Artikel i Fenomena Big Data Dan Komputasi Awan

download Artikel i Fenomena Big Data Dan Komputasi Awan

of 2

Transcript of Artikel i Fenomena Big Data Dan Komputasi Awan

  • 8/18/2019 Artikel i Fenomena Big Data Dan Komputasi Awan

    1/2

    FENOMENA B I G D ATA DAN KOMPUTASI AWAN ( C L O U D C O M P U T I N G )

    Oleh :

    Mayor Laut (E) Ditya Farianto, M.T. 1

    Salah satu fenomena yang terjadi pada abad informasi ini, adalah pertumbuhan

    data secara sangat signifikan. Hal tersebut terjadi sejak dimungkinkan dilakukannya

    proses konvergensi media informasi, 2 sehingga berdampak pada perkembangan dan

    peningkatan volume serta jenis data secara terus-menerus. Mulai data yang hanya

    berupa teks, data citra dalam bentuk gambar atau foto, lalu data berupa video, sampai

    dengan data yang berasal sistem penginderaan. Kondisi tersebut kemudian mendorong

    munculnya suatu terminologi dalam dunia Teknologi Informasi (TI) yang dewasa inidikenal sebagai big data . Pemahaman tentang big data masih menjadi perdebatan

    hingga saat ini. Namun demikian, latar belakang dari munculnya terminologi ini adalah

    fakta yang menunjukkan, bahwa pertumbuhan data yang terus berlipat ganda dari

    waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media penyimpanan maupun

    sistem basis data yang ada saat ini.

    McKinsey Global Institute (MGI), dalam laporannya yang dirilis pada Mei 2011,

    mendefinisikan bahwa big data adalah data yang sudah sangat sulit untuk dikoleksi,

    disimpan, dikelola maupun dianalisa dengan menggunakan sistem basis data biasa

    karena volumenya yang terus berlipat. Tentu saja definisi ini bersifat sangat relatif, tidak

    mendeskripsikan secara eksplisit sebesar apa big data itu. Namun, pertumbuhan data

    dengan volume puluhan terabyte hingga beberapa petabyte saat ini, tampaknya telah

    dapat memenuhi definisi MGI tersebut. Pada saat yang bersamaan, Gartner (2011)

    mendefinisikan, big data sebagai data yang memiliki tiga atribute , yaitu volume , variety ,

    dan velocity . Dimana ketiga atribute ini dipakai juga oleh IBM dalam mendifinisikan big

    data . Volume berkaitan dengan ukuran, dalam hal ini kurang lebih sama dengan definisidari MGI. Sedangkan variety berarti tipe atau jenis data, yang meliputi berbagai jenis

    1 Mayor Laut (E) Ditya Faria nto, M.T. saat ini menjabat sebagai Kasubbi d SDM TI – Bidduk TI, Pusinfolahta TNI;.2 Dalam buku Understanding Media Convergence: The State of the Field (Grant dan Wilkinson, 2009), mengutippendapat Burnett da n Mars hal l (2003) yang menyatakan bahwa, ”Konvergensi media adal ah sebuah percampuranatau integras i teknologi media , telekomunikasi , dan komputer s erta segala bentuk mediated communication dalamfo rmat digital”.

  • 8/18/2019 Artikel i Fenomena Big Data Dan Komputasi Awan

    2/2

    2

    data baik data yang telah terstruktur dalam suatu basis data maupun data yang tidak

    terorganisir dalam suatu basis data seperti halnya data teks pada web pages , data

    suara, video, click stream , log file , dan lain sebagainya. Yang terakhir, adalah velocity

    dapat diartikan sebagai kecepatan dihasilkannya suatu data, dan seberapa cepat data

    itu harus dapat diproses agar bisa memenuhi permintaan pengguna.

    Pada gilirannya, konvergensi media informasi dan fenomena big data tersebut di

    atas telah mendorong munculnya teknologi baru di bidang TI, yang selanjutnya dikenal

    dengan terminologi cloud computing (komputasi awan). Pada prinsipnya cloud

    computing merupakan suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan

    pada suatu server yang dapat diakses melalui media internet dan tersimpan secara

    sementara di komputer pengguna ( client ) termasuk di dalamnya adalah desktop ,

    komputer tablet, laptop /notebook , smart-phone , dan sebagainya. Lebih jauh lagi, secaradefinitif, cloud computing dapat pahami sebagai gabungan pemanfaatan teknologi

    komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan ( cloud )

    adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan dalam

    diagram jaringan komputer. Awan ( cloud ) dalam cloud computing juga merupakan

    abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya, sebagai suatu metoda

    komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu

    layanan ( as a service ), sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui mediaInternet tanpa perlu mengetahui apa yang ada di dalamnya, tidak perlu memiliki

    keahlian khusus, dan tidak perlu memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang

    membantunya.

    Mencermati trend pengembangan sistem informasi saat ini, maka dapat

    disimpulkan bahwa konvergensi media informasi yang telah menjadi pemicu terciptanya

    big data dan mendorong kemunculan teknologi cloud computing , pada akhirnya

    menuntut adanya fasilitas data center yang dapat digunakan atau memiliki kemampuan

    untuk menampung dan menyediakan data, dalam rangka menjamin akses serta

    ketersediaan data dan informasi secara terus-menerus serta mampu memberikan

    jaminan keamanan terhadap akses data tersebut.***