APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA …digilib.unila.ac.id/30231/2/SKRIPSI TANPA BAB...

109
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE ANDROID PADA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA (BIDANG PARIWISATA) KOTA METRO (Skripsi) Oleh BUNGA RIDHO ELDITA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA …digilib.unila.ac.id/30231/2/SKRIPSI TANPA BAB...

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA

BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

(BIDANG PARIWISATA)

KOTA METRO

(Skripsi)

Oleh

BUNGA RIDHO ELDITA

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

ABSTRACT

THE APPLICATION OF GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM

TOURISM ATTRACTION BASED ON ANDROID MOBILE

ON AGENCY OF WEEKLY, SPORTS AND TOURISM

(TOURISM SECTOR) IN

METRO CITY

By

BUNGA RIDHO ELDITA

Metro City is one of the second largest cities in Lampung Province. The city has

several tourist spots that can be visited by tourists, but not all places in Metro city

is known by tourists because less information to introduction of tourist attractions.

Rapid technological developments is the human need for information on where

the object of tourism demanded the availability of appropriate information

systems, therefore geographic information systems based on Android mobile was

developed. Agency Of Weekly, Sports And Tourism (Tourism Sector) in Metro

City can also promote the potential of the region. Geographic information system

of tourist attraction based Android mobile is one of the important things that every

city needs to have that, with the application can improve the image of easy access

to information. System development method in this research using XP (Extreme

Programming). In this application the user can see the map of the spread on

attractions place in Metro city and can see information about each place a tourist

attraction equipped with travel routes. Application testing technique using Black-

Box Testing method is Equivalance Partitioning. The results of research data

using a user questionnaire can be concluded that the application get a percentage

value of 89.06% belonging to the category very well.

Keywords: Android, Equivalance Partitioning, Extreme Programming, Geographic Information System, Lampung, Metro City, Tourist Attraction.

ABSTRAK

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA

BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

(BIDANG PARIWISATA)

KOTA METRO

Oleh

BUNGA RIDHO ELDITA

Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di Provinsi Lampung. Kota

ini memiliki beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wistawan,

tetapi tidak semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena

kurangnya suatu informasi pengenalan tempat objek wisata. Perkembangan

teknologi yang pesat membuat kebutuhan manusia akan informasi mengenai

tempat objek wisata menuntut akan adanya ketersediaan sistem informasi yang

tepat, oleh karena itu sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile

Android dikembangkan. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Bidang

Pariwisata) Kota Metro sebagai badan resmi juga dapat mempromosikan potensi

daerahnya. Sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile Android ini

merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki setiap kota, dengan adanya

aplikasi tersebut dapat meningkatkan citra kemudahan akses informasi. Metode

pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan XP (Extreme

Programming). Pada aplikasi ini user dapat melihat peta persebaran tempat objek

wisata kota Metro, dan dapat melihat informasi mengenai masing-masing tempat

objek wisata yang dilengkapai dengan rute perjalanan. Teknik pengujian aplikasi

menggunakan metode Black-Box Testing yaitu Equivalance Partitioning. Hasil

data penelitian pengguna menggunakan kuisioner dapat disimpulkan bahwa

aplikasi mendapatkan persentasi nilai sebesar 89,06% yang tergolong kedalam

kategori sangat baik.

Kata Kunci : Android, Equivalance Partitioning, Kota Metro, Lampung, Objek

Wisata, Sistem Informasi Geografis, Extreme Programming

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA

BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

(BIDANG PARIWISATA)

KOTA METRO

Oleh

BUNGA RIDHO ELDITA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 09 Mei 1995 di kota

Metro, sebagai anak kedua dari kedua bersaudara dengan

Ayah bernama Edy Saputra dan Ibu bernama Marlina.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak

(TK) di TK Aisyiyah Bustanul Athfal kota Metro dan selesai pada tahun 2000,

kemudian dilanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah 1 kota

Metro dan selesai pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri

1 kota Metro dan selesai pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan

menengah atas di SMA Negeri 1 kota Metro yang diselesaikan penulis pada tahun

2013.

Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui

jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa beberapa kegiatan yang dilakukan

penulis antara lain:

1. Pernah mengikuti Karya Wisata Ilmiah (KWI) di Desa Mulyosari Kecamatan

Tanjung Sari, Lampung Selatan pada bulan 27 Januari - 1 Februari 2014.

2. Aktif sebagai Staff Kementrian Aksi dan Propaganda di Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) Unila selama periode tahun 2014 - 2015.

3. Aktif sebagai Anggota Bidang Internal di Himpunan Mahasiswa Ilmu

Komputer (HIMAKOM) selama periode tahun 2015 - 2016.

4. Pada bulan Januari – Maret 2016, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) selama 60 hari di Desa Bumi Dipasena Utama, Kecamatan Rawajitu

Timur, Kabupaten Tulang Bawang.

5. Pada bulan Juli – September penulis melakukan kerja praktik di Dinas Tata

Kota dan Pariwisata Kota Metro.

PERSEMBAHAN

Dari relung hati yang terdalam

Puji syukur ku ucapkan atas segala nikmat-Mu Ya Allah

Karena telah memberikan kekuatan dan pertolongan di setiap langkahku

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati

Kupersembahkan Skripsi ini kepada yang teramat kucintai.

Ayahanda Edy Saputra dan Ibunda Marlina

Tiada kata yang mampu terucapkan untuk semua cinta, do’a, motivasi, pengorbanan dan kesabaran yang

telah tercurahkan demi anakmu.

Terimakasih atas semua yang telah diberikan.

Dan untuk

Kakakku Aldhonie yang tersayang

Keluarga besar dan saudara-saudaraku

Terimakasih atas perhatian, bantuan, motivasi yang selama ini diberikan, dan kebersamaan yang tak akan

terlupakan.

Terimakasih untuk dosen-dosen ku,

Yang telah memberikan ilmunya untukku.

Terimakasih untuk pembimbing

yang selalu sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada ku.

Keluarga Ilmu Komputer 2013,

Serta Almamater tercinta, Universitas Lampung.

MOTO

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia maka haruslah dengan ilmu,

barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu, dan

barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah dengan ilmu”

(HR. ibn Asakir)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan

ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja

keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah:5-8)

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya

usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya

dengan balasan yang paling sempurna.”

(Q.S.An-Najm:39-41)

“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus

dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.”

(Aldus Huxley)

SANWANCANA

Assalamualaikum wr, wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, kesehatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Objek

Wisata Berbasis Mobile Android Pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata (Bidang Pariwisata) Kota Metro” dengan baik.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan

berperan besar dalam menyusun skripsi ini, antara lain:

1. Kedua orangtua tercinta, Bapak Edy Saputra dan Ibu Marlina, kakakku

Aldhonie, Bude Sipmi Astuti dan keluarga besar yang tiada henti

memberikan doa, motivasi, cinta kasih dan dukungan yang begitu besar

kepada penulis.

2. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T. sebagai pembimbing utama, dan juga

selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung, yang

telah membimbing penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Bapak Febi Eka Febriansyah, M.T. sebagai pembimbing kedua, yang telah

membimbing penulis dan memberikan arahan, saran, dan masukkan kepada

penulis selama penyelesaian skripsi.

4. Ibu Anie Rose Irawati, S.T., M.Cs., sebagai pembahas yang telah

memberikan saran yang bermanfaat dalam perbaikan skripsi.

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si.,D.E.A., Ph.D. selaku Dekan FMIPA Universitas

Lampung.

6. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer

FMIPA Universitas Lampung.

7. Ibu Astria Hijriani, S.Kom., M.,Kom., sebagai Pembimbing Akademik

selama penulis menjadi mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung.

8. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan ilmu

dan pengalaman bagi penulis.

9. Para sahabat seperjuangan: Gita Ferdina, Mevici Dianresti, Mita Fuljana,

Navia Yufitasari, Nisa Mashenta, Ratu Mustika, Rizka Esa Basri, Tika

Oktavia dan Zakiah Nisrina. Terimakasih selalu setia menemani dalam suka

maupun duka.

10. Sahabat-sahabatku: Mar’atus Sholehah, Yuliana S, Siti Soraya N, Sudesti

Vindi P, Maharani, Tria Maharani, Vresti Rahma Dewi, Mahaba Livia,

Kurnia Rachmawati, Melinda Anindita, Putri Narimaning T, Denti Eka T,

Yuni Laras dan Almonika Cindy F. Terimakasih selalu setia menemani

hingga sekarang dalam suka maupun duka.

11. Keluarga KKN Dipasena Utama, serta sahabat KKN: Dena Tiara Marishka

dan Tribuana Retno Dewi. Kalian punya ruang sendiri di hati.

12. Teman-teman seperjuangan, Keluarga Besar Ilmu Komputer angkatan 2013.

13. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

sedikit harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan terutama bagi teman-teman Ilmu Komputer.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 29 Januari 2018

Penulis

Bunga Ridho Eldita

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ix

DAFTAR KODE.....................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat ......................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis .......................................................................... 6

2.2 Pariwisata ...................................................................................................... 7

2.2.1 Pengertian Pariwisata ............................................................................. 7

2.2.2 Pengertian Objek Wisata........................................................................ 7

2.2.3 Pengertian Wisata................................................................................... 9

2.2.4 Usaha Pariwisata .................................................................................... 9

2.2.5 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro ................. 10

2.2.5.1 Profil Instansi Pemerintahan ......................................................... 10

2.2.5.2 Bidang Pariwisata.......................................................................... 11

2.2.5.3 Objek Wisata di Kota Metro ......................................................... 14

2.3 LBS (Location Based Service) .................................................................... 17

2.4 Google Map API ......................................................................................... 18

2.4.1 Definisi API ......................................................................................... 18

2.4.2 Definisi Google Map API .................................................................... 19

2.5 Android........................................................................................................ 19

2.5.1 Arsitektur Android ............................................................................... 19

2.6 Bahasa Pemrograman .................................................................................. 22

2.6.1 HTML .................................................................................................. 22

2.6.2 PHP ...................................................................................................... 23

2.6.3 Java ...................................................................................................... 24

2.7 Web Service ................................................................................................. 24

2.7.1 Pengertian Web Service........................................................................ 24

2.7.2 JSON .................................................................................................... 25

2.8 Database dan Mysql ................................................................................... 26

2.8.1 Database ............................................................................................. 26

2.8.2 MySql .................................................................................................. 26

2.9 Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 27

2.9.1 XP (Extreme Programming) ................................................................ 27

2.9.2 UML (Unified Modeling Language) .................................................... 29

2.9.3 ERD (Entity Relationship Diagram) .................................................... 30

2.10 Pengujian Perangkat Lunak....................................................................... 32

2.10.1 EP (Equivalence Partitioning) ........................................................... 32

2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 33

ii

iii

2.11.1 Andikasani, dkk (2014) ..................................................................... 33

2.11.2 Hardianto, dkk (2014) ....................................................................... 33

2.11.3 Utama, dkk (2015) ............................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 35

3.2 Metodelogi Penelitian................................................................................. 35

3.2.1 Diagram Alir Metode Penelitian .......................................................... 35

3.2.2 Metode Pegembangan Sistem .............................................................. 39

3.2.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................. 41

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem ................................................................ 42

3.3.1 Identifikasi Masalah ............................................................................. 42

3.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem .................................................................. 43

3.3.3 Perancangan Sistem ............................................................................. 43

3.3.3.1 Perancangan Arsitektur ................................................................. 44

3.3.3.2 Perancangan UML ........................................................................ 45

3.3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ............................................. 58

3.3.3.4 Perancangan Antarmuka ............................................................... 64

3.4 Metode Pengujian Sistem........................................................................... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ............................................................................................................ 80

4.2 Implementasi Sistem ................................................................................... 81

4.2.1 Tampilan Sistem Berbasis Web untuk Admin ..................................... 82

4.2.1.1 Tampilan Halaman Login .............................................................. 82

4.2.1.2 Tampilan Halaman Beranda .......................................................... 83

4.2.1.3 Tampilan Halaman Data Pariwisata .............................................. 83

4.2.1.4 Tampilan Halaman Tambah Data Pariwisata ................................ 85

iv

4.2.1.5 Tampilan Halaman Ubah Data Pariwisata ............................... 86

4.2.1.6 Tampilan Halaman Lihat Data Pariwisata ............................... 87

4.2.1.7 Tampilan Halaman Cetak Data Pariwisata .............................. 88

4.2.1.8 Tampilan Halaman Pengaturan Akun ...................................... 89

4.2.2 Tampilan Aplikasi Pariwisata Metro ................................................... 90

4.2.2.1 Tampilan Halaman Splash Screen ................................................ 90

4.2.2.2 Tampilan Halaman Beranda.......................................................... 92

4.2.2.3 Tampilan Halaman Sliding Menu.................................................. 93

4.2.2.4 Tampilan Halaman Pilih Lokasi.................................................... 95

4.2.2.5 Tampilan Halaman Daftar Objek Wisata ...................................... 97

4.2.2.6 Tampilan Halaman Detail Objek Wisata ..................................... 98

4.2.2.7 Tampilan Halaman Lihat Rute .................................................... 101

4.2.2.8 Tampilan Halaman Tentang ....................................................... 103

4.3 Hasil Pengujian ......................................................................................... 104

4.3.1 Pengujian Fungsional ......................................................................... 104

4.3.1.1 Pengujian Sistem Web untuk Admin........................................... 105

4.3.1.2 Pengujian Versi Android ............................................................. 107

4.3.1.3 Pengujian Resolusi Layar dan Densitas Layar ............................ 108

4.3.1.4 Pengujian User Interface atau Antarmuka .................................. 109

4.3.1.5 Pengujian Fungsi dan Menu Aplikasi ......................................... 110

4.3.1.6 Pengujian Koneksi Internet dan Server Aplikasi ........................ 112

4.3.2 Pengujian Non Fungsional ................................................................. 113

4.4 Ulasan Pengguna ....................................................................................... 117

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................... 120

5.2 Saran.......................................................................................................... 121

v

v

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 122

LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Daftar Tempat Objek Wisata ................................................................ 15

Tabel 2.1 Daftar Tempat Objek Wisata (Lanjutan) .............................................. 16

Tabel 3.1 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi ........... 47

Tabel 3.2 Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi .............................. 47

Tabel 3.3 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata

............................................................................................................................... 48

Tabel 3.4 Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata. .............. 48

Tabel 3.5 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang.................. 48

Tabel 3.6 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang. .................................... 49

Tabel 3.7 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Login ..................... 49

Tabel 3.8 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang Login .......................... 49

Tabel 3.9 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menambahkan Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 50

Tabel 3.10 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang Menambahkan Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 50

Tabel 3.11 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 50

Tabel 3.12 Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data Tempat

Objek Wisata ......................................................................................................... 51

Tabel 3.13 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 51

Tabel 3.14 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 51

Tabel 3.15 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 52

Tabel 3.16 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 52

Tabel 3.17 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data

Tempat Objek Wisata............................................................................................ 52

Tabel 3.18 Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data Tempat Objek

Wisata.................................................................................................................... 53

Tabel 3.19 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengelola

Pengaturan Akun ................................................................................................... 53

Tabel 3.20 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengelola

Pengaturan Akun ................................................................................................... 53

Tabel 3.21 Rancangan Struktur Tabel Kategori.................................................... 59

Tabel 3.22 Rancangan Struktur Tabel Daerah ...................................................... 59

Tabel 3.23 Rancangan Struktur Tabel Tempat Wisata ......................................... 60

Tabel 3.24 Rancangan Struktur Tabel Agen Perjalanan Wisata ........................... 60

Tabel 3.24 Rancangan Struktur Tabel Agen Perjalanan Wisata (Lanjutan) ......... 61

Tabel 3.25 Rancangan Struktur Tabel Bumi Perkemahan .................................... 61

Tabel 3.26 Rancangan Struktur Tabel Cinderamata ............................................. 62

Tabel 3.27 Rancangan Struktur Tabel Hotel ......................................................... 62

Tabel 3.27 Rancangan Struktur Tabel Hotel (Lanjutan) ....................................... 63

Tabel 3.28 Rancangan Struktur Tabel Kolam Renang.......................................... 63

Tabel 3.29 Rancangan Struktur Tabel Kuliner ..................................................... 64

Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin ............. 75

Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin (Lanjutan)

............................................................................................................................... 76

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna. ............. 77

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)

............................................................................................................................... 78

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)

............................................................................................................................... 79

Tabel 4.1 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin ............. 105

vii

Tabel 4.1 Daftar Pengujian Black-Box pada Web Service untuk Admin (Lanjutan)

............................................................................................................................. 106

Tabel 4.1 Daftar Pengujian Black-Box pada Web Service untuk Admin (Lanjutan)

............................................................................................................................. 107

Tabel 4.2 Pengujian Black-Box Versi Android ................................................... 107

Tabel 4.3 Pengujian Resolusi Layar dan Densitas Layar.................................... 108

Tabel 4.4 Pengujian User Interface atau Antarmuka.......................................... 109

Tabel 4.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi................................................. 110

Tabel 4.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi (Lanjutan) ............................... 111

Tabel 4.6 Pengujian Koneksi Internet dan Server Aplikasi. ............................... 112

Tabel 4.6 Pengujian Koneksi Internet dan Server Aplikasi (Lanjutan) .............. 113

Tabel 4.7 Interval dan Kategori Penilaian........................................................... 115

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kuisioner.................................................................... 116

viii

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Komponen Dasar LBS ...................................................................... 17

Gambar 2.2 Arsitektur Android. ........................................................................... 19

Gambar 2.3 Arsitektur Web Service...................................................................... 25

Gambar 2.4 Metode Extreme Programming. ........................................................ 28

Gambar 2.5 Simbol Entitas ................................................................................... 31

Gambar 2.6 Simbol Relasi .................................................................................... 31

Gambar 2.7 Simbol Atribut................................................................................... 31

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodelogi Penelitian ................................................. 36

Gambar 3.2 Arsitektur Web Servis pada Sistem ................................................... 44

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengguna ........................................................... 46

Gambar 3.4 Use Case Diagram Admin ................................................................ 46

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pilih Lokasi ........................................................ 54

Gambar 3.6 Sequence Diagram Tempat Objek Wisata ........................................ 55

Gambar 3.7 Sequence Diagram Tentang .............................................................. 56

Gambar 3.8 Class Diagram................................................................................... 57

Gambar 3.9 ERD (Entity Relationship Diagram) ................................................. 58

Gambar 3.10 Halaman Login Sistem Web ............................................................ 65

Gambar 3.11 Halaman Beranda Sistem Web ........................................................ 65

Gambar 3.12 Halaman Tambah Data Sistem Web ................................................ 66

Gambar 3.13 Halaman Ubah Data Sistem Web .................................................... 66

Gambar 3.14 Halaman Hapus Data Sistem Web................................................... 67

Gambar 3.15 Halaman Lihat Data Objek Wisata Sistem Web.............................. 67

Gambar 3.16 Halaman Cetak Data Sistem Web.................................................... 68

x

Gambar 3.17 Halaman Pegaturan Akun ............................................................... 68

Gambar 3.18 Halaman Beranda Dari Aplikasi ..................................................... 69

Gambar 3.19 Activity Diagram Pilih Lokasi Dari Aplikasi .................................. 70

Gambar 3.20 Halaman Pilih Lokasi Dari Aplikasi ............................................... 70

Gambar 3.21 Activity Diagram Tempat Objek Wisata ......................................... 71

Gambar 3.22 Sliding Menu Aplikasi..................................................................... 72

Gambar 3.23 Halaman Data Objek Wisata ........................................................... 72

Gambar 3.24 Halaman Informasi Objek Wisata ................................................... 73

Gambar 3.25 Halaman Lihat Rute ........................................................................ 73

Gambar 3.26 Activity Diagram Menu Tentang..................................................... 74

Gambar 3.27 Halaman Tentang ............................................................................ 74

Gambar 4.1 Halaman Login Sistem Berbasis Web pada Akses Login Admin...... 82

Gambar 4.2 Halaman Beranda Sistem Berbasis Web. .......................................... 83

Gambar 4.3 Halaman Data Pariwisata Sistem Berbasis Web. .............................. 84

Gambar 4.4 Halaman Tambah Data Pariwisata Sistem Berbasis Web. ................ 85

Gambar 4.5 Halaman Ubah Data Pariwisata Sistem Berbasis Web. ..................... 86

Gambar 4.6 Halaman Lihat Data Pariwisata Sistem Berbasis Web. ..................... 87

Gambar 4.7 Halaman Cetak Data Pariwisata Sistem Berbasis Web. .................... 88

Gambar 4.8 Halaman Pengaturan Akun Sistem Berbasis Web. ............................ 89

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Splash Screen..................................................... 90

Gambar 4.10 Halaman Beranda ............................................................................ 92

Gambar 4.11 Halaman Sliding Menu.................................................................... 93

Gambar 4.12 Halaman Pilih Lokasi ...................................................................... 95

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Daftar Objek Wisata ........................................ 97

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Detail Objek Wisata ........................................ 99

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Lihat Rute ...................................................... 102

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Tentang .......................................................... 103

Gambar 4.17 Grafik Presentasi Rata-rata Jawaban Responden Tiap Kategori pada

Hasil Penilaian Kuisoner ..................................................................................... 117

Gambar 4.18 Aplikasi Pariwisata Metro pada Play Store................................... 118

Gambar 4.18 Aplikasi Pariwisata Metro pada Play Store (Lanjutan) ................. 118

Gambar 4.19 Komentar Aplikasi Pariwisata Metro pada Play Store.................. 119

x

xi

DAFTAR KODE

Halaman

Kode 4.1 Potongan Kode Program Halaman Data Pariwisata .............................. 84

Kode 4.2 Potongan Kode Program Halaman Tambah Data Pariwisata ................ 85

Kode 4.3 Potongan Kode Program pada Halaman Ubah Data Pariwisata............ 86

Kode 4.4 Potongan Kode Program pada Halaman Lihat Data Pariwisata ............ 87

Kode 4.5 Potongan Kode Program pada Halaman Cetak Data Pariwisata ........... 88

Kode 4.6 Potongan Kode Program pada Halaman Pengaturan Akun................... 89

Kode 4.7 Potongan Kode Program Halaman Splash Screen................................. 91

Kode 4.8 Potongan Kode Program Halaman Sliding Menu ................................. 94

Kode 4.9 Potongan Kode Program Halaman Pilih Lokasi.................................... 96

Kode 4.10 Potongan Kode Program Halaman Daftar Objek Wisata .................... 98

Kode 4.11 Potongan Kode Program Halaman Daftar Objek Wisata .................... 99

Kode 4.11 Potongan Kode Program Halaman Daftar Objek Wisata (Lanjutan) 100

Kode 4.11 Potongan Kode Program Halaman Daftar Objek Wisata (Lanjutan) 101

Kode 4.12 Potongan Kode Program Halaman Lihat Rute .................................. 102

Kode 4.12 Potongan Kode Program Halaman Lihat Rute (Lanjutan) ................ 103

Kode 4.13 Potongan Kode Program Halaman Tentang ...................................... 104

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di provinsi Lampung. Kota

Metro ini memiliki jarak 52 km dari kota Bandar Lampung. Kota ini memiliki

beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, tetapi tidak

semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena kurangnya suatu

informasi pengenalan tempat objek wisata. Informasi dari pemerintah daerah juga

kurang dalam meningkatkan potensi yang dimiliki daerahnya kepada publik.

Pemerintah daerah khususnya Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota

Metro memiliki data tempat pariwisata yang belum dapat diolah secara baik

dalam peningkatan potensi daerahnya. Kurangnya pengenalan pariwisata di kota

Metro berdampak pada kurangnya informasi suatu pariwisata yang seharusnya

masyarakat mengetahui, dan berpengaruh pada jumlah pengunjung dari luar

daerah.

Pengarsipan data yang disimpan pada instansi perusahaan tersebut juga masih

berupa arsip pembukuan, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk

melakukan pencarian dan kurang efisiennya dalam memasukkan data.

2

Dampak yang terjadi selain dari keterlambatan waktu yaitu kesalahan dalam

penyediaan informasi yang dibutuhkan, serta kemungkinan hilangnya arsip atau

dokumen.

Meningkatnya penggunaan smartphone Android di kalangan masyarakat

dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan layanan publik bagi

pemerintah kota. Perangkat mobile tidak hanya digunakan untuk alat komunikasi,

namun sebagai media informasi. Selain itu saat ini Android menguasai pangsa

pasar smartphone diantara platform lainnya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rangga Septian Putra (Putra,2012) dalam

penelitiannya yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Objek Wisata di

Kabupaten Garut Secara Realtime Berbasis Mobile Android Menggunakan

Eclipse 3.5.2 Galileo” menyatakan bahwa dibutuhkan suatu aplikasi berbasis

mobile yang dapat memberikan informasi mengenai objek wisata yang meliputi

nama objek wisata, lokasi objek wisata dalam peta, alamat, nomor telepon,

deskripsi singkat, dan fasilitas yang tersedia. Tidak hanya informasi lokasi wisata,

tapi juga untuk memberikan informasi rumah makan yang meliputi nama rumah

makan, alamat lokasi rumah makan dalam peta, dan nomor telepon. Sehingga

diharapkan pengguna bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat

dan realtime.

Media sistem informasi geografis objek wisata yang berbasis mobile Android

dapat dijadikan alternatif pemandu wisata dalam mendapatkan informasi

mengenai tempat objek wisata dari segi letak tempat objek wisata, rute dan

fasilitas yang disediakan. Sistem informasi geografis objek wisata yang berbasis

3

mobile Android adalah salah satu hal penting yang perlu dimiliki setiap kota,

dengan adanya aplikasi dapat meningkatkan kemudahan akses informasi ke

publik.

Adanya hal tersebut aplikasi memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu

Google Maps sebagai fasilitas pendukung sistem informasi geografisnya.

Perangkat lunak pada smartphone Android ini lebih mudah mengakses

informasinya apabila terdapat konkesi internet dan GPS (Global Positioning

System).

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut aplikasi sistem informasi

geografis objek wisata yang berbasis mobile Android dapat memberikan

kontribusi terhadap sektor pariwisata, meningkatkan informasi pengenalan serta

potensi objek wisata di kota Metro, dan dapat memudahkan wisatawan lokal dan

asing untuk memperoleh informasi mengenai lokasi objek wisata yang dituju

dengan data akurat yang diperoleh dari pemerintah kota.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana melakukan

pengarsipan data tempat pariwisata yang efektif dan efiesien serta melakukan

pengembangan aplikasi sistem informasi geografis objek wisata yang berbasis

mobile Android pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro

guna meningkatkan pelayanan pemerintah untuk mempermudah wisatawan

mendapatkan informasi mengenai tempat objek wisata yang diperoleh dari data

akurat pemerintah kota”.

4

1.3 Batasan Masalah

Dalam aplikasi sistem informasi dan geografis objek wisata berbasis mobile

Android pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro diberikan

batasan masalah sebagi berikut.

1. Aplikasi web servis dibangun untuk melakukan pengarsipan data tempat

wisata secara efektif dan efisien di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata Kota Metro.

2. Aplikasi yang dibangun berbasis mobile Android membutuhkan koneksi

internet dan akses GPS.

3. Pada SIG yang dibangun menggunakan API (Application Programming

Interface) Google Maps.

4. Pada aplikasi terdapat 55 (lima puluh lima) data yang tersebar pada 7 (tujuh)

destinasi unggul objek wisata di kota Metro yaitu tempat objek wisata, agen

perjalanan wisata, bumi perkemahan, cinderamata, hotel, kolam renang dan

kuliner.

5. Data titik koordinat dan tempat objek wisata berdasarkan data yang diperoleh

dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro tahun 2015,

serta melalui hasil observasi langsung ke setiap tempat wisata yang ada di kota

Metro.

5

1.4 Tujuan Penelitian

Berikut tujuan dari pembuatan aplikasi adalah.

1. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro dapat melakukan

pengarsipan data tempat wisata secara efektif dan efiesien.

2. Aplikasi dapat mengarahkan pengguna untuk memilih lokasi objek wisata

berdasarkan kategori wisata yang diharapkan oleh pengguna.

3. Memberikan informasi objek wisata di daerah kota Metro, provinsi Lampung.

Informasi tersebut antara lain deskripsi umum, lokasi, dan fasilitas yang ada

pada daerah objek wisata.

1.5 Manfaat

Berikut manfaat dari pembuatan aplikasi adalah.

1. Mempermudah Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro

dalam melakukan pengarsipan data tempat wisata.

2. Mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui informasi objek wisata

dengan efektif, efisien dan akurat.

3. Meningkatkan pelayanan pemerintahan yang semakin baik, dengan

memberikan kemudahan akses informasi objek wisata ke publik atau

masyarakat.

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis

SIG (Sistem Informasi Geografis) atau juga dikenal sebagai GIS (Geographic

Information System) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk

menyelesaikan permasalahan geografis. Kemampuan dasar dari SIG adalah

mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query, menganalisisnya serta

menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah

yang membedakan SIG dengan sistem informasi lain. Sistem informasi geografis

merupakan bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk

grafis dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. SIG tersusun atas konsep

beberapa lapisan (layer) dan relasi (Prahasta, 2002).

Dengan demikian sistem informasi, maka SIG juga dapat dikatakan sebagai suatu

kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang

berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi, SIG

merupakan sejenis perangkat lunak, perangkat keras, manusia, prosedur, basis

data, dan fasilitas jaringan komunikasi yang digunakan untuk memfasilitasi

proses-proses pemasukan, penyimanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran

data/informasi geografis berikut atribut-atributnya (Prahasta, 2014).

7

2.2 Pariwisata

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan

penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.

Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri klasik

seperti kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan, transportasi secara

ekonomi juga dipancang sebagai industri (Wahab, 1985).

2.2.2 Pengertian Objek Wisata

Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

dan salah satu alasan pengunjung melakukan perjalanan (something to see). Di

luar negeri obyek wisata disebut tourist atraction (atraksi wisata), sedangkan di

Indonesia lebih dikenal dengan objek wisata. Mengenai pengertian objek wisata,

kita dapat melihat dari beberapa sumber antara lain.

1. Peraturan Pemerintah No.24/1979.

Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya

serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik

untuk dikunjungi.

2. Surat Keputusan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No.KM

98/PW:102/MPPT-87.

8

Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya

wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan

diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Suatu daerah untuk menjadi DTW (daerah tujuan wisata) yang baik, harus

mengembangkan tiga hal agar daerah tersebut menarik untuk dikunjungi, yakni.

a. Adanya sesuatu yang dapat dilihat (something to see), maksudnya adanya

sesuatu yang menarik untuk dilihat, dalam hal ini obyek wisata yang berbeda

dengan tempat-tempat lain (mempunyai keunikan tersendiri). Disamping itu

perlu juga mendapat perhatian terhadap atraksi wisata yang dapat dijadikan

sebagai hiburan bila orang berkunjung nantinya.

b. Adanya sesuatu yang dapat dibeli (something to buy), yaitu terdapat sesuatu

yang menarik yang khas untuk dibeli dalam hal ini dijadikan cendramata

untuk dibawa pulang ke tempat masing-masing sehingga di daerah tersebut

harus ada fasilitas untuk dapat berbelanja yang menyediakan souvenir maupun

kerajinan tangan lainnya dan harus didukung pula oleh fasilitas lainnya seperti

money changer dan bank.

c. Adanya sesuatu yang dapat dilakukan (something to do), yaitu suatu aktivitas

yang dapat dilakukan di tempat itu yang bisa membuat orang yang berkunjung

merasa betah di tempat tersebut. Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan

bahwa suatu objek wisata yang baik dan menarik untuk dikunjungi harus

mempunyai keindahan alam dan juga harus memiliki keunikan dan daya tarik

untuk dikunjungi dan juga didukung oleh fasilitas pada saat menikmatinya

(Yoeti, 1996).

9

2.2.3 Pengertian Wisata

Wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi

menurut pengertian ini, “semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut

“wisatawan” apapun tujuannya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap

dan tidak untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.”

Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization) dalam

Damardjati (2001), kata tourist atau wisatawan haruslah diartikan sebagai.

1. Orang yang bepergian untuk bersenang-senang (pleasure), untuk kepentingan

keluarga, kesehatan dan lain sebagainya.

2. Orang-orang yang bepergian untuk kepentingan usaha.

3. Orang-orang yang datang dalam rangka perjalanan wisata walaupun mereka

singgah kurang dari 24 jam (Undang-undang No. 9 tahun 1990).

2.2.4 Usaha Pariwisata

Di dalam Undang- Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan

terdapat beberapa pasal yang mengenai tentang usaha pariwisata, antara lain.

Pasal 14, Undang-undang No. 9 tahun 1990 berisi tentang.

(1) Usaha pariwisata meliputi, antara lain.

a. Daya tarik wisata

b. Kawasan pariwisata

c. Jasa transportasi wisata

d. Jasa perjalanan wisata

e. Jasa makanan dan minuman

10

f. Penyediaan akomodasi

g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi

h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan intensif, konfrensi, dan pameran

i. Jasa informasi pariwisata

j. Jasa konsultan pariwisata

k. Jasa pramuwisata

l. Wisata tirta

m. Spa

(2) Usaha pariwisata selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Menteri.

Pasal 15, Undang-undang No. 9 tahun 1990 berisi tentang.

(1) Untuk dapat menyelenggarakan usaha pariwisata sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14, pengusaha pariwisata wajib mendaftarkan usahanya terlebih

dahulu kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

2.2.5 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro

2.2.5.1 Profil Instansi Pemerintahan

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro terletak di Jalan Budi

Utomo 16 C, kelurahan Mulyojati, kecamatan Metro Barat, kota Metro, provinsi

Lampung. Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata mempunyai tugas

11

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan

Pariwisata menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemuda, olahraga, pariwisata dan

ekonomi kreatif.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

pemuda, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.

3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang pemuda, olahraga, pariwisata dan

ekonomi kreatif.

4. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota/ Wakil Walikota

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2.5.2 Bidang Pariwisata

Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan dan

promosi pariwisata, pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia serta

pengendalian kepariwisataan.

Adapun fungsinya, adalah sebagai berikut.

1. Penyusunan kebijakan teknis bidang pariwisata.

2. Pelaksanaan kebijakan promosi dan standarisasi pariwisata.

12

3. Perencanaan pembangunan, pengembangan dan promosi serta pengawasan

objek daya tarik wisata.

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya.

5. Pelayanan umum di bidang pariwisata.

6. Pelaksanaan rencana induk pengembangan pariwisata dan sumber daya

manusia.

7. Pembinaan perizinan, pengawasan dan pengendalian usaha sarana dan jasa

pariwisata.

8. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Seksi Pengembangan dan Promosi Kepariwisataan

Mempunyai tugas pokok menyusun perumusan kebijakan teknis, fasilitasi,

koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pengembangan

destinasi pariwisata, perencanaan pengembangan promosi dan pemasaran

pariwisata, pembinaan dan pengembangan sumberdaya wisata, pengawasan usaha

dan jasa pariwisata.

Adapun fungsinya, adalah sebagai berikut.

1. Menyusun bahan kebijakan teknis pengembangan dan koordinasi promosi

pariwisata

2. Menyusun rencana dan program kerja tahunan pada seksi pengembangan dan

promosi pariwisata.

13

3. Mengumpulkan dan menganalisa data potensi sektoral maupun daerah sebagai

bahan penyusunan perencanaan pengembangan kepariwisataan

4. Mempersiapkan bahan bahan informasi pariwisata sebagai sarana promosi dan

menyebarluaskan. Menyiapkan pelaksanaan promosi pariwisata dan investasi

melalui kegiatan pameran di dalam dan luar negeri

5. Menyiapkan koordinasi dengan instansi terkait, stakeholder pusat dan daerah,

kabupaten kota lain, dunia usaha untuk pelaksanaan promosi investasi atau

destinasi wisata.

6. Melaksankan tugas lain yang diberikan atasan

Seksi pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia

Seksi pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia mempunyai tugas

mempersiapkan bahan penyuluhan serta penyelenggaraan pembinaan dan

pengembangan dibidang pariwisata dan aparatur pemerintah.

Adapun fungsinya, adalah sebagai berikut.

1. Menyusun bahan kebijakan teknis penyuluhan serta penyelenggaraan

pembinaan dibidang kepariwisataan.

2. Menyusun rencana kerja tahunan.

3. Menyiapkan bahan, menetapkan standar materi pelatihan dan

menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja kepariwisataan.

4. Menyiapkan bahan serta menyelenggarakan bimbingan penyuluhan sadar

wisata dengan penetapan sapta pesona.

14

5. Mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan atau instansi lainnya

dalam penyelengaraan perekrutan dan pelatihan tenaga kepariwisataan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Seksi Pengendalian Kepariwisataan

Seksi Pengendalian Kepariwisataan mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian, penilaian mengenai permasalahan dan sumber sumber potensi

daerah secara menyeluruh untuk kepentingan pengembagan kepariwisataan

daerah.

Adapun fungsinya, adalah sebagai berikut.

1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan.

2. Menyusun bahan kebijakan teknis pengendalian kepariwisataan.

3. Melaksanakan penelitian dan penilaian dalam rangka memberikan

rekomendasi izin bidang kepariwisataan.

4. Memberikan persetujuan fasilitas pajak pertambahan nilai yang ditanggung

pemerintah untuk usaha tertentu.

5. Pengawasan usaha sarana dan prasarana pariwisata.

6. Melaksanakan penataan sarana dan objek pariwisata.

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

2.2.5.3 Objek Wisata di Kota Metro

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata Kota Metro selama bulan Oktober-November data yang diperoleh

15

berjumlah 55 (lima puluh lima) tempat objek wisata yang tersebar di daerah kota

Metro.

Ada 7 (tujuh) kategori data objek wisata tersebar di daerah kota Metro yang

termasuk destinasi unggul yaitu tempat objek wisata dengan jumlah data 7 (tujuh),

agen perjalanan wisata dengan jumlah data 10 (sepuluh), bumi perkemahan

dengan jumlah data 1 (satu), cinderamata dengan jumlah data 3 (tiga), hotel

dengan jumlah data 12 (dua belas), kuliner dengan jumlah data 18 (delapan belas),

dan kolam renang dengan jumlah data 4 (empat).

Berikut daftar tempat objek wisata berdasarkan hasil observasi di Kepemudaan,

Olahraga, dan Pariwisata Kota Metro dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Daftar Tempat Objek Wisata

No Kategori Destinasi Unggul Nama Tempat Objek Wisata

1. Tempat Wisata Taman Merdeka Lapangan Samber Perpustakaan Daerah Masjid Taqwa Gedung Sesat Agung Dam Raman Stadion Tejosari

2. Agen Perjalanan Wisata Damri Karona Trevel

Kramat Jati

Pahala Kencana

Rosalia Indah

Muara Wisata Travel

PO. Putra Remaja

Tampia Jogja

Travel Big Star

Puspa Jaya 3. Bumi Perkemahan Bumi Perkemahan Sumbersari 4. Cinderamata Melita Bakery & Cake

Keripik Tunas Delfan

16

Tabel 2.1 Daftar Tempat Objek Wisata (Lanjutan)

No Kategori Destinasi Unggul Nama Tempat Objek Wisata

5. Hotel Srikandi

Nusantara

Masdalifa

Family 2

Nuban

Wisma Saqinah

Indah Permai

Citra II

Citra III

Gracia

Grand Sekuntum

Wisma Zahra

6. Kuliner Bakso Gelompong

Putri Minang

Manohara/Omega

Pak Gendut

Oni

Banyumas I

Sate Saleh

Pempek Cik Yeyen

RM. Barokah

RM. Agam

RM. Suroboyo

Pondok 21

Pindang Riu

Bengkel Perut

Beatrix Cafe

Mama Cafe

Violin Cafe

Vintage Cafe

7. Kolam Renang Taman Palem Indah

Indah Permai

Bintang Kartika

Kolam Tejosari

17

2.3 LBS (Location Based Service)

LBS (Location Based Service) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum

yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk

menemukan lokasi perangkat yang digunakan. Menurut Qusay H. Mahmoud, LBS

adalah sebuah layanan yang digunakan untuk mengetahui posisi dari pengguna,

kemudian menggunakan informasi tersebut untuk meyediakan jasa dan aplikasi

yang personal. Dua unsur utama LBS adalah.

1. Location Manager (API Maps) menyediakan tools/source untuk LBS, API

(Application Programming Interface) Maps menyediakan fasilitas untuk

menampilkan, memanipulasi peta beserta fitur-fitur lainnya seperti tampilan

satelit, jalan, maupun gabungannya. Paket ini berada pada

com.google.Android.maps.

2. Location Providers (API Location) Pengguna dapat menentukan lokasinya,

melacak gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan

mendeteksi perpindahan (Safaat, 2011).

Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat lima komponen penting, seperti

dijelaskan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen Dasar LBS (Steigner, dkk., 2006).

18

Setiap komponen mempunyai fungsi.

1. Mobile Devices, merupakaan suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk

meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam bentuk

suara, gambar, dan text.

2. Communication Network, komponen ini mengirim data pengguna dan

informasi yang diminta dari mobile terminal ke Service Provider kemudian

mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication

network dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), WLAN (Wireless

Local Area Network), atau WWAN (Wireless Wide Area Network).

3. Positioning Component, digunakan untuk memproses suatu layanan maka

posisi pengguna harus diketahui.

4. Service and Aplication Provider, penyedia layanan menawarkan berbagai

macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses

informasi yang diminta oleh pengguna.

5. Data and Content Provider, penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua

data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat

diminta dari data dan content provider (Steigner, dkk., 2006).

2.4 Google Map API

2.4.1 Definisi API

API (Application Programming Interface) bukan hanya satu set class dan method

atau fungsi dan signature yang sederhana. API yang bertujuan utama untuk

mengatasi ketidakpahaman dalam membangun software yang berukuran besar,

19

berawal dari sesuatu yang sederhana sampai ke yang kompleks dan merupakan

perilaku komponen yang sulit dipahami (Halim, 2011).

2.4.2 Definisi Google Map API

Melalui Google Maps API, pengguna mendapatkan tools pemrograman yang kuat

untuk membuat peta yang interaktif, akses ke database Google Earth dan

kesempatan untuk pengembangan antarmuka pengguna yang akan digunakan

untuk melakukan operasi pencarian melalui address geocoding, visualisasi data

geografis, menerapkan analisis dan konsultasi (Maldzhanski, 2015).

2.5 Android

2.5.1 Arsitektur Android

Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan seperti

pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Arsitektur Android (Safaat, 2012).

20

1. Applications dan Widgets

Applications and Widgets ini adalah layer yang membatasi penggunanya

hanya untuk berhubungan dengan aplikasi saja, seperti halnya saat

pengguna mengunduh aplikasi kemudian melakukan instalasi dan

menjalankan aplikasi tersebut. Pada layer terdapat aplikasi ini termasuk klien

email, program SMS, kalender, peta, browser atau kontak. Semua aplikasi

ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Applications Frameworks

Android adalah “Open Development Platform”, yaitu Android

menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada

pengembang untuk membangun aplikasi yang baik dan inovatif. Pengembang

bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources,

menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status

notifications, serta lain sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh

menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang

berkategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya pengguna dapat dengan

mudah menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).

Sehingga dapat dikatakan bahwa Applications Framework ini merupakan

layer yang dapat digunakan pembuat aplikasi melakukan pengembangan/

pembuatan aplikasi yang dijalankan di sistem operasi Android, karena ada

layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-provider yang

berupa SMS dan panggilan telepon.

21

Komponen yang termasuk di dalam Applications Frameworks adalah sebagai

berikut.

a. Views.

b. Content Provider.

c. Resource Manager.

d. Notifications Manager.

e. Activity Manager.

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para

pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.

Berjalan di atas kernel Linux, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti

seperti Libc dan SSL, serta:

a. libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

b. libraries untuk manajemen tampilan.

c. libraries graphics mencakup SGL dan OpenSGL untuk grafis 2D dan 3D.

d. libraries SQLite untuk dukungan database.

e. libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security.

f. libraries LiveWebcote mencakup modern web browser dengan engine

embedded web view.

g. libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.

22

4. Android Run Time

Android Run Time merupakan layer yang membuat aplikasi Android dapat

dijalankan yang dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik

Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka

aplikasi Android. Android Run Time dibagi menjadi dua bagian, yaitu.

a. Core Libraries, yaitu aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java,

sementara Dalvik sebagai mesin virtualnya bukan Virtual Machine Java,

sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk

menerjemahkan bahasa Java/ C yang ditangani oleh Core Libraries.

b. Dalvik Virtual Machine, yaitu mesin virtual berbasis register yang

dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dan

merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux kernel untuk

melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu

berada. Berisi file sistem yang mengatur sistem processing, memory, resource,

drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya (Safaat, 2012).

2.6 Bahasa Pemrograman

2.6.1 HTML

HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language. HTML merupakan

file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian

23

disajikan ke user melalui suatu aplikasi web-browser. Setiap informasi yang

tampil di web selalu dibuat menggunakan kode HTML. Oleh karena itu, dokumen

HTML sering disebut juga sebagai web page (halaman web). Untuk membuat

dokumen HTML, progammer tidak tergantung pada aplikasi tertentu, karena

dokumen HTML dapat dibuat menggunakan aplikasi Text Editor, seperti Notepad

(untuk lingkungan MS Windows), Emacs atau VI Editor (untuk lingkungan

Linux), dan sebagainya (Raharjo dkk, 2012).

2.6.2 PHP

PHP merupakan akronim dari PHP yaitu Hypertext Preprocessor. PHP

merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang sudah sering digunakan.

Terdapat perbedaan antara web yang menggunakan PHP dan web yang hanya

sekedar menggunakan HTML saja. Hal tersebut dapat dilihat pada proses saat web

server memenuhi permintaan client untuk menampilkan halaman web. Pada

halaman web yang hanya menggunakan HTML, server langsung mengirimkan

halaman yang diminta oleh client dalam bentuk script HTML. Sedangkan pada

web yang menggunakan PHP sebelum server mengirimkan script HTML kepada

client, server membaca terlebih dahulu script PHP yang ada pada server tersebut

kemudian mengirimkan hasil dari script PHP tersebut kepada client berupa

HTML (Kadir, 2007).

24

2.6.3 Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada

platform yang berbeda baik Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Sebuah

aplikasi dapat dibuat dengan Java pada sistem operasi Linux dan selanjutnya

menjalankan atau mengunduh aplikasi tersebut pada sistem operasi Windows dan

juga sebaliknya tanpa mengalami masalah. Dengan menggunakan Java, pengguna

dapat mengembangkan banyak aplikasi yang dapat digunakan pada

lingkungan yang berbeda, seperti pada desktop, mobile, internet, dan lain-lain

(Supriyatno, 2010).

2.7 Web Service

2.7.1 Pengertian Web Service

Web service dapat diartikan sebagai sebuah antarmuka (interface) yang

menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses melalui jaringan,

misalnya internet, dalam bentuk pesan (Yazdi, 2012). Web service menyimpan

data informasi dalam format JSON atau XML, sehingga data ini dapat diakses

oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, dan bahasa

pemrograman (Rahman, dkk., 2013).

25

Berikut arsitektur web service secara umum (Kurniawan, 2014).

Gambar 2.3 Arsitektur Web Service (Kurniawan, 2014).

Pada gambar di atas ada tiga komponen utama dari web service yaitu.

1. Service Provider, penyedia web service yang berfungsi menyediakan

kumpulan web services yang dapat diakses oleh pengguna.

2. Service Requestor, aplikasi yang bertindak sebagai pengguna yang melakukan

permintaan layanan (berupa web services) ke service provider.

3. Service Registry, tempat di mana service provider mempublikasikan

layanannya. Pada arsitektur web service, service registry bersifat opsional.

2.7.2 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan,

mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat

(generate) oleh komputer. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung

pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum

digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript,

Perl, Python dan lain-lain. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal

26

sebagai bahasa pertukaran data. JSON terbuat dari dua struktur, yaitu kumpulan

pasangan nama/nilai dan daftar nilai terurutkan (an ordered list of values)

(Kasman, 2013).

2.8 Database dan Mysql

2.8.1 Database

Secara umum, database atau basis data berarti koleksi data yang saling terkait.

Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusun data yang

terstruktur yang disimpan dalam media pengingat (harddisk) yang tujuannya

adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat. Sesungguhnya

ada beberapa jenis database, antara lain: database hierarkis, database jaringan,

dan database relasional. Database relasional merupakan database yang populer

saat ini dan telah diterapkan pada berbagai platform, dari PC hingga mini

komputer. Sebuah database relasional tersusun atas sejumlah tabel (Kadir, 2008).

2.8.2 MySql

Fungsi MySQL dapat dikatakan sebagai interpreter query, karena setiap

menggunakan query SQL (perintah SQL) harus meletakkannya di dalam fungsi

ini. Dengan kata lain, SQL tidak dapat dijadikan tanpa adanya fungsi MySQL.

MySQL termasuk jenis relational database management system (RDBMS).

Sehingga istilah seperti tabel, baris dan kolom tetap digunakan dalam MySQL.

Pada MySQL, SQL merupakan kependekan Structured Query Language. SQL

digunakan untuk berkomunikasi dengan sebuah database. SQL adalah bahasa

yang meliputi perintah-perintah untuk menyimpan, menerima, memelihara, dan

27

mengatur akses ke database serta digunakan untuk memanipulasi dan

menampilkan data dari database (Puspitosari, 2011).

2.9 Metode Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan sistem digunakan metode XP (Extreme Programming)

dan desain menggunakan UML (Unified Modeling Language).

2.9.1 XP (Extreme Programming)

XP (Extreme Programming) adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan

perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses

pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. Walaupun

menggunakan kata programming, XP tidak hanya terfokus pada coding tetapi

meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak. XP digunakan pada proses

agile process. Agile development merupakan sebuah metode pembuatan software

yang memudahkan developer untuk membuat software yang baik. XP ditemukan

oleh Kent Beck pada akhir tahun 1980.

Menurut Kent Beck, XP ringan, efisien, resiko rendah, mudah disesuaikan, dapat

diprediksi, ilmiah dan mudah dikembangkan. Suatu model yang menekankan pada

keterlibatan user secara langsung, pengujian dan pay-as-you-go design.

(Pressman, 2010).

28

Gambar 2.4 Metode Extreme Programming (Pressman, 2010).

Siklus Extreme Programming membagi sebuah proyek menjadi 4 fase besar

(Pressman, 2010), yaitu.

1. Planning, pengumpulan user stories dari klien yang klien tetapkan

prioritasnya. Setiap story ditetapkan harga dan lama pembangunan, jika

terlalu besar, story dapat dipecah menjadi beberapa story yang lebih kecil.

Periksa dan pertimbangkan resiko.

2. Design, menggunakan UML (Unified Modeling Language) serta

memanfaatkan kartu CRC (Class Responsibility-Collaborator) untuk

identifikasi dan mengatur class-class pada konsep Object Oriented. Jika

menemui kesulitan, prototype dibangun (ini dinamakan spike solution).

Lakukan refactoring, yaitu mengembangkan desain setelah pengkodean.

3. Coding, menyiapkan unit test sebelum pengkodean dipakai sebagai fokus

pemrogram untuk membuat program. Pair programming dilakukan untuk real

time program solving dan real time quality assurance.

4. Testing, menggunakan unit test yang dipersiapkan sebelum pengkodean.

29

2.9.2 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung

oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem

perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman

berorientasi objek (OOP). Definisi ini merupakan definisi yang sederhana. Pada

kenyataannya, pendapat orang–orang tentang UML berbeda satu sama lain. Hal

ini dikarenakan oleh sejarahnya sendiri dan oleh perbedaan persepsi tentang apa

yang membuat sebuah proses rancang–bangun perangkat lunak efektif (Fowler,

2005).

Menurut pencetusnya, UML didefinisikan sebagai bahasa visual untuk

menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat model, dan

mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah sistem. Karena tergolong bahasa

visual, UML lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan

aspek dari sistem yang sedang dimodelkan (Sholiq, 2006).

Terdapat beberapa diagram di dalam Unified Modeling Language (Tangguh,

2013), antara lain.

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang mendeskripsikan interaksi antara

pengguna dengan aplikasi. Kesimpulannya use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem.

30

2. Activity Diagram

Activity Diagram atau diagram aktivitas menggambarkan alur aktivitas dalam

aplikasi, menjelaskan proses masing-masing alur berawal dan proses aplikasi

berakhir. Diagram aktivitas juga menggambarkan proses paralel yang

mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisa dan desain,

memfokuskan pada identifikasi metode di dalam sebuah sistem.

4. Class Diagram

Class Diagram atau diagram kelas merupakan diagram yang memodelkan

sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas

digambarkan dengan bentuk kotak.

2.9.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambar atau diagram yang

menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.

Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas

digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukan

hubungan antar data (Al Fatta, 2007)

ERD menggunakan simbol-simbol khusus untuk menggambarkan elemen-elemen

ERD. Berikut elemen-elemen yang terdapat pada ERD.

31

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah objek yang harus ada di suatu unit usaha yang akan dibuat

komputerisasinya, atau entitas adalah sebuah objek yang unik yang bisa

dibedakan antara satu objek dengan objek lainnya (Wahyudi, 2008). Simbol

entitas disajikan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Simbol Entitas

2. Relasi (Relationship)

Relasi adalah keterhubungan antar keterkaitan antara satu entitas dengan satu

atau lebih entitas lain (Wahyudi, 2008). Simbol relasi disajikan pada Gambar

2.6.

Gambar 2.6 Simbol Relasi

3. Atribut (Attribute)

Atribut atau field adalah suatu karakteristik yang biasa digunakan untuk

menggambarkan seluruh atau sebagian dari record. Kata lain dari atribut

adalah elemen data (Wahyudi, 2008). Simbol atribut disajikan pada Gambar

2.7.

Gambar 2.7 Simbol Atribut

32

2.10 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak untuk

menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi

sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan (Al Fatta, 2007).

Pendekatan Black-Box merupakan pendekatan pengujian untuk mengetahui

apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan

kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan (Jiang, 2012). Teknik pengujian

yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas pengujian fungsional dengan

menggunakan metode Black-Box yaitu Equivalence Partitioning.

2.10.1 EP (Equivalence Partitioning)

EP (Equivalence Partitioning) merupakan metode Black-Box Testing yang

membagi domain masukan dari program ke dalam kelas-kelas sehingga test case

dapat diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk mendefinisikan kasus

uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji

yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning

berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang

menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak valid. Kondisi masukan

dapat berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang

berhubungan atau kondisi boolean (Pressman, 2010).

33

2.11 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang diutarakan oleh peneliti yang

mendukung adanya penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian yang

terdahulu, antara lain.

2.11.1 Andikasani, dkk (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rifqi Andikasani, M. Awaluddin, dan

Andri Suprayogi bertujuan membangun sebuah aplikasi mobile GIS persebaran

objek wisata di kota Semarang yang dapat dijadikan panduan wisata karena

dilengkapi dengan fitur-fitur seperti posisi objek wisata, arah kemudi, dan

informasi seputar objek wisata di kota Semarang. Selain itu aplikasi dilengkapi

dengan berbagai informasi pendukung pariwisata seperti sarana transportasi,

rumah sakit, hotel, dan beberapa informasi lainnya. Pembuatan aplikasi yang

dibangun Muhammad Rifqi Andikasani, M. Awaluddin, dan Andri Suprayogi

menggunakan App Inventor dengan bahasa pemrograman visual block, serta

memanfaatkan Google Maps.

2.11.2 Hardianto, dkk (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Rahman Hardianto, dan Yuni Nuraeni bertujuan

membangun sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan kita informasi lokasi

wisata di kota Bandung dan sekitarnya dengan pemanfaatan Google Map sebagai

fasilitas pendukung sistem informasi geografisnya. Perangkat lunak dibuat untuk

smartphone Android dimana dengan adanya smartphone kita lebih mudah

34

mengakses informasi karena dilengkapi koneksi Internet dan Global Positioning

System. Selain itu saat ini Android menguasai pangsa pasar smartphone dunia di

antara platform lainnya. Penelitian Rahman Hardianto, dan Yuni Nuraeni dapat

mencari informasi lokasi wisata dengan mudah dan efektif berdasarkan tujuan

wisata yang diharapkan. Selain itu perangkat lunak juga dapat mengarahkan

pengguna menuju lokasi wisatanya dengan bantuan map dan navigasi.

2.11.3 Utama, dkk (2015)

Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Prasetya Utama, Ernawati, Desi

Andreswari bertujuan merancang dan membangun suatu aplikasi sebaran objek

wisata di kota Bengkulu berbasis Android dengan metode analisis tetangga

terdekat (nearest neighbour analysis). Pada penerapannya hasil dari aplikasi dapat

diimplementasikan pada perangkat yang memiliki akselerometer, kompas dan

GPS. Data koordinat dan data objek wisata kota Bengkulu disimpan di SQLite

Manager. Aplikasi ini juga memanfaatkan peta dari google maps dalam

menunjukkan lokasi pengguna ke lokasi objek wisata di kota Bengkulu yang

dicari. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java for

Android dengan IDE Eclipse ADT (Android Developer Tools) dan JDK7. Metode

pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah

model sekuensial linier dan UML (Unified Modeling Language) sebagai

perancangan sistem. Penelitian Wisnu Prasetya Utama, Ernawati, Desi

Andreswari menghasilkan sebuah aplikasi yang berbasis Android pada pencarian

objek wisata di kota Bengkulu.

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung yang berada di Jalan Soemantri

Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung dan Dinas Kepemudaan,

Olahraga dan Pariwisata Kota Metro yang berada di Jalan Budi Utomo No.01

kelurahan Mulyojati, kecamatan Metro Barat, kota Metro, provinsi Lampung.

Waktu penelitian dilaksanakan pada periode semester genap Tahun Ajaran

2016/2017 di bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2016.

3.2 Metodelogi Penelitian

3.2.1 Diagram Alir Metode Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan diagram alir penelitian yang terdapat pada

gambar 3.1

36

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodelogi Penelitian

37

Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti

dalam melakukan penelitian. Berikut penjelasan dari diagram alir metodelogi

penelitian.

A. Fase 1

1. Tahap pertama pada fase pertama ini adalah identifikasi masalah. Identifikasi

masalah merupakan tahapan dasar dimana dilakukannya pengidentifikasian

dan menganalisa terhadap masalah yang ada pada Dinas Kepemudaan,

Olahraga dan Pariwisata Kota Metro.

2. Tahap kedua adalah rumusan masalah. Rumusan masalah pertanyaan

penelitian yang membutuhkan jawaban melalui pengumpulan data yang

umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya.

3. Tahap ketiga adalah tujuan, batasan, dan manfaat. Target pencapaian dalam

tahap ini adalah mengetahui tujuan dan manfaat dari Aplikasi Sistem

Informasi Geografis Objek Wisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata Kota Metro. Sedangkan batasan digunakan untuk membatasi ruang

lingkup penelitian.

4. Tahap ke empat adalah adalah studi literatur yang digunakan untuk

mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang dikerjakan dan

sebagai teori-teori yang dijadikan landasan penelitian.

B. Fase 2

5. Tahap kelima ada fase kedua ini merupakan tahap pengembangan sistem.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah

Extreme Programming. Tahap pertama yang dilakukan pada pengembangan

sistem ini adalah planning. Tahap planning merupakan tahap perencanaan

38

terhadap software yang diinginkan mengacu pada user stories. User stories

menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan oleh software yang akan

dibuat.

6. Tahap keenam adalah design. Dalam tahap ini dilakukannya perancangan

sistem yang mengunakan UML (Unified Modelling Language) dan

perancangan interface. Dalam tahap perancangan sistem akan diketahui semua

entitas luar, input dan output yang terlibat dalam sistem serta usecase, activity

diagram, sequence diagram, class diagram yang digunakan dalam analisis

sistem. Sedangkan perancangan interface digunakan untuk merancang tata

letak sistem sesuai dengan kebutuhan sistem.

7. Tahap ketujuh adalah coding. Tahap ini dilakukan setelah tahap design.

Coding dilakukan untuk membuat program yang mengimplementasikan dari

design yang sebelumya telah dibuat.

8. Tahap kedelapan adalah testing. Testing merupakan tahap pengujian,

dilakukannya pengujian untuk mengetahui sistem berjalan sesuai analisis atau

tidak. Apabila sistem tidak berjalan sesuai analisis maka kembali ke tahap

coding.

9. Tahap kesembilan adalah release. Release dilakukan untuk penyerahan sistem

aplikasi ke user melalui Play Store.

C. Fase 3

10. Tahap kesepuluh adalah analisis hasil penelitian. Pada tahap ini menjelaskan

berhasil atau tidaknya dalam suatu penelitian dengan permasalahan yang telah

dideskripsikan di awal.

39

3.2.2 Metode Pegembangan Sistem

Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah XP (Extreme

Programming). Berikut tahap-tahap yang dilakukan dalam pengembangan sistem.

1. Planing

Pada tahap ini dilakukannya planing. Planing merupakan perencanaan

terhadap software yang diinginkan mengacu pada user stories. User stories

menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan terhadap software. Apabila

semua user stories telah ditentukan, maka pengembang akan menentukan

lama waktu pengerjaan untuk masing-masing user stories.

Berikut beberapa fungsi dan kebutuhan dari aplikasi.

a. Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan aplikasi

b. Menentukan fitur aplikasi

c. Menentukan tujuan aplikasi

d. Menentukan kegunaan aplikasi

e. Menentukan informasi yang dibutuhkan

f. Membuat user stories sebagai inti dari perencanaan dari XP.

2. Design

Pada tahap design dilakukannya perancangan sistem dan perancangan

interface (antarmuka). Perancangan sistem menggunakan UML (Unified

Modelling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

40

Berikut diagram-diagram UML yang dibuat dalam perancangan sistem.

a. Use Case Diagram

b. Activity Diagram

c. Sequence Diagram

d. Class Diagram

Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut perancangan interface user dalam aplikasi ini.

a. Layout menu utama

b. Layout menu keberadaan posisi

c. Layout menu info tempat objek wisata

d. Layout menu pencarian tempat objek wisata

e. Layout menu bantuan

f. Layout menu tentang

Berikut perancangan interface admin dalam aplikasi ini.

a. Halaman beranda

b. Halaman login

c. Halaman menu kelola data (ubah dan hapus) tempat objek wisata

d. Halaman menu menampilkan data tempat objek wisata

e. Halaman cetak data objek wisata

f. Halaman menu pengaturan akun.

3. Coding

Pada tahap coding atau pembuatan kode program dilakukannya suatu proses

yang diawali dengan membangun serangkaian unit test. Jadi pengembang

tidak langsung melakukan implementasi terhadap desain yang telah dibuat.

41

Pembuatan unit test dilakukan pada tiap-tiap stories yang nantinya akan

diimplementasikan. Apabila unit test telah selesai dibuat, maka pengembang

akan berfokus terhadap apa yang akan diimplementasikannya. Tahap coding

mengacu pada desain yang sebelumnya telah dibuat di tahap ketiga.

4. Testing

Pada tahap ini, testing atau pengujian dilakukan untuk mengetahui sistem

berjalan sesuai dengan kebutuhan atau tidak, apabila tidak sesuai maka

kembali ke tahap coding.

5. Release

Play Store adalah layanan konten digital milik Google yang mencakup toko

untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan, ataupun

pemutar media berbasis cloud. Pada tahap ini adalah tahap upload aplikasi

SIG Objek Wisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota

Metro ke dalam Play Store, proses ini dilakukan agar pengguna dapat

mengunduh aplikasi melalui Play Store secara gratis.

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah.

a. Studi Literatur

Pada tahap ini data dikumpulkan melalui berbagai literatur seperti pada buku,

jurnal, internet ataupun dokumen yang berkaitan dengan pengembangan

aplikasi sistem informasi geografis berbasis web dan mobile Android.

42

b. Wawancara

Wawancara yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada kepala ruangan dan pegawai Dinas

Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro, bagaimana proses atau

suatu sistem yang sedang berjalan pada instansi pemerintahan tersebut.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat dan melengkapi data yang

telah diperoleh sebelumnya dari tahap wawancara. Metode dokumentasi

dilakukan untuk memperoleh data lokasi berupa kelengkapan data yang belum

dimiliki, dan data titik-titik koordinat lokasi objek wisata.

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem

3.3.1 Identifikasi Masalah

Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di Provinsi Lampung. Kota

ini memiliki beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wistawan,

tetapi tidak semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena

kurangnya suatu informasi pengenalan tempat objek wisata.

Pemerintah daerah khususnya Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota

Metro memiliki data tempat pariwisata yang belum dapat diolah secara baik

dalam peningkatan potensi daerahnya. Kurangnya pengenalan pariwisata di kota

Metro berdampak pada kurangnya informasi suatu pariwisata yang seharusnya

masyarakat mengetahui, dan berpengaruh pada jumlah pengunjung dari luar

daerah. Pengarsipan data yang disimpan pada instansi perusahaan tersebut juga

43

masih berupa arsip pembukuan, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk

melakukan pencarian dan tidak efisiennya dalam memasukkan data.

Oleh karena itu “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Objek Wisata pada Dinas

Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro”, dengan harapan dapat

digunakan oleh Pemerintah Daerah guna pengelolaan data objek wisata berbasis

web dan mempermudah pengguna atau wisatawan mengetahui informasi objek

wisata di kota Metro berbasis mobile Android.

3.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka sistem yang dibangun harus

mampu memenuhi kebutuhan fungsional sebagai berikut.

1. Sistem dapat menampilkan informasi data objek wisata di daerah kota Metro

dengan menampilkan peta.

2. Sistem memiliki admin untuk mengelola data objek wisata, dan melakukan

pencatatan titik koordinat yang disimpan ke dalam database.

3. Sistem dapat melakukan pencarian tempat objek wisata.

4. Sistem berbasis mobile mampu melakukan keberadaan posisi pengguna, dan

mampu menampilkan informasi beserta peta objek wisata yang dituju.

3.3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan

sistem. Perancangan sistem berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan

44

yang utuh dan dapat berfungsi. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu

sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini termasuk

mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras

dari suatu sistem sehingga setelah dilakukan instalasi akan benar-benar sesuai

dengan rancangan awal sistem.

3.3.3.1 Perancangan Arsitektur

Teknologi yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah teknologi web service.

Web service merupakan teknologi yang menyediakan integrasi proses dan data.

Pada penelitian ini web service dibangun untuk menghubungkan aplikasi sebagai

pengguna dengan web server yang terhubung dengan database server. Data yang

didapat dari web service dikirim dalam format JSON. Desain arsitektur web

service pada sistem disajikan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Arsitektur Web Servis pada Sistem

(Soebarto dkk, 2014)

45

Pada tahap pertama web server akan mempublikasikan service yang dimilikinya

ke registry. Tahap kedua pengguna mencari service yang dibutuhkan di dalam

registry. Tahap ketiga dan kelima merupakan proses pemanggilan operasi atau

method yang melibatkan sebuah service melakukan suatu proses untuk

memproses sebuah permintaan dari pengguna kemudian mengirimkan hasil

pemrosesan kepada pengguna. Tahap keempat mengilustrasikan hubungan web

server dengan database dalam hal penyimpanan sebuah data.

3.3.3.2 Perancangan UML

Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan dengan memodelkan

permasalahan dalam bentuk diagram-diagram UML sebagai berikut.

1. Use Case Diagram

Use case diagram dibawah ini menjelaskan fungsionalitas dari aplikasi sistem

informasi geografis objek wisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata Kota Metro. Pada aplikasi ini, pengguna dapat melakukan 3

interaksi antara lain akses menu pilih posisi, akses menu tempat objek wisata,

akses menu tentang aplikasi. Sedangkan admin memiliki 7 interaksi antara

lain login, tambah data tempat objek wisata, tampil data tempat objek wisata,

ubah data tempat objek wisata, hapus data tempat objek wisata, dan kelola

pengaturan akun. Berikut use case diagram aplikasi sistem informasi

geografis objek wisata dapat dilihat pada gambar 3.3. dan gambar 3.4.

46

Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengguna

Gambar 3.4 Use Case Diagram Admin

47

Skenario Use Case Diagram

Skenario use case bertujuan untuk menjelaskan diagram use case.

Berikut skenario use case dari diagram use case pengguna yang terdapat pada

Gambar 3.3.

a. Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi

Tabel 3.1 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi

Identifikasi

Nama Mengakses Menu Pilih Lokasi

Tujuan Untuk mengetahui keberadaan posisi lokasi yang akan dituju.

Aktor Pengguna

Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses menu

pilih lokasi, saat mengakses menu internet dan GPS harus aktif

guna menampilkan keberadaan posisi pengguna

Tabel 3.2 Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pengguna mengakses halaman

pilih lokasi.

2. Aplikasi akan menampilkan halaman

pilih lokasi lalu aplikasi membutuhkan

jaringan internet dan GPS.

3. Pengguna mengaktifkan

internet dan GPS.

4. Aplikasi akan memberikan informasi

tentang posisi lokasi tempat wisata

yang dituju pengguna.

48

b. Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata.

Tabel 3.3 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata.

Identifikasi

Nama Mengakses Menu Tempat Objek Wisata

Tujuan Untuk mempermudah pengguna mengetahui info tempat objek

wisata di daerah kota Metro.

Aktor Pengguna

Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses salah

satu menu tempat objek wisata dari beberapa kategori yang

tersedia, pengguna dapat memilih tempat objek wisata dan

aplikasi akan menampilkan informasi seputar tempat objek wisata.

Pengguna juga dapat melihat rute perjalanan menuju tempat objek

wisata.

Tabel 3.4 Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata.

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pengguna memilih salah satu

kategori objek wisata.

2. Aplikasi akan menampilkan menu

dengan menampilkan daftar

tempat objek wisata

3. Pengguna memilih tempat objek

wisata.

4. Aplikasi akan memberikan

informasi tentang objek wisata

yang dipilih oleh pengguna

5. Pengguna dapat memilih lihat rute

tempat objek wisata

6. Aplikasi akan membantu

memberikan petunjuk arah tujuan

ke tempat objek wisata yang

dipilih oleh pengguna.

c. Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang

Tabel 3.5 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang.

Identifikasi

Nama Mengakses Menu Tentang

Tujuan Untuk mempermudah pengguna mengetahui menu tentang

Aktor Pengguna

Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses menu

tentang, pada menu ini memberikan informasi tentang aplikasi.

49

Tabel 3.6 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang.

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Pengguna mengakses halaman

tentang

2. Aplikasi akan menampilkan

halaman tentang yang berupa

informasi tentang aplikasi.

Berikut skenario use case dari diagram use case admin yang terdapat pada

Gambar 3.4.

a. Skenario Use Case Mengakses Menu Login

Tabel 3.7 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Login

Identifikasi

Nama Mengakses Menu Login.

Tujuan Untuk keamanan sistem.

Aktor Admin

Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses

sistem objek wisata, dilakukannya login untuk mencegah akses

selain dari admin dan meningkatkan keamanan sistem.

Tabel 3.8 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang Login

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin memasukkan username

dan password pada halaman

login.

2. Sistem memvalidasi data yang

dimasukkan.

3. Sistem menampilkan hasil

validasi data.

4. Menerima hasil validasi data. 5. Login Berhasil.

6. Membuka halaman utama sistem.

50

b. Skenario Use Case Mengakses Menu Menambahkan Data Tempat Objek

Wisata.

Tabel 3.9 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menambahkan Data

Tempat Objek Wisata

Identifikasi

Nama Mengakses Menu Menu Menambahkan Data Tempat Objek

Wisata

Tujuan Untuk menambahkan data tempat objek wisata, dan

mempermudah pengarsipan data tempat objek wisata

Aktor Admin

Deskripsi Dengan kondisi awal belum adanya data objek wisata, lalu

dilakukannya penambahan data yang menghasilkan kondisi

akhir adanya data tempat objek wisata yang baru.

Tabel 3.10 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang Menambahkan Data

Tempat Objek Wisata

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman

menambahkan data tempat

objek wisata

2. Sistem menampilkan halaman

menambahkan data tempat objek

wisata

3. Admin melakukan input data

tempat objek wisata

4. Sistem akan menerima masukkan dari

admin dan membuat penamabahan

data tempat objek wisata yang baru

c. Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data Tempat Objek

Wisata

Tabel 3.11 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data

Tempat Objek Wisata

Identifikasi

Nama Menampilkan Data Tempat Pariwisata.

Tujuan Untuk melihat data tempat objek wisata.

Aktor Admin

Deskripsi Pengecekan penambahan data pada database dapat dilakukan

dengan cara melihat data.

51

Tabel 3.12 Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data Tempat

Objek Wisata

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman lihat

data tempat objek wisata

2. Sistem menerima perintah lihat

data.

3. Sistem menampilkan data tempat

objek wisata

4. Admin melihat data tempat objek

wisata.

5. Data tempat objek wisata telah

ditampilkan.

d. Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data Tempat Objek Wisata

Tabel 3.13 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data

Tempat Objek Wisata

Identifikasi

Nama Mengubah Data Tempat Objek Wisata

Tujuan Untuk mengubah data tempat pariwisata yang telah tersimpan.

Aktor Admin

Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu

dilakukannya ubah data yang menghasilkan kondisi akhir

adanya data tempat objek wisata yang baru.

Tabel 3.14 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data

Tempat Objek Wisata

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman

data tempat objek wisata

2. Sistem menampilkan halaman data

tempat objek wisata

3. Admin melihat dan memilih

data yang akan diubah

4. Sistem memeriksa database lalu

menampilkan data yang akan diubah.

5. Admin melakukan input data

yang akan diperbaharui.

6. Sistem akan menerima masukkan dari

admin dan menghasilkan data tempat

pariwisata yang baru

52

e. Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data Tempat Objek Wisata

Tabel 3.15 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data

Tempat Objek Wisata

Identifikasi

Nama Menghapus Data Tempat Objek Wisata

Tujuan Untuk menghapus data tempat pariwisata yang telah tersimpan.

Aktor Admin

Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu

dilakukannya hapus data yang menghasilkan kondisi akhir data

yang dihapus sudah tidak tersedia di database

Tabel 3.16 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data

Tempat Objek Wisata

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman

data tempat objek wisata

2. Sistem menampilkan halaman data

tempat objek wisata

3. Admin melihat dan memilih

data yang akan dihapus

4. Sistem memeriksa database lalu

menampilkan data yang akan dihapus.

Sistem juga meminta persetujuan data

saat akan menghapus.

5. Admin melakukan persetujuan

data yang akan dihapus.

6. Sistem akan menerima masukkan dari

admin dan data terhapus dari

database

f. Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data Tempat Objek Wisata

Tabel 3.17 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data

Tempat Objek Wisata

Identifikasi

Nama Mencetak Data Tempat Pariwisata.

Tujuan Untuk mencetak data tempat objek wisata.

Aktor Admin

Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu

dilakukannya cetak data yang menghasilkan kondisi akhir data

yang telah dimasukkan di database dapat tercetak.

53

Tabel 3.18 Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data Tempat Objek

Wisata

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman data

tempat objek wisata yang akan

dicetak

2. Sistem menerima perintah halaman

data tempat objek wisata yang

akan dicetak.

3. Admin memilih button cetak data. 4. Sistem menerima perintah pilihan

halaman cetak data.

5. Sistem mencetak data yang dipilih

oleh admin.

6. Admin melihat data tempat objek

wisata yang akan dicetak.

7. Cetak data berhasil.

g. Skenario Use Case Mengakses Menu Mengelola Pengaturan Akun

Tabel 3.19 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengelola

Pengaturan Akun

Identifikasi

Nama Mengelola Pengaturan Akun

Tujuan Untuk mengelola pengaturan admin.

Aktor Admin

Deskripsi Tersedianya data admin yang telah dilengkapi dengan

password. Pada menu ini admin dapat mengubah data admin

dan password yang dimilikinya.

Tabel 3.20 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengelola

Pengaturan Akun

Skenario

Aksi Aktor Respon Sistem

1. Admin mengakses halaman

pengaturan akun

2. Sistem menampilkan halaman

pengaturan akun

3. Admin memilih antara mengubah

data admin atau kata sandi

4. Sistem memeriksa database lalu

menampilkan data yang akan

diubah.

5. Admin melakukan input data

admin atau kata sandi yang akan

diperbaharui.

6. Sistem akan menerima masukkan

dari admin dan menghasilkan data

admin atau kata sandi yang baru.

54

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas

sistem. Pada aplikasi ini terdapat 3 (tiga) activity diagram yang dijelaskan

bersama rancangan antarmuka pada sistem Android.

3. Sequence Diagram

Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukan aliran

fungsionalitas dalam use case. Pada aplikasi ini terdapat 3 (tiga) sequence

diagram, yaitu sebagai berikut.

a. Sequence Diagram Pilih Lokasi

Apabila pengguna akan memilih lokasi objek wisata yang akan dituju maka

pengguna terlebih dahulu menjalankan aplikasi kemudian masuk ke menu

utama dan pengguna mengakses menu pilih lokasi, selanjutnya aplikasi akan

meminta data semua lokasi tempat wisata, dan sistem akan menampilkan

semua lokasi tempat objek wisata. Berikut Sequence Diagram Pilih Lokasi

yang disajikan pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pilih Lokasi

55

b. Sequence Diagram Tempat Objek Wisata

Apabila pengguna akan menampilkan tempat objek wisata maka pengguna

terlebih dahulu menjalankan aplikasi kemudian masuk ke menu utama dan

pengguna memilih salah satu kategori tempat objek wisata, selanjutnya menu

utama meminta data daftar objek wisata, dan sistem akan mencocokan dengan

entity daftar objek wisata. Setelah mendapatkan data daftar objek wisata yang

kemudian ditampilkan pada halaman daftar objek wisata.

User melihat daftar objek wisata lalu memilih tempat objek wisata yang

dituju, halaman daftar objek wisata meminta informasi tempat objek wisata,

dan sistem akan mencocokkan dengan entity data objek wisata, setelah

mendapatkan data objek wisata yang kemudian sistem menampilkan informasi

tempat objek wisata yang dituju di halaman objek wisata. Berikut Sequence

Diagram Tempat Objek Wisata yang disajikan pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Tempat Objek Wisata

56

c. Sequence Diagram Tentang

Apabila pengguna akan menampilkan menu tentang maka pengguna terlebih

dahulu menjalankan aplikasi kemudian masuk ke menu utama dan pengguna

mengakses menu tentang selanjutnya menu utama meminta data tentang, lalu

sistem mencocokkan dengan entity tentang. Apabila isi dari menu tentang

sudah didapatkan yang kemudian sistem menampilkan tentang aplikasi di

halaman tentang. Berikut Sequence Diagram tentang yang disajikan pada

Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Tentang

4. Class Diagram

Class diagram adalah suatu model statis yang menggambarkan struktur dan

deskripsi class serta hubungannya antara class. Class terdiri dari nama kelas,

atribut dan operasi atau metode. Berikut class diagram pada aplikasi sistem

informasi geografis objek wisata kota Metro.

57

Gambar 3.8 Class Diagram

58

3.3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang

mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan

hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan

simbol. Berikut ERD (Entity Relationship Diagram).

Gambar 3.9 ERD (Entity Relationship Diagram)

59

Berikut adalah rancangan tabel dari Entity Relationship Diagram pada Gambar

3.11

1. Tabel Kategori

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kategori yang memudahkan admin

dalam mengelompokkan data dengan kategori yang sesuai. Terdapat 7 (tujuh)

kategori pada objek wisata yaitu tempat wisata, agen perjalanan wisata, bumi

perkemahan, cinderamata, hotel, kuliner dan hotel.

Tabel 3.21 Rancangan Struktur Tabel Kategori

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_ketegori varchar 10 Primary key

2. nama varchar 50

3. jumlah_kategori int 10

4. created_by varchar 25

5. created_at date

6. updated_by varchar 25

7. updated_at date

2. Tabel Daerah

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data daerah yang meliputi nama daerah

se-kota Metro.

Tabel 3.22 Rancangan Struktur Tabel Daerah

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_daerah varchar 10 Primary key

2. nama_kecamatan varchar 25

3. nama_kelurahan varchar 25

4. created_by varchar 25

5. created_at date

6. updated_by varchar 25

7. updated_at date

60

3. Tabel Tempat Wisata

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tempat wisata di daerah kota

Metro.

Tabel 3.23 Rancangan Struktur Tabel Tempat Wisata

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_tempatwisata int 10 Primary key

2. id_kategori varchar 10 Foreign key

3. id_daerah varchar 10 Foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 100

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. luas_daerah varchar 15

9. sarana_prasarana varchar 1000

10. nama_pimpinan varchar 50

11. label varchar 100

12. gambar1 varchar 255

13. gambar2 varchar 255

14. gambar3 varchar 255

15. created_by varchar 25

16. created_at date

17. updated_by varchar 25

18. updated_at date

4. Tabel APW (Agen Perjalan Wisata)

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data agen perjalanan wisata di daerah

kota Metro.

Tabel 3.24 Rancangan Struktur Tabel Agen Perjalanan Wisata

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_apw int 10 Primary key

2. id_kategori varchar 10 Foreign key

3. id_daerah varchar 10 Foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

61

Tabel 3.24 Rancangan Struktur Tabel Agen Perjalanan Wisata (Lanjutan)

No Attribute Type Length Keterangan

8. jumlah_karyawan int 10

9. nama_manager varchar 50

10. deskripsi varchar 1000

11. no_telp varchar 15

12. label varchar 100

13. gambar1 varchar 255

14. gambar2 varchar 255

15. gambar3 varchar 255

16. created_by varchar 25

17. created_at date

18. updated_by varchar 25

19. updated_at date

5. Tabel Bumi Perkemahan

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bumi perkemahan di daerah kota

Metro.

Tabel 3.25 Rancangan Struktur Tabel Bumi Perkemahan

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_bumiperkemahan int 10 Primary key

2. id_kategori varchar 10 Foreign key

3. id_daerah varchar 10 Foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. sarana_prasarana varchar 1000

9. nama_pemilik varchar 50

10. label varchar 100

11. gambar1 varchar 255

12. gambar2 varchar 255

13. gambar3 varchar 255

14. created_by varchar 25

15. created_at date

16. updated_by varchar 25

17. updated_at date

62

6. Tabel Cinderamata

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data cinderamata di daerah kota Metro.

Tabel 3.26 Rancangan Struktur Tabel Cinderamata

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_cinderamata int 10 Primary key

2. id_kategori varchar 10 Foreign key

3. id_daerah varchar 10 Foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. jenis_industri varchar 30

9. jumlah_karyawan int 10

10. nama_pimpinan varchar 50

11. deskripsi varchar 1000

12. label varchar 100

13. gambar1 varchar 255

14. gambar2 varchar 255

11. gambar3 varchar 255

12. created_by varchar 25

13. created_at date

14. updated_by varchar 25

15. updated_at date

7. Tabel Hotel

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data hotel di daerah kota Metro.

Tabel 3.27 Rancangan Struktur Tabel Hotel

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_hotel int 10 Primary key

2. id_kategori varchar 10 Foreign key

3. id_daerah varchar 10 Foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. jumlah_kamar varchar 5

63

Tabel 3.27 Rancangan Struktur Tabel Hotel (Lanjutan)

No Attribute Type Length Keterangan

9. jumlah_tempat varchar 15

10. jumlah_karyawan int 5

11. nama_pemilik varchar 50

12. deskripsi varchar 1000

13. no_telp varchar 25

14. label varchar 100

15. gambar1 varchar 255

16. gambar2 varchar 255

17. gambar3 varchar 255

18. created_by varchar 25

19. created_at date

20. updated_by varchar 25

21. updated_at date

8. Tabel Kolam Renang

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kolam renang di daerah kota

Metro.

Tabel 3.28 Rancangan Struktur Tabel Kolam Renang

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_kolamrenang int 10 primary key

2. id_kategori varchar 10 foreign key

3. id_daerah varchar 10 foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. jumlah_kolam int 10

9. jumlah_karyawan int 10

10. nama_pimpinan varchar 50

11. informasi_harga varchar 20

12. label varchar 100

13. gambar1 varchar 255

14. gambar2 varchar 255

15. gambar3 varchar 255

16. created_by varchar 25

17. created_at date

18. updated_by varchar 25

19. updated_at date

64

9. Tabel Kuliner

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kuliner di daerah kota Metro.

Tabel 3.29 Rancangan Struktur Tabel Kuliner

No Attribute Type Length Keterangan

1. id_kuliner int 10 primary key

2. id_kategori varchar 10 foreign key

3. id_daerah varchar 10 foreign key

4. nama varchar 50

5. alamat varchar 50

6. longitude varchar 15

7. latitude varchar 15

8. jenis_makanan varchar 50

9. jumlah_mejakursi int 10

10. jumlah_karyawan int 10

11. nama_pimpinan varchar 50

12. label varchar 100

13. gambar1 varchar 255

14. gambar2 varchar 255

15. gambar3 varchar 255

16. deskripsi varchar 1000

17. created_by varchar 25

18. created_at date

19. updated_by varchar 25

20. updated_at date

3.3.3.4 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan proses penggambaran bagaimana sebuah

tampilan (interface) sistem dibentuk. User interface aplikasi SIG objek wisata

pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro terbagi menjadi 2

bagian, yaitu user interface sistem web dan user interface aplikasi mobile

1. User Interface Sistem Web

Antarmuka pengguna sistem web adalah admin.

65

a. Halaman Login

Halaman Login merupakan tampilan hak akses admin masuk ke halaman

sistem web, halaman login disajikan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Halaman Login Sistem Web

b. Halaman Beranda

Halaman Beranda merupakan tampilan halaman utama dari sistem web,

halaman beranda disajikan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Halaman Beranda Sistem Web

66

c. Halaman Tambah Data

Halaman Tambah Data merupakan halaman yang digunakan untuk

menambahkan data objek wisata yang dikelola oleh admin, halaman tambah

data disajikan pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Halaman Tambah Data Sistem Web

d. Halaman Ubah Data

Halaman Ubah Data digunakan untuk memperbaharui data yang sudah ada,

halaman ubah data disajikan pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Halaman Ubah Data Sistem Web

67

e. Halaman Hapus Data

Halaman Hapus Data digunakan untuk menghapus data yang sudah ada

dengan meng-klik tombol hapus, halaman hapus data disajikan pada Gambar

3.14.

Gambar 3.14 Halaman Hapus Data Sistem Web

f. Halaman Lihat Data Objek Wisata

Halaman Lihat Data Objek Wisata merupakan halaman untuk admin melihat

data yang telah ditambahkan ke database. Halaman lihat data ini disajikan

pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Halaman Lihat Data Objek Wisata Sistem Web

68

g. Halaman Cetak Data Objek Wisata

Halaman Cetak Data Objek Wisata merupakan halaman untuk admin

mencetak data yang telah ditambahkan ke database. Halaman lihat data ini

disajikan pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Halaman Cetak Data Sistem Web

h. Halaman Pengaturan Akun

Halaman Pengaturan Akun merupakan halaman untuk mengubah pengaturan

yang dimiliki oleh admin. Halaman pengaturan akun ini disajikan pada

gambar 3.17.

Gambar 3.17 Halaman Pegaturan Akun

Cetak data

69

2. Activity Diagram dan User Interface Aplikasi

Antarmuka aplikasi digunakan oleh pengguna. Terdapat beberapa menu yang

disajikan di aplikasi yaitu halaman beranda, menu pilihan kategori wisata, dan

menu tentang. Pada menu kategori wisata terdapat 7 (tujuh) pilihan seperti tempat

wisata, agen perjalanan wisata, bumi perkemahan, cinderamata, hotel, kuliner dan

kolam renang. Apabila user memilih salah satu menu kategoti, maka aplikasi akan

menampilkan daftar data tempat wisata yang telah tersimpan di database.

a. Halaman Beranda

Halaman beranda dari aplikasi disajikan pada gambar 3.18.

Gambar 3.18 Halaman Beranda Dari Aplikasi

70

b. Activity Diagram dan Rancangan Halaman Pilih Lokasi

Activity diagram pilih lokasi dimulai dengan mengaktifkan internet dan GPS,

setelah itu pengguna memilih atau mengakses menu pilih lokasi yang

kemudian sistem menampilkan peta dengan marker semua data lokasi objek

wisata yang telah tersimpan di database. Activity diagram keberadaan posisi

disajikan pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Activity Diagram Pilih Lokasi Dari Aplikasi

Berikut rancangan halaman pilih lokasi dari aplikasi yang disajikan pada

gambar 3.20.

Gambar 3.20 Halaman Pilih Lokasi Dari Aplikasi

71

c. Activity Diagram dan Rancangan Halaman Tempat Objek Wisata

Activity diagram data tempat objek wisata dimulai pengguna mengakses menu

kategori tempat objek wisata dan sistem menampilkan daftar tempat objek

wisata dari kategori yang dipilih. Pengguna memilih salah satu tempat objek

wisata, lalu sistem menampilkan daftar informasi tempat objek wisata tersebut.

Pengguna dapat menekan tombol lihat rute, dan sistem akan menampilkan rute

tempat objek wisata. Activity diagram Tempat Objek Wisata disajikan pada

gambar 3.21.

Gambar 3.21 Activity Diagram Tempat Objek Wisata

Berikut beberapa rancangan tahapan mengakses halaman info tempat objek

wisata dari aplikasi.

Sliding Menu Aplikasi

Sliding menu berisi daftar halaman yang disediakan pada aplikasi mobile.

Pada sliding menu ini terdapat menu beranda, beberapa menu kategori tempat

objek wisata, menu tentang dan menu keluar. Sliding menu dari aplikasi

mobile disajikan pada gambar 3.22.

72

Gambar 3.22 Sliding Menu Aplikasi

Halaman Daftar Data Tempat Objek Wisata

Halaman daftar data objek dari aplikasi ini merupakan tampilan apabila user

memilih salah satu kategori objek wisata, kategori objek wisata berupa tempat

wisata, agen perjalanan wisata, bumi perkemahan, cinderamata, hotel, kulier

dan kolam renang. Berikut disajikan pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Halaman Data Objek Wisata

73

Halaman Informasi Tempat Objek Wisata

Halaman informasi objek dari aplikasi ini merupakan tampilan setelah user

memilih salah satu tempat objek wisata, berikut disajikan pada gambar 3.24.

Gambar 3.24 Halaman Informasi Objek Wisata

Halaman Lihat Rute

Halaman lihat rute dari aplikasi ini merupakan tampilan setelah user memilih

tombol “Lihat Rute” yang tersedia di halaman informasi objek wisata, berikut

disajikan pada gambar 3.25.

Gambar 3.25 Halaman Lihat Rute

74

d. Activity Diagram dan Rancangan Halaman Tentang

Activity diagram menu tentang dimulai dengan pengguna mengakses menu

tentang, kemudian sistem menampilkan tentang aplikasi. Menu ini

memberikan informasi yang berkaitan dengan aplikasi, yaitu untuk

mengetahui tujuan dibuatnya aplikasi. Activity diagram menu “Tentang

Aplikasi” disajikan pada Gambar 3.26.

Gambar 3.26 Activity Diagram Menu Tentang

Berikut rancangan halaman tentang dari aplikasi yang berisi mengenai

informasi tentang aplikasi kepada pengguna, disajikan pada gambar 3.27.

Gambar 3.27 Halaman Tentang

75

3.4 Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian sistem dalam penelitian ini adalah pengujian Black Box dengan

metode EP (Equivalence Partitioning). Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji

semua elemen-elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan

yang diharapkan atau sebaliknya.

Pengujian ini diyakinkan bahwa masukan dan respon yang diterima sama

sehingga terjadi kecocokan antara aplikasi dan pengguna. Metode EP

(Equivalence Partitioning) dipilih karena metode ini dapat mencari kesalahan

pada fungsi aplikasi, interface aplikasi dan kesalahan pada struktur data aplikasi.

Rancangan daftar pengujian disajikan pada Tabel 3.30 dan Tabel 3.31

Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin

No Kelas Uji Daftar

Pengujian

Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

1 Login Input data

login

Username =

“ADMIN1” ,

password = “1234”

, klik tombol login

Berhasil login dan

masuk ke halaman

beranda.

Username =

”admin” , password

= “12345”, klik

tombol login

Tidak berhasil login.

2 Fungsi

Halaman

Data

Tempat

Objek

Wisata

Pengujian pada

menu

menambahkan

data tempat

objek wisata

Mengisi data penuh

pada halaman

menambahkan data

tempat objek

wisata dan klik

tombol “simpan”

Data berhasil

disimpan pada

database.

Pengujian pada

menu

menampilkan

data tempat

objek wisata

Klik tombok “lihat

data objek wisata”

Menampilkan

halaman lihat data

objek wisata yang

telah tersimpan.

76

Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin (Lanjutan)

No Kelas Uji Daftar

Pengujian

Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

Pengujian pada

menu

mengubah data

tempat objek

wisata

Klik tombol “ubah”

pada halaman data

tempat objek

wisata

Menampilkan

halaman data objek

wisata yang akan

diubah.

Klik tombol

“simpan” pada

halaman ubah data

Data yang

diperbaharui

tersimpan di

database.

Pengujian pada

menu

menghapus

data tempat

objek wisata

Klik tombol

“hapus” pada

halaman data

tempat objek

wisata

Data yang telah

tersimpan, terhapus

di database.

Pengujian pada

menu cetak

data.

Klik tombol

“cetak” pada

halaman cetak data.

Menampilkan

halaman data yang

akan dicetak.

3. Fungsi

Menu

Mengelola

Pengaturan

Akun

Pengujian pada

menu

mengelola

pengaturan

akun

Klik menu

mengelola

pengaturan akun

Menampilkan

halaman pengaturan

akun.

Tambah data

admin, klik tombol

“tambah akun

baru”

Menampilkan

halaman pengaturan

akun yang akan

ditambah, dan data

yang diperbaharui

tersimpan di

database.

Ubah data admin,

Klik tombol “ubah”

pada halaman

pengaturan akun

Menampilkan

halaman pengaturan

akun yang akan

diubah, dan data

yang diperbaharui

tersimpan di

database.

Ubah password,

klik tombol “ganti

password” pada

halaman

pengaturan akun

Menampilkan

halaman ganti

password, dan

password yang

diperbaharui

tersimpan di

database.

4. Logout Pengujian

fungsi logout

Klik tombol logout Admin keluar dari

halaman sistem.

77

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna.

No Kelas Uji Daftar

Pengujian

Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

1. Versi

Android

Pengujian

kompatibilitas

versi operatif

sistem

Android

Pengujian pada

Android versi 4.1

(Jelly Bean)

Kompatibel

dengan Android

versi 4.1 (Jelly

Bean)

Pengujian pada

Android versi 4.4

(KitKat)

Kompatibel

dengan Android

versi 4.4 (KitKat)

Pengujian pada

Android versi 5.0

(Lollipop)

Kompatibel

dengan Android

versi 5.0 (Lollipop)

Pengujian pada

Android versi 6.0

(Marshmallow)

Kompatibel

dengan Android

versi 6.0

(Marshmallow)

Pengujian pada

Android versi 7.0

(Nougat)

Kompatibel

dengan Android

versi 7.0 (Nougat)

2 Resolusi

Layar dan

Densitas

Layar

Pengujian

Resolusi Layar

dan Densitas

Layar pada

Android

Pengujian pada

Android dengan

Resolusi 4 inch

Tampilan terlihat

sesuai atau baik pada

Android dengan

resolusi 4 inch

Pengujian pada

Android dengan

resolusi 4,5 inch

Tampilan terlihat

sesuai atau baik pada

Android dengan

resolusi 4,5 inch

Pengujian pada

Android dengan

resolusi 5 inch

Tampilan terlihat

sesuai atau baik pada

Android dengan

resolusi 5 inch

Pengujian pada

Android dengan

resolusi 5,5 inch

Tampilan terlihat

sesuai atau baik pada

Android dengan

resolusi 5,5 inch

3 User

Interface

Pengujian pada

Icon dan Slider

Aplikasi SIG

Objek Wisata

Metro

Klik icon Aplikasi

SIG Objek Wisata

Metro pada

perangkat Android

pengguna

Membuka aplikasi

dan menampilkan

SplashScreen.

Klik tombol menu

sliding aplikasi

Menampilkan layout

sliding pilihan

tempat objek wisata

di kota Metro

78

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)

No Kelas

Uji

Daftar

Pengujian

Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

Pengujian pada

Menu Aplikasi

SIG Objek

Wisata Metro

Klik tombol menu

“Pilih Lokasi”

Menampilkan layout

pilih lokasi

pengguna

Klik tombol Pilihan

“Kategori Objek

Wisata”

Menampilkan layout

pilihan kategori

objek wisata

Klik tombol menu

“Tentang”

Menampilkan layout

tentang

Klik tombol menu

“Keluar”

Menampilkan layout

keluar aplikasi

4.

Fungsi

Menu

Pilih

Lokasi

Pengujian pada

Menu Pilih

Lokasi

Klik tombol menu

“Pilih Lokasi”

Menampilkan layout

data semua lokasi

objek wisata

Fungsi

Menu

Tempat

Objek

Wisata

Pengujian pada

Menu Pilih

Kategori

Objek Wisata

Klik tombol menu

“Kategori Tempat

Objek Wisata”

Menampilkan layout

kategori tempat

objek wisata

Klik tombol pilihan

kategori “Tempat

Wisata”

Menampilkan layout

daftar data tempat

wisata

Klik tombol pilihan

kategori “Agen

Perjalanan Wisata”

Menampilkan layout

daftar data agen

perjalanan wisata

Klik tombol pilihan

kategori “Bumi

Perkemahan”

Menampilkan layout

daftar data bumi

perkemahan

Klik tombol pilihan

kategori

“Cinderamata”

Menampilkan layout

daftar data

cinderamata

Klik tombol pilihan

kategori “Hotel”

Menampilkan layout

daftar data hotel

Klik tombol pilihan

kategori “Kolam

Renang”

Menampilkan layout

daftar data kolam

renang

Klik tombol pilihan

kategori “Kuliner”

Menampilkan layout

daftar data kuliner

Pengujian pada

Menu Pilih

Objek Wisata

Klik tombol salah satu

pilihan dari daftar data

objek wisata

Menampilkan layout

informasi objek

wisata yang dipilih

Pengujian pada

Menu Lihat

Rute

Klik tombol pilihan

“Lihat Rute” pada

layout informasi objek

wisata

Menampilkan layout

lihat rute tempat

objek wisata

79

Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)

No Kelas Uji Daftar

Pengujian

Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

Fungsi

Menu

Tentang

Pengujian pada

Menu Tentang

Klik tombol menu

“Tentang”

Menampilkan layout

tentang

Fungsi

Menu

Keluar

Pengujian pada

tombol keluar

Klik tombol

“Keluar”

Keluar dari aplikasi

5 Koneksi

Internet

dan

Server

Pengujian

pada koneksi

internet dan

server saat

Melakukan

pencariaan

rute

Koneksi internet

stabil dan server

stabil saat

mengakses

data

Aplikasi

berjalan

dengan lancar

saat sedang

mengakses

data

Koneksi

internet tidak

stabil dan

server stabil

saat

mengakses

data

Aplikasi

berjalan

dengan lancar

saat sedang

mengakses

data

Koneksi

internet stabil

dan server

tidak stabil

saat mengakses

data

Aplikasi

berjalan

dengan lancar

saat sedang

mengakses

data

Koneksi

internet tidak

stabil dan

server tidak

stabil saat

mengakses

data

Aplikasi

berjalan

dengan lancar

saat sedang

mengakses

data

120

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil simpulan sebagai

berikut.

1. Sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile Android pada Dinas

Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Bidang Pariwisata) Kota Metro

dibangun berbasis web dan mobile Android.

2. Sitem yang berbasis web yang digunakan oleh admin berhasil melakukan olah

data seperti menambah data tempat objek wisata, mengubah data tempat

objek wisata, melihat data tempat objek wisata dan menghapus data tempat

objek wisata. Sedangkan, aplikasi mobile Android yang digunakan oleh

pengguna berhasil menampikan peta persebaran objek wisata, menampilkan

kategori objek wisata di daerah kota Metro, menampilkan daftar serta

informasi umum masing-masing tempat objek wisata yang berdasarkan

kategori, dan melihat rute tempat objek wisata yang akan dituju.

3. Dari hasil data pengujian Equivalence Partitioning, aplikasi Pariwisata Metro

kompatibel untuk Android versi Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, Marshmellow,

Nougat dan kompatibel terhadap device Android dengan resolusi 4 inch, 4.5

121

inch, 5 inch, 5.5 inch dan dari semua kelas yang diuji aplikasi dapat berfungsi

sesuai analisis.

4. Dari hasil data penelitian pengguna menggunakan kuisioner, aplikasi

mendapat persentase penilaian sebesar 89,06% yang tergolong kedalam

kategori sangat baik.

5.2 Saran

Berdasarkan perancangan dan hasil implementasi program sistem yang dilakukan,

maka beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sistem ini

adalah sebagai berikut.

1. Aplikasi diharapkan dapat berjalan dengan baik dalam kondisi internet yang

kurang stabil.

2. Aplikasi dapat dikembangkan dengan dibangunnya menu kategori yang

dinamis, diharapkannya setiap objek wisata memungkinkan untuk memiliki

lebih dari satu kategori.

3. Aplikasi dapat dikembangkan dengan menambahkan menu untuk melakukan

pendaftaran dan dapat memberikan penilaian untuk tempat objek wisata di

kota Metro.

4. Aplikasi dapat dilengkapi dengan fitur pencarian tempat objek wisata.

5. Aplikasi diharapkan dapat dikembangkan sehingga kompatibel pada platform

selain Android, seperti iOs.

122

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta. Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta.

Andi

Andikasani, M. Awaluddin, Andri Suprayogi. 2014. Aplikasi Persebaran Objek

Wisata Di Kota Semarang Berbasis Mobile Gis Memanfaatkan

Smartphone Android. Semarang. Jurnal Geodesi Undip.

Damardjati, R. 2001. Istilah-istilah Dunia Pariwisata Edisi Revisi, Cetakan

Keenam. Jakarta. Pradnya Paramita.

Fowler, Martin. 2005. UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Bahasa

Pemodelan Objek Standar. Yogyakarta. Andi.

Halim, J I., et al. 2011. Framework Pemetaan Data Berbasis Peta dengan

Menggunakan Google Maps API (Skripsi). Jakarta. Universitas Bina

Nusantara.

Hardianto, Rahman dan Yuni Nuraeni, S.T. 2014. Perangkat Lunak Informasi

Wisata Di Bandung Dan Sekitarnya Berbasis Android. Bandung. Jurnal

LPKIA. Vol.1, No.1.

Kadir, Abdul. 2007. From Zero to A Pro : Membuat Aplikasi Web dengan PHP

dan Database. Yogyakarta. Penerbit ANDI.

Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta.

Penerbit ANDI.

Jiang, F., Y. Lu. 2012 Software Testing Model Selection Research based on Yin-

123

Yang Testing Theory. In: IEEE Proceeding of International Confrence on

Computer Science and Information Proceesing (CISP), pp. 590-594.

Kasman, Akhmad Dharma. 2013. Kolaborasi Dahsyat Android dengan PHP &

MySQL. Yogyakarta. Lokomedia.

Kurniawan, Erick. 2014. Implementasi REST Web Service Untuk Sales Order Dan

Sales Tracking Berbasis Mobile. Jurnal EKSIS Vol 07 No 01.

Maldzhanski, Plamen. 2015. Using Google Map Api Functions To Create

Applications Using Geographic Spatial Data. Bulgaria.

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar SIG. Bandung. Informatika

Bandung.

Prahasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis Konsep – Konsep Dasar

(Prespektif Geodesi & Geomatika) Edisi Revisi. Bandung. Informatika

Bandung.

Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach. New

York. McGraw-Hill Companies, Inc.

Puspitosari, Heni. 2011. Pemograman Web Database dengan PHP &

MySQL. Yogyakarta. Skripta.

Putra, Rangga Septian. 2012. Perancangan Sistem Informasi Objek Wisata di

Kabupaten Garut Secara Realtime Berbasis Mobile Android

Menggunakan Eclipse 3.5.2 Galileo. Depok. Sistem Informasi Universitas

Gunadarma.

Raharjo, Budi, dkk. 2012. Modul Pemrograman Web HTML, PHP & MySQL.

Bandung. Modula

Rahman, M. Aminudin, Imam K., dan Ridho R.H. 2013. Perancangan dan

Implementasi RESTful Web Service untuk Game Sosial Food Merchant

Saga pada Perangkat Android. Surabaya. Teknik Informatika ITS.

124

Safaat H., Nazrudin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smatphone

dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung. Informatika.

Safaat, Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet

PC Berbasis Android Edisi Revisi. Bandung. Informatika.

Sholiq. 2006. Permodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.

Yogyakarta. Graha Ilmu.

Soebroto, Arief Andy dan Adien Faishol Habib. 2014. Rancang Bangun Aplikasi

Perangkat Bergerak Penanda Dini Bahaya Banjir Menggunakan Web

Service. Malang. Program Teknologi Informatika dan Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya.

Steiniger, S., Moritz Neun dan Alistair Edwardes. 2006. Foundations of Location

Based Services, Lecture Notes. Switzerland. University of Zurich.

Supriyanto, Aji. 2007. Web dengan HTML & XML. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Supriyatno. 2010. Pemrograman Database Menggunakan Java & MySQL Untuk

Pemula. Jakarta. Mediakita.

Utama, Ernawati, dan Desi Andreswari. 2015. Aplikasi Sebaran Objek Wisata Di

Kota Bengkulu Berbasis Android. Bengkulu. Jurnal Rekursif. Vol.3 No.1:

2303-0755.

Wahab, Saleh, Ph.d. 1985. Manajemen Pariwisata. Jakarta. PT. Pradya Paramitha.

Wahyudi, Bambang. 2008. Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database.

Yogyakarta. Andi.

Yazdi, Mohammad. 2012. Implementasi Web-Service pada Sistem Pelayanan

Perijinan Terpadu Satu Atap di Pemerintah Kota Palu. Semarang.

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012.

Yoeti, O. A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung. Angkasa.