ÀRRU -O + 5 5DVXQD6DLG.DY -DNDUWD ,QGRQHVLD th Tempo Scan...
Transcript of ÀRRU -O + 5 5DVXQD6DLG.DY -DNDUWD ,QGRQHVLD th Tempo Scan...
Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]
Tempo Scan’s Core Values
Tempo Scan’s Mission Statement
Tempo Scan’s Business Network
Company Profile
Brief Biography of The Board of Commissioners
Brief Biography of The Board of Directors
Financial Highlights
The Board of Commissioners’ Report
The Board of Directors’ Report & Management’s Analysis
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Statement of The Board of Commissioners & Directors on The Annual Report
Statement of The Board of Directors on The Financial Report
Auditor’s Report
Nilai-Nilai Inti Tempo Scan
Misi Tempo Scan
Jaringan Usaha Tempo Scan
Profil Perusahaan
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Riwayat Hidup Singkat Direksi
Ikhtisar Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi & Analisis Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan
Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan Akuntan Publik
1
3
4
8
21
24
32
34
40
61
69
71
72
73
1
3
4
8
21
24
32
34
40
61
69
71
72
73
Tiga Kain Tenun Nusantara
Three Fabrics of the Indonesian Archipelago
Kain Tapis LampungTerciptanya kain tapis adalah
melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan
teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang
sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Kain tapis bermotif pucuk rebung melambangkan harapan baik di
dalam kesetaraan.
Tapis LampungThe creation of tapis fabric is through stages of consumed time that leads to the perfection of the weaving techniques, as well as applying decorations that are appropriate with the development of the society.Fabric with the tip of bamboo shoots pattern symbolizes good hopein equality.
Kain Ikat SumbaDisebut kain ikat, karena cara pembuatan motif atau warna
dengan cara mengikat benang. Semakin banyak warna pada satu
kain dan semakin kecil motif yang dibuat, maka semakin rumit
kain tersebut. Kain ikat bermotif binatang dan orang lebih rumit
daripada kain ikat bermotif bunga atau geometris.
Kain ikat bermotif rumit menunjukkan hasil dari kerja keras.
Ikat SumbaIt is called ikat, because of the process in making the patterns or colors by means of binding the threads. The more colors used and the smaller the motifs are made, the more complicated the cloth. Ikat with animal or human-like figure patterns are more complicated than those of floral or geometric patterns.Intricate ikat patterned fabric shows result of hard work.
Kain Songket PalembangKain songket tercipta dari
hasil tenun dengan tangan menggunakan benang emas atau
perak, untuk dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam
metalik yang ditenun berlatar kain, menimbulkan efek kemilau
yang cemerlang.Kain songket bermotif bunga
mawar menunjukkan manfaat kain sebagai penawar malapetaka.
Songket PalembangSongket are created by hand-weaving using gold or silver threads, to be worn on formal occasions. Metallic threads that are woven as the cloth’s background makes a shiny sparkling effect.Songket cloth with rose pattern shows its benefit as a good-luck charm from any misfortune.
1
The achievement of PT Tempo Scan Pacific Tbk and Subsidiaries (“Tempo Scan”) existence for six decades up to present day, is inseparable from its persistence and determination to stand for five core values being the basic guide to morality and ethics, namely hard work, equality, usefulnes, honesty and responsibility. In 2014 Tempo Scan raised the three core values below.
Tempo Scan adalah sebuah perusahaan dimana setiap karyawan memiliki kesempatan yang setara untuk berhasil dalam menggapai cita-cita, dengan mengutamakan kualitas karakter dan kinerja, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, atau etnis.
KesetaraanTempo Scan is a company where each and every employee has equal opportunities to succeed in achieving their goals, by prioritizing the quality of their character and performance, regardless of gender, religion or ethnic.
Equality
Dengan kerja keras dan ketekunan yang tinggi, sejak tahun 1970 Tempo Scan telah merintis penelitian & pengembangan produk-produknya serta mendirikan fasilitas produksi farmasi, berikutnya di tahun 1977 mulai memproduksi produk kosmetika dan perawatan kesehatan dan sejak pertengahan 2014 mengembangkan usaha produk nutrisi dengan membangun pabrik susu.
Kerja KerasWith hard work and perseverance, since 1970 Tempo Scan has conducted research and development of its products and established the pharmaceutical production facilities, subsequently in 1977 started producing cosmetics and health care products and since mid-2014 has developed nutritional products business by building a milk factory.
Hard Work
Peluncuran produk susu vidoran merupakan wujud kepedulian Tempo Scan untuk anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa. Susu vidoran dari Tempo Scan memberi kesempatan pada semua lapisan masyarakat untuk bisa mendapatkan susu berkualitas tinggi dengan harga terjangkau sehingga anak-anak mereka dapat bertumbuhkembang dengan baik, cerdas dan kuat untuk membangun masa depan bangsa yang lebih gemilang.
Bermanfaatvidoran milk product launch is Tempo Scan’s manifestation of care for Indonesian children as the future generation. vidoran milk from Tempo Scan provides opportunities for all levels of society in Indonesia to be able to get high-quality milk at affordable prices, therefore their children can grow and develop well, hence to become smart and strong to build a brighter future of the next generation.
Usefulness
Pencapaian eksistensi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan Entitas anak (“Tempo Scan”) selama enam dasawarsa hingga kini, tidak terlepas dari keteguhannya bertumpu pada lima nilai inti yang menjadi pedoman dasar moralitas dan etika, yaitu kerja keras, kesetaraan, bermanfaat, kejujuran dan tanggung jawab. Di tahun 2014 Tempo Scan mengangkat 3 nilai inti di bawah ini.
Nilai-Nilai Inti Tempo Scan
Tempo Scan’s Core Values
2
Tempo yang Tumbuh & BerkembangThe Growing “T”
Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang
tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar yang
bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan kekuatan
GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan kegiatan
dan semangat usaha yang terus bertumbuh, dengan
menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan ke
dalam GRUP.
This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO
GROUP. Its multiple parallel lines reach upward,
expressing the vitality and energy of the TEMPO
GROUP’s ever increasing activites and growing
enterprising spirit, thereby emphasizing the integration
of the member firms into the GROUP.
3
Misi Tempo ScanTempo Scan’s Mission Statement
Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional
handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang
kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar farmasi,
produk konsumen dan kosmetika melalui kompetensi di
bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi.
Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan
inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul
dan dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif
dan dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang
handal.
Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan
tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan
menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta
dihormati oleh masyarakat.
We are a dynamic organization of qualified and
committed professionals under sound leadership with
the main objective to become market leader in the field
of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products
through competence in the area of manufacturing,
marketing and distribution.
Our brand equities offer sustainable quality and
innovative products with excellent value propositions
sold through effective multi-channeled sales coverage
that are delivered by reliable supply chain capability.
Guided by good corporate governance with the aim to
establish sound financial standing and creating value
for our stakeholders as well as winning respect of the
community.
4
Lhokseumawe
Meulaboh
Langsa
Sidikalang
Tebing Tinggi
Kisaran
Sibolga
Padang Sidempuan
Dumai
Duri
Baganbatu
Bagan Siapiapi
MedanBanda AcehPakanbaru
Batam
PadangPalembang
Bangka
Jambi
Teluk Betung
Solok
Lubuk Sikaping
Bukit Tinggi
BandungCirebonSemarangSoloYogyakartaTegal
Purwokerto
Surabaya
Jember
Malang
Kediri
Subang/Purwakarta
Tasik
Cianjur
Indramayu
Kudus
Pati
Magelang
Babat
Madiun
Mojokerto
Tulung Agung
Situbondo
Probolinggo
Pamekasan
Pandeglang
Rangkas Bitung
Garut
Ciamis
Sukamandi
Kuningan
Banjar
Pekalongan
Jepara
Rembang
Cepu
Cilacap
Kebumen
Sragen
Madura
Gresik
Nganjuk
Ciawi
Ponorogo
Blitar
Trenggalek
Banyuwangi
Kota-Kota Lainnya di Jawa Rest of Java
Sumatera Sumatera
Jabodetabek & Sekitarnya Jabodetabek & Surrounding Areas
JakartaBogorTangerang
BekasiCikampekKarawang
Serang
Sukabumi
Jaringan Usaha Tempo Scan
Tempo Scan’s Business Network
5
Tempo Scan's Business Network cover 182 locations that
consist of 55 branches and 127 sales points which spread
over 135 cities all over Indonesia.
Jaringan Usaha Tempo Scan mencakup 182 lokasi yang terdiri
dari 55 kantor cabang dan 127 sales point yang tersebar di
135 kota di seluruh Indonesia.
Bengkalis
Selat Panjang
Tanjung Pinang
Tanjung batu
Muaro Bungo
Kuala Tungkal
Bengkulu
Lubuk Linggau
Muara Enim
Prabumulih
Kotabumi
Kalianda
Pringsewu
Metro
Pematang Siantar
Gunung Sitoli
Brastagi
Toba
Musi
Kayu Agung
Belitang
Lubuk Pakam/ Simalungun
Indonesia Timur East IndonesiaPontianakBanjarmasinSamarindaBalikpapanManadoMakassar
Palu
Denpasar
Mataram
Kupang
Ambon
Jayapura
Singkawang
Ketapang
Putusibau
Tanah Grogot
Pangkalan Bun
Palangkaraya
Bontang
Sangata
Gorontalo
Kotamobagu
Poso
Ampana
Kendari
Pare - Pare
Negara
Singaraja
Klungkung
Flores
Sumba
Atambua
Sumbawa
Bima
8
PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya
merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional
Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan
produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific
Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun
1991 dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun
1970 memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi
dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu,
Perseroan melalui entitas anaknya memproduksi produk
kosmetika dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Alamat kantor pusat Perseroan berlokasi di:
Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4,
Jakarta 12950, Indonesia, Telepon: +62 21 2921 8888, Faksimili:
+62 21 2920 9999, www.thetempogroup.com
- CSR : [email protected]
Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan publik dan
mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar
saham di Bursa Efek Indonesia BEI (dahulu Bursa Efek
Jakarta/ BEJ).
Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat
menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000
menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).
PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) and its
subsidiaries is part of Tempo Group, a national private
business group that started the trading business of
pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan
Pacific Tbk established through the restructuring process
in 1991 and originally named PT Scanchemie which
in 1970 started its large scale commercial production
of pharmaceutical products. Over time, the Company
through its subsidiaries manufactures cosmetics and
consumer products since 1977.
The head office of the company is located at:
Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4,
Jakarta 12950, Indonesia, Phone: +62 21 2921 8888, Faximile:
+62 21 2920 9999, www.thetempogroup.com
- CSR : [email protected]
In 1994 the Company became public company and
listed 75,000,000 shares on the Indonesia Stock
Exchange/ IDX (previously known as Jakarta Stock
Exchange/JSX).
In 1995 the number of shares has increased to
150,000,000 shares with a change of nominal value
of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock
split).
Profil Perusahaan
Company Profile
9
Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui
pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar
saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan
seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.
Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi
4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500
menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).
Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun
2014 adalah sekitar Rp 13 triliun.
Rincian Pemilikan Saham Perseroan pada tanggal 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Perseroan mempunyai pegawai tetap sekitar 6.000 orang
pada tanggal 31 Desember 2014.
Perseroan terus berupaya meningkatkan kompetensi dan
kemampuan karyawan, baik melalui pelatihan maupun
menerapkan budaya saling berbagi, antara lain dalam hal
best practices, pengetahuan & keahlian teknis.
Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi
Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan
Divisi Distribusi serta satu Divisi Penunjang.
Subsequently in 1998, IDX has approved the listing of
300,000,000 shares of the Company which coming from
the First Limited Public Offering, bringing the total
number of listed shares of the Company to a total of
450,000,000 shares.
In 2006 the number of listed shares increased to
4,500,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).
PT Tempo Scan Pacific Tbk
PT Bogamulia Nagadi77,34%
Masyarakat (<5%)22,66%
PT Tempo Scan Pacific Tbk
PT Bogamulia Nagadi77.34%
Public (<5%)22.66%
The details of share ownership of the Company as of
December 31, 2014 are as follows:
The Company has approximately 6,000 permanent
employees as of 31 December 2014.
The Company continues to improve the competence and
capability of its employees, through both trainings and
resonating by sharing, amongst others, in terms of best
practices, knowledge and technical expertise.
The Company has three Core Business Divisions, namely
Pharmaceutical Division, Consumer Products and
Cosmetics Division and Distribution Division as well as
a Supporting Division.
The three Company’s core business divisions are
supported by the following facilities:
I. Pharmaceutical Division consists of six companies,
namely:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing
plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,
West Java. This manufacturing plant is a production
facility for tablet/caplet, effervescent powders, liquid/
Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
I. Divisi Farmasi terdiri dari enam perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G
dan 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik
ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan
tablet/kaplet, serbuk effervescent, liquid/syrup, cream &
The market capitalization of Tempo Scan as of the end of
2014 was around Rp 13 trillion.
10
ointment dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga
memiliki bagian pemasaran produk divisi farmasi
yang berkantor di kantor pusat Perseroan yang
berkedudukan di Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna
Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J,
EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah
fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid/
syrup dan cream & gel.
3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2,
EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah
fasilitas produksi untuk bentuk sediaan herbal liquid.
4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan
pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.
Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik minuman
ringan dan minuman kesehatan untuk bentuk sediaan
liquid berkarbonasi dan tidak berkarbonasi dalam kemasan
botol dan kaleng, yang berdiri di atas lahan seluas 44.305
m2, beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
6. PT Kian Mulia Manunggal, mengoperasikan pabrik
susu bubuk, yang berdiri di atas lahan seluas 6.210 m2,
beralamat di Jl. Rungkut Industri III No.11 Surabaya,
Jawa Timur.
II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari
delapan perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang
berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo
Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.
2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk konsumen
dan kosmetika yang berdiri di atas lahan seluas 29.668 m2,
syrup, cream & ointment and capsules dosage forms.
PT Tempo Scan Pacific Tbk also has the marketing
of pharmaceutical products division based in the
Company’s headquarters on Tempo Scan Tower, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing
plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West
Java. This manufacturing plant is a production
facility for tablet, liquid/syrup and cream & gel
dosage forms.
3. PT Tempo Natural Products operates a
manufacturing plant on an 11,850 m2 area, in
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP
Cikarang, Jakarta, West Java. This manufacturing
plant is a production facility for herbal liquid
dosage forms.
4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of
prescription drugs and hospitals products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing
plant for soft drinks and health drinks for carbonated
and non-carbonated liquid dosage forms in bottles
and cans on a 44,305 m2 area, on Jl. Daan Mogot Km.
19, Tangerang.
6. PT Kian Mulia Manunggal operates a manufacturing
plant for milk powder on a 6,210 m2 area, on Jl.
Rungkut Industri III No.11 Surabaya, East Java.
II. Consumer Products and Cosmetics Division consists
of eight companies, namely:
1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing
plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.
IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.
2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for
consumer products and cosmetics on a 29,668 m2 area,
11
terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, Jawa Barat.
3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang
berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl. Gresik
No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.
4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,
yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng,
Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 48.926 m2
dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa
Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2.
5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen &
kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang
berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said
Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan
mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor
di Sino Thai Tower, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok
Metropolis, Thailand 10110.
on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.
3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing plant
for consumer products and household products on a
9,255 m2 area, on Jl. Gresik 1-3-5, Surabaya, East Java.
4. PT Pritho operates two manufacturing plants for
plastic packaging materials, the first one is on Jl.
Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a
48,926 m2 area and the second one on Jl. Gresik 1-3-5,
Surabaya, East Java on a 480 m2 area.
5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer
products, cosmetics and household products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and
distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna
Said Kav. 3-4, South Jakarta.
7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution
of cosmetic products. The company headquartered
on Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta.
8. International Beauty Products Ltd conducts marketing
and distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Sino Thai Tower, 32/54 Sukhumvit
50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.
III. Distribution Division consists of six companies,
namely:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
The three companies above headquartered on Tempo
Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South
Jakarta, operates warehouses and sales points which
spread across provincial capitals and regency cities
throughout Indonesia.
4. PT Global Eramas headquartered on Tempo Pavilion
III. Divisi Distribusi terdiri dari enam perusahaan yaitu:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo
Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan,
yang mengoperasikan gudang di setiap cabang dan titik
penjualan yang tersebar di ibukota propinsi dan kota
kabupaten di seluruh Indonesia.
4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Tempo Pavilion
2, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, Jakarta Selatan dan
12
2, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, South Jakarta. This
company engages in trading business, including
selling drugs and other products to consumers
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered
in Manila, Philippines as the Company’s business
unit for distribution and marketing in the
Philippines.
6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD
headquartered in Kuala Lumpur Malaysia as the
Company’s business unit for distribution and
marketing in Malaysia.
The Company also has a Supporting Division to create
internal synergies and avoid duplications on allocation of
investments and human resources. This division consists
of five companies headquartered on Tempo Scan Tower,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:
1. PT Tempo Research provides product research and
development (R&D) services.
2. PT Tempo Data System provides information and
communication technology services.
3. PT Tempo Promosi provides advertisement
production and placement services as well as market
research services.
4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/
procurement control service (centralize
procurement)
5. PT Tempo Land provides construction and property
management services as well as business space to
support Company’s business activities.
bergerak di bidang perdagangan termasuk penjualan
obat – obatan dan produk lainnya ke konsumen.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di
Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk
distribusi dan pemasaran di negara Filipina.
6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD, berkedudukan
di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai unit usaha
Perseroan untuk distribusi dan pemasaran di negara
Malaysia.
Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang untuk
menciptakan sinergi internal dan menghindari duplikasi
pada alokasi investasi dan sumber daya manusia. Divisi ini
terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan
Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu:
1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan
pengembangan produk (R&D).
2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi
informasi dan komunikasi.
3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan
dan pemasangan iklan serta mengadakan market
research.
4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa
pengendalian pembelian/pengadaan (centralized
procurement).
5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan
pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung
kegiatan usaha Perseroan.
Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:
1. Top Brand Award
bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargan untuk
kategori obat flu pada tahun 2013 dan 2014.
hemaviton Energy Drink meraih penghargaan untuk
kategori minuman energi cair selama 7 tahun berturut-
turut dari tahun 2008 sampai dengan 2014.
Awards achieved by the Company:
1. Top Brand Award
bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for
category of cold medicine in 2013 and 2014.
hemaviton Energy Drink achieved the award for the
category of liquid energy drinks for 7 consecutive
years from 2008 to 2014.
13
hemaviton Jreng meraih penghargaan untuk kategori
minuman energy serbuk dalam sachet sebanyak 5 kali
pada tahun 2009-2011 dan 2013- 2014.
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai
dengan 2014.
NEO rheumacyl meraih penghargaan untuk kategori
obat pegal linu selama 5 tahun berturut–turut dari tahun
2010 sampai dengan 2014.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin selama 12 tahun berturut-turut dari tahun
2002 sampai dengan 2013.
NEO hormoviton meraih penghargaan untuk kategori
Vitality Enhancer for Men selama 4 tahun berturut–turut
dari tahun 2010 sampai dengan 2013.
Revlon meraih penghargaan untuk kategori lipstick
selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai
dengan 2014 dan mascara selama 3 tahun berturut-turut
dari tahun 2012 sampai dengan 2014.
Marina meraih penghargaan untuk kategori hand &
body lotion selama 13 tahun berturut-turut dari tahun
2002 sampai dengan 2014.
Top Brand Award diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Majalah Marketing.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
sebanyak 4 kali pada tahun 2009 sampai 2011 dan
tahun 2014.
IBBA diselenggarakan oleh Majalah SWA dan MARS
Marketing Research.
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
sebanyak 7 kali pada tahun 2003, 2004, 2008 dan tahun
2011 sampai dengan tahun 2014.
bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargan untuk
kategori obat flu pada tahun 2014.
Revlon meraih penghargaan untuk kategori lipstick
selama 13 kali yaitu pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003
dan tahun 2005 sampai dengan 2013.
hemaviton Jreng achieved the award for the category
of powder energy drink for 5 years in 2009-2011 and
2013-2014.
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 8 consecutive years from 2007 to
2014.
NEO rheumacyl achieved the award for the category
of muscle painkiller for 5 consecutive years from 2010
to 2014.
hemaviton achieved the award for the category of
multivitamins for 12 consecutive years from 2002
to 2013.
NEO hormoviton achieved the award for Vitality
Enhancer for Men category for 4 consecutive years
from 2010 to 2013.
Revlon achieved the award for the category of
lipsticks for 8 consecutive years from 2007 to 2014
and mascara for 3 consecutive years in 2012 to
2014.
Marina achieved the award for the category of hand
& body lotions for 13 consecutive years from 2002 to
2014.
Top Brand Award is organized by Frontier Consulting
and Marketing Magazine.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
bodrex achieved the awards for the category of
analgesic for 4 years in 2009 to 2011 and in 2014.
IBBA is organized by SWA Magazine and MARS
Marketing Research.
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 7 years in 2003, 2004, 2008 and in 2011
to 2014.
bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for the
category of cold medicine in 2014.
Revlon was top recipient of the award for the category
of lipsticks for 13 years, in 1999, 2000, 2002, 2003 and
in 2005 to 2013.
14
ICSA diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan
Majalah SWA.
4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)
bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat sakit
kepala 6 tahun berturut–turut dari tahun 2009 sampai
dengan 2014.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin pada tahun 2013 dan 2014.
NEO rheumacyl menerima penghargaan untuk kategori
obat pegal linu selama 6 tahun berturut–turut dari tahun
2009 sampai dengan 2014.
WOM diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Onbee
Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat sakit
kepala selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2009
sampai dengan 2013.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin pada tahun 2010 dan 2013.
Marina meraih penghargaan untuk kategori Body
Cologne selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2014
Top 250 Indonesia Original Brands diselenggarakan
oleh majalah SWA.
6. Superbrands
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
selama 5 tahun berturut–turut dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori multivitamin
selama 5 tahun berturut–turut dari tahun 2010 sampai 2014.
hemaviton Jreng meraih penghargan untuk katergori
minuman energy serbuk pada tahun 2014.
hemaviton Energy Drink meraih penghargaan untuk
kategori minuman energi cair pada tahun 2014.
Oskadon meraih penghargaan untuk kategori sakit
kepala selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2012
sampai dengan 2014.
Superbrands diselenggarakan oleh PT Phoenix
Communication.
ICSA is organized by Frontier Consulting and SWA
Magazine.
4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 6 consecutive years in 2009 to 2014
hemaviton achieved this award for the category of
multivitamins in 2013 and 2014.
NEO rheumacyl achieved the award for the category
of muscle pain medication for 6 consecutive years
from 2009 to 2014.
WOM is organized by SWA Magazine and Onbee
Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 5 consecutive years from 2009 to 2013.
hemaviton achieved the award for multivitamin
category in 2010 and 2013.
Marina achieved award for the category of Body
Cologne in 2013 and 2014.
Top 250 Indonesia Original Brands was organized
by SWA magazine.
6. Superbrands
bodrex achieved the awards for the category of
analgesic for 5 consecutive years from 2010 to
2014.
hemaviton achieved the award for multivitamin
category for 5 consecutive years from 2010 to 2014.
hemaviton Jreng achieved the award for the category
of powder energy drink in 2014.
hemaviton Energi Drink achieved the award for the
category of liquid energy drinks in 2014.
Oskadon achieved the award for the category of
analgesic for 3 consecutive years from 2012 to 2014.
Superbrand was organized by PT Phoenix
Communication.
15
7. Indonesia’s most Favorite Women Brand
bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2012 sampai
dengan 2014.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin pada tahun 2013.
Indonesia’s most Favorite Women Brand diselenggarakan
oleh majalah Marketeers dan Mark Plus.
8. herworld Beauty Awards
MAC meraih penghargaan sebagai Best Blush selama 3
tahun berturut-turut dari tahun 2012 sampai dengan 2014.
Estee Lauder meraih penghargaan sebagai Best Pore
Minimizer selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011
sampai dengan 2014 dan Best Night Time Repair/Renewal
pada tahun 2013.
Clinique meraih penghargaan Herworld’s Best Trend pada
tahun 2014 untuk Clinique Chubby Stick Moisturizing Lip
Balm dan Herworld’s Best Urban Sunscreen untuk Clinique
Event Better City Block Anti Pollution tahun 2012 dan 2014.
Revlon meraih penghargaan sebagai Best Foundation
untuk produk PhotoReady Makeup tahun 2013.
Bobbi Brown sebagai Best creamy lipstick pada tahun 2013.
herworld Beauty Awards diselenggarakan oleh majalah
herworld.
7. Indonesia’s most favorite Women Brand
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 3 consecutive years in 2012 to 2014.
hemaviton achieved the award for the category of
multivitamin in 2013.
Indonesia’s most favorite Women Brand was
organized by Marketeers and Mark Plus magazine.
8. herworld Beauty Awards
MAC achieved the award as theBest Blush for 3
consecutive years in 2012 to 2014.
Estee Lauder achieved the award as Best Pore
Minimizer for 4 consecutive years in 2011 to 2014. and
Best Night Time Repair/Renewal in 2013.
Clinique achieved the award as Herworld’s Best
Trend in 2014 for Clinique Chubby Stick Moisturizing
Lip Balm and Herworld’s Best Urban Sunscreen for
Clinique Event Better City Block Anti Pollution in
2012 and 2014.
Revlon achieved this award as the Best Foundation for
product PhotoReady Makeup in 2013.
Bobbi Brown achieved the award as Best creamy
lipstick in 2013.
herworld Beauty Awards was organized by herworld
magazine.
9. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC achieved this award as the Best Foundation/2
Way Cake in 2010 to 2012 and 2014, Best Loose/
Compact Powder in 2011 and 2014, Best Blush in 2012
to 2014 and Best Eyeshadow tahun 2013.
Revlon achieved the award as Best of the Best Reader’s
Choice in 2014 for the category of Revlon Colorstay 16
Hour Eyeshadow Bobbi Brown achieved the award
as The Best Blush On in 2014 and Best of the Best Eye
Liner in 2011 and 2014.
Estee Lauder achieved the award as The Best Night
Treatment in 2013 and 2014, and The Best Reader’s
Choice for the category of Lipstick in 2014.
Clinique achieved the award of Bazaar’s Best of
9. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC meraih penghargaan sebagai Best Foundation/2 Way
Cake tahun 2010 sampai dengan 2012 dan 2014 Best Loose/
Compact Powder tahun 2011 dan 2014, Best Blush tahun 2012
sampai dengan 2014 dan Best Eyeshadow tahun 2013.
Revlon meraih penghargaan sebagai Best of the Best
Reader’s Choice pada tahun 2014 untuk kategori Revlon
Colorstay 16 Hour Eyeshadow Bobbi Brown meraih
penghargaan sebagaiThe Best Blush On tahun 2014 dan
Best of The Best Eye Liner tahun 2011 dan 2014.
Estee Lauder meraih penghargaan sebagai The Best Night
Treatment pada tahun 2013 dan 2014, dan Best Of The Best
Reader’s Choice untuk kategori Lipstick pada tahun 2014.
Clinique meraih penghargaan Bazaar’s Best of The Best
16
Reader’s Choice kategori Facial Moisturizer untuk Clinique
Dramatically Different Moisturizing Lotion pada tahun 2014.
Harpers Bazaar Beauty Awards diselenggarakan oleh
majalah Harpers Bazaar.
The Best Reader’s Choice for the category of Facial
Moisturizer for Clinique Dramatically Different
Moisturizing Lotion in 2014.
Harpers Bazaar Beauty Awards was organized by
Harpers Bazaar magazine.
10. Top Brand For Kids
Vidoran Smart achieved the award for the category
of kid brain nutrition vitamin for 3 years in 2011,
2012 dan 2014.
My Baby achieved the award for 3 consecutive years
from in 2012 to 2014 for Telon Oil category and for
Baby Powder category for 2 consecutive years in 2013
and 2014.
Top Brand For Kids Awards was organized by
Frontier Consulting & Marketing Magazine.
11. Satria Brand Award
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 4 consecutive years from 2011 to 2014.
NEO rheumacyl achieved the award for the category
of muscle painkiller for 4 consecutive years from 2011
to 2014.
hemaviton Energy Drink achieved the award for
the category of liquid energy drink for 3 consecutive
years from 2011 to 2013.
Marina achieved the award for the category of
hand & body lotion for 3 consecutive years from
2012 to 2014.
Satria Brand Award was organized by Suara Merdeka
and People facts.
10. Top Brand For Kids
Vidoran Smart meraih penghargaan untuk kategori
vitamin nutrisi otak (cerebral vitamin) sebanyak 3 kali
pada tahun 2011, 2012 dan 2014.
My Baby meraih penghargaan selama 3 tahun berturut-
turut dari tahun 2012 sampai dengan 2014 untuk kategori
Minyak Telon (Telon Oil) serta untuk kategori Bedak Bayi
(Baby Powder) selama 2 tahun berturut-turut di tahun
2013 dan 2014.
Top Brand For Kids Award diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Majalah Marketing.
11. Satria Brand Award
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai
dengan 2014.
NEO rheumacyl meraih penghargaan untuk kategori
obat pegal linu selama 4 tahun berturut-turut dari tahun
2011 sampai dengan 2014.
hemaviton energy Drink meraih penghargaan untuk
kategori minuman penambah tenaga cair selama 3 tahun
berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan 2013.
Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand &
Body Lotion selama 3 tahun berturut-turut dari tahun
2012 sampai dengan 2014.
Satria Brand Award diselenggarakan oleh Suara
Merdeka dan People Facts.
12. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin pada tahun 2013.
Revlon meraih penghargaan selama 3 tahun berturut-
turut dari tahun 2011 sampai dengan 2013 untuk
kategori lipstick yang dipilih oleh wanita Indonesia yang
diselenggarakan oleh Majalah Kartini
12. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)
hemaviton achieved the award award for the category
of multivitamin in 2013.
Revlon achieved the award for lipstick category
for 3 consecutive years from 2011 to 2013 as
Indonesian women first choice, organized by
Kartini Magazine
17
13. Cosmopolitan
Revlon meraih penghargaan sebagai Best Choice
Readers yang diselenggarkan oleh majalah
Cosmopolitan untuk produk Lip-ColorBurst Lipstick
dan ColorBurst Lip Gloss, Eye-ColorStay 16 Hour Eye
Shadow, ColorStay Creme Gel Eyeliner, Photo Ready
3D Volume Mascara, Eyebow Pencil, Face-Photo Ready
Makeup, ColorStay Aqua Mineral Foundation dan Nail-
Top Speed Nail Enamel di tahun 2013.
14. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon meraih penghargaan Beauty Choice 2015 untuk
Superlustrous Lipstick Pango Peach, Lash Potion Smudge
Proof Volume & Length Mascara, Highlighting Palette Bronze
Glow, Parfumerie Moonlit Woods dan Parfumerie African
Tea Rose dan Beauty Choice 2014 untuk kategori nail
enamel.
Ultima II meraih penghargaan Beauty Choice 2015
untuk kategori Hydra Botanic Total Hydrating dan Eye Gel
Creame.
Bobbi Brown meraih penghargaan Beauty Choice 2014
untuk kategori long wear even finish compact foundation,
long wear gel eyeliner dan lip colour.
13. Cosmopolitan
Revlon achieved the award that was organized
by Cosmopolitan magazine for product Lip-
ColorBurst Lipstick and ColorBurst Lip Gloss, Eye-
ColorStay 16 Hour Eye Shadow, ColorStay Creme
Gel Eyeliner, photo Ready 3D Volume Mascara,
Eyebow Pencil, Face-Photo Ready Makeup,
ColorStay Aqua Mineral Foundation and Nail-Top
Speed Nail Enamel in 2013.
14. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon achieved the award as Beauty Choice 2015
for Superlustrous Lipstick Pango Peach, Lash
Potion Smudge Proof Volume & Length Mascara,
Highlighting Palette Bronze Glow, Parfumerie
Moonlit Woods and Parfumerie African Tea Rose and
Beauty Choice 2014 for category of nail enamel.
Ultima II achieved the award as Beauty Product
Choice 2015 for the category of Hydra Botanic Total
Hydrating and Eye Gel Creame in 2014.
Bobbi Brown achieved the award as Beauty Product
Choice 2014 for the category of long wear even finish
compact foundation, long wear gel eyeliner and lip
colour.
15. Social Media Awards
bodrex achieved the award for the category of
analgesic for 2 consecutive years from in 2012 and
2013.
bodrex Flu & Batuk PE achieved awards for category
of cold medicine 2 consecutive years from in 2012
and 2013.
hemaviton achieved for the category multivitamin
and Liquid Energy Drink in 2013.
Revlon achieved the award as the Best Lipstick and
Best Foundation in 2013.
My Baby achieved the award for the category of
wipes (wet tissue) in 2013, and S.O.S achieved the
similar award for floor cleaner category in 2013.
Social Media Awards Award was organized by
Frontier Consulting dan Marketing Magazine.
15. Social Media Awards
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.
bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargaan untuk
kategori obat flu selama 2 tahun berturut-turut pada
tahun 2012 dan 2013.
hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin dan Energy Drink Liquid pada tahun 2013.
Revlon meraih penghargaan sebagai Best Lipstick dan
Best Foundation pada tahun 2013.
My Baby meraih penghargaan untuk kategori wipes (wet
tissue) pada tahun 2013, dan S.O.S meraih penghargaan
serupa untuk kategori pembersih lantai (floor cleaner)
pada tahun 2013.
Social Media Awards diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Majalah Marketing.
18
16. CLEO Magazine
Revlon meraih penghargaan Beauty Hall of Fame untuk
kategori Superlustrous Lipstick dan Nail Enamel pada
tahun 2013.
Bobbi Brown meraih penghargaan Best Concealer untuk
Creamy Concealer pada tahun 2014 dan Best Liquid Eyeliner
untuk Long Wear Gel Eyeliner pada tahun 2013 dan 2014.
MAC meraih penghargaan Best Blot Powder, Best
Prolong Wear, Best Eye Shadow di tahun 2014 dan meraih
penghargaan Best Blush, Best Lipstick dan Best Compact
Powder di tahun 2013.
Clinique meraih penghargaan The Editor’s Choice untuk
kategori Best CC Cream dan Best Facial Wash masing-
masing untuk Clinique Moisture Surge CC dan Clinique
Liquid Facial Soap di tahun 2014.
17. Top Brand for Teens
Zevit Grow meraih penghargaan untuk kategori
vitamin untuk pertumbuhan peninggi badan selama
2 tahun berturut-turut dari tahun 2013 sampai dengan
2014. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Majalah Marketing.
18. Indonesia retailer statisfaction
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.
bodrex Flu & Batuk PE meraih penghargaan untuk
kategori obat flu pada tahun 2013.
19. Indonesia WOW Brand
bodrex, bodrex Flu & Batuk PE, dan Oskadon meraih
penghargaan pada tahun 2014 untuk kategori sakit
kepala, bodrexin untuk kategori obat deman anak,
hemaviton untuk kategori adult multivitamin, hemaviton
Energy Drink untuk kategori energy drink dan Vitamin
IPI untuk kategori single vitamin B Complex. Indonesia
WOW Brand diselenggarakan oleh MARK PLUS.
20. Reader’s Choice Award
My baby meraih penghargaan Reader’s Choice Award 2014
untuk kategori cairan pembersih dan pelembut pakaian
bayi yang diselenggarakan oleh Majalah Mother & Baby.
16. CLEO Magazine
Revlon achieved the award as Beauty Hall of Fame
for the category of Superlustrous Lipstick dan Nail
Enamel in 2013.
Bobbi Brown achived the award as Best Concealer
for Creamy Concealer in 2014 and Best Liquid Eyeliner
for Long Wear Gel Eyeliner in 2013 and 2014.
MAC achieved the awards as Best Blot Powder,
Best Prolong Wear, Best Eye Shadow in 2014 and
achieved the award as Best Blush, Best Lipstick and
Best Compact Powder in 2013.
Clinique achieved The Editor’s Choice award for the
category of ` Best CC Cream and Best Facial Wash
for Clinique Moisture Surge CC and Clinique Liquid
Facial Soap in 2014.
17. Top Brand for Teens
Zevit Grow achieved the award for the category of
vitamin for growth body for 2 consecutive years in
2013 to 2014. This Award was organized by Frontier
Consulting dan Marketing Magazine.
18. Indonesia retailer statisfaction
bodrex achieved the award for the category of
analgesic 2 consecutive years from in 2012 and 2013.
bodrex Flu & Batuk PE achieved the award for the
category of cold medicine in 2013.
19. Indonesia WOW Brand
bodrex, bodrex Flu & Batuk PE, Oskadon achieved
the award in 2014 for the category of analgesic,
bodrexin for the category of children analgesic,
hemaviton for adult multivitamin category,
hemaviton Energy Drink for energy drink category
and Vitamin IPI for category single vitamin B
Complex. Indonesia WOW Brand was organized by
MARK PLUS.
20. Reader’s Choice Award
My Baby achieved Reader’s Choice Award 2014 for
baby softener category. The award was organized by
Mother & Baby Magazine.
19
21. Indonesia Brand Champion
bodrex meraih penghargaan untuk kategori sakit kepala
pada tahun 2013, yang diselenggarakan oleh Majalah
Mark Plus.
22. Warta Ekonomi Award
PT Tempo Scan Pacific Tbk meraih penghargaan Living
Legend Company 2014 dan Most Powerful & Valuable
Company Pharmaceuticals pada 2014, yang diselenggarakan
oleh Majalah Warta Ekonomi
21. Indonesia Brand Champion
bodrex achieved the award for the category of
analgesic in 2013, the award was organized by Mark
Plus magazine.
22. Warta Ekonomi Award
PT Tempo Scan Pacific Tbk Achieved Living Legend
Company 2014 and Most Powerful & Valuable
Company Pharmaceuticals in 2014, were organized
by Warta Ekonomi Magazine
20
Share Registrar
PT Blue Chip Mulia is located at Tempo Pavilion
1 Building, 8th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10-11,
Jakarta 12950. The company has appointed PT Blue
Chip Mulia as a Securities Administration Agency
since the Company conducted a Public Offering in
1994.
Public Accountant
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, Certified Public
Accountants is located at Prudential Tower, 17th floor,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910. Company
had appointed Public Accountant Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan to audit the consolidated statement
of financial position as of December 31, 2014 and the
consolidated statement of comprehensive income,
changes in equity and cash flows for the year then
ended and a summary of significant accounting
policies and other explanatory information. The
appointment of this public accountant pursuant to
the the resolution of the Annual General Meeting of
Shareholders (“AGMS”) held on June 16, 2014.
Biro Administrasi Efek
PT Blue Chip Mulia beralamat di Gedung Tempo
Pavilion 1, lantai 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-
11, Jakarta 12950. Perseroan menunjuk PT Blue
Chip Mulia sebagai perusahaan yang melakukan
administrasi saham Perseroan sejak Perseroan
melakukan Penawaran Umum pada tahun 1994.
Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi
& Rekan beralamat di Prudential Tower, lantai 17,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910. Perseroan
menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanubrata
Sutanto Fahmi & Rekan untuk melakukan audit
laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2014, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
konsolidasian, untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya. Penunjukan kantor akuntan publik ini
didasarkan pada hasil keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) tanggal 16
Juni 2014.
Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties
21
Dian Paramita Tamzil, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940. Pendidikan
terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga;
adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang terus
berkembang melalui langkah pengembangan usaha
intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini
dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai
Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan
penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun
telah berhasil membina manajemen profesional yang
secara bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam
Grup Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris
dari PT Tempo Scan Pacific Tbk, Presiden Komisaris PT
Bogamulia Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari
beberapa entitas anak PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum
mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan
pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu
kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum. Menjabat
sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2012
berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya.
Dian Paramita Tamzil, President Commissioner
Indonesian citizen, born in 1940. Educational background
from the Faculty of Dentistry of Airlangga University;
she is one of the founders of the Tempo Group which
is continuously growing through internal business
development, as well as acquisition of other companies.
This initiative has been ongoing since 1980. Before serving
as the President Commissioner, she held almost all
important positions in the Tempo Group, and since several
years ago has successfully developed the professional
management gradually taking over the management
function in the Tempo Group. To date she acts as the
President Commissioner of PT Tempo Scan Pacific Tbk,
the President Commissioner of PT Bogamulia Nagadi, and
a member of the Board of Commissioners of several PT
Tempo Scan Pacific Tbk’s subsidiaries. Before developing
the Tempo Group, she had some years of experience in
legal practice with a Notary office and a Legal Counsel
firm. She was appointed as President Commissioner of
the Company since 2012 pursuant to the resolution of the
AGMS held on May 25, 2012. She has no affiliation with
any members of the Board of Commissioners.
Kustantinah, Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 2012.
Born in 1951, an Indonesian citizen. Her last education
background is Master of Applied Science in Food
Technology of the University of New South Wales,
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Brief Biography of the Board of Commissioners
Kustantinah, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Lahir
tahun 1951. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Master of Applied Science in Food Technology dari
University of New South Wales, Australia tahun 1988 dan
22
seorang apoteker lulusan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu
Alam Universitas Indonesia tahun 1977. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, mengabdi di Departemen Kesehatan RI
selama 25 tahun dan kemudian di Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI (Badan POM RI) selama 9 tahun sampai
masa purna baktinya pada Desember 2011. Jabatan terakhir
sebagai Kepala Badan POM RI. Menjabat sebagai Komisaris
dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012
berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 5 Oktober 2012. Tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris serta pemegang saham utama.
Australia, graduated in 1988 and a pharmacist graduated
from Faculty of Mathematics and Scienses – University
of Indonesia in 1977. Prior joining the Company, she
served the Ministry of Health for 25 years and the National
Agency of Drug and Food Control of the Republic of
Indonesia (NA-DFC RI) for 9 years until her retirement
in December 2011. Her last position as the Head of
NA-DFC RI. She was appointed as Commissioner and
Independent Commissioner of the Company since 2012
pursuant to the resolution of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders held on October 5, 2012. She has
no affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners, or the majority shareholder.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,
Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 1997.
Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational
background is Master of Management of the University
of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the
Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting
Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She
joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in
1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991 as
the Management Accounting Manager and in 1991-1996
with her last position as the Company’s Finance Director.
She was appointed as Commissioner and Independent
Commissioner of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors and
Commissioners, or the majority shareholder.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,
Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di
Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang
Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager,
tahun 1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun
1987-1991 sebagai Management Accounting Manager, dan
jabatan terakhir di Perseroan dari tahun 1991-1996 sebagai
Direktur Keuangan Perseroan. Menjabat sebagai Komisaris
dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012
berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta pemegang
saham utama.
Julian Aldrin Pasha, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Lahir
tahun 1969, Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Master serta Doktor Ilmu Politik dari Hosei University
Graduate School di Tokyo, Jepang tahun 2005 dan
sebelumnya Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial
Julian Aldrin Pasha, Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 2013.
Born in 1969, an Indonesian citizen. His educational
background is Master and Doctor of Political Science
from Hosei University Graduate School in Tokyo, Japan
in 2005 and Bachelor of Political Science from the Faculty
23
& Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) tahun
1994. Beliau menekuni bidang Ilmu Politik dan berkarier
sebagai dosen, penulis, peneliti, maupun pejabat fakultas
di kampus almamaternya, FISIP UI. Selain itu juga aktif
sebagai ilmuwan kehormatan di beberapa universitas di
Jepang dan negara lain. Aktif sebagai pengamat politik di
dalam negeri, dan pada Oktober 2009 diangkat menjadi
Juru Bicara Kepresidenan. Menjabat sebagai Komisaris
dan Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013
berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 24 Mei 2013.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta pemegang
saham utama.
of Social & Political Sciences, University of Indonesia
in 1994. He studied Political Science and pursued his
career as a lecturer, writer, researcher, and faculty
official in his almamater, FISIP UI. Besides, he was also
active as an honorary scholar in several universities in
Japan and other countries. Active as a political observer
in the country, and in October 2009 he was appointed
as the Presidential Spokesman. He was appointed as
Commissioner and Independent Commissioner of
the Company since 2013 pursuant to the resolution of
the AGMS held on May 24, 2013. He has no affiliation
with any members of the Board of Directors and
Commissioners, or the majority shareholder.
24
Riwayat Hidup Singkat Direksi
Brief Biography of the Board of Directors
Handojo Selamet Muljadi, Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Pendidikan
terakhir di New York University. Bergabung dengan Grup
Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya pernah bekerja di
Revlon Inc., New York hingga tahun 1987. Sejak tahun 1987
sampai 1991 mengelola PT Eres Revco dan PT Rudy Soetadi
& Co., perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang
produksi dan pemasaran produk kosmetika dengan jabatan
terakhir sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan
tersebut. Pada tahun 1990 juga turut mendirikan PT Bogamulia
Nagadi yang selanjutnya menjadi holding company/induk
perusahaan Grup Tempo dan hingga kini menjabat sebagai
Direktur Utama dan pemegang saham mayoritas dari PT
Bogamulia Nagadi disamping menjabat sebagai Presiden
Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan beberapa entitas
anak Grup Tempo lainnya. Jabatan sebagai Presiden Direktur
PT Tempo Scan Pacific Tbk telah dipangku sejak bulan Juni
1995. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak
tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal
25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi.
Diana Wirawan, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan
menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada tahun
1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Program
Magister Manajemen, Universitas Indonesia. Mulai bergabung
Handojo Selamet Muljadi, President Director
Indonesian citizen, born in 1964. Educational background
from New York University. Joining the TempoGroup
since 1987. Previously, he had worked at Revlon Inc., New
York until 1987. Since 1987 until 1991 he managed PT Eres
Revco and PT Rudy Soetadi & Co., the companies engaged
in the production and marketing of cosmetic products,
his last position as President Director of both companies.
In 1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which
then became the holding company/parent company of
Tempo Group and until now serves as President Director
and majority shareholder of PT Bogamulia Nagadi in
addition to serving as President Director of PT Tempo
Scan Pacific Tbk and other subsidiaries of the Tempo
Group. He become the President Director of PT Tempo
Scan Pacific Tbk. since June 1995. He was appointed as
President Director of the Company since 2012 pursuant
to the resolution of the AGMS held on May 25, 2012.
He has no affiliation with any members of the Board of
Directors.
Diana Wirawan, Vice President Director
Vice President Director of the Company since 2012 and
become Director of the Company since 1997. Born in 1956.
Indonesian citizen. Educational Background in Master of
Management Program of University of Indonesia. She
25
began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the
Company, he served as Finance Controller in PT Panin
DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From
the year 1980–1984 she worked as auditor at Drs. Utomo
& Co. Public Accounting Firm. She was appointed as
Director of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners.
Dewi Murni Sukahar, Vice President Director
Vice President Director of the Company since 2012 and
become Director of the Company since 1997. Born in 1954.
Indonesian citizen. Educational background in Economics
Faculty of University of Indonesia. Started joining the
Company in 1985. Her last position until 1997 was Chief
Executive Controller of the Company and served as
Finance Director at PT Pulau Mahoni and PT Tempo
Nagadi, subsidiaries of the Company. Prior to joining
the Company, she worked as auditor at Drs. Santoso
Harsokusumo Public Accounting Firm, a representative
of Arthur Young International. She was appointed as
Director of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors and
Commissioners.
Dondi Sapto Margono, Director
Director of the Company since 1998. Born in 1954.
Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen.
Educational background, Bachelor Degree in Personnel
Management from Atma Jaya University Jakarta and
attended Non-Degree Post Graduate Program at University
of Pittsburgh, United States of America in Personnel & HR
Management. Prior to joining the Company he worked at
PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag
Indonesia and PT Foremost Indonesia (now PT Frisian
Flag Indonesia) and before that at Pertamina–Maxus
Southeast Sumatra Inc. (Production Sharing Contractor)
dengan Grup Tempo pada tahun 1990.Sebelum bergabung
dengan Perseroan, menjabat sebagai Finance Controller di PT
Panin DKB Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari
tahun 1980–1984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik Drs. Utomo & Co. Menjabat sebagai Direktur Perseroan
sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal
25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Dondi Sapto Margono, Direktur.
Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.
Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang
Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta
dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di
University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang
Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan
Perseroan berkarir di PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk,
PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost Indonesia
(sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya bekerja
di Pertamina-Maxus Southeast Sumatra Inc. (Production
Dewi Murni Sukahar, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan
menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun
1954. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai tahun 1997
adalah Chief Executive Controller Perseroan dan menjabat
sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni dan PT Tempo
Nagadi, entitas anak Perseroan. Sebelum bergabung dengan
Perseroan berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik
Drs. Santoso Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young
International. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal
25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
26
Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil
keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris serta pemegang saham utama.
and PT 3M Indonesia. He was appointed as Director of
the Company since 2012 pursuant to the resolution of the
AGMS held on May 25, 2012. He has no affiliation with any
members of the Board of Directors and Commissioners, or
the majority shareholder.
Irawati Sutanto, Director
Director of the Company since 2006. Born in 1952.
Indonesian citizen. Educational background in Dipl.
Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische
Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She started
joining the Company in 1992, before that she worked at
PT Triple Ace Corporation since 1983 until 1992 with
her last position as Plant Manager. She was appointed
as Director of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners, or the majority shareholder.
Phillips Gunawan, Director
Director of the Company since 2008. Born in 1963.
Indonesian citizen. Educational Background in Faculty-
of Business Administrationfrom Atma Jaya University
Jakarta.Started joining the Company in 2006. Prior to
joining the Company, he worked in various companies
engaged in Consumer Products and Cosmetics, which
among other Kino Group from 2000 to 2006 in various
positions, namely as General Manager–Sales & Marketing
between 2000 to 2002, Director–Sales & Marketing
between 2003–2004 and then as Commercial Director–
International Business Division from 2005 to 2006. Prior
to joining Kino Group, he worked in PT Gillette Indonesia
since 1996–1999 as Business Manager–Stationary Group.
Between 1993–1996, he worked at PT Eres Revco as
Marketing Manager in 1993–1994 and Franchise Manager
from 1994 to 1996, and before that in PT Kiwi (Sara Lee)
as Brand Manager in Indonesia from 1991 to 1993. He
was appointed as Director of the Company since 2012
pursuant to the resolution of the AGMS held on May
Irawati Sutanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.jurusan
Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di Darmstadt,
Jerman Barat. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun
1992, sebelumnya berkarir di PT Triple Ace Corporation
sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1992 dengan jabatan
terakhir sebagai Plant Manager. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan
RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
serta pemegang saham utama.
Phillips Gunawan, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Atma Jaya Jakarta. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 2006. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, berkarir di berbagai perusahaan yang
bergerak di bidang Produk Konsumen dan Kosmetika, yaitu
di antaranya dengan Kino Group sejak tahun 2000 sampai
2006 di berbagai posisi, yaitu General Manager–Sales &
Marketing pada tahun 2000–2002, Director–Sales & Marketing
pada tahun 2003–2004 dan-kemudian sebagai Commercial
Director–International Business Division sejak tahun 2005
sampai 2006. Sebelum bergabung dengan Kino Group,
berkarir di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996–1999 sebagai
Business Manager–Stationary Group. Pada tahun 1993–1996,
berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing Manager tahun
1993–1994 dan Franchise Manager sejak tahun 1994 sampai
1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai
Brand Manager tahun 1991 - 1993. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan
27
RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
serta pemegang saham utama.
Aviaska Diah Respati H., Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing Manager–
Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun 2001. Sejak
tahun 2002–2004, menjabat sebagai General Manager– Brand
& Communication Strategy, lalu sejak tahun 2005–2008
menjabat sebagai General Manager–Brand Communication
& Promotion. Kemudian dipromosikan menjadi Marketing
Director–OTC & Self Medication sejak tahun 2008 dan
menjabat sampai dengan tahun 2010 sebelum dipromosikan
kembali untuk menjabat sebagai Managing Director–Pharma
Consumer Health PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, berkarir di PT Kalbe Farma sejak
tahun 1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai
Group Product Manager OTC. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan
RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
serta pemegang saham utama.
Hartaty Susanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1960. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak tahun 2010 menjabat
sebagai Direktur Keuangan Divisi Produk Konsumen dan
Kosmetika. Sebelum bergabung dengan Perseroan berkarir
sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Siddharta &
Siddharta dari tahun 1985-1986. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil keputusan
RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
serta pemegang saham utama.
25, 2012. He has no affiliation with any members of the
Board of Directors and Commissioners, or the majority
shareholder.
Aviaska Diah Respati H., Director
Director of the Company since 2011.Born in 1966.
Indonesian citizen. Educational background in Faculty
of Dentistry of University of Gajah Mada.Started joining
the Company in 1997 as Marketing Manager–Analgesic,
Cough & Cold until 2001. Since 2002–2004, she served
as General Manager–Brand & Communication Strategy,
and since 2005–2008 served as General Manager–
Brand Communication & Promotion. She promoted to
Marketing Director–OTC & Self Medication since 2008
and served until 2010 before being promoted again to
serve as Managing Director–Consumer Health Pharma
PT Tempo Scan Pacific Tbk. Prior to joining the Company,
she worked at PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with
her last position as Group Product Manager OTC. She
was appointed as Director of the Company since 2012
pursuant to the resolution of the AGMS held on May
25, 2012. She has no affiliation with any members of the
Board of Directors and Commissioners, or the majority
shareholder.
Hartaty Susanto, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1960.
Indonesian citizen. Educational background in Faculty
of Economics majoring in Accounting of University of
Indonesia. Started joining the Company in 1986. Since
2010 serve as Finance Director of Consumer Products
and Cosmetics Division. Prior to joining the Company,
she worked as auditor at Siddharta & Siddharta Public
Accounting Firm from 1985-1986. She was appointed
as Director of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners, or the majority shareholder.
28
Liza Prasodjo, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1970.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi Akuntansi, Universitas Tarumanagara. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997, sebagai
Financial Analyst Perseroan, kemudian sejak 2001 menjabat
beberapa posisi di Divisi Distribusi Perseroan dan sejak
tahun 2010 sebagai Direktur Keuangan Divisi Distribusi.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir sebagai
Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co.
sejak tahun 1993-1997 dan sebelumnya juga sebagai Auditor
di Kantor Akuntan Publik Jusuf Halim. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan hasil
keputusan RUPST tanggal 25 Mei 2012. Tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris serta pemegang saham utama.
Suryadi Nagawiguna, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Lahir tahun 1971, Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Master of Business
Administration dan Master of Management Technology
dari Melbourne Business School, University of Melbourne,
Australia. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun
2013. Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir di PT
Anugerah Pharmindo Lestari (Zuellig Pharma Company),
BASF East Asia-Hong Kong, BASF South East Asia-
Singapore, Accenture-Singapore, dan Hewlett Packard Far
East-Singapore. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 2014 berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal
16 Juni 2014. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris serta pemegang
saham utama.
Johanes Ivan Pradjanata, Direktur dan
Direktur Independen
Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Lahir tahun 1969,
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi dari Institut Bisnis Indonesia. Mulai bergabung
Liza Prasodjo, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1970.
Indonesian citizen. Educational background Bachelor
of Economics majoring in Accounting of Tarumanagara
University. Started joining the Company in 1997 as
Financial Analyst of the Company, then since 2001 held
several positions in Distribution Division of the Company
and since 2010 serve as Finance Director of Distribution
Division. Prior to joining the Company, she worked as
auditor in Prasetio, Utomo & Co. Public Accounting
Firm in 1993-1997 and before that also as auditor in
Jusuf Halim Public Accounting Firm. She was appointed
as Director of the Company since 2012 pursuant to the
resolution of the AGMS held on May 25, 2012. She has no
affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners, or the majority shareholder.
Suryadi Nagawiguna, Director
Director of the Company since 2014. Born in 1971,
Indonesian citizen. Educational background are Master
of Business Administration and Master of Management
Technology from the Melbourne Business School,
University of Melbourne, Australia. Started joining
the Company in 2013. Prior to joining the Company, he
worked for PT Anugerah Lestari Pharmindo (Zuellig
Pharma Company), BASF East Asia-HongKong, BASF
South East Asia-Singapore, Accenture-Singapore, and
Hewlett Packard Far East-Singapore. He was appointed
as Director of the Company since 2014 pursuant to the
resolution of the AGMS held on June 16, 2014. He has no
affiliation with any members of the Board of Directors
and Commissioners, or the majority shareholder.
Johanes Ivan Pradjanata, Director and
Independent Director
Director of the Company since 2014. Born in 1969,
Indonesian citizen. Educational background is Bachelor
of Economics from Indonesian Business Institute.
29
dengan Perseroan pada tahun 2011. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, berkarir di PT Beiersdorf Indonesia
dan PT Landmark Property. Menjabat sebagai Direktur
dan Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2014
berdasarkan hasil keputusan RUPST tanggal 16 Juni 2014.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris serta pemegang saham
utama.
Start joined the Company in 2011. Prior to joining the
Company, he worked for PT Beiersdorf Indonesia and
PT Landmark Property. He was appointed as Director
and Independent Director of the Company since 2014
pursuant to the resolution of the AGMS held on June
16, 2014. He has no affiliation with any members of the
Board of Directors and Commissioners, or the majority
shareholder.
32
6.855
2013
6.631
2012
5.134
2010
7.512
2014
5.781
2011
2.4882.720
2.940
20142013 20142013 20142013
742 678758 628 579635
Ikhtisar Laporan Keuangan
Financial Highlights
33
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31
Rp Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba UsahaLaba Neto Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba Neto Tahun BerjalanLaba Komprehensif Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Neto per Saham* Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas
Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto
Rasio Pertumbuhan Laba Usaha
Rasio Pertumbuhan Laba Neto
Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan
Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total AsetRasio antara Laba Neto dengan
Penjualan NetoRasio antara Aset Lancar dengan
Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas
dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas
dengan Total Aset
2014
7.512.115 2.939.897
678.251
579.380 4.914
584.293
597.960 4.914
602.874
129
3.714.701 1.237.332 2.477.369
5.592.730 1.460.391 4.132.339
9,59%
-10,47%
-8,70%
3,42%6,97%
14,02%
10,36%
7,71%
300,22%
35,34%
26,11%
Rp Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Net Income for the YearComprehensive Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Comprehensive Income for the Year *Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio
Income from Operations Growth Ratio
Net Income Growth Ratio
Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio
Return on Equity Return on Assets
Return on Net Sales Current Ratio Leverage Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
* Laba Neto per saham dihitung dengan membagi Laba Neto Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 4.500.000.000 saham.
* Net Income per share is computed by dividing Net Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company with the number of issued and fully paid shares of 4,500,000,000 shares.
Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2014 2013
Kwartal
Quarter
IIIIIIIV
Tertinggi (Rp)High (Rp)
3.450 3.250 3.000 3.260
Tertinggi (Rp)High (Rp)
3.8504.9504.2253.900
Terendah (Rp)Low (Rp)
2.7452.7002.480 2.440
Terendah (Rp)Low (Rp)
3.0003.2503.0502.850
Akhir (Rp)
Close (Rp)
3.170 3.0002.5302.865
Akhir (Rp)
Close (Rp)
3.8504.1503.8003.250
Jumlah (Unit)
Volume (Unit)
50.191.600 39.546.400 42.246.700 38.488.700
Jumlah (Unit)
Volume (Unit)
42.402.50053.391.500 17.814.500 39.549.000
Kapitalisasi Pasar (Rp Mil)
Market Capitalization
(Rp Bil)14.26513.500 11.385 12.893
Kapitalisasi Pasar (Rp Mil)Market
Capitalization (Rp Bil)17.32518.67517.10014.625
2012
6.630.8102.488.321
742.207
627.950 7.226
635.176
636.342 7.226
643.568
140
3.393.778 1.097.135 2.296.643
4.632.985 1.279.829 3.353.156
14,71%
11,98%
10,94%
9,00%10,09%
18,73%
13,55%
9,47%
309,33%
38,17%
27,62%
2010
5.134.242 1.894.330
559.485
488.889 5.872
494.761
487.908 5.872
493.780
109
2.642.066
803.106 1.838.960
3.589.596 944.863
2.644.733
14,15%
35,31%
35,82%
10,01%8,24%
18,49%
13,62%
9,52%
328,98%
35,73%
26,32%
2013
6.854.889 2.719.803
757.546
634.623 3.912
638.535
670.234 3.912
674.147
141
3.991.1161.347.4662.643.650
5.407.9581.545.006 3.862.952
3,38%
2,07%
1,06%
16,73%15,20%
16,43%
11,73%
9,26%
296,19%
40,00%
28,57%
2011
5.780.6642.200.043
662.819
566.048 20.314
586.362
564.995 20.314
585.309
126
3.121.980 1.046.406 2.075.573
4.250.374
1.204.439 3.045.936
12,59%
18,47%
15,78%
18,41%15,17%
18,58%
13,32%
9,79%
298,35%
39,54%
28,34%
Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran
Payment DateTahun Buku Fiscal Year
201120122013
Interim/ Final Interim/ Final
FinalFinalFinal
Jumlah Dividen per Saham (Rp)Dividend per Share (Rp)
757575
30 Juli 201223 Juli 2013
18 Agustus 2014
July 30, 2012July 23, 2013
August 18, 2014
34
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Report
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT Tempo Scan
Pacific Tbk bersama ini menyampaikan penjelasan
tentang pengawasan kami atas kinerja dan kegiatan
operasional dari PT Tempo Scan Pacific Tbk beserta
anak perusahaannya (“Tempo Scan”) sebagaimana hasil
capaian Direksi Tempo Scan selama tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Sepanjang tahun 2014, sebagian besar negara anggota
Uni Eropa masih dilanda krisis dan ketidakpastian
ekonomi meskipun Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya
mempertahankan stimulus dengan suku bunga rendah.
Sementara di Asia, pertumbuhan ekonomi China
terus melambat. Di lain sisi, ekonomi Amerika Serikat
(AS) menunjukkan kinerja membaik seiring dengan
dihentikannya program stimulus The FED sebagaimana
dikenal dengan Quantitative Easing (QE) sesuai sinyal
pertumbuhan yang diharapkan dan terus menurunnya
tingkat pengangguran di AS dalam 2014. Dengan pulihnya
ekonomi AS, kemungkinan dilanjutkan dengan kenaikan
suku bunga acuan Bank Sentral.
Faktor eksternal tersebut di atas, dibarengi dengan
pelemahan nilai tukar Rupiah antara lain terhadap
Dolar AS, membawa Indonesia dalam situasi yang tidak
mudah. Saat pemilihan Presiden Indonesia pada Juli 2014
yang semula diyakini akan memberikan sentimen positif
kepada pasar, ternyata tidak memperlihatkan perubahan
With the blessing of God Almighty, on behalf of the
Board of Commissioners of PT Tempo Scan Pacific
Tbk, we would like to explain our supervision on the
business performance and operations of PT Tempo
Scan Pacific Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”)
as conducted by Tempo Scan’s Board of Directors
during its financial year which ended as at December
31, 2014.
Throughout 2014, most of the EU member states were
still in crisis and economic uncertainty despite the
European Central Bank (ECB) stressed to maintain the
stimulus with low interest rates. Meanwhile in Asia,
China’s economic growth continued to slow down.
On the other hand, the US economy showed improved
performance as in line with the termination of the
FED’s stimulus program known as Quantitative Easing
(QE) in accordance with the expected growth signals
and decline in the unemployment rate in the US during
2014. With the continued recovery of the US economy,
probably to be followed by the increase of the US
Federal funds rate.
The external factors mentioned above, coupled with
the weakening of the Rupiah among others against the
US Dollar, has caused Indonesia to be in a challenging
position. While the election of the President of Indonesia
in July 2014 of which many people previously believed
that it would provide a positive sentiment to the market,
35
signifikan. Selama tahun 2014 perekonomian Indonesia
mengalami tekanan dengan ditandai capaian pertumbuhan
ekonomi yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya
yakni pada kisaran 5,1%, dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan Indonesia rata-rata sebesar 6,2% selama tiga
tahun terakhir.
Namun indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 30
Desember 2014 berhasil ditutup di level 5.226,95 atau terjadi
peningkatan sebesar 22% bila dibandingkan dengan IHSG
yang pada akhir 2013 ditutup di level 4.274,18. Pergerakan
nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dolar AS berangsur
melemah sejak awal tahun 2013 dari kisaran Rp 9.670 turun
menjadi Rp 12.440 pada akhir tahun 2014, atau terjadi
penurunan sekitar 28% dalam kurun waktu dua tahun.
Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terjadi antara lain
akibat defisit transaksi berjalan Indonesia yang memburuk
dan meningkatnya laju inflasi disebabkan antara lain dipicu
naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dalam bulan
Nopember 2014 dalam kisaran 30%, yang tahun sebelumnya
harga BBM dinaikkan sebesar kisaran 40% (Juni 2013).
Sebagai konsekuensi kenaikan harga BBM, Bank Indonesia
mengurangi likuiditas dan menaikkan suku bunga acuan
(BI rate) dalam bulan Nopember 2014 dengan 25 bps (basis
poin) menjadi 7,75%, setelah pada semester kedua 2013
tingkat suku bunga acuan BI naik sebesar 175 bps.
Di tengah situasi ekonomi yang tidak mudah sepanjang
tahun 2014, Tempo Scan berhasil merampungkan
pembangunan pabrik susu formula yang merupakan awal
perluasan segmen usaha Tempo Scan. Secara keseluruhan,
kinerja keuangan Tempo Scan dapat dinyatakan cukup
memuaskan meskipun upah minimum meningkat
dibarengi kenaikan tarif listrik industri serta harga
minyak. Nilai penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan
meningkat 9,6% serta berjumlah Rp 7.512 milyar.
Laba kotor Tempo Scan meningkat 8,1% atau berjumlah Rp
2.940 milyar, dan karenanya marjin laba kotor menurun
menjadi 39,1% dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun
sebelumnya yakni 39,7%. Sementara beban usaha Tempo
fundamentally there were no significant changes. During
2014 the Indonesian economy was under pressure as
marked with the achievement of economic growth
which was lower than the previous forecast namely in
the range of 5.1%, compared to a growth rate of Indonesia
on average of 6.2% over the last three consecutive years.
However, the stock price index (IHSG) on December
30, 2014 successfully closed at 5,226.95, or an increase
of 22% compared with the end of 2013 whereby the
IHSG closed at 4,274.18. Rupiah exchange rate against
the US Dollar in particular, gradually weakened since
the beginning of 2013 from the range of Rp 9,670
declined to Rp 12,440 at the end of 2014, or a decline
of about 28% within two years. The pressure on the
Rupiah exchange rate occurred partly as a result of
Indonesia’s current account deficit deterioration and
rising inflation caused partly by the rising price of
fuel in November 2014 in the range of 30%, and the
previous year fuel prices increased by around 40%
(June 2013). As a consequence of the increase in fuel
price, Bank Indonesia has reduced liquidity and raised
the benchmark interest rate (BI rate) in November 2014
with 25 bps to become 7.75% in addition to the 175 bps
increase in the second half of 2013.
In the midst of an uncertain economic situation
throughout 2014, Tempo Scan successfully completed the
construction of its new factory producing infant formula
milk, which is the beginning of the expansion of the
business segment of Tempo Scan. Overall, the financial
performance of Tempo Scan can be considered fairly
satisfactory despite the increase in minimum wages as
well as increase of industrial electricity tariff and fuel
prices. Tempo Scan’s consolidated net sales increased
9.6% and amounted to Rp 7,512 billion.
Tempo Scan’s gross profit managed to rise by 8.1% and
it amounted to Rp 2,940 billion, hence its gross profit
margin decreased to become 39.1% compared to the
previous year gross profit margin of 39.7%. Further
36
Scan meningkat 15,3% atau berjumlah Rp 2.262 milyar di
mana peningkatan tersebut merupakan peningkatan dari
biaya promosi dan penjualan. Manajemen Tempo Scan telah
memberikan penjelasan kepada Dewan Komisaris mengenai
perlunya peningkatan biaya-biaya tersebut. Terkait dengan
yang diuraikan di atas, laba usaha Tempo Scan menurun
10,5% dan berjumlah Rp 678 milyar dan marjin laba usaha
adalah 9%. Dengan demikian, untuk tahun 2014 laba bersih
Tempo Scan berjumlah Rp 579,4 milyar atau mengalami
penurunan sebesar 8,7% dibandingkan dengan laba bersih
tahun lalu. Demikian pula EBITDA Tempo Scan berjumlah
Rp 804,7 milyar atau turun sebesar 7,1% dibandingkan
EBITDA tahun sebelumnya.
Dalam tahun 2014 Tempo Scan membiayai pembelian barang
modal yang keseluruhannya bersumber dari kas internal
Tempo Scan. Meskipun demikian, posisi neraca Tempo
Scan pada tanggal 31 Desember 2014 tetap dapat dianggap
solid dengan kekayaan dan ekuitas total masing-masing
mencapai Rp 5,6 triliun dan Rp 4,1 triliun serta kas, setara
kas dan investasi jangka pendek mencapai Rp 1,5 triliun.
Lebih lanjut, Dewan Komisaris mengamati bahwa
meskipun di tengah ketidakpastian faktor eksternal seperti
meningkatnya berbagai beban atau biaya, melemahnya
nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tertentu
sebagaimana diuraikan di atas, dan semakin ketatnya
persaingan usaha, jajaran Direksi beserta tim manajemen
di seluruh bagian operasional Tempo Scan secara konsisten
mengupayakan langkah-langkah penting bagi Tempo
Scan dengan memulai masuk segmen usaha baru, antara
lain produk nutrisi berbasis susu, mengembangkan varian
produk baru di samping memperkuat kedudukan produk
yang telah ada dengan merek dagang yang dimiliki Tempo
Scan sendiri, di samping terus mengupayakan peningkatan
efisiensi dalam proses produksi, baik dalam pabrik farmasi
maupun pabrik produk konsumen & kosmetika, serta
memperbaiki tingkat layanan dari divisi distribusi sehingga
mampu meningkatkan ketersediaan khususnya semua
produk Tempo Scan pada segala jenis outlet di seluruh
wilayah Republik Indonesia.
Tempo Scan’s operating expenses increased by 15.3%
or amounted to Rp 2,262 billion and such increase was
contributed to higher promotion and selling expenses.
Tempo Scan’s management has explained to the Board of
Commissioners the necessity of such expenses’ increase.
In connection with the above, Tempo Scan’s operating
profit registered a decline of 10.5% and amounted to Rp
678 billion and its operating profit margin stood at 9%. As
a consequence, in 2014 Tempo Scan net profit amounted to
Rp 579.4 billion or a decrease of 8.7% compared to its net
profit of the preceding year. Consequently, Tempo Scan’s
EBITDA amounted to Rp 804.7 billion or a decrease of
7.1% compared to the preceding year EBITDA.
In 2014 Tempo Scan financed its capital expenditures
totally with Tempo Scan’s internal cash, and nonetheless,
Tempo Scan’s balance sheet position at December 31,
2014 remained deemed solid with its total assets and
shareholders’ equity respectively amounted to Rp 5.6
trillion and Rp 4.1 trillion while its cash, cash equivalent
and short term investments reached Rp 1.5 trillion.
Moreover, the Board of Commissioners observed that
although in the midst of uncertain external factors
such as the increase of various costs , the weakening of
Rupiah against certain foreign currency as mentioned
above, and the fierce business competition, the Board
of Directors and its management team in all parts
of Tempo Scan’s operations consistently pursued
important actions for Tempo Scan among others to
enter into new business segment such as nutritional
dairy products, to develop new products’ variances
and to strengthen the position of existing products
using Tempo Scan’s own brands, and further to
enhance the efficiency of the production processes in
both its pharmaceutical as well as consumer products
& cosmetics manufacturing plants, and improve the
services of the distribution division so as to increase
the availability of particularly all Tempo Scan’s
products in all types of outlets in the territory of the
Republic of Indonesia.
37
Selanjutnya, kami mengawasi pula cara Tempo Scan
menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Tempo Scan. Di samping tentunya, untuk
memastikan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan
oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-undang dan
peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan baru di bidang
Pasar Modal.
Dewan Komisaris tetap fokus pada peran pengawasannya
untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan
Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan
transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata
kelola perusahaan yang baik, dan karenanya senantiasa
dipertahankan dan di mana mungkin ditingkatkan.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas
laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah
diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2014 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata
Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 19
Maret 2015 No. 265/5-T022/ER-1/12.14.
Oleh karenanya, Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan
agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan
konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.
Akhirnya, Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh
karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras
mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang
cukup memuaskan pada 2014 sebagaimana tercantum
dalam Laporan Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami
juga menyampaikan terima kasih kepada semua mitra usaha
Tempo Scan.
Furthermore, we also supervised Tempo Scan’s
business conduct and practice to ensure that their
implementations were executed pursuant to the
provisions of Tempo Scan’s Articles of Association
and in line with the prevailing laws and regulations,
including those new regulations of the Capital
Market.
The Board of Commissioners remained focused
on its supervisory role to promote transparency in
Tempo Scan’s reporting system, since we believe that
reporting accuracy and transparency is part of good
corporate governance guidelines and as such should
be continuously maintained and where practicable
enhanced.
The Board of Commissioners had approved Tempo
Scan’s audited consolidated financial statements for the
fiscal year ending on December 31, 2014 issued by the
registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan through its report dated March 19, 2015
No. 265/5-T022/ER-1/12.14.
Therefore, the Board of Commissioners proposes that
the upcoming Annual General Meeting of Shareholders
also would approve Tempo Scan’s aforementioned
audited consolidated financial statements.
Finally, the Board of Commissioners would like to
express its appreciation to Tempo Scan’s Board of
Directors, Management, and all employees for all their
hard work in achieving a satisfactory performance in
2014 as stated in Tempo Scan’s Annual Report and, last
but not least, we also would like to extend our thanks to
all Tempo Scan’s business partners.
40
Atas nama Direksi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas
anak (“Tempo Scan”), kami ingin memberikan suatu ulasan
dan analisis mengenai kinerja keuangan konsolidasian
Tempo Scan dan divisi-divisi usaha intinya untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun 2014 masyarakat Indonesia memberikan suara
mereka dalam pemilihan umum (pemilu) yang sama
pentingnya, yaitu pemilu Legislatif dan pemilu Presiden,
adanya peristiwa politik yang penting tersebut telah
menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis
dan juga meningkatkan kehati-hatian di antara masyarakat
umum yang menyebabkan mereka menunda investasi
dan pengeluaran tertentu mereka, sikap kecemasan dan
keraguan tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi menjadi lebih lambat yaitu hanya 5% pada tahun
2014, dimana pertumbuhan tersebut secara signifikan jauh
lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang sebesar 5,6% pada tahun 2013 serta
jauh lebih rendah bila dibandingkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang kuat selama beberapa tahun terakhir yang
berkisar antara 6% sampai 6,8%.
Meskipun situasi politik tersebut di atas bukanlah satu-
satunya faktor domestik yang telah memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi, disamping adanya faktor
lain seperti lebih ketatnya kebijakan moneter dari bank sentral
yang diberlakukan sejak pertengahan tahun 2013 dalam
rangka mengurangi tingginya defisit transaksi berjalan yang
On behalf of PT Tempo Scan Pacific Tbk and its
subsidiaries (“Tempo Scan”) Board of Directors, we wish
to provide a review and analysis regarding Tempo Scan’s
consolidated financial results and its core operating
divisions’ performance for the fiscal year ending on 31
December 2014.
In 2014 Indonesians went to cast their ballots in
equally crucial Legislative election and Presidential
election, such important political events had escalated
apprehension among the business community and
also raised cautiousness amongst the general public
henceforth causing them to postpone certain of their
investment and spending, such trepidation had resulted
in slower economic growth of merely 5% in 2014, such
growth was significantly lower compared to Indonesia
economic growth rate of 5.6% in 2013 as well as much
lower than the country’s robust economic growth rates
during the last few years which were ranging from 6%
to 6.8%.
Albeit the abovementioned political situation was not
the sole domestic factor that had contributed to slower
economic growth, whilst other factors such as the
central bank tighter monetary policy which was enacted
since midst of 2013 in order to abate the resiliently high
current account deficit and higher inflation rate of
Laporan Direksi dan Analisis Manajemen
The Board of Directors’ Report and Management’s Analysis
41
terus bertahan dan tingkat inflasi yang lebih tinggi yaitu
hampir 8,4% pada tahun 2014 juga disebut sebagai faktor
yang berkontribusi, serta nilai tukar Rupiah yang merosot
merupakan faktor tambahan yang menyebabkan tingkat
pertumbuhan ekonomi negara lebih lambat.
Di sisi lain, tatanan ekonomi global juga telah berkembang dan
menjadi kurang ramah terhadap pasar negara berkembang
di mana Indonesia masih merupakan bagian dari kelompok
tersebut, seperti Federal Reserve AS mulai mengurangi
pelonggaran kuantitatif sejak tahun 2008, dengan cara
mengurangi program pembelian obligasi secara bertahap
yang telah resmi berakhir pada bulan Oktober 2014, langkah
tersebut telah memicu arus balik dana investasi dari pasar
negara berkembang kembali ke AS untuk mengantisipasi
akan terjadinya kenaikan suku bunga AS dan, dalam
prosesnya hal itu telah memperkuat Dolar AS. Ditambah lagi,
krisis zona Eropa yang tak kunjung berakhir, perlambatan
pertumbuhan ekonomi Cina, Jepang yang masih terus
berusaha menghindar dari kejatuhannya ke dalam resesi,
serta yang tak kalah penting, turunnya harga minyak serta
komoditas utama lainnya, secara keseluruhan kondisi
ekonomi global tersebut tidak memberikan kontribusi yang
positif untuk membantu perekonomian Indonesia.
Mengingat kondisi ekonomi makro 2014 yang sulit di atas,
akibatnya banyak perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia telah mengalami pertumbuhan penjualan dan
laba bersih yang lebih lambat, dan bahkan lebih buruk
lagi ada beberapa perusahaan yang telah mengalami
penurunan penjualan dan laba bersih. Terkait hal tersebut,
tidak terkecuali kinerja Tempo Scan tahun 2014 meskipun
sebenarnya penjualan bersihnya berhasil naik 9,6% dan
berjumlah Rp 7.512,1 miliar, namun hasil laba bersih turun
8,7% dan berjumlah Rp 579,4 miliar.
Selanjutnya, pada tahun 2014 penjualan bersih Tempo
Scan berhasil melampaui ambang batas Rp 7 triliun untuk
pertama kalinya dan tingkat pertumbuhan penjualan
bersih sebesar 9,6% sungguh jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan tingkat pertumbuhan penjualan bersih yang hanya
almost 8.4% in 2014 were also cited as the contributing
factors, as well as the Rupiah dwindling exchange rate
was an additional factor causing the country’s slower
economic growth rate.
On the other hand, the global economy landscape had
also evolved and it has become less friendly toward
the emerging markets wherein Indonesia is part of
such group, as the US Federal Reserve started to taper
its quantitative easing commencing 2008, by way of
gradually reducing its bonds purchase programs that
had officially ended in October 2014, such move has
triggered reverse flow of investment funds from the
emerging markets back to the US in anticipation of
impending US interest rate hike and, in the process it
has strengthened US Dollar. Moreover, the Euro zone
endless crisis, China’s economy slowing growth, Japan
which has been trying to dodge falling into recession,
also last but not least the drop in oil as well as other key
commodity prices, collectively those global economic
conditions did not contribute positively to help the
Indonesian economy.
Given the above difficult macro economic condition
in 2014, consequently many listed companies in the
Indonesian Stock Exchange had experienced slower
net sales and profit growth, and even worse there were
some companies that had experienced both net sales
and profit decline. In connection therewith, Tempo
Scan’s 2014 result was not an exception despite the
fact that its net sales managed to increase by 9.6% and
it amounted to Rp 7,512.1 billion, nevertheless its net
profit result had declined by 8.7% and it amounted to
Rp 579.4 billion.
Furthermore, in 2014 Tempo Scan’s net sales managed
to exceed Rp 7 trillion threshold for the first time and
its net sales growth rate of 9.6% was indeed significantly
higher compared to its net sales growth rate of only 3.4%
in 2013. Such commandable net sales performance was
42
sebesar 3,4% pada tahun 2013. Kinerja penjualan bersih yang
baik tersebut antara lain disebabkan oleh penjualan bersih
divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“divisi CPC”) Tempo
Scan yang meningkat sebesar 14,3% dan berjumlah Rp 1.914
miliar; dan kontribusi yang lebih kecil disumbangkan
oleh peningkatan penjualan bersih yang lebih kecil dari
divisi Pharma yang mendekati 4% dan berjumlah Rp
2.067,4 miliar, namun demikian setelah penyesuaian untuk
memperhitungkan efek dari penghentian bisnis minuman
berlisensinya, maka sebetulnya penjualan bersih divisi
Pharma mengalami peningkatan sebesar 11% pada tahun
2014. Yang terakhir namun sama pentingnya, adalah
kontribusi dari pertumbuhan penjualan bersih divisi
Distribusi Tempo Scan yang meningkat sebesar 10,7% dan
berjumlah Rp 3.530,7 miliar pada tahun 2014
Beralih ke hasil laba kotor Tempo Scan tahun 2014 yang
tumbuh lebih lambat sebesar 8,1% jika dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan penjualan bersihnya yang sebesar
9,3% dan, hasil laba kotor tersebut berjumlah Rp 2.720 miliar.
Sejalan dengan penurunan tersebut, marjin laba kotor juga
turun menjadi 39,1% jika dibandingkan dengan marjin laba
kotor tahun 2013 yang sebesar 39,7%. Margin laba kotor yang
lebih rendah tersebut disebabkan antara lain oleh nilai tukar
Rupiah yang melemah, juga peningkatan biaya produksi
yang lebih tinggi di mana sebagian besar didorong oleh
meningkatnya biaya sumber daya manusia serta biaya utilitas.
Selain itu, berkaitan dengan beban usaha Tempo Scan,
apabila biaya tersebut tidak termasuk “pendapatan operasi
lain-neto” maka nilainya berjumlah Rp 2.303,6 miliar
atau meningkat 11,2% dibandingkan dengan beban usaha
yang sama pada tahun 2013 yang berjumlah Rp 2.071,8
miliar, namun sayangnya “pendapatan operasi lain-neto”
tersebut di atas memang turun secara substansial dari Rp
109,6 miliar pada tahun 2013 menjadi hanya sekitar Rp 42
miliar, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh laba
selisih kurs tahun 2013 yang tidak terjadi lagi di tahun 2014.
Akibatnya, seperti yang telah dilaporkan, laba usaha Tempo
Scan telah menunjukkan penurunan sebesar 10,5% dan
berjumlah Rp 678,3 miliar, namun bila disesuaikan dengan
amongst others attributed to Tempo Scan’s Consumer
Products & Cosmetic division (“CPC division”) net
sales which had increased by 14.3% and it amounted to
Rp 1,914 billion; also to a lesser extent by its Pharma
division net sales which had increased by almost 4% and
it amounted to Rp 2,067.4 billion, nonethless after the
adjusting to account for the effect of its under licensed
beverage business discontinuation, then in actual fact
the said Pharma division net sales had risen by 11% in
2014. Lastly but equally important, was the contribution
by Tempo Scan’s Distribution division net sales growth
that had increased by 10.7% and it amounted to Rp
3,530.7 billion in 2014.
Moving on to Tempo Scan’s gross profit result in 2014
which grew slower by 8.1% when compared to its net
sales growth rate of 9.3% and, such gross profit result
was amounted to Rp 2,720 billion, consequently its gross
profit margin commensurately decreased to become
39.1% if compared to 2013 gross profit margin of 39.7%.
The said lower gross profit margin was attributed
amongst others to the weakening Rupiah exchange rate,
also by higher manufacturing cost which predominantly
proplelled by its personnel cost as well as its utilities
expenses increase.
Moreover, pertaining to Tempo Scan’s operating
expenses, such expenses when excluding its “Net Other
Operating Incomes” was amounted to Rp 2,303.6 billion
or an increase of 11.2% compared to its corresponding
operating expenses in 2013 that was amounted to Rp
2,071.8 billion, but unfortunately the aforesaid “Net
Other Operating Incomes” had indeed declined
subtantially from Rp 109.6 billion in 2013 to become only
around Rp 42 billion, such a decline was mainly caused
by the non-recurring foreign exchange gain accrued in
2013 which was not the case in 2014. Consequently, as
reported Tempo Scan’s operating profit had reflected a
decline of 10.5% and it amounted to Rp 678.3 billion, but
43
memperhitungkan pengaruh laba selisih kurs tersebut
maka dalam kenyataannya laba usaha Tempo Scan hanya
menurun 1,5%.
Selain itu, pendapatan non-operasi lain-neto Tempo Scan
juga telah mengalami penurunan menjadi Rp 64,5 miliar
pada tahun 2014 dibandingkan dengan Rp 72,4 miliar pada
tahun 2013, sebagai akibat dari pencatatan kerugian yang
lebih tinggi dari entitas asosiasi, sehubungan dengan faktor-
faktor tersebut maka laba bersih Tempo Scan menurun 8,7%
dan berjumlah Rp 579,4 miliar. Namun demikian, setelah
disesuaikan dengan memperhitungkan pengaruh laba
selisih kurs yang tidak berulang dan kerugian dari entitas
asosiasi, maka sesungguhnya jumlah laba bersih tahun 2014
adalah Rp 598,8 miliar atau masih mencatat peningkatan
sebesar 4,6% dari tahun sebelumnya.
Kinerja Laba Sebelum Pajak, Penyusutan & Amortisasi
(“EBITDA”) Tempo Scan tahun 2014 juga mengikuti kinerja
laba usaha dan laba bersih dimana EBITDA perusahaan
juga turun 7% menjadi Rp 804,7 miliar dibandingkan
EBITDA tahun 2013 sebesar Rp 865,8 miliar, sebagai
akibatnya marjin EBITDA juga turun menjadi 10,7%
dibandingkan dengan marjin EBITDA 2013 sebesar 12,6%.
on adjusted basis to account for the effect of such non-
recurring foreign exchange gain hence in actual fact its
operating profit had only declined by 1.5%.
In addition, Tempo Scan’s net non-operating incomes
had also declined to become Rp 64.5 billion in 2014
compared to Rp 72.4 billion in 2013, as a result of
higher losses accrued from its associate companies,
in connection with the aforementioned factors
henceforth Tempo Scan’s net profit had declined by
8.7% and it amounted to Rp 579.4 billion. Nevertheless,
on adjusted basis to account for the effect of both non-
recurring forex gain and associate companies’ losses
then in actual fact its 2014 net profit amount was Rp
598.8 billion or still registering an increase of 4.6%
year on year.
Tempo Scan’s 2014 Earning Before Tax, Depreciation
& Amortization (“EBITDA”) result was also trailing
its operating profit and net profit results whereby its
EBITDA had also declined by 7% to become Rp 804.7
billion versus its EBITDA result of Rp 865.8 billion in
2013, as consequent thereof its EBITDA margin had also
declined to become at 10.7% compared to its 2013 EBITDA
margin of 12.6%.
The Pharmaceutical Division Management Analysis
The Indonesian Pharmaceutical industry growth rate
had slowed down in 2014 whereas it only grew by around
3.7% compared to the said industry robust growth of
nearly 15% in 2013 (source Investor Daily 21 January
2015), such lackluster industry growth performance was
partly attributed to the implementation of Indonesian
national welfare system including its own health care
program or so called “Sistem Jaminan Sosial Nasional
(“SJSN”)” which commenced officially in 2014. Moreover,
SJSN’s health care program has also enacted a national
agency namely “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(“BPJS”)” as the said program implementor who has been
mandated to act also as the centralized procurement
agent and working together with state procurement
Analisa Manajemen Divisi Farmasi
Tingkat pertumbuhan industri farmasi Indonesia telah
mengalami perlambatan pada tahun 2014 yaitu hanya tumbuh
sekitar 3,7% dibandingkan dengan pertumbuhannya yang
kuat hampir sebesar 15% di tahun 2013 (sumber Investor Daily
21 Januari 2015), kinerja pertumbuhan industri yang kurang
bergairah itu sebagian disebabkan oleh pelaksanaan sistem
kesejahteraan nasional Indonesia yang menyelenggarakan
program kesehatannya sendiri yaitu “Sistem Jaminan
Sosial Nasional (“SJSN“)” yang dimulai secara resmi
pada tahun 2014. Selain itu, program kesehatan SJSN juga
telah menetapkan sebuah lembaga nasional yaitu “Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”)“ sebagai pelaksana
program tersebut yang telah diberi mandat untuk bertindak
juga sebagai agen pusat pengadaan dan bekerja sama dengan
44
lembaga pengadaan negara atau “Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang / Jasa (“LKPP”)”, untuk menyusun daftar
dan menyediakan semua produk farmasi yang dibutuhkan
oleh program tersebut.
Dampak berikutnya dari daya beli yang sangat besar dan
terpusat dari BPJS/LKPP, telah memperkuat daya tawar
sehingga mendorong sebagian besar perusahaan farmasi
Indonesia bersedia menurunkan harga jual produk mereka
secara substansial, harga yang lebih rendah tersebut
terutama harus ditanggung oleh perusahaan farmasi
domestik Indonesia yang sebagian besar portofolio
produknya terdiri dari obat generik/non-paten, di sisi lain
perusahaan-perusahaan farmasi multinasional relatif
tidak begitu terpengaruh karena sebagian besar portofolio
produk mereka terdiri dari obat paten, karena itu, secara
keseluruhan perusahaan multinasional berhasil mencatat
tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pesaing domestik mereka pada tahun 2014.
Sehubungan dengan hal di atas, penjualan bersih divisi
Pharma Tempo Scan, seperti yang telah dilaporkan pada
tahun 2014, tumbuh hampir 4% dan berjumlah Rp 2.067,4
miliar, meskipun demikian setelah disesuaikan dengan
memperhitungkan efek penghentian bisnis minuman
berlisensi maka sesungguhnya penjualan bersih divisi ini
berhasil tumbuh hampir 11%, kenaikan tersebut didorong
oleh kelompok usaha Consumer Health (“kelompok CH”)
yang penjualan bersihnya meningkat sebesar 9,8% dan oleh
kelompok usaha Obat Resep (“kelompok PM”) yang penjualan
bersihnya meningkat sebesar 21,7% pada tahun 2014.
Selain itu, kontribusi penjualan bersih divisi Pharma tersebut
terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan adalah
27,5% di tahun 2014 atau sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan kontribusinya di tahun 2013 yang sebesar 27,7%.
Kontribusi penjualan bersih kelompok CH divisi ini adalah
90,4% dan berjumlah Rp 1.869,5 miliar, sementara kontribusi
penjualan bersih kelompok PM adalah 9,6% dan berjumlah
Rp 197,0 miliar pada tahun 2014. Selain itu, penjualan
bersih kelompok CH tumbuh sebesar 2,3% seperti yang
agency or “Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/
Jasa (“LKPP”)”, to list and procure all pharmaceutical
products that are required by the said program.
The ensuing effect of BPJS/LKPP massive and
concentrated buying power had yielded significant
bargaining power to force most of Indonesian
pharmaceutical companies to succumb to lower
their products selling prices, such lower prices
were particularly inflicted upon the Indonesian
domestic pharmaceutical companies whose products
are predominately comprised of generic/off-patent
drugs portfolio, on the other hand the multinational
pharmaceutical companies were relatively less
effected since their products are mostly comprised of
patented drugs portfolio, therefore, in aggregate those
multinational companies managed were able to
register higher growth rate compared to their domestic
counter parts in 2014.
In connection with the above, Tempo Scan’s Pharma
division net sales, as reported in 2014, grew by almost
4% and it amounted to Rp 2,067.4 billion, albeit after
adjusting to account for the effect of its under licensed
beverage business discontinuation hence in actual fact
this division net sales managed to grow by almost 11%,
such an increase was driven by its Consumer Health
operating group (“CH Group”) which net sales had
increased by 9.8% and by its Prescription Medicines
(“PM Group”) which net sales had increased by 21.7%
in 2014.
Furthermore, the said Pharma division net sales
contribution toward Tempo Scan’s consolidated
net sales was 27.5% in 2014 or it was slightly lower
compared to its contribution in 2013 of 27.7%. This
division’s CH Group net sales contribution was 90.4%
and it amounted to Rp 1.869,5 billion, whilst its PM
Group net sales contribution was 9.6% and it amounted
to Rp 197 billion in 2014. In addition, such CH Group net
sales grew by 2.3% as reported, or by 9.8% on adjusted
45
telah dilaporkan, atau 9,8% setelah penyesuaian, di sisi lain
penjualan bersih kelompok PM-nya yang disalurkan melalui
PT Tempo Rx Farma (“TRF”) tumbuh secara substansial
yaitu sebesar 21,7% pada tahun 2014.
Selain itu, proporsi kontribusi penjualan bersih divisi
Pharma Tempo Scan antara bisnis domestik dan
internasional masing-masing adalah 92,3% dan 7,7% pada
tahun 2014, dengan demikian kontribusi penjualan bersih
bisnis internasional telah jauh meningkat dari kontribusi
tahun 2013 yang berkisar 6,2%. Peningkatan dari bisnis
internasional tersebut terutama berasal dari pertumbuhan
penjualan bersihnya yang naik sebesar 30,2% dan berjumlah
Rp 159,3 miliar.
Selain itu, seperti yang telah diumumkan bahwa divisi
Pharma Tempo Scan akhirnya meluncurkan dan
memasarkan susu bubuk formula bayi (“IFFO”) dan
pertumbuhan anak (“GUM”) pada kuartal ke-3 tahun 2014,
dimana peluncuran tersebut sempat mengalami beberapa
bulan penundaan. Memasuki pasar IFFO dan GUM yang
sangat besar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
adalah bagian dari strategi divisi ini untuk diversifikasi
portofolio produk kelompok CH dengan cara membangun
pilar bisnis ketiga yaitu portofolio produk Nutrisi setelah
portofolio produk-produk obat Over The Counter (“OTC”)
dan Vitamins Minerals Supplement (“VMS”) dari kelompok
CH yang telah ada selama beberapa dekade.
Selain itu, ekspansi Tempo Scan ke produk nutrisi
khususnya di segmen IFFO, GUM dan susu anak-anak telah
memperbesar pasar persaingan dalam kisaran Rp 15 triliun,
yang menambah besarnya pasar segmen OTC dari industri
farmasi Indonesia yang bernilai sekitar Rp 20 triliun dimana
divisi Pharma Tempo Scan saat ini berkompetisi. Produk
Nutrisi tersebut juga akan memperluas penggunaan ekuitas
merek multivitamin anak-anak dari kelompok CH yaitu
vidoran, untuk mengambil keuntungan dari fakta bahwa
merek tersebut telah berada di pasar selama lebih dari 3
dekade dan, yang sama pentingnya adalah fakta bahwa
produk-produk nutrisi tersebut telah mengadaptasi standar
basis, on the other hand its PM Group net sales which is
channeled through PT Tempo Rx Farma (“TRF”) grew
substantially by 21.7% in 2014.
Moreover, Tempo Scan’s Pharma division net sales
contribution proportion between domestic and
international business were respectively 92.3% and 7.7%
in 2014, therefore, such international business net sales
contribution had risen considerably from 6.2% in 2013.
The aforesaid increase in its international business was
mainly attributed to the net sales increase which had
risen by 30.2% and it amounted to Rp 159.3 billion.
Furthermore, as it had been announced that Tempo
Scan’s Pharma division has finally launched and
marketed its infant formula (“IFFO”) and growing up
(“GUM”) powder milk during 3rd quarter 2014, where as
such launch had experienced few months delay. The said
entry into the IFFO and GUM huge market as explained
previously is part of this division strategy to diversify its
CH Group products portfolios by way of building its third
business pillar namely its Nutritional products portfolio
after the said CH group’s Over The Counter (“OTC”)
medicines and Vitamins Minerals Supplement (“VMS”)
products portfolios which have been in existence already
for decades.
In addition, Tempo Scan expansion into Nutritional
products particularly in IFFO, GUM and Children milk
segments have enlarged its competing market size by
around Rp 15 trillion, adding to the Indonesian Pharma
industry’s OTC segment market size of around Rp
20 trillion in which Tempo Scan’s Pharma division is
presently competing in. The aforementioned Nutritional
products will also extend the use of CH group’s
children multivitamin brand equity namely vidoran,
to take advantage of the fact that such brand has been
in the market for more than 3 decades and equally
important is the fact that such nutritional products have
46
manufaktur farmasi dan standar kualitas Tempo Scan yang
sama ketatnya dimana Tempo Scan telah merapkannya
selama beberapa dekade.
Untuk ke depannya, divisi Pharma Tempo Scan akan terus
menerapkan strategi perusahaan yang telah dimulai dalam
beberapa tahun terakhir dalam rangka meningkatkan
kinerjanya lebih lanjut, antara lain sebagai berikut:
1. Tetap berfokus pada therapeutic classes pilihan dalam
segmen pasar OTC Indonesia dimana ekuitas merek
intinya saat ini berkompetisi, karena faktanya adalah
therapeutic classes tersebut cukup besar dan secara
kolektif telah menyumbang lebih dari 50% dalam pasar
OTC tersebut.
2. Terus berfokus pada inovasi dan pengembangan produk
baru untuk memperkuat posisi ekuitas merek intinya
dalam kompetisi therapeutic classes mereka, dalam rangka
untuk lebih meningkatkan pangsa pasar dari merek-
merek kelompok CH melalui produk-produk baru seperti
rangkaian vidoran Gummy, hemaviton C1000, hemaviton
Cardio, NEO Rheumacyl analgesik topikal, bodrex Extra,
bodrex Gel, rangkaian bodrexin Demam, hemaviton TEA
BLAZT, Oskadon SP Cream, Vitonal, dll, dimana sejauh
ini produk-produk yang lebih baru tersebut memiliki
kinerja penjualan yang menjanjikan.
3. Lebih memperluas penetrasi pasar produk nutrisi-nya,
terutama produk IFFO dan GUM setelah 12 bulan pertama
dari periode awal peluncurannya, juga memanfaatkan
harga yang terjangkau dari produk tersebut untuk
bersaing di segmen harga yang rendah dan mendominasi
pasar susu bayi dan pertumbuhan dimana merupakan
segmen terbesar dalam kategori susu bubuk di
Indonesia. Meskipun mungkin masih terlalu dini untuk
mengindikasikan keberhasilan masa depan produk
tersebut terutama di pasar yang sangat diperebutkan
dan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa
multinasional, namun data awal dari AC Nielsen telah
menunjukkan bahwa vidoran IFFO dan GUM Tempo Scan
telah meraih posisi nomor 6 pada akhir tahun 2014.
adapted similar Tempo Scan’s stringent pharmaceutical
manufacturing and quality standards which Tempo Scan
has implemented for decades.
Going forward Tempo Scan’s Pharma division will
continue to implement its strategies that have been
instigated in the last few years in order to improve further
its performance which among others are as follows:
1. To remain focused on the selected therapeutic
classes within the Indonesian OTC market segment
wherein its core brand equities are presently
competing, particularly due to the fact that those
therapeutic classes are sizable and collectively they
have already accounted for more than 50% of the
aforesaid OTC market.
2. To continue focused on new products innovation and
development to strengthen its core brand equities
position within their competing therapeutic classes,
in order to further increase CH group brands’ market
share through newer products such as vidoran Gummy
range, hemaviton C1000, hemaviton Cardio, NEO
Rheumacyl topical analgesic, bodrex Extra, bodrex
Gel, bodrexin Demam range, hemaviton TEA BLAZT,
Oskadon SP Cream, Vitonal, etc, whereas those newer
products have promising sales performance so far.
3. To further expand its Nutritional products market
penetration especially the IFFO and GUM products
completing those products initial 12 months launch
period, also capitalizing on those products’
affordable pricing to compete in the infant and
children milk mainstream price segment being the
largest segment within the Indonesian total powder
milk category. Albeit it is perhaps too early to indicate
regarding those products’ future success especially
in a highly contested market which are occupied by
the giant multinationals, but the initial data from AC
Nielsen has shown that Tempo Scan’s vidoran IFFO
and GUM had secured number 6 position at the end
of 2014.
47
4. Mempertahankan investasi pemasaran untuk ekuitas
merek inti kelompok CH di pasar yang sangat kompetitif
ini dengan porsi yang tepat antara share of voice dan share
of expenditures masing-masing ekuitas merek tersebut
agar setara dengan pangsa pasar dan/atau peluang
pasarnya, mengingat fakta bahwa investasi pemasaran
yang kurang memadai tidak akan berhasil dengan baik
dalam lingkungan yang kompetitif ini. Sehubungan
dengan itu, peningkatan belanja media Tempo Scan
secara keseluruhan telah mendorong peringkatnya berada
dalam top 10 dari daftar pengiklan papan atas Indonesia
pada tahun 2014.
5. Mempertahankan tingkat pertumbuhan kelompok PM
di atas segmen pasar Obat Resep Indonesia, seperti
halnya pada tahun 2014 dimana penjualan bersih
kelompok PM Tempo Scan meningkat hampir 22%
dibandingkan total pasar yang diperkirakan tumbuh
sekitar 7%. Meskipun Tempo Scan belum secara
agresif mengejar keikutsertaannya dalam program
BPJS dibandingkan dengan perusahaan farmasi besar
lainnya di Indonesia yang dikarenakan kontribusi obat
resepnya yang relatif kecil terhadap total penjualan
divisi Pharma, namun pada tahun 2014 kelompok
PM berhasil mendaftarkan 10 dari produknya dalam
program BPJS sehingga menghasilkan sekitar 8% dari
penjualan bersih kelompok PM.
4. To sustain marketing investment for PCH group’s
core brand equities in this highly competitive
market by way of right sizing those brand equities
advertising share of voice and share of expenditures,
in order to be commensurate with those brands
respective market share and/or market opportunity,
given the fact that mediocre marketing investment
won’t work well in this competitive environment.
In connection therewith, Tempo Scan’s aggregate
media spending increase had propelled its ranking
to be within top 10 of the Indonesian top advertisers
in 2014.
5. To sustain PM group’s growth rate above the
Indonesian Prescription Medicines market segment,
such as the case in 2014 whereas Tempo Scan’s PM
group’s net sales grew by almost 22% versus the total
market which was estimated to grow by around 7%.
Even though Tempo Scan had not been aggressively
pursuing its participation in the BPJS program
compared to other Indonesian major pharmaceutical
companies due to its prescription medicine relatively
small contribution toward its Pharma division’s total
sales, nevertheless in 2014 the group had managed to
enlist 10 of its products in the BPJS program hence
yielding around 8% of its PM group’s net sales.
Moving on to Tempo Scan’s Pharma division gross
profit which had grown at a slower pace of around
2% compared to its net sales increase of around 4%
and it amounted to Rp 1,325.4 billion, as a result
its contribution towards Tempo Scan’s total gross
profit had also declined to 45.1% if compared to this
division’s gross profit contribution in 2013 of 47.9%.
Commensurately, this division’s gross profit margin
had declined to become 64.1% versus its previous
year’s gross profit margin of 65.5%.
The aforementioned Pharma division’s gross profit result
was caused amongst others by the Rupiah exchange
Beralih ke laba kotor divisi Pharma Tempo Scan yang
telah tumbuh pada tingkat yang lebih lambat yaitu
sekitar 2% dibandingkan dengan kenaikan penjualan
bersihnya yang sekitar 4% dan berjumlah Rp 1.325,4 miliar,
akibatnya kontribusi terhadap total laba kotor Tempo Scan
juga menurun menjadi 45,1% jika dibandingkan dengan
kontribusi laba kotor divisi ini tahun 2013 sebesar 47,9%.
Sejalan dengan hal itu, marjin laba kotor divisi ini turun
menjadi 64,1% dibandingkan marjin laba kotor tahun
sebelumnya sebesar 65,5%.
Kinerja laba kotor divisi Pharma tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh pesatnya penurunan nilai tukar Rupiah,
48
dimana nilai tukar rata-rata Rupiah telah terdepresiasi hampir
13% terhadap Dolar AS pada akhir 2014, penurunan yang
tajam tersebut telah memberikan pengaruh negatif terhadap
harga pokok penjualan divisi ini terutama bahan baku dan
kemasan impor. Selain itu, persaingan antara pemerintah
kabupaten dan provinsi untuk saling menandingi telah
terus mendorong kenaikan upah minimum regional yang
makin menambah tingginya biaya produksi.
rate‘s rapid decline whereby Rupiah average exchange
rate had depreciated by almost 13% against the U.S.
Dollar by the end of 2014, such sharp depreciation had
negative effect on this divison’s cost of goods sold in
particular its imported raw and packaging materials. In
addition, the emulating competition amongst the district
and provincial governments had continuously pushed
up the regional minimum wages which added to higher
manufacturing cost.
The Consumer Products & Cosmetics Division
Management Analysis
The Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics
(“CPC”) division had regained its growth momentum
in 2014 whereby its net sales increased by 14.3% and it
amounted to Rp 1,914 billion. Commensurately Tempo
Scan’s CPC division contribution towards Tempo Scan’s
total net sales had risen to become 25.5% in 2014 versus
its contribution last year of 24.4%. This division’s net
sales growth in 2014 was contributed by its Consumers
Products group which net sales increased significantly
by 16.6% and it amounted to Rp 1,123.6 billion, whilst its
Cosmetics group had a lower net sales growth of 11.3%
and it amounted to Rp 790.4 billion.
The CPC division’ International Business which included
Consumers Products group as well as Cosmetics group’s
products, had generated a slower net sales increase of
11.3% and it amounted to Rp 210.4 billion, as a result such
International Business contribution towards the CPC
division’s total net sales had also declined from 11.3%
in 2013 to become 11% in 2014, such decline amongst
others was caused by slower growth in its Thailand and
Philippine operations
Furthermore, as explained hereinabove, this division’s
Consumer Products group being its largest sales
contributor grew by almost 17% in 2014 and, this
group’s core brand equities had managed to generate
Analisa Manajemen Divisi Produk Konsumen &
Kosmetika
Divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“CPC”) Tempo Scan
telah memperoleh kembali momentum pertumbuhannya
pada tahun 2014 dimana penjualan bersihnya naik sebesar
14,3% dan berjumlah Rp 1.914 miliar. Sejalan dengan hal itu,
kontribusi divisi CPC Tempo Scan terhadap total penjualan
bersih Tempo Scan meningkat menjadi 25,5% pada tahun
2014 dibandingkan kontribusi tahun lalu sebesar 24,4%.
Pertumbuhan penjualan bersih divisi ini pada tahun 2014
disumbangkan oleh kelompok Produk Konsumen yang
penjualan bersihnya meningkat secara signifikan sebesar
16,6% dan berjumlah Rp 1.123,6 miliar, sementara kelompok
Kosmetika memiliki pertumbuhan penjualan bersih yang lebih
rendah yaitu sebesar 11,3% dan berjumlah Rp 790,4 miliar.
Bisnis Internasional divisi CPC yang mencakup kelompok
Produk Konsumen serta kelompok Kosmetika, telah
menghasilkan peningkatan penjualan bersih yang lebih
lambat yaitu sebesar 11,3% dan berjumlah Rp 210,4 miliar,
akibatnya kontribusi Bisnis Internasional tersebut terhadap
penjualan bersih divisi CPC juga menurun dari 11,3% pada
2013 menjadi 11% pada tahun 2014, penurunan tersebut
antara lain disebabkan oleh pertumbuhan yang lebih lambat
atas kegiatan usaha di Thailand dan Filipina.
Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, kelompok Produk
Konsumen divisi ini menjadi kontributor penjualan terbesar
yang tumbuh hampir 17% pada tahun 2014 dan, ekuitas
merek inti kelompok ini berhasil mencapai pertumbuhan
49
penjualan yang sama atau bahkan melampaui tingkat
pertumbuhan kategori produk masing-masing. Seperti
halnya dengan Marina dimana melalui keberadaannya
yang kuat di kategori Hand Body Lotion (“HBL”), mempunyai
kinerja yang lebih baik dibandingkan kinerja kategori HBL
secara keseluruhan, alhasil menurut data AC Nielsen tahun
2014 Marina telah menduduki peringkat 1 di posisi pangsa
pasar dalam hal volume (total ton).
Sejalan dengan kinerja Marina tersebut, ekuitas merek
inti lainnya dari divisi CPC yakni My Baby yang melalui
keberadaannya di kategori produk toiletries bayi berbasis
herbal dan bedak bayi telah mampu meningkatkan
pangsa pasar mereka sehingga masing-masing menjadi
34,2% dan 17%, peningkatan tersebut juga mengukuhkan
posisi pangsa pasarnya, masing-masing menjadi nomor
3 dan 1 sesuai kategori dimana produk-produk tersebut
berkompetisi. Selain itu, penjualan bersih dari ekuitas
merek SOS divisi ini telah meningkat sebesar 17% pada
tahun 2014, selanjutnya merek tersebut juga diperkirakan
tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan dalam kategori
dimana produk-produk tersebut berkompetisi, yang mana
untuk kategori pembersih perabot rumah tangga dalam
hal nilai hanya tumbuh sebesar 3,4%.
Untuk ke depannya, divisi CPC Tempo Scan akan terus
menerapkan strategi perusahaan yang telah dilaksanakan
selama beberapa tahun terakhir, dalam rangka menjaga
momentum pertumbuhan serta meningkatkan kontribusi
penjualan bersih yang melampaui di atas 25% terhadap
penjualan bersih konsolidasianTempo Scan dalam beberapa
tahun ke depan. Strategi tersebut di atas antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Terus memperkuat daya saing ekuitas merek inti
kelompok Produk Konsumen divisi ini dalam kategori
dan sub kategori produk-produk pilihan dimana merek-
merek tersebut berkompetisi, dengan demikian, merek-
merek tersebut dapat terfokus dalam mengerahkan
sumber daya mereka guna mempertahankan posisi
masing-masing produk sebagai pemimpin pangsa pasar,
sales growth that were equal or even surpassed their
respective product category’s total growth rate. Such
as the case with Marina whereby through its strong
presence in the Hand Body Lotion (“HBL”) category, it
had better performance versus the overall HBL category
performance, as a consequence thereof according to AC
Nielsen data in 2014 Marina had occupied the number 1
market share position in term of volume (tonnage).
Trailing Marina’s aforesaid performance was the CPC
division’s other core brand equity namely My Baby
which through its presence in the herbal based Baby
Toiletries and Baby Powder categories were able to
increase their market share to become respectively
34.2% and 17%, such an increase also secured those
products respective market share positions being
number 3 and 1 in the respective competing category. In
addition, this division’s SOS brand equity’s which sales
had increased by 17% in 2014, henceforth such brand
was also estimated to grow faster than its competing
category, whereas such household care category in
terms of value had grown only by 3.4%.
Moving ahead Tempo Scan’s CPC division will
continue to implement its strategies that have been
placed for the last several years, in order to preserve
its growth momentum as well as to increase its net
sales contribution to surpass beyond 25% versus the
Tempo Scan consolidated net sales in the next few
years. The aforesaid strategies among others are as
follows:
1. To continuously strengthen this division’s Consumer
Products group core brand equities competitiveness
within the selected products categories and sub
categories where those brands compete in, therefore,
those brands can focus to deploy their resources in
order to preserve its respective product leading market
share position, such concentration shall also prevent
50
pemusatan tersebut juga untuk menghindari penyebaran
sumber daya merek yang tidak memadai apabila produk-
produk tersebut berkompetisi secara tidak selektif di
kategori yang sangat luas.
2. Meningkatkan kemampuan divisi Penelitian &
Pengembangan untuk menghasilkan inovasi produk baru
yang berdasarkan pada kebutuhan konsumen dan mampu
mengembangkan formulasi produk yang tepat dengan biaya
yang tepat, dalam rangka mempertahankan strategi harga
kelompok Produk Konsumen yang didasarkan pada nilai
tambah. Selain itu, untuk menciptakan proses bisnis yang
efisien dan dirancang dengan baik untuk menghubungkan
berbagai fungsi penting seperti pengadaan, produksi dan
rantai pasokan sehingga dapat memberikan produk yang
berkualitas baik dengan harga yang wajar.
3. Mempertahankan tingkat investasi pemasaran yang
memadai untuk merek ekuitas inti kelompok Produk
Konsumen dan memonitor dengan ketat produktivitas
investasi pemasaran tersebut. Selain itu, untuk
mengidentifikasi consumers insight yang relevan dan
menggunakan wawasan tersebut untuk meningkatkan
keterlibatan konsumen dengan produk masing-masing.
Selain itu, untuk meningkatkan media contact points
yang tepat termasuk seluruh media digital yang terkait,
serta untuk meningkatkan penetrasi distribusi produk
melalui semua lini penjualan yang tersedia termasuk
E-commerce.
Selanjutnya analisa kami untuk kelompok Kosmetika divisi
CPC dimana kontribusi penjualan bersih domestik kelompok
ini terhadap total penjualan bersih divisi pada tahun 2014
adalah 31,2% dibandingkan 32,3% pada tahun sebelumnya dan
berjumlah sekitar Rp 598 miliar. Kinerja tersebut sejalan dengan
tingkat pertumbuhan penjualan bersih kelompok Kosmetika
yang lebih lambat yaitu sebesar 11,3% dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan penjualan bersih divisi yang sebesar
14,3% dan, mayoritas penjualan kelompok ini berasal dari merek
kosmetik internasional berlisensi yang telah lama memiliki
hubungan bisnis jangka panjang dengan Tempo Scan.
those brands from spreading their resources too thin
should their products compete indiscriminately in
broad categories.
2. To improve the division’s R&D capabilities in order
to generate new products innovation based on the
underlying consumer needs and able to develop
the right product formulation at the right cost, in
order to sustain this Consumer Products group’s
pricing strategy that is based on value proposition.
In addition, to create efficient business process to
seamlessly connect various crucial functions such as
procurement, manufacturing and supply chain that
can deliver good quality product at fair price.
3. To sustain Consumer Products group core brand
equities’ appropriate level of marketing investment
and to closely monitor such marketing investment
productivity. Additionally, to identify the relevant
consumers insight and then using such insight to
increase consumers engagement with its respective
product. Moreover, to leverage appropriate media
contact points including all related digital mediums,
as well as to increase its products distribution
penetration through all sales channels available
including E-commerce.
Continuing further our analysis to the CPC division’s
Cosmetics group’s whereas this group domestic net
sales contribution toward the total division net sales in
2014 was 31.2% versus 32.3% in the previous year and
it amounted to around Rp 598 billion. Such result was
commensurate with the Cosmetics group slower net sales
growth rate of 11.3% compared to the division net sales
growth rate of 14.3% and, this group derived majority
of its sales from under licensed international cosmetics
brands which have long standing business relationship
with Tempo Scan.
51
Beralih ke penjualan bersih Bisnis Internasional divisi ini
yang tumbuh sebesar 11,3% dan berjumlah sekitar Rp 210,4
miliar, kinerja tersebut berada di bawah pertumbuhan
penjualan bersih kelompok ini yang sangat baik tahun
lalu yaitu sebesar 31,8%. Di antara pasar utamanya adalah
Filipina dan Thailand yang mengalami pertumbuhan lebih
lambat dimana pasar tersebut masing-masing tumbuh
sebesar 4,9% dan 13,1% pada tahun 2014. Namun demikian,
kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan Bisnis
International divisi ini sehingga sesudah kinerja 2014 ini
mereka akan memperkuat tim manajemen pasarnya.
Selain itu, laba kotor divisi CPC Tempo Scan pada tahun
2014 hanya tumbuh sebesar 8,6% atau lebih lambat jika
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penjualan
bersihnya yang sebesar 14,3%, akibatnya margin laba
kotornya juga lebih rendah menjadi 57,7% jika dibandingkan
dengan marjin laba kotor tahun sebelumnya yang sebesar
60,7%. Namun demikian, divisi ini tetap sebagai penyumbang
terbesar kedua terhadap total hasil laba kotor Tempo Scan
dan berjumlah Rp 1.103,9 miliar, dengan demikian kontribusi
laba kotor divisi ini adalah sebesar 37,5% terhadap laba kotor
konsolidasian Tempo Scan pada tahun 2014.
Selain itu, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap
penurunan laba kotor divisi CPC Tempo Scan antara lain
adalah depresiasi Rupiah yang signifikan terutama terhadap
Dolar AS dimana nilai tukar rata-rata Rupiah memiliki
penurunan sekitar 13% pada akhir tahun 2014, penurunan
yang tajam tersebut memiliki implikasi negatif terhadap
hasil laba kotor divisi ini terutama untuk produk-produk
kosmetika yang memiliki ketergantungan yang relatif tinggi
pada produk impor.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi penurunan laba
kotor tersebut di atas adalah keputusan manajemen untuk
sengaja menaikkan harga produknya secara konservatif
dengan tujuan mempertahankan strategi harga produk-produk
yang terjangkau, sebagai akibatnya kenaikan harga jual yang
konservatif tersebut tidak setara dengan efek depresiasi yang
substansial atas nilai tukar Rupiah yang berdampak pada
Moving on to this division’s International Business net
sales which grew by 11.3% and it amounted to around
Rp 210.4 billion, such result was below last year‘s
commendable net sales growth of 31.8% by this group.
Among its major markets are the Philippines and
Thailand that had experienced slower growth whereby
those markets respectively grew by - 4.9% and 13.1% in
2014. Nevertheless, we remain sanguine about the growth
prospect of this division’s International Business hence
ensuing 2014 result it will strengthen those markets
management team.
Furthermore, Tempo Scan’s CPC division gross profit
in 2014 grew only by 8.6% or slower when compared to
its net sales growth rate of 14.3%, consequently its gross
profit margin was also lower to become 57.7% when
compared to previous year gross profit margin of 60.7%.
Nevertheless it remained the second biggest contributor
to Tempo Scan’s total gross profit result and it was
amounted to Rp 1,103.9 billion, as a result this division’s
gross profit contribution was 37.5% toward Tempo Scan’s
consolidated gross profit in 2014.
Moreover, some of the factors that had contributed
to Tempo Scan’s CPC division gross profit decline
amongst others were the Rupiah significant depreciation
particularly against the US Dollar whereby the Rupiah
average exchange rate had declined by around 13% at
the end of 2014, such sharp depreciation had negative
implication toward this division gross profit result
especially for its Cosmetic products which had relatively
higher dependency on imported products.
In addition, the other factor effecting the aforesaid gross
profit decline was the management’s deliberate decision
to increase its products’ prices conservatively in order
to preserve those products affordable pricing strategy,
consequently such conservative selling price increase
cannot be commensurate with the effect of Rupiah
exchange rate’s substantial depreciation impact on its
52
kenaikan harga pokok penjualan. Selain itu, pertumbuhan
penjualan Bisnis International yang lebih lambat dari divisi
ini juga telah memberikan kontribusi terhadap hasil laba kotor
yang lebih rendah mengingat fakta bahwa Bisnis Internasional
tersebut merupakan sumber pendapatan devisanya.
Analisa Manajemen Divisi Manufaktur
Merampungkan tahun keempat berdirinya divisi Manufaktur
Tempo Scan yang telah mengelola dan mengawasi seluruh
kegiatan usaha pabriknya, divisi ini terus menjadi unsur
pendukung yang penting bagi divisi Pharma dan CPC Tempo
Scan. Pembentukan manajemen tersebut dimaksudkan
untuk menggaungkan penerapan manufacturing best practices,
pengetahuan & keahlian teknis, landasan yang sama untuk
perencanaan sumber daya manusia dan, terakhir namun
tidak kalah pentingnya, adalah saling berbagi dalam hal
jaminan mutu yang ketat & kepatuhan terhadap peraturan di
antara 9 pabrik yang berada di bawah manajemen ini.
Keberadaan divisi Manufaktur Tempo Scan tidak
menghalangi divisi Pharma dan CPC nya dalam pengadaan
produk-produk mereka dari produsen pihak ketiga
baik untuk produk baru maupun yang ada sekarang
dengan tujuan mempersingkat rentang waktu dari tahap
pengembangan produk baru sampai produk baru tersebut
dapat diproduksi dan siap untuk dipasarkan. Di sisi lain,
untuk produk yang ada sekarang, pertimbangan utama
untuk menggunakan produsen pihak ketiga adalah untuk
menurunkan biaya produksi apabila ada produsen pihak
ketiga yang bisa menawarkan pengurangan biaya, tentu saja
dengan mematuhi standar kualitas Tempo Scan dan juga
memenuhi hukum serta peraturan yang berlaku.
Selama 2 tahun terakhir, divisi ini telah mengelola dan
menyelesaikan beberapa proyek besar yaitu untuk pabrik
farmasi yang terdiri dari 3 pabrik, seperti perluasan untuk
sediaan padat, semi padat, liquid/syrup dan bentuk sediaan
cair untuk pemakaian luar yang sampai saat ini telah
menghasilkan kapasitas masing-masing sekitar 8,3 miliar
unit, 720 ton, 2,7 juta liter dan 2,1 juta liter.
products’ cost of goods sold escalation. Moreover, this
division’s International Business slower sales growth
had also contributed to its lower gross profit result given
the fact that the said International Business is its source
of foreign exchange revenue.
The Manufacturing Division Management Analysis
Concluding its fourth year of establishment Tempo
Scan’s Manufacturing division which has managed and
supervised all of its factories operation, this division
continues to be a pivotal supporting element for Tempo
Scan’s Pharma and CPC divisions. Such management
formation is intended to resonate manufacturing best
practices, technical knowhow & expertise, common
platform for human resources planning and, last
but not least, share stringent quality assurance &
regulatory compliance for all of its 9 factories under its
management.
The said existence of Tempo Scan’s Manufacturing
division does not hinder its Pharma and CPC divisions
to source also their new as well as existing products from
third party manufacturers, in order to shorten the time
span from its new products development stage until
those new products are manufactured and ready to be
marketed. On the other hand for its existing products,
the main consideration to use third party manufacturer
will be to lower its manufacturing cost if any third party
manufacturer could offer such cost reduction, subject
to the Tempo Scan’s quality standard as well as the
prevailing law and regulation compliance.
During the last 2 years, this division had managed and
completed several major projects namely within the
Pharma factories comprised of 3 manufacturing plants,
such as the expansion of those factories’ solid, semi solid,
liquid/syrup and external liquid dosage forms which have
yielded respective capacity of around 8.3 billion units, 720
tons, 2.7 million liters and 2.1 million liters to date.
53
Divisi ini juga telah berhasil menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan besar untuk memperluas pabrik-pabrik Produk
Konsumen dan Kosmetikanya yang terdiri dari 4 pabrik,
termasuk perluasan pabrik-pabrik lotion, bedak talkum,
lipstik, sabun, produk pembersih rumah tangga, dan
kemasan plastik hingga saat ini kapasitas masing-masing
menjadi sekitar 24.000 ton, 7.000 ton, 7 juta unit, 250 juta unit,
20.000 ton dan 250 juta unit.
Kapasitas produksi terbaru yang telah memulai produksi
komersial masing-masing pada akhir kuartal 2 dan kuartal
4 tahun 2014 adalah pabrik susu bubuk dan pabrik susu cair
Ultra High Temperature (UHT) Tempo Scan. Kedua pabrik
tersebut memulai produksi awal masing-masing meskipun
dengan beberapa penundaan, namun demikian penundaan
tersebut masih dalam batas yang dapat diterima mengingat
perhatian yang mutlak dari divisi ini adalah pada kualitas
produk dan jaminan keselamatan di pabrik-pabrik tersebut.
Selain itu, upaya utama divisi Manufaktur Tempo Scan
adalah untuk mengontrol peningkatan biaya produksi
pabrikannya khususnya pada 3 komponen biaya terbesar
yang terdiri dari biaya sumber daya manusia, biaya
utilitas dan biaya tetap lainnya termasuk biaya perbaikan
dan pemeliharaan. Unsur-unsur biaya terbesar tersebut
mempunyai porsi terbesar dalam biaya produksi, seperti
pada pabrik-pabrik Pharma dan CPC, dimana secara
keseluruhan biaya-biaya tersebut menyumbang sekitar 80%
dan 82% dari total biaya produksi masing-masing pabrik.
Mengingat tantangan yang disebutkan di atas, divisi
Manufaktur telah menetapkan beberapa strategi yang antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Melanjutkan perbaikan proses manufaktur masing-
masing pabrik dan bila memungkinkan mengotomatisasi
proses ini untuk menjaga tingkat produktivitas
pabrik-pabriknya, antara lain untuk mengimbangi
biaya sumber daya manusia yang semakin meningkat
sebagai dampak dari tindakan beberapa pemerintah
daerah yang saling menyamai dalam besaran kenaikan
upah minimum. Seperti yang terjadi pada tahun 2014
Similarly this division had also managed and completed
major undertakings to expand its Consumer Products
and Cosmetics factories comprised of 4 factories,
including the expansion of those factories’ lotion, talcum
powder, lipsticks, soaps, household products, and plastic
packaging to become respectively around 24,000 tons,
7,000 tons, 7 million pieces, 250 million pieces, 20,000
tons and 250 million pieces capacity to date.
The latest manufacturing capacities that commenced
commercial production respectively by the end of 2nd
quarter and 4th quarter 2014 were Tempo Scan’s powder
milk factory and Ultra High Temperature (UHT)
liquid milk factory. Those two factories commenced
their respective initial production even though with
some delay, nevertheless such delays were still within
acceptable realm given this division utter focus on those
factories’ product quality and safety assurance.
Furthermore, Tempo Scan’s Manufacturing division’s
main resolution is to control its factories’ manufacturing
overhead escalation particularly on its 3 major cost
components comprised of personnel & personnel related
costs, utilities costs and other fixed costs including Repair &
Maintenance cost. Those major cost elements have dominant
share of those factories’ manufacturing overhead, such as
the case in its Pharma factories and CPC factories whereas
in aggregate those costs respectively accounted for around
80% and 82% of their total manufacturing overhead.
Given the abovementioned challenges the
Manufacturing division has instigated some strategies
which among others are as follows:
1. To continue its factories respective manufacturing
process improvement and whenever possible
automate these process in order to protect its factories
productivity level, amongst others to compensate
for the ever increasing personnel cost as the result of
some regional governments emulating each other by
way of the minimum wages increase magnitude. Such
was the case in 2014 whereby the minimum wages
54
dimana upah minimum kembali naik sekitar 17-23%
meskipun pada kenyataannya upah tersebut telah
meningkat high double digit dalam beberapa tahun
terakhir, dan sayangnya kenaikan itu tidak diikuti
dengan peningkatan produktivitas pekerja.
2. Meninjau kembali konfigurasi kemasan produk-produk
inti terutama produk dengan volume produksi yang
besar serta terkait proses perakitan kemasan tersebut
dengan tujuan untuk merampingkan proses manufaktur
kemasan secara keseluruhan dan, bila memungkinkan
untuk menerapkan otomatisasi perakitan berkecepatan
tinggi dalam rangka meningkatkan produktivitas
sehingga dapat menurunkan biaya produk tersebut.
3. Meningkatkan mesin produksi dan peralatan pabrik-
pabriknya dengan tujuan untuk memanfaatkan ruang
produksi pabrik dengan ukuran yang sama namun
menggunakan mesin dan peralatan dengan hasil/ kapasitas
yang lebih tinggi, pada saat yang sama melakukan
sinkronisasi peningkatan hasil produksi tersebut dengan
pembesaran batch untuk mempersingkat siklus produksi.
4. Menggalakkan sistem pengawasan limbah bahan baku
dan kemasan di pabrik-pabriknya, mengingat bahwa
nilai tukar Rupiah telah mengalami penurunan secara
substansial dan kemungkinan dapat terjadi penurunan
lebih lanjut; oleh karena itu, manajemen pabrik-pabrik
harus memusatkan perhatian dan upaya mereka untuk
menanggulangi limbah bahan baku dan kemasan, selain
itu untuk menetapkannya menjadi bagian dari indikator
kinerja pabrik yang penting.
5. Mengembangkan dan mempertahankan OEE (Overall
Equipment Efficiency) score card pabriknya, dengan
cara terus-menerus mengusahakan adanya waktu
produksi yang terencana secara optimal dalam rangka
meningkatkan siklus kinerja pabrik dan mengurangi
kerugian kualitas di pabrik masing-masing, tantangan
utama dalam pelaksanaan OEE secara menyeluruh ini
adalah mendorong pola pikir yang benar dan komitmen
dari tim manajemen pabrik masing-masing.
had risen again ranging from 17 to 23% despite the
fact that such wages had high double digit increases
in the last couple of years, and unfortunately those
increases were not commensurate with the workers’
productivity improvement.
2. To review its core products’ packaging configuration
especially those with large production volume as
well as such packaging related assembly process
with the aim to streamline such packaging overall
manufacturing process and, whenever possible
to implement high speed assembly automation in
order to improve productivity hence lower such
product’s cost.
3. To upgrade its factories’ production machineries and
equipment with the aim to utilize same size factory’s
production space but to install higher output/capacity
machinery and equipment, at the same time to
synchronize such increased production output with
batch enlargement in order to shorten the related
production cycle time.
4. To instigate waste control system for its factories’
raw and packaging materials, given the fact that the
Rupiah exchange rate had depreciated substantially
and perhaps it may continue to further decline;
therefore, those factories’ management must focus
their attention and effort on eradicating the raw and
packaging materials excess waste, additionally to
enforce such focus to be part of the factory’s essential
performance indicator.
5. To emanate and sustain its factories OEE (Overall
Equipment Efficiency) score card, by way of
constantly pursuing optimal planned production
time availability in order to improve factory
performance cycle time and reducing quality
loss in the respective factory, this OEE holistic
implementation main challenge is to drive the
right mindset and commitment from the respective
factory management team.
55
The Distribution Division Management Analysis
Tempo Scan’s Distribution division is a vital part to
support its Pharma and CPC divisions supply chain
process, moreover, it serves as the company’s division
that generate its income based on distribution margin
through providing also services to a number of third
party principals whom this Distribution division cater
to. It prioritizes on few number of principals hence it
can uphold its service quality and to jointly develop a
long term effective route to market for such principals’
products.
Moreover, Tempo Scan’s Distribution division offers
more services beyond conventional logistic services
(i.e. : its Distribution Centers/Hub, Branches network
and Retail delivery) given the fact that it also offers
sales force management; it could provides working
capital and risk management for the principal trade
receivables; it could provides trade marketing services
and, it provides management information system
service particularly for sales and logistic applications
through its long established SAP enterprise resources
planning in use since 2003, each principal can select
which service it wishes to opt and this division shall
customize its distribution margin for those selected
services.
In 2014 this division’s net sales registered a growth of
10.7% and it amounted to Rp 3,530.8 billion compared
to its flat net sales growth in 2013, as a consequence
thereof, this division’s net sales contribution towards
Tempo Scan’s total net sales had risen to 47% in 2014
compared to its contribution of 46.5% in 2013. And
related thereto its Pharma principal’s products
and its Non Pharma principal’s products’ net sales
contribution proportion were 37.9% and 62.1%
respectively.
Furthermore, this Distribution division has continued
to further strengthen its management which consist
of its Sales group and Operation group. During
The Distribution Division Management Analysis
Divisi Distribusi Tempo Scan adalah suatu bagian yang sangat
penting untuk mendukung proses rantai pasokan divisi Pharma
dan CPC, selain itu juga merupakan divisi perusahaan yang
berfungsi sebagai penghasil pendapatan berdasarkan marjin
distribusi, melalui penyediaan dan juga layanan ke sejumlah
prinsipal pihak ketiga yang ditangani oleh divisi Distribusi,
memprioritaskan pada beberapa jumlah prinsipal saja sehingga
dapat tetap menjaga kualitas layanan dan bersama-sama
mengembangkan jalur pemasaran yang efektif untuk jangka
panjang bagi produk-produk prinsipal tersebut.
Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan menawarkan layanan
lainnya, diluar layanan logistik konvensional (yaitu antara lain:
Distribution Center/Hub, jaringan Cabang dan pengiriman
Retail) mengingat bahwa divisi ini juga menawarkan
manajemen tenaga penjualan; menyediakan modal kerja dan
manajemen risiko atas piutang usaha prinsipal; menyediakan
layanan trade marketing dan, menyediakan layanan sistem
manajemen informasi terutama untuk aplikasi penjualan dan
logistik melalui perangkat enterprise resources planning SAP
yang mapan dan telah digunakan sejak tahun 2003, masing-
masing prinsipal dapat memilih layanan yang diiinginkan
dan divisi ini akan menyesuaikan marjin distribusi untuk
layanan yang dipilih itu.
Pada tahun 2014 penjualan bersih divisi ini mencatat
pertumbuhan 10,7% dan berjumlah Rp 3.530,8 miliar
dibandingkan dengan penjualan bersih yang hampir tidak
mengalami pertumbuhan di tahun 2013, sebagai akibatnya,
kontribusi penjualan bersih divisi ini terhadap total
penjualan bersih Tempo Scan meningkat menjadi 47% pada
tahun 2014 dibandingkan dengan kontribusinya sebesar
46,5% pada tahun 2013. Dan terkait dengan hal tersebut,
proporsi kontribusi penjualan bersih produk-produk
Pharma dan Non-Pharma dari divisi Distribusi masing-
masing adalah 37,9% dan 62,1%.
Selain itu, divisi Distribusi ini terus memperkuat
manajemennya yang terdiri dari kelompok Penjualan
dan kelompok Operasional. Selama tahun 2014 fokus dari
56
kelompok Operasional adalah pada perbaikan bidang
infrastruktur logistik & perencanaan kapasitas, manajemen
transportasi, dan proses bisnis & kepatuhan terhadap
peraturan. Fokus tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kinerja dan efisiensi biaya dari jaringan usahanya yang
berkembang pesat dimana pada tahun 2014 terdiri dari 55
cabang dan lebih dari 125 poin penjualan yang berada di
seluruh kepulauan Indonesia yang sangat luas. Jaringan
usaha yang sangat luas tersebut telah melaksanakan tugas
yang membanggakan yaitu rata-rata mengirimkan 110.000
pesanan ke outlet pembeliannya setiap bulan.
Selain itu, kelompok Operasional divisi ini juga telah
menyelaraskan proses bisnisnya agar makin baik dalam
beradaptasi dengan program BPJS untuk memberikan layanan
yang lebih baik kepada para prinsipal, khususnya prinsipal
farmasi yang berpartisipasi dalam program yang telah dimulai
pada bulan Januari 2014 tersebut. Proses penyelarasan tersebut
merupakan tugas besar yang membutuhkan pendaftaran atau
pendaftaran ulang semua penyedia layanan kesehatan yang
telah mengikuti program BPJS, agar pesanan mereka diproses
tepat waktu; selain itu untuk menyelaraskan matriks tenaga
penjualan lapangan dengan daftar perjalanan tim pengiriman
untuk memastikan ketepatan waktu dan kelengkapan
pengiriman dan juga mengembangkan sistem interface untuk
memenuhi standar format pembelian elektronik BPJS/LKPP.
Kelompok Operasional juga sudah meresmikan
Distribution Center yang baru di Surabaya yang berfungsi
sebagai pusat distribusi bagi cabang-cabangnya di Jawa
Timur dan wilayah Timur Indonesia, selain itu telah
diresmikan pula penggunaan cabang-cabang baru
dan lebih besar serta gudang-gudang di Banjarmasin,
Pontianak dan Manado, juga telah membuka cabang baru
di daerah Kendari. Selain itu, kelompok Operasional
ini juga telah menerapkan sistem bar code baru untuk
mendukung Sistem Manajemen Gudang di beberapa
Distribution Center-nya.
Beralih kepada kelompok Penjualan divisi ini yang secara
berkelanjutan fokus pada lini perdagangannya yaitu Modern
2014 its Operation group focus was improvement in
areas of logistic infrastructure & capacity planning,
transportation management, and business process
& regulatory compliance. Such areas of focus were
aimed to increase the performance and cost efficiency
of its rapidly expanding network whereby it was
comprised of 55 branches and more than 125 sales
points established through out the vast Indonesian
archipelago. The said vast network had executed
commendable task to deliver on average 110,000 orders
to its buying outlets each month.
Moreover, this division’s Operating group was also
realigning its business process to better adapt with the
BPJS program in order to provide better service for its
principals particularly its pharmaceutical principal who
were participating in such program which had commenced
in January 2014. Such alignment process was massive tasks
which requires listing or relisting of all participating health
care providers who had joined the BPJS program in order
for their orders to be processed on timely basis; additionally
to synchronize its sales force field matrix with its delivery
team road list to ensure on time and in full delivery, as well
as it has developed an interface system to cater for BPJS/
LKPP E-purchasing format.
The Operation group has also inaugurated its
new Distribution Center in Surabaya to serve as
its distribution hub for its branches in East Java
and Eastern region of Indonesia, in addition it
has inaugurated also the use of its new and larger
branches and their warehouses in Banjarmasin,
Pontianak and Manado, it has also opened a new
branch in Kendari area. Moreover, this Operation
group has also implemented new bar code system to
support its Warehouse Management System in some
of its Distribution Center.
Moving to this division’s Sales group whereas it has
continuously focused on its sales channels being the
57
Trade, Pharma Trade dan General/Traditional Trade, kelompok
ini telah meningkatkan kekuatan tenaga penjualannya
dari 1.100 menjadi 1.400 meskipun tidak semua posisi
yang tersedia dapat direkrut tepat waktu selama 2014,
sehingga menyebabkan beberapa kekosongan di tingkat
cabang. Namun demikian, kelompok Penjualan mampu
meningkatkan penetrasi distribusinya dengan menambah
sekitar 10.000 outlet pembelian baru.
Selain itu, kelompok Penjualan telah ditugaskan untuk
mengawasi dan mengelola tim Trade Marketing yang
mempunyai tugas yang berat yaitu untuk mengamankan
trading term dengan Key Account besar terutama di lini
Modern Trade, termasuk menangani proses listing produk
baru, consumer activation, pricing value chain, mengelola
Sales Promotion Girls & Merchandiser. Sebagai tambahan,
kelompok ini juga telah merintis perluasan account handling
untuk melayani berbagai perusahaan e-commerce baru
yang memerlukan metode layanan logistik dan trading term
yang berbeda.
Sehubungan dengan semua usaha perbaikan di atas yang
dilakukan oleh divisi ini pada tahun 2014, hasil laba kotor
divisi Distribusi Tempo Scan telah meningkat sebesar
27,7% dan berjumlah Rp 510,6 miliar. Akibatnya, margin
laba kotornya juga mengalami peningkatan menjadi 14,5%
dibandingkan dengan marjin laba kotor tahun sebelumnya
yang sebesar 12,5%, sejalan dengan hal itu maka kontribusi
laba kotor divisi ini terhadap laba kotor konsolidasian Tempo
Scan berhasil meningkat menjadi 17,4% dibandingkan
kontribusi tahun lalu yang sebesar 14,7%.
Modern Trade, Pharma Trade and General/Traditional
Trade, this group had increased its sales force strength
from 1,100 to 1,400 albeit not all headcounts position could
be recruited on timely basis during 2014, hence creating
certain vacancy at the branches level. Nevertheless, the
Sales group was able to increase its distribution penetration
by adding around 10,000 new buying outlets.
Furthermore, the Sales group had been assigned to oversee
and manage the Trade Marketing team who has the
challenging tasks to secure trading term with major Key
Accounts particularly those in Modern Trade channel,
including handling new products listing process,
consumer activation, pricing value chain, managing
Sales Promotion Girls & Merchandisers. Additionally
this group has spearheaded the account handling for
the sprawling number of e-commerce startup companies
that require different logistics servicing method and
trading term.
In connection with all the above improvement
activities conducted by this division in 2014, Tempo
Scan’s Distribution division’s gross profit result had
risen by 27.7% and it amounted to Rp 510.6 billion.
As a consequence thereof, its gross profit margin also
registered an increase to become 14.5% compared to
its gross profit margin of 12.5% in the previous year,
commensurately this division’s gross profit contribution
toward Tempo Scan consolidated gross profit managed
to increase to become 17.4% compared to last year
contribution which was 14.7%.
58
Analisa Keuangan
Pada tahun 2014 penjualan bersih Tempo Scan berhasil
melampaui ambang batas Rp 7 triliun untuk pertama
kalinya yang disebabkan oleh pertumbuhan penjualan
bersih yang lebih pesat yaitu sebesar 9,6% dan berjumlah Rp
7.512,1 miliar, dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya
sebesar 3,4%, terutama disebabkan oleh pertumbuhan 14,3%
dari divisi CPC, diikuti oleh pertumbuhan divisi Distribusi
dan divisi Farmasi masing-masing sebesar 10,7% dan 3,9%.
Penjualan bersih Divisi CPC Tempo Scan berjumlah Rp
1.914,0 miliar dan poros penggerak pertumbuhannya berasal
dari kelompok Consumer Products yang naik sebesar 16,6%,
sedangkan kelompok Kosmetika memiliki pertumbuhan
penjualan bersih yang lebih lambat yaitu sebesar 11,3%.
Selain itu, penjualan bersih divisi Farmasi berjumlah Rp
2.067,4 miliar dan, setelah disesuaikan dengan penghentian
lisensi bisnis minuman sejak kuartal 4 tahun 2013, maka
sesungguhnya penjualan bersih divisi Farmasi tumbuh
hampir 11% yang didorong oleh pertumbuhan penjualan
bersih kelompok CH dan kelompok PM, masing-masing
sebesar 9,8% dan 21,7%.
Meskipun terjadi volatilitas nilai tukar Rupiah pada
kuartal ke-4 tahun 2014 dan meningkatnya biaya sumber
daya manusia, laba kotor konsolidasian Tempo Scan
berhasil tumbuh sebesar 8,1% dan berjumlah Rp 2.939,9
miliar, terutama disumbangkan oleh laba kotor divisi
Pharma yang berjumlah Rp 1.325,4 miliar, diikuti oleh
laba kotor divisi CPC dan divisi Distribusi yang masing-
masing berjumlah Rp 1.103,9 miliar dan Rp 510,6 miliar,
dengan demikian marjin laba kotor pada tahun 2014 lebih
rendah 0,6% menjadi 39,1% dibandingkan tahun lalu yang
sebesar 39,7%.
Selain itu, beban usaha konsolidasian Tempo Scan
meningkat sebesar 15,3% dan berjumlah Rp 2.261,6 miliar
yang disumbangkan oleh dua pos biaya terbesar yaitu biaya
iklan & promosi yang meningkat 11,9% maka rasio biaya
iklan & promosi terhadap penjualan bersih konsolidasian
Tempo Scan meningkat menjadi 14,8% dibandingkan
Financial Analysis
In 2014 Tempo Scan net sales was able to surpass Rp 7
trillion threshold for the first time attributed by much
stronger net sales growth of 9.6% compared to 2013
which was only 3.4% and it amounted to Rp 7,512.1
billion, primarily owing to the 14.3% growth of CPC
division, followed by the Distribution division and the
Pharmaceutical division’s respective growth of 10.7%
and 3.9%.
Tempo Scan’s CPC division net sales amounted to
Rp 1,914.0 billion and its growth driver came from its
Consumer Products group which had increased by
16.6%, while its Cosmetics group had slower net sales
growth of 11.3%. Moreover, its Pharmaceutical division’s
net sales amounted to Rp 2,067.4 billion and, on adjusted
basis to account for the discontinuation of its under
license beverage business since 4th quarter 2013, then in
actual fact its Pharmaceutical division’s net sales grew
by almost 11% propelled by Consumers Health (“PCH”)
group and Prescription Medicines (“PM”) group net
sales growth of 9.8% and 21.7%, respectively.
Despite the volatility of Rupiah exchange rate in the 4th
quarter 2014 and escalating employee wages increase,
Tempo Scan’s consolidated gross profit managed to
grow by 8.1% and it amounted to Rp 2,939.9 billion,
mainly contributed by Pharma’s gross profit with the
amount of Rp 1,325.4 billion, followed by CPC and
Distribution division’s gross profit at the amount of
Rp 1,103.9 billion and 510.6 billion, respectively hence
its gross profit margin in 2014 was lower by 0.6%,
becoming 39.1% compared to last year which was
39.7%.
Moreover, Tempo Scan’s consolidated operating expenses
had increased by 15.3% and it amounted to Rp 2,261.6
billion which was contributed by its two largest posts
namely its advertising & promotion expenses which had
increased by 11.9% hence such advertising & promotion
expenses ratio against Tempo Scan’s consolidated net
59
dengan rasio pada periode yang sama tahun lalu sebesar
14,5%, dan yang kedua adalah biaya-biaya sumber daya
manusia yang meningkat sebesar 14,6%. Selain itu,
pendapatan operasional lain Tempo Scan telah mencatat
penurunan yang signifikan sebesar 61,7% atau berjumlah
Rp 67,5 miliar, penurunan tersebut terutama disebabkan
oleh rugi selisih kurs sejalan dengan nilai tukar Rupiah
yang menurun tajam.
Sebagai hasil dari semua itu, laba usaha Tempo Scan pada
tahun 2014 mengalami penurunan 10,5% dan berjumlah Rp
678,3 miliar, namun jika disesuaikan dengan rugi selisih
kurs tersebut di atas maka sebetulnya laba usaha Tempo
Scan hanya mengalami penurunan 1,5%.
Sejalan dengan hal tersebut Tempo Scan EBITDA juga
mengalami penurunan sebesar 7,1% dan berjumlah Rp 804,7
miliar, oleh karena itu, marjin EBITDA turun menjadi 10,7%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana
marjin EBITDA adalah sebesar 12,6%.
Selain itu, laba bersih non-operasional Tempo Scan
mengalami penurunan 10,9% dan berjumlah Rp 64,5
miliar, sehingga laba bersih konsolidasian juga turun
8,7% menjadi Rp 579,4 miliar, sehubungan dengan hal
itu marjin laba bersih turun sebesar 1,6% menjadi 7,7%
dibandingkan dengan 9,3% pada periode yang sama
tahun lalu. Namun jika disesuaikan dengan rugi selisih
kurs tersebut di atas maka sebetulnya core net profit Tempo
Scan masih naik 2,4%.
Tempo Scan berhasil mempertahankan neraca yang sehat
sepanjang 2014 sebagaimana tercermin dalam posisi kas
bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada tanggal 31 Desember 2014,
jumlah aset dan ekuitas bersih masing-masing meningkat
menjadi Rp 5,6 triliun dan Rp 4,1 triliun.
Dari segi profitabilitas, Tempo Scan mencatat penurunan rasio
laba bersih terhadap jumlah Aktiva dan jumlah Ekuitas bersih
yang masing-masing sebesar 11,7% dan 16,4% pada tahun
2013 menjadi 10,4% dan 14,0% pada tahun 2014. Sementara
itu, rasio total kewajiban terhadap total Aktiva dan rasio total
kewajiban terhadap total Ekuitas bersih masing-masing adalah
sales had increased to become 14.8% compared to the
corresponding period last year ratio of 14.5%, and secondly
by its salaries & wages expenses which had risen by 14.6%.
In addition, Tempo Scan’s net other operating income had
registered significant decline of 61.7% or amounted to Rp
67.5 billion, such a decline was predominantly caused by
forex losses that was commensurate with Rupiah exchange
rate’s sharp decline.
As a result of all the above, Tempo Scan’s operating
profit in 2014 had registered a decline of 10.5% and it
amounted to Rp 678.3 billion, nevertheles if adjusted for
the aforesaid foreign exchange losses then in actual fact
Tempo Scan operating profit had only declined by 1.5%.
Correspondingly Tempo Scan’s EBITDA had also
decreased by 7.1% and it amounted to Rp 804.7 billion,
therefore, its EBITDA margin had declined to become
10.7% compared to the same period last year whereas its
EBITDA margin stood at 12.6%.
Moreover, Tempo Scan’s net non-operating income has
decreased by 10.9% and amounting to Rp 64.5 billion,
in connection therewith its consolidated net profit
had also declined by 8.7% to become Rp 579.4 billion
henceforth its net profit margin had decreased by 1.6%
to become 7.7% compared to 9.3% in the same period last
year. Nevertheles if adjusted for the aforesaid foreign
exchange losses then in actual fact Tempo Scan core net
profit was still managed to increase by 2.4%.
Tempo Scan was able to maintain a solid balance sheet
throughout 2014 as reflected in its net cash position
amounting to Rp 1.3 trillion as at 31 December 2014, its
assets and net equity increased to Rp 5.6 trillion and Rp
4.1 trillion, respectively.
From the profitability stand point, Tempo Scan
registered a decline in its net profit ratio against total
Assets and total net Equity which were respectively
11.7% and 16.4% in 2013 to become 10.4% and 14.0%
in 2014. Meanwhile, its ratio of total Liabilities to total
Assets and its ratio of total Liabilities to total net Equity
60
26,1% dan 35,3% dibandingkan rasio tersebut pada tahun 2013
yang masing-masing adalah 28,6% dan 40,0%.
Sehubungan dengan kondisi likuiditas, Tempo Scan telah
berhasil mempertahankan modal kerja yang sehat dengan
menjaga rasio lancar di 3x, perputaran persediaan 4x dan
memperbaiki piutang usaha menjadi 40 hari dibandingkan
dengan 42 hari pada periode yang sama tahun lalu.
Closing Message
Melihat ke depan, kami yakin bahwa strategi bisnis Tempo
Scan masih berada di jalur yang tepat dan strategi-strategi
tersebut perlu diawasi dan dikelola secara ketat agar dapat
segera memberikan hasil. Tak perlu ditegaskan kembali
bahwa strategi ini mempunyai risiko dan tantangan tertentu
yang harus diatasi tetapi manajemen Tempo Scan siap
untuk menghadapi risiko tersebut, meskipun pertumbuhan
ekonomi Indonesia lebih lemah serta ekonomi global yang
kurang kondusif. Oleh karena itu, bukanlah menjadi pilihan
bagi Tempo Scan untuk berdiam diri dan mengambil
langkah yang kurang memadai.
Mengakhiri laporan ini dan analisa singkat manajemen, atas
nama Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan
Tempo Scan, kami ingin menyampaikan penghargaan kami
kepada para pemegang saham yang terhormat, mitra bisnis,
pihak profesional, pelanggan dan pemasok untuk dukungan
yang terus berlanjut sehingga memungkinkan Tempo
Scan mengatasi berbagai tantangan dan menyelesaikan
kinerjanya di tahun 2014.
respectively were 26.1% and 35.3% versus such ratios in
2013 which respectively were 28.6% and 40.0%.
With regards to its liquidity condition, Tempo Scan
had managed to sustain its healthy working capital by
maintaining at 3x current ratio, 4x inventory turn over
and improving outstanding trade receivables at 40 days
compared to 42 days in the corresponding period last year.
Closing Message
Looking ahead, we are confident that Tempo Scan’s
business strategies are still on the right track and
those strategies need to be closely supervised and
managed to deliver prompt execution. Needless to
reiterate that these strategies have embedded certain
risks and challenges to be overcome but Tempo Scan
management is ready to face such risks, despite the
Indonesian economy weaker growth as well as the
less conducive global economy. Therefore, it is not an
option for Tempo Scan to be on a standstill mode and
taking mediocre steps.
In concluding this report and management analysis at
a glance, on behalf of Tempo Scan’s Board of Directors,
management and employees, we wish to convey our
appreciation to our valued shareholders, business
partners, professional parties, customers and suppliers
for their continuous and earnest supports which has
enabled Tempo Scan to overcome many challenges and
concluded its 2014 result.
61
Dewan Komisaris
Per tanggal 31 Desember 2014, susunan
Dewan Komisaris adalah:
Board Of Commissioners
As at 31 December 2014 the composition of
the Board of Comissioners is as follows:
Presiden Komisaris
Dian Paramita Tamzil
Komisaris & Komisaris Independen
Kustantinah
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Julian Aldrin Pasha
President Commissioner
Dian Paramita Tamzil
Commissioner & Independent Commissioner
Kustantinah
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Julian Aldrin Pasha
Seluruh anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Anggota Dewan
Komisaris berjumlah 4 orang dengan 3 diantaranya adalah
Komisaris Independen.
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan
atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan
kepengurusan usaha Perseroan.
Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan
serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS
Perseroan.
Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan
secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
tugas Dewan Komisaris
All members of the Board of Commissioners are
appointed by the General Meeting of Shareholders
(“GMS”). Members of the Board of Commissioners
consist of 4 people, 3 of whom are Independent
Commissioners.
The Board of Commissioners’ task is to supervise the
Board of Directors’ actions pertaining to the management
of the Company’s business.
Furthermore the tasks and authorities of the Board of
Commissioners are as described in the Company’s Articles
of Association and the prevailing laws and regulations.
The amounts of honorarium for the Board of Commissioners
are determined by the GMS of the Company.
The Board of Commissioners regularly communicates
with the Company’s Board of Directors as and when
required to perform its responsibilities.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
62
Ketua Komite Audit
Kustantinah
Anggota Komite Audit
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Julian Aldrin Pasha
Chairman of the Audit Committee
Kustantinah
Member of the Audit Committee
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Julian Aldrin Pasha
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:
Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan
Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan
Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan
pihak yang berwenang sehubungan dengan usaha
Perseroan.
Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan
Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan
Komisaris.
Komite Audit ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan secara
rutin melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal
yang berkaitan dengan tugas Komite Audit.
The Task and Responsibility of the Audit Committee:
The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion
to the Board of Commissioners pertaining to the reports
or other matters submitted by the Company’s Board of
Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify
matters which need the Board of Commissioners’
attention and (3) to inform the Board of Commissioners
regarding regulations promulgated by the appropriate
authorities related to the Company’s business.
The Audit Committee from time to time meets with the
Board of Commissioners as and when requested by the
Board of Commissioners.
The Audit Committee is appointed by the Board of
Commissioners and regularly reports to the Board of
Commissioners on matters related to the responsibilities
of the Audit Committee.
Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2014 para anggota
Komite Audit adalah :
Audit Committee
As at 31 December 2014 the members of
the Audit Committee are:
63
Members of the Board of Directors are appointed and
discharged by the GMS. Pursuant to the Company’s
Articles of Association, the primary responsibility of
the Board of Directors is to administer the Company’s
business by managing its assets and resources for the
good of and in the best interest of the Company.
The Board of Directors performs its duties under the
supervision of the Board of Commissioners, being
accountable to the Shareholders through the GMS held
at least once a year, whereby it submits a report on the
Company’s operations and financial management for
the financial year recently ended. Board of Directors
meetings are conducted at any time deemed necessary.
Remuneration for the Board of Directors is established
regularly by the Board of Commissioners.
In 2014, the Board of Directors had implemented all
decisions resolved in the 2014 AGMS.
The report of the Board of Directors accounts for execution
of its duties and management of the company during 2014
to the shareholders has been presented in section of the
Board of Directors’ Report of this Annual Report.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi
adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan
mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan
Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada
Pemegang Saham melalui RUPS yang diselenggarakan
minimal sekali setahun dengan memberikan laporan
perihal jalannya Perseroan dan tata kelola keuangan
untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat Direksi
dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh
Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2014 Direksi telah merealisasikan seluruh
keputusan RUPST tahun 2014.
Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan
dan pengelolaan Perseroan selama tahun 2014 kepada
pemegang saham telah tercantum pada bagian Laporan
Direksi dari Laporan Tahunan ini.
Direksi
Per tanggal 31 Desember 2014, susunan
Direksi Perseroan adalah:
Presiden Direktur
Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Direktur Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H. Suryadi Nagawiguna
Hartaty Susanto Dondi Sapto Margono Liza Prasodjo Johanes Ivan Pradjanata
Board of Directors
As at 31 December 2014, the composition of
Company Board of Directors is as follows:
President Director
Handojo Selamet Muljadi
Vice President Director
Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Directors Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H. Suryadi Nagawiguna
Hartaty Susanto Dondi Sapto Margono Liza Prasodjo Johanes Ivan Pradjanata
64
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring
effective communication is maintained between the
Company and the regulatory bodies and shareholders.
The Corporate Secretary is responsible for ensuring that
the Board of Directors, are well informed about capital
market regulations as well as corporate compliance
with prevailing Capital Market rules and regulations.
The Corporate Secretary also provides investors and
the public shareholders with information and reports
pertaining to the Company’s activities and performance
as a publicly listed company in accordance with the
prevailing regulations.
These activities include organizing public exposés, annual
general meetings or extraordinary meeting of shareholders
and posting of public announcements on its financial
information through various printed or electronic media
in accordance with the prevailing regulations.
Tempo Scan’s Corporate Secretary is Monica since
2012. Born in 1967. Indonesian citizen. Last Education
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison
Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif
antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa-Direksi
mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal
dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris
Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan
kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan
dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai
perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain
adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum
tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang
saham serta pengumuman informasi keuangan secara
tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau
elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Monica sejak
tahun 2012. Lahir tahun 1967. Warga Negara Indonesia.
Struktur Organisasi 2014 Organization Structure 2014
Vice President Director 1Diana Wirawan
President DirectorHandojo Selamet Muljadi
Vice President Director 2Dewi Murni Sukahar
Pharma Division
Deputy Managing Director Consumer Health GroupAdriana A Rahardjo
Managing Director Prescription Medicine GroupKoesdianto Setyabudhi
Managing Director Consumer Health Group Aviaska Diah Respati H
Finance DirectorJohanes Ivan Pradjanata
CPC Division
Marketing Director CPCNina Muthmainah
Finance DirectorHartaty Susanto
Managing Director CPC DivisionPhillips Gunawan
Distribution Division
Finance DirectorLiza Prasodjo
Managing Director Sales & OperationSuryadi Nagawiguna
Manufacturing (“Mfg”) Division
Mfg Operation DirectorIrawati Sutanto
Deputy Mfg Operation Director - CPC Mfg GroupMonica Halim
General Manager Pharma Mfg GroupSiti Maryam
Deputy Mfg Operation Director - Beverages Nutritional Mfg GroupTanty Indrawati Tanzil
Research & Development
Research & Development DirectorLinda Lukitasari
65
Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga. Mulai bergabung dengan Perseroan
tahun 1993. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja
di PT Astra Binabakti Intisari.
Audit Internal
Audit Internal perseroan berfungsi memberikan masukan
yang independen dan obyektif mengenai kondisi sistem
kontrol internal perseroan atas sumber daya yang dimiliki-
dan untuk memastikan bahwa penggunaannya sudah
dilakukan secara optimal dan mengikuti sistem dan prosedur
yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah
yang dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan.
Pelaksanaan Audit Internal diatur dalam periode bulanan dan
dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan atau bisa dilakukan
sewaktu-waktu jika diperlukan. Program kerja Audit Internal
meliputi pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan
perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
dan perundang-undangan yang terkait dalam kegiatan
operasional dan relevansi sistem prosedur serta konfirmasi
in Economics Faculty of Christian University of Satya
Wacana, Salatiga. Joined the Company in 1993. Prior to
joining the Company, she was with PT Astra Binabakti
Intisari.
Procurement
Procurement DirectorYovita Soenjojo
Human Resources (HR)
HR Distribution DivisionSugeng Pribadi
HR CPC DivisionKalingga Harwendra
Human Capital Planning & DevelopmentElvia Vashti Layono
HR Pharma DirectorDondi Sapto Margono
Corporate Secretary
Corporate SecretaryMonica
Treasury & Corporate Finance
Treasury & Corporate Finance DirectorDiana Wirawan
General Manager Corporate TreasuryKartika Chandra Sutantio
Information & Communication Technology (ICT)
Operations DirectorD. Dody Poerwanto
Pres. Director ICTEdison Sardjono Erawan
Internal Audit
The Internal Audit of-the company provides
independent and objective advice on the state of the
company’s internal control system with regards to its
resources, to ascertain that they are utilized optimally
in compliance with the established systems and
procedures hence giving added value to improve the
company’s performance.
Internal Audits are conducted on a monthly basis as
scheduled in the annual work program, or incidentally
on an on-call basis. The Internal Audit unit’s work
program includes testing and evaluation of the
implementation to the company’s policy and compliance
to laws and regulations pertaining to the company’s
activities, as well as relevance of procedure systems and
66
atas data dan dokumentasi pada semua divisi, baik di pabrik,
cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan maupun kepada
pelanggan secara langsung.
Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan
rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen,
akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem
pengendalian internal dan efisiensi serta efektivitas
penggunaan sumber daya perusahaan, disampaikan
dalam rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan
Kepala Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil
evaluasi kerjanya.
Selanjutnya Audit Internal mengawasi penerapan atas
rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh
manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan
kinerja divisi terkait sehingga mendukung terciptanya
pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan berdaya
guna secara internal maupun eksternal.
Untuk meningkatkan kinerja, kemampuan dan
wawasannya, para anggota Audit Internal mengikuti
berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk
perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan
seiring kemajuan dan perkembangan perseroan.
Audit internal yang beranggotakan 3 Manager, 8 Penyelia
dan 15 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan
dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur.
Manager audit internal untuk divisi Pharma dijabat
oleh Swasta Kusnadi sejak tahun 2003. Lahir tahun
1961. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanagara, Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan
tahun 1993. Sebelum bergabung dengan Perseroan, berkarir
di PT Asia Pacific Corp (Aspac Grup), di Argo Manunggal
Grup dan KAP Trisno Widarto, Jakarta.
Manager audit internal untuk divisi CPC dijabat oleh
Stephen Timotius Gunawan sejak tahun 2012. Lahir
tahun 1980. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Mulai bergabung
confirmation of data and documentation at Company’s
divisions, i.e. plants, branch sales counters and directly
from customers.
The field audits yield findings and recommendations
containing independent, accurate and positive analyses
aimed to improve the internal control system, all of
which are reported in the joint work meetings with the
Director of Finance and related Division Heads, who will
subsequently provide response to the evaluation on their
respective performances.
The Internal Audit unit will then monitor the
implementation of said recommendations agreed and
established by the Management to ensure improved
performance within the respective division and hence
facilitate a Company management system that is
internally and externally more effective, efficient and
functional.
To enhance its level of competency and outlook, the
Internal Audit Unit members participate in a variety
of training programs and seminars, including keeping
abreast of current government regulations and in pace
with the Company’s growth and expansion.
The Internal Audit Unit comprises 3 Managers, 8
Supervisors and 15 Staffs, working in conjunction with
the Director of Finance and reporting to the President
Director.
Swasta Kusnadi was appointed as internal audit manager
for Pharma division since 2003. Born in 1961. Indonesian
citizen. Educational background from Faculty of
Economic Tarumanegara University, Jakarta. Joined
the Company in 1993. Prior to joining the Company, he
was with PT Asia Pacific Corp. (Aspac Group), Argo
Manunggal Group and KAP Trisno Widarto, Jakarta.
Stephen Timotius Gunawan was appointed as internal
audit manager for CPC division since 2012. Born in
1980. Indonesian citizen. Educational background
from the Faculty of Economic Bina Nusantara
67
dengan Perseroan tahun 2012. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, bekerja di PT SMART Tbk, PT Garudafood Putra
Putri Jaya (Tudung Group) dan PT Topindo Atlas Asia (Top
One Oil USA).
Manager audit internal untuk divisi Distribusi dijabat oleh
Antonius Herrianto sejak tahun 2004. Lahir tahun 1977. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta. Mulai bergabung
dengan Tempo Grup tahun 2004. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, bekerja di Global Putra International Group dan
Kantor Akuntan Publik BDO Tanubrata & Rekan.
University, Jakarta. Joined the Company in 2012. Prior
to joining the Company, he was with PT SMART Tbk,
PT Garudafood Putra Putri Jaya (Tudung Group) and
PT Topindo Atlas Asia (Top One Oil USA).
Antonius Herrianto was appointed as internal audit
manager for Distribution division since 2004. Born
in 1977. Indonesian citizen. Educational background
from the Faculty of Economic Atma Jaya Catholic
University, Jakarta. Joined the Company in 2004. Prior
to joining the Company, he was with Global Putra
International Group and BDO Tanubrata & Partners
public accounting firm.
68
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya
uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan berupa
penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung
jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan kegiatan
operasionalnya perseroan memiliki Standar Operasional
Prosedur sebagai dasar pegangan seluruh kegiatan
operasional agar berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan
perusahaan, dimana salah satu peran penting dari Audit
Internal dalam pengendalian operasional perseroan
adalah memastikan bahwa penerapan standar prosedur
operasional telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Selain itu perseroan melaksanakan disiplin anggaran/budget
pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan terintegrasi sampai
ke tingkat induk usaha perseroan. Di samping itu,-perseroan
juga mengelola biaya-biaya operasional secara terpadu antara
lain melalui penerapan sistem manajemen informasi terpadu
dengan menggunakan piranti lunak SAP untuk ketiga divisi
usaha inti Perseroan.
Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu
pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk
mengevaluasi dan memastikan realisasi usaha telah sesuai
dengan tujuan perseroan yang tertuang dan dijabarkan pada
anggaran/ budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit
usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai
kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian
hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu
pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga
mencerminkan kinerja dari para karyawannya.
Internal Control System
The basis for the Company’s internal control system is
the individual job description respective position of each
employee. These comprise details on each employee’s
scope of work, duties and responsibilities. Tempo Scan
maintains control of its operations using Standard
Operating Procedures as guidelines for conducting all
business activities to ensure that these are performed
in compliance to prevailing Company policies and
regulations. A key role of Tempo Scan’s Internal Audit
unit is to credibly ascertain that the implementation of the
standard operating procedures have been performed-in
line with the established company’s policy.
Additionally, Tempo Scan applies integrated budgetary
control at the business unit, divisional and core business
levels. The Company also manages operating costs in
an integrated manner, among others by putting in place
an integrated information management system using
SAP software for the three Company’s core business
divisions.
The performance of a particular business unit is analyzed
on a regular basis adhering to its specific budgetary
guidelines, to evaluate and ensure that the business
is conducted in line with Tempo Scan’s goals set forth
in the respective unit’s budget. The performance of
individual business units is the main key to conducting
performance appraisals on its employees, hence the
performance output of each business unit adhering to its
specific budgetary guidelines also reflects-its employees’
performance.
69
Sebagai bagian dari komitmen Tempo Scan untuk
membantu masyarakat yang kurang mampu dan untuk
mengkoordinasikan berbagai program tanggung jawab
sosial perusahaan Tempo Scan (“CSR”) di bawah satu
organisasi terkoordinasi, Tempo Scan membentuk CSR
Center pada tahun 2011.
Salah satu kegiatan CSR adalah Program Sosial Indonesia
Tersenyum (“PSIT”), yang dicanangkan pada tanggal 17 Juni
2007 dengan misi untuk memberikan bantuan medis berupa
tindakan operatif/invasif kepada anak-anak dari keluarga
pra sejahtera di Indonesia yang menderita kelainan bawaan
dari lahir, seperti misalnya kelainan jantung bawaan,
bibir sumbing atau tidak ada langitan, kelainan saluran
pencernaan, hydrocephalus congenital, hernia congenital,
katarak congenital, jari-jari dempet dan lainnya. Sejak
pencanangannya sampai dengan akhir Desember 2014,
bekerjasama dengan rumah sakit pemerintah dan swasta
di Indonesia, PSIT telah melakukan 2.002 tindakan operasi
untuk 1.714 anak-anak dan bayi.
Kegiatan tanggung jawab sosial lain yang diselenggarakan
oleh Tempo Scan adalah bodrex Reaksi Cepat (“bRC”) yang
dibentuk sejak tahun 2006 dengan misi memberikan bantuan
layanan kesehatan komunal di wilayah yang mayoritas
penduduknya pra sejahtera dimana mereka menjadi korban
bencana alam atau bagi mereka yang tidak memiliki akses
layanan kesehatan yang optimal. Program ini didirikan oleh
Tempo Scan sebagai wujud rasa terima
As part of Tempo Scan devotions to help the
underprivileged members of the society and to
coordinate Tempo Scan’s various corporate social
responsibility programs (“CSR”) under one coordinated
organization, Tempo Scan formed its CSR Center in
2011.
One of CSR undertakings is Program Sosial Indonesia
Tersenyum(”PSIT”), announced on June 17, 2007 with
a mission to provide medical assistance in the form of
invasive surgical procedure for children and infants
from underprivileged families in Indonesia who suffer
from congenital abnormalities such as congenital heart
disease, cleft lip or no mouth palate, gastrointestinal
disorders, congenital hydrocephalus, congenital hernia,
congenital cataracts, syndactili and others. Since its
inception and up to the end of December 2014, along
with cooperation with government and private hospitals
in Indonesia, PSIT has conducted 2,002 surgeries for 1,714
children and infants.
Another CSR undertaking conducted by Tempo Scan
is bodrex Reaksi Cepat (”bRC”) which was formed in
2006 with a mission to provide community healthcare
assistance for underprivileged society suffering from
natural disasters or for those who do not have optimal
access to healthcare. This program was established by
Tempo Scan as a manifestation of gratitute from bodrex,
an award winning headache medication product
Tanggung Jawab dan Kegiatan Sosial
Corporate Social Responsibility
70
kasih dari bodrex, pemenang penghargaan produk sakit
kepala yang telah diterima dengan baik selama lebih dari 40
tahun di Indonesia.
Kegiatan bRC antara lain adalah pemeriksaan kesehatan
gratis, pengobatan gratis, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (“PHBS”), penyuluhan dan layanan Keluarga
Berencana (”KB”), pemberian vitamin dan makanan tambahan
untuk balita, fogging, donor darah dan khitanan massal.
Pada tahun 2014, bRC telah melakukan berbagai kegiatan,
seperti misalnya membantu korban letusan gunung Kelud
yang telah melumpuhkan kota-kota di sekitarnya antara
lain Kediri, Malang dan Blitar,di mana Tempo Scan bekerja
sama dengan Kodam V Brawijaya memberikan bantuan
kemanusiaan kepada para korban di beberapa daerah
evakuasi. Bantuan diberikan dalam bentuk obat-obatan,
vitamin, pakaian, selimut, sabun mandi, sabun tangan,
tisu basah, pembersih lantai, handuk dan perlengkapan
bayi seperti minyak kayu putih, minyak telon dan bedak
bayi. Sementara untuk membantu para korban letusan
gunung Kelud di Blitar, Tempo Scan dan Yayasan Obor
Berkat Indonesia (“OBI”) mendirikan posko kesehatan yang
menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dan perawatan
medis. Selain itu, bRC juga memberikan pemeriksaan
kesehatan gratis dan pengobatan gratis bagi para korban
letusan Gunung Kelud di Malang.
Selain itu, bersama-sama dengan Kapolresta Kabupaten
Bekasi, bRC mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis dan
pengobatan gratis di daerah Bekasi termasuk Kampung
Jarakosta, Desa Danau Indah, Kecamatan Cikarang Barat,
dan Kabupaten Bekasi.
Selain itu, pada bulan Oktober 2014 Tempo Scan juga
memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban
letusan gunung Sinabung dalam bentuk obat-obatan dan
vitamin.
that has been well accepted for more than 40 years in
Indonesia.
bRC’s activities among others are free health check,
free medical treatment, counseling Clean and Healthy
Behaviors (“PHBS”), counseling and family planning
services (“KB”), vitamins and food supplements
for infants, fogging, blood donors and a mass
circumcision.
In 2014, bRC has performed various activities, such as
supporting victims of mount Kelud eruption which has
demolished the cities in the surrounding area include
Kediri, Malang and Blitar, where Tempo Scan with
Kodam V Brawijaya provided humanitarian assistance
to the victims at some evacuation areas. Assistance
is provided in the form of medicines, vitamins,
clothing, blankets, bath soap, hand soap, wet wipes,
floor cleaners, towels and baby equipment such as
eucalyptus oil, telon oil and baby powder. Meanwhile,
to support the victims of the eruption of mount
Keludin Blitar, Tempo Scan and Yayasan Obor Berkat
Indonesia (“OBI”) established a Health center which
provided free health checks and medical treatment.
In addition, bRC also provided free health check and
free medical treatment to support the victims of Kelud
eruption in Malang.
Furthermore, together with Kapolresta Kabupaten Bekasi,
bRC held free health check and free medical treatment in
Bekasi area including Kampung Jarakosta, Desa Danau
Indah, Kecamatan Cikarang Barat, and Kabupaten
Bekasi.
In addition, in October 2014 Tempo Scan also provided
humanitarian assistance to the victims of mount
Sinabung eruption in the form of medicines and
vitamins.
71
Suryadi NagawigunaDirektur Director
Hartaty SusantoDirektur Director
Aviaska Diah Respati H.Direktur Director
Irawati SutantoDirektur Director
Dewi Murni SukaharWakil Presiden Direktur Vice President Director
Liza PrasodjoDirektur Director
Johanes Ivan PradjanataDirektur Director
Dondi Sapto MargonoDirektur Director
Handojo S. MuljadiPresiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Diana Wirawan
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini
menyatakan bahwa:
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
Jakarta, 1 April 2015
Direksi
The Board of Directors and Board of Commissioners of
the Company hereby state that:
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are fully responsible for the correctness of the contents
of this Annual Report
Jakarta, April 1, 2015
Board of Directors
Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris
Board of Directors’ and Board of Commissioners’ Statement
Phillips GunawanDirektur Director
Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris
President Commissioner
KustantinahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Julian Aldrin PashaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Tempo Scan’s Core Values
Tempo Scan’s Mission Statement
Tempo Scan’s Business Network
Company Profile
Brief Biography of The Board of Commissioners
Brief Biography of The Board of Directors
Financial Highlights
The Board of Commissioners’ Report
The Board of Directors’ Report & Management’s Analysis
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Statement of The Board of Commissioners & Directors on The Annual Report
Statement of The Board of Directors on The Financial Report
Auditor’s Report
Nilai-Nilai Inti Tempo Scan
Misi Tempo Scan
Jaringan Usaha Tempo Scan
Profil Perusahaan
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Riwayat Hidup Singkat Direksi
Ikhtisar Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi & Analisis Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Tahunan
Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan Akuntan Publik
1
3
4
8
21
24
32
34
40
61
69
71
72
73
1
3
4
8
21
24
32
34
40
61
69
71
72
73
Tiga Kain Tenun Nusantara
Three Fabrics of the Indonesian Archipelago
Kain Tapis LampungTerciptanya kain tapis adalah
melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan
teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang
sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Kain tapis bermotif pucuk rebung melambangkan harapan baik di
dalam kesetaraan.
Tapis LampungThe creation of tapis fabric is through stages of consumed time that leads to the perfection of the weaving techniques, as well as applying decorations that are appropriate with the development of the society.Fabric with the tip of bamboo shoots pattern symbolizes good hopein equality.
Kain Ikat SumbaDisebut kain ikat, karena cara pembuatan motif atau warna
dengan cara mengikat benang. Semakin banyak warna pada satu
kain dan semakin kecil motif yang dibuat, maka semakin rumit
kain tersebut. Kain ikat bermotif binatang dan orang lebih rumit
daripada kain ikat bermotif bunga atau geometris.
Kain ikat bermotif rumit menunjukkan hasil dari kerja keras.
Ikat SumbaIt is called ikat, because of the process in making the patterns or colors by means of binding the threads. The more colors used and the smaller the motifs are made, the more complicated the cloth. Ikat with animal or human-like figure patterns are more complicated than those of floral or geometric patterns.Intricate ikat patterned fabric shows result of hard work.
Kain Songket PalembangKain songket tercipta dari
hasil tenun dengan tangan menggunakan benang emas atau
perak, untuk dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam
metalik yang ditenun berlatar kain, menimbulkan efek kemilau
yang cemerlang.Kain songket bermotif bunga
mawar menunjukkan manfaat kain sebagai penawar malapetaka.
Songket PalembangSongket are created by hand-weaving using gold or silver threads, to be worn on formal occasions. Metallic threads that are woven as the cloth’s background makes a shiny sparkling effect.Songket cloth with rose pattern shows its benefit as a good-luck charm from any misfortune.
Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]