Artikel Penelitian Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular ...
Transcript of Artikel Penelitian Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular ...
METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Terbit online pada laman web jurnal : http://metal.ft.unand.ac.id
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal
| ISSN (Print) 2598-1137 | ISSN (Online) 2597-4483 |
Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved
Artikel Penelitian
Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square
Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada
Reynolds Number 34800
Rina 1, Ruzita Sumiati
2 Adriansyah
2
1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Dharma Andalas, Jl. Sawahan No. 103A, Padang, Indonesia 2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang, Kampus Limau Manis, Padang, Indonesia
INFORMASI ARTIKEL A B S T R A C T
Sejarah Artikel:
Diterima Redaksi: 06 Agustus 2018
Revisi Akhir: 24 September 2018
Diterbitkan Online: 29 Oktober 2018
Circular cylinder has a strong adverse pressure gradient. When a fluid flows
around the circular cylinder, it will produce aerodynamics force. One of them
is the drag force which strong enough. Hence, control of flow need to reduce
the drag force with placed a disturbance body on the upstream side. The
purpose of this study is to compare and complement the experimental research
of drag reduction that has been done before. The aerodynamics characteristics
of the disturbance body and cylinder are modelled in two dimensions
Unsteady-RANS by using fluent with turbulent flow. It is found that the mean
drag and the lift fluctuation of the cylinder can be reduced by the upstream
disturbance body with the s/D = 0.107 (here s and D are side length of the
disturbance body and the diameter of cylinder, respectively). The position of
the disturbance body is varied at (α) 20º, 30º, 40º, 50º and 60º with a gap
distance (δ = 0.4mm). Reynolds number based on cylinder diameter ReD =
3.48x104. Fluid interaction between circular cylinder with two disturbance
body can increase boundary layer transition from laminer to turbulent to
produce small drag. It is found that the characteristics of the flow significantly
depend on the position of disturbance body. The optimum condition for the
drag force reduction is at the angle α = 30º about 53 %.
KATA KUNCI
circular cylinder
square disturbance body
drag pressure coefficient
drag force
turbulent flow
KORESPONDENSI
E-mail: [email protected]
1. PENDAHULUAN
Karakteristik aliran di sekitar bluff body bisa
dianalisa melalui filosofi boundary layer.
Diketahui bahwa boundary layer sangat
berkontribusi dalam pengurangan gaya drag di
sekitar body yang dilalui fluida karena adanya
pengaruh tegangan geser. Tegangan geser pada
permukaan body dipengaruhi oleh distribusi
tekanan yang terjadi pada kontur body, dimana
karakteristik distribusi tekanan ini dipengaruhi
oleh geometri body.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui fenomena yang terjadi pada aliran
yang melintasi bluff body, baik itu untuk
kepentingan akademik maupun industri.
Pengurangan drag dilakukan dengan cara
memanipulasi atau mengontrol medan aliran.
Penelitian terkait ini sangat besar perannya dalam
hal kemajuan teknologi, karena dengan
berkurangnya gaya drag maka bahan bangunan
akan dapat diselamatkan. Bentuk geometri body
yang sering digunakan adalah berbentuk circular
cylinder. Gerakan fluida yang melewati circular
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Rina 44
cylinder banyak kita lihat aplikasinya pada struktur
bangunan-bangunan yang menggunakan bentuk-
bentuk dasar bluff body seperti jembatan, cerobong
asap, sistem perpipaan, cooling tower, tiang,
struktur penyangga anjungan lepas pantai, dan lain
sebagainya.
Kita ketahui bahwa, bentuk bluff body circular
cylinder memiliki kelengkungan kontur permukaan
dengan karakteristik Adverse Pressure Gradient
(APG) yang kuat karena dominan dipengaruhi oleh
pressure drag yang disebabkan oleh tekanan aliran
pada permukaan body. Gradient tekanan yang
terjadi pada permukaan body ini sangat besar
sehingga mengakibatkan transisi lapis batas
laminar menjadi turbulen akan lebih cepat terjadi.
Penelitian yang telah dilakukan dalam usaha
pengurangan gaya drag dengan penambahan body
pengganggu (upstream disturbance body) yang
disusun secara tandem telah dilakukan oleh Tsutsui
dan Igarashi [1], Lee, dkk [2], dan Zhang [3].
Mereka melakukan penelitian dengan
menvariasikan rasio jarak longitudinal antara
upstream disturbance body dengan silinder sirkular
utama (L/D), rasio diameter upstream disturbance
body dengan diameter silinder sirkular utama (d/D)
dan Reynolds number. Boundary layer yang
terseparasi dari kontur permukaan disturbance
body akan membentuk free shear layer yang
menghasilkan discrete vortices dan mengenai
permukaan depan sirkular silinder utama.
boundary layer pada silinder utama berinteraksi
dengan Free shear layer. Hal ini menyebabkan
transisi lapis batas laminer menjadi turbulen pada
silinder utama akan lebih cepat terjadi sehingga
separasi masif tertunda ke belakang, akibatnya
gaya drag dapat direduksi.
Model konfigurasi bluff body yang disusun secara
tandem juga digunakan oleh Daloglu [4] dalam
penelitiannya. Dia menggunakan square cylinder
yang ditempatkan pada sisi upstream dan circular
silinder pada sisi downstrem. Variasi yang
dilakukan adalah besarnya diameter sirkular
silinder (D=d, D=2d, D=3d), dan rasio jarak
longitudinal antara square cylinder pada sisi
upstream dengan circular cylinder terhadap
diameter circular cylinder (S/d). Hasil
penelitiannya menjelaskan bahwa variasi jarak
antar silinder memberikan pengaruh terhadap
reduksi gaya drag, yaitu pada ratio jarak 1-1,5.
Informasi lain yang dapat dilihat adalah square
cylinder mempunyai nilai pressure drop lebih
besar dari pada nilai circular cylinder.
Alam, dkk [5] dan Putra [6], menggunakan 2 buah
body pengganggu masing-masing circular cylinder
dan square cylinder, dengan variasi sudut
pengganggu tertentu. Penelitian mereka
menyebutkan bahwa penambahan body
pengganggu pada sisi upstream silinder utama
pada sudut tertentu memberikan pengaruh terhadap
pengurangan gaya drag. Nilai optimum dalam
pencapaian pengurangan gaya drag adalah pada
sudut α=30º Hal ini disebabkan pada sudut tersebut
separasi masif tertunda sangat signifikan, ini
terjadi karena adanya reattachment aliran pada
silinder utama akibat dari penambahan disturbance
body. Sedangkan pada sudut α=60º tidak
memberikan kontribusi dalam pengurangan gaya
drag, karena aliran setelah melewati silinder
pengganggu langsung terseparasi tanpa terdefleksi
kembali ke silinder utama. Kemudian Weidman [7]
dan Bell [8] meneliti pengaruh rasio dimensi bluff
body dengan luasan saluran (blockage effect)
terhadap kecepatan fluida dan koefisien hambatan.
Kecepatan free stream akan meningkat karena
adanya blockage effect. Dari hasil penelitian
tersebut, mereka mengatakan bahwa semakin besar
nilai blockage effect maka koefisien drag (Cd)
akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan
karena dinding wind tunnel mengalami
peningkatan dalam kecepatan free stream yang
disebabkan oleh solid blockage yang juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan wake.
Freitas [9] merekomendasikan beberapa hal
penting dalam melakukan simulasi numerik, yaitu
turbulent modeling seperti RANS, URANS, LES,
DES, boundary condition, initial condition, bentuk
dan kerapatan meshing (grid independence)
terutama di daerah dekat dinding (solid surface),
sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan hasil
eksperimen yang telah dilakukan sebelumnya.
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Rina 45
Dari beberapa penelitian tersebut, pembahasan
tentang terjadinya peningkatan intensitas
turbulensi dari free shear layer yang terseparasi
dari body penggangggu yang kemudian melekat
kembali (attach) pada kontur silinder utama di
dalam medan free stream belum dibahas lebih
rinci, sehingga perlu dibahas lebih lanjut dengan
menampilkan kontur visualisasi aliran pada
simulasi numeric menggunakan software FLUENT
6.3.26.
2. METODOLOGI
Karakteristik aerodynamics dari silinder dan
pengganggu dimodelkan secara Numerik 2D
Unsteady-RANS menggunakan Turbulen Model
Shear-Stress-Transport (SST) k-ω pada saluran
sempit. Geometri body yang disimulasikan adalah
circular cylinder sebagai main bluff body dengan
diameter 37.5 mm, 2 buah square cylinder sebagai
body pengganggu dengan panjang sisi 4 mm
(s/D=0.107) yang ditempatkan di sisi depan main
bluff body. Sudut body pengganggu yang
digunakan adalah α=20º, 30º, 40º, 50º dan 60º
dengan jarak gap δ=0,4 mm. Reynolds Number
digunakan berdasarkan diameter silinder, yaitu
3.48 x 104.
Flow
Uo, µ, ρ
Main Circular
Cyinderδ
Dα
H
P
CD
CL
S
Square Disturbance
Body
Gambar 1. Skema geometri silinder sirkular
dengan square disturbance body
Hasil post-processing dari simulasi numerik
dengan CFD solver FLUENT 6.3.26 menghasilkan
data kuantitatif maupun kualitatif (visualisasi
aliran). Koefisien tekanan adalah data kuantitatif
yang merupakan pembagian dari tekanan statis
dibagi dengan tekanan dinamik seperti diuraikan
pada persamaan berikut:
22
1c UCp
(1)
dimana pc adalah tekanan pada kontur silinder
sirkular, p adalah tekanan statis pada free-
stream, dan 2
21 U adalah tekanan dinamik pada
free-stream.
Koefisien pressure drag (Cdp) diperoleh dengan
mengintegrasikan koefisien tekanan (Cp) kontur
permukaan silinder.
dθθcosθ2π
0p
C2
1Cdp
(2)
Untuk mendapatkan harga koefisien drag pressure
(Cdp) maupun koefisien drag total (CDT) dapat
diselesaikan dengan metoda numerik aturan
Simpson 1/3 segmen berganda yang dirumuskan
pada persamaan (3) berikut :
n3
xfxf2xf4)x(f
abI
1n
5,3,1i
2n
6,4,2j
njio
(3)
dimana :
b = 2π dan a = 0, f(x0) = Cp(0) cos (0) dan
f(xn) = Cp(2π) cos (2π) untuk menyelesaikan
persamaan (3.3).
f(xi) adalah perkalian dari fungsi data gasal
dimana i = 1,3,5 …n-1.
f(xj) adalah perkalian dari fungsi data genap
dimana j = 2,4,6 …..n-2.
n = jumlah data.
Kemudian data kualitatif berupa visualisasi aliran
yaitu kontur velocity pathline dan velocity vector.
Kedua hasil post processing kuantitatif dan
kualitatif akan saling melengkapi untuk
menjelaskan fenomena aliran pada silinder sirkular
dengan penambahan square disturbance body.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Distribusi Koefisien Tekanan dan Visualisasi
Aliran
Untuk melihat perubahan yang terjadi di sepanjang
kontur permukaan silinder mulai dari titik stagnasi,
bubble separation, trasisi laminar ke turbulen
sampai akhirnya terseparasi massif akan dianalisa
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Rina 46
melalui grafik koefisien tekanan yang ditunjukkan
pada Gambar 4.
Pada Gambar 4 dilihat adanya perbedaan
akselerasi maksimum yang terjadi pada setiap
pergeseran sudut SDB (Square Disturbance Body).
Semakin besar pergeseran sudut SDB, maka akan
semakin meningkat adverse pressure gradient
yang terjadi. Hal ini disebabkan karena free shear
layer yang terseparasi dari body pengganggu
(SDB) tidak lagi attach pada permukaan silinder,
dikarenakan terbentuknya bubble separation pada
permukaan body pengganggu. Hal ini
mengakibatkan terjadi devisit momentum pada
daerah ini sehingga tidak mampu lagi attach pada
permukaan silinder utama akan tetapi langsung
terseparasi massif, sehingga membentuk stream
tube yang semakin lebar akibatnya terjadi
peningkatan adverse pressure gradient (Gambar
5). Hal ini mengakibatkan separasi massif terjadi
lebih awal. Fenomena ini terjadi pada konfigurasi
silinder dengan SDB (α = 50º dan 60º), dengan
Cpmin berturut-turut sekitar -4.2 dan -5.3.
Sedangkan pada konfigurasi sudut SDB α =20º dan
α = 30º dan α = 40º, separasi masif terjadi lebih
lambat dibandingkan dengan silinder tunggal,
dimana separasi pada silinder tunggal terjadi pada
sudut kontur θ ≈ 95º. Sedangkan konfigurasi sudut
SDB α =20º dan α = 30º dan α = 40º separasi
masif baru terjadi berturut-turut pada sudut θ ≈
100º, θ ≈ 103º dan θ ≈ 97º, seperti yang terlihat
pada Gambar 4.
Flow
Uo, µ, ρ
S
δ
αH
Square
Disturbance
Body (Wall)
Main Circular
Cylinder (Wall)P
CL
CD
8D 20D
Lower Wall
(wall)
Upper Wall
(wall)
Inlet
(Velocity Inlet)
Outlet
(Pressure Outlet)
2.5D
2.5D
Gambar 2. Domain simulasi numerik
Gambar 3. Meshing qualidrateral map
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved
Peak yang terbentuk pada grafik koefisien tekanan
(Gambar 4) pada SDB α =20º, α =30º dan α = 40º)
mengindikasikan adanya bubble separation..
Momentum fluida yang terdefleksi dari bodi
pengganggu (SDB) berinteraksi dengan
momentum fluida pada free stream. Hal ini
mengakibatkan terjadinya penambahan momentum
sehingga aliran mampu attach pada kontur
permukaan silinder sekitar sudut θ ≈ 80º, θ ≈ 85º
dan θ ≈ 78º (berturut-turut pada SDB α =20º, α
=30º dan α = 40º). Bertambahnya momentum pada
daerah ini, mampu melawan adverse pressure
gradient dan shear stress yang terjadi sehingga
transisi aliran berubah lebih cepat ke turbulen.
Akan tetapi pada sudut α =20º dan α = 40º hanya
sedikit mampu melawan shear stress dan adverse
pressure gradient yang terjadi sehingga aliran
langsung terseparasi massif.
Gambar 4. Perbandingan distribusi koefisien tekanan (Cp) pada silinder dengan variasi sudut SDB
a b
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Rina 48
c d
e f
Gambar 5. Visualisasi aliran velocity pathline dan velocity vector. (a) Silinder tunggal ; (b) SDB α = 20º ;
(c) SDB α = 30º; (d) SDB α = 40º; (e) SDB α = 50º; (f) SDB α = 60º
3.2 Koefisien Drag Pressure (Cdp)
Drag salah satunya disebabkan oleh tekanan aliran
pada permukaan silinder. Drag akibat tekanan
dapat diketahui melalui nilai koefisien drag
pressure (Cdp). Grafik koefisien drag pressure
(Cdp) dapat dilihat pada Gambar 6. Dari grafik
dapat dilihat bahwa silinder dengan SDB (α = 30º)
paling optimum dalam usaha mereduksi gaya drag
akibat tekanan dengan nilai Cdp = 0.58.
Gambar 6. Grafik koefisien drag pressure (Cdp)
silinder tunggal dan silinder dengan SDB
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
20 30 40 50 60
Cdp
Sudut SDB (α)
Silinder Tunggal Silinder dengan SDB
RINA / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 43-49
Rina 49
4. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan diatas,
ada beberapa kesimpulan yang dapat dituliskan
sebagai berikut:
1. Penggunaan Square Disturbance Body
(SDB) dapat mereduksi gaya drag, akan
tetapi terbatas hanya penggunaan sudut
SDB α = 20º, 30º dan 40º, lebih dari itu
sudah tidak memberikan kontribusi dalam
pengurangan gaya drag.
2. Pada silinder dengan SDB (α = 20º, 30º dan
40º) transisi aliran terjadi lebih cepat terjadi
sehingga aliran lebih lambat terseparasi
masif.
3. Silinder dengan SDB (α = 30⁰) merupakan
sudut pengganggu yang paling optimum
dalam usaha mereduksi gaya drag yaitu
sebesar 53%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] T. Tsutsui, T. Igarashi,”Drag reduction of a
circular cylinder in an air-stream”, Jurnal of
wind engineering and industrial
aerodynamics Vol. 90, 527-541, 2002.
[2] S.S. Lee, S.I. Lee, C.W. Park, “Reducing the
drag on a circular cylinder by upstream
installation of a small control rod,” Fluid
dynamics research, Vol. 34, 233-250. 2004.
[3] P.F. Zhang, J.J. Wang, L.X. Huang,
“Numerical simulation of flow around
cylinder with an upstream rod in tandem at
low Reynolds number”, Applied Ocean
Research 28, 183-192, 2006.
[4] A. Daloglu, “Pressure drop in a channel with
cylinders in tandem arrangement”,
International Communication in Heat and
Mass Transfer 35, 76-83, 2008.
[5] M.D. Alam, H. Sakamoto, M. Moriya,
“Reduction of fluid forces acting on a single
circular cylinder and two circular cylinders
by using tripping rods”, Journal of fluids and
structures Vol. 18, 347-366, 2003.
[6] R.P. Putra, “Reduksi gaya hambat pada
silinder sirkular dan reduksi pressure drop
pada saluran sempit berpenampang bujur
sangkar dengan menggunakan batang
pengganggu berbentuk square cylinder”,
Tesis, Institut Teknologi Sepuluh, 2013
[7] P.D. Weidman, Wake transition and
blockage effect on cylinder base pressure,
Tesis, California Institute of Technologi,
Pasadena,1968.
[8] W.H. Bell, “Turbulence vs drag-some
further consideration,” Ocean Engineering.
Vol. 10, No. 1, PP, 47-63,1983.
[9] M. Ozgoren, Flow structure in the
downstream of square and circular cylinders,
Celcuk University, Faculty of Engineering,
Turkey, 2005.