindroma praeksitasi yang dihasilkan oleh hantaran impuls lwt jalur pintas yang langsung menghubungkan atrium dan ventrikel dan tidak melewati nodus AV)

Pembangkit impuls/pemacu alami Terletak pd dinding posterior atrium kanan dekat muara

vena kava superior

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan……….

Av: Pengoptimalan waktu pengisian ventrikel (mengurangi

curah jantung 25 – 30 %) Pembatasan jumlah impuls yang dapat dihantarkan ke

ventrikel Jalur normal transmisi impuls atrium – ventrikel Impuls diperlambat (tipis serat dengan taut selisih yang

rendah) hambatan konduksi impuls selama 0,9 detik Melindungi ventrikel dari banyaknya impuls atrial abnormal Berpengaruh pada aritmia jantung, fibrilasi atrium dan blok

jantung) Dapat menghasilkan impuls dengan kecepatan 40 – 60

denyut/mnt

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan….

Berkas His: Penyebar impuls dari atrium – ventrikel Memasuki selubung fibrosa (memisahkan

atrium – ventrikel) Berjalan ke bawah di sisi kanan septum

interventrikularis sekitar 1 cm → bercabang menjadi serabut berkas ka dan berkas ki → berkas ki berjalan secara vertikal melalui septum interventrikularis → bercabang menjadi bag. Anterior dan bag.posterior yang lebih tebal → serabut purkinje

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan….

Serabut purkije : Resistensi sedang terhadap penyebaran

impuls/hantaran Potensial aksi cepat pada fase nol Waktu hantaran 150 xlebih cepat dibanding

AV Dapat menghasilkan impuls dengan

kecepatan 15 s/d 40 denyut/mnt

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Cardiac Output = Curah Jantung

Cardiac output= jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit

Cardiac Output = HR x SV

HR= heart rate/laju nadi

SV= stroke volume/volume sekuncup

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

StrokeVolume

Preload Afterload

Contractility

Cardiac Output

Heart Rate• Synergistic LV Contraction• Wall Integrity• Valvular Competence

Penentu Fungsi Ventrikel:

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Pengkajian

Riwayat penyakit Cardiovaskular Riwayat kesehatan saat ini dan riwayat kesehatan

keluarga Pengkjian fisik

General appierence Head Tekanan arteri (nadi) Tekanan Vena jugular Tekanan darah Peripheral vaskuler system Heart Lung Abdoment Topografik anatomy

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan….

Pemeriksaan lain EKG

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan….

Pemeriksaan lain EKG Photo Thoraks

(Kardiomegali : CTR > 50 %.

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Lanjutan…..

Pemeriksaan lain EKG Photo Thoraks (Kardiomegali : CTR > 50 %. Pemeriksaan darah Echocardiography

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

M-Mode Echo 2D Echo

RA

LA

RVLV

Septum

LV cavity

LV Wall

ECHOCARDIOGRAPHY

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

CHF

Kasus

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

PULSE 140 IRREGULER

Menunjukkan adanya Atrial Fibrilasi Proses :

Penurunan curah jantung barro receptor rangsang syaraf simpatis peace maker SA node terstimulasi peningkatan HR Atrial fibrilasi

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Breathlessness

Proses:Salah satu tanda congesti paru penimbunan cairan dalam alveoli menurunnya kapasitas vital paru RR meningkat

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

OrthopneaWoke at 2 am, short of breath and had to

sleep in his recliner the rest of the nightUnable to lay flat in bed at night and has

slept on 3 pillows

Proses:Posisi berbaring venus return dari ekrtrimitas tertimbun di jantung paru penimbunan cairan pada jantung paru pertukaran gas terganggu sesak klien hindari sesak dengan posisi fowler/ semi fowler

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Shortness of breath while unloading groceries, walking stairs, and other

strenuous ADL’s

Proses:Kegagalan ventrikel dalam memompa jantung ke sirkulasi sehingga cardiac out put menurun dan sel kekurangan oxygen kegiatan berat akan meningkatkan demand oksigen

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Distensi vena jugularis

Gambaran tidak langsung pemompaan ventrikel Proses:

Jantung tidak mampu memompa bendungan paru terjadi penumpukan cairan di ventrikel & atrium kanan--- aliran balik darah dari vne daerah kepala (otak) terhambat peningkatan JVP

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Batuk, Ronchi, Rales

Proses:• Kegagalan ventrikel kiri tidak mempu

memompa darah yang datang dari paru Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru cairan terdorong ke jaringan paru BATUK

• Cairan dalam bronkhus mengiritasi mukosa paru mukosa meningkat RONKHI dan RALES

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Murmur Sistolik, S3 Gallop

Manifestasi awal adanya kegagalan pompa jantung

Proses:Ventrikel gagal memompa kerja otot jantung meningkat hipertropi ventrikel kiri compliance jantung menurun pada saat diastole menggetarkan dinding ventrikel S3

Page 33: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Fatigue

Proses:Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi, sehingga suplai oxygen tidak mencukupi kebutuhan tubuh akan oxygen ( supply tidak sesuai dengan demand ) penurunan kemampuan tubuh untuk membuang hasl akhir metabolisme penumpukan asam laktat

Page 34: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA DAN GEJALA

Swelling in his feet and ankles

Salah satu tanda gagalnya ventrikel kanan dalam memompa darah

Proses:gagal pompa ventrikel COP menurun meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler

Page 35: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA GEJALA

CYANOSIS PADA KUKU JARI

Proses:Kegagalan ventrikel memompa darah ke sirkulasi suplai O2 ke jaringan tubuh tidak tercukupi terutama jaringan perifer (jauh dari jantung) penumpukan CO2 dalam darah Cyanosis pada kuku jari

Page 36: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

TANDA GEJALA

CARDIOMEGALI

Menandakan adanya pembesaran ventrikel yang disebabkan karena hipertropi otot jantung

Proses:Kegagalan pompa otot jantung bekerja ekstra untuk memompa darah sistemik hipertropi otot jantung cardiomegali

Page 37: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

RPD PASIEN

Riwayat penyakit jantung yang lalu relevan dengan gejala yang dialami saat ini.

Salah satu etiologi CHF atau pump failure yang dialami pasien saat ini adalah karena pasien pernah sakit infark miokard

Miokard infark kerusakan otot jantung kegagalan pompa jantung

Page 38: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

GAMBARAN RONTGENT

CXR cardiomegaly with diffuse pulmonary infiltrate consistent with pulmonary

edema

Cardiomegaly menandakan adanya pembesaran ventrikel yang disebabkan karena hipertropi otot jantung

Edema pulmoner karena adanya kongesti paru

Page 39: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

KOMPENSASI TUBUH MERESPON MENURUNNYA COP

Meningkatnya denyut jantung atau heart rate

Meningkatnya stroke volume. Vasokonstriksi arterial. Retensi air dan garam. Hypertrophy ventricel

Page 40: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

GAMBARAN EKG 

Left bundle branch block karena ventrikel kiri mengalami hypertrophy sehingga impuls ke jantung kiri mengalami hambatan ( block ).

Atrial fibrilation with ventricular rate of 140 kompensasi tubuh untuk meningkatkan cardiac out put jantung kontraksi lebih cepat.

Page 41: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Location of the Heart – X’ray

Page 42: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Page 43: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

CHF

Contoh Kasus

Page 44: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

KASUSRIWAYAT PENYAKIT (1)

Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke ruang emergency dengan keluhan :

Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit jantung (+) menderita

MCI 3 tahun yang lalu yang disertai dengan operasi bypass pada ke-4 arteri koroner.

Pasien tidak menunjukkan gejala semenjak operasi, tidak adanya keluhan nyeri dada.

Lebih dari 3 bulan yang lalu, pernah masuk rumah sakit dengan keluhan sesak selama melakukan pekerjaan membongkar makanan, naik tangga, dan melakukan (ADL) yang berat.

Page 45: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

RIWAYAT PENYAKIT (2)

Dua minggu yang lalu pasien tidak sanggup berjalan sampai 1 mil/hari.

Pasien melaporkan adanya bengkak pada kaki dan sendi.

Empat hari bangun dimalam hari pada jam 2.00 disertai dengan sesak dan tidur dengan posisi bersandar karena tidak dapat tidur dengan posisi telentang, tidur dengan menggunakan 3 bantal.

Kemaren, pasien sulit bernafas ketika berjalan dari satu ruangan keruangan yang lain.

Keluhan utama saat ini adalah sesak nafas tanpa disertai nyeri dada.

Page 46: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

RIWAYAT MASA LALU

MI pada tahun 1996 CABG pada ke-4 pembuluh darah pada tahun

1996 Tidak diketahui adanya riwayat

hiperkolesterolemia. Riwayat operasi (+) : hernia inguinal 15 tahun

sebelumnya. Pengobatan terkini : tidak ada Riwayat alergi : tidak diketahui adanya alergi

obat-obatan Kebiasaan : berjalan 1 mil/hari sampai 1 minggu

sebelum datang ke rumah sakit. Merokok 1 bungkus/hari sampai tahun 1997.

Riwayatnya 30 pack/tahun. Bekerja 8 – 12 jam/hari di toko makanan.

Page 47: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

RIWAYAT KELUARGA

Ayah pasien meninggal mendadak tanpa diketahui penyebabnya, tidak ada riwayat CAD.

Ibunya baik-baik saja, meninggal pada usia 80 tahun dengan penyakit degeneratif.

Saudara perempuan pasien meninggal pada usia 58 tahun dengan AMI

Tidak memiliki saudara yang lain tapi mempunyai 2 orang anak yang dalam keadaan sehat.

Page 48: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

RIWAYAT SOSIAL Pasien adalah pemilik dan pengelola toko

makanan dan tinggal bersama istrinya di rumahnya sendiri.

Page 49: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN FISIK (1)

TD : 108/52 Nadi : 140 x/menit, irregular Pernafasan : 30 x/menit, sulit

bernafas Suhu : 990 F / 37,20 C TB : 176,8 cm BB : 95,25 kg

Page 50: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN FISIK (2)

Keadaaan UmumKesulitan bernafas, tergolong dalam obesitas sedang dalam keadaan setengah duduk mengatakan saya akan mati, tolong saya.

HEENTBentuk kepala normosephalic, mata, telinga, hidung dan tenggorokan normal.

LeherTampak distensi leher dengan pembesaran pembuluh vena disekitar, Distensi vena jugularis terukur 12 cm. Nadi karotis tidak teraba keras/jelas.

Page 51: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN FISIK (3)

DadaTerdengar ronchi yang jelas pada area yang luas, rales bilateral pada 1/3 bawah /basis paru. Batuk produktif dan ada bunyi masa yang jelas

JantungTachikardi dan tidak teratur. Grade 3/6 sistolik murmur pada bagian sternum sebelah kiri dan terdengar S3 : Gallop

Page 52: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN FISIK (4)

AbdomenPada palpasi teraba hepar 3 cm dibawah garis costal kanan. Hepato jugulary refluk +, tidak ada nyeri tekan, bising usus + dikeempat kuadran

Genitalia : Pemeriksaan ditunda Ekstremitas

Pitting edema +4 pada ektremitas bawah sampai lutut. Sedikit sianosis pada bagian kuku ekstremitas bawah, tidak ada clubbing. Tekanan nadi normal

NeurologisCemas karena merasakan akan mati. Tidak ada kelainan sensory. Status mental baik

Page 53: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Page 54: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

DATA LABORATORIUM

Na : 130 ( 135 – 145 ) K : 3.8 ( 3,5 – 4,5 ) HCO3 : 20 ( 18 – 21 ) BUN : 18 (18 – 24 ) Cr : 1,0 ( 0.6 – 1,0) ABG’s : pH : 7,30 (7,35 – 7,45 ),

PaO2 : 55 (85 – 100), PaCO2 : 28 (25 – 35)

Page 55: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

EKG Left bundle branch block. Terjadi fibrilasi aterial dengan ventricular rata-rata 140

CXRCardiomegaly denganinfiltrasi paru yang difus disertai udema paru.

Page 56: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Pertanyaan…..

Bagaimana menurut anda?

Page 57: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

REFERENSI

Depkes, 1993, Proses Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, EGC, Jakarta

Anderson, S., 1996, Pathofisiology Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta

Suzane, C.S,.2000, Medical Surgical Nursing 9ed, Lippincott

Goldman & Goldschlanger, 1995, Elektrokardiografi, Widya Medika, Jakarta

Page 58: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Referensi

Smeltzer, S.C., &Bare, B.G. (2004). Textbook of Medical-Surgical Nursing. volume 2, 10th edition. Phillipine: Lippincott Wlliams&Wilkins.

Wilkinson, M., J., (2007). Buku saku diagnose keperawatan dengan intervensi NIC dan criteria hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice. Edisi 4. (Terj. Yasmin Asih, et al). Jakarta: Penerbit Buku EGC.

Page 59: Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Referensi

Prince & Wilson (2006). Patofisiologi “Konsep klinis proses – proses penyakit” Buku 1. Edisi 4. Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta